HUBUNGAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DAN KOMPETENSI
SOSIAL KEPALA SEKOLAH
DENGAN KEPUASAN KERJA GURU
SMP NEGERI DI KOTA
PEMATANGSIANTAR
Oleh:
Natal Tarida Hutagaol
NIM: 8106132013
Tesis Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Administrasi Pendidikan
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN
PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERIMEDAN
ABSTRAK
NATAL TARIDA HUTAGAOL, 8106132013. 2012. Hubungan Kompetensi Kepribadian dan Kompetensi Sosial Kepala Sekolah dengan Kepuasan Kerja Guru SMP Negeri di Kota Pematangsiantar. Tesis. Medan. Program Studi Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Negeri Medan (UNIMED).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kompetensi kepribadian kepala sekolah dengan kepuasan kerja guru SMP Negeri di Kota Pematangsiantar, hubungan antara kompetensi sosial kepala sekolah dengan kepuasan kerja guru SMP Negeri di Kota Pematangsiantar dan hubungan secara bersama-sama antara kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial kepala sekolah dengan kepuasan kerja guru SMP Negeri di Kota Pematangsiantar. Untuk menjawab permasalahan penelitian, tiga hipotesis diajukan yaitu : pertama, terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kompetensi kepribadian kepala sekolah dengan kepuasan kerja guru SMP Negeri di Kota Pematangsiantar. Kedua, terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kompetensi sosial kepala sekolah dengan kepuasan kerja guru SMP Negeri di Kota Pematangsiantar. Ketiga, terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial kepala sekolah dengan kepuasan kerja guru SMP Negeri di Kota Pematangsiantar.
Populasi penelitian ini adalah seluruh guru SMP Negeri di Kota Pematangsiantar yang berjumlah 878 orang, sedangkan sampel penelitian berjumlah 132 orang atau 15 % dari populasi, penentuan sampel adalah mengunakan porposive random sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan instrumen penelitian yaitu : kuesioner, instrumen variabel kepuasan kerja guru sebanyak sebanyak 31 butir, instrumen variabel kompetensi kepribadian kepala sekolah sebanyak sebanyak 31 butir dan instrumen variabel kompetensi sosial kepala sekolah sebanyak sebanyak 31 butir. Uji coba ini dilakukan di SMP Negeri Kota Pematangsiantar. Pelaksanaan uji coba dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada guru yang terpilih sebagai responden uji coba, 2 minggu sebelum pemberian angket kepada responden penelitian.
Data dianalisis dengan teknik korelasi dan regresi pada taraf kepercayaan 95 % atau = 0,05. Temuan penelitian ini menerima ketiga hipotesis yang diajukan, diperoleh ry1.2 = 0,644, ry2.1 = 0,556, dan Ry12 = 0,759, dengan
kontribusi kompetensi kepribadian kepala sekolah dan kompetensi sosial kepala sekolah terhadap kepuasan kerja guru masing-masing sebesar 34,50% dan 23,15%, dan secara bersama-sama sebesar 57,65%.
ABSTRACT
NATAL TARIDA HUTAGAOL, NIM. 106132013.2012. Relationship of Principal’s Personality and Social Competence with Teacher’s Job Satisfaction SMPN in Siantar. Thesis . Medan. Educational Administration Graduate Studies Program, State University of Medan (UNIMED).
This research aims to find out the relationship between the principal personality competency with job satisfaction of teachers in SMPN, the relationship between the principal social competence with the job satisfaction of teachers in SMPN and relationships Pematangsiantar jointly between personality and social competence with principal job satisfaction of teachers in SMPN Pematangsiantar, to address the issue of research , three hypotheses put forward, namely: first, there is a positive relationship between competence and significant personality with principal job satisfaction of teachers in SMPN Pematangsiantar. Second, there is a significant relationship between the positive and the principal social competence with the job satisfaction of teachers in SMPN Pematangsiantar. Third, there is a positive relationship between competence and significant personality and social competence with the teacher job satisfaction in the country for SMPN Pematangsiantar.
The population of this study were all teachers in the City Junior High School Pematangsiantar totaling 878 people, while the sample amounted to 132 people or 15% of the population, sampling is random sampling porposive use. Data collection techniques used were the research instruments, namely: questionnaires, instrument variables as teacher job satisfaction by 31 points, instrument competency personality variables as the principal instrument by 31 points and the principal social competence variables as many as 31 points. The trial was conducted in Pematangsiantar City Junior High School. Implementation trials conducted by giving questionnaires to teachers selected as respondents trials, 2 weeks before giving questionnaires to the respondents of the study.
