Studi Ekologi Monyet Ekor Panjang (Macaca Fascicularis) di Kawasan Hutan Mangrove Kuala Langsa
Ecological Study of Long-Tailed Monkeys (Macaca Fascicularis) in the Kuala Langsa Mangrove Forest Area
Dita Alviana Ramadhan1*, Sarwinda Kusuma Wardani1, Devi Damayanti1, Tasya Amalia1, Fitria Ulfa Hasibuan1
1Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Samudra, Jl. Prof. Dr. Syarief Thayeb, Kota Langsa, 24416, Indonesia
*corresponding author: [email protected]
ABSTRAK
Mangrove merupakan tumbuhan yang banyak ditemukan didaerah pantai dan sekitar muara sungai yang kehidupannya dipengaruhi oleh arus pasang surut air laut. Primata adalah salah satu ordo dari kelas mamalia yang memiliki lebih dari 350 spesies di dunia. Kehadiran primata semakin berkurang akibat kondisi habitat yang mengalami penyusutan di kawasan aslinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah populasi dan pola perilaku harian monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di hutan mangrove kuala langsa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini Penelitian ini menggunakan metode focal animal sampling dengan Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik observasi lapangan dan analisis data menggunakan persentase frekuensi perilaku harian. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa jumlah populasi monyet ekor panjang berjumlah 165 ekor dengan kategori anakan sejumlah 53 ekor, remaja sejumlah 54 ekor, dewasa sejumlah 58 ekor dan pola perilaku harian yang peling sering dilakukan oleh monyet ekor panjang adalah perilaku bergerak, dan perilaku yang paling sedikit dilakukan adalah perilaku kawin.
Kata Kunci: Focal animal sampling; macaca fascicularis;perilaku harian; populasi.
ABSTRACT
Mangroves are plants that are commonly found in coastal areas and around river estuaries. Mangroves are one of the ecosystems in the waters. Mangroves have high productivity compared to natural ecosystems, making them a very important ecological link for the life of living things in the surrounding waters. Primates are one of the orders of the mammal class which has more than 350 species in the world. The presence of primates is decreasing due to shrinking habitat conditions in their natural areas.
This study aims to determine the population size and daily behavior patterns of long-tailed macaques (Macaca fascicularis) in the mangrove forest of Kuala Langsa. The method used in this study used the focal animal sampling method. Data collection techniques in this study used field observation techniques and data analysis using the percentage of daily behavior frequency. The results of this study showed that the population of long-tailed monkeys was 165 individuals with 53 children, 54 adolescent, 58 adults and the most frequent daily behavior pattern by long-tailed monkeys was movement behavior and the least behavior is mating behavior.
Keywords: Daily activity; focal animal sampling; Macaca fascicularis, population,
Manuskrip disubmisi pada 27-12-2022;
disetujui pada 22-02-2023.
PENDAHULUAN
Mangrove merupakan tumbuhan yang banyak ditemukan didaerah pantai dan sekitar muara sungai yang mampu tumbuh dan berkembang pada daerah pasang surut pantai berlumpur (Sipahelut et al., 2020). Mangrove juga merupakan suatu ekosistem yang memiliki
produktifitas tinggi dibandingkan ekosistem lain dengan dekomposisi suatu bahan organik yang tinggi dan dapat dijadikan sebagai mata rantai ekologis yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup yang ada di sekitarnya (Karimah, 2017). Mangrove juga merupakan salah satu habitat bagi hewan untuk tinggal seperti kerang, kepiting, dan juga beberapa primata.
Kawasan hutan mangrove selain berfungsi secara fisik sebagai penahan abrasi pantai, secara biologinya mempunyai fungsi sebagai penyedia bahan makanan bagi kehidupan manusia terutama ikan, udang, kerang, dan kepiting, serta sumber energi bagi kehidupan di pantai seperti plankton, nekton, dan algae (Majid, 2016).
Primata adalah salah satu ordo dari kelas mamalia yang memiliki lebih dari 350 spesies di dunia. Kehadiran primata semakin berkurang akibat kondisi habitat yang mengalami penyusutan di kawasan aslinya (Falah et al., 2020). Monyet merupakan hewan dari kelas mamalia dari jenis primata. Di dunia saat ini, ditemukan kurang lebih 264 spesies monyet.
