• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lamp II SK 302 Thn 2017 ttg IL.PT. GLOBAL(3)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Lamp II SK 302 Thn 2017 ttg IL.PT. GLOBAL(3)"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran II:

KEPUTUSAN BUPATI BARITO KUALA NOMOR : 188.44/ 302 /KUM/2017 TANGGAL 8 AGUSTUS 2017

TENTANG IZIN LINGKUNGAN KEGIATAN PEMBANGUNAN DAN OPERASIONAL PANGKALAN TRANSPORTIR BAHAN BAKAR MINYAK PT. GLOBAL BORNEO TRANSPORT DI TRANS KALIMANTAN SIMPANG 4 HANDIL BAKTI, KECAMATAN ALALAK, KABUPATEN BARITO KUALA,

TELAAHAN SEBAGAI DASAR ARAHAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN.

PT. Global Borneo Transport yang bergerak pada bidang transportir bbm industri, yang menyalurkan bbm industri kepada pihak industri. Penyaluran dilakukan dengan rit yang telah ditetapkan oleh perusahaan dengan pihak pembeli (industri) dengan menggunakan kendaraan angkutan armada truk tangki minyak yang siap melakukan pengiriman minyak.

Prakiraan dampak yang terjadi pada pembangunan dan operasional pangkalan transportir bahan bakar minyak PT. Global Borneo Transport dikaji mulai dari tahap pra konstruksi sampai tahap operasi, Analisa perkiraan dampak dilakukan dengan tujuan untuk memberikan gambaran bagaimana suatu komponen atau parameter lingkungan yang akan berubah akibat adanya suatu aktivitas/kegiatan manusia. Metode perkiraan dampak yang dipakai adalah pendekatan yang bersifat formal maupun non formal dengan menggunakan kriteria atau standar baku mutu lingkungan yang ada.

(2)

dilengkapi dokumen UKL dan UPL. pembangunan dan operasional pangkalan transportir bahan bakar minyak PT. Global Borneo Transport berpotensi untuk menimbulkan dampak terhadap lingkungan sekitar, baik berupa dampak positif maupun dampak negatif, untuk meminimalkan dampak yang terjadi dari suatu kegiatan tersebut maka perlu dilakukan perencanaan pengelolaan lingkungan usaha kegiatan. Perencanaan pengelolaan tersebut tertuang dalam dokumen sebagai pedoman dalam pengelolaan dan pemantauan lingkungan.

Berdasarkan kepada hasil prakiraan dan evaluasi terhadap dampak yang muncul akibat kegiatan pembangunan dan operasional pangkalan transportir bahan bakar minyak PT. Global Borneo Transport di Keluruhan Handil Bakti, Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala, diperkirakan akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan, baik yang bersifat positif maupun negatif. Komponen lingkungan yang terkena dampak tersebut meliputi komponen lingkungan fisik–kimia, biologi, sosial ekonomi dan budaya, serta kesehatan masyarakat dimana besaran dan sifat dampak akan bervariasi terhadap komponen lingkungan yang satu dengan komponen yang lainnya baik pada tahap pra konstruksi, tahap konsruksi dan tahap operasi.

Untuk mengetahui bagaimana suatu komponen lingkungan akan berubah akibat adanya suatu aktivitas/kegiatan manusia, maka dilakukan perkiraan dampak lingkungan. Metode perkiraan dampak yang digunakan adalah pendekatan yang bersifat formal maupun non formal dengan menggunakan kriteria atau standar baku mutu lingkungan yang ada sehingga perlu dilakukan arahan pengelolaan dan pemantauan. Pengelolaan terhadap dampak ini bertujuan untuk meminimalkan dampak negatif dan mengoptimalkan dampak positifnya. Dari rencana usaha dan/atau kegiatan yang dilaksanaan ini berdasarkan rona lingkungan dan dampak yang ditimbulkan maka pengelolaan yang dilakukan berdasarkan sumber dampak dan jenis dampak baik pada tahap pra konstruksi, tahap kontruksi dan tahap operasi, maka program kegiatan yang dilakukan adalah :

