• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBINAAN OLEH PENGELOLA DALAM BENTUK MOTIVASI KERJA UNTUK MENINGKATKAN KINERJA TUTOR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBINAAN OLEH PENGELOLA DALAM BENTUK MOTIVASI KERJA UNTUK MENINGKATKAN KINERJA TUTOR."

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

No. Daftar FIP : 002/S/PLS/I/2015

EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBINAAN OLEH

PENGELOLA DALAM BENTUK MOTIVASI KERJA

UNTUK MENINGKATKAN KINERJA TUTOR

(Studi Pada Lembaga PAUD Sartika Desa Muarasanding, Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Departemen Pendidikan Luar Sekolah

OLEH :

DENIA PUTRIANA NIM. 1000376

DEPARTEMEN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(2)

EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBINAAN OLEH

PENGELOLA DALAM BENTUK MOTIVASI

KERJA UNTUK MENINGKATKAN KINERJA

TUTOR

(Studi Pada Lembaga PAUD Sartika Desa Muarasanding,

Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut)

Oleh Denia Putriana

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Denia Putriana 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)
(4)
(5)

Denia Putriana, 2014

Efektivitas Program Pembinaan Oleh Pengelola Dalam Bentuk Motivasi Kerja Untuk Meningkatkan Kinerja Tutor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Denia Putriana, “Efektivitas Program Pembinaan Oleh Pengelola Dalam Bentuk Motivasi Kerja Untuk Meningkatkan Kinerja Tutor”

Penelitian ini dilatar belakangi dengan menurunnya jumlah peserta didik di PAUD Sartika, sehingga berdampak pada menurunnya pendapatan yang diterima oleh tutor. Oleh karena itu untuk tetap mempertahankan dan meningkatkan kinerja tutor agar lebih baik, maka pengelola berinisiatif untuk memberikan pembinaan-pembinaan yang ditujukan kepada tutor. Tujuan penelitian ini diantaranya untuk memperoleh gambaran bagaimana kegiatan pembinaan dari pengelola kepada tutor, mengetahui bagaimana bentuk motivasi kerja yang diberikan sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja tutor, serta menggambarkan bagaimana peningkatan kinerja tutor sebelum dan setelah mendapatkan pembinaan.

Landasan teori dari penelitian ini mengacu pada konsep efektivitas, konsep pembinaan, konsep motivasi, serta konsep kinerja.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode deskriptif, dengan pendekatan kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan ialah dengan wawancara dan pengisian lembar pretest dan posttest. Subjek penelitian ini terdiri dari satu orang pengelola PAUD Sartika, dan satu orang tutor yang biasa memberikan pembelajaran kepada peserta didik.

(6)

Denia Putriana, 2014

Efektivitas Program Pembinaan Oleh Pengelola Dalam Bentuk Motivasi Kerja Untuk Meningkatkan Kinerja Tutor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kata kunci: efektivitas, pembinaan, motivasi, kinerja

ABSTRACT

Denia Putriana, "Effectiveness of Program Development By business Motivation In The Form Tutor Work To Improve Performance"

The background of this research with the declining number of students in PAUD Sartika, so decrease the revenues received by the tutor. Therefore, to maintain and improve the performance of tutors for the better, then the manager took the initiative to provide guidance addressed to the tutor. The purpose of this research to gain an overview of how such development activities of managers to tutor, knowing how forms work motivation is given as an effort to improve the performance of tutors, and describes how to increase the performance of the tutor before and after getting coaching.

Theoretical basis of this study refers to the concept of effectiveness, coaching concept, the concept of motivation, as well as the concept of performance. The method used in this research is descriptive method, with a qualitative approach. The data collection techniques used is to interview and filling sheet pretest and posttest. Subjects of this study consisted of one person PAUD Sartika manager, and one tutor who used to give lessons to students.

(7)

Denia Putriana, 2014

Efektivitas Program Pembinaan Oleh Pengelola Dalam Bentuk Motivasi Kerja Untuk Meningkatkan Kinerja Tutor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

the dimensions of the initiative in the workplace, the dimensions of work ability, and communication dimensions.

Keywords: effectiveness, development, motivation, performance

(8)

Denia Putriana, 2014

Efektivitas Program Pembinaan Oleh Pengelola Dalam Bentuk Motivasi Kerja Untuk Meningkatkan Kinerja Tutor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR GRAFIK ...ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Rumusan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 6

F. Struktur Organisasi Penulisan ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

A. Konsep Manajemen Program Pendidikan Nonformal ... 8

1. Perencanaan ... 9

2. Pengorganisasian ... 11

3. Evaluasi ... 12

B. Konsep Efektivitas ... 12

1. Pengertian Efektivitas ... 12

2. Mengukur Tingkat Efektivitas ... 13

C. Konsep Pembinaan ... 14

1. Pengertian Pembinaan ... 14

2. Ruang Lingkup Pembinaan ... 15

(9)

Denia Putriana, 2014

Efektivitas Program Pembinaan Oleh Pengelola Dalam Bentuk Motivasi Kerja Untuk Meningkatkan Kinerja Tutor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Prosedur Pembinaan ... 18

C. Konsep Motivasi ... 20

1. Pengertian Motivasi ... 20

2. Fungsi Motivasi ... 22

3. Macam-macam Motivasi ... 23

4. Bentuk Motivasi ... 24

5. Motivasi Kerja ... 25

D. Konsep Kinerja ... 28

1. Hakikat Kinerja... 28

2. Membangun Kinerja ... 30

3. Dimensi Kinerja ... 32

4. Upaya Meningkatkan Kinerja ... 34

5. Sasaran Kinerja ... 35

6. Keuntungan Manajemen Kinerja ... 36

BAB III METODE PENELITIAN ... 38

A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 38

B. Desain Penelitian ... 39

C. Metode Penelitian ... 40

D. Definisi Operasional ... 41

E. Instrumen Penelitian ... 42

F. Proses Pengembangan Instrumen ... 43

G. Teknik Pengumpulan Data ... 43

H. Teknik Analisis Data ... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 49

A. Gambaran Lokasi Penelitian ... 49

B. Hasil Penelitian ... 54

C. Pembahasan dan Analisis Hasil Penelitian ... 98

(10)

