PENGARUH KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MENGELOLA PERALATAN KANTOR DI KELAS XI ADMINISTRASI PERKANTORAN
SMK PASUNDAN 1 BANDUNG TAHUN AJARAN 2012/2013
SKRIPSI
Oleh :
RIZKI HIDAYAH ISLAMI
0908925
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PERKANTORAN FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
Rizki Hidayah Islami, 2013
PENGARUH KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MENGELOLA PERALATAN KANTOR DI KELAS XI AMINISTRASI PERKANTORAN SMK PASUNDAN
1 BANDUNG TAHUN AJARAN 2012/2013
Oleh
Rizki Hidayah Islami
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
Rizki Hidayah Islami 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
Desember 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang
dengan dicetak ulang, difoto kopi atau cara lainnya tanpa seijin penulis.
LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MENGELOLA PERALATAN KANTOR DI KELAS XI ADMINISTRASI PERKANTORAN
SMK PASUNDAN 1 BANDUNG TAHUN AJARAN 2012/2013
Skripsi ini telah Disetujui dan Disahkan oleh:
Pembimbing I Pembimbing II
Dra. Hj. Nani Sutarni, M.Pd. Hady Siti Hadijah, S.Pd., M.Si. NIP. 19611081986012001 NIP. 197201272006042001
Mengetahui,
Ketua Program Studi
Pendidikan Manajemen Perkantoran FPEB UPI
Rizki Hidayah Islami, 2013
PENGARUH KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MENGELOLA PERALATAN KANTOR DI KELAS XI ADMINISTRASI PERKANTORAN
SMK PASUNDAN 1 BANDUNG TAHUN AJARAN 2012/2013
Rizki Hidayah Islami
Skripsi ini dibimbing oleh Dra. Hj. Nani Sutarni, M.Pd. dan Hady Siti Hadijah, S.Pd., M.Si.
ABSTRAK
THE INFLUENCE OF COMPETENCE PERSONALITY TEACHER AGAINST THE INTEREST OF LEARNING STUDENTS IN THE SUBJECT
MANAGE OFFICE EQUIPMENT IN CLASS XI ADMINISTRATIVE OFFICES SMK PASUNDAN 1 BANDUNG ACADEMIC YEAR 2012/2013
Rizki Hidayah Islami
This script is guided by Dra. Hj. Nani Sutarni, M.Pd. and Hady Siti Hadijah, S.Pd., M.Si.
ABSTRACT
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.
ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined.
UCAPAN TERIMAKASIH ... Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ...x
DAFTAR GAMBAR ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.
1.1 Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined.
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.
1.2.1 Identifikasi Masalah ... Error! Bookmark not defined.
1.2.2 Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.
1.3 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
1.4 Kegunaan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
BAB II LANDASAN TEORI ... Error! Bookmark not defined.
2.1 Kompetensi Kepribadian Guru ... Error! Bookmark not defined.
2.1.1 Pengertian Kompetensi Guru ... Error! Bookmark not defined.
2.1.2 Pengertian Kompetensi Kepribadian Guru ... Error! Bookmark not defined.
2.1.3 Indikator Kompetensi Kepribadian Guru ... Error! Bookmark not defined.
2.1.5 Pengaruh Kepribadian Guru dalam Proses Belajar .... Error! Bookmark not defined.
2.2 Minat Belajar ... Error! Bookmark not defined.
2.2.1 Pengertian Minat Belajar ... Error! Bookmark not defined.
2.2.2 Pentingnya Minat ... Error! Bookmark not defined.
2.2.3 Meningkatkan Minat Belajar Siswa ... Error! Bookmark not defined.
2.2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat ... Error! Bookmark not defined.
2.2.5 Indikator Minat ... Error! Bookmark not defined.
2.5 Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.
BAB III METODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.
3.1 Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.2 Operasionalisasi Variabel ... Error! Bookmark not defined.
3.3 Populasi dan Sampel ... Error! Bookmark not defined.
3.3.1 Populasi ... Error! Bookmark not defined.
3.3.2 Sampel ... Error! Bookmark not defined.
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.
3.5 Pengujian Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.5.1 Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined.
3.5.2 Uji Realibilitas ... Error! Bookmark not defined.
3.6 Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.
3.6.1 Teknik Analisis Data Deskriptif ... Error! Bookmark not defined.
3.6.2 Teknik Analisis Data inferensial ... Error! Bookmark not defined.
3.6.3 Uji Persyaratan Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.
3.6.3.1 Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined.
3.6.3.2 Uji Homogenitas ... Error! Bookmark not defined.
3.6.3.3 Uji Linieritas ... Error! Bookmark not defined.
3.6.3.4 Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined.
4.1 Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
4.1.1 Sejarah Sekolah ... Error! Bookmark not defined.
4.1.2 Visi dan Misi Sekolah ... Error! Bookmark not defined.
4.1.3 Hasil Uji Coba Angket ... Error! Bookmark not defined.
4.1.3.1 Uji Validitas Instrumen ... Error! Bookmark not defined.
4.1.3.2 Uji Realibilitas Instrumen ... Error! Bookmark not defined.
4.1.4 Deskripsi Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
4.1.4.1 Deskripsi Variabel Kompetensi Kepribadian GuruError! Bookmark not defined.
a. Indikator Ketaatan Guru ... Error! Bookmark not defined.
b. Indikator Keteladanan Guru ... Error! Bookmark not defined.
d. Indikator Sikap Profesional Guru ... Error! Bookmark not defined.
e. Indikator Penampilan Guru ... Error! Bookmark not defined.
4.1.4.2 Deskripsi Variabel Minat Belajar Siswa ... Error! Bookmark not defined.
a. Indikator Rasa Suka ... Error! Bookmark not defined.
b. Indikator Ketertarikan ... Error! Bookmark not defined.
c. Indikator Perhatian ... Error! Bookmark not defined.
d. Indikator Kesadaran ... Error! Bookmark not defined.
4.1.5 Pengujian Persyaratan Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.
4.1.5.1 Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined.
4.1.5.2 Uji Homogenitas ... Error! Bookmark not defined.
4.1.5.3 Uji Linieritas ... Error! Bookmark not defined.
4.1.5.4 Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.
4.2 Pembahasan... Error! Bookmark not defined.
4.2.1 Gambaran Kompetensi Kepribadian Guru ... Error! Bookmark not defined.
4.2.2 Gambaran Minat Belajar Siswa ... Error! Bookmark not defined.
4.2.3 Pengaruh Kompetensi Kepribadian Guru terhadap Minat Belajar SiswaError! Bookmark not defined
BAB V SARAN DAN KESIMPULAN... Error! Bookmark not defined.
5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.
5.2 Saran ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR TABEL
Tabel 1. 1 Data Nilai UTS Semester 1 ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 1. 2 Jumlah Siswa yang Mengikuti Remedial pada .... Error! Bookmark not defined.
Tabel 1. 3 Rekapitulasi Ketidakhadiran Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada
Mata Pelajaran Mengelola Peralatan Kantor Semester Ganjil Tahun Ajaran
2012-2013 ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3. 1 Operasionalisasi Variabel ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3. 2 Populasi Siswa Kelas XI AP SMK Pasundan 1 BandungError! Bookmark not defined.
Tabel 3. 3 Jumlah Sampel ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3. 4 Uji Vaiditas Instrumen Variabel X (Kompetensi kepribadian Guru)Error! Bookmark not defined.
Tabel 3. 5 Uji Validitas Instrumen Variabel Y (Minat Belajar Siswa)Error! Bookmark not defined.
