PROFIL KONSEP DIRI (SELF CONCEPT) ANAK
KELOMPOK B TK LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI
(Penelitian Deskriptif pada TK Laboratorium Percontohan UPI Tahun Pelajaran 2014- 2015)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Oleh :
Magdalena Sarabiti Kelen
NIM 1009939
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
DEPARTEMEN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2015
PROFIL KONSEP DIRI (SELF CONCEPT) ANAK KELOMPOK B TK LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI
(Penelitian Deskriptif pada TK Laboratorium Percontohan UPI Tahun Pelajaran
2014-2015)
Oleh
Magdalena Sarabiti Kelen
Sebuah Skripsi Yang Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pada Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Fakultas Ilmu Pendidikan
©Magdalena Sarabiti Kelen 2015
Universitas Pendidikan Indonesia
Januari 2015
Hak cipta dilindungi Undang- Undang
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
Magdalena Sarabiti Kelen, 2015
PROFIL KONSEP D IRI (SELF CONCEPT) ANAK KELOMPOK B TK LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
PROFIL KONSEP DIRI (SELF CONCEPT) ANAK KELOMPOK B TK LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI
Magdalena Sarabiti Kelen ¹, Heny Djoehaeni², Rita Mariyana³ Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia Email : [email protected]
Abstrak
Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh data tentang : (1) gambaran umum konsep diri anak kelompok B, (2) upaya yang dilakukan guru dan kendala yang dihadapi dalam menanamkan konsep diri anak kelompok B, (3) mengetahui evaluasi dan tindakan konsep diri anak kelompok B TK Laboratorium Percontohan UPI. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Instrumen pada penelitian adalah observasi konsep diri anak kelompok B, dan wawancara guru kelas B. Format observasi yang disusun dan dipergunkan dengan penilaian anak BB (Belum Berkembang), MB (Mulai Berkembang), BSH ( Berkembang Sesuai Harapan). Subjek penelitian adalah sebanyak 16 anak dari kelompok B TK Laboratorium Percontohan UPI tahun ajaran 2014/ 2015.
Konsep diri merupakan pandangan individu terhadap dirinya dan bagaimana cara individu menyikapi individu lain memandang dirinya
Kesimpulan hasil penelitian adalah semua siswa anak kelompok B TK Laboratorium Percontohan UPI memiliki pandangan yang positif pada aspek fisik, psikis, dan kesikapan Upaya yang dilakukan guru dalam menanamkan konsep diri positif pada anak kelompok B TK Laboratorium Percontohan UPI adalah melalui komunikasi interpersonal antara guru dan siswa.Kendala yang dihadapi guru dalam menanamkan konsep diri positif anak kelompok B TK Laboratorium Percontohan UPI adalah sikap anak yang tidak bisa pisah dari orang tua, dan sikap malu anak yang membuatnya tidak bisa bersosialisasi dengan teman- temannya.
Kata kunci: Konsep Diri, anak kelompok B, TK Laboratorium Percontohan UPI
¹Penulis
²Penulis Penanggung Jawab
Magdalena Sarabiti Kelen, 2015
PROFIL KONSEP D IRI (SELF CONCEPT) ANAK KELOMPOK B TK LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
PROFILE SELF-CONCEPT CHILDREN KINDERGARTEN GROUP B OF LABORATORY SCHOOL UPI
Magdalena Sarabiti Kelen ¹, Heny Djoehaeni², Rita Mariyana³ Teacher Education of Early Childhood Education
Faculty of Education
Indonesian University of Education
The research was done with the purpose to obtain data about: (1) A general picture of the concept of self child group b (2) the efforts of teachers and obstacles encountered in instilling self-concept of children in group B (3) know the concept of self-evaluation and action kindergarten children in group B of Laboratory UPI. The method used is descriptive method. Instruments in the study was the observation of self-concept of children in group B, and B grade teacher interviews. Format observations were compiled and used with BB child assessment (undeveloped), MB (Start Developing), BSH (According Evolving Expectations). Subjects were as many as 16 children from kindergarten group B school UPI academic year 2014/2015. The self concept is an individual view of him and how individuals respond to other individuals perceive themselves. Conclusion The results of the study were all students kindergarten children in group B of Laboratory school UPI have a positive outlook on the physical, psychological, and attitude. Efforts made in the teachers instill a positiveself-concept in children kindergarten group B of Laboratory School UPI is through interpersonal communication between teachers and students. Constraints faced by teachers in instilling a positive self-concept of children in group B Kindergarten of Laboratory school UPI is attitude that can not be separated children from their parents, and attitude made him shy child can not socialize with her friends.
