iv ABSTRAK
EFEK SUBKRONIS PEMBERIAN KOMBINASI EKSTRAK ETANOL BIJI KEDELAI (Glycine max L.merr) VARIETAS DETAM-1 DAN DAUN
JATI BELANDA (Guazuma ulmifolia) TERHADAP FUNGSI HATI DENGAN PARAMETER SGPT PADA TIKUS WISTAR
Penyusun : Estherolita Dewi
NRP : 1210051
Pembimbing I : Dr.dr. Meilinah Hidayat, M.Kes. Pembimbing II : dr. Lusiana Darsono, M.Kes.
Latar Belakang Kombinasi kedelai varietas Detam-1 dan daun Jati Belanda memiliki banyak kandungan yang bermanfaat sebagai penghambat kenaikan berat badan, akan tetapi efek toksis penggunaan pada dosis tertentu dan dalam jangka panjang belum diketahui. Paparan zat/obat secara terus menerus dapat memengaruhi fungsi hepar sehingga diperlukan pengujian terhadapnya, salah satunya dengan parameter SGPT.
Tujuan Penelitian Mengetahui efek subkronis dengan parameter SGPT dari pemberian kombinasi ekstrak etanol biji Kedelai varietas Detam 1 (EEKD) dan daun Jati Belanda (EEJB) pada tikus Wistar.
Metode Penelitian eksperimental sungguhan dengan rancangan acak lengkap bersifat komparasi posttest. Sebanyak 120 tikus Wistar jantan dan betina dibagi menjadi 6 kelompok perlakuan, K1 (kelompok negatif/KN), K2 (kelompok satelit kontrol/KSK), K3, K4, K5, K6 (kelompok satelit dosis tinggi/KSDT). Selanjutnya diberi perlakuan dan dilakukan pengamatan selama 90 hari, kecuali pada KSK dan KSDT yang diamati hingga 120 hari. Pengukuran kadar SGPT dilakukan dengan menggunakan metode fotometer. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji ANAVA dan dilanjutkan dengan uji Tukey HSD dengan α = 0,05.
Hasil Tidak terdapat peningkatan kadar SGPT. Kadar terendah didapatkan pada kelompok VI baik pada jantan (32,90) maupun betina (32,80).
Simpulan Kombinasi ekstrak etanol biji Kedelai varietas Detam 1 (EEKD) dan daun Jati Belanda (EEJB) tidak menunjukkan kerusakan/gangguan fungsi hepar, dimana tidak ditemukan peningkatan kadar SGPT.
Kata Kunci : SGPT, biji kedelai Detam-1, daun Jati Belanda
v
ABSTRACT
SUBCHRONIC EFFECT OF DETAM-1 VARIETY SOYBEAN (Glycine max L.merr) ETHANOL EXTRACT AND JATI BELANDA LEAVES (Guazuma
ulmifolia) COMBINATION ON LIVER FUNCTION WITH SGPT PARAMETER ON WISTAR MICE
Compiler : Estherolita Dewi
Serial number : 1210051
Tutor 1 : Dr.dr. Meilinah Hidayat, M.Kes.
Tutor 2 : dr. Lusiana Darsono, M.Kes.
Background Detam-1 variety soybean and Jati Belanda leaves combination contain a lot of substances that are useful in inhibiting body weight increase, but toxic effect of certain doses for a long term is not yet known. Continuous substance/drug exposure can affect liver function and this needs to be tested, one of which with SGPT parameter.
Objectives To determine the subchronic effect with SGPT parameter of Detam-1 variety soybean ethanol extract (DSEE) and Jati Belanda (BCEE) on Wistar mice.
Methods true experimental research with completely randomized design, comparative with post-test. As many as 120 Wistar mice divided into six treatment groups G1 (negative group/NG), G2 (satellite control group/SCG), G3, G4, G5, G6 (high dose satellite group/HDSG). The mice were treated and observed for ninety days, except for SCG and HDSG which would be observed until 120 days. SGPT level measuring were performed with photometer method. Data was analyzed with ANOVA and continued with Tukey HSD test with α = 0.05.
Results There is no enhancement on SGPT level. Lowest SGPT level was found on group VI both in male population (32.90) and female population (32.80). Conclusion Detam-1 variety soybean ethanol extract (DSEE) and Jati Belanda (BCEE) combination did not show damage/disturbance in liver function, since SGPT level increase was not found.
