PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIC AUDITORY
VISUALIZATION INTELLECTUALLY) DALAM
PEMBELAJARAN IPA MATERISIFAT-SIFAT
CAHAYAUNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN
POSES SAINS SISWA
(
Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Cisalasih Kabupaten Bandung Barat Semester II Tahun Ajaran 2013-2014)SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh
Siti Komariah 1004041
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIC AUDITORY VISUALIZATION INTELLECTUALLY) DALAM PEMBELAJARAN IPA
MATERISIFAT-SIFAT CAHAYAUNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN POSES SAINS SISWA
Oleh
Siti Komariah
Sebuah skripsi yang digunakan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
© Siti Komariah 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya, atau sebagian,
LEMBAR PENGESAHAN
PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIC AUDITORY
VISUALIZATION INTELLECTUALLY) DALAM
PEMBELAJARAN IPA MATERISIFAT-SIFAT CAHAYAUNTUK
MENINGKATKAN KETERAMPILAN POSES SAINS SISWA
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Cisalasih Kabupaten
Bandung Barat Semester II Tahun Ajaran 2013-2014)
Oleh
Siti Komariah
1004041
Disetujui dan Disahkan Oleh :
Pembimbing I
Dr. Y. Suyitno, M. Pd.
NIP. 195009081981011001
Pembimbing II
Dr. Agus Fany Chandra, M. Pd.
NIP. 198108122005011003
Diketahui :
Ketua Prodi PGSD
Nana Djumhana, M. Pd.
Siti Komariah, 2014
Penerapan Pendekatan Savi (Somatic Auditory Visualization Intellectually) Dalam Pembelajaran Ipa Materisifat-Sifat Cahayauntuk Meningkatkan Keterampilan Poses Sains Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
BAB 2 PENDEKATAN SAVI (Somatic Auditory Visualization Intellectually) DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA ... 8
A. Hakikat Pembelajaran IPA ... 8
1. Pengertian IPA ... 8
2. Hakikat IPA ... 8
3. Tujuan Pembelajaran IPA ... 9
4. Pembelajaran IPA di SD ... 9
5. Ruang Lingkup Pembelajaran IPA ... 10
6. Karakteristik Pembelajaran IPA di SD ... 10
B. Pendekatan SAVI ... 11
1. Pengertian Pendekatan SAVI ... 11
2. Prinsip Pendekatan SAVI ... 12
3. Kelebihan Pendekatan SAVI ... 14
4. Kekurangan Pendekatan SAVI... 15
Siti Komariah, 2014
Penerapan Pendekatan Savi (Somatic Auditory Visualization Intellectually) Dalam Pembelajaran Ipa Materisifat-Sifat Cahayauntuk Meningkatkan Keterampilan Poses Sains Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Keterampilan Proses Sains ... 16
D. Materi Sifat-sifat Cahaya ... 19
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN ... 22
A. Metodologi Penelitian ... 22
B. Desain Penelitian ... 22
C. Subjek Peneltian ... 24
D. Prosedur Penelitian ... 24
1. Perencanaan ... 24
2. Pelaksanaan Penelitian ... 25
3. Observasi/Pengamatan ... 26
4. Refleksi ... 26
E. Metode Pengumpul Data... 28
1. Instrumen Pembelajaran ... 28
2. Instrumen Pengumpulan Data ... 28
F. Teknik Analisis Data ... 30
1. Analisis Data Kualitatif ... 30
2. Analisis Data Kuantitatif ... 31
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 33
A. Deskripsi Awal Penelitian ... 33
B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ... 34
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 57
1. Pelaksanaan Proses Pembelajaran dengan Menerapkan Pendekatan SAVI ... 57
iv
Siti Komariah, 2014
Penerapan Pendekatan Savi (Somatic Auditory Visualization Intellectually) Dalam
Pembelajaran Ipa Materisifat-Sifat Cahayauntuk Meningkatkan Keterampilan Poses Sains Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIC AUDITORY
VISUALIZATION INTELLECTUALLY) DALAM PEMBELAJARAN IPA
MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA
Siti Komariah 1004041
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yang dialami siswa kelas V SDN Cisalasih dalam pembelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya. Permasalahan tersebut didasari oleh kurangnya keterampilan sains siswa pada saat eksperimen. Guna menjawab permasalahan tersebut, maka dilakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa. Tujuan penelitian ini adalah: (1) mengungkapkan proses pembelajaran dengan menerapkan pendekatan SAVI (Somatic Auditory Visualization Intellectually) pada materi sifat-sifat cahaya, (2) mengungkapkan peningkatan keterampilan proses sains setelah penerapan pendekatan SAVI (Somatic Auditory Visualization Intellectually). Penelitian ini dilakukan melalui empat tahapan yang merupakan adaptasi dari model Kemmis dan Mc.Taggart (Taniredja dll, 2012, hlm. 24), yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Penelitian dilaksanakan sebanyak dua siklus. Siklus I persentase siswa yang memiliki keterampilan proses sains diatas persentase kriteria acuan minimal sebesar 72%. Sedangkan pada siklus II persentase siswa yang memiliki kterampilan proses sains diatas persentase kriteria acuan minimal sebesar 100%. Penelitian ini berfokus pada tiga aspek dalam keterampilan proses sains siswa, yaitu keterampilan menggunakan alat dan bahan, keterampilan mengklasifikasi, dan keterampilan menginterpretasi data. Instrumen pengumpul data yang digunakan dalam penilitian ini yaitu lembar observasi dan Lembar Kerja Siswa (LKS). Proses pembelajaran dilakukan dengan cara menggabungkan gaya belajar yang dimiliki siswa, yaitu somatis, audio, visual, dan intelektual. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penerapan pendekatan SAVI (Somatic Auditory Visualization Intellectually) pada pembelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya dapat meningkatkan keterampilan proses sains pada siswa kelas V SDN Cisalasih.
v
Siti Komariah, 2014
Penerapan Pendekatan Savi (Somatic Auditory Visualization Intellectually) Dalam
Pembelajaran Ipa Materisifat-Sifat Cahayauntuk Meningkatkan Keterampilan Poses Sains Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Abstrac
The Implementation of SAVI (Somatic Auditory Visualization Intellectually) Approach In Science Learning Which has Topic Characteristics
of Light To Improve Student Science Process Skill.
