• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Balanced Scorecard dalam Mengevaluasi Strategi Perusahaan (Studi Kasus pada PT. Telkom).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penerapan Balanced Scorecard dalam Mengevaluasi Strategi Perusahaan (Studi Kasus pada PT. Telkom)."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

To answer the growing challenges in the telecommunication industry in the country and global levels, PT. TELKOM to transform fundamentally and comprehensively across business lines and portfolios include business transformation, infrastructure transformation and systems, organizational transformation and human resources as well as cultural transformation. The implementation of this transformation is done in order to support efforts to diversify our business portfolio from reliance on legacy business related to telecommunications, the fixed line services (fixed), mobile telephone (mobile), Multimedia (FMM), into the portfolio (Telecommunication, Information, Media and Edutainment). Consistency PT. TELKOM in innovation have successfully positioned the Company as one of the highly competitive and excel in the new wave business. This study aims to determine how to evaluate the strategy of the company PT Telkom, PT Telkom uses to determine the balanced scorecard in evaluating the company's strategy and to find out how much achievement or excellence balanced scorecard in evaluating the company's strategy.

This study used the descriptive analytical method. Data were collected through questionnaires to the target respondents, as well as limited interviews and literature studies as the primary data collection. The unit of analysis is the entire administrative staff by 40 respondents. Engineering analysis and data collection performed by factor analysis while using the Pearson correlation test statistic with the t test.

The results showed that: (1) a correlation coefficient of 0.780 indicates a strong correlation between the application of the balanced scorecard to evaluate corporate strategies, (2) Application of the balanced scorecard has a significant effect on the evaluation of the influence of corporate strategy with a percentage of 60.89%, (3) at the 95% confidence level balanced scorecard positive effect on the evaluation of the company's strategy.

(2)

ABSTRAK

Untuk menjawab tantangan yang terus berkembang di industri telekomunikasi dalam negeri maupun di tingkat global, PT. TELKOM melakukan transformasi secara fundamental dan menyeluruh di seluruh lini bisnis yang mencakup transformasi bisnis dan portofolio, transformasi infrastruktur dan sistem, transformasi organisasi dan sumber daya manusia serta transformasi budaya. Pelaksanaan transformasi ini dilakukan dalam rangka mendukung upaya diversifikasi bisnis TELKOM dari ketergantungan pada portofolio bisnis legacy yang terkait dengan telekomunikasi, yakni layanan telepon tidak bergerak (fixed), layanan telepon seluler (mobile), dan Multimedia (FMM), menjadi portofolio TIME (Telecommunication, Information, Media and Edutainment). Konsistensi PT. TELKOM dalam berinovasi telah berhasil memposisikan Perusahaan sebagai salah satu perusahaan yang berdaya saing tinggi dan unggul dalam bisnis new wave. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana PT Telkom mengevaluasi strategi perusahaan, untuk mengetahui PT Telkom menggunakan balanced scorecard dalam mengevaluasi strategi perusahaan dan untuk mengetahui seberapa jauh pencapaian atau keunggulan balanced scorecard dalam mengevaluasi strategi perusahaan.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis. Data dihimpun melalui penyebaran kuesioner ke target responden, serta wawancara terbatas maupun studi kepustakaan sebagai pengumpulan data primer. Unit analisisnya adalah seluruh karyawan bagian administrasi sebanyak 40 responden. Teknik analisis dan pengumpulan data dilakukan dengan analisis faktor sedangkan uji statistik menggunakan korelasi Pearson dengan uji t.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Koefisien korelasi sebesar 0.780 menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara penerapan balanced scorecard dengan evaluasi strategi perusahaan, (2) Penerapan balanced scorecard memiliki pengaruh yang signifikan terhadap evaluasi strategi perusahaan dengan persentase pengaruh sebesar 60.89%, (3) Pada taraf kepercayaan 95% balanced scorecard berpengaruh positif terhadap evaluasi strategi perusahaan.

