• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MENGELOLA PERALATAN KANTOR DI KELAS XI ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK PASUNDAN 1 BANDUNG TAHUN AJARAN 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MENGELOLA PERALATAN KANTOR DI KELAS XI ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK PASUNDAN 1 BANDUNG TAHUN AJARAN 2012/2013."

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MENGELOLA PERALATAN KANTOR DI KELAS XI ADMINISTRASI PERKANTORAN

SMK PASUNDAN 1 BANDUNG TAHUN AJARAN 2012/2013

SKRIPSI

Oleh :

RIZKI HIDAYAH ISLAMI

0908925

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PERKANTORAN FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

(2)

Rizki Hidayah Islami, 2013

PENGARUH KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MENGELOLA PERALATAN KANTOR DI KELAS XI AMINISTRASI PERKANTORAN SMK PASUNDAN

1 BANDUNG TAHUN AJARAN 2012/2013

Oleh

Rizki Hidayah Islami

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

 Rizki Hidayah Islami 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

Desember 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang

(3)

dengan dicetak ulang, difoto kopi atau cara lainnya tanpa seijin penulis.

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MENGELOLA PERALATAN KANTOR DI KELAS XI ADMINISTRASI PERKANTORAN

SMK PASUNDAN 1 BANDUNG TAHUN AJARAN 2012/2013

Skripsi ini telah Disetujui dan Disahkan oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

Dra. Hj. Nani Sutarni, M.Pd. Hady Siti Hadijah, S.Pd., M.Si. NIP. 19611081986012001 NIP. 197201272006042001

Mengetahui,

Ketua Program Studi

Pendidikan Manajemen Perkantoran FPEB UPI

(4)

Rizki Hidayah Islami, 2013

PENGARUH KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MENGELOLA PERALATAN KANTOR DI KELAS XI ADMINISTRASI PERKANTORAN

SMK PASUNDAN 1 BANDUNG TAHUN AJARAN 2012/2013

Rizki Hidayah Islami

Skripsi ini dibimbing oleh Dra. Hj. Nani Sutarni, M.Pd. dan Hady Siti Hadijah, S.Pd., M.Si.

ABSTRAK

(5)

THE INFLUENCE OF COMPETENCE PERSONALITY TEACHER AGAINST THE INTEREST OF LEARNING STUDENTS IN THE SUBJECT

MANAGE OFFICE EQUIPMENT IN CLASS XI ADMINISTRATIVE OFFICES SMK PASUNDAN 1 BANDUNG ACADEMIC YEAR 2012/2013

Rizki Hidayah Islami

This script is guided by Dra. Hj. Nani Sutarni, M.Pd. and Hady Siti Hadijah, S.Pd., M.Si.

ABSTRACT

(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.

ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined.

UCAPAN TERIMAKASIH ... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ...x

DAFTAR GAMBAR ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

1.1 Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.2.1 Identifikasi Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.2.2 Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.3 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.4 Kegunaan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB II LANDASAN TEORI ... Error! Bookmark not defined.

2.1 Kompetensi Kepribadian Guru ... Error! Bookmark not defined.

2.1.1 Pengertian Kompetensi Guru ... Error! Bookmark not defined.

2.1.2 Pengertian Kompetensi Kepribadian Guru ... Error! Bookmark not defined.

2.1.3 Indikator Kompetensi Kepribadian Guru ... Error! Bookmark not defined.

2.1.5 Pengaruh Kepribadian Guru dalam Proses Belajar .... Error! Bookmark not defined.

2.2 Minat Belajar ... Error! Bookmark not defined.

2.2.1 Pengertian Minat Belajar ... Error! Bookmark not defined.

2.2.2 Pentingnya Minat ... Error! Bookmark not defined.

2.2.3 Meningkatkan Minat Belajar Siswa ... Error! Bookmark not defined.

2.2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat ... Error! Bookmark not defined.

2.2.5 Indikator Minat ... Error! Bookmark not defined.

(7)

2.5 Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

BAB III METODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.

3.1 Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.2 Operasionalisasi Variabel ... Error! Bookmark not defined.

3.3 Populasi dan Sampel ... Error! Bookmark not defined.

3.3.1 Populasi ... Error! Bookmark not defined.

3.3.2 Sampel ... Error! Bookmark not defined.

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.

3.5 Pengujian Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.5.1 Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined.

3.5.2 Uji Realibilitas ... Error! Bookmark not defined.

3.6 Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.

3.6.1 Teknik Analisis Data Deskriptif ... Error! Bookmark not defined.

3.6.2 Teknik Analisis Data inferensial ... Error! Bookmark not defined.

3.6.3 Uji Persyaratan Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.

3.6.3.1 Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined.

3.6.3.2 Uji Homogenitas ... Error! Bookmark not defined.

3.6.3.3 Uji Linieritas ... Error! Bookmark not defined.

3.6.3.4 Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined.

4.1 Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.1.1 Sejarah Sekolah ... Error! Bookmark not defined.

4.1.2 Visi dan Misi Sekolah ... Error! Bookmark not defined.

4.1.3 Hasil Uji Coba Angket ... Error! Bookmark not defined.

4.1.3.1 Uji Validitas Instrumen ... Error! Bookmark not defined.

4.1.3.2 Uji Realibilitas Instrumen ... Error! Bookmark not defined.

4.1.4 Deskripsi Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.1.4.1 Deskripsi Variabel Kompetensi Kepribadian GuruError! Bookmark not defined.

a. Indikator Ketaatan Guru ... Error! Bookmark not defined.

b. Indikator Keteladanan Guru ... Error! Bookmark not defined.

(8)

d. Indikator Sikap Profesional Guru ... Error! Bookmark not defined.

e. Indikator Penampilan Guru ... Error! Bookmark not defined.

4.1.4.2 Deskripsi Variabel Minat Belajar Siswa ... Error! Bookmark not defined.

a. Indikator Rasa Suka ... Error! Bookmark not defined.

b. Indikator Ketertarikan ... Error! Bookmark not defined.

c. Indikator Perhatian ... Error! Bookmark not defined.

d. Indikator Kesadaran ... Error! Bookmark not defined.

4.1.5 Pengujian Persyaratan Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.

4.1.5.1 Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined.

4.1.5.2 Uji Homogenitas ... Error! Bookmark not defined.

4.1.5.3 Uji Linieritas ... Error! Bookmark not defined.

4.1.5.4 Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

4.2 Pembahasan... Error! Bookmark not defined.

4.2.1 Gambaran Kompetensi Kepribadian Guru ... Error! Bookmark not defined.

4.2.2 Gambaran Minat Belajar Siswa ... Error! Bookmark not defined.

4.2.3 Pengaruh Kompetensi Kepribadian Guru terhadap Minat Belajar SiswaError! Bookmark not defined

BAB V SARAN DAN KESIMPULAN... Error! Bookmark not defined.

5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.

5.2 Saran ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Data Nilai UTS Semester 1 ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 1. 2 Jumlah Siswa yang Mengikuti Remedial pada .... Error! Bookmark not defined.

Tabel 1. 3 Rekapitulasi Ketidakhadiran Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada

Mata Pelajaran Mengelola Peralatan Kantor Semester Ganjil Tahun Ajaran

2012-2013 ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3. 1 Operasionalisasi Variabel ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3. 2 Populasi Siswa Kelas XI AP SMK Pasundan 1 BandungError! Bookmark not defined.

Tabel 3. 3 Jumlah Sampel ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3. 4 Uji Vaiditas Instrumen Variabel X (Kompetensi kepribadian Guru)Error! Bookmark not defined.

Tabel 3. 5 Uji Validitas Instrumen Variabel Y (Minat Belajar Siswa)Error! Bookmark not defined.

Tabel 3. 6 Rekapitulasi Hasil Uji Reabilitas Instrumen ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3. 7 Pola Pembobotan Kuisioner Skala Likert ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3. 8 Rekapitulasi Hasil Skoring Angket ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3. 9 Kriteria Penafsiran Deskripsi ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3. 10 Tabel Distribusi Pembantu untuk Pengujian NormalitasError! Bookmark not defined.