A. SUMBER DAN JENIS DAMPAK PADA TAHAP PRA KONSTRUKSI, KONSTRUKSI DAN OPERASI

(3)

Survey lapangan dimaksudkan untuk melihat dari dekat kondisi fisik, kimia dan biologi lingkungan serta data ekonomi sosial budaya, data kesehatan masyarakat setempat dan data-data perencanaan teknis lainnya. Kegiatan ini mempunyai dampak terhadap lingkungan yaitu pada komponen sosial ekonomi yaitu adanya keresahan pada masyarakat. Kegiatan ini berpengaruh pada ekososbud bersifat sesaat, dengan penjelasan dan pemberina informasi yang tepat, lengkap dan transparan pada masyarakat keresahan dapat dihindari. Pembebasan lahan tidak dilaksanakan karena lahan adalah milik sendiri.

Upaya pengelolaan yang harus dilakukan untuk meminalisasi dampak yang ditimbulkan adalah :

 Sosialisasi kegiatan yang akan dilakukan sehingga masyarakat dapat mengetahui secara jelas dan lengkap mengenai proyek pembangunan dan operasional pangkalan transportir bahan bakar minyak dan manfaatnya bagi masyarakat dan daerah sekitarnya. 2. Pengelolaan Dampak Terhadap Sosialisasi dan Perizinan

Kegiatan sosialisasi diprakirakan menimbulkan dampak positif dan negatif pada komponen sikap dan persepsi masyarakat, terutama bagi masyarakat sekitar yang terkait dengan lokasi pembangunan pangkalan transportir bahan bakar minyak. Dampak negatif yang muncul pada sikap dan persepsi masyarakat akan menghasilkan dampak lanjutan pada kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat. Kegiatan sosialisasi yang dilakukan secara terbuka yang melibatkan semua elemen yang terkait yang berlandaskan azas musyawarah untuk mufakat akan dapat mengeliminir sikap dan persepsi negatif dari masyarakat dan gangguan keamanan dan ketertiban yang dipicu oleh kecemburuan sosial. Hal ini juga didukung dengan pengurusan perizinan yang berlaku sebagai bentuk pentaatan terhadap peraturan dan perundangan yang berlaku. Dampak positif yang muncul antara lain adalah persepsi masyarakat akan kemudahan pengisian bahan bakar untuk kendaraan umum maupun pribadi.

Upaya pengelolaan yang harus dilakukan untuk meminalisasi dampak yang ditimbulkan adalah :

 Melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat tentang rencana pembangunan pangkalan transportir bahan bakar minyak secara keseluruhan kepada masyarakat.

(4)

3. Pengelolaan Dampak Terhadap Pembersihan Lahan

Pembersihan lahan meliputi pembersihan, pengurugan, dan pemadatan tanah. Penggunaan peralatan pada saat pembersihan lahan akan menghasilkan gas buang CO dan CO2 serta akan meningkatkan kebisingan dilokasi proyek. Selain itu lahan yang terbuka dan diikuti dengan kegiatan pengurugan serta pemadatan akan menimbulkan dampak terhadap komponen lingkungan hidrologi terutama terhadap arah aliran dan resapan air. Dampak primer yang ditimbulkan oleh kegiatan pembersihan lahan ini selanjutnya akan menimbulkan dampak negatif lanjutan pada komponen lingkungan lain yaitu kualitas air, biota air, kesehatan masyarakat, serta sikap dan persepsi masyarakat.