Keywords: SGPT, Detam-1 soybean, Jati Belanda
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
SURAT PERNYATAAN ... iii
ABSTRAK ... vi
ABSTRACT ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I : PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 3
1.3 Maksud dan Tujuan ... 4
1.4 Manfaat Karya Tulis ... 4
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ... 4
1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 4
1.5.2 Hipotesis ... 6
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA ... 7
2.1 Kedelai (Glycine Max (L.) Merrill ... 7
2.1.1 Taksonomi Kedelai (Glycine Max (L.) Merrill) ... 7
2.1.2 Morfologi Tanaman ... 7
2.1.3 Kedelai (Glycine Max (L.) Merrill) varietas Detam-1 ... 8
2.2 Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia) ... 9
2.2.1 Taksonomi Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia) ... 9
2.2.2 Morfologi Jati Belanda (Guazuma ulmifolia)... 10
2.2.3 Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia) varietas Bumi Herbal Dago 11
ix
2.3 Tikus Putih Galur Wistar (Rattus norvegicus L.) ... 11
2.3.1 Taksonomi Tikus Putih (Rattus norvegicus L.) ... 12
2.4 Anatomi Hepar ... 12
2.5 Fisiologi Hepar ... 14
2.6 Histologi Hepar ... 15
2.7 Perbandingan Pemberian Ekstrak Tunggal dan Kombinasi ... 18
2.8 Toksisitas ... 18
2.8.1 Jenis Uji Toksisitas ... 19
2.8.1.1 Uji Toksisitas Akut ... 19
2.8.1.2 Uji Toksisitas Subkronis ... 19
2.8.1.3 Uji Toksisitas Kronis ... 20
2.8.2 Evaluasi Uji Toksisitas ... 20
2.8.2.1 Pengamatan Umum ... 20
2.8.2.2 Pengamatan Parameter Klinik ... 21
2.8.2.3 Pemeriksaan Setelah Kematian ... 21
2.9 Serum Glutamic-Pyruvic Transaminase (SGPT) ... 22
2.10 Antioksidan ... 22
BAB III : BAHAN DAN METODE PENELITIAN ... 24
3.1 Bahan, Alat dan Subjek Penelitian ... 24
3.1.1 Bahan Penelitian ... 24
3.1.2 Alat Penelitian ... 24
3.1.3 Objek Penelitian ... 25
3.1.4 Ukuran Sampel ... 25
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 25
3.3 Prosedur Penelitian ... 26
3.3.1 Persiapan Objek Penelitian ... 26
3.3.2 Pengumpulan dan Persiapan Bahan Uji ... 26
3.3.3 Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 28
3.4 Rancangan Penelitian ... 28
3.4.1 Desain Penelitian ... 28
3.4.2 Variabel Penelitian ... 28
x
3.4.3 Definisi Operasional Variabel ... 29
3.5 Prosedur Pengambilan/Pemilihan Sampel dan Penentuan Unit Analisis... 29
3.6 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 29
3.7 Pengolahan dan Analisis Data ... 29
3.7.1 Hipotesis Penelitian ... 30
3.7.2 Kriteria Uji ... 30
3.8 Aspek Etik ... 30
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN ... 31
4.1 Hasil Pembahasan ... 31
4.2 Analisis Statistik ... 32
4.3 Pembahasan ... 35
4.4 Uji Hipotesis ... 37
BAB V : SIMPULAN DAN SARAN ... 39
5.1 Simpulan ... 39
5.1.1 Simpulan Penelitian ... 39
5.1.2 Simpulan Tambahan ... 39
5.2 Saran ... 39
DAFTAR PUSTAKA ... 41
LAMPIRAN ... 47
RIWAYAT HIDUP ... 61
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tanaman Kedelai ... 7
Gambar 2.2 Biji Kedelai ... 8
Gambar 2.3 Tanaman Jati Belanda ... 10
Gambar 2.4 Tikus Putih Galur Wistar (Rattus norvegicus L.)... 12
Gambar 2.5 Anatomi Hepar Bagian Anterior ... 13
Gambar 2.6 Anatomi Hepar Bagian Posterior ... 14
Gambar 2.7 Histologi Hepar ... 15
Gambar 2.8 Lobulus Hepar ... 16
Gambar 2.9 Sel Hepatosit ... 17
Gambar 2.10 Zona Parenkim Hepar ... 18
Gambar 3.1 Skema pembuatan ekstrak etanol daun Jati Belanda dan biji kedelai Detam-1 ... 27
Gambar 4.1 Grafik Rerata Kadar SGPT pada Setiap Kelompok ... 32
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Ukuran biji (bobot 100 biji) dan komposisi kimia beberapa varietas/galur
kedelai ... 9
Tabel 4.1 Rerata Kadar SGPT pada Setiap Kelompok ... 31
Tabel 4.2 Uji ANAVA kadar SGPT Jantan ... 32
Tabel 4.3 Uji ANAVA kadar SGPT Betina ... 33
Tabel 4.4 Hasil Uji Beda Rata-Rata Metode Tukey HSD TIkus Jantan ... 34
Tabel 4.5 Hasil Uji Beda Rata-Rata Metode Tukey HSD TIkus Betina... 34
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Data Kadar SGPT ... 47
Lampiran 2. Hasil Uji ANAVA Kadar SGPT Jantan ... 48
Lampiran 3. Hasil Uji Beda Rata-Rata Tikus Jantan ... 49
Lampiran 4. Hasil Uji ANAVA Kadar SGPT Betina ... 51
Lampiran 5. Hasil Uji Beda Rata-Rata Tikus Betina ... 52
Lampiran 6. Alat danBahan Pembuatan Ekstrak ... 54
Lampiran 7. Dokumentasi penelitian ... 56
Lampiran 8. Surat Keputusan Etik Penelitian ... 60
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Era globalisasi dan modernisasi menuntut masyarakat beraktivitas dengan
cepat, baik dalam tuntutan pekerjaan hingga waktu untuk mengonsumsi sesuatu
dan beristirahat. Akibat dari tuntutan tersebut, masyarakat saat ini lebih memilih
mengonsumsi makanan cepat saji (fast food). Akan tetapi mengonsumsi makanan
cepat saji dapat memberikan dampak yang buruk bagi kesehatan dan dapat
menimbulkan masalah obesitas (Wahyuni, 2013).