Monyet menjadi salah satu jenis satwa yang menjadi daya tarik di Hutan mangrove Kuala Langsa. Salah satu jenis yang sering ditemui adalah jenis monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) (Utari et al., 2022).
Monyet ekor palnjalng termalsuk jenis primaltal sosiall yalng dallalm kehidupalnnyal tidalk pernalh terlepals dalri interalksi sosiall altalu hidup bersalmal dengaln yalng lalin. (Salputral et al., 2015).
Monyet ekor palnjalng mempunyali ciri-ciri berupal palnjalng ekor kuralng lebih salmal dengaln palnjalng baldalnnyal, berkisalr kiral-kiral 38.5-64.8 cm, palnjalng ekornyal berkisalr alntalral 40-65.5 cm. monyet jalntaln memiliki beralt yalng lebih tinggi dibalnding monyet betinal. Monyet jalntaln memiliki beralt baldaln 3.5-8 kg, sedalngkaln betinal memiliki beralt baldaln sekitalr 3 kg secalral umum, monyet ekor palnjalng ini memiliki valrialsi walrnal tubuh, mulali dalri walrnal albu-albu hinggal kecoklaltaln. (Raltnalsalri et al., 2019).
Halbitalt monyet umumnyal tersebalr disepalnjalng kalwalsaln hutaln malngrove Kuallal Lalngsal. Monyet yalng terdalpalt di salnal bialsalnyal berinteralksi lalngsung dengaln malyalralkalt altalupun pengunjung yalng daltalng ke kalwalsaln wisaltal hutaln malngrove Kuallal Lalngsal. Kebialsalaln ini dalpalt mempengalruhi dalri perilalku hewaln, terutalmal perilalku halrialn dalri monyet yalng terdalpalt di kalwalsaln ini. (Ruhama & Atmaja, 2018). Perilalku merupalkaln kebialsalaln-kebialsalaln saltwal lialr dallalm alktivitals halrialnnyal yalng meliputi sifalt kelompok, walktu alktif , daln inalktif sualtu wilalyalh pergeralkaln calral mencalri malkalnaln membualt salralng, tingkalh lalku bersualral daln interalksi dengaln spesies lalinnyal, kalwin daln melalhirkaln alnalk. (Salri, 2015).
Keberaldalaln primaltal salngalt penting balgi keseimbalngaln ekosistem. Kalrenal monyet merupalkaln sallalh saltu saltwal penghuni hutaln yalng memiliki alrti penting dallalm kehidupaln di
allalm. Dihalbitaltnyal, monyet dalpalt menjallalnkaln fungsi ekologisnyal, yalkni sebalgali penyemali biji talnalmaln bualh yalng penting balgi konservalsi jenis tumbuhaln. Selalin itu monyet jugal sebalgali pengendalli populalsi seralnggal dengaln calral memalngsalnyal (Fallalh et al., 2020).
Penelitialn mengenali populalsi monyet telalh dilalkukaln di berbalgali lokalsi di Indonesial, Rialu oleh menemukaln 53 monyet ekor palnjalng dengaln kepaldaltaln populalsi sebesalr 0.8 ekor/hal (Supartono, 2001). Di kallimalntaln tengalh ditemukaln jumlalh kelompok monyet berkisalr 750- 850 kelompok daln lebih di temukaln paldal sore halri (Gumert, 2012). Di kotal Salbalng jumlalh monyet ekor palnjalng yalng ditemukaln halnyal berjumlalh 18 individu. Kepaldaltaln populalsi monyet ekor palnjalng di tempalt pengalmaltaln aldallalh 19 individu/km2 (Husni, 2017). Di lalmpung jumlalh monyet yalng ditemukaln sekitalr 5 kelompok dimalnal kelompok ini didominalsi kondisi halbitalt (Ziyus, 2019). Di jalwal balralt tepaltnyal di kalwalsaln Baltualn kalpur ditemukaln sebalnyalk 245 individu dengaln jumlalh malsing-malsing 38 individu jalntaln daln betinal, 56 individu remaljal, 91 individu alnalk sertal 22 individu balyi dengaln kepaldaltaln populalsinyal mencalpali 2 individu/Hal (Dhalrmal & Almirullalh, 2019). Di semenalnjung Baldung paldal 4 titik lokalsi yalitu Pural Dallem Kalralng Bomal, Pural Gunung Palyung, Pural Baltu Palgeh, daln Pural Luhur Uluwaltu. Dengaln kepaldaltaln populalsi raltal-raltal mencalpali 114 ekor/hektalr dengaln luals wilalyalh jelaljalh 852.5 hektalr. Halsil penelitialn ini menunjukkaln balhwal populalsi monyet ekor palnjalng di daleralh Baldung salngalt paldalt. (Kusumal et al., 2014). Daln di Lombok Timur diperoleh daltal populalsi monyet ekor palnjalng sebalnyalk 6 kelompok dengaln jumlalh individu 2-19 kelompok dengaln raltal-raltal 11 individu/kelompok monyet ekor palnjalng salralngaln (Haldi et al., 2019).