Tabel 3. 6 Rekapitulasi Hasil Uji Reabilitas Instrumen ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3. 7 Pola Pembobotan Kuisioner Skala Likert ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3. 8 Rekapitulasi Hasil Skoring Angket ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3. 9 Kriteria Penafsiran Deskripsi ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3. 10 Tabel Distribusi Pembantu untuk Pengujian NormalitasError! Bookmark not defined.
Tabel 4. 1 Uji Vaiditas Instrumen Variabel X (Kompetensi kepribadian Guru)Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 2 Uji Validitas Instrumen Variabel Y (Minat Belajar Siswa)Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 3 Rekapitulasi Hasil Uji Reabilitas Instrumen ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 4 Kriteria Deskripsi Data ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 5 Rekapitulasi Tanggapan Responden ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 6 Uji Normalitas Variabel X dan Y ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 7 Hasil Pengolahan Uji Homogenitas Variabel Kompetensi Kepribadian GuruError! Bookmark no
Tabel 4. 8 Hasil Pengolahan Uji Homogenitas Variabel Minat Belajar SiswaError! Bookmark not defined.
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Pengaruh Variabel X terhadap Variabel Y secara KonseptualError! Bookmark not defined.
Gambar 2. 2 Kerangka Pemikiran Pengaruh Variabel X terhadap Variabel YError! Bookmark not defined.
Gambar 4. 1 Grafik Skor Rata-rata Setiap Indikator ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4. 2 Grafik Skor Rata-rata Indikator Ketaatan GuruError! Bookmark not defined.
Gambar 4. 3 Grafik Skor Rata-rata Indikator Keteladanan GuruError! Bookmark not defined.
Gambar 4. 4 Grafik Skor Rata-rata Indikator Kewibawaan GuruError! Bookmark not defined.
Gambar 4. 5 Grafik Skor Rata-rata Indikator Sikap Profesional GuruError! Bookmark not defined.
Gambar 4. 6 Grafik Skor Rata-rata Indikator Penampilan GuruError! Bookmark not defined.
Gambar 4. 7 Grafik Skor Rata-rata Indikator Variabel Minat BelajarError! Bookmark not defined.
Gambar 4. 8 Grafik Skor Rata-rata Indikator Rasa Suka .... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4. 9 Grafik Skor Rata-rata Indikator Ketertarikan . Error! Bookmark not defined.
Gambar 4. 10 Grafik Skor Rata-rata Indikator Perhatian... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4. 11 Grafik Skor Rata-rata Indikator Kesadaran .... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4. 12 Skor Rata-rata Tiap Indikator Variabel X ... Error! Bookmark not defined.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Saat ini Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang
berkembang dalam bidang pembangunan infrastruktur, bidang ekonomi,
bidang teknologi, dan bidang-bidang lainnya. Salah satu aspek yang akan
sangat menunjang perkembangan tersebut adalah kualitas sumber daya
manusia yang tersedia. Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk
meningkatkan dan mengembangkan sumber daya manusia, salah satunya
melalui pendidikan.
Pendidikan merupakan salah satu komponen penting dalam kehidupan
berbangsa. Dengan adanya pendidikan ini diharapkan dapat mengembangkan
kualitas sumber daya manusia yang ada dalam suatu bangsa. Pendidikan
melalui sekolah, merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan
formal yang dilakukan oleh pemerintah. Salah satu kegiatan di sekolah dan
merupakan kegiatan inti adalah proses belajar mengajar.
Proses belajar mengajar di sekolah ini melibatkan dua komponen
penting, yaitu guru dan siswa. Keberadaan guru ini akan sangat
mempengaruhi kegiatan belajar di kelas. Seorang guru dituntut untuk menjadi
menciptakan semangat belajar, menjadi panutan, dan tentunya menjadi
pribadi yang menyenangkan dimata siswanya.
Popi Sopiatin (2010:66): “Dalam memberikan pelayanan proses
belajar mengajar di sekolah, guru dituntut untuk memiliki kualitas personal
(kepribadian) yang baik, dengan adanya kualitas kepribadian yang baik,
diharapkan guru dapat meningkatkan hubungan antara guru dan siswa, yang
berpengaruh kepada meningkatnya motivasi belajar siswa.”
Pengalaman menunjukkan bahwa masalah-masalah seperti motivasi,
disiplin, tingkah laku sosial, prestasi, dan hasrat belajar yang terus-menerus
itu semuanya bersumber dari kepribadian guru (Oemar Hamalik, 2004:35).
Pendapat tersebut sejalan dengan pendapat yang diungkapkan Barnawi dan
Mohammad Arifin (2012:82): “Salah satu tugas guru ialah menjadikan
peserta didik memiliki minat yang besar terhadap belajar. Guru dapat
berusaha memformat pandangan peserta didik tentang belajar.”
Minat belajar siswa merupakan salah satu faktor psikologis dalam
belajar. Minat belajar akan mempengaruhi seberapa besar perhatian yang
diberikan siswa terhadap mata pelajaran yang sedang diikutinya. Minat
merupakan salah satu faktor yang penting dalam belajar. Tanpa minat, siswa
akan memiliki perasaan tidak tertarik, tidak menganggap penting pelajaran
tersebut, dan tidak memaksimalkan kegiatan belajarnya. Dengan demikian
minat merupakan salah satu faktor yang akan mendorong siswa untuk
diungkapkan oleh Barnawi dan Mohammad Arifin (2012:82): “Minat
mendorong untuk berbuat lebih giat dan lebih baik.”
Salah satu mata pelajaran yang saat ini kurang diminati oleh siswa
kelas XI AP SMK Pasundan 1 Bandung adalah mata pelajaran Mengelola
Peralatan Kantor. Pernyataan ini berdasarkan hasil pra penelitian berupa
observasi atau pengamatan secara langsung di dalam kelas yang dilakukan
penulis, penulis memperoleh kesimpulan mengenai gambaran sementara
minat belajar siswa terhadap mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor
masih rendah. Hal ini dapat terlihat dari sikap yang ditunjukkan siswa selama
mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor berlangsung, kebanyakan siswa
tidak memfokuskan diri mereka kepada materi yang sedang dijelaskan oleh
guru, mereka cenderung lebih tertarik untuk mengobrol dengan teman
sebangku, memainkan alat komunikasi (handphone), berdandan, bahkan terlihat beberapa siswa yang mengantuk.
Dari fenomena tersebut, penulis mendapat gambaran sementara bahwa
minat belajar siswa pada mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor masih
rendah. Hal ini menjadi salah satu permasalahan yang harus segera dicari
jalan keluarnya, karena jika tidak akan berdampak terhadap hasil belajar
siswa. Pencapaian hasil belajar siswa ini salah satunya dapat dilihat melalui
nilai, apakah nilai siswa sudah memenuhi Kriteria Kelulusan Minimal (KKM)
atau belum. Kriteria Kelulusan Minimal (KKM) untuk mata pelajaran
memperoleh nilai ≥ 75, bagi siswa yang belum memenuhi Kriteria Kelulusan
Minimal (KKM) akan mengikuti remedial. Penulis memperoleh data nilai
siswa pada Ujian Tengah Semester yang menunjukkan beberapa nilai
rata-rata tiap kelas masih jauh dibawah Kriteria Kelulusan Minimal (KKM)
seperti terlihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 1. 1
Data Nilai UTS Semester 1
Kelas XI AP pada Mata Pelajaran Mengelola Peralatan Kantor SMK Pasundan 1 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013
Kelas KKM Nilai Rata-rata UTS
XI AP 1 7,50 74,5
XI AP 2 7,50 50,5
XI AP 3 7,50 72,6
XI AP 4 7,50 78,7
Sumber: SMK Pasundan 1 Bandung (data diolah)
Tabel 1.1 di atas menunjukkan nilai yang belum memenuhi Kriteria
Kelulusan Minimal (KKM) sehingga mengharuskan siswa dari tiap-tiap kelas
mengikuti perbaikan nilai atau remedial, adapun data siswa yang mengikuti
remedial pada mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor adalah sebagai
berikut:
Tabel 1. 2
Jumlah Siswa yang Mengikuti Remedial pada
Kelas Jumlah Siswa Jumlah Siswa yang Mengikuti Remedial
XI AP 1 46 10
XI AP 2 44 33
XI AP 3 44 19
XI AP 4 40 11
Total 174 73
Sumber: SMK Pasundan 1 Bandung
Data dari tabel 1.2 menunjukkan jumlah siswa yang mengikuti
remedial pada mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor masih banyak. Hal
ini mengindikasikan bahwa minat belajar siswa terhadap mata pelajaran
Mengelola Peralatan Kantor belum optimal.
