• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

viii ABSTRAK

Untuk mencapai kinerja yang maksimum dibutuhkan sebuah motivasi dari lingkungan pekerjaan, seperti adanya dukungan dari sesama karyawan maupun dukungan dari atasan. Selain itu, untuk mencapai kinerja yang maksimum, organisasi harus menjamin orang yang tepat dengan pekerjaan yang tepat serta kondisi yang memungkinkan agar mereka dapat bekerja secara optimal. Dengan kinerja yang baik, maka pekerjaan akan lebih cepat terselesaikan dan hasilnya sesuai dengan apa yang diharapkan perusahaan. Responden penelitian ini adalah semua karyawan office boy yang bekerja di PT. ISS Universitas Kristen Maranatha, dengan menggunakan convenience sampling. Hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan menggunakan regresi linear sederhana menunjukkan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif secara signifikan terhadap kinerja.

(2)

ix ABSTRACT

To achieve maximum performance needed a motivation of the work environment, such as the support of fellow employees and support from superiors. Moreover, to achieve maximum performance, organizations must ensure the right people with the right job and conditions allow so that they can work optimally. With a good performance, then the job will be quickly resolved and the results are in accordance with what is expected of companies. Respondents are all employees of an office boy working at PT. ISS Maranatha Christian University, using a convenience sampling. The results of hypothesis testing is done using simple linear regression showed that motivation significantly positive effect on performance.

Key words: work motivation and performance.

(3)

x

Lembar Pernyataan Publikasi Laporan Penelitian ... iv

(4)

xi

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 26

3.3 Definisi Operasional Variabel ... 27

3.4 Teknik Pengumpulan Data... 31

3.5 Teknik Analisis Data... 32

3.5.1 Pengujian Instrumen Penelitian... 32

3.5.2 Pengujian Hipotesis Penelitian... 33

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 35

4.1 Hasil Penelitian ... 35

4.1.1 Hasil Analisis Deskriptif Data Responden………... 35

4.1.2 Hasil Analisis Deskriptif Jawaban Responden…………. 37

4.1.3 Hasil Pengujian Instrumen Penelitian……….. 61

4.1.3.1 Uji Validitas……… 61

4.1.3.2 Uji Reliabilitas……… 69

4.1.4 Hasil Pengujian Hipotesis Penelitian………. 70

4.2 Pembahasan ... 71

Bab V Kesimpulan dan Saran ... 73

5.1 Kesimpulan ... 73

5.2 Keterbatasan dan Saran bagi Penelitian Mendatang ... 73

5.3 Implikasi Penelitian... 75

(5)

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu... 21

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel... 27

Tabel 4.1.1a Responden Berdasarkan Jenis Kelamin (n = 43)……….. 35

Tabel 4.1.1b Responden Berdasarkan Usia (n = 43)………... 36

Tabel 4.1.1c Responden Berdasarkan Status Pernikahan (n = 43)………. 36

Tabel 4.1.1d Responden Berdasarkan Lama Bekerja (n=43)………. 36

Tabel 4.1.2a Rata-rata jawaban responden tentang motivasi kerja……… 37

Tabel 4.1.2b Hasil Analisis Deskriptif Motivasi Kerja………... 38

Tabel 4.1.2c Rata-rata Tingkat Kinerja Karyawan………49

Tabel 4.1.2d Hasil Analisis Deskriptif kinerja………..50

Tabel 4.1.3.1a Hasil Uji Validitas Motivasi Kerja……… 61

Tabel 4.1.3.1b Hasil Uji Validitas Kinerja……….. 66

(6)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 RerangkaPemikiran……… 23 Gambar 2.2 Model Penelitian……….24

(7)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

(8)

P a g e | 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pada sebuah organisasi perusahaan pasti di dalam nya terdapat perangkat

sumber daya manusia yang menjadi penunjang pelaksanaan operasional, maka dari itu sumber daya manusia di pandang sebagai aset yang harus dijaga, dengan demikian perusahaan harus memikirkan apa yang menjadi

kebutuhan karyawan, agar dapat memicu timbulnya motivasi kerja karyawan. Salah satu hal penting yang harus dijadikan perhatian oleh perusahaan yaitu

mengenai cara menjaga dan mengelola motivasi karyawan dalam bekerja agar selalu fokus dan sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan oleh perusahaan. Menjaga motivasi karyawan itu sangatlah penting karena

motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Adanya motivasi kerja yang

tinggi, karyawan akan lebih giat dalam melaksanakan pekerjaan yang dilakukannya.