Pentingnyal dilalkukaln penelitialn tentalng studi ekologi monyet di kalwalsaln Hutaln Malngrove Kuallal Lalngsal aldallalh untuk memperoleh pengetalhualn mengenai populasi serta kebiasaan dan perilaku dari monyet ekor panjang yang ada di Kawasan Hutan Mangrove Kuala Langsa.
METODE PENELITIAN
Penelitialn ini dilalkukaln di kalwalsaln hutaln malngrove Kuallal Lalngsal, Kecalmaltaln Lalngsal Balralt, Provinsi Alceh (Gambar 1). Pengalmaltaln dilalkukaln paldal bulaln November 2022.
Penelitialn ini menggunalkaln metode focall alnimall salmpling. Focall alnimall salmpling merupalkaln metode yalng dilalkukaln dengaln mencaltalt semual kegialtaln daln interalksi sualtu saltwal selalmal dual periode walktu yalng di tentukaln dengaln intervall walktu 3 jalm pengalmaltaln yalitu paldal periode pertalmal dimulai pukul 06.00 s/d 09.00 WIB, daln periode dual pukul 16.00 s/d 18.00 WIB.
Teknik pengumpulaln daltal paldal penelitialn ini menggunalkaln teknik observalsi lalpalngaln yalitu
daltal mengenali perjumpalaln perilalku halrialn. Teknik observalsi aldallalh pengalmaltaln daln pencaltaltaln secalral sistemaltis fenomenal-fenomenal yalng diselidiki.
Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian
Data yang diperoleh dari proses sampling dialnallisis lebih lanjut dengan menggunakan rumus persentalse frekuensi perilalku halrialn berikut.
Al =
𝑋𝑌
× 100%
Keteralngaln :
Al : persentalse frekuensi/intensitals perilalku X : frekuensi/intensitals perilalku dallalm n jalm Y : totall frekuensi/intensitals perilalku dallalm n jalm
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian di kawasan Hutan Mangrove Kuala Langsa menunjukan bahwa populasi monyet ekor panjang (Malcalcal falsciculalris) yang terdapat di kawasan hutan mangrove Kuala Langsa berjumlah 165 ekor yang terdiri atas anakan, remaja dan dewasa.
Populasi monyet ekor panjang yang banyak di temukan di kawasan hutan mangrove Kuala Langsa disebabkan karena lokasi tersebut banyak sumber pakan serta pepohonan sebagai tempat aktivitasnya. Dalam penelitian ini juga ditemukan beragam perilaku harian yang
500 m
U
dilakukan monyet ekor panjang, yaitu bergeralk, bersualral, malkaln, inalktif (istiralhalt), grooming, algonistik, bermalin, daln kalwin (Gambar 2).
Galmbalr 2. Populalsi Monyet Ekor Palnjalng di lokalsi Penelitialn
Berdalsalrkaln dialgalralm dialtals dalpalt dilihalt populalsi monyet ekor palnjalng yalng aldal di lokalsi penelitialn berjumlalh 165, dimalnal terdalpalt tigal kaltegori yalng ditemukaln yalitu aldal kaltegori alnalkaln sejumlalh 53 ekor, lallu aldal kaltegori remaljal sejumlalh 54 ekor, sertal yalng teralkhir itu kaltegori dewalsal dengaln jumlalh 58 ekor (Tabel 1).
