• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN USAHA GURU DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) (Studi kasus di SMA N 1 Musuk Boyolali Pada Tahun Ajaran 2007/2008).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN USAHA GURU DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) (Studi kasus di SMA N 1 Musuk Boyolali Pada Tahun Ajaran 2007/2008)."

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 A. Latar Belakang Masalah

Peningkatan mutu pendidikan dari tahun ke tahun selalu diupayakan, baik pendidikan pada tingkat dasar, menengah dan pendidikan di perguruan tinggi. Pembenahan itu dilaksanakan disegala bidang antara lain: sarana/fasilitas, kurikulum, pendidik atau guru. Perubahan kurikulum terjadi dan perubahan ini memberikan dampak besar bagi proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Pendidikan di Indonesia sudah mengalami perubahan kurikulum pada tahun 1968, 1975, 1984, 1999, 2002 (suplemen penyempurnaan) dan kurikulum 2006 yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Indonesia merupakan negara yang memiliki sumber daya alam yang sangat membanggakan, baik di darat, laut bahkan di udara, hanya saja masyarakat dan generasinya belum memiliki kemampuan berpikir (thingking skill) yang memadai PR (26 Juli 2006: 12) mengemukakan data “word

figure”, katanya Indonesia merupakan negara penghasilan lada putih, buah

pala, dan kayu lapis nomor satu di dunia, penghasil karet alam dan sintetik serta timah kedua di dunia serta penghasil tembaga, batu bara, minyak bumi dan ikan yang masuk dalam jajaran 10 besar.

(2)

yang memiliki 325-350 jenis flora dan fauna. Katanya negara Indonesia yang dilintasi garus khatulistiwa, memiliki tanah yang subur, sehingga “orang bilang tanah kita tanah sorga, tongkat kayu dan bambu jadi tanaman”. Hal ini berarti Indonesia memiliki keunggulan komparatif yang tidak dimiliki oleh negara lain, namun belum unggul secara kompetitif.

Dengan kondisi tersebut, Indonesia mestinya menjadi negara yang makmur dan sejahtera, serta gemah ripah loh jinawi, bukan sebaliknya menjadi negara yang terpuruk dalam krisis dan terperangkap dalam lingkaran kemiskinan, keterbelakangan, ketidakadilan, dan ketidakpastian menghadapi masa depan, belum lagi ditambah dengan kerusakan lingkungan hidup sebagai ulah manusianya, yang diperparah oleh gempa dan tsunami.

(3)

Pencepatan arus informasi dalam era globalisasi dewasa ini menurut semua bidang kehidupan untuk menyesuaikan visi, misi, tujuan dan strateginya agar sesuai dengan kebutuhan dan tidak ketinggalan zaman, penyesuaian tersebut secara langsung mengubah tatanan dalam sistem makro, meso maupun mikro, demikian halnya dalam sistem pendidikan, sistem pendidikan nasional senantiasa harus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan yang terjadi baik ditingkat lokal, nasional maupun global.

Salah satu komponen penting dari sistem pendidikan tersebut adalah kurikulum. Kurikulum merupakan komponen pendidikan yang dijadikan auan oleh setiap satuan pendidikan, baik oleh pengelola maupun penyelenggara, khususnya; khususnya oleh guru dan kepala sekolah. Oleh karena itu, sejak Indonesia memiliki kebebasan untuk menyelenggarakan pendidikan bagi anak-anak bangsanya, sejak saat itu pula pemerintah menyusun kurikulum.

(4)

kenyataan, lantas memutarbalikkan fakta, yang ujungnya menyalahkan aturan. Kelompok ini sampai sekarangpun bersikukuh untuk menghapuskan ujian nasional, tanpa memberikan jalan keluarnya, dan inilah yang seringkali menghambat pendidikan nasional.

Semua permasalahan sebagaimana diilustrasikan di atas akan bermuara pada hubungan yang harmonis antara kurikulum dan guru sebagai pelaksananya. Barangkali kurangnya hubungan yang harmonis antara guru dengan kurikulum menyebabkan gagalnya peserta didik dalam ujian, bahkan bisa menjadi sebab terpuruknya pendidikan nasional. Ini yang harus direnungkan dan dipikirkan matang-matang, agar kesalahan dimasa lalu tidak terulang kembali di masa depan. Apalagi, pemerintah telah menetapkan standar kompetensi lulusan dan standar isi, untuk dijadikan acuan dalam pengembangan kurikulum tingkat satua pendidikan (KTSP).

(5)

sekolah masing-masing, namun tetap saja kita harus tahu hakikat dari KTSP itu.

