PENGEMBANGAN MODUL PADA MATA PELAJARAN
DASAR PENGENDALIAN MUTU HASIL PERTANIAN DI
SMK NEGERI 1 BOJONGPICUNG
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan
Teknologi Agroindustri di Universitas Pendidikan Indonesia
Oleh
Dea Aisyah Rusmawati NIM. 1005384
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI AGROINDUSTRI FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
PENGEMBANGAN MODUL PADA MATA PELAJARAN
DASAR PENGENDALIAN MUTU HASIL PERTANIAN DI
SMK NEGERI 1 BOJONGPICUNG
Oleh
Dea Aisyah Rusmawati
Sebuah skripsi yang diiajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh
gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
© Dea Aisyah Rusmawati 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
Dea Aisyah Rusmawati, 2014
Pengembangan Modul Pada Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian Di Smk Negeri 1 Bojongpicung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
E. Definisi Operasional ...4
F. Tujuan Penelitian ...5
G. Manfaat Penelitian ...5
BAB II KAJIAN TEORI ...6
A. Hakekat Belajar dan Mengajar ...6
B. Media Pembelajaran ...8
C. Modul Sebagai Media Pembelajaran ...10
D. Hasil Belajar ...13
BAB III METODOLOGIPENELITIAN...15
A. Metode dan Pendekatan Penelitian ...15
B. Prosedur Penelitian ...16
C. Populasi dan Samnpel ...18
D. Kerangka Berfikir ...18
E. Teknik Pengumpulan Data ...19
F. Instrumen Peneltian ...20
Dea Aisyah Rusmawati, 2014
Pengembangan Modul Pada Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian Di Smk Negeri 1 Bojongpicung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...24
A. Identifikasi Potensi dan Masalah ...24
B. Pengumpulan Data ...24
C. Desain Media ...26
D. Validasi Desain dan Revisi Media ...26
E. Uji Coba Skala Kecil dan Revisi Media ...30
F. Penerapan Skala Besar ...33
G. Produk Final Media ...36
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ...38
A. Simpulan ...38
B. Saran ...38
DAFTAR PUSTAKA ...39
Dea Aisyah Rusmawati, 2014
Pengembangan Modul Pada Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian Di Smk Negeri 1 Bojongpicung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1. One-Shot Case Study ...15
Gambar 3.2. Langkah-Langkah Penggunaan Metode R&D ...16
Gambar 4.1. Revisi Layout Halaman Modul ...27
Gambar 4.2. Peta Kompetensi Modul ...27
Gambar 4.3. Revisi Gambar Modul ...29
Gambar 4.4. Diagram Batang Hasil Postest Uji Coba Skala Kecil ...33
Dea Aisyah Rusmawati, 2014
Pengembangan Modul Pada Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian Di Smk Negeri 1 Bojongpicung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Skor Angket Tanggapan Siswa ... 20
Tabel 3.2. Klasifikasi Interpretasi Perhitungan Presentase Angket ... 21
Tabel 3.3. Skala Likert Angket Validasi Kelayakan Media... 21
Tabel 3.4. Interpretasi Skor Kelayakan Media... 22
Tabel 3.5. Rubrik Skor ... 23
Tabel 4.1. Hasil Identifikasi Potensi dan Masalah ... 24
Tabel 4.2. Rekapitulasi Hasil Angket Tanggapan Siswa Uji Coba Skala Kecil .. 31
Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Hasil Postest Uji Coba Skala Kecil ... 32
Dea Aisyah Rusmawati, 2014
Pengembangan Modul Pada Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian Di Smk Negeri 1 Bojongpicung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. RPP……… 42
Lampiran 2. Lembar Penilaian Ahli Materi………. 46
Lampiran 3. Lembar Penilaian Ahli Media………. 50
Lampiran 4. Lembar Penilaian Ahli Bahasa……… 54
Lampiran 5. Angket Tanggapan Siswa Terhapap Penggunaan Modul.. 56
Lampiran 6. Skor Penilaian Media………. 58
Lampiran 7. Data Angket Tanggapan Siswa………. 64
Lampiran 8. Data Hasil Postest……….. 67
Lampiran 9. Kartu Bimbingan Skripsi………. 69
Lampiran 10. SK Dosen Pembimbing……….. 72
Lampiran 11. Surat Keterangan Selesai Penelitian……… 74
Dea Aisyah Rusmawati, 2014