by Siti Komariah
1004041
This research is motivated by problems experienced in SDN Cisalasih in science learning wich has topi characteristics of light to V student’s Cisalasih primary school. The problem is based on the lack of students science skill at the time of the experiment. To answer these problems, then conducted action research to improve students' science process skills. The purpose of this research is: (1) reveal the learning process by applying the SAVI (Somatic Intellectually Auditory Visualization) approah on the topic characteristics of light, (2) reveal an increase student science process skill after implementing of SAVI (Somatic Auditory Visualization Intellectually) approach. The research was conducted at SDN Cisalasih for academi year 2013/2014.This classroom action research aims to obtain learning implementation data and improvement of student science process skill after implementing of SAVI (Somatic Auditory Visualization Intellectually) approach. This research is adapted from Kemmis and McTaggart models (Taniredja dll, 2012, hlm. 24) which were conducted in two cycles with each cycle consisting of four phases: planning, acting, observation, and reflecting. The data was obtained from the observation of each cycle. Based on the results of these data, the student science process skill has increased. In the first cycle the percentage of student who complete the first cycle was 72% and the second cycle was 100%. This research focuses on three aspects of students' science process skills, is using tools and materials skills, classifying skills, and interpret the data skills. Thus, it can be concluded that learning by SAVI (Somatic Auditory Visualization Intellectually) approach can improve the student science process skill
Siti Komariah, 2014
Penerapan Pendekatan Savi (Somatic Auditory Visualization Intellectually) Dalam Pembelajaran Ipa Materisifat-Sifat Cahayauntuk Meningkatkan Keterampilan Poses Sains Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ilmu Pengetahuan Alam atau biasa yang disebut dengan IPA membutuhkan
sebuah pengalaman langsung, agar tujuan dari pembelajaran IPA tersebut dapat
tercapai dengan baik dan materi serta konsep dari IPA dapat dipahami dengan baik
oleh para peserta didik.
Tujuan pembelajaran IPA pada hakikatnya adalah agar peserta didik mampu
memahami dan menguasai konsep-konsep IPA serta keterkaitan dengan kehidupan
nyata (Subiyanto, 1988, hlm. 25).
Pada kenyataanya saat ini masih ditemukan beberapa permasalahan dalam
pelaksaan pembelajaran IPA dilapangan. Kebanyakan pada saat proses pembelajaran
IPA Guru hanya menekankan aspek kognitif tanpa memperhatikan aspek lainya
sehingga kemampuan peserta didik dalam memahami materi IPA masih kurang dan
pemahaman materi peserta didik tidak bertahan lama. Ini berkaitan dengan proses
pembelajaran yang cenderung peserta didik menghafal materi atau pembelajaran
hanya berorientasi pada kompetensi mengingat jangka pendek daripada peserta didik
terjun langsung untuk menemukan penjelasan atau penjabaran dari suatu materi IPA.
Guru masih menggunakan pendekatan pembelajaran yang konvensional, yaitu
pendekatan pembelajaran yang didalamnya hanya menggunakan metode ceramah dan
kurang menekankan pada keterampilan proses sains, mengakibatkan kurang menarik
perhatian peserta didik, peserta didik terlihat jenuh, dan sasaran hasil belajar peserta
didik hanya berupa nilai saja. Dalam menemukan konsep tidak terlihat adanya upaya
2
Siti Komariah, 2014
Penerapan Pendekatan Savi (Somatic Auditory Visualization Intellectually) Dalam Pembelajaran Ipa Materisifat-Sifat Cahayauntuk Meningkatkan Keterampilan Poses Sains Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
target keberhasilan pengajaran IPA yang diterapkan guru cenderung lebih
mengarahkan agar peserta didik terampil menggunakan rumus atau konsep dalam
mengerjakan soal-soal ujian akibatnya pemahaman konsep peserta didik rendah dan
peserta didik cenderung menghafal materi yang dipelajari.
Seharusnya pembelajaran IPA di sekolah-sekolah berjalan sesuai dengan tujuan
pembelajaran IPA itu sendiri, yaitu dalam proses pembelajaran melibatkan peserta
didik dalam berbagai ranah, yaitu ranah kognitif, psikomotorik, dan afektif. Ketiga
ranah tersebut dapat tercapai apabila dalam prosesnya Guru lebih banyak melibatkan
peserta didik dalam kegiatan penyelidikan yang berorientasi inkuiri. Dengan kata
lain, kondisi pembelajaran IPA yang ideal, yaitu proses pembelajaran IPA yang
didalamnya memuat karakteristik pembelajaran IPA, diantaranya yaitu pada saat
proses pembelajaran IPA, hampir semua indera bekerja, proses pembelajaran IPA
dilaksanakan dengan berbagai teknik (cara), seperti observasi, eksplorasi, dan
eksperimentasi.
Tetapi kenyataan dilapangan masih sangat jauh berbeda dari harapan. Pada saat
peniliti melakukan penelitian di SDN Cisalasih pada peserta didik kelas V,
pelaksanaan pembelajaran IPA tidak sesuai dengan proses pembelajaran yang
seharusnya. Proses pembelajaran masih bersifat teacher centered. Proses
pembelajaran IPA yang seharusnya dilakukan dengan melibatkan peserta didik dalam
berbagai ranah, yaitu ranah kognitif, psikomotorik, dan afektif tidak terlihat pada
proses pembelajaran IPA di SD tersebut. Guru lebih aktif dalam pembelajaran,
sedangkan peserta didik terlihat pasif dan hanya menerima pelajaran itu saja, tanpa
ada keterlibatan langsung dari peserta didik. Tidak hanya itu pada saat dilakukan tes
peserta didik hanya menjawab pertanyaan sesuai dengan materi yang dihafalkan.