Selain itu perusahaan juga harus memperhatikan pembinaan

hubungan yang baik dengan para karyawan karena dengan adanya hubungan yang baik antar karyawan atau karyawan dengan atasan maka akan terjalin

(9)

P a g e | 2

diri seseorang itu penting karena akan sangat mempengaruhi kinerja seseorang. Kinerja merupakan sebuah proses yang dilakukan oleh seseorang dalam upayanya untuk menciptakan suatu produk atau jasa dalam sebuah karyawan tersebut memiliki sifat yang rajin, disiplin, dan memiliki ambisi untuk menjadi yang paling baik maka yang terjadi yaitu kemajuan yang

positif bagi perusahaan tersebut.

Memiliki kinerja yang maksimum di butuhkan sebuah motivasi dari

lingkungan pekerjaan, seperti adanya dukungan dari sesama karyawan maupun dukungan dari atasan. Selain itu untuk mencapai kinerja yang maksimum, organisasi harus menjamin orang yang tepat dengan pekerjaan

yang tepat serta kondisi yang memungkinkan agar mereka dapat bekerja secara optimal. Adanya kinerja yang baik maka pekerjaan akan lebih cepat

terselesaikan dan hasilnya sesuai dengan apa yang di harapkan perusahaan.

Pada saat ini banyak perusahaan-perusahaan yang menggunakan jasa

outsourcing. Outsourcing adalah penggunaan tenaga kerja dari luar

perusahaan sendiri untuk melaksanakan tugas atau pekerjaan tertentu yang spesifik. Pengertian dari perusahaan outsourcing adalah perusahaan yang

(10)

P a g e | 3

tertentu sesuai dengan permintaan perusahaan yang membutuhkannya. Jasa

outsourcing awalnya hanya untuk posisi yang tidak berkaitan dengan pemborongan pekerjaan dan jasa perekrutan. Pemborongan pekerjaan yaitu

pengalihan tanggung jawab operasional perusahaan kepada perusahaan jasa

outsourcing, sedangkan jasa perekrutan yaitu pengalihan tanggung jawab

untuk bidang non teknis saja seperti perekrutan, sedangkan bidang teknis

tetap di kendalikan langsung oleh perusahaan pengguna jasa.

Perusahaan-perusahaan menggunakan jasa outsourcing untuk

meningkatkan ketenagakerjaannya di berbagai bidang yang sudah di percayakan kepada jasa outsourcing. Peningkatan ketenagakerjaan dapat mempengaruhi iklim lingkungan kerja pada suatu perusahaan. Hal ini sesuai

dengan keadaan tempat kerja yang menciptakan kenyamanan para karyawan dalam melaksanakan tugas nya sehingga setiap karyawan dapat menciptakan

sebuah pekerjaan yang berkualitas dan hasil pekerjaan yang memuaskan.

Salah satu perusahaan outsourcing yang sudah lama terbentuk dan

berdiri di Indonesia yaitu PT. ISS. ISS Indonesia adalah perusahaan

integrated facility service yang terbaik dan terbesar di Indonesia dengan

cakupan layanan ISS terdiri dari Facility Services (cleaning service, office

(11)

P a g e | 4

building maintenance service, indoor air quality service, wash room service,

portable toilet service), Access Control (security service), Catering Service,

dan Parking Management Service. Kantor PT ISS Indonesia beralamat di memelihara tanggung jawab, dan memberikan kualitas terbaik.

