Lampiran I
KEPUTUSAN BUPATI BARITO KUALA
NOMOR : 188.44/ 302 /KUM/2017
TANGGAL 8 AGUSTUS 2017
TENTANG IZIN LINGKUNGAN KEGIATAN
PEMBANGUNAN DAN OPERASIONAL
PANGKALAN TRANSPORTIR BAHAN BAKAR
MINYAK PT. GLOBAL BORNEO TRANSPORT
DI TRANS KALIMANTAN SIMPANG 4 HANDIL
BAKTI, KECAMATAN ALALAK, KABUPATEN
BARITO KUALA,
Matrik Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) Kegiatan Pembangunan
dan Operasional Pangkalan Transportir Bahan Bakar Minyak
PT. Global Borneo Transport.
Sumber
Dampak Jenis Dampak
Besaran Dampak
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Institusi Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup
Ket Bentuk Upaya
Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi
Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Lokasi
Tahap Pra Konstruksi
Kegiatan survey lokasi
Kegiatan survey lokasi diprakirakan akan menimbulkan dampak terhadap sikap dan
25-50
orang
Sosialisasi kegiatan yang akan dilakukan sehingga masyarakat dapat mengetahui secara jelas dan lengkap mengenai
Masyarakat sekitar lokasi proyek (Desa Handil Bakti)
Pada tahap prakonstruksi, yakni selama kegiatan survey lokasi
Melakukan wawancara
Masyarakat disekitar pangkalan transportir bahan bakar minyak.
1 kali selama tahap prakonstruksi dan berlanjut pada tahap konstruksi dan operasi dengan frekuensi 1 kali
a. Pelaksana
PT. Global Borneo Transport b. PengawasDinas Lingkungan Hidup Batola dan Instansi terkait lainnya
-persepsi masyarakat, terutama berkaitan dengan keresahan dan
kekhawatiran masyarakat dimana keberadaan pangkalan transportir bahan bakar minyak akan menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan dan masyarakat sekitar. Dengan sosialisasi kepada masyarakat tentang keberadaan pangkalan transportir bahan bakar minyak, terutama manfaat yang nantinya dapat
proyek pembangunan dan operasional pangkalan transportir bahan bakar minyak dan manfaatnya bagi masyarakat dan daerah sekitarnya.
dirasakan masyarakat, diharapkan dapat mengeliminir dampak negatif pada kegiatan survey lokasi.
Kegiatan sosialisasi dan perizinan
Kegiatan sosialisasi diprakirakan menimbulkan dampak positif dan negatif pada komponen sikap dan persepsi masyarakat, terutama bagi masyarakat sekitar yang terkait dengan lokasi pembangunan pangkalan transportir bahan bakar minyak. Dampak negatif yang muncul pada sikap dan persepsi
20-50 org
Melaksanakan sosialisasi minyak secara keseluruhanperizinan yang diperlukan
Masyarakat sekitar lokasi proyek (Desa Handil Bakti)
Pada tahap prakonstruksi, yakni selama kegiatan sosialisasi dan perizinan
Melakukan wawancara
Masyarakat disekitar pangkalan transportir bahan bakar minyak.
1 kali selama tahap prakonstruksi dan berlanjut pada tahap konstruksi dan operasi dengan frekuensi 1 kali setiap 6 bulan
a. Pelaksana
PT. Global Borneo Transport b. PengawasDinas Lingkungan Hidup Batola dan Instansi terkait lainnya c. Pelaporan
Bupati Batola Up. Dinas Lingkungan Hidup Batola
oleh
kecemburuan sosial. Hal ini juga didukung dengan pengurusan perizinan yang berlaku sebagai bentuk pentaatan terhadap peraturan dan perundangan yang berlaku. Dampak positif yang muncul antara lain adalah persepsi masyarakat akan kemudahan pengisian bahan bakar untuk kendaraan umum maupun pribadi.
