Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif
Berbantuan Power Point Pada Mata Pelajaran
Perawatan Rambut Dasar Siswa Kelas X Program
Keahlian Tata Kecantikan SMK Negeri 3
Pematangsiantar
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Tata Rias
Oleh:
POPPY ISMAYA PUTRI
NIM. 508143041
PRODI TATA RIAS
JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN
KELUARGA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
Poppy Ismaya Putri. NIM 508143041. Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbantuan Power Point Pada Mata Pelajaran Perawatan Rambut Dasar Siswa Kelas X Program Keahlian Tata Kecantikan SMK Negeri 3 Pematangsiantar.
Pengembangan ini betujuan untuk memberikan suatu pengembangan
media interaktif dalam pembelajaran untuk meningkatkan respon dan semangat
siswa di kelas X Program Keahlian Tata Kecantikan SMK Negeri 3
Pematangsiantar yang berjumlah 50 siswa. Pembuatan media dilakukan dengan
menggunakan Microsoft Power Point, yang dibuat menjadi sebuah media
pembelajaran interaktif dalam bentuk video.
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif
kuantitatif yang berupa pernyataan sangat kurang baik, kurang baik, sedang, baik
dan sangat baik diubah menjadi data kuantitatif dengan skala nilai 1 sampai 5.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbantuan Power Point Pada Mata Pelajaran Perawatan Rambut Dasar Siswa Kelas X Program Keahlian Tata Kecantikan SMK Negeri 3 Pematangsiantar”. Dan penulisan ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.
Sebagai wujud terima kasih atas pengorbanan dan kasih sayang, maka skripsi ini penulis persembahkan kepada ayahanda Iskandar,S.Pd dan ibunda tercinta Hj. Enny Zefrianty, serta calon pendamping Lettu. Roqy Munthazar Harahap sebagai sumber inspirasi yang tidak terbatas. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dari segi bentuk maupun isinya untuk itu penulis mengharapkan kritikan dan saran dari pembaca yang bersifat membangun guna kesempurnaan skripsi.
Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari dorongan dan bantuan dari berbagai pihak . oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid K.M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan
2. Ibu Dra. Lelly Fridiarty, M.Pd selaku Ketua Jurusan PKK Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan
3. Ibu Dra. Dina Ampera, M.Si selaku Sekretaris Jurusan PKK Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan, sekaligus Pembimbing Skripsi II yang telah meluangkan waktu bimbingan dan arahan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
5. Ibu Dra.Nurhayati Tanjung, M.Pd selaku Pembimbing Skripsi I yang telah banyak berjasa dengan meluangkan waktu bimbingan dan arahan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
6. Ibu Dra. Ana Rahmi, M.Pd selaku Pembimbing Akademik yang telah membimbing penulis selama masa perkuliahan.
7. Bapak Nur Basuki, M.Pd selaku dosen yang telah meluangkan waktunya dalam memberikan arahan serta bimbingan dalam pembuatan Media Interaktif.
8. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Teknik khususnya Jurusan PKK Program Studi Tata RIas yang telah memberikan ilmu kepada penulis selama masa perkuliahan.
9. Seluruh staf dan pegawai Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan yang telah memberikan pelayanan yang baik kepada penulis.
10.Bapak Kepala Sekolah, Guru, dan Pegawai SMK Negeri 3 Pematangsiantar yang telah memberikan kesempatan untuk mengadakan penelitian sehingga dapat berjalan dengan baik serta siswa-siswi khususnya kelas X Kecantikan Rambut SMK Negeri 3 Pematangsiantar yang ikut memberikan masukan dalam penyusunan skripsi.
11.Teman-teman kampus teristimewa Mey Alsih S, Ade Berliana, Habibah Hanim, Sadiansyah, Ferina Farrisa, Ikke Faulisa, Elisabeth F, Yuki Novita, Friska A.Purba, teman-teman Tata Rias Reguler 2008 serta Ekstensi 2008 yang telah memberikan bantuan, semangat dan dukungan yang sangat berarti bagi penulis.