Talbel 1. Populalsi Monyet Ekor Palnjalng Berdalsalrkaln Stalsiun
No Stalsiun Alnalkaln Remaljal Dewalsal
1 Stalsiun 1 5 7 12
2 Stalsiun 2 29 33 22
3 Stalsiun 3 14 10 18
4 Stalsiun 4 5 4 6
Jumlalh 53 54 58
Dalri halsil pengalmaltaln yalng telalh dilalkukaln dalpalt dalpalt dilihalt balhwal di setialp stalsiun yalng telalh di tentukaln ditemukaln jumlalh yalng berbedal-bedal. Paldal st 1 di temukaln 24 ekor monyet dimalnal 2 ditemukaln 5 alnalkaln, 7 ekor remaljal daln 12 ekor dewalsal. Lallu paldal st 2 di temukaln 84 ekor monyet, dimalnal ditemukaln 29 ekor alnalkaln, 33 ekor remaljal daln jugal 22 ekor dewalsal. Stalsiun ini merupalkaln stalsiun yalng jumlalh monyet nyal palling balnyalk di temukaln.
Lallu jugal paldal stalsiun 3 jumlalh keseluruhaln yalng ditemukaln yalitu 42 ekor yalng terbalgi altals 14 ekor alnalkaln, 10 ekor remaljal daln 18 ekor dewalsal. Nalmun paldal stalsiun ini tidalk ditemukaln balyi moyet. Lallu yalng teralkhir yalitu stalsiun 4 dimalnal jumlalh individu yalng temukaln yalitu halnyal 15 ekor saljal yalng terbalgi altals 5 ekor alnalkaln, 4 ekor remaljal, daln 6 ekor dewalsal. Stalsiun ini merupalkaln stalsiun yalng jumlalh balyinyal palling balnyalk.
53
54
58
50 51 52 53 54 55 56 57 58 59
Anakan Remaja Dewasa
Berdalsalrkaln halsil pengalmaltaln selalmal 2 halri berturut-turut mulali dalri jalm 06.00 s/d 09.00 daln 16.00 s/d 18.00 WIB menunjukkaln balhwal perilalku monyet ekor palnjalng yalng teralmalti yalitul bergeralk, bersualral, malkaln, inalktif (istiralhalt), grooming, algonistik, bermalin, daln kalwin. Berdalsalrkaln halsil perhitungaln raltal-raltal persentalse prilalku yalng dilalkukaln oleh beberalpal monyet ekor palnjalng, perilalku kebialsalaln yalng mendominalsi yalitu bergeralk (27.2%), inalktif/istiralhalt (17%), grooming (15%), malkaln (13%), bermalin (11.33%), algonistik (7%), daln perilalku yalng jalralng dilalkukaln aldallalh bersualral (6.2%) daln kalwin (3.2%) (Gambar 3 dan 4).
Gallmballr 3. Histograllm Perilallku dalln Kebiallsallalln Monyet Ekor
Gambar 4. Perilaku kebiasaan monyet ekor panjang: a) bergerak; b) makan; c) kawin;
d) inaktif; e) bersuara; f) bermain; dan g) agonistik
Pembahasan
Jenis monyet pada Hutaln Malngrove Kuallal Lalngsal sebalgialn besalr adalah monyet ekor palnjalng (Malcalcal falsciculalris). Monyet ini memiliki bulu berwalrnal cokelalt kealbualn dengaln waljalh berwalrnal albu-albu kecoklaltaln sertal jalmbalng di pipi berwalrnal albu-albu daln aldal jugal monyet yalng memiliki jalmbul di altals kepallal. Dengaln ujung hidung yalng menyempit. Monyet mempunyali gigi seri yalng berbentuk sekop, gigi talring daln geralhalm untuk mengunyalh. Halsil pengalmaltaln terhadap perilalku monyet ekor palnjalng di Hutaln Malngrove Kuallal Lalngsal dialntalralnya yaitul bergeralk, bersualral, malkaln, inalktif, grooming, algonistik, bermalin, daln kalwin halsil pengalmaltaln alktivitals prilalku monyet ekor palnjalng disaljikaln paldal talbel berikut.
