• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan Efek Kopi Arabika (Coffea arabica) dan Kopi Robusta (Coffea canephora) Terhadap Tingkat Kewaspadaan dan Ketelitian Pada Perempuan Dewasa.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbandingan Efek Kopi Arabika (Coffea arabica) dan Kopi Robusta (Coffea canephora) Terhadap Tingkat Kewaspadaan dan Ketelitian Pada Perempuan Dewasa."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

iv ABSTRAK

PERBANDINGAN EFEK KOPI ARABIKA (Coffea arabica) DAN KOPI ROBUSTA (Coffea canephora) TERHADAP TINGKAT KEWASPADAAN DAN KETELITIAN PADA PEREMPUAN DEWASA

Edwin Pranata Laban, 2012 Pembimbing I Fen Tih, dr., M.Kes

Pembimbing II Pinandojo Djojosoewarno, dr., Drs., AIF

Kopi merupakan salah satu minuman yang banyak diminum saat ini karena dipercaya dapat meningkat kewaspadaan dan ketelitian. Jenis kopi yang sering dikonsumsi adalah kopi Arabica dan kopi Robusta. Kadar kafein dalam kopi Robusta lebih tinggi daripada kadar kafein dalam kopi Arabika. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efek kopi Arabika dan Robusta dalam meningkatkan kewaspadaan dan ketelitian pada perempuan dewasa.

Penelitian ini bersifat prospektif eksperimental menggunakan rancangan pre-pos tes yang bersifat komparatif. Data yang dinilai adalah efek kopi Arabika dan kopi Robusta terhadap peningkatan kewaspadaan dengan menggunakan Jhonson Pascal Test dan ketelitian dengan menggunakan Additional Sheet Test yang kemudian dibandingkan efeknya antara kopi Arabika dan kopi Robusta. Penelitian ini dilakukan pada 30 perempuan dewasa. Pengukuran data sebelum dan sesudah meminum kopi Arabika dan Robusta dianalisis dengan menggunakan uji “t” berpasangan, sedangkan untuk membandingkan efek kopi Arabika dan kopi Robusta digunakan uji “t” tidak berpasangan.

Hasil penelitian didapatkan bahwa kopi Arabika meningkatkan kewaspadaan sangat signifikan secara statistik (p≤ 0,01) dari rerata 110,5 detik menjadi 100,3 detik, serta meningkatkan ketelitian sangat signifikan secara statistik (p<0,01) dari rerata 42,293 menjadi 56,02. Kopi Robusta meningkatkan kewaspadaan sangat signifikan secara statistik (p<0,01) dari rerata 98,4 detik menjadi 85,8 detik dan serta meningkatkan ketelitian sangat signifikan secara statistik (p≤0,01) dari rerata 57,487 menjadi 71,703. Pada perbandingan efek antara kopi Arabika dan kopi Robusta terhadap kewaspadaan dan ketelitian perempuan dewasa didapatkan adanya perbedaan, namun tidak signifikan secara statistik (p > 0,05).

Kesimpulannya adalah kopi Arabika dan kopi Robusta meningkatkan kewaspadaan dan ketelitian pada perempuan dewasa, namun memiliki efek yang sama dalam meningkatkan ketelitian dan kewaspadaan.

(2)

v

ABSTRACT

THE COMPARISON OF THE EFFECT OF ARABICA COFFEE (Coffea arabica) AND ROBUSTA COFFEE (Coffea canephora) CONCERNING THE

ADULT WOMEN’S AWARENESS AND CAREFULNESS

Edwin Pranata Laban, 2012 1st Advisor Fen Tih, dr., M.Kes

2nd Advisor Pinandojo Djojosoewarno, dr., Drs., AIF

Coffee is one of the mostly-consumed drinks today. Many people believe that coffee can increase the awareness and carefulness. The mostly-consumed coffees are Arabica and Robusta. The amount of caffeine in Robusta is higher than in

concerning the increase of adult woman’s awareness and carefulness using the

additional sheet test which effect is also compared between Arabica and Robusta coffee. This research had been done to 30 adult women. The data was measured before and after drinking the Arabica and Robusta coffee and analyzed using the

“t” paired test. However, to compare the effect of Arabica and Robusta the

researcher used the “t” unpaired test.

