Hermawati, 2014
PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG GURU PROFESIONAL, VARIASI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN, DAN DUKUNGAN
ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI KABUPATEN BANGKA TENGAH
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Oleh Hermawati NIM. 1202648
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SEKOLAH PASCASARJANA
Hermawati, 2014
ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI KABUPATEN BANGKA TENGAH
Oleh : Hermawati
1202648
Disetujui dan disahkan oleh :
Pembimbing I,
Prof. Dr. Disman. M.Si NIP. 195902091984121001
Pembimbing II,
Prof. Dr. H. Bunyamin Maftuh. M.Pd.MA NIP. 196207021986011002
Mengetahui :
Ketua Prodi Pendidikan IPS
Hermawati, 2014
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul “Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Guru Profesional, Variasi penggunaan media pembelajaran, Dan
Dukungan Orang Tua Terhadap Hasil Belajar Siswa di SMP Negeri Kabupaten
Bangka Tengah”, ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang
tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.
Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada
saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan
dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya
ini.
Bandung, Agustus 2014
Yang membuat pernyataan
Hermawati, 2014
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur, senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang
menggenggam alam semesta dengan kasih sayang-Nya yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Rasulullah SAW,
parasahabatnya dan penerus perjuangan beliau sampai akhir zaman.
Tesis yang berjudui “Pengaruh Persepsi Siswa tentang Guru Profesional, Variasi Penggunaan Media Pembelajaran dan Dukungan Orang Tua Terhadap
Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Di SMP Negeri Kabupaten Bangka
Tengah”, di dalamnya membahas tentang guru profesional yang dilihat dari kompetensi yang dimiliki oleh guru, yaitu: kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial, variasi penggunaan
media pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan kepada siswa atau
karakteristik siswa agar lebih mudah menerima materi pelajaran, yang diantaranya
adalah memanfaatkan media yang berada di sekitar siswa agar materi yang
disampaikan dapat diterima dan siswa lebih termotivasi serta dapat
membangkitkan kreativitasnya dalam proses pembelajaran dan dukungan orang
tua sebagai orang tua harus dapat membantu dan mendukung terhadap segala
usaha yang dilakukan oleh anaknya khususnya pada hasil belajar siswa pada mata
pelajaran IPS di SMP Negeri Kabupaten Bangka Tengah.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan dan penyusunan tesis ini masih
jauh dari kesempurnaan, baik dalam pengungkapan, pokok pikiran, tata bahasa
maupun kelengkapan pembahasannya. Untuk itu kritik dan saran yang
Hermawati, 2014
kemajuan pendidikan secara umum dan khususnya dalam proses pembelajaran
IPS.
Bandung, Agustus 2014
Hermawati
UCAPAN TERIMA KASIH
Dalam penyusunan tesis ini, begitu banyak pihak yang telah membantu
dalam proses penyelesaiannya, baik yang secara kasat mata terlihat dan terasa,
maupun dorongan moril melalui doa dan dukungan. Untuk itu saya ingin
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak tersebut:
1. Bapak Prof. Dr. H. Bunyamin Maftuh, M.Pd. MA. Selaku Ketua Prodi
Pendidikan IPS dan Selaku Pembimbing II, yang telah memberikan perhatian
dan bantuannya selama mengikuti pendidikan di prodi IPS dan selama dalam
penyusunan tesis ini.
2. Bapak Prof. Dr. Disman M.Si. Selaku Pembimbing I yang telah memberikan
semangat dan tanggung jawab membantu, membimbing, memberi petunjuk
dan pengarahan kepada peneliti dalam penyusunan tesis ini.
3. Seluruh Dosen dan Staf IPS-UPI Bandung yang telah memberikan ilmu,
motivasi, semangat kepada peneliti selama menempuh pendidikan di Jurusan
PIPS.
4. Bapak H. Erzaldi Rosman Djohan, SE. MM. Selaku Bupati Bangka Tengah
yang telah memberikan Surat Rekomendasi Tugas Belajar.
5. Bapak Drs. Sugianto, selaku Kepala Dinas Pendidikan Bangka Tengah yang
initelah memberikan Surat Izin Tugas Belajar.
6. Buat Orang Tuaku dan Adik-adikku yang telah memberikan dukungan dan
Hermawati, 2014
8. Buat teman-teman semuanya yang tidak bisa disebutkan satu persatu
terimakasih banyak atas dukungan dan doanya dalam penyelesaian studi ini.
Hermawati, 2014
ABSTRAK
Hermawati (1202648). Pengaruh Persepsi Siswa tentang Guru Profesional, Variasi Penggunaan Media Pembelajaran, dan Dukungan Orang Tua Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Di SMP Negeri Kabupaten Bangka Tengah.
Banyak faktor yang menentukan hasil belajar siswa diantaranya, guru profesional, variasi penggunaan media pembelajaran, dan dukungan orang tua. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh persepsi siswa tentang guru profesional terhadap hasil belajar siswa, untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variasi penggunaan media pembelajaran terhadap hasil belajar siswa, dan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dukungan orang tua terhadap hasil belajar siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah motede survey (survey explanatory research). Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data primer dan pengumpulan data sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada sejumlah siswa dan dari nilai rata-rata ulangan harian siswa kelas VIII di SMP Negeri Kabupaten Bangka Tengah, dan Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui studi literatur yaitu penelitian dengan jalan mempelajari buku-buku, dan catatan lainnya yang ada kaitannya dengan materi penelitian. Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi dan uji heterokedastisitas. Penelitian ini dilakukan terhadap siswa/siswi SMP Negeri di Kabupaten Bangka Tengah. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh positif guru profesional terhadap hasil belajar siswa yaitu berada pada kriteria sedang, variabel variasi penggunaan media pembelajaran berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa yaitu berada pada kriteria sedang, variabel dukungan orang tua berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa yaitu berada pada kriteria sedang pada hasil belajar IPS. Berdasarkan hasil penelitian bahwa masih ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar siswa selain guru profesional, variasi penggunaan media pembelajaran dan dukungan orang tua. Untuk itu penulis menyarankan kepada pihak akademisi lainnya, untuk melakukan penelitian lebih lanjut dan meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa tersebut sehingga hasil penelitian dari variabel yang mempengaruhi hasil belajar siswa semakin lengkap, valid dan dapat dipercaya.
Hermawati, 2014
ABSTRACT
Hermawati (1202648). The Effects of Student Perceptions of Teachers, Learning Media Usage Variation, and Support Parents Toward Student Achievement On Social Subjects In Secondary Schools Central Bangka regency.
Many factors determine learning outcomes among students, professional teachers, variations in the use of instructional media, and parental support. The purpose of this study is to determine how much influence teachers 'perceptions of students about professional to student learning outcomes, to determine how much influence variation in the use of instructional media on student learning outcomes, and to determine how much influence parents to support students' learning outcomes. The method used in this study is survey (survey explanatory research). For collecting data in this study the researcher used the primary data collection techniques and secondary data collection. Primary data were collected through questionnaires to a number of students and the average value of daily test eighth grade students in the Junior High School Central Bangka regency, and secondary data collection was done through the study of literature is research by studying books, and other records that exist relation to research material. Data analysis techniques in the research conducted by the normality test, multicollinearity, autocorrelation test and test heterokedastisitary. This study was carried out on students/Junior High School student in Central Bangka regency. The results show the positive influence of professional teachers to student learning outcomes that are the criteria being, learning media usage variables variation positive effect on student learning outcomes which are the criteria for being, parental support variable positive effect on student learning outcomes which are the criteria for being IPS on learning outcomes. Based on the findings show that there are other factors that affect student learning outcomes in addition to the professional of teachers, variations in the use of instructional media and the parental support. To the researcher suggests to the other academics to conduct further research and examine factors that affect student learning outcomes so that the results of the study of the variables that affect student learning outcomes more complete, valid and reliable.
