ANALISIS HUKUM PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI YANG MENOLAK PENGUJIAN MATERIL TErHADAP UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1992 TENTANG PERFILMAN.
Teks penuh
Dokumen terkait
Meskipun dalam ayat (6) Pasal 24C dinyatakan bahwa “pengangkatan dan pemberhentian Hakim Konstitusi, hukum acara serta ketentuan lainnya tentang Mahkamah Konstitusi diatur
dengan penafsiran originalis, alasan yang kuat bahwa penggunaan penafsiran non-originalism (non-original intent) oleh hakim merupakan penafsiran yang paling tepat dalam
Dari uraian latar belakang permasalahan tersebut di atas, maka rumusan permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini yakni: a) Bagaimanakah prinsip-prinsip
Berdasarkan uraian di atas, 8 (delapan) putusan pengujian formil di MK tersebut menunjukkan bahwa para pemohon yang notabene memiliki akses yang terbatas terhadap proses
Baik konstitusional bersyarat maupun inkonstitusional bersyarat pada dasarnya merupakan model putusan yang secara hukum tidak membatalkan dan menyatakan tidak berlaku
yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah bagaimana tingkat kepatuhan atas pelaksanaan putusan pengujian undang-undang di Mahkamah Konstitusi periode 2013-2018.
6 Dalam penafsiran fungsional (functional) atau disebut juga struktural, keputusan didasarkan dari struktur hukum dan bagaimana aturan tersebut diharapkan jelas
DAFTAR PUSTAKA Asshiddiqie, Jimly, Hukum Acara Pengujian Undang-Undang, Konstitusi Press, Jakarta, 2006 Asshiddiqie, Jimly, Pokok-Pokok Hukum Tata Negara Indonesia Pasca Reformasi,