• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM LATIHAN DASAR KETARUNAAN (LATDASTAR) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWA KELOMPOK PERTANIAN DI SMKN 2 SUBANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PROGRAM LATIHAN DASAR KETARUNAAN (LATDASTAR) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWA KELOMPOK PERTANIAN DI SMKN 2 SUBANG."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... ii

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ...v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang. ... 1

1.2.Identifikasi Masalah ... 2

1.3. Perumusan Masalah ... 3

1.4. Tujuan Penelitian ... 3

1.5. Manfaat Penelitian ...3

1.6. Struktur Organisasi Penelitian ...4

BAB II KAJIAN PUSTAKA, DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Kajian Pustaka ... 5

2.1.1.Disiplin ...5

A. Pengertian Disiplin ...6

B. Unsur Disiplin...6

C. Langkah-Langkah Penanaman Disiplin ...9

2.1.2.SMKN 2 Subang ...10

2.1.3.Sistem Ketarunaan ...11

2.1.4.Latdastar di SMKN 2 Subang ...13

2.2.Kerangka Pemikiran ... 20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.Lokasi dan Subjek Penelitian...21

3.2.Desain Penelitian ...22

3.3.Metode Penelitian ...23

3.4.Definisi Operasional ...23

3.5.Instrumen Penelitian ... 25

3.6.Proses Pengembangan Instrumen ... 26

3.7.Teknik Pengumpulan Data ... 27

3.8. Analisa Data ... 28

(2)

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Data ...32

4.1.1. Hasil WawancaraTerstruktur ...32

4.1.2. Hasil Wawancara Tidak Terstruktur ...50

4.1.3. Hasil Dokumentasi ...51

4.2.Pembahasan Hasil Penelitian ...57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 62

5.2. Saran ... 62

DAFTAR PUSTAKA ... 63

(3)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Hasil Wawancara Pertanyaan nomor 1 dengan Catar………...…33

Tabel 4.2. Hasil Wawancara Pertanyaan nomor 1 dengan Taruna…………....…33

Tabel 4.3. Rincian Materi.………...……...…41

Tabel 4.4. Struktur Jam Latdastar………...……...…44

Tabel 4.5. Struktur Jam Terintegrasi Latdastar………...……...…45

Tabel 4.6. Program Ketarunaan tahun ajaran 2011/2012………...51

(4)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Pedoman Wawancara ………...…64

Lampiran 2 : Peraturan Disiplin Taruna SMKN 2 Subang...……….68

Lampiran 3 :Jadwal Latdastar Tahun 2011...………...92

Lampiran 4 :Jadwal Latdastar Tahun 2012...…94

Lampiran 5 : Struktur Kurikulum APSDP...…95

Lampiran 6 : Lembar ME (monitoring evaluasi) ...……….101

(5)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Berbagai masalah sering timbul saat ini di dunia pendidikan Indonesia. Masalah-masalah tersebut dialami pada berbagai sekolah, baik sekolah formal maupun non formal. Salah satu masalah yang terjadi, menurut Murhardiansyah et al (2010 : 45) adalah menurunnya minat tamatan SMP untuk melanjutkan pendidikan ke SMK Pertanian dan banyaknya tenaga kerja pengganti di sektor pertanian bagi tamatan SMK Pertanian menyebabkan jumlah siswa terus menurun dan tamatannya banyak yang tidak bekerja atau bekerja bukan pada bidangnya. Kondisi ini mulai dirasakan oleh SMKN 2 Subang sejak 1995 yang pada akhirnya mencapai titik terendah pada tahun 2000 dengan jumlah siswa 554 orang yang terbagi dalam 5 program keahlian (budidaya tanaman, budidaya ternak, budidaya ikan, teknologi hasil pertanian, dan mekanisasi pertanian). SMK Pertanian dinilai gagal menyiapkan tamatannya menjadi petani atau bekerja di sektor pertanian sehingga tidak diminati. Kondisi ini menyebabkan motivasi guru menurun serta kedisiplinansiswa menurun dan motivasi belajarnya rendah. Hal tersebut didapatkan dari Hasil Monitoring dan Evaluasi (M&E) SMK dan Kepala SMK sebelum tahun 1997 berkisar antara cukup dan kurang.Hal tersebut menjadi salah satu kondisi yang memperihatinkan yang terjadi di SMKN 2 Subang pada tahun 2000. Oleh sebab itu dilakukan pembaharuan dalam sistem pendidikan yang ada di SMKN 2 Subang, khusunya SMK pertanian yang mulai kurang diminanti oleh masyarakat.

