ABSTRAK
Dewasa ini kegiatan backpacking semakin banyak diminati, terutama oleh kalangan anak muda. Hal tersebut dibuktikan dengan munculnya berbagai situs yang memuat komunitas para backpacker dari seluruh penjuru dunia serta munculnya banyak buku yang memuat berbagai kisah perjalanan para backpacker, baik di media cetak maupun di media online. Secara harfiah, backpacker yang diserap dari kata berbahasa Inggris tersebut memiliki arti seorang pembawa tas ransel. Namun, sebenarnya backpacking ialah kegiatan berwisata dengan harga yang relatif sangat murah, sehingga untuk menekan biaya perjalanan para wisatawan backpacker biasanya lebih memilih tempat penginapan yang murah.
Hostel merupakan salah satu tempat penginapan yang murah dan digemari oleh backpacker. Maka dari itu, Bandung sebagai salah satu kota tujuan wisata di
Indonesia membutuhkan adanya hostel dengan fasilitas yang dibutuhkan serta
yang sesuai dengan karakteristik wisatawan backpacker. Dalam merancang sebuah interior hostel pemilihan tema dan konsep haruslah sesuai dengan karakteristik penggunanya. Oleh karena itu dalam perancangan ini akan menerapkan konsep dinamis dengan penerapan bentuk yang tidak simetris dan tidak beraturan. Bentuk tersebut akan menghasilkan kesan dinamis dari perjalanan para backpacker. Disamping itu, pemilihan material yang sederhana dan murah akan mencerminkan backpacker itu sendiri. Sehingga secara keseluruhannya, perancangan hostel ini akan mencerminkan penggunanya yang dinamis dan sederhana. Dengan penerapan yang tepat, maka hal tersebut akan dapat menciptakan suasana ruang yang nyaman dan menarik bagi para backpacker.
ABSTRACT
These days, backpacking has been people's preference especially among youngsters. This can be clearly seen from the occurrence of sites that showcases the activities of the backpacker communities throughout the world and a number of books that revolves around the story of the backpackers either in the printed media or online. Literally speaking, the word backpacker actually derives from an English word usually referred to those who carry backpack on their back. And yet, the term backpacker in this sense is used to refer to the traveling activity with a relatively cheap price because the backpacker travelers usually choose an affordable lodging for their travel.
Hostel is one of the economical choices for lodging preferable by the backpackers. That is the reason why Bandung, as one of the tourist destinations in Indonesia is urged to have hostels complete with the facilities that cater to the needs of the backpackers, to be achieved through the selection of the interiors. Thus, the design would have to apply a dynamic concept which is asymmetrical and void of pattern. The pattern shall bring the essence of dynamic travel for the backpackers. In addition, the choice of the materials that are simple and affordable automatically show the identity of the backpackers. That is why overall the design of the hostel reflects the dynamic and simplicity of the users. With careful application, comfort and interesting nuance the the backpackers expect will be achieved.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………...i
LEMBAR PENGESAHAN……….………..ii
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS……….………...iii
LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI…...……….………...iv
KATA PENGANTAR………v
ABSTRAK……….…vi
ABSTRAC………....…vii
DAFTAR ISI………...………viii