Ketika peserta didik mendapatkan pertanyaan yang jawabannya menuntut penjelasan,
3
Siti Komariah, 2014
Penerapan Pendekatan Savi (Somatic Auditory Visualization Intellectually) Dalam Pembelajaran Ipa Materisifat-Sifat Cahayauntuk Meningkatkan Keterampilan Poses Sains Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Rendahnya keterampilan siswa menjelaskan materi ini tidak terlepas dari proses
pembelajaran yang dilaksanakan dengan menggunaakan pendekatan pembelajaran
konvensional. Permasalahan yang muncul adalah bagaimana upaya untuk
meningkatkan keterampilan proses sains peserta didik pada pembelajaran IPA. Salah
satu upaya yang dapat dilakukan adalah memilih dan menggunakan pendekatan
pembelajaran yang tepat. Penggunaan pendekatan dalam proses belajar untuk
mempermudah menyampaikan materi atau pesan yang akan disampaikan.
Berdasarkan berbagai masalah yang telah dikemukakan diatas, maka peneliti
beranggapan bahwa kurang optimalnya keterampilan proses sains peserta didik pada
pembelajaran IPA mengenai materi sifat-sifat cahaya di SDN Cisalasih, dikarenakan
pendekatan pembelajaran yang dipilih Guru kurang efektif dan efisien sehingga
kegiatan pembelajaran bersifat monoton dan membosankan bagi peserta didik.
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk membuat pembelajaran di kelas
lebih menarik bagi peserta didik, salah satunya yaitu menggunakan berbagai macam
pendekatan pembelajaran yang efektif, yang memungkinkan peserta didik terlibat
secara langsung dalam proses pembelajaran, antara lain:
1. Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)
2. Pendekatan Problem Solving
3. Pendekatan PAIKEM
Dari beberapa pendekatan pembelajaran yang telah dikemukakan diatas,
semuanya menekankan keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran. Diantara
berbagai pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran, terdapat sebuah
pendekatan yang dapat mengintegrasikan berbagai unsure gaya belajar siswa yaitu
pendekatan SAVI (Somatic Auditory Visualization Intelectually). Meier, D (dalam
Huda, 2013, hlm. 284) menyebutkan cara-cara yang bisa menjadi starting point guru
dalam melaksanakan pembelajaran SAVI, yaitu :
4
Siti Komariah, 2014
Penerapan Pendekatan Savi (Somatic Auditory Visualization Intellectually) Dalam Pembelajaran Ipa Materisifat-Sifat Cahayauntuk Meningkatkan Keterampilan Poses Sains Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
A Auditory = Learning by Hearing
V Visual = Learning by Seeing
I Intellectually = Learning by Thinking
Diharapkan dalam proses pembelajaran IPA dengan menggunakan pendekatan
SAVI (Somatic Auditory Visualization Intellectually) dalam materi sifat-sifat cahaya
kegiatan pembelajarannya akan lebih menarik perhatian peserta didik, peserta didik
lebih banyak beraktivitas, karena dalam proses pembelajarannya peserta didik akan
melakukan langsung dan menemukan sendiri sebuah konsep, guru hanya berperan
sebagai pembimbing yang mengarahkan aktivitas peserta didik dalam proses
pembelajaran. Tidak hanya itu, semua aspek yang dimiliki peserta didik, mulai dari
aspek kognitif, afektif dan psikomotorik dapat terlihat dalam proses
pembelajaran.Dengan demikian keterampilan proses sains siswa dalam materi
sifat-sifat cahaya diharapkan dapat meningkat
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah tentang penerapan pendekatan SAVI
(Somatic Auditory Visualization Intellectually) sebagai upaya meningkatkan
keterampilan proses sains siswa pada pembelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya di
kelas V SD. Untuk menjawab permasalahan tersebut penulis merumuskan
permasalahan menjadi dua permasalahan:
1. Bagaimana proses pembelajaran IPA materi sifat cahaya melalui pendekatan
SAVI (Somatic Auditory Visualization Intellectually) untuk meningkatkan
keterampilan proses sains siswa di kelas V SDN Cisalasih?
2. Bagaimana peningkatan keterampilan proses sains siswa dalam pembelajaran
IPA meteri sifat cahaya melalui pendekatan SAVI (Somatic Auditory
Visualization Intellectually) di kelas V SDN Cisalasih?
C. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk
5
Siti Komariah, 2014
Penerapan Pendekatan Savi (Somatic Auditory Visualization Intellectually) Dalam Pembelajaran Ipa Materisifat-Sifat Cahayauntuk Meningkatkan Keterampilan Poses Sains Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Proses pembelajaran IPA dengan menerapkan pendekatan SAVI (Somatic
Auditory Visualization Intellectually) pada materi sifat-sifat cahaya untuk
meningkatkan keterampilan proses sains siswa kelas V di SDN Cisalasih
2. Peningkatan keterampilan proses sains siswa dengan menerapkan pendekatan
SAVI (Somatic Auditory Visualization Intellectually) pada materi sifat
cahaya untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa kelas V di SDN
Cisalasih
D. Manfaat Penelitian
Dengan melakukan ini dapat diharapkan memberikan manfaat yang baik terutama
bagi guru dan bagi peserta didik. Adapun beberapa manfaat dari penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Bagi peserta didik :
1. Pembelajaran menjadi bermakna bagi peserta didik
2. Membiasakan peserta didik untuk belajar aktif dan kreatif.
2. Bagi guru :
a. Memberikan informasi untuk menyelenggarakan pembelajaran aktif dalam
pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan.
b. Memberi wacana baru tentang pembelajaran aktif melalui pendekatan
SAVI (Somatic Auditory Visualization Intellectually)
c. Memberikan informasi bahwa dengan adanya pembelajaran yang baik
maka dapat mewujudkan peserta didik yang cerdas, terampil, bersikap
baik dan berprestasi.
d. Dapat memberikan inspirasi bagi guru untuk melakukan proses belajar
pembelajaran dengan menggunakan berbagai macam model pembelajaran
sehingga tercipta pembelajaran yang menyenangkan.
3. Bagi sekolah :
a. Sebagai informasi untuk memotivasi tenaga kependidikan agar lebih
mengembangkan dalam pemanfaatan pendekatan pembelajaran yang
6
Siti Komariah, 2014
Penerapan Pendekatan Savi (Somatic Auditory Visualization Intellectually) Dalam Pembelajaran Ipa Materisifat-Sifat Cahayauntuk Meningkatkan Keterampilan Poses Sains Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Sebagai tolak ukur peningkatkan kualitas sekolah dalam melakukan
inovasi pembelajaran IPA di Sekolah Dasar.
