• Tidak ada hasil yang ditemukan

UJI POTENSI EKSTRAK BIJI JINTAN HITAM (Nigella sativa L.) ASAL INDONESIA SEBAGAI OBAT ANTIPARKINSON.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UJI POTENSI EKSTRAK BIJI JINTAN HITAM (Nigella sativa L.) ASAL INDONESIA SEBAGAI OBAT ANTIPARKINSON."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains Program Studi Kimia

Oleh

FAJRI NUR ADRIANTO 1005259

PROGRAM STUDI KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

i

UJI POTENSI EKSTRAK BIJI JINTAN HITAM (Nigella sativa L.) ASAL INDONESIA SEBAGAI OBAT ANTIPARKINSON

Oleh

Fajri Nur Adrianto

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Fajri Nur Adrianto 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa izin

(3)

ii

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I

Dr. Ratnaningsih Eko Sardjono, M.Si. NIP. 196919041992032002

Pembimbing II

Prof. Dr. Asep Kadarohman, M.Si. NIP. 196305091987031002

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Kimia

(4)

Fajri Nur Adrianto, 2014

Uji potensiekstrak biji jintan hitam (nigella sativa L.) asal Indonesia sebagai obat antiparkinson

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

LEMBAR HAK CIPTA ... Error! Bookmark not defined. LEMBAR PENGESAHAN ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... Error! Bookmark not defined. ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined. BAB I : PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1.1 Latar Belakang Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.2 Rumusan Masalah Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.3 Batasan Masalah Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.4 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.5 Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.6 Penjelasan Istilah ... Error! Bookmark not defined. 1.7 Sistematika Penulisan ... Error! Bookmark not defined. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA... Error! Bookmark not defined. 2.1 Penyakit Parkinson ... Error! Bookmark not defined. 2.2 Tinjauan Botani Tanaman Jintan Hitam .. Error! Bookmark not defined. 2.3 Kandungan Senyawa-Senyawa dalam Biji Jintan Hitam ... Error! Bookmark not defined.

(5)

Fajri Nur Adrianto, 2014

Uji potensiekstrak biji jintan hitam (nigella sativa L.) asal Indonesia sebagai obat antiparkinson

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.5.1 Hewan Uji ... Error! Bookmark not defined. 2.5.2 Toksisitas Akut ... Error! Bookmark not defined. 2.5.3 Katalepsi ... Error! Bookmark not defined. BAB III : METODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined. 3.1 Sampel dan Lokasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2 Alat dan Bahan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2.1 Alat... Error! Bookmark not defined. 3.2.2 Bahan ... Error! Bookmark not defined. 3.3 Metodologi Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.3.1 Tahap Pra Uji Farmakologi... Error! Bookmark not defined. 3.3.2 Uji Farmakologi Antiparkinson ... Error! Bookmark not defined. 3.3.2.1 Preparasi Pemberian Dosis ... Error! Bookmark not defined.

3.3.2.2 Preparasi Hewan Uji ... Error! Bookmark not defined.

3.3.2.3 Pengujian Toksisitas Akut ... Error! Bookmark not defined.

3.3.2.4 Pengujian Katalepsi ... Error! Bookmark not defined.

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined. 4.1 Hasil Pra Uji Farmakologi Antiparkinson .... Error! Bookmark not defined. 4.1.1 Hasil Ekstraksi Biji Jintan Hitam... Error! Bookmark not defined. 4.1.2 Hasil Analisis Fitokimia dan Karakterisasi Ekstrak ... Error! Bookmark not defined.

(6)

Fajri Nur Adrianto, 2014

Uji potensiekstrak biji jintan hitam (nigella sativa L.) asal Indonesia sebagai obat antiparkinson

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined.

5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.

5.2 Saran ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.

(7)

v

Fajri Nur Adrianto, 2014

Uji potensiekstrak biji jintan hitam (nigella sativa L.) asal Indonesia sebagai obat antiparkinson

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji potensi ekstrak biji jintan hitam (Nigella sativa L.) asal Indonesia sebagai obat antiparkinson. Pengujian potensi ekstrak biji jintan hitam sebagai obat antiparkinson dilakukan dengan cara uji farmakologi pada mencit yang meliputi pengujian toksisitas akut dan katalepsi (kekakuan) yang merupakan gejala yang ditimbulkan dari penyakit Parkinson. Gejala katalepsi diinduksi menggunakan haloperidol dosis 5 mg/kg berat badan (mg/kgbb). Pengujian toksisitas akut menggunakan dosis 750 mg/kgbb, 1500 mg/kgbb, dan 3000 mg/kgbb mencit. Pengujan potensi ekstrak biji jintan hitam dilakukan menggunakan dosis 200 mg/kgbb dan 400 mg/kgbb secara in-vivo terhadap mencit yang mengalami katalepsi akibat induksi haloperidol. Pengamatan katalepsi dilakukan menggunakan metode Costall dan Olley dengan interval waktu pengujian 30 menit selama 2 jam setelah injeksi haloperidol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak biji jintan hitam tidak menunjukan efek toksik hingga dosis 3000 mg/kgbb, sehingga aman digunakan hingga tingkat dosis tersebut. Pada pengujian katalepsi, ekstrak biji jintan hitam dosis 200 dan 400 mg/kgbb mampu menurunkan gejala katalepsi secara signifikan (P<0,05) dibandingkan terhadap kontrol negatif dengan melihat adanya penurunan waktu menggantung mencit pada kelompok mencit percobaan dosis 200 dan 400 mg/kgbb terhadap kelompok kontrol negatif yang menunjukkan tingkat kekakuan mencit berkurang. Dosis ekstrak 400 mg/kg memiliki kemampuan menurunkan katalepsi lebih baik dibandingkan dosis ekstrak 200 mg/kg. Dengan demikian, ekstrak biji jintan hitam memiliki potensi untuk mengobati gejala penyakit Parkinson.