Tabel 4. 1 Uji Vaiditas Instrumen Variabel X (Kompetensi kepribadian Guru)Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 2 Uji Validitas Instrumen Variabel Y (Minat Belajar Siswa)Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 3 Rekapitulasi Hasil Uji Reabilitas Instrumen ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 4 Kriteria Deskripsi Data ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 5 Rekapitulasi Tanggapan Responden ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 6 Uji Normalitas Variabel X dan Y ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 7 Hasil Pengolahan Uji Homogenitas Variabel Kompetensi Kepribadian GuruError! Bookmark no

Tabel 4. 8 Hasil Pengolahan Uji Homogenitas Variabel Minat Belajar SiswaError! Bookmark not defined.

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Pengaruh Variabel X terhadap Variabel Y secara KonseptualError! Bookmark not defined.

Gambar 2. 2 Kerangka Pemikiran Pengaruh Variabel X terhadap Variabel YError! Bookmark not defined.

Gambar 4. 1 Grafik Skor Rata-rata Setiap Indikator ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4. 2 Grafik Skor Rata-rata Indikator Ketaatan GuruError! Bookmark not defined.

Gambar 4. 3 Grafik Skor Rata-rata Indikator Keteladanan GuruError! Bookmark not defined.

Gambar 4. 4 Grafik Skor Rata-rata Indikator Kewibawaan GuruError! Bookmark not defined.

Gambar 4. 5 Grafik Skor Rata-rata Indikator Sikap Profesional GuruError! Bookmark not defined.

Gambar 4. 6 Grafik Skor Rata-rata Indikator Penampilan GuruError! Bookmark not defined.

Gambar 4. 7 Grafik Skor Rata-rata Indikator Variabel Minat BelajarError! Bookmark not defined.

Gambar 4. 8 Grafik Skor Rata-rata Indikator Rasa Suka .... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4. 9 Grafik Skor Rata-rata Indikator Ketertarikan . Error! Bookmark not defined.

Gambar 4. 10 Grafik Skor Rata-rata Indikator Perhatian... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4. 11 Grafik Skor Rata-rata Indikator Kesadaran .... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4. 12 Skor Rata-rata Tiap Indikator Variabel X ... Error! Bookmark not defined.

(11)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Saat ini Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang

berkembang dalam bidang pembangunan infrastruktur, bidang ekonomi,

bidang teknologi, dan bidang-bidang lainnya. Salah satu aspek yang akan

sangat menunjang perkembangan tersebut adalah kualitas sumber daya

manusia yang tersedia. Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk

meningkatkan dan mengembangkan sumber daya manusia, salah satunya

melalui pendidikan.

Pendidikan merupakan salah satu komponen penting dalam kehidupan

berbangsa. Dengan adanya pendidikan ini diharapkan dapat mengembangkan

kualitas sumber daya manusia yang ada dalam suatu bangsa. Pendidikan

melalui sekolah, merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan

formal yang dilakukan oleh pemerintah. Salah satu kegiatan di sekolah dan

merupakan kegiatan inti adalah proses belajar mengajar.

Proses belajar mengajar di sekolah ini melibatkan dua komponen

penting, yaitu guru dan siswa. Keberadaan guru ini akan sangat

mempengaruhi kegiatan belajar di kelas. Seorang guru dituntut untuk menjadi

(12)

menciptakan semangat belajar, menjadi panutan, dan tentunya menjadi

pribadi yang menyenangkan dimata siswanya.

Popi Sopiatin (2010:66): “Dalam memberikan pelayanan proses

belajar mengajar di sekolah, guru dituntut untuk memiliki kualitas personal

(kepribadian) yang baik, dengan adanya kualitas kepribadian yang baik,

diharapkan guru dapat meningkatkan hubungan antara guru dan siswa, yang

berpengaruh kepada meningkatnya motivasi belajar siswa.”

Pengalaman menunjukkan bahwa masalah-masalah seperti motivasi,

disiplin, tingkah laku sosial, prestasi, dan hasrat belajar yang terus-menerus

itu semuanya bersumber dari kepribadian guru (Oemar Hamalik, 2004:35).

Pendapat tersebut sejalan dengan pendapat yang diungkapkan Barnawi dan

Mohammad Arifin (2012:82): “Salah satu tugas guru ialah menjadikan

peserta didik memiliki minat yang besar terhadap belajar. Guru dapat

berusaha memformat pandangan peserta didik tentang belajar.”

Minat belajar siswa merupakan salah satu faktor psikologis dalam

belajar. Minat belajar akan mempengaruhi seberapa besar perhatian yang

diberikan siswa terhadap mata pelajaran yang sedang diikutinya. Minat

merupakan salah satu faktor yang penting dalam belajar. Tanpa minat, siswa

akan memiliki perasaan tidak tertarik, tidak menganggap penting pelajaran

tersebut, dan tidak memaksimalkan kegiatan belajarnya. Dengan demikian

minat merupakan salah satu faktor yang akan mendorong siswa untuk

(13)

diungkapkan oleh Barnawi dan Mohammad Arifin (2012:82): “Minat

mendorong untuk berbuat lebih giat dan lebih baik.”

Salah satu mata pelajaran yang saat ini kurang diminati oleh siswa

kelas XI AP SMK Pasundan 1 Bandung adalah mata pelajaran Mengelola

Peralatan Kantor. Pernyataan ini berdasarkan hasil pra penelitian berupa

observasi atau pengamatan secara langsung di dalam kelas yang dilakukan

penulis, penulis memperoleh kesimpulan mengenai gambaran sementara

minat belajar siswa terhadap mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor

masih rendah. Hal ini dapat terlihat dari sikap yang ditunjukkan siswa selama

mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor berlangsung, kebanyakan siswa

tidak memfokuskan diri mereka kepada materi yang sedang dijelaskan oleh

guru, mereka cenderung lebih tertarik untuk mengobrol dengan teman

sebangku, memainkan alat komunikasi (handphone), berdandan, bahkan terlihat beberapa siswa yang mengantuk.

Dari fenomena tersebut, penulis mendapat gambaran sementara bahwa

minat belajar siswa pada mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor masih

rendah. Hal ini menjadi salah satu permasalahan yang harus segera dicari

jalan keluarnya, karena jika tidak akan berdampak terhadap hasil belajar

siswa. Pencapaian hasil belajar siswa ini salah satunya dapat dilihat melalui

nilai, apakah nilai siswa sudah memenuhi Kriteria Kelulusan Minimal (KKM)

atau belum. Kriteria Kelulusan Minimal (KKM) untuk mata pelajaran

(14)

memperoleh nilai ≥ 75, bagi siswa yang belum memenuhi Kriteria Kelulusan

Minimal (KKM) akan mengikuti remedial. Penulis memperoleh data nilai

siswa pada Ujian Tengah Semester yang menunjukkan beberapa nilai

rata-rata tiap kelas masih jauh dibawah Kriteria Kelulusan Minimal (KKM)

seperti terlihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 1. 1

Data Nilai UTS Semester 1

Kelas XI AP pada Mata Pelajaran Mengelola Peralatan Kantor SMK Pasundan 1 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013

Kelas KKM Nilai Rata-rata UTS

XI AP 1 7,50 74,5

XI AP 2 7,50 50,5

XI AP 3 7,50 72,6

XI AP 4 7,50 78,7

Sumber: SMK Pasundan 1 Bandung (data diolah)

Tabel 1.1 di atas menunjukkan nilai yang belum memenuhi Kriteria

Kelulusan Minimal (KKM) sehingga mengharuskan siswa dari tiap-tiap kelas

mengikuti perbaikan nilai atau remedial, adapun data siswa yang mengikuti

remedial pada mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor adalah sebagai

berikut:

Tabel 1. 2

Jumlah Siswa yang Mengikuti Remedial pada

(15)

Kelas Jumlah Siswa Jumlah Siswa yang Mengikuti Remedial

XI AP 1 46 10

XI AP 2 44 33

XI AP 3 44 19

XI AP 4 40 11

Total 174 73

Sumber: SMK Pasundan 1 Bandung

Data dari tabel 1.2 menunjukkan jumlah siswa yang mengikuti

remedial pada mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor masih banyak. Hal

ini mengindikasikan bahwa minat belajar siswa terhadap mata pelajaran

Mengelola Peralatan Kantor belum optimal.

