ABSTRAK
PENGETAHUAN SIKAP DAN PERILAKU IBU BALITA TENTANG KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT ANAK BALITA DI
POSYANDU ANYELIR “B”
CIMAHI
Apriyanti Shinta, 2001; Pembimbing: Donny P., drg., S.KM
Kebersihan gigi dan mulut anak balita merupakan hal penting yang harus menjadi perhatian. Para ibu kerap mengabaikan hal ini karena menganggap bahwa gigi susu kelak digantikan oleh gigi tetap, sehingga pemeliharaannya tidak dianggap penting. Karena itulah, angka kejadian penyakit gigi berlubang pada anak balita masih tinggi.
Tujuan penulisan ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai pengetahuan, sikap dan perilaku ibu tentang kebersihan gigi dan mulut anak balita, khususnya di wilayah posyandu Anyelir “B”.
Jenis penelitian yang digunakan bersifat deskriptif, dengan jumlah responden sebanyak 74 orang ibu balita. Penelitian dilakukan di posyandu Anyelir
“B”
pada bulan Mei 2001.Berdasarkan hasil penelitian pada 74 orang ibu balita, 50% responden memiliki tingkat pendidikan sekolah dasar, dengan 52,70% pekerjaan pokok suami sebagai buruh. Sebanyak 6 7 , 5 7 % responden memiliki pengetahuan cukup dan 32,43% buruk. Untuk sikap, 62,16% responden memiliki sikap yang baik dan 37,84% buruk. Sementara 22,97% perilaku responden baik dan 77,03% buruk.
Kesimpulan yang diperoleh adalah bahwa para ibu di posyandu Anyelir “B” memiliki pengetahuan cukup dan sikap yang baik tentang kebersihan gigi dan mulut anak balita. Akan tetapi, pengetahuan dan sikap yang baik tersebut tidak ditunjang dengan perilaku yang baik pula.
Dengan hasil tersebut, maka tidak mengeherankan apabila angka kejadian penyakit gigi berlubang pada anak balita masih tinggi.
ABSTRACT
MOTHER’S KNOWLEDGE ATTITUDE AND BEHAVIOR ABOUT CHILDREN’S ORAL AND DENTAL HYGINE AT POSYANDU ANYELIR
‘B’ CIMAHI
Apriyanti Shinta, 2001; Tutor : Donny P., drg., S.KM
Children’s oral and dental hygine must be put on top of our uttention. This is
usually ignored by the mothers because they thought that all milk teeth will fall off and will be replaced by the permanent teeth. So, they do not pay too much attention. That is why the children caries index still high.
The purpose of this writing is to get an illustration about mother’s knowledge, attitude and behavior about children’s oral and dental hygine, especially at posyandu Anyelir ‘B ’ Cimahi.
The character of this research is descriptive with seventy four mothers as the respondent. The research was done ut posyandu Anyelir ‘B ’ on Mei 2001.
According to the research’s result, 50 % respondent has finished an elementary education, with 52,10% their husbant work as a labor. There is 67,57% respondent who has good enough knowlede and there’re 37, 84% respondent who has bad knowledge. For an attitude, about 62,16% respondent who has good attitude and 32,43% respodent who has bad attitude. Meanwhile, there ’re 22,97% respondent who has good behavior and 77,03% respondent who has bad behavior.
The conclusion from the research is the mothers at posyandu Anyelir ‘B ’ have good level for both knowledge and atfitude, but they have bad behavior abour children ’s oral arid dental hygine.
DAFTAR ISI
1.1 .Latar Belakang 1.2.Identifikasi Masalah1.3.Maksud dan Tujuan
1.4.Kegunaan Penelitian
1.5 .Kerangka Pemikiran 1.6.Metodologi Penelitian
1.7.Lokasi Dan Waktu
BAB
II.
