• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 HAMPARAN PERAK TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 HAMPARAN PERAK TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

i

Judul : Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan

Model Pembelajaran Group Investigation Dan Think

Pair Share Pada Materi Sistem Reproduksi Pada

Manusia Di Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Hamparan

Perak Tahun Pembelajaran 2011/2012

Nama Mahasiswa : Rian Prayogi

NIM : 408341046

Program Studi : Pendidikan Biologi

Jurusan : Biologi

Menyetujui :

Dosen Pembimbing Skripsi

Dra. Hj. Cicik Suryani, M.Si NIP. 19660610 199103 2 002

Mengetahui :

FMIPA UNIMED Jurusan Biologi

Dekan, Ketua,

Prof. Drs. Motlan, M.Sc., Ph.D Drs. H. Tri Harsono, M.Si NIP. 19590805 198601 1 001 NIP. 19651231 199003 1 018

(2)

iii

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DAN THINK PAIR SHARE

PADA MATERI SIS TEM RE PRODUKS I PADA MANUS IA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 HAMPARAN PERAK

TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012

RIAN PRAYOGI (NIM. 408341046)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran Group Investigation dengan model pembelajaran Think Pair Share pada materi sistem reproduksi pada manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Hamparan Perak Tahun Pembelajaran 2011/2012.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas kelas XI IPA SMA Negeri 1 Hamparan Perak Tahun Pembelajaran 2011/2012 yang berjumlah 72 siswa, terdiri dari dua kelas. Karena seluruh populasi dijadikan sampel, maka sampelnya adalah sampel total. Satu kelas diajar dengan menggunakan model pembelajaran Group Investigation dan satu kelas lagi diajar dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair Share. Instrumen penelitian menggunakan 30 soal tes. Jenis penelitian merupakan quasi eksperimen.

(3)

iv

DI FFERE NT O F ST UDE NTS ST UDY RESULT USING G R O U P I N V E N T I G A T I O N AND THINK PAIR SHARE MODEL ON HUMAN

REPRODUCTIVE SYSTEM SUBJECT AT CLASS XI IPA STATE ONE OF SENIOR HIGH SCHOOL HAMPARAN PERAK

ON THE YEAR STUDY 2011/2012

RIAN PRAYOGI (ID. 408341046)

ABSTRACT

The research aims to know differences of students study result learning by using Group Investigation and Think Pair Share model on human reproductive system subject at class IX IPA state one of senior high school Hamparan Perak on the year study 2011/2012.

The population in this research were all students IX IPA state one of senior high school Hamparan Perak on the year study 2011/2012, amount to 72 students, consist of two classes. Because the all of population sampled, so the sample is total sampling. One class is taught using Group Investigation model and one classroom again taught by using Think Pair Share model. The Research instrument using a 30 question test. This type of research is a quasi experiments.

(4)

vii

1.2. Identifikasi Masalah 3

1.3. Batasan Masalah 3

2.1.2. Pengertian Hasil Belajar 6

2.1.3. Pembelajaran Kooperatif 6

2.1.3.1. Tujuan Pembelajaran Kooperatif 10

2.1.3.2. Jenis-jenis Pembelajaran Kooperatif 12

2.1.3.3. Model Pembelajaran Kooperatif GI

(Group Investigation) 14

2.1.3.4. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS

(Think Pair Share) 16

2.1.4. Sistem Reproduksi Pada Manusia 18

2.1.4.1. Sistem Reproduksi Laki-Laki 18

(5)

viii

2.2. Kerangka Konseptual 28

2.3. Hipotesis Penelitian 28

BAB III METODE PENELITIAN 29

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 29

3.1.1. Lokasi Penelitian 29

3.5. Jenis dan Desain Penelitian 30

3.6. Teknik Pengumpulan Data 31

3.7. Uji Coba Instrumen Penelitian 31

3.8. Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 36

4.1. Hasil Penelitian 36

4.1.1. Analisis Instrumen Penelitian 36

4.1.2. Deskripsi Data Penelitian 37

4.1.2.1. Data Hasil Belajar Siswa 37

4.1.3. Analisis Hasil Penelitian 38

4.1.3.1. Uji Normalitas Data 38

4.1.3.2. Uji Homogenitas Data 38

4.1.3.3. Pengujian Hipotesis 39

4.2. Temuan Penelitian 39

4.3. Pembahasan 40

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 43

5.1. Kesimpulan 43

5.2. Saran 43

(6)

x

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1. Langkah-Langkah Dalam Pembelajaran Kooperatif 9 Tabel 2.2. Beberapa Kejadian Dari Daur Menstruasi 26 Tabel 3.1. Desain Eksperimen dan Penelitian 30 Tabel 3.2. Kisi-kisi Soal 31 Tabel 4.1. Perbedaan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA SMA

