• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN VIRTUAL LEARNING DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI SKYPE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIVITAS PENGGUNAAN VIRTUAL LEARNING DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI SKYPE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI."

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

Bilton Ramadhoni, 2014

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN VIRTUAL LEARNING DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI SKYPE TERHADAP HASIL

BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

(Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 43 Kota Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Disusun Oleh: BILTON RAMADHONI

1001627

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

(2)

Bilton Ramadhoni, 2014

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN VIRTUAL LEARNING DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI SKYPE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN VIRTUAL

LEARNING DENGAN MENGGUNAKAN

APLIKASI SKYPE TERHADAP HASIL

BELAJAR SISWA PADA MATA

PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI

DAN KOMUNIKASI

(Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VII

SMP Negeri 43 Kota Bandung)

Oleh Bilton Ramadhoni

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Bilton Ramadhoni Universitas Pendidikan Indonesia

(3)

Bilton Ramadhoni, 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan diceta ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis

LEMBAR PENGESAHAN BILTON RAMADHONI

1001627

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN VIRTUAL LEARNING DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI SKYPE TERHADAP HASIL

BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

(Kuasi Eksperimen terhadap siswa kelas VII SMP Negeri 43 Kota Bandung) Disetujui dan Disahkan Oleh :

Pembimbing I

Drs. Dadang Sukirman, M.Pd. NIP. 19591028 198703 1001

Pembimbing II

Dr. Rusman, M.Pd NIP. 19720505 199802 1 001

(4)

Bilton Ramadhoni, 2014

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN VIRTUAL LEARNING DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI SKYPE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ketua Jurusan Kurikulum dan Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan Teknologi Pendidikan

(5)

Bilton Ramadhoni, 2014

ABSTRAK

Bilton Ramadhoni (1001627). Efektivitas Penggunaan Virtual Learning dengan Menggunakan Aplikasi Skype terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (Kuasi Eksperimen terhadap siswa kelas VII SMP Negeri 43 Kota Bandung).

Skripsi Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan, Tahun 2014

Latar belakang dari penelitian ini adalah maraknya perkembangan teknologi saat ini khususnya dalam dunia pendidikan, yang sudah mendukung terlaksananya pembelajaran jarak jauh, yang memungkinkan antara pengajar dan siswa melakukan kegiatan pembelajaran dari tempat yang berbeda.

Penelitian ini menjawab permasalahan penelitian yang telah dirumuskan, yaitu “Apakah penggunaan Virtual Learning dengan menggunakan aplikasi Skype efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi pada bahasan kegunaan program aplikasi pengolah kata?”. Secara khusus rumusan masalah terdiri dari “Apakah penggunaan Virtual Learning dengan

menggunakan aplikasi Skype efektif terhadap hasil belajar siswa pada ranah kognitif aspek mengingat; aspek memahami; aspek menerapkan pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi pada bahasan kegunaan program aplikasi pengolah kata?”.

Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan desain penelitian

control group pretest and posttest. instrument yang digunakan dalam penelitian ini

adalah tes objektif yang berupa pilihan ganda. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan cluster random sampling. Secara umum dapat disimpulkan bahwa penggunaan virtual learning dengan menggunakan aplikasi skype efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran teknologi informasi dan komunikasi pada bahasan kegunaan program aplikasi pengolah kata. Kesimpulan secara khusus adalah Penggunaan Virtual Learning dengan menggunakan aplikasi Skype efektif terhadap hasil belajar siswa pada ranah kognitif aspek mengingat; aspek memahami; dan aspek menerapkkan pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi pada bahasan kegunaan program aplikasi pengolah kata.

(6)

Bilton Ramadhoni, 2014

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN VIRTUAL LEARNING DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI SKYPE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Bilton Ramadhoni (1001627). The effectiveness of virtual learning by using Skype

application towards students learning outcome on Teknologi Informasi dan Komunikasi subject (a quasi experiment to grade VII students of SMPN 43 Bandung). A research paper of Curriculum and Technology Education major, (Faculty of .… Education), Indonesia University of Education, 2014.

The background of this research is by paying attention to today’s increasing of

technology development, especially in education which supports in holding distance learning where it may make the teacher and students are able to do the learning activity even they are in different places.

This research found the answer of research question which has been formulated that

is “is the use of virtual learning by using Skype application effective towards the students learning outcome on Teknologi Informasi dan Komunikasi subject in

Microsoft word discussion?” Specifically, the research question consists of “is the

use of virtual learning by using Skype application effective towards the students learning outcome on cognitive aspects: remembering aspect; understanding aspect; implementing aspect in Teknologi Informasi dan Komunikasi subject in the Microsoft

word discussion?”

This research uses a quasi experimental method with control group pretest and posttest as the research design. This research uses an objective test in form of multiple choices as the instrument and cluster random sampling as the way to gather the data. Generally, it can be concluded that the use of virtual learning by using Skype application is effective toward the students learning outcome in Teknologi Informasi dan Komunikasi subject in the Microsoft word discussion. As specific conclusion, the use of virtual learning by using Skype application is effective towards the students learning outcome on cognitive aspects: remembering aspect; understanding aspect; implementing aspect in Teknologi Informasi dan Komunikasi subject in the Microsoft word discussion.

(7)

Bilton Ramadhoni, 2014

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………i

UCAPAN TERIMA KASIH………..ii

ABSTRAK………...iv

ABSTRACT……….……….……v

DAFTAR ISI……….………….…vi

DAFTAR TABEL……….…..x

DAFTAR GRAFIK………....xi

DAFTAR GAMBAR……….…xii

BAB I PENDAHULUAN……….……..1

A. Latar Belakang Masalah……….…1

B. Rumusan Masalah……….….6

C. Tujuan Penelitian………..…..6

D. Manfaat Penelitian……….……….…7

E. Struktur Organisasi Skripsi……….…8

BAB II KAJIAN PUSTAKA………...9

A. Belajar dan Pembelajaran……….….….9

1. Belajar………..….9

2. Pembelajaran……….……….…….12

(8)

Bilton Ramadhoni, 2014

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN VIRTUAL LEARNING DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI SKYPE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar………17

4. Hasil Belajar Ranah Kognitif………...18

D. Teknologi Informasi dan Komunikasi………..20 1. Konsep Teknologi Informasi dan Komunikasi………...20 2. Virtual Learning………..21 E. Aplikasi Skype………...23