Pengembangan Modul Pada Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian Di Smk Negeri 1 Bojongpicung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul yang layak diterapkan pada Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian serta untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi dengan penerapan modul. Metode penelitian yang digunakan adalah metode R&D (Research and development), yang meliputi identifikasi potensi dan masalah, pengumpulan data, validasi desain media, revisi desain media, uji coba media skala kecil, revisi desain media, penerapan skala besar, dan produk final media. Kelayakan media ditentukan dari hasil validasi yang terdiri atas validasi media, validasi materi, validasi bahasa, serta angket tanggapan siswa. Pada modul ini diambil sebuah topik mengenai pengendalian mutu hasil pertanian yakni Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP). Modul untuk Mata Pelajaran Pengendalian Mutu Hasil Pertanian ini dinyatakan layak untuk diterapkan pada pembelajaran. Hal ini ditunjukan oleh skor yang diberikan oleh validator media, materi, dan bahasa dengan skor persentase berturut-turut 71,55 % (layak), 83,01 (sangat layak), dan 79,17 % (layak). Berdasarkan angket tanggapan siswa, dapat dilihat bahwa modul ini membuat materi mudah dimengerti dan membuat belajar menjadi tidak membosankan. Hasil postest menunjukan 91,43 % siswa telah mencapai KKM dengan nilai yang paling sering muncul adalah pada interval 85 – 90.
Dea Aisyah Rusmawati, 2014
Pengembangan Modul Pada Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian Di Smk Negeri 1 Bojongpicung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
The aims of this research is to develop a feasible modules implemented on the
subject of Basic Quality Control Agricultural Products, also to find out student’s
understanding of the material by the application module. The research method used was a Research and Development (R&D), which includes the identification of the potential and problems, data collection, validation media design, media design revisions, trials a small-scale media, media design revisions, implementation of large-scale, and the final product of media. Feasibility of media is determined from the results of the validation media consisting of media validation, material validation, validation of language, and student’s questionnaire responses. This module taken a topic concerning the quality control of agricultural products that is Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP). Modules for subject of Basic Quality Control Agricultural Products is declared feasible to apply on learning process. This is shown by the scores given by the validator media, materials, and language with a percentage score are 71.55% (feasible), 83.01 (very feasible), and 79.17% (feasible). Based on the questionnaire responses of students, it can be seen that this module makes the material easy to understand and makes learning become not boring. Posttest results showed 91.43% of students have achieved KKM with the most frequent value is at 85-90.
Dea Aisyah Rusmawati, 2014
Pengembangan Modul Pada Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian Di Smk Negeri 1 Bojongpicung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Proses belajar mengajar merupakan suatu proses interaksi atau hubungan
timbal balik antara guru dan siswa serta unsur-unsur yang ada di dalamnya. Guru
mempunyai peranan yang penting dalam mewujudkan tercapainya tujuan
pembelajaran. Seorang guru bukan hanya memberikan pengetahuan kepada siswa,
namun guru harus mampu menciptakan kondisi dan situasi yang memungkinkan
pembelajaran berlangsung secara aktif.
Kurikulum 2013 yang kini diberlakukan telah membuat adanya suatu
pergeseran dimana proses pembelajaran tidak lagi berpusat pada guru (teacher
centered). Pengelola institusi pendidikan semakin menyadari perlunya
pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered). Perubahan proses
pembelajaran ini bertujuan agar siswa dapat aktif, interaktif, dan kreatif dalam
proses pembelajaran.
Sebagaimana kita ketahui siswa lulusan Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) dituntut untuk dapat memasuki dunia kerja dan dunia usaha. Oleh sebab
itu siswa harus memiliki ketrampilan untuk menghadapi tuntutan tersebut. SMK
mempunyai Mata Pelajaran Produktif untuk menyiapkan lulusan menjadi tenaga
kerja. Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian merupakan salah satu Mata
Pelajaran Produktif yang diterima siswa SMK Jurusan Agribisnis Hasil Pertanian
kelas X di SMK Negeri 1 Bojongpicung.