Negeri 1 Hamparan Perak yang Diajarkan Dengan Model Pembelajaran Group Investigation dan

Think Pair Share 37

(7)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. Sistem Reproduksi Laki-Laki 18 Gambar 2.2. Testis, Epididymis, dan Ductus Deferens 19 Gambar 2.3. Tahapan Spermatogenesis 21

Gambar 2.4. Sistem Reproduksi Perempuan 22 Gambar 2.5. Alat Reproduksi Perempuan 23 Gambar 2.6. Tahapan Dalam Oogenesis 24

Gambar 2.7. Siklus Menstruasi 25

Gambar 2.8. Perkembangan Manusia Sebelum Implantasi 26

Gambar 2.9. Tahap Kelahiran 27

Gambar 4.1. Perbedaan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Hamparan Perak yang Diajarkan Dengan Model Pembelajaran Group Investigation

(8)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus 46

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 50

Lampiran 3. Instrumen Penelitian 88

Lampiran 4. Kunci Jawaban 97

Lampiran 5. Uji Validitas Instrumen Penelitian 98

Lampiran 6. Perhitungan Validitas Tes 99

Lampiran 7. Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian 101

Lampiran 8. Uji Reliabilitas Instrumen 102

Lampiran 9. Tingkat Kesukaran Soal 103

Lampiran 10. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 104

Lampiran 11. Daya Beda Soal 106

Lampiran 12. Perhitungan Daya Beda Soal 107

Lampiran 13. Data Hasil Belajar Siswa 108

Lampiran 14. Perhitungan Rata-Rata dan Standar Deviasi 112

Lampiran 15. Uji Normalitas Data 113

Lampiran 16. Uji Homogenitas Data 117

Lampiran 17. Pengujian Hipotesis 118

(9)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan kualitas

manusia seutuhnya adalah misi pendidikan yang menjadi tanggung jawab

profesional setiap guru. Pengembangan kualitas manusia ini menjadi suatu

keharusan, terutama dalam memasuki era globalisasi. Pendidikan yang

berorientasi pada kualitas ini tidak bisa ditanggulangi dengan paradigma yang

lama. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang cepat tidak dapat dikejar

dengan cara-cara biasa yang dipakai dalam sekolah-sekolah kita.

Untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas dibutuhkan ketepatan

dalam memilih metode dan model pembelajaran. Disamping penguasaan materi,

seorang guru dituntut memiliki keterampilan menyampaikan materi yang

diberikan. Apabila guru berhasil menciptakan suasana yang membuat siswa

termotivasi dan aktif dalam belajar, maka kemungkinan hasil belajar dapat

meningkat. Sebagaimana dikemukakan Slameto (2003), bahwa tujuan mengajar “suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku secara baru, keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu tersebut dalam interaksi dengan lingkungannya.” Dengan kata lain, pengajaran dapat membuat seorang pelajar menjadi orang lain, dalam hal apa yang dapat ia lakukan

dan yang dapat dicapainya. Perubahan ini biasanya dilakukan seorang guru atau

instruktur dengan menggunakan suatu metode dan model mengajar untuk

mencapai tujuannya.

Menurut Djamarah (2006), bahwa metode mempunyai andil yang cukup

besar dalam kegiatan belajar mengajar. Kemampuan yang diharapkan dapat

dimiliki anak didik, akan ditentukan oleh kerelevansian penggunaan suatu metode

dengan tujuan. Ini berarti tujuan pembelajaran akan dapat dicapai dengan

penggunaan metode yang tetap, sesuai dengan standar keberhasilan yang terpatri

di dalam suatu tujuan. Metode yang dapat dipergunakan dalam kegiatan belajar

(10)