1. Pengertian Aplikasi Skype………...23

2. Ciri-ciri Aplikasi Skype………24 3. Keuntungan Menggunakan Aplikasi Skype………..…...24

4. Aplikasi Skype dalam Pembelajaran………..…..25

F. Konsep Efektivitas………...26

1. Pengertian Efektivitas………..26

2. Kriteria Efektivitas Organisasi……….26

3. Ciri-ciri Pembelajaran Efektif……….….27

G. Kerangka Berpikir………. 27

H. Hipotesis………...28

BAB III METODE PENELITIAN……….….30

A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian……….30

1. Lokasi Penelitian……….………..30

2. Populasi Penelitian………....30

3. Sampel Penelitian………..31

B. Desain Penelitian……….31

C. Pendekatan dan Metode Penelitian………..32

D. Definisi Operasional………....33

E. Instrumen Penelitian………34 F. Teknik Pengembangan Instrumen………..….35

(9)

Bilton Ramadhoni, 2014

2. Uji Reliabilitas……….…..38

3. Daya Pembeda………...39

4. Tingkat Kesukaran……….41

G. Teknik Pengumpulan Data………...42

H. Teknik Analisis Data………...43

1. Uji Normalitas………...…43

2. Uji Homogenitas………43

3. Uji Hipotesis………..44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……….…46

A. Deskripsi Hasil Penelitian………...46

1. Hasil Penelitian Berdasarkan Skor Pretest, Posttest, dan Gain Hasil Belajar………46

2. Hasil Penelitian Berdasarkan Permasalahan………..51

B. Analisis Data Hasil Penelitian……….57

1. Uji Normalitas………...57

2. Uji Homogenitas………...…59

3. Uji Hipotesis……….….61

C. Pembahasan Hasil Penelitian………...68

1. Penggunaan Virtual Learning dengan Menggunakan Aplikasi Skype Terhadap Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif Aspek Mengingat (C1) pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi………...70

(10)

Bilton Ramadhoni, 2014

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN VIRTUAL LEARNING DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI SKYPE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Skype Terhadap Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif Aspek Menerapkan (C3) pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan

Komunikasi………...73

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……….….75

A. Kesimpulan……….……75

B. Saran………....76

DAFTAR PUSTAKA………...…..78

(11)

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Saat ini Teknologi Informasi dan Komunikasi (Information Communication and

Technology) bukan lagi menjadi hal yang asing bagi manusia, hal ini bisa dilihat dari

maraknya perkembangan teknologi saat ini. Itu membuktikan bahwa Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia. Berbagai macam teknologi bermunculan,baik dalam dunia kerja,dunia pendidikan,maupun kegiatan sehari-hari.

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sangat diperlukan untuk menunjang kegiatan pendidikan, sehingga kualitas pendidikan bisa lebih baik lagi. Sesuai dengan UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, salah satu pelajaran yang mendukung perkembangan IPTEK yaitu mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh Cahyariani (2011) di salah satu SMP/MTs terhadap proses pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi, ditemukan fakta bahwa rendahnya hasil belajar siswa

(12)

2

Bilton Ramadhoni, 2014

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN VIRTUAL LEARNING DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI SKYPE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berlangsung. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi di SMP tersebut masih relatif rendah. Hal ini terlihat dari hasil rata-rata nilai siswanya pada skor 6,00 sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimun (KKM) 7,00.

Kualitas dalam pendidikan juga ditentukan oleh sarana, fasilitas,dan teknik pengajaran, semakin baik sarana dan teknik yang digunakan maka tidak menutup kemungkinan kualitas pendidikan bisa meningkat.

Salah satu Teknologi Informasi dan Komunikasi yang sering digunakan adalah Internet. Penggunaan internet dalam dunia pendidikan saat ini bukan lagi menjadi hal yang baru, sudah banyak pengajar maupun peserta didik memanfaatkan internet sebagai sumber belajar maupun media pembelajaran. Seperti yang dikatakan oleh Rusman (2007) “bahwa internet merupakan perpustakaan raksasa dunia, karena di dalam internet terdapat milyaran sumber informasi, sehingga kita dapat menggunakan informasi tersebut sesuai kebutuhan. Penggunaan internet saat ini tidak hanya terbatas dalam dunia pendidikan, melainkan juga dalam dunia kerja, bisnis, kesehatan, maupun media massa. Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menargetkan jumlah pengguna internet pada akhir tahun ini sebanyak 80 juta orang. Ketua umum APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) Semmy Pangerapan mengungkapkan dalam merdeka.com (30 mei 2013)

Penetrasi pengguna internet pada tahun lalu mencapai 27 persen. Setelah hasil survey APJII tahun lalu yang diketahui bahwa pengguna internet Indonesia sebesar 63 juta orang, tampaknya tren kenaikan pengguna terus bertumbuh, dan di prediksi menyentuh angka 80 juta orang pada akhir 2013,” katanya di sela-sela Rapat Kerja Nasional APJII 2013, Rabu (29/5)”.

(13)

Learning adalah tentang pembelajaran yang terjadi di luar sekolah , atau membawa

apa yang di luar sekolah ke sekolah . Jadi , kita berpikir tentang lingkungan online sebagai cara untuk menghubungkan siswa yang mungkin berlokasi fisik di sekolah

dengan belajar mereka yang di tempat lain. Berdasarkan hasil penelitian Widyaningsih (2012) tentang praktikum virtual pada konsep sistem sirkulasi menyatakan bahwa pembelajaran berbasis praktikum virtual memberikan pengaruh lebih baik terhadap kemampuan berfikir kritis dan sikap ilmiah siswa. Penggunaan

virtual Learning ini bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa,

khususnya mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Seiring dengan perkembangan teknologi yang ada saat ini, banyak program aplikasi yang memungkinkan untuk melakukan kegiatan pembelajaran secara virtual salah satunya adalah skype. Aplikasi skype ini memungkinkan dua orang atau lebih

bisa berinteraksi tanpa harus berada di satu tempat yang sama. Penggunaan fasilitas aplikasi skype sebagai penunjang pembelajaran virtual memungkinkan guru bisa mengajar tanpa harus datang langsung datang ke kelas, misalnya saat guru tersebut dalam keadaan sakit atau sedang ada urusan sehingga tidak bisa menghadiri kelas, atau untuk melaksanakan jam tambahan bagi siswa. Hal ini tentu bisa sangat menguntungkan bagi guru dan siswa, sehingga tidak kehilangan jam pelajaran,dan proses belajar mengajar tetap berjalan. Selain bisa menguntungkan bagi pengajar, penerapan aplikasi skype dalam pembelajaran ini juga bisa menarik minat siswa sehingga lebih termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran dan tidak merasa bosan dengan pelajaran yang diberikan oleh guru atau pengajar. Siswa lebih cenderung menyukai guru atau pengajar yang berinovasi dalam melakukan proses pembelajaran, sehingga proses pembelajaran lebih menarik untuk di ikuti.