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah seorang karyawan yang

(12)

P a g e | 5

termotivasi untuk memberikan kontribusi yang baik juga dalam pekerjaannya. Selain itu PT.ISS juga memberikan penghargaan untuk memotivasi setiap karyawannya. Penghargaan itu berupa The Best Employee untuk memberikan

penghargaan kepada karyawan terbaik dan penghargaan Golden Heart Away untuk karyawan yang dapat memenuhi 3 faktor ini yaitu: memiliki daya tahan fisik yang kuat, selalu hadir pada saat hari kerja, dan memiliki

kinerja yang baik. Bagi karyawan yang dapat memenuhi 3 faktor ini dalam waktu 3 bulan maka karyawan akan mendapatkan penghargaan Golden

Heart Away. Selain itu untuk mendapatkan penghargaan setiap karyawan

juga harus menghargai kejujuran seperti mengembalikan barang yang ditemukannya. Penghargaan yang diberikan dapat berupa piagam dan uang

tunai, serta berpeluang untuk naik level pekerjaan atau naik jenjang karier.

Selain memberikan motivasi kepada para karyawan, PT.ISS juga

selalu memberikan pengawasan yang ketat kepada para karyawan ketika melakukan pekerjaan, tujuannya supaya kualitas yang dimiliki karyawan dalam bekerja dapat tetap terjaga. PT.ISS juga memiliki sanksi yang tegas

bagi karyawan yang melanggar peraturan dan berhak memberhentikan karyawan yang tidak loyal (banyak melakukan kesalahan) dengan beberapa

tahapan prosedur dimulai dari teguran lisan, konseling, diberikan surat peringatan sampai batas 3 kali. Oleh karena itu untuk mencegah dan

(13)

P a g e | 6

menghadapi pekerjaan yang sulit, supaya dapat menemukan titik penyelesaian permasalahan tersebut secara bersama.

PT.ISS juga selalu memberikan pelatihan kepada para karyawannya,

bahkan pada saat karyawan sedang melakukan pekerjaan di lapangan pun tetap diberikan pelatihan dan diberikan contoh cara melakukan pekerjaan yang baik dan benar supaya kualitas kinerja karyawan dapat meningkat.

Kemudian PT.ISS setiap hari selalu mengadakan briefing sebanyak 2 kali, dalam briefing awal yaitu membahas untuk target pekerjaan yang para

karyawan lakukan pada hari tersebut dan untuk cek kerapihan seragam, dan yang briefing akhir yaitu membahas mengenai evaluasi pekerjaan yang sudah dilakukan pada hari tersebut. Kemudian setiap bulan para karyawan

diberikan rapot hasil kinerja dalam bentuk skill matrix yang di dalam isi laporannya terdapat penilaian dari hasil kinerja yang telah dicapai oleh

masing-masing karyawan. Skill Matrix ini juga berfungsi apabila karyawan telah mencapai nilai dalam kategori “bisa melakukan pekerjaan dengan baik serta bisa mengajari orang lain” di semua bidang pekerjaan maka akan ada

kesempatan karyawan tersebut di promosikan untuk naik jabatan. Oleh karena itu dengan adanya rapot skill matrix itu dapat mempengaruhi

motivasi karyawan menjadi meningkat dan setiap karyawan memiliki ambisi untuk bekerja dengan baik sehingga mendapatkan penilaian kinerja yang

(14)

P a g e | 7

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan pada bagian sebelumnya, maka masalah dalam penelitian ini adalah apakah terdapat

pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan ISS di Universitas Kristen Maranatha?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun maksud dari tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan ISS di Universitas Kristen Maranatha.

1.4 Manfaat Penelitian

Peneliti berharap penelitian ini berguna bagi pihak-pihak berikut:

1. Akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan, pengetahuan, dan

informasi dalam bidang manajemen sumber daya manusia yang lebih luas, serta mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan.

2. Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan informasi kepada perusahaan tentang pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja

karyawan dan membantu perusahaan untuk pengelolaan sumber daya manusia melalui pemberian motivasi terhadap karyawan dengan harapan

(15)

P a g e | 8

3. Universitas

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi dan literatur yang bersifat ilmiah bagi mahasiswa yang ingin meneliti tentang pengaruh

motivasi kerja terhadap kinerja karyawan. 4. Pihak Lain

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu bahan referensi dan

sumber informasi untuk penelitian lebih lanjut dan berbagai kepentingan lain.

(16)

P a g e | 73

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil-hasil analisis data dan pembahasan dari bab-bab

sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa berpengaruh positif signifikan antara pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja. Selain itu terdapat 2

sumber motivasi kerja yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik yaitu motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu diransang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada

dorongan untuk melakukan sesuatu. Sedangkan motivasi ekstrinsik yaitu motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya rangsangan dari luar.

Motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar di mulai dan di teruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar

(Sadirman,A.M, 2001).

5.2 Keterbatasan Penelitian.

Penelitian ini tentunya memiliki beberapa keterbatasan, yang diharapkan bisa dijadikan bahan acuan untuk membuat penelitian yang lebih baik lagi di

kemudian hari. Berikut merupakan beberapa keterbatasan penelitian ini, antara lain:

1. Objek dalam penelitian ini masih dalam ruang lingkup yang sempit, yaitu

(17)

P a g e | 74

lingkup yang lebih luas lagi, misalnya pada konteks family business, dan lain-lain.

2. Metode perhitungan hipotesis dalam penelitian ini menggunakan regresi

linear sederhana, sehingga disarankan bagi para peneliti selanjutnya dapat menggunakan alternatif metode pengujian lain.

3. Variabel-variabel dalam penelitian ini masih sedikit sehingga bagi para

peneliti selanjutnya dapat menambahkan variabel-variabel lain untuk diidentifikasi.

4. Penelitian ini tidak terlepas dari kelemahan-kelemahan lain yang mungkin saja terjadi di luar kemampuan peneliti sehingga dapat saja mempengaruhi hasil penelitian ini. Peneliti menyarankan perlu dilakukan pengembangan

lebih lanjut dari penelitian ini agar diperoleh hasil yang lebih layak untuk mendukung penelitian selanjutnya.

5.3 Implikasi Penelitian.

Hasil penelitian ini dapat menunjukkan bahwa dengan adanya rancangan program motivasi dapat mendorong setiap karyawan untuk meningkatkan

kinerja nya masing-masing. Motivasi seseorang muncul karena adanya kebutuhan berprestasi antara lain harapan untuk melakukan tugas dengan

berhasil. Orang yang mempunyai motivasi untuk berprestasi tinggi ingin menyelesaikan tugas dan meningkatkan penampilan mereka yang berorientasi

(18)

P a g e | 75

Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa rancangan program motivasi yang diterapkannya yaitu:

1. Dengan hasil penelitian ini ISS memberikan penghargaan the best employee

dan Golden Heart Award untuk karyawan terbaik. Menjadi karyawan terbaik harus memenuhi beberapa persyaratan seperti karyawan memiliki daya fisik yang kuat, karyawan yang selalu hadir pada saat jam kerja,

karyawan yang jujur, dan karyawan yang memiliki kinerja yang baik. Penghargaan tersebut dapat berupa piagam dan uang tunai, serta berpeluang

untuk naik level atau naik jenjang karier. Dengan memberikan penghargaan seperti itu maka setiap karyawan akan selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja nya menjadi yang lebih baik dan setiap karyawan akan selalu

berusaha untuk memiliki sikap dan karakter yang baik.

2. Dari hasil penelitian ini ISS selalu mengadakan briefing sehari 2 kali,

briefing yang pertama yaitu untuk target pekerjaan yang hari ini para

karyawan kerjakan dan briefing yang terakhir yaitu evaluasi pekerjaan mereka yang telah dilakukan pada hari ini. Dengan seperti itu setiap

karyawan memiliki ambisi untuk menyelesaikan target pekerjaan mereka masing-masing.