2

Dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti di SMA Negeri 1

Hamparan Perak, pembelajaran yang diterapkan oleh guru sering kali

menggunakan metode konvensional. Metode pembelajaran ini berpusat pada

penceramah dengan komunikasi yang terjadi searah, dengan kata lain metode

pembelajaran konvensional didominasi oleh guru. Kegiatan belajar mengajar yang

menggunakan metode ini berpusat pada guru bukan pada siswa sehingga siswa

terlihat pasif. Selain itu hasil belajar siswa juga masih rendah, dimana masih

sedikit siswa yang berhasil mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang

ditetapkan guru biologi di SMA Negeri 1 Hamparan Perak yaitu 7.0. Hal ini

disebabkan karena guru kurang bervariasi dalam menggunakan metode

pembelajaran sehingga kurangnya kemauan belajar dan motivasi belajar siswa.

Siswa menganggap bahwa biologi adalah pelajaran yang membosankan karena

banyaknya teori-teori yang perlu dihafal dan kurangnya interaksi antar siswa pada

saat belajar biologi didalam dan diluar kelas.

Salah satu model pembelajaran yang menekankan keaktifan dari peserta

didik adalah model pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS). Model

pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS) yaitu jenis pembelajaran

kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Dimana,

siswa diberi waktu yang lebih banyak berfikir, menjawab dan saling membantu

atau satu sama lain. Disamping model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

(TPS), juga terdapat model pembelajaran yang menekankan efektivitas dari

peserta didik yaitu model pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI).

Hasil penelitian Doloksaribu (2010), melaporkan bahwa hasil belajar siswa

menggunakan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) lebih baik

dibandingkan menggunakan model pembelajaran Survey, Question, Read,

Recite, Review (SQ3R). Darianti (2011), melaporkan bahwa penggunaan model

pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan hasil belajar

siswa. Sembiring (2011), melaporkan bahwa penerapan model pembelajaran

kooperatif Group Investigation (GI) dapat meningkatkan aktivitas dan hasil

(11)

3

Berdasarkan hal-hal dan hasil-hasil penelitian yang telah dipaparkan diatas, maka penulis tertarik mengadakan penelitian dengan judul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Group Investigation

Dan Think Pair Share Pada Materi Sistem Reproduksi Pada Manusia Di

Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Hamparan Perak Tahun Pembelajaran

2011/2012”.

1.2. Identifikasi Masalah

1. Guru lebih sering menggunakan metode ceramah dalam mengajar

sehingga kegiatan belajar siswa menjadi individual yang membuat siswa

kurang bersosialisasi atau berdiskusi tentang pelajaran Biologi yang

membuat siswa bosan dalam belajar.

2. Hasil belajar siswa masih rendah, dikarenakan guru yang kurang bervariasi

dalam menggunakan metode pembelajaran sehingga kurangnya kemauan

belajar dan motivasi belajar siswa.

1.3. Batasan Masalah

Masalah dibatasi hanya pada perbedaan hasil belajar siswa menggunakan

model pembelajaran Group Investigation (GI) dan Think Pair Share (TPS) pada

materi sistem reproduksi pada manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Hamparan

Perak Tahun Pembelajaran 2011/2012.

1.4. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran

Group Investigation (GI) pada materi sistem reproduksi pada manusia di

kelas XI IPA SMA Negeri 1 Hamparan Perak Tahun Pembelajaran

2011/2012?

2. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran

(12)

4

kelas XI IPA SMA Negeri 1 Hamparan Perak Tahun Pembelajaran

2011/2012?

3. Bagaimana perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran Group Investigation (GI) dan Think Pair Share (TPS) pada

materi sistem reproduksi pada manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 1

Hamparan Perak Tahun Pembelajaran 2011/2012?

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran Group Investigation (GI) pada materi sistem reproduksi

pada manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Hamparan Perak Tahun

Pembelajaran 2011/2012.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran Think Pair Share (TPS) pada materi sistem reproduksi pada

manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Hamparan Perak Tahun

Pembelajaran 2011/2012.

3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan

model pembelajaran Group Investigation (GI) dan Think Pair Share (TPS)

pada materi sistem reproduksi pada manusia di kelas XI IPA SMA Negeri

1 Hamparan Perak Tahun Pembelajaran 2011/2012.

1.6. Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah yang dirumuskan, maka penelitian ini

diharapkan :

1. Bagi peneliti, menambah pengalaman dalam mengajarkan pembelajaran

biologi.