Upaya pengelolaan yang harus dilakukan untuk meminalisasi dampak yang ditimbulkan adalah :

 Melakukan pembersihan dan pematangan lahan sesuai dengan keperluan proyek, penggunaan penutup telinga (ear plug) bagi pekerja, mengisolasi air larian dengan membuat saluran keliling. 4. Pengelolaan Dampak Terhadap Mobilisasi Peralatan dan

Material Konstruksi

Kegiatan mobilisasi berupa pengangkutan peralatan dan material konstruksi berdampak terhadap lalu lintas darat terutama kemacetan dan kenyamanan berlalu lintas serta meningkatnya kerawanan lalulintas, terutama disegmen jalan menuju ke lokasi proyek. Hilir mudiknya truk-truk pengangkut material konstruksi ini juga menyebabkan meningkatnya kadar debu dan gas buang disepanjang jalan yang dilewati. Untuk itu perlu ditambahkan rambu-rambu lalu lintas disekitar pangkalan transportir bahan bakar minyak serta perlu adanya analisa dampak lalu lintas. Dampak primer yang timbul ini selanjutnya akan menimbulkan dampak negatif lanjutan terhadap kesehatan masyarakat serta sikap dan persepsi masyarakat.

Upaya pengelolaan yang harus dilakukan untuk meminalisasi dampak yang ditimbulkan adalah :

(5)

kendaraan pengangkut agar tidak terjadi pembakaran yang tidak sempurna, sedangkan untuk mengurangi tingkat kecelakaan dan kemacetan lalu lintas darat adalah dengan melakukan pengangkutan pada jam-jam tidak sibuk (sepi) dan penggunaaan sopir yang sadar berlalulintas serta pemasangan rambu-rambu lalulintas.

5.Pengelolaan Dampak Terhadap Penerimaan tenaga kerja konstruksi

Hampir seluruh peralatan dan material yang dibutuhkan dalam pembangunan Pembangunan dan Opersional Pangkalan Transportir Bahan Bakar Minyak di datangkan dari daerah Barito Kuala dan sekitarnya. Peralatan dan material diangkut dengan menggunakan jalan darat menuju lokasi kegiatan. Komponen kegitan yang mungkin menimbulkan dampak lingkungan terjadi pada komponen fisik kimia yaitu adanya peningkatan konsentrasi debu di udara, meningkatkan kebisingan serta meningkatnya kemacetan. Dampak ini sifatnya sementara dan pada lokasi tertentu saja sehingga dampak dapat berkurang bila pekerjaan berakhir.

Upaya pengelolaan yang harus dilakukan untuk meminalisasi dampak yang ditimbulkan adalah :

 Mengutamakan tenaga kerja lokal dalam penerimaan tenaga kerja konstruksi.

 Melakukan penerimaan tenaga kerja secara terbuka dan transparan

6. Pengelolaan Dampak Terhadap Pembangunan konstruksi fisik pangkalan transportir bbm

Pangkalan Transportir Bahan Bakar Minyak yang akan dibangun terdiri atas kanopi untuk mobil dan motor, Ruang kantor, Ruang genset, Toilet dan Gudang.

Pada tahap ini komponen kegiatan yang menimbulkan dampak lingkungan terjadi pada komponen fisik kimia yaitu adanya peningkatan konsentrasi debu di udara serta kebisingan. Namun dampak ini hanya bersifat sesaat saja sehingga dampak tidak berlanjut.

(6)

 Perawatan peralatan yang digunakan sehiingga kebisingan, gas buang dan ceceran minyak dapat diminimalkan. Penggunaan ear plug bagi pekerja, pemberlakuan peraturan-peraturan K3, meminimalkan perubahan tata guna lahan dan sistem hidrologis dengan melakukan pembangunan fisik pangkalan transportir bahan bakar minyak sesuai dengan keperluan dan tetap menyediakan lahan terbuka hijau yang cukup, serta membuat saluran keliling dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang manfaat keberadaan pangkalan transportir bahan bakar minyak bagi masyarakat sekitar.

