• Tidak ada hasil yang ditemukan

UJI TERAP MEDIA PERMAINAN WORD SEARCH BAGI PENINGKATAN KETERAMPILAN SISWA MENULISKAN KATA (Penelitian Pre-Eksperimen pada Pembelajaran Bahasa Inggris di Kelas IV SD Negeri Nagarawangi 3 Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UJI TERAP MEDIA PERMAINAN WORD SEARCH BAGI PENINGKATAN KETERAMPILAN SISWA MENULISKAN KATA (Penelitian Pre-Eksperimen pada Pembelajaran Bahasa Inggris di Kelas IV SD Negeri Nagarawangi 3 Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya)."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG SUMBER DAYA ALAM DI SEKOLAH DASAR

(Penelitian Tindakan Kelas di kelas IV SD Negeri 2 Sukakarsa Kecamatan SukarameKabupaten Tasikmalaya)

SKRIPSI

DiajukanuntukMemenuhiSebagiandariSyarat

UntukMemperolehGelarSarjanaPendidikan Guru SekolahDasar

Oleh

NiningWidianingsih NIM. 1106767

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL SKRIPSI

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG SUMBER DAYA ALAM DI SEKOLAH DASAR

(Penelitian Tindakan Kelas di kelas IV SD Negeri 2 Sukakarsa Kecamatan SukarameKabupaten Tasikmalaya)

Oleh:

NiningWidianingsih NIM. 1106767

Disetujui Oleh : Pembimbing I,

Drs. Edi HendriMulyana, M.Pd NIP : 196008251986031002

Pembimbing II,

Elan, M.Pd

NIP. 197703012008011017

Mengetahui,

Ketua Program Studi S1 PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

(3)

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG SUMBER DAYA ALAM DI SEKOLAH DASAR

(Penelitian Tindakan Kelas di kelas IV SD Negeri 2 Sukakarsa Kecamatan SukarameKabupaten Tasikmalaya)

disetujuidandisahkanolehpembimbing:

Pembimbing I,

Drs. Edi HendriMulyana, M.Pd NIP : 196008251986031002

Pembimbing II,

Elan, M.Pd

NIP. 197703012008011017

Diketahui,

Ketua Program Studi S1 PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

(4)

LEMBAR PERSETUJUAN UJIAN SIDANG

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG SUMBER DAYA ALAM DI SEKOLAH DASAR

(Penelitian Tindakan Kelas di kelas IV SD Negeri 2 Sukakarsa Kecamatan SukarameKabupaten Tasikmalaya)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH :

Pembimbing I,

Drs. Edi HendriMulyana, M.Pd NIP : 196008251986031002

Pembimbing II,

Elan, M.Pd

NIP. 197703012008011017

Diketahui,

Ketua Program Studi S1 PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

(5)

Sayamenyatakanbahwaskripsi yang berjudulPenggunaanPembelajaranKontekstualdalamMeningkatkanHasilBelajarSis waTentangSumberDayaAlam di SekolahDasar (PenelitianTindakanKelas di Kelas IV SekolahDasarNegeri 2 SukakarsaKecamatanSukarameKabupatenTasikmalaya) inisepenuhnyakaryasayasendiri. Tidakadabagian di dalamnya yang

merupakanplagiatdarikarya orang lain

dansayatidakmelakukanpenjiplakanataupengutipandengancara-cara yang tidaksesuaidenganetikadankeilmuan yang berlakudalammasyarakatkeilmuan. Ataspernyataaninisayasiapmenanggungrisikodansanksi yang dijatuhkankepadasayaapabilakemudianditemukanadanyapelanggaranterhadapetika keilmuandalamkaryasayaini, atauadaklaindaripihak lain terhadapkeasliankaryasayaini.

Tasikmalaya, Mei 2014 Yang membuatpernyataan

(6)

i ABSTRAK

Penggunaan Pembelajaran Kontekstual dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa tentang Sumber Daya Alam di Sekolah Dasar

(Penelitian Tindakan Kelas di kelas IV SD Negeri 2 Sukakarsa Kecamatan Sukarame Kabupaten Tasikmalaya)

Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Dari hasil analisis metode yang digunakan dalam pembelajaran masih monoton yaitu ceramah dan tanya jawab serta tidak melibatkan siswa secara langsung untuk menghubungkan pengetahuan yang dipelajarinya dengan kehidupan nyata, sehingga pembelajaran kurang bermanfaat bagi siswa serta berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa. Beranjak dari hal tersebut maka permasalahan yang dicoba diatasi melalui penelitian ini adalah implementasi pembelajaran kontekstual untuk meningkatkan hasil belajar siswa sehingga pembelajaran bermakna bagi siswa. Tujuan penelitian ini yaitu ingin meningkatkan kemampuan guru dalam membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), mengelola proses pembelajaran, peningkatan hasil belajar siswa serta faktor pendukung dan faktor penghambat pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran kontekstual dalam meningkatkan hasil belajar siswa tentang sumber daya alam pada pembelajaran IPA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan model penelitian adaptasi dari Kemmis dan Mc. Tagart. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV sebanyak 32 orang siswa yang terdiri dari 17 orang siswa laki-laki dan 12 orang siswa perempuan. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2013/2014 antara bulan April tahun 2014. Penelitian dilakukan dalam dua siklus. Siklus pertama dan kedua terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan observasi, refleksi dan tindak lanjut. Data penelitian diperoleh melalui observasi, tes, diskusi dan dokumentasi kegiatan pembelajaran. Data hasil penelitian dianalisis, diolah, dideskripsikan, didiskusikan dan dikaji ulang bersama-sama guru mitra, kemudian direfleksi sebagai bahan pertimbangan pada tindakan selanjutnya. Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa pembelajaran IPA menggunakan pembelajaran kontekstual telah menunjukkan peningkatan yang signifikan. Peningkatan terjadi pada penyusunan RPP dari 3.29% menjadi 3.5%, proses pelaksanaan pembelajaran meningngkat dari 75% pada siklus pertama menjadi 90% pada siklus kedua, belajar siswa meningkat dari 62,5% pada siklus pertama menjadi 80,7% pada siklus kedua. Faktor pendukung dari guru berupa kesiapan guru dalam mengimplementasikan pembelajaran kontekstual dengan optimal, Tersedianya fasilitas dan tingginya antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran.

(7)

ii

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala, karena berkat rahmat dan karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini yang berjudul “Penggunaan Pembelajaran Kontekstual dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Sumber Daya Alam di Sekolah Dasar”.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna walaupun segala upaya telah dilakukan seoptimal mungkin. Hal ini karena keterbatasan kemampuan dan pengalaman panulis, namun segala kesulitan telah dapat diatasi. Teratasinya kesulitan-kesulitan tersebut berkat dorongan, bimbingan, bantuan, serta petunjuk dari berbagai pihak. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan memberikan balasan yang berlipat ganda, atas semua amal yang telah Bapak/ Ibu/ Saudara berikan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada penulis

Keterbatasan kemampuan dan pengetahuan, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya baik isi maupun teknik penyusunannya. Oleh karena itu, penulis senantiasa mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk penyempurnaan karya-karya selanjutnya. Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat khususnya bagi penulis umumnya bagi pembaca.

Tasikmalaya, Mei 2014

(8)

iii

UCAPAN TERIMA KASIH

Untuk itu penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:

1. Bapak Prof. Dr. H. Cece Rakhmat, M.Pd., selaku Direktur PGSD UPI Kampus Tasikmalaya yang telah banyak memfasilitasi dan membantu dalam memberikan kemudahan dalam menempuh kegiatan akademik;

2. Bapak Drs. Yusuf Suryana, M.Pd., selaku Sekretaris Direktur PGSD UPI Kampus Tasikmalaya yang telah banyak membantu dalam administrasi akademik;

3. Bapak Drs. Rustono WS., M.Pd., selaku Ketua Program S-1 PGSD UPI Kampus Tasikmalaya;

4. Bapak Drs. Edi Hendri Mulyana, M.Pd., selaku Dosen pembimbing I, yang telah memberikan bimbingan dalam penulisan skripsi ini dengan penuh perhatian dan kesabaran.

5. Bapak Elan, M.Pd., selaku dosen pembimbing II, yang telah memberikan bimbingan dan bantuan dalam membuka cakrawala berpikir penulis.

6. Staf pengajar di PGSD-S1 Kampus Tasikmalaya, yang telah memberikan bekal ilmu untuk diterapkan oleh penulis dalam melaksanakan tugas sebagai pengajar.

7. Seluruh Dosen PGSD UPI Kampus Tasikmalaya yang telah memberikan bimbingan dan wawasan keilmuan yang sangat berharga kepada penulis sehigga penuh optimis dalam menatap ke depan ke SD-an yang lebih baik. 8. Kepala SD Negeri 2 Sukakarsa Kecamatan Sukarame Kabupaten

Tasikmalaya, atas segala perkenan dan dukungannya selama penulis melakukan penelitian serta penyelesaian penyusunan skripsi ini.

(9)

DAFTAR ISI

Abstrak ... i

Kata Pengantar ... ii

Ucapan Terima Kasih ... iii

Daftar Isi ... iv

Daftar Tabel ... v

Daftar Gambar ... vi

Daftar Grafik ... vii

Daftar Lampiran ... viii BAB IPENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. A. Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined. B. Identifikasi Masalah ... Error! Bookmark not defined. C. Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. D. Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. E. Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined. F. Sistematika Penulisan ... Error! Bookmark not defined. BAB IIKAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRANDAN HIPOTESIS PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined. A. Pengertian dan Dimensi Umum Pendidikan IPA di Sekolah Dasar ... Error!

Bookmark not defined.