(8)

vi

Fajri Nur Adrianto, 2014

Uji potensiekstrak biji jintan hitam (nigella sativa L.) asal Indonesia sebagai obat antiparkinson

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

The present study was carried out to examine the potential of Nigella sativa seeds extract from Indonesia as antiparkinson’s remedy. The potentials examination of

Nigella sativa seeds extract for use as antiparkinson’s medicine were assesed

using pharmacological test to mice which include acute toxicity test dan catalepsy test. Catalepsy was induced using haloperidol 5 mg/kg. Acute toxicity test was assesed at three dose levels respectively 750 mg/kg, 1500 mg/kg, dan 3000 mg/kg. The potential of Nigella sativa seeds extract was measured using in-vivo parameters to haloperidol-induced catalepsy mice at two dose levels 200 mg/kg dan 400 mg/kg respectively. The cataleptic scores was measured using Costall dan Olley high bar test method 30 minute after the administration of haloperidol and continued every interval time 30 minute for 2 hours. The results of this study were found that the Nigella sativa seeds extract from Indonesia

weren’t indicated the toxic effect up to dose level 3000 mg/kg body weight, and

hence the extracts were cosidered safe to use up to 3000 mg/kg dose level.The cataleptic scores showed that Nigella sativa seeds extract at dose levels 200 mg/kg and 400 mg/kg could reduced catalepsy significantly (P<0,05) as compared to negative control group. Dose level 400 mg/kg found to be reduced catalepsy more significant than dose level 200 mg/kg. Thus, Nigella sativa seeds extract had the potential to treated Parkinson symptom.

(9)

Fajri Nur Adrianto, 2014

Uji potensiekstrak biji jintan hitam (nigella sativa L.) asal Indonesia sebagai obat antiparkinson

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Penelitian

Jintan hitam atau Nigella sativa merupakan salah satu tanaman yang tumbuh subur di wilayah tropis. Tanaman ini termasuk famili Ranunculaceae, yang merupakan tanaman berbiji. Jintan hitam juga tergolong tanaman gulma yang tumbuh semusim dengan tinggi 20-50 cm. Penyebaran tanaman ini meliputi wilayah Mediterania Timur hingga ke wilayah India dan Asia Tenggara termasuk Indonesia. Jintan hitam telah lama dimanfaatkan sebagai tanaman obat khususnya pada bagian biji. Selain telah lama digunakan sebagai obat tradisional, tanaman ini juga banyak digunakan sebagai bumbu masakan di daerah Timur Tengah (Gilani et al., 2004). Menurut sejarah, jintan hitam ini telah digunakan sebagai obat tradisional sejak 2000-3000 tahun sebelum Masehi di daerah Timur Tengah.

(10)

Fajri Nur Adrianto, 2014

Uji potensiekstrak biji jintan hitam (nigella sativa L.) asal Indonesia sebagai obat antiparkinson

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(11)

Fajri Nur Adrianto, 2014

Uji potensiekstrak biji jintan hitam (nigella sativa L.) asal Indonesia sebagai obat antiparkinson

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

metabolit sekunder pada biji jintan hitam akan berbeda tergantung dari perngaruh lingkungan tempat tumbuh tanaman.

Kegunaan jintan hitam telah banyak diteliti dalam berbagai penelitian mengenai aktivitas biji jintan hitam terhadap berbagai penyakit. Secara tradisional, banyak kegunaan dari biji jintan hitam yang telah dilaporkan termasuk terhadap penyakit neurodegeneratif (Warrier et al., 2004). Bukti empirik penggunaan ekstrak biji jintan hitam untuk mengobati gejala penyakit neurodegeneratif telah diketahui sejak zaman dahulu di wilayah Timur Tengah. Secara tradisional air hasil perebusan biji jintan hitam asal Timur Tengah telah banyak digunakan untuk mengobati gejala-gejala penyakit seperti kekakuan otot (muscle rigidity), tremor, serta gejala katalepsi (kekakuan) yang sebagian besar merupakan gejala-gejala yang ditimbulkan dari penyakit neurodegeneratif. Bukti tersebut menunjukkan biji jintan hitam juga dapat berpotensi untuk mengobati penyakit Parkinson karena telah diketahui secara tradisional mampu mengobati gejala penyakit yang sama dengan gejala penyakit neurodegeneratif. Penelitian aktivitas antiparkinson jintan hitam telah dilakukan di India. Sandhu dan Rana (2013) sebelumnya telah meneliti tentang aktivitas antiparkinson ekstrak etanol biji jintan hitam asal India terhadap gejala kekakuan otot pada mencit yang diinduksi oleh klorpromazin agar mengalami gejala kekakuan. Hasil penelitian tersebut diketahui ekstrak etanol biji jintan hitam dengan dosis 200 mg/kg dan 400 mg/kg dapat menurunkan tingkat kekakuan meskipun tidak sebaik obat karbidopa dan L-Dopa yang merupakan obat standar yang digunakan untuk mengobati gejala penyakit neurodegeneratif Parkinson.