TINJAUAN PUSTAKA2.1. Kesehatan Gigi Secara Umum
2.2. Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Ibu Tentang
Kebersihan Gigi dan Mulut Anak Balita
2.2.1. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
sikap dan perilaku ibu tentang
kebersihan gigi dan mulut anak 13
2.3. Peranan ibu dalam memelihara kebersihan gigi dan mulut
anak balita 14
2.3.1. Peranan ibu sebelum anak dapat menyikat gigi
sendiri 15
2.3.2. Peranan ibu setelah anak dapat menyikat gigi
sendiri 16
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian
3.2. Populasi Penelitian
3.3. Pengumpulan Data
3.4. Cara Pengolahan Data
3.5. Cara Penilaian
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian 21
4.1. 1. Pengetahuan Ibu Tentang Kebersihan Gigi dan Mulut
Anak Balita 23
4.1.2. Sikap Ibu Tentang Kebersihan Gigi dan Mulut
Anak Balita 28
4.1.3. Perilaku Ibu Tentang Kebersihan Gigi dan Mulut
Anak Balita 32
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN FORMULIR KUESIONER LAMPIRAN PERTANYAAN TENTATIF RIWAYAT HIDUP
41
41
42
44
48
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Distribusi Tingkat Pendidikan Responden
Tabel 2. Distribusi Jenis Pekerjaan Pokok Suami
Tabel 3. Distribusi Responden tentang
Kelengkapan Gosok Gigi
Tabel 4. Distribusi Responden tentang
Berapa Kali Anak Gosok Gigi
Tabel 5. Distribusi Responden tentang
Kapan Anak Gosok Gigi
Tabel 6. Distribusi Responden tentang
Apa Yang Dilakukan Bila Anak Sakit Gigi
Tabel 7. Distribusi Responden tentang
Kapan Membawa Anak Ke Dokter Gigi
Tabel 8. Distribusi Responden tentang
Tujuan Membawa Anak Ke Dokter Gigi
Tabel 9. Distribusi Responden Tentang
Makanan Yang Bisa Merusak Gigi
Tabel 10. Distribusi Responden Tentang
Makanan Yang Tidak Bisa Merusak Gigi
Tabel 1 1. Distribusi Responden Tentang
Makanan Yang Menguatkan Gigi
Tabel 12. Distribusi Sumber Informasi Responden
Tabel 13. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang
Kebersihan Gigi Dan Mulut Anak Balita
Tabel 14. Distribusi Responden Tentang Perlu Tidaknya
Memakai Pasta Gigi
Tabel 15. Distribusi Responden Tentang Perlu Tidaknya Perlu Tidaknya Anak Gosok Gigi Teratur
Tabel 16. Distribusi Responden Tentang Perlu Tidaknya
Anak Dibawa Ke Tempat Perawatan Gigi Dan Mulut
Tabel 17. Distribusi Responden Tentang Perlu Tidaknya
Memeriksakan Anak Secara Rutin Ke Dokter Gigi
Tabel 18. Distribusi Responden Tentang Perlu Tidaknya
Mengingatkan Anak Untuk Gosok Gigi
Tabel 19. Distribusi Responden Tentang Perlu Tidaknya
Membimbing Anak Saat Gosok Gigi
Tabel 20. Distribusi Responden Tentang Perlu Tidaknya
Anak Gosok Gigi Setelah Makan Makanan Manis
Tabel 2 1. Distribusi Responden Tentang Perlu Tidaknya Pemakaian Kalsium Untuk Pertumbuhan Gigi
Tabel 22. Distribusi Sikap Responden Tentang
Kebersihan Gigi Dan Mulut Anak Balita
Tabel 23. Distribusi Kelengkapan Gosok Gigi
Tabel 24. Distribusi Berapa Kali Anak Gosok Gigi Setiap Hari
Tabel 25. Distribusi Kapan Anak Sikat Gigi Setiap Hari
Tabel 26. Distribusi Tindakan Ibu Saat Anak Sakit Gigi
Tabel 27. Distribusi Waktu Untuk Membawa Anak Ke Dokter Gigi
Tabel 28. Distribusi Keperluan Responden Ke Dokter Gigi
Tabel 29. Distribusi Responden Setelah Anak Makan Makanan Manis
Tabel 30. Distribusi Responden Untuk Mengingatkan
Anak Gosok Gigi
Tabel 3 1. Distribusi Perilaku Ibu Membimbing Atau Mengingatkan Anak Dalam Gosok Gigi
Tabel 32. Distribusi Perilaku Responden Tentang
Kebersihan Gigi Dan Mulut Anak Balita
DAFTAR LAMPIRAN
Formulir Kuesioner Pengetahuan Sikap dan Perilaku Ibu
Tentang Kebersihan Gigi dan Mulut Anak Balita
Formulir Pertanyaan Tentatif
44
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebersihan gigi dan mulut merupakan salah satu faktor penting dalam menjaga
dan mempertahankan kesehatan gigi dan mulut khususnya, dan kesehatan pada
umumnya. Kebersihan gigi dan mulut seringkali diabaikan karena secara langsung
tidak memberikan keluhan secara spontan.