Saat ini obesitas menjadi masalah yang serius di tengah masyarakat yang ada.
Obesitas didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana terjadi penimbunan lemak
tubuh yang berlebih/ abnormal pada jaringan adiposa, yang dapat mengganggu
kesehatan (WHO, 2004). Obesitas dapat menyebabkan berbagai masalah lain,
seperti penyakit jantung koroner, aritmia, stroke, abnormalitas fungsi paru,
hipertensi, sindroma metabolik, dan lain-lain (Purnawati, 2009). Saat ini
masyarakat dengan kategori berat badan berlebih di dunia berjumlah lebih dari 2,1
miliar orang, naik 875 juta dari tahun 1980 (Lancet, 2014). Prevalensi obesitas
tahun 2010 lebih tinggi pada wanita (26,9%) dibanding laki-laki (16,3%) (Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI, 2010).
Penggunaan obat penurun berat badan ataupun herbal penurun berat badan
yang tidak tepat dapat menyebabkan gangguan pada keseimbangan fungsi tubuh.
Selain itu penggunaan obat antiobesitas bergantung pada berat badan penderita
obesitas itu sendiri, tidak jarang obat antiobesitas digunakan dalam jangka waktu
yang panjang (Jasaputra, 2011).
Secara farmakokinetik obat-obatan yang masuk ke dalam tubuh akan diproses
dan pada akhirnya akan diekskresikan tubuh. Rata-rata proses absorbsi obat anti
obesitas terjadi pada usus dan akan dimetabolisme di hati. Kandungan obat yang
2
ada akan terbawa aliran darah dan masuk ke hati, hal ini menyebabkan hati selalu
berkontak dengan bahan-bahan potensial toksik. Semakin lama kontak dan
semakin tinggi konsentrasi zat-zat yang terkandung dalam obat memengaruhi
terjadinya kerusakan hati semakin besar (Fatmawati, 2008).
Pemeriksaan untuk mengetahui kerusakan fungsi hati dilakukan secara
enzimatik. Tes fungsi hati yang sering dan umum dilakukan adalah AST
(aspartate transaminase) dan ALT (alanine transaminase), yang lebih dikenal
sebagai SGOT (serum glutamic-oxaloacetic transaminase) dan SGPT (serum
glutamic-pyruvic transaminase) (Yayasan Spiritia, 2001). Bila sel-sel hati rusak,
enzim transaminase akan keluar ke dalam darah. Sehingga kadarnya dalam darah
akan meningkat. SGPT dapat terdeteksi lebih spesifik untuk kerusakan hati,
karena kadarnya yang dominan pada sel hati (Yayasan Spiritia, 2001). Enzim
transaminase/ aminotransferase merupakan indikator/ indeks yang sensitive untuk
mendeteksi penyakit hepatoseluler (Richard et al., 2000).
Indonesia merupakan negara yang memiliki struktur tanah yang subur dan
ditumbuhi dengan beraneka ragam tanaman yang dapat dimanfaatkan/ digunakan
sebagai obat-obatan. Paradigma yang berkembang di masyarakat Indonesia adalah
penggunaan obat herbal/ tanaman obat terjamin aman karena tidak memiliki efek
samping. Pemikiran itu tidaklah sepenuhnya benar, mungkin saja terdapat efek
samping dari penggunaan tanaman obat itu.
Kedelai Detam-1 merupakan kedelai dengan varietas unggulan, karena
memiliki kadar protein yang lebih tinggi dengan kadar lemak yang lebih rendah
dibanding dengan varietas kedelai lainnya (Dinas Pertanian Tanaman Pangan
Provinsi Jawa Barat, 2010) dengan karakteristik kandungan metabolit
sekundernya antara lain fenolik, flavonoid H2SO4, triterpenoid, steroid, saponin,
kuinon, dan tannin, namun tidak mengandung alkaloid (Hidayat, 2012).