(12)

4

Fajri Nur Adrianto, 2014

Uji potensiekstrak biji jintan hitam (nigella sativa L.) asal Indonesia sebagai obat antiparkinson

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1% dari jumlah penduduk dunia dan akan meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Penderita Parkinson memiliki kelemahan pada sistem koordinasi. Gejala fisik yang seringkali muncul pada penderita Parkinson di antaranya bradykinesia (sulit memulai pergerakan), hypokinesia (hilangnya ekspresi wajah), gerakanyang kaku (katalepsi), dan tremor. Sementara gejala non motorik yang muncul pada penderita Parkinson meliputi depresi, psikosis, serta autonomic disfunction (Kim et al., 2012). Penyakit Parkinson pada umumnya sering diderita pada rentang usia 55-64 tahun, meskipun pada beberapa kasus ditemukan juga pada usia di bawah 55 tahun. Sejauh ini, pengobatan penyakit Parkinson pada umumnya masih menggunakan obat sisntetis L-Dopa yang berperan sebagai prekursor dopamin pada otak sehingga dapat meningkatkan kadar dopamin pada otak. Selain L-Dopa, beberapa jenis obat lain yang digunakan dalam pengobatan Parkinson diantaranya Selegilin, Benzotropin, dan Triheksifenidil. Obat-obatan seperti L-Dopa dan obat sintetis lainnya memiliki struktur kimia seperti pada golongan senyawa alkaloid karena memiliki ciri khas alkaloid, yaitu adanya heteroatom nitrogen.

(13)

Fajri Nur Adrianto, 2014

Uji potensiekstrak biji jintan hitam (nigella sativa L.) asal Indonesia sebagai obat antiparkinson

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sekunder yang kemudian akan berpengaruh terhadap perbedaan aktivitas yang dimiliki bergantung pada lingkungan tempat tumbuh. Untuk menguji potensi ekstrak biji jintan hitam sebagai obat antiparkinson, maka diperlukan uji farmakologi antiparkinson yang meliputi pengujian toksisitas akut dan katalepsi. Pengujian toksisitas akut diperlukan untuk mengetahui tingkat toksisitas dari ekstrak biji jintan hitam, sementara pengujian katalepsi dilakukan karena katalepsi merupakan salah satu gejala umum yang timbul dari penyakit neurodegeneratif Parkinson. Sehingga pada penelitian ini akan dilakukan uji potensi ekstrak biji jintan hitam sebagai obat antiparkinson.

1.2Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dikemukakan, rumusan masalah penelitian dirumuskan sebagai berikut:

1. Golongan metabolit sekunder apakah yang terkandung dalam ekstrak biji jintan hitam asal Indonesia?

2. Bagaimana tingkat toksisitas akut ekstrak biji jintan hitam asal Indonesia terhadap mencit?

3. Apakah ekstrak biji jintan hitam asal Indonesia mampu menurunkan gejala Parkinson berupa katalepsi pada mencit ?

1.3Batasan Masalah Penelitian

Batasan masalah pada penelitian ini diantaranya yaitu :

1. Biji jintan hitam berasal dari daerah Yogyakarta, Indonesia.

2. Dosis yang digunakan pada pengujian toksisitas akut yaitu dosis 750 mg/kg, 1500 mg/kg, dan 3000 mg/kg.

3. Dosis yang digunakan pada pengujian katalepsi yaitu dosis 200 mg/kg dan dosis 400 mg/kg.

1.4Tujuan Penelitian

(14)

6

Fajri Nur Adrianto, 2014

Uji potensiekstrak biji jintan hitam (nigella sativa L.) asal Indonesia sebagai obat antiparkinson

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Mengetahui golongan metabolit sekunder yang terkandung dalam ekstrak biji jintan hitam asal Indonesia.

2. Mengetahui toksisitas akut ekstrak biji jintan hitam asal Indonesia terhadap kematian mencit pada dosis 750, 1500, dan 3000 mg/kgbb. 3. Mengetahui kemampuan ekstrak biji jintan hitam asal Indonesia dalam

menurunkan gejala penyakit Parkinson berupa katalepsi pada mencit.

1.5Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah untuk melihat potensi ekstrak biji jintan hitam sebagai obat untuk mengurangi gejala yang ditimbulkan pada penyakit Parkinson, sehingga dengan diketahuinya potensi dari biji jintan hitam ini dapat selanjutnya dikembangkan menjadi alternatif pengobatan herbal untuk pengobatan penyakit Parkinson.

1.6Penjelasan Istilah

1. Parkinson : Penyakit neurodegeneratif yang diakibatkan oleh berkurangnya neurotransmiter dopamin pada sel syaraf otak dan menimbulkan gejala-gejala seperti tremor, katalepsi, dan gangguan gerak lain.

2. Katalepsi : Gangguan gerak berupa kekakuan anggota badan yang diakibatkan karena penurunan fungsi saraf yang mengatur pergerakan.

3. Toksisitas : Derajat racun suatu bahan yang dapat

menyebabkan kerusakan sistem organ dan dapat menyebabkan kematian.

(15)

Fajri Nur Adrianto, 2014

Uji potensiekstrak biji jintan hitam (nigella sativa L.) asal Indonesia sebagai obat antiparkinson

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Haloperidol : Obat antipsikosis untuk penderita skizoprenia yang dapat menimbulkan gangguan gerak.

1.7Sistematika Penulisan

Skripsi ini terdiri dari lima bab yang meliputi bab 1 tentang pendahuluan, bab 2 tentang tunjauan pustaka, bab 3 tentang metode penelitian, bab 4 tentang hasil dan pembahasan, serta bab 5 tentang kesimpulan dan saran. Bab 1 yang merupakan pendahuluan berisi tentang latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian, glosarium, serta sistematika penulisan. Latar belakang penelitian membahas tentang kerangka pemikiran penelitian yang dilakukan. Rumusan masalah mencangkup masalah-masalah yang dimunculkan pada penelitian. Tujuan penelitian berisi tentang tujuan untuk memecahkan masalah yang diangkat pada penelitian. Batasan masalah berisi tentang batas permasalahan yang dilakukan pada penelitian. Manfaat penelitian berisi tentang manfaat penelitian secara keseluruhan.Penjelasan istilah berisi tentang penjelasan istilah dan konsep yang digunakan pada penelitian, serta sistematika penulisan yang berisi tentang sistematika penulisan skripsi secara keseluruhan.