Hermawati, 2014
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan ... i
Pernyataan ... ii
Kata Pengantar ... iii
Ucapan Terima Kasih ... iv
Abstrak ... v
Daftar Isi ... vi
Daftar Tabel ... x
Daftar Gambar ... xiii
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Penelitian ... 1
B.Identifikasi Masalahan Penelitian ... 7
C.Rumusan Masalah Penelitian ... 7
D.Tujuan Penelitian ... 8
E. Manfaat Penelitian ... 8
F. Struktur Organisasi Tesis ... 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Hasil Belajar ... 11
1. Pengertian Hasil Belajar ... 11
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar dan Hasil Belajar ... 14
B.Guru Profesional ... 16
1. Pengertian Guru Profesional ... 16
2. Ciri dan Syarat-syarat Profesional Guru ... 18
3. Ukuran Kompetensi Kinerja Guru ... 22
a. Kompetensi Pedagogik ... 25
b. Kompetensi Kepribadian ... 25
Hermawati, 2014
d. Kompetensi Profesional (Akademik) ... 26
C. Variasi Penggunaan Media Pembelajaran ... 29
1. Pengertian Media Pembelajaran ... 29
2. Macam Media Pembelajaran ... 30
3. Jenis-jenis Media Pembelajaran ... 32
4. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran ... 34
5. Fungsi Media Pembelajaran ... 35
6. Manfaat Media Pembelajaran ... 36
7. Prinsip Penggunaan Media Pembelajaran ... 37
D. Dukungan Orang Tua ... 38
1. Pengertian Dukungan Orang Tua ... 38
2. Bentuk-bentuk Dukungan Orang Tua ... 38
a. Dukungan Sosial Ekonomi ... 39
b. Dukungan Mental/Agama ... 40
c. Dukungan Moral ... 40
d. Dukungan Pendidikan ... 41
3. Kewajiban Orang Tua ... 42
E. Pembelajaran IPS ... 43
1. Pengertian Pembelajaran IPS ... 43
2. Tujuan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial ... 46
F. Penelitian Terdahulu ... 49
G.Kerangka Pemikiran ... 50
H.Hipotesis Penelitian ... 52
BAB III PROSEDUR PENELITIAN A.Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian ... 53
1. Lokasi, dan Subjek Penelitian ... 53
2. Populasi Penelitian... 53
3. Sampel Penelitian ... 54
Hermawati, 2014
C. Metode Penelitian ... 58
D. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 59
E. Instrumen Penelitian ... 69
1. Kuesioner ... 69
2. Rata-rata Nilai Siswa Mata Pelajaran IPS ... 70
F. Proses Instrumen Pengembangan ... 70
1. Uji Validitas ... 71
2. Uji Reliabilitas ... 74
G. Teknik Pengumpulan Data ... 74
H. Teknik Analisis Data ... 75
1. Analisis Data Hasil Penelitian ... 75
a. Uji Normalitas ... 75
b. Uji Multikolineritas ... 75
c. Uji Autokorelasi ... 75
d. Uji Heterokedastisitas ... 76
2. Pengujian Hipotesis ... 76
a. Persamaan Regresi Berganda ... 76
b. Uji Hipotesis Regresi Berganda Secara Keseluruhan (Uji F) ... 77
c. Koefisien Determinasi (R2) ... 78
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian ... 79
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 79
2. Gambaran Umum Tanggapan Responden Atas Variabel Penelitian ... 80
a. Guru Profesional ... 80
b. Variasi Penggunaan Media Pembelajaran ... 88
c. Dukungan Orang Tua ... 95
d. Hasil Belajar ... 101
3. Pengujian Asumsi Klasik ... 102
Hermawati, 2014
b. Uji Multikolineritas ... 105
c. Uji Autokorelasi ... 106
d. Uji Heterokedastisitas ... 107
4. Pengujian Hipotesis ... 108
a. Hipotesis Pertama ... 108
b. Hipotesis Kedua ... 112
c. Hipotesis Ketiga ... 112
d. Hipotesis Keempat ... 113
B.Pembahasan Hasil Penelitian ... 114
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 126
B. Saran ... 127
DAFTAR PUSTAKA... 128
Hermawati, 2014
DAFTAR TABEL
No. Tabel Hal
2.1 Taksonomi Media ... 32
3.1 Populasi ... 54
3.2 Sampel... 57
3.3 Operasional Variabel Guru Profesional ... 59
3.4 Operasional Variabel Variasi Penggunaan Media Pembelajaran ... 63
3.5 Operasional Variabel Dukungan Orang Tua... 66
3.6 Operasional Variabel Hasil Belajar ... 69
3.7 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Instrumen ... 71
3.8 Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas Instrumen... 74
4.1 Guru Profesional berdasarkan indikator kompetensi kepribadian ... 80
4.2 Guru Profesional berdasarkan indikator kompetensi pedagogik ... 81
4.3 Guru Profesional berdasarkan indikator kompetensi profesional ... 83
4.4 Guru Profesional berdasarkan indikator kompetensi sosial ... 84
4.5 Guru Profesional berdasarkan indikator keseluruhan ... 85
4.6 Gambaran Umum Guru Profesional ... 87
4.7 Variasi Penggunaan Media Pembelajaran Berdasarkan Indikator Efektivitas Media ... 88
Hermawati, 2014
Indikator Kriteria Pemilihan Media ... 90
4.9 Variasi Penggunaan Media Pembelajaran Berdasarkan Indikator Jenis Media Pembelajaran ... 92
4.10 Variasi Penggunaan Media berdasarkan indikator keseluruhan ... 92
4.11 Gambaran Umum Variasi Penggunaan Media Pembelajaran ... 95
4.12 Dukungan Orang Tua Berdasarkan Indikator Dukungan Sosial Ekonomi ... 96
4.13 Dukungan Orang Tua Berdasarkan Indikator Dukungan Mental/Agama ... 97
4.14 Dukungan Orang Tua Berdasarkan Indikator Dukungan Moral ... 98
4.15 Dukungan Orang Tua Berdasarkan Indikator Dukungan Pendidikan ... 99
4.16 Dukungan Orang Tua Berdasarkan Indikator Keseluruhan ... 100
4.17 Gambaran Umum Dukungan Orang Tua ... 102
4.18 Gambaran Umum Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS ... 103
4.19 Uji Normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov Test ... 104
4.20 Uji Multikolinearitas ... 106
4.21 Uji Autokorelasi dengan Durbin Watson ... 106
4.22 Hasil Nilai Korelasi Rank Spearman untuk Uji Heteroskedastisitas 107 4.23 Koefisien Determinasi Berganda ... 109
4.24 Pedoman Interpretasi Koefisien Determinasi ... 109
4.25 Hasil Uji F ... 110
Hermawati, 2014
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar
2.1. Variabel Penelitian ... 52
Hermawati, 2014
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Penelitian
Pendidikan merupakan suatu proses yang membutuhkan sinergisitas antar
berbagai komponen yang terlibat di dalamnya. Pendidikan menyiapkan peserta
didik yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tapi juga emosional, sosial,
spiritual dan kinestetik. Keintegrasian kecerdasan tersebut sangat diperlukan oleh
peserta didik untuk menghadapi masa depannya yang penuh tantangan dan
perjuangan.
Berbicara tentang mutu pendidikan tidak akan lepas dari kegiatan belajar.
Menurut Cronbach dalam Sumardi Suryabrata (2010: 231) menyatakan bahwa “belajar sebagai suatu aktivitas yang ditunjuhkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari penglaman”. Senada dengan pendapat Cronbach, menurut Gagne 1977 dalam Sumardi Suryabrata (2010: 231) bahwa “belajar adalah suatu
perubahan prilaku yang relative menetap yang dihasilkan dari pengalaman masa lalu ataupun dari pembelajaran yang bertujuan atau direncanakan”. Belajar adalah sebuah proses yang kompleks yang didalamnya terkandung beberapa aspek yang
bertambahnya jumlah pengetahuan, adanya kemampuan mengingat, ada
penerapan pengetahuan, menyimpulkan makna dan mengaitkannya dengan
realitas dan adanya perubahan sebagai pribadi. Kegiatan belajar yang diharapkan
adalah hasil belajar yang baik. Memperoleh hasil belajar yang baik tidaklah
mudah, banyak faktor yang mempengaruhinya.
