• Tidak ada hasil yang ditemukan

TAJEN SEBAGAI MODAL BUDAYA DALAM PENGEMBANGAN WISATA BERBASIS MASYARAKAT DI DESA PAKRAMAN SUKASADA, SINGARAJA, BALI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TAJEN SEBAGAI MODAL BUDAYA DALAM PENGEMBANGAN WISATA BERBASIS MASYARAKAT DI DESA PAKRAMAN SUKASADA, SINGARAJA, BALI."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

TAJEN SEBAGAI MODAL BUDAYA DALAM PENGEMBANGAN WISATA BERBASIS MASYARAKAT DI DESA PAKRAMAN SUKASADA,

SINGARAJA, BALI

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Kajian Budaya

Oleh:

Made Prasta Yostitia Pradipta S701308011

(2)

TAJEN SEBAGAI MODAL BUDAYA DALAM PENGEMBANGAN WISATA BERBASIS MASYARAKAT DI DESA PAKRAMAN SUKASADA,

SINGARAJA, BALI

TESIS

Oleh

Made Prasta Yostitia Pradipta NIM S 701308011

Komisi Pembimbing

Nama Tanda Tangan Tanggal

Pembimbing I Prof. Dr. Warto, M. Hum

NIP 196109251986031001 ______________

Pembimbing II Dr. Titis Srimuda Pitana S.T., M. Trop. Arch

NIP 196806091994021001

______________

Telah dinyatakan memenuhi syarat Pada tanggal ... 2016

Ketua Program Studi S-2 Kajian Budaya Program Pascasarjana UNS

(3)

TAJEN SEBAGAI MODAL BUDAYA DALAM PENGEMBANGAN WISATA BERBASIS MASYARAKAT DI DESA PAKRAMAN SUKASADA,

SINGARAJA, BALI

TESIS

Oleh

Made Prasta Yostitia Pradipta NIM S 701308011

Telah dipertahankan di depan penguji dan dinyatakan telah memenuhi syarat

pada tanggal ... 2016 Tim Penguji :

Jabatan Nama Tanda Tangan

Ketua Dr. Wakit Abdullah M. Hum

NIP 196004011987031002 ____________

Sekretaris Dr. Supana M. Hum

NIP 196405061989031001 ____________

Anggota Penguji

Prof. Dr. Warto, M. Hum

NIP 196109251986031001 ____________

Dr. Titis Srimuda Pitana S.T., M. Trop. Arch

Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd NIP. 196007271987021001

Ketua Program Studi S-2 Kajian Budaya Program Pascasarjana UNS

(4)

PERNYATAAN KEASLIAN DAN PERSYARATAN PUBLIKASI

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa:

1. Tesis yang berjudul “Tajen Sebagai Modal Budaya dalam Pengembangan

Wisata Berbasis Masyarakat di Desa Pakraman Sukasada, Singaraja, Bali” ini

adalah karya penelitian yang saya lakukan sendiri dan tidak terdapat karya

ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik

serta tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh

orang lain, kecuali yang tertulis dengan acuan yang disebutkan sumbernya, baik

dalam naskah karangan dan daftar pustaka. Apabila ternyata di dalam naskah

tesis ini dapat dibuktikan terdapat unsur plagiasi, maka saya bersedia menerima

sangsi, baik tesis beserta gelar magister saya dibatalkan serta diproses sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Publikasi sebagian atau keseluruhan isi Tesis pada jurnal atau forum ilmiah

harus menyertakan tim promotor sebagai author dan Program Pascasarjana UNS

ketentuan publikasi ini, maka saya bersedia mendapat sanksi akademik yang

berlaku.

