No. Daftar FPIPS : 2082/UN.40.2.S.3/PL/2014
ANALISIS STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA JAVATOP BAKERY DI KELURAHAN PASTEUR, KECAMATAN SUKAJADI, BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu
Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pariwisata
Linda Pratiwi 1000190
PROGRAM STUDI MANAJEMEN INDUSTRI KATERING FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
ANALISIS STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA JAVATOP BAKERY DI KELURAHAN PASTEUR, KECAMATAN SUKAJADI, BANDUNG
Oleh :
Linda Pratiwi
Sebuah skripsi yang diajukan memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Pariwisata pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
© Linda Pratiwi 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2014
Hak cipta dilindungi oleh Undang-Undang
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
LEMBAR PENGESAHAN
ANALISIS STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA JAVATOP BAKERY DI KELURAHAN PASTEUR, KECAMATAN SUKAJADI, BANDUNG
Skripsi disetujui dan disahkan oleh:
Pembimbing I Pembimbing II
Prof. Dr. H. Eeng Ahman, MS Sylvia Meilani, S.Pd., MM
NIP. 19611022.198603.1.002
Mengetahui:
Ketua Program Studi
Agus Sudono, SE., MM NIP. 198020508200812.1.002
Mahasiswa
Linda Pratiwi, 2014
Analisis studi kelayakan bisnis pada Jawatop Bakery di Kelurahan Pasteur,Kecamatan Sukajadi Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
HAK CIPTA
LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN
BERITA ACARA UJIAN SIDANG SARJANA ABSTRAK
KATA PENGANTAR……… i
DAFTAR ISI……… iv
DAFTAR TABEL………... vii
DAFTAR GAMBAR……….. ix
DAFTAR LAMPIRAN... x
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah……….. 1
1.2Rumusan Masalah……… 5
1.3Tujuan Penelitian………. 5
1.4Kegunaan Penelitian……… 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka………. 7
2.1.1 Pengertian Pariwisata……….. 7
2.1.2 Pengertian Wisata Kuliner……….. 7
2.1.3 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)…….. 8
2.1.4 Pengertian Bakery dan Roti………... 9
2.1.4.1 Proses Membuat Roti………... 9
2.1.4.2 Kriteria Produk Roti yang Baik………... 11
2.1.5 Pengertian Kue / Cake……….... 12
2.1.6 Pengertian Bisnis dan Laba...………. 12
2.1.7 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis………. 13
Linda Pratiwi, 2014
Analisis studi kelayakan bisnis pada Jawatop Bakery di Kelurahan Pasteur,Kecamatan Sukajadi Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2.1.9 Tahapan Studi Kelayakan Bisnis……….………... 15
2.1.10 Aspek-Aspek Studi Kelayakan Bisnis.………. 17
2.1.11 Metode Penilaian Investasi…..………. 21
2.1.12 Hasil Studi Kelayakan Bisnis……… 26
2.1.13 Kajian Empirik Beberapa Penelitian Terdahulu…… 27
2.2 Kerangka Pemikiran………. 28
2.3 Hipotesis……….. 31
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian……… 32
3.2 Metode Penelitian……… 32
3.3 Operasionalisasi Variabel……… 33
3.3.1 Desain Variabel………….……….. 33
3.3.2 Operasionalisasi Variabel.……...……… 34
3.4 Populasi dan Sampel……….…...……… 37
3.4.1 Populasi dan Sampel Pada Penelitian Kuantitatif….. 37
3.4.2 Pupulasi dan Sampel Pada Penelitian Kualitatif……. 37
3.5 Teknik Pengumpulan Data………….………..……… 38
3.6 Lokasi Penelitian……….……..……….. 40
3.7 Teknik Analisis Data……….……...………... 40
3.7.1 Aspek Pemasaran……….………... 40
3.7.2 Aspek Teknis dan Teknologi…………....………….. 41
3.7.3 Aspek Manajemen………...………... 41
3.7.4 Aspek Sumber Daya Manusia (SDM)……….... 42
3.7.5 Aspek Finansial………...……… 42
Metode Penilaian Investasi………... 43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profile Javatop Bakery……… 49
4.2 Hasil dan Pembahasan………. 49
Linda Pratiwi, 2014
Analisis studi kelayakan bisnis pada Jawatop Bakery di Kelurahan Pasteur,Kecamatan Sukajadi Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.2.1.1 Bauran Pemasaran 4P………. 49
4.2.1.2 Pengalaman Responden………... 50
4.2.1.3 Tanggapan Responden……… 56
4.2.1.4 Pembahasan Bauran Pemasaran……….. 69
4.2.1.5 Program Pemasaran………. 75
4.2.1.6 Penjualan Javatop Bakery………... 76
4.2.1.7 Persaingan di Masa Akan Datang………... 77
4.2.1.8 Hasil Analisis Aspek Pemasaran………. 78
4.2.2 Aspek Teknis dan Teknologis………. 78
4.2.2.1 Proses Pemilihan Teknologi untuk Produksi….. 78
4.2.2.2 Penentuan Kapasitas Produksi yang Optimal….. 80
4.2.2.3 Letak Usaha dan Layoutnya……… 81
4.2.2.4 Operasional Produksi……….. 83
4.2.2.5 Pengendalian Persediaan Bahan Baku………… 86
4.2.2.6 Hasil Analisis Aspek Teknis dan Teknologi…… 87
4.2.3 Aspek Manajemen………... 87
4.2.3.1 Pengorganisasian………. 87
4.2.3.2 Hasil Analisis Aspek Manajemen……… 88
4.2.4 Aspek Sumber Daya Manusia………. 89
4.2.4.1 Jumlah Karyawan dan Tugasnya……… 89
4.2.4.2 Produktivitas Kerja………. 90
4.2.4.3 Pola Upah/Gaji Karyawan……….. 90
4.2.4.4 Hasil Analisis Aspek Sumber Daya Manusia…. 91
4.2.5 Aspek Finansial……….. 92
a) Analisis Kas (Cash Flow)……….. 92
b) Analisis Penilaian Investasi……… 96
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan……….. 80
Linda Pratiwi, 2014
Analisis studi kelayakan bisnis pada Jawatop Bakery di Kelurahan Pasteur,Kecamatan Sukajadi Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA... 83
Linda Pratiwi, 2014
Analisis studi kelayakan bisnis pada Jawatop Bakery di Kelurahan Pasteur,Kecamatan Sukajadi Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Linda Pratiwi (1000190). Analisis Studi Kelayakan Bisnis Pada Javatop Bakery di Kelurahan Pasteur, Kecamatan Sukajadi, Bandung, dibawah bimbingan Prof. Dr. H. Eeng Ahman, MS. dan Sylvia Meilani, S.Pd., MM.