vi
Magdalena Sarabiti Kelen, 2015
PROFIL KONSEP D IRI (SELF CONCEPT) ANAK KELOMPOK B TK LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
LEMBAR HAK CIPTA
HALAMAN PERSEMBAHAN
PERNYATAAN
KATA PENGANTAR ... i
UCAPAN TERIMAKASIH ... iii
ABSTRAK ... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GRAFIK ... x
DAFTAR BAGAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Manfaat Penelitian ... 5
E. Asumsi ... 5
F. Struktur Organisasi... 6
BAB II KAJIAN TEORI A. Konsep Diri ... 7
1. Pengertian Konsep Diri ... 7
2. Fungsi Konsep Diri ... 13
3. Dimensi Konsep Diri ... 14
vii
Magdalena Sarabiti Kelen, 2015
PROFIL KONSEP D IRI (SELF CONCEPT) ANAK KELOMPOK B TK LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
5. Komponen Konsep Diri ... 18
6. Faktor- faktor Pembentuk Konsep Diri... 19
B. Konsep Taman Kanak- Kanak ... 22
1. Pengertian Taman Kanak- Kanak ... 22
2. Fungsi dan Tujuan Taman Kanak- Kanak ... 23
3. Prinsip Pembelajaran Taman Kanak- Kanak ... 24
4. Karakteristik Program Pembelajaran Taman Kanak- Kanak ... 26
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 27
B. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 28
C. Definisi Operasional ... 28
D. Teknik dan Instrumen Penelitian ... 29
E. Prosedur Pengumpulan Data ... 34
F. Teknik Analisis Data... 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Umum Lokasi dan Subjek Penelitian ... 38
1. Profil TK Laboratorium Percontohan UPI... 38
B. Deskripsi Hasil Penelitian ... 44
1. Gambaran Umum Konsep Diri Anak Kelompok B TK Laboratorium Percontohan UPI ... 44
2. Upaya yang Dilakukan Oleh Guru dan Kendala Yang Dihadapi Dalam Menanamkan Konsep Diri Positif Pada Siswa Kelas B TK Laboratorium Percontohan UPI. ... 46
3. Sistem Evaluasi dan Kegiatan Konsep Diri Anak Kelompok B TK Laboratorium Percontohan UPI ... 48
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 48
1. Gambaran Umum Konsep Diri Siswa Kelas B TK Laboratorium Percontohan UPI ... 55
2. Upaya yang Dilakukan Oleh Guru dan Kendala Yang Dihadapi
viii
Magdalena Sarabiti Kelen, 2015
PROFIL KONSEP D IRI (SELF CONCEPT) ANAK KELOMPOK B TK LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
K Laboratorium Percontohan UPI.. ... 51
4. Sistem Evaluasi dan Kegiatan Konsep Diri Anak Kelompok B
TK Laboratorium Percontohan UPI ... 58
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan ... 61
B. Rekomendasi ... 62
DAFTAR PUSTAKA ... xii
Magdalena Sarabiti Kelen, 2015
PROFIL KONSEP D IRI (SELF CONCEPT) ANAK KELOMPOK B TK LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu bentuk layanan untuk anak usia
0-6 tahun. Undang –undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem pendidikan
Nasional Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir
sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani
agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Taman Kanak- kanak adalah salah satu bentuk satuan pendidikan anak
usia dini pada jalur pendidikan formal yang menyelenggarakan program
pendidikan bagi anak usia empat tahun sampai enam. Tugas utama taman kanak-
kanak sebagai lembaga pendidikan prasekolah adalah mempersiapkan anak
dengan memperkenalkan berbagai pengetahuan, sikap dan perilaku, keterampilan
dan intelektual agar dapat melakukan adaptasi dengan kegiatan belajar yang
sesungguhnya di sekolah dasar. Taman kanak- kanak bukan sebagai lembaga yang
bukan mengemban tanggung jawab utama dalam membina kemampuan
akademik.( Pedoman Pengembangan Program di Taman Kanak-Kanak, 2010 : 3).
Berdasarkan pernyataan tersebut maka kita selaku guru sangatlah diharapakan
agar sensitif dalam memahami permasalahan anak didik khususnya anak usia
Taman Kanak- Kanak.
Dikarenakan usia Taman Kanak- Kanak merupakan fase fundamental
dalam mempengaruhi perkembangan anak maka pendidikan anak usia dini
seharusnya diselenggarakan dengan tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan
perkembangan anak secara menyeluruh. Seperti yang diungkapkan oleh
(Sujiono,2004) yakni karakteristik anak usia dini yang aktif, rasa ingin tahu yang
tinggi, banyak bertanya, dan senang berkesplorasi dengan lingkungannya, yang
2
Magdalena Sarabiti Kelen, 2015
PROFIL KONSEP D IRI (SELF CONCEPT) ANAK KELOMPOK B TK LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
karena itu guru dan orang tua harus peka terhadap pertumbuhan dan
perkembangan anak. Bentuk hubungan yang terjalin antara anak dan lingkungan
sosial sangat ditentukan oleh banyak faktor salah satunya kepribadian.
Kepribadian tiap individu selain mempengaruhi cara orang tersebut
berhubungan dengan orang lain juga berpengaruh pula pada pembentukan
kepribadian anak. Kepribadian bukan dibawa sejak lahir melainkan merupakan
interaksi yang terus menerus antara sifat bawaan dan pengaruh lingkungan yang
pada akhirnya membentuk suatu pola kepribadinnya yang mencakup banyak
aspek, seperti motivasi, aspirasi, konsep diri, penyesuaian diri, dan lain- lain.