Selain berpengaruh pada nilai, minat belajar siswa juga akan

berpengaruh pada intensitas kehadiaran dalam mengikuti mata pelajaran.

Tabel 1. 3

Rekapitulasi Ketidakhadiran Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Mengelola Peralatan Kantor Semester Ganjil Tahun Ajaran

2012-2013

No Kelas

Bulan (%)

Rata-rata (%) Juli Agt Sep Okt Nop Hari

efektif

1 Ap 1 1,5 - 9,8 14,6 9,8

123 Hari 7,1

(16)

3 Ap 3 1,6 12,2 11,4 13,8 15,4 10,9

4 Ap 4 2,4 13,0 15,4 14, 15,4 12,2

Total 10,8

Sumber: Ketua Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Pasundan 1 Bandung (data diolah)

Berdasarkan data rekapitulasi ketidakhadiran siswa pada tabel 1.3 di

atas terlihat kurangnya minat belajar dari sebagian siswa. Ini terlihat dari hasil

ketidakhadiran siswa yang mencapai 10,8% dan menggambarkan tingginya

ketidakhadiran siswa dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran.

Masalah ini penting untuk diteliti karena minat adalah salah satu

faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar. Sebagaimana yang

dikemukakan oleh Slameto (2003:57): “Minat besar pengaruhnya terhadap

belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat

siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya

tarik baginya.”

Pendapat ini sejalan dengan pendapat yang diungkapkan Djaali

(2009:121): “Minat yang disadari terhadap bidang pelajaran, mungkin sekali

akan menjaga pikiran siswa, sehingga dia bisa menguasai pelajarannya.”

Guru, adalah seseorang yang akan bersentuhan langsung dengan siswa

dalam proses belajar di kelas. Seorang guru dapat mempengaruhi minat

belajar siswa terhadap suatu mata pelajaran, sebagaimana yang dikemukakan

(17)

menjadikan peserta didik memiliki minat yang besar terhadap belajar. Guru

dapat berusaha memformat pandangan peserta didik tentang belajar.”

Mengingat guru memiliki peranan yang sangat penting dalam

mempengaruhi perilaku belajar siswanya, seorang guru diharapkan

mempunyai kompetensi yang baik dan memadai seperti yang diungkapkan

oleh Popi Sopiatin (2010:65):

Guru sebagai pendidik dan desainer masa depan anak/siswa, jelas memerlukan kompetensi yang memadai agar proses belajar mengajar yang dilakukan dapat memberi pengaruh yang signifikan bagi perkembangan anak dalam situasi yang makin kompetitif.

Dari keempat kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh seorang

guru, salah satu kompetensi yang harus menjadi perhatian adalah kompetensi

kepribadian guru. Seorang guru diharapkan mempunyai kepribadian yang

menarik dan menyenangkan dimata siswanya. Kepribadian guru yang baik,

menarik dan menyenangkan akan mempengaruhi pandangan siswa terhadap

guru tersebut, seperti yang diungkapkan oleh Mustaqim dan Abdul Wahib

(2010:64): “Sikap yang baik, ramah mengenal murid, ini akan menjadi

dorongan bagi murid untuk menyukai gurunya.”

Bagaimana sikap murid terhadap guru ini juga akan mempengaruhi

perilaku belajar siswanya, seperti yang diungkapkan oleh Barnawi dan

Mohammad Arifin (2012:168): “Kepribadian seorang guru akan sangat

memengaruhi siswa dalam pembelajaran.” Seorang guru diharapkan

(18)

W. Hart dalam A. Samana (1994:58): “Secara keseluruhan, guru hendaknya

berkepribadian yang menyenangkan siswa dan pantas menjadi panutan para

siswa”. Murid yang kurang menyenangi gurunya, secara tidak langsung akan

mempengaruhi sikap murid terhadap mata pelajarannnya.

Berdasarkan hal tersebut, dari sekian banyak faktor yang

mempengaruhi minat belajar siswa, variabel kompetensi kepribadian guru

dijadikan fokus dalam penelitian ini.

Sebelumnya telah banyak penelitian yang dilakukan berkaitan dengan

hal-hal yang berpengaruh terhadap minat belajar siswa. Dede Nunung

Widianingsih (2011) meneliti pengaruh kompetensi guru terhadap minat

belajar siswa dan implikasinya terhadap prestasi belajar dalam mata pelajaran

Akuntansi kelas XII IPS SMAN 1 Haurgeulis. Hasil penelitiannya

menunjukkan bahwa kompetensi guru berpengaruh positif terhadap minat

belajar siswa. Kesimpulan lainnya juga diperoleh dari penelitian yang

dilakukan oleh Dede Yogi (2011) yang meneliti pengaruh kompetesi guru

terhadap minat belajar siswa pada program pembelajaran Kewirausahaan di

SMK 11 Bandung. Hasil penelitiannya menunjukkan kompetensi guru

berpengaruh positif terhadap minat belajar siswa.

Berdasarkan pemaparan di atas, maka penulis ingin melanjutkan

penelitian mengenai minat siswa terhadap mata pelajaran Kewirausahaan,

dengan judul “Pengaruh Kompetensi Kepribadian Guru terhadap Minat

(19)

Administrasi Perkantoran SMK Pasundan 1 Bandung Tahun Ajaran

2012/2013”

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

1.2.1 Identifikasi Masalah

Inti kajian dalam penelitian ini adalah minat belajar siswa, khususnya

minat belajar siswa pada mata pelajaran Kewirausahaan. Minat belajar yang tinggi

akan berpengaruh terhadap proses belajar siswa. Minat merupakan salah satu

faktor yang akan mendorong siswa untuk bersungguh-sungguh dalam menekuni

suatu mata pelajaran.

Ada banyak faktor yang mempengaruhi minat siswa dalam belajar, yang

terdiri dari faktor internal dan eksternal. Faktor internal dapat berupa perhatian,

keingintahuan, motivasi, dan kebutuhan. Sedangkan faktor eksternal bisa berasal

dari lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Untuk meningkatkan minat belajar siswa perlu ditunjang dengan proses

pembelajaran yang baik. Pembelajaran yang baik ini melibatkan beberapa faktor,

salah satu faktor yang akan sangat mempengaruhi proses belajar siswa adalah

guru. Guru adalah orang yang akan berinteraksi langsung dengan siswa pada saat

proses pembelajaran di sekolah. Kompetensi kepribadian guru adalah salah satu

kompetensi yang harus diperhatikan, hubungannya dengan kemampuan personal

(20)

Masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut: “penguasaan kompetensi kepribadian guru di SMK Pasundan 1 Bandung

dirasa belum optimal, dan hal ini menyebabkan minat belajar siswa pada mata

pelajaran Mengelola Peralatan Kantor relatif rendah. Kondisi seperti ini harus

segera diatasi karena bila dibiarkan akan berpengaruh terhadap hasil belajar

siswa.”

1.2.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran kompetensi kepribadian guru di SMK Pasundan 1

Bandung.

2. Bagaimana gambaran minat belajar siswa pada mata pelajaran Mengelola

Peralatan Kantor di kelas XI Administrasi Perkantoran SMK Pasundan 1

Bandung tahun ajaran 2012/2013.

3. Apakah terdapat pengaruh kompetensi kepribadian guru terhadap minat

belajar siswa pada mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor di kelas XI

Administrasi Perkantoran SMK Pasundan 1 Bandung tahun ajaran

2012/2013.

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka

(21)

1. Gambaran kompetensi kepribadian guru pada mata pelajaran Mengelola

Peralatan Kantor di kelas XI Administrasi Perkantoran SMK Pasundan 1

Bandung tahun ajaran 2012/2013.