Bab 2 yang mencangkup tinjauan pustaka membahas mengenai teori-teori yang mendasari penelitian yang akan dilakukan serta telusur pustaka mengenai penelitian-penelitian terdahulu yang pernah dilakukan. Pada Bab 2 dijelaskan secara dasar mengenai penyakit Parkinson, tinjauan umum mengenai biji jintan hitam, serta teori-teori dasar dalam proses penelitian yang mencangkup esktraksi biji jintan hitam dan pengujian farmakologi secara umum. Pada Bab ini juga dibahas mengenai telusur pustaka dari penelitian-penelitian yang sebelumnya telah dilakukan.

(16)

8

Fajri Nur Adrianto, 2014

Uji potensiekstrak biji jintan hitam (nigella sativa L.) asal Indonesia sebagai obat antiparkinson

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

alat dan bahan penelitian, bagan alir dari metode penelitian, tahapan dan cara kerja pra uji farmakologi, serta tahapan dan cara kerja uji farmakologi secara utuh.

Bab 4 berisi tentang hasil penelitian beserta pembahasan mengenai hasil yang didapatkan. Secara umum pada Bab ini dijelaskan dan dibahas beberapa hal yang mencangkup hasi ekstraksi biji jintan hitam, hasil analisis fitokimia dan karakterisasi ekstrak, hasil uji farmakologi yang meliputi hasil uji toksisitas akut dan hasil uji katalepsi, serta hasil pengujian statistik yang disajikan dalam beberapa subbab.

(17)

Fajri Nur Adrianto, 2014

Uji potensiekstrak biji jintan hitam (nigella sativa L.) asal Indonesia sebagai obat antiparkinson

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Sampel dan Lokasi Penelitian

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah biji jintan hitam (Nigella sativa) yang berasal dari Yogyakarta, Indonesia.

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Riset Kimia Material dan Hayati, Laboratorium Kimia Instrumen Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Indonesia dan Laboratorium Farmakologi Fakultas Farmasi Universitas Padjajaran Kampus Jatinangor.

3.2 Alat dan Bahan Penelitian 3.2.1 Alat

Peralatan yang digunakan pada tahap ekstraksi dalam penelitian ini meliputi alat-alat gelas, maserator, penguap putar bervakum (vaccum rotatory evaporator), pompa vakum, corong Buchner, dan freeze dryer. Alat instrumen

yang digunakan untuk karakterisasi yaitu FTIR (Fourier Transform Infra Red) Shimadzu 8400. Sedangkan untuk pengujian hayati antiparkinson digunakan beberapa peralatan meliputi kandang polipropilen, alat uji katalepsi, spuit 27 G 1cc, dan spuit sonde 1 cc.

3.2.2 Bahan

Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah biji jintan hitam yang telah dipreparasi menjadi simplisia dengan cara digrinding. Bahan kimia yang digunakan meliputi etanol teknis 70%, akuades, kertas sarimg, L-Dopa (L-3,4-Dihidroksifenilalanin) SIGMA, Haloperidol, PGA (Pulvis Gummni Arabicum). Pada pengujian toksisitas akut digunakan mencit betina 15 ekor

(18)

Fajri Nur Adrianto, 2014

Uji potensiekstrak biji jintan hitam (nigella sativa L.) asal Indonesia sebagai obat antiparkinson

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(19)

Fajri Nur Adrianto, 2014

Uji potensiekstrak biji jintan hitam (nigella sativa L.) asal Indonesia sebagai obat antiparkinson

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.3 Metodologi Penelitian

Tahapan yang dilakukan pada penelitian ini ditunjukan pada bagan alir penelitian (Gambar 3.1)

 Diserbukan

 Dimaserasi etanol70%

 Dievaporasi

 Dikeringkan dengan menggunakan

[image:19.595.135.559.184.639.2]

Freezedryer

Gambar 3.1. Bagan Alir Penelitian Biji jintan hitam

Ekstrak Padat Biji Jintan Hitam

Analisis Fitokimia Karakterisasi FTIR

Uji Farmakologi

Uji Toksisitas Akut Uji Katalepsi

1. Kelompok mencit sehat (PGA 1%) 2. Kelompok mencit sakit (Induksi

Haloperidol 5 mg/kg berat badan) 3. Kelompok Kontrol Positif (Obat

standar L-Dopa 10 mg/kg berat badan)

4. Kelompok percobaan ekstrak dosis 200 mg/kg berat badan

5. Kelompok percobaan ekstrak 400 mg/kg berat badan

1. Dosis ekstrak 750 mg/kg berat badan

2. Dosis ekstrak 1500 mg/kg berat badan

(20)

26

Fajri Nur Adrianto, 2014

Uji potensiekstrak biji jintan hitam (nigella sativa L.) asal Indonesia sebagai obat antiparkinson

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.3.1 Tahap Pra Uji Farmakologi

Pada tahap awal penelitian, dilakukan preparasi terhadap biji jintan hitam dengan cara disortir, kemudian dilakukan penggilingan menggunakan mesin penggiling hingga berbentuk serbuk. Biji jintan hitam yang telah menjadi simplisia kemudian ditimbang untuk memperoleh berat simplisia yang akan di ekstraksi.

Ekstraksi biji jintan hitam dilakukan dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Maserasi dilakukan selama satu minggu dengan penggantian pelarut sebanyak tiga kali. Hasil maserasi kemudian dihilangkan pelarutnya dengan cara evaporasi menggunakan penguap berputar vakum. Ekstrak hasil evaporasi yang berbentuk cair kemudian dikeringkan dengan mengunakan freeze dryer.