Salah satu kepribadian yang harus dimiliki anak adalah konsep diri.
Konsep diri merupakan gambaran yang dimiliki seseorang menyangkut berbagai
hal tentang dirinya yaitu karakteristik fisik dan psikologisnya, sosial dan
emosinya, aspirasi maupun prestasinya. Konsep-diri yang terbentuk dalam masa
kanak-kanak itu umumnya akan “bagaikan mengukir di atas batu”. ia menjadi
semacam apa yang kita sebut bawaan, watak, sifat. Konsep diri memiliki peranan
penting dalam menentukan perilaku individu sebagai cermin bagi individu dalam
memandang dirinya.( Kanisius, 2006 : 20)
Konsep diri yang positif ini harus dikembangkan karena merupakan
modal penting bagi anak usia dini untuk bisa memandang dirinya sendiri sebagai
pribadi yang baik sehingga kelak pada usia remaja dan dewasa individu tersebut
juga memiliki tolak ukur diri yang baik serta mampu bekerjasama dengan
lingkungan sosial secara proporsional.
Kegagalan dan keberhasilan dalam mengerjakan tugas- tugas tidak selalu
berhubungan dengan tingkat kemampuan anak. Ada banyak faktor yang
mempengaruhi. Salah satunya faktor yang penting adalah konsep diri.
Konsep diri bukanlah aspek yang dibawa sejak lahir tetapi terbentuk
melalui interkasi individu dengan lingkungan , baik lingkungan keluarga maupun
lingkungan sosial di luar keluarga. Pada dasarnya konsep diri terbentuk dari
3
Magdalena Sarabiti Kelen, 2015
PROFIL KONSEP D IRI (SELF CONCEPT) ANAK KELOMPOK B TK LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
keluarga, tetapi lama kelamaan konsep diri inividu akan berkembang melalui
interkasi dengan lingkungan yang lebih luas, seperti teman sebaya, guru, dan
masyarakat. Hasil interkasi antara individu dengan lingkungan di luar keluarga
akan lebih mempengaruhi konsep diri individu, terutama pengaruh dari teman
sebaya ( Asmara, 2007 : 2)
Konsep diri yang harus dikembangkan untuk anak usia dini adalah konsep
diri yang positif seperti mau penerimaan diri yang mengarah kepada bersikap
optimis, percaya diri sendiri, dan selalu bersikap positif terhadap segala sesuatu.
Atwater (Desmita,163) menemukakan bahwa konsep diri adalah
keseluruhan gambar diri, yang meliputi persepsi seorang tentang diri, perasaan,
keyakinan, dan nilai-nilai yang berhubungan dengan dirinya. Sementara itu
Cawages (Desmita,164) mengatakan bahwa konsep diri mencakup seluruh
pandangan individu akan dimensi fisiknya, karakteristik pribadinya, motivasinya,
kelemahannya, kelebihannya atau kecakapannya, kegagalan, dan sebagainya.
Elisabeth B.Hurlock 1986 (syamsu Yusuf 2007) mengemukakan bahwa
self concept atau konsep diri ini diartikan sebagai
1. Persepsi, keyakinan, perasaan, atau sikap sesorang tentang dirinya.
2. Kulaitas pensifatan individu tentang dirinya ; dan
3. Suatu sistem pemaknaan individu dan pandangan orang lain
tentang dirinya.
Permasalahan tentang konsep diri yang sering terjadi pada anak usia dini
adalah kurangnya rasa percaya diri anak dengan pekerjaan yang sudah dilakukan,
sering menyendiri karena merasa dirinya tidak disenangi orang lain.sikap anak
yang menjauh dari teman- temannya membuat konsep diri yang positif anak
berkurang. Bila ia sering dipuji dan tidak dijauhi dari teman- teman yang lain
maka konsep diri yang positif akan terbentuk. Begitu pula dengan anak yang
merasa kurang percaya diri dengan pekerjaan yang dilakukan akan menjauh dari
4
Magdalena Sarabiti Kelen, 2015
PROFIL KONSEP D IRI (SELF CONCEPT) ANAK KELOMPOK B TK LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Pola asuh orang tua juga sangat berpengaruh terhadap pembentukan
konsep diri anak usia dini. Sebagian besar waktu kehidupan anak dilalui bersama
dengan orang tua(misalnya ibu kandung) terutama orang tua yang tidak bekerja di
luar rumah. Namun kebanyakan ibu yang berperan ganda yakni juga bekerja di
luar rumah, maka anak hidup bersama dengan kakek- nenek atau pembantu rumah
tangga. Keadaan yang seperti ini sangat berpengaruh dalam pembentukan
kepribadian anak secara umum dan konsep diri secara khusus. Kehidupan
keluaraga yang saling menyayangi, menghargai, memperhatikan, membantu
menciptakan suasana keluarga yang hangat dan akrab.