7. Pengelolaan Dampak Terhadap Pembangunan Sarana dan prasarana penunjang

Sarana dan prasarana penunjang untuk kelancaran operasional Pangkalan Transportir Bahan Bakar Minyak yang akan dibangun meliputi jalan masuk, , drainase, jaringan listrik, tempat sampah, instalasi untuk pemadam kebakaran, Olie catcher, Sumur pantau dan lainnya. Untuk pembuatan sumur pantau akan didesain dengan kedalaman lebih dari 3 m dengan konstruksi dari beton cor-coran dan dilengkapi dengan pipa PVC dimater 4˝ ditambah ijuk dan kerikil. Pada sumur pantau ini bagian atas akan ditutup dengan pelat berukuran tebal 3 mm. Di sekitar lokasi kegiatan akan dipasang rambu-rambu lalu lintas terutama diareal jalan masuk serta akan dipasang lampu penerangan jalan yang berguna untuk mencegah terjadinya kecelakan. Pada tahap ini komponen kegiatan yang dapat menimbulkan dampak pada lingkungan bersifat negatif. Kegiatan ini menimbulkan dampak negatif yaitu penurunan kualitas udara dan peningkatan kebisingan. Upaya pengelolaan yang harus dilakukan untuk meminalisasi dampak yang ditimbulkan adalah :

(7)

8.Pengelolaan Dampak Terhadap Penerimaan tenaga kerja Pengelola Pangkalan Transportir BBM

Pengangkatan pegawai Pangkalan Transportir Bahan Bakar Minyak dimaksudkan adalah pengangkatan pegawai Pangkalan Transportir Bahan Bakar Minyak kontrak. Pegawai ini merupakan pegawai yang bertugas pada pengelolaan Kantor, keamanan, pengelolaan kebersihan dan yang lebih penting adalah tenaga pelayanan distribusi. Pada tahap ini komponen lingkungna yang terkena dampak adalah komponen sosial ekonomi dimana terjadi keresahan pada masyarakat yaitu adanya perasaan sentiment like and dislike dalam penerimaan pegawai.

Tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan adalah tenaga kerja yang mempunyai ketrampilan atau keahlian pada bidang kerjanya serta mempunyai pengalaman. Tenaga kerja yang direkrut diharapkan dapat melaksanakan pekerjaannya secara mandiri. Tenaga kerja yang dibutuhkan pada tahap operasional adalah tenaga kerja lapangan, Operasional kantor, bengkel, keamanan dan bagian logistik yang keseluruhan berjumlah 61 orang.

Upaya pengelolaan yang harus dilakukan untuk meminalisasi dampak yang ditimbulkan adalah :

 Penerimaan tenaga kerja secara tranparan lebih mengutamakan masyarakat local sesuai dengan tingkat pendidikan dan keterampilan yang dibutuhkan, seleksi kesehatan bagi tenaga kerja serta memberikan keterampilan dan kesempatan kepada masyarakat sekitar untuk berusaha dibidang jasa/usaha yang secara langsung maupun tidak langsung terkait dengan keberadaan pangkalan transportir bahan bakar minyak.

9. Pengelolaan Dampak Terhadap Operasional Pangkalan Transportir Bahan Bakar Minyak

Pengoperasionalan Pangkalan Transportir Bahan Bakar Minyak dimaksudkan adalah pelayanan utama yaitu pelaksanaan distribusi bahan bakar minyak serta pelayanan penunjang yaitu perbengkelan. Penyaluran bahan bakar minyak (BBM) di distribusikan kepada konsumen/perusahaan-perusahan yang berada diwilayah Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur.

(8)

akibat tumpahan, bocoran bahan bakar dan oli. Dampak lingkungan lain dari tahap operasional ini adalah adanya penambahan kemacetan akibat adanya antrian pada jam-jam sibuk, sehingga dimungkinkan timbulnya dampak sekunder yaitu peningkatan kebisingan, polutan udara (CO, NO2, SO2, serta debu) bagi lingkungan. Dampak sekunder dari kegiatan operasional Pangkalan Transportir Bahan Bakar Minyak adalah rawan terjadi kebakaran. Selain kegiatan operasional tersebut akan ada kegiatan domestik seperti penggunaan kamar mandi, toilet, air wudhu dan akan menghasilkan air limbah domestik yang akan dikelola melalui aliran menuju septic tank.

