• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perencanaan Bisnis Peternakan Ikan Sidat di Anjungan Kalimantan Barat.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perencanaan Bisnis Peternakan Ikan Sidat di Anjungan Kalimantan Barat."

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN MENGADAKAN PENELITIAN TIDAK MENGGUNAKAN PERUSAHAAN ……….………… iii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xxi

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF 1.1 Deskripsi Konsep Bisnis ... 1

1.2 Deskripsi Bisnis ... 8

BAB II ANALISA PELUANG BISNIS DAN IDE PRODUK 2.1 Analisis Peluang ... 19

(2)

ii BAB III ASPEK PEMASARAN

3.1 Strategi Pemasaran ... 30

3.2 Bauran Pemasaran ... 43

3.3 Perkiraan Penjualan ... 47

BAB IV ASPEK OPERASIONAL 4.1 Peralatan dan Kapasitas Produksi / Operasi ... 58

4.2 Proses Produksi / Operasi ... 94

4.3 Lokasi dan Tata Letak (Lay Out) ... 99

BAB V ASPEK SUMBER DAYA INSANI DAN MANAJEMEN 5.1 Struktur Organisasi ... 105

5.2 Waktu Kerja dan Kompensasi ... 121 5.3 Standard Operating Procedure (SOP) ... 124

BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Kebutuhan Dana ... 174

6.2 Sumber Dana ... 180

6.3 Proyeksi Neraca ... 180

6.4 Proyeksi Laporan Laba Rugi ... 180

6.5 Proyeksi Arus Kas ... 193 6.6 Penilaian Kelayakan Investasi ... 206

(3)

LAMPIRAN ... 211

(4)

iv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Logo CV. Zamrud Borneo Anguilla ... 9

Gambar 2 Google Maps, kantor CV. Zamrud Borneo Anguilla ... 14

Gambar 3 Google Maps, tambak CV. Zamrud Borneo Anguilla ... 15

Gambar 4 Meja Kantor ... 62

Gambar 5 Kursi Kantor ... 63

Gambar 6 Filling Cabinet ... 63

Gambar 7 Tempat Duduk Konsumen + Meja ... 64

Gambar 8 White Board ... 64

Gambar 9 Dispenser ... 65

Gambar 10 Galon 19 Liter ... 65

Gambar 11 Komputer ... 66

Gambar 12 Printer ... 66

Gambar 13 Gayung Plastik ... 67

Gambar 14 Alat Pengepel ... 68

Gambar 15 Air Conditioner ... 68

(5)

Gambar 17 Air Stone ... 69

Gambar 18 Refractometer ... 70

Gambar 19 pH-EC-TDS-Temperature Probe ... 70

Gambar 20 Lux Meter ... 71

Gambar 21 Chiller ... 71

Gambar 22 Filter + Pompa ... 72

Gambar 23 Heater ... 72

Gambar 24 Jaring Jumbo ... 73

Gambar 25 Lampu Ultra Violet ... 73

Gambar 26 Ozone Processor ... 74

Gambar 27 Aerator ... 74

Gambar 28 Skimmer ... 75

Gambar 29 Selang Silikon ... 75

Gambar 30 Pembagi Saluran Udara ... 76

Gambar 31 Pompa Air ... 76

Gambar 32 Pembagi Saluran Air ... 77

(6)

vi

Gambar 35 Peralatan di Tambak Budidaya CV. Zamrud Borneo Anguilla ... 78

Gambar 36 Air Stone ... 78

Gambar 37 Refractometer ... 79

Gambar 38 pH-EC-TDS-Temperature Probe ... 79

Gambar 39 Lux Meter ... 80

Gambar 40 Chiller ... 80

Gambar 41 Filter + Pompa ... 81

Gambar 42 Heater ... 81

Gambar 43 Jaring ... 82

Gambar 44 Lampu Ultra Violet ... 82

Gambar 45 Ozone Processor ... 83

Gambar 46 Aerator ... 83

Gambar 47 Skimmer ... 84

Gambar 48 Bak Fiber ... 84

Gambar 49 Pembagi Saluran Udara ... 85

Gambar 50 Pembagi Saluran Air ... 85

Gambar 51 Lemari Perlengkapan ... 86

(7)

Gambar 53 Mesin Steamer ... 86

Gambar 54 Freezer 715 Liter ... 87

Gambar 55 Mesin Vacuum Sealer ... 88

Gambar 56 Set Pisau Fillet ... 88

Gambar 57 Sepatu Boots Karet ... 89

Gambar 58 Water Sprayer ... 89

Gambar 59 Lemari Perlengkapan ... 90

Gambar 60 Peralatan Bagian Filleting & Packing CV. Zamrud Borneo Anguilla . 90 Gambar 61 Mobil Boks ... 91