Salah satu masalah yang terjadi yaitu mengenai kedisiplinan siswa yang menurun seperti dipaparkan oleh Murhardiansyah. Kedisiplinan harus ditingkatkan oleh sekolah sebagai upaya mencapai tujuan pendidikan seperti yang tercantum dalam kurikulum sekolah menengah kejuruan (2007:7), yaitu: 1. Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia yang produktif, mampu

(6)

2. Menyiapkan peserta didik agar mampu menciptakan lapangan pekerjaan, berkopetensi dan mengembangkan sikap professional dalam bidang keahlian yang dimilikinya.

3. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, agar mampu mengembangkan diri dikemudian hari baik secara mandiri ataupun jenjang yang lebih tinggi.

Apabila kedisplinan siswa ditingkatkan, maka tujuan pendidikan menengah kejuruan seperti yang tercantum pada kurikulum sekolah tersebut akan tercapai pada bagian pembentukan sikap siswa selain itu menjadi salah satu permasalahan yang terjadi di SMKN 2 Subang.Salah satu pembentukan sikap yaitu dengan berdisiplin. Pembentukan disiplin siswadapat dilakukan dengan salah satu program Ketarunaan, yaitu LATDASTAR (latihan dasar ketarunaan).

Alasan dipilih Latdastarkarena Latdastar merupakan salah satu wahana

pembentukan sikap disiplin yang diperkirakan akan efektif digunakan sebagai upaya untuk pembentukan sikap disiplin siswa sesuai dengan tujuan Sekolah Menengah Kejuruan.Berdasarkan masalah dan gambaran umum yang telah dipaparkan di atas, peneliti memandang perlu untuk meneliti tentang “Program Latihan Dasar Ketarunaan (LATDASTAR) Sebagai Upaya

Meningkatkan Kedisiplinan Siswa Kelompok Pertanian di SMKN 2 Subang”.

1.2.Identifikasi Masalah

(7)

1.3.Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah yang didapatkan oleh peneliti adalah apakah program Latdastaryang diberikan pada siswa kelompok pertanian khusunya pada program keahlian Agribisnis Produksi Tanaman (APTN) , Agribisnis Produksi Sumber Daya Perairan (APSDP), dan Agribisnis Produksi Ternak (APTR) di SMKN 2 Subang dapat meningkatkan kedisiplinan Siswa.

1.4.Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan pedoman bagi peneliti dalam melakukan penelitian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat kedisiplinan siswa Kelas X yang masih menerima program Latdastar dan kelas XI yang telah menerima program Latdastar pada kelompok pertanian serta melihat gambaran kegiatan program Latdastar yang dilaksanakan di SMKN 2 Subang.

1.5.Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Teoritis

(8)

b. Praktis

Peneliti mengharapkan dapat memberikan masukan kepada seluruh SMK pertanian, bahwa dengan di berikannya Latdastar maka disiplin siswa SMK pertanian khususnya akan lebih meningkat.Hal tersebut dilakukan sebagai salah satu upaya peningkatan sikap disiplin siswa pada saat di sekolah.

1.6. Struktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi skripsi dijadikan pedoman bagi penulis agar penulis lebih terarah dan dapat sistematis dalam rangka menuju pada tujuan akhir yang akan di capai peneliti. Adapun isi dari struktur organisasi skripsi adalah:

a. BAB I berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi.

b. BAB II berisi tentang kajian pustaka, kerangka pemikiran,

c. BAB III berisi tentang lokasi dan subjek penelitian, desian penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data, dan tahapan penelitian.

d. BAB IV berisi tentang deskripsi data, pembahasan hasil penelitian.

(9)

21

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Di dalam Bab tiga ini akan dibahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian oleh peneliti. Pokok bahasan yang dibahas adalah lokasi dan subjek penelitian, populasi dan sampel penelitian, desain penelitian, teknik pengumpulan data, pengembangan instrumen pengumpulan data, teknik pengolahan data, dan prosedur penelitian.