Perilalku bergeralk aldallalh perilalku yalngl setialp walktu dilalkukaln oleh semual malkhluk hidup. Salmal hallnyal paldal pengalmaltaln yalng telalh dilalkukaln yalng menunjukkaln balhwal perilalku bergeralklalh yalng palling sering dilalkukaln oleh monyet ekor palnjalng di Hutaln Malngore Kuallal Lalngsal. Perilalku tersebut seperti berjallaln dengaln talngaln daln kalki, beralyun-alyun paldal calbalng pohon, memalnjalt, daln mengejalr palral pengunjung (Mawardi et al., 2022). Perilalku bergeralk paldal monyet ekor palnjalng merupalkaln kegialtaln berjallaln, memalnjalt, melompalt, daln berpindalh tempalt. Jikal dilihalt dalri calral bergeralk malkal monyet ekor palnjalng merupalkaln sallalh saltu saltwal primaltal yalng menggunalkaln kalki depaln daln belalkalng dallalm berbalgali valrialsi untuk berjallaln daln berlalri (qualndralpedallisme) (Lee, 2012).
Perilalku inalktif/istiralhalt aldallalh prilalku monyet ekor palnjalng ketikal istiralhalt, seperti duduk dengaln tenalng daln tidur paldal calbalng-calbalng pohon. Perilalku ini sering dilalkukaln di calbalng pohon kalrenal calbalng pohon yalng rindalng merupalkaln tempalt yalng disukali monyet ekor palnjalng (Sinalgal, 2013). Perilalku ini merupalkaln perilalku non-sosiall yalng terjaldi dallalm sualtu populalsi berupal alktifitals duduk, berdiri, berbalring, daln menaltalp sekeliling. Perilalku istiralhalt penting untuk dilalkukaln oleh setialp individu setelalh melalkukaln alktifitals malkaln, bermalin, bersualral, daln alktifitals lalinnyal (Pratiwi & Anita, 2009).
Grooming aldallalh sualtu kebialsalaln dallalm bentuk sentuhaln yalng dilalkukaln dallalm kelompok primaltal. Perilalku ini dilalkukaln dengaln tujualn untuk meralwalt daln mencalri kutu disemual ralmbutnyal. Aldal dual malcalm calral grooming yalitu alllogrooming (dilalkukaln secalral berpalsalngaln altalu dilalkukaln dengaln individu lalin), daln alutogrooming (dilalkukaln sendiri altalu tidalk berpalsalngaln). Alllogrooming yalng dilalkukaln secalral berpalsalngaln dialsumsikaln sebalgali perilalku kooperaltif bergalbung yalng alkaln menghalsilkaln keuntungaln balgi kedual pihalk.
Alllogrooming jugal menjaldi sallalh saltu saltu calral untuk mempereralt hubungaln alntalr individu (Saputra et al., 2015).
Malkaln aldallalh rutinitals halrialn monyet ekor palnjalng di hutaln malngrove Kuallal Lalngsal. Perilalku malkaln terdiri dalri mengalmbil malkalnaln, memalsukkaln malkalnaln ke dallalm mulut, menyimpaln dallalm kalntung pipi, mengunyalh sertal menelaln malkalnaln. Malkalnaln yalng sering dimalkaln monyet ekor palnjalng berupal dalun mudal/dalun tual, kulit kalyu, seralnggal, jalgung, roti, kripik, permen, minumaln susu, daln minumaln kalleng. Perilalku bermalin jugal sering dilalkukaln oleh monyet ekor palnjalng di Hutaln Malngrove Kuallal Lalngsal. Kalrenal kehidupaln monyet yalng hidup berkelompok membualt merekal sering bermalin saltu salmal lalin, seperti bergulalt, kejalr- kejalraln, berguling-guling, daln bermalin dengaln objek (calbalng pohon, malkalnaln). Nalmun seiring bertalmbalhnyal usial monyet, jikal semalkin tual malkal alktifitals bermalin pun semalkin berkuralng.
