• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis dan Usulan Perbandingan Metode Penjadwalan Produksi Dengan Menggunakan First Come First Serve, Weighted Number Of On-Time Job, dan Multi-Item Product With Algorithm (Studi Kasus : PT Putro Dasa Kusumo).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis dan Usulan Perbandingan Metode Penjadwalan Produksi Dengan Menggunakan First Come First Serve, Weighted Number Of On-Time Job, dan Multi-Item Product With Algorithm (Studi Kasus : PT Putro Dasa Kusumo)."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

iv Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

PT Putro Dasa Kusumo adalah perusahaan yang bergerak dalam industri yang memproduksi sabun kebutuhan rumah tangga. Jenis produk yang dimiliki perusahaan saat ini terdapat 5 jenis, yaitu sabun cuci piring, sabun softener, sabun pembersih lantai, sabun karbol, dan sabun deterjen cair. Permasalahan yang ada di perusahaan saat ini adalah adanya keterlambatan waktu penyelesaian di satu atau beberapa jenis produk yang dapat mempengaruhi jenis produk lainnya sehingga adanya penalty pada job tersebut yang dapat berpengaruh besar pada keuntungan yang tidak jadi didapatkan perusahaan. Salah satu penyebab terjadinya keterlambatan adalah metode penjadwalan yang digunakan untuk menjadwalkan pengerjaan job saat ini masih kurang optimal. Tujuan dilakukannya penjadwalan dalam perusahaan adalah untuk meminimisasi terjadinya penalty berupa pembatalan pesanan sejumlah banyaknya pesanan pada job tersebut, yang berarti perusahaan tidak jadi menerima keuntungan sebesar pesanan pada job tersebut

Job yang akan dijadwalkan dalam penelitian ini berjumlah 6 job. Saat ini,

perusahaan melakukan urutan pekerjaan dari proses awal di mesin awal sampai proses akhir di mesin akhir dengan jenis mesin yang sama (flowshop). Metode penjadwalan yang digunakan perusahaan saat ini adalah metode First Come First

Serve (FCFS) dimana pengerjaan job dilakukan secara berurutan dari job yang

pertama masuk sampai dengan yang terakhir masuk. Namun, metode ini dapat menghasilkan keterlambatan yang bernilai cukup besar yang dapat mempengaruhi terjadinya penalty. Metode penjadwalan yang diusulkan penulis adalah metode

Single Machine to Maximize Number of On-Time Job yang dibantu dengan

penggunaan software AMPL dan metode Single Machine Multi-item Product with

Algorithm. Penggunaan metode Single Machine to Maximize Number of On-Time Job bertujuan untuk meminimisasi jumlah bobot pekerjaan yang terlambat

(weighted number of tardy job) dengan cara memaksimasi jumlah bobot pekerjaan yang waktu penyelesaiannya tepat waktu (weighted number of on-time job) yang akan menghasilkan urutan penjadwalan untuk masing-masing jenis produk untuk digunakan sebagai input dalam melakukan metode Single Machine Multi-item

Product with Algorithm yang dapat menghasilkan urutan penjadwalan untuk

semua jenis produk.

(2)

viii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

ABSTRAK……… iv

KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH……….. v

DAFTAR ISI……….. viii 1.3Pembatasan Masalah dan Asumsi………. 1-2 1.4Perumusan Masalah………... 1-3 2.1.3 Variabel atau Kriteria yang Digunakan dalam

Penjadwalan ……….…... 2-3 2.1.4 Masukan untuk Penjadwalan Pekerjaan………... 2-4 2.1.5 Klasifikasi Penjadwalan………... 2-5 2.2 Penjadwalan Flow Shop………..……….. 2-12 2.3 Metode Penjadwalan Single Machine to Maximize Weighted

Number of On-Time Job ... 2-13

2.4 Metode Penjadwalan Single Machine Multi-item Product

with Algorithm ………..…... 2-16 2.5 Penggunaan Software AMPL untuk Memecahkan Masalah Single

