• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN KOMPETISI KEPRIBADIAN DAN KOMPETENSI SOSIAL KEPALA SEKOLAH DENGAN KEPUASAN KERJA GURU SMP NEGERI DI KOTA PEMATANG SIANTAR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN KOMPETISI KEPRIBADIAN DAN KOMPETENSI SOSIAL KEPALA SEKOLAH DENGAN KEPUASAN KERJA GURU SMP NEGERI DI KOTA PEMATANG SIANTAR."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DAN KOMPETENSI

SOSIAL KEPALA SEKOLAH

DENGAN KEPUASAN KERJA GURU

SMP NEGERI DI KOTA

PEMATANGSIANTAR

Oleh:

Natal Tarida Hutagaol

NIM: 8106132013

Tesis Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Administrasi Pendidikan

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN

PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERIMEDAN

(2)

ABSTRAK

NATAL TARIDA HUTAGAOL, 8106132013. 2012. Hubungan Kompetensi Kepribadian dan Kompetensi Sosial Kepala Sekolah dengan Kepuasan Kerja Guru SMP Negeri di Kota Pematangsiantar. Tesis. Medan. Program Studi Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Negeri Medan (UNIMED).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kompetensi kepribadian kepala sekolah dengan kepuasan kerja guru SMP Negeri di Kota Pematangsiantar, hubungan antara kompetensi sosial kepala sekolah dengan kepuasan kerja guru SMP Negeri di Kota Pematangsiantar dan hubungan secara bersama-sama antara kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial kepala sekolah dengan kepuasan kerja guru SMP Negeri di Kota Pematangsiantar. Untuk menjawab permasalahan penelitian, tiga hipotesis diajukan yaitu : pertama, terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kompetensi kepribadian kepala sekolah dengan kepuasan kerja guru SMP Negeri di Kota Pematangsiantar. Kedua, terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kompetensi sosial kepala sekolah dengan kepuasan kerja guru SMP Negeri di Kota Pematangsiantar. Ketiga, terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial kepala sekolah dengan kepuasan kerja guru SMP Negeri di Kota Pematangsiantar.

Populasi penelitian ini adalah seluruh guru SMP Negeri di Kota Pematangsiantar yang berjumlah 878 orang, sedangkan sampel penelitian berjumlah 132 orang atau 15 % dari populasi, penentuan sampel adalah mengunakan porposive random sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan instrumen penelitian yaitu : kuesioner, instrumen variabel kepuasan kerja guru sebanyak sebanyak 31 butir, instrumen variabel kompetensi kepribadian kepala sekolah sebanyak sebanyak 31 butir dan instrumen variabel kompetensi sosial kepala sekolah sebanyak sebanyak 31 butir. Uji coba ini dilakukan di SMP Negeri Kota Pematangsiantar. Pelaksanaan uji coba dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada guru yang terpilih sebagai responden uji coba, 2 minggu sebelum pemberian angket kepada responden penelitian.

Data dianalisis dengan teknik korelasi dan regresi pada taraf kepercayaan 95 % atau = 0,05. Temuan penelitian ini menerima ketiga hipotesis yang diajukan, diperoleh ry1.2 = 0,644, ry2.1 = 0,556, dan Ry12 = 0,759, dengan

kontribusi kompetensi kepribadian kepala sekolah dan kompetensi sosial kepala sekolah terhadap kepuasan kerja guru masing-masing sebesar 34,50% dan 23,15%, dan secara bersama-sama sebesar 57,65%.

(3)

ABSTRACT

NATAL TARIDA HUTAGAOL, NIM. 106132013.2012. Relationship of Principal’s Personality and Social Competence with Teacher’s Job Satisfaction SMPN in Siantar. Thesis . Medan. Educational Administration Graduate Studies Program, State University of Medan (UNIMED).

This research aims to find out the relationship between the principal personality competency with job satisfaction of teachers in SMPN, the relationship between the principal social competence with the job satisfaction of teachers in SMPN and relationships Pematangsiantar jointly between personality and social competence with principal job satisfaction of teachers in SMPN Pematangsiantar, to address the issue of research , three hypotheses put forward, namely: first, there is a positive relationship between competence and significant personality with principal job satisfaction of teachers in SMPN Pematangsiantar. Second, there is a significant relationship between the positive and the principal social competence with the job satisfaction of teachers in SMPN Pematangsiantar. Third, there is a positive relationship between competence and significant personality and social competence with the teacher job satisfaction in the country for SMPN Pematangsiantar.

The population of this study were all teachers in the City Junior High School Pematangsiantar totaling 878 people, while the sample amounted to 132 people or 15% of the population, sampling is random sampling porposive use. Data collection techniques used were the research instruments, namely: questionnaires, instrument variables as teacher job satisfaction by 31 points, instrument competency personality variables as the principal instrument by 31 points and the principal social competence variables as many as 31 points. The trial was conducted in Pematangsiantar City Junior High School. Implementation trials conducted by giving questionnaires to teachers selected as respondents trials, 2 weeks before giving questionnaires to the respondents of the study.

