PENGARUH PELAKSANAAN METODE DISKUSI TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN RENCANA ANGGARAN
BANGUNAN DI SMK NEGERI 1 CILAKU – CIANJUR
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan
Oleh : Cecep Nugraha
0707082
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
PENGARUH PELAKSANAAN METODE
DISKUSI TERHADAP HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATA PELAJARAN
RENCANA ANGGARAN BANGUNAN DI
SMK NEGERI 1 CILAKU- CIANJUR
Oleh Cecep Nugraha
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
© Cecep Nugraha 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH PELAKSANAAN METODE DISKUSI TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN RENCANA ANGGARAN
BANGUNAN DI SMK NEGERI 1 CILAKU-CIANJUR
CECEP NUGRAHA
0707082
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :
Pembimbing I,
Dr.H. Nanang Dalil Herman, ST., M.Pd. NIP. 19620202 198803 1 002
Pembimbing II,
Dr.H.Dian Hardijana, ST, MT. NIP. 19631229 199702 1 001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Sipil,
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Pengaruh Pelaksanaan Metode Diskusi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Rencana Anggaran Bangunan Di SMK Negeri 1 Cilaku - Cianjur ”
ini beserta isinya benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Agustus 2013 Yang membuat pernyataan,
ABSTRAK
Cecep Nugraha (0707082). Pengaruh Pelaksanaan Metode Diskusi terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Rencana Anggaran Bangunan Di SMK Negeri 1 Cilaku – Cianjur.
Masalah yang melatar belakangi penelitian ini adalah nilai hasil belajar siswa di SMK Negeri 1 Cilaku-Cianjur masih rendah. Salah satu upaya untuk mengatasi masalah tersebut dengan penggunaan metode pembelajaran yang tepat dengan materi yang di ajarkan.salah satunya menggunakan metode diskusi dengan asumsi dapat meningkatkan ke aktifan dalam belajar. Sehingga hasil belajar dalam ranah kognitif dapat di raih dengan maksimal.
Tujuan Penelitian ini adalah : 1) Memperoleh gambaran tentang metode Diskusi pada mata pelajaran Rencana Anggaran Bangunan. 2) Memperoleh gambaran hasil pembelajaran Rencana Anggaran Bangunan dengan metode diskusi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Quesi eksperiment dengan desain pretest-postes group design. Sample yang digunakan adalah
sampling purposive yaitu seluruh siswa kelas XII TGB 1 dan kelas XII TGB 2
dengan jumlah 67 orang jurusan teknik gambar bangunan pada mata pelajaran Rencana Anggaran Bangunan. Istrument yang digunakan dalam pengumpulan data dilakukan melalui tes hasil belajar,observasi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil belajar pada ranah kognitif mengalami peningkatan yang signifikan setelah menggunakan metode diskusi. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan rata-rata peningkatan hasil belajar antara metode diskusi (0,51) dan pembelajaran konvensional (0,37) sehingga di peroleh thitung = 5,271 > ttabel(0,95)(46) = 1,675. Dengan Demikian Peningkatan hasil belajar pada ranah kognitif dengan menggunakan metode diskusi lebih baik di banding kelas dengan pembelajaran konvensional (ceramah).
ABSTRACT
Cecep Nugraha (0707082 ). Effect of The Implementation Discussion Method on Student Learning Result in Subjects of Budget Plan Building In SMK Negeri 1 Cilaku - Cianjur.
The background of problem this study is the student learning result value in SMK Negeri 1 Cilaku-Cianjur is still low. One effort to overcome these problems with the use of appropriate learning methods with material that taught one of them using method of discussion with assuming to increase learning activity . So that the learning result in the cognitive domain can be achieved with maximum.
The study objectives are: 1) Getting an overview of the methods Discussions on subjects of Budget Plan Building. 2) Obtain an overview of learning result on Budget Plan Building with discussion methods. The method used is the method Quesi experiment with design group pretest-posttest design. Sample used was purposive sampling the student entire class XII TGB I and class XII TGB 2 with 67 person the building drawings engineering on subjects of Budget Plan Building. Instrument are used in the data collection is done with achievement test and observation.
