1195 Vol. 3 No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:
UPAYA PENINGKATAN BELAJAR DENGAN MODEL
PEMBELAJARANPROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS X Iwan
Pendidikan Profesi Guru, IAIN Palangka Raya Email : [email protected]
ABSTRAK
Iwan.S.Pd.I. 2022 “Peningkatan Hasil Belajar PAI dengan Metode Problem Based Learning pada Siswa SMK GKE Mandomai Kapuas Barat”
Kata Kunci: Problem Based Learning upaya meningkatkan hasil belajar PAI Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar PAI melalui metode Problem Based Learning pada siswa kelas X SMK GKE Mandomai, Kapuas Barat (Kalteng). Jenis penelitian ini adalah PTK, menggunakan model kurikulum yang berhubugan dengan masalah dunia nyata siswa. Subjek penelitian adalah siswa kelas X. Teknik pengumpulan data berupa tes hasil belajar, lembar observasi, angket, dan dokumentasi. Data dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode Problem Based Learning dapat meningkatkan proses dan hasil belajar PAI siswa kelas X. Peningkatan proses pembelajaran ditunjukkan oleh siswa yang lebih aktif, komunikatif serta suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa. Selain itu, hasil belajar ditunjukkan dengan persentase ketuntasan pada siklus I 27%, dan pada siklus II 86%.
Kata Kunci : Problem Based Learning upaya meningkatkan hasil belajar PAI PENDAHULUAN
Pada dasarnya kegiatan belajar mengajar merupakan suatu proses interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam satuan pembelajaran.
Saat proses belajar mengajar berlangsung, idealnya seorang guru telah melakukan berbagai persiapan mengajar agar tujuan pembelajaran dapat tercapai sebagaimana mestinya. Diantara tujuan pembelajaran yang ingin dicapai adalah meningkatkan pemahaman dan hasil belajar Pendidikan Agama Islam. Karena, kemampuan guru dalam mengembangkan program bimbingan dan pengajaran Pendidikan Agama Islam sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran.
1196 Vol. 3 No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam untuk siswa kelas X semester genap berisikan tentang “Meneladani Perjuangan Dakwah Rasulullah di Mekah”
yang semestinya dapat dikuasai dengan baik oleh setiap peserta didik. Peneliti mengambil materi tentang Meneladani Dakwah Rasulullah di Mekah, karena materi pembelajaran ini memiliki nilai sejarah factual pada masa Rasulullah saw.
yang memiliki nilai moral yang sangat urgent untuk bisa diterapkan oleh setiap umat manusia di seluruh dunia. Berkenaan dengan sikap keteladanan yang menitik beratkan pada perilaku saling bertoleransi antar umat beragama, Allah swt menetapkan sejarah tersebut dengan mengabadikannya dalam kitab suci umat Islam (Al Quran)
Berkenaan dengan hal tersebut membuat peneliti tertarik untuk mengangkat judul dengan materi Meneladani PerjuanganDakwah Rasulullah di Mekah apalagi
diketahui daya serap belajar siswa sebagaimana hasil ulangan KD-3 pada 22 Juli 2022 menunjukkan bahwa pemahaman siswa berdasarkan penilaian diperoleh rata-rata kelas dari 15 siswa sekitar 47 atau 27% dan masuk dalam kategori sangat kurang. Sebagai informasi tambahan, sebanyak 11 siswa (dari 15 siswa) menunjukkan hasil belajar yang belum berhasil mencapai Kriteria Ketuntasan Maksimal (KKM) PAI yaitu 70.
Adapun faktor-faktor yang kemungkinan besar menjadi penyebabnya adalah:
Saat proses pembelajaran berlangsung guru kurang mempersiapkan perangkat pembelajaran. Akibatnya dalam kegiatan belajar mengajar sejumlah materi dan penugasan dalam pembelajaran tidak berlangsung secara sistematis dan cenderung membingungkan siswa. Guru kurang memperhatikan pemanfaatan waktu secara efektif dan efisien sehingga siswa cepat mengalami kelelahan karena merasa tergesa- gesa dalam melakukan proses pembelajaran dan penugasan. Kemudian guru belum memiliki kemampuan dalam menentukan strategi atau metode pembelajaran yang tepat. Akibatnya kegiatan belajar mengajar berlangsung secara monoton atau kurang variasi sehingga kurang dapat meningkatkan pemahaman siswa berkenaan materi yang disampaikan.
Untuk mengatasi masalah tersebut, ada banyak strategi pembelajaran yang ditawarkan oleh insan yang peduli dan berkecimpung dalam dunia pendidikan.