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Kegunaan Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 7

2.1 Balanced Scorecard ... 7

(4)

2.1.2 Konsep Balanced Scorecard ... 8

2.1.3 Aspek-aspek yang Diukur Dalam Balanced Scorecard ... 10

2.1.4 Penerapan Balanced Scorecard ... 17

2.1.5 Keunggulan Balanced Scorecard ... 19

2.1.6 Kelemahan Balanced Scorecard ... 21

2.2 Strategi ... 22

2.3 Implementasi Strategi ... 23

2.4 Kontrol dan Evaluasi ... 23

2.5 Penelitian Terdahulu ... 24

2.6 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ... 28

2.7 Pengembangan Hipotesis ... 32

BAB III METODE PENELITIAN ... 33

3.1 Metode Penelitian ... 33

3.1.1 Teknik Pengumpulan Data ... 33

3.1.2 Penentu Responden ... 35

3.1.3 Variabel Penelitian ... 36

3.1.4 Operasionalisasi Variabel ... 36

3.1.5 Uji Validitas dan Realibilitas ... 39

3.1.5.1 Uji Validitas ... 39

3.1.5.2 Uji Reliabilitas ... 42

3.1.6 Uji Analisis Data ... 43

(5)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 50

4.1 Analisis ... 50

4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian ... 50

4.1.1.1 Sejarah PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk ... 50

4.1.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 54

4.1.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan ... 55

4.1.1.4 Budaya Perusahaan PT Telkom ... 57

4.1.2 Deskripsi Data Responden ... 62

4.1.3 Deskripsi Data Penelitian ... 64

4.1.3.1 Balanced Scorecard (X) ... 65

4.1.3.1.1 Perspektif Keuangan ... 65

4.1.3.1.2 Perspektif Pelanggan ... 68

4.1.3.1.3 Perspektif Proses Bisnis Internal ... 70

4.1.3.1.4 Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran 72 4.1.3.1.5 Pendekatan Terhadap Keseluruhan Pengukuran ... 74

4.1.3.2 Evaluasi Strategi Perusahaan (Y) ... 76

4.1.3.2.1 Optimalisasi dan Pengembangan ... 76

4.1.3.2.2 Pengembangan Investasi ... 79

4.1.3.2.3 Mempertahankan Keunggulan Produk dan Pengembangan Inovasi ... 81

4.1.3.2.4 Peningkatan Kesejahteraan Perusahaan ... 84

(6)

4.1.4.1 Analisis Koefisien Korelasi ... 86

4.1.4.2 Analisis Koefisien Determinasi ... 89

4.1.4.3 Pengujian Hipotesis ... 90

4.2 Pembahasan ... 91

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 100

5.1 Simpulan ... 100

5.2 Saran ... 101

DAFTAR PUSTAKA ... 102

LAMPIRAN ... 103

(7)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 31

Gambar 3.1 Garis Kontinum Penelitian ... 45

Gambar 4.1 Garis Kontinum Perspektif Keuangan ... 66

Gambar 4.2 Garis Kontinum Perspektif Pelanggan ... 69

Gambar 4.3 Garis Kontinum Perspektif Proses Bisnis Internal ... 71

Gambar 4.4 Garis Kontinum Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran ... 73

Gambar 4.5 Garis Kontinum Pendekatan Terhadap Keseluruhan Pengukuran 75 Gambar 4.6 Garis Kontinum Optimalisasi dan Pengembangan Layanan ... 78

Gambar 4.7 Garis Kontinum Pengembangan Investasi ... 80

Gambar 4.8 Garis Kontinum Mempertahankan Keunggulan Produk dan Pengembangan Inovasi ... 83

Gambar 4.9 Garis Kontinum Peningkatan Kesejahteraan Perusahaan ... 85

Gambar 4.10 Uji-t Dua Pihak ... 91

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Perbedaan Penelitian Terdahulu dan Sekarang ... 28

Tabel 3.1 Alternatif dan Nilai Skala Likert ... 34

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel X ... 37

Tabel 3.3 Opersionalisasi Variabel Y ... 38

Tabel 3.4 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Penerapan Balanced Scorecard Pada PT Telkom ... 40

Tabel 3.5 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Evaluasi Strategi Perusahaan Pada PT Telkom ... 41