(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

Usulan (Metode Single Machine to Maximize Weighted Number

Of On-Time Job dan Metode Single Machine Multi-item

Product) ... 3-13

BAB 4 PENGUMPULAN DATA

4.1 Data Umum Perusahaan……….... 4-1 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan……….. 4-1 4.2 Data Produksi Perusahaan……… 4-4 4.2.1 Data Jenis Produk Yang Terdapat di Perusahaan ……….. 4-4 4.2.2 Data Job Yang Terdapat di Perusahaan ………….………. 4-5 4.2.3 Waktu Proses Produksi, Jumlah Mesin, dan Jumlah Lini

Produksi Yang Terdapat di Perusahaan ………... 4-5 4.2.4 Nilai Keterlambatan (Late Penalty) Setiap Job….………... 4-6 BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

5.1Metode Penjadwalan yang Digunakan dalam Pengolahan Data... 5-1 5.2 Penggunaan Single Machine Pada Permasalahan Yang

Terdapat di Perusahaan ……... 5-6 5.3 Penjadwalan Job pada Jenis Produk Sabun Cuci Piring dengan

menggunakan Metode FCFS dan Metode Single Machine

to Maximize Weighted Number of On-Time Job (max wne)... 5-10

5.3.1 Metode FCFS Untuk Jenis Produk Sabun Cuci Piring…... 5-11 5.3.2 Metode Single Machine to Maximize Weighted Number

of On-Time Job (max wne) untuk Jenis Produk Sabun

(4)

x Universitas Kristen Maranatha 5.4 Penjadwalan Job pada Jenis Produk Sabun Softener dengan

menggunakan Metode FCFS dan Metode Single Machine to

Maximize Weighted Number of On-Time Job (max wne) ……….5-16 5.4.1 Metode FCFS Untuk Jenis Produk Sabun Softener ….…... 5-16 5.4.2 Metode Single Machine to Maximize Weighted Number of

On-Time Job (max wne) untuk Jenis Produk Sabun

Softener ……… 5-18

5.5 Penjadwalan Job pada Jenis Produk Sabun Pembersih Lantai dengan menggunakan Metode FCFS dan Metode Single Machine

to Maximize Weighted Number of On-Time Job (max wne) ….. 5-21 5.5.1 Metode FCFS Untuk Jenis Produk Sabun Pembersih

Lantai ……….. 5-21

5.5.2 Metode Single Machine to Maximize Weighted Number of

On-Time Job (max wne) untuk Jenis Produk Sabun

Pembersih Lantai ………...…. 5-23 5.6 Penjadwalan Job pada Jenis Produk Sabun Karbol dengan

menggunakan Metode FCFS dan Metode Single Machine to

Maximize Weighted Number of On-Time Job (max wne) …... 5-26 5.6.1 Metode FCFS Untuk Jenis Produk Sabun Karbol ……….. 5-26 5.6.2 Metode Single Machine to Maximize Weighted Number of

On-Time Job (max wne) untuk Jenis Produk Sabun

Karbol ………. 5-28

5.7 Penjadwalan Job pada Jenis Produk Sabun Deterjen Cair dengan menggunakan Metode FCFS dan Metode Single Machine to

Maximize Weighted Number of On-Time Job (max wne) ……... 5-31 5.7.1 Metode FCFS Untuk Jenis Produk Sabun Deterjen Cair .... 5-31 5.7.2 Metode Single Machine to Maximize Weighted Number of

On-Time Job (max wne) untuk Jenis Produk Sabun

Deterjen Cair ……….….…. 5-33 5.8 Metode Penjadwalan Single Machine Multi-item Product with

(5)

xi Universitas Kristen Maranatha 5.8.1 Pengujian Kemampuan Penggunaan Algoritma Pada

Metode Penjadwalan Single Machine Multi-item Product dengan Data Hipotetik ……… 5-37 5.9 Analisis Perbandingan Hasil Nilai Makespan dan Nilai Penalty

antara Metode Perusahaan (Metode FCFS) dengan Metode Usulan (Metode Single Machine Scheduling to Maximize

Weighted Number of On-Time Job) Secara Keseluruhan Jenis

Produk Sabun ………..…... 5-53 5.10 Analisis Kelebihan dan Kekurangan Metode Perusahaan

(Metode FCFS) ………...….…. 5-48 5.11 Analisis Kelebihan dan Kekurangan Metode Single Machine

Scheduling to Maximize Weighted Number of On-Time Job .... 5-49

5.12 Analisis Kelebihan dan Kekurangan Metode Single Machine

Multi-item Product …..…...………...… 5-50 5.13 Analisis Alasan Penggunaan Software AMPL dan Kelebihan