The results showed that the learning result in the cognitive domain has increased significantly after using the discussion method. The results showed that there were differences in the average increase in learning result between discussion method (0.51) and the conventional learning (0.37) so that obtained tsum = 5.271 > ttable(0.95) (46) = 1.675. Similarly with Improved learning result in the cognitive domain by using the discussion method is better compared with conventional learning classroom (lectures).
DAFTAR ISI
ABSTRAK
KATA PENGANTAR ... i
UCAPAN TERIMA KASIH ... ii
DAFTAR ISI ... iV
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS ... 7
4. Kebaikan dan Kelemahan Metode Ceramah ... 19
BAB III METODE PENELITIAN ... 26
A. Metode Penelitian ... 26
B. Desain Penelitian ... 26
C. Tahapan Penelitian ... 28
D. Variabel Penelitian ... 29
E. Populasi dan Sampel Penelitian ... 29
F. Teknik Pengumpulan Data ... 30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 66
A. Kesimpulan ... 66
B. Saran ... 67
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Paradigma Penelitian ... 28
Gambar 2.2. Grafik Skor Rata-rata Prites dan Postes pada Kelompok 1 ... 44
Gambar 2.3. Grafik Skor Rata-rata Prites dan Postes pada Kelompok 2 ... 45
Gambar 2.4. Grafik Skor Rata-rata Prites dan Postes pada Kelompok 3 ... 46
Gambar 2.5. Grafik Skor Rata-rata Prites dan Postes pada Kelompok 4 ... 47
Gambar 2.6. Grafik Skor Rata-rata Prites dan Postes pada Kelompok 5 ... 48
Gambar 2.7. Grafik skor Rata-rata Kelompok kontrol dan Eksperiment ... 49
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Rancangan Desain Penelitian ... 27
Tabel 3.2. Kategori Validilitas Soal Butir ... 33
Tabel 3.3. Klasifikasi Koefisien Korelasi Realibilitas ... 34
Tabel 3.4. Klasifikasi Daya Pembeda ... 35
Tabel 3.5. Klasifikasi Taraf Kesukaran ... 36
Tabel 3.6. Interprestasi Nilai Gain yang Dinormalisasi ... 38
Tabel 3.7. NIlai Hasil Belajar Pretest dan Posstest ... 42
Tabel 3.8. NIlai Rata-rata Hasil Pretest dan Posstest pada kelompok 1 ... 44
Tabel 3.9. NIlai Rata-rata Hasil Pretest dan Posstest pada kelompok 2 ... 45
Tabel 4.0. NIlai Rata-rata Hasil Pretest dan Posstest pada kelompok 3 ... 46
Tabel 4.1. NIlai Rata-rata Hasil Pretest dan Posstest pada kelompok 4 ... 47
Tabel 4.2. NIlai Rata-rata Hasil Pretest dan Posstest pada kelompok 5 ... 48
Tabel 4.3. Nilai Rata-rata Pretest ... 51
Tabel 4.4. Hasil uji Normalitas Distribusi Data Pretest ... 52
Tabel 4.5. Hasil uji Homogenitas Data Pretest ... 53
Tabel 4.6. Hasil uji t Data Pretest ... 54
Tabel 4.7. Nilai Rata-rata Posttest ... 55
Tabel 4.8. Hasil uji Normalitas Distribusi Data Posttest ... 56
Tabel 4.9. Hasil uji Homogenitas Data Posttest ... 57
Tabel 5.0. Hasil uji t Data Posttest ... 58
Tabel 5.1. Nilai Rata-rata N- gain ... 59
Tabel 5.2. Hasil uji Normalitas Data N- gain... 60
Tabel 5.3. Hasil uji Homogenitas Data N- gain ... 61
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan memegang peranan penting dalam mempersiapkan sumber
daya manusia yang berkualitas. Pendidikan merupakan indikator yang penting
dalam kemajuan suatu bangsa, yang mengandung nilai-nilai yang baik dan benar
untuk kehidupan. Untuk itu pendidikan hendaknya dikelola baik secara kualitas
maupun kuantitas. Hal tersebut bisa tercapai apabila pembelajaran dapat
menyelesaikan pendidikan tepat pada waktunya dengan hasil belajar yang baik.