Menurut teori belajar konstruktivisme, pengertahuan tidak dapat
dipindahkan begitu saja dari pikiran guru ke pikiran siswa. Artinya, bahwa siswa
harus aktif secara mental membangun struktur pengetahuannya berdasarkan
kematangan kognitif yang dimilikinya. Dengan kata lain, siswa tidak diharapkan
sebagai botol-botol kecil yang siap diisi dengan berbagai ilmu pengetahuan sesuai
2
Hermawati, 2014
Hudoyo (2008: 4) mengatakan bahwa seseorang akan lebih mudah
mempelajari sesuatu bila belajar itu didasari kepada apa yang telah diketahui
orang lain. Oleh karena itu, untuk mempelajari suatu materi yang baru,
pengalaman belajar yang lalu dari seseorang akan mempengaruhi terjadinya
proses belajar tersebut.
Dari uraian diatas dapat dikatakan, bahwa makna belajar menurut
konstruktivisme adalah aktivitas yang aktif, dimana peserta didik membina sendiri
pengetahuannya, mencari arti dari apa yang mereka pelajari dan merupakan proses
menyelesaikan konsep dan ide-ide baru dengan kerangka berfikir yang telah ada
dan dimilikinya.
Pendidikan formal merupakan salah satu solusi utama untuk membentuk
SDM yang berkualitas, karena dengan pendidikan memungkinkan untuk
mengembangkan kemampuan akademis maupun keterampilan lain yang dimiliki
peserta didik sehingga dapat digunakan dengan efektif dan efesien untuk bekal
hidupnya. Tolak ukur keberhasilan peningkatan kualitas pendidikan salah satunya
dapat dilihat dari hasil belajar. Hasil belajar, baik tingkat dasar maupun lanjutan
merupakan masalah yang selalu dianggap penting karena merupakan suatu bentuk
keberhasilan seseorang dalam belajarnya.
Menurut Slamet (2003:54), faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan
proses belajar mengajar dapat dibedakan menjadi dua faktor yaitu faktor internal
dan faktor eksternal, diantaranya adalah sebagai berikut:
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa, individu yang sedang belajar. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar individu yang belajar. Faktor internal meliputi minat, jasmani, intelegensi, pengelolaan diri yang tepat, motivasi dan kesehatan. Faktor eksternal meliputi lingkungan sosial, lingkungan sekolah, gaya mengajar guru, fasilitas dan sebagainya.
Menurut Nugroho (2003: 105) “peserta didik yang berprestasi belajar tinggi
dengan hasil belajar yang memuaskan cenderung memiliki motivasi daya saing
Hermawati, 2014
Patton dalam Hawadi (2004: 60) menjelaskan bahwa “tingkat intelegensi bukanlah satu-satunya faktor yang mempengaruhi hasil belajar tetapi hanyalah
salah satu faktor yang mempengaruhi, dan hasil belajar siswa disekolah 70%
dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30% lainnya dipengaruhi oleh lingkungan”.
Guru merupakan salah satu komponen yang sangat menentukan untuk
terselenggaranya proses pendidikan. Keberadaan guru merupakan pelaku utama
sebagai fasilitator penyelenggaraan proses belajar siswa. Oleh karena itu
kehadiran dan profesionalisme yang sangat berpengaruh dalam mewujudkan
program pendidikan nasional. Guru harus memiliki kualitas yang cukup memadai,
karena guru merupakan salah satu komponen mikro system pendidikan yang
sangat strategi dan banyak mengambil peran dalam proses pendidikan
persekolahan (Suyanto dan Hisyam, 2000: 27). Menurut Undang-Undang RI. No.
20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional BAB XI pasal 39, dinyatakan
bahwa:
(1) Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelola, pengembangan, pengawas, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan.
(2) Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan bimbingan dan pelatihan, Serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik di perguruan tinggi.
Guru memiliki peran yang penting, merupakan posisi strategi, dan
bertanggung jawab dalam pendidikan nasional. Guru memiliki tugas sebagai
pendidik, pengajar dan pelatih. Mendidik berarti meneruskan dan
mengembangkan nilai-nilai hidup. Sedangkan mengajar berarti meneruskan dan
mengembangkan ilmu, pengetahuan dan teknologi.
Syah (1999: 229) menyatakan bahwa "Guru yang berkualitas adalah guru
yang berkompetensi, yang berkemampuan untuk melaksanakan
kewajiban-kewajibannya secara bertanggung jawab dan layak". Tanggung jawab guru dalam
4
Hermawati, 2014
pelaksanaan, penilaian dan termasuk umpan balik dari penyelenggaraan tugas
tersebut. Sedangkan Hamalik dalam Yamin (2011: 7) menjelaskan bahwa guru
yang professional harus memenuhi persyaratan, meliputi: (1) Memiliki bakat
sebagai guru, (2) Memiliki keahlian sebagai guru, (3) Memiliki keahlian yang
baik dan terintergrasi, (4) Memiliki mental yang sehat, (5) Berbadan sehat, (6)
Memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas, (7) Guru adalah manusia
berjiwa pancasila, (8) Guru adalah Warga Negara yang baik. Penilaian kinerja
seseorang menurut Schuler dan Jackson (1999:11) salah satunya dapat dilihat
berdasarkan hasil (output). Berdasarkan pendapat tersebut maka kinerja guru juga
dapat dilihat melalui hasil (output) yang salah satunya adalah hasil prestasi siswa
berupa nilai Ulangan Harian atau sejenisnya. Berdasarkan data awal prestasi
belajar siswa di SMP Negeri Kabupaten Bangka Tengah belum menunjukkan
hasil yang memuaskan jika ditinjau dari nilai hasil Ulangan Harian.
Menurut UU No. 14 Tahun 2005, guru adalah “pendidik profesional dengan
tugas utama: mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai,
dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah”.
Tugas guru menurut Usman (2006: 26) sebagai pendidik, pengajar dan melatih berarti “meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi di sekolah dan harus mampu menarik simpati siswa”. Maka pelajaran apapun yang diberikan akan memotivasi siswa untuk meningkatkan hasil belajar.
Untuk itulah guru memegang peranan penting dalam proses belajar
mengajar di sekolah, maka dari itu seorang guru dituntut untuk mampu
mempergunakan hasil dari perkembangan teknologi tersebut dalam kegiatan
belajar mengajar agar hasil belajar dapat tercapai dengan maksimal.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong
upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil teknologi dalam proses belajar. Para
guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh
sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan
Hermawati, 2014
menggunakan alat yang murah dan efisien yang meskipun sederhana dan
bersahaja, tetapi merupakan keharusan dalam upaya mencapai tujuan pengajaran
yang diharapkan. Di samping mampu menggunakan alat-alat yang tersedia, guru
juga dituntut untuk dapat mengembangkan keterampilan membuat media
pembelajaran yang akan digunakannya apabila media tersebut belum tersedia.
Di sekolah, media pembelajaran memegang peranan sebagai alat yang
mendorong belajar siswa lebih efektif. Oleh karena itu guru tidak cukup memiliki
pengetahuan tentang media pengajaran saja, akan tetapi juga harus memilki
keterampilan memilih dan menggunakan media pembelajaran dengan baik
(Arsyad, 2013: 67).
Agar tercapai sistem pembelajaran yang baik dan pemahaman tentang
konsep IPS terpenuhi maka guru harus bisa menvariasi penggunaan media
pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan kepada siswa atau
karakteristik siswa agar lebih mudah menerima materi pelajaran, yang diantaranya
adalah memanfaatkan media yang berada di sekitar siswa agar materi yang
disampaikan dapat diterima dan siswa lebih termotivasi serta dapat
membangkitkan kreativitasnya dalam proses pembelajaran. Semakin banyak
terdapat pilihan dalam unsur-unsur program pengajaran tersebut terutama dalam
hal media pembelajaran dapat memberikan kontribusi bagi dunia pendidikan.