DAFTAR GAMBAR………....xii DAFTAR TABEL……….……xv
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang………...1
1.2Identifikasi Masalah………...4
1.3Gagasan Perancangan……….………5
1.4Rumusan Masalah……….….………7
1.6Manfaat Perancangan……….………7
1.7Ruang Lingkup Perancangan……….……8
1.8Sistematika Perancangan………8
BAB II BANDUNG BACKPACKER HOSTEL 2.1 Pengertian Hostel……….………11
2.1.1 Jenis Kamar Hostel………....………12
2.1.2 Fasilitas – Fasilitas hostel……….……….12
2.9 Studi Banding………...28
BAB III DATA PERANCANGAN 3.1 Deskripsi Proyek………..………39
3.2 Deskripsi Site………....40
3.2.1 Tinjauan Makro………..41
3.2.2 Tinjauan Mikro………...43
3.3 Daftar Kebutuhan Ruang………..49
3.4 Tinjauan User………...……….51
3.4.1 Identifikasi User……….………51
3.4.2 Flow Activity User………..………....52
3.4.3 Struktur Organisasi dan Job Description ………..…………..54
3.5 Hubungan kedekatan Antar Ruang……….…56
3.5.1 Bubble Diagram Kedekatan Ruang………....…………56
3.5.2 Zoning Blocking………....58
BAB IV PERANCANGAN BANDUNG BACKPACKER HOSTEL 4.1 Konsep Perancangan……….………61
4.1.2 Konsep Material………...….63
4.1.3 Konsep Texture………...64
4.1.4 Konsep Bentuk………...64
4.1.5 Konsep Pencahayaan………..…65
4.1.6 Konsep Penghawaan………...67
4.1.7 Konsep Skala………..67
4.1.8 Konsepfurniture……….……….…………67
4.2 Perancangan General………...………69
4.3 Perancangan Khusus………71
4.3.1 Perancangan khusus pada lantai basement………..71
4.3.2 Perancangan khusus pada lantai Satu………...72
4.3.3 Perancangan khusus pada lantai Dua………...76
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan………..………….81
5.2 Saran ………..………..82
DAFTAR PUSTAKA………....………...84
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Ergonomi Daerah Receptionist…...…...………...15
Gambar 2.2 Ergonomi Sirkulasi Ruang Lounge...…...………...16
Gambar 2.3 Ergonomi Ukuran Sofa di Lounge……….…………16
Gambar 2.4 Ergonomi Ukuran Tempat Tidur………17
Gambar 2.5 Ergonomi Sirkulasi Pada Kamar Twin………...18
Gambar 2.6 Ergonomi Jarak Ketinggian Pada Ranjang Susun…...………..19
Gambar 2.7 Ergonomi Pada Sirkulasi Pantry dan Ketinggian Kabinet………….19
Gambar 2.8 Ergonomi Pada Pantry dengan Sirkulasi Orang……….20
Gambar 2.9 Ergonomi Pada Ketinggian Kabinet-Kabinet Pantry……….21
Gambar 2.10 Ergonomi Pada Ukuran sofa………21
Gambar 2.11 Ergonomi wastafel dan Sirkulasi……….….21
Gambar 2.12 Ergonomi Pada Ketinggian Wastafel ………..22
Gambar 2.13 Ergonomi Pada Kolset Duduk………..22
Gambar 2.14 Ergonomi Pada Sower Box……….….22
Gambar 2.15 Fasad Bangunan Tattva Design hotel, Portugal………..29
Gambar 2.16 Interior pada Tattva Design hotel, Portugal………...…….29
Gambar 2.17 Reading Lounge pada Tattva Design hotel………..30
Gambar 2.18 Internet Corner pada Tattva Design hotel………30
Gambar 2.20 BBQ Area pada Tattva Design hotel………....……31
Gambar 2.21 Design Sign System pada Tattva Design hotel………31
Gambar 2.22 Interior kamar pada Tattva Design hotel………..32
Gambar 2.23 Lampu Baca pada Kasur………..32
Gambar 2.24 Kipas pada Kasur……….33
Gambar 2.25 Locker pada Kamar………..33
Gambar 2.26 Wastafel pada kamar Tattva Design hotel, Portugal………33
Gambar 2.27 System kunci pada Pintu Kamar Tattva Design hotel, Portugal…..33
Gambar 2.28 Fasad Bangunan ZZZ express backpacker hostel, Bandung………36
Gambar 2.29 Lantai 1 ZZZ express backpacker hostel, Bandung……….36
Gambar 2.30 Ruangan Kamar pada ZZZ express backpacker hostel, Bandung…37 Gambar 2.31 Ruangan Kamar pada ZZZ express backpacker hostel, Bandung…37 Gambar 2.32 Kamar Mandi pada ZZZ express backpacker hostel, Bandung…....38
