• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DAN KOOPERATIVE LEARNING TEKNIK BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PELAYANAN PRIMA SISWA KELAS X SMK SWASTA TELADAN PEMATANGSIANTAR T

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DAN KOOPERATIVE LEARNING TEKNIK BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PELAYANAN PRIMA SISWA KELAS X SMK SWASTA TELADAN PEMATANGSIANTAR T"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DAN KOOPERATIVE LEARNING

TEKNIK BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL

BELAJAR PELAYANAN PRIMA SISWA KELAS X SMK SWASTATELADAN

PEMATANGSIANTAR T.A. 2011/2012

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

OLEH:

SAFRITRENSIA SARAGIH NIM. 708114244

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sumber kekuatanku yang telah mencurahkan berkat dan hikmat kebijaksaan-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul

Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) dan Kooperative Learning Teknik Bermain Peran (Role Playing) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Pelayanan Prima Siswa Kelas X SMK Swasta Teladan Pematangsiantar T.A. 2011/2012”.

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada program studi Tata Niaga Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi di Universitas Negeri Medan. Penulis menyadari bahwa skripsi imi masih jauh dari kesempurnaan oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini.

Dalam penulisan skripsi ini tidak terlepas dari hambatan-hambatan dan banyak kesulitan dalam menyelesaikannya. Namun dengan usaha dan kerja keras yang maksimal dan bantuan dari segala pihak, akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan juga. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, antara lain:

(5)

2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, ME, selaku Dekan FE Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Drs. H. Thamrin, M.Si selaku Pembantu Dekan I FE Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Dr. Arwansyah, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi 5. Bapak Drs. Jhonson, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Ekonomi 6. Bapak M. Fitri Rahmadana, SE., M.Si, selaku Ketua Prodi Pendidikan

Tata Niaga sekaligus Dosen Pembimbing Akademik.

7. Bapak Munajat, SE., M.Si, selaku dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan petunjuk dalam penyelesaian skripsi ini.

8. Bapak Sudarlian, S.Pd., M.Si, selaku Kepala SMK SWASTA TELADAN PEMATANGSIANTAR dan seluruh guru-guru dan staf pegawai khususnya guru pamong saya Ibu Mega Manik, S.Pd yang turut mendukung selesainya penelitian penulis.

9. Teristimewa untuk orang tuaku yang kukasihi Ayahanda B. Saragih dan Ibunda H. Damanik yang telah membesarkan, mendidik, memberikan kasih sayang, doa yang tulus dan materi kepada penulis sehingga skripsi ini dapat selesai seperti yang diharapkan.

(6)

11.Buat rekan-rekan Pengurus DPK HIMAPSI UNIMED dan seluruh

adik-adik. Terkhusus buat Bang Jarudin, Bang Jesri, K’Nella, Riko Sinaga,

Arni Girsang, Raibanta Pandiangan, Giat, Rani, Viktor Sinaga yang telah memberikan motivasi dan semangat dalam pengerjaan skripsi ini.

12.Buat semua teman-teman seperjuangan kelas B Reguler Tata Niaga 2008 terkhusus teman-teman Koccak (Elvis, Dama, Alpon, Narko, Brema, Puspita) dan teman-teman PPLT 2011 SMK Swasta Teladan Pematangsiantar (Rona, Ris, Uli, Dedi, Sinar, Donna, Samuel, Haris) yang senantiasa berbagi di dalam suka maupun duka selama penulisan skripsi.

Atas segala bantuan dan jasa mereka penulis tidak dapat membalasnya selain doa, semoga Bapa di Sorga member kasih dan berkatNya dalam hidup mereka.

Dan akhir kata penulis mengucapkan terima kasih atas semua dukungan dan bantuan dari berbagai pihak demi penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca dalam usaha peningkatan mutu pendidikan.