Sekolah menengah kejuruan adalah suatu konstitusi pendidikan yang
diharapkan mampu menghasilkan generasi yang berkualitas, kreatif dan mampu
bersaing pada dunia industri. Salah satu pembentukan siswa yang berkualitas
yaitu, dengan meningkatkan hasil belajar para siswa baik pada mata pelajaran
produktif, normatif maupun adaptif. Pendidikan kejuruan dapat mengajar dan
melatih peserta didik untuk menguasai kompetensi dan kemampuan lain yang
dibutuhkan sebagai strategi untuk mengembangkan dirinya dikemudian hari.
SMK Negeri 1 Cilaku - Cianjur pada mata pelajaran Rencanan Anggaran
Bangunan (RAB), sering guru menggunakan metode pembelajaran yang
cenderung sama. Hal tersebut bisa membuat siswa merasa jenuh dalam belajar dan
bisa mengakibatkan siswa tidak mengerti apa yang dijelaskan oleh guru di depan
2
Nilai tersebut masih di bawah Kreteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang ada
yaitu 7,0. Sehingga perlu peningkatan hasil belajar siswa yang lebih baik dalam
proses pembelajaranya.
Dalam proses kegiatan belajar mengajar yang melibatkan siswa, seorang
guru hendaknya dapat mengembangkan potensi yang dimilki siswa itu sendiri
sehingga tidak menyebabkan rendahnya motivasi siswa atau semangat belajar
siswa, serta kurangnya keberanian bertanya atau berpendapat, kurangnya
partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran siswa cenderung pasif, minat siswa
masih rendah dalam mencari sumber atau referensi mengenai mata pelajaran
rencana aggaran bangunan, Hal tersebut terlihat dari sumber belajar siswa yang
digunakan hanya sebatas catatan yang di berikan guru saja, tanpa inisiatif untuk
mencari sumber belajar lain.
Dengan demikian banyak hal yang mempengaruhi hasil belajar. Mulai dari
guru, proses pembelajaran sampai kepada siswa itu sendiri. Akan tetapi penyebab
yang datangnya dari kesiapan siswa dapat diminimalkan dengan cara guru
menyajikan metode pembelajaran yang dapat menstimulus dengan membawa
keadaan siswa yang sebenarnya, sehingga siswa dapat memahami dengan cepat
dan aplikatif. Dalam mata pelajaran RAB, kompetensi siswa yang diharapkan
3
Metode pembelajaran yang mempunyai kriteria untuk mengatasi
persoalan diatas ialah metode Pembelajaran diskusi. Pembelajaran diskusi adalah
konsep belajar yang menghadapkan siswa untuk memecahkan suatu permasalah,
menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengetahuan siswa, serta untuk
membuat suatu keputusan, dengan melibatkan lima komponen utama
pembelajaran efektif, yaitu (1) setiap siswa dapat bicara mengeluarkan gagasan
dan pendapatnya, (2) setiap siswa harus mendengar pendapat orang lain, (3) setiap
siswa harus saling memberikan respons,(4) setiap siswa harus dapat
mengumpulkan atau mencatat ide-ide yang dianggap penting , (5) melalui diskusi
setiap siswa dapat mengembangkan pengetahuanya serta memehami isu-isu yang
di bicarakan dalam diskusi.
Berdasarkan latar belakang masalah yang di kemukakan, Penulis tertarik
untuk mengadakan penelitian tentang “Pengaruh Pelaksanaan Metode Diskusi
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Rencana Anggaran
Bangunan Di SMK Negeri 1 Cilaku-Cianjur”
B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dimaksudkan untuk mengurangi kompleksitas
masalah ke dalam formalasi yang lebih sederhana dan mudah dijelaskan. Dengan
ini peneliti menidentifikasi masalah sebagai berikut :
4
2. Hasil belajar sebagian siswa pada mata mata pelajaran Rencana Anggaran
Bangunan belum maksimal.
3. Beberapa guru masih mengunakan metode konvesional dalam
penyampaian materi pada pelajaran rencana anggaran banggunan.
C. Batasan Masalah
Pada penelitian ini ada kekurangan dan keterbatasan yang diuraikan
sebagai berikut :
1. Metode pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
diskusi dan konvesional.
2. Sub pokok bahasan pada mata pelajaran Rencana Anggaran Bangunan
dalam penelitian ini dibatasi pada materi memahami dan menghitung
volume bangunan.
