LANDASAN KONSEPTUAL PERANCANGAN TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dalam Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur
Periode Februari 2016
RUMAH PERAWATAN ANAK PENDERITA
KANKER DI DENPASAR
Oleh :
I GUSTI AGUNG NGURAH WISNU MAHA ADI
NIM : 1204205112
UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN ARSITEKTUR (REGULER)
LANDASAN KONSEPTUAL PERANCANGAN TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dalam Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur
Periode Februari 2016
RUMAH PERAWATAN ANAK PENDERITA
KANKER DI DENPASAR
Oleh :
I Gusti Agung Ngurah Wisnu Maha Adi
NIM : 1204205112
Dosen Pembimbing:
1.
Dr. Ir. Ni Ketut Ayu Siwalatri, MT.
2.
I Wayan Yuda Manik, ST., MT.
UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN ARSITEKTUR (REGULER)
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS TEKNIK - JURUSAN ARSITEKTUR
Jalan Kampus Bukit Jimbaran - Bali
(0361) 703384, 703320 Fax : 703384
www.ar.unud.ac.id
PERNYATAAN
Judul Tugas Akhir : Rumah Perawatan Anak Penderita Kanker di Denpasar
Nama : I Gusti Agung Ngurah Wisnu Maha Adi
NIM : 1204205112
Program Studi : Arsitektur
Periode : Pebruari 2016
Dengan ini saya menyatakan bahwa Tugas Akhir ini tidak terdapat karya pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi. Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan di dalam daftar pustaka.
Denpasar, 12 Juni 2016
ABSTRAK
ABSTRACT
Home care for children with cancer is a facility that provides care for children
with cancer in Bali. The hospice aims to treat children with cancer is more
emphasis on psychological approaches with palliative approach. Palliative care
is approach that encourage and motivate children and parents so that they can
better accept the situation and not make children depressed and hopeless. This
facility is not only provides medical facilites, but also provide non medic facilities
such as play grounds, psychological counseling, and create a homy atmosphere of
the room (homey). Design hospice for children with cancer are create a
comfortable atmosphere, pleasant and pay attention to the limitations of children
with cancer.
Keywords: house, care, child, sufferer, cancer, palliative
ABSTRAK
Rumah perawatan untuk anak penderita kanker adalah fasilitas yang memberikan
tempat perawatan bagi anak penderita kanker di Bali. Rumah perawatan ini
bertujuan untuk merawat anak penderita kanker yang lebih menekankan pada
pendekatan psikologis dengan pendekatan paliatif. Perawatan paliatif adalah
perawatan yang memberikan semangat dan memberikan motivasi pada anak dan
orang tua sehingga mereka dapat lebih menerima keadaannya dan tidak membuat
anak tertekan dan putus asa. Fasilitas ini tidak hanya menyediakan fasilitas
medik juga menyediakan fasilitas non medik seperti taman bermain, konsultasi
psikologis dan menciptakan suasana ruangan yang rumah (homy). Desain rumah
perawatan untuk anak penderita kanker menciptakan suasana yang nyaman,
menyenangkan dan memperhatikan keterbatasan anak penderita kanker.
i KATA PENGANTAR
Puji syukur panjatkan kepada Ida Sanghyang Widi Wasa karena atas berkat-Nya, tugas Seminar Tugas Akhir untuk bab I, bab II, bab III, Bab IV dan Bab V dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Laporan ini merupakan Seminar Tugas Akhir yang berjudul “Rumah Perawatan Anak
Penderita Kanker di Denpasar” ini merupakan persyaratan untuk dapat melanjutkan tahapan ke Studio Tugas Akhir. Penyusunan bab I, bab II, bab III, Bab IV dan Bab V Seminar Tugas Akhir ini dapat terselesaikan atas bantuan dan dukungan dari banyak pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak tersebut, diantaranya :
1. Bapak Ir. Ngakan Putu Gede Suardana, MT, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Teknik, Universitas Udayana.
2. Ibu Dr. Ir. Anak Agung Ayu Oka Saraswati, MT, selaku Ketua Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana.
3. Bapak Dr. Ir. Syamsul Alam Paturusi, MSP selaku Dosen Koordinator Seminar Tugas Akhir, Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana.
4. Ibu Dr. Ir. Ni Ketut Ayu Siwalatri, MT. , selaku Dosen Pembimbing I. 5. Bapak I Wayan Yuda Manik,ST.,MT. , selaku Dosen Pembimbing II.
6. Dinas Kesehatan Provinsi Bali yang telah mengijinkan survey dalam pencarian data. 7. Bapak Made dari yayasan kasih anak kanker Bali yang telah diberikan ijin untuk
survey rumah singgah.
Penulis menyadari bahwa Seminar Tugas Akhir untuk bab I, bab II, bab III, Bab IV dan Bab V ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan Seminar Tugas Akhir untuk bab I, bab II, bab III, Bab IV dan Bab V ini. Akhir kata, penulis berharap Seminar Tugas Akhir ini dapat berguna bagi pembaca dan dapat dimanfaatkan dengan sebagaimana mestinya.
Denpasar, 12 Juni 2016 Penulis,
ii DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... ii
DAFTAR GAMBAR ... v
DAFTAR TABEL ... vii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 3
1.3 Tujuan ... 4
1.3.1 Tujuan Penelitian ... 4
1.3.2 Tujuan Perancangan ... 4
1.4 Metode Penelitian ... 4
1.4.1 Teknik Pengumpulan Data... 4
1.4.2 Teknik Analisa Data ... 5
BAB II PEMAHAMAN TERHADAP RUMAH PERAWATAN ANAK PENDERITA KANKER 2.1 Pengertian Rumah Perawatan Anak Penderita Kanker ... 7
2.2.1 Deskripsi Perawatan ... 9
2.2 Batasan ... 9
2.3Tinjauan Umum Kanker, Paliatif dan Tumbuh Kembang Anak ... 10
2.3.1 Tinjauan Umum Kanker ... 10
2.3.2 Tinjauan Umum Paliatif... 11
2.3.3 Tinjauan Umum Tumbuh Kembang Anak ... 12
2.4 Klasifikasi ... 15
2.4.1 Klasifikasi Tentang Rumah Singgah ... 15
2.4.2 Klasifikasi Tentang Rumah Sakit ... 15
2.4.3 Klasifikasi Tentang Taman Paliatif ... 15
2.5 Tinjauan Anak Penderita Kanker ... 16
2.5.1 Pengertian Anak Penderita Kanker ... 16
2.5.2 Deskripsi Anak Penderita Kanker... 17
2.5.3 Karakteristik Anak Penderita Kanker ... 18
2.6 Tinjauan Terhadap Proyek Sejenis ... 17
2.6.1 Rumah Singgah atau Yayasan Kasih Anak Kanker di Bali ... 18
2.6.2 Rumah Sakit Prima Medika Cancer Center dan Polyclinic ... 23