Perilalku algonistik (berkelalhi) jugal lumalyaln sering dilalkukaln oleh monyet ekor palnjalng untuk mempertalhalnkaln wilalyalh kekualsalaln daln merebut malkalnalnaln dalri monyet lalin. Perilalku yalng dilalkukalnnyal seperti menerjalng, memukul, mengejalr, memekik, mencalkalr, daln mengalncalm dengaln membukal mulut dihaldalpaln lalwalnnyal. Perilalku bersualral sedikit jalralng dikelualrkaln oleh monyet ekor palnjalng di Hutaln Malngrove Kuallal Lalngsal. Kalrenal perilalku bersualral alkaln dilalkukaln oleh monyet ketikal bergeralk untuk mencalri malkaln daln berterialk untuk memberi petunjuk kepaldal kelompoknyal setelalh menemukaln malkalnaln. Bersualral jugal dilalkukaln monyet ekor palnjalng ketikal bertengkalr dengaln lalwalnnyal yalng bertujualn untuk menalkuti musuhnyal algalr terlihalt lebih hebalt.
Perilalku kalwin aldallalh perilalku yalng palling jalralng dilalkukaln oleh monyet ekor palnjalng di Hutaln Malngrove Kuallal Lalngsal. Hall ini didugal kalrenal monyet ekor palnjalng belum memalsuki malsal perkalwinaln. Perilalku kalwin halnyal dilalkukaln paldal periode walktu tertentu yalitu ketikal monyet ekor palnjalng betinal beraldal paldal periode estrus (biralhi). Perilaku kawin pada monyet ekor panjang dilakukan pada periode aktif dimana periode tersebut tidaklah teratur dan hanya terjadi pada waktu tertentu (Suprihandini, 1993).
KESIMPULAN
Populalsi monyet ekor palnjalng (Malcalcal falsciculalris) yalng aldal di hutaln Malngrove Kuallal Lalngsal berjumlalh 165 individu, terdiri daril 53 ekor anakan, 54 ekor remaja, dan 58 ekor monyet dewasa. Perilalku halrialn dari monyet ekor panjang di lokasi penelitian yalng teralmaltil aldallalh perilalku bergeralk, yaitu perilaku yang paling dominan teramati (27.2%), perilalku inalktif/istiralhalt (17%), grooming (15%), malkaln (13%), bermalin (11.33%), algonistik (7%), bersualral (6.2%), daln perilalku relatif sedikit teramati aldallalh perilalku kalwin (3.2%).
REFERENSI
Dharma, A. P., & Amirullah, G. (2019). Populasi Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) di Kawasan Batuan Kapur Jawa Barat. Wahana-Bio: Jurnal Biologi dan Pembelajarannya, 11(2), 68-76.
Falah, N., & Sabri, M. (2022, June). Spesies Primata di Kawasan Taman Hutan Raya Pocut Meurah Intan (Tahura PMI) Provinsi Aceh, Indonesia. In Prosiding Seminar Nasional Biotik (Vol. 8, No.
1, pp. 69-70).
Gumert, M. D., Rachmawan, D., Iskandar, E., & Pamungkas, J. (2012). Populasi monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Taman Nasional Tanjung Puting, Kalimantan Tengah. Jurnal Primatologi Indonesia, 9(1), 3-12.
Hadi, I., Tresnani, G., & Suana, I. W. (2019). Survey Populasi Monyet Ekor Panjang di Wilayah Selatan Lombok Timur. BioWallacea Jurnal Ilmiah Ilmu Biologi, 5(3), 125-133.
Husni, H., Rahmiyati, H., Mardiah, A., & Faskanu, I. (2018, April). Populasi Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Di Kawasan Gua Sarang Gampong Iboih Kecamatan Suka Karya Kota Sabang. In Prosiding Seminar Nasional Biotik (Vol. 5, No. 1).
http://dx.doi.org/10.22373/pbio.v5i1.2155.
Karimah, K. (2017). Peran Ekosistem Hutan Mangrove sebagai Habitat untuk Organisme Laut. Jurnal Biologi Tropis, 51-57. https://dx.doi.org/10.29303/jbt.v17i2.497.
Kusumadewi, M. R., Soma, I. G., & Wandia, I. N. (2014). Sebaran Geografi Populasi Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) di Semenanjung Badung. Jurnal Ilmu dan Kesehatan Hewan, 2(1), 39-47.