Denia Putriana, 2014

Efektivitas Program Pembinaan Oleh Pengelola Dalam Bentuk Motivasi Kerja Untuk Meningkatkan Kinerja Tutor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

A. Kesimpulan ... 110 B. Saran ... 113

DAFTAR PUSTAKA

(11)

Denia Putriana, 2014

Efektivitas Program Pembinaan Oleh Pengelola Dalam Bentuk Motivasi Kerja Untuk Meningkatkan Kinerja Tutor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting, karena dengan pendidikan harkat dan martabat seseorang dihormati. Disamping itu pendidikan menjadi suatu investasi yang tak ternilai harganya. Pendidikan jugadinilai sebagai alat untuk bisa meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Mengingat pentingnya pendidikan sebagaimana diutarakan diatas, pemerintah telah mencanangkan program pendidikan dasar sembilan tahun, hal ini dilakukan sebagai suatu langkah agar bisa menciptakan warga Negara yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, serta demokratis dan bertanggung jawab, sesuai dengan fungsi pendidikan nasional yang tertuang dalam UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003 sebagai berikut:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, serta berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

Berdasarkan fungsi dan tujuan dari pendidikan nasional tersebut, dapat dikatakan bahwa pendidikan diarahkan kepada pengembangan potensi diri untuk menuju suatu pribadi yang berakhlak mulia serta mampu meningkatkan kualitas diri agar bisa berguna bagi bangsa dan negara, maka dari itu mengingat pentingnya pendidikan bagi warga, dewasa ini pemerintah telah mensosialisasikan suatu layanan pendidikan yang ditujukan untuk warga negara yang berusia dini, layanan tersebut dikenal dengan nama PAUD (pendidikan anak usia dini). Pendidikan tersebut dikhususkan untuk anak-anak balita atau anak usia dini.

(12)

2

Denia Putriana, 2014

Efektivitas Program Pembinaan Oleh Pengelola Dalam Bentuk Motivasi Kerja Untuk Meningkatkan Kinerja Tutor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan usia nya serta agar anak mempunyai kesiapan untuk belajar dan bersosialisasi.

Pendidikan anak usia dini terbagi kedalam 3 jalur, yakni pendidikan anak usia dini dalam jalur formal dengan bentuk layanan Taman Kanak-kanak dan Raudhatul Athfal, atau bentuk lain yang sederajat. Selain itu pendidikan anak usia dini juga diselenggarakan dalam jalur non formal dengan bentuk layanan KOBER (kelompok bermain), TPA (taman penitipan anak), atau bentuk lain yang sederajat. Adapun jalur ketiga dalam penyelenggaraan pendidikan anak usia dini yaitu pada jalur informal, yakni pendidikan yang diselenggarakan oleh keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan.

Landasan hukum terkait dengan pentingnya PAUD tersirat dalam amandemen UUD 1945, pasal 28 b ayat 2, yaitu “Negara menjamin kelangsungan hidup, pengembangan, dan perlindungan anak terhadap eksploitasi dan kekerasan. Pemerintah Indonesia juga telah meratifikasi Konvensi Hak Anak melalui Keppres No.36 Tahun 1990 yang mengandung kewajiban negara untuk pemenuhan hak anak. Secara khusus, pemerintah juga telah mengeluarkan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, PP No.39 Tahun 1992 tentang peran serta masyarakat dalam pendidikan nasional (Aqib, 2011, hlm.14).

Pentingnya PAUD didukung oleh penelitian-penelitian tentang kecerdasan otak. Dimana, otak manusia terdiri atas dua belahan, kiri (left hemisphere) dan kanan (right hemisphere) yang disambung oleh segumpal serabut yang disebut corpuss callosum. Kedua belahan otak tersebut memiliki fungsi, tugas, dan

(13)

3

Denia Putriana, 2014

Efektivitas Program Pembinaan Oleh Pengelola Dalam Bentuk Motivasi Kerja Untuk Meningkatkan Kinerja Tutor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengalami stres yang berdampak pada perilaku negatif dalam perbuatannya, seperti menunjukkan sikap bermusuhan (hostile attitude). Seyogianya dalam usaha memekarkan segenap kecerdasan anak, pembelajaran pada anak usia ditujukan pada pengembangan kedua belahan otak tersebut secara harmonis (Aqib, 2011, hlm.17). Maka dari itu pembelajaran di PAUD sebaiknya bisa mengikuti acuan dari menu generic yang sesuai dengan tahapan-tahapan perkembangan anak.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2014 jumlah satuan PAUD terbanyak berada di provinsi Jawa Timur, dengan jumlah Satuan Tempat Penitipan Anak, dan 6.093 SPS (satuan paud sejenis) sehingga didapatkan jumlah total satuan PAUD yang ada di Indonesia sebanyak 189.025 lembaga.

Melihat dari data diatas, bahwa jumlah satuan PAUD di provinsi Jawa Barat adalah sebanyak 26.017 lembaga PAUD, maka diketahui untuk lembaga PAUD yang ada di Kabupaten Garut berdasarkan data yang didapat dari website Kota Garut ialah sebanyak 604 lembaga dengan 18 lembaga PAUD yang ada di Kecamatan Garut Kota, dan 3 lembaga PAUD yang terdata berada di Desa Muarasanding, diantaranya PAUD Kenanga, PAUD Bakti Bunda, dan PAUD Sartika yang menjadi tempat penilitian.

(14)

4

Denia Putriana, 2014

Efektivitas Program Pembinaan Oleh Pengelola Dalam Bentuk Motivasi Kerja Untuk Meningkatkan Kinerja Tutor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

fasilitator didalam suatu lembaga pendidikan anak usia dini menjadi peran yang penting, hal ini sebagai suatu pendukung akan keberhasilan untuk mencapai kemampuan-kemampuan yang harusnya dimiliki oleh anak usia dini sebelum memasuki bangku sekolah dasar.

