ABSTRAK
Pakar merupakan orang yang dapat memberikan solusi pada suatu permasalahan tertentu, contohnya dokter yang memberikan saran pengobatan atau terapi untuk membantu memulihkan masalah kesehatan seseorang. Namun tidak semua orang dapat memakai jasa seorang pakar karena jumlah pakar yang terbatas. Oleh karena itu dibuatlah sistem pakar. Sistem pakar merupakan sarana untuk menyelesaikan suatu permasalahan sama seperti yang seorang pakar lakukan. Sistem pakar dapat diterapkan di segala bidang salah satunya adalah bidang kendaraan. Kerusakan kendaraan menjadi salah satu masalah yang dialami di kota besar. Namun terkadang seseorang menyimpulkan suatu kerusakan tanpa bukti yang kuat sehingga menyebabkan salah dalam mendiagnosa. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat sistem pakar untuk mengidentifikasi atau membuktikan kerusakan mesin mobil dengan metode backward-chaining dan bagaimana menerapkan metode inferensi backward-chaining pada website berbasis PHP. Alasan dibuat penelitian ini adalah dikarenakan orang terkadang keliru dalam menduga kerusakan mesin mobil. Sistem ini dibuat karena diperlukan juga proses manual untuk memeriksa walaupun mobil sudah memakai sistem komputer. Sistem ini dibuat berbasis web sehingga memungkinkan untuk dipakai di berbagai tempat dan device selama ada koneksi internet. Sistem dibuat dengan bahasa PHP dan dengan backward-chaining sebagai metode inferensinya. Metode inferensi ini berbasis aturan namun kebalikan dari forward-chaining yang dimulai dari sekumpulan fakta mengarah ke konklusi, sedangkan pada backward-chaining dimulai dari konklusi untuk dibuktikan dengan didukung fakta-fakta yang behubungan dengan konklusi tersebut. Cara memakai sistem ini hanya dengan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh sistem. Konklusi pada sistem ini dikumpulkan berdasarkan permasalahan mobil yang mungkin terjadi. Hasil dari penelitian ini dapat membantu pengguna kendaraan khususnya mobil Honda Accord tahun produksi 1994-1997 dalam mendapatkan solusi untuk masalah yang dialami.
ABSTRACT
Expert is a person who can provide a solution to a particular problem, for example, doctors who provide medical advice or treatment to help restore a person's health problems. But not everyone can use the services of an expert because of the limited number of experts. Then people made expert system. Expert system is a system to solve similar problem as an expert doing. Expert systems can be applied in all areas, one of them is the area of the vehicle. Engine failure is of vehicle problems experienced in the big city. But sometimes a person would conclude the damage without strong evidence, causing a wrong decision to solve the problem. The purpose of this research is to create an expert system to identify or prove car engines failure with backward-chaining method and how to apply the backward-chaining inference method in PHP based websites. Reason made this research is because people sometimes mistakenly suspected car engine failure. The system is made because even the car using computer system, it also required a manual process to check. This created a web-based system that possible to be used in a variety of places and devices as long as there is internet connection. System created with PHP language and with a backward-chaining inference method. This inference is rule-based method, but the flow are the opposite of forward-chaining which starts from a set of facts leads to the conclusion, while the backward-chaining starts from the conclusion to be proved by the facts supported that relate to these conclusions. For using this system simply by answering questions provide by the system. Conclusions on this system are collected by car problems that may occur. Results from this study may help the user vehicles, especially cars Honda Accord 1994-1997 production year in getting a solution to the problems experienced.