3.1.Lokasi dan Subjek Penelitian

Lokasi Penelitian dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2Subang, beralamat di jalan Wera Km. 05 Dagdeur Subang 41212. Penelitian dilakukan dari mulai tanggal 10-28 September 2012. Subjek Penelitian adalah Taruna SMKN 2 subang kelas XI yang masuk dalam kelompok pertanian yang terdiri dari program keahlian APSDP, APTR, dan APTN tahun ajaran 2011/2012. Sebagai bahan perbandingan datapeneliti menggunakan Catar (Calon Taruna/Calon Siswa) baru tahun ajaran 2012/2013.Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik probability samplingdengan simple random sampling, dan didapatkan hasil 8 orang Catar

(10)

22

produktif pada setiap program keahlian kelompok pertanian yang digunakan sebagai data penelitian.

3.2.Desain penelitian

Sebagai upaya mencari pembuktian dan solusi dari masalah yang diangkat dalam penelitian ini, peneliti telah menentukan dan merancang desain penelitian dengan desain Penelitian Studi Kasus. Penelitian studi kasus merupakan metode untuk menghimpun dan menganalisis data berkenaan dengan suatu kasus. Sesuatu yang dijadikan kasus biasanya karena ada masalah, kesulitan, hambatan, penyimpangan, tetapi bisa juga sesuatu dijadikan kasus meskipun tidak ada masalah, malahan dijadikan kasus karena keunggulan dan keberhasilannya. Kasus ini biasanya berkenaan dengan perorangan kelompok (kerja, kelas, kelas, sekolah, etnis, ras, agama, sosial budaya, dll). Studi kasus diarahkan pada mengkaji kondisi,kegiatan perkembangan serta faktor-faktor penting yang terkait dan menunjang kondisi dan perkembangan tersebut (Sukmadinata; 2005).

(11)

23

3.3.Metode Penelitian

Surakhmad (1985) mengemukakan bahwa “Metode adalah suatu cara utama yang digunakan untuk mencapai tujuan”.Oleh karena itu, metode harus relevan dengan suatu kegiatan penelitian, karena metode akan menunjang keberhasilan suatu penelitian.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Metode deskriptif kualitatifyaitu metode penelitian yang mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah maupun rekayasa manusia(Sukmadinata; 2005). Penelitian ini meneliti pada suatu kondisi objek yang alamiah dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci (Sugiyono; 2010). Sehingga pada ini akan digambarkan fenomena pada suatu objek yang bersifat alamiah, atau apa adanya dan tidak di buat-buat. Sehingga peneliti tidak memanipulasi pada saat peneliti memasuki objek, setelah berada di objek, dan ketika sudah keluar dari objek yang diteliti.

3.4.Definisi Operasional

(12)

24

a. LATDASTAR

Latdastar merupakan salah satu program dari ketarunaan yang bertujuan untuk membina karakter serta kedisiplinan siswa (taruna) agar lebih berdisiplin pada saat di sekolah.

b. Kedisiplinan

Kedisiplinan merupakan ketaatan dan kepatuha seseorang terhadap peraturan dan tata tertib yang berlaku. Kedisiplinan membentuk seseorang menjadi lebih baik dalam mengatur kehidupannya.

c. Penjelasan Maksud Judul

Maksud dari judul yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti mencari apakah programLatdastardapat dijadikan salah satu upaya peningkatan kedisiplinan bagi Taruna yang telah menerima penerapan program tersebut. Serta bagaimana kedisiplinan Catar/Calon Taruna apabila belum mendapat Latdastar tersebut secara menyeluruh dengan menggunakan Catar kelas X kelompok pertanian khusus program keahlian (APTN, APSDP, APTR).

(13)

25

3.5.Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif yang menjadi instrumen adalah peneliti sendiri. Peneliti kualitatif sebagai human instrumen, berfungsi menetapkan fokus data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya. Pada awalnya memang peneliti menjadi instrumen dalam penelitian, namun setelah permasalahan jelas maka dikembangkan suatu intrumen(Sugiyono; 2010). Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa,wawancara terstruktur dan tidak terstruktur sertadokumentasi. Dengan wawancara, dan dokumentasi maka data yang diperoleh dari penelitian diharapakan memberikan gambaran hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti.

(14)

26

3.6.Proses Pengembangan Instrumen

Proses pengembangan intrumen dilakukan untuk mengetahui tingkat kelayakan instrumen yang dipakai di dalam penelitian. Uji coba kelayakan atau keabsahan data dilakukan dengan melakukan uji Credibility data (Validitas Internal) melalui member check. Menurut Sugiyono (2010) Member checkadalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada

pemberi data. Peneliti melakukan pengecekan kembali kepada objek pemberi data, dengan melakukan wawancara ulang dengan pertanyaan yang sama seperti sebelumnya untuk melihat jawaban dari responden, apakah ada perubahan atau tidak pada setiap pertanyaan wawancara yang diajukan oleh peneliti.