Anak-anak pada usia balita merupakan salah satu golongan yang rawan dalam
timbulnya masalah-masalah kesehatan kebersihan gigi dan mulut. Mengingat bahwa
mulut merupakan tempat masuknya makanan dan gigi sebagai alat pengunyah
makanan, sehingga apabila terdapat masalah dengan gigi dan mulut, akan dapat
mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan. Karena itu, sedapat mungkin
kebersihan gigi dan mulut harus sudah diperhatikan sejak dini.
Dengan maraknya iklan layanan masyarakat tentang bagaimana merawat
kebersihan gigi dan mulut, seharusnya kebersihan gigi dan mulut anak balita dalam
keadaan yang baik. Tetapi pada kenyataan di lapangan ternyata lain. Paling tidak data
di Jawa Barat menunjukkan 80 YO anak-anak pernah menderita penyakit gigi berlubang (karies). Data WHO, menunjukkan bahwa anak-anak Indonesia usia 4-5
2
pada tahun 1993 dengan sampel 1000 anak balita di Posyandu, di lima wilayah DKI menemukan bahwa 85,9 % gigi berlubang (karies) (Cermin Dunia Kedokteran, 1996).
Menurut data di Puskesmas Cimahi Utara, sebanyak 228 anak dari 625 balita
menderita penyakit gigi berlubang. Tingginya angka kesakitan tersebut disebabkan
karena kurangnya pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut .
Para orang tua, terutama yang tinggal di kota, nampaknya sudah memiliki
pengetahuan dan sikap yang baik sehingga tahu bagaimana merawat kebersihan gigi
anak. Akan tetapi, kebiasaan membiarkan anak makan makanan manis dan kurangnya
penerapan kebiasaan merawat kebersihan gigi dan mulut pada anak menyebabkan
angka kesakitan tetap tinggi. Karena itu, pengetahuan, sikap dan perlaku yang baik
sangat diperlukan.
1.2 Identifikasi Masalah
Data-data yang ada, yaitu menurut data di Jawa Barat yang menunjukkan 80 % anak-anak pernah menderita penyakit gigi berlubang (karies), data dari WHO,
menunjukkan bahwa anak-anak Indonesia usia 4-5 tahun yang tinggal di daerah
pedesaan (rural area) sebanyak 95,9% menderita penyakit gigi berlubang (karies). dan
data Survey Badan Litbangkes dan Dinas Kesehatan DKI pada tahun 1993 dengan
sampel 1000 anak balita di Posyandu, di lima wilayah DKI menemukan bahwa 85,9%
gigi berlubang (karies). menunjukkan angka karies masih tinggi di Indonesia. Maka
berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah yang ingin diketahui
adalah bagaimana pengetahuan, sikap dan perilaku ibu balita tentang kebersihan gigi
3
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa
saja yang mempengaruhi kebersihan gigi dan mulut anak balita di puskesmas Cimahi
Utara, khususnya di posyandu Anyelir B.
Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh gambaran tentang tingkat
pengetahuan, sikap dan perilaku ibu balita mengenai kebersihan gigi dan mulut anak
balita di posyandu Anyelir ‘B’.
1.4 Kegunaan Penelitian
Sebagai bahan masukan kepada puskesmas Cimahi Utara guna menekan angka
DMF/de f.