The result of this research is that the Arabica coffee increases the awareness

statistically very significant (p≤ 0,01) from the average 110,5 second to 100,3 second, and Arabica also increase the carefulness statistically very significant (p<0,01) from the average 42,293 to 56,02. the Robusta coffee increases the awareness statistically very significant (p≤ 0,01) from the average 98,4 second to 85,8 second, and Arabica also increase the carefulness statistically very significant (p<0,01) from the average 57,487 to 71,703. In the comparison of the

Arabica and Robusta concerning the increase of adult woman’s awareness and

carefulness, the researcher found the different effect of those two coffees, however the effect is statistically not significant (p≤ 0,05).

As the conclusion, both Arabica and Robusta increase the adult women’s awareness and carefulness, however they have the same effect in increasing the awareness and carefulness.

(3)

viii DAFTAR ISI

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 2

1.4 Kegunaan Penelitian ... 3

1.4.1 Manfaat Akademis ... 3

1.4.2 Manfaat Praktis ... 3

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ... 3

1.5.1 Kerangka Penelitian ... 3

1.5.2 Hipotesis Penelitian ... 4

1.6 Metodologi Penelitian ... 4

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1 Kopi ... 6

2.1.1 Sejarah Kopi ... 6

(4)

ix

2.2.1 Deskripsi, Sediaan, dan Manfaat Kafein ... 10

2.2.2 Farmakodinamik Kafein ... 11

2.2.3 Farmakokinetik Kafein ... 12

2.2.4 Efek Neurologis Kafein ... 13

2.3 Kewaspadaan dan Ketelitian ... 14

2.3.1 Kewaspadaan ... 14

2.3.2 Ketelitian ... 15

2.3.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kewaspadaan dan Ketelitian ... 15

2.4 Anatomi ... 16

2.4.1 Formatio reticularis ... 16

2.4.2 Sistem Limbik ... 17

2.5 Fisiologi Kesadaran, Kewaspadaan, dan Ketelitian ... 18

2.5.1 Reseptor Inhibisi atau Eksitasi Sinaptik pada Membran Postsinaps ... 19

2.5.1.1 Eksitasi ... 19

2.5.1.2 Inhibisi ... 20

(5)

x

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 22

3.1 Bahan / Subjek Penelitian ... 22

3.1.1 Alat dan Bahan yang Digunakan ...22

3.1.2 Subjek Penelitian ... 22

3.2 Metode Penelitian ... 23

3.2.1 Desain Penelitian ... 23

3.2.2 Variabel Penelitian ... 23

3.2.2.1 Definisi Konsepsional Variabel ... 23

3.2.2.2 Definisi Operasional Variabel ... 23

3.2.3 Besar Sampel Penelitian ... 23

3.2.4 Prosedur Kerja ... 24

3.2.4.1 Persiapan sebelum penelitian ... 24

3.2.4.1.1 Sehari sebelum penelitian ... 24

3.2.4.1.2 Sebelum penelitian ... 24

3.2.4.2 Prosedur penelitian ... 25

3.2.5 Analisis data ... 25

3.2.5.1 Hipotesis Statistik ... 25

3.2.5.2 Kriteria Uji ... 27

4.1.1.2 Additional Sheet Test ... 29

4.1.2 Efek Kopi Robusta ... 30

4.1.2.1 Jhonson Pascal Test ... 30

(6)

xi

Jhonson Pascal Test ... 32

4.1.4 Perbandingan Efek Kopi Arabika dan Kopi Robusta Pada Additional Sheet Test ... 33

4.2 Pembahasan ... 33

4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 35

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 38

5.1 Kesimpulan ... 38

5.2 Saran ... 38

DAFTAR PUSTAKA ... 39

LAMPIRAN ... 41

(7)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kandungan Kafein Dalam Minuman ... 12 Tabel 4.1 Rerata Waktu Untuk Menyelesaikan Jhonson Pascal Test Sebelum dan Sesudah Meminum Kopi Arabika ... 28 Tabel 4.2 Hasil Uji “t” berpasangan Rerata Waktu Untuk Menyelesaikan Jhonson Pascal Test Sebelum dan Sesudah Meminum Kopi Arabika ... 29

Tabel 4.3 Perbedaan Jumlah Angka Dalam Additional Sheet Test Sebelum dan Sesudah Meminum Kopi Arabika ... 29 Tabel 4.4 Hasil Uji “t” berpasangan Perbedaan Jumlah Angka Dalam Additional Sheet Test Sebelum dan Sesudah Meminum Kopi Arabika ... 30 Tabel 4.5 Rerata Waktu Untuk Menyelesaikan Jhonson Pascal Test Sebelum dan Sesudah Meminum Kopi Robusta ... 30 Tabel 4.6 Hasil Uji “t” berpasangan Rerata Waktu Untuk Menyelesaikan Jhonson Pascal Test Sebelum dan Sesudah Meminum Kopi Robusta ... 31