2.6.3 Taman Paliatif di Surabaya ... 25
2.6.4 Kesimpulan Kajian Proyek Sejenis... 27
2.7 Spesifikasi Umum Proyek... 29
2.7.1 Pengertian ... 29
2.7.2 Fungsi, Tujuan dan Sasaran ... 29
2.7.3 Pelaku dan Macam Kegiatan ... 30
2.7.4 Fasilitas ... 30
iii
BAB III STUDI PERANCANGAN RUMAH PERAWATAN ANAK PENDERITA KANKER DI DENPASAR
3.1 Perkembangan Pelayanan Kesehatan Provinsi Bali ... 36
3.1.1 Profil Bali ... 37
3.1.2 Kondisi Sosial Masyarakat Bali ... 38
3.2 Kota Denpasar sebagai Wilayah Perencanaan ... 40
3.2.1 Profil dan Potensi Kota Denpasar ... 40
3.2.2 Kondisi Fisik Kota Denpasar ... 41
3.2.3 Kondisi Non Fisik Kota Denpasar ... 43
3.2.4 Penderita Kanker di Provinsi Bali ... 45
3.3 Analisis Pengadaan Rumah Perawatan Anak Penderita Kanker di Denpasar ... 47
3.3.1 Strenght (potensi) ... 47
3.3.2 Weakness (Kelemahan) ... 48
3.3.3 Opportunities (peluang) ... 49
3.3.4 Treatening (tantangan) ... 49
3.3.5 Kesimpulan Analisis ... 50
3.4 Pemilihan dan Penentuan Lokasi ... 51
3.4.1 Pendekatan dan Penentuan Lokasi ... 51
3.4.2 Kriteria Penentuan dan Pemilihan Lokasi ... 51
3.5 Spesifikasi Khusus ... 53
BAB IV PEMOGRAMAN RUANG 4.1 Tema ... 56
4.1.1 Pendekatan dan Dasar Pertimbangan Pemilihan Tema ... 57
4.1.2 Penentuan dan Penjelasan Tema ... 57
4.1.3 Perwujudan Tema ... 58
4.2 Program ... 59
4.2.1 Program Fungsional ... 59
4.2.2 Program Performansi ... 69
4.2.3 Program Arsitektural ... 78
4.3 Analisis Tapak/Penentuan Tapak ... 86
4.3.1 Analisis Tapak Terpilih ... 89
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Perancangan Tapak ... 94
5.1.1 Konsep Zoning ... 95
5.1.2 Konsep Entrance ... 97
5.1.3 Konsep Bentuk Massa... 100
5.1.4 Konsep Orientasi Massa ... 101
5.1.5 Konsep Pola Massa ... 103
5.1.6 Konsep Pola Sirkulasi Tapak ... 105
5.1.7 Konsep Parkir... 107
5.1.8 Konsep Ruang Luar ... 109
5.1.9 Konsep Utilitas Pada Tapak ... 111
5.2 Konsep Perancangan Bangunan ... 112
5.2.1 Konsep Zoning Bangunan... 112
5.2.2 Konsep Pintu Masuk Bangunan ... 114
5.2.3 Konsep Sirkulasi Bangunan ... 115
5.2.4 Konsep Tampilan Bangunan ... 116
iv
5.2.6 Konsep Struktur Bangunan ... 118
5.2.7 Konsep Material Bangunan... 119
5.3 Konsep Perancangan Utilitas Bangunan ... 120
5.3.1 Sistem Jaringan Listrik ... 120
5.3.2 Sistem Pengadaan Air Bersih ... 121
5.3.3 Sistem Penghawaan ... 122
5.3.4 Sistem Pemadam Kebakaran... 122
5.3.5 Sistem Telekomunikasi ... 124
5.3.6 Sistem Pengangkutan Sampai ... 124 DAFTAR PUSTAKA
v DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Rumah Singgah atau Yayasan ... 18
Gambar 2.2 Rumah Singgah atau Yayasan Kasih Anak Kanker di Bali ... 19
Gambar 2.3 Bagian Belakang Kantor Terdapat Jemuran Pakaian ... 19
Gambar 2.4 Taman bermain bagi anak penderita kanker ... 20
Gambar 2.5 Ruang Aula ... 20
Gambar 2.6 Depan Ruang Aula Terdapat Tempat Cuci Tangan ... 21
Gambar 2.7 Ruang Penyimpanan Makanan ... 21
Gambar 2.8 Kamar Mandi ... 22
Gambar 2.9 Kamar Tidur Anak ... 22
Gambar 2.10 Dapur dan Ruang Makan ... 23
Gambar 2.11 Denah di Rumah Singgah ... 23
Gambar 2.12 Denah Cancer Center & Polyclinic ... 25
Gambar 2.13 Batu Peresmian Taman Paliatif ... 25
Gambar 2.14 Ruang Baca dan Infromasi Kesehatan ... 26
Gambar 2.15 Jalur Batu Refleksi ... 26
Gambar 2.16 Jalur Jogging Track ... 27
Gambar 2.17 Air Mancur di Taman Paliatif ... 27
Gambar 3.1 Peta Pulau Bali dan Peta Kota Denpasar ... 41
Gambar 3.2 Tata Ruang Denpasar ... 44
Gambar 3.3 Peta Denpasar Selatan-Jalan utama Denpasar ... 52
Gambar 4.1 Struktur Pengelola ... 60
Gambar 4.2 Pembagian Alur Kegiatan Pasien Rawat Jalan ... 61
Gambar 4.3 Pembagian Alur Kegiatan Pasien Rawat Inap ... 61
Gambar 4.4 Pembagian Alur Kegiatan Dokter ... 62
Gambar 4.5 Pembagian Alur Kegiatan Psikolog ... 62
Gambar 4.6 Pembagian Alur Kegiatan Penunjang Medis ... 62
Gambar 4.7 Pembagian Alur Kegiatan Pengelola ... 62
Gambar 4.8 Pembagian Alur Kegiatan Servis ... 84
Gambar 4.9 Pembagian Alur Kegiatan Orang tua Pasien ... 64
Gambar 4.10 Pembagian Alur Kegiatan Tamu ... 64
Gambar 4.11 Hubungan Ruang Makro ... 83
Gambar 4.12 Hubungan Ruang Mikro... 83
Gambar 4.13 Organisasi Ruang ... 84
Gambar 4.14 Alur Sirkulasi ... 84
Gambar 4.15 Site Alternatif 1 ... 86
Gambar 4.16 Site Alternatif 2 ... 86
Gambar 4.17 Site Alternatif 3 ... 87
Gambar 4.18 Analisis Matahari pada Tapak... 90
Gambar 4.19 Analisis Angin pada Tapak ... 90
Gambar 4.20 Analisis Tanah pada Tapak ... 91
Gambar 4.21 Tanaman Liar pada Site ... 92
Gambar 4.22 Eksisting Site... 92
Gambar 4.23 Lokasi Aksesibilitas di Tapak ... 93
Gambar 5.1 Zoning Kebisingan ... 95
Gambar 5.2 Zoning Tapak ... 100
Gambar 5.3 Batas Tapak ... 96
Gambar 5.4 Letak Entrance ... 98
vi
Gambar 5.6 Bentuk Entrance Keseluruhan ... 99
Gambar 5.4 Bentuk Konsep Entrance Candi Bentar ... 99
Gambar 5.7 Bentuk Massa ... 100
Gambar 5.8 Konsep Bentuk Massa ... 101
Gambar 5.9 Analisis Orientasi pada Tapak ... 102
Gambar 5.10 Konsep Orientasi pada Tapak ... 103
Gambar 5.11 Analisis Pola Massa pada Tapak ... 104
Gambar 5.12 Konsep Pola Massa pada Tapak... 104
Gambar 5.13 Analisis Pola Sirkulasi pada Tapak ... 105
Gambar 5.14 Kontur pada Tapak ... 106
Gambar 5.15 Konsep Pola Sirkulasi pada Tapak... 106
Gambar 5.16 Analisis Parkir pada Tapak ... 107
Gambar 5.17 Konsep Parkir pada Tapak ... 108
Gambar 5.18 Konsep Parkir Pola 900 ... 108
Gambar 5.19 Konsep Parkir Pola 450 ... 109
Gambar 5.20 Konsep Ruang Luar Pada Tempat Parkir ... 110
Gambar 5.21 Konsep Ruang Luar Pada Taman Paliaitf ... 110
Gambar 5.22 Analisis Utilitas pada Tapak ... 111
Gambar 5.23 Analisis Utilitas pada Tapak ... 112
Gambar 5.24 Zoning Vertikal Pada Bangunan ... 113
Gambar 5.25 Zoning Horizontal Pada Bangunan ... 113
Gambar 5.26 Konsep Entrance Pada Bangunan ... 114
Gambar 5.27 Konsep Sirkulasi Bangunan ... 115
Gambar 5.28 Konsep Tampilan Bangunan ... 117
Gambar 5.29 Konsep Ruang Dalam ... 118
Gambar 5.30 Konsep Kelistrikan pada Bangunan ... 121
Gambar 5.31 Konsep Air Bersih Pada Bangunan ... 121
Gambar 5.32 AC (Air Conditioning) Split ... 122
Gambar 5.33 Titik Aliran Pemadam Kebakaran ... 123