3. Hasil belajar dalam penelitian ini lebih difokuskan pada mata pelajaran
Rencana Anggaran Bangunan yang didapat dari nilai rata-rata ulangan.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan diatas, maka
permasalahan dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimanakah gambaran pelaksanaan metode diskusi pada mata pelajaran
rencana anggaran bangunan?
2. Bagaimanakah hasil belajar siswa pada pembelajaran Rencana Anggaran
5
3. Bagaimanakah Pengaruh pelaksanaan metode diskusi terhadap hasil
belajar rencana anggaran bangunan?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai pada rumusan masalah yang ada, maka tujuan yang hendak dicapai
dalam penelitian ini adalah :
1. Memperoleh gambaran tentang metode Diskusi pada mata pelajaran
Rencana Anggaran Bangunan.
2. Memperoleh gambaran hasil pembelajaran Rencana Anggaran Bangunan
dengan metode diskusi.
F. Penjelasan Istilah
Penegasan istilah dari judul skripsi dimaksudkan untuk memperjelas
istilah-istilah dan memberi batasan ruang lingkup penelitian sehingga tidak
menimbulkan penafsiran lain. Adapun penegasan istilah yang perlu dijelaskan
adalah sebagai berikut :
1. Pengaruh
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengaruh adalah daya yang ada
atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak,
kepercayaan, atau perbuatan seseorang.
2. Metode Diskusi
Metode Diskusi adalah metode pembelajaran yang menghadapkan siswa
pada suatu permasalahan. Tujuan utama metode ini adalah untuk
6
memahami pengetahuan siswa serta, untuk membuat suatu keputusan.
Karena itu, diskusi bukanlah debat yang bersifat mengadu argumentasi.
Diskusi lebih bersifat bertukar pengalaman untuk menentukan keputusan
tertentu secara bersama-sama.
3. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah hasil yang dicapai seseorang setelah melaksanakan
kegiatan belajar dan merupakan penelitian yang dicapai untuk mengetahui
sejauh mana materi yang diajarkan diterima oleh siswa.
G. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian pelaksanaan Metode Diskusi ini diharapkan dapat
memberikan kontribusi metode pembelajaran di sekolah khusunya metode yang
dapat meningkatkan hasil belajar siswa serta diharapkan siswa mampu
menumbuhkan kemandirian belajar dan keaktifan dalam belajar. Selain siswa
mampu mengembangkan diri dalam pembelajaran Metode diskusi serta
meningkatkan prestasi belajar setelah mengenal metode diskusi.
26
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode penelitian
Metode penelitian adalah cara ilmiah yang digunakan untuk penelitian
dalam mencapi satu tujuan. Penetapan metode yang digunakan merupakan hal
yang sangat penting dalam melakukan penelitian, karena dengan adanya
pemilihan dan penentuan metode penelitian yang tepat merupakan pedoman
penyelidikan yang terarah. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah
metode ekperimen.
Menurut Sudjana dan Ibrahim ( 2004:19), penelitian ekperimen dapat
diartikan sebagai suatu penelitian yang berusaha untuk mengungkap hubungan
dua variabel atau lebih.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
eksperimen semu (Quasi Eksperimen). Eksperimen semu adalah jenis komparasi
yang membandingkan pengaruh pemberian suatu perlakuan (treatment) pada
suatu objek (kelompok eksperimen) serta melihat besar pengaruh perlakuannya,
namun dalam proses penelitian tidak dapat dilakukan pengacakan siswa dalam
rangka penempatan kedalam kelompok eksperimen.
B. Desain Penelitian
Adapun desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
27
dengan menggunakan Metode Diskusi dan kelompok kedua dengan menggunakan
metode pembelajaran konvensional. Dengan desain penelitian diilustrasikan
sebagai berikut:
Tabel 3.1 Rancangan Desain Penelitian
Keterangan :
Tl: pretes
T2 : postes
X1 : model pembelajaran Metode Diskusi
X2 : model pembelajaran metode Konvesional
Kegiatan dalam eksperimen meliputi; (1) melakukan tes awal terhadap
hasil belajar pada tingkat pemahaman dan aplikasi, (2) melaksanakan eksperimen
dengan memberikan pembelajaran metode diskusi pada kelompok eksperimen
dan pembelajaran konvensional pada kelompok kontrol, (3) melakukan tes akhir
terhadap hasil belajar tingkat pemahaman dan aplikasi dari kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol.