Surakarta,

Mahasiswa,

(5)

MOTTO

1. Jangan katakan bagaimana jadinya, tapi katakan bagaimana caranya?? (Made Prasta)

(6)

PERSEMBAHAN

Barisan kata-kata ini kupersembahkan untuk:

Ida Shang Hyang Widi Wasa Kedua orang tuaku tercinta

Melinda Mermani Ocktora Serra sebagai penyemangat Sahabat-sahabatku Prodi S-2 Kajian Budaya angkatan 2013 Almamaterku tercinta

(7)

ABSTRAK

Made Prasta Yostitia Pradipta. NIM: S701308011. 2016. Tajen Sebagai Modal Budaya dalam Pengembangan Wisata Berbasis Masyarakat di Desa Pakraman Sukasada, Singaraja, Bali. TESIS. Pembimbing I: Prof. Dr. Warto, M. Hum dan pembimbing II: Dr. Titis Srimuda Pitana, ST., M Trop. Arch. Program Studi Magister Kajian Budaya, Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Tajen dianggap sebuah proyeksi profan dari salah satu upacara yajna di Bali yang bernama tabuh rah. Tabuh rah merupakan sebuah upacara suci yang dilangsungkan sebagai kelengkapan saat upacara macaru atau bhuta yajna. Upacara

tabuh rah biasanya dilakukan dalam bentuk adu ayam, sampai salah satu ayam meneteskan darah ke tanah. Dalam perkembangannya, ritual suci tabuh rah mengalami pergeseran makna menjadi judi yaitu tajen. Perbedaan tabuh rah dengan tajen adalah, dimana dalam tajen dua ayam jantan diadu oleh para bebotoh sampai mati. Upacara

tabuh rah bersifat sakral, sedangkan tajen adalah murni bentuk praktik perjudian. Melalui tajen, Desa Pakraman Sukasada memiliki peluang yang sangat besar untuk dikembangkan menjadi wisata budaya berbasis masyarakat.

Penelitian ini dilakukan dalam ranah ilmu Kajian Budaya dengan menggunakan metode kualitatif dan tekhnik analisis data secara deskriptif kualitatif dan interpretatif. Di dalam penelitian ini teori Strukturasi Anthony Giddens dimanfaatkan untuk menjawab ketiga rumusan masalah penelitian yang dalam penggunaannya dikombinasikan dengan teori komodifikasi dari Karl Marx.

Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini ada tiga. Pertama, tajen yang dipraktekkan dalam kehidupan sosial budaya di Desa Pakraman Sukasada, Singaraja, Bali, yakni ada tiga bentuk tajen yaitu tabuh rah, tajen terang, dan tajen branangan.

Tajen branangan adalah bentuk tajen yang sering digunakan masyarakat Desa Pakraman Sukasada. Kedua, makna tajen sebagai modal budaya di Desa Pakraman

Sukasada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa telah terjadi profanisasi nilai-nilai sakral prosesi keagamaan tabuh rah menjadi bentuk perjudian sabung ayam oleh para penjudi. Meskipun tabuh rah dan tajen memiliki cara pelaksanaan yang sama, namun sebenarnya tabuh rah dan tajen merupakan dua aktivitas yang berbeda. Tabuh rah bagi masyarakat Desa Pakraman Sukasada dipandang sebagai ritual pemberian segehan

kepada bhuta kala agar tidak mengganggu kehidupan manusia. Adapun tajen lebih kepada perjudian dan merupakan perbuatan yang berdosa menurut agama Hindu.

Ketiga, salah satu strategi pengembangan yang tepat dalam mengembangkan tajen

adalah menjadi atraksi wisata budaya berbasis masyarakat dan berkelanjutan di Desa

Pakraman Sukasada, Singaraja, Bali, dapat dipahami melalui metode analisis SWOT dan respon masyarakat tentang tajen di Desa Pakraman Sukasada.

(8)

ABSTRACT

Made Prasta Yostitia Pradipta. NIM: S701308011. 2016. Tajen as a cultural asset in the Development of Community-Based Tourism in Pakraman village, Sukasada, Singaraja, Bali. THESIS. 1st Advisor: Prof. Dr. Warto, M. Hum and 2nd Advisor: Dr. Titis Srimuda Pitana, ST., M. Trop. Arch. Master of Cultural Studies, Postgraduate Program, Sebelas Maret University Surakarta.