Medan, Agustus 2012 Penulis,

(7)

vi DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... iv

ABSTRAC ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Batasan Masalah... 5

1.4 Rumusan Masalah ... 5

1.5 Pemecahan Masalah ... 6

1.6 Tujuan Penelitian ... 6

1.7 Manfaat penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

2.1 Kerangka Teoritis ... 8

2.1.1 Pengertian Model Pembelajaran ... 8

2.1.2 Pengertian Pembelajaran Kooperatif ... 10

2.1.3 Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif ... 14

2.1.4 Pembelajaran Kooperatif Group Investigation ... 16

(8)

vii

Group Investigation dan Role Playing ... 24

2.1.7 Aktivitas Belajar ... 26

2.1.8 Hasil Belajar ... 29

2.2 Penelitian yang Relevan ... 31

2.3 Kerangka Berfikir... 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 36

3.1 Lokasi Penelitian ... 36

3.2 Subjek dan Objek Penelitian ... 36

3.2.1 Subjek Penelitian ... 36

3.2.2 Objek Penelitian ... 36

3.3 Defenisi Operasional ... 36

3.4 Prosedur Penelitian... 37

3.5 Alat Pengumpul Data ... 49

3.6 Teknik Analisis Data ... 51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 56

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian ... 56

4.2 Analisis Data ... 59

4.3 Hubungan Antara Aktivitas dan Hasil Belajar ... 61

4.4 Peningkatan Hasil Belajar ... 63

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian ... 64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 71

5.1 Kesimpulan ... 71

5.2 Saran ... 72 DAFTAR PUSTAKA

(9)

viii

DAFTAR TABEL

2.1 Tahap-tahapan kemajuan siswa dalam pembelajaran Group Investigation ... 18

3.1 Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Group Investigation dan Role Playing ... 42

3.2 Lembar observasi aktivitas siswa ... 50

4.1 Hasil pre test sebelum siklus I ... 57

4.2 Hasil Observasi aktivitas siswa pada siklus I ... 57

4.3 Hasil post test siklus I ... 57

4.4 Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II ... 58

4.5 Hasil pos test siklus II ... 58

4.6 Tabel peningkatan hasil belajar dari siklus I dan siklus II ... 60

4.7 Hasil Observasi Aktivitas Siswa ... 61

(10)

ix

DAFTAR GAMBAR

2.1 Kerangka berpikir... 33

3.1 Spril tindakan kelas ... 39

4.1 Diagram peningkatan hasil belajar siswa ... 60

(11)

x

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 2. Soal Pretes dan Post tes

3. Perolehan hasil Pretes

4. Perolehan hasil belajar postest I 5. Perolehan hasil belajar posttest II 6. Observasi aktivitas siswa siklus I 7. Observasi aktivitas siswa siklus II 8. Korelasi aktivitas dan hasil belajar 9. Uji t

(12)

iv ABSTRAK

Safritrensia Saragih, NIM. 708114244, Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) dan Kooperative Learning Teknik Bermain Peran (Role Playing) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Pelayanan Prima Siswa Kelas X SMK Swasta Teladan Pematangsiantar T.A. 2011/2012”. Skripsi Jurusan Pendidikan Ekonomi, Program Studi Pendidikan Tata Niaga, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan 2012.

Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dengan menerapkan Kolaborasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) dan Kooperative Learning Teknik Bermain Peran (Role Playing) dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X MB SMK Swasta Teladan Pematangsiantar.

Penelitian ini dilakukan di SMK Swasta Teladan Pematangsiantar pada semester genap tahun ajaran 2011/2012 dengan subjek kelas X MB berjumlah 43 orang siswa. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus, dimana dalam tiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. teknik pengumpulan data menggunakan lembaran mengenai siswa, tes hasil belajar dan lembaran observasi. Sedangkan teknik analisis data, hasil belajar diperoleh dengan menganalisis nilai rata-rata ulangan harian dan aktivitas belajar diperoleh dengan menganalisis tingkat keaktifan siswa.

Hasil observasi terhadap aktivitas siswa menunjukkan adanya peningkatan aktivitas siswa dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I diperoleh 18 siswa untuk kriteria baik. Sedangkan pada siklus II diperoleh 37 siswa. Dari hasil pre test diperoleh rata-rata 61,86 dengan ketuntasan 41,86%/. Pada post test siklus I diperoleh rata-rata 67,90 dengan ketuntasan 65,11% . Dan pada post test siklus II diperoleh rata-rata 78,13 dengan ketuntasan 90,69%. Berarti ada peningkatan hasil belajar dari siklus I ke siklus II. Dari hasil uji korelasi antara aktivitas (X) dan hasil belajar (Y), diperoleh rhitung=0,0858 dan rtabel=0,248. Ini menunjukkan rhitung>rtabel yang berarti hubungan positif, artinya jika aktivitas belajar siswa tinggi maka hasil belajarnya juga tinggi. Pengujian signifikansi hasil belajar siswa dilakukan dengan menggunakan uji statistik atau uji t dengan dk= n1+ n2-2=84 pada

α=0,05. Dari data perhitungan diperoleh thitung =6,08 dan ttabel =1,663. Hasil pengujian menunjukkan thitung>ttabel yaitu 6,08>1,663. Dengan kata lain perbandingan hasil belajar siswa signifikan.

Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan Kolaborasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) dan Kooperative Learning Teknik Bermain Peran (Role Playing) dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Pelayanan Prima kelas X MB SMK Swasta Teladan Pematangsiantar tahun ajaran 2011/2012.

(13)

v ABSTRACT

Safritrensia Saragih, NIM. 708114244, “Application of Cooperative Learning Collaborative Model Study Group Investigation (GI) and Kooperative Learning Role Playing Techniques To Improve Learning Activities and Results Excellent Service Private Class X SMK Swasta Teladan Pematangsiantar Academic Year of 2011/2012”. Thesis Majoring in Economics Education, Tata Niaga Education Program, Faculty of Economics. State University of Medan in 2012.

The problem in this research is the low activity and student learning outcomes. This research aims to find out by applying the Model Cooperative Learning Collaborative Study Group Investigation (GI) and Kooperative Learning Techniques Role Playing can increase the activity and student learning outcomes class X Manajemen Business SMK Swasta Teladan Pematangsiantar.

The research was conducted in SMK Teladan Pematangsiantar in the second semester academic year 2011/2012 to the subject class of X MB of 43 students. This research is a class act action which consists of two cycles, where in each cycle consists of four stages of planning, action, observation and reflection. data collection techniques using a sheet of student learning outcomes tests and observation sheets. While the techniques of data analysis, study results obtained by analyzing the average value of daily tests and learning activities is obtained by analyzing the activity levels of students.

The results of observations of the student activity showed an increase in student activity from cycle I to cycle II. On the cycle I gained 18 students for active criteria. Whereas in the second cycle obtained 37 students. From the results obtained pre test average of 61,86 with 41,86 % completeness. In the post test cycle I gained an average of 67,90 students with 65,11% completeness. And the post test cycle II obtained an average of 78,13 with 90,69% completeness. Means there is increasing learning results from cycle I to cycle II. from the test results of the correlation between the activity (X) and learning outcomes (Y), obtained rratio =0,0858, and rtable=0,248. It shows rratio> rtable which means a positive relationship, meaning that if the activity is high then the students learning outcomes are also high. Significance testing of student learning outcomes is done using a statistical test or t test with df=n1+n2-2=84 at α=0,05 calculated from the data obtained tratio=6,08 and ttable=1,663. Test results showed tratio>ttable is 6,08>1,663. In other words, a significant comparison of student learning outcomes.

Based on the data analysis can be concluded that learning the Collaborative Learning Model Cooperative Study Group Investigation (GI) and Kooperative Learning Role Playing Techniques can increase the activity and learning outcomes Excellent Service class X MB SMK Teladan Pematangsiantar academic year 2011/2012.

(14)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap bangsa, dengan pendidikan yang baik akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dari setiap bangsa. Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dapat dipersiapkan dengan berbagai cara, yaitu salah satunya melalui pendidikan. Sistem pendidikan sangat perlu diarahkan pada sistem pendidikan yang demokratis, hal ini mengingat bahwa sistem demokratis adalah sistem yang mampu membekali siswa dengan sejumlah kemampuan yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan. Seperti yang kita ketahui bahwa sasaran pendidikan adalah manusia. Tujuan pendidikan memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas, benar dan indah untuk kehidupan, karena itu tujuan pendidikan memiliki dua fungsi yaitu memberikan arah kepada segenap kegiatan pendidikan dan merupakan suatu yang ingin dicapai oleh segenap kegiatan pendidikan. Sebagai suatu komponen pendidikan, tujuan pendidikan menduduki posisi penting diantara komponen-komponen pendidikan lainnya.

Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal merupakan wadah yang sangat vital dalam membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Tentunya di sekolah dilakukan kegiatan pembelajaran. Setiap kegiatan pembelajaran yang dilakukan di sekolah disesuaikan dengan sistem pendidikan yang berlaku yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat saat ini. Dalam

(15)

2

kegiatan pembelajaran inilah siswa-siswa menimba ilmu semaksimal mungkin yang menjadi bekalnya kelak.

(16)

3

Hal ini terbukti dari hasil belajar mata pelajaran Pelayanan Prima siswa dilihat dari nilai ulangan siswa kelas X masih rendah dan masih memperoleh nilai dibawah SKBM (Standar Ketuntasan Belajar Minimal). Padahal seharusnya siswa harus mencapai SKBM yang ditetapkan sekolah yaitu 70. Untuk itu perlu diusahakan perbaikan pembelajaran siswa dengan lebih difokuskan pada pembelajaran yang lebih mengaktifkan siswa.

Pentingnya aktivitas belajar siswa dalam kegiatan belajar mengajar hendaknya menjadi perhatian khusus bagi guru. Agar proses belajar mengajar dapat berhasil, guru harus merancang tehnik pengajaran yang bervariasi sehingga proses belajar mengajar menjadi menarik dan tidak membosankan. Penggunaan satu model saja mengakibatkan siswa merasa bosan, sehingga siswa kurang termotivasi untuk belajar yang pada akhirnya menyebabkan hasil belajar siswa rendah. Untuk itu, diusahakan perbaikan pembelajaran siswa dengan lebih difokuskan pada pembelajaran yang lebih mengaktifkan siswa.

(17)

4

Pengkolaborasian model pembelajaran Kooperatif Group Investigation (GI) dan Role Playing (Bermain Peran) adalah model pembelajaran yang

memberikan kesempatan kepada guru untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan seluruh siswa untuk lebih kreatif dan bertanggungjawab dalam tugas yang dibebankan baginya. Model pembelajaran Group Invesigation dapat melatih siswa secara aktif dapat terlihat mulai dari tahap pertama sampai akhir pembelajaran akan memberi peluang kepada siswa untuk lebih mempertajam gagasan dan guru akan mengetahui kemungkinan gagasan siswa yang salah sehingga guru dapat memperbaiki kesalahannya. Sedangkan, Role Playing bermain peran merupakan model pembelajaran yang diarahkan upaya pemecahan masalah-masalah yang berkaitan dengan hubungan antar manusia (Interpersonal relationship), terutama menyangkut kehidupan peserta didik. Melalui bermain

peran, peserta didik mencoba mengeksplorasi hubungan-hubungan antar manusia dengan cara memperagakan dan mendiskusikannya, sehingga bersama-sama para peserta didik dapat mengeksplorasi perasaan-perasaan, sikap-sikap, nilai-nilai dan berbagai strategi pemecahan masalah.

(18)

5

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka masalah penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Guru selama Kegiatan Belajar Mengajar berlangsung belum melibatkan siswa secara aktif.

2. Hasil belajar Pelayanan Prima siswa masih rendah.

3. Dalam Proses Belajar Mengajar guru masih sering menggunakan metode pembelajaran konvensional.

4. Apakah dengan menerapkan Kolaborasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) dan Kooperative Learning Teknik Bermain Peran (Role Playing) dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Pelayanan Prima siswa kelas X SMK Swasta Teladan Pematangsiantar? 1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas maka peneliti membatasi permasalahan dari penelitian ini yaitu: Kolaborasi Mode Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) dan Kooperative Learning Teknik Bermain Peran (Role Playing) dan peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pelayanan Prima Kelas X SMK Swasta Teladan Pematangsiantar.

1.4 Rumusan Masalah

(19)

6

Apakah Penerapan kolaborasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) dan Kooperative Learning Teknik Bermain Peran (Role

Playing) dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Pelayanan Prima siswa

Kelas X SMK Swasta Teladan Pematangsiantar tahun ajaran 2011/2012. 1.5 Pemecahan Masalah

Untuk membuat siswa dalam memahami pelajaran Pelayanan Prima tidak merasa jenuh dan bosan, salah satu hal yang perlu diperbaiki adalah cara belajar yang salah serta kemampuan guru dalam hal menerapkan metode pembelajaran yang masih menerapkan metode pembelajaran yang kurang menyenangkan.

