• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) BERBASIS STRATEGI REACT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERIPOKOK LISTRIK DINAMIS KELAS X SEMESTER IIDI SMA N 17 MEDANT.A. 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) BERBASIS STRATEGI REACT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERIPOKOK LISTRIK DINAMIS KELAS X SEMESTER IIDI SMA N 17 MEDANT.A. 2013/2014."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) MENGGUNAKAN STRATEGI

REACT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS KELAS X SEMESTER II

DI SMA N 17 MEDAN T.P. 2013/2014

Oleh :

Rimdah M. Tampubolon NIM 4103321038

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur, penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena

atas rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi ini

dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan. Skripsi ini berjudul

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) Berbasis Strategi REACT Terhadap Hasil Belajar Siswa pada

Materi Pokok Listrik Dinamis di Kelas X Semester II SMA N 17 Medan T.P.

2013/2014”. Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada Ayah

tercinta Hatotoga Tampubolon, S.PAK, Ibu tercinta Merly Sirait dan adik-adik

(Monica Grace Tampubolon, Agus Mirwan Tampubolon, Feby Tampubolon,

Rachel Tampubolon) yang memberikan semangat, doa dan dana dalam penulisan

skripsi ini. Penulis juga menyampaiakan terimakasih kepada Bapak Dr. Makmur

Sirait, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan

bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal sampai selesainya

penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak

Prof. Dr. Mara Bangun Harahap, MS, Ibu Dr. Derlina, M.Si, Bapak Drs. Khairul

Amdani, M.Si sebagai penguji 1, 2, dan 3 yang telah memberikan masukan dan

saran-saran mulai perencanaan penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi

ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak Dr. Karya Sinulingga, M.Si

selaku dosen pembimbing akademik. Tidak lupa juga terimakasih kepada Bapak

Soagahon Simanungkalit, SH sebagai Kepala Sekolah dan Bapak Bobby

Nainggolan, S.pd, M.Si, sebagai guru mata pelajaran Fisika SMA N 17 Medan,

yang telah banyak membantu selama penelitian.

Terima kasih juga untuk abang Judihar Sitanggang, untuk sepupu (Dhea

Panjaitan, Kak Novakia Panjaitan, Martha Rosita Panjaitan). Terimakasih juga

untuk kelompok kecil Euagglion (Leybert Purba, Judihar Sitanggang, Bernadi

Napitupulu dan Pesta Sigalimgging). Terimakasih juga buat Taridiva (Aita, Diana

(4)

v

Terimakasih juga buat sahabat penulis (Terri Sianturi, Roni Manurung,

Faber Manik, Sehat Tumangger, Boy Sihotang, Agus Sianturi, Feny Panggabean,

Januarita Br.Ginting, Irma Napitupulu, Rocanda Parhusip, Lestari Dolok Saribu).

Terimakasih juga buat teman-teman kos durung (Cianny Marpaung, Windah

Situmorang, Aina Marpaung, Emi Marpaung, Cindy Marpaung, Ran Sembiring,

Jones Sitorus). Terimakasih buat teman-teman kos ganefo (Tina Sitanggang, Novi

Sinaga, Elvi, Ade Manurung). Dan tidak lupa kepada semua teman-teman kelas

ekstensi 2010.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini.

Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun

dalam penyempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam

memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Juni 2014

Penulis,

Rimdah M. Tampubolon

(5)

iv

2.1.1. Pengertian Belajar dan Mengajar 7

(6)

v

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 29

3.3. Variabel Penelitian 29

3.4. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian 30

3.4.1. Jenis Penelitian 30

4.1.1. Nilai Pretes Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 40

(7)

vi

4.1.3. Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa 43

4.1.4. Uji Persyaratan Analisis Data 46

4.1.4.1. Uji Normalitas Data 46

4.1.4.2. Uji Homogenitas Data 46

4.1.4.3. Pengujian Hipotesis 47

4.2. Pembahasan 47

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan 51

5.2. Saran 51

(8)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Fase-fase Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 13

Tabel 2.2. Perhitungan Skor Perkembangan 14

Tabel 2.3. Tingkat Penghargaan Kelompok 14

Tabel 3.1. Rancangan Penelitian 30

Tabel 3.2. Perincian Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Siswa 32