Software AMPL ……….... 5-50

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan………..………... 6-1 6.1.1 Kelebihan dan Kelemahan Metode Penjadwalan Perusahaan

Saat Ini ……….………...…… 6-1 6.1.2 Usulan Metode Penjadwalan yang Lebih Baik Bagi

Perusahaan dan Kelebihan serta Kelemahan Metode Ini ... 6-2 6.1.3 Manfaat yang Diperoleh Perusahaan dengan Metode

(6)
(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha Lantai Menggunakan Metode Single Machine to Maximize

(8)
(9)

xv Universitas Kristen Maranatha

Tabel Judul Tabel Halaman

5.42 Waktu pada Mesin 1 Untuk Jenis Produk Sabun Deterjen 5-34 Cair

5.43 Hasil Penjadwalan Job pada Jenis Produk Sabun Deterjen 5-35 Cair Menggunakan Metode Single Machine to Maximize

Weighted Number of On-time Job

5.44 Rangkuman Hasil Penjadwalan Job Untuk Setiap Jenis 5-36 Produk Sabun

5.45 Urutan Penjadwalan Job Untuk Semua Jenis Produk Sabun 5-37

5.46 Urutan Job Perusahaan (Contoh) 5-38

5.47 Rangkuman Hasil Penjadwalan Job Untuk Contoh Penggunaan 5-43 Algoritma

5.47 Rangkuman Hasil Penjadwalan Job Untuk Contoh Penggunaan 5-44 Algoritma (Lanjutan)

5.48 Urutan Penjadwalan Job dengan Nilai max wne Terpilih (Contoh) 5-45 5.49 Rangkuman Hasil Penjadwalan Job dengan Nilai max wne Teruji 5-45 5.49 Rangkuman Hasil Penjadwalan Job dengan Nilai max wne Teruji 5-46

(Lanjutan)

5.50 Urutan Penjadwalan Job dengan Nilai max wne Terpilih Kedua 5-47 (Contoh)

5.51 Rangkuman Hasil Penjadwalan Job dengan Nilai max wne Teruji 5-47 Kedua

5.52 Urutan Penjadwalan Job dengan Nilai max wne Terpilih Ketiga 5-48 (Contoh)

5.53 Rangkuman Hasil Penjadwalan Job dengan Nilai max wne Teruji 5-48 Ketiga

5.53 Rangkuman Hasil Penjadwalan Job dengan Nilai max wne Teruji 5-49 Ketiga (Lanjutan)

(10)

xvi Universitas Kristen Maranatha

Tabel Judul Tabel Halaman

5.55 Rangkuman Hasil Penjadwalan Job dengan Nilai max wne Teruji 5-50 Keempat

5.56 Urutan Penjadwalan Job dengan Nilai max wne Terpilih Keelima 5-51 (Contoh)

5.57 Rangkuman Hasil Penjadwalan Job dengan Nilai max wne Teruji 5-51 Kelima

5.58 Urutan Penjadwalan Job Untuk Semua Jenis Produk Sabun 5-52 (Contoh)

5.59 Perbandingan Nilai Makespan dan Nilai Penalty antara Metode 5-53 FCFS dengan Metode Single Machine to Maximize Weighted

(11)

xvii Universitas Kristen Maranatha

3.3 Flowchart Penjadwalan dengan Menggunakan Metode 3-10 Perusahaan (Metode FCFS)

3.4 Flowchart Penjadwalan dengan Menggunakan Metode Usulan 3-13 3.4 Flowchart Penjadwalan dengan Menggunakan Metode Usulan 3-14