Gambar 5.34 Sistem Telekomunikasi Pada Bangunan ... 124
vii DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Deskripsi Perawatan ... 9
Tabel 2.2 Karakteristik Anak Penderita Kanker ... 17
Tabel 2.3 Perbandingan Objek Sejenis ... 27
Tabel 2.4 Civitas ... 30
Tabel 2.5 Batasan Perawatan Anak Penderita Kanker ... 31
Tabel 3.1 Jumlah Penduduk Bali ... 38
Tabel 3.2 Konsumsi Masyrakat di Bali... 39
Tabel 3.3 Pelayanan Kesehatan di Bali ... 40
Tabel 3.4 Luas Wilayah Denpasar ... 42
Tabel 3.5 Jumlah penderita kanker di Bali Usia 0-70+ Tahun 2008-2014 ... 46
Tabel 3.6 Anak Penderita Kanker Usia 0-19 Tahun 2013-2014 ... 47
Tabel 3.7 Kesimpulan SWOT ... 50
Tabel 4.1 Kebutuhan Ruang Rumah Perawatan Anak Penderita Kanker ... 64
Tabel 4.2 Matriks Kriteria Sifat, Persyaratan, Suasana dan Karakter Ruang ... 71
Tabel 4.3 Studi Besaran Ruang ... 80
Tabel 4.4 Pembobotan Kriteria ... 85
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab I ini akan membahas tentang uraian pendahuluan mengenai pemilihan judul Rumah Perawatan Anak Penderita Kanker yang akan menjabarkan beberapa sub bab. Dari latar belakang dari pemilihan judul, rumusan masalah, tujuan penulisan, metode penulisan.
1.1 Latar Belakang
Pulau Bali merupakan daerah Indonesia tengah yang memiliki jumlah anak penderita kanker yang tinggi. Sesuai dengan data Dinas Kesehatan pada tahun 2013 hingga 2014, yaitu mencapai jumlah 245 anak. Meningkatnya jumlah rumah singgah dan taman paliatif salah satu bungkti di atas. Berdasarkan data dari IARC (Internasional Agency of Research Cancer), 80% anak yang terdiagnosa kanker terletak di negara berkembang dan Indonesia merupakan salah satunya.
2
masalah fisik, psikososial dan spiritual dapat diatasi dengan baik Perawatan paliatif adalah pelayanan kesehatan yang bersifat holistik dan terintegrasi dengan melibatkan berbagai profesi dengan dasar falsafah bahwa setiap pasien berhak mendapatkan perawatan terbaik sampai akhir hayatnya. (Doyle & Macdonald, 2003: 5)
Definisi perawatan paliatif menurut (WHO,2002) adalah pendekatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas kehidupan pasien dan keluarganya menghadapi masalah-masalah yang berhubungan dengan penyakit yang mengancam jiwa, dengan mencegah dan meringankan penderitaan melalui identifikasi awal dan penilaian serta terapi rasa sakit dan masalah lain–baik fisik, psikososial maupun spiritual. Perawatan dengan cara paliatif dengan meningkatkan atau mempertahankan kualitas hidup.
Perkembangan rumah singgah dan taman paliatif sebagai tempat sosial yang merupakan fenomena menarik dari sebuah perkembangan teknik pengobatan. Seorang pasien penderita kanker yang tidak disembuhkan boleh saja tetap sakit. Namun, tidak boleh kesakitan. Penanganan perawatan paliatif tidak hanya fisiknya. Namun juga Psikologis, emosional dan sosial.
Jumlah anak penderita kanker di negara berkembang ini semakin meningkat tiap tahunnya, khususnya di Bali setiap bulan ada enam anak penderita penyakit kanker dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUD) Sanglah Denpsar, Bali. Penderita kanker seringkali menghadapi tekanan psikologis karena kanker menimbulkan rasa sakit dan ketergantungan pada orang lain. Penderita kanker mengalami rasa takut, cemas, shock, putus asa, marah serta depresi. Perasaan timbul pada diri penderita kanker justrus akan berdampak negatif pada kondisi penderita kanker itu sendiri.
3
menjaga stabilitas tubuh anaknya agar daya tahan tubuh penderita tidak mudah lemah.
Keberadaan tempat rumah perawatan anak penderita kanker mempunyai dampak positif dan negatif dimana dampak positif membuat anak penderita kanker memiliki tempat untuk meringankan perawatan penyakitnya, memberikan bekal psikososial maupun spritual dan memberikan perawatan dengan cara paliatif. Sedangkan pada dampak negatif dimana anak penderita kanker memiliki penyakit yang serius dan tidak diperhatikan maka penyakit kanker penderita akan mengalami rasa takut, cemas yang akan berdampak negatif bagi penderita maupun orang lain.
Kanker pada anak terdiri dari kanker mata, kanker darah, kanker otak, kanker tulang, kanker saraf. Salah satu kanker yang di derita anak-anak khususnya daerah Denpasar, Bali yaitu kanker darah, kanker otak dan kanker mata yang merupakan kanker di derita pada anak-anak Denpasar.
Rumah perawatan penderita kanker sudah ada, namun tidak banyak diantaranya memiliki fasilitas-fasilitas yang memadai untuk memfasilitasi anak penderita kanker. Rumah perawatan anak penderita kanker, dilengkapi fasilitas-fasilitas penderita kanker dan dengan suasana seperti rumah singgah yang nyaman dengan memadukan rumah sakit tipe c dan taman paliatif merupakan sesuatu yang menarik yang belum ada pada tempat rumah perawatan penderita kanker atau tempat rumah singgah yang ada di Bali, Denpasar. Untuk di Indonesia sebagian besar konsep rumah perawatan anak penderita kanker hanya memiliki seperti rumah singgah. Ini sebuah tanggung jawab untuk memberikan gagasan-gagasan ide untuk memecahkan minimal mengurangi dampak negatif dari menghindari penderita kanker yang akan mengalami rasa sakit,cemas yang berdampak ke orang lain. Salah satu hal yang dapat direncanakan yaitu merencanakan sebuah rumah perawatan anak penderita kanker dengan memberikan fasilitas-fasilitas di setiap karakter kanker.
1.2 Rumusan Masalah
4
b. Elemen-elemen apa yang digunakan dalam perancangan Rumah Perawatan Anak Penderita Kanker baik dalam perancangan interior maupun eksterior bangunan?
c. Dimana lokasi yang tepat sehingga sesuai dengan Rumah Perawatan Anak Penderita Kanker dan tidak berdampak negatif terhadap masyarakat luar? 1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Penelitian
Untuk dapat menyusun landasan konsepsual Rumah Perawatan Anak Penderita Kanker di Denpasar yang akan ditranformasikan menjadi bangunan
1.3.2 Tujuan Perancangan
Terwujudnya suatu tempat dimana anak penderita kanker dapat menjalani perawatan secara maksimal menggunakan medis, non medis dan paliatif.