Jati Belanda (Guazuma ulmifolia), merupakan salah satu tanaman yang dapat
dimanfaatkan untuk mendegradasi lemak. Tanaman ini mengandung alkaloid,
flavonoid, tannin, musilago, saponin, karotenoid, asam fenol, dan damar.
kandungan tersebut dipercaya dapat menekan nafsu makan, karena memiliki
struktur yang mirip dengan orlistat, yang merupakan obat sintetis penekan nafsu
3
makan (Rahardjo et al., 2006). Jati Belanda yang digunakan dalam penelitian ini
adalah varietas Bumi Herbal Dago (BHD) dengan karakteristik kandungan
fenolik, flavonoid H2SO4, triterpenoid, kuinon dan tanin, tapi tidak mengandung
alkaloid, steroid, saponin (Hidayat et al., 2011)
Hasil uji secara in vitro dari kombinasi ekstrak etanol kedelai Detam-1
(EEKD) dan ekstrak etanol Jati Belanda (EEJB) memiliki aktivitas inhibisi lipase
pancreas yang lebih baik dibandingkan dengan ekstrak tunggal pemberian salah
satunya (Hidayat et al., 2011). Hasil penelitian in vivo kombinasi EEKD dan
EEJB dengan perbandingan 1:2 menunjukkan efek paling baik dalam menurunkan
kadar kolesterol total darah pada tikus Wistar jantan dengan induksi pakan tinggi
lemak (Kwan, 2013). Penelitian in vivo lainnya, menunjukkan efek kombinasi
memberi hasil yang lebih baik dalam penghambatan kenaikan berat badan tikus
Wistar jantan dibanding pemberian ekstrak tunggal (Krisetya, 2013). Selain itu,
terdapat uji ex vivo yang terbukti berefek antitrigliserida (Hidayat et al., 2014).
Pemeriksaan histopatologis hepar pada hewan coba yang diberi suspensi ekstrak
Jati Belanda (dari pabrik jamu Borobudur) pada hari pertama dan diamati hingga
hari ke-7 dan terminasi hari ke-8, didapatkan perubahan struktur histopatologis
hepar, berupa degenerasi parenkimatosa, degenerasi hidropik hingga nekrosis
(Fatmawati, 2008). Hasil penelitian lainnya dalam perlakuan 28 hari, didapat
bahwa pemberian ekstrak tunggal EEJB bersifat hepatotoksik, sedangkan efek
tunggal EEKD menyebabkan perbaikan gambaran histopatologis hepar. Pada
penelitian tersebut pemberian kombinasi EEJB dengan kadar yang lebih besar dari
EEKD (2:1) menyebabkan penurunan berat badan yang berarti, akan tetapi terjadi
hal yang sebaliknya terhadap gambaran histopatologis hepar (Elviora, 2015).
1.2. Identifikasi Masalah
Dari permaparan diatas, berikut dirumuskan identifikasi masalah yang ada :
Adakah efek subkronis pemberian kombinasi ektrak etanol biji kedelai varietas
Detam-1 (EEKD) dan daun Jati Belanda (EEJB) terhadap fungsi hepar dengan
parameter SGPT pada pada tikus Wistar.
4 1.3. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan penelitian ini adalah memanfaatkan suatu bahan baku yang
berasal dari alam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek subkronis
dengan parameter SGPT dari pemberian kombinasi ekstrak etanol biji Kedelai
varietas Detam-1 (EEKD) dan ekstrak etanol daun Jati Belanda (EEJB) pada tikus
galur Wistar.
1.4. Manfaat Karya Tulis Ilmiah
Manfaat akademik adalah untuk memperluas pengetahuan farmakologis dan
wawasan pembaca mengenai dosis toksik dan manfaat kedelai Detam-1 dan daun
Jati Belanda sebagai antiobesitas.
Manfaat praktis adalah herbal ini tidak memberikan pengaruh/ tidak
menyebabkan peningkatan terhadap kadar SGPT pada tikus galur Wistar ketika
mengonsumsi kombinasi ekstrak etanol biji kedelai varietas Detam-1 (EEKD) dan
ektrak etanol daun Jati Belanda (EEJB) varietas Bumi Herbal Dago.
1.5. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
1.5.1 Kerangka Pemikiran
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kedelai varietas Detam-1 yang
merupakan varietas kedelai unggul dengan kandungan protein yang tinggi
dibanding varietas lainnya. Kandungan protein yang terdapat dalam kedelai
Detam-1 sebanyak 45,40%, sedangkan kandungan lemaknya sangat minim yaitu
13,10% (Balitkabi, 2008). Kandungan isoflavon yang terdapat pada kedelai
2-4mg/ g kedelai (Shurtleff & Aoyagi, 2010). Isoflavon didalam protein yang
terdapat dalam kedelai yang berefek sebagai antioksidan dan dapat menurunkan
kadar kolesterol total, LDL, trigliserida dan meningkatkan HDL (Candra, 2011).