Gambar 3.1 Peta Lokasi Prima Rasa Bakery and pastry ………..42
Gambar 3.2 Tampak Depan Bangunan Prima Rasa Bakery and pastry………….42
Gambar 3.3 Zoning Blocking Lantai 1………..58
Gambar 3.4 Zoning Blocking Lantai 2………..…59
Gambar 3.5 Zoning Blocking Lantai 3………..60
Gambar 4.1 Palet Warna Utama……….62
Gambar 4.2 Palet Warna Aksen……….62
Gambar 4.3 Material yang Digunakan………...63
Gambar 4.4 Aplikasi Konsep Bentuk yang Diinginkan……….……64
Gambar 4.6 Aplikasi Konsep Pencahayaan Alami yang Diinginkan………..66
Gambar 4.7 Aplikasi Konsep Pencahayaan Buatan yang Diinginkan…………...66
Gambar 4.8 Contoh Konsep Furniture yang Memberikan Privasi……….68
Gambar 4.9 Contoh Konsep Furniture yang memberikan kesan hangat…..…….68
Gambar 4.10 Denah General Lantai Basement………..69
Gambar 4.11 Denah General Lantai 1………....70
Gambar 4.12 Denah General Lantai 2………....70
Gambar 4.13 Denah Khusus Ruang General Manager dan Manager Division...71
Gambar 4.14 Perspektif Ruang Kerja Divion Manager………72
Gambar 4.15 Denah Khusus Area Entrance, Receptionist, Display Area, dan Reflexy Area…...………..73
Gambar 4. 16 Perspektif Area Entrace………...…..74
Gambar 4. 17 Perspektif Area Receptionist……….75
Gambar 4. 18 Perspektif Area Display………...….76
Gambar 4.19 Denah Khusus Area living room, Area internet corner, area rooftop ,dan area kamar pararel………....77
Gambar 4.20 Perspektif Area Livng……….78
Gambar 4.21 Perspektif Internet Corner………...………78
Gambar 4.22 Denah Pada Kamar dorm 8 orang………...79
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Analisa Site………43
Tabel 3.2 Analisa Bangunan………..46
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pariwisata di Indonesia telah tumbuh dan berkembang dari waktu ke waktu. Bandung merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia yang memiliki potensi besar sebagai
Table 1.1 Data Wisatawan ke Bandung 2014
(Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung 2014)
Bandung yang disiapkan oleh presiden Jokowi sebagai kota kreatif sejak Januari 2015 ( news.detik.com kamis , 05/03/15). Dimana Bandung memiliki berbagai objek wisata
mulai dari objek wisata alam , objek wisata sejarah dan budaya, objek wisata kuliner, objek wisata pendidikan. Seiring berkembangnya kota bandung sebagai kota wisata maka harus di imbangi juga dengan perkembangan fasilitas pendukung. Menurut
Sugiama (2000:10) hal-hal yang harus diperhatikan seiring perkembangan pariwisata antara lain adalah
Akomodasi, merupakan komponen yang penting dalam memfasilitasi wisatawan
selama berada di daerah yang mereka kunjungi.
Atraksi wisata, merupakan komponen yang menjadi salah satu dasar wisatawan
berkunjung kedaerah tersebut
Fasilitas dan pelayanan wisata, merupakan komponen yang membantu
memudahkan kebutuhan wisata selama berada di tempat wisata.
Transportasi, merupakan koponen yang memungkinkan wisatawan mencapai
destinasi yang dituju.
Insfrastruktur lain, seperti air, listrik, dan komunikasi. Komponen ini memiliki
Elemen institusi, merupakan komponen yang berperan dalam pengembangan
pengolahan destinasi wisata yang bersangkutan.
Berdasarkan pendapat diatas, terlihat jelas bahwa akomodasi di daerah tujuan wisata merupakan salah satu faktor yang menjadi pertimbangan bagi wisatawan untuk mengunjungi suatu daerah wisata adalah akomodasi, sebagai tempat untuk istirahat
atau menginap di daerah tujuan wisata. Macam – macam tempat menginap tersebut diantaranya Hotel, Motel, Guest House, Hostel, Bungalow, Home stay, Inn, dan lain sebagainya.