1.4 Metode Penelitian
Metode penelitian ini akan menggunakan dua metode penulisan dalam membuat seminar tugas akhir ini, yaitu teknik pengumpulan data dan teknik analisa data. Teknik pengumpulan data merupakan cara memperoleh data dan Teknik analisa data adalah tahap pengolahan data.
1.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Dalam melakukan pengumpulan data penulis menggunakan beberapa metode sesuai dengan data yang diperlukan. Adapun data yang diperoleh adalah sebagai berikut:
a. Data Primer
Data primer merupakan data-data yang dikumpulkan oleh peneliti langsung dari sumbernya, dalam hal ini bertindak sebagai pengumpulan data. Adapun data primer diperoleh melalui:
Studi Banding
5
Paliatif dan Rumah Sakit Prima Medika Cancer Center dan Polyclinic.
Wawancara
Wawancara merupakan suatu cara pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab yaitu dengan bapak Made di Yayasan Kasih Anak di Bali yang memberikan penjelasan bagaimana situasi dan suasana yang ada di rumah singgah dan bagaimana anak penderita kanker beraktifitas. Dalam hal ini penulisan melakukan wawancara kepada pihak yang menguasai permasalahan mengenai Rumah perawatan anak penderita kanker, gaya hidup anak penderita kanker, lingkungan hidup, serta praktisi lain yang mempunyai peran dalam pendidikan.
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data-data yang dikumpulkan oleh pihak lain, yang kemudian digunakan oleh peneliti sebagai pertimbangan dalam penelitiannya. Dalam hal ini penelitian bertindak sebagai pemakai data:
Studi Literatur, merupakan teknik pengumpulan data melalui literatur-literatur atau buku-buku yang berkaitan dengan judul, yaitu mencari data literatur yang berkaitan dengan judul serta masalah yang diangkat melalui buku-buku, majalah dan artikel tentang Rumah Perawatan Anak Penderita Kanker.
Browsing Internet, merupakan teknik pengumpulan data melalui internet, yaitu: mencari data tentang kriteria,fasilitias,jenis dan karakteristik dari perencanaan Rumah perawatan anak penderita kanker dan pembangunan fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan bagi anak penderita kanker.
1.4.2 Teknik Analisa Data
6
a. Teknik Analisa Kualitatif
Menganalisa data mengenai pengertian,fungsi,tujuan,kegiatan serta fasilitass yang disediakan pada Rumah Perawatan Anak Penderita Kanker.
b.Teknik Analisa Kuantitatif
Studi dilakukan mencakup kebutuhan luasan ruang,volume, yang merupakan studi pendekatan matematis untuk memperoleh perancangan yang efektif
c. Teknik Sintesis
7
BAB II
PEMAHAMAN TERHADAP RUMAH PERAWATAN
ANAK PENDERITA KANKER
Pada bab II ini akan membahas tentang teori, laporan penelitian, makalah maupun peraturan pemerintah yang terkait rancangan yang diajukan sehingga dapat memahami serta menjadi tambahan refrensi bagi rancangan yang diajukan. Adapun teori, laporan penelitian, makalah maupun peraturan pemerintah yang digunakan dalam pemahaman proyek ini, adalah
2.1 Pengertian Rumah Perawatan Anak Penderita Kanker
8
perawatan dan teman untuk meningkatkan kualitas hidupnya Perawatan paliatif pendekatan yang bertujuan memperbaiki kualitas hidup pasien dan keluarga yang menghadapi masalah yang berhubungan dengan penyakit yang dapat mengancam jiwa, melalui pencegahan dan peniadaan melalui identifikasi dini dan penilaian yang tertib serta penanganan nyeri dan masalah-masalah lain, fisik, psikososial dan spiritual (KEPMENKES RI NOMOR: 812, 2007) sedangkan faktor kelompok sebaya pada anak tidak mudah untuk berteman pada umur yang jauh darinya (Soetjiningsih, 1995: 156). Hal ini akan membuat perasaan anak penderita kanker menjadi positif yang membuat anak senang dan tubuh anak menjadi lupa dengan rasa sakit kankernya. Rumah perawatan anak penderita kanker mirip dengan rumah sakit dan rumah singgah yang membuat berbeda adalah terdapat perawatan bagi anak kanker yang tidak ada di rumah singgah dan rumah perawatan terdapat juga tempat bermain bagi anak kanker. Dalam pengertian Rumah Singgah secara terminologi rumah berarti bangunan untuk tempat tinggal, sedangkan singgah adalah mampir atau berhenti sebentar di suatu tempat ketika dalam perjalanan. Dari pengertian diatas rumah singgah bisa diartikan sebagai bangunan atau tempat tinggal yang di tempati dalam waktu yang tidak lama. Rumah sakit adalah salah satu dari sarana kesehatan tempat untuk upaya berobat maupun berkonslutasi penyakitnya upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan,bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat (Charles, 2004).
Tempat perawatan paliatif yaitu Rumah singgah/panti (hospis): Untuk pasien yang tidak memerlukan pengawasan ketat, tindakan khusus atau peralatan khusus, tetapi belum dapat dirawat di rumah karena masih memerlukan pengawasan tenaga kesehatan.
9
2.1.1 Deskripsi Perawatan
Tabel 2.1 Deskripsi Perawatan RS,Rumah singgah, Rumah Perawatan
Keterangan Rumah
Sakit Rumah Singgah
Rumah Perawatan
Perawatan √ - √
Kamar Inap √ √ √
Kid’s Zone - (√) √
Pendidikan - √ √
Komunitas - √ √
Transportasi √ (√) √
Taman
Paliatif - - √
Pada tabel 2.1 menjelaskan bahwa pada perawatan rumah sakit hanya memiliki fasilitas seperti perawatan, kamar inap dan transportasi. Pada rumah singgah memiliki kamar inap, pendidikan untuk anak penderita dan komunitas untuk membuat anak tidak mudah kesepian. Pada rumah perawatan ini terdapat rumah perawatan, kamar inap, tempat permainan, pendidikan, komunitas, transportasi dan taman paliatif sebagai perawatan untuk meningkatkan kualitas hidup penderita.
2.2 Batasan
Penyusunan penulisan tentang perancangan Rumah Perawatan Penderita Kanker adalah merupakan perancangan sebuah sarana untuk mewadahi memberikan pelayanan kesehatan dan tempat bermain bagi anak penderita kanker di Bali. Yaitu dengan merancang bangunan yang dapat membuat anak kanker termotivasi kesembuhannya secara medis dan non medis serta menyediakan fasilitas penunjang untuk mengembangkan potensi diri anak-anak penderita kanker melalui kenyamanan Rumah Perawatan Anak Penderita Kanker. Pelayanan yang akan diberikan pada Rumah Perawatan Anak Penderita Kanker, yaitu
10
2.Secara Fisik: menyediakan fasilitas kemoterapi, immunoterapi, fisioterapi, mekanoterapi, taman paliatif, tempat bermain anak-anak dan asrama penginapan
3.Secara Psikis: memberikan tempat untuk berkonsultasi bagi anak penderita kanker dan orang tua anak penderita kanker untuk memulihkan emosional, serta memberikan fasilitas-fasilitas hiburan yang mendukung 4.Merancang sebuah tempat bangunan Rumah Perawatan Anak Penderita
Kanker yang dapat melengkapi kebutuhan psikologis pasien,keluarga pasien,pengelola dan staff medis
2.3 Tinjauan Umum Kanker, Paliatif dan Tumbuh Kembang Anak
Pada sub bab ini akan membahas tentang teori-teori yang termasuk di dalam rumah perawatan anak kanker yaitu tentang teori Kanker,Paliatif dan tumbuh kembang anak serta bermain dan alat permainan anak. Hal ini bertujuan menambah pemahaman terhadap rumah perawatan anak kanker.