Eksperimen (X1) T
1
X1 T2
28
Keterangan :
= Proses Penelitian
= Lingkup Penelitian
= Alur Pengaruh
Gambar 2.2. Paradigma Penelitian
C. Tahapan Penelitian
a. Perencanaan
Menyusun rancangan yang akan dilaksanakan, sesuai dengan temuan masalah
dan gagasan awal. Dalam perencanaan ini peneliti mengembangkan rencana
pembelajaran metode diskusi dengan metode diskusi kelas. Pembuatan rencana
29
b. Pelaksanaan
Pada tahap ini pengajar melaksanakan pembelajaran Metode diskusi yang
telah direncanakan. Tahap pelaksanaan dalam pembelajaraan metode diskusi
meliputi :
1) tes awal ( pretest);
2) pembagian kelompok;
3) pelaksanaan pembelajaran;
4) tes akhir ( posttest);
D. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi disebut juga variabel
penyebab atau timbulnya perubahannya variabel terikat.Dalam penelitian ini
variabel bebasnya adalah penggunaan metode Diskusi.
2. Variabel terkait adalah variable yang merupakan akibat, sering disebut
variable tak bebas atau variabel tergantung. Dalam penelitian ini variabel
terikatnya adalah hasil belajar pada Mata pelajaran Rencana Anggaran
Bangunan.
E. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian. Sugiyono (2007: 61)
mengemukakan “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau
subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi yang
30
Bangunan kelas XII TGB 1 dan kelas XII TGB 2 pada mata pelajaran Rencana
Anggaran Bangunan dengan jumlah 67 orang.
Sugiyono (2007: 62) mengemukakan sampel adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki populasi. Penarikan sampel dalam penelitian ini
dilakukan dengan teknik sampling purposive. Teknik sampling purposive adalah
teknik penarikan sampel dengan pertimbangan tertentu. Teknik tersebut sangat
cocok untuk digunakan dalam penelitian ini, karena jumlah sampel yang diambil
hanya pada siswa jurusan teknik gambar bangunan periode 2011/2012. Sampel
dalam penelitian ini berjumlah 67 orang yang terbagi dalam dua kelas, kelas TGB
1 berjumlah 34 orang dan kelas TGB 2 berjumlah 33 orang.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yaitu cara yang digunakan untuk
mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Dalam melaksanakan penelitian ada
beberapa teknik yang penulis gunakan antara lain :
1. Studi Literatur, dilakukan untuk mendapatkan informasi dengan
memanfaatkan literatur yang relevan dengan penelitian ini yaitu dengan cara
membaca, mempelajari, menelaah, mengutip pendapat dari berbagai sumber
berupa buku, diktat, skripsi, internet, surat kabar, dan sumber lainnya.
2. Observasi
Observasi ini digunakan untuk mendapatkan informasi tentang teori atau
31
Dokumentasi
Pengunpulan data dengan teknik ini dipergunakan untuk mendapatkan data
dengan cara mencatat dan mengumpulkan data yang bersumber dari dokumen – dokumen terkait dengan permasalahan yang di teliti. Teknik ini digunakan untuk
mencari data sebagai berikut:
a. Jumlah siswa jurusan teknik gambar bangunan kelas XII TGB 1 dan kelas
XII TGB 2 untuk menentukan jumlah populasi dan sample penelitian.
b. Nilai hasil belajar dalam bentuk nilai rata-rata ulangan dari setiap siswa
yang dijadikan responden.
3. Tes
Arikunto (2002: 266) menyatakan bahwa “ tes dapat digunakan untuk mengukur kemampuan dasar dan pencapaian atau prestasi”.
Penelitian ini menggunakan alat pengumpul data yaitu tes hasil belajar berupa
tes objektif berbentuk pilihan ganda dengan lima alternatif jawaban. Tes
dilaksanakan pada saat pretest dan posttest. Pretest atau tes awal diberikan dengan
tujuan mengetahui kemampuan awal kedua kelompok penelitian. Sementara
posttest atau test akhir diberikan dengan tujuan untuk melihat kemajuan dan
perbandingan peningkatan hasil belajar pada kedua kelompok penelitian. Pada
metode pembelajaran diskusi dan metode pembelajaran konvensional. Adapun
langkah-langkah dalam penyusunan instrumen tes hasil belajar ini adalah:
a. Membuat kisi-kisi instrumen penelitian untuk materi yang akan diberikan.
b. Menyusun instrumen penelitian berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat.