(14)

4

Bilton Ramadhoni, 2014

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN VIRTUAL LEARNING DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI SKYPE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penggunanya juga bisa mengobrol menggunakan fasilitas chat yang ada pada aplikasi

skype. Selain mudah digunakan, aplikasi dan akun skype ini gratis sehingga bisa

dimiliki oleh siapa saja. Hal itu tentu saja memudahkan pengajar atau siswa untuk

memiliki akun dan aplikasi tersebut. Dalam situsnya www.skype.com/en/about (diunduh pada 22 November 2013) dijelaskan sedikit tentang skype seperti yang terdapat dalam kutipan sebagai berikut.

Dengan skype, anda dapat berbagi cerita, merayakan ulang tahun, belajar bahasa, mengadakan pertemuan, bekerja dengan rekan atau kegiatan apa saja yang perlu anda lakukan bersama-sama setiap hari. Anda dapat menggunakan skype di ponsel atau komputer atau TV dengan skype. Skype bisa digunakan secara gratis misalnya untuk berbicara, melihat dan berkirim pesan instan dengan orang lain di skype. Anda bahkan dapat mencoba panggilan video secara berkelompok, dengan versi terbaru dari skype.

Dibandingkan dengan aplikasi-aplikasi serupa lainnya, skype menjadi salah satu aplikasi yang paling diminati dan paling banyak penggunanya. Dari segi tampilan pengguna (User Interface) Skype lebih menarik, dan memiliki fitur-fitur yang lengkap namun tampilannya tetap sederhana. Kualitas gambar dan suaranya lebih bagus, sehingga kebanyakan orang lebih memilih menggunakan aplikasi skype dibandingkan dengan aplikasi lainnya. Selain bisa digunakan dengan Komputer atau Laptop, skype juga bisa digunakan secara mobile melalui Telepon Seluler atau Handphone. Ini sangat memudahkan untuk berinteraksi dengan teman, kerabat, atau keluarga dengan menggunakan skype tanpa terbatas oleh ruang dan waktu.

Untuk dapat memanfaatkan program aplikasi skype sebagai media pembelajaran dalam menunjang terlaksananya virtual learning, diperlukan pemahaman dan perencanaan yang baik tentang berbagai proses yang terjadi di sekolah. Oleh karena itu, dibutuhkan perencanaan yang sebelumnya dibuat dan solusi-solusi yang mungkin

(15)

terencana, agar prosesnya bisa berjalan dengan baik serta bermanfaat bagi guru dan siswa itu sendiri.

Selain perencanaan yang baik, untuk bisa mengoperasikan program aplikasi skype

ini dengan baik guru juga harus memiliki keterampilan dalam mengoperasikan komputer beserta perangkat lunaknya. Bagi guru yang sudah memiliki keterampilan mengoperasikan komputer dengan baik hal ini tidaklah sulit, namun bagi guru yang masih belum bisa mengoperasikan komputer dengan baik di butuhkan pelatihan khusus yang harus diberikan sebelum guru atau pengajar tersebut mulai melakukan pembelajaran dengan menggunakan program aplikasi skype ini untuk melaksanakan

virtual learning.

Guru-guru saat ini juga sudah mulai menerapkan penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam proses pembelajaran dan memberikan materi kepada peserta didiknya, tetapi tidak sedikit pula guru-guru yang masih mempertahankan cara mengajar yang konvensional. Keller (dalam Rusman dkk, 2011), mengkritik penerapan metode-metode pembelajaran konvensioanal yang kurang menarik perhatian peserta didik. Menurutnya, “peserta didik harus diberi akses lebih luas dalam menentukan apa yang ingin mereka pelajari sesuai minat, kebutuhan dan kemampuannya”. Sepertinya di era modern seperti ini, sedikit kuno jika guru-guru masih mempertahankan cara belajar yang masih konvensional mengingat zaman yang sudah semakin maju. Tentunya siswa akan lebih menyukai jika guru atau pengajar melakukan cara-cara yang baru dalam menyampaikan pelajaran, apalagi siswa-siswa saat ini sudah banyak yang bisa menguasai Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Dengan penyampaian materi yang menarik bisa memotivasi siswa dalam melakukan kegiatan pembelajaran dan bisa mempengaruhi

(16)

6

Bilton Ramadhoni, 2014

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN VIRTUAL LEARNING DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI SKYPE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mencoba melakukan penelitian mengenai “Efektivitas Penggunaan Virtual Learning Dengan Menggunakan Aplikasi Skype Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII SMPN 43 Kota

Bandung).

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut dapat di identifikasi masalah-masalah yang timbul yaitu sebagai berikut:

1. Apakah penggunaan Virtual Learning dengan menggunakan aplikasi Skype efektif terhadap hasil belajar siswa pada ranah kognitif aspek mengingat (C1) pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi pada bahasan kegunaan program aplikasi pengolah kata?

2. Apakah penggunaan Virtual Learning dengan menggunakan aplikasi Skype efektif terhadap hasil belajar siswa pada ranah kognitif aspek memahami (C2) pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi pada bahasan kegunaan program aplikasi pengolah kata?

3. Apakah penggunaan Virtual Learning dengan menggunakan aplikasi Skype efektif terhadap hasil belajar siswa pada ranah kognitif aspek menerapkan (C3) pada mata

(17)

C.Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah menggunakan program aplikasi skype pada mata pelajaran

Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk:

1. Untuk mengetahui apakah penggunaan Virtual Learning dengan menggunakan aplikasi Skype efektif terhadap hasil belajar siswa pada ranah kognitif aspek mengingat (C1) pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi pada bahasan kegunaan program aplikasi pengolah kata.

2. Untuk mengetahui apakah penggunaan Virtual Learning dengan menggunakan aplikasi Skype efektif terhadap hasil belajar siswa pada ranah kognitif aspek memahami (C2) pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunkasi pada bahasan kegunaan program aplikasi pengolah kata.