2.3.1 Tinjauan Umum Kanker
Penyakit kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat,tidak terkendali dan akan terus mebelah diri dan menyusup ke jaringan sekitar lalu menyebar melalui jaringan ikat,darah dan menyerang organ-organ. Dalam keadaan normal sel akan membelah diri jika ada pengantian sel-sel yang telah mati dan rusak.
Kanker bukan hanya satu penyakit tapi banyak penyakit. Ada lebih dari 100 berbagi jenis kanker. Sebagai besar kanker diberi nama organ atau jenis sel di mana mereka mulai. Seperti kanker yang dimulai di usus besar disebut kanker usus besar, kanker yang berawal di sel-sel kulit disebut karsinoma sel basal.
Jenis kanker dapat dikelompokkan ke dalam kategori yang lebih luas. Kategori utama kanker termasuk:
11
2.Sarcoma adalah kanker yang dimulai di tulang, tulang rawan, lemak, otot, pembuluh darah atau mendukung jaringan penghubung.
3.Leukemia adalah kanker yang dimulai di jaringan pembentuk darah seperti sumsum tulang dan menyebabkan sejumlah besar sel darah abnormal di produksi dan masukkan darah.
4.Lymphoma dan myeloma adalah kanker yang dimulai di sel-sel system kekebalan tubuh.
5.Central nervous system cancers adalah kanker yang dimulai di jaringan otak dan sumsum tulang belakang.
2.3.2 Tinjauan Umum Paliatif
Perawatan paliatif adalah pendekatan yang bertujuan memperbaiki kualitas hidup pasien dan keluarga yang menghadapi masalah yang berhubungan dengan penyakit yang dapat mengancam jiwa, melalui pencegahan dan peniadaan melalui identifikasi dini dan penilaian yang tertib serta penanganan nyeri dan masalah-masalah lain, fisik, psikososial dan spiritual (KEPMENKES RI NOMOR: 812, 2007).
Menurut KEPMENKES RI NOMOR: 812, 2007 Palliative home care adalah pelayanan perawatan paliatif yang dilakukan di rumah pasien, oleh tenaga paliatif dan atau keluarga atas bimbingan/ pengawasan tenaga paliatif. Hospis atau tempat fasilitas adalah tempat dimana pasien dengan penyakit stadium terminal yang tidak dapat dirawat di rumah namun tidak melakukan tindakan yang harus dilakukan di rumah sakit. Pelayanan yang diberikan tidak seperti di rumah sakit, tetapi dapat memberikan pelayaan untuk mengendalikan gejala-gejala yang ada, dengan keadaan seperti di rumah pasien sendiri.
12
Kebanyakan anak-anak (anak yang menderita penyakit terminal) membutuhkan keberanaian, bahwa ia di cintai dan tidak akan merasa di tinggalkan. Tanpa memandang umur, sebagai orang tua seharusnya sensitife dan simpati, mendukunng apa yang anak rasakan. (White, 2010).
2.3.3 Tinjauan Umum Tumbuh Kembang Anak
Setiap anak adalah individu yang unik, karena faktor bawaan dan lingkungan yang berbeda, maka pertumbuhan dan pencapaian kemampuan perkembangannya juga berbeda, tetapi tetap akan menuruti patokan umum. Sehingga diperlukan kriteria sampai seberapa jauh keunikan seorang anak terbsebut, apakah masih dalam batas-batas normal atau tidak. Dikenal normal dalam arti medis dan normal dalam arti statistik. Yang dimaksud normal dalam arti medis yaitu apabila pertumbuhan dan perkembangan baik fisik maupun intelek dan kepribadian berlangsung harmonis yang meningkat dan dapat diramarlakn kecepatan serta hasil akhirnya, sesuai dengan kemampuan genetic/bawaannya. Ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak (Soetjiningsih, 1995: 127-131), yaitu
a. Faktor Genetik
Faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang anak. Melalui instruksi genetik yang terkadang di dalam sel telur yang telah dibuahi, dapat ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan.
b. Faktor Lingkungan
Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan.
Faktor lingkungan ini secara garis besar dibagai menjadi:
1. Faktor lingkungan yang mempengaruhi anak pada waktu masih di dalam kandungan (faktor prenatal).
2. Faktor lingkungan yang mempengaruhi tumbuh kembang anak setelah lahir (faktor postnatal).
13
1. Cuaca,musim,keadaan geografis: musim kemarau yang panjang dapat berdampak pada tumbuh kembang anak Antara lain sebagai akibat gagal panen.
2. Sanitasi: Sanitasi lingkungan memiliki peran yang cukup domain dalam penyediaan lingkungan yang mendukung kesehatan anak dan tumbuh kembangnya.
3. Keadaan rumah: keadaan perumahan yang layak dengan konstruksi bangunan yang tidak membahayakan penghuninya, serta tidak penuh sesak akan menjadi kesehataan penghuninya. 4. Radiasi: Tumbuh kembang anak dapat terganggu akibat adanya
radiasi yang tinggi. d. Faktor Psikologis
1. Stimulasi: Merupakan hal yang penting dalam tumbuh kembang anak. Anak yang mendapat stimulasi yang terarah dan teratur akan lebih cepat berkembang dibandingkan dengan anak yang kurang mendapatkan stimulasi.
2. Motivasi Belajar: Motivasi belajar dapat ditimbulkan sejak dini, dengan memberikan lingkungan yang kondusif untuk belajar. 3. Ganjaran atau hukuman yang wajar
4. Kelompok sebaya: Untuk proses sosialisasi dengan lingkungannya anak memerlukan teman sebaya.
5. Stres: stres pada anak juga berpengaruh terhadap tumbuh kembangnya, misalnya anak akan menarik diri, rendah hati, terlamat bicara, nafsu makan menurun dan sebagainya.
6. Sekolah: sehingga dengan mendapatkan pendidikan yang baik, maka diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup anak tersebut. 7. Cinta dan kasih saying: salah satu hal anak adalah hak untuk
dicintai dan dilindungi.
14
komunikasi bias dua arah dan segala permasalahan dapat dipecahkan bersama karena adanya kedekatan dan kepercayaan. e. Faktor Keluarga dan adat istiadat
1. Pekerjaan/pendapatan keluarga: Pendapatan keluarga yang memadai akan menunjang tumbuh kembang anak, karena orang tua dapat menyediakan semua kebutuhan anak baik yang primer maupun yang sekunder.
2. Pendidikan ayah/ibu: Pendidikan orang tua merupakan salah satu faktor yang penting dalam tumbuh kembang anak.
3. Jumlah Saudara: jumlah anak yang banyak pada keluarga yang keadaan sosial ekonominya cukup, akan mengakibatkan berkurangnya perhatian dan kasih sayang.
4. Jenis kelamin dalam keluarga: Pada masyrakat tradisional, wanita mempunyai status yang lebih rendah dibandingkan laki-laki, sehingga angka kematian bayi dan malnutrisi masih tinggi pada wanita.
5. Stabilitas rumah tangga: stabilitas dan keharmonisan rumah tangga mempengaruhi tumbuh kembang anak.
6. Kepribadian ayah/ibu: Kepribadian ayah dan ibu yang terbuka tentunya pengaruhnya berbeda terhadap tumbuh kembang anak. 7. Adat istiadat,norma-norma: adat istiadat yang berlaku di tiap
daerah akan berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak. 8. Agama: Pengajaran agama harus sudah ditanamkan pada
anak-anak sendiri.
