Universitas Kristen Maranatha vi ABSTRAK
PERANCANGAN BUKU DOKUMENTASI TRADISI JAROH DI KAMPUNG
ADAT DUKUH MENGGUNAKAN TEKNIK FOTOGRAFI
Oleh
Pasca Amanathul Perdana NRP 1464069
Keunikan Kampung Dukuh adalah keseragaman struktur dan bentuk arsitektur bangunan pemukiman masyarakat, Kampung Dukuh merupakan area pedesaan yang mempunyai budaya religi yang kuat. Kampung Dukuh memiliki adat istiadat yang sangat unik, didalam perkampungannya masyarakat tidak terpengaruh atau tergoyahkan oleh kemajuan zaman dan teknologi. Kampung Dukuh sangat menjunjung keharmonisan dan keselarasan hidup bermasyarakat.
Jaroh adalah kata lain dari Ziarah, Warga Kampung Dukuh selalu merutinkan berziarah ke makam karomah setiap hari sabtu. Ziarah tersebut dipimpin oleh sang juru kunci (kuncen). Tradisi dan kebudayaan pada era sekarang sudah tidak lagi eksis dikarenakan tercampurnya budaya asing dan budaya lokal, Data yang didapatkan tentang Kampung Dukuh Garut bahwa kampung adat di daerah Jawa Barat kian menipis dikarenakan kurangnya informasi yang didapat kan oleh masyarakat.
Melalui perancangan buku Jaroh dengan menggunakan teknik fotografi media buku ini masyarakat dapat mencari informasi dan mengetahui tentang tradisi Kampung Dukuh. Melalui perancangan ini, anak muda sebagai target dapat mencari informasi dan melestarikan kebudayaan dan tradisi di Kampung Dukuh.
ABSTRACT
DESIGN OF A DOCUMENTARY BOOK ON THE JAROH TRADITION IN KAMPUNG ADAT DUKUH USING PHOTOGRAPHY
Submitted by Pasca Amanathul Perdana
NRP 1464069
What makes Kampung Dukuh unique is the uniformed architectural structures and style of its buildings. Kampung Dukuh is a rural area with strong religious culture. With its unique customs, the inhabitants are not influenced by the technological development. Kampung Dukuh strongly upholds harmony in community.
Jaroh is another word for “pilgrimage”. People of Kampung Dukuh visit the karomah tombs every Saturday. The pilgrimage is led by the caretaker (kuncen). Such a tradition is no longer practised because of the new and foreign culture. According to the data obtained, the cultural villages in the West Java area are diminishing because of the lack of information the people get about them.
Through the design of the Jaroh book using photography, this book will be able to obtain information about the traditions of Kampung Dukuh. Thus, young people can preserve the tradition.
Universitas Kristen Maranatha viii
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH... iv
KATA PENGANTAR ... v
1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ... 3
1.3 Tujuan Perancangan ... 3
1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 3
1.5 Skema Perancangan ... 5
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kebudayaan ... 6
2.2 Adat Istiadat ... 7
2.3 Sejarah Tentang Buku ... 9
2.3.1 Fungsi Buku ... 10
2.3.3 Fungsi Alur Cerita ... 11
2.3.4 Layout Dalam Perancangan Buku ... 12
2.4 Fotografi ... 13
2.4.1 Fotografi Dokumentasi ... 14
2.4.2 Buku Dokumentasi Fotografi ... 15
BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH 3.1 Data dan Fakta ... 17
3.1.1 Data Kampung Dukuh ... 17
3.2 Wawancara ... 23
3.2.1 Tradisi Jaroh ... 27
3.3 Kuesioner ... 30
3.4 Lembaga Terkait ... 38
3.4.1 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata ... 38
3.4.2 Foto Kita ... 39
3.5 Tinjauan Projek Sejenis ... 41
3.5.1 The Dream ... 41
3.5.2 The Discolation Of Culture ... 42
3.6 Analisis Hubungan Teori dan Data ... 44
3.7 Analisis Berdasarkan SWOT dan STP ... 46
3.7.1 Strength, Weakness, Opportunities, Threats Kampung Dukuh ... 46
3.7.2 Segmenting, Targeting, Positioning ... 47
3.7.3 Personifikasi Target ... 48
BAB IV PEMECAHAN MASALAH 4.1 Konsep Komunikasi ... 50
Universitas Kristen Maranatha x
4.2.6 Konsep Layout ... 56
4.2.7 Tampilan Cover dan Isi Buku Jaroh ... 57
4.3 Penerapan Media ... 61
4.3.1 Media Utama ... 61
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Kampung Adat Dukuh Dalam ... 17