Peran serta pengelola, disamping peran tutor yang banyak berinteraksi dengan anak, harus diperhatikan. Dalam hal ini ialah bagaimana pembinaan dari pengelola untuk bisa mengembangkan kinerja tutor dalam memberikan pembelajaran, sehingga baik pengelola dan tutor bisa bekerja sama untuk bisa memberikan kualitas pendidikan yang baik untuk peserta didik.

Melihat suatu kondisi nyata yang ada di PAUD Sartika, didapatkan data peserta didik sebanyak 18 orang dengan jumlah tutor yang memberikan pembelajaran ada 3 orang, tidak sebanding dengan penghasilan yang didapatkan tutor, dengan minimnya pendapatan yang diperoleh tutor, tidak berdampak pada sikap tutor dalam memberikan pembelajaran, bahkan tutor tetap profesional dalam bekerja. Hal ini menjadi suatu gambaran bahwa tutor yang memberikan pembelajaran tidak hanya berdasarkan pada jumlah pendapatan yang ia terima, namun tutor memberikan pembelajaran secara sukarela dan dengan keikhlasan hati yang besar. Hal tersebut tidak akan terwujud bila tanpa adanya peran pengelola untuk memberikan suatu pembinaan kepada tutor.

Nardiku (2014) mengemukakan bahwa pembinaan merupakan suatu usaha yang meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian, penggunaan dan pemeliharaan dengan tujuan untuk mampu melaksanakan tugas organisasi atau lembaga dengan efektif dan efisien.

Kegiatan pembinaan bisa dilaksanakan dengan berbagai macam bentuk, seperti mengikuti pelatihan, mengikuti pertemuan profesi, melaksanakan supervisi dan memberikan reward bagi yang berprestasi, serta bisa juga dengan pemberian motivasi-motivasi kerja.

(15)

5

Denia Putriana, 2014

Efektivitas Program Pembinaan Oleh Pengelola Dalam Bentuk Motivasi Kerja Untuk Meningkatkan Kinerja Tutor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pencapaian suatu sasaran untuk memuaskan kebutuhan biologis dalam mencapai suatu ambisi psikologis atau menjauh dari suatu situasi yang tidak menyenangkan. Berdasarkan hasil wawancara dilapangan, pembinaan yang diberikan oleh pengelola di PAUD Sartika untuk tutor, diantaranya pemberian motivasi kerja, pelaksanaan kajian untuk membahas segala permasalahan mengenai pembelajaran, dan lain sebagainya. Adapun pemberian motivasi kerja merupakan suatu bagian dari pembinaan yang dilakukan oleh pengelola kepada tutor. Keterkaitan pemberian pembinaan dan motivasi yang dilakukan oleh pengelola sebagai upaya yang dilakukan untuk bisa meningkatkan kinerja tutor dalam mencapai kualitas pendidikan yang baik dan mengantarkan PAUD Sartika menjadi lembaga percontohan.

Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih

mendalam mengenai “Efektifitas Program Pembinaan Oleh Pengelola Dalam

Bentuk Motivasi Kerja Untuk Meningkatkan Kinerja Tutor”. B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian hasil studi pendahuluan yang telah penulis lakukan dengan wawancara kepada ketua penyelenggara dan tutor PAUD, maka identifikasi masalah yang dapat ditemukan sebagai berikut:

1. Pengelola selalu memberikan pembinaan kepada tutor, sebagai cara untuk meningkatkan kinerja;

2. Pengelola selalu memberikan motivasi-motivasi positif agar tutor bisa berkomitmen untuk tetap bertahan dan memberikan pembelajaran secara baik, meskipun dengan penghasilan yang pas-pasan;

3. Tutor tidak canggung untuk selalu berkonsultasi dengan pengelola mengenai kesulitan-kesulitan yang dirasakan dalam memberikan pembelajaran, hal ini dikarenakan dekatnya hubungan antara pengelola dan tutor;

4. Kedekatan yang terjalin diantara pengelola dan tutor dikarenakan rutin nya pengelola dalam memberikan pembinaan kepada tutor.

(16)

6

Denia Putriana, 2014

Efektivitas Program Pembinaan Oleh Pengelola Dalam Bentuk Motivasi Kerja Untuk Meningkatkan Kinerja Tutor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan identifikasi masalah yang didapatkan setelah melakukan wawancara kepada ketua penyelenggara dan tutor PAUD Sartika seperti yang disebutkan di atas, rumusan masalah yang diambil adalah “bagaimana efektifitas program pembinaan oleh pengelola dalam bentuk motivasi kerja untuk meningkatkan kinerja tutor?”. Berdasarkan rumusan masalah tersebut, dapat diuraikan pertanyaan penelitiannya sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran dari setiap tahapan kegiatan pembinaan yang diberikan oleh pengelola kepada tutor?

2. Bagaimana bentuk motivasi kerja yang diberikan pengelola sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja tutor?

3. Bagaimana peningkatan kinerja tutor sebelum dan setelah mendapatkan pembinaan?

D. Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana efektifitas program pembinaan oleh pengelola dalam bentuk motivasi kerja untuk meningkatkan kinerja tutor. Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, maka penelitian ini secara khusus bertujuan untuk:

1. Memperoleh gambaran bagaimana tahapan kegiatan pembinaan yang diberikan oleh pengelola kepada tutor.

2. Mengetahui bagaimana bentuk motivasi kerja yang diberikan pengelola sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja tutor.

3. Mengukur peningkatan kinerja tutor sebelum dan setelah mendapatkan pembinaan.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Secara teoritis

(17)

7

Denia Putriana, 2014

Efektivitas Program Pembinaan Oleh Pengelola Dalam Bentuk Motivasi Kerja Untuk Meningkatkan Kinerja Tutor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b.Memberikan suatu gambaran bahwasannya pengelola dan tutor bisa saling bekerja sama dalam hal meningkatkan kualitas dalam pembelajaran.

2. Secara praktis

Dijadikan sebagai suatu contoh bagi para pengelola dan tutor-tutor di lembaga pendidikan anak usia dini lainnya untuk dapat melakukan suatu pembinaan sebagai suatu cara dalam mengembangkan kinerja tutor.