E. Hipotesis Tindakan
Jika peneliti menggunakan Pendekatan SAVI (Somatic Auditory Visualization
Intellectually) pada mata pelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya pada kelas 5, maka
keterampilan proses sains siswa dapat meningkat
F. Penjelasan Istilah
1. Pendekatan SAVI (Somatic Auditory Visualization Intellectually)
Pendekatan SAVI (Somatic Auditory Visualization Intellectually) yang
digunakan untuk penelitian ini adalah pendekatan yang menggabungkan 4 cara
belajar, yaitu belajar dengan melakukan, belajar dengan mendengar, belajar
dengan melihat, dan belajar dengan berfikir dalam eksperimen sifat-sifat cahaya.
SAVI itu sendiri merupakan kependekan dari Somatic, yaitu bermakna gerakan
tubuh (hands-on, aktivitas fisik) di mana belajar denganmengalami dan
melakukan eksperimen sifat cahaya. Auditory yang bermakna bahwa belajar
haruslah melalui mendengarkan penjelasan dari eksperimen sifat cahaya,
menyimak penjelasan dari eksperimen sifat cahaya, serta berbicara untuk
menjelaskan eksperimen sifat cahaya yang dilakukan. Visualization yang
bermakna belajar haruslah menggunakan indra mata melalui mengamati kegiatan
eksperimen sifat cahaya, mendemonstrasikan kegiatan eksperimen sifat cahaya,
serta menggunakan media dan alat peraga yang dipakai saat eksperimen sifat
cahaya berlangsung. Dan Intellectually yang bermakna bahwa belajar haruslah
menggunakan kemampuan berpikir (minds-on) belajar haruslah dengan
konsentrasi pikiran dan berlatih menggunakannya melalui menyimpulkan hasil
dari kegiatan eksperimen yang dilakukan.
2. Keterampilan Proses Sains
Keterampilan proses sains yang akan diukur dalam penelitian ini berfokus
pada Keterampilan Menggunakan Alat dan Bahan, Keterampilan Mengklasifikasi,
7
Siti Komariah, 2014
Penerapan Pendekatan Savi (Somatic Auditory Visualization Intellectually) Dalam Pembelajaran Ipa Materisifat-Sifat Cahayauntuk Meningkatkan Keterampilan Poses Sains Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
proses sains ini menggunakan dua instrumen dalam pengumpulan data, yaitu
Lembar Observasi dan LKS. Lembar Observasi Keterampilan Proses Sains siswa
digunakan untuk memperoleh data aspek Keterampilan Proses Sains yaitu
menggunakan alat dan bahan, Sedangkan Lembar Kerja Siswa (LKS) digunakan
untuk memperoleh data aspek Keterampilan Proses Sains siswa yang terukur
secara tertulis, yaitu aspek Mengklasifikasi dan Menginterpretasi Data. Lembar
observasi yang digunakan berbentuk rating scale. Dan skala yang ditunjukkan itu
bernilai 0-3 sesuai dengan kriteria yang mengacu pada pedoman penskoran.
Sedangkan Lembar Kerja Siswa (LKS) berisi pertanyaan-pertanyaan yang
digunakaan untuk menggali kemampuan siswa pada aspek Keterampilan Proses
Siti Komariah, 2014
Penerapan Pendekatan Savi (Somatic Auditory Visualization Intellectually) Dalam Pembelajaran Ipa Materisifat-Sifat Cahayauntuk Meningkatkan Keterampilan Poses Sains Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metodologi Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan
kelas (Classroom Action Research). “Penelitian Tindakan Kelas adalah satu Action
Research yang dilakukan dikelas” (Wardahani dan Wihardit, 2008, hlm. 3). Stringer
dalam Mulyasa (2001, hlm. 151) menyebutkan, bahwa Action Reaserch sebagai
“disciplined inquiry (reaserch) which seeks focused efforts to improve the quality of people’s organizational, community, and families lives”. Maka, dapat disimpulkan, bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang memusatkan pada
masalah-masalah aktual melalui proses, pengumpulan, penyusunan atau pengklasifikasian,
pengolahan, dan penafsiran data yang telah didapatkan selama didalam kelas.
Penelitian ini berbasis kolaboratif, sehingga dalam pelaksanaannya penelitian
dilakukan melalui kerja sama dengan Guru wali kelas V SDN Cisalasih. Peneliti
berperan sebagai guru untuk melakukan tindakan pembelajaran sesuai perencanaan
tindakan yang dibuat.
B. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan berbentuk siklus yang mengacu pada model
Kemmis dan Mc Taggart. Model Kemmis dan McTaggart pada hakitkatnya berupa
perangkat, dengan satu perangkat terdiri dari empat komponen, yaitu perencanaan,
tindakan, pengamatan, dan refleksi, yang keempatnya merupakan satu siklus.
(Depdiknas dalam Taniredja dll, 2012, hlm. 24). Berikut ini adalah desain penelitian
yang digunakan:
23
Siti Komariah, 2014
Penerapan Pendekatan Savi (Somatic Auditory Visualization Intellectually) Dalam Pembelajaran Ipa Materisifat-Sifat Cahayauntuk Meningkatkan Keterampilan Poses Sains Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sumber: headlaniez.blogspot.com (2013)
Gambar 3.1
Model Spiral Kemmis dan Mc. Taggart
Identifikasi Masalah
Observasi
Observasi
Perencanaan II Perencanaan
I
Refleksi Pelaksanaan
Pelaksanaan Refleksi
Simpulan Hasil Refleksi SIKLUS I
SIKLUS II
Keterangan:
: Kegiatan
: Hasil Kegiatan
: Kegiatan Berlangsung Secara bersamaan
24
Siti Komariah, 2014
Penerapan Pendekatan Savi (Somatic Auditory Visualization Intellectually) Dalam Pembelajaran Ipa Materisifat-Sifat Cahayauntuk Meningkatkan Keterampilan Poses Sains Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Subjek Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SDN Cisalasih, Bandung. Subjek
penelitian ini, yaitu peserta didik kelas V SDN Cisalasih, Bandung Tahun Ajaran
2013/2014 semester dua, dengan jumlah 25 orang yang terdiri dari 14 laki-laki dan 11
perempuan. Seluruh siswa tersebut terlibat dalam kegiatan pembelajaran. Seperti
yang kita ketahui, suatu Penelitian Tindakan Kelas dalam tindakan penelitiannya
tidak menggunakan sistem populasi dan sampling, serta tidak adanya kelas kontrol.
D. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah PTK model
Kemmis dan Taggart dengan langkah – langkah sebagai berikut :
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan Penelitian
3. Observasi / Pengamatan
4. Refleksi
Prosedur yang ditempuh dalam melaksanakan penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Perencanaan
a. Observasi dan Identifikasi masalah
Peneliti melakukan pengamatan yang memfokuskan pada
pembelajaran IPA di kelas V SDN Cisalasih. Berdasarkan hasil
observasi, ditemukan sejumlah masalah yang dihadapi dan selanjutnya
dicari pemecahannya. Hasilnya bahwa masalah yang selama ini yaitu
bagaimana meningkatkan keterampilan proses sains peserta didik pada
pembelajaran IPA mengenai materi sifat-sifat cahaya, sehingga peserta
didik tidak hanya mengingat materi sifat-sifat cahaya, tetapi mampu
menjelaskan dari mana keempat sifat cahaya tersebut didapatkan.
25
Siti Komariah, 2014
Penerapan Pendekatan Savi (Somatic Auditory Visualization Intellectually) Dalam Pembelajaran Ipa Materisifat-Sifat Cahayauntuk Meningkatkan Keterampilan Poses Sains Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1) Merumuskan rencana penelitian tindakan kelas sebagai upaya
meningkatkan hasil belajar peserta didik terhadap materi IPA.
2) Memilih pendekatan pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan
hasil belajar peserta didik terhadap materi IPA
Dengan memperhatikan hasil analisis dari kemampuan awal peserta didik
terhadap materi IPA sebelumnya, peneliti menyusun rencana tindakan
pembelajaran. Rencana tindakan pembelajaran meliputi:
a. Pembuatan Rencana Persiapan Pembelajaran (RPP)
b. Pembuatan Lembar Kerja Peserta didik
c. Pembuatan Lembar Observasi Aspek Keterampilan Proses Sains
d. Pembuatan pedoman observasi guru dan peserta didik
e. Membuat alat bantu/ media /metode
2. Pelaksanaan Penelitian
Siklus I:
Kegiatan yang dilakukan meliputi :
a. Guru sebagai peneliti melaksanakan tindakan pembelajaran Siklus I
menggunakan Pendekatan SAVI (Somatic Auditory Visualization
Intellectually) untuk melakukan kegiatan ekperimen 2 sifat cahaya yang
yaitu cahaya merambat lurus dan cahaya menembus benda bening.
melakukan observasi terhadap peserta didik selama pembelajaran
berlangsung juga dibantu oleh observer yang lain. Observer lain pun
mengobservasi guru yang sedang melaksanakan pembelajaran.
Siklus II:
Kegiatan yang dilakukan meliputi:
a. Guru sebagai peneliti melaksanakan tindakan pembelajaran Siklus II
menggunakan pendekatan SAVI (Somatic Auditory Visualization
Intellectually) untuk melakukan kegiatan ekperimen 2 sifat cahaya yang
26
Siti Komariah, 2014
Penerapan Pendekatan Savi (Somatic Auditory Visualization Intellectually) Dalam Pembelajaran Ipa Materisifat-Sifat Cahayauntuk Meningkatkan Keterampilan Poses Sains Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
serta melakukan observasi terhadap peserta didik selama pembelajaran
berlangsung juga dibantu oleh observer yang lain. Observer lain pun
mengobservasi guru yang sedang melaksanakan pembelajaran.
3. Observasi/Pengamatan
Siklus I
a. Para observer melakukan observasi keterlaksanaan pembelajaran
terhadap peserta didik selama pembelajaran berlangsung dan
mengobservasi guru yang sedang melaksanakan pembelajaran. Serta
observer melakukan observasi ketercapaian Keterampilan Proses Sains
aspek menggunakan alat dan bahan pada tiap siswa. Hasil observasi ini
dijadikan sebagai data hasil pelaksanaan siklus I
Siklus II
a. Para observer melakukan observasi keterlaksanaan pembelajaran
terhadap peserta didik selama pembelajaran berlangsung dan
mengobservasi guru yang sedang melaksanakan pembelajaran. Serta
observer melakukan observasi ketercapaian Keterampilan Proses Sains
aspek menggunakan alat dan bahan pada tiap siswa. Hasil observasi ini
dijadikan sebagai data hasil pelaksanaan siklus II
4. Refleksi
Siklus I
Kegiatan yang dilakukan meliputi:
a. Menganalisis dan merefleksi pelaksanaan dan hasil tindakan
pembelajaran Siklus I. Analisis ini dilakukan dengan kegiatan antara
lain:
1) Menganalisis hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran terhadap
peserta didik selama pembelajaran berlangsung dan mengobservasi
27
Siti Komariah, 2014
Penerapan Pendekatan Savi (Somatic Auditory Visualization Intellectually) Dalam Pembelajaran Ipa Materisifat-Sifat Cahayauntuk Meningkatkan Keterampilan Poses Sains Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2) Menganalisis observasi ketercapaian Keterampilan Proses Sains
aspek menggunakan alat dan bahan pada tiap siswa.
3) Memeriksa dan menilai Lembar Kerja Peserta didik (LKS) yang
didalamnya memuat aspek mengklasifikasi dan menginterpretasi
data.
Hasil analisis dan refleksi Siklus I menjadi bahan rekomendasi dan
revisi rencana tindakan siklus II jika data yang diperoleh belum bisa
menunjukkan hasil yang diharapkan yaitu ketercapaian siswa pada
seluruh aspek Keterampilan Proses Sains yang berada pada batas
dan/diatas kriteria acuan sebesar 75%, dan ketercapaian persentase siswa
yang berada pada batas dan/ di atas kriteria acuan sebesar 100%
Siklus II
Kegiatan yang dilakukan meliputi:
a. Menganalisis dan merefleksi pelaksanaan dan hasil tindakan
pembelajaran Siklus I. Analisis ini dilakukan dengan kegiatan antara
lain:
1) Menganalisis hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran terhadap
peserta didik selama pembelajaran berlangsung dan mengobservasi
guru yang sedang melaksanakan pembelajaran.
