6 HASIL-HASIL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
DOSEN-DOSEN UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN
Tahun: 2022 ISBN: 978-623-7583-79-0 Homepage:
https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/PPKMDU KETERAMPILAN KADER DALAM PENINGKATAN CAKUPAN IMUNISASI
CAMPAK PADA BAYI DI POSYANDU LILI DESA BANGKIT BARU KECAMATAN MANDASTANA
Ahmad Zacky Anwarya*, Siska Dhewia, Eka Handayania, Septi Anggraenia
aKesehatan Masyarakat,Fakultas Kesehatan Masyarakat
*Zackyanwary27@gmail.com
Abstrak
Arbaenah,Amd.Keb adalah seorang Bidan di Desa Bangkit Baru Wilayah Kerja Puskesmas Mandastana Kabupaten Barito Kuala. Dari 30 Puskesmas yang ada di Kabupaten Barito Kuala, cakupan terendah imunisasi cempaka adalah puskesmas Mandastana (22,9%). Dan data dari Posyandu Lili dimana pada bulan Oktober sd Desember 2021 tidak ada sama sekali (0%) bayi yang di imunisasi campak. Dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, bertujuan agar meningkatkan keterampilan dan kedisiplinan kader dalam hal mencapai tujuan posyandu, yaitu meningkatkan kesadaran dan keaktifan ibu dalam membawa bayinya melakukan imunisasi.
Metode yang digunakan pada pengabdian ini adalah dengan pemberian pelatihan KIE yang baik dan benar kepada kader-kader posyandu, sehingga lebih mudah dalam sosialisasi kepada ibu-ibu yang mempunyai bayi dan balita. Pelaksanaan kegiatan dalam waktu 3 bulan meliputi sosialisai dengan kader, pretest dan post test pengetahuan dan keterampilan kader serta ikut dalam kegiatan posyandu bayi dan ibu hamil. Terdapat peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader, dan agar pihak puskesmas dapat lebih rutin dalam sosialisasi terhadap kader posyandu.
Kata kunci : Kader, Posyandu, Keterampilan, Imunisasi Campak
ABSTRACT
Arbaenah, Amd. Keb is a Midwife in Bangkit Baru Village, Mandastana Health Center, Barito Kuala District. Of the 30 health centers in Barito Kuala district, the lowest coverage of cempaka immunization was the Mandastana health center (22.9%). And data from Posyandu Lili where from October to December 2021 there were absolutely no (0%) babies who were immunized against measles. In this community service activity, it aims to improve the skills and discipline of cadres in terms of achieving the posyandu goals, namely increasing awareness and activeness of mothers in bringing their babies to immunize. The method used in this service is to provide good and correct IEC training to posyandu cadres, so that it is easier to socialize to mothers who have babies and toddlers. Implementation of activities within 3 months includes socialization with cadres, pretest and posttest of knowledge and skills of cadres as well as participating in posyandu activities for infants and pregnant women. There is an increase in the knowledge and
7 skills of cadres, and so that the puskesmas can be more routine in socializing posyandu cadres.
Keywords: Cadre, Posyandu, Skills, Measles Immunization
PENDAHULUAN
Dalam tugas yang dijalankan oleh Bidan Arbaenah Amd.Keb di Pustu salah satunya adalah kegiatan imunisasi pada bayi dan balita yang diadakan pada minggu pertama setiap bulannya. Menurut ata tahun 2021 didapatkan data hasil cakupan imunisasi lanjutan campak terendah ada di Puskesmas Mandastana yaitu sebesar 22,9%, dan di Puskesmas Mandastana sendiri, target bayi terbanyak berada di desa Bangkit Baru dimana Bidan Arbaenah bertugas.
Berdasarkan data Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL), Kementerian Kesehatan RI tahun 2O18 menunjukkan bahwa cakupan imunisasi campak pada periode tahun 2O15- 2O18 di Indonesia mengalami penurunan sehingga menyebabkan kasus campak tinggi.
Cakupan imunisasi di Provinsi Kalimantan Selatan dengan frekuensi Kejadian Luar Biasa (KLB) terutama kasus PD3I termasuk campak masih sering terjadi. Oleh sebab itu, untuk mendukung pembinaan Posyandu diperlukan langkah-langkah edukasi kepada masyarakat antara lain dengan upaya peningkatan kapasitas kader melalui
pelatihan kader Posyandu, dan Penyuluhan kepada ibu-ibu yang mempunyai bayi dan balita. di wilayah kerja Posyandu Lili Desa Bangkit Baru
METODE
Tahap persiapan dalam kegiatan pengabdian ini adalah penyusunan pre planning. Persiapan dengan membuat kontrak waktu dan tempat penyuluhan dengan mitra.
Kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan cara melakukan pretest dan post test tentang pengetahuan kader terhadap manaat imunisasi campak dan keaktifan ibu dalam kegiatan posyandu, kemudian melakukan sosialisasi serta pelatihan KIE, pelatihan pembuatan media promosi kepada ibu-ibu di posyandu bayi dan balita. Media yang digunakan dalam kegiatan ini adalah kuesioner, poster dan power point. Metode yang dipakai adalah pretest dan post test, sosialisasi dan penyuluhan serta pelatihan pembuatan media dalam KIE yang baik.
Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan selama 3 bulan dari bulan Mei sampai Juli 2022.
8 KHALAYAK SASARAN
Yang menjadi khalayak sasaran dalam kegiatan pengabdian ini adalah kader posyandu Lili dan ibu-ibu yang mempunyai bayi di wilayah kerja desa Bangkit Baru kecamatan Mandastana
HASIL DAN PEMBAHASAN
Waktu Jenis Kegiatan Penanggung Jawab
07 April 2022 Melaksanakan Pre test kepada kader posyandu
Pelaksanaan kelas ibu hamil
Ikut dalam kegiatan posyandu balita
Pemateri
1. 1. Ahmad Zacky Anary, SE., MPH
2. Septi Anggraeni, SKM., M.Kes 3. Tim Pelaksana
10 Mei 2022 Melakukan Post test
Pelatihan kepada kader dalam promosi KIE ke peserta posyandu
Diskusi Tanya Jawab
Tim Pelaksana
21 Juni 2022 Pendampingan kader dalam kegiatan posyandu balita di Desa Bangkit Baru
Pelaksana
1. Siska Dhewi, SKM., M.Kes 2. Eka Handayani, SST., M.Kes 3. Noor Jannah
4. Rafidah Ariani
0 10
Pre Test Post Test
Pengetahuan Kader
Pengetahuan Kurang Pengetahuan Baik Column1
9 KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Terjadi peningkatan pada pengetahuan kader terlihat dari hasil pre test dan post test yang telah dilaksanakan sebelum dan sesudah penyuluhan, peningkatan pengetahuan baik dari 2 kader (40%) menjadi 5 kader (100%) berpengetahuan baik, terdapat peningkatan cakupan kunjungan posyandu ibu-ibu yang mempunyai bayi dan balita pada bulan Juni dan Juli 2022 di Posyandu Lili Desa Bangkit Baru Kecamatan Mandastana.
Saran
Kendala dalam kegiatan pengabdian ini adalah jarak tempuh ke desa yang cukup jauh dan susah untuk dilewati kendaan roda 4. Batasan yang lain adalah saat kegiatan pada bulan Ramadan sehingga waktu yang tersedia cukup sedikit. Saran untuk pihak puskemas adalah pemantauan kinerja kader melewati bidan desa masing-masing agar dapat mengingkatkan capukan imunisasi bayi.
UCAPAN TERIMA KASIH Pada kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat oleh Dosen ini, saya selaku ketua pelaksana mengucapkan terima kasih atas pendanaan yang diberikan dari
Hibah APBU UNISKA pada skema Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) dengan No. Kontrak 45/UNISKA- P2M/II/2022. Penulis juga mengucapkan terima kasih banyak atas kerjasama yang baik serta bantuan analisa oleh anggota tim pengabdian pada masyarakat ini Septi Anggraeni, Eka Handayani dan Siska Dhewi.
DAFTAR PUSTAKA
Cahyo, I. (2010). Posyandu dan Desa Siaga Panduan Untuk Bidan dan Kader. Bantul : Nuha Medika.
Hendrawati, dkk., 2018. Pemberdayaan Kader Posyandu dalam Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) pada Anak Usia 0-6 Tahun MKK Volume 1 No 1 Mei 2018
Kartika. Mufida, N. Karmila. Marlina.
(2018). Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Kader Dalam Upaya Perbaikan Gizi Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Mila, Jurnal Kesehatan Global, Jurnal Kesehatan Global. vol. 01, no. 02. hal : 49-50.
Kemenkes RI. (2011). Kurikulum Dan Modul Pelatihan Kader Posyandu.
Jakarta : Kemenkes RI
Lindayani, Komang, dkk. 2020.
Bimbingan Pada Kader dalam Mendeteksi Dini Tumbuh Kembang Anak Balita Berbasis Android di Wilayah Kerja Puskesmas Sukawati II Kabupaten Gianyar. Didalam Jurnal Pengabmas Masyarakat Sehat, Vol.2
10 No. 1. Denpasar: Politeknik Kesehatan
Kemenkes Denpasar. Diakses 19 Januari 2021
Reni Sulistyowati, dkk. 2017. Pengaruh Pelatihan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan dengan Metode Off the Job Training pada Kader Terhadap Kemampuan Kader Mendeteksi Perkembangan Balita. Banyuwangi:
Akademi Kesehatan Rustida Banyuwangi
Titi purwati Handayani.2017.
Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Kader Tentang Stunting pada Balita Usia 12-36 Bulan Meelalui Penerapan Aplikasi Anak Bebas Stunting (ABS).
JURNAL KEBIDANAN Vol 5, No 4, Oktober 2019 : 357-363