Tabel 3.3. Pedoman Penilaian Observasi Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen 33

Tabel 4.1. Hasil Pretes dan Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 40

Tabel 4.2. Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 41

Tabel 4.3. Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 42

Tabel 4.4. Kriteria dan Nilai Aktivitas 44

Tabel 4.5. Rekapitulasi Data Aktivitas Belajar Siswa 44

Tabel 4.6. Hasil Observasi Aktivitas Siswa 45

Tabel 4.7. Hasil Uji Normalitas Data 46

(9)

vi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Penghantar yang Menghubungkan Dua Benda Berbeda Potensial 18

Gambar 2.2. Arah Arus Listrik Berlawanan Dengan Aliran Elektron 19

Gambar 2.3. Pengukuran Kuat Arus dengan Amperemeter 19

Gambar 2.4. Skema Rangkaian Sederhana 20

Gambar 2.5. Rangkaian Menggunakan Amperemeter 20

Gambar 2.6. Pengukuran Tegangan dengan Voltmeter 21

Gambar 2.7. Mengukur Tegangan 21

Gambar 2.8. Salah Satu Bentuk Resistor yang Diproduksi oleh Pabrik 23

Gambar 2.9. Skema Diagram Untuk Hukum I Serta Analoginya 24

Gambar 2.10. Susunan Hambatan 25

Gambar 4.1. Diagram Batang Data Pretes Siswa Kelas Eksperimen

dan Kelas Kontrol 41

Gambar 4.2. Diagram Batang Data Postes Siswa Kelas Eksperimen 43

Gambar 4.3. Diagram Batang Data Postes Siswa Kelas Kontrol 43

(10)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 1 54

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 2 66

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 3 80

Lampiran 4 LKS 1 93

Lampiran 5 LKS 2 95

Lampiran 6 LKS 3 97

Lampiran 7 Soal-soal Tes Hasil Belajar 98

Lampiran 8 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar 102

Lampiran 9 Data Hasil Pretes Kelas Eksperimen 111

(11)
(12)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang

Perkembangan sistem pendidikan di Indonesia dari waktu ke waktu selalu

mengalami perubahan sesuai dengan tuntutan persoalan pendidikan dan dengan

perkembangan sains dan teknologi. Persoalan pendidikan masa kini masih

rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang pendidikan. Setiap aspek

kehidupan dituntut untuk melakukan rekonstruksi, kondisi ini merupakan

tantangan bagi dunia pendidikan. Pendidikan harus mempersiapkan anak didik

yang kritis agar mampu menyikapi perkembangan sains dan teknologi.

Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas), pendidikan memiliki fungsi

dalam mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradapan

bangsa yang bermartabat dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Namun,

kualitas pendidikan di Indonesia sangat memprihatikan dari tahun ke tahun.

Terlihat dari data Educatian For All (EFA) Global Monitoring Report 2012 yang

menyatakan bahwa indeks pembangunan pendidikan untuk semua atau education

for all di Indonesia menurun. Jika tahun 2010 Indonesia berada pada peringkat

ke-65, tahun 2011 merosot diperingkat ke-69. Indonesia masih tertinggal dari Brunei

yang berada di peringkat ke-34 yang masuk kelompok pencapaian tinggi bersama

dengan Jepang yang mencapai posisi nomor satu dunia (Kompas, 2014).

Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan pasal 19 ayat 1 yang menyatakan bahwa proses pembelajaran

diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,

memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang

cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan

perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Peneliti melakukan observasi pada tanggal 21 Januari 2014 di SMA N 17

Medan, ternyata hasil belajar siswa masih belum memuaskan sedangkan kriteria

ketuntasan minimum yaitu 72.00. Hal ini, terbukti ketika dilakukan pengamatan

langsung di kelas X7 dari 40 siswa terdapat 7 siswa yang mendapat nilai tidak

(13)

2

mendapat nilai memuaskan (80-90) . Hal ini terjadi karena siswa beranggapan

bahwa fisika itu sulit untuk dipahami karena rumus-rumus dan simbol-simbol

banyak yang harus dihafal. Siswa kelas X7 juga menginformasikan bahwa mereka

mengalami kesulitan belajar fisika karena kurangnya minat belajar fisika, hanya

materi tertentu yang mereka gemari. Dari 40 siswa hanya 2 siswa yang menyukai

pelajaran fisika.