F. Struktur Organisasi Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN. Berisi mengenai latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.

BAB II : KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN

HIPOTESIS PENELITIAN. Berisi konsep atau teori yang berkaitan dengan bidang yang dikaji, perumusan antar variabel penelitian, serta anggapan atau jawaban sementara terhadap masalah yang dirumuskan dalam penelitian, atau submasalah yang diteliti.

BAB III : METODE PENELITIAN. Berisi lokasi dan subjek

populasi/sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, dan teknik pengumpulan data.

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berisi

pengolahan atau analisis data untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan masalah penelitian, pertanyaan-pertanyaan penelitian, hipotesis, tujuan penelitan, serta pembahasan atau analisis temuan.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN. Berisi penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian.

(18)

8

Denia Putriana, 2014

Efektivitas Program Pembinaan Oleh Pengelola Dalam Bentuk Motivasi Kerja Untuk Meningkatkan Kinerja Tutor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(19)

Denia Putriana, 2014

Efektivitas Program Pembinaan Oleh Pengelola Dalam Bentuk Motivasi Kerja Untuk Meningkatkan Kinerja Tutor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Peneliti mengambil tempat untuk penelitian ini, yakni di PAUD Sartika yang berlokasi di Jalan Cimanuk No.115, Kel. Muara Sanding Kec. Garut Kota. Alasan peneliti menjadikan PAUD Sartika menjadi tempat penelitian, salah satunya karena PAUD Sartika merupakan PAUD pertama di Kelurahan Muara Sanding yang sudah terakreditasi dan PAUD Sartika ini sudah banyak mengikuti kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan di PP-PAUDNI Regional 1 Bandung.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian merupakan sumber data dari mana data tersebut didapatkan. Sebagaimana telah dijelaskan oleh Arikunto (2006, hlm.129) sumber data dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu: person (sumber data berupa orang), place (sumber data berupa tempat), paper (sumber data berupa simbol), seperti berikut ini:

a. Person, yaitu sumber data yang bisa memberikan data berupa jawaban lisan melalui wawancara atau jawaban tertulis melalui angket. Person dalam penelitian ini terdiri dari pengelola, dan tutor di PAUD Sartika;

b. Place, yaitu sumber data dengan menyajikan tampilan berupa keadaan diam dan bergerak. Keadaan diam, sepertihalnya ruangan, kelengkapan alat, wujud benda, warna, dan keadaan lain yang tidak bergerak. Adapun keadaan bergerak, seperti segala bentuk aktifitas, kegiatan belajar mengajar, dan lain sebagainya. Namun, yang menjadi place didalam penelitian ini, terdiri dari gedung yang dijadikan sebagai tempat pembelajaran, kondisi lokasi, proses kegiatan belajar-mengajar, kinerja tutor, dan segala aktifitas lain yang ada di PAUD Sartika;

(20)

39

Denia Putriana, 2014

Efektivitas Program Pembinaan Oleh Pengelola Dalam Bentuk Motivasi Kerja Untuk Meningkatkan Kinerja Tutor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dimaksudkan dalam penelitian ini terdiri dari benda-benda tertulis seperti buku-buku arsip, dokumen-dokumen profil PAUD, daftar tutor, daftar nama peserta didik, sertifikat pelatihan, piala atau piagam atas prestasi yang diraih baik oleh pengelola, tutor, ataupun peserta didik di PAUD Sartika.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian adalah suatu rancangan untuk kegiatan penelitian dari awal hingga akhir penelitian. Tahapan dalam penelitian ini, terdiri dari:

1. Tahap Persiapan

Tahap ini merupakan kegiatan awal yang dilakukan oleh peneliti, sebelum memulai pengumpulan data. Dalam tahapan ini, ada beberapa hal yang dilakukan oleh peneliti, diantaranya:

a. Memilih tempat untuk dijadikan sebagai lokasi penelitian. Dalam memilih lokasi untuk dijadikan tempat penelitian, sebelumnya peneliti melakukan suatu observasi ke dua lembaga PAUD, yang terdiri dari satu lembaga PAUD terakreditasi dan satu lembaga PAUD non akreditasi untuk melihat bagaimana kondisi lembaga, dan bagaimana proses pembelajaran yang dilaksanakan. Hal ini sebagai suatu cara yang digunakan oleh peneliti untuk memilih tempat penelitian yang dirasakan tepat.

b. Menetapkan fokus permasalahan. Peneliti melakukan wawancara kepada pengelola untuk mencari suatu keunikan yang ada di lembaga, yang akan ditetapkan sebagai fokus permasalahan dalam penelitian.

c. Menetapkan sumber data. Sumber data yang dipilih oleh peneliti disesuaikan dengan informasi-informasi yang diperlukan oleh peneliti sendiri. Adapun sumber data tersebut terdiri dari pengelola, dan tutor di PAUD Sartika.

d. Mengurus Perizinan Penelitian. Dalam hal ini peneliti meminta izin kepada ketua penyelenggara PAUD Sartika untuk melaksanakan suatu penelitian, dan agar ketua penyelenggara bisa membantu peneliti dalam mengumpulkan data-data atau informasi yang diperlukan.

(21)

40

Denia Putriana, 2014

Efektivitas Program Pembinaan Oleh Pengelola Dalam Bentuk Motivasi Kerja Untuk Meningkatkan Kinerja Tutor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang sudah disusun sebelumnya, selain itu diperlukan juga media pendukung dalam mengumpulkan data sepertihalnya camera, handphone, tape recorder, atau media-media pendukung lainnya.

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap ini merupakan tahapan pokok dari suatu penelitian, dimana peneliti melakukan pelaksanaan penelitian langsung ke tempat penelitian yang telah dipilih sebelumnya. Dalam tahapan ini, ada beberapa kegiatan yang dilakukan oleh peneliti, diantaranya:

a. melakukan wawancara kepada pengelola, dan tutor di PAUD Sartika untuk memperoleh data-data dan informasi yang diperlukan;

b. melakukan pengamatan untuk melihat bagaimana kondisi dan proses dari pemberian pembinaan oleh pengelola kepada tutor dan juga melihat bagaimana proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh tutor, hal ini untuk melihat bagaimana kinerja tutor saat berhadapan dengan peserta didik didalam proses pembelajaran;

c. melakukan pre test dan post test yang ditujukan kepada tutor, hal ini untuk melihat bagaimana kinerja tutor sebelum mendapatkan pembinaan dan setelah mendapatkan pembinaan, yang nantinya akan menjadi suatu bahan analisis untuk melihat peningkatan kinerja tutor.