2. Gambaran minat belajar siswa pada mata pelajaran Mengelola Peralatan

Kantor di kelas XI Administrasi Perkantoran SMK Pasundan 1 Bandung

tahun ajaran 2012/2013.

3. Ada tidaknya pengaruh kompetensi kepribadian guru terhadap minat

belajar siswa pada mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor di kelas XI

Administrasi Perkantoran SMK Pasundan 1 Bandung tahun ajaran

2012/2013.

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini terdiri dari kegunaan praktis dan kegunaan

teoritis. Kegunaan praktis yakni digunakan perbaikan bagi lembaga yang

bersangkutan dan kegunaan teoritis yang berdasarkan pertimbangan konseptual

dan kontekstual. Kegunaan penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:

1. Kegunaan Praktis

Dapat dijadikan pertimbangan bagi lembaga pendidikan dalam

upaya meningkatkan kualitas pendidikan khususnya tenaga pengajar pada

mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor di kelas XI Administrasi

(22)

kualitas proses belajar dan meningkatkan minat belajar siswa pada mata

pelajaran Mengelola Peralatan Kantor.

2. Kegunaan Teoritis

a. Memperkaya khazanah ilmu pengetahuan tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi minat belajar siswa.

b. Sebagai bahan acuan penelitian yang sejenis dan sebagai

(23)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

S. Nasution (2003:23) mengungkapkan: “Desain penelitian merupakan

rencana tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data agar dapat

dilaksanakan secara ekonomis serta serasi dengan tujuan penelitian itu.” Desain

penelitian ini nantinya akan berfungsi sebagai pegangan yang lebih jelas kepada

peneliti dalam melakukan penelitiannya, menentukan batas-batas penelitian yang

bertalian dengan tujuan penelitian dan akan memberi gambaran yang jelas tentang

apa yang harus dilakukan. Sesuai dengan masalah yang akan diteliti maka peneliti

akan menggunakan metode penelitian explanatory atau penjelasan, yaitu suatu metode yang menyoroti adanya hubungan antar variabel dengan menggunakan

kerangka pemikiran kemudian dirumuskan suatu hipotesis.

Desain penelitian merupakan proses yang diperlukan dalam perencanaan

dan pelaksanaan penelitian. Desain yang digunakan dalam penelitian ini menjadi

pedoman yang mengarahkan berlangsungnya proses penelitian agar sesuai dengan

(24)

Rizki Hidayah Islami, 2013

3.2 Operasionalisasi Variabel

Menurut S. Margono (dalam Nurul Zuriah, 2006:144) variabel

didefinisikan sebagai konsep yang mempunyai variasi nilai (misalnya variabel

model kerja, keuntungan, biaya promosi, volume penjualan, tingkat pendidikan

manajer, dan sebagainya). Variabel dapat juga diartikan sebagai pengelompokkan

yang logis dari dua atribut atau lebih.

Variabel yang diteliti dibedakan ke dalam dua kategori, yaitu: (1) variabel

eksogen atau variabel bebas, (2) variabel endogen atau variabel terikat. Variabel

persepsi siwa mengenai kompetensi kepribadian guru merupakan variabel

eksogen dalam penelitian ini yang diberi simbol X sedangkan variabel minat

belajar siswa merupakan variabel endogen yang diberi simbol Y.

Tabel 3. 1

Operasionalisasi Variabel

(25)
(26)
(27)
(28)

Rizki Hidayah Islami, 2013

2. Siswa sering membaca buku Mengelola Peralatan Kantor yang ditugaskan oleh guru

siswa

10

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Nurul Zuriah (2006:116) menyebutkan bahwa populasi adalah seluruh data

yang menjadi perhatian peneliti dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang

ditentukan. Jadi, populasi berhubungan dengan data, bukan faktor manusianya.

Sedangkan menurut Hadari Nawawi (dalam S. Margono dalam Nurul Zuriah

2006:116) menyebutkan bahwa populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang

terdiri dari manusia, benda, hewan, tumbuhan, gejala, nilai test atau peristiwa

sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu

penelitian.

Pada penelitian ini populasinya adalah seluruh siswa kelas XI

Administrasi Perkantoran SMK Pasundan 1 Bandung pada tahun ajaran

2012/2013 yang berjumlah 174 orang. Data populasi penelitian ini dapat dilihat

pada tabel di bawah ini:

Tabel 3. 2

Populasi Siswa Kelas XI AP SMK Pasundan 1 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013

No. Kelas Jumlah Siswa (orang)

(29)

2 XI AP 2 44

3 XI AP 3 44

4 XI AP 4 40

Total 174

Sumber: Bagian TU SMK Pasundan 1 Bandung

3.3.2 Sampel

Menurut Sambas Ali Muhidin (2010:2), sampel adalah bagian kecil dari

anggota populasi yang diambil menurut prosedur tertentu sehingga dapat

mewakili populasinya. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah teknik sampel acak sederhana (simple random sampling), sampling acak sederhana adalah sebuah metode seleksi terhadap unit-unit

populasi, unit-unit tersebut diacak

seluruhnya. Masing-masing unit atau unit satu dengan unit lainnya memiliki

peluang yang sama untuk dipilih.

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan rumus dari

Taro Yamane atau Slovin sebagai berikut:

n =

Keterangan:

n = ukuran sampel

N = ukuran populasi

(30)

Rizki Hidayah Islami, 2013

Berdasarkan rumus tersebut diperoleh ukuran sampel sebagai berikut:

n =

63,5 = 63 orang

Dari ukuran keseluruhan sampel tersebut yaitu 63 orang, kemudian

ditentukan jumlah masing-masing sampel dari tiap kelas yang menjadi populasi,

yaitu seluruh kelas XI AP SMK 1 Pasundan Bandung secara proportionate random sampling menggunakan rumus:

Keterangan:

ni = ukuran sampel menurut stratum

n = ukuran sampel seluruhnya

Ni = ukuran anggota populasi menurut stratum

N = ukuran anggota populasi seluruhnya

Maka sampel dari setiap kelas adalah berikut:

Tabel 3. 3 Jumlah Sampel

Kelas Banyaknya Siswa

Sampel ni = Ni/N.n

XI AP I 46 46/174 x 63 = 17

(31)

XI AP 3 44 44/174 x 63 = 16

XI AP 4 40 40/174 x 63 = 14

Jumlah 174 63

Sumber: Data diolah

Dengan demikian dari populasi penelitian sebanyak 174 siswa di kelas XI

AP, yang menjadi sampel penelitian adalah sebanyak 63 siswa yang diperoleh

dengan cara random proporsional. Sampel tersebut terdiri dari 17 siswa dari kelas

XI AP 1, 16 siswa dari kelas XI AP 2 dan XI AP 3, serta 14 siswa dari kelas XI

AP 4. Pengambilan anggota sampel secara acak dalam penelitian ini dilakukan

dengan undian atas nomor yang mewakili angggota populasi.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Penelitian, disamping perlu menggunakan metode yang teapat, juga perlu

memilih teknik dan alat pengumpulan data yang relevan. Penggunaan teknik dan

alat pengumpul data yang tepat memungkinkan diperolehnya data yang objektif.

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu

dengan angket atau kuisioner dan wawancara.

1. Angket atau kuisioner, kuisioner adalah suatu alat pengumpul informasi

dengan cara menyampaikan sejumlah pertanyaan yang tertulis untuk

dijawab secara tertulis pula oleh responden. Kuisioner seperti halnya

wawancara, dimaksudkan untuk memperooleh informasi tentang diri

responden atau informasi tentang orang lain. Adapun tujuan penggunaan

(32)

Rizki Hidayah Islami, 2013

penelitian, dan 2) memperoleh informasi dengan realibilitas dan validitas

setinggi mungkin (Nurul Zuriah, 2006:182). Kuisioner yang digunakan

dalam penelitian ini menggunakan tipe kuisioner berstruktur (kuisioner

tetrtutup) yaitu kuisioner yang brisi pernyataan-pernyataan yang disertai

sejumlah alternatif jawaban yang disediakan. Responden dalam menjawab

terikat pada sejumlah kemungkinan jawaban yang sudah disediakan.