9. Urbanisasi: salah satu dampak dari urbanisasi adalah kemiskinan dengan segala permasalahannya.
15
2.4 Klasifikasi
2.4.1 Klasifikasi Tentang Rumah Singgah
Peraturan penyelenggaraan kesejahteraan sosial nomor 39 tahun 2012 Standar minimum sarana dan prasarana rumah singgah secara umum pada pasal 47 meliputi:
1. Bangunan rumah yang terdiri dari ruang kantor, ruang pelayanan teknis, ruang istirahat/tidur, ruang makan, ruang kesehatan, ruang tamu, ruang ibadah dan kamar mandi.
2. Tenaga pelayanan yang terdiri dari tenaga administrasi dan tenaga fungsional
3. Peralatan yang terdiri dari instalasi air dan air bersih, peralatan penunjang perkantoran, penerangan, peralatan komunikasi, peralatan teknis bagi penerima pelayanan, dan kendaraan; dan 4. Pangan bagi penerima pelayanan yang terdiri dari makanan
pokok dan makanan tambahan 2.4.2 Klasifikasi Tentang Rumah Sakit
Adapun klasifikasi dari rumah sakit khusus menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 340 tentang klasifikasi rumah sakit, ditetapkan berdasarkan hal-hal sebagai berikut:
1. Pelayanan
2. Sumber Daya Manusia 3. Peralatan
4. Sarana dan Prasarana dan 5. Administrasi dan Manajeman 2.4.3 Klasifikasi Tentang Taman Paliatif
Berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 14 Tahun 1988 tentang penataan ruang terbuka hijau di wilayah perkotaan,ruang terbuka hijau adalah ruang-ruang dalam kota atau wilayah yang lebih luas, baik dalam bentuk area/kawasan maupun dalam bentuk area memanjang/jalur dimana di dalam penggunaannya lebih bersifat pengisian hijau tanaman.
16
penyakit kanker. Definisi taman paliatif bisa diartikan taman yang memiliki komponen yang berisi fasilitas-fasilitas penghilang rasa nyeri. Seperti contohnya yaitu komponen hardscape batu-batuan untuk memijat kaki penderita kanker itu sendiri.
2.5 Tinjauan Anak Penderita Kanker
Pada sub bab ini yang menjadi tinjauan adalah pengertian tentang anak penderita kanker, klasifikasi anak penderita kanker dan karakteristik anak penderita kanker. Hal ini bertujuan menambah pemahamam terhadap anak penderita kanker.
2.5.1 Anak Penderita Kanker
Undang-undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak Bab 1 Pasal 1 menyatakan bahwa yang dimaksud dengan seorang anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan.
17
2.5.2 Klasifikasi Anak Penderita Kanker
1. Kanker darah: Menyerang sel-sel yang membentuk sel darah dalam sumsum tulang
2. Kanker otak: Pertumbuhan sel-sel di otak secara tidak wajar 3. Tumor mata: Pertumbuhan sel-sel di mata secara tidak wajar 4. Kanker kelenjar getah bening: Kelenjar getah bening terdapat
pada dada, bawah ketiak, leher, dan pangkal paha
5. Kanker saraf: Terjadinya pembelahan sel tidak teratur dan tidak terkendali dari sel pendukung dari sistem saraf pusat
6. Kanker kelenjar otot: Pertumbuhan sel-sel di otot secara tidak wajar
7. Osteosarkoma (kanker tulang): Pertumbuhan sel-sel di tulang secara tidak wajar
2.5.3 Karakteristik Anak Penderita Kanker
Tabel 2.2 Karakteristik Anak Penderita Kanker
Karakteristik Tumor Jinak Tumor Ganas
Diferensiasi / anaplasia
Berdiferensiasi baik struktur khas jaringan asal Sebagian tidak memperlihatkan Laju pertumbuhan Biasanya progresif
dan lambat
Tidak terduga dan cepat atau lamba Invasi lokal Biasanya kohesif dan
ekspansil
Invasif lokal,
menginfiltrasi
Metastasis Tidak ada Sering ditemukan
Sumber: Kumar, 2007
2.6 Tinjauan Terhadap Proyek Sejenis
18
Rumah sakit di Bali dan Taman Paliatif di Surabaya untuk proses studi banding ini, yaitu:
2.6.1 Rumah Singgah atau Yayasan Kasih Anak Kanker di Bali
Data umum Rumah Singgah atau Yayasan Kasih Anak Kanker di Bali sebagai berikut:
Telp : +62 361 221 520
Alamat : Jl.Pulau Rembulan No.15 Denpasar 80114 - Bali Email : rahayu@ykakbali.org
Rumah singgah untuk anak kanker merupakan yayasan bagi anak kanker di Denpasar. Rumah singgah terletak di Jalan Pulau Rembulan, Denpasar,Bali dan merupakan rumah singgah satu-satunya untuk yayasan anak kanker di Bali. Rumah singgah ini dikelola oleh Badan Usaha Swasta yang memiliki struktur organisasi pada Gambar 2.1 sebagai berikut:
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Rumah Singgah atau Yayasan
Sumber: di gambar ulang oleh bapak made selaku pengelola yayasan
Kantor
Kantor pada Gambar 2.2 Rumah Singgah atau Yayasan Kasih Anak Kanker di Bali memiliki 3 meja untuk para pengelola bekerja diantaranya terdapat meja bendahara, Guru, staff. Ukurannya yang 5x4 meter ini juga dimanfaatkan untuk tempat rapat ketika ada orang yang ingin donasi ke yayasan tersebut.
Sekretaris
Ketua
Bendahara
Staff Staff Staff
19
Gambar 2.2 Rumah Singgah atau Yayasan Kasih Anak Kanker Bali
Sumber: Observasi 12 Oktober 2015
Fasilitas kantor terdapat komputer,printer untuk bekerja. Terdapat lemari,meja,kursi. Yayasan ini merupakan rumah kontrakan yang dijadikan sebagai rumah singgah jadi material seperti elemen lantai menggunakan keramik berukuran 30x30 cm.
Gambar 2.3 Bagian Belakang Kantor Terdapat Jemuran Pakaian
Sumber: Observasi 12 Oktober 2015
Tempat Bermain
20
Gambar 2.4 Taman bermain bagi anak penderita kanker
Sumber: Observasi 12 Oktober 2015
Ruang Aula
Pada Gambar 2.5 ruang ini terletak di bagian depan yang berfungsi sebagai tempat berkumpulnya anak-anak,menjadi tempat belajar dan tempat untuk kunjungan. Fasilitas-fasilitas yang ada di ruang aula ini, sebagai berikut:
1. Alat-alat bermain 2. Alat-alat berlajar
3. Tempat penyimpanan buku pelajaran
Terdapat juga alat sound untuk memberikan pengumuman bagi anak penderita kanker.
Gambar 2.5 Ruang Aula
Sumber: Observasi 12 Oktober 2015
21
Gambar 2.6 Depan Ruang Aula Terdapat Tempat Cuci Tangan
Sumber: Observasi 12 Oktober 2015
Sebelum memasuki ruang aula pengunjung maupun orang tua anak harus mencuci tangannya agar tangan bersih sebelum bertemu anak penderita kanker. Sandal disiapkan agar ruang selalu steril karena anak penderita kanker mudah tertular penyakit. Telihat pada Gambar 2.6
Ruang Penyimpanan Makanan
Pada Gambar 2.7 Ruang penyimpanan makanan ini merupakan gudang makanan bagi anak penderita kanker. Ruang penyimpanan ini memiliki peraturan untuk memberikan pada anak kanker yaitu makanan tidak boleh menggunakan bahan pengawet. Bahan-bahan makanan yang disimpan di sini hanya makanan yang tidak mudah basi seperti selai,Blueban,susu,dll. Ruangan ini berukuran sekitar 2,5x2,5 meter dengan penutup lantai menggunakan keramik 30x30 cm dan terdapat 1 lampu berwarna putih.