32
d. Setelah instrumen yang diujicobakan tersebut valid dan reliabel, maka
instrumen itu dapat digunakan untuk melakukan pre test dan post test.
G. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam pengambilan data adalah soal tes hasil
belajar (pretest dan posttest). Sebelum instrument dipakai, terlebih dahulu
dilakukan pengujian soal. Adapun pengujiannya sebagai berikut :
1. Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
atau kesahihan sesuatu instrumen.Untuk menguji validitas setiap butir soal,
skor-skor yang ada pada butir soal yang dimaksud dikorelasikan dengan skor-skor total.
Sebuah soal akan memiliki vasliditas yang tinggi jika skor soal tersebut memiliki
dukungan yang besar terhadap skor total. Dukungan setiap butir soal dinyatakan
dalam bentuk korelasi, sehingga untuk mendapatkan validitas suatu butir soal
digunakan rumus korelasi.
Perhitungan dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi product
33
Y : Skor total
N : jumlah siswa
Interpretasi besarnya koefesien korelasi adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2 Kategori Validitas Butir Soal
Batasan Kategori
0,80<rxy≤ 1,00 Sangat tinggi (sangat baik)
0,60<rxy≤ 0,80 tinggi (baik)
0,40<rxy≤ 0,60 cukup(sedang)
0,20<rxy≤ 0,40 rendah (kurang)
0,00<rxy≤ 0,20 sangat rendah (sangat kurang)
(Arikunto,2002)
Kemudian untuk mengetahui signifikansi korelasi dilakukan uji-t dengan
rumus berikut : (Sudjana,2004)
rxy: Koefesien korelasi
2. Realibilitas
Realibilitas adalah kualitas yang menunjukkan dari suatu pengukuran yang
34
( ) pq
(Arikunto, 2002)
Keterangan:
r11 = reliabilitas instrumen atau reliabilitas tes secara menyeluruh
K = banyaknya butir soal
pq = jumlah hasil penelitian antara p dan q
p = proporsi subyek yang menjawab benar
q = proporsi subyek yang menjawab salah
S2 = varians total
Harga r11 yang diperoleh dikonsultasikan dengan tabel product
moment.Apabila r hitung> r tabel dengan taraf siginifikan 5% maka test dinyatakan reliabilitas. (Arikunto,2002). Interpretasi derajat reliabilitas suatu tes adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.3 Klasifikasi Koefisien Korelasi Reliabilitas
Koefisien Korelasi Klasifikasi
0,00 - 0,20 Sangat rendah
0,21 - 0,40 Rendah
0,41 - 0,60 Cukup
0,61 - 0,80 Tinggi
35
3. Daya beda
Suatu tes dapat dipandang memadai apabila butir-butir soal yang
ditunjukkan oleh tes tersebut dapat membedakan secara signifikan antara siswa
yang pandai (kelompok atas) dan siswa yang kurang (kelompok bawah). Untuk
menganalisis daya pembeda tiap butir soal dilakukan dengan menggunakan
persamaan : ( Suharsimi Arikunto, 2002)
Keterangan:
DP = daya pembeda
JSA = banyaknya siswa kelas atas
JBA = jumlah jawaban benar dari kelompok atas
JBB = jumlah jawaban benar dari kelompok bawah
Hasil perhitungan daya pembeda diklasifikasikan berdasarkan hal berikut:
Tabel 3.4 Klasifikasi Daya pembeda
Daya Pembeda Klasifikasi
0,00 - 0,20 Jelek
0,21 - 0,40 Cukup
0,41 – 0,70 Baik
0,71 – 1,00 Baik sekali
36
4. Tingkat kesukaran
Tingkat kesukaran yaitu suatu parameter untuk menyatakan bahwa item
soal adalah mudah, sedang, dan sukar. Tingkat kesukaran dapat dihitung dengan
rumus :
S
J B
P
(Arikunto, 2002: 208)
dimana :
P = Indeks Kesukaran
B = Banyak siswa yang menjawab soal itu dengan benar
JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Tabel 3.5. Klasifikasi Taraf Kesukaran
Tingkat Kesukaran Klasifikasi
0,7 TK 1,00 Mudah
0,3 TK < 0,7 Sedang
0,00 TK < 0,3 Sukar
37
Hasil perhitungan indeks kesukaran diperoleh enam butir soal yang mudah,tujuh
tujuh belas soal yang sedang, tiga butir soal yang sukar. Data hasil perhitungan
indeks kesukaran selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
H. Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data maka langkah
berikutnya adalah mengolah data atau menganalisis data yang meliputi persiapan,
tabulasi, dan penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian. Karena data
yang diperoleh dari hasil penelitian merupakan data mentah yang belum memiliki
makna yang berarti sehingga data tersebut agar dapat lebih bermakna dan dapat
memberikan gambaran nyata mengenai permasalahan yang diteliti, data tersebut
harus diolah terlebih dahulu, sehingga dapat memberikan arah untuk pengkajian
lebih lanjut. Karena data dalam penelitian ini berupa data kuantitatif, maka cara
pengolahannya dilakukan dengan teknik statistik.