2. Wawancara, menurut Riduwan (2012:74) “wawancara adalah suatu cara

pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung

dari sumbernya.” Wawancara ini digunakan bila ingin mengetahui hal-hal

dari responden sedikit. Ada beberapa faktor yang akan mempengaruhi arus

informasi dalam wawancara, yaitu: pewawancara, respondenm pedoman

wawancara dan situasi wawancara. Wawancara yang dilakukan dalam

penelitian ini bersifat bebas terbuka dengan menggunakan pedoman

wawancara yang sudah disusun sebelumnya. Wawancara dilakukan

dengan beberapa orang siswa yang diambil dari populasi penelitian.

3. Pengamatan (observation), observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang

dilakukan. Apabila objek penelitian bersifat perilaku dan tindakan

manusia, fenomena alam (kejadian-kejadian yang ada di alam sekitar),

proses kerja dan penggunaan responden kecil (Riduwan 2012:76).

Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi di dalam

(33)

Kewirausahaan dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran sementara

minat belajar siswa pada mata pelajaran Kewirausahaan.

3.5 Pengujian Instrumen Penelitian

3.5.1 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur tingkat keandalan atau kesahihan

suatu suatu alat ukur. Jika instrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat

ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid sehingga valid berarti

instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.

Dengan menggunkan instrumen yang valid dalam pengumpulan darta,

diharapkan hasil penelitian akan menjadi sahih. Setelah data didapat dan

ditabulasikan, maka pengujian validitas konstruksi dilakukan dengan analisi

faktor, yaitu dengan mengkorelasikan antara skor item instrumen dengan rumus

Pearson Product Moment yang dikemukakan oleh Karl Pearson, formulanya adalah sebagai berikut:

∑ ∑ ∑

√ ∑

Sumber: Riduwan (2012:98)

Keterangan:

: Koefisien korelasi

∑ Xi : Jumlah skor item

∑ Yi : Jumlah skor total (seluruh item)

(34)

Rizki Hidayah Islami, 2013

Langkah-langkah dalam menguji validitas instrumen adalah sebagai

berikut:

1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji validitasnya kepada responden

yang bukan responden sesungguhnya.

2. Setelah disebar, data yang diperoleh kemudian dikumpulkan dan diperiksa

kelengkapan jumlah lembaran instrumen

3. Membuat tabel pembantu untuk skoring item, kemudian menempatkan skor sesuai item

4. Menghitung harga korelasi setiap butir dengan rumus Pearson Pruduct Moment

5. Menghitung harga dengan rumus:

6. mencari pada derajat bebas (db = N - 2) dan diketahui signifikansi

untuk α = 0,05

7. membuat keputusan dengan membandingkan dengan .

Kaidah keputusan:

Jika > berarti valid

Jika ≤ berarti tidak valid

Adapun langkah-langkah menghitung uji vailditas menggunakan aplikasi

Microsoft Office Excel 2007 adalah sebagai berikut:

(35)

3. Lalu hitung rata-rata dengan AVERAGF, korelasi dengan CORRFI, keterangan validitas dengan IF, jumlah bulir yang valid dan tidak valid

dengan COUNTIF.

Tabel 3. 4

Uji Vaiditas Instrumen Variabel X (Kompetensi kepribadian Guru) No. Urut

Item

r hitung r tabel Keterangan

1 0.484 0.444 Valid

2 0.751 0.444 Valid

3 0.631 0.444 Valid

4 0.684 0.444 Valid

5 0.558 0.444 Valid

6 0.371 0.444 Tidak Valid

7 0.65 0.444 Valid

8 0.574 0.444 Valid

9 0.482 0.444 Valid

10 0.847 0.444 Valid

11 0.636 0.444 Valid

12 0.46 0.444 Valid

13 0.889 0.444 Valid

14 0.55 0.444 Valid

15 0.609 0.444 Valid

Berdasarkan tabel 3.4 di atas, maka dapat diketahui dari 15 item

pernyataan angket variabel kompetensi kepribadian guru menunjukkan bahwa

(36)

Rizki Hidayah Islami, 2013

tersebut tidak dipakai atau dihilangkan. Dengan demikian hanya ada 14 item

pernyataan yang akan digunakan dalam penelitian ini untuk mengumpulkan

data variabel kompetensi kepribadian guru.

Tabel 3. 5

Uji Validitas Instrumen Variabel Y (Minat Belajar Siswa) No. Urut

Item

r hitung r tabel Keterangan

1 0.4668 0.444 Valid

2 0.5299 0.444 Valid

3 0.6026 0.444 Valid

4 0.3318 0.444 Tidak Valid

5 0.5498 0.444 Valid

6 0.7021 0.444 Valid

7 0.6528 0.444 Valid

8 0.5131 0.444 Valid

9 0.7534 0.444 Valid

10 0.5313 0.444 Valid

Berdasarkan tabel 3.5 di atas, maka dapat diketahui dari 10 item

pernyataan angket variabel minat belajar siswa menunjukkan bahwa 1

item pernyataan angket tersebut tidak valid. Maka 1 item pernyataan

angket yang tidak valid tersebut tidak dipakai atau dihilangkan. Dengan

demikian hanya ada 9 item pernyataan yang akan digunakan dalam

(37)

3.5.2 Uji Realibilitas

Uji realibilitas digunakan untuk mengetahui adanya konsistensi alat ukur

dalam penggunaannya, atau dengan kata lain alat ukur tersebut mempunyai hasil

yang konsisten apabila digunakan berkali-kali pada waktu yang berbeda, sehingga

instrumen penelitian tersebut dapat dipercaya.

Metode mencari realibilitas internal yaitu dengan menganalisis realibilitas

alat ukur dari satu kali pengukuran, rumus yang digunakan adalah Alpha sebagai berikut:

=

Sumber: Riduwan (2012:115)

Keterangan:

= Nilai realibilitas

∑ = Jumlah varians skor tiap-tiap item

= Varians total

k = Jumlah item

Langkah-langkah mencari nilai realibilitas instrumen dengan metode

Alpha adalah sebagai berikut:

1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji validitasnya kepada responden

(38)

Rizki Hidayah Islami, 2013

2. Setelah disebar, data yang diperoleh kemudian dikumpulkan dan diperiksa

kelengkapan jumlah lembaran instrumen

3. Membuat tabel pembantu untuk skoring item, kemudian menempatkan skor sesuai item

4. Menghitung varians skor tiap-tiap item

5. Kemudian menjumlahkan varians semua item

6. Menghitung varians total

7. Masukkan nilai Alpha

8. Membandingkan nilai koefisien alfa dengan nilai koefisien korelasi yang

terdapat dalam tabel. Menentukan niai tabel koefisien korelasi pada derajat

bebas (db)= n – 2. Dimana n adalah jumlah responden yang dilibatkan

dalam uji validitas adalah 20 orang, sehingga diperoleh db ……. dan α =

5%.

9. Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai

tabel r. Kriterianya : Jika r11 hitung > r tabel, maka reliabel

Jika r11hitung ≤ r tabel, maka tidak reliabel

Tabel 3. 6

Rekapitulasi Hasil Uji Reabilitas Instrumen

No. Variabel r hitung r tabel Keterangan 1 Kompetensi Kepribadian

Guru

0,848 0,444 Reliabel

(39)

Berdasarkan tabel 3.6 di atas maka dapat diketahui r hitung untuk variabel

kompetensi kepribadian guru dan variabel minat belajar siswa adalah lebih besar

dari r tabel, maka angket untuk kedua variabel tersebut dinyatakan reliabel.