3. Tahap Akhir

Sebagai akhir dari tahapan-tahapan dalam melaksanakan suatu penelitian, maka peneliti mengadakan suatu analisis data dan informasi yang telah didapatkan di lapangan. Tahapan ini bisa dikatakan sebagai tahap penentuan karena dalam tahapan ini peneliti mencari jawaban dari suatu permasalahan yang telah ditetapkan. Metode yang digunakan dalam analisis data ini ialah menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hal ini karena metode deskriptif tertuju pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang.

(22)

41

Denia Putriana, 2014

Efektivitas Program Pembinaan Oleh Pengelola Dalam Bentuk Motivasi Kerja Untuk Meningkatkan Kinerja Tutor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Metode penelitian merupakan suatu rangkaian kegiatan pelaksanaan penelitian yang berdasarkan pada asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi.

Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini, ialah metode deskriptif. Metode deskriptif menurut Surakhmad (1998, hlm.139) tertuju pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang, dengan ciri diantaranya: (1) memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang, pada masalah-masalah yang actual, (2) data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisa. Dalam hal ini penulis menggunakan penelitian kualitatif sebagai pendekatan yang digunakan.

Basrowi (2008, hlm.21) mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian, yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Disamping itu, beliau juga menjelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka metode yang digunakan peneliti adalah metode penelitian deskriptif dan dengan menggunakan pendekatan kualitatif, dikarenakan peneliti ingin mendeskripsikan atau menggambarkan suatu fenomena yang terjadi di PAUD Sartika mengenai efektifitas program pembinaan oleh pengelola dengan bentuk motivasi kerja yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja tutor, dimana fenomena tersebut terjadi pada masa sekarang.

D. Definisi Operasional

Demi memperjelas mengenai istilah-istilah yang digunakan, maka akan diuraikan pengertian dari istilah-istilah tersebut, sebagai berikut:

1. Efektifitas adalah seberapa baik suatu pekerjaan, sehingga menghasilkan suatu output yang diharapkan

2. Program adalah rancangan atau rencana suatu kegiatan

(23)

42

Denia Putriana, 2014

Efektivitas Program Pembinaan Oleh Pengelola Dalam Bentuk Motivasi Kerja Untuk Meningkatkan Kinerja Tutor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk mampu melaksanakan tugas organisasi atau lembaga dengan efektif dan efisien. (Nardiku,2014)

4. Pengelola adalah orang yang melakukan suatu kegiatan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan yang bertujuan menggali dan memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki secara efektif untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan.

5. Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Sardiman (2004:73)

6. Motivasi Kerja adalah salah satu faktor yang turut menentukan kinerja seseorang. Besar atau kecilnya pengaruh motivasi pada kinerja seseorang tergantung pada seberapa banyak intensitas motivasi yang diberikan. Uno (2006:71)

7. Kinerja adalah hasil-hasil fungsi pekerjaan/kegiatan seseorang atau kelompok dalam suatu organisasi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor untuk mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu (Tika, 2013).

8. Tutor adalah tugas seseorang yang bersifat memfasilitasi dalam hal memberikan arahan dan bimbingan kepada peserta didik atau warga belajar dalam melakukan suatu kegiatan pembelajaran

E. Instrumen Penelitian

Moleong (2007, hlm.9) menjelaskan bahwa dalam penelitian kualitatif, peneliti sendiri dengan bantuan orang lain yang menjadi suatu alat pengumpul data utama, hal itu dikarenakan karena hanya manusia sajalah yang digunakan sebagai suatu alat yang dapat berhubungan langsung dengan responden atau objek lainnya. Jadi dapat dikatakan bahwa dalam suatu penelitian, peneliti itu sendiri lah yang berperan langsung dalam interaksi dengan sumber data (narasumber) dalam suatu proses wawancara, proses pengamatan kegiatan pembelajaran, situasi sosial, ataupun kegiatan-kegiatan lembaga lainnya yang sedang berlangsung.

(24)

43

Denia Putriana, 2014

Efektivitas Program Pembinaan Oleh Pengelola Dalam Bentuk Motivasi Kerja Untuk Meningkatkan Kinerja Tutor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mempunyai tingkat kepercayaan dan dapat dibuktikan kebenaran nya sehingga hasil penelitian yang telah didapatkan bisa memenuhi tujuan diadakan nya penelitian tersebut.

Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, adalah 1. Pedoman wawancara

Pedoman wawancara merupakan lembar pertanyaan yang ditujukan kepada pengelola dan tutor, untuk mengetahui keefektifan program pembinaan dalam bentuk motivasi kerja yang diberikan oleh pengelola kepada tutor di Paud Sartika

2. Lembar tes

Test yang akan dilakukan oleh peneliti ialah pre test dan post test. Setelah peneliti menyusun serangkaian format pertanyaan, selanjutnya soal test tersebut akan diuji cobakan kepada seluruh tutor di PAUD Sartika. Pengujian tersebut dilakukan untuk mengetahui bagaimana peningkatan kinerja tutor baik sebelum dan setelah mendapatkan pembinaan berupa motivasi kerja dari pengelola.