1. Menghitung rata-rata nilai tes awal (pre-tes) dan tes akhir (pos-tes)
Dengan rumus : ̅ ∑
2. Menghitung Variansi dan simpangan baku masing-masing perubah
Dengan rumus : √∑
3. Menghitung Indeks Gain
Peningkatan (gain) didapat dari selisih nilai posttest dan nilai pretest.
Karena hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah pembelajaran
38
Analisis gain bertujuan untuk menjawab hipotesis penelitian, yaitu melihat apakah
terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol.
Setelah data yang diperoleh yaitu skor pretest dan skor posttest, kemudian
dilakukan uji statistik terhadap skor pretest dan posttest, dan indeks gain
ternormalisasi dengan rumus:
Menurut (Arikunto 2002: 212) mengemukakan bahwa tabel interprestasi
nilai gain yag dinormalisasi adalah sebagai berikut :
Tabel 3.6. Interpretasi Nilai Gain yang Dinormalisasi
Nilai <g> Klasifikasi
Tinggi
Sedang
Rendah
( Hake, 1998)
4. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data kedua kelompok
sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak.Uji normalitas
dilakukan dengan menggunakan uji Chi-Kuadrat.Uji normalitas ini dilakukan
terhadap skor pretes, postes, dan gain ternormalisasi dari dua kelompok
39
5. Menguji Homogenitas Varians
Uji homogenitas varians digunakan untuk mengetahui asumsi yang dipakai
dalam pengujian kesamaan dua rata-rata independen dari skor pretes, postes, dan
gainternormalisasi antara kedua kelompok (eksperimen dan kontrol). Uji
homogenitas dilakukan dengan uji statistik F.
kecil
Uji hipotesis dilakukan melalui dua cara sesuai dengan normalitas data
yang diperoleh. Apabila data berdistribusi normal, maka dilakukan analisis
statistik parametris.Sebaliknya apabila data tidak berdistribusi normal, maka
dilakukan analisis statistik nonparametris.
a. Uji Hipotesis Parametris
Berdasarkan hipotesis yang penulis ambil, maka pengujian yang dilakukan
adalah pengujian hipotesis komparatif dua sampel independen, yaitu
menggunakan t-test. Dalam Sugiyono (2011: 138) terdapat dua buah rumus t-test
yang dapat digunakan, yaitu sebagai berikut:
Apabila jumlah kedua sampel sama besar
Separated Varians:
̅ ̅
√( ) ( )
Apabila jumlah kedua sampel berbeda
40
̅ ̅
√
Keterangan :
= nilai rata – rata kelas eksperimen = nilai rata – rata kelaskontrol = varians sampel kelas eksperimen
= varians sampel kelas kontrol
= jumlah responden kelas eksperimen
= jumlah responden kelas kontrol
(Sugiyono, 2011:138)
Pengujian dengan menggunakan t-test tidak berkorelasi uji dua pihak.