Gambar 62 Kendaraan CV. Zamrud Borneo Anguilla ... 91

Gambar 63 Plant Lay Out kantorCV. Zamrud Borneo Anguilla ... 101

Gambar 64 Plant Lay Out Tambak Budidaya CV. Zamrud Borneo Anguilla ... 103

Gambar 65 Struktur Organisasi CV. Zamrud Borneo Anguilla ... 105

Gambar 66 Bagan Kerja Mendapatkan Benih Ikan Sidat ... 144

Gambar 67Bagan Penerimaan Benih Ikan Sidat ... 145

Gambar 68 Bagan Pemberian Pakan Benih Ikan Pendederan ... 146

(8)

viii

Gambar 71 Bagan Penebaran Benih Ikan Pembesaran ... 150

Gambar 72 Bagan Pemberian Pakan Benih Ikan Pembesaran ... 151

Gambar 73 Bagan Pengontrolan Pembesaran Benih Ikan Pembesaran ... 152

Gambar 74 Pemanenan Ikan Ukuran Konsumsi ... 153

Gambar 75 Bagan Filleting & Packing ... 154

Gambar 76 Bagan Packing untuk Pengiriman ... 155

Gambar 77 Bagan Pembersihan Area Tambak Budidaya ... 156

Gambar 78 Bagan Menerima & Melayani Pelanggan ... 157

Gambar 79 Bagan Pengadaan Peralatan & Perlengkapan Tambak Budidaya ... 159

Gambar 80 Bagan Transaksi dengan Pelanggan ... 161

Gambar 81 Bagan Mengantarkan Pesanan Pelanggan & Transaksinya ... 163

Gambar 82 Bagan Membersihkan Kantor ... 164

Gambar 83 Bagan Menerima & Menyelesaikan Keluhan Pelanggan ... 165

Gambar 84 Bagan Pengadaan Peralatan & Perlengkapan Kantor ... 167

Gambar 85 Bagan Evaluasi Kinerja Karyawan ... 168

Gambar 86 Bagan Pembuatan Anggaran & Cash Flow Kantor ... 170

Gambar 87 Bagan Pengajuan Usulan kepada Atasan ... 171

(9)

Gambar 89 Bagan Pembersihan Tangan Petugas Packing &Filleting ... 173

Gambar 90 Bibit Sidat Elver ... 211

Gambar 91 Bibit Sidat Glass Eel ... 211

Gambar 92 Bibit Sidat Glass Eel ... 211

Gambar 93 Bibit Sidat Elver ... 212

Gambar 94 Bibit Sidat Elver 9 Gr ... 212

Gambar 95 Bibit Sidat Fingerling 30 Gr ... 212

Gambar 96 Bibit Sidat Fingerling 50 Gr ... 213

Gambar 97 Bibit Sidat Glass Eel ... 213

Gambar 98 Ukuran Bibit Sidat Glass Eel ... 213

Gambar 99 Unagi Fillet ... 213

Gambar 100 Unagi Fillet ... 214

Gambar 101 Unagi Fillet ... 214

(10)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Tabel Volume dan Nilai Ekspor Menurut Negara Tujuan, 2011 – 2012 ... 3

Tabel II Net Present Value ... 16

Tabel III Perhitungan Payback Period ... 17

Tabel IV IFAS ... 36

Tabel V EFAS ... 38

Tabel VI Analisis SWOT ... 39

Tabel VII Perkiraan Penjualan Tahun 1 – 2015 s/d Tahun 1 – 2016 ... 48

Tabel VIII Perkiraan Penjualan Tahun 2 – 2016 s/d Tahun 2 – 2017 ... 51

Tabel IX Perkiraan Penjualan Tahun 3 – 2017 s/d Tahun 3 – 2018 ... 54

Tabel X Peralatan di kantor CV. Zamrud Borneo Anguilla ... 58

Tabel XI Peralatan di Tambak Budidaya CV. Zamrud Borneo Anguilla ... 59

Tabel XII Peralatan di Tambak Pendederan CV. Zamrud Borneo Anguilla ... 60

Tabel XIII Peralatan di Bagian Filleting & Packing CV. Zamrud Borneo Anguilla 61 Tabel XIV Kendaraan CV. Zamrud Borneo Anguilla ... 61

(11)

Tabel XVI Job Description Manajer (Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang) . 107

Tabel XVII Job Description Mandor (Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang) 108

Tabel XVIII Job Description Admin (Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang) 110

Tabel XIX Job Description Supir (Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang) ... 111

Tabel XX Job Description Bagian Pendederan (Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang) ... 112

Tabel XXI Job Description Bagian Pembesaran (Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang) ... 113

Tabel XXII Job Description Bagian Filleting & Packing (Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang) ... 114

Tabel XXIII Waktu Kerja dan Kompensasi Manajer dan Mandor ... 122

Tabel XXIV Waktu Kerja dan Kompensasi Admin ... 122

Tabel XXV Waktu Kerja dan Kompensasi Supir ... 122

Tabel XXVI Waktu Kerja dan Kompensasi Bagian Pendederan ... 123

Tabel XXVII Waktu Kerja dan Kompensasi Bagian Pembesaran ... 123

Tabel XXVIII Waktu Kerja dan Kompensasi Bagian Filleting dan Packing ... 123

Tabel XXIX Perhitungan Upah Lembur pada Hari Kerja ... 124

(12)

xii

Tabel XXXI Standar Kedisiplinan Karyawan Kantor ... 126

Tabel XXXII Standar Operasional Tambak Budidaya ... 128

Tabel XXXIII Standar Kedisiplinan Karyawan Tambak Budidaya ... 130

Tabel XXXIV Standar Pemberian Informasi kepada Pelanggan ... 132

Tabel XXXV Standar Ramuan Ikan Sidat ... 134

Tabel XXXVI Standar Penataan Peralatan dan Perlengkapan Bagian Filleting & Packing ... 135

Tabel XXXVII Standar Penataan Perlengkapan dan Peralatan Bagian Pendederan & Pembesaran ... 136