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... i
PRAKATA ... ii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .. iii
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ... iv
ABSTRAK ... v
ABSTRACT ... vi
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR SIMBOL ... xvii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 2
1.3 Tujuan ... 3
1.4 Batasan Masalah ... 3
1.5 Sistematika Pembahasan ... 3
BAB II LANDASAN TEORI ... 5
2.1 Sistem Pakar ... 5
2.1.1 Ciri-ciri Sistem Pakar ... 6
2.1.2 Keuntungan Sistem Pakar ... 6
2.1.3 Kelemahan Sistem Pakar ... 6
2.1.4 Alasan Pengembangan Sistem Pakar ... 7
2.2 Struktur Sistem Pakar ... 7
2.2.2 Basis Pengetahuan (Knowledge Base) ... 9
2.2.3 Mesin Inferensi ... 9
2.2.3.1 Forward-chaining ... 9
2.2.3.2 Backward-chaining ... 11
2.2.4 Workplace ... 12
2.2.5 Fasilitas Penjelasan ... 13
2.3 Representasi Pengetahuan ... 13
2.3.1 Kaidah Produksi ... 13
BAB III ANALISIS DAN DISAIN ... 16
3.1 Analisis ... 16
3.1.1 Komponen Mobil ... 16
3.1.2 Masalah ... 16
3.1.3 Kondisi ... 17
3.1.4 Penyebab ... 18
3.1.5 Aturan ... 18
3.1.6 Proses Backward-chaining ... 20
3.1.7 Proses Penentuan Aturan ... 26
3.1.8 Proses Menampilkan Hasil ... 26
3.1.9 Proses Konsultasi ... 27
3.2 Gambaran Keseluruhan ... 28
3.2.1 Persyaratan Antarmuka Eksternal ... 28
3.2.2 Antarmuka Dengan Pengguna ... 29
3.2.3 Antarmuka Perangkat Keras ... 29
3.2.4 Antarmuka Perangkat Lunak ... 29
3.2.5 Fitur-fitur Produk Perangkat Lunak ... 29
3.2.5.2 Fitur Logout ... 31
3.2.5.3 Fitur Konsultasi ... 32
3.2.5.4 Fitur Tambah Aturan ... 33
3.2.5.5 Fitur Ubah Aturan ... 34
3.2.5.6 Fitur Hapus Aturan ... 35
3.2.5.7 Fitur Tambah Data Kondisi ... 36
3.2.5.8 Fitur Ubah Data Kondisi ... 37
3.2.5.9 Fitur Hapus Data Kondisi ... 38
3.2.5.10 Fitur Tambah Data Penyebab ... 38
3.2.5.11 Fitur Ubah Data Penyebab ... 39
3.2.5.12 Fitur Hapus Data Penyebab ... 40
3.2.5.13 Fitur Tambah Data Solusi ... 41
3.2.5.14 Fitur Ubah Data Solusi ... 42
3.2.5.15 Fitur Hapus Data Solusi ... 43
3.2.5.16 Fitur Tambah Data Masalah ... 44
3.2.5.17 Fitur Ubah Data Masalah ... 45
3.2.5.18 Fitur Hapus Data Masalah ... 46
3.2.5.19 Fitur Pendaftaran Pengguna ... 47
3.2.5.20 Fitur Tambah Data Histori Kerusakan ... 48
3.3 Disain Perangkat Lunak ... 49
3.3.1 Pemodelan Perangkat Lunak ... 49
3.3.1.1 Functional Requirement ... 49
3.3.1.2 Use Case Diagram ... 49
3.3.1.3 Scenario ... 53
3.3.1.4 Class Diagram ... 69
3.3.2 Disain Penyimpanan Data ... 94
3.3.2.1 Simpanan Data Tetap ... 94
3.3.2.2 Simpanan Data Sementara ... 98
3.3.3 Desain Antar Muka ... 99
3.3.3.1 Login ... 99
3.3.3.2 Halaman Admin ... 100
3.3.3.3 Halaman Utama ... 101
BAB IV PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK... 102
4.1 Impementasi Basis Data ... 102
4.2 Implementasi Kelas ... 103
4.3 Implementasi Antarmuka ... 116
4.3.1 Antarmuka Halaman Admin ... 116
4.3.1.1 Login ... 116