Siswa kelas X7 juga mengatakan metode mengajar guru lebih sering

mencatat dan mengerjakan soal, sehingga siswa kurang aktif dalam pembelajaran.

Pada saat guru meminta mengerjakan soal di papan tulis siswa ketakutan. Siswa

juga menginformasikan model pembelajaran yang mereka inginkan belajar sambil

bermain, dan diskusi dalam kelompok supaya bias saling membantu sesame

teman.

Bobby Nainggolan, S.Pd, M.Si sebagai guru fisika kelas X7 mengatakan

sudah mencoba melakukan metode pembelajaran yang bervariasi tetapi belum

maksimal sehingga lebih sering menggunakan metode ceramah dengan alasan

agar materi tersampaikan dengan efisien dan waktu yang bersisa digunakan untuk

mengerjakan soal.

Permasalahan siswa yang merasa sulit dan bosan terhadap pelajaran fisika

perlu diupayakan pemecahannya yaitu dengan melakukan tindakan-tindakan yang

dapat mengubah suasana pembelajaran yang melibatkan siswa. Dengan aktifnya

siswa dalam pembelajaran maka pembelajaran akan lebih bermakna karena siswa

secara langsung diajak untuk mengkonstruksi pengetahuan tersebut. Selain itu

untuk membina kerjasama antara siswa yang pandai dan kurang pandai, siswa

dituntun dalam bentuk kelompok yang bersifat heterogen.

Proses pembelajaran fisika membutuhkan model-model belajar yang baru dan

inovatif yang dapat membangkitkan semangat belajar siswa, membuat

pembelajaran menyenangkan dan meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu

alternatif yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa adalah dengan melibatkan

siswa aktif dalam pembelajaran yaitu interaktif dengan guru begitu juga dengan

sesama siswa dalam kelompok. Suasana kelas perlu direncanakan dan dibangun

(14)

3

sama lain. Dalam interaksi ini, siswa akan membentuk komunitas yang

memungkinkan mereka untuk bekerja sama satu sama lain. Saling ketergantungan

yang positif antar siswa, merasa sedang bekerja sama untuk tujuan yang sama,

seorang siswa akan membantu siswa yang lain untuk sukses sebagai anggota

kelompok. Salah satu model pembelajaran yang mengutamakan kebersamaan,

diskusi kelompok, keaktifan siswa yaitu Kooperatif tipe Student Team

Achievement Division (STAD). Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD

merupakan model pembelajaran kooperatif yang diterapkan untuk menghadapi

kemampuan siswa yang heterogen yaitu anggotanya terdiri dari campuran

menurut tingkat prestasi, jenis kelamin, dan suku. Untuk memperoleh hasil belajar

yang lebih baik, maka model pembelajaran berbasis strategi REACT (relating,

experiencing, applying, cooperating, transferring) guna memperoleh hasil belajar

yang lebih memuaskan.

Penelitian tentang model pembelajaran STAD telah dilakukan oleh Hasibuan

(2013:49), peneliti tersebut menyimpulkan bahwa melalui model pembelajaran ini

hasil belajar kimia meningkat dimana rata-rata pre-test untuk kelas eksperimen

adalah sebesar 35,16 dan rata-rata post-test kelas eksperimen adalah sebesar 8,87.

Setelah data dianalisis maka diperoleh peningkatan hasil belajar siswa adalah

sebesar 55,00%. Maka dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara

signifikan. Namun masih ada kelemahan dari penelitian ini yaitu manajemen

waktu yang kurang. Selain itu, siswa sulit mengaitkan pelajaran dengan kehidupan

sehari-hari, siswa masih belum maksimal dalam mengerjakan soal-soal latihan,

dan beberapa siswa belum percaya diri dalam mentransfer hasil diskusi. Untuk

memperoleh hasil belajar yang lebih baik, model pembelajaran ini disertai dengan

strategi relating , experiencing, applying, cooperating, transferring (REACT).