Pemecahan masalah yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Kolaborasi melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) dan Kooperative Learning Teknik Bermain Peran (Role Playing). Dalam model

pembelajaran Group Investigation, Guru berperan sebagai fasilitator menolong siswa untuk melakukan refleksi diri dan diskusi kelompok. Para siswa diberi kebebasan untuk memilih perspektif yang akan mereka gunakan untuk mempelajari suatu topik dalam kelompok sehingga dapat merubah siswa dari pendengar pasif menjadi aktif dalam pembelajaran. Sedangkan model pembelajaran Role Playing, Siswa secara aktif memperagakan masalah-masalah yang berkaitan dengan hubungan antar manusia serta mendiskusikannya.

1.6 Tujuan Penelitian

(20)

7

Bermain Peran (Role Playing) dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X SMK Swasta Teladan Pematangsiantar.

1.7 Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak yaitu sebagai berikut:

1. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis mengenai kolaborasi model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dan cooperative learning teknik bermain peran (role playing) untuk meningkatkan aktivitas

dan hasil belajar Pelayanan Prima Siswa.

2. Sebagai bahan masukan bagi guru dan staf pengajar lainnya dalam memilih alternative pembelajaran dalam upaya mentransfer ilmu serta untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan untuk menggunakan kolaborasi model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dan cooperative learning teknik bermain peran (role playing) sebagai salah

satu cara yang efektif dalam menyajikan pelajaran sehingga tidak terjadi proses belajar yang menjenuhkan tetapi dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

(21)

71

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan:

1. Hasil pengamatan aktivitas siswa menunjukkan adanya peningkatan aktivitas belajar siswa dengan penerapan kolaborasi model Group investigation dan Role Playing. Aktivitas belajar siswa pada siklus I

sebanyak 16,27 % siswa tergolong baik. Sedangkan pada siklus II terjadi peningkatan pada kriteria baik sebesar 41,86 %. Untuk kriteria sangat baik meningkat menjadi 9,30%.

2. Penerapan kolaborasi model pembelajaran Group investigation dan Role Playing membuktikan peningkatan hasil belajar siswa, hal ini dapat dilihat

dari postes siklus I bahwa persentase ketuntasan sebesar 65,11% dan persentase ketuntasan postes siklus II sebesar 90,69% maka persentase mengalami peningkatan sebesar 25,58%. Ketuntasan secara klasikal 70% telah memenuhi KKM sekolah sebesar ≥70 %, maka tidak perlu dilanjutkan ke siklus III.

3. Terdapat hubungan antara aktivitas dengan hasil belajar Pelayanan Prima siswa. Diperoleh hubungan antara aktivitas dengan hasil belajar dimana

= 0,858 dan rtabel dengan n =43 adalah 0,248 sehingga rhitung > rtabel

yang berarti menunjukkan hubungan yang positif. 73,62%, maka

(22)

72

dapat dinyatakan bahwa aktivitas memberikan kontribusi atau sumbangan sebesar 73,62% dalam meningkatkan hasil belajar Pelayanan Prima siswa. 4. Pengujian signifikansi hasil belajar siswa dilakukan dengan menggunakan

uji statistik atau uji t dengan dk = n1+n2–2 pada α = 0,05 dan n = 43. Dari data perhitungan diperoleh thitung > ttabel yaitu (6,08>1,6632). Dengan kata lain perbandingan hasil belajar siswa pada postes siklus I dengan postes siklus II adalah signifikan.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan tersebut diatas dapat disarankan beberapa hal sebagai berikut:

1. Disarankan guru bidang studi Pelayanan Prima dalam materi prosedur menangani keluhan pelanggan menggunakan kolaborasi model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dan role playing untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

(23)

1

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Aqib, dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas.Bandung: Yrama Widya. Brainbridge, Carol. 2011. The Meaning of Cooperative Learning.

http://giftedkids.about.com/od/glossary/9/coop-learning.htm. Diakses tanggal 20 April 2012

Dimyanti, Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta Djamarah, Syaiful B. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Hamalik, O. 2003. Pendekatan Baru Strategi Belajar Mengajar Berdasarkan CBSA. Bandung: Sinar Baru Algensindo

2009. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Holari, dkk. 2006. Penerapan Pendekatan Cooperative Learning Model GI untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Kelas III SLTP N 8 Tentang Volume

Tabung. Jurnal Pendidikan Dasar Vol 7: 74-83.