B. Manfaat dan Tujuan Pendidikan IPA di Sekolah Dasar Error! Bookmark not defined.

C. Konsep Dasar Pembelajaran Kontekstual ... Error! Bookmark not defined. D. Model Pembelajaran Kontekstual ... Error! Bookmark not defined. E. Peran Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Kontekstual ... Error! Bookmark

not defined.

F. Tahap Pembelajaran Kontekstual dalam Pembelajaran Sumber Daya Alam (SDA) ... Error! Bookmark not defined. G. Materi Konsep Sumber Daya Alam ... Error! Bookmark not defined. BAB IIIMETODE PENELITIAN... Error! Bookmark not defined.

(10)

2

A. Model PTK ... Error! Bookmark not defined. B. Setting Penelitian ... Error! Bookmark not defined. C. Prosedur Penelitian... Error! Bookmark not defined. D. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined.

A. Hasil Orientasi dan Identifikasi Masalah ... Error! Bookmark not defined. B. Hasil Tindakan Perbaikan Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined. BAB VSIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined. A. Simpulan ... Error! Bookmark not defined. B. Saran ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Hasil UTS Siswa Kelas IV pada Pembelajaran IPA ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.2 Fokus tindakan guru dan siswa siklus I ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.3 Hasil Observasi Kinerja Guru Menyusun RPP Siklus I ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.4 Hasil Observasi Kinerja Guru Melaksanakan Pembelajaran

Siklus I ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.5 Hasil Penilaian Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Siklus I . Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.6 Nilai Hasil Tes Evaluasi pada Siklus I ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.7 Faktor Pendukung dan Penghambat Pembelajaran Siklus 1 ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.8 Fokus Tindakan Guru dan Siswa Siklus II ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.9 Hasil Observasi Kinerja Guru Menyusun RPP Siklus II ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.10 Hasil Observasi Kinerja Guru Melaksanakan Pembelajaran

Siklus II ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.11 Hasil Penilaian aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Siklus II . Error! Bookmark not defined.

(12)

4

Tabel 4.13 Faktor Pendukung dan Penghambat Pembelajaran Siklus II .... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.14 Refleksi Pembelajaran Siklus II ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR GAMBAR

(13)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Kinerja Guru Menyusun RPP Siklus I dan II ... 54 Grafik 4.2 Kinerja Guru dalam Mengimplementasikan Pembelajaran

(14)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Belajar merupakan suatu proses yang terjadi pada diri setiap individu sehingga dapat menimbulkan perubahan tingkah laku pada diri individu tersebut. Proses pembelajaran yang diselenggarakan secara formal di sekolah dimaksudkan untuk mengarahkan perubahan pada diri siswa secara terencana baik dalam aspek kognitif, afektif maupun psikomotor. Pembelajaran merupakan upaya membina sikap dan keterampilan siswa melalui interaksi dengan lingkungan belajar. Tujuan pembelajaran dapat tercapai jika proses belajar dapat berlangsung secara efektif.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu bidang studi yang diajarkan di SD untuk mempersiapkan peserta didik dalam menghadapi tantangan global dan teknologi informasi di masa mendatang, yang merupakan hasil kegiatan manusia berupa pengetahuan, gagasan, dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar melalui kerja ilmiah. Melalui mata pelajaran IPA, kerja ilmiah seperti melakukan pengamatan, memprediksi dan keterampilan berfikir dapat dilatihkan kepada siswa dalam usaha memberi bekal ilmu pengetahuan.

Untuk mencapai tujuan pembelajaran IPA yang baik maka, guru sebagai pengelola pembelajaran langsung pada proses pembelajaran harus memahami karakteristik (hakikat) dari pendidikan IPA sebagaimana yang dikatakan Depdiknas (2006, hlm. 27) bahwa:

Mata pelajaran sains di Sekolah Dasar berfungsi untuk menguasai konsep dan manfaat sains dalam kehidupan sehari-hari serta untuk melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau Madrasah Tsanawiyah (MTs), serta bertujuan menanamkan pengetahuan dan konsep-konsep sains yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari; menanamkan rasa ingin tahu dan sikap positif terhadap sains dan teknologi; mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan; ikut serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam…

(15)

Adapun kesulitan dan hambatan yang dihadapi oleh guru SD Negeri 2 Sukakarsa dalam Pembelajaran IPA adalah siswa tidak dapat menghubungkan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari sebagai anggota keluarga dan masyarakat, sehingga hasil belajar yang diperoleh siswa kurang bermakna dalam kehidupannya. Proses pembelajaran di dalam kelas pada saat ini masih diarahkan pada kemampuan anak untuk menghapal informasi, otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya itu untuk menhubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Sehingga akan mengakibatkan ketika anak didik lulus dari sekolah mereka pintar secara teoritis akan tetapi mereka miskin akan aplikasi. Apabila hal ini dibiarkan berlarut-larut dapat mengakibatkan rendahnya kualitas pembelajaran IPA dan berdampak terhadap hasil belajar siswa.