Data analyzed with techniques of correlation and regression on the 95 % confidence level or α = 0.05. The findings of this research received a third hypothesis proposed by ry1.2 = 0,644, ry2.1 = 0,556, Ry12= 0,759, and with the
contribution of personality competency and social competence school head principal of teacher's job satisfaction of respective 34,50% and 23,15%, than collectively amounting to 57,65%.
This results of this study indicate that the variables of personality competency and social competence school principal can serve as predictors of job satisfaction of teachers in deciding.
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sang pencipta alam
semesta, manusia, dan kehidupan beserta seperangkat Firman-Nya, yang telah melimpahkan
karunia pada hamba-Nya, sehingga tesis ini dapat diselesaikan. Tesis ini bertujuan untuk
memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Magister Pendidikan pada Program
Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Penulisan tesis ini dapat diselesaikan berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak
baik moril maupun materil, terutama kepada :
1. Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan serta semua staf
yang telah memberikan fasilitas belajar selama peneliti mengikuti perkuliahan.
2. Prof. Dr. Belfrik Manullang selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri
Medan serta staf, yang telah memberikan fasilitas belajar selama peneliti mengikuti
perkuliahan di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
3. Prof. Dr. H. Zainuddin, M.Pd selaku pembimbing I
4. Prof. Dr. Selamat Triono, M.Sc selaku pembimbing II
5. Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, S.Sos , M.Pd, selaku narasumber, Dr. Sukarman Purba,
M.Pd, selaku selaku narasumber dan validator, Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd selaku
narasumber dan notulen.
6. Dinas Pendidikan Kota Pematangsiantar, Kepala Sekolah dan Guru-guru SMP Negeri di
Kota Pematangsiantar.
7. Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, M.Pd selaku Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan
Program Studi Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Negeri Medan dan
Munzir. M.Pd Selaku pegawai.
8. Para dosen di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah memberikan
peneliti ilmu, pengalaman dan kematangan berpikir, yang dapat peneliti gunakan untuk
menyelesaikan tesis ini.
9. Rekan-rekan mahasiswa Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah
banyak memberikan bantuan moral dalam penyelesaian perkuliahan dan penelitian ini.
10.Ayahanda (Alm) St. N. Hutagaol (+) dan Ibunda B. Sitorus yang telah membesarkan dan
membiayai serta memberikan dorongan kepada peneliti selama mengikuti pendidikan.
11.Keluarga kakanda Bane Br. Hutagaol, Keluarga abanganda Perdautus Hutagaol,
Keluarga kakanda Ramlah Br. Hutagaol, Keluarga abanganda Horas Hutagaol, Keluarga
abanganda Sondang Hutagaol, Keluarga kakanda Appiah Br. Hutagaol, Keluarga
abanganda Jairus Hutagaol, Keluarga kakanda Tabita Br. Hutagaol, Keluarga abanganda
Karlosius Hutagaol dan Keluarga adinda Hilda Wati Br. Hutagaol.
12.Drg. Dewi S. Simorangkir selaku teman dekat.
13.Rekan Juang Forum Komunikasi Guru Olahraga Pematangsiantar (FKGOR).
14.Abanganda Drs. Hendrik. Tampubolon Ketua Forum Guru Siantar (FGS) dan Motivator
peneliti M. Nainggolan. SH.
Kepada pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu dalam tulisan ini, peneliti
mengucapkan terimakasih, semoga budi Bapak dan Ibu mendapat imbalan yang berlimpah
dari Tuhan Yang Maha Esa. Adapun kekurangan dalam penulisan tesis ini peneliti sadar
bawasannya, saya hanyalah seorang manusia yang tidak luput dari kesalahan dan
penyusunannya masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
konstruktif akan senantiasa peneliti nanti dalam upaya perbaikan karya-karya selanjutnya.
Akhirnya, peneliti berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa semoga kita semua
mendapatkan Karunia dan Anugrah-Nya. Amin.