Gambar 2.7 Ruang Penyimpanan Makanan
22
Kamar Mandi
Pada Gambar 2.8 Kamar mandi di rumah singgah berada di sebelah dapur yang berjumlah 6 kamar mandi. Anak-anak diajarkan untuk selalu bersikap teratur seperti mandi 2x sehari.
Gambar 2.8 Kamar Mandi
Sumber: Observasi 12 Oktober 2015
Kamar Tidur
Kamar tidur pada Gambar 2.9 Rumah singgah tidak ada pembagian jenis kamar. di rumah singgah ini kamar tidur menjadi satu untuk anak penderita kanker. Jumlah tempat tidur anak kanker yaitu 12 buah tempat tidur. Ada beberapa kamar tidur yang berada di luar dan dalam. hal ini karena sempitnya bangunan.
Gambar 2.9 Kamar Tidur Anak
23
Dapur
Pada Gambar 2.10 Dapur ini hanya memiliki fasilitas seperti tempat cuci piring,kulkas,kompor. Untuk masakan bagi anak-anak dibuat oleh orang tuanya sendiri.
Gambar 2.10 Dapur dan Ruang Makan
Sumber: Observasi 12 Oktober 2015
Denah Rumah Singgah Yayasan Kasih Anak Kanker Bali
Gambar 2.11 Denah di Rumah Singgah
Sumber: Observasi 12 Oktober 2015
Pada Gambar 2.11 Suasana bangunan ini sangat tenang karena letaknya jauh dari pusat jalan. Suasana bangunan ini menjadi nyaman untuk ditempatkan bagi anak penderita kanker.
2.6.2 Rumah Sakit Prima Medika Cancer Center dan Polyclinic
Rumah Sakit Prima Medika adalah rumah sakit yang terletak di Denpasar,Bali. Prima Medika berdiri pada tahun 2002 dan memiliki 100
Kantor AULA
Tempat Bermain Anak-Anak
Meraj an
Gudan
g K.Tidur
K.Tidur
Gudang makanan Dapur dan R.Makan
Kamar Mandi
K.Tidur
24
tempat tidur dan lebih dari 30 pusat spesialisasi. Rumah Sakit Prima Medika memiliki kantor koordinasi medis yang dikelola oleh dokter,perawat dan interpreter yang melayani kebutuhan khusus pasien internasional.
Mengingat Bali sebagai tujuan wisata dunia, maka Rumah Sakit Prima Medika berusaha memenuhi keinginan masyarakat Bali dan wisatawan yang dating, akan adanya sebuah Rumah Sakit swasta yang lengkap, dengan pelayanan professional yang berorientasi pada keselamatan pasien.
Rumah sakit Prima Medika memiliki tiga bangunan yang didirikan sebagai pusat medis. Bangunan utama berupa bangunan yang difungsikan sebagai ruang pengelola serta ruang inap dengan penyakit umum. Bangunan kedua berfungsi sebagai rumah sakit bersalin dan anak. Bangunan yang ketiga adalah Cancer Center dan poliklinik yang khusus melayani penderita penyakit kanker.
Cancer Center dibangun dan dioperasikan khusus sebagai usaha penanggulangan dan penyembuhan penyakit kanker. Cancer center mengakomodasi pelayanan sebagai screening masal, diagnosis, kemoterapi, radiasi, operasi, patologi, penelitian serta pelatihan dan pendidikan tentang penanganan penyakit kanker.
1. Pelayanan Prima Medika Cancer Center dan Polyclinic a.Mammography
b.Kemoterapi
c. Ultrasound
d.Screening dan treatment
2. Fasilitas yang ada di Prima Medika Cancer Center dan Polyclinic
25
Denah Cancer Center & Polyclinic Prima Medika
Gambar 2.12 Denah Cancer Center & Polyclinic Prima Medika
Sumber: Observasi 12 Oktober 2015
2.6.3 Taman Paliatif di Surabaya
Pada Gambar 2.13 Taman Paliatif diresmikan pada tanggal 11 Februuari 2012 oleh Walikota Surabaya Tri Rismaharini, taman ini diperuntukan untuk menyandang Penyakit Kanker. Luas taman paliatifini 1200 meter². Berlokasi di jalan Kesumba, Kecamatan Tambaksari.
Gambar 2.13 Batu Peresmian Taman Paliatif
Sumber: Observasi 12 Oktober 2015
Fasilitas taman Kota Surabaya terdapat ruang baca dan informasi kesehatan (ruang info), jalur refleksi kaki, jogging track dan air mancur.
Fisioter api
r.pe riks a
Kemoterapi R.Sampl
ing
Tangga
Kemot erapi
Patalogi Anatomi
R.konse ling & Komite medik
Apotik
Tangga
Poliklinik
26
Berdasarkan fasilitas tersebut taman surabaya ini golongkan taman setengah aktif. Tidak banyak aktifitas yang bisa dilakukan di tamanini.
Ruang Baca dan Informasi Kesehatan
Gambar 2.14 Ruang Baca dan Infromasi Kesehatan
Sumber: Observasi 12 Oktober 2015
Pada Gambar 2.14 ruangan ini terdapat ruang bacaan tentang kesehatan. Bentuk bangunan yang terbuka membuat kesan yang mengajak untuk membaca buku. Dengan warna cat putih membuat menyatu dengan warna pada jalan yang berwarna cokelat dan putih.
Jalur Refleksi Kaki
Gambar 2.15 Jalur Batu Refleksi
Sumber: Observasi 12 Oktober 2015
27
Jogging Track
Gambar 2.16 Jalur Jogging Track
Sumber: Observasi 12 Oktober 2015
Pada Gambar 2.17 Jogging track di taman paliatif dengan lahan yang sempit membuat jalur jogging track dibuat berbelok-belok untuk memanfaatkan luas lahan yang sempit. Air Mancur
Gambar 2.17 Air Mancur di Taman Paliatif
Sumber: Observasi 12 Oktober 2015
2.6.4 Kesimpulan Kajian Proyek Sejenis
Melalui data-data kajian proyek sejenis dapat dijadikan sebuah kesimpulan dalam tabel 2.3 sebagai berikut:
Tabel 2.3 Perbandingan Objek Sejenis
Kriteria Rumah Singgah Prima Medika Cancer
Center & Polyclinic Taman Paliatif
Lokasi Jl.Pulau Rembulan No.15 Denpasar
Jl.Pulau Serangan Denpasar,Bali
28 80114-Bali Tambaksari,
Surabaya
Prima Medika Pemerintah
Fungsi
Yayasan kasih Anak Kanker Bali bagi anak Penderita Kanker di Bali
Pelayanan kesehatan medis dan penanggulangan penyakit kanker bagi penderita kanker di Bali
Pelayanan
diperuntukan bagi orang penderita kanker di Surabaya
Jenis Pelayanan
Pelayanan
mengasuh anak kanker
Laboratorium
Mamografi
Dari tabel 2.3 di dapat kesimpulan kajian studi proyek sejenis ini dapat disimpulkan bahwa:
1.Dari segi lokasi, ketiga lokasi tersebut tertelak pada daerah pusat kota dengan keberadannya yang strategi sehingga pencapaian ke fasilitas kesehatan ini cukup mudah. Untuk Rumah singgah berada dekat dengan rumah sakit membuat pencapaian ke rumah sakit sangat dekat.