12.Para sahabat dan saudara tersayang Amanda, Dendy, Hadi, Akbar, Miswar, Imam, Sukri dan sahabat lainnya yang telah memberikan semangat serta dukungan kepada penulis.
i
1. Hakekat Teknologi Pembelajaran ……… 1
2. Hakikat Perawatan Rambut Dasar ……… 14
3. Tahap-Tahap Pengembangan Pembelajaran Perawatan Rambut Dasar ………. 24
4. Hakikat Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbantuan Power Point Pada Mata Pelajaran Perawatan Rambut Dasar ……… 27
ii
B. Kerangka Berfikir………. 50
C. Hipotesis ………. 51
BAB III : METEDOLOGI PENELITIAN ………. 52
A. Tempat dan Waktu Penelitian ……….. 52
B. Langkah-langkah Penelitian ……….. 52
C. Metode Penelitian ……….. 52
D. Model Pengembangan ………...…………... 53
E. Tahap Uji Coba Produk ………...………... 56
F. Subjek Uji Coba ………...………... 57
G. Pelaksanaan Uji Coba ……….. 57
H. Jenis data ………. 58
I. Instrumen Pengumpulan Data ……….. 60
J. Teknik Analisis Data ………...………... 64
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ….. 66
A. Hasil Penelitian Pengembangan ……….. 66
B. Pembahasan Hasil Penelitian ……….. 96
C. Keterbatasan Penelitian ……….. 100
BAB V : SIMPULAN DAN SARAN ……….. 101
A. Simpulan ……….. 101
B. Saran ……….. 102
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 : Skema Model Komunikasi ……….. 24 Gambar 2 : Bagan Prosedur Pengembangan Media Pembelajaran
Interaktif ………..… 41
Gambar 3 : Tahap-tahap Uji Coba Produk Pengembangan..……… 52
Gambar 4 :Diagram Batang Perolehan Skor Empiris Media
Pembelajaran Interaktif Berbantuan Power Point oleh
Ahli materi ………..………. 69
Gambar 5 :Diagram Batang Perolehan Skor Empiris Media
Pembelajaran Interaktif Berbantuan Power Point oleh
Ahli Media ……….…………. 71
Gambar 6 :Diagram Batang Perolehan Skor Empiris Media
Pembelajaran Interaktif Berbantuan Power Point oleh
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sejak awal Millenium ketiga Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
berkembang demikian pesat, khususnya di bidang industri. Di satu sisi era ini
membawa iklim yang semakin terbuka untuk saling bekerja sama, saling mengisi
dan saling melengkapi. Namun di sisi lain, era ini juga membawa kepada
persaingan yang sangat kompetitif. Sehubungan dengan kondisi ini, banyak dunia
kerja saat ini menuntut tenaga kerja yang siap pakai dalam artian tenaga kerja
yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang baik pada suatu bidang
tertentu.
Kondisi ini merupakan tantangan bagi dunia pendidikan, khususnya Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK). Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Sistem
Pendidikan Nasional (UUSPN) (2004) yang menyebutkan bahwa pendidikan
kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik
terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.
Sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMK (2006),
SMK memiliki tujuan untuk : 1) menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia
produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di
dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai
dengan kompetisi dalam program keahlian yang dipilihnya, 2) menyiapkan
peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam berkompetensi,
beradaptasi di lingkungan kerja, dan mengembangkan sikap profesional dalam
pengetahuan, teknologi dan seni, agar mampu mengembangkan diri di kemudian
hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi, 4)
membekali peserta didik dengan kompetensi – kompetensi yang sesuai dengan
program keahlian yang dipilihnya.