Mata Pelajaran Pengendalian Mutu Hasil Pertanian merupakan pelajaran
yang penting karena pelajaran ini merupakan dasar bagi siswa untuk terjun ke
dunia industri maupun dunia usaha. Dalam industri, quality control merupakan
salah satu contoh pekerjaan yang menerapkan dasar dari Mata Pelajaran Dasar
Pengendalian Mutu Hasil Pertanian. Begitupun ketika siswa memilih terjun untuk
memasuki dunia usaha, maka dasar ilmu dalam pemilihan bahan baku serta
pengolahan dapat dimiliki apabila mereka dapat memahami mata pelajaran ini
Dea Aisyah Rusmawati, 2014
Pengembangan Modul Pada Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian Di Smk Negeri 1 Bojongpicung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Salah satu materi yang terdapat pada Mata Pelajaran Dasar Pengendalian
Mutu Hasil Pertanian adalah pengendalian proses. Pengendalian proses ini sangat
penting karena seiring perkembangan teknologi dan persiapan industri dalam
menghadapi persaingan global telah berdampak pada tuntutan mutu dan keamanan
pangan yang semakin ketat. Untuk memenuhi tuntutan tersebut dikenal suatu
sistem pengendalian proses yang berfokus pada pencegahan bahaya, yakni
HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point).
Karakteristik dari Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil
Pertanian ini diantaranya adalah: 1) Tidak ada praktikum, 2) Materi berisi konsep
dan teori yang harus hafalan, 3) Murid menganggap mata pelajaran ini sulit.
Karakteristik-karakteristik tersebut tentu akan berpengaruh terhadap proses belajar
mengajar.
Hasil observasi di SMK Negeri 1 Bojongpicung, diketahui bahwa banyak
siswa merasa tidak tertarik untuk belajar Dasar Pengendaian Mutu Hasil Pertanian
dengan alasan bahwa mereka tidak faham dengan materi yang diajarkan. Hal ini
dapat dilihat dari hasil Ujian Tengah Semester (UTS) semester genap pada tahun
2014. Hasil UTS pada Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian
menunjukan bahwa siswa yang mencapai nilai di atas Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) adalah 28 orang atau 58,33 %, dengan KKM pada nilai 75.
Siswa yang tidak mencapai nilai KKM adalah 20 orang atau 41,67 % (SMK
Negeri 1 Bojongpicung).
Hasil observasi juga menunjukan belum adanya buku ajar yang dapat
menunjang siswa dalam memahami Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu
Hasil Pertanian. Sumber belajar hanya mengandalkan materi yang disampaikan
guru melalui Microsoft Power Point yang ditayangkan melalui LCD. Selama
pembelajaran, siswa cenderung hanya mendengar, melihat, dan mencatat materi
yang disampaikan.
Daya baca siswa dapat menjadi pendukung kegiatan belajar secara
mandiri. Siswa dalam belajar Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian
Dea Aisyah Rusmawati, 2014
Pengembangan Modul Pada Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian Di Smk Negeri 1 Bojongpicung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tersedianya buku ajar akan berpengaruh terhadap motivasi siswa dalam membaca.
Untuk mengatasi masalah tersebut dapat digunakan bahan ajar cetak berupa
modul.
Modul merupakan bahan ajar yang disusun secara sistematis dan menarik,
mencakup isi materi, metode, evaluasi dan dapat digunakan secara mandiri
(Depdiknas, 2007). Dengan adanya modul ini siswa dapat belajar secara mandiri
dengan atau tanpa bimbingan guru. Siswa dapat lebih menggali pemahaman
dalam Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian tanpa hanya
mengandalkan materi yang disampaikan oleh guru. Mulyasa (2006)
mengemukakan secara singkat tujuan utama sistem modul yaitu untuk
meningkatkan efisiensi dan efektifitas pembelajaran di sekolah baik waktu, dana,
fasilitas, maupun tenaga guna mencapai tujuan secara optimal.
Berdasarkan data dan uraian di atas, maka peneliti akan melakukan
penelitian mengenai: “Pengembangan Modul Pada Mata Pelajaran Dasar
Pengendalian Mutu Hasil Pertanian di SMK Negeri 1 Bojongpicung”.
B.Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi beberapa
masalah sebagai berikut:
1. Kurangnya pengembangan media pembelajaran yang dapat meningkatkan
kemampuan siswa untuk memahami materi pembelajaran.
2. Hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil
Pertanian rendah.
C.Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana mengembangkan modul yang layak diterapkan pada Mata Pelajaran
Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian?