Alat-alat teknologi juga masuk di persekolahan dan didalam ruangan kelas
sebagai alat bantu (media) untuk meningkatkan mutu pendidikan. Teknologi
kependidikan (educational technologi) merupakan pengembangan, penerapan,
penilaian dari semua sistem, teknik dan peralatan yang digunakan untuk
memperbaiki proses belajar mengajar.
Menurut Sudjana dan Rivai (2011:3) media pembelajaran adalah “alat bantu mengajar atau media pengajaran yang merupakan bagian dari teknologi
pembelajaran yang pada umumnya berupa alat-alat atau sarana yang dapat
digunakan melalui indera mata atau telinga. Wujudnya dari yang sederhana seperti
6
Hermawati, 2014
lain-lain. Fungsi alat bantu mengajar sama pentingnya dengan kegiatan mengajar,
yang membantu efesiensi pencapaian tujuan yang diharapkan.
Di SMP Negeri yang ada di Kabupaten Bangka Tengah, variasi penggunaan
media pembelajaran sering kali masih diabaikan oleh sebagian guru dalam proses
pembelajaran. Banyak masalah yang berhubungan dengan variasi penggunaan
media pembelajaran ini antara lain: 1) Kurangnya kemampuan guru dalam
menerapkan media pembelajaran yang ada, 2) Kurangnya pemanfaatan media
yang sudah tersedia oleh guru, 3) Ketersediaan media di setiap lembaga
pendidikan masih sangat kurang, 4) Kurangnya dana untuk mengadakan media
pembelajaran, 5) dan lain-lain. Tentu saja hal ini akan membawa dampak yang
kurang baik terhadap hasil belajar siswa. Dampak yang sangat terasa adalah siswa
kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga muncul dampak
lanjutan yaitu kurangnya pemahaman terhadap materi pelajaran, sehingga
mengakibatkan rendahnya hasil belajar. Rendahnya hasil belajar siswa akan
berdampak pada rendahnya mutu pendidikan pada umumnya.
Sebagian besar guru mempunyai anggapan bahwa media pembelajaran itu
tidak penting tugas guru hanya mengajar saja. Tugas mengajar merupakan
pekerjaan rutinitas yang sehari-harinya tidak perlu adanya perubahan. Setiap
terjadi perubahan pada kurikulum, tidak serta merta terjadi perubahan pada proses
pembelajaran di sekolah. Hal seperti inilah yang menyebabkan munculnya
keterbelakangan dalam peningkatan mutu pendidikan.
Penelitian Schade dalam Munir (2003:4) menyatakan bahwa daya ingat
bagi orang yang membaca sendiri adalah yang terendah (1%). Daya ingat ini dapat
ditingkatkan sehingga (25% - 30%) dengan adanya bantuan alat pengajaran lain,
seperti televisi dan video. Metode pengajaran dan pembelajaran dapat menjadi
lebih meningkat sebanyak 60% apabila tiga dimensi digunakan.
Dari hasil observasi awal di lapangan, media pembelajaran yang ada di
sekolah seperti komputer, DVD player, proyektor dan lain-lain belum secara
maksimal dipergunakan oleh guru dalam pembelajaran IPS. Fasilitas tersebut
Hermawati, 2014
media tersebut digunakan dalam proses pembelajaran, tentu akan memberikan
manfaat yang lebih besar baik bagi siswa maupun guru sendiri. Dari hasil
observasi awal terhadap proses belajar mengajar di SMP Negeri yang ada di
Kabupaten Bangka Tengah masih terpusat pada penyampaian materi secara
konvensional, belum sampai kepada memaksimalkan media pembelajaran yang
sudah ada di sekolah. Hal tersebut dapat mengakibatkan rasa bosan para siswa
yang selalu dihadapkan pada pola pengajaran yang monoton sehingga siswa
kurang termotivasi untuk mengikuti proses belajar.
Dalam peningkatan hasil belajar siswa juga tidak lepas dari dukungan orang
tua. Diantaranya dukungan sosial ekonomi orang tua kepada anaknya sebagai
penunjang dalam memenuhi kebutuhan belajar, dukungan moral orang tua kepada
anaknya dapat berupa perhatian terhadap pemenuhan kebutuhan psikis yang
meliputi, berupa kasih sayang, keteladanan, bimbingan dan pengarahan,
dorongan, sehingga memberikan rasa percaya diri pada anak dalam
pergaulannya, dukungan mental agama adalah yang tidak kalah penting dari orang
tua kepada anaknya, hal ini memberikan pegangan kepada anak untuk mencapai
tujuan perjalanan hidupnya kelak, dan dukungan pendidikan berupa bimbingan
dan pengawasan terhadap anaknya dalam pendidikan formal dan informalnya,
seperti pendidikan aqidah, ibadah, dakwah, dan akhlaq, sehingga menjadikan
anaknya seorang yang saleh secara ilmu sosial dan agama. Dengan dukungan
tersebut, maka tugas orang tua yang harus diemban selanjutnya adalah
mendorong aktivitas belajar anaknya di sekolah dalam rangka mencapai suatu
prestasi belajar. Sebaliknya orang tua siswa di SMP Negeri yang ada di
Kabupaten Bangka Tengah dalam proses belajar anak, orang tua belum
sepenuhnya memberikan dukungan yang berbentuk perhatian, motivasi,
bimbingan kepada anak-anaknya.
Berdasarkan kenyataan tersebut diatas, maka diperlukan usaha-usaha
yang sehubungan dengan penelitian ini untuk meningkatkan hasil belajar, tetapi
8
Hermawati, 2014
Oleh karena itu penulis tertarik untuk meneliti “Pengaruh Persepsi Siswa
tentang Guru Profesional, Variasi Penggunaan Media Pembelajaran dan
Dukungan Orang Tua Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS di SMP Negeri Kabupaten Bangka Tengah”.
B. Identifikasi Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang konseptual dan faktual, maka dapat
dikemukakan bahwa permasalahan penelitian ini bertumpu pada pengaruh
persepsi siswa tentang profesionalisme guru, variasi penggunaan media
pembelajaran dan efektivitas dukungan orang tua terhadap hasil belajar siswa
pada Mata Pelajaran IPS di SMP Negeri Kabupaten Bangka Tengah. Permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: “Bagaimana pengaruh persepsi siswa tentang guru profesional, variasi penggunaan media
pembelajaran dan dukungan orang tua terhadap hasil belajar siswa pada Mata
Pelajaran IPS di SMP Negeri Kabupaten Bangka Tengah”.
C.Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka secara umum
yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimanakah pengaruh persepsi siswa tentang guru profesional terhadap hasil
belajar siswa pada mata pelajaran IPS ?
2. Bagaimanakan pengaruh persepsi siswa tentang variasi penggunaan media
pembelajaran terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS ?
3. Bagaimanakah pengaruh persepsi siswa tentang dukungan orang tua terhadap
hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS ?
4. Bagaimana pengaruh persepsi siswa tentang guru profesional, variasi
penggunaan media pembelajaran dan dukungan orang tua secara
bersama-sama terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS?
Hermawati, 2014
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh persepsi siswa tentang guru
profesional terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS.
2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variasi penggunaan media
pembelajaran terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS.
3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dukungan orang tua terhadap hasil
belajar siswa pada mata pelajaran IPS.
4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh persepsi siswa tentang guru
profesional, variasi penggunaan media pembelajaran dan dukungan orang tua
secara bersama-sama terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS.
E.Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
a. Untuk memberikan informasi mengenai pengaruh guru profesional, variasi
penggunaan media pembelajaran dan dukungan orang tua terhadap hasil
belajar siswa pada mata pelajaran IPS.
b. Untuk dijadikan pertimbangan bagi pihak-pihak yang berkepentingan di
dalam dunia pendidikan dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan.
2. Manfaat Teoritis
a. Untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dan untuk memberikan
sumbangan pemikiran mengenai pengaruh guru profesional, variasi
penggunaan media pembelajaran dan dukungan orang tua terhadap hasil
belajar siswa pada mata pelajaran IPS.
b. Sebagai bahan kajian dan pengembangan lebih lanjut khususnya tentang
pengaruh guru profesional, variasi penggunaan media pembelajaran dan
dukungan orang tua dengan hasil belajar terhadap kepentingan pendidikan.