Gambar 3.2 Kuncen Kampung Adat Dukuh “ Mama Uluk “ ... 18
Gambar 3.3 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat ... 38
Gambar 3.4 Logo Foto Kita ... 39
Gambar 3.10 The Discolation Of Culture ... 43
Gambar 3.11 The Discolation Of Culture ... 44
Gambar 3.12 Tabel S.W.O.T ... 47
Gambar 3.13 Foto Personifikasi Target ... 48
Gambar 4.1 Guide Color ... 52
Gambar 4.2 Tipografi ... 53
Gambar 4.3 Logo ... 54
Gambar 4.4 Logo ... 55
Gambar 4.5 Thumbnail Layout ... 56
Gambar 4.6 Thumbnail Layout ... 57
Gambar 4.7 Cover buku Jaroh ... 58
Gambar 4.8 Cover buku Jaroh ... 58
Gambar 4.9 Isi buku Jaroh ... 59
Gambar 4.10 Isi buku Jaroh ... 59
Gambar 4.11 Isi buku Jaroh ... 60
Gambar 4.12 Iklan Majalah ... 61
Gambar 4.13 Poster ... 62
Universitas Kristen Maranatha xii Gambar 4.15 Website ... 64
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 1.1 Skema Perancangan ... 5
Diagram 3.1 Hasil kuesioner mengenai jenis kelamin responden ... 31
Diagram 3.2 Hasil kuesioner mengenai usia responden ... 31
Diagram 3.3 Hasil kuesioner mengenai pekerjaan responden ... 32
Diagram 3.4 Hasil kuesioner mengenai pendapatan perbulan responden ... 32
Diagram 3.5 Hasil kuesioner mengenai ketertarikan responden ... 33
Diagram 3.6 Hasil kuesioner mengenai pengetahuan kampung dukuh ... 34
Diagram 3.7 Hasil kuesioner sumber informasi tentang kampung Dukuh ... 34
Diagram 3.8 Hasil kuesioner mengenai pendapat responden terhadap keberadaan kampung Dukuh ... 34
Diagram 3.9 Hasil kuesioner mengenai pendapat responden terhadap keberadaan kampung Dukuh ... 35
Diagram 3.10 Hasil kuesioner mengenai pengetahuan responden mengenai terhadap Photobook ... 35
Diagram 3.11 Hasil kuesioner mengenai ketertarikan responden mengenai terhadap Photobook ... 36
Diagram 3.12 Hasil kuesioner mengenai pendapat responden mengenai terhadap Photobook bertemakan kampung Dukuh ... 36
Universitas Kristen Maranatha 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jawa Barat memiliki keragaman adat dan budaya, Jawa Barat merupakan
salah satu provinsi yang mempunyai wadah berkumpulnya tokoh-tokoh
seniman dan budayawan. Garut adalah salah satu kota yang diistimewakan
oleh pemerintah setempat, kota tersebut memiliki beragam kebudayaan
seperti, adu domba, debus khas Garut, pencak silat, dan lain-lain.
Kabupaten Garut dikelilingi oleh pegunungan kecuali dibagian selatan Garut
dikelilingi oleh pantai selatan. Kampung Dukuh adalah salah satu kampung
adat di Garut dan termasuk dalam kawasan Desa Cijambe. Kampung Dukuh
didirikan oleh seorang ulama bernama Syekh Abdul Jalil, landasan budaya
beliau mempengaruhi adat istiadat masyarakat Kampung Dukuh.
Jarak tempuh dari Desa Cijambe kurang lebih 1.5 Km, sedangkan dari pusat
kota kurang lebih 101 Km. Luas kampung Dukuh sekitar 1,5 Ha terdiri atas
tiga bagian atau daerah yaitu, Dukuh dalam, Dukuh luar, Makam Karomah.
Keunikan Kampung Dukuh adalah keseragaman struktur dan bentuk
arsitektur bangunan pemukiman masyarakat, Kampung Dukuh merupakan
area pedesaan yang mempunyai budaya religi yang kuat. Kampung Dukuh
memiliki adat istiadat yang sangat unik, didalam perkampungannya
masyarakat tidak terpengaruh atau tergoyahkan oleh kemajuan zaman dan
teknologi. Kampung Dukuh sangat menjunjung keharmonisan dan
keselarasan hidup bermasyarakat. Kampung Dukuh memiliki beberapa adat
isitiadat contohnya seperti Nyanggakeun, Tilu waktos, Manuja, Moros,
Cebor opat puluh dan Jaroh. Adat yang sangat menarik di Kampung Dukuh
adalah Jaroh, yaitu bentuk aktivitas ziarah ke makam Syekh Abdul Jalil,
mengunakan perhiasan bagi perempuan dan memakai baju putih atau tidak
bercorak. Melihat adat budaya Kampung Dukuh sudah pasti ini adalah salah
satu kebudayaan Indonesia yang harus dijaga, dilestarikan dan diketahui
banyak orang, namun masyarakat Indonesia atau Jawa Barat khususnya
belum banyak yang mengetahui Kampung Dukuh dikarenakan kurangnya
informasi terhadap Kampung Dukuh tersebut.