4.3.1.2 Antarmuka Kelola Data ... 116
4.3.2 Antarmuka Halaman Utama ... 126
4.3.3 Halaman Konsultasi ... 126
BAB V TESTING DAN EVALUASI SISTEM ... 128
5.1 Rencana Pengujian ... 128
5.2 Pelaksanaan Pengujian ... 129
5.2.1 Konsultasi ... 129
5.2.2 Login ... 129
5.2.3 Daftar ... 130
5.2.4 Tambah Penyebab ... 131
5.2.5 Ubah Penyebab ... 131
5.2.6 Tambah Solusi ... 132
5.2.8 Tambah Aturan... 134
5.2.9 Ubah Aturan ... 135
5.2.10 Hapus Aturan ... 135
5.2.11 Tambah Kondisi ... 135
5.2.12 Ubah Kondisi ... 136
5.2.13 Tambah Masalah ... 137
5.2.14 Ubah Masalah ... 138
5.2.15 Tambah Kategori Penyebab ... 138
5.2.16 Ubah Kategori Penyebab ... 139
5.2.17 Ubah Profil ... 140
5.2.18 Tambah Pengguna ... 140
5.3 Uji Coba Kasus Konsultasi ... 141
5.3.1 Uji Coba Kasus Konsultasi Tanpa Irisan ... 141
5.3.2 Uji Coba Kasus Konsultasi Dengan Irisan Premis/Konklusi ... 144
5.4 Beta Testing ... 146
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 148
6.1 Kesimpulan ... 148
6.2 Saran ... 148
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Struktur Sistem Pakar (Turban, 1995)... 8
Gambar 2.2 Forward Chaining (Kusuma Dewi, 2003) ... 10
Gambar 2.3 Contoh Forward Chaining ... 10
Gambar 2.4 Backward Chaining (Kusuma Dewi, 2003) ... 11
Gambar 2.5 Contoh Backward Chaining ... 12
Gambar 3.1 Alur Proses Backward-chaining... 20
Gambar 3.2 Proses pengisian aturan ... 26
Gambar 3.3 Proses Menampilkan Hasil Konsultasi ... 27
Gambar 3.4 Proses Konsultasi ... 28
Gambar 3.5 Use Case (Utama) ... 50
Gambar 3.6 Use Case (Kelola Data) ... 51
Gambar 3.7 Use Case (Kelola Data Lanjutan) ... 52
Gambar 3.8 Rancangan Class Diagram ... 69
Gambar 3.9 Activity Login ... 70
Gambar 3.10 Activity Logout ... 71
Gambar 3.11 Activity Pendaftaran... 72
Gambar 3.12 Activity Konsultasi (Bagian 1)... 73
Gambar 3.13 Activity Konsultasi (Bagian 2)... 74
Gambar 3.14 Activity Lihat Aturan ... 75
Gambar 3.15 Activity Tambah Data Aturan ... 76
Gambar 3.16 Activity Ubah Data Aturan ... 77
Gambar 3.17 Activity Lihat Data Penyebab ... 78
Gambar 3.18 Activity Tambah Data Penyebab ... 79
Gambar 3.19 Activity Ubah Data Penyebab ... 80
Gambar 3.20 Activity Lihat Data Masalah ... 81
Gambar 3.21 Activity Tambah Data Masalah ... 82
Gambar 3.22 Activity Ubah Data Masalah ... 83
Gambar 3.23 Acitivity Lihat Data Kategori Sebab ... 84
Gambar 3.25 Activity Ubah Data Kategori Sebab ... 86
Gambar 3.26 Activity Hapus Data Kategori Sebab ... 87
Gambar 3.27 Activity Lihat Data Solusi ... 88
Gambar 3.28 Activity Tambah Data Solusi ... 89
Gambar 3.29 Activity Ubah Data Solusi ... 90
Gambar 3.30 Activity Lihat Data Pengguna ... 91
Gambar 3.31 Activity Tambah Data Pengguna ... 92
Gambar 3.32 Activity Ubah Data Pengguna ... 93
Gambar 3.33 ERD Untuk Proses Inferensi ... 94
Gambar 3.34 ERD Untuk Penyimpanan Data Pengguna ... 95
Gambar 3.35 Simpanan Data Sementara ... 98
Gambar 3.36 Proses antara Goal (Kiri) dan Working Memory (Kanan)... 99
