PENGEMBANGAN MULTIMEDIA ANIMASI PEMBUATAN POLA BUSTIE TEKNIK DRAPING
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Departemen Pendidikan Kesejahteraan Keluarga
Oleh : Wiwin Windarni
1006329
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BUSANA
DEPARTEMEN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
Pengembangan Multimedia Animasi
Pembuatan Pola Bustie Teknik
Draping
Oleh Wiwin Windarni
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
© Wiwin Windarni 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Desember 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Wiwin Windarni, 2014
Pengembangan multimedia animasi pembuatan pola bustie teknik draping
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA ANIMASI PEMBUATAN POLA BUSTIE TEKNIK DRAPING
Wiwin Windarni wwindarni@gmail.com
Multimedia pembelajaran merupakan media atau alat bantu mengajar yang berisi pesan-pesan pembelajaran. Pembuatan multimedia pembelajaran berbasis animasi bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran, sebagai upaya untuk memotivasi mahasiswa dalam mempelajari pembuatan pola bustie dengan teknik draping. Dengan menggunakan teknik draping pola yang dihasilkan akan lebih pas di badan. Metode yang digunakan adalah metode RnD. Dari pengembangan multimedia pembelajaran berbasis animasi diperoleh hasil: 1) Berdasarkan studi pendahuluan, pembuatan pola bustie saat ini menggunakan media Power Point melalui LCD dan media realia berupa dressform serta bahan-bahan untuk membuat pola bustie dengan teknik draping. 2) Media animasi memiliki kelebihan efek gerak dan pewarnaan, sehingga mudah dipahami dan mudah diikuti sebagai panduan bagi mahasiswa ketika mengerjakan tugas secara mandiri membuat pola bustie dengan teknik draping. 3) Berdasarkan validasi yang dilakukan oleh ahli materi dan ahli media, pembuatan multimedia pembelajaran interaktif berbasis animasi dinilai ‘Sangat Baik dan Layak' digunakan. Dari penilaian yang diberikan oleh ahli materi rata-rata presentase yang diberikan yaitu 97,5 %, dari ahli media rata-rata presentase 95 % dan dari pengguna rata-rata presentase 93,7 %, sehingga dapat dikatakan bahwa standar kelayakan dari pengembangan multimedia ini termasuk dalam kategori Sangat Baik.
Wiwin Windarni, 2014
Pengembangan multimedia animasi pembuatan pola bustie teknik draping
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
DEVELOPING ANIMATED MULTIMEDIA
CREATING BUSTIE PATTERN BY DRAPPING TECHNIC
WiwinWindarni wwindarni@gmail.com
Multimedia learning is a kind of media or learning tools that contain instructions to learn. Creating multimedia learning based on animation is intend to developing a learning media in effort to motivated students to learn creating bustie pattern by using drapping technic. By using drapping technic can produces a pattern which more fits on body. The method that used is Research and Development. From developing an animated multimedia learning, obtained several results: 1) Based on preliminary study, to create bustie pattern nowadays lecturers and students use Power Point media on LCD projector and realia media likes dressform and relevant material to create bustie pattern by using drapping technic. 2) Animated Media has advantages a moving effect and coloring accordingly, that is very easy to understand and easy to follow as a guidance for students when do an assignment to create bustie pattern independently by drapping technic. 3) Based on the validation by content experts and media experts, creating multimedia learning based on animation is considered ‘Excellent and Very Worthy’ to use. The rating that given by content experts average on 97,5% and from media experts on 95% and from user on 93,7%. From the result can conclude that eligibility standard of multimedia development is classified in Excellent Category.