Pada saat melaksanakan suatu usaha pastilah ditemukan suatu hambatan atau kendala, tak terkecuali Javatop Bakery. Industri rumahan ini sebetulnya mempunyai potensi untuk dikembangkan, namun perlu dilandasi dengan ilmu Studi Kelayakan Bisnis agar bisa menghindari kegagalan dan mengurangi resiko yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran studi kelayakan bisnis pada Javatop Bakery yang ditinjau dari aspek internal perusahaan, yakni aspek pemasaran, aspek teknis dan teknologi, aspek manajemen, aspek sumber daya manusia, dan aspek finansial. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan analisis. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, studi dokumentasi, dan studi literature. Teknik analisis data melalui pendekatan kualitatif dan kuantitatif, data kualitatif dibutuhkan untuk aspek non finansial, dan kuantitatif dibutuhkan untuk aspek finansial dan aspek pemasaran melalui bantuan kalkulator, komputer program Microsoft Excel dan SPSS.
Berdasarkan hasil penelitian dari aspek pemasaran serta aspek teknis dan teknologis usaha Javatop Bakery layak untuk dijalankan, sedangkan dari aspek manajemen dan aspek sumber daya manusia masih terbilang sederhana, diperlukan peningkatan sistem manajerial untuk kelangsungan usaha dalam waktu panjang. Hasil analisis aspek finansial melalui metode penilaian investasi dikatakan layak untuk dijalankan berdasarkan hasil perhitungan PP (Payback Period) 8,258 bulan, lebih singkat dari maksimum payback period-nya yaitu lima tahun. Nilai NPV (Net Present Value) = Rp 888.545.320 > 182.143.380. Hasil hitungan PI (Profitability Index) > 1, yaitu 5,878, dan nilai IRR (Internal Rate of Return) nya 143,6% > nilai bunga yang berlaku yakni 7,5%. Hasil analisis BEP (Break Even Point) usaha ini akan mengalami titik impas atau titik pulang pokok pada saat volume produksi dan penjualan 15.182 pcs per tahun atau dengan harga jual sebesar Rp 1.718,- per pcs.
Linda Pratiwi, 2014
Analisis studi kelayakan bisnis pada Jawatop Bakery di Kelurahan Pasteur,Kecamatan Sukajadi Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
Linda Pratiwi (1000190). Entrepreneur Business Feasibility Analysis in Javatop Bakery at Pasteur District, Sukajadi, Bandung, under the guidance of Prof. Dr. H. Eeng Ahman, MS. and Sylvia Meilani, S.Pd., MM.
In implementing a business certainly found some problems or constraint, the one is Javatop Bakery. This home industry actually has a potential for expansion, but need based entrepreneur business feasibility analysis in order to avoid a failed and less a risk that maybe happen in the future. The purpose of this research is to knows feasibility analysis in Javatop Bakery pass through observation from internal business aspect that are marketing aspect, technical and technological aspect, management aspect, humanity aspect, and financial aspect.
This research use descriptive and analysis method. Collection data method pass through observation, interview, study documentation, and study literature. Data analysis technic with qualitative and quantitative, qualitative data needed for non financial aspect, and quantitative needed for financial aspect and marketing aspect with assisted calculator, computer program that are Microsoft Excel and SPSS.
Based result of this research from marketing aspect and technical & technological aspect, Javatop Bakery proper to continue, but from management aspect and humanity aspect this business is too simple, needed managerial system raising to wolk on the business for a long time. Analysis result from financial aspect with investment value method is prospering to continue based Payback Period (PP) method is 8,258 months, more brief from payback period method that is five years. Net Present Value (NPV) = Rp 888.545.320 > 182.143.380. Profitability Index (PI) result > 1, that is 5,878 and value of Internal Rate of Return (IRR) 143,6% > rate value be valid that is 7,5%. From value of Break Even Point (BEP) analysis, this business will experience even point when production volume and sales 15.182 pcs per year or with the price Rp 1.718,- per pcs.
Linda Pratiwi, 2014
Analisis studi kelayakan bisnis pada Jawatop Bakery di Kelurahan Pasteur,Kecamatan Sukajadi Bandung
Linda Pratiwi, 2014
Analisis studi kelayakan bisnis pada Jawatop Bakery di Kelurahan Pasteur,Kecamatan Sukajadi Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kepariwisataan di Indonesia kini telah tumbuh dan berkembang menjadi
salah satu sumber pendapatan negara karena kekayaan Indonesia dalam dunia
wisata sangat melimpah sehingga menjadi daya tarik wisatawan, baik wisatawan
lokal maupun wisatawan asing. Melalui sektor pariwisata yang dimiliki oleh
Indonesia diharapkan dapat membantu menaikkan pendapatan daerah dan juga
membantu perekonomian masyarakat, salah satunya dengan bertambahnya
lapangan pekerjaan. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No.10
Tahun 2009, pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung
berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha,
pemerintah, dan pemerintah daerah. Adapun tujuan kepariwisataan yang sesuai
dengan latar belakang diatas, tertulis dalam Bab II pasal 4 UU. No 10 Tahun
2009 yakni meningkatkan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, mengatasi pengangguran, dan sebagainya.
Kegiatan wisata tentu tidak terlepas dari kebutuhan makan dan minum,
Kota Bandung adalah kota yang terkenal dengan wisata kulinernya yang
beragam. Usaha di bidang kuliner merupakan salah satu usaha yang
menggiurkan bagi para pelaku usaha. Para pelaku usaha berlomba-lomba agar
produk yang ditawarkan perusahaannya dapat bersaing di pasaran.
Seiring dengan pesatnya kemajuan kuliner di Indonesia khususnya di
Kota Bandung, bukan hanya industri makanan skala besar saja yang
berkembang, namun industri makanan skala kecil pun menjamur. Salah satu
industri makanan kecil yang berkembang di Kota Bandung yakni Javatop
Bakery. Javatop bakery merupakan industri rumahan yang dirintis oleh Bapak
2
Linda Pratiwi, 2014
Analisis studi kelayakan bisnis pada Jawatop Bakery di Kelurahan Pasteur,Kecamatan Sukajadi Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
adalah produk olahan berupa roti dan kue. Modal awal usaha ini tidaklah besar,
namun karena kegigihan Bapak Bobby, Javatop Bakery ini mampu bersaing di
pasaran dan mampu bertahan bahkan sampai saat ini sudah memasuki tahun ke
tujuh.
Pada saat melaksanakan suatu usaha pastilah ditemukan suatu hambatan
atau kendala, tak terkecuali Javatop Bakery. Menurut Husein Umar (2003:8)
studi kelayakan bisnis merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak
hanya menganalisis layak atau tidak layak bisnis dibangun, tetapi juga saat
dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang
maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan, misalnya rencana peluncuran
produk baru. Jika dinilai dari aspek-aspek yang terdapat pada studi kelayakan
bisnis, permasalahan yang dihadapi Javatop bakery ini adalah sebagai berikut:
1. Aspek Pemasaran
Pemasaran pada Javatop Bakery masih belum luas. Javatop bakery belum
mampu melebarkan sayap secara besar-besaran karena faktor kerjasama
dengan perusahaan lain pun masih belum maksimal.