(12)

xviii Universitas Kristen Maranatha

Gambar Judul Gambar Halaman

5.9 Input Program AMPL untuk Jenis Produk Sabun Deterjen 5-34 Cair

5.10 Hasil Program AMPL untuk Jenis Produk Sabun Deterjen 5-35 Cair

5.11 Input Program AMPL untuk Jenis Produk Sabun Cuci Piring 5-38 (Contoh)

5.12 Hasil Program AMPL untuk Jenis Produk Sabun Cuci Piring 5-39 (Contoh)

5.13 Input Program AMPL untuk Jenis Produk Sabun Softener 5-39 (Contoh)

5.14 Hasil Program AMPL untuk Jenis Produk Sabun Softener 5-40 (Contoh)

5.15 Input Program AMPL untuk Jenis Produk Sabun Pembersih 5-40 Lantai (Contoh)

5.16 Hasil Program AMPL untuk Jenis Produk Sabun Pembersih 5-41 Lantai (Contoh)

5.17 Input Program AMPL untuk Jenis Produk Sabun Karbol (Contoh) 5-41 5.18 Hasil Program AMPL untuk Jenis Produk Sabun Karbol (Contoh) 5-42 5.19 Input Program AMPL untuk Jenis Produk Sabun Deterjen 5-42

Cair (Contoh)

(13)

xix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman

(14)

1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Penjadwalan produksi sangat berperan penting dalam mengatur pemenuhan permintaan konsumen pada suatu perusahaan. Suatu perusahaan akan berusaha menyusun penjadwalan yang paling efektif dan efisien sehingga dapat memenuhi permintaan konsumen tepat waktu dan memberikan rasa kepuasan kepada para konsumen.

Dalam sebuah sistem produksi yang memiliki pesanan/job dengan jumlah yang banyak dapat menimbulkan penumpukan atau antrian pekerjaan yang tidak dapat diselesaikan sesuai dengan batas waktu penyelesaian pengerjaan job (due date). Sistem produksi yang melibatkan banyaknya proses, mesin dan waktu proses yang berbeda dapat mengakibatkan adanya hambatan, bila tidak menggunakan metode penjadwalan yang tepat maka akan berakibat pada terganggunya proses produksi secara keseluruhan.

(15)

Bab 1 Pendahuluan 1-2

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

Permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan saat ini adalah terjadinya keterlambatan yang bernilai positif (tardiness) yang disebabkan karena pekerjaan diselesaikan melebihi batas waktu yang telah ditentukan (due date). Hal ini menyebabkan perusahaan mendapatkan penalty berupa pembatalan pesanan sejumlah banyaknya pesanan pada job tersebut, yang berarti perusahaan tidak jadi menerima keuntungan sebesar pesanan pada job tersebut.

Untuk mengurangi risiko terjadinya keterlambatan dalam pemenuhan job, penulis bermaksud untuk membantu perusahaan dalam mengusulkan sistem penjadwalan job yang efektif dan efisien dengan tujuan untuk dapat meminimisasi terjadinya penalty.

1.2Identifikasi Masalah

Keterlambatan pemenuhan pesanan/job dapat terjadi dikarenakan beberapa faktor, seperti material, manusia, mesin dan metode yang digunakan oleh perusahaan. Namun, keterlambatan yang sering terjadi dalam perusahaan saat ini adalah terdapat satu atau beberapa jenis produk yang mengalami keterlambatan penyelesaian job yang melebihi batas waktu penyelesaian pengerjaan job (due date) sehingga menyebabkan terjadinya penalty berupa pembatalan pesanan yang dapat berdampak juga pada jenis produk lainnya di job tersebut. Setelah melakukan wawancara dan pengamatan langsung ke lapangan, perusahaan menggunakan metode penjadwalan First Come First

Serve (FCFS) dikarenakan perusahaan tidak mengetahui metode penjadwalan lainnya.

Oleh karena itu, penulis menduga masih adanya kemungkinan metode penjadwalan lain yang berpotensi lebih baik dalam menjadwalkan untuk semua job tersebut.

(16)

Bab 1 Pendahuluan 1-3

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

1.3Pembatasan Masalah

Mengingat keterbatasan kemampuan dari penulis, waktu penelitian, serta luasnya permasalahan yang ada, maka diperlukan pembatasan masalah dan asumsi dalam penelitian yang penulis lakukan, yaitu:

Pembatasan Masalah

Data yang digunakan adalah job yang belum dijadwalkan pada tanggal 5-7 Januari 2015.

Asumsi

1. Material yang dibutuhkan selalu tersedia untuk digunakan. 2. Mesin selalu dalam kondisi siap pakai (available).

3. Jumlah dan jenis mesin tidak mengalami perubahan selama penelitian. 4. Operator bekerja secara normal dan wajar.

1.4Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah serta asumsi yang digunakan, maka beberapa hal yang dirumuskan dalam penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Apa saja kelebihan dan kelemahan dari metode penjadwalan yang diterapkan perusahaan saat ini?