Banyaknya ritual dan keunikan kampung ini yang dapat dijadikan pelajaran
dan contoh atau sekedar mengingatkan masyarakat perkotaan yang sering
kali melupakan adat istiadat atau perilaku orang timur saat ini. Perilaku
orang kota yang seringkali merasa bangga dapat bergaya hidup ala orang
barat, membuat mereka melupakan sedikit demi sedikit warisan nenek
moyang mereka dan perilaku hidup orang timur. Seharusnya kita merasa
bangga menjadi orang timur yang kental akan nilai religius dan budaya timur
yang erat akan tolong menolong, sopan santun, beretika dan ramah. Sayang
kini hal ini mulai dilupakan oleh orang banyak, apalagi orang yang tinggal
diperkotaan.
Keberadaan kampung adat di Tatar Pasundan ini merupakan simbol dari
budaya luhur para nenek moyang kita. Yang sejak dahulu sudah hidup secara
beradab dengan segala kedinamisan di dalam tata kehidupannya. Namun
sekarang, keberadaan dari kampung adat di Jawa Barat kian tergerus oleh
zaman. Jika ini dibiarkan berlarut maka keberadaan kampung adat sebagai
simbol kearifan lokal nenek moyang kita akan hilang. Sungguh sangat
disayangkan jika kelak anak-cucu kita tidak mengetahui asal usul
kampung-kampung adat Jawa Barat.
Dari masalah-masalah yang disebutkan diatas, peranan Desain Komunikasi
Visual cukup penting untuk membuat adat budaya Kampung Dukuh dapat
Universitas Kristen Maranatha 3
1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka disusun permasalahan
dan ruang lingkup sebagai berikut :
1. Bagaimana melestarikan tradisi di Kampung Dukuh Garut ?
2. Bagaimana menginformasikan kepada masyarakat luas tentang
kebudayaan dan adat istiadat Kampung Dukuh sebagai warisan budaya
Bangsa Indonesia?
1.3 Tujuan Perancangan
Berdasarkan permasalahan, tujuan perancangan tugas akhir ini adalah
sebagai berikut :
1. Merancang sebuah media informasi tentang Kampung Adat Dukuh
Garut melalui sebuah buku dengan menggunakan teknik fotografi.
2. Mendokumentasikan seluruh kegiatan adat tradisi yang ada di Kampung
Dukuh Garut.
1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Dalam proses pengumpulan data digunakan teknik observasi wawancara,
kuesioner, dan studi pustaka.
1. Observasi
Dalam penelitian ini digunakan metode observasi, yang berperan aktif
dalam keterlibatan langsung ke dalam lingkungan masyarat Kampung
Dukuh. Observasi langsung ke tempat untuk melakukan wawancara
kepada penduduk setempat agar mendapatkan data yang akurat.
Selain itu, dengan pergi langsung ke kampung Dukuh dapat menangkap
suatu kejadian dalam ritual yang selalu dilakukan oleh warga Kampung
Dukuh dan juga dapat merasakan lebih dekat dengan kehidupan mereka
sehari-hari
2. Wawancara
Metode wawancara secara umum adalah proses memperoleh keterangan
dan narasumber. Pada hal ini narasumber dari penelitian ini adalah
masyarakat dan ketua masyarakat Kampung Dukuh disana.
3. Kuisioner
Metode kuesioner dilakukan dengan maksud untuk menggali apa yang
diketahui oleh responden perihal objek dan subjek mengenai adat
Kampung Dukuh dan Jaroh. Kuesioner ini dilakukan kepada 100 orang
dengan rentan usia 18-38 tahun yang tinggal di perkotaan.
4. Studi Pustaka
Metode ini digunakan dengan cara mencari informasi yang dibutuhkan
tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan adat Kampung Dukuh
melalui berbagai media dan juga teori mengenai perncangan buku dan
fotografi. Sumber dapat diperoleh melalui buku, majalah, koran, jurnal
Universitas Kristen Maranatha 5
1.5 Skema Perancangan