F. Struktur Organisasi Tesis
Penulisan tesis yang berjudul “Pengaruh Persepsi Siswa tentang Guru
10
Hermawati, 2014
Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS di SMP Negeri Kabupaten Bangka Tengah”, terdiri dari lima bab.
Bab Pertama merupakan bab pendahuluan yang didalamnya berisi
pembahasan tentang: Latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian,
rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur
organisasi tesis.
Kemudian Bab Kedua berkaitan dengan pembahasan teoritis yang
didalamnya mencakup pembahasan tentang: Kajian pustaka, kerangka pemikiran,
penelitian terdahulu, dan hipotesis penelitian.
Pada Bab Ketiga dibahas mengenai metodologi penelitian yang didalamnya
mencakup pembahasan tentang: Lokasi penelitian, populasi dan sampel penelitian,
desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian,
proses pengembangan instrumen, tehnik pengumpulan data dan analisis data.
Sedangkan hasil penelitian dibahas dalam Bab Keempat. Pada bab ini
membahas laporan hasil penelitian yang meliputi pengolahan hasil penelitian dan
pembahasan hasil penelitian. dan
Hermawati, 2014
BAB III
METODE PENELITIAN
A.Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian
1. Lokasi dan Subjek Penelitian
Menurut Nasution (1996:43) lokasi penelitian adalah lokasi situasi sosial
yang mengandung tiga unsur, yakni: tempat, pelaku, dan kegiatan. Tempat adalah
tiap lokasi dimana manusia melakukan sesuatu, pelaku adalah semua orang yang
terdapat di lokasi tersebut, sedangkan kegiatan adalah apa yang dilakukan dalam
situasi sosial tersebut. Berdasarkan pengertian tersebut lokasi penelitian
dilaksanakan di SMP Negeri yang ada di Kabupaten Bangka Tengah Provinsi
Bangka Belitung. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan setelah peneliti
melakukan studi awal penelitian dan telah mendapat persetujuan dari pihak dinas
penddikan bangka tengah dan pihak sekolah untuk dilaksanakannya kegiatan
penelitian. Dan subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri di
Kabupaten Bangka Tengah.
2. Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau satuan analisis. Objek
penelitian ini dapat berupa manusia, gejala, organisasi, lembaga, pola sikap,
tingkah laku dan lain-lain yang menjadi objek penelitian (Jalalludin:1993:78).
Sehubungan hal tersebut yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah SMP
Negeri di Kabupaten Bangka Tengah. Jumlah sekolah yang menjadi populasi
adalah 18 sekolah, yang terdiri dari 2705 siswa kelas VIII. Sekolah tersebut dapat
54
Hermawati, 2014
Tabel 3.1
Populasi
No Sekolah Jumlah Siswa Kelas VIII
1
SMPN 1 Pangkalan Baru
SMPN 2 Pangkalan Baru
SMPN 1 Simpangkatis
SMPN 5 Satap Sungaiselan
SMPN 6 Satap Sungaiselan
SMPN 7 Satap Sungaiselan
220
populasi atau sebagian wakil dari populasi (Arikunto,1993:120). Persyaratan
Hermawati, 2014
parameter yang bisa dianggap menentukan representativeness suatu sampel yaitu
a) variabelity populasi, b) besar sampel, c) teknik penentuan sampel, dan d)
kecermatan memasukkan ciri-ciri sampel.
Teknik penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan simple random
sampling, yaitu cara pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak.
Penarikan sampel dari populasi menurut Isaac dan Michael dalam Sugiono
(2008:126), yaitu dengan menggunakan rumus:
Keterangan:
S = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
P = Proporsi populasi
d2 = Tingkat akuarsi (memakai 5%)
x2 = Tabel Chi-kuadrat yang dipakai pada dk = 1 dengan kesalahan 5% (= 3,841)
Untuk presisi tingkat akurasi 5% dengan tingkat kesalahan chi kuadrat 10%, maka
diperoleh jumlah sampel:
s
215responden.
Dari jumlah sampel ditentukan jumlah masing-masing sampel secara
proporsionate random sampling dengan rumus:
ni =
Keterangan:
ni = Jumlah sampel menurut straum
n = Jumlah sampel seluruhnya
Ni = Jumlah populasi menurut traum
56
Hermawati, 2014
Dalam penelitian ini jumlah SMP Negeri yang dijadikan sampel sebanyak 18
sekolah dengan jumlah siswa 2705 orang, sebagai berikut:
1. SMPN 1 Koba
ni =
=
x 215 = 18 siswa2. SMPN 2 Koba
ni =
=
x 215 = 12 siswa
3. SMPN 1 Lubuk Besar
ni =
=
x 215 = 17 siswa4. SMPN 2 Lubuk Besar
ni =
=
x 215 = 14 siswa5. SMPN 3 Satap Lubuk Besar
ni =
=
x 215 = 7 siswa6. SMPN 1 Namang
ni =
=
x 215 = 15 siswa7. SMPN 2 Namang
ni =
=
x 215 = 10 siswa8. SMPN 1 Pangkalan Baru
ni =
=
x 215 = 20 siswa9. SMPN 2 Pangkalan Baru
ni =
=
x 215 = 9 siswa10. SMPN 1 Simpangkatis
ni =
=
x 215 = 16 siswa11. SMPN 2 Simpangkatis
ni =
=
x 215 = 8 siswa12. SMPN 3 Simpangkatis
ni =
=
x 215 = 9 siswa13. SMPN 4 Simpangkatis
ni =
=
x 215 = 14 siswa14. SMPN 1 Sungaiselan
ni =
=
x 215 = 16 siswa15. SMPN 2 Sungaiselan
ni =
=
x 215 = 8 siswaHermawati, 2014
17. SMPN 6 Satap Sungaiselan
ni =
=
x 215 = 10 siswa18. SMPN 7 Satap Sungaiselan
ni =
=
x 215 = 7 siswaYang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII sebanyak
2705 siswa. Adapun yang menjadi latar belakang pengambilan sampel kelas VIII,
didasari kelas IX harus mempersiapkan diri untuk Ujian Nasional (UN),
sedangkan kelas VIII memiliki pengetahuan lebih banyak dari pada kelas VII.
Jumlah sampel untuk masing-masing sekolah setelah dilakukan perhitungan
dengan menggunakan rumus di atas, dapat dilihat pada tabel 3.2
Tabel 3.2
SMPN 1 Lubuk Besar
SMPN 2 Lubuk Besar
SMPN 3 Satap Lubuk Besar
SMPN 1 Namang
SMPN 2 Namang
SMPN 1 Pangkalan Baru
SMPN 2 Pangkalan Baru
SMPN 1 Simpangkatis
SMPN 5 Satap Sungaiselan
58
Hermawati, 2014 17
18
SMPN 6 Satap Sungaiselan
SMPN 7 Satap Sungaiselan
122
94
10
7
Jumlah 2705 215
B.Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain
survey (survey ekplanatory reseach), melalui survey diharapkan dapat
memperoleh data dan informasi yang diperlukan dalam penelitian. Menurut
pendapat Singarimbun dan Effendi (1995: 3) bahwa survey adalah suatu usaha
untuk mendapatkan dan mengumpulkan data serta informasi dari berbagai
individu, baik sebagian maupun seluruhnya dengan menggunakan standar
pertanyaan yang terpola dan terstruktur serta mengacu pada topik dan judul
penelitian, dalam rangka memperoleh gambaran pengaruh persepsi siswa tentang
guru profesional, variasi penggunaan media pembelajaran dan dukungan orang
tua terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS di SMP Negeri
Kabupaten Bangka Tengah Propinsi Kepulauan Bangka Belitung. Data yang
dikumpulkan diperoleh melalui alat ukur berupa kuesioner (angket) untuk
dianalisis secara kuantitatif dengan statistika korelasi dan regresi sederhana
maupun berganda.