3. Untuk mengetahui apakah penggunaan Virtual Learning dengan menggunakan aplikasi Skype efektif terhadap hasil belajar siswa pada ranah kognitif aspek menerapkan (C3) siswa terhadap mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi pada bahasan kegunaan program aplikasi pengolah kata.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Adapun manfaat yang di dapat dari penelitian ini: 1. Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan bisa menambah wawasan tentang media pembelajaran dan bisa bermanfaat bagi pengembangan media pembelajaran khususnya pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi.

2. Manfaat praktis

(18)

8

Bilton Ramadhoni, 2014

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN VIRTUAL LEARNING DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI SKYPE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil penelitian ini diharapkan bisa dipergunakan sebagai sumber informasi yang bisa dipergunakan demi kepentingan ilmu pendidikan bagi Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, dan bisa menjadi acuan dan membantu penulisan karya

ilmiah selanjutnya. b. Bagi Guru

Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi acuan bagi guru dalam mengembangkan cara mengajar menjadi lebih baik, inovatif, lebih kreatif, dan tidak terpaku pada teknik pembelajaran yang konvensional dalam melaksanakan pembelajaran.

c. Bagi Siswa

Berdasarkan penelitian ini, siswa diharapkan lebih tertarik untuk mengikuti proses pembelajaran, lebih bersemangat dalam belajar, tidak mudah bosan, dan termotivasi sehingga bisa mendapatkan hasil belajar yang baik khususnya pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi.

E.Struktur Organisasi Skripsi

Berikut ini adalah rincian urutan dari setiap bab yang ada dalam skripsi ini yang terdiri dari 5 bab.

BAB I Pendahuluan yang berisi latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi.

BAB II berisi Kajian Pustaka, kerangka pemikiran, dan hipotesis. Kajian pustaka dibagian ini menmenguraikan dan menjabarkan teori-teori mengenai variabel-variabel yang ada dalam penlitian ini.

BAB III Metode Penelitian ini berisi penjelasan terkait penelitian ini yang terdiri dari lokasi, populasi, dan sampel penelitian, desain penelitian, pendekatan dan

(19)

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan berisi deskripsi hasil penelitian, analisis data, dan pembahasan hasil penelitian.

BAB V Kesimpulan dan Saran. Pada bab ini ditarik kesimpulan berdasarkan hasil

(20)

30

Bilton Ramadhoni, 2014

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN VIRTUAL LEARNING DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI SKYPE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah lokasi dimana peneliti melakukan penelitian. Tempat penelitian ini berlokasi di Sekolah Menengah Pertama Negeri 43 Bandung yang beralamat di Jalan Kautamaan Istri No.31 Kota Bandung.

2. Populasi Penelitian

Populasi dalam suatu penelitian adalah keseluruhan obyek yang dijadikan sumber penelitian. Menurut Sedarmayanti dan Hidayat (2002:121) “populasi adalah keseluruhan atau totalitas objek psikologis yang dibatasi oleh kriteria tertentu”. Senada dengan pendapat tersebut Menurut Sugiyono (2009:117)

“populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan ditarik kesimpulannya.” Populasi dalam penelitian ini adalah

(21)

9 VII-9 34 Siswa

10 VII-10 35 Siswa

11 VII-11 35 Siswa

3. Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, waktu, maka peneliti menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Menurut Ferguson (1976) (dalam Sedarmayanti dan Hidayat, 2002:124) “Sampel adalah beberapa bagian kecil atau cuplikan yang ditarik dari populasi”. Pandapat lain yang mengatakan “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut” (Sugiyono, 2009:81).

Pemilihan sampel ini dilakukan berdasarkan metode kuasi eksperimen yang digunakan, dan sampel di tarik dengan menggunakan teknik cluster random

sampling yang artinya sampel diambil dari kelompok yang sudah ada. Dalam

penelitian ini sampel yang diambil adalah siswa kelas VII 3 dan kelas VII 8 SMP Negeri 43 Kota Bandung.

B.Desain Penelitian

Desain penelitian akan memberikan gambaran bagaimana suatu penelitian akan dilaksanakan. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain Control

Group Pretest and Posttest, pada kelompok eksperimen diberi perlakuan X dan untuk

kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan.

Desain pretest dan posttest dalam penelitian ini akan digambarkan sebagai berikut: Tabel 3.2 Desain Penelitian

Kelompok Pretest Perlakuan Posttest

(22)

32

Bilton Ramadhoni, 2014

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN VIRTUAL LEARNING DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI SKYPE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kontrol O1 - O2

Keterangan:

O1 = Pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol O2 = Posttest Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

X = Pembelajaran pada kelompok eksperimen menggunakan aplikasi Skype C.Pendekatan dan Metode Penelitian

Dalam suatu kegiatan penelitian hal yang harus dilakukan terlebih dulu adalah menentukan pendekatan penelitian yang akan digunakan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.

Menurut Sugiyono (2009:7)

Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini disebut sebagai metode positivistic karena berlandaskan pada filsafat positivism. Metode ini sebagai metode ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis.

Metode penelitian digunakan di dalam sebuah penelitian guna mencapai tujuan

penelitian. “Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu” (Sugiyono, 2009:2). Artinya penggunaan metode penelitian ini dimaksudkan untuk mencapai tujuan sebuah penelitian dan hasil penelitian ini nantinya bisa dipergunakan dan diakui sebagai karya ilmiah sehingga bisa dipertanggung jawabkan sesuai dengan bidang keilmuan yang berkaitan dengan penelitian ini.

(23)

Ciri utama kuasi eksperimen dengan tidak dilakukannya penugasan random, melainkan melakukan pengelompokkan subjek penilitian berdasarkan kelompok yang telah terbentuk sebelumnya sebagaimana dikemukakan oleh Ali ( 2010 : 84 ) bahwa :

kuasi eksperimen adalah riset yang dilaksanakan melalui eksperimental atau percobaan. Ekperimentasi menunjukan kepada suatu upaya sengaja dalam memodifikasi kondisi yang menentukan munculnya suatu peristiwa, serta pengamatan dan interprestasi perubahan-perubahan yang terjadi pada peristiwa itu yang dilakukan secara terkontrol.

Kuasi eksperimen bisa dipahami sebagai eksperimen atau percobaan yang

mengharapkan terjadinya perubahan-perubahan yang bisa dikontrol. D.Definisi Operasional

Peneliti harus memberi penjelasan mengenai variabel-variabel yang ada pada penelitian ini supaya tidak terjadi salah penafsiran nantinya.