Tabel XXXVIII Standar Peralatan dan Perlengkapan di Kantor ... 137

Tabel XXXIX Standar Peralatan dan Perlengkapan di Tambak Budidaya ... 139

Tabel XL Standar Parameter Kualitas Air untuk Budidaya ... 142

Tabel XLI Standar Kandungan Pakan Buatan ... 143

Tabel XLII Aktiva Tetap ... 174

Tabel XLIII Aktiva Lancar ... 178

Tabel XLIV Harga Jual ... 179

Tabel XLV Proyeksi Neraca ... 180

(13)

Tabel XLVII Laba Rugi Tahun 2017 ... 184

Tabel XLVIII Laba Rugi Tahun 2018 ... 189

Tabel XLIX Arus Kas Tahun 2016 ... 193

Tabel L Arus Kas Tahun 2017 ... 197

Tabel LI Arus Kas Tahun 2018 ... 202

Tabel LII Net Present Value ... 206

(14)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

(15)

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF

BAB I

RINGKASAN EKSEKUTIF

1.1Deskripsi Konsep Bisnis

Indonesia termasuk salah satu negara bahari sekaligus negara kepulauan

terbesar di dunia. Luas perairannya mencapai sekitar 5.8 juta km2 atau 75% dari total

luas wilayahnya. Wilayah perairan ini tersebar dalam bentuk pulau. Berjumlah

sekitar 17.606 pulau yang dikelilingi oleh 81.000 km garis pantai. Dengan luas

perairan yang mencapai 5.8 juta km2 tersebut Indonesia memiliki kelimpahan

sumberdaya kelautan dan perikanan dengan sejumlah keunggulan komperatif dan

kompetitif yang sangat tinggi. Berdasarkan perhitungan harga di tingkat produsen

tahun 2010, nilai produksi ikan mencapai Rp 18.46 triliun (Dahuri, 2003).

Total volume ekspor hasil perikanan Indonesia mengalami peningkatan

sebesar 6,02 persen pada tahun 2012 dibandingkan dengan total volume ekspor hasil

perikanan pada tahun 2011 yaitu sebesar 1.159 juta tonpada tahun 2011 dan

meningkat menjadi 1.229 juta ton pada tahun 2012. Sedangkan nilai ekspor hasil

perikanan tahun 2012 menunjukkan peningkatan sebesar 9,44 persen dari US$3,52

miliar pada tahun 2011 dan meningkat menjadi US$3,85 miliar pada tahun 2012.

Pada tahun 2012, pasar ekspor perikanan utama Indonesia adalah Negara

Cina yaitu sebesar 295.486 ton (24 persen) dari total volume ekspor hasil perikanan

Indonesia, diikuti oleh Thailand sebesar 216.407 ton (17,61 persen), selanjutnya

(16)

2

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF

118.732 ton (9,65 persen), kemudian diikuti oleh Negara lainnya yang terdiri dari

171 negara tujuan ekspor hasil perikanan Indonesia yang tersebar di 5 benua (Asia,

Afrika, Australia, Amerika, dan Eropa) sebesar 465.014 ton (37,83 persen).

Negara Cina sebagai pasar ekspor perikanan utama pada tahun 2012

mengalami peningkatan sebesar 21,90 persen dibandingkan tahun 2011, hal tersebut

disebabkan meningkatnya volume ekspor rumput laut pada tahun 2012 sebesar

123.402 ton (70,92 persen) terhadap total volume ekspor rumput laut menurut negara

tujuan pada tahun 2012, diikuti oleh komoditi tuna / tongkol / cakalang (TTC)

sebesar 6.690 ton (3,33 persen) terhadap total volume ekspor TTC menurut negara

tujuan pada tahun 2012.

Sedangkan di peringkat ke-2 diduduki oleh Thailand mengalami peningkatan

sebesar 34,86 persen dibandingkan tahun 2011, disebabkan oleh volume ekspor tuna

/ tongkol / cakalang (TTC) sebesar 61.422 ton (30,53 persen) terhadap total volume

ekspor TTC menurut negara tujuan pada tahun 2012, diikuti udang sebesar 7.293 ton

(4,50 persen) terhadap total volume ekspor udang menurut negara tujuan tahun 2012.

Selanjutnya Amerika Serikat dengan volume ekspor sebesar 133.476 ton pada

tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 5,16 persen dibandingkan tahun 2011

sebesar 126.931 ton, hal tersebutd isebabkan meningkatnya volume ekspor udang

sebesar 72.534 ton (44,76 persen) terhadap total volume ekspor udang menurut

negara tujuan tahun 2012 dan diikuti oleh komoditi TTC sebesar 18.294 ton (9,09

persen) terhadap total volume ekspor TTC.

Negara Jepang pada tahun 2012 masih termasuk negara tujuan ekspor dengan

volume ekspor yang tinggi walaupun mengalami penurunan dibandingkan tahun

(17)

3

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF

sebesar -8,46 persen dibandingkan tahun 2011, namun Jepang juga mengalami

peningkatan pada komoditi yang lainnya yaitu komoditi udang dengan volume

ekspor sebesar 39.084 ton (24 persen) terhadap total ekspor udang tahun 2012 dan

diikuti oleh rumput laut yang juga mengalami peningkatan volume pada tahun 2012

sebesar 1.281 ton (0,73 persen) terhadap total volume ekspor rumput laut.