C.Metode Penelitian
Sugiyono (2013: 3) mengatakan bahwa metode penelitian pada dasarnya
merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan
tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu
diperhatikan yaitu cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan. Cara Ilmiah berarti
kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris,
dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara
yang masuk akal sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti
Hermawati, 2014
lain dapat mengamati cara-cara yang dilakukan. Sistematis artinya proses yang
digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang
bersifat logis. Penelitian ini adalah penelitian populasi dari responden siswa-siswi
SMP Negeri yang ada di Kabupaten Bangka Tengah. Pendekatan kuantitatif ini
menggunakan metode survey, karena mengambil sampel dari suatu populasi
dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengukur data pokok.
D.Definisi Operasional dan Variabel Penelitian
Untuk memahami lebih lanjut penelitian ini maka peneliti mengindentikasi
variabel secara operasional. Adapun variabel yang akan diteliti di dalam
penelitian ini, yakni:
1. Guru Profesioanal
Guru Profesional adalah guru yang memiliki kompetensi yang
dipersyaratkan untuk melakukan tugas pendidikan dan pengajaran. Dalam PP 19
tahun 2005 pasal 28 ayat (3) profesional guru meliputi empat kompetensi yaitu: 1)
Kompetensi Kepribadian, 2) Kompetensi Pedagogik, 3) Kompetensi Profesional
dan 4) Kompetensi Sosial. Bentuk bagan operasional variabelnya adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.3
Operasional Variabel Profesionalisme Guru
Konsep Variabel Indikator Instrumen
Guru Profesional skala likert, 5 option dari indikator kompetensi
1) Guru memakai pakaian yang rapih dan sopan ketika mengajar.
60
2. Kompetensi Pedagogik meliputi: 4) Guru menggunakan
bahasa yang dapat dimengerti siswa dalam mengajar.
5) Guru merespon setiap pertanyaan dan pendapat dari siswa. 6) Guru memberikan
motivasi dan nasehat kepada siswa.
Hermawati, 2014 11) Guru menata materi
pelajaran sesuai dengan sifat atau karakteristik siswa.
12) Guru memotivasi siswa agar berprestasi dalam belajar.
13) Guru menjelaskan materi pelajaran dengan bahasa yang tidak dapat dimengerti oleh siswa.
14) Pada setiap akhir pembahasan materi siswa mendapat nilai dibawah kriteria ketuntasan minimal (KKM).
16) Penguasaan materi oleh guru membuat saya mudah memahami materi pelajaran IPS.
62
c. Prilaku dan tutur kata baik dan berasal dari satu buku saja tetapi juga dari berbagai buku sumber lain atau berita lainnya. 19) Guru memanfaatkan dari keluarga kaya dengan murid dari keluarga biasa.
22) Prilaku dan tutur kata guru baik dan sopan di dalam lingkungan sekolah ataupun di luar lingkungan sekolah. 23) Guru menyapa siswa,
ketika bertemu di sekolah ataupun di luar sekolah.
Hermawati, 2014 25) Guru tidak pernah
membicarakan guru lain baik ketika didalam dan diluar kelas.
2. Variasi Penggunaan Media Pembelajaran
Variasi Penggunaan Media Pembelajaran adalah keanekaan yang membuat
sesuatu tidak monoton berwujud perubahan-perubahan atau perbedaan-perbedaan
yang sengaja diciptakan atau dibuat untuk memberikan kesan yang unik dari
penggunaan media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk
menyampaikan isi materi pengajaran (Arsyad, 2013: 80).
Tabel 3.4
Operasional Variabel Variasi Penggunaan Media Pembelajaran
Konsep Variabel Indikator Instrumen
Variasi skala likert, 5 option dari indikator media
1) Guru menggunakan media pembelajaran sesuai dengan materi pembelajaran IPS.
2) Guru menggunakan media pembelajaran secara bervariasi dan berimbang sehingga siswa tidak bosan.
64 e. Isi media sesuai
dengan konsep
2. Kriteria pemilihan media meliputi:
a. Media harus sesuai dengan sifat atau karakteristik siswa. (8)
b. Media harus sesuai dengan waktu yang tersedia. (9)
c. Media harus sesuai dengan kondisi
4) Guru menggunakan media pembelajaran mudah dimengerti dan dipahami oleh siswa.
5) Guru menggunakan media sesuai dengan konsep materi yang dipelajari.
6) Guru menggunakan media yang tidak mudah untuk digunakan dan tidak fleksibel.
7) Media pembelajaran yang
digunakan guru membantu siswa dalam memperoleh informasi tentang materi pelajaran IPS.
8) Media yang digunakan guru sesuai dengan sifat atau karakteristik siswa.
9) Guru menggunakan media sesuai dengan waktu untuk menggunakannya.
10) Guru menggunakan media sesuai dengan kondisi
lingkungan siswa.
Hermawati, 2014
k. Media yang dapat mengundang
12) Media yang digunakan oleh guru murah dan mudah diperoleh.
13) Media pembelajaran yang digunakan guru luwes, praktis dan tahan lama.
14) Guru menggunakan media
pembelajaran sesuai dengan taraf berfikir siswa.
15) Guru menggunakan media pembelajaran disertai partisipasi
siswa.
16) Guru secara efektif dan efisien dalam menggunakan media pembelajaran.
17) Media yang digunakan guru tidak menakutkan dan
menjijikkan bagi siswa. 18) Media yang digunakan guru
dapat mengundang perhatian dan menarik minat belajar siswa.
19) Bahan media pembelajaran yang digunakan guru aman dan
tidak membahayakan bagi siswa.
66
Hermawati, 2014
digunakan tidak menyulitkan siswa dalam belajar. (20) n. Media harus sesuai
dengan strategi pembelajaran. (21) o. Media harus sesuai
dengan evaluasi c. Media audio-visual.
digunakan guru tidak
menyulitkan siswa dalam proses belajar.
21) Guru menggunakan media tidak sesuai dengan strategi
pembelajaran IPS.
22) Media yang digunakan oleh guru sesuai dengan evaluasi
pembelajaran. 23) Guru terampil dalam
menggunakan media pembelajaran.
24) Media yang digunakan guru tepat dalam mendukung isi bahan pelajaran.
25) Guru dalam mengajar menggunakan media audio, visual, dan audio-visual.
3. Dukungan Orang Tua
Dukungan orang tua adalah bantuan yang diberikan orang tua sebagai orang
yang bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup dan pendidikan anaknya
(Hasbullah, 2001: 39).
Sebagai orang tua harus dapat membantu dan mendukung terhadap segala
usaha yang dilakukan oleh anaknya serta dapat memberikan pendidikan informal
guna membantu pertumbuhan dan perkembangan anak tersebut serta untuk
mengikuti atau melanjutkan pendidikan pada program pendidikan formal di
sekolah.
Tabel 3.5
Operasional Variabel Dukungan Orang Tua
Hermawati, 2014 dengan skala likert, 5 option dari indikator
c. Sarana belajar di rumah. (3)
d.Baju seragam. (4)
e. Ekstrakulikuler. (5)
f. Uang saku. (6)
g.Mengikuti les atau atau kursus (7)
h.Peraturan sekolah. (8)
i. Buku paket atau buku penunjang
1) Orang tua menyediakan peralatan dan perlengkapan sekolah.
2) Orang tua memberi uang transportasi kesekolah.
3) Orang tua menyediakan meja dan lampu belajar dirumah.
4) Orang tua membelikan baju seragam sekolah.
5) Orang tua menyuruh untuk mengikuti kegiatan
ekstrakulikuler.
6) Orang tua memberi uang saku kesekolah.
7) Orang tua menyuruh untuk mengikuti les atau kursus pada bidang tertentu seperti, kursus komputer, les bahasa inggris dan lain-lain.
8) Orang tua mendukung peraturan yang ditetapkan sekolah kepada anak, seperti tidak boleh memakai motor dan membawa hp ke sekolah.
68
10) Orang rang tua memenuhi kebutuhan menu makan empat sehat lima sempurna.