Medan, Oktober 2012
Peneliti,
DAFTAR ISI
ABSTRACT ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I : PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah ... 1
B.Identifikasi Masalah ... 6
C.Batasan Masalah ... 7
D.Rumusan Masalah ... 8
E. Tujuan Penelitian ... 8
F. Manfaat Penelitian ... 9
1. Secara Teoritis ... 9
2. Secara Praktis ... 9
BAB II : LANDASAN TEORETIS ... 10
A. Deskripsi Teoretis ... 10
1. Kepuasan Kerja ... 10
2. Kompetensi Kepribadian ... 21
B. Kajian Penelitian yang Relevan ... 35
C. Kerangka Pemikiran... 37
1. Hubungan Kompetensi Kepribadian Kepala Sekolah Dengan Kepuasan Kerja Guru SMP Negeri di Kota Pematangsiantar ... 37
2. Hubungan Kompetensi Sosial Kepala Sekolah Dengan Kepuasan Kerja Guru SMP Negeri di Kota Pematangsiantar ... 37
3. Hubungan Kompetensi Kepribadian Dan Kompetensi Sosial Kepala Sekolah Dengan Kepuasan Kerja Guru SMP Negeri di Kota Pematangsiantar ... 38
D. Hipotesis Penelitian ... 39
BAB III : MOTODOLOGI PENELITIAN ... 41
A.Tempat dan Waktu Penelitian ... 41
B.Metodologi Penelitian ... 42
C.Populasi dan Sampel ... 42
1. Populasi ... 42
2. Sampel ... 43
D.Definisi Operasional ... 44
E. Instrumen Penelitian ... 46
F. Uji Coba Instrumen ... 47
1. Responden uji coba ... 47
2 . Pelaksanaan uji coba ... 48
G.Analisis Analisis Data ... 51
BAB IV : HASIL PENELITIAN ... 56
A.Deskripsi Data Penelitian ... 56
1. Kepuasan Kerja Guru (Y) ... 56
2. Kompetensi Kepribadian Kepala Sekolah (X1) ... 57
3. Kompetensi Sosial Kepala Sekolah (X2) ... 58
B. Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ... 59
1. Kepuasan Kerja Guru ( Y ) ... 59
2. Kompetensi Kepribadian Kepala Sekolah (X1) ... 60
3. Kompetensi Sosial Kepala Sekolah (X2) ... 61
C. Pengujian Pesryaratan Analisis ... 62
1. Uji Normalitas ... 62
2. Uji Linieritas dan Keberartian Regresi Sederhana ... 63
3. Uji Linieritas dan Keberartian Regresi Ganda ... 65
D. Pengujian Hipotesis ... 66
1. Hubungan yang Positif dan Signifikan antara Kompetensi Kepribadian Kepala Sekolah dengan Kepuasan Kerja Guru SMP Negeri di Kota Pematangsiantar... 68
2. Terdapat Hubungan yang Positif dan Signifikan antara Kompetensi Sosial Kepala Sekolah dengan Kepuasan Kerja Guru SMP Negeri di Kota Pematangsiantar ... 69
3. Hubungan yang Positif dan Signifikan antara Kompetensi
Kepribadian dan Kompetensi Sosial Kepala Sekoalah
di Kota Pematangsiantar ... 69
E. Bobot Sumbangan Variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat .... 70
F. Temuan Penelitian ... 72
G. Pembahasan Penelitian ... 73
H. Keterbatasan Penelitian ... 77
BAB V : SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 79
A. Simpulan ... 79
B. Implikasi Penelitian ... 79
C. Saran ... 81
DAFTAR PUSTAKA ... 83
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Paradigma Penelitain ... 39
Gambar 2 Histogram Distribusi Kepuasan Kerja Guru (Y) ... 57
Gambar 3 Histogram Distribusi Skor Kompetensi Kepribadian
Kepala Sekolah (X1) ... 58
Gambar 4 Histogram Distribusi Skor Variabel Kompetensi Sosial
Kepala Sekolah (X2) ... 59
Gambar 5 Gambaran Umum Kontribusi Variabel Bebas
terhadap Variabel Terikat ... 67
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Sebaran Data Uji Coba Kepuasan Kerja Guru ... 87
Lampiran 2 Perhitungan Validitas Angket Kepuasan Kerja Guru ... 89
Lampiran 3 Perhitungan Reliabilitas Angket Kepuasan Kerja Guru ... 90
Lampiran 4 Sebaran Data Uji Coba Angket Kompetensi Kepribadian Kepala Sekolah ... 93
Lampiran 5 Perhitungan Validitas Angket Kompetensi Kepribadian Kepala Sekolah ... 94
Lampiran 6 Perhitungan Reliabilitas Angket Kompetensi Kepribadian Kepala Sekolah ... 96