Data analyzed with techniques of correlation and regression on the 95 % confidence level or α = 0.05. The findings of this research received a third hypothesis proposed by ry1.2 = 0,644, ry2.1 = 0,556, Ry12= 0,759, and with the

contribution of personality competency and social competence school head principal of teacher's job satisfaction of respective 34,50% and 23,15%, than collectively amounting to 57,65%.

This results of this study indicate that the variables of personality competency and social competence school principal can serve as predictors of job satisfaction of teachers in deciding.

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sang pencipta alam

semesta, manusia, dan kehidupan beserta seperangkat Firman-Nya, yang telah melimpahkan

karunia pada hamba-Nya, sehingga tesis ini dapat diselesaikan. Tesis ini bertujuan untuk

memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Magister Pendidikan pada Program

Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Penulisan tesis ini dapat diselesaikan berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak

baik moril maupun materil, terutama kepada :

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan serta semua staf

yang telah memberikan fasilitas belajar selama peneliti mengikuti perkuliahan.

2. Prof. Dr. Belfrik Manullang selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri

Medan serta staf, yang telah memberikan fasilitas belajar selama peneliti mengikuti

perkuliahan di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

3. Prof. Dr. H. Zainuddin, M.Pd selaku pembimbing I

4. Prof. Dr. Selamat Triono, M.Sc selaku pembimbing II

5. Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, S.Sos , M.Pd, selaku narasumber, Dr. Sukarman Purba,

M.Pd, selaku selaku narasumber dan validator, Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd selaku

narasumber dan notulen.

6. Dinas Pendidikan Kota Pematangsiantar, Kepala Sekolah dan Guru-guru SMP Negeri di

Kota Pematangsiantar.

7. Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, M.Pd selaku Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan

(5)

Program Studi Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Negeri Medan dan

Munzir. M.Pd Selaku pegawai.

8. Para dosen di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah memberikan

peneliti ilmu, pengalaman dan kematangan berpikir, yang dapat peneliti gunakan untuk

menyelesaikan tesis ini.

9. Rekan-rekan mahasiswa Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah

banyak memberikan bantuan moral dalam penyelesaian perkuliahan dan penelitian ini.

10.Ayahanda (Alm) St. N. Hutagaol (+) dan Ibunda B. Sitorus yang telah membesarkan dan

membiayai serta memberikan dorongan kepada peneliti selama mengikuti pendidikan.

11.Keluarga kakanda Bane Br. Hutagaol, Keluarga abanganda Perdautus Hutagaol,

Keluarga kakanda Ramlah Br. Hutagaol, Keluarga abanganda Horas Hutagaol, Keluarga

abanganda Sondang Hutagaol, Keluarga kakanda Appiah Br. Hutagaol, Keluarga

abanganda Jairus Hutagaol, Keluarga kakanda Tabita Br. Hutagaol, Keluarga abanganda

Karlosius Hutagaol dan Keluarga adinda Hilda Wati Br. Hutagaol.

12.Drg. Dewi S. Simorangkir selaku teman dekat.

13.Rekan Juang Forum Komunikasi Guru Olahraga Pematangsiantar (FKGOR).

14.Abanganda Drs. Hendrik. Tampubolon Ketua Forum Guru Siantar (FGS) dan Motivator

peneliti M. Nainggolan. SH.

Kepada pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu dalam tulisan ini, peneliti

mengucapkan terimakasih, semoga budi Bapak dan Ibu mendapat imbalan yang berlimpah

dari Tuhan Yang Maha Esa. Adapun kekurangan dalam penulisan tesis ini peneliti sadar

bawasannya, saya hanyalah seorang manusia yang tidak luput dari kesalahan dan

(6)

penyusunannya masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang

konstruktif akan senantiasa peneliti nanti dalam upaya perbaikan karya-karya selanjutnya.

Akhirnya, peneliti berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa semoga kita semua

mendapatkan Karunia dan Anugrah-Nya. Amin.

Medan, Oktober 2012

Peneliti,

(7)

DAFTAR ISI

ABSTRACT ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I : PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah ... 1

B.Identifikasi Masalah ... 6

C.Batasan Masalah ... 7

D.Rumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 9

1. Secara Teoritis ... 9

2. Secara Praktis ... 9

BAB II : LANDASAN TEORETIS ... 10

A. Deskripsi Teoretis ... 10

1. Kepuasan Kerja ... 10

2. Kompetensi Kepribadian ... 21

(8)

B. Kajian Penelitian yang Relevan ... 35

C. Kerangka Pemikiran... 37

1. Hubungan Kompetensi Kepribadian Kepala Sekolah Dengan Kepuasan Kerja Guru SMP Negeri di Kota Pematangsiantar ... 37

2. Hubungan Kompetensi Sosial Kepala Sekolah Dengan Kepuasan Kerja Guru SMP Negeri di Kota Pematangsiantar ... 37

3. Hubungan Kompetensi Kepribadian Dan Kompetensi Sosial Kepala Sekolah Dengan Kepuasan Kerja Guru SMP Negeri di Kota Pematangsiantar ... 38