2) Menganalisis hasil observasi ketercapaian Keterampilan Proses
Sains aspek menggunakan alat dan bahan pada tiap siswa.
3) Memeriksa dan menilai Lembar Kerja Peserta didik (LKS) yang
didalamnya memuat aspek mengklasifikasi dan menginterpretasi
data.
Bila data yang diperoleh sudah dapat menunjukkan hasil yang
diharapkanyaitu ketercapaian siswa pada seluruh aspek Keterampilan
Proses Sains yang diatas/beraada pada kriteria acuan minimal sebesar
28
Siti Komariah, 2014
Penerapan Pendekatan Savi (Somatic Auditory Visualization Intellectually) Dalam Pembelajaran Ipa Materisifat-Sifat Cahayauntuk Meningkatkan Keterampilan Poses Sains Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
atas persentase acuan minimal sebesar 100%, maka Penelitian Tindakan
Kelas sudah selesai, dan dapat digunakan untuk menyusun kesimpulan
dari tindakan yang dilakukan.
E. Metode Pengumpul Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini berpedoman pada
beberapa instrumen. Ada dua jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini,
yaitu instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpul data. Instrumen
pembelajaran merupakan perangkat yang menjadi penunjang dalam pelaksanaan
pembelajaran, sedangkan instrumen pengumpul data adalah perangkat yang
digunakan untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan.
1. Instrumen Pembelajaran
Instrumen pembelajaran adalah instrumen yang dipakai selama pembelajaran
berlangsung. Instrumen pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini
terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) danBahan Ajar
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Yaitu merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai
pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk setiap siklus.
Masing-masing RPP berisi standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator
pencapaian hasil belajar, tujuan pembelajaran, dan kegiatan belajar
mengajar.
b. Bahan Ajar
Bahan ajar memuat materi-materi yang harus disampaikan pada proses
penelitian, yaitu mengenai sifat-sifat cahaya
2. Instrumen Pengumpulan Data
Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data keterampilan proses
sainssiswatentang pembelajaran sifat-sifatcahaya dengan menerapkan
29
Siti Komariah, 2014
Penerapan Pendekatan Savi (Somatic Auditory Visualization Intellectually) Dalam Pembelajaran Ipa Materisifat-Sifat Cahayauntuk Meningkatkan Keterampilan Poses Sains Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memperoleh data tersebut secara objektif, diperlukan instrumen yang tepat
sehingga masalah yang diteliti akan terefleksi dengan baik.
Instrumen penelitian yang akan digunakan untuk pengumpulan data yaitu
sebagai berikut:
a. Non Tes
1) Observasi
Obseravasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara
mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis
(Arikunto, 2012, hlm. 45). Lembar observasi yang digunakan antara lain:
a) Lembar Observasi Keterampilan Proses Sainssiswa
Lembar Observasi Keterampilan Proses Sains siswa digunakan
untuk memperoleh data aspek Keterampilan Proses Sains yaitu aspek
menggunakan alat dan bahan, mengklasifikasi serta menginterpretasi
data peserta didik saat melakukan eksperimen dalam kegiatan
pembelajaran di kelas untuk mengukur ketercapaian aspek
Keterampilan Proses Sains siswayang diterapkan dalam kegiatan
pembelajaran. Lembar observasi yang digunakan berbentuk rating
scale, artinya observer hanya memberikan tanda check list (√) pada
kolom skala yang sesuai dengan keterampilan yang diobservasi. skala
yang ditunjukkan itu bernilai 0-3 sesuai dengan kriteria yang mengacu
pada pedoman penskoran. Aspek Keterampilan Proses Sains yang
dapat diamati dengan lembar observasi ini adalah aspek Menggunakan
Alat dan Bahan
b) Lembar Observasi Keterlaksanaan Pendekatan Pembelajaran
Lembar observasi keterlakasaan pendekatan pembelajaran dalam
penilitian ini digunakan untuk mengetahui secara langsung tahapan
30
Siti Komariah, 2014
Penerapan Pendekatan Savi (Somatic Auditory Visualization Intellectually) Dalam Pembelajaran Ipa Materisifat-Sifat Cahayauntuk Meningkatkan Keterampilan Poses Sains Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
siswa. Lembar observasi yang berbentuk tabel yang didalamnya berisi
tahapan yang dilaksanakan, kolom yang disediakan untuk observer
menuliskan keterangan sudah dilaksanakan atau belumnya tahapan
pendekatan pembelajaran, serta saran yang dapa diberikan. Tahapan
pendekatan pembelajaran SAVI yang dilaksanakan oleh guru dan
siswa adalah: melaksanakan kegiatan eksperimen, mengamati serta
menuliskan kesimpulan dari kegiatan eksperimen yang dilakukan.
Lembar observasi yang telah dibuat dikoordinasikan kepada
observer yang akan mengikuti dalam proses penelitian agar tidak
terjadi kesalah pahaman terhadap lembar observasi tersebut.
2) Lembar Kerja Siswa (LKS)
Dalam penelitian ini LembarKerjaSiswa (LKS) berisi
pertanyaan-pertanyaan yang digunakaan untuk menggali kemampuan siswa pada
aspek Keterampilan Proses Sains siswa yang tidak dapat terukur melalui
observasi tetapi dapat terukur terukur secara tertulis. Aspek Keterampilan
Proses Sains itu meliputi: aspek Mengklasifikasi dan Menginterpretasi
Data.
3. Dokumentasi kegiatan/Foto
Untuk mengabadikan kegiatan-kegiatan selama proses pembelajaran dapat
digunkan kamerafoto. Foto dapat dijakan sebagai bukti fisik mengenai
penelitian yang dilaksanakan
F. Teknik Analisis Data
Jenis data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data kualitatif dan kuantitatif.
Data-data tersebut dikumpulkan kemudian diolah dan dianalisis berdasarkan
jenisnyaagar mendapatkan kesimpulan yang utuh dan menyeluruh. Berikut ini
gambaran analisis data secara kualitatif dan kuantitatif.