Kadar isoflavon terbanyak terdapat dalam fraksi etil asetat atau etanol, dan kadar
5
daidezin tertinggi pada biji kedelai Detam-1 yaitu 0,669%. Isoflavon yang
terutama adalah genistein dan daidzein yang mampu menghambat enzim lipase
pancreas dan dapat menginduksi apoptosis sel adiposit. Genistein dalam isoflavon
merupakan antioksidan kuat dan secara signifikan menurunkan TNF alpha plasma
dan mencegah munculnya NAFLD (non-alcoholic fatty liver disease) melalui
penurunan stress oksidatif (Elviora, 2015).
Senyawa lain yang terkandung yaitu flavonoid yang bekerja layaknya obat
dengan golongan statin, dengan fungsi untuk menurunkan kadar kolesterol total,
trigliserida, dan LDL, juga dapat meningkatan kadar HDL dengan cara
menghambat enzim hydroxyl-methylglutaryl-coenzyme A reductase (HMG-KoA
reduktase) yang dapat menurunkan sintesis kolesterol dalam tubuh (Koshy et al.,
2001).
Kandungan utama dalam Jati Belanda yang sangat berperan dalam penurunan
berat badan adalah tanin dan musilago. Tanin yang terdapat dalam Jati Belanda
merupakan suatu molekul berukuran besar yang dapat berikatan kuat dengan
protein dalam saluran gastrointestinal, memungkinkan untuk protein mengendap
dan dapat mengurangi penyerapan makanan (Utomo, 2008). Akan tetapi zat aktif
tanin yang berupa asam tannat, dapat menyebabkan cedera atau kerusakan pada
hepar. Dalam dosis yang cukup besar, asam tannat dapat menimbulkan efek
samping dan gejala klinik seperti gastritis, mual, muntah, dan kerusakan pada
hepar. Gejala yang timbul bergantung pada konsentrasi dan lama paparan.
Penggunaan dalam dosis tinggi dan dalam jangka waktu yang panjang dapat
memperburuk gangguan hati. Asam tannat terkandung dalam barium enema yang
telah terbukti secara potensial bersifat hepatotoksik. Zat hepatotoksik dapat
menyebabkan terganggunya permeabilitas selaput, homeostasis osmosis, keutuhan
enzim dan kofaktor yang selanjutnya akan menyebabkan gangguan pada hepar
(Elviora, 2015).
Organ utama untuk metabolisme dan detoksifikasi dari semua hal yang masuk
ke dalam tubuh termasuk obat adalah hepar. Efek konsumsi obat-obatan jangka
panjang dapat memberikan efek yang buruk bagi sel hati. Hepatotoksisitas terjadi
6
akibat imbas dari lamanya kontak terhadap konsentrasi zat/ obat itu sendiri
(Fatmawati, 2008).
Kerusakan sel hepar menyebabkan keluarnya enzim-enzim hepar seperti
glutamat piruvat transaminase (SGPT), glutamat oksaloasetat transaminase
(SGOT), alkali fosfatase (ALP) dan gamma GT. Pemeriksaan ALP tidak spesifik
untuk menilai kerusakan hepar karena dapat ditemukan peningkatan pada kelainan
hepar, duktus biliaris, dan tulang. Gamma-glutamyl transpeptidase (GGT) dapat
diperiksa untuk menentukan disfungsi sel hati dan mendeteksi penyakit hati yang
diinduksi alkohol, akan tetapi peningkatan GGT dapat ditemukan pada penyakit
paru, diabetes, kelainan pancreas, dan kolestasis. Enzim transaminase terdiri dari
SGPT dan SGOT yang merupakan intikator/ indeks sensitif untuk cedera sel hati
dan penyakit hepatoseluler. SGPT dibandingkan dengan SGOT lebih spesifik
untuk menilai kerusakan hepar, karena enzim SGPT terutama dihasilkan oleh
sel-sel hepar, sehingga enzim SGPT yang meningkat dapat menjadi parameter untuk
mengetahui kerusakan/ kelainan fungsi hepar (Murray et al., 2006; Sadikin,
2002; Feldman et al., 2010).
1.5.2 Hipotesis
Efek subkronis pemberian kombinasi ekstrak etanol biji kedelai (Glycine max
L.merr) varietas Detam-1 (EEKD) dan ekstrak etanol daun Jati Belanda (EEJB)
(Guazuma ulmifolia) tidak menunjukkan gangguan fungsi hepar/ tidak
meningkatkan kadar SGPT pada tikus galur Wistar.
39
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5. 1 Simpulan
5.1.1 Simpulan Penelitian
Pemberian kombinasi ekstrak etanol kedelai Detam-1 (EEKD) dan ekstrak
etanol Jati Belanda (EEJB) secara subkronis tidak menunjukkan kerusakan/
gangguan fungsi hepar, dari hasil penelitian tidak ditemukan peningkatan kadar
SGPT pada tikus Wistar.