Lampiran 7 Sebaran Data Uji Coba Angket Kompetensi Sosial Kepala Sekolah ... 99
Lampiran 8 Perhitungan Validitas Angket Kompetensi Sosial Kepala Sekolah ... 100
Lampiran 9 Perhitungan Reliabilitas Angket Kompetensi Sosial Kepala Sekolah ... 102
Lampiran 10 Angket Penelitian ... 105
Lampiran 11 Sebaran Data Kepuasan Kerja Guru ... 111
Lampiran 12 Sebaran Data Kompetensi Kepribadian Kepala Sekolah ... 113
Lampiran 13 Sebaran Data Kompetensi Sosial Kepala Sekolah ... 115
Lampiran 14 Tabulasi Hasil Penelitian Masing-masing Variabel ... 117
Lampiran 15 Perhitungan Harga Rata-Rata (M), Standard Deviasi (SD) dan Distribusi Frekuensi dari Data Variabel Penelitian ... 120
Lampiran 16 Identifikasi Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ... 124
Lampiran 18 Perhitungan Persamaan Regresi Sederhana, Uji Kelinieran dan keberartian Persamaan Regresi Kepuasan Kerja Guru (Y) atas Kompetensi Kepribadian Kepala Sekolah (X1) ... 132
Lampiran 19 Perhitungan Persamaan Regresi Sederhana, Uji Kelinieran dan Keberartian Persamaan Kepuasan Kerja Guru (Y)
atas Kompetensi Sosial Kepala Sekolah (X2) ... 140
Lampiran 20 Perhitungan Koefisien Korelasi Antar Variabel ... 148
Lampiran 21 Perhitungan Korelasi Parsial dan Uji Keberartian
Koefisien Korelasi Parsial ... 151
Lampiran 22 Perhitungan Persamaan Regresi Ganda, Uji Kelinieran
dan Keberartian Persamaan Regresi Ganda ... 153
Lampiran 23 Perhitungan Koefisien Korelasi Ganda dan Uji Keberartian
Koefisien Korelasi Ganda ... 156
Lampiran 24 Perhitungan Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif masing-masing Variabel Prediktor (X) terhadap Variabel
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Fenomena yang terjadi dalam lingkungan pendidikan Kota Pematangsiantar,
beberapa sekolah dilanda oleh konflik antara guru dengan kepala sekolah. Sumber
dari Metro Siantar 2 Oktober 2010 guru SMP Negeri 5 Pematangsiantar konflik
dengan kepala sekolah tentang pembagian upah penghasilan penjualan kaos
olahraga. Metro Siantar Tanggal 20 Pebruari 2012 SMP Negeri 13
Pematangsiantar, masyarakat tidak setuju adanya pengutipan Rp.166.000 kepada
siswa. Melalui wawancara dengan salah satu guru SMP Negeri 9 Pematangsiantar,
guru bersama dengan siswa mengusir kepala sekolah karena kepala sekolah
memiliki karakter yang tidak baik.
Berikut ada 6 jurnal yang berhubungan dengan kepuasan kerja guru dan
faktor-faktor yang mempengaruhinya.
1. Astrauskaite (2011) tentang studi kepuasan kerja terhadap guru-guru sekolah
menegah menunjukkan bahwa kepuasan kerja guru dipengaruhi tiga hal:
promosi; supervise; dan lingkungan kerja guru.
2. Chairman (2010) tentang studi memberikan motivasi kepada guru dalam
meningkatkan kepuasan kerja guru dipengaruhi oleh; kenaikan gaji, tunjangan,
bonus, upah tugas tambahan dan pembagian hasil usaha sekolah.
3. Rajaeepour (2011) studi tentang gaya managemen seorang wanita dengan
guru, tetapi faktor bekerja sekolah negeri dan swasta memiliki perbedaan
tingkat kepuasan kerja guru.
4. Ololube (2011) studi tentang kepuasan kerja dan motivasi, bahwa kepuasan kerja
memiliki pengaruh terhadap kebutuhan fisiologis, kebutuhan keamanan,
kebutuhan sosial, harga diri, aktualisasi diri.
5. Allen (2003) Tentang studi kecerdasan emosional, bahwa ada pengaruh yang
positif antara karakteristik kepribadian kepala sekolah yang memiliki
ketertutupan dan keterbukaan dengan kinerja guru.
6. Birknerova. (2011) sosial dan kemampuan emosional dilingkungan sekolah
dipengaruhi oleh; empati, penerimaan pendapat orang lain dan bekerjasama
dengan orang lain.