3. Dari hasil penelitian ini sebelum bekerja di ISS, PT.ISS mengadakan pelatihan atau pendidikan yang bernama NCC Cleaning. Pelatihan ini

(19)

P a g e | 76

4. Dari hasil penelitian ini ISS juga dapat memberikan punishment bagi karyawan yang sering melakukan kesalahan dan karyawan yang tidak disiplin, dengan beberapa tahapan prosedur dimulai dari teguran lisan,

konseling, sampai di berikan surat peringatan sampai batas 3 kali. Hal ini dilakukan supaya setiap karyawan lebih disiplin dan memperbaiki kinerja karyawan agar lebih baik.

5. Dari hasil penelitian ini ISS juga memberikan rapot untuk setiap karyawannya setiap bulan, rapot itu dinamakan skill matrix. Rapot tersebut

merupakan rapot hasil kinerja yang telah dicapai oleh para karyawannya selama 1 bulan. Dengan adanya rapot tersebut akan membuat setiap karyawan termotivasi untuk meningkatkan kinerja yang lebih baik lagi

sesuai dengan standar perusahaan.

6. Dari hasil penelitian ini tim leader ISS juga selalu memberikan pengawasan

dan pelatihan setiap hari kepada masing-masing karyawan, supaya setiap karyawan dapat memperbaiki kinerja nya menjadi lebih baik.

7. Dari hasil penelitian ini ISS sudah cukup baik dalam memotivasi

karyawannya masing-masing, sehingga setiap karyawan mampu berkinerja dengan baik dan memiliki sikap disiplin dalam bekerja.

8. Dari hasil penelitian ini ISS sudah cukup baik dalam mendidik setiap karyawannya terutama dalam hal etika. Setiap karyawan memiliki etika

(20)

P a g e | 77

9. Dari hasil penelitian ini ISS perlu melakukan training atau pelatihan lebih dalam lagi kepada setiap karyawan untuk segenap aspek indikator yang ada di skill matrix, supaya setiap karyawan mampu mengerjakan setiap aspek

(21)
(22)
(23)
(24)
(25)

P a g e | 78

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, I. (2013). “Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Tata Usaha

Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha Bandung”. Skripsi

Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Kristen Maranatha.

Bandung.

Arini, M.A. (2014). “Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja

Karyawan Bank X”. Skripsi Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Kristen Maranatha. Bandung.

Daft, R. (2000). “Management”. Edisi 5. Harcourt College. Orlando.

Edwardin, L. (2006). “Analisis Pengaruh Kompetensi Komunikasi, Kecerdasan Emosional, dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Penjualan: Studi kasus pada PT.POS Indonesia (PERSERO) Kota Semarang”. Tesis yang tidak dipublikasikan. Program Pasca Sarjana Magister Manajemen

Universitas Diponegoro. Semarang.

Handayani, S. (2001). “Pengaruh Komputer Mikro Terhadap Kinerja dan Kepuasan Akuntan Publik”. Tesis yang tidak dipublikasikan.

Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Gajah Mada.

Yogyakarta.

Hendra. (2014). “Mengenal Office Boy”. (diakses dari

https://blog.djarumbeasiswaplus.org/hendra/mengenal-office-boy/).

Hendrarni, Wiwik. (2008). “Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Asuhan Keperawatan dalam Pengkajian dan Implementasi Perawat Pelaksana di Rumah Sakit Bhayangkara Medan”. Skripsi Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Sumatera Utara. Medan.

Ilyas, Yaslis (1999). “Kinerja Teori Penilaian dan Penelitian”. Fekon UI. Jakarta.

Indriani, D. (2013). “Pengaruh Iklim Kelompok Kerja dengan Tingkat Penjualan pada Divisi Pemasaran PT.ISS Indonesia Cabang Medan”. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Medan. (diakses dari

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/40264/5/Chapter%20I.pdf ).