Ada kecenderungan dewasa ini untuk kembali pada pemikiran bahwa anak akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan alamiah. Belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami apa yang dipelajarinya, bukan memgetahuinya. Pembelajaran yang berorientasi pada penguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetisi menggingat jangka pendek tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan persoalan dalam kehidupan jangka panjang.

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

(16)

3

pengembangan potensi anak didik. Dengan demikian, anak harus dipandang sebagai organisme yang sedang berkembang dan memiliki potensi. Tugas pendidikan adalah mengembangkan potensi yang dimiliki anak didik, bukan menjejalkan materi pembelajaran atau memaksa anak agar dapat menghapal data dan fakta.

Pendekatan kontektual (Contextual Teaching and Learning/CTL) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep itu, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran berlansung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan mentransfer pengetahuan dari guru ke siswa.

Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan pada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk menerapkannya dalam kehidupan mereka. (Sanjaya, 2005, hlm. 72).

Dalam kelas kontesktual, tugas guru adalah membantu siswa mencapai tujuannya. Maksudnya, guru lebih banyak berurusan dengan strategi daripada memberi informasi. Tugas guru mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja bersama untuk menemukan sesuatu yang baru bagi anggota kelas (siswa). Sesuatu yang baru datang dari menemukan sendiri bukan dari apa kata guru. Begitulah peran guru di kelas yang dikelola dengan pendekatan kontekstual.

(17)

Tugas guru bukan hanya mengajar untuk mentransfer pengetahuan saja kepada siswa di sekolah, tetapi guru juga berkewajiban untuk mengembangkan sikap mental, keterampilan sosial, hati nurani siswa, sehingga mereka (siswa) akan peka terhadap masalah-masalah sosial, harkat derajat manusia, menghargai sesama serta mampu menghadapi segala permasalahan hidupnya.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti mengadakan penelitian dengan judul Penggunaan Pembelajaran Kontekstual dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Sumber Daya Alam di Sekolah Dasar (Penelitian Tindakan Kelas Pada Pembelajaran IPA di Kelas IV SD Negeri 2 Sukakarsa Kecamatan Sukarame Kabupaten Tasikmalaya).

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, ada beberapa permasalahan yang muncul diantaranya :

a. Kurang tepatnya strategi pengajaran yang digunakan dalam pembelajaran IPA, sehingga keterlibatan dan hasil belajar siswa dalam belajar kurang maksimal. b. Proses pembelajaran IPA dirasa kurang menarik bagi siswa sehingga berakibat

kurang optimalnya hasil pembelajaran.

c. Pada saat pembelajaran berlangsung siswa tidak aktif dalam menerima materi pelajaran IPA.

d. Sebagian siswa masih ada yang bermain-main dan tidak memperhatikan materi yang diberikan guru pada saat pembelajaran IPA berlangsung.

e. Lingkungan sekolah yang kurang kondusif sehingga hasil belajar siswa kurang memusat pada saat diberikan pelajaran.

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana meningkatkan hasil belajar siswa tentang sumber daya alam melalui pembelajaran kontekstual dalam IPA di SD Negeri 2 Sukakarsa?”

(18)

5

1. Bagaimana kemampuan membuat perencanaan pembelajaran yang baik dalam meningkatkan hasil belajar siswa tentang sumber daya alam melalui pembelajaran kontekstual dalam IPA di SD Negeri 2 Sukakarsa?

2. Bagaimana kemampuan guru melaksanakan pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar siswa tentang sumber daya alam melalui pembelajaran kontekstual dalam IPA di SD Negeri 2 Sukakarsa?

3. Bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa tentang sumber daya alam melalui pembelajaran kontekstual dalam IPA di SD Negeri 2 Sukakarsa? 4. Apakah faktor pendukung dan penghambat dalam meningkatkan hasil

belajar siswa tentang sumber daya alam melalui pembelajaran kontekstual dalam IPA di SD Negeri 2 Sukakarsa?

D. Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan penelitian adalah ingin memperoleh gambaran (deskripsi) tentang pelaksanaan meningkatkan hasil belajar siswa tentang sumber daya alam melalui pembelajaran kontekstual dalam IPA di SD Negeri 2 Sukakarsa Kecamatan Sukarame Kabupaten Tasikmalaya.

Secara khusus, penelitian dimaksudkan untuk:

1. Meningkatkan kemampuan guru dalam membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang baik dalam meningkatkan hasil belajar siswa tentang sumber daya alam melalui pembelajaran kontekstual dalam IPA di Sekolah Dasar.

2. Meningkatkan hasil belajar siswa tentang sumber daya alam melalui pembelajaran kontekstual dalam IPA di Sekolah Dasar.

3. Mengetahui faktor pendukung dalam meningkatkan hasil belajar siswa tentang sumber daya alam melalui pembelajaran kontekstual dalam IPA di SD Negeri 2 Sukakarsa.