2. Apa metode penjadwalan usulan yang dapat memberikan hasil penjadwalan yang lebih baik dari metode perusahaan saat ini untuk diterapkan dalam perusahaan dan apa kelebihan serta kelemahan metode penjadwalan usulan tersebut?

(17)

Bab 1 Pendahuluan 1-4

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

1.5Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Menganalisis kelebihan dan kelemahan dari metode penjadwalan yang diterapkan perusahaan saat ini.

2. Memberikan metode penjadwalan usulan yang dapat memberikan hasil penjadwalan lebih baik dari metode perusahaan saat ini untuk diterapkan dalam perusahaan dan menganalisis kelebihan serta kelemahan metode penjadwalan usulan tersebut.

3. Menganalisis manfaat yang didapatkan perusahaan jika menerapkan metode penjadwalan usulan.

1.6 Sistematika Penulisan

Pada laporan penelitian ini, terdapat 6 bab yang mengikuti sistematika penelitian yaitu sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab 1 berisi latar belakang yang mendasari penelitian ini, identifikasi masalah yang terjadi pada perusahaan, pembatasan masalah dan asumsi agar penelitian lebih terarah, tujuan penelitian yang diambil dari identifikasi masalah, perumusan masalah serta sistematika penulisan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab 2 berisi teori-teori yang relevan dengan topik yang akan dibahas serta menjadi dasar teoritis untuk membantu pembahasan dan penguraian lebih lanjut mengenai masalah yang dihadapi perusahaan.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

(18)

Bab 1 Pendahuluan 1-5

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

BAB 4 PENGUMPULAN DATA

Bab 4 berisi data-data dari perusahaan yang dibutuhkan dalam penelitian yang dilakukan.

BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

Bab 5 berisi pengolahan data yang telah dilakukan terhadap data-data yang telah dikumpulkan sebelumnya. Setelah itu, dilakukan analisis terhadap hasil pengolahan data yang diperoleh dengan teori yang berlaku serta dengan kejadian aktual perusahaan.

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

(19)

6-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1Kesimpulan

6.1.1 Kelebihan dan Kekurangan Metode Penjadwalan Perusahaan Saat Ini

Kelebihan metode perusahaan adalah metode ini mudah untuk digunakan dalam melakukan penjadwalan job yang masuk ke perusahaan. Sedangkan, kelemahan metode ini adalah metode ini dapat berpotensi menghasilkan penjadwalan yang kurang optimal bagi perusahaan dikarenakan dalam kehidupan nyata perindustian, kemungkinan adanya suatu job yang masuk lebih belakang waktunya dengan total pesanan yang besar tetapi memiliki due date (waktu jatuh tempo) yang sama. Hal inilah yang menyebabkan banyak job mengalami keterlambatan sehingga adanya penalty yang menjadi masalah yang dihadapi oleh perusahaan saat ini.

6.1.2 Usulan Metode Penjadwalan yang Lebih Baik Bagi Perusahaan dan Kelebihan serta Kelemahan Metode Ini

Usulan metode penjadwalan yang lebih baik untuk perusahaan adalah metode Single Machine Scheduling to Maximize Weighted Number of

On-Time Job dan metode Single Machine Multi-item Product with Algorithm.

Kelebihan metode Single Machine Scheduling to Maximize Weighted Number

of On-Time Job adalah metode ini memberikan hasil penjadwalan yang

optimal dibandingkan dengan metode perusahaan (metode FCFS). Sedangkan, kelebihan metode penjadwalan Single Machine Multi-item Product with

Algorithm adalah metode ini memberikan hasil penjadwalan untuk semua

(20)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-2

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

6.1.3 Manfaat yang Diperoleh Perusahaan dengan Metode Usulan

Pada metode usulan ini, perusahaan dapat meminimisasi nilai keterlambatan sebesar 0 menit dibandingkan metode perusahaan saat ini yang

nilai keterlambatan sebesar 435 menit dengan penalty sebanyak Rp 54,250,000.00, sehingga jika perusahaan menggunakan metode usulan ini

dapat memberikan hasil penjadwalan yang lebih baik dibandingkan dengan metode perusahaan. Perusahaan juga dapat memaksimasi jumlah bobot pekerjaan dengan waktu penyelesaian tepat waktu. Dengan menggunakan

software AMPL, dapat lebih mudah membantu perusahaan dalam

memecahkan masalah penjadwalan dan memberikan hasil yang optimal dari fungsi tujuan yang ingin dicapai.