Selain 4 negara dengan total volume ekspor tertinggi pada tahun 2012 yaitu

Cina, Thailand, Amerika Serikat dan Jepang. Selanjutnya diikuti oleh Malaysia

dengan volume ekspor tahun 2012 sebesar 53.187 ton (4,33 persen) terhadap total

volume ekspor Tahun 2012. Kemudian Singapore sebesar 42.840 ton (3,49 persen),

diikuti Taiwan sebesar 37.725 ton (3,07 persen), Korea sebesar 30.527 ton (2,48

persen), Hongkong sebesar 20.113 ton (1,64 persen), Inggris sebesar 13.334 ton

(1,08 persen), selanjutnya Filipina sebesar 12,377 ton (1,01 persen), dan negara

lainnya sebesar 254,911 ton (20,73 persen).

(18)

4

(Sumber : BPS – HS 10 Digit, diolah oleh Dit. PemasaranLuarNegeri, Ditjen P2HP,

26 Maret 2015)

Potensi produksi perikanan Indonesia mencapai 65 juta ton per tahun. Dari

potensi tersebut hingga saat ini dimanfaatkan sebesar 9 juta ton. Namun, potensi

tersebut sebagian besar berada pada perikanan yang mencapai 57.7 juta ton per tahun

dan baru dimanfaatkan 2.08%. Sedangkan potensi perikanan tangkap (laut dan

perairan umum) hanya sebesar 7.3 ton per tahun dan telah dimanfaatkan sebesar

65.75%. Rendahnya potensi perikanan tangkap tersebut dikarenakan dari 9 Wilayah

Penangkapan Perikanan (WPP). 3 WPP sudah over fishing, 4 WPP sudah mendekati

over fishing. Sehingga tinggal 2 WPP yang memiliki potensi penangkapan (Sukandar, 2007) dalam (Hasan, 2009).

Di Indonesia sumberdaya ikan sidat belum banyak dimanfaatkan, padahal

ikan ini baik dalam bentuk benih maupun ukuran konsumsi jumlahnya cukup

melimpah. Tingkat pemanfaatan ikan sidat secara lokal (dalam negeri) masih sangat

rendah, akibat belum banyak dikenalnya ikan ini, sehingga kebanyakan penduduk

Indonesia belum familiar untuk mengkonsumsi ikan sidat. Demikian pula

(19)

5

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF

Menurut data BPPT (2011) setiap tahunnya Jepang membutuhkan 150 ribu

ton dari 250 ribu ton kebutuhan Ikan sidat di dunia, padahal produksi Negara Sakura

itu hanya 21 ribu ton per tahun. Data ini menunjukkan peluang usaha ekspor ikan

sidat yang masih terbuka lebar. Harga ikan sidat per kilogram bisa mencapai 300 ribu

rupiah. Ikan sidat merupakan salah satu jenis ikan yang laku di pasar internasional

(Jepang, Hongkong, Belanda, Jerman, Italia dan beberapa negara lain), dengan

demikian ikan ini memiliki potensi sebagai komoditas ekspor. Di Indonesia sendiri

sumber daya benih cukup berlimpah, terdapat 7 spesies ikan sidat dari 16 ikan sidat

yang terdapat di dunia. Empat spesies yang banyak dikonsumsi yaitu Anguilla bicolor, Anguilla marmorata, Anguilla nebulosa, dan Anguilla celebesensis.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KPP) akan mengembangkan

industrialisasi kelautan dan perikanan yang telah dimulai sejak tahun 2012. Dengan

tujuan untuk meningkatkan kontribusi sektor kelautan dan perikanan terhadap

pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Teknologi budi daya

masih baru di Indonesia. Budi daya ikan sidat di Indonesia baru ditemukan sekitar

tahun 2007 oleh Satuan Kerja Tambak Pandu Karawang, yang merupakan UPT

Ditjen Perikanan Budi Daya, Departemen Kelautan dan Perikanan. Padahal ikan

sidat sudah cukup lama dibudidayakan di Jepang dan Thailand, pengembangan budi

daya kedua negara menggunakan benih dari Indonesia.

Ikan sidat merupakan salah satu jenis ikan yang berpotensi sebagai komoditas

ekspor Indonesia. Selain memiliki pasar ekspor yang potensial, ikan sidat sendiri

(20)

6

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF

gram kandungan vitamin A. Lebih tinggi dari kandungan vitamin A mentega yang

hanya mencapai 1.900 IU/100 gram.

Bahkan kandungan DHA ikan sidat 1.337 mg/100 ram mengalahkan ikan

salmon yang hanya tercatat 820 mg/100 gram atau tenggiri 748 mg/100

gram.Vitamin B1, vitamin B2, dan vitamin A masing-masing adalah 25 kali lipat, 5

kali lipat dan 45 kali lipat susu sapi, kandungan zinc (emasotak) merupakan 9 kali

lipat susu sapi. Sementara kandungan EPA ikan sidat mencapai 742 mg/100 gram,

jauh di atas ikan salmon yang hanya 492 mg/100 gram dan tenggiri yang hanya 409

mg/100 gram. Dengan fakta seperti itu, maka membudidayakan ikan sidat selain

mempunyai potensi pasar yang menjanjikan juga bisa memberikan jaminan gizi

kepada orang yang mengkonsumsinya.