(15)

27

beliau selaku pembina ketarunaan mempunyai pengalaman lebih pada masalah kesiswaan terutama pada masalaah-masalah kedisiplinan taruna.

Pengujian selanjutnya yaitu Konfirmability (Objektifitas), dilakukan dengan mengkonfirmasi hasil dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Konfirmasi tersebut dilakukan kepada 3 guru produktif kelompok pertanian program keahlian APTN, APSDP, dan APTR. Ketiga guru produktif tersebut melihat kembali hasil dari penelitian yang telah dilakukan, dan melihat kesesuaian isi dari hasil penelitian dengan kenyataan yang ada dilapangan.

3.7.Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu dengan teknik non tes yaituwawancara dan dokumentasi. Peneliti memberikan gambaran perilaku disiplin siswa dengan upaya pemberian program Latdastar kepada siswa kelas X (Catar) dan XI (Taruna)yang dilakukan di SMKN 2 Subang.

A. Wawancara

(16)

28

peneliti kepada beberapa Catar dan beberapa Taruna sebagai data tambahan penunjang data penelitian wawancara berstruktur.

B. Dokumentasi

Selanjutnya dilakukan pengumpulan data dengan dokumentasi. Pengumpulan dokumentasi yang dilakukan dalam penelitian ini berupa pengumpulan foto-foto kegiatan Latdastar serta beberapa foto kegiatan kedisiplinan siswa di sekolah.

3.8. Analisa Data

Analisa data merupakan salah satu langkah yang sangat penting dalam suatu kegiatan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti. Dengan dilakukannya analisis data yang tepat maka dapat diambil suatu hasil dan dapat di tarik kesimpulan yang benar atas penelitian yang telah di lakukan. Analisa data dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama dilapangan, dan setelah selesai dilapangan. Namun pada penelitian lebih difokuskan pada saat proses selama dilapangan.

A. Analisis Sebelum di Lapangan

(17)

29

tersebut salah satu dari data tersebut dapat dijadikan fokus dalam penelitian.

Analisis data yang didapatkan peneliti pada saat melakukan analisis sebelum memasuki penelitian menemukan sistem Ketarunaan yang di kembangkan di SMKN 2 Subang. Dari sistem tersebut ditemukan beberapa program yang dibuat oleh Ketarunaan yang berupaya untuk meningkatkan kedisiplinan taruna SMKN 2 Subang.

B. Analisa Selama di Lapangan

Miles and Huberman (1985) dalam Sugiyono (2010) mengemukakan bahwa aktifitas dalam analisis data kualitatif berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, hingga datanya menjadi jenuh. Adapun langkah-langkah analisis menurut Miles and Huberman yang dilakukan selama penelitian dilapangan adalah :

1. Reduksi data

Mereduksi data merupakan merangkum, dengan memilih hal-hal yang pokok dari data yang telah didapatkan. Dengan demikian data yang telah direduksi akan terlihat jelas temuan dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti.

2. Penyajian Data

(18)

30

dapat berupa ilustrasi gambar yang dibuat oleh peneliti, sebagai hasil dari reduksi data.

3. Conclusion Drawing

Langkah selanjutnya adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi atau Conclusion Drawing. Pada tahap awal kesimpulan awal yang ditemukan peneliti masih bersifat sementara, dan akan berubah jika ditemukan bukti-bukti selanjutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan, di dukung dengan bukti-bukti yang valid dan konsisten maka kesimpulan yang diambil merupakan kesimpulan yang kredibel.

3.9. Tahapan Penelitian

Adapun Tahapan penelitian yang dilakukan, antara lain:

a. Membuat proposal penelitian dan mengkonsultasikannya pada dosen pembimbing penelitian.

b. Berdiskusi dengan pihak sekolah berkaitan dengan judul yang akan diambil dalam penelitian.

c. Melakukan analisis sekunder dilapangan mengenai penelitian yang akan dilakukan.

d. Pembuatan proposal Penelitian, serta melakukan bimbingan dengan dosen pembimbing dan meminta persetujuan pihak sekolah untuk melakukan penelitian.

(19)

31

f. Mengumpulkan data berupa wawancara dan studi dokumentasi dengan beberapa responden yang telah tetapkan.

g. Mengolah dan menganalisis data tentang Program Latdastar dalam Upaya Peningkatan Kedisiplinan Siswa di SMKN 2 Subang.

h. Mendeskripsikan hasil dari wawancara, dan dokumentasi yang telah dilakukan.

(20)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.KESIMPULAN

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti di SMKN 2 Subang diperoleh kesimpulan, bahwa hasil wawancara menunjukan kedisiplinan Taruna kelas XI lebih baik di bandingkan dengan kedisiplinan Catar dikarenakan kelas XI sebelumnya memperoleh program Latdastar. Ketidakdisiplinan tersebut dilihat dari beberapa pelanggaran yang dilakukan oleh Catar lebih banyak dan lebih sering dibandingkan dengan Taruna sesuai dengan hasil wawancara terstruktur maupun tidak terstruktur. Dari program Latdastar tersebut Catar memperoleh beberapa materi yang di berikan sebagai upaya peningkatan kedisiplinan, serta berbagai kegiatan penunjang kedisiplinan lainnya.

5.2.SARAN

Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh beberapa saran yang bisa digunakan untuk sekolah dan pihak lain, yaitu : 1. Untuk pihak SMKN 2 Subang

Sekolah harus bisa mempertahankan sistem ketarunaan sebagai salah satu upaya untuk peningkatan kedisiplinan siswa di SMKN 2 Subang.

2. Untuk pihak luar (Sekolah Lain)

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Astried, Putri. (2005) Kontribusi Penerapan Disiplin Oleh Guru Bidang Studi Terhadap Disiplin Diri Siswa Di Sekolah. Skripsi (tdk diterbitkan ) Fakultas Ilmu Pendidikan UPI Bandung.

Latdastar. (2011). Dokumen Latdastar. Subang: SMKN 2 Subang.

Latdastar. (2012). Dokumen Latdastar. Subang: SMKN 2 Subang.

Murhardiasnyah, et al. (2010). Inovasi Dalam Sistem Pendidikan. Jakarta Selatan: Direktorat Penelitian dan Pengembangan KPK.

Osis SMK Negeri 2 Sragen.2012. Ketarunaan. (Online). Tersedia: http: /Apa%20itu%20Ketarunaan%20%20~%20OSIS%20SMK%20NEGERI%2 02%20SRAGEN.html (20 September 2012).

Rusyan, Tabrani. (1995). Pendidikan Budi Pekerti. Jakarta Selatan : Intimedia. Sistem Ketarunaan. (2011). Dokumen Ketarunaan. Subang: SMKN 2 Subang.

Sistem Ketarunaan. (2012). Dokumen Ketarunaan. Subang: SMKN 2 Subang.

Sugiyono. (2010). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Surakhmad, Winarno. (1985). Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung : Tarsito.

Sukmadinata, S Nana. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya Offset.

Gambar

Tabel 4.6. Program Ketarunaan tahun ajaran 2011/2012………………………...51 Tabel 4.7. Kegiatan Latdastar…………………………………………………....53

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa penjelasan di atas merupakan paparan hasil wawancara kepada guru PAI, kepala sekolah, dan guru bagian ketertiban dan kedisiplinan yang diperoleh langsung

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di SMKN Parigi Selatan sudah memiliki kemampuan yang baik sebab dalam peningkatan

Berdasarkan hasil observasi terhadap proses pembelajaran dan prestasi belajar sebelum tindakan diperoleh informasi data awal siswa kelas I SLB Bina Taruna manisrenggo

Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan peneliti dapat disimpulkan bahwa : (1) Kedisiplinan siswa Mata Pelajaran PAI kelas XI IPS di SMA Bakti Ponorogo

Hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan layanan bimbingan kelompok dapat meningkatkan kedisiplinan berseragam pada siswa kelas VIII SMP 5 kudus Tahun pelajaran

Kesimpulan peneliti adalah terdapat hubungan yang positif antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar siswa kelas XI jurusan Akuntansi di SMKN 40 Jakarta

Permasalahan penelitian ini adalah: “Apakah layanan bimbingan kelompok dapat meningkatkan kedisiplinan belajar pada siswa kelas VII A MTs Hidayatul Mustafidin Dawe

Berdasarkan hasil observasi penelitian di kelas guru mitra yakni kelas XI TGB B SMKN 5 Banjarmasin diperoleh (1) selama kegiatan belajar mengajar di kelas lebih