Satu diantara strategi tersebut adalah dengan menerapkan strategi problem based learning dalam proses pembelajaran. Sehubungan dengan hal itu, maka dalam penelitian tindakan kelas ini, guru yang sekaligus berperan sebagai peneliti
1197 Vol. 3 No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:
berupaya untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran dengan menerapkan metode problem based learning. Seperti yang diungkapkan oleh Kamdi (2007: 77) bahwa melalui penggunaan strategi problem based learning setiap siswa diberikan tanggung jawab besar dalam penguasaan materi pembelajaran yang dibangun secara berkelompok dalam suasana menyenangkan.
Penggunaan metode problem based learning ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses belajar mengajar, sehingga dalam proses belajar mengajar tersebut aktivitas pembelajaran tidak hanya didominasi oleh guru, dengan demikian siswa akan terlibat secara fisik, emosional dan intelektual yang pada gilirannya diharapkan dapat dipahami oleh siswa.
Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut di atas maka dalam
penelitianini penulis memilih judul penelitian yaitu UPAYA PENINGKATAN BELAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED
LEARNING PADA SISWA KELAS X
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian atau riset merupakan terjemahan dari bahasa inggris research, yang merupakan gabungan dari kata re (kembali) dan search (mencari).
Beberapa sumber lain menyebutkan bahwa research adalah berasal dari bahasa perancis recherche. Intinya, hakikat penelitian adalah “mencari kembali”.
Banyak sekali definisi tentang penelitian yang muncul, salah satu yang cukup terkenal adalah menurut Webster’s New Collegiate Dictionary yang mengatakan bahwa penelitian adalah penyidikan atau pemeriksaan bersungguh – sungguh, khususnya investigasi atau eksperimen yang bertujuan menemukan dan menafsirkan fakta, revisi atas teori atau dalil yang telah diterima”.
Penelitian merupakan upaya seseorang yang sistematis dan obyektif untuk mencari kebenaran dan memecahkan atau menjawab suatu permasalahan. Dalam pendidikan, penelitian dilakukan untuk memahami masalah – masalah yang dihadapi dan mencari solusinya secara ilmiah, sistematis dan logis. Ilmiah artinya memenuhi syarat atau kaidah ilmu pengetahuan, berdasarkan pada fakta empiris yang diperoleh dengan penyelidikan secara hati – hati dan sifatnya obyektif.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas (PTK) dalam bahasa inggris sering disebut sebagai Classroom Action Research merupakan suatu
1198 Vol. 3 No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:
pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan dan terjadi di dalam kelas. Penelitian tindakan kelas pertama kali diperkenalkan oleh ahli psikologi sosial Amerika Kurt lewin pada tahun 1946.
Penelitian tindakan kelas mendapat perhatian yang luas di kalangan dunia pendidikan, karena kelas merupakan unit terkecil dalam sistem pembelajaran, sehingga semua guru perlu mendalami dan berperilaku kritis terhadap apa yang sebenarnya dilakukan oleh peserta didik maupun guru dan apa yang sebenarnya terjadi.
Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang dilakukan di kelas yang memang memiliki ciri dan karakteristik tertentu. Ciri yang khas adalah bahwa penelitian ini bukan memverifikasi teori dan memprediksi pemecahan masalah pembelajaran. Akan tetapi, penelitian tindakan kelas lebih mengedepankan kreasi guru untuk memberikan jalan pemecahan masalah belajar yang memang telah diketahui oleh guru. Dengan kata lain penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang sifatnya langsung memberikan tindakan kuratif (perbaikan) atas masalah yang dihadapi dalam proses pembelajaran.
Penelitian tindakan kelas adalah salah satu strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan nyata dan proses pengembangan kemampuan dalam
HASIL PENELITIAN
Dari hasil orientasi yang dilakukan sebelum memasuki siklus pertama ada beberapa permasalahan yang dijumpai oleh peneliti selama pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru sebelum peneliti melakukan siklus. Permasalahan yang diperoleh antara lain adalah sebagai berikut :
1. Hasil belajar PAI peserta didik yang belum maksimal 2. Guru hanya menggunakan metode dikte dan mencatat 3. Hasil belajar peserta didik masih di bawah standar KKM 1. Siklus 1
Data siklus I terdiri atas data hasil tes siklus I. Data siklus I ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan awal peserta didik terhadap materi yang akan dijadikan topik pembelajaran sebelum penelitian tindakan kelas berlangsung. Adapun bentuk tes yang dilakukan dengan memberikan soal pilihan ganda (PG) komplek sebanyak 10 butir soal dari pembelajaran PAI pada materi Memahami pejuangan Dakwah Rasulullah di Mekah peradaban Islam
1199 Vol. 3 No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:
pada masa kejayaan. Adapun data awal dari 15 orang peserta didik terdapat 11 orang peserta didik yang mendapatkan skor hasil PAI masih rendah yakni kurang dari KKM yang telah ditentukan oleh sekolah yaitu 70. Skor nilai tes siklus I selanjutnya dijadikan sebagai nilai dasar untuk menghitung peningkatan hasil belajar individu pada siklus II.