Tabel 3.6 Rekapitulasi Hasil Uji Realibilitas Kuisioner Penelitian ... 42

Tabel 3.7 Skala Likert ... 43

Tabel 3.8 Kekuatan Hubungan (Strength of Association) ... 47

Tabel 4.1 Kriteria Responden ... 63

Tabel 4.2 Frekuensi Jawaban Perspektif Keuangan ... 65

Tabel 4.3 Frekuensi Jawaban Perspektif Pelanggan ... 68

Tabel 4.4 FrekuensiJawaban Perspektif Proses Bisnis Internal ... 70

Tabel 4.5 Frekuensi Jawaban Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran 72 Tabel 4.6 Frekuensi Jawaban Pendekatan Terhadap Keseluruhan Pengukuran ... 74

Tabel 4.7 Frekuensi Jawaban Optimalisasi dan Pengembangan Layanan 76 Tabel 4.8 Frekuensi Jawaban Pengembangan Investasi ... 79

(9)

Tabel 4.10 Frekuensi Jawaban Peningkatan Kesejahteraan Perusahaan ... 84

Tabel 4.11 Bantu Perhitungan Korelasi Product Moment ... 87

Tabel 4.12 Koefisien Korelasi dan Taksirannya ... 89

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN MASING-MASING PERSPEKTIF

DALAM KONSEP BALANCED SCORECARD ... 103

LAMPIRAN 2 IKHTISAR KEUANGAN PT. TELKOM TAHUN 2007 s/d 2012 ... 106

LAMPIRAN 3 IKHTISAR OPERASIONAL PT. TELKOM TAHUN 2007 s/d 2012 ... 108

LAMPIRAN 4 DATA HASIL PERHITUNGAN KUESIONER ... 110

LAMPIRAN 5 CRITICAL VALUES ... 112

LAMPIRAN 6 LAMPIRAN OUTPUT SPSS ... 115

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Perusahaan-perusahaan menghadapi lingkungan bisnis yang semakin kompleks

karena meningkatnya proses globalisasi yang melanda semua Negara, termasuk

Indonesia. Lingkungan yang demikian menuntut strategi yang sangat berbeda dari

yang pernah digunakan dengan sukses dimasa lalu (www.google.co.id)

Negara kita pun sudah memasuki era pasar bebas dan dengan adanya era

tersebut persaingan bisnis diramalkan akan semakin ketat. Maka dari itu perusahaan

harus terus berupaya untuk merumuskan dan menyempurnakan strategi-strategi

bisnis mereka dalam rangka memenangkan persaingan. Hal tersebut harus

terus-menerus diupayakan sesuai dengan perubahan yang terjadi dewasa ini yang menuntut

strategi secara komprehensif.

Dalam menetapkan ukuran kinerja, manajemen puncak memilih serangkaian

ukuran-ukuran yang menunjukkan strategi perusahaan.. Ukuran kinerja yang hanya

berdasar pada tolok ukur keuangan sudah tidak lagi memadai karena mempunyai

banyak kelemahan, antara lain:

• Pemakaian kinerja keuangan sebagai satu-satunya penentu kinerja perusahaan bisa

mendorong manajer untuk mengambil tindakan jangka pendek dengan

mengorbankan kepentingan jangka panjang. Misalnya, untuk menaikkan profit

atau ROI, seorang manajer bisa saja mengurangi komitmennya terhadap

(12)

BAB I PENDAHULUAN 2

sistem dan teknologi untuk kepentingan perusahaan masa depan. Dalam jangka

pendek kinerja keuangan meningkat, namun dalam jangka panjang akan menurun.

• Diabaikannya aspek pengukuran non-finansial dan intangible asset pada

umumnya, baik dari sumber internal maupun eksternal akan memberikan suatu

pandangan yang keliru bagi manajer mengenai perusahaan di masa sekarang

terlebih lagi di masa datang.

• Kinerja keuangan hanya bertumpu pada kinerja masa lalu dan kurang mampu

sepenuhnya untuk menuntun perusahaan kearah tujuan perusahaan.

(www.google.co.id)

Paul R.Niven (2007:8) berpendapat bahwa ukuran keuangan sering kali

kurang mendorong tindakan yang diperlukan untuk pengambilan keputusan pada

masa datang sehingga ukuran keuangan dianggap tidak selalu relevan.

Agar sukses setiap perusahaan, harus menginvestasikan dan mengelola asset

intelektual mereka. Hal ini disebabkan karena asset intelektual membantu perusahaan

untuk:

• Membangun hubungan baik dengan konsumen yang akan memelihara kesetiaan

dari konsumen yang ada dan memungkinkan segmen konsumen dan area pasar

yang baru dapat dilayani dengan efektif dan efisien.