Kesimpulan dari enam jurnal adalah dikalangan guru telah terjadi ketidak
puasan dalam bekerja dan kepuasan kerja guru dapat didukung dari promosi,
supervisi, cara kerja guru, sikap pimpinan dalam memberikan motivasi kepada
guru. Seperti kenaikan gaji, tunjangan, bonus, upah tugas tambahan dan
pembagian hasil usaha sekolah. Kepuasan kerja guru dapat dilihat dari hubungan
yang positif antara karakteristik kepribadian kepala sekolah yang tertutup dan
terbuka atau introversi dengan kinerja guru. Kepuasan kerja guru dapat dirasakan
melalui sosial dan intelejensi dilingkungan sekolah seperti kemampuan sosial
dalam hal empati, penerimaan pendapat orang lain dan bekerjasama dengan orang
lain. Untuk meningkatkan kepuasan kerja guru tidak ada faktor perbedaan antara
gaya manajemen seorang wanita dengan gaya manajemen seorang laki-laki, tetapi
faktor bekerja disekolah negeri dan swasta memiliki perbedaan tingkat kepuasan
Terjadinya konflik di beberapa sekolah SMP Negeri Kota Pematangsiantar
seperti seperti hasil survey diakibatkan karena ketidak puasan oleh guru terhadap
kepala sekolah. Ketidak puasan guru tersebut diakibatkan oleh, sikap kepribadian
kepala sekolah yang kurang menghargai guru saat melaksanakan tugas tambahan
seperti pembinaan senam pagi, pembinaan petugas upacara bendera, pemberian
upah pembinaan ekstrakurikuler yang tidak sepadan dengan lelah pembina,
pembagian hasil usaha sekolah seperti usaha kantin sekolah, usaha pengadaan
kaos olahraga siswa. Sikap kepribadian kepala sekolah yang mengabaikan
kepuasan kerja guru, mengkritik pekerjaan guru, mengakibatkan guru tidak
melaksakan pekerjaanya dengan sepenuh hati. Sehingga komunikasi kepala
sekolah dengan guru menjadi kaku, dan mengakibatkan komplik.
Lebih lanjut Wahjosumidjo (1995:124), menambahkan kepuasan kerja guru
banyak dipengaruhi beberapa faktor antara lain adalah faktor dari kepala Sekolah
dan motivasi kerja guru. Keberhasilan suatu sekolah pada hakikatnya terletak pada
efisiensi dan efektivitas penampilan seorang kepala sekolah.
Menurut Wahjosumidjo (2002:122), agar kepemimpinan Kepala Sekolah
berhasil memberdayakan segala sumber daya sekolah untuk mencapai tujuan
sesuai dengan situasi, diperlukan seorang kepala sekolah yang memiliki
kemampuan profesional yaitu: kepribadian, keahlian dasar, pengalaman, pelatihan
dan pengetahuan profesional, serta kompetensi administrasi dan pengawasan.
Dalam aktivitas kegiatan sehari-hari, guru sebagai individu dapat merasakan
adanya kepuasan dalam bekerja. Menurut As’ad (1999), bahwa kepuasan kerja
merupakan penilaian dari pekerjaan yaitu seberapa jauh pekerjaannya secara
bekerja dapat berdampak baik pada diri individu guru yang bersangkutan, maupun
kepada organisasi dimana guru melakukan aktivitas. Kepuasan kerja bagi guru
sebagai pendidik diperlukan untuk meningkatkan kinerjanya. Kepuasan kerja
berkenaan dengan kesesuaian antara harapan seseorang dengan imbalan yang
disediakan. Kepuasan kerja guru berdampak pada prestasi kerja, disiplin, kualitas
kerjanya. Pada guru yang puas terhadap pekerjaanya kemungkinan akan membuat
berdampak positif terhadap perkembangan organisasi sekolah. Demikian
sebaliknya, jika kepuasan kerja guru rendah maka akan berdampak negatif
terhadap perkembangan organisasi sekolah. Guru yang membolos, mengajar tidak
terencana, malas, mogok kerja, sering mengeluh merupakan tanda adanya
kepuasan guru rendah. Guru menjadi balas dendam atas ketidak nyamanan yang
diberikan sekolah/kantor dengan keinginan/harapannya. Ekawarna (1995)
menyatakan bahwa, guru sebagai individu yang bekerja didalam suatu organisasi
pendidikan akan melakukan tugas pekerjaan ataupun memberikan konstribusi
kepada organisasi yang bersangkutan, dengan harapan akan mendapat timbal balik
berupa imbalan (rewards) ataupun intensif dari organisasi tersebut. Guru dalam
melakukan aktivitas kegiatan proses belajar mengajar, yaitu berupa
mempersiapkan materi pengajaran, mengajar di kelas, ataupun melakukan
evaluasi dari hasil belajar siswa, dengan harapan akan mendapatkan imbalan dari
pihak sekolah yang menyelenggarakan kegiatan pendidikan. Guru dalam hal ini
akan merasa puas apa bila kinerja yang telah di lakukannya terbalas dengan
Kepuasan guru dapat dirasakan ketika seorang kepala sekolah memiliki
hubungan yang efektif dengan pendidik, peserta didik, tenaga pendidik, dan
masyarakat.
Kepribadian kepala sekolah juga menentukan jati diri sebagai kepala sekolah
yang professional, tingkah laku kepala sekolah yang tidak mencerminkan seorang
pemimpin akan mengakibatkan proses efektifitas pembelajaran tidak berjalan
dengan baik. Muchith (2007:87) menjelaskan bahwa kompetensi kepribadian
sebagai perangkat kemampuan dan karateristik personal yang mencerminkan
realitas sikap dan perilaku dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari.