Saat ini kebutuhan akan akomodasi yang praktis dan murah bagi para wisatawan yang melakukan liburan semakin meningkat. Hal ini dikarenakan semakin banyaknya turis
yang melakukan perjalanan dengan cara backpacker. menyebabkan trend wisata hemat semakin diminati masyarakat. Begitu juga dengan wisatawan yang datang ke
Bandung. menurut Suluh Pratitasari dalam majalah info backpacker, Backpacker merupakan turis baik perorangan atau kelompok yang melakukan perjalanan dengan biaya yang terbatas dan melakukan suatu perjalanan dengan mandiri. Biasanya para
backpacker tidak membawa terlalu banyak bawaan dalam perjalannanya, transportasi yang digunakan juga merupakan transportasi umum yang biasa digunakan masyarakat
sekitar di tempat yang mereka kunjungi. Dan pada umumya para backpacker lebih memilih akomodasi yang praktis dan hanya digunakan untuk istirahat saja. Hal ini menyebabkan hostel yang menyediakan penginapan dengan tarif kamar yang murah
menjadi pilihan yang diminati para wisatawan backpacker. Hostel merupakan jenis tempat menginap yang menyediakan fasilitas yang digunakan secara bersamaan oleh
akan hostel semakin diminati dan wisatawan backpacker yang semakin meningkat
akan kebutuhan hostel yang dikota Bandung, maka dirancang Bandung backpacker hostel yang dapat memberikan kemudahan, kenyamanan, dan informatif mengenai
kota Bandung.
Hostel yang akan dirancang dilengkapi dengan fasilitas tourist information center, atm, mini market, guest living room, guest pantry, rooftop area. Yang bertujuan memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi para tamu hostel.
1.2 Identifikasi Masalah
Seiring berjalannya waktu tren akan backpacker semakin terlihat. Hal ini disebabkan oleh semakin banyaknya jasa transportasi yang menawarkan perjalanan dengan harga
yang murah dan terjangkau sehingga menyebabkan meningkatnya minat masyarakat untuk melakukan liburan. Disamping itu semakin penatnya kehidupan perkotaan juga
menjadi salah satu faktor yang memicu orang untuk berlibur hal-hal tersebut menyebabkan banyaknya wisatawan yang ingin melalukan perjalanan wisata dengan biaya yang murah. Biasanya para backpacker merupakan wisatawan yang senang mengeksplore tempat yang mekeka kunjungi dan lebih mementingkan pengalaman liburan dari pada menikmati fasilitas yang disediakan di hotel. Sehingga menyebabkan
pergeseran kebutuhan dimana hotel yang dulunya merupakan tempat untuk menginap dan menikmati segala fasilitas yang disediakan, sekarang menjadi hotel hanya digunakan sebagai tempat untuk istirahat karena aktifitas lebih banyak dilakukan
suatu tempat akomodasi yang dapat menampung banyak wiatawan dalam satu kamar
agar wisatawan dapat tetap berkumpul dalam satu kamar tanpa harus terpisah dengan kelompoknya.
Berdasarkan latar belakang ini maka ditemukan beberapa permasalahan yaitu menyediakan sarana akomodasi yang murah, dan nyaman dengan gaya dan fasilitas yang diperlukan untuk karakteristik wisata backpacker serta informatif mengenai daerah wisata di Bandung. Disamping itu juga dibutuhkan kamar yang dapat menampung banyak orang dalam satu kamar. Sehingga wisatawan dapat berwisata
dengan budget yang murah namun mendapatkan fasilitas yang sesuai dengan kebutuhannya. Pada kamar jenis dormitory yang harus di perhatikan adalah masalah privasi para tamu, sehingga para tamu tidak saling terganggu dengan tamu lainnya
yang merupakan orang asing. Oleh karena itu desain yang dihasilkan harus dapat memberikan privasi pada setiap tempat tidur dalam kamar jenis dormitory.
1.3 Gagasan Perncangan
Ide perancangan hotel untuk backpacker adalah untuk menjawab kebutuhan akan hostel yang murah dan praktis bagi para backpacker di kota Bandung. Serta menyediakan sarana akomodasi yang nyaman dan informatif untuk para wisatawan.