1.5 Kerangka Pemikiran
Kebersihan gigi dan mulut anak balita hendaknya menjadi faktor penting yang
harus diperhatikan, mengingat dalam hal apapun, anak balita masih sangat tergantung
pada ibu mereka. Karena itu, kebersihan gigi dan mulut anak balita dipengaruhi oleh
upaya yang dilakukan ibu. Agar dapat mengupayakan kebersihan gigi dan mulut
dengan baik dibutuhkan pengetahuan, sikap dan perilaku yang baik dari para ibu
balita. Pengetahuan yang baik, dapat menjadi modal dasar bagi para ibu untuk dapat
menghasilkan sikap yang baik. Sikap yang baik ini kemudian diwujudkan menjadi
suatu tindakan nyata dengan cara menanamkan pola perilaku yang baik kepada anak
balita untuk membiasakan diri merawat kebersihan gigi dan mulutnya. Dengan
demikian diharapkan anak balita menjadi terbiasa untuk merawat kebersihan gigi dan
mulutnya, sehingga angka kejadian penyakit gigi berlubang pada anak balita dapat
4
1.6 Metodologi
Jenis penelitian yang digunakan bersifat deskriptif, sedangkan pengunipulan data
dilakukan melalui wawancara terpimpin dan dengan menggunakan kuesioner. Yang
menjadi populasi penelitian adalah para ibu yang memiliki anak usia balita dan
termasuk dalam wilayah posyandu Anyelir ‘B’, di RW IX, kelurahan Cibabat,
kecamatan Cimahi Utara, sebanyak 74 orang responden.
1.7 Lokasi dan Waktu
Penelitian dilakukan pada semester enam, yakni pada bulan Mei 2001 di posyandu
41
BAB V
KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka dapat disimpukan bahwa tingkat
penngetahuan ibu balita mengenai kebersihan gigi dan mulut anak balita adalah baik.
Begitu pula dengan sikap ibu mengenai kebersihan gigi dan mulut anak balita.
Kebanyakan dari mereka memiliki sikap yang baik mengenai kebersihan gigi dan
mulut anak balita. Akan tetapi, pengetahuan dan sikap yang baik tersebut tidak
ditunjang dengan perilaku yang baik pula. Perilaku ibu balita mengenai kebersihan
gigi dan mulut anak ternyata masih kurang. Karena hal inilah maka angka kejadian
penyakit gigi berlubang yang terjadi pada anak balita masih tinggi.
5.2. Saran
Penyuluhan tentang pentingnya menjaga kebersihan gigi dan mulut anak balita
hendaknya lebih intensif. Dengan demikian, diharapkan para ibu balita lebih
paham dan sadar pentingnya menjaga kebersihan gigi dan mulut anak balita.
Biasakan memberikan contoh untuk melakukan kebersihan gigi dan mulut sedini
mungkin pada anak
Jangan pernah berhenti untuk menanamkan kesadaran pada anak untuk menjaga
kebersihan gigi dan mulut, sehingga diharapkan kesabaran dari para ibu
42
DAFTAR PUSTAKA
Blum, H.L.M.B. 198 1. Planning For Help. Second Edition. New York and London. Human Science Press. 1-9
Data Puskesmas Cimahi Utara
Finn B, Sidney. 1962. Clinical Pedodontics. Second Edition. University of Alabama School of Dentistry. W.B. Saunders Company. Philadelphia- London. 53-54
FKG UNPAD. 198 1. Kumpulan Beberapa Undang-Undang Dan Peraturan- Peraturan Di Bidang Kesehatan. Bandung. 2
Hendrik L, Rasubala. 1996. Tingkat Kebersihan Mulut Anak Sekolah Dasar Di Ujung Pandang. Jurnal Medika Nusantara Vol. 17 No.4. 163
Hilman, Nina. 2001. Merawat Gigi Demi Menghindari Karies. Pikiran Rakyat 9 Februari.
Koloway B and Kailis DG. 1992. Caries, Gingivitis And Oral Hygine In Urban And Rural Pre-School Children In Indonesia. Community Denial Oral Epidemiology
20, 157-158
Paramita, Pradnya. 2000. Memahami Pertumbuhan Dan Kelainan Gig, Anak.
Trubus Agriwidya. 1-2, 3-5,21
43
Yuyus R. 1996. Status Penyakit Gig Mulut Dan Perilaku Anak terhadap Kesehatan Gigi di KIinik Afia, Beji, Depok I. Cermin Dunia Kedokteran No