Wiwin Windarni, 2014
Pengembangan multimedia animasi pembuatan pola bustie teknik draping
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 4
C. Rumusan Masalah Penelitian … ... 5
D. Tujuan Penelitian ….. ... 5
E. Manfaat Penelitian ….. ... 6
F. Struktur Organisasi Skripsi ….. ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran ... 8
B. Pembuatan Multimedia Interaktif Berbasis Animasi ... 20
C. Bustie ... 26
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian ….. ... 34
B. Metode Penelitian …... 34
C. Instrumen Pengumpulan Data …. ... 35
D. Langkah-langkah Penelitian ….. ... 36
E. Analisis dan Interpretasi Data …. ... 36
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data … ... 38
B. Tahap Desain … ... 43
C. Tahap Pengembangan … ... 46
D. Tahap Uji Coba … ... 62
E. Tahap Validasi … ... 62
F. Tahap Revisi Multimedia ... ... 66
G. Tahap Penilaian … ... 66
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan … ... 67
B. Saran … ... 68
Wiwin Windarni, 2014
Pengembangan multimedia animasi pembuatan pola bustie teknik draping
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 71
2.6 Penggunaan Bustie dalam Kebaya dan Adibusana ... 27
2.7 Pemasangan Bodyline ... 31
2.8 Pemasangan Bodyline Bustie ... 32
2.9 Ukuran Kain ... 32
2.10 Pemasangan Kain pada Dressform ... 33
2.11 Penandaan Garis Model Bustie pada Dressform ... 33
4.1 Visualisasi Bumper Opening… ... 47
4.9 Visualisasi Interaktif Pemasangan Bodyline… ... 53
4.10 Visualisasi Interaktif Bodyline Bentuk Bustie … ... 53
4.11 Visualisasi Pengukuran dan Pemasangan Kain … ... 54
Wiwin Windarni, 2014
Pengembangan multimedia animasi pembuatan pola bustie teknik draping
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.20 Desain CD Package… ... 61
DAFTAR TABEL Tabel Halaman 2.1 Perbedaan Teknik Draping dan Teknik Kontruksi ... 29
2.2 Alat dan Bahan Pembuatan Pola Teknik Draping ... 29
4.1 Tabel Hasil Validasi Ahli Materi …. ... 63
4.2 Tabel Hasil Validasi Ahli Media …... 64
Wiwin Windarni, 2014
Pengembangan multimedia animasi pembuatan pola bustie teknik draping
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Dunia pendidikan saat ini semakin berkembang, berbagai macam pembaharuan
dilakukan agar dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan. Untuk
meningkatkan kualitas pendidikan diperlukan berbagai terobosan baik dalam
pengembangan kurikulum, inovasi pembelajaran, dan pemenuhan sarana serta
prasarana pendidikan. Dalam meningkatkan proses pembelajaran, dosen dituntut
untuk membuat pembelajaran menjadi lebih inovatif, sehingga mampu mendorong
mahasiswa dapat belajar secara optimal baik di dalam belajar mandiri maupun dalam
pembelajaran di kelas.
Proses pembelajaran diawali dengan perumusan tujuan, baik itu tujuan umum
dan tujuan khusus. Kemudian dilanjutkan dengan menentukan materi yang dapat
menunjang terhadap pencapaian tujuan, serta menentukan strategi atau kegiatan
belajar mengajar. Pencapaian tujuan pembelajaran ditunjang pula oleh penggunaan
media pembelajaran yang tepat dan sesuai.
Media merupakan salah satu komponen pembelajaran. Penggunaan media dalam
pembelajaran bukan lagi merupakan hal yang baru dalam dunia pendidikan.
Penggunaan media dapat membuat penyampaian materi pembelajaran menjadi lebih
menarik dan bervariasi sehingga dapat memotivasi mahasiswa untuk belajar lebih
baik lagi. Selain itu, penggunaan media dalam pembelajaran membuat materi menjadi
jauh lebih praktis dan efektif untuk disampaikan.