Hostel backpacker ini memiliki fasilitas kamar yang terbagi menjadi tipe twin / double
dan tipe dorm yang berisi 4 / 6 / 8 / 10 tempat tidur, serta disediakan fasilitas penyimpanan khusus, juga terdapat pantry yang dapat digunakan oleh seluruh tamu
yang menginap, terdapat computer area yang dapat digunakan sebagai tempat untuk mencetak ataupun mengakses internet. Tersedia juga area untuk berkumpul bagi para tamu. Disamping itu hostel ini dirancang untuk memudahkan wisatawan untuk
mengeksplore kota bandung yang memiliki berbagai objek wisata mulai dari objek wisata alam, wisata sejarah, wisata shopping sampai dengan kuliner. Selain itu juga
hostel yang dirancang agar para tamu hostel dapat dengan nyaman saling bertemu, berkenalan dan berbagi cerita dengan tamu yang lainnya. juga mencerminkan
karakteristik dari para wisatawan backpacker yang dinamis dan budgedting.
Maka dari itu konsep yang diambil untuk hostel backpacker ini adalah Dynamic of Backpacker konsep ini di latari oleh karakteristik dari para wisatawan backpacker yang cenderung dinamis dan gesit dalam menjelajahi tempat wisata yang mereka kunjungi. Sehingga untuk menghadirkan tempat beristirhat yang nyaman bagi para backpacker hostel ini mengambil konsep dari kedinamisan para bacpacker.
Konsep ini akan memberikan kesan dinamis pada desain pola lantai, penggunaan material dan bentuk bentuk dari ruangan dan furniture. Sehingga akan memberikan
suasana ruangan yang memberikan semangat dalam menjelajahi kota Bandung dan juga semangat dalam saling bertemu dengan sesama backpacker. Disamping itu juga
1.4 Rumusan Masalah
Permasalahan utama yang akan dibahas dalam perancangan ini adalah bagaimana membuat suatu perancangan hostel backpacker yang murah dan nyaman. Berikut beberapa rumusan permasalahan yang akan dibahas anatara lain :
1. Bagaimana mengaplikasikan konsep Dynamic of Backpacker ke dalam perancangan hotel backpacker?
2. Bagaimana menghasilkan suasana ruangan yang dapat menambah kebersamaan para backpacker dan tetap memberikan kenyamanan dalam beristirahat ?
1.5 Tujuan Perancangan
Tujuan dari perancangan hostel backpacker yang akan dibuat adalah sebagai berikut:
1. Mengaplikasikan konsep Dynamic of Backpacker ke dalam perancangan hostel backpacker. Pengaplikasian dapat dilakukan pada material, bentuk, dan elemen interior lainnya sehingga akan memberikan kesan ruangan yang dinamis dan
memberikan kesan sederhana.
2. Menghasilkan desain yang dapat menyatukan para tamu backpacker sehingga
dapat saling berkumpul dan berbagi cerita dengan nyaman satu sama lain.
1.6 Manfaat Perancangan
Manfaat dari perancangan hostel backpacker adalah sebagai berikur:
1. Penulis
-. Menemukan suatu rancagan hostel yang sesuai dengan karakteristik dari
wisatawan backpacker 2. Wisatawan Backpacker
-. Menemukan hostel yang sesuai dengan karakteristik perjalanan mereka dengan harga yang murah
1.7 Ruang Lingkup Perancangan
Batasan perancangan hostel backpacker ini adalah tipe kamar yang akan di rancang
yaitu tipe dorm terdiri dari 4/6/8/10 tempat tidur. Fasilitas pelengkap yang akan dirancang adalah lobby , mini market, bandung story display, relaxing area, pantry,
dan area living room untuk tamu hostel.
1.8 Sistematika Perancangan
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dibahas tentang latar belakang objek studi,identifikasi masalah, ide/gagasan perancangan, rumusan masalah, tujuan perancangan, manfaat
perancangaan, batas perancangan, dan sistematika perancangan
BAB II LANDASAN PERANCANGAN HOSTEL BACKPAKER
BAB III ANALISA DATA PERANCANGAN
Di bab ini dibahas tentang analisa data yang meliputi deskripsi proyek perancangan, analisa site, identifikasi user, kebutuhan ruang, dan imprementasi konsep pada
perancangan hostel backpacker.