Konsep diri tidak hanya mempengaruhi anak dibidang akademis, tetapi
juga sosial dan fisik. Apabila seseorang memiliki konsep diri yang positif, maka
akan terbentuk penghargaan yang tinggi terhadap dirinya sendiri, atau dikatakan
orang itu akan memiliki self esteem yang tinggi. Jadi, apabila ia memiliki konsep
diri yang positif yang ditunjukkan melalui self esteem yang tinggi, segala
perilakunya kan tertuju pada keberhasilan.
Hurlock (1976) mengemukakan, konsep diri merupakan inti dari pola
perkembangan kepribadian seseorang yang akan mempengaruhi berbagai bentuk
sifat. Jika konsep diri positif, anak akan mengembangkan sifat - sifatseperti
kepercayaan diri , harga diri dan kemampuan melihat dirinya secara realistis,
sehingga akan menumbuhkan penyesuaian yang baik. Sebaliknya apabila konsep
diri negatif, dapat memebentuk kepribadian anak yang tidak sehat seperti rendah
diri, tidak percaya diri, pemalu, nakal, mengganggu teman, membuat keributan,
berkelahi.
Berdasarkan uraian di atas yang menyatakan bahwa konsep diri anak usia
dini sangat penting ditanamkan kepada anak. Oleh karena itu peneliti mengangkat
penelitian dengan judul” Profil Konsep Diri (Self Concept) diri Anak
Kelompok B TK Laboratorium Percontohan UPI”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dikemukakan rumusan
5
Magdalena Sarabiti Kelen, 2015
PROFIL KONSEP D IRI (SELF CONCEPT) ANAK KELOMPOK B TK LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
1. Bagaimana gambaran umum konsep diri anak kelompok B TK
Laboratorium Percontohan UPI?
2. Bagaimana upaya yang dilakukan guru dan kendala apa saja yang
ditemukan dalam menanamkan konsep diri positif anak kelompok B TK
Laboratorium Percontohan UPI?
3. Bagaimana sistem evaluasi dan kegiatan konsep diri anak kelompok B
TK Laboratorium Percontohan UPI?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui gambaran umum konsep diri siswa kelas B TK
Laboratorium Percontohan UPI.
2. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan guru dan kendala apa saja
yang ditemukan dalam menanamkan konsep diri positif anak kelompok
B TK Laboratorium Percontohan UPI.
3. Untuk mengetahui sistem evaluasi dan kegiatan konsep diri anak
kelompok B TK Laboratorium Percontohan UPI.
D. Manfaat penelitian
1. Kegunaan Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
informasi dan konsep- konsep bagi pengembangan karya ilmiah, khusunya
tentang profil konsep diri (self-concept) di lembaga PAUD.
2. Kegunaan Praktis
a. Bagi guru Pendidikan Anak Usia Dini
Memberikan masukan kepada guru Pendidikan Anak Usia Dini dalam
mengetahui konsep diri (self- concept) anak usia dini.
b. Bagi anak
Penelitian ini diharapkan dapat membentuk konsep diri yang positif
untuk anak usia dini.
E. Asumsi
6
Magdalena Sarabiti Kelen, 2015
PROFIL KONSEP D IRI (SELF CONCEPT) ANAK KELOMPOK B TK LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
1. Konsep diri merupakan pandangan individu terhadap dirinya dan
bagaimana cara individu menyikapi individu lain memandang dirinya
(Hurlock, 1974:21)
2. Konsep diri positif merupakan pemahaman dan penerimaan seseorang
terhadap sejumlah fakta yang mungkin sangat beragama tentang dirinya
secara positif dan dinamis (Calhoun & Acocella, 1995:74)
3. Konsep diri penting bagi anak usia dini karena akan menentukan tindakan
yang akan diperbuatnya. Apabila seseorang memiliki konsep diri yang
positif maka akan terbentuk penghargaan yang tinggi pula terhadap diri
sendiri, atau dikatakan memiliki self esteem yang tinggi dan akan berjuang
untuk selalu mewujudkan konsep dirinya. Kanisius, 2006 : 18)
F. Struktur Organisasi
Penyusunan skripsi ini terdiri dari lima bab diantaranya:
Bab I : Menjelaskan tentang latar belakang yang akan dilakukan,
identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat peneltian, asumsi, dan struktur organisasi,
Bab II : Memaparkan kajian tentang konsep diri, dan konsep Taman
Kanak- Kanak.
Bab III: Memaparkan tentang metode penelitian yang akan digunakan
untuk menyusun skripsi yaitu metode deksriptif, selain itu
dipaparkan jugatentang prosedur dan langkah- langkah penelitian
dari mulai perencanaan tujuan penelitian, pelaksanaan penelitian,
pengolahan data penelitian, hingga langkah akhir yaitu
pengambilan kesimpulan dari penelitian,
Bab IV: mendeskripsikan tentang proses penelitian, gambaran tentang
profil konsep diri (self concept) anak kelompok B TK
Laboratorium Percontohan UPI, pembahasan dan analisis hasil
temuan penelitian, dan
Bab V : Membahas tentang simpulan dari semua temuan penelitian yang
ditemukan dan rekomendasi yang sesuai dengan hasil penelitian
27 Magdalena Sarabiti Kelen, 2015
PROFIL KONSEP D IRI (SELF CONCEPT) ANAK KELOMPOK B TK LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif .
Menurut Sukmadinata (2011:54) menyatakan bahwa peneltian deskriptif
adalah “Suatu metode peneltian yang ditujukan untuk menggambarkan
fenomena- fenomena yang ada, yang berlangsung pada saat ini atau saat yang
lampau”. Sedangkan menurut Purwanto (2012:177) menyatakan penelitian deskriptif adalah “Penelitian yang hanya melibatkan satu variabel pada satu kelompok, tanpa menghubungkan dengan variabel lain atau membandingkan
dengan kelompok lain”.
Sejalan dengan pendapat di atas, Syaodih (2005:72) mengungkapkan
bahwa penelitian deskriptif merupakan suatu penelitian yang ditujukan untuk
mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena- fenomena yang ada, baik
fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa.
Metode deskriptif memiliki karakteristik tersendiri seperti diungkapkan
oleh Furchan dalam Aries (2008) yaitu sebagi berikut:
1. Peneltian deskriptif cenderung mendeskripsikan atau menggambarkan
suatu fenomena dengan cara meneliti secara teratur dan mengutamakan
objektivitas.
2. Dalam penelitian deskriptif tidak ada perlakuan yang diberikan.
3. Dalam penelitian deskriptif pun tidak ada uji hipotesis.
Alasan peneliti memilih metode deskriptif dalam peneltian ini adalah
karena dengan menggunakan metode deskriptif ini akan diperoleh penjelasan
yang sistematis. Selain itu, alasan peneliti menggunakan metode deskriptif
karena peneliti bermaksud mendeskripsikan, menganalisis, dan mengambil
28
Magdalena Sarabiti Kelen, 2015
PROFIL KONSEP D IRI (SELF CONCEPT) ANAK KELOMPOK B TK LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
B. Lokasi dan subjek penelitian
Lokasi tempat penelitian diadakan adalah TK Laboratorium Percontohan UPI.
Yang dijadikan subjek penelitian adalah anak Taman Kanak- Kanak
Laboratorium Percontohan UPI antara usia lima sampai enam tahun.
DAFTAR SISWA KELAS B1 (MAWAR) TK LABORATORIUM
PERCONTOHAN UPI
NO NAMA SISWA
1. Al
2. Af
3. Cs
4. Dm
5. Fc
6. Hd
7. Hz
8. Ir
9. Ic
10. Ky
11. Ly
12. Ny
13. Rn
14. Rh
15. Rz
16.
Sl
C. Definisi Operasional
29
Magdalena Sarabiti Kelen, 2015
PROFIL KONSEP D IRI (SELF CONCEPT) ANAK KELOMPOK B TK LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Konsep diri dalam penelitian ini adalah pandangan seseorang mengenai dirinya
sendiri meliputi aspek fisik, psikis/psikologis dan sosial. Konsep diri seseorang
merupakan dirinya sendiri dari sudut pandangnya sendiri, dan
pengalaman-pengalaman yang individu terima dari lingkungan sekitarnya.
Hurlock (1976: 22) mengatakan terdapat tiga komponen konsep diri atau
gambaran individu tentang dirinya yaitu:
1. The Perceptual Component /Komponen Persepsi
Komponen ini sering disebut sebagi konsep diri fisik karena merujuk
pada persepsi individu tentang penampilan fisiknya , persepsi orang lain
terhadap dirinya.
2. The conceptual component/ Komponen Konseptual
Komponen ini sering disebut dengan konsep diri psikis yaitu gambaran,
rasa percaya diri yang dimiliki anak, rasa solidaritas, dan
kesetiakawanan.
3. The attitudional Componen / Komponen sikap
Komponen ini sering dikatakan merujuk pada perasaan seseorang,
harga diri, kebanggaan terhadap diri sendiri, dan mempunyai rasa malu
terhadap diri sendiri dan orang lain.