Lee, G. H., Thom, J. P., Chu, K. L., & Crockett, C. M. (2012). Comparing the relative benefits of grooming-contact and full-contact pairing for laboratory-housed adult female Macaca fascicularis. Applied Animal Behaviour Science, 137(3-4), 157-165.
https://doi.org/10.1016/j.applanim.2011.08.013.
Majid, I., Al Muhdar, M. H. I., Rohman, F., & Syamsuri, I. (2016). Konservasi hutan mangrove di pesisir pantai Kota Ternate terintegrasi dengan kurikulum sekolah. Jurnal bioedukasi, 4(2), 488- 496. http://dx.doi.org/10.33387/bioedu.v4i2.162.
Mawardi, A. L., Sarjani, T. M., Khalil, M., & Atmaja, T. H. W. (2022). POTENSI WILAYAH PESISIR
Mangrove sebagai Bioakumulator Limbah Logam.
https://repository.penerbiteureka.com/media/publications/557408-potensi-wilayah-pesisir- mangrove-sebagai-52218656.pdf.
Pratiwi, A. N., & Anita, S. (2009). Perilaku Harian Lutung (Trachypithecus cristatus, Raffles 1812) Di Penangkaran Pusat Penyelamatan Satwa Gadog, Ciawi-Bogor. Zoo Indonesia, 18(1).
http://dx.doi.org/10.52508/zi.v18i1.135.
Ratnasari, S., Ihsan, M., & Suhirman, S. (2019). Studi Perilaku Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Di Taman Wisata Alam (TWA) Suranadi Lombok Barat. Penbios: Jurnal
Pendidikan Biologi Dan Sains, 4(01), 09-22.
http://ejournal.unwmataram.ac.id/bios/article/view/161.
Ruhama, D. M. & Atmaja, T. H. W. (2018). Makanan dan minuman yang dikonsumsi monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di kawasan wisata ekosistem manggrove Kuala Langsa Provinsi Aceh. Jurnal IPA & Pembelajaran IPA, 2(1), 36-40.
Saputra, A., Marjono, M., Puspita, D., & Suwarno, S. (2015). Studi Perilaku Populasi Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) di Taman Wisata Alam Grojogan Sewu Kabupaten Karanganyar.
Bioeksperimen: Jurnal Penelitian Biologi, 1(1), 6-11.
https://doi.org/10.23917/bioeksperimen.v1i1.310.
Sinaga, S. M., Pranoto, U., & Surono, H. (2011). Pemanfaatan Habitat Oleh Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis Raffles 1821) di Kampus IPB Darmaga.
Sipahelut, P., Wakano, D., & Sahertian, D. E. (2020). Keanekaragaman Jenis Dan Dominansi Mangrove Di Pesisir Pantai Desa Sehati Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah. BIOSEL (Biology Science and Education): Jurnal Penelitian Science dan Pendidikan, 8(2), 160-170.
http://dx.doi.org/10.33477/bs.v8i2.1145.
Supartono, T. (2001). Studi Habitat dan Populasi Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis Raffles, 1821) di Kawasan Lindung HPHTI PT. Riau Andalan Pulp And Paper (Doctoral dissertation, IPB (Bogor Agricultural University).
Suprihandini, W. (1993). Studi variasi ritme aktivitas populasi monyet ekor panjang (Macaca fascicularis Raffles, 1821) menurut jenis kelamin dan kelas umur di Pulau Tinjil kabupaten Pandeglang Jawa Barat [Thesis]. Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Utari, E., Wahyuni, I., & Fadhilah, R. N. (2022). Journal of Large Mammal Species Diversity in Ujung Kulon National Park (A Preliminary Study of Development Research in Vertebrate Sub- Concept). Indonesian Journal of Biology Education, 5(2), 19-31.
http://dx.doi.org/10.31002/ijobe.v5i2.5991.
Ziyus, N. A., Setiawan, A., Dewi, B. S., & Harianto, S. P. (2019). Distribusi Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Di Taman Nasional Way Kambas. Jurnal Belantara, 2(1), 35-42.
https://doi.org/10.29303/jbl.v2i1.93.