Gambar 3.37 Rancangan Antarmuka Login ... 100
Gambar 3.38 Rancangan Antarmuka Halaman Admin... 100
Gambar 3.39 Rancangan Antarmuka Halaman Admin... 101
Gambar 3.40 Rancangan Antarmuka Halaman Utama ... 101
Gambar 4.1 Implementasi Basis Data ... 102
Gambar 4.2 Diagram Kelas ... 103
Gambar 4.3 Kelas Aturan ... 104
Gambar 4.4 Kelas Sebab_kondisi ... 105
Gambar 4.5 Kelas Histori ... 106
Gambar 4.6 Kelas Masalah_sebab ... 106
Gambar 4.7 Kelas Kondisi ... 107
Gambar 4.8 Kelas Masalah ... 108
Gambar 4.9 Kelas Pengguna ... 109
Gambar 4.10 Kelas Sebab ... 111
Gambar 4.11 Kelas Solusi ... 112
Gambar 4.12 Kode Pada Halaman Konsultasi ... 115
Gambar 4.13 Kode Pada Halaman Hasil Konsultasi ... 115
Gambar 4.14 Antarmuka Login ... 116
Gambar 4.15 Antarmuka Halaman Aturan (1) ... 117
Gambar 4.17 Antarmuka Halaman Aturan – Detil Irisan ... 117
Gambar 4.18 Antarmuka Halaman Aturan - Tambah (1) ... 118
Gambar 4.19 Antarmuka Halaman Aturan - Tambah (2) ... 118
Gambar 4.20 Antarmuka Halaman Aturan - Ubah ... 118
Gambar 4.21 Antarmuka Halaman Masalah ... 119
Gambar 4.22 Antarmuka Halaman Masalah - Ubah ... 119
Gambar 4.23 Antarmuka Halaman Penyebab ... 120
Gambar 4.24 Antarmuka Halaman Penyebab - Ubah ... 120
Gambar 4.25 Antarmuka Halaman Kondisi ... 121
Gambar 4.26 Antarmuka Halaman Kondisi - Ubah ... 121
Gambar 4.27 Antarmuka Halaman Kategori Sebab ... 122
Gambar 4.28 Antarmuka Halaman Kategori Sebab – Tambah (1) ... 122
Gambar 4.29 Antarmuka Halaman Kategori Sebab – Tambah (2) ... 122
Gambar 4.30 Antarmuka Halaman Kategori Sebab – Ubah (2) ... 123
Gambar 4.31 Antarmuka Halaman Solusi ... 123
Gambar 4.32 Antarmuka Halaman Solusi - Ubah ... 124
Gambar 4.33 Antarmuka Halaman Pengguna ... 124
Gambar 4.34 Antarmuka Halaman Pengguna - Ubah ... 125
Gambar 4.35 Antarmuka Halaman Profil ... 125
Gambar 4.36 Antarmuka Halaman Konsultasi (Pilih Masalah)... 126
Gambar 4.37 Antarmuka Halaman Konsultasi (Review Penyebab) ... 126
Gambar 4.38 Antarmuka Halaman Konsultasi (Pertanyaan) ... 126
Gambar 4.39 Antarmuka Halaman Konsultasi (Hasil) ... 127
Gambar 5.1 Penyebab Kabel BLU/BLK open/short... 141
Gambar 5.2 Penyebab ECM Rusak ... 141
Gambar 5.3 Penyebab YEL/BLK open ... 142
Gambar 5.4 Penyebab Konektor atau kabel lepas ... 142
Gambar 5.5 Penyebab IAC Rusak ... 142
Gambar 5.6 Penyebab Kabel BLU/BLK open/short ... 144
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kaidah Produksi ... 14
Tabel 3.1 Singkatan ... 18
Tabel 3.2 Aturan yang terbentuk ... 18
Tabel 3.3 Penjelas Proses Backward-chaining ... 22
Tabel 3.4 Kondisi ... 95
Tabel 3.5 Penyebab ... 96
Tabel 3.6 Masalah ... 96
Tabel 3.7 Solusi ... 96
Tabel 3.8 Sebab_kondisi ... 97
Tabel 3.9 Pengguna ... 97
Tabel 3.10 Role ... 97
Tabel 3.11 Histori_kerusakan ... 98
Tabel 4.1 Detil Kelas Aturan ... 104
Tabel 4.2 Detil Kelas Sebab_kondisi ... 105
Tabel 4.3 Detil Kelas Histori ... 106
Tabel 4.4 Detil Kelas Masalah_sebab ... 107