1. Virtual Learning

Virtual Learning adalah salah satu bentuk Teknologi Informasi dan Komunikasi

dalam bidang pendidikan. Virtual Learning disini sebagai proses pembelajaran yang dilakukan secara Virtual dan terjadi melalui komputer-komputer yang terhubung ke jaringan internet. Dalam penelitian ini Virtual Learning dilakukan oleh guru dan murid dengan menggunakan fasilitas dari aplikasi Skype.

2. Skype

Skype adalah sebuah aplikasi yang bisa digunakan untuk melakukan berbagai

kegiatan interaksi dalam bentuk teks, suara, atau audio visual dengan pengguna skype yang lainnya. Dengan menggunakan skype guru dan siswa mampu berinteraksi dan terhubung dari suatu wilayah ke wilayah lainnya, atau dari suatu Negara ke Negara yang lainnya. Dalam penelitian ini skype mencakup jaringan WAN (Wide Area

(24)

34

Bilton Ramadhoni, 2014

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN VIRTUAL LEARNING DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI SKYPE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang luas dan bisa dilakukan tidak hanya dalam satu lingkungan sekolah, tetapi juga bisa dari sekolah yang lain atau tempat lainnya.

3. Hasil Belajar

Hasil belajar disini adalah hasil yang di dapat atau pengalaman yang di dapat dari proses pembelajaran menggunakan aplikasi skype yang telah diikuti siswa . Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar dalam mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi ranah kognitif aspek mengingat (C1), memahami (C2), dan menerapkan (C3).

E.Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2009:102) “instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”. Instrumen

yang digunakan dalam dalam penelitian ini adalah tes.

Sedangkan menurut Arifin (2011:117) “tes adalah suatu teknik atau cara yang digunakan dalam rangka kegiatan pengukuran yang di dalamnya terdapat berbagai pertanyaan, pernyataan, atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau dijawab

oleh responden”.

Berdasarkan pendapat di atas, maka instrumen yang digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan data adalah instrumen tes hasil belajar bentuk objektif ( pilihan ganda ). Tes bentuk objektif digunakan untuk mengetahui hasil belajar ranah kognitif siswa dalam mengaplikasikan konsep yang telah diberikan sebelum dan sesudah pembelajaran (perlakuan) sebagai pre-test dan post-test. Instrumen tes ini dibatasi hanya pada aspek C1 (mengingat), C2 (memahami), dan C3 (menerapkan). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas dari penggunaan Aplikasi Skype terhadap hasil belajar siswa.

Adapun langkah-langkah penyusunan instrumen adalah sebagai berikut :

1. Menentukan konsep dan sub-konsep berdasarkan kurikulum mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi tahun ajaran 2013/2014.

(25)

dan Komunikasi SMP Kelas VII tahun ajaran 2013/2014. 3. Membuat soal tes dan kunci jawaban.

4. Menjudgement soal yang telah dibuat kepada dosen dan guru bidang studi

Teknologi Informasi dan Komunikasi.

5. Menggunakan soal yang telah di-judgement dalam uji coba soal. 6. Menganalisis instrumen hasil uji coba.

7. Menggunakan soal yang valid dan reliabel dalam penelitian.

F. Teknik Pengembangan Instrumen 1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kesahihan suatu instrument. Pengujian validitas dilakukan untuk mengetahui apakah tes yang digunakan dalam penelitian ini dapat atau tidak mengukur tingkat ketepatan tes yaitu mengukur apa yang seharusnya diukur, maka dilakukan uji validitas soal. Yang digunakan dalam pengambilan data adalah validitas yang dihubungkan dengan kriteria. Untuk mengetahui validitas yang dihubungkan dengan kriteria, digunakan uji statistik yakni teknik korelasi pearson product moment sebagai berikut :

rxy =

(Purwanto, 2011:118) Keterangan :

rxy = koefisien korelasi yang dicari

N = jumlah responden

X = jumlah jawaban item Y = jumlah item keseluruhan

(26)

36

Bilton Ramadhoni, 2014

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN VIRTUAL LEARNING DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI SKYPE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

signifikansinya dengan menggunakan rumus :

r

dimana jika thitung > ttabel pada taraf signifikansi 0,05 dengan dk= n-2, maka soal

ini valid.

Pengujian validitas alat ukur instrument dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi Pearson Product Moment untuk menguji dan menghitung validitas butir soal dalam instrument penelitian. Setelah dilakukan pengujian validitas alat ukur instrument, kemudian diperoleh data pada tabel sebagai berikut:

Tabel 3.3

Validitas Alat Ukur Instrumen

rxy Kriteria t-hitung t-tabel Keterangan

0,711 Kuat 5,539 2,042 Valid

Kriteria pengujian adalah jika thitung lebih besar dari ttabel pada taraf kepercayaan

95 % (0,05) dengan derajat kebebasan (dk-2) maka instrument penelitian tersebut dinyatakan valid. Dari perhitungan didapatkan thitung sebesar 5,539 lebih besar dari

ttabel sebesar 2,042. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan maka

(27)
(28)

38

Bilton Ramadhoni, 2014

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN VIRTUAL LEARNING DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI SKYPE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

31 0,385 0,349 Valid

32 0,408 0,349 Valid

33 0,381 0,349 Valid

34 0,366 0,349 Valid

35 0,530 0,349 Valid

Berdasarkan hasil uji validitas butir soal yang telah dilakukan, dapat diketahui soal yang valid yang memiliki r hitung > r tabel, dan soal yang tidak valid yang

memiliki r hitung < r tabel . Dari 35 butir soal yang sudah di uji cobakan kepada

siswa diluar sampel penelitian, maka diketahui terdapat 5 butir soal yang tidak valid yaitu soal nomor 7,11,16,21,25. Soal-soal yang tidak valid tersebut tidak layak digunakan dalam penelitian. Jadi instrument penelitian yang digunakan berjumlah 30 soal yang akan dijadikan sebagai alat ukur dari hasil belajar ranah kognitif siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen pada saat pretest dan posttest.

2. Uji Reliabilitas Instrumen

Reabilitas pengetahuan adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kepercayaan suatu instrument. Reliabilitas soal dimaksudkan untuk melihat

keajegan atau kekonsistenan soal dalam mengukur respon siswa sebenarnya. Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen itu sudah baik.