D.Teknik dan instrumen penelitian
1. Teknik Pengumpulan Data
Langkah- langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data adalah:
a. Teknik observasi
Observasi yang peneliti lakukan ditujukan pada semua murid TK
Laboratorium UPI kelas B. Obeservasi ini dilakukan untuk memperoleh
profil konsep diri.oberservasi dilakukan selama tiga minggu di mulai
bulan November- Desember yang dilakukan setiap hari senin hingga
jumat pada pukul 7.30- 11.00. Peneliti hanya melakukan observasi
selama anak tersebut berada di sekolah dengan melihat hal-hal yang
30
Magdalena Sarabiti Kelen, 2015
PROFIL KONSEP D IRI (SELF CONCEPT) ANAK KELOMPOK B TK LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
PEDOMAN OBSERVASI KONSEP DIRI SISWA KELAS B
TK LABORATORIUM UPI
Nama Siswa :
Kelompok/ Semester :
Hari / tanggal :
Keterangan :
BB = Belum Berkembang ; MB = Mulai Berkembang; BSH = Berkembang Sesuai Harapan
NO. INDIKATOR/ ASPEK YANG DIAMATI BB MB BSH
1. Anak dapat memiliki keberanian bertanya pada guru
2. Anak dapat memiliki keberanian maju ke depan kelas
3. Anak menunjukkan tingkat perhatian selama pembelajaran
4. Anak mampu menjawab pertanyaan yang diberikan guru
5. Anak mampu memahami tema pembelajaran
6. Anak jarang menunjukkan rasa takut untuk hal- hal yang baru
7. Anak dapat bermain bersama- sama
8. Anak menunjukkan sikap toleran
9. Anak mau berbagi dengan teman
10. Anak tidak membanting barang ketika kesal
11. Anak dapat menerima kritikan dengan lapang dada
12. Anak Menunjukkan rasa bangga terhadap hasil karya sendiri
31
Magdalena Sarabiti Kelen, 2015
PROFIL KONSEP D IRI (SELF CONCEPT) ANAK KELOMPOK B TK LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
14. Mulai menunjukkan ekspresi menyesal ketika malakukan kesalahan
SKOR AKHIR = (skor total ) =
b. Wawancara
Untuk mengetahui lebih dalam lagi mengenai subjek maka peneliti
mekakukan wawancara kepada beberapa orang terdekat anak
diantaranya guru kelas, dan juga guru pendampingnya. Mereka
merupakan nara sumber yang diduga dapat memberikan informasi
mengenai tingkah laku dan perkembangan keterampilan sosial subjek
penelitian. Wawancara yang digunakan dalam penelitian adalah
wawancara tidak terstruktur, hal ini dilakukan karean disesuaikan
dengan konteks kondisi lapangan.
Pedoman Wawancara untuk Guru dan Kepala Sekolah
Konsep Diri Siswa Kelas B TK Laboratorium Percontohan UPI
Hari / tanggal :
Kelas : B1
Responden :
No Item Pertanyaan Pemerolehan Data dan Hasil
Wawancara
1. Menurut ibu bagaimana konsep diri
siswa kelas B saat ini?
2. Bagaimana upaya yang dilakukan oleh
ibu dalam menanamkan konsep diri
positif pada siswa kelas B TK
Laboratorium Percontohan UPI?
... ... ... ... ...
32
Magdalena Sarabiti Kelen, 2015
PROFIL KONSEP D IRI (SELF CONCEPT) ANAK KELOMPOK B TK LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
untuk mengembangkan konsep diri
positif pada anak?
4. Apa saja kendala yang dihadapi ibu
dalam menanamkan konsep diri positif
pada siswa kelas B TK Laboratorium
Percontohan UPI?
5. Bagaimana upaya untuk mengatasi
konsep diri negatif pada siswa kelas B
TK Laboratorium Percontohan UPI?
...
menanamkan konsep diri positif pada
siswa?
...
...
...
7. Penilaian apa yang sering digunakan
untuk menilai perkemabangan konsep
diri anak ?
...
...
c. Dokumentasi
Dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan oleh peneliti untuk
melihat data- data yang ada serta pendokumentasian hasil penelitian di
lapangan. Dokumentasi yang dilakukan adalah hasil data yang
dikumpulkan , foto-foto selama penelitian.
2. Instrumen penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan
hasilnya lebih baik, dalam arti cermat,lengkap, dan sistematis sehingga
mudah doilah. (Arikunto 2006:160). Kisi –kisi instrumen pengungkap
33
Magdalena Sarabiti Kelen, 2015
PROFIL KONSEP D IRI (SELF CONCEPT) ANAK KELOMPOK B TK LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.1
Kisi –kisi instrumen Konsep Diri Siswa
Variabel Aspek Indikator
Teknik
pengumpulan
data
Sumber data
Perceptual Penampilan
diri
1. Memiliki kondisi badan
yang sehat
Coceptual Kepercayaan
34
Magdalena Sarabiti Kelen, 2015
PROFIL KONSEP D IRI (SELF CONCEPT) ANAK KELOMPOK B TK LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
3. Mau berbagi dengan
bangga terhadap hasil
karya sendiri
2. Anak memiliki prestasi
akademik yang
E. Prosedur pengumpulan data
35
Magdalena Sarabiti Kelen, 2015
PROFIL KONSEP D IRI (SELF CONCEPT) ANAK KELOMPOK B TK LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Tahap perencanaan dalam penelitian ini adalah tahap persiapan
sebelum peneliti memasuki lapangn, pada tahap ini peneliti
mempersiapkan hal- hal sebagai berikut :
a. Menyusun rumusan masalah
b. Mencari sumber- sumber yang akan menjadi dasar teori dengan
melakukan studi kepustakaan. Mengumpulkan sumber- sumber yang
bekaitan dengan bermain dannkonsentrasi pada anak usia dini.
c. Memilih lokasi yang memiliki karakteristik yang kan diteliti dalam
penelitian.
d. Mengurus perizinan untuk melakukan peneltian di TK Laboratorium
UPI
e. Melakukan studi pendahuluan dengan observasi dan wawancara awal
ke TK Laboratorium UPI untuk mendapatkan informasi awal
mengenai kemampuan konsep diri anak di lembaga tersebut.
f. Membuat pedoman observasi dan pedoman wawancara untuk
membantu peneliti agar peneliti lebih terarah sehingga tujuan
penelitian dapat tercapai.