Setelah dilakukan uji instrument siklus I terhadap proses pembelajaran dengan menggunakan metode Problem Based Learning , maka ditemukan adanya peningkatan kemampuan sebelum dilaksanakan tindakan. Hasil belajar pada materi Meneladani Perjuangan Dakwah Rasulullah DiMekah pada siklus I dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.8
Data Hasil Belajar PAI Peserta Didik Kelas X SMK GKE Mandomai pada
siklus I
No Nama KKM Skor
Max
Nilai Ket.
1 Aditya Pratam 70 100 80 Tuntas
2 Ahmad R 70 100 80 Tuntas
3 Ahmad M 70 100 20 Tidak Tuntas
4 Alpianor 70 100 30 Tidak Tuntas
5 Hamdani 70 100 80 Tuntas
6 Haris 70 100 50 Tidak Tuntas
1200 Vol. 3 No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:
7 Irfan 70 100 20 Tidak Tuntas
8 Kino 70 100 80 Tuntas
9 Krisna Mukti 70 100 40 Tidak Tuntas
10 Maulana 70 100 50 Tidak Tuntas
11 M. Rifki 70 100 40 Tidak Tuntas
12 Meizahri 70 100 50 Tidak Tuntas
13 Nofrianto 70 100 30 Tidak Tuntas
14 Reza 70 100 30 Tidak Tuntas
15 Riszki 70 100 20 Tidak Tuntas
Jumlah 700
Tidak Tuntas
Rata- rata 47
Ketuntasan Hasil Belajar 27%
Tabel 4. 8 Data Hasil Belajar PAI Peserta Didik Kelas X Hasil Tindakan Siklus II
Kegiatan awal dari siklus II ini dilaksanakan berdasarkan hasil pengamatan pada hasil tindakan siklus I, yang menunjukkan beberapa kendala yang menyebabkan rendahnya hasil belajar peserta didik pada siklus I. Berdasarkan
1201 Vol. 3 No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:
kendala dan hasil belajar peserta didik yang belum maksimal pada siklus I, maka direncanakan suatu tindakan pada siklus II yang menekankan pada peningkatan hasil belajar peserta didik dalam proses pembelajaran melalui metode problem based learning. Dari tindakan siklus II ini diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik
Tabel 4. 5 Rekapitulasi Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Peserta Didik Selama Pembelajaran Siklus 2
No. Aktivitas Rata-rata Nilai
Kategori Siklus 2 Rata-rata
1. Peserta Didik 3,8 3,8 Baik
(Sumber: Pengamatan Siklus 2 KelasVI SMK GKE Mandomai Tahun Pelajaran 2022)
Berdasarkan hasil pengamatan diatas, diperoleh hasil rata-rata aktivitas belajar siswa adalah 3,8 yang termasuk dalam kategori baik.
Dari hasil pengamatan terhadap aktivitas belajar peserta didik pada siklus 2 dapat disimpulkan bahwa penilaian terhadap aktivitas belajar peserta didik dengan kategori baik. Data hasil belajar diperoleh dari hasil tes akhir yang dilakukan setelah selesai pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada tindakan siklus 2 dengan jumlah soal 10 pilihan ganda. Data tersebut disajikan dalam tabel berikut ini.
Tabel 4.11
Data Hasil Belajar PAI pada Siklus 2
No .