5.1.2 Simpulan Tambahan
Pada kombinasi dosis tinggi dan satelit dosis tinggi pemberian kombinasi
ekstrak etanol kedelai Detam-1 (EEKD) dan ekstrak etanol Jati Belanda (EEJB)
menunjukkan kadar SGPT terendah dan hasil yang setara pada kelompok V dan
VI.
5.2 Saran
Sebagai akhir penelitian dan penulisan karya tulis ilmiah ini, penulis
menyarankan beberapa hal berikut :
1) Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap kadar antioksidan dan
kandungan zat lain dalam kombinasi ekstrak etanol biji kedelai varietas
Detam-1 dan daun Jati Belanda.
40
2) Penelitian dilanjutkan dengan penelitian klinis kombinasi ekstrak etanol
biji kedelai varietas Detam-1 dan daun Jati Belanda dengan subjek
percobaan pria dan wanita sebagai obat herbal anti obesitas.
3) Perlu penelitian lebih lanjut mengenai efek samping pada pemberian
kombinasi ekstrak.
41
DAFTAR PUSTAKA
Andalusia, M. (2013). Pengaruh Jus Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.) Terhadap Berat dan Histologi Ginjal Mencit (Mus musculus L.) Galur Swiss Webster. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Andriani, Y. (2005). Pengaruh Ekstrak Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.) Terhadap Bobot Badan Kelinci yang Diberi Pakan Berlemak. Jurnal Gradien, 74-76.
Arni, H. (2009). Analisis Hayati Uji Toksisitas Secara Mikrobiologi. Retrieved
November 22, 2015, from staff.ui.ac.id:
http://staff.ui.ac.id/system/files/users/harmita/material/analisishayatiujitoksisitass ecaramikrobiologidr.harmi.pdf.
Arthur, G. C., & John, H. E. (2006). Text Book of Medical Physiology Eleventh Edition. Michigan: Elsevier.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI. (2010). Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010. Jakarta: Badan Litbangkes.
Badan Pusat Pengawas Obat dan Makanan RI. (2015). Depan : IONI : Bab 4 Sistem Saraf Pusat : 4.5 Obesitas. Retrieved April 3, 2015, from Pusat Informasi Obat Nasional Badan Pengawas Obat dan Makanan: http://pionas.pom.go.id/book/ioni-bab-4-sistem-saraf-pusat/45-obesitas
Balai Penelitian Tanaman Kacang dan Umbi-umbian. (2012). Kedelai. Laporan Tahun 2012 Penelitian Aneka Kacang dan Umbi, 7-14.
Balitkabi. (2008). Deskripsi Varietas Unggul Kacang-kacangan dan Umbi-umbian. Malang: Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian.
Balitkabi. (2011). Deskripsi Varietas Unggul Kacang-kacangan dan Umbi-umbian. Malang: Agro Inovasi.
Candra, A. (2011). 8 Manfaat Kedelai Bagi Kesehatan. Jakarta: Kompas.
Chen, H. (2014). Home : Jati Belanda, Si Herba Peluruh Lemak. Retrieved April 3, 2015, from Akupnktur Spesialis Nyeri Pengobatan Tradisional Suhu Yo: http://www.sinshenyeri.com/?p=114
Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat. (2010). Mutu Kedelai Nasional Lebih Baik dari Kedelai Impor. Retrieved 2014, from Dinas Pertanian Tanaman
Pangan Provinsi Jawa Barat:
42
ttp://www.diperta.jabarprov.go.id/index.php/subMenu/informasi/berita/detailberit a/213/4488
Elviora, V. (2015). Gambaran Histopatologis Hepar Terhadap Pemberian Ekstrak Etanol Biji Kedelai Detam 1 dan Daun Jati Belanda Serta Kombinasinya pada Tikus Wistar Jantan yang Diinduksi Pakan Tinggi Lemak. Bandung: Universitas Kristen Maranatha.
Fatmawati, A. (2008). Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Jati Belanda Dosis Bertingkat terhadap Hepar Tikus Wistar. Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.
Febrandy, D. (2006). Karakterisasi Sifat-Sifat Tanah dan Lahan untuk Kesesuaian Lahan Tanaman Jati Belanda (Guazuma ulmifolia LAMK.). Bogor: Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.
Feldman, M., Lawrence, F. S., & Lawrence, B. J. (2010). Sleisenger and Fordtran's Gastrointestinal and Liver Disease 10th edition. Philadelphia: Elsevier Saunders.
Fitrianingsih, S. P., Sukandar, E. Y., & Anggadireja, K. (2011). Pengamatan Perilaku Anak Tikus dari Induk yang Diberi Kombinasi Ekstrak Daun Jati Belanda dan Ekstrak Rimpang Temulawak. Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan PKM Sains, Teknologi, dan Kesehatan, 1-7.