Untuk menyiapkan lulusan menjadi tenaga yang produktif, adaptif dan
kreatif, SMK Negeri 3 Pematangsiantar mempunyai tiga jenis mata pelajaran yang
digolongkan menjadi: Pelajaran Normatif, Adaptif dan Produktif. Pengetahuan
Perawatan Rambut Dasar adalah salah satu mata pelajaran produktif yang diterima
siswa SMK Bidang Keahlian Tata Kecantikan.
Pengajaran Perawatan Rambut Dasar adalah proses pengajaran kejuruan
yang sangat penting karena pelajaran ini dapat mengantarkan siswa kepada dasar
pemahaman program produktif lainnya seperti : mata pelajaran Penataan Rambut,
Pengecatan Rambut, Pengeritingan Rambut dan sebagainya. Kelemahan dalam
memahami mata pelajaran Perawatan Rambut Dasar akan berdampak negatif
terhadap penguasaan program produktif lainnya.
Namun permasalahan yang sering terjadi pada siswa SMK Negeri 3
Pematangsiantar diantaranya adalah penggunaan media yang masih rendah,
karena guru hanya menyampaikan materi secara verbal tanpa ada hubungan
interaktif dari siswa, selanjutnya media yang digunakan juga monoton, dimana
media tersebut masih menggunakan media cetak seperti buku, majalah, modul dan
sebagainya, lalu pembelajaran diisi dengan ceramah, sementara siswa dituntut
menerima dan menghapal sehingga membuat siswa menjadi jenuh untuk belajar.
Sedangkan penggunaan media audio dan visual seperti video atau film, dan media
sekolah Berstandart Internasional (SBI) seperti SMK Negeri 3 Pematangsiantar
ini, masih belum mampu menerapkan media pembelajaran yang lebih baik.
Melihat kondisi itu, maka harus segera ada pilihan media pembelajaran yang
lebih informatif dan inovatif untuk memberdayakan siswa.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada tangggal
10 April 2012 kepada guru serta siswa, bahwasanya proses pembelajaran yang
dilakukan pada saat ini masih dilakukan dengan cara ceramah, membaca buku,
dan memperlihatkan gambar pada buku sebagai media pembelajaran. Sehingga,
untuk meningkatkan kualitas dan semangat siswa , seperti menurut Arikunto
(2005) bahwa guru diharapkan sanggup menciptakan proses pembelajaran yang
berkualitas tinggi sehingga mampu menghasilkan prestasi belajar siswa. Fungsi
yang dapat diperankan guru dalam pembelajaran, yakni : (1) sebagai perancang
pembelajaran, dimana seorang guru diharapkan mampu merancang pembelajaran
agar dapat terlaksana secara efektif dan efisien, (2) pengelola pembelajaran,
dimana seorang guru harus mampu mengelola seluruh proses kegiatan
pembelajaran dengan menciptakan kondisi belajar yang dinamis dan kondusif, dan
(3) evaluator pembelajaran. Berkaitan dengan fungsi tersebut guru dituntut
memiliki pengetahuan tentang prinsip-prinsip belajar sebagai dasar untuk
merancang kegiatan pembelajaran dengan memilih media pembelajaran,
merumuskan tujuan, memilih bahan, memilih metode/pendekatan dan guru juga
dituntut secara terus menerus memantau hasil belajar yang telah dicapai siswa,
mengevaluasi kegiatan pembelajaran dan selalu berusaha meningkatkannya.
Untuk mencapai tujuan tersebut, guru dapat menggunakan media
menyikapi persoalan dimaksud adalah dengan penggunaan media Power Point
yang lebih baik sebagai media pembelajaran. Karena di masa-masa mendatang,
fitur software Microsoft Power Point akan semakin meningkat dengan adanya
pembaharuan-pembaharuan Teknologi Pembelajaran, maka arus informasi akan
makin meningkat yang bersifat global di seluruh dunia dan menuntut siapapun
untuk beradaptasi dengan kecenderungan itu kalau tidak mau ketinggalan jaman.