Selain berpengaruh pada nilai, minat belajar siswa juga akan
berpengaruh pada intensitas kehadiaran dalam mengikuti mata pelajaran.
Tabel 1. 3
Rekapitulasi Ketidakhadiran Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Mengelola Peralatan Kantor Semester Ganjil Tahun Ajaran
2012-2013
No Kelas
Bulan (%)
Rata-rata (%) Juli Agt Sep Okt Nop Hari
efektif
1 Ap 1 1,5 - 9,8 14,6 9,8
123 Hari 7,1
3 Ap 3 1,6 12,2 11,4 13,8 15,4 10,9
4 Ap 4 2,4 13,0 15,4 14, 15,4 12,2
Total 10,8
Sumber: Ketua Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Pasundan 1 Bandung (data diolah)
Berdasarkan data rekapitulasi ketidakhadiran siswa pada tabel 1.3 di
atas terlihat kurangnya minat belajar dari sebagian siswa. Ini terlihat dari hasil
ketidakhadiran siswa yang mencapai 10,8% dan menggambarkan tingginya
ketidakhadiran siswa dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
Masalah ini penting untuk diteliti karena minat adalah salah satu
faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar. Sebagaimana yang
dikemukakan oleh Slameto (2003:57): “Minat besar pengaruhnya terhadap
belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat
siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya
tarik baginya.”
Pendapat ini sejalan dengan pendapat yang diungkapkan Djaali
(2009:121): “Minat yang disadari terhadap bidang pelajaran, mungkin sekali
akan menjaga pikiran siswa, sehingga dia bisa menguasai pelajarannya.”
Guru, adalah seseorang yang akan bersentuhan langsung dengan siswa
dalam proses belajar di kelas. Seorang guru dapat mempengaruhi minat
belajar siswa terhadap suatu mata pelajaran, sebagaimana yang dikemukakan
menjadikan peserta didik memiliki minat yang besar terhadap belajar. Guru
dapat berusaha memformat pandangan peserta didik tentang belajar.”
Mengingat guru memiliki peranan yang sangat penting dalam
mempengaruhi perilaku belajar siswanya, seorang guru diharapkan
mempunyai kompetensi yang baik dan memadai seperti yang diungkapkan
oleh Popi Sopiatin (2010:65):
Guru sebagai pendidik dan desainer masa depan anak/siswa, jelas memerlukan kompetensi yang memadai agar proses belajar mengajar yang dilakukan dapat memberi pengaruh yang signifikan bagi perkembangan anak dalam situasi yang makin kompetitif.
Dari keempat kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh seorang
guru, salah satu kompetensi yang harus menjadi perhatian adalah kompetensi
kepribadian guru. Seorang guru diharapkan mempunyai kepribadian yang
menarik dan menyenangkan dimata siswanya. Kepribadian guru yang baik,
menarik dan menyenangkan akan mempengaruhi pandangan siswa terhadap
guru tersebut, seperti yang diungkapkan oleh Mustaqim dan Abdul Wahib
(2010:64): “Sikap yang baik, ramah mengenal murid, ini akan menjadi
dorongan bagi murid untuk menyukai gurunya.”
Bagaimana sikap murid terhadap guru ini juga akan mempengaruhi
perilaku belajar siswanya, seperti yang diungkapkan oleh Barnawi dan
Mohammad Arifin (2012:168): “Kepribadian seorang guru akan sangat
memengaruhi siswa dalam pembelajaran.” Seorang guru diharapkan
W. Hart dalam A. Samana (1994:58): “Secara keseluruhan, guru hendaknya
berkepribadian yang menyenangkan siswa dan pantas menjadi panutan para
siswa”. Murid yang kurang menyenangi gurunya, secara tidak langsung akan
mempengaruhi sikap murid terhadap mata pelajarannnya.
Berdasarkan hal tersebut, dari sekian banyak faktor yang
mempengaruhi minat belajar siswa, variabel kompetensi kepribadian guru
dijadikan fokus dalam penelitian ini.
Sebelumnya telah banyak penelitian yang dilakukan berkaitan dengan
hal-hal yang berpengaruh terhadap minat belajar siswa. Dede Nunung
Widianingsih (2011) meneliti pengaruh kompetensi guru terhadap minat
belajar siswa dan implikasinya terhadap prestasi belajar dalam mata pelajaran
Akuntansi kelas XII IPS SMAN 1 Haurgeulis. Hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa kompetensi guru berpengaruh positif terhadap minat
belajar siswa. Kesimpulan lainnya juga diperoleh dari penelitian yang
dilakukan oleh Dede Yogi (2011) yang meneliti pengaruh kompetesi guru
terhadap minat belajar siswa pada program pembelajaran Kewirausahaan di
SMK 11 Bandung. Hasil penelitiannya menunjukkan kompetensi guru
berpengaruh positif terhadap minat belajar siswa.
Berdasarkan pemaparan di atas, maka penulis ingin melanjutkan
penelitian mengenai minat siswa terhadap mata pelajaran Kewirausahaan,
dengan judul “Pengaruh Kompetensi Kepribadian Guru terhadap Minat
Administrasi Perkantoran SMK Pasundan 1 Bandung Tahun Ajaran
2012/2013”
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah
1.2.1 Identifikasi Masalah
Inti kajian dalam penelitian ini adalah minat belajar siswa, khususnya
minat belajar siswa pada mata pelajaran Kewirausahaan. Minat belajar yang tinggi
akan berpengaruh terhadap proses belajar siswa. Minat merupakan salah satu
faktor yang akan mendorong siswa untuk bersungguh-sungguh dalam menekuni
suatu mata pelajaran.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi minat siswa dalam belajar, yang
terdiri dari faktor internal dan eksternal. Faktor internal dapat berupa perhatian,
keingintahuan, motivasi, dan kebutuhan. Sedangkan faktor eksternal bisa berasal
dari lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Untuk meningkatkan minat belajar siswa perlu ditunjang dengan proses
pembelajaran yang baik. Pembelajaran yang baik ini melibatkan beberapa faktor,
salah satu faktor yang akan sangat mempengaruhi proses belajar siswa adalah
guru. Guru adalah orang yang akan berinteraksi langsung dengan siswa pada saat
proses pembelajaran di sekolah. Kompetensi kepribadian guru adalah salah satu
kompetensi yang harus diperhatikan, hubungannya dengan kemampuan personal
Masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut: “penguasaan kompetensi kepribadian guru di SMK Pasundan 1 Bandung
dirasa belum optimal, dan hal ini menyebabkan minat belajar siswa pada mata
pelajaran Mengelola Peralatan Kantor relatif rendah. Kondisi seperti ini harus
segera diatasi karena bila dibiarkan akan berpengaruh terhadap hasil belajar
siswa.”
1.2.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran kompetensi kepribadian guru di SMK Pasundan 1
Bandung.