Gaknis, M. L., & Clifford, C. B. (2008). Clinical Laboratory Parameters for Crl: WI(HAN). Charles River Accelerating Drug Development. Exactly., 8-9.
Gartner, L. P., & Hiatt, J. L. (2007). Color Textbook of Histology 3rd Edition. Philadelphia: Saunders.
Ginting, E., Antarlina, S. S., & Widowati, S. (2009). Varietas Unggul Kedelai Untuk Bahan Baku Industri Pangan. Jurnal Litbang Pertanian, 28(3), 79-87.
Hartini. (2006). Studi Tentang Efek Antioksidan Vitamin E dengan Parameter SGOT dan SGPT Serum Darah Tikus Putih (Rattus novergicus) yang Dipapar Asap Rokok. Biology, 1.
Hermanto, P. T. (2013). Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Biji Kedelai (Glycine max (L.) Merr) Varietas Detam 1, Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia) Dan Kombinasinya. Bandung: Fakultas Kedokteran Universitas Kedokteran Maranatha.
Hermawan, A. G. (1991). Komplikasi Obesitas dan Usaha Penanggulangannya. Cermin Dunia Kedokteran, 39-41.
Hidayat, M., Kurnia, D., Suajtno, M., Sutadipura, N., & Setiawan. (2010). Perbandingan Kandungan Makronutrisi dan Isoflavon dari Kedelai Detam 1 dan Wilis Serta
43
Potensinya dalam Menurunkan Berat Badan. Bionatura-Jurnal Ilmu-ilmu Hayati dan Fisik, 5-11.
Hidayat, M., Prahastuti, S., & Soeng, S. (2011). Aktivitas Ekstrak Etanol Biji Kedelai (Glycine max L.merr) Varietas Detam 1 dan Ekstrak Etanol Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia) terhadap Inhibisi Enzim Lipase Pankreas. Bandung: Universitas Kristen Maranatha.
Hidayat, M. (2012). Aktivitas Ekstrak Etanol Biji Kedelai (Glycine Max L. Merr) Varietas Detam 1 Dan Ekstrak Etanol Daun Jati Belanda (Guazuma Ulmifolia) Terhadap Inhibisi Enzim Lipase Pankreas. Jurnal Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.
Hidayat, M., & Ladi, J. E. (2012). Increasing of Plasma Cholecystokinin Level and Jejunum Histological Change After Treatment with Soybean Extracts Protein. Hayati Journal of Biosciences, 19(2).
Hidayat, M., Soeng, S., Prahastuti, S., Patricia, T., & Yonathan, K. (2014). Aktivitas Antioksidan dan Antigliserida Ekstrak Tunggal Kedelai, Daun Jati Belanda Serta Kombinasinya. Bionatura-Jurnal Ilmu-ilmu Hayati dan Fisik, 89-93.
HS, Y. A. (2008). Toksisitas Fraksi Aktif Steroid Ekstrak Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.) Terhadap Aktivitas Serum Glutamat Oksalat Transaminase (SGOT) Dan Serum Glutamat Piruvat Transaminase (SGPT) Pada Tikus Putih. Jurnal Gradien, 365-370.
Husaeni, H. K. (2008). Efek Ekstrak Air Buah Tin (Ficus carica L.) terhadap Kadar Glukosa Darah Puasa Tikus Putih Jantan Galur Wistar (Rattus norvegicus L.) yang Diinduksi Aloksan Monohidrat. Bandung: Institut Teknologi Bandung.
Huzna, A. (2008). Uji Toksikologi. Retrieved Agustus 17, 2015, from Academia:
Kartika, U. (2014). Health : Jumlah Orang Gemuk Terus Bertambah. Retrieved Agustus
3, 2015, from Kompas.com:
http://health.kompas.com/read/2014/08/20/170610223/Jumlah.Orang.Gemuk.Ter us.Bertambah
Katno, Prichatin, A., Kusumadewi, & Sutjipto. (2008). Pengaruh Waktu Pengeringan Terhadap Kadar Tanin Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.). Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia, 38-45.
44
Khurana, I. (2009). Textbook of Medical Physiology. New Delhi: Elsevier.
Koeman, J. H. (1987). Pengantar Umum Toksikologi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Koshy, A., Anila, L., & Vijayalakshmi, N. (2001). Flavonoids from Garcinia cambogia Lower Lipid Levels in Hypercholesterolemic Rats. Food Chemistry, 289-294.
Krisetya, Y. A. (2013). Perbandingan Efek Ekstrak Etanol Biji Kedelai (Glycine max L.merr) Varietas Detam 1, Ekstrak Etanol Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia), dan Kombinasinya terhadap Penghambatan Kenaikan Berat Badan Tikus Wistar Jantan Dislipidemia. Bandung: Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.
Kumar, V., Abbas, A. K., & Fausto, N. (2005). Robbins and Cotran pathologic basis of disease. Michigan: Elsevier Saunders.