Dengan kondisi demikian maka pendidikan khususnya proses pembelajaran cepat
atau lambat tidak dapat terlepas dari keberadaan TIK yaitu komputer.
Salah satu media pembelajaran yang berkembang saat ini dan dapat
digunakan guru dalam proses pembelajaran adalah media pembelajaran interaktif
yang dapat digolongkan ke dalam multimedia atau Power Point. Menurut
Handoyo (2003) ”multimedia merupakan penyajian informasi yang berupa teks,
gambar, dan suara secara bersama (integrited) sehingga menjadi efektif dan
efisien”.
Media pembelajaran interaktif mencakup berbagai media yang terintegrasi
menjadi satu. Setiap komponen media dapat merangsang satu atau lebih indra
manusia. Mukhtar (2006) menjelaskan bahwa ”semakin banyak indra yang terlibat
dalam proses belajar, maka proses belajar tersebut akan menjadi lebih efektif”.
Secara tegas teori ini menyarankan penggunaan lebih dari satu indera manusia.
Oleh karena itu, pemanfaatan multimedia dalam pembelajaran dapat diharapkan
meningkatkan hasil belajar.
Media pembelajaran interaktif seperti Power Point memiliki beberapa
keistimewaan seperti penyajian informasi yang berupa teks, gambar, dan suara
interaktif pengajaran yaitu: ”(1) untuk memperjelas penyajian pesan agar tidak
terlalu bersifat verbalistis, (2) mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya
indera, (3) dapat mengatasi sifat pasif anak didik, dan (4) mempermudah guru
dalam menyampaikan isi materi pelajaran”. Media pembelajaran interaktif
mempermudah guru dalam menyampaikan materi pelajaran agar lebih jelas dan
mudah dipahami siswa. Guru tidak perlu lagi menyampaikan seluruh materi
pelajaran melalui ceramah, tetapi guru bertugas sebagai fasilitator dalam
memecahkan kesulitan-kesulitan belajar yang dialami oleh siswa. Akan tetapi
media ini juga memiliki beberapa kelemahan seperti : 1) Media tidak dapat
digunakan dalam keadaan mati listrik, 2) siswa harus benar-benar fokus dalam
mengikuti pelajaran, agar tidak tertinggal dari materi yang diajarkan, 3) siswa
haarus senantiasa diawasi agar tidak terjadi keributan d dalam kelas. Untuk
mengatasi beberapa kelemahan diatas guru dapat menggunakan metode ceramah
atau pun metode lainnya kepada siswa.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif
Berbantuan Power Point Pada Mata Pelajaran Perawatan Rambut Dasar
Siswa Kelas X Program Keahlian Tata Kecantikan SMK Negeri 3
Pematangsiantar”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah – masalah yang dapat
1. Proses pembelajaran perawatan rambut dasar masih dilakukan dengan cara
ceramah dan hanya menggunakan media cetak dalam bentuk buku.
2. Siswa merasa kesulitan dalam memahami materi pelajaran Perawatan
Rambut Dasar.
3. Sulitnya memperoleh media pembelajaran yang efektif untuk pelajaran
perawatan rambut dasar di sekolah sehingga kegiatan pembelajaran kurang
efektif.
4. Pembelajaran di kelas masih dilakukan secara klasikal, dimana setiap
pebelajar dituntut belajar dengan kecepatan yang ditentukan oleh guru.
Sedangkan pembelajaran individual dapat membuat peserta didik untuk
belajar mandir
C. Pembatasan Masalah
Untuk memberi ruang lingkup yang jelas dan terarah serta mengingat
kemampuan penulis yang terbatas, maka perlu dilakukan pembatasan masalah
dalam penelitian ini, sebagai berikut:
1. Materi pelajaran yang dikembangkan hanya meliputi kompetensi dasar “
perawatan rambut (creambath) dengan penjelasan langkah kerja melakukan
perawatan rambut (creambath)”, pada kelas X Rambut 2 SMK semester
ganjil.