Koopmans, Linda. (2013). “Development Of An Individual Work Performance

Questionnaire”. International Journal of Productivity and Performance Management. 62(1), hal 6-28.

(26)

P a g e | 79

Lesmana, J.H. (2016). “Karakteristik Generasi X dan Generasi Y Terhadap Persepsi Kerja Karyawan”. Skripsi Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Kristen Maranatha. Bandung.

Meyer, M. (2002). “Rethinking Performance Measurement: Beyond the balanced scorecard”. Cambridge: Cambridge hall.

Mondy. R. (2008). “Manajemen Sumber Daya Manusia”. Edisi 10 jilid 1.

Diterjemahkan oleh: Bayu Airlangga,M.M. Erlangga. Jakarta.

Noviantoro, T. (2014). “Evaluasi Kinerja Perusahaan di PT.Unilever”. (diakses dari https://www.linkedin.com/pulse/20140910021515-154884582-evaluasi-kinerja- perusahaan-di-pt-unilever).

“Pengertian Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik”. (di akses dari

http://www.wawasanpendidikan.com/2015/09/motivasi-intrinsik-dan-“Profil PT.ISS Indonesia”. (Diakses dari http://blog.qerja.com/gaji-di-pt-iss-indonesia/ ).

Prasetyo, T.D. (2015). “Pengaruh Kemampuan Kerja dan Lingkungan Kerja

Terhadap Kinerja Karyawan:Studi pada Karyawan PT. Tembakau

Djajasakti Sari Malang”. Jurnal Administrasi Bisnis. 3 (1).

Robbins, Stephen (1996). “Perilaku Organisasi”. Grafindo. Jakarta.

Robbins, Stephen & Judge, Timothy (2008). “Perilaku Organisasi”. Edisi:12. Salemba Empat. Jakarta

Suhendar, P., C. (2013). “Pengaruh Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan di Perusahaan Vixenza”. Skripsi Program Studi

Manajemen Universitas Garut. (Diakses dari

http://ceceppermanasuhendar.blogspot.co.id/2013/11/bab-i-pendahuluan-latar- belakang.html)

Swasto, Bambang. 2011. “Manajemen Sumber Daya Manusia”. Cetakan Pertama.

UB Press. Malang.

Widjaja, O. (2010). “Dampak Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasional Afektif, dan Perilaku Kewargaan Organisasional terhadap Keinginan Keluar”. Skripsi Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Kristen Maranatha. Bandung.

Winardi, J. (2004). “Motivasi dan Pemotivasian Dalam Manajemen”. Jilid 1. Rajagrafindo Persada. Jakarta.

Gambar

Gambar 2.2 Model Penelitian…………………………………………………….24

Referensi

Dokumen terkait

• Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang mengurutkan dan menuliskan urutan peristiwa pada teks (Bahasa Indonesia KD 3.8 dan 4.8) serta

Wujud lain dari sikap yang kompeten dan amanah adalah menciptakan suasana bekerja yang kondusif bagi semua anggota organisasi dimana akan selalu berupaya untuk

Bentuk PC yang diadopsi dari penelitian Schotanus (2007) serta Nollet dan Beauliu (2003) adalah lead buying pada fase concentration. Pada tipe keanggotaan PC jenis ini semua

[r]

Pendaftaran harus dilakukan oleh direktur utama/pimpinan perusahaan/pengurus koperasi atau dapat diwakilkan dengan membawa tanda pengenal dan surat tugas dari

Aspek-aspek Hukum Perbankan, Penerbit Gramedia Pustaka Utama, Cetakan Kedua,

Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai kebijakan dan strategi dokumen rencana seperti Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

6DOLP 'LP\DWL PHQ\DWDNDQ VHEDJDL EHULNXW ³%D\L WDEXQJ \DQJ PHQJJXQDNDQ VHO WHOXU GDQ VSHUPD GDUL VXDPL LVWHUL \DQJ VDK ODOX HPEULRQ\D GLWLWLSNDQ NHSDGD LEX \DQJ ODLQ LEX SHQJJDQWL