Isjoni, H. 2009. Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta. Pustaka Pelajar

Isnelly, Neli. November 2011. The Application of Group Investigation (GI) Cooperative Learning Model to Approve Students Geography

Achievement, Class X SMA N 9 Bandar Lampung 210-2011 Academic

Year. Jurnal Pendidikan Progresif (JPP FKIP)

Lewis, Beth. 2011. The Meaning of Cooperative Learning.

http://kgeducators.about.com/od/educationglossary/9/gcooplearning.htm. Diakses 20 April 2012.

Lie, Anita. 2008. Cooperative Learning, Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang- ruang Kelas. Jakarta: Grasindo

(24)

2

Lubis, Yeni. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Group Investigation (GI) untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI di SMA Negeri 3 Tanjung Balai T.P 2009/2010. Skripsi. Unimed.

Maesaroh, Siti.2005. Efektivitas Penerapan Pembelajaran Kooperatif dengan Metode Group Investigation terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. http://ipotes.wordpress.com/2009/06/20/pembelajaran- kooperatif-metode-group-investigation. Diakses 26 maret 2012.

Munawar, Indra. Pengertian Hasil Belajar.

http://www.sarjanaku.com/2011/03/pengertian-definisi-hasil-belajar.html. Diakses tanggal 9 April 2012.

Njeporo, Cah. Pengertian Hasil Belajar.

http://techonly13.wordpress.com/2009/07/04/pengertian-hasil-belajar/. Diakses tanggal 9 April 2012.

Sadali. Maret 2001. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Role Playing terhadap Aktivitas Guru dan Hasil Belajar dalam Mata Pelajaran Pendidikan IPS SD. Jurnal Pendidikan Vol 12.1

Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Sardiman. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Setyawan, Heru. Pengertian Model Pembelajaran.

http://zonainfosemua.blogspot.com/2010/11/pengertian-model-pembelajaran- dari.html. Diakses tanggal 26 Maret 2012.

Siagian, Nesa. 2011. Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Role Playing (Bermain Peran) dengan Student Facilitator and Explaining utuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XIII IS di SMA Negeri 1 Pematangsiantar T.P 2011/2012. Skripsi.

Unimed.

Siska, Yulia. Agustus 2011. Penerapan Metode Bermain Peran (Role Playing) dalam Mengikuti Keterampilan Berbicara Anak Usia Dini. Edisi Khusus No 2: 31-37

(25)

3

Slavin, Robert. 2005. Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media.

Sudjana. 2001. Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipasif. Bandung: Falah Production.

Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Surabaya: Masmedia Buana

Pustaka.

Wulandari, Lia. Juni 2010. Peningkatan ketuntasan Belajar Siswa dengan Penerapan Model Role Playing pada Mata Pelajaran Merencanakan dan

Gambar

gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas, benar dan indah untuk

Referensi

Dokumen terkait

Dengan adanya aplikasi ini bagi pemula yang menggemari bulu tangkis dapat mempelajari dengan baik dan benar, selain itu aplikasi ini juga memberikan informasi yang lengkap

Sebagai tindak lanjut dari kegiatan tersebut, bersama ini kami sampaikan pengumuman nama-nama guru peserta PLPG tahap I – tahap II yang dinyatakan (a) LULUS, (b) MENGIKUTI

Salah satu usaha untuk memenuhi tugas tersebut adalah mengikuti mata kuliah Praktik Pengalaman Lapangan (PPL).Sesuai dengan visi PPL UNY yaitu sebagai wahana

As a starting point, a microkinetic model of NO oxidation based on Langmuir-Hinshelwood mechanism was used to fit the base case of NO oxidation data to yield kinetic

Kulit kering atau xerosis adalah kelainan kulit terjadi akibat modifikasi lipid dan hidrasi yang terganggu pada sawar stratum korneum.. Perubahan struktur lipid pada

Manajemen Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi umum ... Manajemen Pengadaan Tenaga Pendidik (Dosen

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data implementasi keistimewaan kebijakan di sektor pertanahan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalam konsep negara kesatuan

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan refleks fonem-fonem proto- Austronesia pada bahasa Jawa dialek Banyumas (BJDB) dan Tengger (BJDT), mendeskripsikan