2. Bagaimana gambaran minat belajar siswa pada mata pelajaran Mengelola
Peralatan Kantor di kelas XI Administrasi Perkantoran SMK Pasundan 1
Bandung tahun ajaran 2012/2013.
3. Apakah terdapat pengaruh kompetensi kepribadian guru terhadap minat
belajar siswa pada mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor di kelas XI
Administrasi Perkantoran SMK Pasundan 1 Bandung tahun ajaran
2012/2013.
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
1. Gambaran kompetensi kepribadian guru pada mata pelajaran Mengelola
Peralatan Kantor di kelas XI Administrasi Perkantoran SMK Pasundan 1
Bandung tahun ajaran 2012/2013.
2. Gambaran minat belajar siswa pada mata pelajaran Mengelola Peralatan
Kantor di kelas XI Administrasi Perkantoran SMK Pasundan 1 Bandung
tahun ajaran 2012/2013.
3. Ada tidaknya pengaruh kompetensi kepribadian guru terhadap minat
belajar siswa pada mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor di kelas XI
Administrasi Perkantoran SMK Pasundan 1 Bandung tahun ajaran
2012/2013.
1.4 Kegunaan Penelitian
Kegunaan dari penelitian ini terdiri dari kegunaan praktis dan kegunaan
teoritis. Kegunaan praktis yakni digunakan perbaikan bagi lembaga yang
bersangkutan dan kegunaan teoritis yang berdasarkan pertimbangan konseptual
dan kontekstual. Kegunaan penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:
1. Kegunaan Praktis
Dapat dijadikan pertimbangan bagi lembaga pendidikan dalam
upaya meningkatkan kualitas pendidikan khususnya tenaga pengajar pada
mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor di kelas XI Administrasi
kualitas proses belajar dan meningkatkan minat belajar siswa pada mata
pelajaran Mengelola Peralatan Kantor.
2. Kegunaan Teoritis
a. Memperkaya khazanah ilmu pengetahuan tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi minat belajar siswa.
b. Sebagai bahan acuan penelitian yang sejenis dan sebagai
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
S. Nasution (2003:23) mengungkapkan: “Desain penelitian merupakan
rencana tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data agar dapat
dilaksanakan secara ekonomis serta serasi dengan tujuan penelitian itu.” Desain
penelitian ini nantinya akan berfungsi sebagai pegangan yang lebih jelas kepada
peneliti dalam melakukan penelitiannya, menentukan batas-batas penelitian yang
bertalian dengan tujuan penelitian dan akan memberi gambaran yang jelas tentang
apa yang harus dilakukan. Sesuai dengan masalah yang akan diteliti maka peneliti
akan menggunakan metode penelitian explanatory atau penjelasan, yaitu suatu metode yang menyoroti adanya hubungan antar variabel dengan menggunakan
kerangka pemikiran kemudian dirumuskan suatu hipotesis.
Desain penelitian merupakan proses yang diperlukan dalam perencanaan
dan pelaksanaan penelitian. Desain yang digunakan dalam penelitian ini menjadi
pedoman yang mengarahkan berlangsungnya proses penelitian agar sesuai dengan
Rizki Hidayah Islami, 2013
3.2 Operasionalisasi Variabel
Menurut S. Margono (dalam Nurul Zuriah, 2006:144) variabel
didefinisikan sebagai konsep yang mempunyai variasi nilai (misalnya variabel
model kerja, keuntungan, biaya promosi, volume penjualan, tingkat pendidikan
manajer, dan sebagainya). Variabel dapat juga diartikan sebagai pengelompokkan
yang logis dari dua atribut atau lebih.
Variabel yang diteliti dibedakan ke dalam dua kategori, yaitu: (1) variabel
eksogen atau variabel bebas, (2) variabel endogen atau variabel terikat. Variabel
persepsi siwa mengenai kompetensi kepribadian guru merupakan variabel
eksogen dalam penelitian ini yang diberi simbol X sedangkan variabel minat
belajar siswa merupakan variabel endogen yang diberi simbol Y.
Tabel 3. 1
Operasionalisasi Variabel
Rizki Hidayah Islami, 2013
2. Siswa sering membaca buku Mengelola Peralatan Kantor yang ditugaskan oleh guru
siswa
10
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Nurul Zuriah (2006:116) menyebutkan bahwa populasi adalah seluruh data
yang menjadi perhatian peneliti dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang
ditentukan. Jadi, populasi berhubungan dengan data, bukan faktor manusianya.
Sedangkan menurut Hadari Nawawi (dalam S. Margono dalam Nurul Zuriah
2006:116) menyebutkan bahwa populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang
terdiri dari manusia, benda, hewan, tumbuhan, gejala, nilai test atau peristiwa
sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu
penelitian.
Pada penelitian ini populasinya adalah seluruh siswa kelas XI
Administrasi Perkantoran SMK Pasundan 1 Bandung pada tahun ajaran
2012/2013 yang berjumlah 174 orang. Data populasi penelitian ini dapat dilihat
pada tabel di bawah ini:
Tabel 3. 2
Populasi Siswa Kelas XI AP SMK Pasundan 1 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013
No. Kelas Jumlah Siswa (orang)
2 XI AP 2 44
3 XI AP 3 44
4 XI AP 4 40
Total 174
Sumber: Bagian TU SMK Pasundan 1 Bandung
3.3.2 Sampel
Menurut Sambas Ali Muhidin (2010:2), sampel adalah bagian kecil dari
anggota populasi yang diambil menurut prosedur tertentu sehingga dapat
mewakili populasinya. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teknik sampel acak sederhana (simple random sampling), sampling acak sederhana adalah sebuah metode seleksi terhadap unit-unit
populasi, unit-unit tersebut diacak
seluruhnya. Masing-masing unit atau unit satu dengan unit lainnya memiliki
peluang yang sama untuk dipilih.
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan rumus dari
Taro Yamane atau Slovin sebagai berikut:
n =
Keterangan:
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
Rizki Hidayah Islami, 2013
Berdasarkan rumus tersebut diperoleh ukuran sampel sebagai berikut:
n =
63,5 = 63 orang
Dari ukuran keseluruhan sampel tersebut yaitu 63 orang, kemudian
ditentukan jumlah masing-masing sampel dari tiap kelas yang menjadi populasi,
yaitu seluruh kelas XI AP SMK 1 Pasundan Bandung secara proportionate random sampling menggunakan rumus:
Keterangan:
ni = ukuran sampel menurut stratum
n = ukuran sampel seluruhnya
Ni = ukuran anggota populasi menurut stratum
N = ukuran anggota populasi seluruhnya
Maka sampel dari setiap kelas adalah berikut:
Tabel 3. 3 Jumlah Sampel
Kelas Banyaknya Siswa
Sampel ni = Ni/N.n
XI AP I 46 46/174 x 63 = 17
XI AP 3 44 44/174 x 63 = 16
XI AP 4 40 40/174 x 63 = 14
Jumlah 174 63
Sumber: Data diolah
Dengan demikian dari populasi penelitian sebanyak 174 siswa di kelas XI
AP, yang menjadi sampel penelitian adalah sebanyak 63 siswa yang diperoleh
dengan cara random proporsional. Sampel tersebut terdiri dari 17 siswa dari kelas
XI AP 1, 16 siswa dari kelas XI AP 2 dan XI AP 3, serta 14 siswa dari kelas XI
AP 4. Pengambilan anggota sampel secara acak dalam penelitian ini dilakukan
dengan undian atas nomor yang mewakili angggota populasi.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Penelitian, disamping perlu menggunakan metode yang teapat, juga perlu
memilih teknik dan alat pengumpulan data yang relevan. Penggunaan teknik dan
alat pengumpul data yang tepat memungkinkan diperolehnya data yang objektif.