2. Aspek Teknis dan Teknologi
Dari informasi yang didapat penulis, jumlah produksi Javatop Bakery
menunjukkan bahwa usaha ini cenderung konstan, meskipun adanya
kenaikan produksi hampir dua kali lipat pada tahun 2012, tetapi pada
tahun 2013 terdapat kelesuan pasar untuk produksi roti Javatop Bakery.
Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 1.1
Jumlah Produksi dan Penjualan per Tahun Javatop Bakery
Tahun
Jumlah Produksi
Jumlah
3
Linda Pratiwi, 2014
Analisis studi kelayakan bisnis pada Jawatop Bakery di Kelurahan Pasteur,Kecamatan Sukajadi Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2009 80.000 - 79.452 - 548 -
2010 95.500 - 95.102 - 398 -
2011 85.600 - 85.215 - 385 -
2012 171.000 - 170.430 - 570 -
2013 65.800 152.400 65.383 151.200 417 1.200
Sumber : Data diolah, 2014.
Dari tabel diatas dapat dilihat jumlah produksi, jumlah penjualan dan
jumlah sisa produk dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Pada tahun 2009
sampai dengan tahun 2012, Javatop Bakery masih fokus dengan hanya
memproduksi roti dalam berbagai varian rasa. Dapat dilihat pada tabel diatas
bahwa pada tahun 2012 Javatop masih hanya memproduksi roti dan permintaan
pasar sudah mulai melonjak pesat jika dibandingkan dengan periode
sebelumnya. Pada tahun 2013 Javatop mengurangi produksi rotinya karena
permintaan pasar sudah mulai menurun, dan pada tahun inilah Javatop Bakery
mulai memproduksi mini roll cake atau bolu gulung mini sebagai produk
andalannya. Berikut adalah tabel rincian per bulan setelah adanya produksi bolu
gulung mini pada tahun 2013.
Tabel 1.2
Volume Produksi dan Penjualan per Bulan Javatop Bakery Pada Tahun 2013
Bulan
Rata-Rata Produksi
Rata-Rata
Penjualan Sisa Barang
4
Linda Pratiwi, 2014
Analisis studi kelayakan bisnis pada Jawatop Bakery di Kelurahan Pasteur,Kecamatan Sukajadi Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Juli 4200 12.700 4169 12.580 31 120
Agustus 5600 12.700 5560 12.700 40 0
September 5600 12.700 5566 12.628 34 72
Oktober 5600 12.700 5564 12.580 36 120
November 5800 12.700 5772 12.580 28 120
Desember 6900 12.700 6860 12.604 40 96
TOTAL 65800 152.400 65.383 151.200 417 1200 Sumber : Data diolah, 2014
Dapat dilihat dari tabel diatas bahwa jumlah produksi Javatop
Bakery cenderung konstan pada setiap bulannya di tahun 2013, dan masih
terdapat produk yang tidak terjual dipasaran baik roti maupun bolu gulung
mini.
3. Aspek Manajemen dan Aspek Sumber Daya Manusia
Pengelolaan pada Javatop Bakery mulai dari proses produksi sampai ke
pemasaran hanya dilakukan oleh satu orang, yakni oleh
owner/pengembang itu sendiri, Bapak Bobby Nugroho. Meskipun industri
ini telah memiliki 3 orang karyawan, sebagian besar kegiatan usaha masih
ditangani oleh owner. Penulis menilai ini adalah suatu masalah karena
sebaiknya suatu usaha mempunyai struktur organisasi yang jelas dan
spesifik sehingga masing-masing pegawai bisa lebih fokus dalam
menjalankan tugasnya.
4. Aspek Finansial
Keuntungan belum dapat dicapai secara optimal karena produknya ada
yang tidak terjual di pasaran.
Dari permasalahan yang telah dikemukakan tadi, bisa dilihat industri
rumahan Javatop Bakery ini sebenarnya mempunyai potensi untuk
dikembangkan. Beberapa asumsi pengembangan usaha yang mungkin akan
5
Linda Pratiwi, 2014
Analisis studi kelayakan bisnis pada Jawatop Bakery di Kelurahan Pasteur,Kecamatan Sukajadi Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kelayakan Bisnis agar bisa menghindari kegagalan atau mengurangi resiko yang
mungkin terjadi di masa yang akan datang.
Dengan melihat latar belakang yang telah dijabarkan diatas, maka
penulis mencoba mengkaji dan merumuskan penelitian ini dengan judul
6
Linda Pratiwi, 2014
Analisis studi kelayakan bisnis pada Jawatop Bakery di Kelurahan Pasteur,Kecamatan Sukajadi Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1.2 Rumusan Masalah
Dalam studi kelayakan bisnis dibutuhkan penilaian dari berbagai aspek.
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:
1. Bagaimana gambaran aspek pemasaran pada Javatop Bakery ?
2. Bagaimana gambaran aspek teknis dan teknologi pada Javatop Bakery ?
3. Bagaimana gambaran aspek manajemen pada Javatop Bakery ?
4. Bagaimana gambaran aspek Sumber Daya Manusia pada Javatop Bakery ?
5. Bagaimana gambaran aspek finansial pada Javatop Bakery ?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang sudah penulis rumuskan, maka tujuan
penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui gambaran aspek pemasaran pada Javatop Bakery.
2. Untuk mengetahui gambaran aspek teknis dan teknologi pada Javatop
Bakery.
3. Untuk mengetahui gambaran aspek manajemen pada Javatop Bakery.
4. Untuk mengetahui gambaran aspek Sumber Daya Manusia pada Javatop
Bakery.
5. Untuk mengetahui gambaran aspek finansial pada Javatop Bakery.
1.4 Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini adalah :
1. Kegunaan ilmiah
Dengan penelitian ini penulis berharap dapat memberikan manfaat untuk
pengembangan ilmu studi kelayakan bisnis khususnya dalam aspek
internal perusahaan yakni aspek pemasaran, aspek teknis dan teknologi,
7
Linda Pratiwi, 2014
Analisis studi kelayakan bisnis pada Jawatop Bakery di Kelurahan Pasteur,Kecamatan Sukajadi Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Selain itu penulis berharap penelitian ini dapat menjadi referensi yang
mudah dipahami dalam meneliti permasalahan yang sama dengan penulis.