BAB IV PERANCANGAN HOSTEL BACKPAKER DENGAN KONSEP DYNAMIC OF BACKPACKER
Bab ini berisi tentang pembahasan analogi konsep, desain, detail perancangan hostel backpacker
BAB V PENUTUP
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Pada perkembangan zaman dengan semakin berkembangkanya minat masyarakat untuk melakukan perjalanan dengan gaya backpacker menyebabkan tempat tujuan
tersebut, salah satunya masalah akomodasi. Akomodasi yang murah dan nyaman
merupakan akomodasi yang digemari kaum backpacker.
Dari perancangan Bandung Backpacker Hostel ini dapat di tarik beberpa kesimpulan
yaitu:
1. Konsep Dynamic of Backpacker yang digunakan dalam perancangan ini berasal dari karakteristik backpacker yang dinamis . Hal ini menyebabkan
hostel ini mencerminkan karakter dari user utamanya yaitu para backpacker. Penerapan dinamis terlihat dari layout, sirkulasi, material serta pemilihan
warna dan bentuk bentuk pada ruangan.
2. Material- material yang digunakan dalam perancangan hostel juga disesuaikan dengan karakteristik backpacker yaitu budgeting karena material merupakan
hal terpenting dalam menentukan biaya produksi. Material yang digunakan juga harus memiliki ketahanan yang kuat agar mengurangi biaya maintenance.
3. Perancangan hostel memerlukan area kumpul yang luas dan nyaman sehingga membuat para tamu dapat nyaman bersosialisasi dengan tamu lain sehingga pada perancangan ini area pantry, area living, dining area, internet disatukan
dalam satu area besar dengan tujuan agar para tamu dapat berkumpul. Disamping itu juga agar para tamu dapat berkumpul pada area living room
dalam kamar tidak disediakan area duduk.
4.2 Saran
kurang nyaman bagi para backpacker untuk beristirahat. Oleh karena itu dalam
mendesain sebuah hostel harus di perhatikan kebutuhan user dan fasilitas apa saja yang harus disediakan agar dapat memberikan kenyamanan kepada para tamunya.
DAFTAR PUSTAKA
Gandapurma,Baban. (2015, Maret 05). Bandung Jadi Pusat Kota Kreatif di Indonesia, Begini Reaksi Ridwan Kamil.detik news.com [diakses 8 juni 2015]
Lawson, Fred. (2002). Hotel and Resorts: Design, Planning, and Refurbishment. London : Architectural Press.
Panero, Julius; Zelnik, Martin. (1979): Human Dimension and Interior Space. Jakarta ,Erlangga.
Prabowo, Hendro.(1998).Pengantar Psikologi Lingkungan, Jakarta. Gunadarma
Atikson,L Rita; Atikson, C Richard & Hilgard,R Ernest.(1983).Pengantar Psikologi-edisi kedelapan.Jakarta. Erlangga.
Bowers, Helen.Interior Material and Surfaces: The Complete Guide.Firefly Books.
2005
Pertiwi,N. L. M. F. (2013, Juli 12 ). Mau Hemat? Menginap Saja di Hostel. Kompas.
http://travel.kompas.com/read/2013/07/12/1738586/policy.html [diakses 2 april
2015]
Sulfandi, sultan.(2010) INTERMEZZO dengan 4 PETUALANG ALA RANSEL .
INFOBACKPACKER vol 3 [internet], Agustus, p.18. Available from <http://INFOBACKPACKER.com> [ diakses 2 april 2015]
Sugiama, A.Gima.(2000). Pariwisata: prinsip, Konsep dan Aplikasi. Diktat Mata
Yayuk sri, perwani.(1993).Teori dan Petunjuk Praktek House Keeping untuk,Akademi
Perhotelan ,Jakarta. Gramedia Pustaka Utama