6.2Saran

1. Untuk penelitian selanjutnya, dapat mengembangkan algoritma dalam menjadwalkan semua jenis produk dengan menggunakan model matematika.

2. Sebaiknya ketika perusahaan menerima job dan kemudian ditemukan keterlambatan pada saat dilakukan penjadwalan, perusahaan mendiskusikan kepada konsumen untuk mencari langkah-langkah yang berguna dalam meminimisasi biaya penalty yang mungkin muncul dari keterlambatan yang dihasilkan, seperti dengan merubah due date.

(21)

xxi

DATA PENULIS

Nama : Emelia Hildegardus Kusumo

Alamat di Bandung: Jl. Babakan Jeruk Indah 2 No. 1, Bandung

Alamat Asal : Taman Permata Cibinong blok b1/27, Cibinong-Bogor No. Telp Bandung : -

No. Telp Asal : 021 8764490 No. Handphone : 087823224397

Alamat email : emeliahildegardus@yahoo.com

Pendidikan : SMA Budi Mulia Bogor

(22)

xx Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

1. Adamu, O. M., and Adewumi, O. A. 2014. A Survey of Single Machine

Scheduling to Minimize Weighted Number of Tardy Jobs”. Journal of

Industrial and Management Optimization. Volume 10, Number 1, January 2014.https://www.aimsciences.org/journals/pdfs.jsp?paperID=9081&mod e=full

2. Baker, K. R. 1974. Introduction to Sequencing and Scheduling. John Wiley and Sons Inc. New York.

3. Bedworth, D. D., and Bailey, J. E. 1987. Integrated Production Control

Systems: Management, Analysis, Design”. John Wiley and Sons Inc.

New York.

4. Conway, R. W., Maxwell, L.W., and Miller, W. L. 1976. Theory of Scheduling”. Addison Wesley Publishing Company. Massachusetts. 5. Herjanto, E. 2001. Manajemen Operasi Edisi Ketiga”. Grasindo.

Indonesia.

6. Kusuma, H. Ir. 1992. “Perencanaan dan Pengendalian Produksi”. Andy.

7. Pinedo, M. 2002. “Scheduling – Theory, Algorithms, and Systems 2nd

Edition”. Prentice Hall. New Jersey.

8. Taha, H. A. 2007. “Operations Research”. Pearson Education International. New Jersey.

Gambar

Tabel                                          Judul Tabel                                                     Halaman
Tabel                                          Judul Tabel                                                     Halaman
Tabel                                          Judul Tabel                                                     Halaman
Tabel                                          Judul Tabel                                                     Halaman
+3

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai tidaknya metode yang digunakan guru dalam mengajar dengan materi pembelajaran dibuku paket/buku pelajaran ( Lihat Tabel 4.11), ternyata yang terbesar menyatakan

Dengan demikian, peneliti simpulkan bahwa Media Software Tajwid adalah media macromedia flash player MX 2004 yang disajikan dalam bentuk ICT yang digunakan untuk menyajikan

yang lebih kecil dari diameter saluran dapat masuk ke bagian dalam rongga

Mario : Sekolah SD benuai Peneliti : Nama guru Mario siapa.. Mario : Guru di benuai namanya

Jakarta Nomor 48 Tahun 2013 tentang Layanan Informasi Publik, perlu mcnetnpkan Keputusan Kepala Oinas Kcpendudukan dan Pencatatan Sipil tentang P~nunjukan Pejabnt Pengelola

Untuk itu pada tugas akhir ini dibuat sebuah aplikasi grafologi berdasarkan pengolahan citra dengan menggunakan 3 parameter dalam grafologi yaitu garis dasar, spasi

• If the security is given by a married giver, check whether the security document was co-signed by his/her spouse as consent or whether the spouse consent was given in a

kanialis servikalis karena serviks mulai membuka atau mendatar, sedangkan darahnya berasal dari pembuluh-pembuluh kapiler yang berada disekitar kanalis servikalis