Indonesia paling sedikit memiliki empat jenis sidat yaitu Anguilla bicolor, Anguilla marmorata, Anguilla nebulosa, dan Anguilla celebesensis. Jenis-jenis ikan tersebut menyebar di daerah-daerah yang berbatasan dengan laut dalam. Di perairan

daratan (inland water) ikan sidat hidup di perairan estuaria (laguna) dan perairan tawar (sungai, rawa dan danau) dataran rendah hingga dataran tinggi. Pasokan bibit

ikan sidat dapat diperoleh dari beberapa daerah di Indonesia, antara lain:

Pangandaran, Sukabumi, Banyuwangi, Cilacap, Palu dan Merauke. Ikan sidat

tumbuh di perairan tawar (sungai dan danau) hingga mencapai dewasa, setelah itu

ikan sidat dewasa berupaya ke laut dalam untuk melakukan reproduksi. Larva hasil

pemijahan akan berkembang, dan secara berangsur-angsur terbawa arus ke perairan

(21)

7

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF

Larva sidat (elver) berhubungan dengan musim. Diperkirakan larva ikan sidat dimulai pada awal musim hujan, akan tetapi pada musim tersebut faktor arus sungai

dan keadaan bulan sangat mempengaruhi intensitas ruayanya. Ikan sidat termasuk

ikan karnivora. Di perairan umum ikan sidat memakan berbagai jenis hewan,

khususnya organisme benthik seperti crustacea (udang dan kepiting), polichatea

(cacing, larva chironomus dan bivalva serta gastropods). Aktivitas makan ikan sidat umumnya pada malam hari (nocturnal).

Ikan sidat telah dibudidayakan secara intensif di Eropa khususnya di

Norwegia, Jerman dan Belanda serta Asia, yaitu Jepang, Taiwan dan China daratan.

Di negara-negara lain seperti Australia, Indonesia dan beberapa negara Eropa dan

Afrika Barat umumnya produksi ikan sidat masih mengandalkan dari hasil

penangkapan di alam. Ikan sidat dapat dibudidayakan di dalam ruangan tertutup

(indoor) dan di luar ruangan (outdoor). Di Indonesia dengan suhu lingkungan yang relatif konstan sepanjang tahun maka pemeliharaan ikan sidat dapat dilakukan di luar

ruangan (outdoor).

Ikan sidat yang diproduksi merupakan ikan sidat segar atau ikan sidat hidup

yang nantinya akan didistribusikan ke daerah-daerah di seluruh Indonesia, khususnya

ke restoran-restoran yang melakukan permintaan akan ikan sidat. Lebih luas lagi,

akan ditawarkan pula ke negara-negara dengan permintaan ikan sidat utama seperti

negara Jepang, Korea, Hongkong, China, dan Taiwan.

Strategi penjualan atau distribusi dilakukan dengan cara Direct Selling

(22)

8

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF

langsung dari produsen dan bekerjasama secara kemitraan. Keuntungannya antara

lain :

 Produk dapat diperoleh dengan harga yang relatif murah karena tidak

memerlukan rantai distribusi yang panjang.

 Produsen dapat lebih menjaga kualitas ikan yang dijualnya.

 Produsen dapat mengetahui secara langsung kebutuhan konsumen

serta kepuasan konsumen atas produknya sehingga akan

mempermudah dalam melakukan pengembangan dan inovasi produk.

 Hasil panen dijual kembali ke perusahaan tempat pembeliaan bibit

sesuai perjanjian kerjasama kemitraan.

1.2Deskripsi Bisnis

Identitas, perusahaan adalah sebagai berikut :

1. Nama : CV. Zamrud Borneo Anguilla

2. Alamat Kantor : Jl. Tanjung Pura, 48, Benua Melayu Darat,

Pontianak Selatan, Pontianak, 78243, Indonesia.

3. Alamat Tambak : Jl. Sungai Pinyuh - Anjungan Km. 88 Desa

Anjungan, Kecamatan Anjuongan, Kabupaten Pontianak, 78353,

Indonesia.

4. Telepon : 0821-2955-9712

5. Perizinan : Surat Izin Usaha Perdagangan

Tanda Daftar Perusahaan

(23)

9

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF

6. Logo Perusahaan :

Gambar 1 : Logo CV. Zamrud Borneo Anguilla

Perusahaan ini bergerak di bidang usaha peternakan ikan sidat. Produk yang

ditawarkan adalah ikan sidat filletsize konsumsi domestik maupun ekspor.

o Visi perusahaan :

Menjadi perusahaan ikan sidat green company terkemuka pertama di Indonesia yang melakukan ekspor ke 5 benua pada tahun 2030.

o Misi perusahaan :

1. Mewujudkan ternak sidat terbesar di Indonesia dengan konsep sederhana

dengan menggunakan sosiopreneur.

2. Mewujudkan ternak sidat terbesar di Indonesia dengan konsep ramah

lingkungan dengan menggunakan perlengkapan & peralatan recycle-able.

Nama yang hendak diambil adalah CV. Zamrud Borneo Anguilla, diambil

dari nama julukan bagi Indonesia yang terletak di daerah khatulistiwa “Zamrud

Khatulistiwa” yang jika dilihat dari angkasa gugusan kepulauan Indonesia nan hijau

(24)

10

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF

perusahaan ini hendaknya berlatarbelakangkan tidak hanya keuntungan semata,

tetapi juga turut melestarikan alam Indonesia.