Untuk menguji reliabilitas instrumen digunakan rumus Spearman Brown (Split

half) sebagai berikut:

(Sugiyono, 2009:186) Keterangan :

ri = reliabilitas internal seluruh instrumen

(29)

Apabila nilai reliabilitas lebih besar dari nilai rtabel maka instrumen

tersebut dinyatakan reliabel.

Berdasarkan hasil uji coba,pengujian reliabilitas dilakukan dengan

menggunakan program aplikasi SPSS Statistics version 16.0, dengan menggunakan rumus Spearman Brown dengan teknik Split-half. Suatu instrumen dikatakan reliabel jika nilai rhitung > rtabel dan dikatakan tidak reliabel jika nilai rhitung < rtabel.

Pada penelitian ini rtabel dicari pada taraf signifikansi 0,05 dengan n=32 maka

didapat nilai rtabel sebesar 0,349. Berdasarkan hasil uji reliabilitas dengan

menggunakan Spearman Brown (Split half) diperoleh nilai rhitung lebih besar dari

rtabel (0,867 > 0,349), maka instrument tersebut secara keseluruhan dinyatakan

reliabel dengan kriteria reliabilitas yang sangat tinggi. Berikut ini adalah tabel hasil pengujian reliabilitas menggunakan program aplikasi SPSS Version 16.0.

Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Part 1 Value .664

N of Items 18a

Part 2 Value .687

N of Items 17b

Total N of Items 35

Correlation Between Forms .765

Spearman-Brown Coefficient Equal Length .867

Unequal Length .867

Guttman Split-Half Coefficient .866

a. The items are: No_Soal_1, No_Soal_2, No_Soal_3, No_Soal_4, No_Soal_5,

No_Soal_6, No_Soal_7, No_Soal_8, No_Soal_9, No_Soal_10, No_Soal_11,

No_Soal_12, No_Soal_13, No_Soal_14, No_Soal_15, No_Soal_16, No_Soal_17,

(30)

40

Bilton Ramadhoni, 2014

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN VIRTUAL LEARNING DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI SKYPE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Daya Pembeda

Menurut Purwanto (2011:102) mengemukakan bahwa “daya pembeda adalah kemampuan butir soal untuk membedakan siswa yang mempunyai

kemampuan tinggi dan rendah”. Daya pembeda dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan bantuan program aplikasi Anatest V4.

Perhitungan daya pembeda (D) tiap butir soal menggunakan rumus:

(Arifin, 2012:273)

Keterangan :

b. The items are: No_Soal_18, No_Soal_19, No_Soal_20, No_Soal_21,

No_Soal_22, No_Soal_23, No_Soal_24, No_Soal_25, No_Soal_26, No_Soal_27,

No_Soal_28, No_Soal_29, No_Soal_30, No_Soal_31, No_Soal_32, No_Soal_33,

(31)

DP = Indeks daya beda

WL = Jumlah jawaban benar kelompok unggul (Upper)

WH= Jumlah Jawaban benar kelompok lemah (Lower)

n= 27% x n Jumlah koresponden.

Item soal yang dipergunakan pada instrumen penelitian harus direvisi atau diganti apabila memiliki indeks sebesar DP < 0,3.

Daya pembeda dilakukan untuk mengetahui kemampuan suatu soal untuk membedakan antara kelompok siswa yang berkemampuan tinggi dengan kelompok siswa yang berkemampuan rendah. Berdasarkan hasil perhitungan daya pembeda dari 35 butir soal diketahui soal yang dinyatakan mempunyai daya beda yang sangat baik sebanyak 14 soal. Soal yang mempunyai daya pembeda yang baik sebanyak 11 soal. Soal yang mempunyai daya pembeda cukup sebanyak 5 butir soal, dan yang mempunyai daya beda jelek sebanyak 5 butir soal. Soal yang mempunyai daya pembeda jelek yaitu soal nomor 7, 11, 16, 21, dan 25. Berikut hasil dari perhitungan uji daya pembeda.

Tabel 3.6

Hasil Uji Daya Pembeda

No Soal Daya

Pembeda Keterangan

1 0,23 Marginal items

2 0,35 Reasonably good

3 0,46 Very good items

4 0,35 Reasonably good

5 0,46 Very good items

6 0,69 Very good items

7 0,00 Poor items

8 0,69 Very good items

(32)

42

Bilton Ramadhoni, 2014

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN VIRTUAL LEARNING DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI SKYPE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

10 0,35 Reasonably good

Tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks.

Menurut Crocker dan Algina (1986) (dalam Purwanto, 2011:99) “tingkat kesukaran (difficulty index) atau kita singkat TK dapat didefinisikan sebagai

(33)

Dalam penelitian ini untuk mengetahui tingkat kesukaran digunakan bantuan

program aplikasi Anatest V4.

Untuk mencari indeks kesukaran digunakan rumus:

P= N B

(Ali,1993 : 86)

Keterangan :

P = Indeks kesukaran

B = Banyaknya siswa yang menjawab benar soal N = Jumlah seluruh siswa tes

Indeks Kesukaran:

0 – 0,30 = Soal kategori sukar 0,31-0,70 = Soal kategori sedang

0,71- 1,00 = Soal kategori mudah

Dari hasil pengujian tingkat kesukaran diperoleh sebanyak 14 soal kategori sangat mudah, 7 soal kategori mudah, 12 soal kategori sedang, 1 soal kategori sukar, dan 1 soal kategori sangat sukar.

G.Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang harus dilakukan dalam sebuah penelitian, untuk memperoleh data yang dibutuhkan oleh peneliti. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan tes hasil belajar berupa tes objektif berganda. Tes objektif untuk mengetahui hasil belajar ranah kognitif siswa aspek memahami, menerapkan dan menganalisis. bentuk tes berupa pilihan ganda dengan lima alternatif jawaban.

(34)

44

Bilton Ramadhoni, 2014

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN VIRTUAL LEARNING DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI SKYPE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Menentukan konsep dan sub-konsep berdasarkan kurikulum mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi tahun ajaran 2013/2014.

2. Membuat kisi-kisi soal berdasarkan kurikulum mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi kelas VII tahun ajaran 2013/2014.