Menggunakan uji dua pihak karena hipotesis1 (H1) berbunyi terdapat perbedaan
sedangkan hipotesis0 (H0) berbunyi tidak terdapat perbedaan. (Sugiyono, 2011:
122)
Setelah dilakukan t-test, maka untuk mengetahui perbedaan itu signifikan
atau tidak maka harga thitung tersebut perlu dibandingkan dengan ttabel.dengan dk =
n1 + n2 – 2 dan taraf kepercayaan 95%. Kriteria pengujian untuk daerah penerimaan dan penolakan hipotesis adalah sebagai berikut :
Tolak H0, dan Terima H1, jika :
thitung > t table maka Ho ditolakartinya signifikan
Terima H0 dan Tolak H1, jika :
66
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka kesimpulan yang
diambil sebagai berikut :
1. Penggunaan metode diskusi dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran rencana anggaran bangunan. Hasil penelitian kelas eksperimen
menunjukan nilai rata-rata pretest sebesar 5,61 dan postestnya 7,76,
mengalami peningkatan sebesar 2,15 pada kelas kontrol mendapatkan nilai
pretest sebasar 5,85 dan postesnya 7,24 mengalami peningkatan 1,39.
Peningkatan hasil belajar pada ranah kognitif pada kelas eksperimen lebih
baik dibanding kelas kontrol, membuktikan bahwa metode diskusi lebih baik
dibandingkan metode pembelajaran konvensional.
2. Terdapat perbedaan hasil belajar sebelum dan sesudah diberikan perlakuan
pada kelas eksperimen. Dilihat dari nilai rata-rata pretest sebesar 5,61 dan
posttest sebesar 7,76 serta N-gain-nya sebesar 59 %. Hal itu menunjukan ada
peningkatan yang signifikan hasil belajar siswa setelah diberi perlakuan
67
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh, maka
beberapa saran yang dapat dikemukakan diantaranya sebagai berikut:
1. Sebagai salah satu upaya meningkatkan kualitas proses pembelajaran di
sekolah, terutama dari segi keaktifan siswa dalam proses pembelajaran
sebaiknya metode diskusi digunakan sebagai alternatif untuk pembelajaran
yang bersifat teoritis.
2. Agar siswa dapat terlibat aktif dalam keseluruhan proses pembelajaran. serta
guru perlu membangkitkan terlebih dahulu motivasi belajar dan motivasi
berprestasi siswa di awal pembelajaran.
3. Agar siswa dapat belajar secara kondusif, aktif dan optimal, baik pada proses
belajar dalam tim maupun pada proses belajar antar tim dalam rangkaian
pembelajaran metode diskusi, guru diharapkan mengajarkan terlebih dahulu
Cecep Nugraha,2013
Pengaruh Pelaksanaan Metode Diskusi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Rencana DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, A. (1985). Pengantar Metodik Didaktik Untuk Guru dan Calon Guru, Bandung : Armico.
Ali, M. (1984). Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru.
Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: RhinekaCipta
Davies, K. (1981). Instructional Technique, Washington DC : Mc. Graw Hill Inc.
Hake, Richard. (1998 ). Analyzing Change/Gain Scores.
Renggo,SW.(2009). Menghitung Biaya Membuat Rumah. Jakarta: Swadaya.
Riduwan, M.B.A. (2004). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru Karyawan dan
Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta
Roestiyah. (2001). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. RinekaCipta.
Sagala,S. (2003). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Slameto. (1995). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : PT. RinekaCipta.
Sudjana, N. (1989). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar.Bandung :Sinar Baru Algesindo.
Sudjana, N dan Ibrahim. (2004). Penelitian dan Penilaian pendidikan. Bandung :Sinar Baru Algesindo.
Sugiyono. (2007). Statistika Untuk Penelitian. Bandung : CV Alfabeta.
Sugiyono.(2011).Metode Peneliaan Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif,
dan R&D. Bandung : CV AlfabetaStatistika Untuk
Surakhman, W. (1982). Pengantar Interaksi Belajar Mengajar ; Dasar dan
Tehnik Metodologi Pengajaran. Bandung : Tarsito.
Tim Penyusun. (2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Departemen
Pendidikan Nasional Universitas Pendidikan Indonesia.
Wiyanto, A. (2000). Seni Terampil Diskusi. Jakarta : Gramedia