Ekstrak biji jintan hitam yang telah dikeringkan kemudian di uji fitokimia untuk mengetahui golongan senyawa-senyawa yang terkandung pada ekstrak. Beberapa uji fitokimia yang dilakukan diantaranya uji kandungan senyawa alkaloid, kuinon, flavonoid, dan senyawa golongan terpen serta steroid. Prosedur kerja uji fitokimia yaitu sebagai berikut :

1. Uji Alkaloid

(21)

Fajri Nur Adrianto, 2014

Uji potensiekstrak biji jintan hitam (nigella sativa L.) asal Indonesia sebagai obat antiparkinson

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.2. Reaksi uji fitokimia alkaloid. 2. Uji Kuinon

Ekstrak biji jintan hitam ditambahkan sedikit akuades, kemudian ditambahkan NaOH 2N dan dikocok. Ekstrak mengandung kuinon apabila hasil pengujian ditandai dengan berubahnya warna larutan menjadi sedikit merah.

3. Uji Flavonoid

[image:21.595.140.506.478.577.2]

Sedikit ekstrak biji jintan hitam dimasukan kedalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan bebeberapa miligram serbuk magnesium dan ditambahkan ± 4 ml campuran HCl 37 % dengan alkohol 96%. Campuran kemudian dikocok, apabila terbentuk warna merah, kuning, atau jingga maka pada sampel positif mengandung senyawa flavonoid. Reaksi yang terjadi yaitu :

Gambar 3.3. Reaksi uji fitokimia flavonoid

4. Uji Steroid

(22)

28

Fajri Nur Adrianto, 2014

Uji potensiekstrak biji jintan hitam (nigella sativa L.) asal Indonesia sebagai obat antiparkinson

[image:22.595.119.492.262.514.2]

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Reaksi yang terjadi dapat dilihat pada Gambar 3.4.

Gambar 3.4. Reaksi uji fitokimia steroid

Setelah uji fitokimia dilakukan, kemudian ekstrak padat biji jintan hitam dianalisis menggunakan instrumen FTIR untuk mengetahui keberadaan jenis gugus fungsi dari senyawa-senyawa yang terkandung dalam ekstrak.

3.3.2 Uji Farmakologi Antiparkinson

(23)

Fajri Nur Adrianto, 2014

Uji potensiekstrak biji jintan hitam (nigella sativa L.) asal Indonesia sebagai obat antiparkinson

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dosis tertentu. Dosis yang digunakan pada pengujian toksisitas akut yaitu dosis 750 mg/kg, 1500 mg/kg, dan 3000 mg/kg. Pemilihan dosis tersebut merupakan pengembangan dari penelitian uji toksisitas akut sebelumnya yang menguji toksisitas akut ekstrak biji jintan hitam mulai dosis 5 mg/kg, 50 mg/kg, dan 300 mg/kg hingga 2000 mg/kg. Pemilihan dosis 750 mg/kg, 1500 mg/kg, dan 3000 mg/kg didasarkan pada pedoman penentuan dosis DRF (Dossage Range Finding) dengan beberapa faktor pemilihan seperti viskositas ekstrak, rentang

dosis kerja pada pengujian katalepsi, serta melihat standar tingkat toksisitas akut secara umum menurut Loomis (1978) (Tabel 2.3) . Pada pengujian katalepsi digunakan dosis 200 mg/kg dan 400 mg/kg. Dosis yang digunakan merujuk pada penelitian yang telah dilakukan Shandu dan Rana (2013) mengenai evaluasi aktivitas ektrak biji jintan hitam dari India terhadap gejala kekakuan otot yang diinduksi oleh klorpromazin. Pada penelitian ini digunakan sampel biji jintan hitam dari Indonesia yang diduga akan memiliki potensi yang berbeda dengan biji jintan hitam asal India karena kadungan metabolit sekunder yang juga berbeda. Sebagai uji pendahuluan, pemilihan dosis 200 mg/kg dan 400 mg/kg digunakan karena sebelumnya diketahui memiliki aktivitas yang cukup baik.

3.3.2.1 Preparasi Pemberian Dosis

Preparasi dosis dilakukan untuk membuat ukuran dosis dari cuplikan yang akan diberikan pada hewan uji. Dosis yang dibuat digunakan untuk pengujian farmakologi yang meliputi uji toksisitas akut dam uji katalepsi. Volume dosis yang diberikan pada hewan uji disesuaikan dengan berat badan mencit dan dosis dalam satuan mg/1000 g. Apabila mencit yang digunakan memiliki berat 25 g, maka volume pemberian cuplikan yaitu sebanyak 0,25 ml. Berikut adalah prosedur pembuatan dosis cuplikan untuk uji toksisitas akut:

(24)

30

Fajri Nur Adrianto, 2014

Uji potensiekstrak biji jintan hitam (nigella sativa L.) asal Indonesia sebagai obat antiparkinson

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ekstrak ditimbang sebanyak 3000 mg kemudian dicampurkan dengan PGA sebanyak 100 mg dan digerus menggunakan lumpang alu hingga homogen. Setelah homogen kemudian ditambahkan akuades sebanyak 10 ml sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga campuran tersuspensi secara sempurna.

2. Pembuatan suspensi dosis ekstrak 1500 mg/kg dalam PGA 1% (100 mg/10ml)

Suspensi dosis 3000 mg/kg diambil sebanyak 5 ml kemudian diencerkan menggunakan akuades hingga volume 10 ml.

3. Pembuatan suspensi dosis ekstrak 750 mg/kg dalam PGA 1% (100 mg/10ml)

Suspensi dosis 1500 mg/kg diambil sebanyak 5 ml kemudian diencerkan menggunakan akuades hingga volume 10 ml.