(8)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tanaman Kopi Arabika ... 7

Gambar 2.2 Biji Kopi Arabika ... 8

Gambar 2.3 Tanaman Kopi Robusta ... 9

Gambar 2.4 Biji Kopi Robusta ... 9

Gambar 2.5 Rumus Struktur Kafein ... 10

Gambar 2.6 Formatio Reticularis ... 16

(9)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan Jhonson

Pascal Test sebelum dan sesudah diberi kopi Arabika ... 41

Lampiran 2 Jumlah angka yang dapat dijumlahkan dalam waktu tertentu pada Additional Sheet Test sebelum dan sesudah diberi kopi Arabika ... 42

Lampiran 3 Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan Jhonson Pascal Test sebelum dan sesudah diberi kopi Robusta ... 43

Lampiran 4 Jumlah angka yang dapat dijumlahkan dalam waktu tertentu pada Additional Sheet Test sebelum dan sesudah diberi kopi Robusta ... 44

Lampiran 5 Perbandingan Pre dan Post Test Pada Jhonson Pascal Test Dengan Uji “t” berpasangan ... 45

Lampiran 6 Perbandingan Pre dan Post Test Pada Additional Sheet Test Dengan Uji “t” berpasangan ... 46

Lampiran 7 Perbandingan Selisih Kopi Arabika dan Robusta Pada Jhonson Pascal Test Dengan Uji “t” tidak berpasangan ... 47

Lampiran 8 Perbandingan Selisih Kopi Arabika dan Robusta Pada Additional Sheet Test Dengan Uji “t” berpasangan ... 48

Lampiran 9 Jhonson Pascal Test ... 49

Lampiran 10 Additional Sheet Test Pre Test ... 50

Lampiran 11 Additional Sheet Test Post Test ... 51

Lampiran 12 Inform Consent ... 52

Lampiran 13 Lembar Persetujuan Komisi Etik Penelitian ... 54

(10)

56

RIWAYAT HIDUP

Nama : Edwin Pranata Laban

Nomor Pokok Mahasiswa : 0910160

Tempat/ Tanggal Lahir : Yogyakarta, 31 Agustus 1991

Agama : Kristen

Alamat : Jl. Hercules 73, Bandung

Riwayat Pendidikan:

SD Pangudi Luhur, Yogyakarta, lulus tahun 2003.

SMP Maria Immaculata, Yogyakarta, lulus tahun 2006.

SMA Kolese De Britto, Yogyakarta, lulus tahun 2009.

(11)

41

LAMPIRAN 1

Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan Jhonson Pascal Test sebelum dan sesudah diberi kopi Arabika

No. Sebelum (detik)

Sesudah (detik) No.

Sebelum (detik)

Sesudah (detik) No.

Sebelum (detik)

Sesudah (detik)

1. 112 92 11. 87 84 21. 111 114

2. 141 115 12. 102 100 22. 100 150

3. 95 85 13. 132 98 23. 102 89

4. 140 111 14. 134 105 24. 124 106

5. 105 90 15. 103 85 25. 105 89

6. 89 79 16. 118 94 26. 95 81

7. 109 106 17. 111 100 27. 155 151

8. 116 91 18. 158 144 28. 124 95

9. 102 97 19. 91 80 29. 98 94

(12)

42

LAMPIRAN 2

Jumlah angka yang dapat dijumlahkan dalam waktu tertentu pada Additional Sheet Test sebelum dan sesudah diberi kopi Arabika

No. Sebelum Sesudah No. Sebelum Sesudah No. Sebelum Sesudah

1. 37.8 54.8 11. 66.4 89 21. 40.2 41.2

2. 29.2 32.8 12. 40 54 22. 50.2 65.6

3. 48 56.6 13. 24.2 36 23. 50.4 54.2

4. 41 60.8 14. 30.8 49.2 24. 49.8 53

5. 61.2 76.4 15. 38.4 54.8 25. 42.2 57

6. 54.6 71.4 16. 41.6 47.2 26. 64 72.8

7. 49 61 17. 45.2 54.8 27. 50.2 57.2

(13)

43

LAMPIRAN 3

Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan Jhonson Pascal Test sebelum dan sesudah diberi kopi Robusta

No. Sebelum (detik)

Sesudah (detik) No.