2. Media pembelajaran yang dikembangkan hanya dalam bentuk media
pembelajaran interaktif yang aplikasinya dibuat dengan Power Point
3. Objek penelitian ini adalah siswa kelas X Rambut 2 pada semester ganjil
Bidang Keahlian Tata Kecantikan TA. 2011/2012.
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, permasalahan yang dapat
dirumuskan adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah pengembangan media pembelajaran interaktif pada mata
pelajaran Perawatan Rambut Dasar ?
2. Bagaimanakah implementasi media pembelajaran interaktif pada mata
pelajaran Perawatan Rambut Dasar ?
3. Bagaimanakah efektifitas media pembelajaran interaktif yang
dikembangkan pada mata pelajaran Perawatan Rambut Dasar?
E. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, tujuan utama penelitian
pengembangan ini adalah menerapkan Media Belajar Power Point Secara lebih
spesifik, tujuan penelitian ini dijabarkan sebagai berikut:
1. Menghasilkan media pembelajaran interaktif yang layak digunakan,
mudah dipelajari pembelajar dan dapat dipakai untuk pembelajaran
individual.
2. Untuk mengetahui hasil implementasi media pembelajaran interaktif pada
mata pelajaran Perawatan Rambut Dasar.
3. Untuk mengetahui keefektifan media pembelajaran interaktif yang
dikembangkan pada mata pelajaran Perawatan Rambut Dasar.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermakna bagi peneliti, guru-guru,
sekolah sebagai berikut, secara teoritis adalah;
1. Untuk membangkitkan motivasi untuk mengembangkan media
2. Diharapkan konsep pembelajaran dengan menggunakan media
pembelajaran interaktif dapat direkomendasikan sebagai inovasi dalam
dunia pendidikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas dan
dapat disosialisasikan untuk proses pembelajaran pada mata pelajaran lain.
Dan secara praktis adalah :
1. Dapat membantu pelajar dalam memahami materi pelajaran Perawatan
Rambut Dasar dengan pembelajaran yang interaktif, menarik, dan
menyenangkan bagi setiap pebelajar yang pada akhirnya dapat
meningkatkan hasil belajar
2. Sebagai salah satu alternatif dalam pemanfaatan media pembelajaran
yang disesuaikan dengan perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi sehingga pembalajaran dapat dilakukan di mana dan kapan
saja tanpa harus menuntut adanya kehadiran guru secara fisik.
3. Sebagai bahan masukan bagi guru bidang studi Produktif untuk
menggunakan media pembelajaran yang efektif dan efisien guna
1011 1
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan rumusan, tujuan, hasil dan pembahasan penelitian
pengembangan media pembelajaran interaktif berbantuan power point
yang dikemukakan sebelumnya maka dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1) Hasil validasi dari ahli materi terhadap media pembelajaran
interaktif berbantuan power point pada mata pelajaran
perawatan rambut dasar yang dikembangkan menunjukkan
bahwa; (1) kualitas materi pembelajaran dinilai sangat baik
dengan persentase rata-rata sebesar (2) kualitas strategi
pembelajaran dinilai sangat baik dengan persentase rata-rata
sebesar, (3) kualitas sistem penyampaian pembelajaran dinilai
sangat baik dengan persentase rata-rata sebesar. Dengan
demikian media pembelajaran interaktif berbantuan power
point pada mata pelajaran perawatan rambut dasar yang
dikembangkan dengan menggunakan beberapa program secara
keseluruhan termasuk dalam kategori “Sangat Baik”.