• Memperkenalkan produk dan jasa inovatif yang diinginkan oleh target segmen

konsumen.

• Mengerahkan kemampuan dan motivasi karyawan untuk melakukan peningkatan

secara terus menerus dalam kapabilitas proses, kualitas, dan waktu respon

(13)

BAB I PENDAHULUAN 3

Dalam hal ini, kesuksesan perusahaan tidak dapat dimotivasi atau diukur

dalam jangka pendek dengan model akuntansi keuangan tradisional saja. Balanced

Scorecard yang diperkenalkan oleh Kaplan dan Norton merupakan salah satu

alternative untuk menerjemahkan dan mengimplementasikan strategi Balanced

Scorecard hadir melengkapi sistem manajemen strategi yang selama ini ditetapkan

oleh perusahaan.

Balanced Scorecard tidak saja digunakan sebagai sistem pengukuran kinerja

namun sebagai sistem manajemen strategi. Perusahaan dapat menggunakan Balanced

Scorecard sebagai dasar untuk mengatur kerangka kerja untuk proses manajemen

mereka.

Selain itu, menurut Kaplan dan Norton (2000:7) menyatakan bahwa Balanced

Scorecard melengkapi seperangkat ukuran keuangan kinerja masa lalu dengan

ukuran pendorong ( drivers ) kinerja masa depan. Tujuan dan ukuran Scorecard

diturunkan dari visi dan strategi. Tujuan dan ukuran memandang kinerja perusahaan

dari empat perspektif : keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, serta

pembelajaran dan pertumbuhan. Perspektif keuangan dalam Balanced Scorecard

memberikan petunjuk apakah strategi dan pelaksanaan kegiatan operasional

perusahaan berhasil memberikan kontribusi bagi peningkatan laba perusahaan

(memberikan hasil terbaik kepada para pemegang saham). Perspektif pelanggan

digunakan untuk mengetahui apakah perusahaan mampu menciptakan

pelanggan/konsumen yang puas di dalam proses pemenuhan kebutuhan pelanggan.

Perspektif proses bisnis internal menunjukkan proses internal yang harus dilakukan

untuk menciptakan produk dan jasa dengan nilai terbaik bagi pelanggan. Perspektif

(14)

BAB I PENDAHULUAN 4

manusia perusahaan guna peningkatan kinerja di masa depan. Ke empat perspektif

ini menawarkan suatu keseimbangan antara tujuan jangka pendek dan tujuan jangka

panjang, yaitu hasil yang diinginkan, pemicu kinerja, dan tolok ukur kinerja.

Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk

merupakan Badan Usaha Milik Negara dan penyedia layanan telekomunikasi dan

jaringan terbesar di Indonesia. TELKOM menyediakan layanan InfoComm, telepon

kabel tidak bergerak (fixed wireline) dan telepon nirkabel tidak bergerak (fixed

wireless), layangan telepon seluler, data dan internet, serta jaringan dan interkoneksi,

baik secara langsung maupun melalui anak perusahaan.

Sebagai BUMN, Pemerintah Republik Indonesia merupakan pemegang

saham mayoritas yang menguasai sebagian besar saham biasa Perusahaan sedangkan

sisanya dimiliki oleh publik. Saham Perusahaan diperdagangkan di Bursa Efek

Indonesia (“BEI”), New York Stock Exchange (“NYSE”), London Stock Exchange

(“LSE”) dan Tokyo Stock Exchange (tanpa listing).

Untuk menjawab tantangan yang terus berkembang di industri

telekomunikasi dalam negeri maupun di tingkat global, PT. TELKOM melakukan

transformasi secara fundamental dan menyeluruh di seluruh lini bisnis yang

mencakup transformasi bisnis dan portofolio, transformasi infrastruktur dan sistem,

transformasi organisasi dan sumber daya manusia serta transformasi budaya.