3. Membuat soal tes dan kunci jawaban.

4. Menjudgement soal yang telah dibuat kepada dosen dan guru bidang studi Teknologi Informasi dan Komunikasi.

5. Menggunakan soal yang telah di-judgement dalam uji coba soal. 6. Menganalisis instrumen hasil uji coba.

7. Menggunakan soal yang valid dan reliabel dalam penelitian.

H.Teknik Analisis Data

Setelah dilakukan uji coba dengan diberikan pretest dan posttest maka akan diperoleh data-data untuk diolah. Data yang telah dikumpulkan kemudian diolah dan di analisis secara inferensial menggunakan software Microsoft Excel 2013 dan

program SPSS v16. Untuk membuat data menjadi lebih berarti,maka harus dilakukan langkah-langkah yang sistematis,supaya peneliti dapat menggunakan data-data tersebut untuk mendapatkan sebuah kesimpulan.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk melihat bahwa data yang diperoleh dari sampel berdistribusi normal atau tidak. Pada penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan uji normalitas one sample Kolmogorov Smirnov dengan software SPSS

v16. Uji Kolmogorov Smirnov adalah pengujian normalitas yang banyak dipakai.

Kriterianya adalah jika signifikansi < 0,05 maka distribusi adalah tidak normal, dan jika signifikansi > 0,05 maka distribusi adalah normal.

2. Uji Homogenitas

(35)

kelompok data sampel berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama. Uji homogenitas yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan uji Levene Test dengan menggunakan program aplikasi SPSS v16. Uji Levene Test digunakan

untuk mengetahui apakah variabel bebas (independent) mempunyai varian dengan variabel terikat (dependent). Dalam penelitian ini variabel X (independent

variable) adalah aplikasi Sype sedangkan variable Y (dependent variable) adalah

hasil belajar ranah kognitif yang meliputi aspek mengingat (C1), memahami (C2), menerapkan (C3).

Uji Levene Test akan muncul bersamaan dengan hasil uji beda rata-rata atau uji-t. kriteria pengujiannya adalah jika nilai signifikansi < 0,05 , maka data berasal dari populasi-populasi yang mempunyai varians tidak sama, sedangkan jika nilai signifikansi > 0,05 , maka data berasal dari populasi-populasi yang mempunyai varians yang sama.

3. Uji Hipotesis

Dalam penelitian ini pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji

t-test independent dua rata-rata. Pada penelitian ini, uji hipotesis dilakukan dengan

menggunakan program pengolah data SPSS versi 16.0 for Windows melalui t-test

independent. Rumus uji t-independent adalah :

t =

(Sugiyono, 2009:138)

Keterangan :

t = nilai t yang dihitung X = nilai rata-rata

= nilai yang dihipotesiskan

(36)

46

Bilton Ramadhoni, 2014

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN VIRTUAL LEARNING DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI SKYPE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hipotesis uji t :

Ho :Penggunaan Virtual Learning dengan menggunakan aplikasi Skype tidak efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi di sekolah pada bahasan kegunaan program aplikasi pengolah kata

H1 : Penggunaan Virtual Learning dengan menggunakan aplikasi Skype efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi di sekolah pada bahasan kegunaan program aplikasi pengolah kata

Kriteria pengujiannya adalah jika t hitung t tabel maka Ho diterima dan

jika t hitung t tabel maka Ho ditolak . Berdasarkan jumlah sampel penelitian

sebanyak 68, maka diketahui bahwa ttabel dengan dk (68-2) dan tingkat

(37)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini dan memperoleh hasil analisis data yang sesuai dengan dengan rumusan masalah, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Virtual Learning dengan menggunakan aplikasi Skype merupakan salah satu media yang efektif yang bisa digunakan pada proses pembelajaran dan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa ranah kognitif aspek mengingat pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi pada bahasan kegunaan program aplikasi pengolah kata.

Secara khusus kesimpulan dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Virtual Learning dengan menggunakan aplikasi Skype merupakan salah satu media

yang efektif yang bisa digunakan pada proses pembelajaran dan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa ranah kognitif aspek mengingat pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi.

2. Virtual Learning dengan menggunakan aplikasi Skype merupakan salah satu media

yang efektif yang bisa digunakan pada proses pembelajaran dan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa ranah kognitif aspek memahami pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi.

3. Virtual Learning dengan menggunakan aplikasi Skype merupakan salah satu media

yang efektif yang bisa digunakan pada proses pembelajaran dan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa ranah kognitif aspek menerapkan pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Hasil belajar siswa dalam penelitian ini menunjukkan penggunaan Virtual

Vearning dengan menggunakan aplikasi Skype efektif dan berpengaruh terhadap hasil

(38)

76

Bilton Ramadhoni, 2014

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN VIRTUAL LEARNING DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI SKYPE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mata pelajaran teknologi informasi dan komunikasi pada bahasan kegunaan program aplikasi pengolah kata..

B.Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah diuraikan, berikut akan disampaikan beberapa saran menyangkut dengan kegiatan penelitian ini:

1. Pihak Sekolah

a. Berdasarkan temuan yang didapat dalam penelitian ini, untuk penggunaan

Virtual Learning dengan menggunakan aplikasi skype dalam pembelajaran

sekolah harus memiliki sarana dan prasarana yang memadai. Sarana dan prasarana yang harus ada yaitu komputer, webcam, dan jaringan internet yang bagus, karena dari apa yang peneliti rasakan pada saat penelitian, jaringan internet yang ada disekolah tersebut kurang baik dan sering terjadi pembatasan jaringan sehingga peneliti harus menggunakan jaringan internet milik pribadi dari telepon genggam. Penggunaan Virtual Learning dengan menggunakan aplikasi skype bisa dimanfaatkan untuk menarik minat siswa dan memotivasi siswa dalam proses pembelajaran, sehingga mampu mencapai maksud dan tujuan dalam pembelajaran baik itu mata pelajaran teknologi informasi dan komunikasi, maupun mata pelajaran lainnya yang ada di SMP Negeri 43 Bandung maupun disekolah-sekolah lainnya.

b. Bagi guru, diharapkan guru-guru khususnya guru mata pelajaran teknologi informasi dan komunikasi mampu memberikan proses pembelajaran yang inovatif bagi siswanya, agar siswa lebih terdorong dan tidak bosan dalam mengikuti proses pembelajaran yang ada disekolah. Untuk bisa menggunakan

Virtual learning dengan menggunakan aplikasi Skype ini guru harus memiliki

(39)

salah satu solusi jam pelajaran yang terbuang karena guru yang berhalangan hadir, seperti penggunaan Virtual Learning, E-learning dan media lainnya yang memungkinkan terjadinya proses pembelajaran jarak jauh.