Tahap Konstruksi
Kegiatan pembersihan lahan
Pembersihan lahan meliputi pembersihan,
10-100
meter dr
lokasi
Melakukan pembersihan dan pematangan
Tapak proyek
dan sekitarnya Selama tahap konstruksi dan dilanjutkan ke
Melakukan pengukuran langsung
Areal pangkalan transportir bahan bakar
Selama tahap konstruksi dan berlanjut pada
a. Pelaksana
PT. Global Borneo Transport-pengurugan, dan pemadatan tanah. Penggunaan peralatan pada saat pembersihan lahan akan menghasilkan gas buang CO dan CO2 serta
akan meningkatkan kebisingan dilokasi proyek. Selain itu lahan yang terbuka dan diikuti dengan kegiatan pengurugan serta pemadatan akan menimbulkan dampak terhadap komponen lingkungan hidrologi terutama terhadap arah aliran dan resapan air.
lahan sesuai dengan keperluan proyek,
penggunaan penutup telinga (ear plug) bagi pekerja, mengisolasi air larian dengan membuat saluran keliling.
tahap
operasional dilapangan (in situ) terhadap parameter yang mudah berubah, sedangkan terhadap parameter lainnya dilakukan pengambilan sample selanjutnya dilakukan analisa dilaboratorium sesuai dengan jenis parameter yang dianalisa.
minyak dan
sekitarnya. tahap operasi dengan frekuensi setiap 6 bulan sekali
b. Pengawas Dinas Lingkungan Hidup Batola dan Instansi terkait lainnya c. Pelaporan
Dampak primer yang ditimbulkan oleh kegiatan pembersihan lahan ini selanjutnya akan menimbulkan dampak negatif lanjutan pada komponen lingkungan lain yaitu kualitas air, biota air, kesehatan masyarakat, serta sikap dan persepsi masyarakat.
Kegiatan mobilisasi peralatan dan material konstruksi
Kegiatan mobilisasi berupa pengangkutan peralatan dan material konstruksi berdampak terhadap lalu lintas darat terutama kemacetan dan
10-100
meter dr
lokasi
Terhadap penurunan kualitas udara dan peningkatan kebisingan yang mungkin terjadi, upaya
pengelolaan lingkungan yang dilakukan adalah dengan cara mengurangi kecepatan
Jalur angkutan menuju lokasi proyek
Selama tahap kegiatan berlangsung.
Melakukan pengukuran langsung dilapangan (in situ) terhadap parameter yang mudah berubah, sedangkan terhadap parameter lainnya dilakukan pengambilan sample
Tapak proyek
dan sekitarnya. Selama tahap konstruksi dengan frekuensi setiap 6 bulan sekali
a. Pelaksana
PT. Global Borneo Transport b. PengawasDinas Lingkungan Hidup Batola dan Instansi terkait lainnya c. Pelaporan
Bupati Batola Up. Dinas Lingkungan Hidup Batola
-kenyamanan berlalu lintas serta meningkatnya kerawanan lalulintas, terutama disegmen jalan menuju ke lokasi proyek. Hilir mudiknya truk-truk pengangkut material konstruksi ini juga
menyebabkan meningkatnya kadar debu dan gas buang disepanjang jalan yang dilewati. Untuk itu perlu ditambahkan rambu-rambu lalu lintas disekitar pangkalan transportir bahan bakar minyak serta perlu adanya analisa
kendaraan untuk mengurangi kebisingan dan menghimbau kepada pemilik dan sopir kendaraan pengangkut agar tidak terjadi pembakaran yang tidak sempurna, sedangkan untuk mengurangi tingkat kecelakaan dan kemacetan lalu lintas darat adalah dengan melakukan pengangkutan pada jam-jam tidak sibuk (sepi) dan penggunaaan sopir yang sadar berlalulintas serta pemasangan rambu-rambu lalulintas.
dampak lalu lintas. Dampak primer yang timbul ini selanjutnya akan menimbulkan dampak negatif lanjutan terhadap kesehatan masyarakat serta sikap dan persepsi masyarakat.
Kegiatan penerimaan tenaga kerja konstruksi
Tenaga kerja diperlukan baik pada tahap konstruksi maupun tahap operasional. Kegiatan penerimanan tenaga kerja konstruksi akan menimbulkan dampak terhadap parameter demografi
15 org
Mengutamakan tenaga kerja lokal dalam penerimaan tenaga kerja konstruksi. Melakukan penerimaan tenaga kerja secara terbuka dan transparan
Masyarakat sekitar lokasi proyek.
Selama tahap konstruksi
Melakukan pengukuran langsung dilapangan dan wawancara.
Masyarakat sekitar pangkalan transportir bahan bakar minyak.
Selama tahap konstruksi dengan frekuensi setiap 6 bulan sekali
a. Pelaksana
PT. Global Borneo Transport b. PengawasDinas Lingkungan Hidup Batola dan Instansi terkait lainnya c. Pelaporan
Bupati Batola Up. Dinas Lingkungan Hidup Batola
serta prioritas terhadap tenaga kerja lokal, maka diperkirakan kegiatan penerimaan tenaga kerja akan menimbulkan dampak dengan intensitas yang kecil dan tergolong dampak negatif tidak penting terhadap komponen lingkungan.
Kegiatan pembangunan konstruksi fisik pangkalan transportir bahan bakar minyak
Kegiatan pembangunan konstruksi fisik pangkalan transportir bahan bakar minyak, disamping menimbulkan kebisingan juga
mengeluarkan gas buang
10-100
meter dr
lokasi
Perawatan peralatan yang digunakan sehiingga kebisingan, gas
buang dan
ceceran minyak dapat
diminimalkan. Penggunaan ear plug bagi pekerja, pemberlakuan peraturan-peraturan K3,
Tapak proyek dan sekitarnya.
Selama tahap konstruksi.
Melakukan pengukuran langsung dilapangan (in situ) terhadap parameter yang mudah berubah, sedangkan terhadap parameter lainnya dilakukan pengambilan sample selanjutnya
Tapak proyek dan sekitarnya.
Selama tahap konstruksi dengan frekuensi setiap 6 bulan sekali
a. Pelaksana
PT. Global Borneo Transport b. PengawasDinas Lingkungan Hidup Batola dan Instansi terkait lainnya c. Pelaporan
Bupati Batola Up. Dinas Lingkungan Hidup Batola
-(polutan), ceceran minyak, merubah ruang, tanah dan lahan serta sistem hidrologis (terutama daerah resapan dan aliran permukaan). Perubahan komponen lingkungan ini akan menimbulkan dampak lanjutan terhadap kualitas air, biota air, kesehatan masyarakat serta sikap dan persepsi masyarakat dan gangguan kamtibmas.
meminimalkan perubahan tata guna lahan dan sistem hidrologis dengan
melakukan pembangunan fisik pangkalan transportir bahan bakar minyak sesuai dengan keperluan dan tetap
menyediakan lahan terbuka hijau yang cukup, serta membuat saluran keliling dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang manfaat keberadaan pangkalan transportir bahan bakar minyak bagi masyarakat sekitar.
dilakukan analisa dilaboratorium sesuai dengan jenis parameter yang dianalisa.
Kegiatan pembangunan sarana dan prasarana penunjang
Pembangunan sarana dan prasarana penunjang diperkirakan
10-100
meter
dari lokasi
Perawatan peralatan yang digunakan sehiingga kebisingan, gas
Tapak proyek
dan sekitarnya Selama tahap konstruksi Melakukan pengukuran langsung dilapangan (in situ) terhadap
Tapak proyek
dan sekitarnya. Selama tahap konstruksi dengan frekuensi setiap 6 bulan sekali
a. Pelaksana
PT. Global Borneo Transport b. Pengawas-akan meningkatkan debu, gas polutan dan kebisingan serta ceceran minyak dan merubah ruang, tanah dan lahan serta sistem hidrologis. Dampak primer yang timbul akan menimbulkan dampak sekunder dan tersier terhadap komponen kualitas air, biota darat dan air, kesehatan masyarakat, sikap dan persepsi masyarakat yang pada akhirnya akan menimbulkan gangguan pada keamanan dan
buang dan ceceran minyak dapat
diminimalkan. Penggunaan ear plug bagi pekerja, pemberlakuan peraturan-peraturan K3, meminimalkan perubahan tata guna lahan dan sistem hidrologis dengan
melakukan pembangunan fisik pangkalan transportir bahan bakar minyak sesuai dengan keperluan dan tetap menyediakan lahan terbuka hijau yang cukup, serta membuat saluran keliling dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang manfaat keberadaan pangkalan transportir bahan bakar minyak bagi masyarakat
parameter yang mudah berubah, sedangkan terhadap parameter lainnya dilakukan pengambilan sample selanjutnya dilakukan analisa dilaboratorium sesuai dengan jenis parameter yang dianalisa.
Dinas Lingkungan Hidup Batola dan Instansi terkait lainnya c. Pelaporan
ketertiban
masyarakat. sekitar.
Tahap Operasi
Kegiatan penerimaan tenaga kerja pengelola pangkalan transportir bahan bakar minyak
Penerimaan tenaga kerja pengelola pangkalan transportir bahan bakar minyak akan meningkatkan pendapatan dan sosial ekonomi bagi tenaga kerja yang diterima sebagai tenaga kerja. Tetapi karena penerimaan tenaga kerja yang dilakukan terbatas dan berdasarkan tingkat keahlian yang dibutuhkan, maka kondisi demikian akan memacu munculnya persepsi dan
60 orang
Penerimaan tenaga kerja secara tranparan lebihmengutamakan masyarakat local sesuai dengan tingkat pendidikan dan keterampilan yang dibutuhkan, seleksi kesehatan bagi tenaga kerja serta memberikan keterampilan dan kesempatan kepada masyarakat sekitar untuk berusaha dibidang jasa/usaha yang secara langsung maupun tidak langsung terkait dengan keberadaan pangkalan transportir bahan bakar minyak.
Masyarakat disekitar lokasi pangkalan transportir bahan bakar minyak
Selama tahap operasi terutama pada saat penerimaan tenaga kerja pengelola pangkalan transportir bahan bakar minyak
Melakukan pengukuran langsung dilapangan dan wawancara.
Masyarakat disekitar lokasi pangkalan transportir bahan bakar minyak.
Selama tahap operasi dengan frekuensi setiap 6 bulan sekali
a. Pelaksana
PT. Global Borneo Transport b. PengawasDinas Lingkungan Hidup Batola dan Instansi terkait lainnya c. Pelaporan
Bupati Batola Up. Dinas Lingkungan Hidup Batola
tenaga kerja yang lain dan masyarakat sekitarnya, namun bisa juga jenis penyakit menular yang ada
dimasyarakat menulari para tenaga kerja pendatang.
Kegiatan operasional pangkalan transportir bahan bakar minyak
Pengoperasia n pangkalan transportir bahan bakar minyak diprakirakan akan menimbulkan dampak terhadap komponen lingkungan fisik kimia yaitu tercemarnya badan air dan air tanah akibat tumpahan, bocoran bahan bakar dan oli. Selain
10-100
meter dr
lokasi
Membuat saluran drainase keliling yang bermuara pada kolam/bak kutipan minyak
Melakukan penanaman pohon yang mampu menyerap bahan pencemar udara dan meredam suara bising disekitar lokasi
pangkalan transportir bahan bakar
Tapak proyek dan sekitarnya
Selama tahap operasi berlangsung
Pengukuran langsung dilapangan dan wawancara.