Pelaksanaan transformasi ini dilakukan dalam rangka mendukung upaya diversifikasi

bisnis TELKOM dari ketergantungan pada portofolio bisnis Legacy yang terkait

dengan telekomunikasi, yakni layanan telepon tidak bergerak (Fixed), layanan

telepon seluler (Mobile), dan Multimedia (FMM), menjadi portofolio TIME

(15)

BAB I PENDAHULUAN 5

PT. TELKOM dalam berinovasi telah berhasil memposisikan Perusahaan sebagai

salah satu perusahaan yang berdaya saing tinggi dan unggul dalam bisnis New Wave

(www.telkom.co.id).

Berdasarkan uraian-uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul: “Penerapan Balanced Scorecard dalam Mengevaluasi

Strategi Perusahaan (Studi Kasus Pada PT.TELKOM)”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah disebutkan di atas, penelitian ini

dilaksanakan dengan maksud dan tujuan sebagai berikut:

1. Bagaimana PT.Telkom mengevaluasi strategi perusahaan?

2. Apakah PT.Telkom menggunakan Balanced Scorecard dalam mengevaluasi

strategi perusahaan?

3. Seberapa jauh pencapaian atau keunggulan Balanced Scorecard dalam

mengevaluasi strategi perusahaan?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah disebutkan di atas, penelitian ini

dilaksanakan dengan maksud dan tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana PT. Telkom mengevaluasi strategi perusahaan

2. Untuk mengetahui PT. Telkom menggunakan Balanced Scorecard dalam

mengevaluasi strategi perusahaan

3. Untuk mengetahui seberapa jauh pencapaian atau keunggulan Balanced

(16)

BAB I PENDAHULUAN 6

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:

1. Perusahaan

Penulis berharap hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran dan

masukan bagi perusahaan tentang penerapan Balanced Scorecard dalam

mengevaluasi strategi.

2. Akademis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menambah referensi bagi

peneliti selanjutnya pada bidang yang sama.

3. Penulis

Diharapkan dapat memberikan gambaran di bidang Akuntansi Manajemen pada

umumnya dan Balanced Scorecard khususnya mengenai penerapan Balanced

Scorecard serta sebagai bahan perbandingan antara teori-teori dan konsep-konsep

(17)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya tentang penerapan

Balanced Scorecard dalam mengevaluasi strategi pada PT Telkom, maka dapat

ditarik simpulan sebagai berikut:

1. Perusahaan telah menerapkan metode Balanced Scorecard dalam mengevaluasi

strategi perusahaannya, karena metode Balanced Scorecard memberikan suatu

kontribusi, yaitu suatu bahan yang mengkomunikasikan visi dan strategi,

kemudian menginformasikan pada seluruh pegawai tentang apa yang terjadi

penentu sukses saat ini dan masa yang akan datang.

2. Berdasarkan keseluruhan pemaparan analisis perhitungan statistik pada analisis

deskriptif data penelitian, maka dapat diambil kesimpulan bahwa penerapan

balanced scorecard dan penerapan evaluasi strategi perusahaan pada PT. Telkom

termasuk dalam ketegori baik.

3. Pengaruh penerapan Balanced Scorecard terhadap evaluasi strategi pada PT

Telkom sudah termasuk dalam kategori cukup baik artinya terdapat pengaruh

yang signifikan antara penerapan Balanced Scorecard terhadap evaluasi strategi

perusahaan.

4. Dari hasil analisis dan pengujian hipotesis dapat disimpulkan bahwa variabel X

(Penerapan Balanced Scorecard) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

(18)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 101

60,89%, sedangkan 39,11% sisanya merupakan pengaruh dari variabel lainnya

yang tidak diamati.

5.2 Saran

Dari simpulan yang telah diuraikan tersebut, maka penulis dapat memberikan saran

sebagai berikut:

1. PT. Telkom

• Meski dalam hasil penelitian pengaruh penerapan balanced scorecard memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap evaluasi strategi, sebaiknya perusahaan

terus mengupayakan proses sosialisasi visi, strategi dan tujuan perusahaan

kepada seluruh manajemen.

• Keikut sertaan karyawan dalam pengembangan balanced scorecard perlu

ditingkatkan melalui sosialisasi data scorecard perusahaan sehingga seluruh

karyawan akan lebih dapat memahami kondisi perusahaannya.