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu
dengan angket atau kuisioner dan wawancara.
1. Angket atau kuisioner, kuisioner adalah suatu alat pengumpul informasi
dengan cara menyampaikan sejumlah pertanyaan yang tertulis untuk
dijawab secara tertulis pula oleh responden. Kuisioner seperti halnya
wawancara, dimaksudkan untuk memperooleh informasi tentang diri
responden atau informasi tentang orang lain. Adapun tujuan penggunaan
Rizki Hidayah Islami, 2013
penelitian, dan 2) memperoleh informasi dengan realibilitas dan validitas
setinggi mungkin (Nurul Zuriah, 2006:182). Kuisioner yang digunakan
dalam penelitian ini menggunakan tipe kuisioner berstruktur (kuisioner
tetrtutup) yaitu kuisioner yang brisi pernyataan-pernyataan yang disertai
sejumlah alternatif jawaban yang disediakan. Responden dalam menjawab
terikat pada sejumlah kemungkinan jawaban yang sudah disediakan.
2. Wawancara, menurut Riduwan (2012:74) “wawancara adalah suatu cara
pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung
dari sumbernya.” Wawancara ini digunakan bila ingin mengetahui hal-hal
dari responden sedikit. Ada beberapa faktor yang akan mempengaruhi arus
informasi dalam wawancara, yaitu: pewawancara, respondenm pedoman
wawancara dan situasi wawancara. Wawancara yang dilakukan dalam
penelitian ini bersifat bebas terbuka dengan menggunakan pedoman
wawancara yang sudah disusun sebelumnya. Wawancara dilakukan
dengan beberapa orang siswa yang diambil dari populasi penelitian.
3. Pengamatan (observation), observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang
dilakukan. Apabila objek penelitian bersifat perilaku dan tindakan
manusia, fenomena alam (kejadian-kejadian yang ada di alam sekitar),
proses kerja dan penggunaan responden kecil (Riduwan 2012:76).
Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi di dalam
Kewirausahaan dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran sementara
minat belajar siswa pada mata pelajaran Kewirausahaan.
3.5 Pengujian Instrumen Penelitian
3.5.1 Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengukur tingkat keandalan atau kesahihan
suatu suatu alat ukur. Jika instrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat
ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid sehingga valid berarti
instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
Dengan menggunkan instrumen yang valid dalam pengumpulan darta,
diharapkan hasil penelitian akan menjadi sahih. Setelah data didapat dan
ditabulasikan, maka pengujian validitas konstruksi dilakukan dengan analisi
faktor, yaitu dengan mengkorelasikan antara skor item instrumen dengan rumus
Pearson Product Moment yang dikemukakan oleh Karl Pearson, formulanya adalah sebagai berikut:
∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ ∑ ∑
Sumber: Riduwan (2012:98)
Keterangan:
: Koefisien korelasi
∑ Xi : Jumlah skor item
∑ Yi : Jumlah skor total (seluruh item)
Rizki Hidayah Islami, 2013
Langkah-langkah dalam menguji validitas instrumen adalah sebagai
berikut:
1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji validitasnya kepada responden
yang bukan responden sesungguhnya.
2. Setelah disebar, data yang diperoleh kemudian dikumpulkan dan diperiksa
kelengkapan jumlah lembaran instrumen
3. Membuat tabel pembantu untuk skoring item, kemudian menempatkan skor sesuai item
4. Menghitung harga korelasi setiap butir dengan rumus Pearson Pruduct Moment
5. Menghitung harga dengan rumus:
√
√
6. mencari pada derajat bebas (db = N - 2) dan diketahui signifikansi
untuk α = 0,05
7. membuat keputusan dengan membandingkan dengan .
Kaidah keputusan:
Jika > berarti valid
Jika ≤ berarti tidak valid
Adapun langkah-langkah menghitung uji vailditas menggunakan aplikasi
Microsoft Office Excel 2007 adalah sebagai berikut:
3. Lalu hitung rata-rata dengan AVERAGF, korelasi dengan CORRFI, keterangan validitas dengan IF, jumlah bulir yang valid dan tidak valid
dengan COUNTIF.
Tabel 3. 4
Uji Vaiditas Instrumen Variabel X (Kompetensi kepribadian Guru) No. Urut
Item
r hitung r tabel Keterangan
1 0.484 0.444 Valid
2 0.751 0.444 Valid
3 0.631 0.444 Valid
4 0.684 0.444 Valid
5 0.558 0.444 Valid
6 0.371 0.444 Tidak Valid
7 0.65 0.444 Valid
8 0.574 0.444 Valid
9 0.482 0.444 Valid
10 0.847 0.444 Valid
11 0.636 0.444 Valid
12 0.46 0.444 Valid
13 0.889 0.444 Valid
14 0.55 0.444 Valid
15 0.609 0.444 Valid
Berdasarkan tabel 3.4 di atas, maka dapat diketahui dari 15 item
pernyataan angket variabel kompetensi kepribadian guru menunjukkan bahwa
Rizki Hidayah Islami, 2013
tersebut tidak dipakai atau dihilangkan. Dengan demikian hanya ada 14 item
pernyataan yang akan digunakan dalam penelitian ini untuk mengumpulkan
data variabel kompetensi kepribadian guru.
Tabel 3. 5
Uji Validitas Instrumen Variabel Y (Minat Belajar Siswa) No. Urut
Item
r hitung r tabel Keterangan
1 0.4668 0.444 Valid
2 0.5299 0.444 Valid
3 0.6026 0.444 Valid
4 0.3318 0.444 Tidak Valid
5 0.5498 0.444 Valid
6 0.7021 0.444 Valid
7 0.6528 0.444 Valid
8 0.5131 0.444 Valid
9 0.7534 0.444 Valid
10 0.5313 0.444 Valid
Berdasarkan tabel 3.5 di atas, maka dapat diketahui dari 10 item
pernyataan angket variabel minat belajar siswa menunjukkan bahwa 1
item pernyataan angket tersebut tidak valid. Maka 1 item pernyataan
angket yang tidak valid tersebut tidak dipakai atau dihilangkan. Dengan
demikian hanya ada 9 item pernyataan yang akan digunakan dalam
3.5.2 Uji Realibilitas
Uji realibilitas digunakan untuk mengetahui adanya konsistensi alat ukur
dalam penggunaannya, atau dengan kata lain alat ukur tersebut mempunyai hasil
yang konsisten apabila digunakan berkali-kali pada waktu yang berbeda, sehingga
instrumen penelitian tersebut dapat dipercaya.
Metode mencari realibilitas internal yaitu dengan menganalisis realibilitas
alat ukur dari satu kali pengukuran, rumus yang digunakan adalah Alpha sebagai berikut:
= ∑
Sumber: Riduwan (2012:115)
Keterangan:
= Nilai realibilitas
∑ = Jumlah varians skor tiap-tiap item
= Varians total
k = Jumlah item
Langkah-langkah mencari nilai realibilitas instrumen dengan metode
Alpha adalah sebagai berikut:
1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji validitasnya kepada responden
Rizki Hidayah Islami, 2013
2. Setelah disebar, data yang diperoleh kemudian dikumpulkan dan diperiksa
kelengkapan jumlah lembaran instrumen
3. Membuat tabel pembantu untuk skoring item, kemudian menempatkan skor sesuai item
4. Menghitung varians skor tiap-tiap item
5. Kemudian menjumlahkan varians semua item
6. Menghitung varians total
7. Masukkan nilai Alpha
8. Membandingkan nilai koefisien alfa dengan nilai koefisien korelasi yang
terdapat dalam tabel. Menentukan niai tabel koefisien korelasi pada derajat
bebas (db)= n – 2. Dimana n adalah jumlah responden yang dilibatkan
dalam uji validitas adalah 20 orang, sehingga diperoleh db ……. dan α =
5%.
9. Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai
tabel r. Kriterianya : Jika r11 hitung > r tabel, maka reliabel
Jika r11hitung ≤ r tabel, maka tidak reliabel
Tabel 3. 6
Rekapitulasi Hasil Uji Reabilitas Instrumen
No. Variabel r hitung r tabel Keterangan 1 Kompetensi Kepribadian
Guru
0,848 0,444 Reliabel
Berdasarkan tabel 3.6 di atas maka dapat diketahui r hitung untuk variabel
kompetensi kepribadian guru dan variabel minat belajar siswa adalah lebih besar
dari r tabel, maka angket untuk kedua variabel tersebut dinyatakan reliabel.
3.6 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dapat diartikan sebagai cara melaksanakan analisis
terhadap data, dengan tujuan mengolah data tersebut menjadi informasi, sehingga
karakteristik atau sifat-sifat datanya dapat dengan mudah dipahami dan
bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan
penelitian, baik berkaitan dengan deskripsi data maupun untuk membuat induksi,
atau untuk menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi (parameter)
berdasarkan data yang diperoleh dari sampel (statistik).
Adapun langkah-langkah atau prosedur yang dapat dilakukan dalam
analisis data adalah sebagai berikut:
Tahap mengumpulkan data, dilakukan melalui instrumen pengumpulan data
Tahap editing, yaitu memeriksa kejelasan dan kelengkapan pengisian instrumen
pengumpulan data
Tahap koding, yaitu proses identifikasi dan klasifikasi dari setiap
pertanyaan yang terdapat dalam instrumen pengumpulan data menurut
variabel-variabel yang diteliti. Dala tahap ini dilakukan pemberian kode atau skor untuk
setiap opsi dari setiap item berdasarkan ketentuan yang ada. Adapun pola
Rizki Hidayah Islami, 2013
Tabel 3. 7
Pola Pembobotan Kuisioner Skala Likert
No. Alternatif Jawaban
Bobot
Positif Negatif
1 Sangat Setuju 5 1
2 Setuju 4 2
3 Cukup Setuju 3 3
4 Kurang Setuju 2 4
5 Tidak Setuju 1 5
Sumber: Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin (2006:38)
Tahap tabulasi data, yaitu mencatat atau entri data ke dalam tabel induk
penelitian. Dalam hal ini hasil koding dituangkan ke dalam tabel rekapitulasi
secara lengkap untuk seluruh item setiap variabel. Adapun tabel rekapitulasi
tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 3. 8
Rekapitulasi Hasil Skoring Angket
Responden
Skor Item
Total 1 2 3 4 5 6 ... N
1
2
N
Sumber: Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin (2006:39)
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan dua macam teknik,
3.6.1 Teknik Analisis Data Deskriptif
Menurut Suharsimi Arikunto (2009:234) bahwa penelitian deskriptif
tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan
“apa adanya” tentang suatu variabel, gejala atau keadaan.
Analisis data ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah. Untuk menjawab rumusan
masalah nomor satu (1), rumusan masalah nomor dua (2), maka teknik analisis
data yang digunakan adalah analisis deskriptif, yakni untuk mengetahui gambaran
kompetensi kepribadian guru dan untuk mengetahui gambaran minat belajar siswa
di kelas XI AP SMK Pasundan 1 kota Bandung. Termasuk dalam teknik analisis
data statistik deskriptif antara lain penyajian data melalui tabel, grafik, diagram,
persentase, frekuensi, perhitungan mean, median atau modus.
Untuk mempermudah dalam mendeskripsikan variabel penelitian,
digunakan kriteria tertentu yang mengacu pada rata-rata skor kategori angket yang
diperoleh dari responden. Untuk mengetahui jarak rentang pada interval pertama
sampai dengan interval kelima digunakan rumus sebagai berikut:
Rentang = skor maksimal - skor minimal = 5 - 1 = 4
Lebar interval = rentang / banyaknya interval = 4 / 5 = 0,80
Jadi interval pertama memiliki batas bawah 1; interval kedua memiliki
batas bawah 1,80; interval ketiga memiliki batas bawah 2,60; interval keempat
memiliki batas bawah 3,40; dan interval kelima memiliki batas bawah 4,20.
Rizki Hidayah Islami, 2013
Tabel 3. 9
Kriteria Penafsiran Deskripsi
Rentang Penafsiran
X Y
1,00 - 1,79 Sangat Tidak Baik Sangat Rendah
1,80 - 2,59 Tidak Baik Rendah
2,60 - 3,39 Cukup Sedang
3,40 - 4,19 Baik Tinggi
4,20 - 5,00 Sangat Baik Sangat Tinggi
Sumber: Diadaptasi dari skor kategori Likert
Penelitian ini menggunakan data dalam bentuk skala ordinal seperti
yang dijelaskan dalam operasioanal variabel. Sedangkan pengujian hipotesis
menggunakan teknik statistik parametrik yang menuntut data minimal dalam
bentuk interval. Dengan demikian data ordinal hasil pengukuran diubah terlebih
dahulu menjadi data interval dengan menggunakan Metode Succesive Interval (MSI).
Metode Succesive Interval (MSI) dapat dioperasikan dengan salah satu program tambahan pada Microsoft Excel, adapun langkah-langkahya adalah sebagai berikut:
1. Input skor yang telah diperoleh pada lembar kerja (worksheet) Microsoft Excel
2. Klik “Analize” pada Menu Bar
4. Klik “Drop Down” untuk mengisi Data Range pada kotak dialog Input, dengan cara memblok skor yang akan diubah skalanya
5. Pada kotak dialog tersebut, kemudian beri tanda (check list) Input Label in first now
6. Pada Option Min Value isikan/pilih 1, dan Max Value isikan/pilih 5 7. Masih pada Option, beri tanda (check list) pada Display Summary
8. Selanjutnya pada Output, tentukan Cell Output, hasilnya akan ditentukan di sel mana, lalu klik “OK”.
3.6.2 Teknik Analisis Data inferensial
Teknik analisis data inferensial meliputi statistik parametrik yang
digunakan untuk data interval dan ratio secara statistik nonparametrik yang
digunakan untuk data nominal dan ordinal. Teknik analisis data inferesnsial
dilakukan dengan statistik inferensial, yaitu staistik yang digunkan untuk
menganlisis data dengan membuat kesimpulan yang berlaku umum. Ciri analisis
data inferensial adalah digunakannya rumus statistik tertentu (misalnya uji t dan
uji F).
Adapun untuk menguji hipotesis yang datanya berbentuk interval, maka
digunakan analisis regresi sederhana. Analisis regresi sederhana digunakan untuk
Rizki Hidayah Islami, 2013
3.6.3 Uji Persyaratan Analisis Data
3.6.3.1 Uji Normalitas
Data sampel yang kita miliki perlu dilakukan pengujian normalitas
untuk memastikan bahwa karakteristik sampel yang dipilih memiliki
karakteristik yang sama dengan populasinya. Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan pengujian normalitas dengan Liliefors. Kelebihan Lilierfors test menurut (Harun Al Rasyid, 2004) dalam Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin (2006:289) adalah penggunaan/perhitungan yang sederhana,
serta cukup kuat sekalipun dengan ukuran sampel kecil, n = 4. Langkah
kerja uji normalitas dengan metode Liliefors menurut (Somantri, Ating dan Sambas Ali Muhidin, 2006:289) sebagai berikut :
1. Susunlah data dari kecil ke besar. Setiap data ditulis sekali,
meskipun ada beberapa data yang sama.