3.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dapat diartikan sebagai cara melaksanakan analisis

terhadap data, dengan tujuan mengolah data tersebut menjadi informasi, sehingga

karakteristik atau sifat-sifat datanya dapat dengan mudah dipahami dan

bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan

penelitian, baik berkaitan dengan deskripsi data maupun untuk membuat induksi,

atau untuk menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi (parameter)

berdasarkan data yang diperoleh dari sampel (statistik).

Adapun langkah-langkah atau prosedur yang dapat dilakukan dalam

analisis data adalah sebagai berikut:

Tahap mengumpulkan data, dilakukan melalui instrumen pengumpulan data

Tahap editing, yaitu memeriksa kejelasan dan kelengkapan pengisian instrumen

pengumpulan data

Tahap koding, yaitu proses identifikasi dan klasifikasi dari setiap

pertanyaan yang terdapat dalam instrumen pengumpulan data menurut

variabel-variabel yang diteliti. Dala tahap ini dilakukan pemberian kode atau skor untuk

setiap opsi dari setiap item berdasarkan ketentuan yang ada. Adapun pola

(40)

Rizki Hidayah Islami, 2013

Tabel 3. 7

Pola Pembobotan Kuisioner Skala Likert

No. Alternatif Jawaban

Bobot

Positif Negatif

1 Sangat Setuju 5 1

2 Setuju 4 2

3 Cukup Setuju 3 3

4 Kurang Setuju 2 4

5 Tidak Setuju 1 5

Sumber: Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin (2006:38)

Tahap tabulasi data, yaitu mencatat atau entri data ke dalam tabel induk

penelitian. Dalam hal ini hasil koding dituangkan ke dalam tabel rekapitulasi

secara lengkap untuk seluruh item setiap variabel. Adapun tabel rekapitulasi

tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 3. 8

Rekapitulasi Hasil Skoring Angket

Responden

Skor Item

Total 1 2 3 4 5 6 ... N

1

2

N

Sumber: Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin (2006:39)

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan dua macam teknik,

(41)

3.6.1 Teknik Analisis Data Deskriptif

Menurut Suharsimi Arikunto (2009:234) bahwa penelitian deskriptif

tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan

“apa adanya” tentang suatu variabel, gejala atau keadaan.

Analisis data ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan

yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah. Untuk menjawab rumusan

masalah nomor satu (1), rumusan masalah nomor dua (2), maka teknik analisis

data yang digunakan adalah analisis deskriptif, yakni untuk mengetahui gambaran

kompetensi kepribadian guru dan untuk mengetahui gambaran minat belajar siswa

di kelas XI AP SMK Pasundan 1 kota Bandung. Termasuk dalam teknik analisis

data statistik deskriptif antara lain penyajian data melalui tabel, grafik, diagram,

persentase, frekuensi, perhitungan mean, median atau modus.

Untuk mempermudah dalam mendeskripsikan variabel penelitian,

digunakan kriteria tertentu yang mengacu pada rata-rata skor kategori angket yang

diperoleh dari responden. Untuk mengetahui jarak rentang pada interval pertama

sampai dengan interval kelima digunakan rumus sebagai berikut:

Rentang = skor maksimal - skor minimal = 5 - 1 = 4

Lebar interval = rentang / banyaknya interval = 4 / 5 = 0,80

Jadi interval pertama memiliki batas bawah 1; interval kedua memiliki

batas bawah 1,80; interval ketiga memiliki batas bawah 2,60; interval keempat

memiliki batas bawah 3,40; dan interval kelima memiliki batas bawah 4,20.

(42)

Rizki Hidayah Islami, 2013

Tabel 3. 9

Kriteria Penafsiran Deskripsi

Rentang Penafsiran

X Y

1,00 - 1,79 Sangat Tidak Baik Sangat Rendah

1,80 - 2,59 Tidak Baik Rendah

2,60 - 3,39 Cukup Sedang

3,40 - 4,19 Baik Tinggi

4,20 - 5,00 Sangat Baik Sangat Tinggi

Sumber: Diadaptasi dari skor kategori Likert

Penelitian ini menggunakan data dalam bentuk skala ordinal seperti

yang dijelaskan dalam operasioanal variabel. Sedangkan pengujian hipotesis

menggunakan teknik statistik parametrik yang menuntut data minimal dalam

bentuk interval. Dengan demikian data ordinal hasil pengukuran diubah terlebih

dahulu menjadi data interval dengan menggunakan Metode Succesive Interval (MSI).

Metode Succesive Interval (MSI) dapat dioperasikan dengan salah satu program tambahan pada Microsoft Excel, adapun langkah-langkahya adalah sebagai berikut:

1. Input skor yang telah diperoleh pada lembar kerja (worksheet) Microsoft Excel

2. Klik “Analize” pada Menu Bar

(43)

4. Klik “Drop Down” untuk mengisi Data Range pada kotak dialog Input, dengan cara memblok skor yang akan diubah skalanya

5. Pada kotak dialog tersebut, kemudian beri tanda (check list) Input Label in first now

6. Pada Option Min Value isikan/pilih 1, dan Max Value isikan/pilih 5 7. Masih pada Option, beri tanda (check list) pada Display Summary

8. Selanjutnya pada Output, tentukan Cell Output, hasilnya akan ditentukan di sel mana, lalu klik “OK”.

3.6.2 Teknik Analisis Data inferensial

Teknik analisis data inferensial meliputi statistik parametrik yang

digunakan untuk data interval dan ratio secara statistik nonparametrik yang

digunakan untuk data nominal dan ordinal. Teknik analisis data inferesnsial

dilakukan dengan statistik inferensial, yaitu staistik yang digunkan untuk

menganlisis data dengan membuat kesimpulan yang berlaku umum. Ciri analisis

data inferensial adalah digunakannya rumus statistik tertentu (misalnya uji t dan

uji F).

Adapun untuk menguji hipotesis yang datanya berbentuk interval, maka

digunakan analisis regresi sederhana. Analisis regresi sederhana digunakan untuk

(44)

Rizki Hidayah Islami, 2013

3.6.3 Uji Persyaratan Analisis Data

3.6.3.1 Uji Normalitas

Data sampel yang kita miliki perlu dilakukan pengujian normalitas

untuk memastikan bahwa karakteristik sampel yang dipilih memiliki

karakteristik yang sama dengan populasinya. Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan pengujian normalitas dengan Liliefors. Kelebihan Lilierfors test menurut (Harun Al Rasyid, 2004) dalam Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin (2006:289) adalah penggunaan/perhitungan yang sederhana,

serta cukup kuat sekalipun dengan ukuran sampel kecil, n = 4. Langkah

kerja uji normalitas dengan metode Liliefors menurut (Somantri, Ating dan Sambas Ali Muhidin, 2006:289) sebagai berikut :

1. Susunlah data dari kecil ke besar. Setiap data ditulis sekali,

meskipun ada beberapa data yang sama.

2. Periksa data, berapa kali munculnya bilangan-bilangan itu

(frekuensi harus ditulis).

3. Dari frekuensi susun frekuensi kumulatifnya.

4. Berdasarkan frekuensi kumulatif, hitunglah proporsi empiric

(observasi).

5. Hitung nilai z untuk mengetahui theoretical proportion pada table z.

(45)

7. Bandingkan empirical proportion dengan theoretical proportion, kemudian carilah selisih terbesar di dalam titik observasi kedua

proporsi tadi.

8. Carilah selisih terbesar di luar observasi.

Berikut ini adalah tabel distribusi pembantu untuk pengujian normalitas

data.

Tabel 3. 10

Tabel Distribusi Pembantu untuk Pengujian Normalitas

Xi Fi Fki Sn (Xi) Z Fo (Xi) lSn(Xi) - F0(Xi)l lSn(Xi-1) – F0(Xi)l (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Keterangan :

Kolom 1 : Susunan data dari kecil ke besar

Kolom 2 : Banyak data ke i yang muncul

Kolom 3 : Frekuensi kumuatif. Formula, fk = f + fk sebelumnya

Kolom 4 : Proporsi emprik (observasi). Formula, Sn (Xi) = fk/n

Kolom 5 : Nilai Z, formula,

Dimana ∑ dan √∑

Kolom 6 : Theoritical Proportion (tabel z) : Proporsi kumulatif uas

Kurva Normal Baku dengan cara melihat nilai z pada tabel

distribusi normal.