Tajen considered a profane projection one of yajna ceremony in Bali called

tabuh rah. Tabuh rah is a sacred ceremony that was held as ceremonies macaru

completeness or bhuta yajna. Tabuh rah ceremony usually done in the form of cockfighting, until one chicken dripping blood onto the ground. During its development, the sacred rites tabuh rah shifted into gambling called tajen. Differences tabuh rah with

tajen are. In tajen, two roosters pitted by bebotoh until death, tabuh rah is a sacred ceremony while tajen is a pure form of gambling. Through tajen, Pakraman Sukasada has a tremendous opportunity to be developed into community-based cultural tourism.

This research was done in the realm of science Cultural Studies using qualitative methods and analysis data techniques by descriptive qualitative and interpretative. In this study, the theory of Anthony Giddens Structuration is used to answer the all third of research problems in its use and combined with commodification theory from Karl Marx.

There are three results obtained in this study. First, there are three forms tajen

practiced in social and cultural life in Pakraman Sukasada, Singaraja, Bali, namely;

tabuh rah, tajen terang, and tajen branangan. Tajen branangan is ususally used

Pakraman Sukasada Village. Second, the meaning tajen as cultural capital in Pakraman

Sukasada. The results showed that there has been a sacred values procession into a form of gambling cockfighting by gamblers. Although tabuh rah and tajen has the same way of implementing, but tabuh rah and tajen are two different activities. Tabuh rah for people Pakraman Sukasada seen as a rites gift to the bhuta kala to interfere with human life, while tajen more to be a gambling and is a sinful act according to Hindu religion.

Third, one of the development for appropriate strategies in developing tajen are into community-based cultural tourism attractions and sustainable in Pakraman Sukasada village, Singaraja, Bali, can be understood through a SWOT analysis method and the public response about tajen in Pakraman Sukasada village.

(9)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, atas

anugerahNya penulis dapat menemukan inspirasi yang menghasilkan pemikiran

sehingga menuntun penulis menulis hingga menyelesaikan tesis dengan judul: “Tajen

Sebagai Modal Budaya dalam Pengembangan Wisata Berbasis Masyarakat di Desa

Pakraman Sukasada, Singaraja, Bali”. Penulis menyadari dalam penyusunan Tesis ini

tanpa bantuan dari semua pihak tidak akan mencapai kesempurnaan. Oleh karena itu,

pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya

kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S., selaku Rektor UNS dan jajarannya.

2. Bapak Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd, selaku Direktur Program Pasca

sarjana UNS dan jajarannya.

3. Dr. Wakit Abdullah M. Hum, selaku Ketua Program Studi Kajian Budaya.

4. Dr. Supana M. Hum, selaku sekretaris ujian tesis penulis.

5. Prof. Dr. Warto, M.Hum, selaku dosen pembimbing I yang telah membimbing,

memberi saran, dan revisi yang berimbang kepada penelitian ini.

6. Dr. Titis Srimuda Pitana S.T., M.Trop.Arch, selaku dosen pembimbing II yang

telah memberikan masukan, saran, dan kritikan dalam penulisan kajian ini.

7. Para Dosen di Program Kajian Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta.

8. Semua informan dan semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu,

terima kasih atas dukungan dan bantuan yang telah diberikan selama

penyusunan laporan ini.

Surakarta,

Penulis

(10)