Nama Siswa
KKM
Skors Maks
Nilai Keterangan
1. Aditya P 70 100 90 Tuntas
2. Ahmad R 70 100 70 Tuntas
3. Ahmad M 70 100 90 Tuntas
1202 Vol. 3 No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:
4. Alpianor 70 100 90 Tuntas
5. Hamdani 70 100 90 Tuntas
6. Haris 70 100 60 Tidak Tuntas
7. Irfan 70 100 80 Tuntas
8. Kino 70 100 80 Tuntas
9. Krisna M 70 100 80 Tuntas
10. Maulana 70 100 60 Tidak Tuntas
11. M Rifki 70 100 70 Tuntas
12. Meizahri 70 100 90 Tuntas
13. Noprianto 70 100 90 Tuntas
14. Reza 70 100 70 Tuntas
15. Riszki 70 100 80 Tuntas
Tabel 4. 1 Data Hasil Belajar PAI pada Siklus 2
Jumlah 1190
Rata-rata 79
Ketuntasan Hasil Belajar 86%
(Sumber: Test Akhir Kelas X SMK GKE Mandomai Tahun Pelajaran 2022/2023)
Berdasarkan data hasil belajar pada siklus 2 terlihat bahwa hasil belajar peserta didik kelas X SMK GKE Mandomai menunjukkan peningkatan dengan nilai rata-rata 79. Adapun jumlah peserta didik yang tuntas sebanyak 13 orang dan yang tidak tuntas yaitu 2 orang. Terdapat 2 orang peserta didik yang tidak
1203 Vol. 3 No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:
tuntas dikarenakan karena beberapa faktor, diantaranya: Minat belajar, dan Keaktifan peserta didik, dan Faktor pertama minat belajar yaitu kemauan peserta didik dalam mengikuti pelajaran, dimana dalam proses pembelajarannya terdapat peserta didik yang sering tidak hadir didalam kelas. Hal ini menyebabkan peserta didik tersebut ketinggalan pelajaran dan pada saat pelaksaan tindakan peserta didik tersebut juga tidak dapat mengikuti proses pembelajaran sehingga mengerjakan tugas susulan. Faktor kedua adalah keaktifan peserta didik, dimana dalam kesehariannya terdapat peserta didik yang sering terlambat sehingga kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Dari kedua faktor tersebut peneliti menilai bahwa ketidak tuntasan hasil belajar peserta didik dikarenakan faktor diri pribadi peserta didik sehingga diluar batas kemampuan peneliti untuk memperbaiki/meningkatkan hasil belajarnya.
Berdasarkan data tersebut di atas, pada hasil siklus 1 peserta didik belum mencapai nilai maksimal karena hanya mendapatkan nilai rata-rata 47 dengan persentase ketuntasan hasil belajar 27%. Kemudian pada siklus 2 peserta didik mendapatkan nilai rata-rata 79 dengan persentase ketuntasan 86%. Peneliti menganggap pada siklus 2 ini telah berhasil karena telah mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu ≥70 dan telah berhasil mencapai nilai ketuntasan secara klasikal ≥85%.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab V maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran PAI dengan metode problem based learning dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar PAI pada siswa kelas X di SMK GKE Mandomai. Penggunaan metode problem based learning tersebut dilakukan dengan baik sehingga berdampak pada meningkatnya hasil belajar siswa. Tes hasil belajar pada pada siklus I diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 47 dengan ketuntasan belajar sebesar 27 %. Pada siklus II diperoleh nilai rata- rata kelas sebesar 79 dengan ketuntasan belajar 86%.
Secara proses, hasil belajar dapat dilihat dari meningkatnya kualitas pembelajaran, yaitu siswa menjadi aktif, lebih antusias, dan pembelajaran menjadi lebih menyenangkan bagi siswa. Hal tersebut sesuai dengan hasil pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa dari penerapkan pembelajaran dengan metode problem based learning.
Hal-hal yang perlu diperhatikan guru dalam menerapkan pembelajaran dengan metode problem based learning pada pembelajaran PAI adalah sebagai berikut (1) guru harus melaksanakan pembelajaran PAI dengan efektif dan
1204 Vol. 3 No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:
efisien dengan menerapkan langkah- langkah pembelajaran metode problem based learning dengan tepat; (2) suasana kelas dan pembelajaran harus dibuat santai tetapi serius dan menyenangkan sehingga siswa merasa percaya diri dan komunikatif dengan guru.
DAFTAR PUSTAKA
Afandi, M. (2011). Cara Menulis Karya Ilmiyah Setting Penelitian Tindakan Kelas.
Bandung: Alfabeta.
Apriani, W. (2017). Penilaian Kreativitas Siswa Sma Menggunakan Tugas Portofolio Online Melalui Jejaring Facebook Pada Konsep Sistem Gerak Manusia,.
Bandung.
Arikunto dkk, S. (2010). Penelitian Tinadakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Devi Yunia Sari, S. (2020). Penggunaan Media Sosial Youtube Dan Instagram Sebagai Sarana Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Al Dasar Dikelas IV Sekolah-Azhar Syifa Budi Solo. surakarta: Pendidikan Agama Islam.
Esposito, J. L. (2001). Ensiklopedia Oxford Dunia Islam Modern. Bandung:
Penerjemah Eva, dkk.
Fajar Saputra, W. (2021). Pemanfaatan Instagram Sebagai Media Alternatif IPA Dalam Masa Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan, 20-35.
Faruqi, I. R.-F. (2003). Atlas Budaya Islam: Menjelajah Khazanah Peradaban Gemilang. Bandung: Mizan.
Hanan, A. (2019). Dakwah Itu Tidak Hanya Bisa Dilakukan Dengan Ceramah.
Surabaya: Nu .
Syamsuri. (2006). Pendidikan Agama Islam SMA Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Yatim, B. (2005). Sejarah Peradaban Islam. Dirasah Islamiyah II. Jakarta: Raja Grafindo Persada.