SMA N 1 Musuk Boyolali merupakan salah satu lembaga pendidikan yang sudah menerapkan KTSP. Salah satu faktor penentu keberhasilan dari pelaksanaan KTSP di sekolah adalah guru. Sehingga Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dapat terlaksana dengan baik apabila guru-gurunya profesional dan kompeten, terutama dalam proses belajar mengajar. Upaya peningkatan mutu guru yang dilakukan sekolah mengenai berhasil dan tidaknya pembelajaran sangat tergantung dari respon guru. Maka dalam hal ini perlu diketahui usaha apa yang dibukukan guru dalam mengimplementasikan KTSP. Berkaitan dengan ini, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan mengambil judul “USAHA GURU DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN” (Studi kasus di SMA N 1 Musuk Boyolali pada Tahun Ajaran 2007/2008).

B. Pembatasan Masalah

(6)

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang disajikan penulis di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

“Bagaimana usaha guru dalam mengimplementasikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di SMA N 1 Musuk Boyolali pada tahun ajaran 2007/2008, terutama yang berkaitan dengan proses pembelajaran”.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang diuraikan di atas maka penelitian bertujuan untuk mengetahui usaha guru dalam mengimplementasikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di SMA N 1 Musuk Boyolali tahun ajaran 2007/2008.

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian tersebut adalah:

1. Menambah wawasan serta dapat memberikan gambaran tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan bagi pelaksana pendidikan sehingga dapat mengimplementasikan KTSP secara efektif.

2. Mengajak pelaku-pelaku pendidikan untuk membangun wacana kurikulum baru dalam dunia pendidikan, kemudian merumuskannya sesuai dengan kebutuhan siswa dan dunia pendidikan pada umumnya. 3. Dapat memberi sumbangsih pemikiran bagi dunia pendidikan nasional dan

(7)

F. Sistematika Skripsi

Pada penulisan penelitian ini terdiri dari 5 (lima) bab, dimana pada masing-masing bab dibagi lagi menjadi sub bab. Adapun sistematikanya adalah sebagai berikut:

Bagian awal meliputi: halaman judul, halaman persetujuan, halaman pengesahan, halaman pernyataan, halaman persembahan, kata pengantar, daftar lampiran dan abstraksi.

Bagian utama terdiri dari beberapa bab antara lain: BAB I : PENDAHULUAN

Meliputi latar belakang masalah, pembatasan masalah, perumusah masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan skripsi.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini terdiri dari empat bagian yaitu: A. Usaha Guru, meliputi:

Pengertian usaha guru, pengertian guru, peran guru dalam proses belajar mengajar, kondisi belajar mengajar yang efektif, beberapa ketrampilan dalam mengajar, penilaian kemampuan mengajar.

B. Implementasi

Meliputi pengertian implementasi, komponen-komponen implementasi.

C. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, meliputi:

(8)

D. Pembelajaran dan Penilaian Berbasis KTSP, meliputi:

Prinsip pelaksanaan KTSP, pengembangan program, pelaksanaan pembelajaran, penilaian hasil belajar.

E. Kerangka pemikiran BAB III : METODE PENELITIAN

Dalam bab ini berisi tentang pengertian metode penelitian, jenis metode penelitian, metode penentuan subyek (populasi, sampel dan sampling), metode pengumpulan data dan analisis data. BAB VI : PENYAJIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran umum SMA N 1 Musuk Boyolali: sejarah berdirinya SMA N 1 Musuk Boyolali, lokasi dan denah ruang, visi, misi, struktur organisasi, susunan pelaksanaan kerajaan dan tugas, keadaan guru, keadaan siswa, sarana dan prasarana.

B. Analisis tentang realitas usaha guru dalam pembelajaran dengan menggunakan konsep Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan menganalisis data mengenai bagaimana usaha guru dalam mengimplementasikan KTSP. BAB V : PENUTUP

Berisi kesimpulan dan saran-saran penelitian DAFTAR PUSTAKA

Referensi

Dokumen terkait

City development can not be separated its from population growth, like Bekasi city with till the end reached about 1.708.337 people. The high population growth caused appear of

Untuk keperluan itu jaringan harus bebas air dahulu (dehidrasi) dan karena parafin tidak dapat bercampur dengan alkohol harus diganti dengan bahan lain yang dapat tercampur

View atau pandangan dapat diartikan sebagai gabungan dari satu atau lebih atribut table yang berbeda untuk menjadi satu table atau objek baru yang berisi data

2) Dasar dari permainan gitar keroncong merupakan Brokenchord yang diolah dalam ritmis dan gaya yang berbeda. 3) Terdapat teknik lain pada Hamkri Surakarta yaitu teknik

juga menunjukkan adanya kesenjangan kemampuan dalam mengerjakan soal antar siswa. Hal ini terlihat dari adanya satu siswa yang jawabannya salah. Hasil pekerjaan dari

Dari hasil kuesioner didapat bahwa penggunaan bahasa Inggris dalam iklan Wafer Tango ini membawa dampak positif bagi brand image Wafer Tango.. Penggunaan bahasa Inggris dalam

[r]

Apabila dalam "Algemene verordeningen" dahulu atau dalam peraturan lama yang lainnya yang kini masih berlaku bagi daerah otonom Kota Besar, ada