Kumar (2007) menyatakan ada beberapa resiko yang diperoleh dari ketidak
puasan bekerja, yaitu:
1. Ketidakhadiran (absenteeism)
Ada hubungan antara kepuasan kerja dan frekuensi dari ketidakhadiran dari
seorang pekerja. Tingkat ketidakhadiran seorang pekerja biasanya
berhubungan terbalik dengan kepuasan kerja. Ketidak puasan dalam bekerja
akan menghasilkan ketidak inginan untuk bekerja dan hal ini memaksa pekerja
untuk menjauh dari pekerjaannya.
2. Pemberhentian kerja (turn over)
Penelitian menemukan bahwa pekerja yang puas dengan pekerjaannya
cenderung untuk bertahan dengan pekerjaannya dan pekerja yang tidak puasn
dengan pekerjaannya akan berhenti dari pekerjaan tersebut. Ini menjadi alasan
yang kuat bagi seorang pekerja yang tidak puas dengan pekerjaannya untuk
3. Pemberitaan negatif (negative publicity)
Konsekuensi lainnya dari ketidakpuasan kerja adalah pemberitaan yang
negatif tentang organisasi tersebut. Pekerja memberitahukan hal-hal yang
membuatnya tidak puas dan akhirnya membuat nama baik organisasi tersebut
menjadi tercemar. Publikasi yang negatif dapat menimbulkan kesulitan dalam
perekrutan karyawan baru.
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor
13 Tahun 2007, tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah, bahwa kepala sekolah
harus memiliki standar kompetensi “(1) kompetensi kepribadian, (2) kompetensi
manajerial, (3) kompetensi kewirausahaan, (4) kompetensi supervisi dan (5)
kompetensi sosial.”
Beberapa fenomena tentang ketidak puasan kerja guru yang diduga dari
kepala sekolah maka penulis merasa perlu untuk dilakukan penelitian mengenai
Kompetensi Kepala Sekolah Dengan Kepuasan Kerja Guru SMP Negeri di Kota
Pematangsiantar.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, dapat di identifikasi
beberapa faktor yang dianggap berhubungan dengan kepuasan kerja guru: Apakah
guru tidak puas dengan pemberian upah hasil usaha sekolah? Apakah guru tidak
puas terhadap sikap kepala sekolah? Apakah guru merasa tidak puas dengan
penampilan kepala sekolah? Apaka guru merasa bosan terhadap ceramah kepala
sekolah? Apakah guru tidak merasa puas dengan karakter kepala sekolah? Apakah
puas dengan komunikasi kepala sekolah? Apaka guru merasa tidak puas dengan
perhatian kepala sekolah? Apakah kepala sekolah mengambil keputusan tanpa
musyawarah? Apakah kepala sekolah tidak memberikan upah tugas tambahan?
Apakah kepala sekolah memberikan upah kerja tambahan tidak setimpal dengan
kelelahan guru? Apakah sikap kepribadian kepala sekolah tidak sesuai dengan
perbuatan dan perkataanya? Apaka kepala sekolah mengambil keuntungan sendiri
tanpa memperhatikan guru? Apakah guru tidak merasakan sosial kepala sekolah?
Apakah kepala sekolah mengabaikan usulan guru? Apakah Kepala sekolah
arogan?
C. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang dipaparkan di atas,
maka yang akan diteliti kompetensi kepala sekolah dan kepuasan kerja guru, dan
dibatasi hanya kompetensi kepribadian kepala sekolah dan kompetensi sosial
kepala sekolah sebagai variabel bebas dan masalah utama kepuasan kerja guru
sebagai variabel terikat. Penelitian ini dilakukan pada guru SMP Negeri di Kota
Pematangsiantar. Pembatasan masalah ini dilakukan bukan berarti mengabaikan
hubungan dengan variabel lain, tetapi karena pertimbangan waktu dan
kemampuan peneliti yang tidak memungkinkan untuk meneliti keseluruhan
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah maka masalah penelitian ini di rumuskan
sebagai berikut:
1. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara Kompetensi Kepribadian
Kepala Sekolah dengan Kepuasan Kerja Guru SMP Negeri di Kota
Pematangsiantar?
2. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara Kompetensi Sosial Kepala
Sekolah dengan Kepuasan Kerja Guru SMP Negeri di Kota Pematangsiantar?