Borneo di sini merupakan pulau Kalimantan di mana usaha peternakan ikan sidat ini akan berlokasi, alasan pemilihan di pulau Kalimantan khususnya

Kalimantan Barat karena iklim dan suhu yang relatif stabil dengan suhu berkisar

28-31º celcius sepanjang tahun sehingga memungkinkan untuk melakukan peternakan

ikan sidat ini. Kalimantan Barat juga merupakan tanah kelahiran penulis, sehingga

lebih baik melakukan usaha / bisnis di daerah asal penulis.

Anguilla merupakan nama latin dari jenis ikan sidat yang akan dikembang-biakkan di sini. Pemilihan nama menggunakan Anguilla karena bahasa latin atau bahasa biologis ini merupakan bahasa ilmiah (scientific languages) yang digunakan di seluruh dunia sehingga tidak terjadi kesalahpahaman di antara bahasa-bahasa

lainnya, karena produk yang ditawarkan merupakan produk ekspor yang mana akan

di seluruh dunia untuk ikan sidat memiliki beragam macam bahasa maka akan lebih

baik digunakan satu bahasa yang baku dan digunakan secara keseluruhan oleh

masyarakat dunia.

Komanditer atau Comanditaire Vennootshcap lebih sering disingkat dengan CV merupakan persekutuan yang didirikan berdasarkan kepercayaan. CV merupakan

salah satu bentuk usaha yang dipilih oleh para pengusaha yang ingin melakukan

kegiatan usaha dengan modal yang terbatas. CV merupakan badan usaha yang tidak

berbadan hukum dan kekayaan para pendirinya tidak terpisahkan dari kekayaan CV.

Dalam CV terdapat beberapa sekutu yang secara penuh bertanggung jawab

(25)

11

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF

pemberi modal. Tanggung jawab sekutu komanditer hanya terbatas pada sejumlah

modal yang ditanamkan dalam perusahaan. Jadi, sekutu yang terdapat dalam CV ada

2 yaitu Sekutu Komanditer (Persero Pasif) dan Sekutu Komplementer (Persero

Aktif).

Perusahaan perseroan Komanditer dijalankan oleh seorang / lebih Persero

Aktif dan bertanggung jawab atas segala resiko atau kewajiban pihak ketiga.

Tanggung jawab ini juga sampai pada penggunaan harta pribadi. Adapun Persero

Pasif hanya menyetorkan sejumlah dana, namun tidak terlibat dalam pengelolaan

perusahaan.

Karateristik badan usaha CV:

1. CV didirikan minimal 2 orang, dimana salah satu pihak bertindak sebagai

Persero Aktif yaitu persero pengurus yang menjabat sebagai direktur,

sedangkan yang lainnya bertindak sebagai Persero Pasif.

2. Seorang Persero Aktif akan bertindak melakukan segala tindakan pengurusan

atas perseroan. Dengan demikian, apabila terjadi kerugian maka Persero Aktif

yang bertanggung jawab secara penuh dengan seluruh harta pribadinya untuk

menggantikan kerugian.

(26)

12

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF

Alasan Pemilihan CV

Berikut adalah beberapa alasan mengapa perusahaan lebih memilih bentuk

kepemilikan dalam bentuk CV, sebagai berikut :

1. Proses pendirian CV relatif lebih mudah dan cepat dibandingkan dengan

4. Anggaran Dasar CV hanya membutuhkan pengesahan dari Pengadilan Negeri

dan tidak memerlukan pengesahan dari Menteri seperti pendirian PT.

5. Salah satu pendiri dapat hanya menanamkan modalnya saja tanpa harus ikut

terlibat dalam pelaksanaan kegiatan usaha.

6. Salah satu pendiri berkeinginan memiliki tanggungjawab penuh melaksanakan

kegiatan usaha.

7. Pada kebiasaannya CV berawal dari usaha perorangan, atau usaha keluarga yang

ingin berkembang dan memiliki legalitas untuk dapat melaksanakan kegiatan

usaha secara aman dimata hukum.

8. Dikarenakan CV didirikan atas usaha keluarga, biasanya pendiri CV juga

merupakan anggota keluarga atau kerabat terdekat.

9. Jenis kegiatan usaha tidak mengharuskan berbadan hukum seperti halnya PT.

(27)

13

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF

11.Permintaan dari pihak ketiga atau mitra kerja yang menuntut adanya badan

usaha.

12.Perubahan anggaran dasar lebih mudah dan tidak perlu dilaporkan atau

mendapatkan persetujuan Menteri seperti halnya PT.

13.Direksi CV dapat lebih cepat mengambil suatu keputusan tanpa harus

mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) layaknya

PT.

Visi perusahaan ini menjunjung tinggi tidak hanya dalam keuntungan semata

yang akan dicapai dalam kurun waktu 15 tahun ini, namun juga menjadikan lahan

pekerjaan ini sebagai salah satu media untuk menjaga kelestarian lingkungan

Indonesia. Hal ini tidak terlepas dari timbal balik perusahaan ini, perusahaan ini

bergerak di bidang yang membutuhkan lingkungan sebagai sarana untuk meneruskan

siklus perusahaan maka dari itu penulis berpikir akan melakukan timbal balik kepada

lingkungan dengan menjaga dan melestarikan lingkungan kembali.