2. Seberapa besar pemahaman siswa pada Mata Pelajaran Dasar Pengendalian
Dea Aisyah Rusmawati, 2014
Pengembangan Modul Pada Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian Di Smk Negeri 1 Bojongpicung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D.Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, serta rumusan masalah di
atas, penelitian ini akan dibatasi sebagai berikut:
1. Penelitian dilakukan pada Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil
Pertanian, yakni pada standar kompetensi Menerapkan Konsep Mutu Hasil
Pertanian dan Pengendalian Mutu Hasil Pertanian. Penelitian dilakukan pada
Mata Pelajaran ini karena siswa merasa kesulitan untuk memahami materi dan
tidak tersedianya buku ajar yang dapat menunjang pembelajaran.
2. Penelitian dilakukan pada kompetensi dasar menjelaskan pengertian dan
peranan pengendalian mutu hasil pertanian. Pengendalian mutu difokuskan
pada salah satu sistem manajemen pangan yakni Hazard Analysis Critical
Control Point (HACCP).
3. Pemahaman siswa terhadap Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil
Pertanian diukur dengan postest yang diberikan terhadap siswa.
E.Definisi Operasional
Agar penelitian ini sesuai dengan tujuan yang diharapkan dan untuk
menghindari terjadinya kesalahpahaman maka perlu diberikannya definisi
operasional yaitu :
1. Pengembangan Modul
Modul merupakan bahan ajar yang disusun secara sistematis dan menarik.
Modul mencakup isi materi, metode, evaluasi dan dapat dapat digunakan secara
mandiri. Di dalam modul dilengkapi petunjuk untuk belajar mandiri.
2. Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian
Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu merupakan salah satu pelajaran
produktif yang diberikan pada siswa kelas X SMK N 1 Bojongpicung. Mata
Pelajaran ini merupakan bagian dari kelompok pelajaran Dasar Kompetensi
Dea Aisyah Rusmawati, 2014
Pengembangan Modul Pada Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian Di Smk Negeri 1 Bojongpicung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berhubungan dengan konsep mutu hasil pertanian, pengertian dan peranan
pengendalian mutu hasil pertanian
F. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan yang hendak dicapai dari
penelitian ini adalah:
1. Mengembangkan modul yang layak diterapkan pada Mata Pelajaran
Pengendalian Mutu Hasil Pertanian.
2. Mengetahui pemahaman siswa pada Mata Pelajaran Pengendalian Mutu Hasil
Pertanian dengan penerapan modul.
G.Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah:
1. Hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai referensi penelitian selanjutnya
yang relevan.
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah dan mengembangkan
pengetahuan dalam bidang pendidikan, khususnya dalam pengembangan
modul pembelajaran.
3. Memberikan kemudahan bagi siswa dalam mempelajari dan memahami materi
pembelajaran.
4. Sebagai media alternatif dalam mengajarkan materi yang lebih mudah
dipahami oleh siswa.
5. Hasil penelitian ini akan memberikan sumbangandalam rangka perbaikan
pembelajaran di dalam kelas dan peningkatan kualitas sekolah yang diteliti.
6. Menambah pengetahuan dan pengalaman sebagai calon guru sehingga dapat
Dea Aisyah Rusmawati, 2014
Pengembangan Modul Pada Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian Di Smk Negeri 1 Bojongpicung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A.Metode dan Pendekatan Penelitian
Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan desktiptif
kuantitatif. Pada penelitian ini digunakan instrumen atau alat pengumpul data
yang menghasilkan data berbentuk angka (numerik). Data tersebut dianalisis
sesuai dengan metode statistik yang digunakan kemudian diinterpretasikan.
Penelitian ini dilakukan menggunakan metodepenelitian dan
pengembangan atau Research and Development (R&D). R&D adalah suatu
metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan suatu produk tertentu dan
menguji kefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2011). Untuk mengetahui
pengaruh penerapan modul digunakan metode pre-experimental designs. Pada
penelitian ini digunakan bentuk shot case study. Pada penelitian bentuk
one-shot case study ini suatu kelompok diberi perlakuan, dan selanjutnya diobservasi
hasilnya (Sugiyono, 2011). Rancangan desain penelitian dapat dilihat pada
gambar 3.1.