Sebelum (detik)

Sesudah (detik) No.

Sebelum (detik)

Sesudah (detik)

1. 118 97 11. 74 61 21. 83 77

2. 102 110 12. 94 81 22. 154 78

3. 90 98 13. 110 89 23. 91 95

4. 101 91 14. 103 90 24. 107 92

5. 90 70 15. 89 81 25. 96 80

6. 72 60 16. 100 81 26. 77 70

7. 86 72 17. 95 77 27. 118 114

8. 104 71 18. 129 118 28. 93 89

9. 95 87 19. 91 80 29. 120 115

(14)

44

LAMPIRAN 4

Jumlah angka yang dapat dijumlahkan dalam waktu tertentu pada Additional Sheet Test sebelum dan sesudah diberi kopi Robusta

No. Sebelum Sesudah No. Sebelum Sesudah No. Sebelum Sesudah

1. 44.2 60 11. 86 99.8 21. 62.2 81.8

2. 53 59.2 12. 51.4 67.8 22. 65.4 84

3. 65.2 71.2 13. 39.8 55.4 23. 50.6 89.2

4. 58.4 68.8 14. 51.6 70.6 24. 61.4 68.8

5. 68.2 97.6 15. 57 65 25. 59 72.6

6. 70.2 88.4 16. 33.2 41.8 26. 78 99.4

7. 61.8 69.4 17. 54.4 70 27. 53 72.4

8. 62.6 83.2 18. 12.2 17.4 28. 61 63.4

9. 51.8 66 19. 72.8 95.4 29. 33.2 54.5

(15)

45

LAMPIRAN 5

Perbandingan Pre dan Post Test Pada Jhonson Pascal Test Dengan Uji “t” berpasangan

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 arabica_pre 110.5000 30 20.57576 3.75660

arabica_post 100.3000 30 20.44024 3.73186

Pair 2 robusta_pre 98.4000 30 17.45260 3.18639

robusta_post 85.8000 30 15.13480 2.76322

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 arabica_pre & arabica_post 30 .540 .002

Pair 2 robusta_pre & robusta_post 30 .598 .000

(16)

46

LAMPIRAN 6

Perbandingan Pre dan Post Test Pada Additional Sheet Test Dengan Uji “t” berpasangan

Paired Samples Statistic

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 arabica_pre 46.2933 30 12.79156 2.33541

arabica_post 56.0200 30 14.90423 2.72113

Pair 2 robusta_pre 56.4867 30 14.35248 2.62039

robusta_post 71.7033 30 17.49062 3.19334

Paired Samples Test

Pair 1 arabica_pre & arabica_post 30 .892 .000

(17)

47

LAMPIRAN 7

Perbandingan Selisih Kopi Arabika dan Robusta Pada Jhonson Pascal Test Dengan Uji “t” tidak berpasangan

Group Statistics

kopi N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

persentase_selisih arabica 30 7.6890 21.25832 3.88122

robusta 30 12.0730 11.17176 2.03967

t-test for Equality of Means

95% Confidence

Interval of the

Difference

t df

Sig.

(2-tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference Lower Upper

Equal variances assumed

Equal variances not assumed

-1.000 58 .322 -4.38400 4.38453 -13.16060 4.39260

(18)

48

LAMPIRAN 8

Perbandingan Selisih Kopi Arabika dan Robusta Pada Additional Sheet Test Dengan Uji “t” berpasangan

Group Statistics

kopi N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

persentase_selisih arabica 30 22.1560 16.39216 2.99279

robusta 30 28.4953 15.26025 2.78613

t-test for Equality of Means

95% Confidence

Interval of the

Difference

t df Sig.