3. Apakah terdapat hubungan yang signifikan secara bersama-sama antara
Kompetensi Kepribadian dan Kompetensi Sosial Kepala Sekolah dengan
Kepuasan Kerja Guru SMP Negeri di Kota Pematangsiantar?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Hubungan antara Kompetensi Kepribadian Kepala Sekolah dengan Kepuasan
Kerja Guru SMP Negeri di Kota Pematangsiantar.
2. Hubungan antara Kompetensi Sosial Kepala Sekolah dengan Kepuasan Kerja
Guru SMP Negeri di Kota Pematangsiantar.
3. Hubungan secara bersama-sama antara Kompetensi Kepribadian dan
Kompetensi Sosial Kepala Sekolah dengan Kepuasan Kerja Guru SMP Negeri
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan:
1. Secara Teoritis
a. Dapat memberikan informasi tentang kepuasan kerja guru melalui
kompetensi kepribadian dan kompetensi soial kepala sekolah SMP Negeri
di Kota Pematangsiantar.
b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian lebih lanjut dalam
rangka pengembangan ilmu pengetahuan.
2. Secara Praktis
a. Bagi Kepala Dinas Pendidikan Kota Pematangsiantar, hasil penelitian ini
dapat memperluas wawasan keilmuan bagi para pejabat pengambil
kebijakan dalam menyusun program pendidikan pada masa mendatang.
b. Bagi kepala sekolah SMP Negeri di Kota Pematangsiantar, secara praktis
dapat digunakan sebagai evaluasi program serta dapat merancang dan
menimbulkan kepuasan kerja guru, melalui kompetensi kepribadian dan
kompetensi sosial dimasa mendatang.
c. Bagi guru, sebagai bahan masukan dan evaluasi diri dalam melaksanakan
tugasnya, agar terdorong untuk meningkatkan profesionalitasnya dalam
rangka mencerdaskan peserta didik.
d. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini sebagai bahan referensi untuk
DAFTAR RUJUKAN
Aditya 2011, http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22025/4/Chapt-er%20II.pdf Tanggal akses 20 Maret 2012
Afandi 2008, http://obeeth.wordpress.com/203-2/kompetensi-kepribadian-kepala-sekolah/ Tanggal akses 21 Maret 2012
Albanese, R. and Fleet, D.D.V. 1983. Organizational Behavior: A Managerial Viewpoint, Chicago: The Dryden Press.
Arikunto,Suharsimi.1985. Prosedur Penelitian Kependidikan. Jakarta:Bina Aksara
As’ad, S.U. 1999. Seri Ilmu Dan Sumber Daya Manusia, Psikologi Industri.
Liberty Yogyakarta. Yogyakarta
Astrauskaite. M ( 2011) Job Satisfaction Survey: A Confirmatory Factor
Analysis Based on Secondary School Teachers’ Sample
Azwar, Saifuddin 1997. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Birknerova. Z (2011) Social and Emotional Intelligence in School Environment. Presov, Slovakia.
Chabib Thoha. 2001. Teknik Evaluasi Pendidikan. Raja Grafindo Perkasa. Jakarta.
Chairman D ( 2010) Impact of Reward and Recognition on Job Satisfaction and Motivation: An Empirical Study from Pakistan
Cochran, W.G. 1977. Sampling Teechnique. New York: Wileg
Dayakisni, Tri dan Hudaniyah (2006). Psikologi Sosial, Malang : Universitas Muhammdiyah Malang
Denham, S., A., & Queenan, P., 2003. Preschool Emotional Competence: Pathway To Social Competence. Journal Of Child Development. Vol. 74, No 1, 238-256.
Ekawarna. (1995). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Gaung Persada Press.
Fisher, Carol J. & Terry, C. Ann. (1982). Children’s Language and The Language Arts. United States of America : McGraw-Hill Companies, Inc.
Hersey,P. & Blanchard,K.H. 1992. Manajemen Perilaku Organisasi; Pendayagunaan Sumber Daya Manusia, (terjm.) Agus Dharma, Erlangga, Jakarta.
http://guruvalah.20m.com/kepemimpinan_moti-vasi_kinerja1.pdf. Tanggal akses 20 Maret 2012
http://www.gunadarma.ac.id/library/articles/graduate/psychology/2009/Artikel_ 10505003.pdf Tanggal akses 21 Maret 2012
http://www.scribd.com/doc/49298626/Teachers-Job-Satisfaction. Tanggal akses 22 Maret 2012
Hurlock (1980) Psikologi Perkembangan, Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta : Erlangga.
Ibnu Hajar, (1999). Dasar-dasar Penelitian Kuntitatif, P.T. Raja Grafindo, Jakarta
Kambey,Daniel.C. 2003. Landasan Teori Administrasi/Manajemen. Manado: Yayasan Tri Ganesa Nusantara.