Tabel 4.5 Detil Kelas Kondisi ... 107
Tabel 4.6 Detil Kelas Masalah ... 108
Tabel 4.7 Detil Kelas Pengguna ... 110
Tabel 4.8 Detil Kelas Sebab ... 111
Tabel 4.9 Detil Kelas Solusi ... 112
Tabel 5.1 Uji Konsultasi ... 129
Tabel 5.2 Uji Login ... 129
Tabel 5.3 Uji Daftar ... 130
Tabel 5.4 Uji Tambah Penyebab ... 131
Tabel 5.5 Uji Ubah Penyebab ... 131
Tabel 5.6 Uji Tambah Solusi ... 132
Tabel 5.7 Uji Ubah Solusi ... 133
Tabel 5.9 Uji Ubah Aturan ... 135
Tabel 5.10 Uji Hapus Aturan ... 135
Tabel 5.11 Uji Tambah Kondisi ... 135
Tabel 5.12 Uji Ubah Kondisi ... 136
Tabel 5.13 Uji Tambah Masalah ... 137
Tabel 5.14 Uji Ubah Masalah ... 138
Tabel 5.15 Uji Tambah Kategori Sebab ... 138
Tabel 5.16 Uji Ubah Kategori Penyebab ... 139
Tabel 5.17 Uji Ubah Profil ... 140
Tabel 5.18 Uji Tambah Pengguna ... 140
Tabel 5.19 Contoh Kasus 1 ... 142
Tabel 5.20 Contoh Kasus 2 ... 143
Tabel 5.21 Contoh Kasus 1 ... 145
Tabel 5.22 Contoh Kasus 2 ... 145
Tabel 5.23 Kuisioner ... 146
Tabel B.1 Penyebab atau Goal ... 1
Tabel B.2 Kondisi atau Premis ... 2
DAFTAR SIMBOL
Nama Simbol Deskripsi
Initial state Lingkaran yang diisi penuh
merupakan awal mulainya
Final state Final state merupakan akhir dari
activity diagram.
Action State Menggambarkan kegiatan yang
dilakukan dalam suatu activity diagram.
Decision Digunakan untuk menggambarkan
sebuah kegiatan keputusan dalam activity diagram.
Transition Digunakan untuk menunjukkan alur
dari activity satu ke activity selanjutnya.
Entitas Merupakan suatu simbol pembeda
dengan yang lain.
Atribut Setiap entitas memiliki anggota yang
mengambarkan karakter entitas terseb
Relasi Setiap entitas dibungkan dengan
entitas lain dengan suatu relasi. Hubungan satu ke
satu
Nama Simbol Deskripsi Hubungan satu ke
banyak
Hubungan ini berarti satu anggota entitas boleh terhubung dengan banyak anggota entitas lain.
Hubungan banyak ke banyak
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam membantu pekerjaan manusia, robot diciptakan untuk membantu tugas manusia. Robot diciptakan dari rangka dan komponen untuk “berpikir” layaknya manusia. Kecerdasan buatan merupakan solusi dari cara berpikir robot. Kecerdasan buatan adalah representasi dari cara manusia berpikir dan merupakan impian untuk masa depan. Pembuatan kecerdasan buatan berguna untuk menggantikan pemikiran manusia dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Salah satu pengaplikasian dari kecerdasan buatan adalah sistem pakar.
Sistem Pakar merupakan salah satu dari aplikasi kecerdasan yang meliputi pengetahuan dan pengalaman dari seorang pakar yang dimasukan ke area pengetahuan tertentu sehingga nantinya bisa digunakan oleh orang lain untuk memecahkan suatu masalah yang spesifik. Bagian utama dari sistem pakar adalah user interface, knowledge base dan inference engine. Pada mesin inferensi
terdapat dua metode dasar yaitu forward-chaining dan backward-chaining.