2) Hasil validasi dari ahli desain pembelajaran terhadap media
1021 1
pelajaran perawatan rambut dasar yang dikembangkan dengan
menggunakan beberapa program menunjukkan bahwa; (1)
kualitas desain pembelajaran dinilai sangat baik dengan
persentase rata-rata , (2) kualitas desain informasi dinilai sangat
baik dengan persentase rata-rata sebesar (3) kualitas desain
interaksi dinilai baik dengan kualitas desain presentasi dinilai
sangat baik dengan persentase rata-rata sebesar. Berdasarkan
hasil validasi tersebut disimpulkan bahwa media pembelajaran
interaktif berbantuan power point pada mata pelajaran
perawatan rambut dasar yang dikembangkan termasuk dalam
kriteria sangat baik sehingga dapat diterima dan layak
digunakan dalam proses pembelajaran.
3) Menurut tanggapan siswa kelas X Keacntikan Rambut SMK
Negeri 3 Peamatangsiantar pada uji coba lapangan dinyatakan
bahwa media pembelajaran interaktif yang dikembangkan
dengan beberapa program power point termasuk kategori
sangat baik dimana aspek materi pembelajaran dinilai dengan
persentase rata-rata sebesar dan kualitas teknis tampilan
sebesar 96,45 %.
4) Media pembelajaran yang dikembangkan peneliti layak untuk
1031 1
untuk siswa SMK Negeri 3 Pematangsiantar semester ganjil,
karena memiliki nilai rata-rata yang lebih tinggi dari nilai
median skala Likert.
B. Saran
Berdasarkan hasil temuan yang telah diuraikan pada
kesimpulan serta implikasi hasil penelitian, berikut ini diajukan
beberapa saran yaitu:
a. Media pembelajaran interaktif ini adalah alat untuk membantu
dalam proses penyampaian pembelajaran khususnya mata pelajaran
perawatan rambut maka dari itu keberadaan guru masih sangat
diperlukan sebagai fasilitator dan siswa tetap terlibat aktif dalam
proses pembelajaran mata pelajaran perawatan rambut.
b. Pada kenyataannya hingga saat ini proses pembelajaran mata
pelajaran perawatan rambut masih dilakukan dengan cara
konvensional dengan menggunakan media pembelajaran buku teks,
maka disarankan agar media pembelajaran interaktif berbantuan
power point mulai saat ini sudah harus digunakan dengan alasan
media pembelajaran interaktif mampu memberi umpan balik yang
lebih baik bagi siswa.
c. Agar hasil produk lebih maksimal dan layak digunakan lebih jauh
1041 1
pengembang kurikulum, ahli bidang studi dan ahli materi yang
profesional, ahli media, dukungan dana, sarana dan waktu yang
tersedia, dan kemampuan sarana-prasarana dalam produksi media
yang memadai.
d. Dengan alasan keterbatasan waktu dan dana peneliti, sehingga
masih banyak beberapa pengaruh-pengaruh yang belum terkontrol
maka perlu kiranya dilakukan penelitian lebih lanjut pada sampel
105
. (2010). MetodePenelitianKuantitatif, Kualitatifdan R&D. Bandung:
Alfabeta.
[KNRT] Kementerian Negara Riset dan Teknologi. (2006). Buku Putih. Penelitian Pengembangan dan Penerapan IPTEK Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi Tahun 2005-2025. Kementerian Negara Riset dan Teknologi, Jakarta
Arikunto, Suharsimi. 2006.
ProsedurPenelitianSuatuPendekatanPraktik. Jakarta
:RinekaCipta.
Arsyad, Azhar. (1997). Media pengajaran. Jakarta : Raja Grafindo
Persada.
Basir, La Ode. 2008. KemandirianDalamBelajar.
http://dhesiana.wordpress.com/2009/01/16kemandirian-dalam-belajar. Diakses 20 Mei 2012
Borg, W. &V Gall, M.D. (1983). Educational research. An
introduction (4nded). New York&London: Longman.
Brandie Colon, Key Ann Taylor dan Jerry Willis. (2000).
Constructivist instructional design: Creating multimedia package for teaching critical qualitative research. The
qualitative report, volume 5, number 1&2, May 2000.