DAFTAR ISI

2.1.2 Pariwisata Berbasis Masyarakat ... 10

2.2 Landasan Teori ... 13

3.2 Bentuk dan Strategi Penelitian... 31

3.3 Jenis Data dan Sumber Data ... 32

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 33

3.5 Instrumen Penelitian ... 35

3.6 Validitas Data ... 35

(11)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 38

4.1 Desa Pakraman Sukasada ... 38

4.1.1 Gambaran Umum Desa Pakraman Sukasada ... 38

4.1.2 Sejarah Singaraja dan Desa Pakraman Sukasada ... 40

4.1.3 Letak Geografis Desa Pakraman Sukasada ... 43

4.1.4 Demografi Desa Pakraman Sukasada ... 45

4.3 Tajen Dijadikan Sebagai Modal Budaya di Desa Pakraman Sukasada ... 67

4.3.1 Makna Tradisi Tajen ... 67

4.3.2 Tekanan Modernitas Terhadap Makna Tradisi Tajen ... 72

4.3.3 Pergeseran Makna ... 76

4.3.4 Sudut Pandang Hindu ... 81

4.4 Strategi yang Tepat Dalam Pengembangan Tajen Sebagai Atraksi Wisata Budaya ... 82

4.4.1 Daya Tarik di Desa Pakraman Sukasada ... 84

4.4.2 Respon Masyarakat tentang Tajen di Desa Pakraman Sukasada... 87

4.4.3 Perencanaan Pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat ... 92

4.4.4 Strategi Pengembangan Tajen Sebagai Modal Budaya ... 94

4.4.5 Keberlanjutan Tajen Sebagai Atraksi Wisata Budaya ... 96

(12)

DAFTAR GAMBAR DAN TABEL

A. Daftar Gambar

Gambar 1: Diagram Kerangka Berpikir ... 29

Gambar 2: Bagan Proses Analisa Data ... 37

Gambar 3: Peta Singaraja, Buleleng ... 44

Gambar 4: Bebotoh yang Sedang Memasang Taji ... 60

Gambar 5: Gambar lapangan Permainan Judi Tajen ... 61

Gambar 6: Masyarakat sekitar yang berjualan di sekitar tempat tajen di Desa Pakraman Sukasada ... 66

Gambar 7: Tugu Selamat Datang Desa Pakraman Sukasada ... 111

Gambar 8: Jalan Masuk Desa Pakraman Sukasada ... 111

Gambar 9: Made Suseni (Penjual Makanan di Arena Judi Tajen) ... 112

Gambar 10: Bandar Judi (Judi Dadu) di sekitar Arena Tajen ... 112

Gambar 11: Juri Yang Sedang Memutar Ayam Untuk di Tarungkan ... 113

Gambar 12: Penjual Makanan di Sekitar Arena Judi Tajen ... 113

Gambar 13: Gambar Air Terjun Kembar Git-Git ... 114

Gambar 14: Jalanan di Sekitar Desa Pakraman Sukasada ... 114

Gambar 15: Pasar di Dekat Desa Pakraman Sukasada ... 115

Gambar 16: Patung Singa (Ikon Kota Singaraja) ... 115

B. Daftar Tabel Tabel 1: Kondisi Wilayah ... 45

Tabel 2: Kependudukan ... 46

Tabel 3: Lembaga Pemerintahan Desa ... 47

Tabel 4: Pertanian, Perkebunan, dan Peternakan ... 48

Tabel 5: Pariwisata Desa Pakraman Sukasada. ... 49

Tabel 6: Ketentuan Caru Panca Satha ... 52

Referensi

Dokumen terkait

Dan kepada Yesus Kristus, AnakNya yang tunggal, Tuhan kita, yang dikandung daripada Roh Kudus, lahir dari anakdara Maria, yang menderita di bawah pemerintahan Pontius

Setelah dilakukan pengumpulan data, pengolahan data serta analisis data maka hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada

Jl. Game ini dirancang dengan menggunakan Unity3D dan ditargetkan untuk platform Personal Computer. Perancangan game ini menggunakan Unity sebagai game engine, Adobe

Pondok Pesantren Bahrul Ulum untuk memperbaiki Ahlak dengan dorongan keinginan diri sendiri, orang tua, atau teman sepermaian dengan rutinitas yang dilakukan para

Kering pada Permukaan Rigid Pavement dan Flexible Pavement …..67 Tabel 4.26 Perhitungan Distribusi-t Kekesatan Rata-rata dalam Keadaan Basah pada Permukaan Rigid Pavement

Pada penelitian ini digunakan metode eksperimen dan simulasi secara numerik untuk mengetahui fenomena aliran yang terjadi pada pipa sudden contraction dengan memperhatikan

Analisa proksimat dilakukan pada perlakuan terbaik dari tempe kacang koro dengan parameter sensori warna, aroma, tekstur, dan kelebatan miselium yang disukai oleh panelis

Seperti yang dikemukan dalam pembahasan sebelumnya, bahwa sebagian besar dari kekayaan perusahaan adalah dalam bentuk persediaan (selain Aktiva tetap) sehingga penacatatan