2. Tahap pelaksanaan
Tahap pelaksanaan ini dilakukan jika tahap persiapan dianggap
sudah matang. Pada tahap ini peneliti mengumpulkan seluruh data yang
diperlukan untuk menjawab permasalahan sesuai dengan tujuan penelitian
yang telah dirumuskan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
observasi, wawancara, dan analisis data.uraian kegiatannya antara lain
sebagai berikut:
a. Mengamati perilaku siswa kelompok B TK Laboratorium UPI
b. Melakukan wawancara mendalam untuk mendapatkan informasi
secara lengkap dan rinci tentang konsep diri anak di kelompok B TK
Laboratorium UPI.
c. Mencatat, merekam, dan mendokumentasikan seluruh proses
36
Magdalena Sarabiti Kelen, 2015
PROFIL KONSEP D IRI (SELF CONCEPT) ANAK KELOMPOK B TK LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
d. Menganalisis seluruh data yang diperoleh dan temuan- temuan yang
ada di lapangan.
3. Tahap pelaporan
Laporan penelitian deskriptif dapat dikatakan juga sebagai hasil
penelitian. Langkah terakhir dari penelitian ini adalah penulisan dan
penyusunan laporan tertulis yang berisi tentang rangkaian kegiatan dan
hasil penelitian yang disusun secara sistematis.
F. Teknik Analisis Data
Setelah melalui serangkaian penelitian, tahapan selanjutnya adalah
mengolah data- data hasil penelitian yang merupakan hasil dari jawaban
para responden. Statistik yang digunakan dalam mengolah data hasil
penelitian adalah statistik deskriptif dengan cara melihat frekuensi konsep
diri siswa yang ditentuka dengan cara:
1. Menentukan Skor maksimal ideal yang diperoleh dengan cara sebagai
berikut:
Skor maksimal ideal = jumlah pernyataan x skor tertinggi
= 14 x 3
= 42
2. Menentukan Skor minimal ideal yang diperoleh dengan cara sebagai
berikut :
Skor minimal ideal = jumlah pernyataan x skor terendah
= 14 x 1
= 14
3. Mencari rentang skor ideal yang diperoleh dengan cara :
Rentang skor = skor maksimal ideal – skor minimal ideal
= 42 - 14
= 28
37
Magdalena Sarabiti Kelen, 2015
PROFIL KONSEP D IRI (SELF CONCEPT) ANAK KELOMPOK B TK LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Interval skor = retang skor / 3
= 28/ 3
= 9,3
Dari langkah di atas , kemudian didapat kriteria sebagai berikut .
Tabel 3.3
Kriteria konsep diri siswa kelas B1 TK Laboratorium Percontohan
UPI
No Kategori Rentang
skor Interprestasi
1.
Berkembang Sesuai
Harapan > 32
Siswa sudah memiliki pandangan
terhadap diri yang positif dalam
menyikapi pandangan orang lain
terhadap dirinya mengenai fisik,
psikis, dan kesikapan.
2. Mulai Berkembang 23 – 31 Siswa mulai memilki pandangan terhadap diri yang positif
3. Belum Berkembang 14 – 22
Siswa belum memiliki pandangan
terhadap diri yang positif dan
belum memiliki cara yang positif
dalam menyikapi pandangan
orang lain tentang dirinya
mengenai fisik, psikis, maupun
kesikapan
Magdalena Sarabiti Kelen, 2015
PROFIL KONSEP D IRI (SELF CONCEPT) ANAK KELOMPOK B TK LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
61
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembasan pada bab empat, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut.
1. Semua siswa TK Laboratorium Percontohan UPI sudah memiliki
konsep diri yang positif dan mampu menyikapi kritikan dan saran dari
orang lain terhadap dirinya. Interaksi pribadi antara guru dan anak
dimulai sejak di sekolah, dimana guru melakukan pendekatan dan
perkenalan sangat penting.
2. Upaya yang dilakukan guru dalam menanamkan konsep diri positif
pada siswa kelas B TK Laboratorium Percontohan UPI adalah melalui
pembiasaan seperti melakukan interaksi dengan anak menggunakan
bahasa tubuh,memberikan kesempatan kepada anak untuk melakukan
sesuatu dengan caranya sendiri, memberikan stimulus dan semangat
agar anak mau mencoba sesuatu yang baru, baik dalam bentuk
permainan atau benda lainnya,memberikan pujian atau penghargaan
ketika anak melakukan sesuatu yang baik,memberikan anak waktu
bermain yang banyak yaitu dengan cara bermain sambil belajar.