31
Siti Komariah, 2014
Penerapan Pendekatan Savi (Somatic Auditory Visualization Intellectually) Dalam Pembelajaran Ipa Materisifat-Sifat Cahayauntuk Meningkatkan Keterampilan Poses Sains Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Data Kualitatif adalah data yang berkenan dengan keterampilan proses sains
siswa yang meliputi indikator menggunakan alat dan bahan, mengklasifikasi
dan menginterpretasi data.
Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari
berbagai instrumen, yaitu observasi keterlakasanaan pendekatan
pembelajaran, observasi keteraampilan proses sains siswa dan LKS. Secara
singkat, tahap analisis data melalui tiga tahap yaitu reduksi data, paparan data
dan penyimpulan data. Reduksi data dengan memilah-milah data mana saja
yang sekiranya bermanfaat dan data mana saja yang diabaikan, sehingga data
yang terkumpul dapat memberikan informasi yang bermakna. Paparan data
bisa ditampilkan dalam bentuk narasi, grafis, tabel, dan matrik yang berfungsi
untuk menunjukan informasi tentang suatu hal berkaitan dengan variabel yang
satu dengan yang lain. Penyimpulan data, yaitu proses menarik intisari atas
sajian data dalam bentuk pernyataan yang singkat dan padat tetapi
mengandung pengertian yang luas.
2. Analisis Data Kuantitatif
Data Kuantitatif adalah data yang berkenan dengan perkembangan kegiatan
proses sainssiswayang mempengaruhi keterampilan proses sainssiswa yang
diukur melalui non tes berupa lembar observasi dan LKS.
Pengolahan data yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah :
a. Data skor Keterampilan Proses SainsSiswa
Data skor Keterampilan Proses Sains Siswa diperoleh dari lembar
observasi keterlaksanaan keterampilan proses sains siswa dalam kegiatan
pembelajaran. Berikut ini tahapan analisis data lemba robservasi
keterampilan proses sains siswa:
a. Memberikan skor atau nilai mentah terhadap setiap jawaban siswa
32
Siti Komariah, 2014
Penerapan Pendekatan Savi (Somatic Auditory Visualization Intellectually) Dalam Pembelajaran Ipa Materisifat-Sifat Cahayauntuk Meningkatkan Keterampilan Poses Sains Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Menjumlahkan indikator aspek keterampilan proses siswa yang
terlaksana sesuai dengan format observasi yang telah dibuat
c. Mengubah skor mentah kedalam bentuk nilai persentase dengan
menggunakan rumus:
� �ℎ
� × 100% =�� ���� � � �
(Purwanto, 2006, hlm. 13)
b. Data Hasil Obsevasi Keterlaksanaan Pembelajaran
Data hasil observasi keterlaksanaan pendekatan pembelajaran diperoleh
dari lembar observasi aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran. Hasil
obsevasi ini bertujuan untuk mengetahui keterlaksanaan pendekatan
pembelajaran SAVI (Somatic Auditory Visualization Intellectually) oleh
guru dan siswa. Dalam lembar observasi keterlaksaaan pembelajaaran ini
disediakan kolom deskripsi aktivitas guru dan deskripsi aktivitas siswa.
Hal ini dilakukan agar kekurangan/kelemahan yang terjadi selama
kegiatan pembelajaran dapat diketahui sehingga diharapkan pada
pembelajarans elanjutnya bisa lebih baik.
Analisis dilakukan berdasarkan deskripsi yang diberikan observer selama
67
Siti Komariah, 2014
Penerapan Pendekatan Savi (Somatic Auditory Visualization Intellectually) Dalam Pembelajaran Ipa Materisifat-Sifat Cahayauntuk Meningkatkan Keterampilan Poses Sains Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan seluruh kegiatan penelitian dari mulai perencanaan pembelajaran,
pelaksanaan pembelajaran, obsevasi, refleksi pembelajaran, analisis data serta
pembahasan hasil penelitian mengenai penerapan Pendekatan SAVI (Somatic
Auditory Visualization Intellectually) untuk meningkatkan Keterampilan Proses Sains
Siswa mengenai materi sifat-sifat cahaya, maka dapat dirumuskan beberapa
kesimpulan dan saran/rekomendasi yang terkait dengan penelitian ini.
A. Simpulan
Secara umum penelitian ini dapat disimpulkan bahwa keterampilan proses
sain siswa mengenai materi sifat-sifat cahaya di kelas V SDN Cisalasih dapat
meningkat dengan menerapkan Pendekatan SAVI (Somatic Auditory
Visualization Intellectually). Berdasarkan hasi penelitian yang telah dilakukan,
ada beberapa simpulan yang diperoleh sebagai berikut:
1. Secara umum pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan Pendekatan
SAVI (Somatic Auditory Visualization Intellectually) ini berjalan dengan
lancar dan berlangsung sesuai dengan rencana yang ditetapkan. Dari kegiatan
pembelajaran yang telah dirancang dan dilaksanakan oleh peneliti pada siklus
I dan siklus II, keterampilan proses sains siswa meningkat dengan adanya
eksperimen yang dilakukan selama proses pembelejaran. Tahapan
pembelajaran yang dilakukan yaitu sebagai berikut:
a. Siswa dikelompokkan kedalam kelompok kecil.
b. Siswa melakukan eksperimen. Alat dan bahan yang digunakan selama
eksperimen disesuaikan dengan jumlah siswa
68
Siti Komariah, 2014
Penerapan Pendekatan Savi (Somatic Auditory Visualization Intellectually) Dalam Pembelajaran Ipa Materisifat-Sifat Cahayauntuk Meningkatkan Keterampilan Poses Sains Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