F. Proses Pengembangan Instrumen

Penelitian ini menggunakan instrumen yang berupa pedoman wawancara dan pedoman observasi. Dalam proses pengembangan instrumen peneliti melakukan beberapa tahapan, sebagai berikut:

1. membuat kisi-kisi penelitian

2. menjabarkan kisi-kisi yang sudah dibuat kedalam pedoman wawancara dan pedoman observasi

3. mengkonsultasikan kepada pembimbing mengenai kisi-kisi dan instrumen yang sudah dibuat

4. melaksanakan penelitian lapangan

(25)

44

Denia Putriana, 2014

Efektivitas Program Pembinaan Oleh Pengelola Dalam Bentuk Motivasi Kerja Untuk Meningkatkan Kinerja Tutor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam pelaksanaan penelitian untuk mendapatkan informasi dan data, maka peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu sebagai berikut: 1. Teknik Wawancara

Wawancara adalah pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara kepada responden, dan jawaban-jawaban responden dicatat atau direkam dengan alat perekam. Dalam hal ini, wawancara dilakukan kepada pengelola dan tutor di PAUD Sartika.

Sebelum melaksanakan suatu wawancara, sebaiknya peneliti membuat suatu instrumen terlebih dahulu, dalam hal ini yang digunakan adalah pedoman wawancara, yang didalamnya terdiri dari daftar pertanyaan yang telah disusun oleh peneliti, yang nantinya dijadikan sebagai pedoman untuk mengumpulkan data atau informasi dari narasumber. Adapun pembuatan pedoman wawancara tersebut ialah sebagai suatu arahan, agar informasi yang diinginkan tidak melebar dan fokus pada inti.

Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang banyak digunakan, namun wawancara memiliki suatu kelemahan, yakni jika pewawancara tidak menyiapkan intrumen dalam hal ini pedoman wawancara, maka bisa jadi akan ada beberapa infomasi atau data yang tidak didapatkan, atau data yang didapatkan tidak sesuai dengan tujuan wawancara sebelumnya. Maka dari itu, keberadaan pedoman wawancara sangat penting dipersiapkan.

2. Tes

Menurut Arikunto (2009, hlm. 53) mengemukakan bahwa tes adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan.

(26)

45

Denia Putriana, 2014

Efektivitas Program Pembinaan Oleh Pengelola Dalam Bentuk Motivasi Kerja Untuk Meningkatkan Kinerja Tutor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bagaimana pengaruh suatu stimulus terhadap kemampuan yang dimiliki, hal ini dilakukan sebagai suatu langkah untuk memudahkan dalam melakukan analisis. 3. Triangulasi

Triangulasi menurut Sugiono (2013, hlm. 327) diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Disamping itu, triangulasi terbagi menjadi 2 (dua) macam, yaitu triangulasi teknik yang berarti pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama dan triangulasi sumber, yaitu pengumpulan data dari sumber yang berbeda dengan teknik yang sama.

Triangulasi yang akan dipakai ialah triangulasi sumber, dalam hal ini untuk mengumpulkan data peneliti akan melakukan wawancara yang ditujukan kepada pengelola dan tutor, untuk melihat kesesuaian hasil jawaban yang diberikan baik oleh pengelola maupun tutor.

H. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian kualitatif, “analisis data lebih difokuskan selama proses dilapangan bersamaan dengan pengumpulan data, in fact data analysis in qualitative research is an on going activity that occures throughout the

investigative process rather than after process, maksudnya bahwa analisis data

kualitatif berlangsung selama proses pengumpulan data dari pada setelah selesai pengumpulan data” (Sugiyono, 2008, hlm. 245). Dalam sumber yang sama, Sugiyono pun membagi teknik analisis data, sebagai berikut:

1. Data Reduction (Reduksi Data)

Seperti yang diungkapkan oleh Sugiono (2013, hlm. 338) bahwa “mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya”. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan suatu gambaran yang jelas, dan lebih memudahkan peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya.

(27)

46

Denia Putriana, 2014

Efektivitas Program Pembinaan Oleh Pengelola Dalam Bentuk Motivasi Kerja Untuk Meningkatkan Kinerja Tutor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

data mentah yang harus diolah, pengolahan data tersebut dengan memilih fokus data penting yang diperlukan dan tentunya berhubungan dengan maksud dilaksanakannya pengumpulan data tersebut.

Bila dalam melakukan pemilihan data ditemukan suatu data atau informasi yang bersifat masih asing atau tidak dikenal, maka hal tersebut perlu dijadikan sebagai suatu perhatian, sehingga peneliti bisa melakukan suatu pengumpulan data kembali untuk menemukan maksud dari informasi yang bersifat asing tersebut.

Proses yang dilakukan oleh peneliti sebelum menyajikan data ialah proses pengolahan data, adapun data yang diolah ialah data yang merupakan hasil dari post test dan pre test yang peneliti berikan kepada sasaran. Adapun dalam mengolah data, ada beberapa kriteria yang diberikan untuk membantu dalam proses pengolahan data

sumber: Uno & Lamatenggo (2012) Teori Kinerja dan Pengukurannya, hlm. 187 Keterangan:

SangatSering : jika 100% diperkirakan dilakukan Sering : jika berkisar antara 70%-99% Kadang-kadang : jika berkisar antara 40%-96% Kurang/jarang : jika berkisar antara 1-39%

TidakPernah : jika diprediksi tidak pernah melakukan b. rentang predikat

(28)

47

Denia Putriana, 2014

Efektivitas Program Pembinaan Oleh Pengelola Dalam Bentuk Motivasi Kerja Untuk Meningkatkan Kinerja Tutor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Predikat Spektrum Angka

sumber: Uno & Lamaatenggo (2012) Teori Kinerja dan Pengukurannya, hlm.175

Pengolahan data dilakukan dengan melihat pada kriteria perhitungan jawaban, yang kemudian hasilnya peneliti tentukan dengan melihat pada rentang predikat yang telah ditentukan, rentan predikat tersebut untuk melihat bagaimana kualitas dari kinerja tutor dengan sebelumnya melihat pada hasil dari pre test dan post test yang telah diberikan.

2. Data Display (Penyajian Data)

Langkah selanjutnya setelah melakukan reduksi data, ialah dengan menampilkan atau menyajikan data atau informasi yang sudah didapatkan. Data yang telah didapatkan tersebut biasanya disajikan dalam suatu bentuk tabel, kurva, ataupun grafik, sehingga peneliti akan lebih mudah untuk memahaminya, dan juga bisa merencanakan kerja atau tindakan selanjutnya yang akan dilakukan berdasarkan apa yang difahami tersebut.