Kendala yang dihadapi guru dalam menanamkan konsep diri positif
siswa kelas B TK Laboratorium Percontohan UPI adalah sikap anak
yang tidak bisa pisah dari orang tua, dan sikap malu anak yang
membuatnya tidak bisa bersosialisasi dengan teman- temannya.
3. Sistem evaluasi dan kegiatan konsep diri yang ditanamkan pada
kelompok B TK Laboratorium Percontohan UPI berupa catatan harian
tentang perkembangan konsep diri.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan, berikut beberapa
rekomendasi yang diharapkan dapat memberikan masukan yang
62
Magdalena Sarabiti Kelen, 2015
PROFIL KONSEP D IRI (SELF CONCEPT) ANAK KELOMPOK B TK LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
1. Bagi orang tua
Orang tua hendaknya menerima anak dengan baik, termasuk kekurangan dan kelemahan serta melakukan koreksi dengan
cara yang baik.
Orang tua hendaknya menciptakan suasana rumah yang aman, sehingga anak belajar percayaakan dirinya dan orang lain.
Orang tua hendaknya menciptakan suasana hidup yang penuh toleransi, sehingga anak belajar menjadi orang yang sabar.
2. Bagi sekolah
Pihak sekolah hendaknya memotivasi siswa yaitu dengan cara menyediakan lingkungan yang aman, dan nyaman bagi anak.
Mengadakan kerjasama antara orang tua dan sekolah supaya konsep diri yang diajarakan disekolah sejalan dengan yang
diajarkan di rumah.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Hasil penelitian dapat dijadikan masukan atau rujukan dalam
Magdalena Sarabiti Kelen, 2015
PROFIL KONSEP D IRI (SELF CONCEPT) ANAK KELOMPOK B TK LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
xii
DAFTAR PUSTAKA
Agustin,M & Wahyudin,U.(2011).Penilaian Perkembangan Anak Usia Dini.
Bandung : Refika Aditama
Agustiani ,H.(2006). Psikolgi Perkembangan ( Pendekatan ekologi Kaitannya dengan Konsep Diri dan Penyesuaian Diri pada Remaja).Bandung : Refika Aditama
Aries, S Erna Febru.(2008). Penelitian Deskriptif. (Online). Tersedia: ardhana12.wordpress.com/2008/02/27.(21 juni 2014)
Arikunto ,S. (2002).Prosedur Penelitian ( Suatu Pendekatan Praktek).Jakarta: Bumi Aksara
Asmara, Tejo. (2007).Konsep Diri Siwa SMP Talenta Kabupaten Bandung kelas VII Tahun ajaran 2011/2012.Skripsi Sarjana pada Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan FIP UPI. Bandung
Burn,R,B. (1993). Konsep Diri : Teori, pengukuran, Perkembangan, dan perilaku.Jakarta : Arcan
Beaty.Janice J.(1996).Skills for Preschool Teachers.USA
Calhoun , J.F. and Acocella, J.R. (1995). Psikologi tentang Penyesuaiandan Hubungan Kemanusiaan (Terjemahan ). Edisi 3. Semarang : IKIP Semarang Press
Daeng ,D (1996). Metoda Mengajar Di Taman Kanak- Kanak.Depok
Dariyo,A (2007). Psikologi Perkembangan Anak Tiga Tahun Pertama. Bandung: Refika Aditama
Desmita(2012).Psikologi Perkembangan Peserta Didik.Bandung: Remaja Rosdakarya
Fitts, W. H. (1971). The Self Concept and Srlf Actualization (1st Editiob). Los Angeles : Western Physichologist Services
Hurlock ,E.B.1976.Personality Development. New York : McGraw –Hill
...(1986).Personality Development.USA:McGraw Hill,inc.
...(a.b.Istiwidayanti Soedjarwo). (2004).Psikologi Perkembangan (suatau Perkembangan Sepanjang Hayat ). Jakarta : Erlangga
Magdalena Sarabiti Kelen, 2015
PROFIL KONSEP D IRI (SELF CONCEPT) ANAK KELOMPOK B TK LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
xiii
Kementrian Pendidikan Indonesia (2010).Pedoman Pengembangan Program Pembelajaran Di Taman Kanak- Kanak. Jakarta
Kusuma, Adelina.(2013).Profil Keterampilan Sosial Anak Keterbelakangan Mental Ringan. Skripsi.FIP UPI Bandung: Tidak diterbitkan
Rakhmat, Jalaludin.(2005). Psikologi Komunikasi.Bandung : Remaja Rosdakarya
Rakhmat. C dan Solehudin, M. (2006). Pengukuran dan Penilaian Hasil Belajar.Bandung: Andira
Sujiono. (2004). Metode Perkembangan Fisik. Jakarta : Universitas Terbuka
Syaodih,N. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Rosdakarya
Yusuf, Syamsu. (2005). Psikologi Perkembangan Anak dan Renaja. Bandung : Remaja Rosdakarya
Yusuf ,Syamsu. (2009). Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Bandung : Rizki Press