2. Kegunaan Praktis
Hasil dari penelitian diharapkan dapat menjadi masukan positif yang
bermanfaat bagi pihak Javatop Bakery demi perbaikan dan dapat dijadikan
Linda Pratiwi, 2014
Analisis studi kelayakan bisnis pada Jawatop Bakery di Kelurahan Pasteur,Kecamatan Sukajadi Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Objek dan Subjek Penelitian
Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat
dipisahkan dari suatu penelitian. Menurut Moh. Nazir, Ph. D (2005:44) suatu
penelitian yang dilakukan secara berurutan dengan alat dan prosedur maka
itulah yang disebut metode penelitian. Menurut Suharsimi Arikunto (2000:29),
objek penelitian adalah variabel penelitian yaitu suatu yang merupakan inti dari
problematika penelitian. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah aspek
internal perusahaan yakni aspek pemasaran, aspek teknis dan teknologi, aspek
manajemen, aspek Sumber Daya Manusia (SDM), serta aspek finansial. Dengan
subjek penelitian seluruh produk, alat produksi, bauran pemasaran, laporan
keuangan dan Sumber Daya Manusia (SDM) Javatop Bakery.
3.2 Metode Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan metoda deskriptif
dan analisis, yaitu metode yang menggambarkan keadaan yang sebenarnya
berdasarkan fakta-fakta atau kejadian-kejadian dan data-data yang ada,
kemudian data tersebut diolah, dianalisis dan diproses lebih lanjut dengan dasar
teori-teori yang dipelajari dan dijadikan sebagai bahan penelitian dan
pembahasan sehingga pada akhirnya menghasilkan suatu kesimpulan yang dapat
digunakan sebagai dasar untuk memberikan saran terbaik.
Menurut Sugiyono (2008:53), “Penelitian deskriptif adalah penelitian dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih
tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel yang lain”.
Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran
atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta,
33
Linda Pratiwi, 2014
Analisis studi kelayakan bisnis pada Jawatop Bakery di Kelurahan Pasteur,Kecamatan Sukajadi Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sedangkan kegiatan analisis dilakukan dengan menerapkan rumus-rumus
yang telah ditentukan pada data yang ada, dan untuk keperluan pengujian
tersebut diperlukan serangkaian langkah-langkah yang akan dimulai dari
operasionalisasi variabel hingga teknik pengumpulan data.
3.3 Operasionalisasi Variabel 3.3.1 Desain Variabel
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau obyek, yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain (Hatch dan Farhady, 1981) pada
Sugiyono (2010,38). Kerlinger (1973) menyatakan bahwa variabel adalah
kostruk (constructs) atau sifat yang akan dipelajari.
Dinamakan variabel karena ada variasinya sehingga dapat dikatakan
bahwa variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari
orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan
34
Linda Pratiwi, 2014
Analisis studi kelayakan bisnis pada Jawatop Bakery di Kelurahan Pasteur,Kecamatan Sukajadi Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.3.2 Operasionalisasi Variabel
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel Penelitian
Analisis Studi Kelayakan Bisnis Pada Javatop Bakery
No. Variabel Konsep Teoritis Konsep Empirik Konsep Analisis Skala
1. Aspek Produk Segala sesuatu yang
ditawarkan produsen dengan skala perbedaan semantik meliputi : - Cita rasa roti/bolu
gulung mini yang ditawarkan
- Penampilan roti/bolu gulung mini yang ditawarkan
- Aroma roti/bolu gulung mini yang ditawarkan
- Kebersihan roti/bolu gulung mini yang ditawarkan
- Kesegaran roti/bolu gulung mini yang ditawarkan
Interval
Harga Satuan moneter atau ukuran lainnya barang atau jasa (Kotler 2002:302)
- Tingkat daya tarik harga terhadap produk yang
Data diperoleh dari konsumen dan outlet dengan meliputi : - Keterjangkauan harga
yang ditawarkan - Keseuaian harga yang
35
Linda Pratiwi, 2014
Analisis studi kelayakan bisnis pada Jawatop Bakery di Kelurahan Pasteur,Kecamatan Sukajadi Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ditawarkan kegiatan jasa itu sendiri dan membujuk pasar
Kapasitas produksi
Javatop yang optimal Ordinal
Letak usaha Letak Usaha Javatop
Nominal
Persediaan bahan Bahan baku
Sumber bahan baku
36
Linda Pratiwi, 2014
Analisis studi kelayakan bisnis pada Jawatop Bakery di Kelurahan Pasteur,Kecamatan Sukajadi Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Aspek
Pengorganisasian Bentuk struktur organisasi Javatop sebuah tim yang efektif, pertimbangan harus diadakan, bukan hanya pada keahlian teknis para manajer atau anggota tim semata, tetapi juga pada peranan penting mereka dan
Pola gaji/upah Pola gaji/upah karyawan Javatop
37
Linda Pratiwi, 2014
Analisis studi kelayakan bisnis pada Jawatop Bakery di Kelurahan Pasteur,Kecamatan Sukajadi Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5. Aspek yang layak dan mampu memenuhi kewajiban finansialnya (Husein Umar, 2003)
Kriteria Investasi 1. Payback Period (PP) Layak : PP sekarang < umur ivestasi
38
Linda Pratiwi, 2014
Analisis studi kelayakan bisnis pada Jawatop Bakery di Kelurahan Pasteur,Kecamatan Sukajadi Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.4 Populasi dan Sampel
Pada penelitian ini menggunakan dua pendekatan yakni penelitian
kuantitatif dan penelitian kualitatif sehingga memiliki dua macam istilah
populasi dan sampel, penjelasannya sebagai berikut :
3.4.1 Populasi dan Sampel pada Penelitian Kuantitatif
Menurut Sugiyono (2012:215) dalam penelitian kuantitatif, populasi
diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda
alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada
obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang
dimiliki oleh subyek atau obyek itu.
Sedangkan sampel menurut Sugiyono (2010:81) adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi
besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi,
misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari
sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu
sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili).
3.4.2 Populasi dan Sampel pada Penelitian Kualitatif
Pada penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi
oleh Spradley yang dikutip oleh Sugiyono (2012:215) dinamakan “social
situation” atau situasi sosial yang terdiri atas tiga elemen yaitu : tempat
(place), pelaku (actors), dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara
sinergis. Sehingga dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan populasi,
karena penelitian ini berangkat dari kasus tertentu yang ada pada situasi sosial
39
Linda Pratiwi, 2014
Analisis studi kelayakan bisnis pada Jawatop Bakery di Kelurahan Pasteur,Kecamatan Sukajadi Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang terdapat pada Javatop Bakery. Sampel dalam penelitian kualitatif bukan
dinamakan responden, namun sebagai narasumber, partisipan, informan,
teman, dan guru dalam penelitian.
Pada penelitian kualitatif, peneliti memasuki situasi sosial tertentu,
melakukan observasi dan wawancara kepada orang-orang yang dipandang tahu
tentang situasi sosial ini. Dalam penelitian ini, situasi sosial tersebut merupakan
situasi sosial yang terbentuk melalui analisis studi kelayakan bisnis dalam aspek
internal perusahaan, yakni aspek pemasaran, aspek teknis dan teknologi, aspek
manajemen, aspek sumber daya manusia, dan aspek finansial pada Javatop
Bakery.
Penentuan sumber data wawancara oleh penulis dilakukan secara
purposive, yaitu dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tertentu. Dalam
penelitian ini yang diwawancarai adalah pemilik langsung dari Javatop Bakery
yaitu Bapak Bobby Nugroho.
Hasil penelitian tidak akan digeneralisasikan pada populasi karena
pengambilan sampel tidak diambil secara random. Hasil penelitian kualitatif
hanya berlaku untuk kasus situasi sosial tersebut. Hasil penelitian akan dapat
diterapkan pada situasi sosial lain apabila situasi sosial tersebut memiliki
kesamaan atau kemiripan dengan situasi sosial yang diteliti.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Alat dan pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Observasi
Marshall (1995) yang dikutip oleh Sugiyono (2012:226) menyatakan
bahwa “trough observation, the researcher learn about behavior and
the meaning attached to chose behavior” yang maksudnya adalah
melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku dan makna dari
40
Linda Pratiwi, 2014
Analisis studi kelayakan bisnis pada Jawatop Bakery di Kelurahan Pasteur,Kecamatan Sukajadi Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam penelitian ini penulis akan melakukan pengamatan secara
langsung, melihat, mendengar, meninjau dan mencatat segala sesuatu
41
Linda Pratiwi, 2014
Analisis studi kelayakan bisnis pada Jawatop Bakery di Kelurahan Pasteur,Kecamatan Sukajadi Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Wawancara/interview
Esterberg (2002) yang dikutip oleh Sugiyono (2012:231)
mendefinisikan interview sebagai “a meeting of two persons to
exchange information and idea through questions and responses,
resulting in communication and joint construction of meaning about a
particular topic” yang artinya wawancara merupakan pertemuan dua
orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga
dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.
Dalam penelitian ini penulis melakukan tanya jawab secara langsung
dalam rangka pengumpulan data kepada pemilik perusahaan Javatop
Bakery.
3. Kuisioner (Angket)
Menurut sugiyono (2010:142) Kuisioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya.
4. Studi Dokumentasi
Menurut Sugiyono (2012:240) dokumen merupakan catatan peristiwa
yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau
karya-karya monumental dari seseorang. Hasil penelitian dari
observasi akan lebih dipercaya jika didukung dengan data-data lain,
salah satunya adalah dengan dokumentasi.
Dalam penelitian ini penulis akan mengadakan studi atas
dokumen-dokumen seperti foto dan video yang dijadikan sebagai data penelitian.
5. Studi Literatur
Usaha penelaahan terhadap sesuatu yang berhubungan dengan objek
penelitian. Data di dapat melalui teori-teori yang sudah teruji
42
Linda Pratiwi, 2014
Analisis studi kelayakan bisnis pada Jawatop Bakery di Kelurahan Pasteur,Kecamatan Sukajadi Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
buku-buku atau tulisan ilmiah yang ada kaitannya dengan penelitian
ini.
3.6 Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data yang
dibutuhkan di Javatop Bakery, sebuah home industry yang berlokasi di Jl.
Boscha III No. 72 Bandung 40161. Javatop Bakery ini dirintis oleh Bapak
Bobby Nugroho sejak 1 November 2007 sampai sekarang. Pada awalnya
industri ini hanya memproduksi roti dalam berbagai rasa dan bentuk, namun
seiring berjalannya waktu pemiliknya memiliki ide baru untuk meluncurkan
produk lain dalam usahanya yakni bolu gulung mini. Penulis memilih lokasi
penelitian ditempat ini karena Javatop Bakery merupakan sebuah industri
rumahan yang mempunyai potensi untuk dikembangkan.
3.7 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Dalam penelitian kualitatif segala sesuatu
yang akan dicari dari obyek penelitian belum jelas dan pasti masalahnya,
sumber datanya, hasil yang diharapkan semuanya belum jelas. Rancangan
penelitian masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti
memasuki obyek penelitian. Analisis data kualitatif dilakukan untuk mengetahui
bagaimana karakteristik perusahaan Javatop Bakery tersebut yang disajikan
pada aspek-aspek non finansial dalam bentuk uraian deskriptif, tabel, bagan,
ataupun gambar untuk mempermudah pemahaman. Data kuantitatif dilakukan
untuk mengetahui keadaan perusahaan Javatop Bakery dalam pemasaran
pengukuran kepuasan konsumen dan aspek finansial seperti PP (Payback
Period), IRR (Internal Rate of Return), NPV (Net Present Value), PI
(Profitability Index), dan BEP (Break Even Point). Pengolahan data kuantitatif
dilakukan dengan bantuan kalkulator, komputer program Microsoft Excel dan
43
Linda Pratiwi, 2014
Analisis studi kelayakan bisnis pada Jawatop Bakery di Kelurahan Pasteur,Kecamatan Sukajadi Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.7.1 Aspek Pemasaran
Menurut Husein Umar, pemasaran adalah kegiatan perusahaan yang
bertujuan menjual barang/jasa yang diproduksi perusahaan ke pasar.
Pemasaran adalah kegiatan perusahaan yang bertujuan menjual barang/jasa
yang diproduksi perusahaan ke pasar. Oleh karena itu, aspek ini bertanggung
jawab dalam menentukan ciri-ciri pasar yang akan dipilih. Analisis kelayakan
dari aspek ini yang utama adalah dalam hal :
a. Penentuan segmen, target, dan posisi produk pada pasarnya.
b. Kajian untuk mengetahui konsumen potensial, seperti perihal sikap,
perilaku, serta kepuasan mereka atas produk.
c. Menentukan strategi, kebijakan, dan program pemasaran yang akan
dilaksanakan.
3.7.2 Aspek Teknis dan Teknologi
Studi aspek teknis dan teknologi akan mengungkapkan kebutuhan apa
yang diperlukan dan bagaimana secara teknis proses produksi akan
dilaksanakan. Tujuan studi aspek ini adalah untuk meyakini apakah secara
teknis dan pilihan teknologi, rencana bisnis dapat dilaksanakan secara layak
atau tidak layak, baik pada saat pembangunan proyek atau operasional secara
rutin.
Yang dipaparkan studi aspek teknik dan teknologi, yaitu :
- Penentuan strategi produksi, dan perencanaan produk.
- Proses pemilihan teknologi untuk produksi.
- Penentuan kapasitas produksi yang optimal.
- Letak pabrik dan layout-nya, dan letak usaha dan layout-nya.
- Rencana operasional dalam hal jumlah produksi.
- Rencana pengendalian persediaan bahan baku dan barang jadi.
- Pengawasan kualitas produk, baik dalam bentuk barang ataupun
jasa.
44
Linda Pratiwi, 2014
Analisis studi kelayakan bisnis pada Jawatop Bakery di Kelurahan Pasteur,Kecamatan Sukajadi Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Banyak terjadi bahwa proyek-proyek bisnis gagal dibangun maupun
dioperasionalkan bukan disebabkan karena aspek lain, tetapi karena lemahnya
manajemen. Di dalam pembangunan proyek bisnis, telaah manajemennya
antara lain menyusun rencana kerja, siapa saja yang terlibat, bagaimana
mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan proyek dengan
sebaik-baiknya. Sedangkan untuk telaah operasionalnya, antara lain menentukan
secara efektif dan efisien mengenai bentuk badan usaha, jenis-jenis pekerjaan,
struktur organisasi serta pengadaan tenaga kerja yang dibutuhkan.
3.7.4 Aspek Sumber Daya Manusia (SDM)
Aspek sumber daya manusia merupakan aspek penting yang perlu
dianalisis. Aspek SDM dibagi ke dalam dua bagian. Pertama : peran SDM
dalam pembangunan proyek bisnis. Kedua : peran mereka dalam operasional
rutin bisnis setelah selesai dibangun. Dalam hal operasional rutin bisnis,
tenaga SDM yang dibutuhkan akan disesuaikan dengan keahlian mereka
dalam menjalankan roda perusahaan. Lama mereka bekerja di perusahaan,
pola gajih/upah yang akan mereka terima, cara bekerja dan sebagainya akan
berbeda dengan mereka yang bekerja saat pembangunan proyek. Oleh karena
prinsip SDM adalah sebagai partner pengusaha, maka pola manajemen SDM
mulai dari perencanaan kebutuhan SDM sampai dengan pemutusan hubungan
kerja hendaknya berdampak positif pula pada aspek sosial.
Yang dipaparkan dalam aspek Sumber Daya Manusia adalah :
- Analisis jumlah karyawan yang dibutuhkan.
- Penentuan deskripsi pekerjaan.
- Kebijakan rekrutmen-seleksi-orientasi
- Produktivitas kerja,
- Program pelatihan dan pengembangan,
- Penentuan prestasi kerja dan kompensasi,
- Perencanaan karier,
45
Linda Pratiwi, 2014
Analisis studi kelayakan bisnis pada Jawatop Bakery di Kelurahan Pasteur,Kecamatan Sukajadi Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu - Mekanisme PHK
3.7.5 Aspek Finansial
Dari sisi keuangan, proyek bisnis dikatakan sehat apabila dapat
memberikan keuntungan yang layak dan mampu memenuhi kewajiban
finansialnya. Dalam SKB, kegiatan studi aspek keuangan dilakukan setelah
aspek lain selesai dilaksanakan. Kegiatan pada aspek keuangan (finansial) ini
antara lain adalah penghitungan perkiraan jumlah dana yang diperlukan untuk
keperluan modal kerja awal dan untuk pengadaan harta tetap proyek. Juga,
dipelajari mengenai struktur pembiayaan bagaimana yang paling
menguntungkan dengan menentukan berapa dana yang harus disiapkan lewat
pinjaman dari pihak lain dan berapa dana dari modal sendiri. Pembuatan hasil
analisis keuangan akan digunakan untuk mengkomunikasikan keadaan
rencana keuangan dengan pihak yang berkepentingan.
Yang dipaparkan dalam aspek ini adalah :
- Kebutuhan dana serta sumbernya.
- Penentuan kebijakan aliran kas.
- Kajian mengenai biaya modal.
- Analisis sensitivitasnya.
- Penilaian rencana bisnis melalui metode PI, NPV, IRR, PP, dan BEP.
- Penentuan leasing atau beli terhadap aktiva tetap.
- Proses pemilihan prioritas bisnis.
Metode Penilaian Investasi
Hasil perhitungan kriteria investasi merupakan indikator dari modal
yang diinvestasikan, yaitu perbandingan antara total benefit yang diterima
dengan total biaya yang dikeluarkan dalam bentuk present value selama
ekonomis proyek.
Apabila hasil perhitungan telah menunjukkan feasible (layak),
46
Linda Pratiwi, 2014
Analisis studi kelayakan bisnis pada Jawatop Bakery di Kelurahan Pasteur,Kecamatan Sukajadi Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
karena faktor-faktor uncontrollable seperti banjir, gempa bumi, perubahan
peraturan pemerintah, disamping data yang digunakan tidak relevan.
Kriteria investasi yang digunakan dalam analisis ini adalah :
1. Metode Payback Period (PP)
Menurut Husein Umar (2003), Payback Period adalah suatu periode yang
diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi (initial cash
investment) dengan menggunakan aliran kas, dengan kata lain payback
period merupakan rasio antara initial cash investment dengan cash inflow
-nya yang hasil-nya merupakan satuan waktu. Selanjut-nya nilai rasio ini
dibandingkan dengan maximum payback period yang dapat diterima.
Rumus :
Kriteria penilaian :
Jika payback period lebih pendek waktunya dari maksimum
payback period-nya maka usulan investasi dapat diterima.
2. Metode Internal Rate of Return (IRR)
Metode ini digunakan untuk mencari tingkat bunga yang menyamakan
nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan di masa datang, atau
penerimaan kas, dengan mengeluarkan investasi awal. Rumus yang
dipakai seperti di bawah ini :
Rumus :
∑
Keterangan :
- t = tahun ke
47
Linda Pratiwi, 2014
Analisis studi kelayakan bisnis pada Jawatop Bakery di Kelurahan Pasteur,Kecamatan Sukajadi Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu - = nilai investasi awal
- CF = arus kas bersih
- IRR = tingkat bunga yang dicari harganya
Nilai IRR dapat dicari misalnya dengan coba-coba (trial and
error). Caranya, hitung nilai sekarang dari arus kas dari suatu investasi
dengan menggunakan suku bunga yang wajar, misalnya 10 persen, lalu
bandingkan dengan biaya investasi, jika nilai investasi lebih kecil, maka
dicoba lagi dengan suku bunga yang lebih tinggi demikian seterusnya
sampai biaya investasi menjadi sama besar. Sebaliknya, dengan suku
bunga wajar tadi nilai investasi lebih besar, maka coba lagi dengan suku
bunga yang lebih rendah sampai mendapatkan nilai investasi yang sama
besar dengan nilai sekarang.
Kriteria Penilaian :
Jika IRR yang didapat ternyata lebih besar dari rate of return yang
ditentukan maka investasi dapat diterima.
Rumus IRR untuk interpolasi ialah:
IRR =
-
x -
Keterangan :
- = tingkat bunga ke 1
- = tingkat bunga ke 2
- = NPV ke 1
- = NPV ke 2
3. Metode Net Present Value
Menurut Husein Umar (2003), Net Present Value yaitu selisih antara
Present Value dari investasi dengan nilai sekarang dari
48
Linda Pratiwi, 2014
Analisis studi kelayakan bisnis pada Jawatop Bakery di Kelurahan Pasteur,Kecamatan Sukajadi Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
di masa yang akan datang. Untuk menghitung nilai sekarang perlu
ditentukan tingkat bunga yang relevan.
Rumus :
∑
Keterangan :
- CFt = aliran kas pertaruhan pada periode t
- Io = investasi awal pada tahun 0
- K = suku bunga (discount rate)
Kriteria penilaian :
- Jika NPV > 0, maka usulan proyek diterima
- Jika NPV < 0, maka usulan proyek ditolak
- Jika NPV = 0, nilai perusahaan tetap walau usulan proyek
diterima ataupun ditolak.
4. Metode Profitability Index (PI)
Pemakaian metode profitability index (PI) ini caranya adalah dengan
menghitung melalui perbandingan antara nilai sekarang (present value)
dari rencana penerimaan-penerimaan kas bersih di masa yang akan datang
dengan nilai sekarang (present value) dari investasi yang telah
dilaksanakan. Jadi provitability index dapat dihitung dengan
membandingkan antara PV kas masuk dengan PV kas keluar.
Rumus :
Kriteria Penilaian :
49
Linda Pratiwi, 2014
Analisis studi kelayakan bisnis pada Jawatop Bakery di Kelurahan Pasteur,Kecamatan Sukajadi Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
- Jika PI < 1, maka usulan proyek tidak menguntungkan.
Kriteria ini erat hubungannya dengan kriteria NPV, dimana jika NPV
suatu proyek dikatakan layak (NPV > 0) maka menurut kriteria PI juga
layak (PI > 1) karena keduanya menggunakan variabel yang sama.
5. Titik Pulang Pokok (Break Event Point)
Analisis pulang pokok adalah suatu alat analisis yang digunakan untuk
megetahui hubungan antar beberapa variabel di dalam kegiatan
perusahaan, seperti luas produksi atau tingkat produksi yang dilaksanakan,
biaya yang dikeluarkan, serta pendapatan yang diterima perusahaan dari
kegiatannya. Pendapatan perusahaan merupakan penerimaan yang
dihasilkan dari kegiatan perusahaan sedangkan biaya operasinya
merupakan pengeluaran yang juga karena kegiatan perusahaan. Biaya
operasi ini terbagi atas tiga bagian, yaitu biaya tetap, biaya variabel, dan
biaya semi-variabel.
Penjelasan singkat dari macam biaya ini secara ringkas dijelaskan
dibawah ini.
a. Biaya Tetap. Biaya tetap merupakan biaya yang jumlahnya tetap, tidak tergantung kepada perubahan tingkat kegiatan dalam
menghasilkan keluaran atau produk di dalam interval tertentu. Biaya
dikatakan tetap dilihat dari besarnya jumlah biaya bukannya biaya per
unit.
b. Biaya Variabel. Biaya ini merupakan biaya yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perberubah-ubahan tingkat produksi. Titik berat dari biaya
variabel ini adalah jumlah dari biaya variabel tersebut dan bukan
besarnya biaya variabel per unit. Ada beberapa macam biaya variabel,
diantaranya adalah biaya variabel proporsional. Biaya variabel ini
merupakan biaya di mana jumlah biaya sebanding dengan tingkat
50
Linda Pratiwi, 2014
Analisis studi kelayakan bisnis pada Jawatop Bakery di Kelurahan Pasteur,Kecamatan Sukajadi Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Biaya Semi-Variabel. Biaya ini merupakan biaya yang di dalamnya terkandung biaya tetap dan biaya variabel sekaligus. Untuk
mempermudah analisisnya, pada umumnya biaya jenis ini dipisah dulu
antara yang berjenis biaya variabel dan biaya tetap. Metode pemisahan
biaya semi-variabel ini ada beberapa macam di antaranya dengan
metode Kuadrat Terkecil (Least Square).
Seperti diketahui bahwa regresi linier mempunyai persamaan sebagai
berikut :
Y = a + b X
Persamaan ini dapat dimanfaatkan untuk melakukan analisis pulang
pokok dengan terlebih dahulu menentukan peran dari tiap-tiap variabel dan
kostantanya seperti di bawah ini.
Y = jumlah biaya semi variabel
a = jumlah biaya tetap
b = biaya variabel per unit
X = luas produksi (tingkat produksi)
Keadaan Pulang Pokok menurut Husein Umar (2003:203)
merupakan keadaan dimana penerimaan pendapatan perusahaan (total
revenue) yang disingkat TR adalah sama dengan biaya yang
ditanggungnya (total cost) yang disingkat TC. TR merupakan perkalian
antara jumlah unit barang terjual dengan harga satuaannya, sedangkan TC
merupakan penjumlahan dari biaya tetap dan biaya variabelnya, sehingga
rumus pulang pokok dapat ditulis dalam bentuk persamaan berikut:
TR = TC atau Q . P = a + b . X
Dimana : Q = tingkat produksi (unit)
51
Linda Pratiwi, 2014
Analisis studi kelayakan bisnis pada Jawatop Bakery di Kelurahan Pasteur,Kecamatan Sukajadi Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a = biaya tetap
b = biaya variabel
Jika dianalisis lebih lanjut dalam rangka mencari jumlah yang diproduksi
untuk mencapai titik impas, turunan persamaan di atas dapat dilanjutkan
menjadi:
Q . P = a + b . X
Q. P – b . X = a
X (P – b) = a
X =
Dengan demikian untuk mencari jumlah yang diproduksi agar mencapai
titik impas adalah :
X =
Jika yang akan dicari adalah total harga agar mencapai titik impas, maka
rumus di atas diubah:
Linda Pratiwi, 2014
Analisis studi kelayakan bisnis pada Jawatop Bakery di Kelurahan Pasteur,Kecamatan Sukajadi Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil analisis aspek pemasaran pada Javatop Bakery, dapat
disimpulkan bahwa usaha ini layak untuk dijalankan karena memiliki siasat
untuk menangani masalah kelesuan penjualan roti yang terjadi dengan
meluncurkan produk baru yakni bolu gulung mini, sehingga usaha ini akan
terus berjalan tanpa mengalami kerugian yang sangat besar karena
permintaan pasar akan produk roti mengalami kelesuan. Selain itu,
meskipun Javatop Bakery belum mempunyai teknik khusus dalam
mempromosikan produknya dan belum memiliki outlet sendiri, tetapi usaha
ini mampu bekerja sama dengan usaha-usaha lain dalam menjual produknya
sehingga produknya dapat dikenal di pasaran.
2. Hasil analisis aspek teknis dan teknologi pada Javatop Bakery dikatakan
layak untuk dijalankan, karena dalam produksinya pihak Javatop
menjalankan segala langkah atau SOP (Standar Operasional Prosedur)
dengan baik, hal ini dikarenakan pemilik usaha dari Javatop Bakery terjun
langsung dalam kegiatan produksi sehingga pengawasan akan kualitas
produk menjadi lebih terpantau. Dari segi letak usaha, Jl. Boscha ini cukup
strategis dalam menjalankan usaha, dekat dengan pusat perbelanjaan dan
fasilitas umum lainnya, mudah mendapatkan sumber daya air dan listrik.
Selain itu, produk Javatop Bakery sudah memiliki jaminan mutu dari pihak
Dinas Kesehatan, dengan kata lain produknya sudah layak dalam mutu
kesehatan baik dari segi bahan baku, peralatan dan segi tempat produksi.
3. Hasil pengamatan aspek manajemen pada Javatop Bakery dapat disimpulkan
bahwa sistem manajemen pada usaha ini masih terbilang sederhana karena
Javatop Bakery masih tergolong dalam usaha kecil. Meskipun usaha ini
105
Linda Pratiwi, 2014
Analisis studi kelayakan bisnis pada Jawatop Bakery di Kelurahan Pasteur,Kecamatan Sukajadi Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
manajerialnya dapat dikatakan kurang baik atau kurang layak bagi jalannya
usaha untuk jangka waktu panjang, karena hampir seluruh proses produksi
hanya ditangani satu orang saja yakni pemilik usaha, Bapak Bobby
Nugroho. Tiga orang karyawan dalam usaha ini hanya berperan sedikit
dalam proses produksi, dapat dikatakan hanya pemilik usaha saja yang
mampu mengerjakan kegiatan produksi roti dan bolu gulung Javatop
Bakery, sebaiknya suatu manajemen yang baik dapat memperhitungkan
kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi pada usaha di masa yang akan
datang.
4. Analisis aspek sumber daya manusia pada Javatop Bakery sudah cukup
layak, maksudnya tidak terdapat kesulitan atau kekurangan sumber daya
manusia. Dapat dilihat dari produktivitas kerjanya, output dibandingkan
dengan input sebesar 1,898. Namun, terdapat kekurangan dalam hal
produksi seharusnya ada orang yang dipercaya selain pemilik untuk
menjalankan proses atau pembuatan produknya sehingga sistem kerja dalam
usaha ini lebih terbagi atau efisien.
5. Hasil analisis aspek finansial berdasarkan hitungan PP (Payback Period),
NPV (Net Present Value), PI (Profitability Index), IRR (Internal Rate of
Return), dan BEP (Break Even Point) usaha Javatop Bakery ini layak untuk
dijalankan karena nilai Payback Period-nya 8,258 bulan, lebih singkat dari
maksimum payback period-nya yaitu lima tahun. Nilai NPV = Rp
888.545.320 > 182.143.380. Hasil hitungan PI > 1, yaitu 5,878 dan nilai
IRR nya 143,6% > nilai bunga yang berlaku yakni 7,5% maka investasinya
layak untuk diteruskan. Hasil analisis BEP usaha ini akan mengalami titik
impas atau titik pulang pokok pada saat volume produksi dan penjualan
15.182 pcs per tahun atau dengan harga jual sebesar Rp 1.718,- per pcs.
106
Linda Pratiwi, 2014
Analisis studi kelayakan bisnis pada Jawatop Bakery di Kelurahan Pasteur,Kecamatan Sukajadi Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Javatop Bakery perlu meningkatkan pemasaran agar produknya lebih
dikenal lagi di pasaran, dengan cara menggunakan teknik-teknik pemasaran
yang belum pernah dilakukan seperti menyebar brosur, membuat iklan di
web atau internet dan menambah relasi atau kerjasama dengan usaha-usaha
lain. Selain meningkatkan pemasaran, Javatop Bakery pun sebaiknya mulai
menyusun program agar bisa memiliki outlet sendiri sehingga dapat
melancarkan proses pemasaran.
2. Pada aspek teknis dan teknologi kurang dicapai secara maksimal karena
kurangnya sumber daya manusia pada proses produksi sehingga kapasitas
produksi yang optimal tidak terpenuhi. Hal ini dapat disiasati perusahaan
dengan menambah karyawan dalam operasional produksi
sekurang-kurangnya satu orang lagi.
3. Pada sistem manajemen sebaiknya pihak Javatop lebih terbuka lagi dalam
mempersiapkan kemungkinan-kemungkinan yang bisa saja terjadi pada
masa yang akan datang dengan cara merekrut atau mempercayakan orang
lain selain pemilik dalam proses produksi pembuatan roti, bolu gulung mini
maupun produk tambahan lain dari Javatop Bakery sehingga jam kerja
produksi akan lebih efisien jika ditangani lebih dari satu orang.
4. Berdasarkan aspek finansial Javatop Bakery layak untuk dijalankan, namun
untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal sebaiknya Javatop Bakery
lebih bisa memperhitungkan berapa banyak produk yang harus diproduksi
sehingga produk yang tidak terjual dapat diminimalisir.
5. Demi kelancaran usaha untuk jangka waktu panjang Javatop Bakery
sebaiknya cepat memproses adanya cap halal dalam produk, karena dewasa
ini masyarakat lebih mementingkan produk yang berpredikat halal atau
terjamin halal dari MUI berhubung di Negara Indonesia mayoritas beragama
Islam. Dengan ini masyarakat akan lebih percaya akan kualitas Javatop
Linda Pratiwi, 2014
Analisis studi kelayakan bisnis pada Jawatop Bakery di Kelurahan Pasteur,Kecamatan Sukajadi Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Literatur :
Arikunto, Suharsimi. 2000. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta. Rineka Cipta.
Griffin, Ricky W. Dan Ebert, Ronald J. 2006. Business (eight ed.). Jakarta: Erlangga
Ibrahim, Yacob. 2009. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Johan, Suwinto. 2011. Studi Kelayakan Pengembangan Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Jumingan. 2009. Studi Kelayakan Bisnis Teori dan & Pembuatan Proposal Kelayakan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.
Sihite, Richard. 2000. Tourism Industry. Surabaya. SIC
Subagdjo, Adjab. (2007). Manajemen Pengolahan Kue & Roti. Yogyakarta : Graha Ilmu
Sugiyono. 2008. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV Alfabeta.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV Alfabeta.
108
Linda Pratiwi, 2014
Analisis studi kelayakan bisnis pada Jawatop Bakery di Kelurahan Pasteur,Kecamatan Sukajadi Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Skripsi :
Emawati S.E (2007). “Analisis Kelayakan Finansial Industri Tahu (Studi Kasus: Usaha Dagang Tahu Bintaro, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten)”. UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Ersan Dwi Putera S.Par (2013). “Analisis Kelayakan Bisnis Pengusaha Keripik
Singkong Pikset Rende Cikalong Wetan di Desa Rende, Kecamatan
Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat”. Universitas Pendidikan
Indonesia.
Nidian Leviana S.Par (2013). “Evaluasi Kelayakan Bisnis Restoran Kambing Bakar Cairo Cabang Kopo Sayati Bandung Ditinjau dari Aspek
Pemasaran”. Universitas Pendidikan Indonesia.
Sintya Ariesta Ramadhanti S.Par (2014). “Evaluasi Kelayakan Bisnis Surabi
Berbasis Aspek Pemasaran dan Aspek Finansial pada Warung Colenak &
Surabi Dago Kota Bandung”. Universitas Pendidikan Indonesia.
Website
[Bank Indonesia] Definisi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/C7402D01.../UU20Tahun2008UMKM