11) Orang tua ketika waktu sholat mengajak untuk
14) Orang tua menanamkan sikap peduli terhadap orang lain.
15) Orang tua mengontrol ketika bermain dan nonton TV.
16) Orang tua menghargai prestasi anak.
Hermawati, 2014
20) Orang tua hadir tepat waktu ketika diundang ke sekolah. 21) Orang tua menjanjikan
pendidikan ketingkat yang lebih tinggi.
22) Orang tua memperhatikan keberangkatan anak ke sekolah dan pulang sekolah.
23) Orang tua datang kesekolah ketika pengambilan raport.
24) Orang tua memantau perkembangan anak
disekolah melalui wali kelas dan guru BK.
25) Orang tua berdiskusi dengan guru tentang kemajuan studi anak.
4. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan keberhasilan peserta didik dalam mengoptimalkan
kemampuan dirinya dalam proses belajar. Muhibbin (2008: 141) hasil belajar
siswa pada dasarnya merupakan hasil usaha dalam memperoleh kecakapan
tertentu dan hasil belajar ini berarti telah terjadi perubahan perilaku pada diri
siswa yang telah belajar. Perubahan ini bisa berbentuk sikap, watak, keterampilan
dan penyesuaian diri. Adapun bentuk operasionalisasinya adalah sebagai berikut:
Tabel 3.6
70
Hermawati, 2014
Konsep Variabel Sumber Data Data
Hasil Belajar
Data yang diperoleh dari pihak sekolah tentang rata-rata nilai ulangan harian yang diperoleh siswa kelas VIII, mata pelajaran IPS.
Rata-rata nilai
Kuesioner digunakan untuk mengukur guru profesional, variasi penggunaan
media pembelajaran dan dukungan orang tua, dalam penelitian ini menggunakan
skala ordinal dengan teknik skala likert (bervariasi).
Menurut Indriantono dan Bambang Supomo (1999: 104):
“Skala likert merupakan metode mengukur sikap dengan menyatakan setuju
dan tidak setujuannya terhadap subjek, objek atau kejadian tertentu. Skala ini pada umumnya menggunakan lima angka penelitian, yaitu: 1) sangat setuju 2) setuju 3) tidak pasti atau netral 4) tidak setuju, dan 5) sangat tidak
setuju”.
Mengacu pada skala likert diatas, maka diberikan skor pada setiap alternatif
yang dipilih oleh responden. adapun skornya sebagai berikut:
Skor 5 untuk jawaban sangat setuju/selalu/sangat sesuai. Skor 4 untuk jawaban setuju/sering/sesuai.
Skor 3 untuk jawaban ragu-ragu/kadang-kadang. Skor 2 untuk jawaban tidak setuju/jarang/tidak sesuai.
Skor 1 untuk jawaban sangat tidak setuju/tidak pernah/sangat tidak sesuai.
Untuk pentanyaan yang bersifat negatif, skor yang diberikan dibalik dengan skor
yang ada pada jawaban diatas, yaitu:
Hermawati, 2014
Skor 2 untuk jawaban setuju/sering/sesuai. Skor 3 untuk jawaban ragu-ragu/kadang-kadang. Skor 4 untuk jawaban tidak setuju/jarang/tidak sesuai.
Skor 5 untuk jawaban sangat tidak setuju/tidak pernah/sangat tidak sesuai.
Data kuesioner diuji dengan uji validitas (test of validity) dan uji realibilitas
(test of reliability) guna menguji ke akuratan dan kesungguhan dari jawaban
responden. Uji validitas dan uji realibilitas akan dilakukan terhadap item-item
pertanyaan yang disusun berdasarkan skala likert.
2. Rata-Rata Nilai Siswa Mata Pelajaran IPS Kelas VIII
Hasil belajar mata pelajaran IPS akan diukur dengan menggunakan hasil
rata-rata nilai ulangan harian siswa kelas VIII.
F. Proses Pengembangan Instrumen
Sebelum instrumen digunakan dalam kegiatan penelitian ini, terlebih dahulu
dilakukan uji instrumen terhadap kelompok siswa dari populasi yang bukan
merupakan bagian dari sampel penelitian. Uji instrumen dilakukan untuk melihat
validitas dan reliabilitas dengan menggunakan program anates. Apabila instrumen
telah memenuhi syarat-syarat validitas dan reliabilitas tes, barulah instrumen
digunakan dalam kegiatan penelitian. Sementara data pendukung dari hasil angket
berupa tanggapan siswa selama kegiatan penelitian dilakukan dikumpulkan
melalui penyebaran angket dan digunakan untuk mendukung analisis data
penelitian.
Untuk mendapatkan data yang akurat dalam penelitian ini, instrumen
tersebut harus memiliki tingkat kesahihan serta keterandalan (validitas dan
reliabilitas).
Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto (1998: 135) menyatakan bahwa:
”Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan yang penting yaitu valid
dan reliabel”.
72
Hermawati, 2014 sebagai beriku:
1. Uji Validitas
Instrumen dikatakan valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2007:137). Pengujian
instrumen pengumpul data dilakukan terhadap 30 siswa orang responden secara
acak diluar anggota sampel penelitian.
Kriteria pengujian diambil dengan membandingkan nilai rhitung dan rtabel
dengan taraf nyata α = 0,05. Item soal dinyatakan valid jika memenuhi
persyaratan rhitung > rtabel.
Secara teknis operasional uji validitas instrumen dilakukan dengan
menggunakan program Microsoft Excel 2007. Dari hasil pengujian menunjukkan
bahwa instrumen tersebut valid. Dengan demikian maka layak dijadikan alat
pengumpul data yang sah.
Berdasarkan rekapitulasi hasil pengujian instrumen validitas, maka
item-item yang tidak valid tidak dipakai. Dengan demikian item-item yang tidak valid dari
seluruh intrumen tersebut disusun kembali untuk kemudian disebar kepada
responden anggota sampel penelitian. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
Tabel 3.7
Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Instrumen
No r hitung r table Valid/Tidak
Valid Keterangan
X1.1 -0.041 0.297 Tidak Valid Dibuang
X1.2 0.433 0.297 Valid Dipakai
X1.3 0.440 0.297 Valid Dipakai
Lanjutan Tabel 3.7 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Instrumen
X1.4 0.364 0.297 Valid Dipakai
X1.5 0.527 0.297 Valid Dipakai
X1.6 0.491 0.297 Valid Dipakai
X1.7 0.248 0.297 Tidak Valid Dibuang
X1.8 0.448 0.297 Valid Dipakai
Hermawati, 2014
X1.10 0.187 0.297 Tidak Valid Dibuang
X1.11 0.513 0.297 Valid Dipakai
X1.12 0.465 0.297 Valid Dipakai
X1.13 0.254 0.297 Tidak Valid Dibuang
X1.14 0.411 0.297 Valid Dipakai
X1.15 0.454 0.297 Valid Dipakai
X1.16 0.504 0.297 Valid Dipakai
X1.17 0.712 0.297 Valid Dipakai
X1.18 0.727 0.297 Valid Dipakai
X1.19 0.294 0.297 Tidak Valid Dibuang
X1.20 0.320 0.297 Valid Dipakai
X1.21 0.503 0.297 Valid Dipakai
X1.22 0.489 0.297 Valid Dipakai
X1.23 0.449 0.297 Valid Dipakai
X1.24 0.358 0.297 Valid Dipakai
X1.25 -0.060 0.297 Tidak Valid Dibuang
X2.1 0.408 0.297 Valid Dipakai
X2.2 0.632 0.297 Valid Dipakai
X2.3 0.368 0.297 Valid Dipakai
X2.4 0.584 0.297 Valid Dipakai
X2.5 0.460 0.297 Valid Dipakai
X2.6 0.509 0.297 Valid Dipakai
X2.7 0.571 0.297 Valid Dipakai
X2.8 0.548 0.297 Valid Dipakai
X2.9 0.513 0.297 Valid Dipakai
X2.10 0.631 0.297 Valid Dipakai
X2.11 0.650 0.297 Valid Dipakai
X2.12 0.303 0.297 Valid Dipakai