Terlihat seperti yang tertera pada 1.1 deskripsi konsep bisnis bahwa

rendahnya potensi perikanan tangkap tersebut dikarenakan dari 9 Wilayah

Penangkapan Perikanan (WPP). 3 WPP sudah over fishing, 4 WPP sudah mendekati

over fishing. Sehingga tinggal 2 WPP yang memiliki potensi penangkapan (Sukandar, 2007) dalam (Hasan, 2009). Tugas manusia tidak hanya menjala segala

sumber daya alam hingga habis, namun juga harus turut menjaga dan

(28)

14

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF

Gambar 2 : Google Maps, kantor CV. Zamrud Borneo Anguilla di Jl. Tanjung Pura, Pontianak

Keterangan : Tempat-tempat yang berada di daerah sekitar kantor CV. Zamrud

Borneo Anguilla

1. Kantor CV. Zamrud Borneo Anguilla

2. Bank & ATM

3. Toko-toko

Dapat dilihat dari Google Maps di daerah Jalan Tanjung Pura yang

merupakan letak kantor CV. Zamrud Borneo Anguilla merupakan kawasan pusat

kota yang menyediakan banyak sekali layanan barang dan jasa serta bank, di mana

aktifitas perdagangan terjadi di daerah tersebut sehingga para konsumen & calon

(29)

15

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF

Gambar 3 : Google Maps, tambak CV. Zamrud Borneo Anguilla di Jl. Sungai Pinyuh – Anjungan, Pontianak

Rencananya tambak yang akan dibangun akan berada pada Jl. Sungai Pinyuh

– Anjungan, Pontianak. Terlihat dalam peta bahwa daerah itu merupakan daerah sepi

akan penduduk sehingga tambak tersebut tidak akan mengganggu jalannya kegiatan

dan aktifitas penduduk sekitar.

Terdapat 2 misi perusahaan untuk mewujudkan visi di atas, ide sosiopreneur

bukan hanya sekedar perusahaan melakukan jual-beli saja namun melakukan sistem

mitra yaitu mengajak jaringan distributor dari hulu hingga ke hilir sebagai partner

untuk berwirausaha. Salah satu caranya adalah perusahaan mencari petani bibit ini

langsung ke pusatnya di kota-kota tempat bibit tersebut dipanen sehingga tidak

diperlukan rantai distribusi yang pajang yang menguras biaya. Hasil panen juga

dapat dijual kembali secara langsung kepada petani bibit sidat sehingga ada

(30)

16

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF

Misi lain yaitu mewujudkan green company, salah satu caranya adalah melancarkan penerapan pasal 13 UU nomor 31 tahun 2004 tentang perikanan.

Perusahaan akan melakukan sosiopreneur dengan petani yang tidak melanggar hukum atau ketentuan yang berlaku tentang perundangan perikanan, dan turut serta

melakukan konservasi terhadap Wilayah Penangkapan Perikanan (WPP) yang

dibantu oleh ditjen perikanan di kota-kota setempat.

Kelayakan Investasi

Kelayakan investasi menjelaskan mengenai kelayakan suatu bisnis untuk

dijadikan investasi, apakah bisnis tersebut layak untuk investasi atau tidak. Untuk

mengetahui bahwa bisnis tersebut layak atau tidak untuk dijadikan investasi dapat

dilihat dari Net Present Value (NPV), Payback Period (PP), dan Profitability Index

(PI) yang sudah diperhitungkan dengan segala perhitungannya.

Berikut hasil perhitungan NPV, PP dan PI dalam bisnis yang bergerak di

bidang budidaya, yakni CV. Zamrud Borneo Anguilla.

Penilaian Kelayakan Investasi

Perhitungan menggunakan Discount Factor 20%

Tabel II Net Present Value

Tahun Operational Cash Flow

Discount Factor Present Value

2016 Rp 898.704.265 0,8333 Rp 748.890.264

2017 Rp 2.679.477.265 0,6944 Rp 1.860.629.013

(31)

17

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF

Total Present Value

Rp 5.184.347.859

Initial Investment Rp 664.997.100

NPV Rp 4.519.350.759

Sumber : Data diolah (2015)

Oleh karena NPV > 0 (Rp 4.519.350.759) maka usaha ini layak dijalankan.

Tabel III Perhitungan Payback Period

Tahun Operational Cash Flow

Tahun 1 Rp 898.704.265

Tahun 2 Rp 2.679.477.265

Tahun 3 Rp 4.449.332.265

Sumber : Data diolah (2015)

Payback Period =

x 12 bulan

= 8,88

= 8 bulan + (0,88 x 30 hari)

(32)

18

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF

Perhitungan Profitability Index (PI)

Profitability Index =

=

= 7,8

(33)

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Wheaton, F.W. 1977. AQUACULTURAL ENGINEERING. A Wiley and

Interscience Publications, John Wiley & Sons. NY – Chichester – Brisbane –

Toronto. 108 hal.

Boyd, C.E. 1982. WATER QUALITY MANAGEMENT FOR POND CULTURE.

Elsevier Scientific Publishing Company. Amsterdam – Oxford - NY. 318 hal.

CHATAB, N., 1996. Panduan Penerapan dan Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu,

PT. Elex Media Computindo, Jakarta.

Mc Carthy, E, Jerome dan Wiliam D. Perreault. 1996. Dasar-Dasar Pemasaran. Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama.