Selain dengan menggunakan tabel, kurva, ataupun grafik, dalam penelitian kualitatif data yang disajikan biasanya dalam bentuk uraian singkat, bagan, ataupun hubungan antar katagori.

3. Penarikan Kesimpulan

Kesimpulan merupakan teknik analisis data yang terakhir dilakukan, adapun kesimpulan dalam penelitian kualitatif, menurut Sugiyono (2013, hlm. 343) adalah

(29)

48

Denia Putriana, 2014

Efektivitas Program Pembinaan Oleh Pengelola Dalam Bentuk Motivasi Kerja Untuk Meningkatkan Kinerja Tutor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam suatu penelitian kualitatif terdapat adanya kesimpulan awal, yang mana kesimpulan awal ini bersifat sementara, dan masih dapat berubah jika ditemukan bukti-bukti lain yang kuat dan lebih mendukung pada tahap pengumpulan daya selanjutnya. Namun, jika kesimpulan awal yang didapatkan langsung didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat penelitian atau pengumpulan data dilakukan, maka kesimpulan awal yang dikemukakan tersebut bisa dijadikan sebagai suatu kesimpulan yang kredibel.

(30)
(31)

Denia Putriana, 2014

Efektivitas Program Pembinaan Oleh Pengelola Dalam Bentuk Motivasi Kerja Untuk Meningkatkan Kinerja Tutor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Bab sebelumnya telah membahas mengenai hasil penelitian beserta analisis dan pembahasan mengenai efektivitas program pembinaan oleh pengelola dalam bentuk motivasi kerja untuk meningkatkan kinerja tutor, adapun dalam bab ini akan dibahas mengenai kesimpulan dan saran yakni sebagai berikut:

A. Kesimpulan

Bahasan dalam bagian ini adalah berupa kesimpulan dari bagaimana pelaksanaan pembinaan yang dilakukan oleh pengelola kepada tutor, bagaimana bentuk motivasi kerja yang diberikan oleh pengelola kepada tutor, serta bagaimana peningkatan kinerja tutor baik sebelum mendapatkan pembinaan dan setelah mendapatkan pembinaan, seperti yang akan dipaparkan sebagai berikut: 1. Kegiatan Pembinaan Yang Diberikan Oleh Pengelola Kepada Tutor

Pembinaan yang diberikan oleh pengelola kepada tutor terbagi menjadi 2 (dua) jenis pembinaan, yaitu pembinaan yang dilaksanakan secara insidentil, dan pembinaan yang dilaksanakan secara berkala. Untuk pembinaan yang dilaksanakan secara insidentil biasanya dilakukan saat pengelola melakukan pengawasan ke lembaga dan waktunya tidak bisa terprediksi. Dan untuk pembinaan yang dilaksanakan secara berkala biasanya dilaksanakan oleh pengelola dan tutor saat awal pembelajaran baru, dimana dalam pembinaan tersebut membahas lebih kepada pengadministrasian lembaga dan penyusunan program pembelajaran tahunan.

(32)

111

Denia Putriana, 2014

Efektivitas Program Pembinaan Oleh Pengelola Dalam Bentuk Motivasi Kerja Untuk Meningkatkan Kinerja Tutor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(33)

111

Denia Putriana, 2014

Efektivitas Program Pembinaan Oleh Pengelola Dalam Bentuk Motivasi Kerja Untuk Meningkatkan Kinerja Tutor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diawal pembelajaran baru, dan pembinaan yang tidak terencana seperti pembinaan yang dilaksanakan secara insidentil, seperti yang dikemukakan diatas.

Pembinaan yang diberikan oleh pengelola kepada tutor biasanya diberikan dengan pendekatan secara kekeluargaan dan sifatnya dari hati kehati, pembinaan tersebut dilaksanakan tidak formal, hal ini dilaksanakan agar tutor merasa nyaman dan tidak merasa canggung saat berbicara atau berdiskusi dengan pengelola.

Tujuan diberikannya pembinaan oleh pengelola kepada tutor ialah untuk memotivasi tutor dalam rangka mengembangkan diri untuk bisa meningkatkan kinerja, hal ini dilakukan sebagai upaya dari pengelola untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik.

Evaluasi yang dilakukan oleh pengelola terkait pembinaan yang diberikan kepada tutor lebih kepada bagaimana kesesuaian kinerja tutor dalam memberikan pembelajaran dengan program-program pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya, selain itu evaluasi pun melihat pada aspek pelaksanaan program-program pembelajaran, apabila dirasakan baik maka akan dikembangakan namun apabila dirasakan tidak baik, maka program tersebut akan digantikan dengan program yang baru

2. Bentuk Motivasi Kerja Yang Diberikan Oleh Pengelola Kepada Tutor Motivasi yang diberikan oleh pengelola kepada tutor lebih kepada motivasi ekstrinsik. Motivasi-motivasi kerja yang diberikan tersebut dalam bentuk pemberian hadiah atau reward, pujian dan penyadaran diri atau ego involvement.

(34)

112

Denia Putriana, 2014

Efektivitas Program Pembinaan Oleh Pengelola Dalam Bentuk Motivasi Kerja Untuk Meningkatkan Kinerja Tutor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ringan yang dimiliki secara berlebih oleh pengelola, sehingga pengelola selalu ingat kepada tutor, dan selalu berbagi bersama tutor. Sehingga dengan adanya pemberian pujian dan hadiah tersebut dampak yang dirasakan oleh tutor ialah adanya suatu rasa termotivasi untuk bisa bekerja lebih baik.

Adapun untuk pemberian penyadaran kepada tutor, dirasakan oleh tutor sangat penting, karena pengelola dalam memberikan penyadaran akan tugas dan kewajiban yang dimiliki tutor dalam bentuk pemberian dorongan-dorongan positif kepada tutor, sehingga tutor dengan sendirinya sadar akan tugas dan kewajiban yang dimilikinya.