Sementara prosedur pembuatan cuplikan dosis untuk uji farmakologi katalepsi diuraikan sebagai berikut:

1. Pembuatan suspensi PGA 1%

PGA ditimbang sebanyak 100 mg, kemudian dilarutkan sedikit demi sedikit menggunakan akuades 10 ml pada media lumpang alu.

2. Pembuatan dosis Haloperidol 5 mg/kg bb

Haloperidol ditimbang sebanyak 7,5 mg kemudian dibuat suspensi dengan PGA 1% (40 mg/4 ml) untuk digunakan pada mencit sebanyak 20 ekor.

3. Pembuatan dosis L-Dopa 10 mg/kg bb

L-Dopa ditimbang sebanyak 10 mg dan dibuat suspensi dengan 10 ml PGA 1% (100 mg/10 ml.

4. Pembuatan dosis ekstrak jintan hitam 400 mg/kg bb.

(25)

Fajri Nur Adrianto, 2014

Uji potensiekstrak biji jintan hitam (nigella sativa L.) asal Indonesia sebagai obat antiparkinson

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5. Pembuatan dosis ekstrak jintan hitam 200 mg/kg bb

Dosis ekstrak jintan 400 mg/kg diambil sebanyak 5 ml dan diencerkan menggunakan akuades hingga mencapai volume 10 ml.

3.3.2.2 Preparasi Hewan Uji

Hewan uji yang digunakan adalah mencit (Mus muculus). Mencit yang digunakan adalah mencit jantan dan betina dengan berat badan rata-rata antara 20-30 g dan ditempatkan pada kandang polipropilen. Sebelum dilakukan pengujian, terlebih dahulu mencit diadaptasikan pada kondisi ruang uji dengan suhu kamar (±25oC) dengan kondisi siklus penerangan gelap terang selama 24 jam selama satu minggu. Mencit diberi pakan berupa pelet P551 dan air. Sebelum dilakukan pengujian, mencit terlebih dahulu dipuasakan selama semalam.

3.3.2.3 Pengujian Toksisitas Akut

Pada pengujian toksisitas akut, mencit dibagi kedalam 3 kelompok mencit betina masing-masing berjumlah 5 ekor. Mencit terlebih dahulu tidak diberi pakan selama satu malam dan hanya diberi air. Masing-masing kelompok diberikan suspensi dosis ekstrak biji jintan hitam sebesar 750 mg/kg, 1500 mg/kg, dan 3000 mg/kg. Kemudian diamati keadaan mencit setelah 24 jam pengujian apabila terdapat kelompok mencit yang seluruhnya mati, maka dapat dikatakan bahwa pada dosis yang diberikan pada kelompok tersebut merupakan dosis toksisitas akut dari ekstrak biji jintan hitam. Namun apabila pada suatu kelompok hanya terdapat 2 atau 3 ekor yang mati, maka pengujian dapat diulang kembali untuk dosis yang sama.

3.3.2.4 Pengujian Katalepsi

(26)

32

Fajri Nur Adrianto, 2014

Uji potensiekstrak biji jintan hitam (nigella sativa L.) asal Indonesia sebagai obat antiparkinson

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kontrol normal, yaitu mencit selayaknya mencit normal yang hanya diberikan suspensi PGA 1%. Kontrol negatif, yaitu mencit sakit (diinduksi gejala Parkinson) yang diberikan suspensi haloperidol 5 mg/kg berat badan. Kontrol positif, yaitu kelompok mencit yang diberikan haloperidol dan L-Dopa (Obat standar penyakit Parkinson) 10 mg/kg berat badan. Kelompok dosis ekstrak biji jintan hitam 200 mg/kg dan 400 mg/kg, yaitu kelompok mencit yang diberikan haloperidol dan ekstrak biji jintan hitam dengan dosis masing-masing 200 mg/kg dan 400 mg/kg untuk setiap kelompoknya. Pemberian suspensi haloperidol dilakukan secara intraperitoneal 30 menit setelah pemberian secara intraperitoneal suspensi PGA 1%, L-Dopa, dan ekstrak biji jintan hitam dosis 200 mg/kg dan 400 mg/kg. Pada penelitian sebelumnya, untuk menginduksi kekakuan digunakan obat antipsikosis klorpromazin, sementara pada penelitian yang ini haloperidol digunakan karena memberikan efek katalepsi yang lebih cepat dibandingkan obat lain.

Pengamatan pengujian katalepsi dilakukan berdasarkan metode Costall dan Olley yang diuraikan oleh Subarnas et al. (1993). Metode tersebut digunakan untuk melihat efek ekstrak secara cepat selama dua jam setelah pemberian ekstrak dan haloperidol. Berdasarkan metode tersebut intensitas katalepsi diukur sebagai lamanya waktu mencit menggantung pada sebuah tiang kawat setinggi 15 cm dengan diameter kawat 0,5 cm tanpa melakukan pergerakan (Gambar 3.5). Mencit dikategorikan mengalami gejala katalepsi apabila tetap menggantung tanpa melakuka pergerakan selama lebih dari 15 detik. Pengamatan katalepsi dilakukan 30 menit setelah pemberian suspensi Haloperidol, dan diamati dalam interval waktu 30 menit selama 120 menit.

0,5 cm

15 cm

Batang penyangga (0,5cm)

(27)

Fajri Nur Adrianto, 2014

Uji potensiekstrak biji jintan hitam (nigella sativa L.) asal Indonesia sebagai obat antiparkinson

(28)

Fajri Nur Adrianto, 2014

Uji potensiekstrak biji jintan hitam (nigella sativa L.) asal Indonesia sebagai obat antiparkinson

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 1.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil analisis fitokimia menunjukkan ekstrak biji jintan hitam asal Indonesia mengandung metabolit sekunder golongan alkaloid, kuinon, dan flavonoid

2. Ekstrak biji jintan hitam asal Indonesia memiliki tingkat toksisitas akut lebih dari dosis 3000 mg/kgbb yang menunjukan bahwa ekstrak biji jintan hitam asal Indonesia tidak memiliki efek racun hingga dosis 3000 mg/kgbb.