X2.13 0.730 0.297 Valid Dipakai
X2.14 0.663 0.297 Valid Dipakai
X2.15 0.537 0.297 Valid Dipakai
X2.16 0.661 0.297 Valid Dipakai
X2.17 -0.278 0.297 Tidak Valid Dibuang
Lanjutan Tabel 3.7 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Instrumen
X2.18 0.549 0.297 Valid Dipakai
X2.19 0.285 0.297 Tidak Valid Dibuang
X2.20 0.503 0.297 Valid Dipakai
X2.21 0.520 0.297 Valid Dipakai
74
Hermawati, 2014
X2.23 0.438 0.297 Valid Dipakai
X2.24 0.349 0.297 Valid Dipakai
X2.25 0.527 0.297 Valid Dipakai
X3.1 0.415 0.297 Valid Dipakai
X3.2 0.295 0.297 Tidak Valid Dibuang
X3.3 0.504 0.297 Valid Dipakai
X3.4 0.436 0.297 Valid Dipakai
X3.5 0.472 0.297 Valid Dipakai
X3.6 0.277 0.297 Tidak Valid Dibuang
X3.7 0.486 0.297 Valid Dipakai
X3.8 0.228 0.297 Tidak Valid Dibuang
X3.9 0.331 0.297 Valid Dipakai
X3.10 0.590 0.297 Valid Dipakai
X3.11 0.544 0.297 Valid Dipakai
X3.12 0.237 0.297 Tidak Valid Dibuang
X3.13 0.370 0.297 Valid Dipakai
X3.14 0.464 0.297 Valid Dipakai
X3.15 0.405 0.297 Valid Dipakai
X3.16 0.504 0.297 Valid Dipakai
X3.17 0.665 0.297 Valid Dipakai
X3.18 0.391 0.297 Valid Dipakai
X3.19 0.348 0.297 Valid Dipakai
X3.20 0.517 0.297 Valid Dipakai
X3.21 0.412 0.297 Valid Dipakai
X3.22 0.603 0.297 Valid Dipakai
X3.23 0.566 0.297 Valid Dipakai
X3.24 0.250 0.297 Tidak Valid Dibuang
X3.25 0.647 0.297 Valid Dipakai
Keterangan: X1 dipakai sebanyak 19 item soal X2 dipakai sebanyak 23 item soal X3 dipakai sebanyak 20 item soal
2. Uji Reliabilitas
Instrumen yang reliabel menurut Sugiono (2010: 172) adalah instrumen
yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama akan
Hermawati, 2014
dengan internal consistency dengan teknik KR. 20. Kriteria pengujian reliabilitas
adalah jika rhitung > rtabel dengan tingkat kepercayaan 95% dengan dk (n-2) maka
item pertanyaan tersebut dikatakan reliabel.
Secara teknis operasioanal uji reliabilitas intrumen dilakukan dengan
menggunakan program Microsoft Excel 2007. Dari hasil pengujian, menunjukkan
bahwa instrumen tersebut reliable. Dengan demikian maka layak dijadikan alat
pengumpulan data yang sah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut
ini:
Tabel 3.8
Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
Variabel r hitung r tabel Keterangan
Tingkat Guru Profesional (X1) 0.763 0.396 Reliabel Tingkat Variasi Penggunaan
Media Pembelajaran (X2) 0.855 0.396 Reliabel
Tingkat Dukungan Orang Tua
(X3) 0.829 0.396 Reliabel
G.Teknik Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data
primer adalah data yang diperoleh langsung dari objek penelitian sesuai dengan
ruang lingkup dan kebutuhannya, sedangkan data sekunder adalah data yang
diperoleh secara tidak langsung dari objek yang diteliti. Pengumpulan data primer
dan sekunder dalam penelitian ini, menggunakan teknik sebagai berikut:
1. Pengumpulan data primer dilakukan melalui:
Penyebaran kuesioner kepada sejumlah siswa dan dari nilai rata-rata ulangan
harian siswa kelas VIII di SMP Negeri Kabupaten Bangka Tengah.
2. Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui:
Studi literatur yaitu penelitian dengan jalan mempelajari buku-buku, dan
catatan lainnya yang ada kaitannya dengan materi penelitian.
H. Teknik Analisis Data
76
Hermawati, 2014
Teknik analisis menggunakan pendekatan statistic parametric jika
asumsi-asumsi statistiknya terpenuhi dan apabila asumsi-asumsinya tidak terpenuhi maka data
akan dianalisis dengan teknik bebas atau non parametric. Untuk menentukan
terpenuhi tidaknya asumsi-asumsi tersebut maka dilakukan dengan uji normalitas,
uji multikolinearitas, uji autokorelasi dan uji heterokedastisitas.
a. Uji Normalitas
Untuk mengetahui normalitas data yang akan digunakan dalam menganalisa
pengaruh persepsi siswa tentang guru profesional, variasi penggunaan media
pembelajaran, dan dukungan orang tua terhadap hasil belajar siswa menggunakan
uji normalitas dengan cara melihat grafik normal PP Plot. Uji normalitas dalam
penelitian ini menggunakan tehnik Kolmogorov Smirnov Test, dengan bantuan
SPSS Versi 20 for Windows, terhadap data variabel Guru Profesional ( ),
Variasi Penggunaan Media Pembelajaran ( ), Dukungan Orang Tua ( ),
terhadap Hasil Belajar (Y). Kriteria pengujian normalitas data adalah jika nilai
probabilitas > 0,05, maka data berdistribusi normal.
b. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent). Dalam model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Uji
multikolinearitas dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat nilai tolerance
dan variance inflation factor (VIF) dengan bantuan program SPSS Versi 20 for
Windows. Apabila nilai tolerance value dibawah 0,1 dan VIF diatas 5, maka dapat
dikatakan bahwa tidak terjadi multikolinearitas (Santoso, 2010: 206).
c. Uji Autokorelasi
Autokorelasi juga disebut Independent Errors. Regresi Berganda
mengasumsikan residu observasi seharusnya tidak berkorelasi (atau bebas).
Asumsi ini bisa diuji dengan teknik statistik Durbin Watson, yang menyelidiki
korelasi berlanjut antar error (kesalahan).Durbin Watson menguji apakah residual
yang berdekatan saling berkorelasi. Statistik pengujian bervariasi antara 0 hingga
Hermawati, 2014
mengindikasikan korelasi negatif antar residu, di mana nilai < 2 mengindikasikan
korelasi positif. Dengan menggunakan bantuan program SPSS Versi 20 for
Windows.
Dengan melakukan uji Durbin Watson, dapat diketahui apakah terdapat
autokorelasi antar sesama urutan pengamatan dari waktu ke waktu. Secara umum,
kriteria yang digunakan adalah:
Jika d < 4dL, berarti ada autokorelasi positif
Jika d > 4dL, berarti ada autokorelasi negatif
Jika dU < d < 4 – dU, berarti tidak ada autokorelasi positif atau negatif
Jika dL ≤ d ≤ dU atau 4 –dU ≤ d ≤ 4 – dL, pengujian tidak meyakinkan.
d. Uji Heterokedastisitas
Uji Heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain (Santoso, 2010: 207). Pendeteksian ada tidaknya heterokedastisitas dalam
penelitian ini dilakukan dengan melihat nilai probabilitas melalui bantuan
program SPSS Versi 20 for Windows. Apabila nilai probabilitasnya > nilai
alpanya 0,05 maka dapat dipastikan model tidak mengandung unsur
heterokedastisitas.
2. Pengujian Hipotesis
Uji hipotesis dimaksudkan untuk menarik kesimpulan apakah hipotesis
penelitian yang dirumuskan didukung atau tidak oleh data empirik. Uji hipotesis
dilakukan dengan analisis korelasi dan regresi sederhana maupun berganda.
a. Persamaan Regresi Berganda
Berdasarkan hasil penelitian akan diperoleh konstanta dan koefisien regresi
untuk persamaan regresi berganda. Persamaan regresi berganda secara umum
adalah: