• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lamp II SK. No.79 Thn 2015 ttg Izin Lingkungan PT. Berkat Puteri Abadi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Lamp II SK. No.79 Thn 2015 ttg Izin Lingkungan PT. Berkat Puteri Abadi"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran II

Keputusan Bupati Barito Kuala Nomor  188.44/   79   /KUM/2015 Tanggal 27 Pebruari 2015

TENTANG IZIN LINGKUNGAN KEGIATAN PEMBANGUNAN  SPBU    PT.   BERKAT PUTERI   ABADI   DI   JALAN   GUBERNUR SARKAWI   ­   JALAN   LINGKAR   UTARA, DESA   TERANTANG,   KECAMATAN MANDASTANA,  KABUPATEN BARITO KUALA, PROVINSI KALIMANTAN SELATAN        

TELAAHAN   SEBAGAI   DASAR   ARAHAN   PENGELOLAAN   DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN.

Pembangunan   dan   operasional   SPBU  PT.   Berkat   Puteri   Abadi   di   Jalan Gubernur   Sarkawi   ­   Jalan   Lingkar   Utara,   Desa   Terantang,   Kecamatan Mandastana  di Kabupaten Barito Kuala diperkirakan akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan, baik langsung maupun tak langsung dan dapat bersifat positif maupun negatif.

Prakiraan dampak yang terjadi dengan keberadaan SPBU ini dikaji mulai dari tahap Pra Konstruksi sampai tahap Pasca Operasi. Analisa prakiraan dampak   dilakukan   dengan   tujuan   untuk   memberikan   gambaran bagaimana   suatu   komponen   atau   parameter   lingkungan   yang   akan berubah   akibat   adanya   SPBU.   Metode   prakiraan   dampak   yang   dipakai adalah   pendekatan   yang   bersifat   formal   maupun   non   formal   dengan menggunakan   kriteria   atau   standar   baku   mutu   lingkungan   yang   ada. Dampak yang akan timbul dengan adanya pembangunan dan operasional SPBU  adalah  komponen   lingkungan  sekitar  proyek,   terutama  pada  saat konstruksi   maupun   operasi,   komponen   lingkungan   tersebut   meliputi komponen   lingkungan   fisik­kimia,   biologi,   sosekbud   dan   kesehatan masyarakat.

(2)

Dari rencana usaha dan/atau kegiatan yang dilaksanaan ini berdasarkan rona lingkungan  dan dampak  yang  ditimbulkan maka pengelolaan  yang dilakukan berdasarkan sumber dampak dan jenis dampak baik pada tahap pra konstruksi, tahap kontruksi, tahap operasi dan tahap pasca operasi, maka program kegiatan yang dilakukan adalah :

A. SUMBER   DAN   JENIS   DAMPAK   PADA   TAHAP   PRA   KONSTRUKSI, KONSTRUKSI, OPERASI DAN PASCA OPERASI

 1. Pengelolaan Dampak Terhadap Pengadaan dan Pembebasan Lahan Pembersihan lahan diprakirakan berdampak terhadap komponen sosial ekonomi,   terutama   terhadap   pendapatan   rumah   tangga.   Bagi   mereka yang memiliki tanah atau lahan di lokasi rencana proyek, maka mereka akan mendapat ganti rugi atas lahan mereka tersebut. Ganti rugi lahan merupakan penerimaan uang tunai bagi keluarga yang lahannya terkena proyek. Besarnya nilai yang mereka terima tergantung pada luas lahan masing­masing   yang   dibebaskan.   Dampak   positif   yang   muncul   dapat berlangsung   singkat   jika   penduduk   yang   menerima   ganti   rugi   tidak dapat   memanfaatkan   secara   optimal   uang   tersebut,   dan   kelompok masyarakat  yang   demikian   akan  berpotensi  menyebabkan   munculnya persepsi   negatif   pada   tahapan   kegiatan   selanjutnya   yang   akan berdampak lanjutan terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat. Upaya pengelolaan yang harus dilakukan untuk meminalisasi dampak yang ditimbulkan adalah :

• Memberikan nilai ganti rugi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. • Melakukan   sosialisasi   secara   terbuka   dan   jujur   hingga   kelapisan

masyarakat paling bawah (level desa) terutama masyarakat yang areal dampak.

• Melakukan   sosialisasi   secara   berkelanjutan   sesuai   dengan   tahapan kegiatan yang melibatkan masyarakat.

• Dilaksanakan   berdasarkan   peraturan   yang   berlaku   dengan melibatkan stake holder  terkait, terutama menyangkut harga tanah atau   ganti   rugi   tanah/lahan,   mengedepankan   musyawarah   dan mufakat, serta menggunakan pendekatan persuasive.

2. Pengelolaan Dampak Terhadap Perencanaan dan Sosialisasi

(3)

Dari besaran dampak Sosial ekonomi, sikap dan persepsi masyarakat serta   kamtibmas   setelah   Kegiatan   Perencanaan   dan   Sosialisasi dibandingkan dengan rona awal. Mengingat Kegiatan Perencanaan dan Sosialisasi   masih   dalam   tahapan   proses,   maka   dampak   kegiatan mempunyai   intensitas   yang   kecil   dan   dapat   menimbulkan   persepsi positif dari masyarakat.

Upaya pengelolaan yang harus dilakukan untuk meminalisasi dampak yang ditimbulkan adalah :

• Melakukan   sosialisasi   secara   terbuka   dan   jujur   hingga   kelapisan masyarakat   paling   bawah   (level   desa)   terutama   masyarakat   areal dampak.

• Melakukan sosialisasi secara berkelanjutan sesuai dengan tahapan kegiatan yang melibatkan masyarakat.

3. Pengelolaan   Dampak   Terhadap   Mobilisasi   Peralatan   dan   Material Konstruksi

Kegiatan mobilisasi berupa pengangkutan peralatan dan bahan­bahan konstruksi   berdampak   terhadap   lalulintas   darat   terutama   kemacetan dan   kenyamanan   berlalu   lintas   serta   meningkatnya   kecelakaan lalulintas,   terutama   di   segmen   jalan   menuju   ke   lokasi   proyek.   Hilir mudiknya truk­truk pengangkut material konstruksi juga menyebabkan meningkatnya   kadar   debu   dan   gas   buang   di   sepanjang   jalan   yang dilewati.   Dampak   primer   yang   timbul   selanjutnya   akan   menimbulkan dampak   negatif   lanjutan   terhadap   kesehatan   masyarakat   serta   sikap dan persepsi masyarakat.

Upaya pengelolaan yang harus dilakukan untuk meminalisasi dampak yang ditimbulkan adalah :

• Menyediakan dan wajib memakai APD untuk para pekerja.  • Pekerja dibina agar terhindar terhadap Kecelakaan kerja. • Pemberi bantuan pengobatan bagi karyawan yang sakit.

• Pemeriksaan   secara   berkala   bagi   karyawan  Mengasuransikan   para pekerja.

4. Pengelolaan Dampak Terhadap pembersihan dan pematangan lahan Pekerjaan   pembersihan   dan   pematangan   lahan   dengan   penutupan vegetasi galam dan jenis vegetasi rawa lainya, karena luas lahan yang cukup kecil maka keseluruhan dilakukan secara mekanis yaitu dengan mendorong vegetasi menggunakan bulldozer selanjutnya diurug dengan tanah penutup.

(4)

mengakibatkan   terjadinya   perubahan   iklim   mikro,   yaitu   terjadi penurunan kelembaban dan peningkatan suhu, kualitas air dan tanah. Upaya pengelolaan yang harus dilakukan untuk meminalisasi dampak yang ditimbulkan adalah :

• Segera   melakukan   penanaman   dan   pemeliharaan   berbagai   jenis pepohonan   cepat   tumbuh   dan   perindang   pada   tempat­tempat   yang terbuka di sekitar areal sempadan sungai, kiri dan kanan jalan pada pembukaan lahan.

• Membuat kolam tampungan sementara sebelum dibuang ke sungai. • Segera membuat ruang hijau pada jalur pembersihan lahan dengan

tanaman multicroping untuk menyerap air limpasan permukaan yang membawa material liat/TSS ke badan perairan

• Membuat   water   bodies   disekitar   wilayah   pembersihan   lahan   untuk pembangunan infrastruktur agar air kembali meresap kedalam tanah dan material bias diendapkan.

• Melakukan perawatan ada sedimenpond dan water bodies yang telah dibuat agar berfungsi optimal.

• Menyisakan  sekitar 1­10 % dari luas 3.960 m2 untuk areal tanaman baik sebagai taman maupun sebagai ruang terbuka hijau dipinggir­ pinggir   pagar   dan   lain­lain,   yang   mampu   mempertahankan   dan sebagai kontrol kesuburan dilingkungan SPBU.

5. Pengelolaan Dampak Terhadap Mobilisasi Tenaga Kerja operasional Kegiatan   penerimaan Tenaga   kerja   pada   tahap   operasi   nantinya seoptimal mungkin akan mempergunakan tenaga kerja yang berdekatan dengan lokasi kegiatan, sehingga efesiensi dan efektivitas ekonomi dapat dicapai dan tentunya akan disesuaikan dengan keahlian ataupun skil yang dibutuhkan oleh pihak manajemen SPBU PT. Berkat Puteri Abadi pada tahap operasi. Estimasi tenaga kerja yang dibutuhkan untuk tahap kegiatan   operasi   SPBU   berjumlah   29   orang,   antara   lain   terdiri   dari penjaga counter, security, administrasi kantor, pengawas dan operator tangki isi

Upaya pengelolaan yang harus dilakukan untuk meminalisasi dampak yang ditimbulkan adalah :

• Merekruetmen tenaga kerja local sesuai kemampuan dan lowongan  kerja yang ada.

• Memberikan gaji/upah kepada karyawan sesuai UMP/UMR. • Memasukan karyawan sebagai peserta jamsostek.

(5)

Tahap pertama adalah kegiatan penerimaan BBM dilakukan dari mobil tangki   pengangkut   BBM   ke   dalam   Tangki   Timbun,   pada   proses pengisian ini yang perlu diperhatikan dan dicermati adalah pemeriksaan secara   visual   produk   pada   tangki   timbun   seperti   suhu,   volume,   dan density.

Tahap kedua kegiatan pengisian BBM dari mobil tangki ke dalam tangki timbun dengan menggunakan selang bongkar dari mobil tangki dialirkan kedalam   tangki   timbun,   untuk   menjaga   dampak   lingkungan   pada pengisian proses layanan penjualan kepada konsumen bisa dihentikan. Pada   proses   penimbunan   BBM   dilakukan   pemeriksaan   secara   visual terhadap   produk   di   dalam   tangki   timbun   meliputi   suhu,   air   bebas, density dan tinggi minyak. 

Upaya pengelolaan yang harus dilakukan untuk meminalisasi dampak yang ditimbulkan adalah :

• Pada   saat   dilakukan   kegiatan   pengadaan   BBM   (pengisian   tangki timbun)   truk   tangki   jangan   menghalangi   kendaraan   konsumen pengisi BBM.

• Pelayanan   konsumen   cepat,   sopan   dan   memeberi   kepuasan konsumen.

• Pemasangan traffic light sebagai tanda peringatan memasuki wilayah SPBU.

• Pemasangan   rambu­rambu   lalulintas   baik   pada   pintu   masuk maupun pada pintu keluar.

• Melengkapi   sistem   drainase   buatan   dengan   oilcatcher   dan   quick coupling untuk pengelolaan air limbah dari ceceran BBM pada saat pengisian tangki timbun kedap air.

• Air limbah dari MCK/toilet disalurkan ke septic tank melalui saluran khusus yang diberi lapisan ijuk, kerikil dan pasir.

• Untuk   kebocoran   tangki   timbun   kedap   air   dibuat   sumur­sumur pantau   4   buah   dan   pengontrolan   tiap   minggu,   penanggulangan kebocoran dengan penambalan.

• Menyiram dan membersihkan ceceran BBM disekitar dispenser setiap hari.

6. Pengelolaan Dampak Terhadap Kegiatan penjualan BBM

(6)

volume BBM dilakukan dengan men tera BBM dengan bejana ukur 20 liter  yang telah  di sahkan  oleh  balai Metrologi  secara  berkala.  Untuk pemeriksaan   kualitas   BBM   dilakukan   pemeriksaan   dengan membandingkan   density  dari pertamina  dan density   BBM  dari tangki timbun. Setelah proses pemeriksaan kualitas dan kuantitas dilakukan pengambilan sampel yaitu dengan cara mengambil sampel lewat ujung nozzle   dan   dimasukkan   ke   dalam   botol   gelap.   Jika   kedua   prosedur tersebut sudah terpenuhi maka BBM bisa disalurkan kepada konsumen menggunakan dispenser.

Upaya pengelolaan yang harus dilakukan untuk meminalisasi dampak yang ditimbulkan adalah :

• Melakukan penjualan sesuai SOP PT. Pertamina.

• Operator dan pekerja diwajibkan menggunakan alat pelindung/septi.

7. Pengelolaan   Dampak   Terhadap   Kegiatan   Pemberdayaan Masyarakat/CSR

Program   pemberdayaan   masyarakat   melalui   program   CSR   dalam lingkungan   operasional   SPBU   dimaksudkan   sebagai   tindakan perusahaan   dalam   rangka   memberikan   ruang   yang   luas   dalam peningkatan perekonomian masyarakat baik berupa prasarana maupun peningkatan   perekonomian.   Berdasarkan   konsep   Trinidas   and   Tobaco Bureau   of   Standards   (TTBS)   CSR   atau   corporate   social   responsibility diartikan   sebagai   komitmen   usaha   untuk   bertindak   secara   etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk peningkatan ekonomi bersamaan   dengan   peningkatan   kualitas   hidup   dari   karyawan   dan keluarganya, masyarakat lokal dan masyarakat secara luas. Artinya ada tanggung   jawab   sosial   perusahaan   untuk   berkontribusi   bagi pembangunan   ekonomi   secara   berkelanjutan,   bekerja   dengan   para karyawan   perusahaan,   keluarga   karyawan   tersebut,   masyarakat   lokal dan masyarakat luas dalam rangka peningkatan kualitas kehidupan.

(7)

termasuk   perubahan­perubahan   yang   ada   sekaligus   memeliharanya. Dengan   kata   lain   CSR   merupakan   cara   perusahaan   mengatur   proses usaha untuk memproduksi dampak positif pada masyarakat.

Masyarakat sekitar lokasi perusahaan harus mendapatkan manfaat dari keberadaan   aktivitas   SPBU.   Dilihat   dari   sudut   pandang     yang   luas, pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat merupakan tantangan yang   cukup   berat   bagi   perusahaan.   Hal   tersebut   disebabkan   begitu kompleksitasnya   kepentingan   masyarakat   yang   menjadi   sasaran kegiatan. Oleh karena itu diperlukan suatu model yang sistematis dalam perencanaan program. Keterkaiatan antara implementasi dan apa yang menjadi harapan serta kebutuhan masyarakat sangat diperlukan agar tercapai hasil yang optimal. 

Upaya pengelolaan yang harus dilakukan untuk meminalisasi dampak yang ditimbulkan adalah :

• Merekrut   tenaga   kerja   lokal   di   sekitar   proyek   dengan   system pengupahan   yang   layak   sesuai   standar   Upah   minimum   Provinsi (UMP).

• Memberikan   pelatihan   keterampilan   tertentu   kepada   masyarakat sekitar.   Melakukan   pembinaan   kelembagaan   ekonomi   masyarakat melalu program CSR dan pola kemitraan.

8. Pengelolaan Dampak Terhadap Kegiatan pemutusan hubungan kerja (PHK) tenaga kerja operasional 

Pemutusan   hubungan   kerja   akan   mengakibatkan   hilangnya   sumber mata   pancaharian   masyarakat,   apabila   program   kemandirian   tidak berjalan   dengan   baik     selama   tahap   operasional   perusahaan   maka dengan   pemutusan   hubungan   kerja   akan   menyebabkan   keresahan   di masyarakat   yang   selanjutnya   menyebabkan   munculnya   sikap   dan persepsi negatif masyarakat.

Pemutusan   hubungan   kerja   (PHK)   merupakan   hal   yang   tidak   bisa dihindari   pada   saat   berakhirnya   kegiatan   operasional   SPBU   akan dilakukan   secara   bertahap   dan   disesuaikan   dengan   kebutuhan operasional di lapangan.  

(8)

 pemutusan   hubungan   kerja   berdasarkan   Undang­undang ketenagkerjaan yang berlaku;

 Penempatan karyawan yang ada ke perusahaan lainnya yang dimiliki oleh perusahaan dengan mempertimbangkan skala prioritas pekerjaan yang tersedia dan kualifikasi karyawan itu sendiri.

Upaya pengelolaan yang harus dilakukan untuk meminalisasi dampak yang ditimbulkan adalah :

• Melakukan   sosialisasi   secara   terbuka   dan   jujur   hingga   kelapisan masyarakat paling bawah (level desa) terutama masyarakat yang areal dampak.

9. Pengelolaan   Dampak   Terhadap   Kegiatan   penanganan   aset perusahaan.

Pemutusan   hubungan   kerja   akan   mengakibatkan   hilangnya   sumber mata   pancaharian   masyarakat,   apabila   program   kemandirian   tidak berjalan   dengan   baik     selama   tahap   operasional   perusahaan   maka dengan   pemutusan   hubungan   kerja   akan   menyebabkan   keresahan   di masyarakat   yang   selanjutnya   menyebabkan   munculnya   sikap   dan persepsi negatif masyarakat.

Peralatan yang dimiliki akan diremobilisasi untuk keperluan perusahaan lainnya yang dimiliki, termasuk peralatan penunjang.

Upaya pengelolaan yang harus dilakukan untuk meminalisasi dampak yang ditimbulkan adalah :

• Melakukan   sosialisasi   secara   terbuka   dan   jujur   hingga   kelapisan masyarakat paling bawah (level desa) terutama masyarakat yang areal dampak.

B. REKOMENDASI KELAYAKAN LINGKUNGAN

(9)

1. Dari   aspek   ketataruangan,   keberadaan   rencana  Pembangunan  SPBU PT.   Berkat   Puteri   Abadi   di   Jalan   Gubernur   Sarkawi   ­   Jalan   Lingkar Utara,   Desa   Terantang,   Kecamatan   Mandastana,  Kabupaten   Barito Kuala  tidak   menyalahi   aturan   pada   Peraturan   Daerah   Provinsi Kalimantan   Selatan  nomor  9   tahun   2000   tentang   RTRW   Kalimantan Selatan   Tahun   2000­2015  dan   Peraturan   Daerah   Kabupaten   Barito Kuala nomor 6 tahun 2012.

2. Aspek   teknis   rencana  Pembangunan  SPBU   PT.   Berkat   Puteri   Abadi di   Jalan   Gubernur   Sarkawi   ­   Jalan   Lingkar   Utara,   Desa   Terantang, Kecamatan   Mandastana,  Kabupaten   Barito   Kuala  telah   didesain sedemikian rupa sehingga terjamin keamanannya dan akan dibangun sesuai dengan prosedur perijinan  yang akan diperoleh.

3. Penanganan   dampak   terhadap   lingkungan   dapat   ditangani   dengan segera   dan   tidak   memerlukan   teknologi   yang   sangat   canggih   namun lebih bersifat penanganan yang dilakukan secara umum bila memang dampak   tersebut   terjadi.   Dari   dampak   yang   timbul   telah   diberikan rancangan dan rumusan tindakan yang bersifat mudah dilakukan baik melalui pendekatan teknis, pendekatan sosial­ekonomi­budaya maupun pendekatan institusi.

4. Dari aspek kemitraan dengan pihak masyarakat terutama masyarakat di wilayah  Desa  Jalan Gubernur Sarkawi ­ Jalan Lingkar Utara, Desa Terantang,   Kecamatan   Mandastana,  Kabupaten   Barito   Kuala  menjadi wilayah   administrasi   proyek   yang   mendapat   dampak   langsung   telah dapat dilakukan komunikasi dan pendekatan atau sosialisasi  bersama yang menguntungkan kedua belah pihak sehingga proses pengelolaan dampak   pada   aspek   adanya   gesekan   atau   ketidaksepahaman   dengan masyarakat sekitar dapat segera diminimalisir.

Dari   beberapa   pertimbangan   tersebut,   maka   rencana  Pembangunan SPBU   PT.   Berkat   Puteri   Abadi   di   Jalan   Gubernur   Sarkawi   ­   Jalan Lingkar   Utara,   Desa   Terantang,   Kecamatan   Mandastana,  Kabupaten Barito Kuala, layak bagi lingkungan.

BUPATI BARITO KUALA

(10)

Referensi

Dokumen terkait

Ketika waktu tinggal beberapa menit peneliti meminta siswa kembali ke posisinya semula dan mengumpulkan hasil kerja kelompok serta memberitahukan bahwa pembahasan

Indonesia's reserves of nickel-oxide ores, located in Sulawesi, North Maluku and Irian Jaya are among the largest in the world.. Total nickel ore reserves in Indonesia represented

This can be seen from graph 1 which depicts relationship between market and interest rate.Automative market tends to gain power as interest rate declines, Graph 2 shows

peserta lelang tidak dapat membuktikan keaslian dokumen tersebut, maka yang bersangkutan dapat dikenakan sanksi sebagaimana peraturan yang berlaku. Demikian undangan ini

Sesuai dengan jadwal pada proses e-tendering paket Pekerjaan Jasa Konsultansi Kajian Tentang Peningkatan Penginderaan Nasional Dalam Rangka Menjaga Kedaulatan Dan Keamanan

However, generally, automotive sector is still the supreme sector since Indonesia is the 3rd largest motorcycle market in the world after China and India.Classic problems such

Bali also experiences the same condition as accomodation rate for non-hotels shows declining trend with average growth of minus 0.1%.. Note: ¹ Classified and Non Calssified Hotel

Kolaka Timur Tahun Anggaran 2015, mengumumkan pemenang dalam kegiatan pengadaan langsung jasa konsultansi sebagai berikut :. Paket Pekerjaan : Perencanaan Pembangunan