Strategi REACT adalah penerapan strategi pembelajaran kontekstual yang

memungkinkan terjadinya lima bentuk belajar yang penting, yaitu : relating

(mengaitkan) , experiencing (mengalami), applying (menerapkan), cooperating

(15)

4

Penelitian tentang strategi REACT telah dilakukan sebelumnya oleh

Anggraeni (2013:76), menyimpulkan bahwa dengan penerapan strategi REACT

hasil belajar fisika siswa meningkat dimana untuk kelas eksperimen rata-rata

post-test yaitu 86,346 sedangkan untuk kelas kontrol rata-rata post-post-test 76,111.

Ketuntasan belajar siswa pada kelas eksperimen yaitu 88,46% sedangkan

ketuntasan kelas kontrol yaitu 55,56%. Maka dari penelitian ini dapat disimpulkan

bahwa strategi REACT dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara signifikan.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka peneliti mengadakan penelitian yang

berjudul, Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team

Achievement Division (STAD) Berbasis Strategi REACT Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas X di SMA N 17 Medan T.P. 2013/2014”.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah maka peneliti mengidentifikasi masalah

sebagai berikut :

1. Kurangnya minat siswa dalam belajar fisika.

2. Kurangnya motivasi siswa belajar fisika.

3. Kurangnya penggunaan media

4. Model pembelajaran kurang bervariasi.

5. Siswa kurang aktif dalam kegiatan belajar mengajar.

1.3Batasan Masalah

1. Model pembelajaran yang digunakan selama kegiatan pembelajaran

adalah model pembelajaran STAD berbasis REACT.

2. Subjek penelitian dibatasi pada siswa kelas X semester genap di SMA

N 17 Medan T. P 2013/2014.

(16)

5

1.4Rumusan Masalah

1. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran konvensional pada materi pokok listrik dinamis di kelas

X semester genap SMA N 17 Medan?

2. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran STAD berbasis strategi REACT pada materi pokok

listrik dinamis di kelas X semester genap SMA N 17 Medan ?

3. Bagaimana aktivitas siswa selama proses pembelajaran menggunakan

model pembelajaran STAD berbasis strategi REACT pada materi

pokok listrik dinamis di kelas X semester genap SMA N 17 Medan ?

4. Apakah ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran STAD

berbasis strategi REACT terhadap hasil belajar siswa pada materi

pokok listrik dinamis kelas X semester genap SMA N 17 Medan ?

1.5Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran konvensional pada materi pokok listrik dinamis di kelas

X semester genap SMA N 17 Medan.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran STAD berbasis strategi REACT pada materi pokok

listrik dinamis di kelas X semester genap SMA N 17 Medan .

3. Untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran

menggunakan model pembelajaran STAD berbasis strategi REACT

pada materi pokok listrik dinamis di kelas X semester genap SMA N

17 Medan.

4. Untuk mengetahui pengaruh signifikan model pembelajaran STAD

berbasis strategi REACT terhadap hasil belajar siswa pada materi

(17)

6

1.6Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Sebagai bahan informasi bagi pembaca mengenai hasil belajar siswa

dengan menggunakan model pembelajaran STAD berbasis strategi

REACT .

2. Sebagai bahan alternatif pemilihan strategi pembelajaran.

1. 7 Defenisi Operasional

1. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah salah satu tipe

kooperatif yang menekankan pada adanya aktifitas dan interaksi

diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam

menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal.

2. Strategi REACT adalah penerapan strategi pembelajaran kontekstual

yang memungkinkan terjadinya lima bentuk belajar yang penting,

yaitu : relating (mengaitkan) , experiencing (mengalami), applying

(menerapkan), cooperating (kerja sama), transferring (mentransfer).

3. Hasil Belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa

setelah ia menerima pengalaman belajar, baik dalam segi kognitif,

(18)

40

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Kesimpulan penelitian ini didasarkan pada temuan-temuan dari data-data

hasil penelitian. Adapun kesimpulan yang diperoleh antara lain :

1. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran konvensional

pada materi pokok suhu dan kalor kelas X semester II di SMA Negeri 17

Medan T.P. 2013/2014 sebelum diberikan perlakuan rata-rata pretes sebesar

33,75 dan setelah diberikan perlakuan rata-rata postes siswa sebesar 59,63.

2. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

STAD berbasis strategi REACT pada materi pokok listrik dinamis Kelas X

semester II di SMA Negeri 17 Medan T.P. 2013/2014 sebelum diberikan

perlakuan rata pretes sebesar 34,75 dan setelah diberikan perlakuan

rata-rata postes siswa sebesar 74,86.

3. Aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD berbasis strategi REACT pada materi

pokok listrik dinamis kelas X semester II di SMA Negeri 17 Medan T.P.

2013/2014 diperoleh rata-rata skor aktivitas siswa 70,56 termasuk dalam

kategori cukup aktif.

4. Ada pengaruhyang signifikan model pembelajaran kooperatif tipe STAD

berbasis strategi REACT terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok listrik

dinamis kelas X semester II di SMA Negeri 17 Medan T.P. 2013/2014.

5.2 Saran-saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak

lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut :

1. Pembentukan kelompok pada model kooperatif tipe STAD dapat dilakukan

sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Dengan demikian, dalam

kegiatan pembelajaran tidak ada waktu yang terbuang untuk pembentukan

(19)

41

2. Pada saat praktikum berlangsung peneliti masih kesulitan dalam membimbing

penuh pada masing-masing kelompok, Oleh sebab itu, bagi peneliti

selanjutnya disarankan agar lebih membimbing siswa dengan cara aktif

bertanya kepada siswa tentang kendala yang dihadapi, memotivasi, dan

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, Ika Elfera., (2013), Efektifitas Strategi Pembelajaran REACT Dengan Metode Index Card Match Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa SMP N 2 Rembang Tahun Pelajaran 2012/2013., Skripsi, FMIPA, IKIP Semarang.

Arends, R., (2008), Learning To Teach, Penerbit Pelajar, Yogyakarta.

Arikunto, Suharsimi., (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.

Djamarah, Syaiful., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.

Hasibuan, Yusuf., (2013), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) Dengan Media Microsoft Office Powerpoint Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Struktur Atom., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Husamah, (2013), Pembelajaran Luar Kelas Outdoor Learning, Prestasi Pustaka, Jakarta.

Kaginan, Martin., (2009), Fisika SMA Untuk Kelas X, Erlangga, Jakarta.

Munadi, Yudhi., (2008), Media Pembelajaran, Gaung Persada Press.

Nurachmadani, Setya., (2009), Fisika 1 Untuk SMA/MA Kelas X, Perbukuan, Jakarta.

Rizema, Sitiatava., (2013), Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains, Diva Press, Jogjakarta.

Sardiman., (2011), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Slameto., (2010), Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta.

Slavin, Robert., (2005), Cooperative Learning, Nusa Media, Bandung.

Sudjana, N., (2002), Metoda Statistika, Tarsito, Bandung.

Suprijono, Agus., (2010), Cooperative Learning, Pustaka Belajar, Jogjakarta.

Trianto., (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Penerbit Kecana Prenada Media Group, Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Saya tidak memberikan porsi pekerjaan tambahan anak di rumah

Setelah IPR diperoleh, untuk pemanfaatan ruang yang peruntukannya hunian perumahan lebih dari 3 (tiga) bangunan, komersial, jasa, perkantoran, pendidikan, industri,

Pendapat tersebut dapat dilihat melalui penelitian ini dimana terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi masyarakat tentang menguras, mengubur, dan menutup (3M)

Hasil uji statistik menyimpulkan bahwa ada kontribusi fungsi sosial keluarga terhadap perilaku remaja merokok p=0,000, dengan nilai OR=3,7 , artinya keluarga

Pada saat pengguna melakukan verifikasi pada alat sidik jari, maka mesin sidik jari tersebut akan memeriksa apakah sidik jari yang baru saja discan cocok dengan salah satu sidik

Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui bagaimana kebijakan Dinas Kehutanan dalam menanggulangi upaya menanggulangi pembalakan hutan di wilayah KPH Malang.Ingin

[r]

Pada Mega Electronik Store, pengolahan data dalam hal pemesanan barang electronik masih dilakukan secara manual, dalam penulisan ilmiah ini akan dibahas tentang pembuatan