Tapak proyek dan sekitarnya serta
masyarakat disekitar pangkalan transportir bahan bakar minyak.
Selama tahap operasi dengan frekuensi setiap 6 bulan sekali
a. Pelaksana
PT. Global Borneo Transport b. PengawasDinas Lingkungan Hidup Batola dan Instansi terkait lainnya c. Pelaporan
Bupati Batola Up. Dinas Lingkungan Hidup Batola
-itu operasional pangkalan transportir bahan bakar minyak akan berdampak pada transportasi darat berupa kemacetan lalu lintas dan meningkatnya intensitas kecelakaan, terutama pada saat keluar masuk armada Truk tangki pada saat jam-jam sibuk. Keadaan seperti ini juga akan berdampak terhadap peningkatan kebisingan, kualitas udara, serta debu. Perubahan kualitas air, kualitas udara,
minyak
Pembuatan larangan menyalakan api disekitar lokasi yang rawan kebakaran untuk menghindari terjadinya kebakaran
Menyediakan alat/sistem pemadam kebakaran
Melakukan pengaturan antrian Keluar masuk truk angkutan ke pangkalan dan lalulintas disekitar pangkalan transportir bahan bakar minyak dengan cara
kebisingan dan selanjutnya akan menimbulkan dampak terhadap kesehatan masyarakat. Pada saat operasional pangkalan transportir bahan bakar minyak juga rawan terjadinya kecelakaan kebakaran. Operasional pangkalan transportir bahan bakar minyak juga akan membuka perekonomia n
yang secara langsung maupun tidak langsung erkait dengan keberadaan pangkalan transportir bahan bakar minyak, seperti penjual BBM eceran, makanan dan minuman dan lain-lain.
Kegiatan operasional genset dan pemeliharaan sarana dan prasarana
Operasional genset akan menghasilkan gas buang sisa dari proses pembakaran BBM berupa asap yang mengandung berbagai senyawa polutan seperti CO, SO2, dan NO2,
sehingga akan menambah kandungan senyawa-senyawa
5-25 m
dari lokasi
genset
Melakukan perawatan genset serta sarana dan prasarana secara berkala, menempatkan genset pada suatu ruang yang mampu mengurangi tingkat kebisingan yang
ditimbulkannya dan mengurangi ceceran pelumas dan BBM serta melakukan penanaman pohon yang
Tapak proyek
dan sekitarnya Selama tahap operasi berlangsung
Melakukan pengukuran langsung dilapangan (in situ) terhadap parameter yang mudah berubah, sedangkan terhadap parameter lainnya dilakukan pengambilan sample selanjutnya dilakukan analisa dilaboratorium sesuai dengan jenis parameter yang dianalisa.
Tapak proyek
dan sekitarnya. Selama tahap operasi dengan frekuensi setiap 6 bulan sekali
a. Pelaksana
PT. Global Borneo Transport b. PengawasDinas Lingkungan Hidup Batola dan Instansi terkait lainnya c. Pelaporan
Bupati Batola Up. Dinas Lingkungan Hidup Batola
-tersebut diudara. Operasional genset juga akan menghasilkan bunyi, sehingga akan meningkatkan nilai
kebisingan dilokasi pangkalan transportir bahan bakar minyak dan sekitarnya. Berubahnya nilai kualitas udara dan tingkat kebisingan di lokasi pangkalan transportir bahan bakar minyak dan sekitarnya akan berdampak lanjutan terhadap kesehatan masyarakat. Disamping itu didalam
perawatan genset serta pemeliharaan sarana dan prasarana akan menghasilkan ceceran oli dan minyak yang bersama aliran permukaan akan masuk ke badan air sehingga akan mempengaru hi kualitas perairan tersebut. Sedangkan oli bekas akan ditampung dalam drum yang diletakkan dalam gudang untuk dijual.