Rusman (2012, hlm. 160) mengemukakan bahwa:
2
Wiwin Windarni, 2014
Pengembangan multimedia animasi pembuatan pola bustie teknik draping
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Seiring dengan berkembangnya teknologi, kini telah tersedia berbagai macam
media pembelajaran. Salah satu media pembelajaran yang mempunyai banyak
kelebihan dari media lain yaitu multimedia komputer. Kelebihan dari multimedia
komputer adalah setiap informasi yang berupa teks, suara, animasi, dan gambar dapat
ditampilkan secara bersamaan. Komputer sebagai salah satu produk teknologi dinilai
tepat digunakan sebagai alat bantu pengajaran. Dosen sebagai perancang
pembelajaran dapat memilih komputer sebagai media pembelajaran yang dikenal
dengan Pembelajaran Berbasis Komputer (PBK) atau Computer-Assisted Instruction
(CAI). Seperti yang dikemukakan oleh Robert Heinich (1985, hlm. 226) dalam
Rusman (2012, hlm.153) yang menyatakan bahwa “computer system can delivery
instruction by allowing them to interact with the lesson programmed into the system;
this is referred to computer based instruction”. Sistem komputer dapat
menyampaikan materi pembelajaran secara individual dan langsung kepada para
mahasiswa dengan cara berinteraksi dengan mata kuliah yang diprogramkan ke dalam
sistem komputer, inilah yang disebut dengan pembelajaran berbasis komputer.
Teknologi multimedia memiliki potensi besar dalam mengubah cara seseorang
untuk belajar dan memperoleh informasi. Multimedia juga menyediakan peluang bagi
dosen untuk mengembangkan teknik pembelajaran sehingga memberikan hasil yang
optimal. Demikian juga bagi mahasiswa, dengan multimedia diharapkan mereka akan
lebih mudah menyerap informasi secara cepat dan efisien. Sumber informasi tidak
lagi semata-mata terfokus pada teks dari buku tetapi lebih luas dari itu. Kemampuan
teknologi multimedia yang semakin baik dan berkembang akan menambah
kemudahan dalam mendapatkan informasi yang diharapkan.
Multimedia pembelajaran merupakan media atau alat bantu mengajar yang berisi
pesan-pesan pembelajaran. Video sebagai media audio visual dan mempunyai unsur
3
Wiwin Windarni, 2014
Pengembangan multimedia animasi pembuatan pola bustie teknik draping
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kegiatan pembelajaran. Pengertian video dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(1995, hlm. 1119) yaitu: 1) bagian yang memancarkan gambar pada pesawat televisi;
2) rekaman gambar hidup untuk ditayangkan pada pesawat televisi. Video mampu
merangkum banyak kejadian dalam waktu yang lama menjadi lebih singkat dan jelas
dengan disertai gambar dan suara yang dapat diulang dalam proses penggunaannya.
Unsur gerak dan animasi dalam video mampu menarik perhatian mahasiswa lebih
lama bila dibandingkan dengan media pembelajaran yang lain. Dalam suatu media
pembelajaran tentu akan memiliki kekurangan, pada proses pembuatan video
membutuhkan biaya yang tidak sedikit dan waktu yang cukup lama, penggunaan
media video membutuhkan alat proyeksi agar dapat menampilkan gambar yang ada di
dalamnya, dan dalam pengambilan gambar yang kurang tepat dapat menyebabkan
timbulnya keraguan mahasiswa dalam menafsirkan gambar yang dilihat.
Media pembelajaran yang saat ini digunakan khususnya pembuatan pola masih
terbatas pada penggunaan media visual, sedangkan tahapan dalam proses pembuatan
pola membutuhkan media yang mengandung unsur gerak. Oleh karena itu, video
pembelajaran merupakan salah satu media yang sesuai untuk menampilkan
tahap-tahap dalam pembuatan pola yang disesuaikan dengan materi pembelajaran secara
detail dan terperinci sehingga mahasiswa dapat belajar secara mandiri.