29
3.Dari fungsi, rumah singgah sebagai tempat anak kanker untuk bermain dengan teman sebayanya,dll. Rumah sakit sebagai pusat pengobatan sedangkan taman paliatif sebagai pusat pengobatan non medis.
4.Dari jenis pelayanan ketiga studi banding memiliki kesamaan yaitu melayani penderita kanker.
5.Dari segi fasilitas ketiga proyek memiliki masing-masing fasilitas yang berbeda tetapi masih diperuntukan untuk penderita kanker.
2.7 Spesifikasi Umum Proyek
Spesifikasi umum dari proyek Rumah Perawatan Anak Kanker yang akan dirancang adalah sebagai berikut:
1. Status Kepemimpinan : Swasta 2. Status Pengelola : Swasta 2.7.1 Pengertian
Rumah Perawatan Anak Penderita Kanker adalah suatu wadah kegiatan penanggulangan penyakit kanker bagi anak-anak secara menyeluruh dengan cara memberikan anak fasilitas-fasilitas medis, psikologis dan penunjang. Rumah Perawatan Anak Kanker ini memiliki keunggulan yaitu memiliki taman paliatif untuk penderita anak kanker mendapatkan cara penyembuhan dengan paliatif. Selain itu keunggulan kedua adalah perawatan dan ruang-ruang yang dirancang khusus untuk penderita kanker. Cara medis dimaksud adalah dengan pengobatan kemoterapi, immunoterapi, fisioterapi, mekanoterapi. Cara psikologis adalah dengan memberikan anak fasilitas mainan atau playground, selain itu terdapat fasilitas konsultasi bagi orang tua maupun anak penderita kanker itu sendiri. Cara Paliatif adalah dengan pengobatan non medis dengan memberikan taman paliatif bagi penderita. 2.7.2 Fungsi, Tujuan dan Sasaran
1. Fungsi
30
metode yang ada di rumah sakit. Selain itu, Rumah Perawatan Anak Penderita Kanker juga berfungsi sebagai taman paliatif dan bermain di tempat Playground.
2. Tujuan
Tujuan dari Rumah Perawatan Anak Penderita Kanker adalah untuk memudahkan penderita kanker mendapatkan fasilitas-fasilitas perawatan kanker dengan cara psikologis dan paliatif.
3. Sasaran
Sasaran dari Rumah Perawatan Anak Penderita Kanker adalah anak penderita kanker dengan tahap awal atau baru gejala sampai penderita stadium lanjut. Sasaran anak penderita kanker berusia 0-18 tahun. Sasaran dalam penanganan kanker adalah Leukemia (kanker darah), Kanker otak, Retinoblastoma (tumor mata), Limfoma Maligna (kanker kelenjar getah bening), Neuroblastoma (kanker saraf), Rabdomiosarkoma (kanker kelenjar otot), Osteosarkoma (kanker tulang).
2.7.3 Pelaku dan Macam Kegiatan
Pelaku yang akan beraktivitas dalam bangunan pelayanan kesehatan yang sedang dirancang ini dapat di liat pada table 2.4 sebagai berikut:
Tabel 2.4 Civitas
Pelaku Kegiatan Utama
Pasien Berkonsultasi dan berobat
Keluarga Pasien Menunggu Pasien atau Berkunjung dan
Berkonsultasi
Tenaga Medis Merawat Pasien
Tenaga Paramedis Merawat Pasien
Pengelola Menerima pasien dan mengelola data serta
Rumah Perawatan Anak Kanker
Orang Kunjungan Berdonasi, Mengajak anak-anak bermain
2.7.4 Fasilitas
31
a. Fasilitas Medis
1. Ruang Kemoterapi 2. Ruang
Immunoterapi 3. Ruang Fisioterapi 4. Ruang
Mekanoterapi b. Ruang penunjang
1. Dapur 2. Kantor 3. Kamar Tidur 4. Kamar Mandi 5. Laundry
6. Taman Paliatif
7. Tempat Sembahyang 8. Aula
9. Playground atau Kid’s Zone
4. Pelayanan mekanik dan perawatan gedung
2.7.5 Batasan Penyakit Kanker di Rumah Perawatan
32
Suplay oksisen tidak lancar darah akan selalu mimisan yang tidak teratur, pusing
Anak SD sering menangis, lengket dengan orang tua
Penderita usia 12-18 sudah bisa merasakan kelelahan yang berlebihan
Anak kanker darah akan selalu mimisan yang
Penderita usia 18-19 sudah bisa
Penderita sering pingsan karena
Penderita sering pingsan karena dengan orang tua
Penderita usia 12-18 sudah
merasakan kelehanan di bagian otak
Penderita sering pingsan karena
Penderita usia 18-19 sudah
merasakan kelehanan di bagian otak
Penderita sering pingsan karena 12 sudah terlihat keanehan di bagian mata
Penderita usia 12-18 sudah
merasakan kelehanan di
Penderita usia 18-19 sudah
33 dengan orang tua
bagian otak
Penderita sering sesak nafas, pendarahan Anak TK sering menangis, tidak
Penderita sering sesak nafas, pendarahan Anak SD sering menangis, lengket dengan orang tua
Penderita usia 12-18 anak akan mengalami anemia dimana benjolan akan muncul
Penderita sering sesak nafas, pendarahan Anak SMP cenderung berdiam diri
Penderita usia 18-19 anak akan mengalami anemia dimana benjolan akan muncul
Penderita sering sesak nafas, sakit kepala yang hebat dan intensitasnya lumayan sering dengan di tambah mimisan
Terasa tangan dan kaki merasa sulit digerakan kepala yang hebat dan intensitasnya lumayan sering dengan di tambah mimisan
Terasa tangan dan kaki merasa sulit digerakan
Anak SD sering menangis, lengket dengan orang tua
Penderita usia 12-18 sering mengalami sakit kepala yang hebat dan intensitasnya lumayan sering dengan di tambah mimisan
Terasa tangan dan kaki merasa sulit digerakan
Anak SMP cenderung berdiam diri
Penderita usia 18-19 sering mengalami sakit kepala yang hebat dan intensitasnya lumayan sering dengan di tambah mimisan
Terasa tangan dan kaki merasa sulit digerakan 12 sudah terlihat keanehan di bagian mata
Anak SD sering
Penderita usia 12-18 sudah
merasakan kelehanan di bagian otak
Penderita usia 18-19 sudah
34 menangis, tidak
mudah bersosialisasi
menangis, lengket dengan orang tua
Anak SMP
Penderita sering sesak nafas,
Penderita sering sesak nafas,
Penderita usia 12-18 anak akan mengalami anemia dimana benjolan akan muncul
Penderita sering sesak nafas,
Penderita usia 18-19 anak akan mengalami anemia dimana benjolan akan muncul
Penderita sering sesak nafas, sakit kepala yang hebat dan intensitasnya lumayan sering dengan di tambah mimisan
Terasa tangan dan kaki merasa sulit digerakan
Objek yang di lihat menjadi dua objek kepala yang hebat dan intensitasnya lumayan sering dengan di tambah mimisan
Terasa tangan dan kaki merasa sulit digerakan
Objek yang di lihat menjadi dua objek
Penderita usia 12-18 sering mengalami sakit kepala yang hebat dan intensitasnya lumayan sering dengan di tambah mimisan
Terasa tangan dan kaki merasa sulit digerakan
Objek yang di lihat menjadi dua objek
Penderita usia 18-19 sering mengalami sakit kepala yang hebat dan intensitasnya lumayan sering dengan di tambah mimisan
Terasa tangan dan kaki merasa sulit digerakan
35 pusing yang hebat
Anak TK sering dengan orang tua
Penderita usia 12-18 sering