2. Periksa data, berapa kali munculnya bilangan-bilangan itu
(frekuensi harus ditulis).
3. Dari frekuensi susun frekuensi kumulatifnya.
4. Berdasarkan frekuensi kumulatif, hitunglah proporsi empiric
(observasi).
5. Hitung nilai z untuk mengetahui theoretical proportion pada table z.
7. Bandingkan empirical proportion dengan theoretical proportion, kemudian carilah selisih terbesar di dalam titik observasi kedua
proporsi tadi.
8. Carilah selisih terbesar di luar observasi.
Berikut ini adalah tabel distribusi pembantu untuk pengujian normalitas
data.
Tabel 3. 10
Tabel Distribusi Pembantu untuk Pengujian Normalitas
Xi Fi Fki Sn (Xi) Z Fo (Xi) lSn(Xi) - F0(Xi)l lSn(Xi-1) – F0(Xi)l (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Keterangan :
Kolom 1 : Susunan data dari kecil ke besar
Kolom 2 : Banyak data ke i yang muncul
Kolom 3 : Frekuensi kumuatif. Formula, fk = f + fk sebelumnya
Kolom 4 : Proporsi emprik (observasi). Formula, Sn (Xi) = fk/n
Kolom 5 : Nilai Z, formula,
Dimana ∑ dan √∑
∑
Kolom 6 : Theoritical Proportion (tabel z) : Proporsi kumulatif uas
Kurva Normal Baku dengan cara melihat nilai z pada tabel
distribusi normal.
Kolom 7 : selisih Empirical Proportion dengan Theoritical Proportion
Rizki Hidayah Islami, 2013
Kolom 8 : Nilai mutlak, artinya semua nilai harus bertanda positif.
Tandai selisih mana yang paling besar nilainya. Nilai
tersebut adalah D hitung.
Selanjutnya menghitung D tabel pada a = 0,05 dengan cara
√ .
Kemudian membuat kesimpulan dengan kriteria :
D hitung < D tabel, maka H0 diterima, artinya data berdistribusi normal
D hitung ≥ D tabel, maka H0 ditolak, artinya data tidak berdistribusi normal 1.
3.6.3.2 Uji Homogenitas
Pengujian homogenitas ini mengasumsikan bahwa skor setiap
variabel memiliki varians yang homogen. Uji statistika yang akan
digunakan adalah uji Burlett. Kriteria yang digunakannya adalah
apabila nilai hitung X2 > nilai tabel, maka H0 menyatakan varians
skornya homogen ditolak, dalam hal lainnya diterima. Nilai hitung
diperoleh dengan rumus :
∑
Dimana :
S12 = Varians tiap kelompok data
Db1= n-1 = Derajat kebebasan tiap kelompok
B = Nilai Barlett ∑
S2gab = Varians gabungan
∑
Langkah-langkah yang dapat dilakuan dalam pengujian
homogenitas varians ini adalah :
1. Menentukan kelompok-kelompok data dan menghitung varians
untuk tiap kelompok tersebut.
2. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses
penghitungan, dengan model tabel sebagai berikut :
3. Menghitung varians gabungan.
4. Menghitung log dari varians gabungan.
5. Menghitung nilai Barlett.
6. Menghitung nilai.
7. Menentukan nilai dan titik kritis
8. Membuat kesimpulan
3.6.3.3 Uji Linieritas
Uji linieritas bertujuan untuk mempelajari hubungan linier antara
dua variabel. Menurut Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin
(2006:246), model regresi linier sederhana : Ῡ = a + bX, dimana : Ῡ
adalah variabel tak bebas (nilai duga), X adalah variabel bebas, a
adalah penduga bagi intersap (α), b adalah penduga bagi koefisien
regresi (β), dan α, β adalah parameter yang nilainya tidak diketahui
sehingga diduga menggunakan statistik sampel. Dengan ketentuan :
Pemeriksaan kelinieran regresi dilakukan melalui pengujian
hipotesis nol, bahwa linier melawan hipotesis tandingan bahwa regresi
Rizki Hidayah Islami, 2013
linieritas regresi ini di kutip dari Ating Somantri dan Sambas Ali
Muhidin (2006:296-298) adalah sebagai berikut :
1. Menyusun tabel kelompok data variabel X dan variabel Y
2. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JK reg (a)) dengan rumus :
JKreg(a) ∑
3. Menghitung jumlah kuadrat regresi b a (JK reg b/a ), dengan rumus
:
. JKreg(a/b) ∑ ∑ ∑
4. Menghitung jumlah kuadrat residu (JK res) dengan rumus :
JKres= ∑Y2– JKreg(b/a)– JKReg(a)
5. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJK reg(a))
dengan rumus:
RJK(reg(a)) = JKreg(a)
6. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJKreg(b/a))
dengan rumus :
RJK(reg(b/a)) = JKreg(b/a)
7. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKres) dengan
rumus :
.
8. Menghitung jumlah kuadrat error (JKE) dengan rumus :
.
Urutkan data x mulai dari data yang paling kecil sampai data
yang paling besar berikut disertai pasangannya.
9. Menghitung jumlah kuadrat tuna cocok (JKTC) dengan rumus :
JKTC = JKRes - JKE
10. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok (RJKTC)
dengan rumus:
.
11. Meghitung rata-rata jumlah kuadrat error (RJKE) dengan
rumus :
.
12. Mencari nilai uji F dengan rumus :
.
13. Menentukan criteria pengukuran : jika nilai uji F < nilai tabel
F, maka distribusi berpola linier
14. Mencari nilai Ftabel pada taraf signifkansi 95% atau α = 5%
menggunakan rumus :
Ftabel = F(1-α)(db TC, db E) dimana db TC = k – 2 dan db E= n – k -
1
15. Membandingkan nilai uji F dengan nilai tabel F kemudian
membuat kesimpulan, yakni :
- Jika Fhitung < Ftabel maka data dinyatakan berpola linier
Rizki Hidayah Islami, 2013
3.6.3.4 Uji Hipotesis
Langkah terakhir dalam kegiatan analisis data adalah dengan
melakukan uji hipotesis. Menurut Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali
Muhidin (2011:78), “Hipotesis merupakan pernyataan (jawaban)
sementara terhadap masalah yang telah dirumuskan”. Hipotesis
bersifat sementara, maka harus dilakukan pengujian untuk
mendapatkan kesimpulan apakah hipotesis itu diterima atau ditolak.
Tujuan dari pengujian hipotesis ini yaitu untuk mengetahui apakah
terdapat pengaruh yang cukup signifikan antara variabel bebas dan
variabel terikat. Prosedur pengujian hipotesis meliputi beberapa
langkah yaitu:
1. Menentukan rumusan hipotesis H0 dan H1 .
β = 0 : Tidak terdapat pengaruh kompetensi kepribadian guru
terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran Mengelola
Peralatan Kantor di kelas XI Administrasi Perkantoran SMK
Pasundan 1 Bandung.
: β ≠ 0 : Terdapat pengaruh lompetensi kepribadian guru
terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran Mengelola
Peralatan Kantor di kelas XI Administrasi Perkantoran SMK
Pasundan 1 Bandung.