Banyak sistem pakar yang telah dibuat untuk segala bidang namun kebanyakan adalah sistem pakar yang dibuat memakai metode forward-chaining. Memang dengan metode forward-chaining sudah bisa menyelesaikan masalah. Hanya saja terdapat kendala yang dialami yaitu banyaknya pencarian data yang dilakukan sehingga waktu yang diperlukan cukup lama dan juga berkemungkinan menghasilkan banyak kesimpulan. Berbeda dengan metode backward-chaining, belum banyak yang membuat sistem pakar dengan metode ini. Keuntungan memakai metode backward adalah data yang diperlukan tidak sebanyak yang diperlukan forward-chaining. Kedua metode ini bisa dipakai pada segala bidang, salah satunya berhubungan dengan kendaraan.
Pada umumnya, apabila membeli mobil baru maka akan mendapatkan user manual yang dapat digunakan untuk perawatan berkala. Namun berbeda dengan
2
dalam mengurus mobilnya. Seringkali kebanyakan orang langsung menyimpulkan kerusakan yang terjadi sedangkan hal itu belum terbukti. Oleh karena itu, diperlukan sebuah bantuan dari seorang ahli. Namun terkadang, seorang ahli tidak dapat tersedia, oleh karena itu dibuatlah sistem yang merepresentasikan keahlian seorang pakar, salah satunya berbentuk website dengan metode inferensi backward-chaining agar kesimpulan dapat dibuktikan.
Identifikasi Kerusakan Mesin Mobil dengan Metode Backward Chaining Berbasis Web merupakan sistem yang dirancang sebagai alat bantu dalam memeriksa kerusakan yang mungkin terjadi pada mesin mobil. Sistem ini bisa digunakan oleh pemilik kendaraan maupun montir yang masih dalam pembelajaran. Dengan adanya sistem ini, memungkinkan pemilik mobil atau montir untuk membuktikan dugaan atau kesimpulan dari kerusakan. Metode yang dipakai dalam sistem ini adalah Backward-chaining. Pemilihan metode inferensi backward-chaining ini adalah untuk menghindari kesalahan dalam menarik
kesimpulan mengenai kerusakan mobil sebelum memeriksakannya terlebih dahulu. Sistem berbasis web dipilih agar dapat diakses dari manapun selama ada koneksi internet. Informasi didapat dari service manual yang berhubungan dengan kerusakan mobil dan pengalaman pakar dalam bidangnya (dalam hal ini, montir). Penelitian dilakukan di bengkel Ditech Injection dengan objek penelitian Honda Accord Cielo.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan dibahas. Adapun perumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana mengaplikasikan pengetahuan kerusakan mesin mobil ke dalam sistem?
2. Bagaimana merancang website untuk identifikasi kerusakan mesin mobil? 3. Bagaimana menerapkan metode backward-chaining untuk inferensi
3
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengaplikasikan pengetahuan kerusakan mesin mobil ke dalam sistem. 2. Merancang website untuk mengenali kerusakan kerusakan mesin mobil.
3. Menerapkan metode backward-chaining untuk inferensi pengetahuan kerusakan mesin mobil pada website.
1.4 Batasan Masalah
Dalam penyusunan Tugas Akhir, maka diterapkan beberapa batasan masalah. Selain itu, diadakannya batasan masalah dikarenakan keterbatasan waktu dalam melakukan penelitian secara terperinci. Batasan masalah juga dibentuk untuk memudahkan dalam penyusunan laporan agar mudah dipahami oleh pembaca.
Batasan-batasan masalahnya antara lain:
1. Contoh data diambil dari objek penelitian yaitu mobil Honda Accord Cielo. 2. Permasalahan yang diambil dari bagian Sistem Idle yang meliputi:
1. Mesin susah menyala. 2. RPM sering drop. 3. RPM tidak stabil.
4. RPM terlalu tinggi saat mesin panas. 5. RPM drop saat AC nyala.
6. RPM tidak normal saat diberi beban listrik.
3. Penelitian dilakukan di Ditech Injection dibantu oleh mekanik dan Service Manual.
4. Mesin inferensi dibuat dengan metode backward-chaining. 5. Bahasa pemrograman yang dipakai adalah PHP dan MySQL.
1.5 Sistematika Pembahasan
4
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan pembahasan, batasan masalah dan sistematika pembahasan dari Tugas Akhir.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini membahas mengenai acuan yang dipakai yang berkaitan dalam penyelesaian Tugas Akhir.