Gambar 3.1.One-Shot Case Study
Keterangan:
X = Perlakuan yang diberikan O = Observasi
Dea Aisyah Rusmawati, 2014
Pengembangan Modul Pada Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian Di Smk Negeri 1 Bojongpicung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B.Prosedur Penelitian
Prosedur yang akan dilakukan pada penelitian ini terdiri atas tahapan
persiapan dan tahapan utama. Pada tahapan persiapan peneliti melakukan
penentuan populasi dan sampel, persiapan pembuatan RPP, bahan ajar, dan
istrumen penelitian. Pada tahapan utama peneliti melakukan tahapan
pengembangan media. Prosedur penelitian pengembangan media yang akan
dilaksanakan dapat dilihat pada Gambar 3.2.
Gambar 3.2. Langkah-Langkah Penggunaan Metode R&D (Sugiyono 2011 dengan modifikasi)
Identifikasi Potensi
dan Masalah Pengumpulan Data Desain Media
Validasi Desain Media Revisi Desain
Media Uji Coba Media
Skala Kecil
Revisi Desain Media
Penerapan skala besar
Dea Aisyah Rusmawati, 2014
Pengembangan Modul Pada Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian Di Smk Negeri 1 Bojongpicung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Identifikasi potensi dan masalah
Pada tahap ini peneliti melakukan observasi di SMK Negeri 1 Bojongpicung
khususnya pada Jurusan Agribisnis Hasil Pertanian (AHP) sehingga potensi dan
masalah dapat diketahui.
2. Pengumpulan data
Untuk pengembangan modul dibutuhkan berbagai sumber informasi sebagai
panduan dalam mengembangkannya. Sumber tersebut yaitu buku-buku, e-book,
silabus SMK, RPP dan jurnal penelitian yang mendukung.
3. Desain media
Pengembangan desain media dimulai dengan menentukan tujuan pembelajaran
secara jelas, menyusun materi, dan membuat test. Produk yang dihasilkan dalam
penelitian ini berupa modul pembelajaran yang berisi materi tentang pengendalian
mutu hasil pertanian.
4. Validasi desain media
Setelah media selesai dibuat maka dilakukan validasi oleh validator yang
berkompeten di bidangnya. Pada penelitian ini validasi media, validasi materi, dan
validasi bahasa.
5. Revisi desain meda
Media diperbaiki dan disempurnakan berdasarkan saran dari validator.
6. Uji coba media skala kecil
Media diujicobakan terhadap 8 orang siswa.
7. Revisi desain media
Media diperbaiki dan disempurnakan berdasarkan saran dari hasil uji coba skala
kecil.
8. Penerapan media skala besar
Setelah media direvisi dan valid, maka media diterapkan pada siswa.
9. Produk final media
Dea Aisyah Rusmawati, 2014
Pengembangan Modul Pada Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian Di Smk Negeri 1 Bojongpicung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C.Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam suatu penelitian berhubungan dengan sumber data yang
akan digunakan dan diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
kelas X SMK Negeri 1 Bojongpicung.
2. Sampel
Teknik pengambilan sampel pada populasi menggunakan metode sampling
purposive yaitu penentuan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu. Pada
penelitian ini dilakukan pengembangan modul pada Mata Pelajaran Dasar
Pengendalian Mutu Hasil Pertanian sehingga penerapan modul ditujukan untuk
siswa Jurusan Agribisnis Hasil Pertanian (AHP). Dari seluruh siswa kelas X di
SMK Negeri 1 Bojong Picung, dipilih kelas X konsentrasi AHP. Sampel yang
diambil adalah sebanyak 43 siswa.
D.Kerangka Berfikir
Belajar memiliki tujuan untuk meningkatkan keterampilan dan
pengetahuan. Belajar akan menimbulkan pemahaman serta perubahan tingkah
laku. Keberhasilan proses pembelajaran salah satunya dapat dilihat dari hasil
belajar yang dicapai. Untuk mendapatkan hasil belajar maksimal diperlukan
berbagai faktor yang menunjang. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah minat
dan bakat, kurikulum, media pembelajaran yang digunakan, dan kemampuan guru
dalam menyampaikan materi (Supardi, 2010)
Mata Pelajaran Pengendalian Mutu Hasil Pertanian berisi tentang
konsep-konsep yang harus dipahami siswa. Mata Pelajaran ini merupakan salah satu dasar
Dea Aisyah Rusmawati, 2014
Pengembangan Modul Pada Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian Di Smk Negeri 1 Bojongpicung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
karena itu perlu adanya suatu media yang dapat membantu siswa agar lebih
memahami materi.