D. Hipotesis Penelitian ... 39

BAB III : MOTODOLOGI PENELITIAN ... 41

A.Tempat dan Waktu Penelitian ... 41

B.Metodologi Penelitian ... 42

C.Populasi dan Sampel ... 42

1. Populasi ... 42

2. Sampel ... 43

D.Definisi Operasional ... 44

E. Instrumen Penelitian ... 46

F. Uji Coba Instrumen ... 47

1. Responden uji coba ... 47

2 . Pelaksanaan uji coba ... 48

(9)

G.Analisis Analisis Data ... 51

BAB IV : HASIL PENELITIAN ... 56

A.Deskripsi Data Penelitian ... 56

1. Kepuasan Kerja Guru (Y) ... 56

2. Kompetensi Kepribadian Kepala Sekolah (X1) ... 57

3. Kompetensi Sosial Kepala Sekolah (X2) ... 58

B. Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ... 59

1. Kepuasan Kerja Guru ( Y ) ... 59

2. Kompetensi Kepribadian Kepala Sekolah (X1) ... 60

3. Kompetensi Sosial Kepala Sekolah (X2) ... 61

C. Pengujian Pesryaratan Analisis ... 62

1. Uji Normalitas ... 62

2. Uji Linieritas dan Keberartian Regresi Sederhana ... 63

3. Uji Linieritas dan Keberartian Regresi Ganda ... 65

D. Pengujian Hipotesis ... 66

1. Hubungan yang Positif dan Signifikan antara Kompetensi Kepribadian Kepala Sekolah dengan Kepuasan Kerja Guru SMP Negeri di Kota Pematangsiantar... 68

2. Terdapat Hubungan yang Positif dan Signifikan antara Kompetensi Sosial Kepala Sekolah dengan Kepuasan Kerja Guru SMP Negeri di Kota Pematangsiantar ... 69

3. Hubungan yang Positif dan Signifikan antara Kompetensi

Kepribadian dan Kompetensi Sosial Kepala Sekoalah

(10)

di Kota Pematangsiantar ... 69

E. Bobot Sumbangan Variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat .... 70

F. Temuan Penelitian ... 72

G. Pembahasan Penelitian ... 73

H. Keterbatasan Penelitian ... 77

BAB V : SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 79

A. Simpulan ... 79

B. Implikasi Penelitian ... 79

C. Saran ... 81

DAFTAR PUSTAKA ... 83

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Paradigma Penelitain ... 39

Gambar 2 Histogram Distribusi Kepuasan Kerja Guru (Y) ... 57

Gambar 3 Histogram Distribusi Skor Kompetensi Kepribadian

Kepala Sekolah (X1) ... 58

Gambar 4 Histogram Distribusi Skor Variabel Kompetensi Sosial

Kepala Sekolah (X2) ... 59

Gambar 5 Gambaran Umum Kontribusi Variabel Bebas

terhadap Variabel Terikat ... 67

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Sebaran Data Uji Coba Kepuasan Kerja Guru ... 87

Lampiran 2 Perhitungan Validitas Angket Kepuasan Kerja Guru ... 89

Lampiran 3 Perhitungan Reliabilitas Angket Kepuasan Kerja Guru ... 90

Lampiran 4 Sebaran Data Uji Coba Angket Kompetensi Kepribadian Kepala Sekolah ... 93

Lampiran 5 Perhitungan Validitas Angket Kompetensi Kepribadian Kepala Sekolah ... 94

Lampiran 6 Perhitungan Reliabilitas Angket Kompetensi Kepribadian Kepala Sekolah ... 96

Lampiran 7 Sebaran Data Uji Coba Angket Kompetensi Sosial Kepala Sekolah ... 99

Lampiran 8 Perhitungan Validitas Angket Kompetensi Sosial Kepala Sekolah ... 100

Lampiran 9 Perhitungan Reliabilitas Angket Kompetensi Sosial Kepala Sekolah ... 102

Lampiran 10 Angket Penelitian ... 105

Lampiran 11 Sebaran Data Kepuasan Kerja Guru ... 111

Lampiran 12 Sebaran Data Kompetensi Kepribadian Kepala Sekolah ... 113

Lampiran 13 Sebaran Data Kompetensi Sosial Kepala Sekolah ... 115

Lampiran 14 Tabulasi Hasil Penelitian Masing-masing Variabel ... 117

Lampiran 15 Perhitungan Harga Rata-Rata (M), Standard Deviasi (SD) dan Distribusi Frekuensi dari Data Variabel Penelitian ... 120

Lampiran 16 Identifikasi Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ... 124

(13)