Kolom 7 : selisih Empirical Proportion dengan Theoritical Proportion

(46)

Rizki Hidayah Islami, 2013

Kolom 8 : Nilai mutlak, artinya semua nilai harus bertanda positif.

Tandai selisih mana yang paling besar nilainya. Nilai

tersebut adalah D hitung.

Selanjutnya menghitung D tabel pada a = 0,05 dengan cara

√ .

Kemudian membuat kesimpulan dengan kriteria :

D hitung < D tabel, maka H0 diterima, artinya data berdistribusi normal

 D hitung ≥ D tabel, maka H0 ditolak, artinya data tidak berdistribusi normal 1.

3.6.3.2 Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas ini mengasumsikan bahwa skor setiap

variabel memiliki varians yang homogen. Uji statistika yang akan

digunakan adalah uji Burlett. Kriteria yang digunakannya adalah

apabila nilai hitung X2 > nilai tabel, maka H0 menyatakan varians

skornya homogen ditolak, dalam hal lainnya diterima. Nilai hitung

diperoleh dengan rumus :

Dimana :

S12 = Varians tiap kelompok data

Db1= n-1 = Derajat kebebasan tiap kelompok

B = Nilai Barlett

S2gab = Varians gabungan

(47)

Langkah-langkah yang dapat dilakuan dalam pengujian

homogenitas varians ini adalah :

1. Menentukan kelompok-kelompok data dan menghitung varians

untuk tiap kelompok tersebut.

2. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses

penghitungan, dengan model tabel sebagai berikut :

3. Menghitung varians gabungan.

4. Menghitung log dari varians gabungan.

5. Menghitung nilai Barlett.

6. Menghitung nilai.

7. Menentukan nilai dan titik kritis

8. Membuat kesimpulan

3.6.3.3 Uji Linieritas

Uji linieritas bertujuan untuk mempelajari hubungan linier antara

dua variabel. Menurut Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin

(2006:246), model regresi linier sederhana : Ῡ = a + bX, dimana : Ῡ

adalah variabel tak bebas (nilai duga), X adalah variabel bebas, a

adalah penduga bagi intersap (α), b adalah penduga bagi koefisien

regresi (β), dan α, β adalah parameter yang nilainya tidak diketahui

sehingga diduga menggunakan statistik sampel. Dengan ketentuan :

Pemeriksaan kelinieran regresi dilakukan melalui pengujian

hipotesis nol, bahwa linier melawan hipotesis tandingan bahwa regresi

(48)

Rizki Hidayah Islami, 2013

linieritas regresi ini di kutip dari Ating Somantri dan Sambas Ali

Muhidin (2006:296-298) adalah sebagai berikut :

1. Menyusun tabel kelompok data variabel X dan variabel Y

2. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JK reg (a)) dengan rumus :

JKreg(a) ∑

3. Menghitung jumlah kuadrat regresi b a (JK reg b/a ), dengan rumus

:

. JKreg(a/b) ∑ ∑ ∑

4. Menghitung jumlah kuadrat residu (JK res) dengan rumus :

JKres= ∑Y2– JKreg(b/a)– JKReg(a)

5. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJK reg(a))

dengan rumus:

RJK(reg(a)) = JKreg(a)

6. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJKreg(b/a))

dengan rumus :

RJK(reg(b/a)) = JKreg(b/a)

7. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKres) dengan

rumus :

.

8. Menghitung jumlah kuadrat error (JKE) dengan rumus :

.

(49)

Urutkan data x mulai dari data yang paling kecil sampai data

yang paling besar berikut disertai pasangannya.

9. Menghitung jumlah kuadrat tuna cocok (JKTC) dengan rumus :

JKTC = JKRes - JKE

10. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok (RJKTC)

dengan rumus:

.

11. Meghitung rata-rata jumlah kuadrat error (RJKE) dengan

rumus :

.

12. Mencari nilai uji F dengan rumus :

.

13. Menentukan criteria pengukuran : jika nilai uji F < nilai tabel

F, maka distribusi berpola linier

14. Mencari nilai Ftabel pada taraf signifkansi 95% atau α = 5%

menggunakan rumus :

Ftabel = F(1-α)(db TC, db E) dimana db TC = k – 2 dan db E= n – k -

1

15. Membandingkan nilai uji F dengan nilai tabel F kemudian

membuat kesimpulan, yakni :

- Jika Fhitung < Ftabel maka data dinyatakan berpola linier

(50)

Rizki Hidayah Islami, 2013

3.6.3.4 Uji Hipotesis

Langkah terakhir dalam kegiatan analisis data adalah dengan

melakukan uji hipotesis. Menurut Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali

Muhidin (2011:78), “Hipotesis merupakan pernyataan (jawaban)

sementara terhadap masalah yang telah dirumuskan”. Hipotesis

bersifat sementara, maka harus dilakukan pengujian untuk

mendapatkan kesimpulan apakah hipotesis itu diterima atau ditolak.

Tujuan dari pengujian hipotesis ini yaitu untuk mengetahui apakah

terdapat pengaruh yang cukup signifikan antara variabel bebas dan

variabel terikat. Prosedur pengujian hipotesis meliputi beberapa

langkah yaitu:

1. Menentukan rumusan hipotesis H0 dan H1 .

β = 0 : Tidak terdapat pengaruh kompetensi kepribadian guru

terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran Mengelola

Peralatan Kantor di kelas XI Administrasi Perkantoran SMK

Pasundan 1 Bandung.

: β ≠ 0 : Terdapat pengaruh lompetensi kepribadian guru

terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran Mengelola

Peralatan Kantor di kelas XI Administrasi Perkantoran SMK

Pasundan 1 Bandung.

2. Menentukan uji statistika yang sesuai. Uji statistika yang

(51)

Untuk menentukan nilai uji F dapat mengikuti langkah-langkah

berikut:

a. Menghitung jumlah

kuadrat regresi ( ) dengan rumus :

b. Menghitung jumlah kuadrat regresi b a ( ), dengan

rumus:

(∑ ∑ ∑ )

c. Menghitung jumlah

kuadrat residu (JK res) dengan rumus:

d. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJK reg (a))

dengan rumus: RJK reg(a) = JK reg(a)

e. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJK reg

(a)) dengan rumus: RJKreg(b/a) = JKreg(b/a)

f. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJK res)

dengan rumus:

g. Menghitung F,

dengan rumus :

3. Menentukan nilai kritis dengan derajat kebebasan untuk

(52)

Rizki Hidayah Islami, 2013

4. Membandingkan nilai uji F terhadap nilai Ftabel = F(1-a)

(dbreg(b/a)(dbres)

Dengan kriteria pengujian: jika nilai uji F>Ftabel, maka tolak H0 yang

menyatakan bahwa tidak ada pengaruh antara lingkungan belajar

siswa terhadap motivasi belajar siswa.

(53)

BAB V

SARAN DAN KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Secara umum hasil penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh

kompetensi kepribadian guru terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran

Mengelola Peralatan Kantor di kelas XI Administrasi Perkantoran SMK Pasundan

1 Bandung tahun ajaran 2012/2013, sebagaimana dipersepsi oleh siswa berada

pada kategori baik/tinggi.

Secara khusus hasil penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut:

1. Secara empirik berdasarkan penelitian dengan subjek siswa kelas XI,

kompetensi kepribadian guru yang ada di SMK Pasundan 1 Bandung

khususnya pada mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor berada pada

kategori cukup/sedang. Hasil ini diperoleh berdasarkan persepsi siswa

terhadap indikator-indikator kompetensi kepribadian guru, yaitu 1)

ketaatan guru, 2) keteladanan guru, 3) kewibawaan guru, 4) sikap

profesional guru, dan 5) penampilan guru. Hasil skor rata-rata persepsi

siswa terhadap kompetensi kepribadian guru berada pada kategori

cukup/sedang.