d. Berdiskusi dan membuat kesimpulan dari kegiatan eksperimen yang
dilakukan
e. Mempresentasikan hasil diskusi dengan baik
2. Keterampilan Proses Sains siswa pada siklus I dan siklus II terus meningkat.
Pada siklus I, diperoleh hasil 18 siswa dari 25 siswa atau sebesar 72% siswa
yang memiliki keterampilan proses sains diatas persentase kriteria acuan
minimal, yaitu sebesar 75%.sedangkan sebanyak tujuh siswa dari 25 siswa
atau sebesar 28 % siswa memiliki memiliki keterampilan proses sains
dibawah persentase criteria acuan, yaitu sebesar 75%. Sedangkan pada siklus
II, yaitu pokok bahasan cahaya dapat dibiaskan dan cahaya dapat dipantulkan,
tercatat seluruh siswa atau sebesar 100% siswa sudah memiliki keterampilan
proses sains pada persentase kriteria acuan minimal, yaitu sebesar 75% atau
diatas persentase kriteria acuan minimal, yaitu sebesar 75%.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai penerapan pendekatan
SAVI (Somatic Auditory Visualization Intellectually) untuk meningkatkan
keterampilan proses sains siswa materi sifat-sifat cahaya pada materi sifat-sifat
cahaya kelas V di SD Negeri Cisalasih, peneliti merekomendasikan hal-hal
berikut:
1. Bagi guru, pendekatan SAVI (Somatic Auditory Visualization Intellectually)
dapat diterapkan dalam proses pembelajaran yang menuntut siswa untuk terjun
langsung dalam proses pembelajaran, tetapi pendekatan SAVI (Somatic Auditory
Visualization Intellectually) juga bukan merupakan satu-satunya pendekatan
yang harus digunakan dalam pembelajaran sifat-sifat cahaya. Dengan adanya
ide-ide dari penelitian ini, diharapkan guru-guru dapat meningkatkan profesionalisme
melalui penerapan pendekatan atau model pembelajaran lainnya. Penerapan
pendekatan SAVI (Somatic Auditory Visualization Intellectually) ini dapat
69
Siti Komariah, 2014
Penerapan Pendekatan Savi (Somatic Auditory Visualization Intellectually) Dalam Pembelajaran Ipa Materisifat-Sifat Cahayauntuk Meningkatkan Keterampilan Poses Sains Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengalami langsung dalam kegiatan pembelajaran, sehingga pengetahuan lebih
bermakna, tidak mudah dilupakan, dan meningkatkan keterampilan proses sains
siswa.
2. Bagi peneliti selanjutnya, kendala-kendala yang mungkin terjadi selama
pembelajaran berlangsung terkait dengan penerapan pendekatan SAVI (Somatic
Auditory Visualization Intellectually), seperti terjadinya malfungsi alat atau
kesalahan/kekurangan dalam media yang dibuat, hendaknya dapat diantisipasi
sebelum pembelajaran dimulai. Alokasi waktu untuk setiap langkah dalam
pembelajaran hendaknya benar-benar diperhitungkan agar setiap langkah
pembelajaran dapat terlaksana dengan baik. Selain itu, penelitian ini dapat
digunakan sebagai masukan awal bahwa keterampilan proses sains siswa
meningkat apabila dalam pembelajaran diterapkan pendekatan SAVI (Somatic
Auditory Visualization Intellectually)
3. Untuk sekolah, hendaknya Kepala Sekolah secara rutin mengadakan kunjungan
kelas untuk melihat perkembangan guru dalam menyajikan pembelajaran di kelas
yang berpusat pada siswa, sehingga kelebihannya dapat ditingkatkan ataupun
dipertahankan dan kekurangannya dapat diperbaiki dan ditindaklanjuti. Selain
itu, Kepala Sekolah perlu memperhatikan sarana dan prasarana yang dapat
menunjang kegiatan pembelajaran siswa secara aktif di kelas dengan
70 Siti Komariah, 2014
Penerapan Pendekatan Savi (Somatic Auditory Visualization Intellectually) Dalam Pembelajaran Ipa Materisifat-Sifat Cahayauntuk Meningkatkan Keterampilan Poses Sains Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2006). Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Azmiyati, C. dkk. (2008). Buku sekolah elektronik ilmu pengetahuan alam:
salingtemas 5 untuk kelas V SD/MI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional
Deporter, B. dkk. (2007). Quantum teaching: mempraktikkan quantum learning di
ruang kelas. Bandung: Kaifa
Dewi, S. (2008). Keterampilan proses sains dan metode ilmiah. Bandung: Tinta Emas.
Huda, M. (2013). Model-model pembelajaran dan pengajaran. Isu-isu metodis dan
pragmatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Khoerunisa, E. (2013). Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA
materi siklus air dengan menerapkan metode pembelajaran eksperimen.
Skripsi, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Mulyasa, E. (2011). Menjadi guru professional menciptakan pembelajaran kreatif
dan menyenangkan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Purwanto, N. (2006). Prisip-prinsip dan teknik evaluasi pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Rose, C & Nicholl, M. (2002). Accelerated learningfor the 21�ℎ century: cara belajar cepat abad XXI. Bandung: Nuansa.
Russel, L. (2011). The accelerated learning fieldbook (panduan belajar cepat untuk
pelajar dan umum). Bandung: Nusa Media.
71
Siti Komariah, 2014
Penerapan Pendekatan Savi (Somatic Auditory Visualization Intellectually) Dalam Pembelajaran Ipa Materisifat-Sifat Cahayauntuk Meningkatkan Keterampilan Poses Sains Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Rustaman, N. dkk. (2003). Strategi belajar mengajar biologi. Common text book
(edisi revisi). Jakarta: JICA IMSTEP.
Sagala, S. (2006). Konsep dan makna pembelajaran (untuk membantu memecahkan
problematika pelajar dan mengajar). Bandung: CV Alfabeta.
Sanjaya, W. (2006). Startegi pembelajaran (berorientasi standar proses pendidikan). Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.
Suharsimi, A. (2012). Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Subiyanto. (1988). Pendidikan ilmu pengetahuan alam. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.
Sulis, T. (2012). Model pembelajaran SAVI. Tersedia di: http://simakfisika.blogspot.com/2012/12/model-pembelajaran-SAVI(Somatic Auditory Visualization Intellectually).html. Diakses 05 Maret 2014.
Sulistyanto, H. (2008). Ilmu pengetahuan alam 5: untuk sd dan kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.
Taniredja, T., Pujiati, I., & Nyata. (2012). Penelitian tindakan kelas untuk
pengembangan profesi guru praktik, praktis, dan mudah. Bandung: Alfabeta
Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman penulisan karya ilmiah. Bandung: UPI PRESS.
Wardhani, I & wihardit, K. (2008). Penelitian tindakan kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.