2. Bagi Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Penelitian ini diharapkan bisa memberikan sumbangan keilmuan Teknologi Pendidikan khususnya bagi penerapannya pada mata kuliah E-Learning, Pembelajaran Berbasis Komputer, Sistem Belajar Jarak Jauh,dan mata kuliah lainnya yang berkaitan. Hasil penelitian ini juga di harapkan bisa menjadi landasan pengembangan berbagai teknologi pendidikan salah satunya berkaitan dengan pengembangan media pembelajaran.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Hasil penelitian ini diharapkan bisa referensi untuk peneliti selanjutnya yang melakukan penelitian tentang Virtual Learning, penggunaan aplikasi Skype, maupun penggunaan media pembelajaran lainnya. Semakin banyak media pembelajaran yang digunakan bisa menjadi strategi untuk mencapai tujuan pembelajaran.

(40)

78

Bilton Ramadhoni, 2014

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN VIRTUAL LEARNING DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI SKYPE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. (2010). Metodologi dan Aplikasi Riset Pendidikan. Bandung: Pustaka Cendikia Utama.

______. (1993). Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung: Angkasa. Arifin, Z. (2012). Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja RosdaKarya. ________(2011). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja RosdaKarya. Arsyad, Azhar. (2009). Media Pembelajaran. Jakarta : Rajawali Pers.

Asparagus , Novi A. (2013). Virtual Class. [Online].Tersedia:http://novi ariyaniasparagus.blogspot.com/2013/01/virtual-class.html[Diakses 6 November 2013].

Baharudin dan Wahyni, Esa Nur. (2008). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta : Ar-Ruzz Media.

Daryanto. 2010. Media Pembelajaran. Bandung: Satu Nusa

Dimyati dan Mudjiono. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT.Rineka Cipta. Gunawan, I., & Palupi, A. R. (2005). Taksonomi Bloom-Revisi Ranah Kognitif:

Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran dan Penilaian. 16-40 Hamalik, Oemar. (2008). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Jamaludin, Rozinah. (2000). Basics of multimedia in education, Kuala Lumpur

Utusan Publication Sdn. Bhd.

Lubis, Arfan .M. (2013). Keunggulan skype dan kekurangan

skype.[Online].Tersedia:http:/arfanlubis.blogspot.com/2013/03/keunggulan-skype-dan-kekurangan-skype.html[6 November 2013].

Mulyasa, E. (2008). Manajemen Berbasis Sekolah: Konsep, Strategi dan

Implementasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

(41)

Pannen, P. (1999). Pengertian Sistem Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh. Dalam Tian Belawati, dkk. (Ed.), Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh. Jakarta: Universitas Terbuka. Hal. 11 – 29.

Pitoyo, Arif. (2013). Pengguna Internet Pada Akhir Tahun 2013 diprediksi 80 Juta

Orang.[Online].Tersedia:http://m.merdeka.com/teknologi/pengguna-internet-pada-akhir-2013-diprediksi-80-juta-orang.html[Diakses 23 Oktober 2013]. PJTEKNO (2013). Apa itu Skype. [Online]. Tersedia:

http://pjktekno.blogspot.com/2013/01/apaitu-skype-skype-adalah-sebuah.html [Diakses 12 Desember 2013]

Prasetyo, Dwi. (2013). Efektivitas Model Pembelajaran ARIAS Berbantuan

Multimedia Pembelajaran Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran TIK. Skripsi Sarjana pada FIP UPI: tidak

diterbitkan

Purwanto. (2011). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Putra. (2013). Pengertian dan Kegunaan Skype. [Online]. Tersedia di: http://www.putrakomputer.com/2013/06/ pengertian-dan-kegunaan-skype.html [Diakses 6 November 2013]

Riduwan. (2003). Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.

Rusman. (2011). Model-model pembelajaran. Jakarta: PT.Raja Grafindo.

______. (2009). Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FIP UPI

______. (2012). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung: Alfabeta Sanjaya, Wina. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sedarmayanti dan Hidayat, Syarifudin. (2002). Metodologi Penelitian. Bandung : Mandar Maju.

(42)

80

Bilton Ramadhoni, 2014

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN VIRTUAL LEARNING DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI SKYPE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sontani, Uep T. dan Muhidin, Sambas A. (2011). Desain Penelitian Kuantitatif. Bandung :Karya Adhika Utama.

Sudjana, Nana. (2001). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosda

Karya.

____________. (2001). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

_______. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Susilana, Rudi. (2008). Media Pembelajaran.Bandung: Jurusan Kurtekpend FIP UPI Syaefudin, sa'ud. (2010). Inovasi pendidikan. Bandung: CV. Alfabeta.

Syah, Muhibbin. (2010). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Bandung: Citra Umbara.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.

Gambar

Tabel 3.1. Populasi Penelitian
Tabel 3.2 Desain Penelitian
Tabel 3.3 Validitas Alat Ukur Instrumen
Tabel 3.4 Validitas Butir Soal
+3

Referensi

Dokumen terkait

Pembuatan Evaluasi Operasi Bulanan (EOB) ini bertujuan untuk menyediakan informasi mengenai kondisi operasi sistem tenaga listrik Khatulistiwa pada bulan Maret, termasuk

Hasil penelitian yang telah dideskripsikan di atas, yaitu penelitian pada dua tempat yang berbeda dengan delapan kali percobaan penelitian untuk menentukan arah kiblat

Kemudian, guru BK SMP Negeri di Jakarta Timur yang termasuk dalam kategori rendah pada variabel pengetahuan mengenai layanan konseling individual sebanyak 4

Membentuk unit Pelaksana Kegiatan (Project Implementation unit ) Dalam Rangka Kegiatan Peningkatan Kapasitas Berkelanjutan untuk Desentralisasi (Sustainable Capacity

Dengan menggunakan UML kita dapat membuat model untuk semua jenis aplikasi piranti lunak, dimana aplikasi tersebut dapat berjalan pada piranti keras, sistem operasi dan

Fuzzy Neural Network atau Jaringan Syaraf Kabur atau sistem neuro- fuzzy adalah mesin belajar yang menemukan parameter sistem kabur (yaitu, himpunan fuzzy, aturan fuzzy)

Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan Hidayah-Nya kepada Peneliti, sehingga penelitian yang berjudul: Problematika

Bagi subjek yang berprofesi sebagai perias pengantin, mengingat hasil penelitian untuk sikap profesional termasuk kategori sedang, maka saran yang dapat diberikan