(2-taile

d)

Mean

Difference

Std. Error

Difference Lower Upper

Equal variances assumed

Equal variances not assumed

-1.550 58 .126 -6.33933 4.08892 -14.52420 1.84553

(19)

49

LAMPIRAN 9

JHONSON PASCAL TEST

Pre Test

Kunci Jawaban

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z Q N E B T I U V C O Z W P D C M Y X G A H F J S L R

U J G O G Q D W M A H T L P F W C A S F V S H W O H K B M E B J D Y U Y O E K D H A O R D U P L W S

Post test

Kunci Jawaban

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z N K E P J O C G U Z D T V H I M L K F Y A W S O E R

(20)
(21)
(22)

52

LAMPIRAN 12

Email:

ethic.fkukmrsi@m ed.maranatha.edu

KOMISI ETIK PENELITIAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UK MARANATHA - R.S. IMMANUEL

BANDUNG

UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN

(INFORMED CONSENT)

Yang bertanda tangan dibawah ini:

N a m a :

U s i a :

Alamat :

Pekerjaan :

No. KTP/lainnya:

Dengan sesungguhnya menyatakan bahwa:

(23)

53

Perbandingan Efek Kopi Arabica (Coffea Arabica) dan Robusta (Coffea

canephora) Terhadap Kewaspadaan dan Ketelitian Perempuan Dewasa.

Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya dan tanpa paksaan.

Bandung,

Mengetahui, Yang menyatakan

Penanggung jawab penelitian, Peserta penelitian,

( Edwin Pranata Laban ) ( )

(24)

54

(25)

55

LAMPIRAN 14

(26)

1 beraktifitas atau saat sore hari saat bersantai. Banyak masyarakat menganggap dengan mengkonsumsi kopi sebelum beraktifitas dapat meningkatkan konsentrasi dan menghilangkan rasa kantuk sehingga banyak dikonsumsi oleh pekerja kantor, olahragawan, pelajar atau mahasiswa karena dipercaya efek tersebut mampu meningkatkan kinerja. Kopi memiliki beberapa efek pada orang dewasa seperti meningkat kewaspadaan dan ketelitian, meningkatkan fungsi kognitif, meningkatkan daya ingat, meningkatkan konsentrasi, mempertajam logika, meredakan serangan migrain, meningkatkan tekanan darah, mencegah penyakit Parkison dan Alzheimer. Namun kopi memiliki beberapa efek samping antara lain masalah gastrointestinal, hipertensi, perasaan gelisah dan berdebar-debar, susah tidur. Oleh karena itu minum kopi tidak boleh berlebihan (Chawla J.; 2008). Kopi memiliki beberapa varian, varian yang paling sering dikonsumsi adalah Robusta dan Arabika. Kopi Arabika lebih banyak diproduksi daripada kopi Robusta dan memiliki harga ekonomis yang lebih tinggi pula. Konsumsi kopi Arabika pun lebih tinggi karena rasanya yang lebih enak meskipun harga lebih mahal.

(27)

2

suasana hati yang tidak baik, keletihan akan mempengaruhi tingkat kewaspadaan dan ketelitian sesorang. Sama pentingnya dengan kecepatan merespon serta konsentrasi, perkembangan mental pun akan mempengaruhi dalam peningkatan kemampuan berpikir secara logis dan dalam memecahkan suatu masalah. Kemampuan ini kadang diinterpretasikan sebagai kecerdasan yang mampu membawa kesuksesan dalam bekerja. (Priguna Sidharta, 1999)

Dari hal-hal diatas terlihat bahwa kopi memang memiliki efek yang baik dalam meningkat kewaspadaan dan ketelitian serta memiliki beberapa varian, oleh karena itu penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut efek mengkonsumsi kopi Robusta dan Arabika terhadap tingkat kewaspadaan dan ketelitian terhadap perempuan dewasa.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah ini adalah:

1. Apakah kopi Arabika memilik efek terhadap tingkat kewaspadaan pada perempuan dewasa

2. Apakah kopi Arabika memiliki efek terhadap tingkat ketelitian pada perempuan dewasa

3. Apakah kopi Robusta memiliki efek terhadap tingkat kewaspadaan pada perempuan dewasa

4. Apakah kopi Robusta memiliki efek terhadap tingkat ketelitian pada perempuan dewasa

5. Apakah ada perbedaan efek antara kopi Arabika dan kopi Robusta terhadap tingkat kewaspadaan pada perempuan dewasa

6. Apakah ada perbedaan efek antara kopi Arabika dan kopi Robusta terhadap tingkat ketelitian pada perempuan dewasa

1.3 Maksud dan Tujuan

(28)

3

1. Mengetahui efek kopi Arabika terhadap tingkat kewaspadaan dan ketelitian pada perempuan dewasa

2. Mengetahui efek kopi Robusta terhadap tingkat kewaspadaan dan ketelitian pada perempuan dewasa

3. Mengetahui perbedaan efek antara kopi Arabika dan kopi Robusta terhadap tingkat kewaspadaan pada perempuan dewasa

4. Mengetahui perbedaan efek antara kopi Arabika dan kopi Robusta terhadap tingkat ketelitian pada perempuan dewasa

1.4 Kegunaan Penelitian

Manfaat akademis Karya Tulis Ilmiah ini adalah mengetahui perbandingan efek kopi Arabika dan Robusta terhadap tingkat kewaspadaan dan ketelitian pada perempuan dewasa.