3. Ekstrak biji jintan hitam secara signifikan mampu menurunkan gejala Parkinson katalepsi pada mencit. Ektrak biji jintan hitam dosis 400 mg/kgbb mampu menurunkan gejala katalepsi lebih baik dibandingkan dosis 200 mg/kgbb.

5.2 Saran

Dari hasil penelitian yang diperoleh, dapat disarankan beberapa hal sebagai berikut :

1. Perlu dilakukannya fraksinasi ekstrak biji jintan hitam asal Indonesia serta pengujian farmakologi lebih luas terhadap fraksi-fraksi yang diperoleh. 2. Perlu dilakukan pemisahan dan isolasi terhadap senyawa yang terkandung

dalam biji jintan hitam asal Indonesia untuk menemukan senyawa yang berpotensi sebagai obat antiparkinson.

(29)

Fajri Nur Adrianto, 2014

Uji potensiekstrak biji jintan hitam (nigella sativa L.) asal Indonesia sebagai obat antiparkinson

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Perlu dilakuka optimasi uji katalepsi untuk mengetahui dosis optimum untuk mengobati Parkinson.

(30)

47

Fajri Nur Adrianto, 2014

Uji potensiekstrak biji jintan hitam (nigella sativa L.) asal Indonesia sebagai obat antiparkinson

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Abou-Basha, L.I., Rashed, M.S., dan Enein, Aboul.(1965).”TLC assay of Thymoquinone in Black Seed Oil (Nigella sativa) And Identification of DiThymoquinon And Thymol”. J. Liq. Chromatogr; 18 (1): 105-115.

Aboutabl, E.A., El-azzouny, A.A., dan Hammerschmidt, F.J. (1986). “Aroma

Volatile of Nigella sativa Seeds”. Oil Res, Proc Int Symp Essent Oils; 16: 49-55.

Ahmad,Z., Ghafoor,A. dan Aslam, M .(2004). Nigella sativa: a potential commodity in crop diversification traditionally used in healthcare. In: Introduction of Medicinal Herbs and Spices as Crops. Pakistan: Ministry of Food, Agriculture and Livestock.

Al-Bukhari, M.I. (1976). In:Sahi Al-Bukhari, The Collection of Authentic Sayings of Prophet Mohammad (peace be upon him), Division 71 on Medicine, 2nd ed.Ankara: Hilal Yayinlar.

Ali, Z., et al.(2008). “Nigellidine-4-O-Sulfite, The First Sulfated Indazole Type of

Alkaloid From The Seeds of Nigella sativa”. J Nat Prod; 71(6): 1111-1112.

Al-Ghamdi,M.S.,(2001).“The Anti-infalamatory Analgesic and Antipyretic

Activity of Nigella sativa”. J Etnopharmachol:76(1): 45-48.

Anderson,C., Checkoway,H. , Franklin, G.M., Beresford, S., Smith, dan

Swanson,P.D.(1999).”Dietary factors in Parkinson’s disease: the role of food

groups and specific foods”. Mov Disord.14: 21–27.

Atta-Ur-Rahman.(1995). Nigellidine-A New Indazole Alkaloid From The Seed of Nigella sativa. Tetrahedron Left:36(12):1993-1994.

Banerjee, S., et al.(2009).”Antitumor Activity of Gemcitabine and Oxaliplatin is

Augmented by Thymoquinone in Pancreatic Cancer”. CancerRes,69(13):575-

583.

Bourgou, S., et al.(2008). “Phenolic Composition And Biological Activities of

Tunisian Nigella sativa L”. CR Biol: 331(1): 48-55.

(31)

Fajri Nur Adrianto, 2014

Uji potensiekstrak biji jintan hitam (nigella sativa L.) asal Indonesia sebagai obat antiparkinson

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Activity”. Annals of Biological Research:1(1):164-171.

Burits,M. dan Bucar, F.(2000).”Antioxidant Activity of Nigella sativa Oil”. Phytother Res. ;14: 323-328.

Chanchal N. R., Balasubramaniam, A.,dan Sayyed Nadeem.(2014).”Effect of Various Extracts of Tabernaemontana divaricata on Haloperidol Induced

Catalepsy in Rats”.International Current Pharmaceutical Journal, 3(3): 240 242.

Dhanasekaran,M., Tharakan, B. dan Bala V. Manyam.(2008).”Antiparkinson Drug –Mucuna pruriens Shows Antioxidant and Metal Chelating

Activity”.Phytother.Res: 22, 6 –11.

Downey,J.M.,dan Cohen, M.V. (2009).”Why do we still not have cardioprotective drugs?”.Circulation Journal: 73(7), 1171-1177.

Forno, L.S.(1996).” Neuropathology of Parkinson’s Disease”. J. Neuropathol exp Neurol. 55 : 259-272.

Gilani,A.H., Jabeen, Q.,dan Khan,MA.(2004). “A review of medicinal uses and pharmacological activities of Nigella sativa”. Pak J Biol Sci;4:441-51.

Hadjzadeh, M.A., et al.(2007).”Ethanolic Extract of Nigella sativa L Seeds on Ethylene Glycol-Induced Kidney Calculi in Rats”.Journal of Eurology: 4 : 86 90.

Houghton,P.J., Heras, P.D., dan Hoult, J.R.(1995).”Fixed oil of (Nigella sativa) and derived Thymoquinone inhibit eicosanoid generation in leukocytes and membrane lipid peroxidation”. Planta Medica;61: 33-36.