Lampiran 18 Perhitungan Persamaan Regresi Sederhana, Uji Kelinieran dan keberartian Persamaan Regresi Kepuasan Kerja Guru (Y) atas Kompetensi Kepribadian Kepala Sekolah (X1) ... 132

Lampiran 19 Perhitungan Persamaan Regresi Sederhana, Uji Kelinieran dan Keberartian Persamaan Kepuasan Kerja Guru (Y)

atas Kompetensi Sosial Kepala Sekolah (X2) ... 140

Lampiran 20 Perhitungan Koefisien Korelasi Antar Variabel ... 148

Lampiran 21 Perhitungan Korelasi Parsial dan Uji Keberartian

Koefisien Korelasi Parsial ... 151

Lampiran 22 Perhitungan Persamaan Regresi Ganda, Uji Kelinieran

dan Keberartian Persamaan Regresi Ganda ... 153

Lampiran 23 Perhitungan Koefisien Korelasi Ganda dan Uji Keberartian

Koefisien Korelasi Ganda ... 156

Lampiran 24 Perhitungan Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif masing-masing Variabel Prediktor (X) terhadap Variabel

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Fenomena yang terjadi dalam lingkungan pendidikan Kota Pematangsiantar,

beberapa sekolah dilanda oleh konflik antara guru dengan kepala sekolah. Sumber

dari Metro Siantar 2 Oktober 2010 guru SMP Negeri 5 Pematangsiantar konflik

dengan kepala sekolah tentang pembagian upah penghasilan penjualan kaos

olahraga. Metro Siantar Tanggal 20 Pebruari 2012 SMP Negeri 13

Pematangsiantar, masyarakat tidak setuju adanya pengutipan Rp.166.000 kepada

siswa. Melalui wawancara dengan salah satu guru SMP Negeri 9 Pematangsiantar,

guru bersama dengan siswa mengusir kepala sekolah karena kepala sekolah

memiliki karakter yang tidak baik.

Berikut ada 6 jurnal yang berhubungan dengan kepuasan kerja guru dan

faktor-faktor yang mempengaruhinya.

1. Astrauskaite (2011) tentang studi kepuasan kerja terhadap guru-guru sekolah

menegah menunjukkan bahwa kepuasan kerja guru dipengaruhi tiga hal:

promosi; supervise; dan lingkungan kerja guru.

2. Chairman (2010) tentang studi memberikan motivasi kepada guru dalam

meningkatkan kepuasan kerja guru dipengaruhi oleh; kenaikan gaji, tunjangan,

bonus, upah tugas tambahan dan pembagian hasil usaha sekolah.

3. Rajaeepour (2011) studi tentang gaya managemen seorang wanita dengan

(15)

guru, tetapi faktor bekerja sekolah negeri dan swasta memiliki perbedaan

tingkat kepuasan kerja guru.

4. Ololube (2011) studi tentang kepuasan kerja dan motivasi, bahwa kepuasan kerja

memiliki pengaruh terhadap kebutuhan fisiologis, kebutuhan keamanan,

kebutuhan sosial, harga diri, aktualisasi diri.

5. Allen (2003) Tentang studi kecerdasan emosional, bahwa ada pengaruh yang

positif antara karakteristik kepribadian kepala sekolah yang memiliki

ketertutupan dan keterbukaan dengan kinerja guru.

6. Birknerova. (2011) sosial dan kemampuan emosional dilingkungan sekolah

dipengaruhi oleh; empati, penerimaan pendapat orang lain dan bekerjasama

dengan orang lain.

Kesimpulan dari enam jurnal adalah dikalangan guru telah terjadi ketidak

puasan dalam bekerja dan kepuasan kerja guru dapat didukung dari promosi,

supervisi, cara kerja guru, sikap pimpinan dalam memberikan motivasi kepada

guru. Seperti kenaikan gaji, tunjangan, bonus, upah tugas tambahan dan

pembagian hasil usaha sekolah. Kepuasan kerja guru dapat dilihat dari hubungan

yang positif antara karakteristik kepribadian kepala sekolah yang tertutup dan

terbuka atau introversi dengan kinerja guru. Kepuasan kerja guru dapat dirasakan

melalui sosial dan intelejensi dilingkungan sekolah seperti kemampuan sosial

dalam hal empati, penerimaan pendapat orang lain dan bekerjasama dengan orang

lain. Untuk meningkatkan kepuasan kerja guru tidak ada faktor perbedaan antara

gaya manajemen seorang wanita dengan gaya manajemen seorang laki-laki, tetapi

faktor bekerja disekolah negeri dan swasta memiliki perbedaan tingkat kepuasan

(16)

Terjadinya konflik di beberapa sekolah SMP Negeri Kota Pematangsiantar

seperti seperti hasil survey diakibatkan karena ketidak puasan oleh guru terhadap

kepala sekolah. Ketidak puasan guru tersebut diakibatkan oleh, sikap kepribadian

kepala sekolah yang kurang menghargai guru saat melaksanakan tugas tambahan

seperti pembinaan senam pagi, pembinaan petugas upacara bendera, pemberian

upah pembinaan ekstrakurikuler yang tidak sepadan dengan lelah pembina,

pembagian hasil usaha sekolah seperti usaha kantin sekolah, usaha pengadaan

kaos olahraga siswa. Sikap kepribadian kepala sekolah yang mengabaikan

kepuasan kerja guru, mengkritik pekerjaan guru, mengakibatkan guru tidak

melaksakan pekerjaanya dengan sepenuh hati. Sehingga komunikasi kepala

sekolah dengan guru menjadi kaku, dan mengakibatkan komplik.

Lebih lanjut Wahjosumidjo (1995:124), menambahkan kepuasan kerja guru

banyak dipengaruhi beberapa faktor antara lain adalah faktor dari kepala Sekolah

dan motivasi kerja guru. Keberhasilan suatu sekolah pada hakikatnya terletak pada

efisiensi dan efektivitas penampilan seorang kepala sekolah.

Menurut Wahjosumidjo (2002:122), agar kepemimpinan Kepala Sekolah

berhasil memberdayakan segala sumber daya sekolah untuk mencapai tujuan

sesuai dengan situasi, diperlukan seorang kepala sekolah yang memiliki

kemampuan profesional yaitu: kepribadian, keahlian dasar, pengalaman, pelatihan

dan pengetahuan profesional, serta kompetensi administrasi dan pengawasan.

Dalam aktivitas kegiatan sehari-hari, guru sebagai individu dapat merasakan

adanya kepuasan dalam bekerja. Menurut As’ad (1999), bahwa kepuasan kerja

merupakan penilaian dari pekerjaan yaitu seberapa jauh pekerjaannya secara

(17)

bekerja dapat berdampak baik pada diri individu guru yang bersangkutan, maupun

kepada organisasi dimana guru melakukan aktivitas. Kepuasan kerja bagi guru

sebagai pendidik diperlukan untuk meningkatkan kinerjanya. Kepuasan kerja

berkenaan dengan kesesuaian antara harapan seseorang dengan imbalan yang

disediakan. Kepuasan kerja guru berdampak pada prestasi kerja, disiplin, kualitas

kerjanya. Pada guru yang puas terhadap pekerjaanya kemungkinan akan membuat

berdampak positif terhadap perkembangan organisasi sekolah. Demikian

sebaliknya, jika kepuasan kerja guru rendah maka akan berdampak negatif

terhadap perkembangan organisasi sekolah. Guru yang membolos, mengajar tidak

terencana, malas, mogok kerja, sering mengeluh merupakan tanda adanya

kepuasan guru rendah. Guru menjadi balas dendam atas ketidak nyamanan yang

diberikan sekolah/kantor dengan keinginan/harapannya. Ekawarna (1995)

menyatakan bahwa, guru sebagai individu yang bekerja didalam suatu organisasi

pendidikan akan melakukan tugas pekerjaan ataupun memberikan konstribusi

kepada organisasi yang bersangkutan, dengan harapan akan mendapat timbal balik

berupa imbalan (rewards) ataupun intensif dari organisasi tersebut. Guru dalam

melakukan aktivitas kegiatan proses belajar mengajar, yaitu berupa

mempersiapkan materi pengajaran, mengajar di kelas, ataupun melakukan

evaluasi dari hasil belajar siswa, dengan harapan akan mendapatkan imbalan dari

pihak sekolah yang menyelenggarakan kegiatan pendidikan. Guru dalam hal ini

akan merasa puas apa bila kinerja yang telah di lakukannya terbalas dengan

(18)

Kepuasan guru dapat dirasakan ketika seorang kepala sekolah memiliki

hubungan yang efektif dengan pendidik, peserta didik, tenaga pendidik, dan

masyarakat.

Kepribadian kepala sekolah juga menentukan jati diri sebagai kepala sekolah

yang professional, tingkah laku kepala sekolah yang tidak mencerminkan seorang

pemimpin akan mengakibatkan proses efektifitas pembelajaran tidak berjalan

dengan baik. Muchith (2007:87) menjelaskan bahwa kompetensi kepribadian

sebagai perangkat kemampuan dan karateristik personal yang mencerminkan

realitas sikap dan perilaku dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari.

Kumar (2007) menyatakan ada beberapa resiko yang diperoleh dari ketidak

puasan bekerja, yaitu:

1. Ketidakhadiran (absenteeism)

Ada hubungan antara kepuasan kerja dan frekuensi dari ketidakhadiran dari

seorang pekerja. Tingkat ketidakhadiran seorang pekerja biasanya

berhubungan terbalik dengan kepuasan kerja. Ketidak puasan dalam bekerja

akan menghasilkan ketidak inginan untuk bekerja dan hal ini memaksa pekerja

untuk menjauh dari pekerjaannya.

2. Pemberhentian kerja (turn over)

Penelitian menemukan bahwa pekerja yang puas dengan pekerjaannya

cenderung untuk bertahan dengan pekerjaannya dan pekerja yang tidak puasn

dengan pekerjaannya akan berhenti dari pekerjaan tersebut. Ini menjadi alasan

yang kuat bagi seorang pekerja yang tidak puas dengan pekerjaannya untuk

(19)

3. Pemberitaan negatif (negative publicity)

Konsekuensi lainnya dari ketidakpuasan kerja adalah pemberitaan yang

negatif tentang organisasi tersebut. Pekerja memberitahukan hal-hal yang

membuatnya tidak puas dan akhirnya membuat nama baik organisasi tersebut

menjadi tercemar. Publikasi yang negatif dapat menimbulkan kesulitan dalam

perekrutan karyawan baru.

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor

13 Tahun 2007, tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah, bahwa kepala sekolah

harus memiliki standar kompetensi “(1) kompetensi kepribadian, (2) kompetensi

manajerial, (3) kompetensi kewirausahaan, (4) kompetensi supervisi dan (5)

kompetensi sosial.”

Beberapa fenomena tentang ketidak puasan kerja guru yang diduga dari

kepala sekolah maka penulis merasa perlu untuk dilakukan penelitian mengenai

Kompetensi Kepala Sekolah Dengan Kepuasan Kerja Guru SMP Negeri di Kota

Pematangsiantar.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, dapat di identifikasi

beberapa faktor yang dianggap berhubungan dengan kepuasan kerja guru: Apakah

guru tidak puas dengan pemberian upah hasil usaha sekolah? Apakah guru tidak

puas terhadap sikap kepala sekolah? Apakah guru merasa tidak puas dengan

penampilan kepala sekolah? Apaka guru merasa bosan terhadap ceramah kepala

sekolah? Apakah guru tidak merasa puas dengan karakter kepala sekolah? Apakah

(20)

puas dengan komunikasi kepala sekolah? Apaka guru merasa tidak puas dengan

perhatian kepala sekolah? Apakah kepala sekolah mengambil keputusan tanpa

musyawarah? Apakah kepala sekolah tidak memberikan upah tugas tambahan?

Apakah kepala sekolah memberikan upah kerja tambahan tidak setimpal dengan

kelelahan guru? Apakah sikap kepribadian kepala sekolah tidak sesuai dengan

perbuatan dan perkataanya? Apaka kepala sekolah mengambil keuntungan sendiri

tanpa memperhatikan guru? Apakah guru tidak merasakan sosial kepala sekolah?

Apakah kepala sekolah mengabaikan usulan guru? Apakah Kepala sekolah

arogan?

C. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang dipaparkan di atas,

maka yang akan diteliti kompetensi kepala sekolah dan kepuasan kerja guru, dan

dibatasi hanya kompetensi kepribadian kepala sekolah dan kompetensi sosial

kepala sekolah sebagai variabel bebas dan masalah utama kepuasan kerja guru

sebagai variabel terikat. Penelitian ini dilakukan pada guru SMP Negeri di Kota

Pematangsiantar. Pembatasan masalah ini dilakukan bukan berarti mengabaikan

hubungan dengan variabel lain, tetapi karena pertimbangan waktu dan

kemampuan peneliti yang tidak memungkinkan untuk meneliti keseluruhan

(21)

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah maka masalah penelitian ini di rumuskan

sebagai berikut:

1. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara Kompetensi Kepribadian

Kepala Sekolah dengan Kepuasan Kerja Guru SMP Negeri di Kota

Pematangsiantar?

2. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara Kompetensi Sosial Kepala

Sekolah dengan Kepuasan Kerja Guru SMP Negeri di Kota Pematangsiantar?

3. Apakah terdapat hubungan yang signifikan secara bersama-sama antara

Kompetensi Kepribadian dan Kompetensi Sosial Kepala Sekolah dengan

Kepuasan Kerja Guru SMP Negeri di Kota Pematangsiantar?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Hubungan antara Kompetensi Kepribadian Kepala Sekolah dengan Kepuasan

Kerja Guru SMP Negeri di Kota Pematangsiantar.

2. Hubungan antara Kompetensi Sosial Kepala Sekolah dengan Kepuasan Kerja

Guru SMP Negeri di Kota Pematangsiantar.

3. Hubungan secara bersama-sama antara Kompetensi Kepribadian dan

Kompetensi Sosial Kepala Sekolah dengan Kepuasan Kerja Guru SMP Negeri

(22)

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan:

1. Secara Teoritis

a. Dapat memberikan informasi tentang kepuasan kerja guru melalui

kompetensi kepribadian dan kompetensi soial kepala sekolah SMP Negeri

di Kota Pematangsiantar.

b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian lebih lanjut dalam

rangka pengembangan ilmu pengetahuan.

2. Secara Praktis

a. Bagi Kepala Dinas Pendidikan Kota Pematangsiantar, hasil penelitian ini

dapat memperluas wawasan keilmuan bagi para pejabat pengambil

kebijakan dalam menyusun program pendidikan pada masa mendatang.

b. Bagi kepala sekolah SMP Negeri di Kota Pematangsiantar, secara praktis

dapat digunakan sebagai evaluasi program serta dapat merancang dan

menimbulkan kepuasan kerja guru, melalui kompetensi kepribadian dan

kompetensi sosial dimasa mendatang.

c. Bagi guru, sebagai bahan masukan dan evaluasi diri dalam melaksanakan

tugasnya, agar terdorong untuk meningkatkan profesionalitasnya dalam

rangka mencerdaskan peserta didik.

d. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini sebagai bahan referensi untuk

(23)

DAFTAR RUJUKAN

Aditya 2011, http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22025/4/Chapt-er%20II.pdf Tanggal akses 20 Maret 2012

Afandi 2008, http://obeeth.wordpress.com/203-2/kompetensi-kepribadian-kepala-sekolah/ Tanggal akses 21 Maret 2012

Albanese, R. and Fleet, D.D.V. 1983. Organizational Behavior: A Managerial Viewpoint, Chicago: The Dryden Press.

Arikunto,Suharsimi.1985. Prosedur Penelitian Kependidikan. Jakarta:Bina Aksara

As’ad, S.U. 1999. Seri Ilmu Dan Sumber Daya Manusia, Psikologi Industri.

Liberty Yogyakarta. Yogyakarta

Astrauskaite. M ( 2011) Job Satisfaction Survey: A Confirmatory Factor

Analysis Based on Secondary School Teachers’ Sample

Azwar, Saifuddin 1997. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Birknerova. Z (2011) Social and Emotional Intelligence in School Environment. Presov, Slovakia.

Chabib Thoha. 2001. Teknik Evaluasi Pendidikan. Raja Grafindo Perkasa. Jakarta.

Chairman D ( 2010) Impact of Reward and Recognition on Job Satisfaction and Motivation: An Empirical Study from Pakistan

Cochran, W.G. 1977. Sampling Teechnique. New York: Wileg

Dayakisni, Tri dan Hudaniyah (2006). Psikologi Sosial, Malang : Universitas Muhammdiyah Malang

Denham, S., A., & Queenan, P., 2003. Preschool Emotional Competence: Pathway To Social Competence. Journal Of Child Development. Vol. 74, No 1, 238-256.

Ekawarna. (1995). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Gaung Persada Press.

Fisher, Carol J. & Terry, C. Ann. (1982). Children’s Language and The Language Arts. United States of America : McGraw-Hill Companies, Inc.

(24)

Hersey,P. & Blanchard,K.H. 1992. Manajemen Perilaku Organisasi; Pendayagunaan Sumber Daya Manusia, (terjm.) Agus Dharma, Erlangga, Jakarta.

http://guruvalah.20m.com/kepemimpinan_moti-vasi_kinerja1.pdf. Tanggal akses 20 Maret 2012

http://www.gunadarma.ac.id/library/articles/graduate/psychology/2009/Artikel_ 10505003.pdf Tanggal akses 21 Maret 2012

http://www.scribd.com/doc/49298626/Teachers-Job-Satisfaction. Tanggal akses 22 Maret 2012

Hurlock (1980) Psikologi Perkembangan, Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta : Erlangga.

Ibnu Hajar, (1999). Dasar-dasar Penelitian Kuntitatif, P.T. Raja Grafindo, Jakarta

Kambey,Daniel.C. 2003. Landasan Teori Administrasi/Manajemen. Manado: Yayasan Tri Ganesa Nusantara.

Kumar, Jalaja., Rao, B. D. (2007). Job Satisfaction of Teacher. New Delhi: Sachin Printers.

Lawler, E.E. & L.M. Porter 1967. The Effect of Performance on Job Satisfaction. In D.W. Organ (ed.). The Applied Psychology of Work Behavior. Homewood, Boston: Irwin, 95- 105.

Leonard J, Allen (2003) The Relationship Between the Emotional Intelligence Competencies of Principals in the Kanawha County School System in West Virginia and Their Teachers’ Perceptions of School Climate. Virginia University

Locke, E.A. 1976. The Nature and Causes of Job Satisfaction. Rand MC Nally,1297-1350.

Luthans Fred dan Thomas Linda, T. 1989. The Relationship Between Age And Job Satisfaction: Curvinear results from an empirical study - A research note. Personnel Review, 18(l), 23-26.

(25)

Mahfud, 2010. Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kinerja Guru di SMA Negeri 1 Purwosari Pasuruan. http://lib.uin-malang.ac.id/thesis/chapter_ii/08710043-m-makhfud.pdf. Tanggal akses 20 Maret 2012

Martani, W & Adiyanti, M. G. (1991). Kompetensi Sosial Dan Kepercayaan Diri Remaja. Jurnal Psikologi, thn XVIII, 1, 17-20.

Maslow, A.H. 1954. Motivation And Personality. New York: Harper and Row.

Muchith, Saekhan. 2007. Pembelajaran Kontekstual. Semarang: RaSAIL Media Group.

Mulyasa.E. 2003. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Penerbit: Remaja Rosdakarya, cetakan 1.Bandung.

Mulyono. 2008. Manajemen Administrasi & Organisasi Pendidikan. Ar-Ruzz Media Jogyakarta.

Ololube. P (2011) Teachers Job Satisfaction and Motivation for School Effectiveness: An Assessment

Papalia & Olds. (2002). Human Development. New York : McGraw-Hill Book Co.

Perie, Marianne. , Baker, David P. (1997). Job Satisfaction Among America’s Teachers: Effects of Workplace Conditions, Background Characteristics, and Teacher Compensation. U.S. Department of

Education Office of Educational Research and Improvement. [On-Line].

Available FTP : http://nces.ed.gov/pubs97/97471.pdf. Tanggal akses 20 Maret 2012.

Permendiknas RI No. 13 Tahun 2007. Tentang Standar Komptensi Kepala Sekolah/Madrasah. Depdiknas, Jakarta

Pidarta, M. 1988. Manajemen Pendidikan Indonesia, Bina Aksara, Jakarta.

Rajaeepour. S ( 2011) Effect of Female Principal’s Management Styles on Teacher’s Job Satisfaction in *Isfahan-Iran, Girls High Schools

Ramatulasamma, K., Rao, B.D. (2007). Job Satisfaction of Teacher Education. Delhi: Arora Offset Press.

Rao AK. Acquired Disorders of Platelet Function. In : Michelson AD. Platelets.. Elsevier. USA 2007 :1059-1063.

(26)

Rydell, A., M., Hagekull, B., & Bohlin, G., 1997. Measurement Of Two Social Competence Aspect In Middle Childhood. Journal Of Development Psychology. Vol. 33, No 05, 824- 833. Amirican Psychological Association.

Sagala, Syaiful. 2000. Administrasi Pendidikan Konteporer. Alfabeta. Bandung.

Sagala,Syaiful .2009. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Alfabeta, cetakan 2. Bandung.

Santrock (1990). Perkembangan Anak. Edisi Kesebelas Jilid 1. Jakarta : Erlangga

Sarimaya, 2008, http://obeeth.wordpress.com/203-2/kompetensi-kepribadian-kepala-sekolah/ Tanggal akses 21 Maret 2012

Shultz, D.P, dan Sydney Ellen Schultz, 1994, Psychology and Work Today, An Introduction to Industrial and Organizational Psychology. Sixth Edition, New York: MacMillan Publishing Company.

Siagian P. Sondang. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Smith, D.C., Kendall, L.M., & Hulin, C.L. 1969. The Measurement of Satisfaction in Work and Retirement. Chicago, Rand Menally.

Sudjana. 1996. Teknik Analisis Regresi Dan Korelasi. Tarsito: Bandung.

Sujana, 1982. Metode Statistika. Bandung: Tarsito

Syah, Muhibbin. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Usman, Husaini & Purnomo Setiady Akbar, 2008, Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta: PT. Bumi Aksara

Wahjosumidjo.2002. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta Grafindo Persada.

Wibowo, 2012. Manajemen Kinerja. Jakarta: Rajawali Pers.

Gambar

Gambar 1  Paradigma Penelitain  ................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa Kopetensi absolute dalam hal menangani ini adalah benar menjadi kewenangan Perailan Tata Usaha Negara sebagaimana diatur

Uji reduksi nitrat dilakukan dengan cara, satu ose biakan bakteri diambil kemudian diinokulasikan di medium nitrat cair dan diinkubasi selama 48 jam pada suhu 37

Ketentuan pada pasal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 1985 tentang Jalan, dengan pertimbangan bahwa jarak 100 meter (seratus meter) adalah jarak yang ideal

Jumlah Saham yang ditawarkan 26.000.000.000 Saham Biasa Atas Nama dengan Nilai

Oleh karena itu, penulis menerapkan metode data mining untuk mengklasifikasikan kelayakan nasabah dalam kategori layak dan tidak layak berdasarkan data historis nasabah di

Produksi biogas tertinggi terjadi pada campuran yang pertama yaitu 0,0026 kg, sedangkan terendah produksi terendah pada campuran kedua 0,0018 kg. Campuran pertama menghasilkan

Hal ini menunjukkan hasil tidak sesuai dengan penelitian terdahulu, peneliti berasumsi hal ini dapat terjadi karena berdasarkan profil responden berdasarkan

Evaluasi Implementasi Program Pemberdayaan Sosial Bagi Wanita Rawan Sosial Ekonomi di Kecamatan Trucuk Kabupaten Klaten Tahun 2016, Skripsi, Jurusan Ilmu Administrasi