Manfaat praktis penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan dapat memberi pengetahuan yang cukup pada masyarakat tentang perbandingan kopi terhadap ketelitian dan kewaspadaan.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 1.5.1 Kerangka Pemikiran

Kefein merupakan perangsang sususan saraf pusat yang bekerja pada formatio retikularis pusat eksitasi sehingga mampu meningkatkan kewaspadaan. Kafein sendiri adalah zat aktif yang terkandung dalam kopi.

Kewaspadaan adalah suatu keadaan dimana manusia menyadari sepenuhnya mengenai keadaan sekitar dan memberi perhatian terhadap keadaan tersebut, terutama apabila kita menyadari bagaimana masalah dan situasi keadaan tersebut, dan juga kemampuan untuk menyadari dan memberikan perhatian pada sesuatu dengan menggunakan panca indera kita sendiri. Kewaspadaan sendiri berkaitan erat dengan kecepatan reaksi, kemampuan bereaksi secara sadar dan tepat terhadap rangsang atau stimulus adekuat (penglihatan, pendengaran) yang diberikan. (Priguna Sidharta, 1999)

(29)

4

dalam keadaan aktif akan memfokuskan pikiran kita tatkala melakukan aktivitas kognitif, kaitannya dengan berpikir logis dan kemampuan mengingat. (Priguna Sidharta, 1999)

Kafein bekerja dengan cara menghambat adenosin yang berfungsi sebagai penghambat sistem saraf dimana adenosin sendiri bekerja melalui dua reseptor, yaitu reseptor A1 yang tersebar di hipokampus, cerebral, cerebral cortex, dan thalmus, sedangkan reseptor A2a tersebar di striatum, nucleus accumbens, dan

olfactory tubercle yang pada akhirnya kafein memberikan efek stimulasi pada

ARAS. Oleh karena itu tingkat kewaspadaan dan ketelitian seseorang dapat meningkat. Selain itu kafein juga menaikkan dopamin di otak, dopamin sendiri adalah neurotransmitter yang berperan dalam mengatur gerakan dan membentuk ingatan (Nelson and Gilbert, 2005).

Kafein sendiri terdapat di dalam kopi Arabika maupun kopi Robusta, namun kadar kafein dalam kopi Robusta lebih tinggi dibandingkan kopi Arabika. (Solinas, M. et al., 2002)

1.5.2 Hipotesis Penelitian Hipotesis penelitian ini adalah

1. Kopi Arabika meningkatkan kewaspadaan pada perempuan dewasa 2. Kopi Arabika meningkatkan ketelitian pada perempuan dewasa 3. Kopi Robusta meningkatkan kewaspadaan pada perempuan dewasa 4. Kopi Robusta meningkatkan ketelitian pada perempuan dewasa

5. Kopi Robusta memiliki efek yang lebih tinggi dalam meningkatkan kewaspadaan dibandingkan dengan kopi Arabika.

6. Kopi Robusta memiliki efek yang lebih tinggi dalam meningkatkan kewaspadaan dibandingkan dengan kopi Arabika.

1.6 Metodologi Penelitian

(30)

5

berpasangan dan t tidak berpasangan dengan α = 0,05. Tingkat kemaknaan dinilai berdasarkan nilai p ≤ 0,05.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

(31)

38 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari penelitian ini diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Kopi Arabika meningkatkan kewaspadaan pada perempuan dewasa. 2. Kopi Arabika meningkatkan ketelitian pada perempuan dewasa. 3. Kopi Robusta meningkatkan kewaspadaan pada perempuan dewasa. 4. Kopi Robusta meningkatkan ketelitian pada perempuan dewasa.