Kwan, M. Y. (2013). Efek Ekstrak Etanol Kedelai (Glycine max (L.) Merr.) Varietas Detam 1 dan Ekstrak Etanol Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia) terhadap Kadar Kolesterol Total Tikus Wistar Jantan yang Diinduksi Pakan Tinggi Lemak. Bandung: Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.
Lancet. (2014). Global, Regional, and National Prevalence of Overweight and Obesity in Children and Adults During 1980-2013: A Systematic Analysis For The Global Burden of Disease Study 2013. Lancet. 2014 Aug 30;384(9945):746.
Lingga, Lanny. 2012. The Healing Power of Anti-oxidant. Jakarta : Elex Media
Organisation for Economic Co-operation and Development. (2008). OECD Home : Chemical Safety and Biosafety : Testing of Chemicals : OECD Guidelines for the
Testing of Chemicals. Retrieved Juli 9, 2015, from OECD:
http://www.oecd.org/chesmicalsafety/testing/oecdguidelinesforthetestingofchemi cals.htm
Organisation for Economic Co-operation and Development. (2009). Chronic Toxicity Studies. OECD Guideline For The Testing Of Chemicals No.452, 1-13.
45
Parker, S. P. (2003). McGraw-Hill Dictionary of Scientific and Technical Terms. Minnesota: McGraw-Hill Education.
Permatasari, P. J. (2008). Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.) Dosis Bertingkat terhadap Gambaran Histopatologis Ginjal Tikus Wistar. Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.
Phommalth, S., Jeong, Y.-S., Kim, Y.-H., & Hwang, Y.-H. (2008). Isoflavone Composition within Each Structural Part of Soybean Seeds and Sprouts. Journal of Crop Science and Biotechnology, 57-62.
Purnawati, I. (2009). Prevalens Obesitas pada Anak Taman Kanak-kanak di Kelurahan Cikini, Kecamatan Menteng, DKI Jakarta, dan Hubungannya dengan Melewatkan Makan Pagi. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Rachmawati, A. (2013). Toksikologi. Malang: Universitas Negeri Malang.
Rahardjo, S. S., Ngatijan, & Pramono, S. (2006). Influence of Etanol Extract of Jati Belanda Leaves (Guazuma ulmifolia Lamk.) on Lipase Enzym Activity of Rattus norvegicus Serum. Inovasi.
Richard, B. E., Robert, K. M., & Ann, A. M. (2000). Ilmu Kesehatan Anak Nelson Vol.2. Jakarta: EGC.
Rozqie, R., Diah, M., & P, W. R. (2014). The Effect of Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk) Leaves Extract on Histopathology of Rat’s Kidney. TMJ, 57-64.
Rukmana. (2002). Kedelai Budidaya dan Pascapanen. Yogyakarta: Kanisius.
Sadikin, M. (2002). Biokimia Enzim. Jakarta: Widya Medika Jakarta.
Shurtleff, W., & Aoyagi, A. (2010). History of Soybean and Soyfoods in Southeast Asia (13th Century to 2010). USA: Soyinfo Center.
Sjabana, D. (2006). Uji Toksisitas Akut. Surabaya: Fakultas Farmasi Universitas Airlangga.
Soemantri, S. (2003). Survei Kesehatan Nasional 2001. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Syaharuddin. (n.d.). Penentuan Aktivitas Enzim SGOT dan SGPT pada Hewan Uji Kelinci yang Telah Diberi Ekstrak Tiram Crassostrea iredalei Asal Pantai Takalar Sulawesi Selatan.
Tahir, I., Wijaya, K., Widianingsih, D., 2003. Terapan Analisis Hansch Untuk Aktivitas Antioksidan senyawa Turunan Flavon/Flavonol. Seminar on Chemometrics- Chemistry Dept Gadjah Mada University. Laporan Penelitian. Lemlit UMM
46
Talwar, G. P., & Srivastava, L. M. (2006). Textbook of Biochemistry and Human Biology (3rd ed.). New Delhi: Prentice-Hall of India Private Limited.
Utomo, A. W. (2008). Uji Toksisitas Akut Ekstrak Alkohol Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk) pada Tikus Wistar. Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.
Wahyuni, S. (2013). Hubungan Konsumsi Fast Food dengan Obesitas pada Remaja di Akademi Kebidanan Muhammadiyah Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan U'Budiyah, 2-23.
WHO. (2004). Obesity Preventing and Managing The Global Epidemic. Geneva: WHO.
Wibowo, D. S., & Paryana, W. (2009). Anatomi Tubuh Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Widyati, R. M. (2012). Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Jati Belanda (Gauzuma ulmifolia Lamk) Terhadap Berat Badan, Berat Testis dan Jumlah Sperma Mencit (Mus musculus L) Galur Swiss Webster . Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Yayasan Spiritia. (2001). Penjelasan Tes Fungsi Hati. WartaAIDS, 1.