Adapun tahapan kegiatan operasional Transportir PT. Global Borneo Transport antara lain :

a. Mempersiapkan armada darat berupa truck tangki yang telah lulus uji dari Dishubkominfo maupun badan Metereologi dan Geofisika setempat.

b. Untuk pengiriman kepada konsumen melalui Moda Darat/ Truck tangki akan dilakukan pemompaan BBM dengan menggunakan selang isap dan bongkar melalui alat flowmeter/ alat ukur BBM sesuai dengan ukuran kapasitas masing-masing truck tangki sesuai dengan permintaan, untuk selanjutnya dikirimkan kepada konsumen.

c. Truck tangki yang digunakan untuk pengiriman BBM kepada Konsumen yang selesai diisi akan dilakukan pengukuran menggunakan alat sundingan tera dan pasta, selanjutnya tangki dilakukan penyegelan pada masing-masing menhol/ penutup penempungan BBM baik untuk pengisian maupun pengeluaran BBM.

d. Mempersiapkann surat kirim berupa berita acara penerimaan BBM, Faktur, Invoice, Delivery Note/ Surat Jalan, Delivery Orders/ Bukti Tebus kepada Konsumen.

e. Selanjutnya BBM siap untuk didistribusikan kepada konsumen.

Upaya pengelolaan yang harus dilakukan untuk meminalisasi dampak yang ditimbulkan adalah :

(9)

 Melakukan penanaman pohon yang mampu menyerap bahan pencemar udara dan meredam suara bising disekitar lokasi pangkalan transportir bahan bakar minyak.

 Pembuatan larangan menyalakan api disekitar lokasi yang ada bahan berbahaya untuk menghindari terjadinya kebakaran.

 Menyediakan alat/sistem pemadam kebakaran.

 Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) bagi karyawan seperti masker dan kacamata.

 Melakukan pengaturan antrian keluar masuk dan lalulintas disekitar pangkalan transportir bahan bakar minyak dengan cara pemasangan rambu dan menyediakan tenaga kerja untuk pengaturan lalulintas.

10.Pengelolaan Dampak Terhadap Operasional Genset dan Pemeliharaan sarana dan prasarana

Operasional genset jika terjadi pemadaman aliran listrik akan menimbulkan bunyi sehingga akan berdampak terhadap komponen lingkungan kebisingan. Operasional genset juga akan menghasilkan gas buang seperti CO, NO2, dan SO2 (bahan pencemar udara) sehingga kadar kadar gas buang tersebut diudara menjadi meningkat dan akan menurunkan kualitas udara, disamping itu perawatannya akan menghasilkan oli bekas yang bersama aliran permukaan akan masuk ke badan air sehingga mempengaruhi kualitas perairan tersebut.

Pada tahap operasi yang perlu diperhatikan adalah : a. Sistem pembuangan sampah

(10)

selanjutnya masuk kedalam sistem pengelolaan sampah yang dilakukan pemerintah Kabupaten Barito Kuala.

b. Sistem drainase

Kegiatan drainase menyangkut aspek area tangkapan, pengaliran air hujan, peresapan air dan pengumpulan air pada areal Pangkalan Transportir Bahan Bakar Minyak dilakukan dengan cara pembuatan saluran keliling. Komponne kegiatan ini akan berdampak pada aspek lingkungan fisik kimia yaitu terjadinya genangan dan penularan penyakit.

c. Sistem pembuangan air limbah

Kegiatan pembuangan air limbah/atau sisa buangan olie akan ditangkap dengan menggunakan oil catcher yang didesain sedemikian rupa di areal Pangkalan Transportir Bahan Bakar Minyak. Dibuat juga drainase keliling untuk mengelola buangan air tersebut.

Upaya pengelolaan yang harus dilakukan untuk meminalisasi dampak yang ditimbulkan adalah :

 Melakukan perawatan genset serta sarana dan prasarana secara berkala, menempatkan genset pada suatu ruang yang mampu mengurangi tingkat kebisingan yang ditimbulkannya dan mengurangi ceceran pelumas dan BBM serta melakukan penanaman pohon yang mampu menyerap bahan pencemar udara dan kebisingan disekitar pangkalan transportir bahan bakar minyak.