• PT Telkom harus secara rutin melakukan riset untuk mengetahui tingkat

kepuasan pelanggan

2. Peneliti selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya dengan topic penelitian yang sama, sebaiknya

menambah populasi penelitian. Tidak hanya satu perusahaan saja, tetapi

membandingkan dengan beberapa perusahaan, karena tingkat penerapan Balanced

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Aurora, Novella. (2010). “Penerapan Balanced Scorecard sebagai Tolok Ukur Pengukuran Kinerja : Studi Kasus RSUD Tugurejo Semarang” Skripsi, Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro. Diakses melalui

http://www.google.co.id/skripsi balanced scorecard

Hansen, Don R., & Maryanne Mowen. (2004). Akuntansi Manajemen, Alih Bahasa Dewi Fitriasari dan Deny Amos Kwary, Jakarta: Erlangga.

Hill, Charles W.L. & Jones, Gareth R. (2001). Strategic Management: An Integrated Approach. 5th ed. Boston: Houghton Mifflin Company.

Kaplan, Robert. S., & David, P. Norton. (1996). Translating Strategy into Action: The Balanced Scorecard, Harvard Business School Press, USA.

Kaplan, Robert S., and David, P. Norton. (2000). Balanced Scorecard Menerapkan Strategi Menjadi Aksi, Terjemahan, Jakarta: Erlangga.

Mulyadi. (2001). Balanced Scorecard: Alat Manajemen Kontemporer untuk Pelipatganda Kinerja Keuangan Peusahaan, Salemba Empat, Jakarta.

Mulyadi. (2005). Sistem Manajemen Strategik Berbasis Balanced Scorecard, Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Niven, Paul R. (2002). Balanced Scorecard Step by Step: Maximizing Performance and Maintaining Result, New York: John Wiley & Sons, Inc.

Putri, Pratiwi, Dhika. (2008). “Analisis pengukuran Kinerja Perusahaan dengan Konsep Balanced Scorecard : Studi Kasus PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo” Skripsi, Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Diakses melalui http://www.google.co.id/skripsi

balanced scorecard

The Balanced Scorecard Institute http://www.balancedscorecard.org

Sipayung, Friska. (2009). Balanced Scorecard: Pengukuran Kinerja Perusahaan dan Sistem Manajemen Strategis, Jurnal Manajemen Bisnis, Vol. 2, No.1, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. CV. Alfabeta. Bandung.

(20)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 103

Yuwono, S., Sukarno E., & Ichsan, M. (2004). Petunjuk Praktis Penyusunan Balanced Scorecard Menuju Organisasi yang Berfokus pada Strategi, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Wheelen, T. L. & Hunger, J. D. (2002). Strategic Management and Business Policy. 8th ed. Prentice Hall.

http://www.telkom.co.id/download/File/UHI/2012/Annual Report/AR Telkom 2012 Bahasa Lowrest.pdf

Referensi

Dokumen terkait

Dengan diterapkan model ADDLE di MI NU Tarsyidut Thullab Singocandi Kota Kudus dapat meningkatkan prestasi belajar siswa tentang materi pembelajaran pendidikan

Teknis analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda, dengan tujuan untuk menguji pengaruh kualitas pelayanan tangible,

Dalam dunia kedokteran, euthanasia dikenal sebagai tindakan yang dengan sengaja tidak melakukan sesuatu bertujuan memperpanjang hidup seseorang atau sengaja melakukan sesuatu untuk

dengan Pemerintah Belanda mengenai Kerja Sama Maritim yang ditandatangani.. tanggal 22 April 2016 di

Penelitian ini telah dilaksananakan dari bulan (Mei-Juli 2018 pemasangan terumbu buatan, Agustus-November 2018 pengeoperasian alat tangkap bubu).Penelitian ini

Walaupun IoT sudah banyak diaplikasikan khususnya dibidang Informatika, namun untuk bidang pendidikan khususnya Fisika belum banyak dan untuk mengaplikasikan IoT

Archaster typicus adalah satu-satunya jenis dari kelas Asteroidea yang ditemukan pada stasiun A yang di dominasi oleh lamun jenis Thalassia hemprichii dengan kerapatan

Analisis sistem lama atau yang sudah berjalan yaitu dalam perekomendasian pencari kerja, sistem rekomedasi pencari kerja hanya dilakukan secara manual menggunakan