2. Bagi guru, sebagai bahan masukan untuk memilih model pembelajaran

yang tepat bagi pembelajaran biologi.

(13)

43

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka diperoleh beberapa

kesimpulan, sebagai berikut :

1. Hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran Group

Investigation pada materi sistem reproduksi pada manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Hamparan Perak Tahun Pembelajaran 2011/2012 adalah 75,09

dengan standar deviasi sebesar 7,75.

2. Hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran Think Pair

Share pada materi sistem reproduksi pada manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Hamparan Perak Tahun Pembelajaran 2011/2012 adalah 70,28

dengan standar deviasi sebesar 8,74.

3. Ada perbedaan hasil belajar biologi siswa yang diajar dengan menggunakan

model pembelajaran Group Investigation lebih baik dibandingkan dengan

model pembelajaran Think Pair Share pada materi sistem reproduksi pada

manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Hamparan Perak Tahun Pembelajaran

2011/2012. Sehingga dari pengujian hipotesis Ha diterima dan Ho ditolak dan

berbeda secara signifikan pada taraf kepercayaan 95%.

5.2. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukan, maka

penulis mengajukan beberapa saran antara lain :

1. Bagi guru khususnya guru Biologi diharapkan untuk dapat menggunakan

model pembelajaran seperti model pembelajaran Group Investigation dan

model pembelajaran Think Pair Share ataupun model-model pembelajaran

yang lain selama proses belajar mengajar dalam upaya membangkitkan

motivasi, minat dan perhatian siswa dalam belajar sehingga dapat

meningkatkan hasil belajar siswa menjadi lebih baik.

2. Bagi mahasiswa calon guru diharapkan menggunakan model-model

pembelajaran lain selain model pembelajaran Group Investigation dan model

pembelajaran Think Pair Share dalam pembelajaran sehingga proses belajar

(14)

ii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kisaran tepatnya di desa Marjanji Aceh pada tanggal

23 September 1989. Ayah bernama Irianto dan Ibu bernama Nurlelani, dan

merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Pada tahun 1995, penulis masuk SD

Negeri Marjanji Aceh, dan lulus pada tahun 2001. Pada tahun 2001, penulis

melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1 Bandar Pulau, dan lulus pada tahun 2004.

Pada tahun 2004, penulis melanjutkan sekolah di SMA 1 Aek Songsongan, dan

lulus pada tahun 2007. Penulis melanjutkan kuliah di Program Studi Biologi

Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Negeri Medan pada tahun 2008, Kegiatan intrakulikuler di Universitas

Negeri Medan yang pernah diikuti antara lain yaitu pada tahun 2008, penulis

menjadi anggota BIOTA (Biologi Pencinta Alam). Pada tahun 2009, penulis

menjadi Asisten Laboratorium untuk Mata Kuliah Teknik Laboraturium. Pada

tahun 2011, penulis menjadi Guru Pendamping di NAD ( Nanggroe Aceh

Darusalam) tepatnya di SMK N 4 Kota Langsa. Hingga saat ini penulis sedang

Gambar

Tabel 2.1. Langkah-Langkah Dalam Pembelajaran Kooperatif
Gambar 2.1. Sistem Reproduksi Laki-Laki

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan material berupa pasir beton dan kerikil beton pada jadwal penggunaan material tidak sinkron dengan jadwal pelaksanaan, karena pada jadwal pelaksanaan untuk

Budaya dan keyakinan juga mempengaruhi penyembuhan luka perineum, misalnya kebiasaan berpantang makan telur, ikan dan daging ayam, akan mempengaruhi asupan gizi

Kemudian terdapat empat kelebihan dari pengering semprot dibandingkan dengan jenis alat pengering lainnya, yaitu: (1) produk akan menjadi kering tanpa bersentuhan

Pengujian yang dilakukan terhadap beberapa kelompok periode simpan benih pepaya Varietas Carisya menunjukkan hasil perlakuan pra perkecambahan sangat berpengaruh nyata

Aliran tidak bebas adalah kondisi aliran dimana limpasan air yang melalui balok sekat terganggu oleh muka air hilir yang ketinggiannya lebih tinggi dari pada mercu balok sekat..

Ibu Sri Murni, SE., M.Si., Ak., selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta, terimakasih atas segala kasih sayang, nasihat

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 3 Kudus tahun pelajaran 2012/2013. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan dari kepala sekolah,

[r]