William B. Werther Jr, Keith Davis, (1996) “Human Resources and Personnel Management”, McGraw Hill,. Manajemen Sumber Daya Manusia.

Schermerhorn, John R. 1997. Management fo Productivity, John Wiley and son :

New York.

Kotler & Armtrong.1997.Dasar-dasar pemasaran. Jakarta : renhallindo.

Ahyari, Agus. 2002. Manajemen Produksi dan Pengendalian Produksi. Yogyakarta.

BPFE.

(34)

209

Dahuri,R. 2003. Keanekaragaman Hayati Laut, Aset Pembangunan Berkelanjutan

Indonesia. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Dahuri,R.,Rais,J., Ginting,SP.,Sitepu, HJ., 2004, Pengelolaan Sumberdaya Pesisir

Wilayah Pesisir dan Laut Secara Terpadu, PT. Pradnya Paramita, Jakarta.

Assauri, Sofyan. 2005. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta : Lembaga

Penerbit FEUI.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller., 2007, Manajemen Pemasaran, Edisi Kedua

Belas, Jilid 1, dialihbahasakan oleh Benjamin Molan, Jakarta: PT Indeks.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller., 2007, Manajemen Pemasaran, Edisi Kedua

Belas, Jilid 2, dialihbahasakan oleh Benjamin Molan, Jakarta: PT Indeks.

Sasongko, A., Joko Purwanto, Siti Mu’minah, Usni Arie. 2007. SIDAT. Panduan

Agribisnis, Penangkapan, Pendederan, dan Pembesaran.

Haeru, Tb. R. 2007. HAMA DAN PENYAKIT IKAN; Pengenalan Penyakit Infeksi

dan Non Infeksi, Teknik Pengambilan Sample, Teknik Pencegahan dan Pengobatan.

Modul Pelatihan Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan, Kegiatan Pendampingan

pada Kelompok Pembudidaya Tangerang. Jakarta 2007.

American Marketing Association (AMA) yang dikutip oleh Philip Kotler dan Keller

Kevin Lane yang diterjemahkan oleh Bob Sabran.2009

Internet :

(35)

210

http://www.legal4ukm.com/alasan-mendirikan-cv/

http://indonesian-eel.blogspot.com/2011/07/sifat-sifat-glass-eel.html

http://anguillafarm.blogspot.com/2012/12/menyediakan-bibit-sidat-bicolor.html

http://tipspetani.blogspot.com/2013/04/pedoman-cara-budidaya-ikan-sidat.html

http://sidatkita.blogspot.com/2011/11/jual-sidat-bicolour-tangkapan-alam.html

http://sidatkita.blogspot.com/2011/12/melihat-pembuatan-unagi-kabayaki-di.html

http://sidatindonesia.com/?ms=12&idc=1

http://www.eelsidatindonesia.com/p/segala-info-tentang-sidat.html

http://www.pendidikanekonomi.com/2013/02/strategi-pemasaran.html

http://www.parenting.co.id/article/bayi/usia.berapa.anak.boleh.makan.ikan/001/002/7

08

http://pemerintah.net/penetapan-ump-tahun-2015/

http://sketchbam.blogspot.com/2012/09/teori-stp-segmentasi-targeting.html

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/08/strategi-promosi-penjualan-definisi.html

http://www.dutagaruda.com/dpp/index.php?page=WD&mno=Perbedaan%20Job%20

Description%20dan%20Job%20Specification%20dalam%20bekerja&writing_code_

Gambar

Tabel I Volume dan Nilai Ekspor Menurut Negara Tujuan, 2011 – 2012
Gambar 2 : Google Maps, kantor CV. Zamrud Borneo Anguilla di Jl. Tanjung
Gambar 3 : Google Maps, tambak CV. Zamrud Borneo Anguilla di Jl.
Tabel II Net Present Value
+2

Referensi

Dokumen terkait

Selanjutnya dilakukan interpretasi data untuk menentukan pendugaan sebaranfosfat.Interpretasi ini didasarkan pada karakteristik atau kecenderungan harga resistivitas yang

Tesis yang berjudul “ANALISIS RISIKO SEKOLAH TERHADAP BENCANA ERUPSI PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KAWASAN RAWAN BENCANA MERAPI KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2013”

dari Setting penelitian, yang meliputi: deskripsi lokasi penelitian, deskripsi konselor, deskripsi konseli, deskripsi masalah dan selanjutnya yaitu tentang deskripsi hasil

Kondisi ini dapat disimpulkan bahwa kompensasi dan lingkungan kerja berpengaruh langsung positif dan dan signifikan terhadap produktivitas karyawan maupun tidak langsung

Sepanjang hampir sepuluh tahun perjalanan, dalam bidang peningkatan kapasitas, kerjasama dengan lembaga-lembaga ini, pemerintah daerah telah menghasilkan sejumlah

Peneliti dan guru kelas berkolaborasi dalam pembuatan RPP (Rencana Pelaksaan Pembelajaran). Tugas guru dalam pelaksanaan penelitian adalah melaksanakan pembelajaran

Cakupan data dasar dari hasil SP2010 adalah jumlah penduduk menurut kecamatan dan jenis kelamin, berikut parameter- parameter turunannya seperti kepadatan penduduk,

yang terkandung dalam bangunan membuat film ini nantinya dapat disebut sebagai film naratif. Kebanyakan film dokumenter yang mengangkat tentang sejarah atau