Media pembelajaran dapat merangsang minat siswa sehingga siswa tidak
akan jenuh dan proses pembelajaran akan lebih menarik. Media pembelajaran juga
dapat membuat materi yang disampaikan menjadi lebih mudah untuk dipahami.
Modul merupakan salah satu media yang dapat digunakan dalam proses
pembelajaran. Penggunaan modul dapat membantu siswa untuk belajar secara
mandiri, sehingga proses pembelajaran tidak lagi terpaku pada guru (teacher
centered).
E.Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan pada peneltian ini adalah:
1. Observasi
Peneliti melakukan observasi nonpartisipan dimana peneliti tidak terlibat langsung
dalam akivitas yang menjadi sumber data penelitian dan hanya berperan sebagai
pengamat (Sugiyono, 2011). Observasi dilakukan ketika tahap identifikasi
potensi dan masalah.
2. Angket Validasi dan Angket Tanggapan
Pemberian angket ini bertujuan untuk meminta responden kepada responden.
Pemberian angket validasi dilakukan pada tahap validasi media. Sedangkan
pemberian angket tanggapan diakukan pada saat uji coba produk skala kecil dan
pada penerapan skala besar.
3. Tes
Pada penelitian ini tes dilakukan pada uji coba produk skala kecil dan pada
penerapan skala besar. Tes yang diberikan berupa postest yang diberikan setelah
Dea Aisyah Rusmawati, 2014
Pengembangan Modul Pada Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian Di Smk Negeri 1 Bojongpicung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu F. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah:
1. Lembar validasi ahli
Lembar validasi ini terdiri atas validasi media, validasi materi, dan validasi
bahasa.
2. Lembar angket tanggapan siswa
Angket tanggapan diberikan kepada siswa. Angket diberikan pada saat uji coba
produk skala kecil dan pada saat penerapan skala besar.
3. Soal tes
Soal tes diberikan kepada siswa setelah dilakukan penerapan modul dalam
pembelajaran.Tes yang diberikan berbentuk essay.
G.Teknik Analisis Data 1. Angket Tanggapan Siswa
Pengolahan data angket dan lembar validasi menggunakan skala Likert,
berikut pemberian skor yang digunakan ( Tabel 3.1) :
Tabel 3.1 Skor Angket Tanggapan Siswa
Skala Likert Pernyataan Positif
SS (Sangat Setuju)
Setiap pernyataan diberi skor, kemudian dihitung skor total dari jawaban
Dea Aisyah Rusmawati, 2014
Pengembangan Modul Pada Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian Di Smk Negeri 1 Bojongpicung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
... (3.1 )
Keterangan:
P = presentase jawaban f = frekuensi jawaban N =jumlah skor maksimum
Menurut Sudjana (2005), kriteria hasil tanggapan siswa dapat ditentukan
dengan cara sebagai berikut:
a) Menentukan presentase skor ideal (skor maksimum), yaitu: (4:4)
x100%=100%
b) Menentukan presentase skor terendah (skor minimum), yaitu: (1:4)x100%
=25%
c) Menentukan range, yaitu: 100 % - 25 % = 75 %
d) Menetapkan kelas interval, yaitu : 4 (sangat baik, baik, kurang baik, tidak
baik).