Pendidikan Tata Busana adalah program studi yang mempelajari disiplin ilmu di
bidang busana. Setiap mata kuliah yang berkaitan dengan pembuatan busana tidak
terlepas dari proses pembuatan pola. Teknik pembuatan pola terdiri dari teknik
kontruksi yaitu pembuatan pola pada bidang datar dan teknik draping yaitu
pembuatan pola di atas badan pemakai atau tiruannya yang disebut dress form. “Pembuatan pola dengan teknik draping menghasilkan pola yang lebih pas di badan dan lebih mudah karena tidak perlu menggunakan ketentuan perbandingan ukuran
4
Wiwin Windarni, 2014
Pengembangan multimedia animasi pembuatan pola bustie teknik draping
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Salah satu mata kuliah yang dipelajari dalam Program Studi Pendidikan Tata
Busana adalah mata kuliah Linseri. Linseri adalah pakaian dalam perempuan, salah
satu pola linseri yang dipelajari adalah pola bustie. Bustie merupakan jenis pakaian
dalam semacam long torso yang biasanya digunakan untuk melengkapi kebaya.
Fungsi bustie yaitu untuk membuat tubuh wanita terlihat proporsional. Bustie
didesain pas badan (press body) sehingga membentuk lekuk tubuh secara sempurna.
Penggunaan bustie dapat menjadi multifungsi karena selain bisa digunakan sebagai
pasangan kebaya juga bisa digunakan ketika menggunakan gaun malam (adibusana).
Kenyamanan bustie yang digunakan sangat tergantung dari bentuk pola saat
proses pembuatan. Bustie merupakan salah satu jenis busana yang cukup sulit dibuat
karena ukuran bustie harus pas di badan (press body) dan harus memiliki bentuk
mungkum yang bagus agar dapat memberikan kenyamanan saat digunakan.
Pembelajaran bustie saat ini menggunakan media Power Point melalui LCD dan
media realia berupa dressform serta bahan-bahan untuk membuat pola bustie dengan
teknik draping. Oleh karena itu, dengan adanya multimedia animasi pembuatan pola
bustie teknik draping, diharapkan membuat mahasiswa lebih cepat mengerti dan
memahami tidak hanya apa yang dijelaskan dosen tetapi dapat langsung
mempraktikan cara pembuatan pola bustie dengan teknik draping. Selain itu dosen
akan sangat terbantu karena menjadi lebih fokus dan lebih leluasa dalam mengawasi
mahasiswa saat bekerja.
Uraian dari latar belakang di atas menjadi dasar pemikiran untuk penulisan
skripsi mengenai Pengembangan Multimedia Animasi Pembuatan Pola Bustie Teknik
Draping. Penggunaan teknologi multimedia berbasis animasi dapat menjadi alternatif
untuk mengatasi masalah belajar mahasiswa, sehingga dapat meningkatkan kualitas
hasil belajar mahasiswa pada pembuatan pola bustie.
5
Wiwin Windarni, 2014
Pengembangan multimedia animasi pembuatan pola bustie teknik draping
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Identifikasi masalah perlu ditentukan dahulu untuk memudahkan dan
mengetahui masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini. Identifikasi masalah
dalam penelitian ini antara lain:
1. Media merupakan salah satu komponen pembelajaran. Penggunaan media dapat
membuat penyampaian materi pembelajaran menjadi lebih menarik dan
bervariasi. Salah satu media pembelajaran yang mempunyai banyak kelebihan
dari media lain yaitu multimedia komputer. Dengan multimedia komputer, setiap
informasi yang berupa teks, suara, animasi, dan gambar dapat ditampilkan secara
bersamaan menjadi satu kesatuan dengan link dan tool yang tepat sehingga
memungkinkan pemakai multimedia dapat berinteraksi, berkreasi dan
berkomunikasi. Media tersebut mampu memvisualisasikan materi yang selama
ini sulit untuk diterangkan dengan penjelasan atau alat peraga yang
konvensional. Multimedia interaktif ini bersifat inovatif, edukatif dan responsif.
2. Bustie merupakan salah satu jenis linseri. Bustie adalah jenis pakaian dalam
semacam long torso yang biasanya digunakan untuk melengkapi kebaya. Bustie
termasuk busana yang sulit dibuat. Pembuatan pola bustie harus dipahami sebaik
mungkin agar dapat menghasilkan bustie yang pas di badan (press body) serta
menghasilkan bentuk mungkum yang bagus agar dapat memberikan kenyamanan
saat digunakan. Oleh karena itu dibutuhkan multimedia animasi yang dapat
menampilkan tahapan dalam membuat pola bustie secara detail dan terperinci
sehingga mahasiswa lebih cepat mengerti dan memahami serta dapat belajar
secara mandiri.
C. Rumusan Masalah Penelitian
Setelah mengidentifikasi permasalahan seperti yang diuraikan di atas, maka
diperlukan rumusan masalah. Rumusan masalah merupakan bagian pokok dalam
6
Wiwin Windarni, 2014
Pengembangan multimedia animasi pembuatan pola bustie teknik draping
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memperjelas ruang lingkup penelitian. Rumusan masalah dalam penulisan skripsi ini
adalah bagaimana mengembangkan multimedia interaktif berbasis animasi untuk
pembelajaran pembuatan pola bustie teknik draping?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian ini yaitu mengembangkan multimedia interaktif
berbasis animasi pada pembelajaran pembuatan pola bustie teknik draping. Dari
tujuan umum ini, maka dirumuskan tujuan khusus sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi media yang selama ini dipakai dalam mata kuliah linseri.
2. Mengembangkan multimedia interaktif berbasis animasi untuk pembelajaran
pembuatan pola bustie teknik draping.
3. Melakukan uji coba penggunaan multimedia interaktif pada mahasiswa.
4. Melakukan verifikasi dan validasi media oleh ahli media dan ahli materi.
5. Menganalisis hasil verifikasi dan validasi media pembelajaran yang sudah dibuat.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak, baik
secara teoritis dan praktis. Manfaat yang dapat diperoleh dalam penelitian ini yaitu:
1. Secara Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan serta
menghasilkan upaya pengembangan multimedia yang efektif dan efisien melalui
multimedia animasi khususnya pembuatan pola bustie teknik draping.
2. Secara Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi para pelaksana
pendidikan untuk mengimplementasikan pengembangan multimedia interaktif,
khususnya pembuatan pola bustie teknik draping yang mengoptimalkan
7
Wiwin Windarni, 2014
Pengembangan multimedia animasi pembuatan pola bustie teknik draping
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengatasi masalah belajar mahasiswa serta dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran.
F. Struktur Organisasi Skripsi
Sistematika penulisan dalam sebuah penelitian berperan sebagai pedoman
penulis agar penulisan lebih terarah dan sistematis dalam rangka menuju tujuan akhir
yang hendak dicapai. Sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut:
BAB 1 Pendahuluan, berisi mengenai latar belakang penelitian, identifikasi masalah
penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan
struktur organisasi skripsi. BAB II Kajian Pustaka, berisi mengenai deskripsi
multimedia, multimedia interaktif berbasis animasi dan pembuatan pola bustie teknik
draping. BAB III Metode Penelitian, berisi mengenai lokasi penelitian, metode
penelitian, instrumen pengumpulan data, langkah-langkah penelitian serta analisis
dan interpretasi data. BAB IV Analisis Data dan Pembahasan, berisi mengenai
pengolahan atau analisis data dan pembahasan temuan. BAB V Simpulan dan Saran,
Wiwin Windarni, 2014
Pengembangan multimedia animasi pembuatan pola bustie teknik draping
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada Prodi Pendidikan Tata Busana, Fakultas Pendidikan
Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia yang beralamat di Jl.
Dr. Setiabudi No. 229 Bandung.
B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan (Research and
Development). Menurut Sugiyono (2009, hlm. 407) metode R&D adalah “metode
penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji
keefektifan produk tersebut.” Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif,
eksperimental, dan evaluatif. Penelitian ini terdiri dari 4 tahap yaitu :
1. Studi Pendahuluan
Tahap pertama studi pendahuluan merupakan tahap awal atau persiapan untuk
pengembangan. Pada studi pendahuluan dilakukan pengumpulan bahan atau
materi ajar yang diperlukan untuk pembuatan produk seperti: materi pokok
maupun aspek pendukung seperti gambar animasi, audio, dan video sebagai
ilustrasi. Pengumpulan materi pokok didapatkan dari materi ajar yaitu modul
pembelajaran draping, sedangkan pengumpulan gambar, audio, dan animasi
diperoleh melalui download dari internet, arsip pribadi, dan dibuat sendiri.
2. Pengembangan Pembuatan Produk
Pada tahap pengembangan dilakukan pembuatan produk setelah pengumpulan
data selesai dilakukan. Orientasi produk yang dihasilkan dalam bidang teknologi
35
Wiwin Windarni, 2014
Pengembangan multimedia animasi pembuatan pola bustie teknik draping
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Produk tersebut didesain sesuai dengan materi pembelajaran yang berkaitan.
Pembuatan produk berupa video animasi pembelajaran pembuatan pola bustie
dengan teknik draping.
3. Uji Coba
Pengujian produk dilakukan pada sampel penelitian untuk menilai kinerja produk
tersebut. Setelah pengujian terhadap produk, dilakukan revisi produk untuk
memperbaiki apabila terdapat kekurangan. Dalam uji pemakaian, sebaiknya
pembuat produk selalu mengevaluasi bagaimana kinerja atau sistem kerja produk
tersebut.. Dalam operasi sistem kerja harus dinilai kekurangan atau hambatan
yang muncul guna untuk perbaikan lebih lanjut.
4. Validitas
Tahap ini bertujuan untuk melihat sejauh mana produk yang dibuat dapat
mencapai sasaran dan tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya. Pada tahap ini
dilakukan penilaian terhadap media yang dihasilkan dari tanggapan 2 ahli yaitu
ahli isi materi dan ahli media. Masing-masing ahli akan diberikan kuisioner
penilaian sesuai dengan bidang keahliannya.
Uji coba dilakukan pada mata kuliah Linseri, khususnya di semester 4 pada materi
pembuatan pola yang diajarkan pada mahasiswa tingkat 2. Media pembelajaran
berdurasi sekitar 10 sampai dengan 15 menit.
C. Instrumen Pengumpulan Data
Pada penelitian ini yang menjadi alat pengumpulan data yaitu :
1. Storyboard; storyboard adalah rangkaian adegan dalam video secara kronologis
36
Wiwin Windarni, 2014
Pengembangan multimedia animasi pembuatan pola bustie teknik draping
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Storyboard memuat unsur-unsur visual maupun audio, juga istilah-istilah yang
terdapat dalam video.
2. Validasi; validasi adalah suatu tindakan yang membuktikan bahwa suatu proses
atau metode dapat memberikan hasil yang konsisten sesuai dengan spesifikasi
yang telah ditetapkan dan terdokumentasi dengan baik. Hasil pembuatan video
pembelajaran dalam penelitian ini akan mendapatkan validasi oleh ahli materi dan
ahli media yang terlibat dalam uji coba.
D. Langkah-langkah Penelitian
Kegiatan penelitian ini dilakukan dengan langkah–langkah sebagai berikut :
1. Pada tahap I : Studi pendahuluan, untuk memperoleh gambaran tentang
penggunaan media dalam perkuliahan Linseri. Sumber data adalah dosen pengajar
Linseri.
2. Pada tahap II : Verifikasi data, uji coba dan validasi, pengumpulan data diarahkan
untuk memperoleh masukan awal tentang penerapan multimedia animasi
pembelajaran serta dampaknya terhadap mahasiswa. Hasil kajian akan
memberikan masukan bagi: a. Perilaku peneliti dalam melakukan studi, b.
Perangkat instrumen penelitian, c. Perbaikan dan penyempurnaan pembelajaran
dalam menerapkan media pembelajaran berbasis kompetensi pada perkuliahan
Linseri. Sumber data yaitu dosen media di lingkungan UPI yang terlibat dalam uji
coba serta dokumentasi berkaitan dengan perkuliahan Linseri.
E. Analisis dan Interpretasi Data
Sebagaimana dikemukakan sebelumnya, setiap penelitian dalam Research and
Development menggunakan berbagai metode dengan teknik dan instrumen
penelitian yang beragam. Oleh karena itu, pengolahan dan analisis data pun
37
Wiwin Windarni, 2014
Pengembangan multimedia animasi pembuatan pola bustie teknik draping
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Studi pendahuluan, digunakan dalam penelitian awal untuk menghimpun data
tentang kondisi yang ada. Setelah data yang diperoleh sudah cukup selanjutnya
dilakukan pengembangan.
2. Pengembangan pembuatan produk, produk tersebut didesain sesuai dengan materi
pembelajaran yang berkaitan. Pembuatan produk berupa video animasi
pembelajaran pembuatan pola bustie dengan teknik draping.
3. Uji coba pertama, produk tersebut diujicobakan pada mahasiswa untuk kemudian
diketahui pendapatnya dari hasil wawancara.Hal ini bertujuan untuk mengetahui
kelayakan produk yang telah dibuat.
4. Perbaikan atau revisi, dilakukan setelah selesai melakukan uji coba. Perbaikan
berdasarkan masukan, saran, komentar ataupun pendapat mahasiswa.
5. Uji coba kedua, produk tersebut diujicobakan lagi pada mahasiswa setelah
diperbaiki.
6. Validasi, dilakukan oleh ahli materi dan ahli media yang terlibat dalam uji coba.
Masing-masing ahli diberikan kuisioner penilaian sesuai dengan bidang
keahliannya. Validasi bertujuan untuk melihat sejauh mana produk yang dibuat
dapat mencapai sasaran dan tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya.
7. Revisi hasil validasi, dilakukan setelah selesai melakukan validasi oleh ahli media
dan ahli materi. Revisi ini dilakukan untuk memperbaiki dan menyempurnakan
Wiwin Windarni, 2014
Pengembangan multimedia animasi pembuatan pola bustie teknik draping
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan tahap-tahap penelitian dan pengembangan multimedia video
pembelajaran pembuatan pola bustie dengan teknik draping yang telah dilaksanakan,
dapat ditarik simpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil studi pendahuluan, diperoleh data bahwa pembuatan pola
bustie saat ini menggunakan media Power Point melalui LCD dan media realia
berupa dressform serta bahan-bahan untuk membuat pola bustie dengan teknik
draping. Penggunaan media tersebut perlu dikembangkan dalam upaya
pencapaian tujuan pembelajaran yang lebih optimal.
2. Multimedia video pembelajaran memiliki berbagai keunggulan seperti:
mahasiswa mampu belajar secara mandiri tanpa terikat oleh waktu karena
multimedia bersifat dapat dipelajari dimana saja, mahasiswa dapat belajar
mengikuti kecepatan pemahaman masing-masing karena multimedia video
pembelajaran dapat dioperasikan sesuai dengan kebutuhan, mahasiswa dapat
mengikuti perkembangan IPTEK karena multimedia sendiri merupakan alat
pembelajaran paling baru yang dikembangkan saat ini, proses pembelajaran
mahasiswa akan menyenangkan dengan menggunakan mutimedia video
pembelajaran.
3. Multimedia video pembelajaran yang telah dirancang dan dikemas semenarik
mungkin akan menumbuhkan motivasi belajar mahasiswa sehingga mahasiswa
68
Wiwin Windarni, 2014
Pengembangan multimedia animasi pembuatan pola bustie teknik draping
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
semangat belajar mahasiswa sehingga tercapai tujuan pembelajaran dan
meningkatkan kualitas pembelajaran.
4. Hasil validasi yang telah dilakukan oleh para ahli menyimpulkan bahwa
multimedia video pembelajaran pembuatan pola buatie dengan teknik draping
sudah dapat digunakan tanpa revisi. Hasil validasi oleh ahli materi didapat
rata-rata persentase kelayakan sebesar 97.5 %, sedangkan hasil validasi oleh ahli
multimedia didapat rata-rata persentase kelayakan sebesar 95 %, sementara
hasil validasi oleh pengguna didapat rata-rata persentase kelayakan sebesar 93.7
%.
5. Para ahli menyepakati bahwa multimedia video pembelajaran pembuatan pola
bustie dengan teknik draping dapat digunakan dengan beberapa aspek yang
perlu diperbaiki untuk mencapai tingkat kelayakan yang lebih optimal.
Berdasarkan hasil validasi dari ahli media, terdapat beberapa revisi yang harus
dilakukan terhadap multimedia interaktif berbasis animasi yang telah
dikembangkan pada pembelajaran pembuatan pola bustie dengan teknik
draping, yaitu :
1. Pada tampilan multimedia, garis vector lebih baik di perhalus kembali.
2. Untuk kualitas suara narator sebaiknya ditingkatkan agar tidak tumpang
tindih dengan suara backsound. Dengan demikian suara narator akan lebih
jelas terdengar.
B. Saran
Terdapat beberapa saran penulis terhadap penelitian pengembangan multimedia
69
Wiwin Windarni, 2014
Pengembangan multimedia animasi pembuatan pola bustie teknik draping
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Multimedia pembelajaran yang telah dikembangkan diharapkan dapat
diimplementasikan dalam pembelajaran pembuatan pola bustie dengan teknik
draping agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
2. Multimedia pembelajaran pembuatan pola bustie dengan teknik draping dapat
70
Wiwin Windarni, 2014
Pengembangan multimedia animasi pembuatan pola bustie teknik draping
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku :
Rusman. (2012). Belajar dan pembelajaran berbasis komputer mengembangkan
profesionalisme guru abad 21. Bandung: Alfabeta.
Setiawati, As as. (2014). Modul Pembuatan Pola Draping Bustie. Bandung : UPI
Tidak diterbitkan
Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman penulisan karya ilmiah.
Bandung: UPI PRESS.
Sumber Skripsi :
Seni Sri Aryani. (2014). Ghfhgfghfhgfuhyfhjf. (Skripsi). FPTK – UPI, Bandung
Program Studi Pendidikan Tata Busana. (Tidak Diterbitkan)
Sumber Internet :
Fitinline. (2014) 4 Jenis kain untuk membuat bustier. [Online] Tersedia di:
http://fitinline.com/article/read/4-jenis-kain-untuk-membuat-bustier [diakses
15 Agustus 2014].
NN. (2010) Adobe Flash. [Online] Tersedia di:
70
Wiwin Windarni, 2014
Pengembangan multimedia animasi pembuatan pola bustie teknik draping
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu NN. (2013) Korset vs Bustier. [Online] Tersedia di:
http://www.tokolingerie.com/korset-vs-bustier/ [diakses 15 Agustus 2014].
NN. (2010) Multimedia Interaktif. [Online] Tersedia di:
http://www.e-dukasi.net/sosialisasi/multimediainteraktif/ [diakses 20 Agustus
2014].
NN. (2011) Multimedia Pembelajaran. [Online] Tersedia di
http://www.ilmukomputer.org/2008/01/26/multimedia-pembelajaran/ [diakses