Diambiltanggal 20 Mei 2012 dari
http://www.nova-edu/SSSS/QR/QR5-1/colon.html.
Budiningsih, Asri . (2003). Desain pesan pembelajaran. Yogyakarta :
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta.
Degeng, I NyomanSudana.(1989). Ilmu pengajaran taksonomi
variabel.Jakarta : PPLPTK, DEPDIKBUD
Depdiknas. 2008. HasilBelajar.http://www.geocities.com. Diakses 21 April 2012
Dick, W. danCary, L. (2005).The systematic design of
instruction.United States of America: Scott Foresman and
Company.
DjamarahdanZein. 2006. StrategiBelajarMengajar. Jakarta:
RinekaCipta.
Hacbart, Steven. (1996). The educational technology hand book. New
106
Hornby.A.S. 1985.Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Current
English, OxfordUSA: Oxford University Pres.
IKAPI DKI dan BSNP.(2006).
Kemp.(1994). Design effective instruction.New York: Macmillan
College Publishing Company.
Kumpulan Abstrak Seminar Nasional Kimia XVII .(2005).
Pembelajaran kimia berbasis kompetensi. Yogyakarta: Jurusan
Kimia. FMIPA Universitas Gadjah Mada.
Lambert, (1992).Why interactive multimedia based computer aided
learning (IMMCAL). Diambil tanggal 13 Mei 2012, dari
http://www.ascilite.org.au/asetarchives/confs/iims/1992/lambert -t.html
Mukminan. (2004). Desain pembelajaran. Yogyakarta: Program
Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta.
Nolker,. Helmut and Schoenfeldt, Eberhard. 1988. berufsbildung:
Unterricht, Curriculum, Platung ( Pendidikan Kejuruan:
Pengajaran, Kurikulum, Perencanaan). Penerjemah: Agus
Setiadi. Jakarta: P.T. Gramedia.
Porter Boby et all, (2001). Quantum teaching. Jakarta : Kaifa
Rob Phillips, (1997). Interaktive multimedia. Boston : Kogan Page
Romiszowski. (1988). The selection and use of instructional media.
United States: Nichols Publishing.
Rostamailis. 2008. Tata Kecantikan Rambut Jilid 1. Depdiknas.
Russel, JD. (1974). Modular instruction.Amerika: Burgess Publishing
Company.
Sadiman, Arif dkk. (1986). Media pendidikan, pengertian,
pengembangan dan pemanfaatannya . Jakarta : Pustekkom
Dikbud.
Sagala, Syaiful. 2005. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung:
107
Santoso, Singgih. 2008. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik 16 .
Jakarta: Elex Media Komputindo.
Sato, G.T. danHartanto, N.S. 2004.MenggambarMesinMenurutstandar
ISO.Jakarta: PT Pradnyaparamita.
Seells dan Richey. !996). Instructional technology (Mahasiswa S2
IKIP Malang Terjemahan). IKIP Malang
Slameto, 2003, Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya,
Jakarta : Rhineka Cipta.
Sleeman, Philip. J. (1979).Instructional media and technology.New
York: Long man Inc.
Sudijono, Anas. (1996). Pengantar evaluasi pendidikan. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Sudjana, Nana. 2004. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.
Bandung : Rosdakarya.
Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : CV.
Alfabeta.
Sukardjo. (2000). Kecenderungan baru (trend) teknologi pembelajaran
kimia. Makalah disajikan pada Seminar Regional di Jurdik Kimia UNY.
Suparman M,Atwi. (2001). Desain instruksional. Pusat antar
Universitas untuk Peningkatan dan Pengembangan Aktivitas Instruksional. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidkan Tinggi, Departemen Pendidikan Tinggi. (2001).
Syah, Muhibbin. 1996. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan
Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Thoha, M. Chabib. (1991). Teknik evaluasi pendidikan. Jakarta: