• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA JAVATOP BAKERY DI KELURAHAN PASTEUR, KECAMATAN SUKAJADI, BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA JAVATOP BAKERY DI KELURAHAN PASTEUR, KECAMATAN SUKAJADI, BANDUNG."

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

No. Daftar FPIPS : 2082/UN.40.2.S.3/PL/2014

ANALISIS STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA JAVATOP BAKERY DI KELURAHAN PASTEUR, KECAMATAN SUKAJADI, BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pariwisata

Linda Pratiwi 1000190

PROGRAM STUDI MANAJEMEN INDUSTRI KATERING FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

ANALISIS STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA JAVATOP BAKERY DI KELURAHAN PASTEUR, KECAMATAN SUKAJADI, BANDUNG

Oleh :

Linda Pratiwi

Sebuah skripsi yang diajukan memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Pariwisata pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Linda Pratiwi 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2014

Hak cipta dilindungi oleh Undang-Undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

ANALISIS STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA JAVATOP BAKERY DI KELURAHAN PASTEUR, KECAMATAN SUKAJADI, BANDUNG

Skripsi disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. H. Eeng Ahman, MS Sylvia Meilani, S.Pd., MM

NIP. 19611022.198603.1.002

Mengetahui:

Ketua Program Studi

Agus Sudono, SE., MM NIP. 198020508200812.1.002

Mahasiswa

(4)
(5)

Linda Pratiwi, 2014

Analisis studi kelayakan bisnis pada Jawatop Bakery di Kelurahan Pasteur,Kecamatan Sukajadi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

HAK CIPTA

LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN

BERITA ACARA UJIAN SIDANG SARJANA ABSTRAK

KATA PENGANTAR……… i

DAFTAR ISI……… iv

DAFTAR TABEL………... vii

DAFTAR GAMBAR……….. ix

DAFTAR LAMPIRAN... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah……….. 1

1.2Rumusan Masalah……… 5

1.3Tujuan Penelitian………. 5

1.4Kegunaan Penelitian……… 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka………. 7

2.1.1 Pengertian Pariwisata……….. 7

2.1.2 Pengertian Wisata Kuliner……….. 7

2.1.3 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)…….. 8

2.1.4 Pengertian Bakery dan Roti………... 9

2.1.4.1 Proses Membuat Roti………... 9

2.1.4.2 Kriteria Produk Roti yang Baik………... 11

2.1.5 Pengertian Kue / Cake……….... 12

2.1.6 Pengertian Bisnis dan Laba...………. 12

2.1.7 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis………. 13

(6)

Linda Pratiwi, 2014

Analisis studi kelayakan bisnis pada Jawatop Bakery di Kelurahan Pasteur,Kecamatan Sukajadi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.1.9 Tahapan Studi Kelayakan Bisnis……….………... 15

2.1.10 Aspek-Aspek Studi Kelayakan Bisnis.………. 17

2.1.11 Metode Penilaian Investasi…..………. 21

2.1.12 Hasil Studi Kelayakan Bisnis……… 26

2.1.13 Kajian Empirik Beberapa Penelitian Terdahulu…… 27

2.2 Kerangka Pemikiran………. 28

2.3 Hipotesis……….. 31

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian……… 32

3.2 Metode Penelitian……… 32

3.3 Operasionalisasi Variabel……… 33

3.3.1 Desain Variabel………….……….. 33

3.3.2 Operasionalisasi Variabel.……...……… 34

3.4 Populasi dan Sampel……….…...……… 37

3.4.1 Populasi dan Sampel Pada Penelitian Kuantitatif….. 37

3.4.2 Pupulasi dan Sampel Pada Penelitian Kualitatif……. 37

3.5 Teknik Pengumpulan Data………….………..……… 38

3.6 Lokasi Penelitian……….……..……….. 40

3.7 Teknik Analisis Data……….……...………... 40

3.7.1 Aspek Pemasaran……….………... 40

3.7.2 Aspek Teknis dan Teknologi…………....………….. 41

3.7.3 Aspek Manajemen………...………... 41

3.7.4 Aspek Sumber Daya Manusia (SDM)……….... 42

3.7.5 Aspek Finansial………...……… 42

Metode Penilaian Investasi………... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profile Javatop Bakery……… 49

4.2 Hasil dan Pembahasan………. 49

(7)

Linda Pratiwi, 2014

Analisis studi kelayakan bisnis pada Jawatop Bakery di Kelurahan Pasteur,Kecamatan Sukajadi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.2.1.1 Bauran Pemasaran 4P………. 49

4.2.1.2 Pengalaman Responden………... 50

4.2.1.3 Tanggapan Responden……… 56

4.2.1.4 Pembahasan Bauran Pemasaran……….. 69

4.2.1.5 Program Pemasaran………. 75

4.2.1.6 Penjualan Javatop Bakery………... 76

4.2.1.7 Persaingan di Masa Akan Datang………... 77

4.2.1.8 Hasil Analisis Aspek Pemasaran………. 78

4.2.2 Aspek Teknis dan Teknologis………. 78

4.2.2.1 Proses Pemilihan Teknologi untuk Produksi….. 78

4.2.2.2 Penentuan Kapasitas Produksi yang Optimal….. 80

4.2.2.3 Letak Usaha dan Layoutnya……… 81

4.2.2.4 Operasional Produksi……….. 83

4.2.2.5 Pengendalian Persediaan Bahan Baku………… 86

4.2.2.6 Hasil Analisis Aspek Teknis dan Teknologi…… 87

4.2.3 Aspek Manajemen………... 87

4.2.3.1 Pengorganisasian………. 87

4.2.3.2 Hasil Analisis Aspek Manajemen……… 88

4.2.4 Aspek Sumber Daya Manusia………. 89

4.2.4.1 Jumlah Karyawan dan Tugasnya……… 89

4.2.4.2 Produktivitas Kerja………. 90

4.2.4.3 Pola Upah/Gaji Karyawan……….. 90

4.2.4.4 Hasil Analisis Aspek Sumber Daya Manusia…. 91

4.2.5 Aspek Finansial……….. 92

a) Analisis Kas (Cash Flow)……….. 92

b) Analisis Penilaian Investasi……… 96

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan……….. 80

(8)

Linda Pratiwi, 2014

Analisis studi kelayakan bisnis pada Jawatop Bakery di Kelurahan Pasteur,Kecamatan Sukajadi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA... 83

(9)

Linda Pratiwi, 2014

Analisis studi kelayakan bisnis pada Jawatop Bakery di Kelurahan Pasteur,Kecamatan Sukajadi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Linda Pratiwi (1000190). Analisis Studi Kelayakan Bisnis Pada Javatop Bakery di Kelurahan Pasteur, Kecamatan Sukajadi, Bandung, dibawah bimbingan Prof. Dr. H. Eeng Ahman, MS. dan Sylvia Meilani, S.Pd., MM.

Pada saat melaksanakan suatu usaha pastilah ditemukan suatu hambatan atau kendala, tak terkecuali Javatop Bakery. Industri rumahan ini sebetulnya mempunyai potensi untuk dikembangkan, namun perlu dilandasi dengan ilmu Studi Kelayakan Bisnis agar bisa menghindari kegagalan dan mengurangi resiko yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran studi kelayakan bisnis pada Javatop Bakery yang ditinjau dari aspek internal perusahaan, yakni aspek pemasaran, aspek teknis dan teknologi, aspek manajemen, aspek sumber daya manusia, dan aspek finansial. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan analisis. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, studi dokumentasi, dan studi literature. Teknik analisis data melalui pendekatan kualitatif dan kuantitatif, data kualitatif dibutuhkan untuk aspek non finansial, dan kuantitatif dibutuhkan untuk aspek finansial dan aspek pemasaran melalui bantuan kalkulator, komputer program Microsoft Excel dan SPSS.

Berdasarkan hasil penelitian dari aspek pemasaran serta aspek teknis dan teknologis usaha Javatop Bakery layak untuk dijalankan, sedangkan dari aspek manajemen dan aspek sumber daya manusia masih terbilang sederhana, diperlukan peningkatan sistem manajerial untuk kelangsungan usaha dalam waktu panjang. Hasil analisis aspek finansial melalui metode penilaian investasi dikatakan layak untuk dijalankan berdasarkan hasil perhitungan PP (Payback Period) 8,258 bulan, lebih singkat dari maksimum payback period-nya yaitu lima tahun. Nilai NPV (Net Present Value) = Rp 888.545.320 > 182.143.380. Hasil hitungan PI (Profitability Index) > 1, yaitu 5,878, dan nilai IRR (Internal Rate of Return) nya 143,6% > nilai bunga yang berlaku yakni 7,5%. Hasil analisis BEP (Break Even Point) usaha ini akan mengalami titik impas atau titik pulang pokok pada saat volume produksi dan penjualan 15.182 pcs per tahun atau dengan harga jual sebesar Rp 1.718,- per pcs.

(10)

Linda Pratiwi, 2014

Analisis studi kelayakan bisnis pada Jawatop Bakery di Kelurahan Pasteur,Kecamatan Sukajadi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Linda Pratiwi (1000190). Entrepreneur Business Feasibility Analysis in Javatop Bakery at Pasteur District, Sukajadi, Bandung, under the guidance of Prof. Dr. H. Eeng Ahman, MS. and Sylvia Meilani, S.Pd., MM.

In implementing a business certainly found some problems or constraint, the one is Javatop Bakery. This home industry actually has a potential for expansion, but need based entrepreneur business feasibility analysis in order to avoid a failed and less a risk that maybe happen in the future. The purpose of this research is to knows feasibility analysis in Javatop Bakery pass through observation from internal business aspect that are marketing aspect, technical and technological aspect, management aspect, humanity aspect, and financial aspect.

This research use descriptive and analysis method. Collection data method pass through observation, interview, study documentation, and study literature. Data analysis technic with qualitative and quantitative, qualitative data needed for non financial aspect, and quantitative needed for financial aspect and marketing aspect with assisted calculator, computer program that are Microsoft Excel and SPSS.

Based result of this research from marketing aspect and technical & technological aspect, Javatop Bakery proper to continue, but from management aspect and humanity aspect this business is too simple, needed managerial system raising to wolk on the business for a long time. Analysis result from financial aspect with investment value method is prospering to continue based Payback Period (PP) method is 8,258 months, more brief from payback period method that is five years. Net Present Value (NPV) = Rp 888.545.320 > 182.143.380. Profitability Index (PI) result > 1, that is 5,878 and value of Internal Rate of Return (IRR) 143,6% > rate value be valid that is 7,5%. From value of Break Even Point (BEP) analysis, this business will experience even point when production volume and sales 15.182 pcs per year or with the price Rp 1.718,- per pcs.

(11)

Linda Pratiwi, 2014

Analisis studi kelayakan bisnis pada Jawatop Bakery di Kelurahan Pasteur,Kecamatan Sukajadi Bandung

(12)

Linda Pratiwi, 2014

Analisis studi kelayakan bisnis pada Jawatop Bakery di Kelurahan Pasteur,Kecamatan Sukajadi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kepariwisataan di Indonesia kini telah tumbuh dan berkembang menjadi

salah satu sumber pendapatan negara karena kekayaan Indonesia dalam dunia

wisata sangat melimpah sehingga menjadi daya tarik wisatawan, baik wisatawan

lokal maupun wisatawan asing. Melalui sektor pariwisata yang dimiliki oleh

Indonesia diharapkan dapat membantu menaikkan pendapatan daerah dan juga

membantu perekonomian masyarakat, salah satunya dengan bertambahnya

lapangan pekerjaan. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No.10

Tahun 2009, pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung

berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha,

pemerintah, dan pemerintah daerah. Adapun tujuan kepariwisataan yang sesuai

dengan latar belakang diatas, tertulis dalam Bab II pasal 4 UU. No 10 Tahun

2009 yakni meningkatkan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan

masyarakat, mengatasi pengangguran, dan sebagainya.

Kegiatan wisata tentu tidak terlepas dari kebutuhan makan dan minum,

Kota Bandung adalah kota yang terkenal dengan wisata kulinernya yang

beragam. Usaha di bidang kuliner merupakan salah satu usaha yang

menggiurkan bagi para pelaku usaha. Para pelaku usaha berlomba-lomba agar

produk yang ditawarkan perusahaannya dapat bersaing di pasaran.

Seiring dengan pesatnya kemajuan kuliner di Indonesia khususnya di

Kota Bandung, bukan hanya industri makanan skala besar saja yang

berkembang, namun industri makanan skala kecil pun menjamur. Salah satu

industri makanan kecil yang berkembang di Kota Bandung yakni Javatop

Bakery. Javatop bakery merupakan industri rumahan yang dirintis oleh Bapak

(13)

2

Linda Pratiwi, 2014

Analisis studi kelayakan bisnis pada Jawatop Bakery di Kelurahan Pasteur,Kecamatan Sukajadi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

adalah produk olahan berupa roti dan kue. Modal awal usaha ini tidaklah besar,

namun karena kegigihan Bapak Bobby, Javatop Bakery ini mampu bersaing di

pasaran dan mampu bertahan bahkan sampai saat ini sudah memasuki tahun ke

tujuh.

Pada saat melaksanakan suatu usaha pastilah ditemukan suatu hambatan

atau kendala, tak terkecuali Javatop Bakery. Menurut Husein Umar (2003:8)

studi kelayakan bisnis merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak

hanya menganalisis layak atau tidak layak bisnis dibangun, tetapi juga saat

dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang

maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan, misalnya rencana peluncuran

produk baru. Jika dinilai dari aspek-aspek yang terdapat pada studi kelayakan

bisnis, permasalahan yang dihadapi Javatop bakery ini adalah sebagai berikut:

1. Aspek Pemasaran

Pemasaran pada Javatop Bakery masih belum luas. Javatop bakery belum

mampu melebarkan sayap secara besar-besaran karena faktor kerjasama

dengan perusahaan lain pun masih belum maksimal.

2. Aspek Teknis dan Teknologi

Dari informasi yang didapat penulis, jumlah produksi Javatop Bakery

menunjukkan bahwa usaha ini cenderung konstan, meskipun adanya

kenaikan produksi hampir dua kali lipat pada tahun 2012, tetapi pada

tahun 2013 terdapat kelesuan pasar untuk produksi roti Javatop Bakery.

Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 1.1

Jumlah Produksi dan Penjualan per Tahun Javatop Bakery

Tahun

Jumlah Produksi

Jumlah

(14)

3

Linda Pratiwi, 2014

Analisis studi kelayakan bisnis pada Jawatop Bakery di Kelurahan Pasteur,Kecamatan Sukajadi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2009 80.000 - 79.452 - 548 -

2010 95.500 - 95.102 - 398 -

2011 85.600 - 85.215 - 385 -

2012 171.000 - 170.430 - 570 -

2013 65.800 152.400 65.383 151.200 417 1.200

Sumber : Data diolah, 2014.

Dari tabel diatas dapat dilihat jumlah produksi, jumlah penjualan dan

jumlah sisa produk dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Pada tahun 2009

sampai dengan tahun 2012, Javatop Bakery masih fokus dengan hanya

memproduksi roti dalam berbagai varian rasa. Dapat dilihat pada tabel diatas

bahwa pada tahun 2012 Javatop masih hanya memproduksi roti dan permintaan

pasar sudah mulai melonjak pesat jika dibandingkan dengan periode

sebelumnya. Pada tahun 2013 Javatop mengurangi produksi rotinya karena

permintaan pasar sudah mulai menurun, dan pada tahun inilah Javatop Bakery

mulai memproduksi mini roll cake atau bolu gulung mini sebagai produk

andalannya. Berikut adalah tabel rincian per bulan setelah adanya produksi bolu

gulung mini pada tahun 2013.

Tabel 1.2

Volume Produksi dan Penjualan per Bulan Javatop Bakery Pada Tahun 2013

Bulan

Rata-Rata Produksi

Rata-Rata

Penjualan Sisa Barang

(15)

4

Linda Pratiwi, 2014

Analisis studi kelayakan bisnis pada Jawatop Bakery di Kelurahan Pasteur,Kecamatan Sukajadi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Juli 4200 12.700 4169 12.580 31 120

Agustus 5600 12.700 5560 12.700 40 0

September 5600 12.700 5566 12.628 34 72

Oktober 5600 12.700 5564 12.580 36 120

November 5800 12.700 5772 12.580 28 120

Desember 6900 12.700 6860 12.604 40 96

TOTAL 65800 152.400 65.383 151.200 417 1200 Sumber : Data diolah, 2014

Dapat dilihat dari tabel diatas bahwa jumlah produksi Javatop

Bakery cenderung konstan pada setiap bulannya di tahun 2013, dan masih

terdapat produk yang tidak terjual dipasaran baik roti maupun bolu gulung

mini.

3. Aspek Manajemen dan Aspek Sumber Daya Manusia

Pengelolaan pada Javatop Bakery mulai dari proses produksi sampai ke

pemasaran hanya dilakukan oleh satu orang, yakni oleh

owner/pengembang itu sendiri, Bapak Bobby Nugroho. Meskipun industri

ini telah memiliki 3 orang karyawan, sebagian besar kegiatan usaha masih

ditangani oleh owner. Penulis menilai ini adalah suatu masalah karena

sebaiknya suatu usaha mempunyai struktur organisasi yang jelas dan

spesifik sehingga masing-masing pegawai bisa lebih fokus dalam

menjalankan tugasnya.

4. Aspek Finansial

Keuntungan belum dapat dicapai secara optimal karena produknya ada

yang tidak terjual di pasaran.

Dari permasalahan yang telah dikemukakan tadi, bisa dilihat industri

rumahan Javatop Bakery ini sebenarnya mempunyai potensi untuk

dikembangkan. Beberapa asumsi pengembangan usaha yang mungkin akan

(16)

5

Linda Pratiwi, 2014

Analisis studi kelayakan bisnis pada Jawatop Bakery di Kelurahan Pasteur,Kecamatan Sukajadi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kelayakan Bisnis agar bisa menghindari kegagalan atau mengurangi resiko yang

mungkin terjadi di masa yang akan datang.

Dengan melihat latar belakang yang telah dijabarkan diatas, maka

penulis mencoba mengkaji dan merumuskan penelitian ini dengan judul

(17)

6

Linda Pratiwi, 2014

Analisis studi kelayakan bisnis pada Jawatop Bakery di Kelurahan Pasteur,Kecamatan Sukajadi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1.2 Rumusan Masalah

Dalam studi kelayakan bisnis dibutuhkan penilaian dari berbagai aspek.

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:

1. Bagaimana gambaran aspek pemasaran pada Javatop Bakery ?

2. Bagaimana gambaran aspek teknis dan teknologi pada Javatop Bakery ?

3. Bagaimana gambaran aspek manajemen pada Javatop Bakery ?

4. Bagaimana gambaran aspek Sumber Daya Manusia pada Javatop Bakery ?

5. Bagaimana gambaran aspek finansial pada Javatop Bakery ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang sudah penulis rumuskan, maka tujuan

penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui gambaran aspek pemasaran pada Javatop Bakery.

2. Untuk mengetahui gambaran aspek teknis dan teknologi pada Javatop

Bakery.

3. Untuk mengetahui gambaran aspek manajemen pada Javatop Bakery.

4. Untuk mengetahui gambaran aspek Sumber Daya Manusia pada Javatop

Bakery.

5. Untuk mengetahui gambaran aspek finansial pada Javatop Bakery.

1.4 Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini adalah :

1. Kegunaan ilmiah

Dengan penelitian ini penulis berharap dapat memberikan manfaat untuk

pengembangan ilmu studi kelayakan bisnis khususnya dalam aspek

internal perusahaan yakni aspek pemasaran, aspek teknis dan teknologi,

(18)

7

Linda Pratiwi, 2014

Analisis studi kelayakan bisnis pada Jawatop Bakery di Kelurahan Pasteur,Kecamatan Sukajadi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selain itu penulis berharap penelitian ini dapat menjadi referensi yang

mudah dipahami dalam meneliti permasalahan yang sama dengan penulis.

2. Kegunaan Praktis

Hasil dari penelitian diharapkan dapat menjadi masukan positif yang

bermanfaat bagi pihak Javatop Bakery demi perbaikan dan dapat dijadikan

(19)

Linda Pratiwi, 2014

Analisis studi kelayakan bisnis pada Jawatop Bakery di Kelurahan Pasteur,Kecamatan Sukajadi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek dan Subjek Penelitian

Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat

dipisahkan dari suatu penelitian. Menurut Moh. Nazir, Ph. D (2005:44) suatu

penelitian yang dilakukan secara berurutan dengan alat dan prosedur maka

itulah yang disebut metode penelitian. Menurut Suharsimi Arikunto (2000:29),

objek penelitian adalah variabel penelitian yaitu suatu yang merupakan inti dari

problematika penelitian. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah aspek

internal perusahaan yakni aspek pemasaran, aspek teknis dan teknologi, aspek

manajemen, aspek Sumber Daya Manusia (SDM), serta aspek finansial. Dengan

subjek penelitian seluruh produk, alat produksi, bauran pemasaran, laporan

keuangan dan Sumber Daya Manusia (SDM) Javatop Bakery.

3.2 Metode Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan metoda deskriptif

dan analisis, yaitu metode yang menggambarkan keadaan yang sebenarnya

berdasarkan fakta-fakta atau kejadian-kejadian dan data-data yang ada,

kemudian data tersebut diolah, dianalisis dan diproses lebih lanjut dengan dasar

teori-teori yang dipelajari dan dijadikan sebagai bahan penelitian dan

pembahasan sehingga pada akhirnya menghasilkan suatu kesimpulan yang dapat

digunakan sebagai dasar untuk memberikan saran terbaik.

Menurut Sugiyono (2008:53), “Penelitian deskriptif adalah penelitian dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih

tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel yang lain”.

Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran

atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta,

(20)

33

Linda Pratiwi, 2014

Analisis studi kelayakan bisnis pada Jawatop Bakery di Kelurahan Pasteur,Kecamatan Sukajadi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sedangkan kegiatan analisis dilakukan dengan menerapkan rumus-rumus

yang telah ditentukan pada data yang ada, dan untuk keperluan pengujian

tersebut diperlukan serangkaian langkah-langkah yang akan dimulai dari

operasionalisasi variabel hingga teknik pengumpulan data.

3.3 Operasionalisasi Variabel 3.3.1 Desain Variabel

Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang

berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau obyek, yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain (Hatch dan Farhady, 1981) pada

Sugiyono (2010,38). Kerlinger (1973) menyatakan bahwa variabel adalah

kostruk (constructs) atau sifat yang akan dipelajari.

Dinamakan variabel karena ada variasinya sehingga dapat dikatakan

bahwa variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari

orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

(21)

34

Linda Pratiwi, 2014

Analisis studi kelayakan bisnis pada Jawatop Bakery di Kelurahan Pasteur,Kecamatan Sukajadi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.3.2 Operasionalisasi Variabel

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Penelitian

Analisis Studi Kelayakan Bisnis Pada Javatop Bakery

No. Variabel Konsep Teoritis Konsep Empirik Konsep Analisis Skala

1. Aspek Produk Segala sesuatu yang

ditawarkan produsen dengan skala perbedaan semantik meliputi : - Cita rasa roti/bolu

gulung mini yang ditawarkan

- Penampilan roti/bolu gulung mini yang ditawarkan

- Aroma roti/bolu gulung mini yang ditawarkan

- Kebersihan roti/bolu gulung mini yang ditawarkan

- Kesegaran roti/bolu gulung mini yang ditawarkan

Interval

Harga Satuan moneter atau ukuran lainnya barang atau jasa (Kotler 2002:302)

- Tingkat daya tarik harga terhadap produk yang

Data diperoleh dari konsumen dan outlet dengan meliputi : - Keterjangkauan harga

yang ditawarkan - Keseuaian harga yang

(22)

35

Linda Pratiwi, 2014

Analisis studi kelayakan bisnis pada Jawatop Bakery di Kelurahan Pasteur,Kecamatan Sukajadi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ditawarkan kegiatan jasa itu sendiri dan membujuk pasar

 Kapasitas produksi

Javatop yang optimal Ordinal

 Letak usaha  Letak Usaha Javatop

Nominal

 Persediaan bahan  Bahan baku

 Sumber bahan baku

(23)

36

Linda Pratiwi, 2014

Analisis studi kelayakan bisnis pada Jawatop Bakery di Kelurahan Pasteur,Kecamatan Sukajadi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Aspek

 Pengorganisasian  Bentuk struktur organisasi Javatop sebuah tim yang efektif, pertimbangan harus diadakan, bukan hanya pada keahlian teknis para manajer atau anggota tim semata, tetapi juga pada peranan penting mereka dan

 Pola gaji/upah  Pola gaji/upah karyawan Javatop

(24)

37

Linda Pratiwi, 2014

Analisis studi kelayakan bisnis pada Jawatop Bakery di Kelurahan Pasteur,Kecamatan Sukajadi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Aspek yang layak dan mampu memenuhi kewajiban finansialnya (Husein Umar, 2003)

Kriteria Investasi 1. Payback Period (PP) Layak : PP sekarang < umur ivestasi

(25)

38

Linda Pratiwi, 2014

Analisis studi kelayakan bisnis pada Jawatop Bakery di Kelurahan Pasteur,Kecamatan Sukajadi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.4 Populasi dan Sampel

Pada penelitian ini menggunakan dua pendekatan yakni penelitian

kuantitatif dan penelitian kualitatif sehingga memiliki dua macam istilah

populasi dan sampel, penjelasannya sebagai berikut :

3.4.1 Populasi dan Sampel pada Penelitian Kuantitatif

Menurut Sugiyono (2012:215) dalam penelitian kuantitatif, populasi

diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda

alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada

obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang

dimiliki oleh subyek atau obyek itu.

Sedangkan sampel menurut Sugiyono (2010:81) adalah bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi

besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi,

misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat

menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari

sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu

sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili).

3.4.2 Populasi dan Sampel pada Penelitian Kualitatif

Pada penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi

oleh Spradley yang dikutip oleh Sugiyono (2012:215) dinamakan “social

situation” atau situasi sosial yang terdiri atas tiga elemen yaitu : tempat

(place), pelaku (actors), dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara

sinergis. Sehingga dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan populasi,

karena penelitian ini berangkat dari kasus tertentu yang ada pada situasi sosial

(26)

39

Linda Pratiwi, 2014

Analisis studi kelayakan bisnis pada Jawatop Bakery di Kelurahan Pasteur,Kecamatan Sukajadi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang terdapat pada Javatop Bakery. Sampel dalam penelitian kualitatif bukan

dinamakan responden, namun sebagai narasumber, partisipan, informan,

teman, dan guru dalam penelitian.

Pada penelitian kualitatif, peneliti memasuki situasi sosial tertentu,

melakukan observasi dan wawancara kepada orang-orang yang dipandang tahu

tentang situasi sosial ini. Dalam penelitian ini, situasi sosial tersebut merupakan

situasi sosial yang terbentuk melalui analisis studi kelayakan bisnis dalam aspek

internal perusahaan, yakni aspek pemasaran, aspek teknis dan teknologi, aspek

manajemen, aspek sumber daya manusia, dan aspek finansial pada Javatop

Bakery.

Penentuan sumber data wawancara oleh penulis dilakukan secara

purposive, yaitu dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tertentu. Dalam

penelitian ini yang diwawancarai adalah pemilik langsung dari Javatop Bakery

yaitu Bapak Bobby Nugroho.

Hasil penelitian tidak akan digeneralisasikan pada populasi karena

pengambilan sampel tidak diambil secara random. Hasil penelitian kualitatif

hanya berlaku untuk kasus situasi sosial tersebut. Hasil penelitian akan dapat

diterapkan pada situasi sosial lain apabila situasi sosial tersebut memiliki

kesamaan atau kemiripan dengan situasi sosial yang diteliti.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Alat dan pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Observasi

Marshall (1995) yang dikutip oleh Sugiyono (2012:226) menyatakan

bahwa “trough observation, the researcher learn about behavior and

the meaning attached to chose behavior” yang maksudnya adalah

melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku dan makna dari

(27)

40

Linda Pratiwi, 2014

Analisis studi kelayakan bisnis pada Jawatop Bakery di Kelurahan Pasteur,Kecamatan Sukajadi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian ini penulis akan melakukan pengamatan secara

langsung, melihat, mendengar, meninjau dan mencatat segala sesuatu

(28)

41

Linda Pratiwi, 2014

Analisis studi kelayakan bisnis pada Jawatop Bakery di Kelurahan Pasteur,Kecamatan Sukajadi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Wawancara/interview

Esterberg (2002) yang dikutip oleh Sugiyono (2012:231)

mendefinisikan interview sebagai “a meeting of two persons to

exchange information and idea through questions and responses,

resulting in communication and joint construction of meaning about a

particular topic” yang artinya wawancara merupakan pertemuan dua

orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga

dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.

Dalam penelitian ini penulis melakukan tanya jawab secara langsung

dalam rangka pengumpulan data kepada pemilik perusahaan Javatop

Bakery.

3. Kuisioner (Angket)

Menurut sugiyono (2010:142) Kuisioner merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya.

4. Studi Dokumentasi

Menurut Sugiyono (2012:240) dokumen merupakan catatan peristiwa

yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau

karya-karya monumental dari seseorang. Hasil penelitian dari

observasi akan lebih dipercaya jika didukung dengan data-data lain,

salah satunya adalah dengan dokumentasi.

Dalam penelitian ini penulis akan mengadakan studi atas

dokumen-dokumen seperti foto dan video yang dijadikan sebagai data penelitian.

5. Studi Literatur

Usaha penelaahan terhadap sesuatu yang berhubungan dengan objek

penelitian. Data di dapat melalui teori-teori yang sudah teruji

(29)

42

Linda Pratiwi, 2014

Analisis studi kelayakan bisnis pada Jawatop Bakery di Kelurahan Pasteur,Kecamatan Sukajadi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

buku-buku atau tulisan ilmiah yang ada kaitannya dengan penelitian

ini.

3.6 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data yang

dibutuhkan di Javatop Bakery, sebuah home industry yang berlokasi di Jl.

Boscha III No. 72 Bandung 40161. Javatop Bakery ini dirintis oleh Bapak

Bobby Nugroho sejak 1 November 2007 sampai sekarang. Pada awalnya

industri ini hanya memproduksi roti dalam berbagai rasa dan bentuk, namun

seiring berjalannya waktu pemiliknya memiliki ide baru untuk meluncurkan

produk lain dalam usahanya yakni bolu gulung mini. Penulis memilih lokasi

penelitian ditempat ini karena Javatop Bakery merupakan sebuah industri

rumahan yang mempunyai potensi untuk dikembangkan.

3.7 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah

pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Dalam penelitian kualitatif segala sesuatu

yang akan dicari dari obyek penelitian belum jelas dan pasti masalahnya,

sumber datanya, hasil yang diharapkan semuanya belum jelas. Rancangan

penelitian masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti

memasuki obyek penelitian. Analisis data kualitatif dilakukan untuk mengetahui

bagaimana karakteristik perusahaan Javatop Bakery tersebut yang disajikan

pada aspek-aspek non finansial dalam bentuk uraian deskriptif, tabel, bagan,

ataupun gambar untuk mempermudah pemahaman. Data kuantitatif dilakukan

untuk mengetahui keadaan perusahaan Javatop Bakery dalam pemasaran

pengukuran kepuasan konsumen dan aspek finansial seperti PP (Payback

Period), IRR (Internal Rate of Return), NPV (Net Present Value), PI

(Profitability Index), dan BEP (Break Even Point). Pengolahan data kuantitatif

dilakukan dengan bantuan kalkulator, komputer program Microsoft Excel dan

(30)

43

Linda Pratiwi, 2014

Analisis studi kelayakan bisnis pada Jawatop Bakery di Kelurahan Pasteur,Kecamatan Sukajadi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.7.1 Aspek Pemasaran

Menurut Husein Umar, pemasaran adalah kegiatan perusahaan yang

bertujuan menjual barang/jasa yang diproduksi perusahaan ke pasar.

Pemasaran adalah kegiatan perusahaan yang bertujuan menjual barang/jasa

yang diproduksi perusahaan ke pasar. Oleh karena itu, aspek ini bertanggung

jawab dalam menentukan ciri-ciri pasar yang akan dipilih. Analisis kelayakan

dari aspek ini yang utama adalah dalam hal :

a. Penentuan segmen, target, dan posisi produk pada pasarnya.

b. Kajian untuk mengetahui konsumen potensial, seperti perihal sikap,

perilaku, serta kepuasan mereka atas produk.

c. Menentukan strategi, kebijakan, dan program pemasaran yang akan

dilaksanakan.

3.7.2 Aspek Teknis dan Teknologi

Studi aspek teknis dan teknologi akan mengungkapkan kebutuhan apa

yang diperlukan dan bagaimana secara teknis proses produksi akan

dilaksanakan. Tujuan studi aspek ini adalah untuk meyakini apakah secara

teknis dan pilihan teknologi, rencana bisnis dapat dilaksanakan secara layak

atau tidak layak, baik pada saat pembangunan proyek atau operasional secara

rutin.

Yang dipaparkan studi aspek teknik dan teknologi, yaitu :

- Penentuan strategi produksi, dan perencanaan produk.

- Proses pemilihan teknologi untuk produksi.

- Penentuan kapasitas produksi yang optimal.

- Letak pabrik dan layout-nya, dan letak usaha dan layout-nya.

- Rencana operasional dalam hal jumlah produksi.

- Rencana pengendalian persediaan bahan baku dan barang jadi.

- Pengawasan kualitas produk, baik dalam bentuk barang ataupun

jasa.

(31)

44

Linda Pratiwi, 2014

Analisis studi kelayakan bisnis pada Jawatop Bakery di Kelurahan Pasteur,Kecamatan Sukajadi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Banyak terjadi bahwa proyek-proyek bisnis gagal dibangun maupun

dioperasionalkan bukan disebabkan karena aspek lain, tetapi karena lemahnya

manajemen. Di dalam pembangunan proyek bisnis, telaah manajemennya

antara lain menyusun rencana kerja, siapa saja yang terlibat, bagaimana

mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan proyek dengan

sebaik-baiknya. Sedangkan untuk telaah operasionalnya, antara lain menentukan

secara efektif dan efisien mengenai bentuk badan usaha, jenis-jenis pekerjaan,

struktur organisasi serta pengadaan tenaga kerja yang dibutuhkan.

3.7.4 Aspek Sumber Daya Manusia (SDM)

Aspek sumber daya manusia merupakan aspek penting yang perlu

dianalisis. Aspek SDM dibagi ke dalam dua bagian. Pertama : peran SDM

dalam pembangunan proyek bisnis. Kedua : peran mereka dalam operasional

rutin bisnis setelah selesai dibangun. Dalam hal operasional rutin bisnis,

tenaga SDM yang dibutuhkan akan disesuaikan dengan keahlian mereka

dalam menjalankan roda perusahaan. Lama mereka bekerja di perusahaan,

pola gajih/upah yang akan mereka terima, cara bekerja dan sebagainya akan

berbeda dengan mereka yang bekerja saat pembangunan proyek. Oleh karena

prinsip SDM adalah sebagai partner pengusaha, maka pola manajemen SDM

mulai dari perencanaan kebutuhan SDM sampai dengan pemutusan hubungan

kerja hendaknya berdampak positif pula pada aspek sosial.

Yang dipaparkan dalam aspek Sumber Daya Manusia adalah :

- Analisis jumlah karyawan yang dibutuhkan.

- Penentuan deskripsi pekerjaan.

- Kebijakan rekrutmen-seleksi-orientasi

- Produktivitas kerja,

- Program pelatihan dan pengembangan,

- Penentuan prestasi kerja dan kompensasi,

- Perencanaan karier,

(32)

45

Linda Pratiwi, 2014

Analisis studi kelayakan bisnis pada Jawatop Bakery di Kelurahan Pasteur,Kecamatan Sukajadi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu - Mekanisme PHK

3.7.5 Aspek Finansial

Dari sisi keuangan, proyek bisnis dikatakan sehat apabila dapat

memberikan keuntungan yang layak dan mampu memenuhi kewajiban

finansialnya. Dalam SKB, kegiatan studi aspek keuangan dilakukan setelah

aspek lain selesai dilaksanakan. Kegiatan pada aspek keuangan (finansial) ini

antara lain adalah penghitungan perkiraan jumlah dana yang diperlukan untuk

keperluan modal kerja awal dan untuk pengadaan harta tetap proyek. Juga,

dipelajari mengenai struktur pembiayaan bagaimana yang paling

menguntungkan dengan menentukan berapa dana yang harus disiapkan lewat

pinjaman dari pihak lain dan berapa dana dari modal sendiri. Pembuatan hasil

analisis keuangan akan digunakan untuk mengkomunikasikan keadaan

rencana keuangan dengan pihak yang berkepentingan.

Yang dipaparkan dalam aspek ini adalah :

- Kebutuhan dana serta sumbernya.

- Penentuan kebijakan aliran kas.

- Kajian mengenai biaya modal.

- Analisis sensitivitasnya.

- Penilaian rencana bisnis melalui metode PI, NPV, IRR, PP, dan BEP.

- Penentuan leasing atau beli terhadap aktiva tetap.

- Proses pemilihan prioritas bisnis.

Metode Penilaian Investasi

Hasil perhitungan kriteria investasi merupakan indikator dari modal

yang diinvestasikan, yaitu perbandingan antara total benefit yang diterima

dengan total biaya yang dikeluarkan dalam bentuk present value selama

ekonomis proyek.

Apabila hasil perhitungan telah menunjukkan feasible (layak),

(33)

46

Linda Pratiwi, 2014

Analisis studi kelayakan bisnis pada Jawatop Bakery di Kelurahan Pasteur,Kecamatan Sukajadi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

karena faktor-faktor uncontrollable seperti banjir, gempa bumi, perubahan

peraturan pemerintah, disamping data yang digunakan tidak relevan.

Kriteria investasi yang digunakan dalam analisis ini adalah :

1. Metode Payback Period (PP)

Menurut Husein Umar (2003), Payback Period adalah suatu periode yang

diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi (initial cash

investment) dengan menggunakan aliran kas, dengan kata lain payback

period merupakan rasio antara initial cash investment dengan cash inflow

-nya yang hasil-nya merupakan satuan waktu. Selanjut-nya nilai rasio ini

dibandingkan dengan maximum payback period yang dapat diterima.

Rumus :

Kriteria penilaian :

Jika payback period lebih pendek waktunya dari maksimum

payback period-nya maka usulan investasi dapat diterima.

2. Metode Internal Rate of Return (IRR)

Metode ini digunakan untuk mencari tingkat bunga yang menyamakan

nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan di masa datang, atau

penerimaan kas, dengan mengeluarkan investasi awal. Rumus yang

dipakai seperti di bawah ini :

Rumus :

Keterangan :

- t = tahun ke

(34)

47

Linda Pratiwi, 2014

Analisis studi kelayakan bisnis pada Jawatop Bakery di Kelurahan Pasteur,Kecamatan Sukajadi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu - = nilai investasi awal

- CF = arus kas bersih

- IRR = tingkat bunga yang dicari harganya

Nilai IRR dapat dicari misalnya dengan coba-coba (trial and

error). Caranya, hitung nilai sekarang dari arus kas dari suatu investasi

dengan menggunakan suku bunga yang wajar, misalnya 10 persen, lalu

bandingkan dengan biaya investasi, jika nilai investasi lebih kecil, maka

dicoba lagi dengan suku bunga yang lebih tinggi demikian seterusnya

sampai biaya investasi menjadi sama besar. Sebaliknya, dengan suku

bunga wajar tadi nilai investasi lebih besar, maka coba lagi dengan suku

bunga yang lebih rendah sampai mendapatkan nilai investasi yang sama

besar dengan nilai sekarang.

Kriteria Penilaian :

Jika IRR yang didapat ternyata lebih besar dari rate of return yang

ditentukan maka investasi dapat diterima.

Rumus IRR untuk interpolasi ialah:

IRR =

-

x -

Keterangan :

- = tingkat bunga ke 1

- = tingkat bunga ke 2

- = NPV ke 1

- = NPV ke 2

3. Metode Net Present Value

Menurut Husein Umar (2003), Net Present Value yaitu selisih antara

Present Value dari investasi dengan nilai sekarang dari

(35)

48

Linda Pratiwi, 2014

Analisis studi kelayakan bisnis pada Jawatop Bakery di Kelurahan Pasteur,Kecamatan Sukajadi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

di masa yang akan datang. Untuk menghitung nilai sekarang perlu

ditentukan tingkat bunga yang relevan.

Rumus :

Keterangan :

- CFt = aliran kas pertaruhan pada periode t

- Io = investasi awal pada tahun 0

- K = suku bunga (discount rate)

Kriteria penilaian :

- Jika NPV > 0, maka usulan proyek diterima

- Jika NPV < 0, maka usulan proyek ditolak

- Jika NPV = 0, nilai perusahaan tetap walau usulan proyek

diterima ataupun ditolak.

4. Metode Profitability Index (PI)

Pemakaian metode profitability index (PI) ini caranya adalah dengan

menghitung melalui perbandingan antara nilai sekarang (present value)

dari rencana penerimaan-penerimaan kas bersih di masa yang akan datang

dengan nilai sekarang (present value) dari investasi yang telah

dilaksanakan. Jadi provitability index dapat dihitung dengan

membandingkan antara PV kas masuk dengan PV kas keluar.

Rumus :

Kriteria Penilaian :

(36)

49

Linda Pratiwi, 2014

Analisis studi kelayakan bisnis pada Jawatop Bakery di Kelurahan Pasteur,Kecamatan Sukajadi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

- Jika PI < 1, maka usulan proyek tidak menguntungkan.

Kriteria ini erat hubungannya dengan kriteria NPV, dimana jika NPV

suatu proyek dikatakan layak (NPV > 0) maka menurut kriteria PI juga

layak (PI > 1) karena keduanya menggunakan variabel yang sama.

5. Titik Pulang Pokok (Break Event Point)

Analisis pulang pokok adalah suatu alat analisis yang digunakan untuk

megetahui hubungan antar beberapa variabel di dalam kegiatan

perusahaan, seperti luas produksi atau tingkat produksi yang dilaksanakan,

biaya yang dikeluarkan, serta pendapatan yang diterima perusahaan dari

kegiatannya. Pendapatan perusahaan merupakan penerimaan yang

dihasilkan dari kegiatan perusahaan sedangkan biaya operasinya

merupakan pengeluaran yang juga karena kegiatan perusahaan. Biaya

operasi ini terbagi atas tiga bagian, yaitu biaya tetap, biaya variabel, dan

biaya semi-variabel.

Penjelasan singkat dari macam biaya ini secara ringkas dijelaskan

dibawah ini.

a. Biaya Tetap. Biaya tetap merupakan biaya yang jumlahnya tetap, tidak tergantung kepada perubahan tingkat kegiatan dalam

menghasilkan keluaran atau produk di dalam interval tertentu. Biaya

dikatakan tetap dilihat dari besarnya jumlah biaya bukannya biaya per

unit.

b. Biaya Variabel. Biaya ini merupakan biaya yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perberubah-ubahan tingkat produksi. Titik berat dari biaya

variabel ini adalah jumlah dari biaya variabel tersebut dan bukan

besarnya biaya variabel per unit. Ada beberapa macam biaya variabel,

diantaranya adalah biaya variabel proporsional. Biaya variabel ini

merupakan biaya di mana jumlah biaya sebanding dengan tingkat

(37)

50

Linda Pratiwi, 2014

Analisis studi kelayakan bisnis pada Jawatop Bakery di Kelurahan Pasteur,Kecamatan Sukajadi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Biaya Semi-Variabel. Biaya ini merupakan biaya yang di dalamnya terkandung biaya tetap dan biaya variabel sekaligus. Untuk

mempermudah analisisnya, pada umumnya biaya jenis ini dipisah dulu

antara yang berjenis biaya variabel dan biaya tetap. Metode pemisahan

biaya semi-variabel ini ada beberapa macam di antaranya dengan

metode Kuadrat Terkecil (Least Square).

Seperti diketahui bahwa regresi linier mempunyai persamaan sebagai

berikut :

Y = a + b X

Persamaan ini dapat dimanfaatkan untuk melakukan analisis pulang

pokok dengan terlebih dahulu menentukan peran dari tiap-tiap variabel dan

kostantanya seperti di bawah ini.

Y = jumlah biaya semi variabel

a = jumlah biaya tetap

b = biaya variabel per unit

X = luas produksi (tingkat produksi)

Keadaan Pulang Pokok menurut Husein Umar (2003:203)

merupakan keadaan dimana penerimaan pendapatan perusahaan (total

revenue) yang disingkat TR adalah sama dengan biaya yang

ditanggungnya (total cost) yang disingkat TC. TR merupakan perkalian

antara jumlah unit barang terjual dengan harga satuaannya, sedangkan TC

merupakan penjumlahan dari biaya tetap dan biaya variabelnya, sehingga

rumus pulang pokok dapat ditulis dalam bentuk persamaan berikut:

TR = TC atau Q . P = a + b . X

Dimana : Q = tingkat produksi (unit)

(38)

51

Linda Pratiwi, 2014

Analisis studi kelayakan bisnis pada Jawatop Bakery di Kelurahan Pasteur,Kecamatan Sukajadi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a = biaya tetap

b = biaya variabel

Jika dianalisis lebih lanjut dalam rangka mencari jumlah yang diproduksi

untuk mencapai titik impas, turunan persamaan di atas dapat dilanjutkan

menjadi:

Q . P = a + b . X

Q. P – b . X = a

X (P – b) = a

X =

Dengan demikian untuk mencari jumlah yang diproduksi agar mencapai

titik impas adalah :

X =

Jika yang akan dicari adalah total harga agar mencapai titik impas, maka

rumus di atas diubah:

(39)

Linda Pratiwi, 2014

Analisis studi kelayakan bisnis pada Jawatop Bakery di Kelurahan Pasteur,Kecamatan Sukajadi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil analisis aspek pemasaran pada Javatop Bakery, dapat

disimpulkan bahwa usaha ini layak untuk dijalankan karena memiliki siasat

untuk menangani masalah kelesuan penjualan roti yang terjadi dengan

meluncurkan produk baru yakni bolu gulung mini, sehingga usaha ini akan

terus berjalan tanpa mengalami kerugian yang sangat besar karena

permintaan pasar akan produk roti mengalami kelesuan. Selain itu,

meskipun Javatop Bakery belum mempunyai teknik khusus dalam

mempromosikan produknya dan belum memiliki outlet sendiri, tetapi usaha

ini mampu bekerja sama dengan usaha-usaha lain dalam menjual produknya

sehingga produknya dapat dikenal di pasaran.

2. Hasil analisis aspek teknis dan teknologi pada Javatop Bakery dikatakan

layak untuk dijalankan, karena dalam produksinya pihak Javatop

menjalankan segala langkah atau SOP (Standar Operasional Prosedur)

dengan baik, hal ini dikarenakan pemilik usaha dari Javatop Bakery terjun

langsung dalam kegiatan produksi sehingga pengawasan akan kualitas

produk menjadi lebih terpantau. Dari segi letak usaha, Jl. Boscha ini cukup

strategis dalam menjalankan usaha, dekat dengan pusat perbelanjaan dan

fasilitas umum lainnya, mudah mendapatkan sumber daya air dan listrik.

Selain itu, produk Javatop Bakery sudah memiliki jaminan mutu dari pihak

Dinas Kesehatan, dengan kata lain produknya sudah layak dalam mutu

kesehatan baik dari segi bahan baku, peralatan dan segi tempat produksi.

3. Hasil pengamatan aspek manajemen pada Javatop Bakery dapat disimpulkan

bahwa sistem manajemen pada usaha ini masih terbilang sederhana karena

Javatop Bakery masih tergolong dalam usaha kecil. Meskipun usaha ini

(40)

105

Linda Pratiwi, 2014

Analisis studi kelayakan bisnis pada Jawatop Bakery di Kelurahan Pasteur,Kecamatan Sukajadi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

manajerialnya dapat dikatakan kurang baik atau kurang layak bagi jalannya

usaha untuk jangka waktu panjang, karena hampir seluruh proses produksi

hanya ditangani satu orang saja yakni pemilik usaha, Bapak Bobby

Nugroho. Tiga orang karyawan dalam usaha ini hanya berperan sedikit

dalam proses produksi, dapat dikatakan hanya pemilik usaha saja yang

mampu mengerjakan kegiatan produksi roti dan bolu gulung Javatop

Bakery, sebaiknya suatu manajemen yang baik dapat memperhitungkan

kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi pada usaha di masa yang akan

datang.

4. Analisis aspek sumber daya manusia pada Javatop Bakery sudah cukup

layak, maksudnya tidak terdapat kesulitan atau kekurangan sumber daya

manusia. Dapat dilihat dari produktivitas kerjanya, output dibandingkan

dengan input sebesar 1,898. Namun, terdapat kekurangan dalam hal

produksi seharusnya ada orang yang dipercaya selain pemilik untuk

menjalankan proses atau pembuatan produknya sehingga sistem kerja dalam

usaha ini lebih terbagi atau efisien.

5. Hasil analisis aspek finansial berdasarkan hitungan PP (Payback Period),

NPV (Net Present Value), PI (Profitability Index), IRR (Internal Rate of

Return), dan BEP (Break Even Point) usaha Javatop Bakery ini layak untuk

dijalankan karena nilai Payback Period-nya 8,258 bulan, lebih singkat dari

maksimum payback period-nya yaitu lima tahun. Nilai NPV = Rp

888.545.320 > 182.143.380. Hasil hitungan PI > 1, yaitu 5,878 dan nilai

IRR nya 143,6% > nilai bunga yang berlaku yakni 7,5% maka investasinya

layak untuk diteruskan. Hasil analisis BEP usaha ini akan mengalami titik

impas atau titik pulang pokok pada saat volume produksi dan penjualan

15.182 pcs per tahun atau dengan harga jual sebesar Rp 1.718,- per pcs.

(41)

106

Linda Pratiwi, 2014

Analisis studi kelayakan bisnis pada Jawatop Bakery di Kelurahan Pasteur,Kecamatan Sukajadi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Javatop Bakery perlu meningkatkan pemasaran agar produknya lebih

dikenal lagi di pasaran, dengan cara menggunakan teknik-teknik pemasaran

yang belum pernah dilakukan seperti menyebar brosur, membuat iklan di

web atau internet dan menambah relasi atau kerjasama dengan usaha-usaha

lain. Selain meningkatkan pemasaran, Javatop Bakery pun sebaiknya mulai

menyusun program agar bisa memiliki outlet sendiri sehingga dapat

melancarkan proses pemasaran.

2. Pada aspek teknis dan teknologi kurang dicapai secara maksimal karena

kurangnya sumber daya manusia pada proses produksi sehingga kapasitas

produksi yang optimal tidak terpenuhi. Hal ini dapat disiasati perusahaan

dengan menambah karyawan dalam operasional produksi

sekurang-kurangnya satu orang lagi.

3. Pada sistem manajemen sebaiknya pihak Javatop lebih terbuka lagi dalam

mempersiapkan kemungkinan-kemungkinan yang bisa saja terjadi pada

masa yang akan datang dengan cara merekrut atau mempercayakan orang

lain selain pemilik dalam proses produksi pembuatan roti, bolu gulung mini

maupun produk tambahan lain dari Javatop Bakery sehingga jam kerja

produksi akan lebih efisien jika ditangani lebih dari satu orang.

4. Berdasarkan aspek finansial Javatop Bakery layak untuk dijalankan, namun

untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal sebaiknya Javatop Bakery

lebih bisa memperhitungkan berapa banyak produk yang harus diproduksi

sehingga produk yang tidak terjual dapat diminimalisir.

5. Demi kelancaran usaha untuk jangka waktu panjang Javatop Bakery

sebaiknya cepat memproses adanya cap halal dalam produk, karena dewasa

ini masyarakat lebih mementingkan produk yang berpredikat halal atau

terjamin halal dari MUI berhubung di Negara Indonesia mayoritas beragama

Islam. Dengan ini masyarakat akan lebih percaya akan kualitas Javatop

(42)

Linda Pratiwi, 2014

Analisis studi kelayakan bisnis pada Jawatop Bakery di Kelurahan Pasteur,Kecamatan Sukajadi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Literatur :

Arikunto, Suharsimi. 2000. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta. Rineka Cipta.

Griffin, Ricky W. Dan Ebert, Ronald J. 2006. Business (eight ed.). Jakarta: Erlangga

Ibrahim, Yacob. 2009. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Johan, Suwinto. 2011. Studi Kelayakan Pengembangan Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Jumingan. 2009. Studi Kelayakan Bisnis Teori dan & Pembuatan Proposal Kelayakan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Sihite, Richard. 2000. Tourism Industry. Surabaya. SIC

Subagdjo, Adjab. (2007). Manajemen Pengolahan Kue & Roti. Yogyakarta : Graha Ilmu

Sugiyono. 2008. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV Alfabeta.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV Alfabeta.

(43)

108

Linda Pratiwi, 2014

Analisis studi kelayakan bisnis pada Jawatop Bakery di Kelurahan Pasteur,Kecamatan Sukajadi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Skripsi :

Emawati S.E (2007). “Analisis Kelayakan Finansial Industri Tahu (Studi Kasus: Usaha Dagang Tahu Bintaro, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten)”. UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ersan Dwi Putera S.Par (2013). “Analisis Kelayakan Bisnis Pengusaha Keripik

Singkong Pikset Rende Cikalong Wetan di Desa Rende, Kecamatan

Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat”. Universitas Pendidikan

Indonesia.

Nidian Leviana S.Par (2013). “Evaluasi Kelayakan Bisnis Restoran Kambing Bakar Cairo Cabang Kopo Sayati Bandung Ditinjau dari Aspek

Pemasaran”. Universitas Pendidikan Indonesia.

Sintya Ariesta Ramadhanti S.Par (2014). “Evaluasi Kelayakan Bisnis Surabi

Berbasis Aspek Pemasaran dan Aspek Finansial pada Warung Colenak &

Surabi Dago Kota Bandung”. Universitas Pendidikan Indonesia.

Website

[Bank Indonesia] Definisi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/C7402D01.../UU20Tahun2008UMKM

Gambar

Tabel 1.1  Jumlah Produksi dan Penjualan per Tahun Javatop Bakery
Tabel 1.2 Volume Produksi dan Penjualan per Bulan Javatop Bakery

Referensi

Dokumen terkait

menentukan layak atau tidaknya usaha tersebut dijalankan.. Studi kelayakan peroyek atau bisnis adalah penelitian yang.. menyangkut berbagai aspek baik itu dari aspek hukum,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran studi kelayakan usaha produksi TEMTIS gel hand sanitizer yang ditinjau dari aspek operasional, aspek teknologi, aspek

Analisis kelayakan bisnis yang akan dilakukan ditinjau dari beberapa aspek yaitu aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen sumber daya manusia, aspek legal dan lingkungan, dan aspek

Studi kelayakan peroyek atau bisnis adalah penelitihan yang menyangkut berbagai aspek baik itu dari aspek hukum, sosial ekonomi dan budaya, aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis

Dalam penelitian ini, situasi sosial tersebut merupakan situasi sosial yang terbentuk melalui analisis studi kelayakan bisnis dalam aspek internal perusahaan, yakni

Berdasarkan literatur, metode yang sesuai dengan penelitian ini adalah metode analisis kelayakan bisnis yang terdiri dari lima aspek analisis yang terdiri dari

Studi ini bertujuan untuk menganalisi secara rinci dan detail segala aspek yang dapat menujang kelangsungan bisnis nglumerr dan untuk mencari tahu akan sebuah kelayakan dan maanfaat

Berdasarkan uraian diatas, peneliti melakukan penelitian terkait dengan studi kelayakan usaha Kersik Mart yang bertujuan untuk mengetahui kelayakan pendirian usaha ditinjau dari aspek