5. Kopi Robusta memiliki efek yang sama dengan kopi Arabika dalam meningkatkan kewaspadaan.

6. Kopi Robusta memiliki efek yang sama dengan kopi Arabika dalam meningkatkan ketelitian.

5.2 Saran

Penelitian ini merupakan penelitian pendahuluan yang dapat dilanjutkan dengan penelitian lanjutan seperti :

1. Penelitian mengenai perbandingan efek kopi Arabika dan Robusta terhadap fungsi kognitif pada perempuan dewasa.

(32)

39

DAFTAR PUSTAKA

1. Bolton, S., Null, G.. 1981. Caffeine Psychological Effects, Use and Abuse. : http://intraspec.ca/1981-v10n03-p202.pdf. 7 Mei 2012.

2. Chawla J. 2008. Neurologic Effect of Caffeine. http://emedicine.medscape.com/article/1182710-overview#a1. 12 Desember 2011.

3. Coffeechemistry. 2011. Differences between arabica and robusta coffee. http://www.coffeechemistry.com/index.php/General/Agriculture/differenc es-between-arabica-and-robusta-coffee.html. 17 November 2012.

4. Daniel S Wibowo. 2008. Neuroanatomi Untuk Mahasiswa Kedokteran. Malang : Bayumedia Publishing p. 74-75, 147-152.

5. Gunawan dan Sulistia Gan. 2009. Farmakologi dan Terapi. Edisi 5. Jakarta : Fakultas Kedokteran UI.

6. Guyton, A. C., Hall, J. E. 2006. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Penterjemah Irawati, Dian Ramadhani, Fara Indriyani, dkk. Edisi 11. Jakarta : EGC.

7. Indonesian Coffee Festival. 2012. Sejarah Kopi Indonesia. http://indonesiancoffeefestival.net/sejarah-kopi-indonesia. 6 Mei 2012.

8. Katzung, B. G. 2006. Basic and Clinical Pharmacology. 9 ed. Singapore : McGraw-Hill Companies.

9. Mahar Mardjono, Priguna Sidharta. 1999. Neurologi Klinis Dasar. Jakarta : PT. Dian Rakyat p. 137-150.

10. National Coffee Association USA. 2011. The history of coffee. http://www.ncausa.org/i4a/pages/index.cfm?pageid=68. 6 Mei 2012.

(33)

40

12. Nehliq A, Daval J. L., Debry G. 1992. Caffeine and the central nervous system: mechanisms of action, bichemical, metabolic and psychostimulant

effect. NCBI, 17(2):139-70.

13. Nutman, F. J. 1933. The Root System of Coffea Arabica L. I: Root systems in typical soils of British East Africa. II: The effect of some soil

conditions in modifying the normal root system. Emp J Exp Agric. p:

271-84, 285-96.

14. Shi J., Benowitz N. L., Denaro C. P., Sheiner L. B. 1993. Pharmacokinetic-pharmacodynamic modeling of caffeine: tolerance to

pressor effects. NCBI. 53 (1) : 6-14.

15. Snell, S. R. 2007. Snell’s Clinical Anatomy. 8 ed. Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins.

16. Solinas. M. 2002. ‘Caffeine induces dopamine and glutumate release in

the shell of the nucleus accumbens. J. of Neuroscience’ 22(15)

p.6321-6324.

17. Sunaryo R. 2005. Perangsangan Susunan Saraf Pusat. Dalam:Farmakologi & Terapi FKUI. Jakarta: Gaya Baru. H.231-33.

Referensi

Dokumen terkait

a. Lingkungan kerja memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap motivasi kerja karyawan. Lingkungan kerja mempengaruhi 11,7% perubahan motivasi kerja karyawan.

The research found there is fit between certained AIS characteristics with organizational structure and business strategy, but there is no differentiation fit on using

PENERAPAN PRINSIP 5 C TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KREDIT PADA PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT GUGUK SARAI. Bidang Studi

Dibandingkan dengan kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT), KLT mempunyai beberapa keuntungan, yaitu (1) KLT Memberikan Fleksibelitas yang lebih besar, dalam hal memilih

Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa kegiatan yang dilaksanakan oleh PDAM Kota Semarang sangat berguna bagi masyarakat setempat dan sangat memudahkan bagi

Kebiasaan makan seorang remaja yang seringkali tidak mementingkan kandungan gizi makanan, membuat seorang remaja lebih suka mengkonsumsi makanan cepat saji, sehingga

[r]

Strategi adalah rencana tentang serangkaian manuver, baik yang kasat mata maupun yang tak kasat mata, untuk lebih menjamin keberhasilan mencapai tujuan pembangunan