2. Menentukan uji statistika yang sesuai. Uji statistika yang
Untuk menentukan nilai uji F dapat mengikuti langkah-langkah
berikut:
a. Menghitung jumlah
kuadrat regresi ( ) dengan rumus :
∑
b. Menghitung jumlah kuadrat regresi b a ( ), dengan
rumus:
(∑ ∑ ∑ )
c. Menghitung jumlah
kuadrat residu (JK res) dengan rumus:
∑
d. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJK reg (a))
dengan rumus: RJK reg(a) = JK reg(a)
e. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJK reg
(a)) dengan rumus: RJKreg(b/a) = JKreg(b/a)
f. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJK res)
dengan rumus:
g. Menghitung F,
dengan rumus :
3. Menentukan nilai kritis dengan derajat kebebasan untuk
Rizki Hidayah Islami, 2013
4. Membandingkan nilai uji F terhadap nilai Ftabel = F(1-a)
(dbreg(b/a)(dbres)
Dengan kriteria pengujian: jika nilai uji F>Ftabel, maka tolak H0 yang
menyatakan bahwa tidak ada pengaruh antara lingkungan belajar
siswa terhadap motivasi belajar siswa.
BAB V
SARAN DAN KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Secara umum hasil penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh
kompetensi kepribadian guru terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran
Mengelola Peralatan Kantor di kelas XI Administrasi Perkantoran SMK Pasundan
1 Bandung tahun ajaran 2012/2013, sebagaimana dipersepsi oleh siswa berada
pada kategori baik/tinggi.
Secara khusus hasil penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut:
1. Secara empirik berdasarkan penelitian dengan subjek siswa kelas XI,
kompetensi kepribadian guru yang ada di SMK Pasundan 1 Bandung
khususnya pada mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor berada pada
kategori cukup/sedang. Hasil ini diperoleh berdasarkan persepsi siswa
terhadap indikator-indikator kompetensi kepribadian guru, yaitu 1)
ketaatan guru, 2) keteladanan guru, 3) kewibawaan guru, 4) sikap
profesional guru, dan 5) penampilan guru. Hasil skor rata-rata persepsi
siswa terhadap kompetensi kepribadian guru berada pada kategori
cukup/sedang.
2. Secara empirik berdasarkan penelitian dengan subjek siswa kelas XI,
minat belajar siswa yang ada di SMK Pasundan 1 Bandung khususnya
pada mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor berada pada kategori
Rizki Hidayah Islami, 2013
indikator-indikator minat belajar, yaitu 1) rasa suka, 2) ketertarikan, 3)
perhatian, dan 4) kesadaran. Hasil skor rata-rata persepsi siswa terhadap
minat belajar berada pada kategori cukup/sedang.
3. Kompetensi kepribadian guru yang yang dicerminkan oleh indikator
ketaatan guru, keteladanan guru, kewibawaan guru, sikap profesional dan
penampilan guru memberi pengaruh positif terhadap minat belajar siswa
pada mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor di kelas XI Administrasi
Perkantoran SMK Pasundan 1 Bandung tahun ajaran 2012/2013. Hal ini
menunjukkan bahwa semakin baik penguasaan kompetensi kepribadian
guru yang ada di SMK Pasundan 1 Bandung khususnya guru mata
pelajaran Mengelola Peralatan Kantor maka akan diikuti oleh tingginya
minat belajar siswa pada mata pelajaran Mengelola Peralatan Kantor.
5.2 Saran
1. Hasil temuan pada variabel kopetensi kepribadian guru menunjukkan
bahwa pada indikator sikap profesional guru belum mencapai skor
maksimal ideal karena indikator ini berada pada skor rata-rata terendah
dibandingkan dengan indikator lainnya. Berkaitan dengan hal tersbeut
guru hendaknya dapat bersikap objektif dan adil dalam memberi nilai
kepada siswa, guru tidak sungkan memuji siswa yang berprestasi, dan guru
tidak membeda-bedakan perlakuannya terhadap siswa, dengan demikian
diharapkan siswa dapat merasa nyaman dan meningkatkan minat
2. Hasil temuan pada variabel minat belajar siswa menunjukkan bahwa pada
indikator kesadaran belum optimal karena indikator ini berada pada skor
rata-rata terendah dibandingkan dengan indikator lainnya. Berkaitan
dengan hal tersebut, guru harus mampu meningkatkan rasa kesadaran
siswa untuk memiliki kesadaran aktif mencari informasi dan materi di luar
kelas, guru dapat menugaskan siswa untuk membaca buku mata pelajaran
Mengelola Peralatan Kantor dari berbagai sumber, seperti melalui e-book yang dapat diakses menggunakan jaringan internet.
3. Hasil temuan pada penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
kompetensi kepribadian guru terhadap minat belajar siswa pada mata
pelajaran Mengelola Peralatan Kantor di kelas XI Administrasi
Perkantoran SMK Pasundan 1 Bandung tahun ajaran 2012/2013. Hal ini
menunjukkan bahwa semakin baik penguasaan kompetensi kepriadian
guru maka akan diikuti oleh peningkatan minat belajar siswa pada mata
pelajaran Mengelola Peralatan Kantor. Berkaitan dengan hal tersebut guru
hendaknya dapat mengoptimalkan penguasaan kompetensi kepribadian
dengan cara menunjukka sikap teladan dimulai dari tutur kata,
kedisiplinan, sampai pada kerapian dan keserasian dalam menggunakan
Rizki Hidayah Islami, 2013
Djaali. 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Hamalik, Oemar. 2004. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.
Kasmir. 2009. Kewirausahaan. Jakarta: Rajawali Pers.
Mustaqim dan Wahib, Abdul. 2010. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Naim, Ngainun. 2011. Menjadi Guru Inspiratif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Nasution, S. 2000. Didaktik Asas-asas Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Nasution, S. 2003. Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta: Bumi Aksara. Purwanto, M. Ngalim. 1990. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Riduwan. 2012. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru - Karyawan dan Peneliti
Pemula. Bandung: Alfabeta.
Samana, A. 1994. Profesionalisme Keguruan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Sagala, Syaiful. 2010. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Somantri, Ating dan Muhidin, Ali Sambas. 2006. Aplikasi Statistika dalam
Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.
Sopiatin, Popi. 2010. Manajemen Belajar Berbasis Kepuasan Siswa. Bogor:
Ghalia Indonesia.
Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Thalib, Syamsul Bachri. 2010. Psikologi Pendidikan Berbasis Analisis Empiris
Aplikatif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Usman, Moh. Uzer. 2006. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja
Rizki Hidayah Islami, 2013
Universitas Pendidikan Indonesia.
Jatnika, Fitri Wati. 2012. Pengaruh Kompetensi Pedagogik dan
Skripsi: Universitas Pendidikan Indonesia.
K, Dwi Julia. 2012. Pengaruh Penilaian Prestasi Kerja dan Motivasi Berprestasi
terhadap Kinerja Pegawai pada PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos
Bandung 40000. Skripsi: Universitas Pendidikan Indonesia.
Marlina, Reni. 2012. Pengaruh Kompetensi Kepribadian Guru terhadap
Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi: Universitas Pendidikan Indonesia.
Siva, Putri Tiara. 2012. Pengaruh Minat Belajar dan Kompetensi Guru terhadap
Prestasi Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Akuntansi (Studi Kasus di
Kelas XI IPS SMA Negeri 21 Bandung Tahun Ajaran 2010/2011). Skripsi: Universitas Pendidikan Indonesia.
Syakirah, Neng Siti Marjan. 2012. Pengaruh Kualifikasi Akademik
Widianingsih, Dede Nunung. 2011. Pengaruh Kompetensi Guru terhadap Minat
Belajar Siswa serta Implikasinya terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata
Pelajaran Akuntansi di Kelas XII IPS SMA Negeri 1 Haurgeulis Tahun
Ajaran 2010/201. Skripsi: Universitas Pendidikan Indonesia.
Yogi, Dede. 2011. Pengaruh Kompetesi Guru terhadap Minat Belajar Siswa pada
Program Pembelajaran Kewirausahaan di SMK 11 Bandung. Skripsi: Universitas