B. REKOMENDASI KELAYAKAN LINGKUNGAN

Dari hasil analisis prakiraan dampak penting dan evaluasi dampak penting, maka kegiatan Pembangunan dan Operasional Pangkalan Transportir Bahan Bakar Minyak PT. Global Borneo Transport di Trans Kalimantan Simpang 4 Handil Bakti, Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala dapat dinilai layak dengan beberapa pertimbangan sebagai berikut :

(11)

2000 tentang RTRW Kalimantan Selatan Tahun 2000-2015 dan Peraturan Daerah Kabupaten Barito Kuala nomor 6 tahun 2012. 2. Aspek teknis kegiatan Pembangunan dan Operasional Pangkalan

Transportir Bahan Bakar Minyak PT. Global Borneo Transport di Trans Kalimantan Simpang 4 Handil Bakti, Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala telah didesain sedemikian rupa sehingga terjamin keamanannya dan akan dibangun sesuai dengan prosedur perijinan yang akan diperoleh.

3. Penanganan dampak terhadap lingkungan dapat ditangani dengan segera dan tidak memerlukan teknologi yang sangat canggih namun lebih bersifat penanganan yang dilakukan secara umum bila memang dampak tersebut terjadi. Dari dampak yang timbul telah diberikan rancangan dan rumusan tindakan yang bersifat mudah dilakukan baik melalui pendekatan teknis, pendekatan sosial-ekonomi-budaya maupun pendekatan institusi.

4. Dari aspek kemitraan dengan pihak masyarakat terutama masyarakat di wilayah Kelurahan Handil Bakti Kecamatan Alalak menjadi wilayah administrasi proyek yang mendapat dampak langsung telah dapat dilakukan komunikasi dan pendekatan atau sosialisasi bersama yang menguntungkan kedua belah pihak

5. sehingga proses pengelolaan dampak pada aspek adanya gesekan atau ketidaksepahaman dengan masyarakat sekitar dapat segera diminimalisir.

Dari beberapa pertimbangan tersebut, maka kegiatan Pembangunan dan Operasional Pangkalan Transportir Bahan Bakar Minyak PT. Global Borneo Transport di Trans Kalimantan Simpang 4 Handil Bakti, Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala layak bagi lingkungan.

BUPATI BARITO KUALA,

(12)

Referensi

Dokumen terkait

Bertanggung jawab untuk melaporkan hasil pelaksanaan pemantauan indikator mutu dan pelaksanaan clinical pathway serta kegiatan-kegiatan mutu lainnya kepada Ketua Komite

Peraturan Daerah tersebut juga mengadopsi Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan yang telah dirubah dengan

Pada hari ini Senin tanggal Delapan bulan Juli tahun Dua Ribu Tiga Belas dimulai Pukul 10.30 WIB s/d Pukul 23.59 WIB dengan mengambil tempat di Dinas Bina Marga dan Cipta

Untuk mencapai pelayanan prima diperlukan organisasi yang tertib. Itulah sebabnya perlu untuk memperkuat budaya organisasi sehingga dapat mendukung peningkatan mutu.. dapat

Sehubungan dengan hasil evaluasi penawaran penawaran saudara, perihal penawaran Pekerjaan P/P Jaringan Tersier Dan Sambungan Rumah Kecamatan Nunukan Selatan ( DAK

Since the change in net deferred tax assets and liabilities is reflected on the income statement as deferred tax expense or recovery, the judgment for when deferred taxes move

Pada hari ini Senin tanggal Delapan bulan Juli tahun Dua Ribu Tiga Belas dimulai Pukul 10.30 WIB s/d Pukul 23.59 WIB dengan mengambil tempat di Dinas Bina Marga dan Cipta

Pada hari ini Senin tanggal Delapan bulan Juli tahun Dua Ribu Tiga Belas dimulai Pukul 10.30 WIB s/d Pukul 23.59 WIB dengan mengambil tempat di Dinas Bina Marga dan Cipta