Iyer, M.R., et al.(1998). Indian journal of pharmacology.30: 181-185.

Jenner, P. dan Olanow, C.W.(1998).”Understanding cell death in Parkinson’s disease”. Ann Neurol. 44: 72–84.

Joshi, S.V., Bothara, S.B., dan Surana, S.J.(2011).”Evaluation of Aqueous Extract of Ocimum sanctum in Experimentally Induced Parkinsonism”. J Chem. Pharm.Res, 3(1):478-487.

Karch,A.M.(2009). Focus on Nursing Pharmacology, 5th ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.

Kim, T.H., et al.(2012).”Herbal Medicines for Parkinson’s Disease: A Systematic

(32)

49

Fajri Nur Adrianto, 2014

Uji potensiekstrak biji jintan hitam (nigella sativa L.) asal Indonesia sebagai obat antiparkinson

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kulkarni, S.K. dan Naidu, P.S. (2001).”Tardive dyskinesia: An update”. Drugs of Today,37:97-119.

Loomis, T.A.(1978). Essential of Toxicology 3rd ed. Philadelpia : Lea & Febriger.

Mahdik, S.P.,dan Mukherjee, S. (1996).”Free Radical Pathology and Anti-oxidant Defense in Schizopherenia: a review”. Schizophr Res, 19:1-17.

Meddah, B., et al.(2009).”Nigella sativa Inhibits Intestinal Glucose Absorption

and Improves Glucose Tolerance in Rats”. J Ethnopharmacol:21(3): 419-424.

Morikawa, T., et al.(2004).”Nigellamines A3 A4 A5 and C, New Dollabelane Type Diterpene Alkaloids, With Lipid Metabolism Promoting Activities

From Egyptian Medicinal Food Black Cummin”. Chem Pharm Bull: 52(4); 494-497.

Nickavar, B., et al. (2003).”Chemicals Composition of Fixed and Volatile Oils of

Nigella sativa L. From Iran”. Z Naturforsch C:58(9): 629-631.

Omar, M.A., et al.(2012).”Effect of Cannabis sativa Extract on Haloperidol

Induced Catalepsy and Oxidative Stress In Mice”. EXCLI Journal;11:45-58.

Padmaa, M.P.(2009).”Nigella sativa Linn- A Comperhensive Review”. Indian Journal of Natural Products and Resources:1(4): 409-429.

Rastogi, R.P., dan Mehrotra, B.N .(1993)."Compendium Of Indian Medicinal Plants. New Delhi: CSIR.

Sandhu, K.S., dan Rana, A.C.(2014).”Evaluation of Antiparkinson’s

Activity of Nigella sativa (Kalonji) seeds in Chlorpromazine Induced

Experimental Animal Model”. Int J Pharm Pharm Sci. 3(5): 884-888

Scheindlin,S.(2001).”A brief history of pharmacology”. Modern Drug Discovery :4(5), 87-91.

Seeman, P., et al.(1996).”Dopamine and Serotonin Receptors: Amino acid

sequences, and their clinical roles in neuroleptic Parkinsonism”. Jpn J Pharmacol, 71: 187-204.

Sharma, P.C., Yelne, M.B., dan Dennis, T.(2005). Database on Medicinal Plants Use In Ayurveda. New Delhi: CCRAS.

(33)

Fajri Nur Adrianto, 2014

Uji potensiekstrak biji jintan hitam (nigella sativa L.) asal Indonesia sebagai obat antiparkinson

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Haloperidol”. Brain Research, 595:256-62.

Subarnas, A., Tadano, T., Oshima, Y., Kisara, K., dan Ohizumi, Y.(1993).

“Pharmacological Properties of β-Amyrin Palmitate, a Novel Centrally

Acting Compound, Isolated from Lobelia inflata Leaves”. J

Pharm.Pharmacol. 45 : 545-550.

Sukhdev,S.H., et al.(2008).Extraction Technologies for Medicinal and Aromatic Plants.Trieste: International Centre for Science and High Technology.

Wadenberg, M,L., et al.(2001).”Dopamine D2 Receptor Occupancy is a Common MechanismUnderlying Animal Models of Antipsychotics and Their Clinical

Effects”.Neuropsychopharmacology ;25:(6)33-41.

Gambar

Gambar 3.1. Bagan Alir Penelitian
Gambar 3.3. Reaksi uji fitokimia flavonoid
Gambar 3.4. Reaksi uji fitokimia steroid

Referensi

Dokumen terkait

This study was done to determine plastic bags use in the Al-khums City, to know the accumulation of plastic bags waste, the awareness of the people about the

BERBEDA DENGAN DAERAH LAIN / DALAM DEKLARASI KAMPANYE DAMAI / KPU KOTA YOGYAKARTA MENAWARKAN KAMPANYE YANG RAMAH LINGKUNGAN //. USAI ACARA DEKLARASI / PARPOL PESERTA PEMILU

[r]

Sebelum memasuki MAC layer , setiap paket data yang diterima dari layer di atasnya diatur dengan nilai prioritas tertentu yaitu AC_VO (AC 0) untuk trafik suara dengan prioritas

Penelitian ini mengevaluasi pengelolaan limbah atau secara spesifik mengevaluasi Sistem Pengelolaan Limbah Rumah Sakit Pupuk Kaltim berdasarkan Baku Mutu dan Perundang-undangan

[r]

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa yang menjadi latar belakang pasangan suami istri melakukan perkawinan di bawah umur di Kecamatan Jambon yaitu,

Penelitian ini mempelajari pola perubahan aktivitas antioksidan, total fenol, dan vitamin C selama perebusan 60 menit pada suhu 70 0 C di sawi putih dan air rebusan.. Hasil pengujian