Kumar, Jalaja., Rao, B. D. (2007). Job Satisfaction of Teacher. New Delhi: Sachin Printers.
Lawler, E.E. & L.M. Porter 1967. The Effect of Performance on Job Satisfaction. In D.W. Organ (ed.). The Applied Psychology of Work Behavior. Homewood, Boston: Irwin, 95- 105.
Leonard J, Allen (2003) The Relationship Between the Emotional Intelligence Competencies of Principals in the Kanawha County School System in West Virginia and Their Teachers’ Perceptions of School Climate. Virginia University
Locke, E.A. 1976. The Nature and Causes of Job Satisfaction. Rand MC Nally,1297-1350.
Luthans Fred dan Thomas Linda, T. 1989. The Relationship Between Age And Job Satisfaction: Curvinear results from an empirical study - A research note. Personnel Review, 18(l), 23-26.
Mahfud, 2010. Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kinerja Guru di SMA Negeri 1 Purwosari Pasuruan. http://lib.uin-malang.ac.id/thesis/chapter_ii/08710043-m-makhfud.pdf. Tanggal akses 20 Maret 2012
Martani, W & Adiyanti, M. G. (1991). Kompetensi Sosial Dan Kepercayaan Diri Remaja. Jurnal Psikologi, thn XVIII, 1, 17-20.
Maslow, A.H. 1954. Motivation And Personality. New York: Harper and Row.
Muchith, Saekhan. 2007. Pembelajaran Kontekstual. Semarang: RaSAIL Media Group.
Mulyasa.E. 2003. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Penerbit: Remaja Rosdakarya, cetakan 1.Bandung.
Mulyono. 2008. Manajemen Administrasi & Organisasi Pendidikan. Ar-Ruzz Media Jogyakarta.
Ololube. P (2011) Teachers Job Satisfaction and Motivation for School Effectiveness: An Assessment
Papalia & Olds. (2002). Human Development. New York : McGraw-Hill Book Co.
Perie, Marianne. , Baker, David P. (1997). Job Satisfaction Among America’s Teachers: Effects of Workplace Conditions, Background Characteristics, and Teacher Compensation. U.S. Department of
Education Office of Educational Research and Improvement. [On-Line].
Available FTP : http://nces.ed.gov/pubs97/97471.pdf. Tanggal akses 20 Maret 2012.
Permendiknas RI No. 13 Tahun 2007. Tentang Standar Komptensi Kepala Sekolah/Madrasah. Depdiknas, Jakarta
Pidarta, M. 1988. Manajemen Pendidikan Indonesia, Bina Aksara, Jakarta.
Rajaeepour. S ( 2011) Effect of Female Principal’s Management Styles on Teacher’s Job Satisfaction in *Isfahan-Iran, Girls High Schools
Ramatulasamma, K., Rao, B.D. (2007). Job Satisfaction of Teacher Education. Delhi: Arora Offset Press.
Rao AK. Acquired Disorders of Platelet Function. In : Michelson AD. Platelets.. Elsevier. USA 2007 :1059-1063.
Rydell, A., M., Hagekull, B., & Bohlin, G., 1997. Measurement Of Two Social Competence Aspect In Middle Childhood. Journal Of Development Psychology. Vol. 33, No 05, 824- 833. Amirican Psychological Association.
Sagala, Syaiful. 2000. Administrasi Pendidikan Konteporer. Alfabeta. Bandung.
Sagala,Syaiful .2009. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Alfabeta, cetakan 2. Bandung.
Santrock (1990). Perkembangan Anak. Edisi Kesebelas Jilid 1. Jakarta : Erlangga
Sarimaya, 2008, http://obeeth.wordpress.com/203-2/kompetensi-kepribadian-kepala-sekolah/ Tanggal akses 21 Maret 2012
Shultz, D.P, dan Sydney Ellen Schultz, 1994, Psychology and Work Today, An Introduction to Industrial and Organizational Psychology. Sixth Edition, New York: MacMillan Publishing Company.
Siagian P. Sondang. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Smith, D.C., Kendall, L.M., & Hulin, C.L. 1969. The Measurement of Satisfaction in Work and Retirement. Chicago, Rand Menally.
Sudjana. 1996. Teknik Analisis Regresi Dan Korelasi. Tarsito: Bandung.
Sujana, 1982. Metode Statistika. Bandung: Tarsito
Syah, Muhibbin. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Usman, Husaini & Purnomo Setiady Akbar, 2008, Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta: PT. Bumi Aksara
Wahjosumidjo.2002. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta Grafindo Persada.
Wibowo, 2012. Manajemen Kinerja. Jakarta: Rajawali Pers.