e) Menentukan panjang interval, yaitu: range : kelas interval = 75:4 = 18,75 %
Berdasarkan perhitungan di atas, maka rentang persentase dan kriteria
kualitatif dapat ditetapkan pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Klasifikasi Interpretasi Perhitungan Persentase Angket
Rentang Presentase Interpretasi
Penilaian angket validasi media ini menggunakan skala likert. Adapun skala
likert untuk angket validasi kelayakan media ini dapat dilihat pada Tabel 3.3
Tabel 3.3 Skala Likert Angket Validasi Kelayakan Media
Skor Penilaian
0 Buruk Sekali
Dea Aisyah Rusmawati, 2014
Pengembangan Modul Pada Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian Di Smk Negeri 1 Bojongpicung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
... (3.2 )
2 Sedang
3 Baik
4 Sangat Baik
Sumber : Sanjaya (2013)
Untuk mengetahui persentase kelayakan media digunakan rumus menurut
Sanjaya (2013) yakni rumus 3.2. Interpretasi skor kelayakan media dapat dilihat
Tabel 3.4 Interpretasi Skor Kelayakan Media
Persentase (%) Kreteria
0-20 Buruk sekali
21-40 Buruk
41-60 Cukup
61-80 Baik/ Layak
81-100 Sangat Baik/ Sangat Layak
Dea Aisyah Rusmawati, 2014
Pengembangan Modul Pada Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian Di Smk Negeri 1 Bojongpicung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
... (3.3 )
3. Tes
Pemahaman siswa terhadap materi dengan penerapan modul diukur
melalui hasil dari tes (postest). Skor untuk setiap pertanyaan adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.5 Rubrik Skor
Nomor Butir Soal Skor
1 15
2 15
3 15
4 10
5 20
6 10
7 15
Dea Aisyah Rusmawati, 2014
Pengembangan Modul Pada Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian Di Smk Negeri 1 Bojongpicung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A.Simpulan
1. Modul pembelajaran pada materi HACCP dikembangkan melalui tahap
identifikasi potensi dan masalah, pengumpulan data, desain media, validasi dan
revisi desain media, uji coba dan revisi media skala kecil, serta penerapan
media skala besar. Modul yang dikembangkan dinilai layak oleh validator
media, bahasa, dan materi. Validator media dan bahasa memberikan persentasi
dengan criteria layak. Validator materi memberikan persentasi dengan criteria
sangat layak. Siswa menganggap bahwa modul HACCP ini membuat materi
mudah dimengerti dan membuat belajar menjadi tidak membosankan.
2. Dengan penerapan modul HACCP ini pemahaman siswa dinilai baik. Hal
tersebut ditunjukan dari hasil belajar siswa yakni 91,43 % telah mencapai
KKM. Nilai yang paling sering muncul adalah pada interval 85 – 90.
B.Saran
Berdasarkan simpulan di atas, maka saran yang dapat diberikan oleh
peneliti:
1. Pengembangan media pembelajaran hendaknya dilakukan pada skala yang
lebih besar misalnya pengembangan dilakukan pada beberapa sekolah dalam
satu kabupaten.
2. Desain sampul modul harus dibuat lebih menarik. Gunakan gambar dengan
resolusi tinggi agar ketika modul dicetak memiliki kualitas yang baik. Contoh
kasus yang digunakan sebaiknya yang ada dalam kehidupan sehari-hari.
3. Angket tanggapan siswa sebaiknya dimodifikasi lagi untuk mendapatkan data
Dea Aisyah Rusmawati, 2014
Pengembangan Modul Pada Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian Di Smk Negeri 1 Bojongpicung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Arikunto. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
BSNP. (2008). Aspek Kelayakan Modul. Jakarta: BSNP.
Chomsin S. Widodo dan Jasmadi. (2008). Panduan Menyusun Bahan Ajar
Berbasis Kompetensi. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Depdiknas. (2007). Pengembangan Modul. Jakarta: Depdiknas.
Depdiknas. (2008). Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Depdiknas.
Dimyati dan Mujiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Hamalik, O. (2008). Manajemen Pendidikan dan Pelatihan. Bandung: Y.P Permindo.
Hening, W, R, N, Sudarmin, dan Mustikaningtyas, D. (2013) Pengembangan modul hubungan antar komponenekosistem berbantuan flashcard untuk menumbuhkankarakter cinta lingkungan pada siswa SMP. Unnes Science
Education Jurnal, 2 (2), hlm. 254-261.
Kustiandi, C. dan Bambang, S. (2011). Media Pembelajaran Manual dan Digital. Bogor: Ghalia Indonesia.
Mulyasa. (2006). Kurikulum yang Disempurnakan. Bandung: PT RosdakaryaOffset.
Nasution, S. (2010). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Bandung : PT. Bumi Aksara.
Riduwan. (2009). Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sadiman, dkk. (2009). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sanjaya, I, D. (2013) Pengembangan media permainan stoichio game pada materi pokok konsep mol bagi siswa SMA sekolah berstandar internasional.
Journal of Chemical Education, 2 (2), hlm. 181-187.
Dea Aisyah Rusmawati, 2014
Pengembangan Modul Pada Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian Di Smk Negeri 1 Bojongpicung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Ahdi Mahasatya.
Sudjana, N. (2000). Dasar-Dasar Proses Belajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung : Tarsito.
Sukmadinata, N, S. (2007). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Supardi, D. (2010) Pengaruh media pembelajaran dan minat belajar terhadap hasil belajar fisika. Jurnal Formatif, 2 (1), hlm. 71-81.