BAB III ANALISIS DAN DISAIN
Bab ini membahas lengkap mengenai analisis dan gambaran secara keseluruhan pada sistem yang meliputi, persyaratan antarmuka eksternal, antarmuka dengan pengguan, antarmuka perangkat keras, antarmuka perangkat lunak, antarmuka komunikasi dan analisis disain.
BAB IV PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK
Bab ini membahas lengkap mengenai analisis dan gambaran secara keseluruhan pada sistem yang meliputi, persyaratan antarmuka eksternal, antarmuka dengan pengguan, antarmuka perangkat keras, antarmuka perangkat lunak, fitur-fitur produk perangkat lunak, pemodelan perangkat lunak, disain penyimpanan data dan disain antarmuka.
BAB V TESTING DAN EVALUASI SISTEM
Bab ini membahas lengkap mengenai evaluasi pada sistem yang telah dibangun yang meliputi rencana pengujian dan pelaksanaan pengujian.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari pembuatan sistem untuk Identifikasi Kerusakan Mesin Mobil dengan Metode Inferensi Backward Chaining berbasis Web ini adalah:
1. Sistem dapat mengaplikasikan pengetahuan kerusakan mesin mobil.
2. Website berhasil mengenali kerusakan mesin mobil melalui proses konsultasi.
3. Metode backward-chaining berhasil diterapkan untuk inferensi pengetahuan kerusakan mesin mobil pada website.
4. Metode inferensi backward-chaining ini dimulai dari goal agenda atau sekumpulan goal kemudian dicari faktanya dengan cara bertanya ke user. Fakta dikumpulkan di Working Memory untuk mendukung premis-premis yang ada di aturan. Goal yang terpenuhi akan ditampilkan di akhir berserta solusinya.
5. Metode inferensi backward-chaining dapat digunakan dalam kasus selain mobil selama memiliki kemiripan dalam pembentukan aturan. Pada sistem ini, premis memiliki hubungan AND dan dapat terjadi subgoal apabila goal ada di premis.
6.2 Saran
Saran yang telah diperoleh untuk pengembangan selanjutnya adalah:
1. Tampilan web dibuat lebih menarik agar mudah dimengerti dan dipakai. 2. Susunan form dibuat lebih terstruktur.
3. Solusi dibuat lebih detil.
DAFTAR PUSTAKA
Arhami, M. (2006). Konsep Dasar Sistem Pakar. Yogyakarta: Andi.
Durkin, J. (1994). Expert Systems - Design and Development. New Jersey: Prentice Hall.
Huntington, D. Back to Basics – Backward Chaining: Expert System Fundamentals.
Ignizio, J. P. (1991). An Introduction To Expert Systems. New York: Mcgraw-Hill College.
Jones, M. T. (2008). Artificial Intelligence: A Systems Approach. David Pallai. Kusrini. (2006). Sistem Pakar Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Andi.
Kusumadewi, S. (2003). Artificial Intelligence : Teknik dan Aplikasinya. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Martin, J., & Oxman, S. (1988). Building Expert Systems: A Tutorial. New Jersey: Prentice Hall.
Oetomo, S. (2005). Pembuatan Aplikasi Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Penyakit Ikan dan Udang Pada Tambak. Surabaya: Universitas Kristen Petra.
Rahardja, M. (2000). Sistem Pakar Pengenalan Jenis-jenis Anjing Berdasarkan Database Dog Food Purina. Surabaya: Universitas Kristen Petra.
Sherly. (2003). Perancangan Dan Pembuatan Sistem Pakar Untuk Diagnosa Penyakit Pada Anak. Surabaya: Universitas Kristen Petra.
Turban, E. (1995). Decision Support System and Expert Systems. New Jersey: Prentice Hall.
Turban, E., Aronson, J. E., & Liang, T.-P. (2005). Decision Support Systems and Intelligent Systems - Sistem Pendukung Keputusan dan Sistem Cerdas.