3. Peningkatan Kinerja Tutor Sebelum Dan Setelah Mendapatkan Pembinaan Untuk melihat peningkatan kinerja tutor sebelum dan setelah mendapatkan pembinaan maka dilakukan dengan memberikan pretest kepada tutor untuk melihat bagaimana kinerja tutor sebelum mendapatkan pembinaan dari pengelola, dan untuk melihat bagaimana peningkatan kinerja dari tutor setelah mendapat pembinaan dari pengelola maka dilakukan dengan memberikan posttest kepada tutor.

Hasil yang didapatkan setelah tutor mengisi pretest tersebut terlihat bahwa skor total untuk masing-masing responden adalah 51 point untuk R1 (responden 1) dengan predikat yang didapatkan yaitu E (kurang), 51 point untuk R2 (responden 2) dengan predikat E (kurang). dan untuk R3 (responden 3) skor nya ialah 52 point dengan predikat E (kurang) hasil tersebut merupakan hasil dari pretest yang diberikan kepada tutor sebelum mendapatkan pembinaan dari pengelola.

(35)

113

Denia Putriana, 2014

Efektivitas Program Pembinaan Oleh Pengelola Dalam Bentuk Motivasi Kerja Untuk Meningkatkan Kinerja Tutor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pada semua dimensi dan aspek yang diujikan kepada tutor, dimensi-dimensi tersebut diantaranya dimensi kualitas kerja, dimensi kecepatan/ketepatan kerja, dimensi inisiatif dalam kerja, dimensi kemampuan kerja, dan dimensi komunikasi.

B. Saran

Setelah melihat hasil penelitian mengenai efektifitas program pembinaan oleh pengelola dalam bentuk motivasi kerja untuk meningkatkan kinerja tutor, akan dipaparkan beberapa saran untuk pihak-pihak yang terkait, seperti berikut ini: 1. Pengelola PAUD Sartika

Dengan adanya pembinaan-pembinaan yang ditujukan kepada tutor, diharapkan agar bisa lebih intensif lagi dalam memberikan pembinaan nya, hal ini agar kinerja dari tutor yang sudah meningkat dan sudah sangat baik tersebut semakin baik lagi, dan kinerja yang sudah baik tersebut agar tidak mengalami kemunduran adapun cara yang bisa dilakukan adalah dengan penanaman sifat tegas dalam menilai kinerja dari tutor, karena dengan ketegasan tersebut maka tutor akan lebih berupaya untuk bisa meningkatkan kinerjanya.

2. Tutor

(36)

Denia Putriana, 2014

Efektivitas Program Pembinaan Oleh Pengelola Dalam Bentuk Motivasi Kerja Untuk Meningkatkan Kinerja Tutor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Sumber dari buku:

Arikunto,S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Bandung: Rineka Cipta

Arikunto,S.(2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Aqib,Z. (2011). Pedoman Teknis Penyelenggaraan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Bandung: C.V Nuansa Aulia

Basrowi. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta Mangkunegara, A.P.(2005). Evaluasi Kinerja SDM. Bandung : Refika Aditama Moleong,L. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.Remaja

Rosdakarya

Purwanto, N. (1990). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rosda

Sardiman. (2004). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Perkasa

Sudjana,D. (2010). Manajemen Program Pendidikan (untuk Pendidikan Nonformal dan Pengembangan Sumber Daya Manusia). Bandung: Falah

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta

Surakhmad,W. (1998). Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Tarsito

Sinambela,L. (2012). Kinerja Pegawai Teori Pengukuran dan Implikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Upi Press

(37)

Denia Putriana, 2014

Efektivitas Program Pembinaan Oleh Pengelola Dalam Bentuk Motivasi Kerja Untuk Meningkatkan Kinerja Tutor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Uno & Lamatenggo. (2012).Teori Kinerja & Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara

Wibowo. (2007). Manajemen Kinerja. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Wade, C. (2007). Psikologi.Jakarta: PT Erlangga

Sumber dari internet:

Nardy.(2014).EvaluasiKinerja.[Online].Tersedia:

http://nardiku.wordpress.com/tag/pembinaan/ [05-08-14]

Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional. [online].

Tersedia: http://usu.ac.id/public/content/files/sisdiknas.pdf [11-08-14] Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal, Informal

Kemendikbud.[online].Tersedia:

http://app.paudni.kemdikbud.go.id/pendataan/dapodikpaudni/index.php?md =reportp&item=report_01a [11-08-14]

Tika.(2013).Definisi Pengertian Kinerja.[Online].Tersedia:

http://definisiahli.blogspot.com/2013/05/definisi-kinerja-menurut-ahli-tika.html [06-08014]

Sumber Skripsi:

Hijriyyah,Y.(2013).Kepemimpinan Ketua Penyelenggara Dalam Meningkatkan Kinerja Pendidik PAUD.Skripsi, Pendidikan Luar Sekolah, Universitas Pendidikan Indonesia

Sumber Jurnal:

Referensi

Dokumen terkait

Materi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 6 ekor pedet Frisian Holstein (2 ekor betina dan 4 ekor jantan) dari umur 1–10 minggu dengan pemberian susu sebanyak 10% dari

Hal inilah yang mendorong penulis untuk melakukan penelitian tentang “Pengaruh Dzikir Asmaul Husna terhadap Aktualisasi Diri Jamaah Majelis Dzikir Asmaul Husna Masjid Jami’

Berdasarkan hasil yang didapat maka ditarik kesimpulan bahwa kondisi lingkungan perairan dan parameter kualitas air di Teluk Talengen berkategori sesuai untuk budi daya rumput

Z raziskavo smo skušali ugotoviti stopnjo obravnavanja sodobnih vsebin in oblik likovnega izražanja tukaj mislimo predvsem na postmoderno umetnost, dogajanja v likovni umetnosti

Public Relations harus mampu mengkomunikasikan berbagai hal yang bertujuan untuk menciptakan citra positif masyarakat terhadap perusahaan dan pada akhirnya

Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan aktivitas yang menyehatkan serta mampu meningkatkan daya tahan fisik, kemampuan mental berpikir, motivasi,

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasannya maka dapat ditarik sebuah simpulan yaitu terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar matematika antara siswa