2. Secara empirik berdasarkan penelitian dengan subjek siswa kelas XI,

minat belajar siswa yang ada di SMK Pasundan 1 Bandung khususnya

pada mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor berada pada kategori

(54)

Rizki Hidayah Islami, 2013

indikator-indikator minat belajar, yaitu 1) rasa suka, 2) ketertarikan, 3)

perhatian, dan 4) kesadaran. Hasil skor rata-rata persepsi siswa terhadap

minat belajar berada pada kategori cukup/sedang.

3. Kompetensi kepribadian guru yang yang dicerminkan oleh indikator

ketaatan guru, keteladanan guru, kewibawaan guru, sikap profesional dan

penampilan guru memberi pengaruh positif terhadap minat belajar siswa

pada mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor di kelas XI Administrasi

Perkantoran SMK Pasundan 1 Bandung tahun ajaran 2012/2013. Hal ini

menunjukkan bahwa semakin baik penguasaan kompetensi kepribadian

guru yang ada di SMK Pasundan 1 Bandung khususnya guru mata

pelajaran Mengelola Peralatan Kantor maka akan diikuti oleh tingginya

minat belajar siswa pada mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor.

5.2 Saran

1. Hasil temuan pada variabel kopetensi kepribadian guru menunjukkan

bahwa pada indikator sikap profesional guru belum mencapai skor

maksimal ideal karena indikator ini berada pada skor rata-rata terendah

dibandingkan dengan indikator lainnya. Berkaitan dengan hal tersbeut

guru hendaknya dapat bersikap objektif dan adil dalam memberi nilai

kepada siswa, guru tidak sungkan memuji siswa yang berprestasi, dan guru

tidak membeda-bedakan perlakuannya terhadap siswa, dengan demikian

diharapkan siswa dapat merasa nyaman dan meningkatkan minat

(55)

2. Hasil temuan pada variabel minat belajar siswa menunjukkan bahwa pada

indikator kesadaran belum optimal karena indikator ini berada pada skor

rata-rata terendah dibandingkan dengan indikator lainnya. Berkaitan

dengan hal tersebut, guru harus mampu meningkatkan rasa kesadaran

siswa untuk memiliki kesadaran aktif mencari informasi dan materi di luar

kelas, guru dapat menugaskan siswa untuk membaca buku mata pelajaran

Mengelola Peralatan Kantor dari berbagai sumber, seperti melalui e-book yang dapat diakses menggunakan jaringan internet.

3. Hasil temuan pada penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh

kompetensi kepribadian guru terhadap minat belajar siswa pada mata

pelajaran Mengelola Peralatan Kantor di kelas XI Administrasi

Perkantoran SMK Pasundan 1 Bandung tahun ajaran 2012/2013. Hal ini

menunjukkan bahwa semakin baik penguasaan kompetensi kepriadian

guru maka akan diikuti oleh peningkatan minat belajar siswa pada mata

pelajaran Mengelola Peralatan Kantor. Berkaitan dengan hal tersebut guru

hendaknya dapat mengoptimalkan penguasaan kompetensi kepribadian

dengan cara menunjukka sikap teladan dimulai dari tutur kata,

kedisiplinan, sampai pada kerapian dan keserasian dalam menggunakan

(56)

Rizki Hidayah Islami, 2013

Djaali. 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Hamalik, Oemar. 2004. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru

Algensindo.

Kasmir. 2009. Kewirausahaan. Jakarta: Rajawali Pers.

(57)

Mustaqim dan Wahib, Abdul. 2010. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Naim, Ngainun. 2011. Menjadi Guru Inspiratif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Nasution, S. 2000. Didaktik Asas-asas Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Nasution, S. 2003. Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta: Bumi Aksara. Purwanto, M. Ngalim. 1990. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Riduwan. 2012. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru - Karyawan dan Peneliti

Pemula. Bandung: Alfabeta.

Samana, A. 1994. Profesionalisme Keguruan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Sagala, Syaiful. 2010. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT

Rineka Cipta.

Somantri, Ating dan Muhidin, Ali Sambas. 2006. Aplikasi Statistika dalam

Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.

Sopiatin, Popi. 2010. Manajemen Belajar Berbasis Kepuasan Siswa. Bogor:

Ghalia Indonesia.

Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Thalib, Syamsul Bachri. 2010. Psikologi Pendidikan Berbasis Analisis Empiris

Aplikatif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Usman, Moh. Uzer. 2006. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja

(58)

Rizki Hidayah Islami, 2013

Universitas Pendidikan Indonesia.

Jatnika, Fitri Wati. 2012. Pengaruh Kompetensi Pedagogik dan

Skripsi: Universitas Pendidikan Indonesia.

K, Dwi Julia. 2012. Pengaruh Penilaian Prestasi Kerja dan Motivasi Berprestasi

terhadap Kinerja Pegawai pada PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos

Bandung 40000. Skripsi: Universitas Pendidikan Indonesia.

Marlina, Reni. 2012. Pengaruh Kompetensi Kepribadian Guru terhadap

Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi: Universitas Pendidikan Indonesia.

Siva, Putri Tiara. 2012. Pengaruh Minat Belajar dan Kompetensi Guru terhadap

Prestasi Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Akuntansi (Studi Kasus di

Kelas XI IPS SMA Negeri 21 Bandung Tahun Ajaran 2010/2011). Skripsi: Universitas Pendidikan Indonesia.

Syakirah, Neng Siti Marjan. 2012. Pengaruh Kualifikasi Akademik

(59)

Widianingsih, Dede Nunung. 2011. Pengaruh Kompetensi Guru terhadap Minat

Belajar Siswa serta Implikasinya terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata

Pelajaran Akuntansi di Kelas XII IPS SMA Negeri 1 Haurgeulis Tahun

Ajaran 2010/201. Skripsi: Universitas Pendidikan Indonesia.

Yogi, Dede. 2011. Pengaruh Kompetesi Guru terhadap Minat Belajar Siswa pada

Program Pembelajaran Kewirausahaan di SMK 11 Bandung. Skripsi: Universitas

Gambar

Tabel 1. 1 Data Nilai UTS Semester 1
Tabel 1. 3 Rekapitulasi Ketidakhadiran Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada
Tabel 3. 1 Operasionalisasi Variabel
Tabel 3. 2 Populasi Siswa Kelas XI AP SMK Pasundan 1 Bandung
+7

Referensi

Dokumen terkait

Bandar Udara Ahmad Yani merupakan salah satu bandara yang dikelola oleh PT Angkasa Pura I (Persero), sebagai pintu gerbang dan ujung tombak lalu lintas udara yang berlokasi di

Pada masa Syafi’i (767-820 M), bayani berarti nama yang mencakup makna- makna yang mengandung persoalan ushul/pokok dan yang berkembang hingga ke furu’ atau

Tes tertulis: menilai kemampuan peserta didik dalam mengevaluasi tentang perubahan dan perkembangan politik, sosial dan ekonomi masa Orde Baru dan awal Reformasi serta peran

Akhirnya, pada ayat ini Allah menegaskan, bahwa karena kasih sayang--Nya yang amat besar terhadap hamba-hamba-Nya, dan agar mereka dapat bersenang-senang menikmati karunia- Nya, maka

Halaman ini merupakan tampilan dari data surat keterangan berkelakuan baik yang berisi field no, no surat, tanggal surat, nama, nik, jenis kelamin, agama,

Konsep ini memperkenalkan suatu system pengukuran perusahaan dengan menggunakan kriteria-kriteria yang merupakan penjabaran dari visi dan strategi perusahaanyang digolongkan dalam

Padahal semestinya, siswa SMA diharapkan mampu memegang tanggung jawab dalam perencanaan karir serta konsekuensi-konsekuensinya, memiliki kesiapan untuk memenuhi syarat

Analisis break even point adalah suatu teknik yang digunakan untuk mengetahui situasi atau keadaan dimana pendapatan total perusahaan sama dengan biaya totalnya. Dengan mengetahui