(19)

E. Manfaat Penelitian

Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:

1. Manfaat Teoretis

Secara teoritis penelitian ini bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa tentang sumber daya alam melalui pembelajaran kontekstual dalam IPA di SD Negeri 2 Sukakarsa .

2. Manfaat Praktis a. Sekolah

1) Memecahkan permasalahan dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA.

2) Sebagai bahan pertimbangan dalam upaya meningkatkan pembelajaran yang lebih kreatif dan bermakna.

b. Guru

1) Memberikan gambaran mengenai manfaat pembelajaran kontekstual untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

2) Sebagai bahan informasi bagi guru untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran kontekstual. c. Siswa

1) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran.

2) Membantu mengembangkan minat, motivasi, serta potensi belajar siswa dalam pelajaran IPA.

(20)

7

F. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini, penulis mengacu kepada Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia tahun 2013. Maka sikripsi ini ditulis dengan sistematika sebagai berikut :

Bab I, Pendahuluan. Bab ini berisi latar belakang, Identifikasi Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian Serta Struktur Organisasi atau sistematika penelitian.

Bab II, Kajian Pustaka. Bagian pertama bab ini berisi paparan tentang Pengertian dan Dimensi Umum Pendidikan IPA di Sekolah Dasar, Manfaat dan Tujuan Pendidikan IPA di Sekolah Dasar, Konsep Dasar Pembelajaran Kontekstual, Model Pembelajaran Kontekstual, Peran Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Kontekstual, Tahap Pembelajaran Kontekstual dalam Pembelajaran Sumber Daya Alam (SDA) dan Materi Konsep Sumber Daya Alam.

Bab III, Metode Penelitian. Bab ini berisi paparan mengenai Model Penelitian Tindakan Kelas, Setting Penelitian, Prosedur Penelitian, Teknik Pengumpulan dan Analisis Data.

Bab IV, Hasil Penelitian dan Pembahasan. Bab ini berisi rincian tentang pengolahan atau analisi data hasil penelitian untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan masalah penelitian, pertanyaan dan tujuan penelitian.

(21)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Model PTK

Metode yang akan digunakan dalam penelitian adalah jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model Kemmis dan Mc. Taggart. Pertimbangan yang mendasari penelitian metode ini, karena langkah-langkah penelitian cukup sederhana, sehingga mudah dipahami dan dilaksanakan oleh peneliti. Dengan kata lain, model dan teknik PTK tidak bersifat kaku, sehingga sesuai dengan kemampuan peneliti dan alokasi waktu yang tersedia. Adapun alur tahapan penelitian tindakan kelas ini, dapat dilihat pada gambar:

dst Gambar 3.1. Desain PTK Model Kemmis dan Mc. Taggart

Alur siklus Penelitian Tindakan Kelas tersebut, dijelaskan sebagai berikut:

1. Refleksi Awal

Menetapkan peneliti mitra (observer) yaitu guru kelas IV SD Negeri 2 Sukakarsa. Menyamakan persepsi antara peneliti dengan observer tentang konsep dan pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas, topik yang

Refleksi awal

Tindakan dan Observasi Siklus 1

Perencanaan

Refleksi Siklus 1

Tindakan dan Observasi Siklus 2

Perencanaan

(22)

2

diangkat dalam proses pembelajaran, strategi yang akan digunakan dalam pembelajaran, instrumen penelitian, serta penentuan waktu pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas.

2. Pelaksanaan dan Observasi Tindakan

Penelitian dipusatkan pada pelaksanaan serangkaian pembelajaran yang dipilah ke dalam dua siklus tindakan. Pada setiap tindakan dalam setiap siklus, tindakan diobservasi, dievaluasi, dan direfleksi mengenai data-data atau temuan yang berhubumgan dengan rencana pelaksanaan pembelajaran, kinerja guru dalam menggunakan strategi pembelajaran kontekstual, dan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran. Data yang diobservasi tersebut meliputi:

a. Rencana pelaksanaan pembelajaran

1) Aspek Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), dan Indikator.

2) Perumusan dan penetapan tujuan pembelajaran 3) Pengembangan materi pembelajaran

4) Penetapan metode pembelajaran

5) Pengembangan langkah-langkah pembelajaran 6) Penggunaan alat, media dan sumber belajar. 7) Pelaksanaan penelitian pembelajaran.

b. Kinerja guru dalam menggunakan strategi pembelajaran kontekstual. 1) Kemampuan membuka pelajaran

2) Sikap guru dalam proses pembelajaran 3) Penguasaan bahan pembelajaran. 4) Proses pembelajaran.

5) Kemampuan menggunakan media pembelajaran. 6) Kemampuan menutup pembelajaran.

c. Kegiatan belajar siswa

1) Aspek kognitif (pengetahuan) 2) Aspek apektif (sikap)

(23)

3. Refleksi

Refleksi dilakukan dari tiap siklus penelitian dengan cara mengidentifikasi dan menganalisis serta membuat kesimpulan atas pelaksanaan pembelajaran tersebut sehingga dapat diketahui keberhasilan dan kelemahan atau faktor pendukung dan penghambat dari implementasi strategi pembelajaran kontekstual.

B. Setting Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Kelas IV SD Negeri 2 Sukakarsa Kecamatan Sukarame Kabupaten Tasikmalaya. Waktu pelaksanan penelitian dilakukan pada semester genap tahun pelajaran 2013-2014, yaitu pada bulan Maret 2014 yang dilaksanakan di kelas IV.

Tempat penelitian ini adalah SD Negeri 2 Sukakarsa Kecamatan

Sukarame Kabupaten Tasikmalaya. Alasan lokasi penelitian ini antara lain: (1) Kepala Sekolah dan guru maupun pejabat yang terkait memberikan

izin dilaksanakannya penelitian di SD tersebut, (2) Peneliti dekat dengan lokasi penelitian, karena sekaligus sebagai tenaga pengajar di sekolah tersebut.

2. Subyek Penelitian

Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilakukan dalam Pembelajaran IPA di Kelas IV SD Negeri 2 Sukakarsa Kecamatan Sukarame Kabupaten Tasikmalaya, semester Genap tahun 2014 pada pokok bahasan sumber daya alam. Jumlah siswa yang menjadi subjek penelitian sebanyak 32 orang terdiri dari 17 orang siswa laki-laki dan 15 orang siswa perempuan..

3. Fokus Tindakan

Fokus tindakan yang akan dilaksanakan dalam penelititan ini adalah:

(24)

4

Meningkatkan kemampuan siswa melakukan keterampilan proses jenis observasi, melaporkan hasil observasi, bertanya, berkomunikasi, menyimpulkan pembelajaran dan penguasaan konsep pembelajaran. Selain itu juga, observasi terhadap aktivitas siswa selama pembelajaran

b. Siklus II : Meningkatkan kinerja guru dalam mengimplementasikan strategi pembelajaran kontekstual dalam pembelajaran IPA.

Meningkatkan kemampuan siswa melakukan keterampilan proses jenis observasi, melaporkan hasil observasi, bertanya, berkomunikasi, menyimpulkan pembelajaran dan penguasaan konsep pembelajaran. C. Prosedur Penelitian

1. Orientasi dan Identifikasi Masalah

Pada kegiatan ini dilakukan beberapa tahap, yaitu:

a. Melakukan kegiatan orientasi dengan berfokus pada rencana pembelajaran IPA tentang sumber daya alam dengan menggunakan pendekatan konseptual di kelas IV SD Negeri 2 Sukakarsa.

b. Mengidentifikasi proses pembelajaran IPA tentang sumber daya alam dengan menggunakan pendekatan konseptual di kelas IV SD Negeri 2 Sukakarsa.

c. Mengidentifikasi hasil belajar siswa dalam memahami tentang sumber daya alam dengan menggunakan pendekatan konseptual di kelas IV SD Negeri 2 Sukakarsa.

(25)

2. Perencanaan Tindakan Perbaikan Pembelajaran a. Siklus 1

Siklus pertama dalam PTK ini terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi sebagai berikut:

1) Perencanaan Tindakan Pembelajaran

a) Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang akan disampaikan pada siswa dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui pendekatan kontekstual dalam pembelajaran IPA.

b) Membuat rencana pembelajaran (RPP) c) Membuat lembar kerja siswa

d) Menyusun alat evaluasi pembelajaran

e) Membuat instrumen penilaian yang digunakan dalam PTK 2) Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran

a) Kegiatan awal

(1) Mengkondisikan siswa untuk siap mengikuti pembelajaran (2) Memberikan motivasi dengan berbagai pertanyaan

(3) Menyampaikan tujuan pembelajaran b) Kegiatan inti

(1) Menyajikan materi pembelajaran (2) Membagi siswa kedalam tiga kelompok

(3) Membagikan LKS untuk diisi secara berkelompok

(4) Melakukan penelitian mengenai sumber daya alam yang ada di lingkungan sekolah

(5) Siswa ditugaskan untuk mencatat berbagai temuan di lapangan

(6) Guru membimbing kelompok yang mengalami kesulitan dalam melakukan penelitian

(26)

6

(8) Dari tiap-tiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya

(9) Siswa diberikan kesempatan untuk memberikan tanggapan (10) Pengamatan/observasi dilakukan ketika pembelajaran

berlangsung. c) Kegiatan akhir

(1) Penguatan dan kesimpulan secara bersama-sama (2) Melakukan tes akhir/evaluasi

(3) Pemberian tugas

3) Observasi Pelaksanaan Pembelajaran a. Rencana Pelaksanaan pembelajaran. b. Aktivitas guru dalam KBM.

c. Keaktifan siswa dalam KBM. 4) Refleksi

Pada tahapan refleksi peneliti mengidentifikasi dan menganalisis permasalahan-permasalahan yang terjadi selama kegiatan pembelajaran di kelas. Melalui refleksi tersebut maka akan diketahui kelebihan dan kelemahan serta berhasil atau tidaknya kegiatan pembelajaran yang dilakukan sehingga dapat digunakan untuk menentukan siklus berikutnya.

Hasil yang didapat dari pelaksanaaan tindakan dan observasi dikumpulkan untuk dianalisis, interprestasi dan penjelasan terhadap semua data yang diperoleh. Dalam kegiatan ini peneliti mengadakan diskusi dan konsultasi dengan rekan-rekan guru di SD untuk memberikan masukan dalam memecahkan masalah yang dihadapi.

(27)

b. Siklus 2

Seperti halnya siklus pertama, siklus keduapun terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.

1) Perencanaan Tindakan Pembelajaran

Tim peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada siklus pertama.

2) Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran

Guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran kontekstual berdasarkan rencana pembelajaran hasil refleksi pada siklus pertama

3) Observasi Pelaksanaan Pembelajaran

Tim peneliti (guru dan kolabolator) melakukan pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran kontekstual.

4) Refleksi

Tim peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua dan menganalisis untuk serta membuat kesimpulan atas pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran kontekstual dalam meningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Apabila pada siklus kedua hasil belajar siswa belum optimal maka tim peneliti melakukan perbaikan kembali pada sesuatu yang dianggap kurang optimal dan dilaksanakan kembali pada tindakan berikutnya, namun apabila pada siklus II sudah optimal maka penelitian diakhiri pada siklus II atau dua tindakan.

D. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data 1. Teknik Pengumpulan Data

(28)

8

data yang diharapkan, maka ditetapkanlah rambu-rambu pengumpulan data sebagai berikut.

a. Tes: dipergunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar siswa. b. Observasi: dengan menggunakan lembar penilaian untuk mendapatkan data tentang aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran serta penilaian terhadap RPP.

c. Diskusi antar guru, teman sejawat, dan kolaborator untuk refleksi hasil siklus PTK.

Alat pengumpul data dalam PTK ini meliputi tes, observasi dengan menggunakan lembar penilaian, dan diskusi sebagaimana berikut ini. a. Tes: menggunakan butir soal untuk mengukur hasil belajar siswa. b. Observasi: menggunakan lembar penilaian yang telah disediakan. c. Diskusi: Menggunakan lembar hasil penilaian/pengamatan dan tes. 2. Teknik Analisis dan Pengolahan Data

Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan siklus penelitian dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik prosentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran.

a. Hasil belajar: dengan menganalisis nilai tes evaluasi, kemudian dikatergorikan dalam klasifikasi sangat kurang, kurang, cukup dan baik.

b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) IPA: dengan menganalisis aspek- aspek yang ada pada RPP. Kemudian dikategorikan dalam klasifikasi, kurang, cukup, baik, sangat baik

c. Aktivitas guru dalam pembelajaran IPA: dengan menganalisis aktivitas atau tingkat keaktifan guru dalam proses belajar mengajar IPA. Kemudian dikategorikan dalam klasifikasi sangat kurang, kurang, cukup dan baik.

(29)

IPA. Kemudian dikategorikan dalam klasifikasi sangat kurang, kurang, cukup dan baik.

e. Implementasi penggunaan strategi pembelajaran kontekstual: dengan menganalisis tingkat keberhasilan implementasi penggunaan strategi pembelajaran kontekstual kemudian dikategorikan dalam klasifikasi berhasil, kurang berhasil dan tidak berhasil.

(30)

1

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Hasil analisis data dan pembahasan hasil penelitian dengan menggunakan pembelajaran kontekstual untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA di kelas IV dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Kinerja guru dalam menyusun RPP menggunakan pembelajaran

kontekstual untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA di kelas IV, peningkatan ini terjadi pada siklus kedua dari 3,29 atau 82,5% pada siklus pertama menjadi 3,5 atau 87,5% pada siklus kedua. Peningkatan dari siklus pertama ke siklus kedua sebesar 0,21 atau 5,25% dari hasil observasi.

2. Proses Pembelajaran dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa tentang Sumber Daya Alam melalui Pembelajaran Kontekstual dalam Pembelajaran IPA.

a. Peningkatan kemampuan guru dalam mengimplementasikan pembelajaran kontekstul mengalami peningkatan sebesar 15% dari 75% pada siklus pertama menjadi 90% pada siklus kedua.

b. Peningkatan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran kontekstul meningkat 22% dari 61% pada siklus pertama menjadi 83% pada siklus kedua.

3. Hasil belajar siswa tentang sumber daya alam melalui pembelajaran kontekstual dalam pembelajaran IPA di kelas IV dapat meningkat dengan baik.Peningkatan tersebut dapat dilihat dari hasil tes evaluasi yang menunjukan hasil rata-rata kelas 62.5% pada siklus pertama, menjadi 80,7% pada siklus kedua. Peningkatan hasil belajar ini meningkat sebesar 20,47%.

4. Faktor Pendukung Pembelajaran dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa tentang Sumber Daya Alam melalui Pembelajaran Kontekstual dalam Pembelajaran IPA di kelas IV.

(31)

a. Faktor utama yang mendukung pelaksanaan pembelajaran yaitu guru telah mampu mengikuti prosedur yang telah direncanakan, Guru telah mampu mempersiapkan dan melakukan proses pelaksanaan pembelajaran secara sistematis serta dapat memotivasi siswa untuk lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran.

b. Faktor utama penghambat pelaksanaan pembelajaran yaitu terbatasnya sumber daya alam yang ada di lingkungan sekolah sehingga pembahasan kurang mendalam dan ada beberapa siswa yang tidak percaya diri mengungkapkan gagasannya.

B. Saran

Penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan peneliti meskipun masih memperlihatkan kelemahan dan keterbatasan, tetapi telah memberikan manfaat bagi perbaikan kualitas pembelajaran IPA di kelas IV SD Negeri Sukakarsa Kecamatan Sukarame Kabupaten Tasikmalaya. Berdasarkan pengalaman ini peneliti menyampaikan beberapa rekomendasi sebagai berikut. 1. Bagi Guru

Guru harus peduli terhadap setiap proses pembelajaran sehingga dapat mengidentifikasi setiap kelemahan dan kelebihan dari penyelenggaraan pembelajaran yang ia laksanakan. Apabila terdapat kekurangan sebaiknya segera melakukan perbaikan melalui penelitian tindakan kelas. Kerjasama antar guru harus terus ditumbuhkembangkan dalam mengembangkan dan memperbaiki kualitas proses pembelajaran. Dengan tumbuhnya kerjasama yang baik antara guru diharapkan akan terjadi peningkatan profesionalisme guru yang juga akan berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa.

2. Bagi kegiatan peneliti lebih lanjut

(32)

3

(33)

DAFTAR PUSTAKA

BNSP. (2007). Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI. Jakarta: BNSP.

BNSP. (2007). Standar Kompetensi Lulusan di Sekolah Dasar. Jakarta: BNSP. Depdiknas. (2002). Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning

(CTL) ). Jakarta: Depdiknas.

Depdiknas. (2004). Kurikulum 2004. Jakarta : Depdikanas

Hatimah, I., Susilana, R., Nuraedi. (2006). Penelitian Pendidikan. Bandung: UPI PRESS.

Hermawan, R., Mujono., Suherman, A. (2007). Metode Penelitian Pendidikan Dasar. Bandung: UPI PRESS.

Johnson.,Elaine, B. (2008). Contextual Teaching and Learning. Bandung: Mizan Learning Center.

Kunandar. (2008). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi guru. Jakarta: PT Radjagrapindo Persada.

---. (2008). Pembelajaran Kontekstual. [Online].

Tersedia: http://pkab.wordpress.com/2008/04/24/penerapan-model-

pembelajaran-kontekstual-untuk-meningkatkan-motivasi-dan-hasil-belajar-siswa/[12 Januari 2009].

Sanjaya, W. (2007). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group.

Soetarno, R. (2003). RPAL (Rangkuman Pengetahuan Alam Lengkap) untuk Sekolah Dasar Kelas IV, V VI. Semarang: Aneka Ilmu.

Wahyono, B., Nurachmandani, S. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI Kelas IV. Surakarta: CV. Putra Nugraha.

Zubaidah. (2008). Penelitian Tindakan Kelas di Sekolah Dasar. [Online].Tersedia:

Gambar

Gambar 3.1. Desain PTK Model Kemmis dan Mc. Taggart

Referensi

Dokumen terkait

Teori Kontinjensi ( Contingency Theory ) Menurut teori, sistem yang terbuka pada suatu perusahaan sangat berkaitan dengan interaksi untuk penyesuaian dan pengendalian

merupakan gabungan filesystem glusterfs distributed dan striped, jika terjadi bottleneck pada salah satu file server maka file yang menyebabkan over load akan dibagi ke

Dalam penelitian ini 5 transformator yang berada pada wilayah Sidoarjo akan diuji keadaan minyak isolasinya dengan menggunakan logika fuzzy dan keauratannya akan dibandingkan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara keberadaan kandang ternak, angka kepadatan lalat serta personal higiene dengan kejadian diare pada balita.. Jenis

Konsep Guru D alam Pandangan Ki Hajar D ewantara D ilihat D ari Perspektif Pendidikan Islam Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu!.

Sebagai pengalaman dalam melaksanakan penelitian serta menambah pengetahuan mengenai penyakit diare terutama pada balita, mengenai hubungan keberadaan kandang ternak,

Jenis data dalam penelitian ini adalah berupa tekstual atau konsep-konsep. Karena dalam penelitian ini Sebagaimana telah disebutkan di atas termasuk kedalam jenis

Jika ingin melakukan penelitian dengan obyek yang serupa, maka peneliti menyarankan untuk melakukan penelitian yang lebih mendalam dan menyeluruh mengenai