Jurnal Teknologi Pendidikan Vol. 4
No. I
April
2011ISSN 1979 - 6684
Pelindung
Rektor Universitas Negeri Medan Prof.Dr. Ibnu Hajar ,
M.Si'
Direktur
Progrem Pascasarjana Prof. Dr. Belferik ManullangPemimpin Redaksi/?enanggung Jawab
Ketua Progtam Studi Teknologi Pendidikan Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd.
Wakil
Pemimpin Redaksi/Wakil Penanggung JawabSekretaris Redaksi Dr. R. Mursid, M.Pd.
Redaksi/Dewan Penyunting
Prof. Dr.
Adwi
Suparman, M.Sc ( Uni. Terbuka ) Dr. Dr. Yusuf Hadimiarso ( UNJ)
Prof. Dr. M. Badiran,M'Pd. ( Unimed)
Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd. ( Unimed )
Prof. Dr. JohanesSyafri,M.Pd. ( Uni'Bengkulu ) Prof. Dr.Abdul Hamid K,M'Pd.( Unimed )
Prof. Dr. Suparno, M.Pd.(
[INP)
Penyunting Pelaksana Prof.Dr. Busmin Guming, M.Pd. Prof. Dr. Julaga Situmorang, M.Pd. Prof. Dr. Abdul Hasan Saragih, M.Pd.
Prof. Dr. Muktar Kasim, M.Pd. Dr. Kaisar Panjaitan, M.Pd.
Disain Sampul
Drs. Gamal Kartono, M.Si.
Administrasi/Sirkulasi
Fahraini, SE.
Dilarang menggadakan,menyalin atau menerbitkan ulang artikel atau bagian-bagian
Artikel
dalamjumal
ini tanpa seizin redaksiAlamat
RedaksiProgram Studi Teknologi Pendidikan
Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan
KATAPENGANTAR
Jumal reknologi
Pendidikan edisi ke 4kali ini
memuat beberapa tulisan. Pembahasan dimulai denganhasil
penelitianDidik
Santoso tentang Keterampilan Berbioara Bahasa Inggris,Pendekatan Pembelajaran (Pembelajaran Akseleratif
&
Tradisional), dan gaya belajar. Tujuan penelitianini
adalah untuk mengetahui pengaruh pendekatan pembelajaran dan gaya belajar terhadap keterampilan berbicara bahasaInggris.
Penelitian tersebut dilaksanakandi
JurusanPendidikan g41n5a Inggris, Fakultas
Ilmu
Tarbiyah dan KeguruanIJIN
Syarif
HidayafallahJakarta dengan menggunakan metode eksperimen desain faktorial 2 x 2.
R.
Mursid
melakukan PenelitianModel
Pembelajaran, Kemitraan, Berbasis Kompetensi,vocational
Skill,
Berorientasi Produksi.Modol
pembelajaran berbasis kompetensi melaluivocational
stil/
berorientasiproduksi,
merupakanorientasi
baru
dalam pendidikan
pada pembelajaran yang menjadikan lembaga pendidikan sebagai lembaga kecakapan hidup, yang bertujuan mencapai kompetensi, dengan proses pembelajaran yang autentik dan kontekstualyang dapat
menghasilkanproduk
bemilai
yang
bermaknabagi
mahasiswa,dan
memberilayanan pendidikan
berbasisluas. Prinsip
pembelajarandilakukan
melalui
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.Kajian
Sahat Siagian
tentang Perencanaan, Evaluasi, Pembelajaran, Aneka Sumber Belajar. Perencanaan pembelajaran aneka sumberperlu
dilakukan
disebabkan:(l)
dengan belajar berbasis aneka sumber, pebelajar dapat melakukan kegiatan belajar sesuai dengan gaya beJajaryang
dimilikinya,
misalnya denganjalan
mendengarkan rekaman audio, siaranradio,
dan melihat TV, video dan computer assisted instruction (CIA), dan lain-lainDengan demikian persepsi bukanlah suatu proses yang berdiri sendiri, akan tetapi merupakan
hal
yang
kompleks
dan
berinteraksi.
Kajian
Keysar Panjaitan
menawarkan SistemKomunikasi
Massadalam
Pendidikan Implementasinyadalam Pendidikan/KBM.
JuaksaManurung
menawarkan Desain Ruang Bvelajar Aneka Sumber yang Bermakna. KemampuanPribadi dan Peningkatan Motivasi berprestasi ditawarkan oleh Yasaratada
Wau
.
Kemudian ditambah dengan2
tulisan yang
masing-masingmengkaji
tentangPenefapan
Teknologi
Media
Pendidikan dalam
Proses Pembelajaranoleh
Dwi
Diar
Estellita,
dan Pengaruh Strategi Pembelajaran dan KemampuanBerfikir
Kritis
oleh Mely NovasariHarahap
SELAMATMEMBACA
DAFTAR
ISI
Halaman
1.
The effect of lnstructional
Approaches and leaming
Sflyes on English
Speaking Skills
Oleh : Didik Santoso
2.
lplementasi Model Pembetajaran Kemitraan Berbasis Kompetensi
Melalui VocatiAnal Skiil
Eerorientasi
produksi
Oleh :
R.
Mursid...
3.
Perencanaan dan Evaluasi
pembelaiaran
Berbasis
Andra Sumber
Oleh
:
Sahat
Siagian...
4,
Sistem Komunikasi Massa
dalam pendidikan
lmplementasinya
dalam
Pendidikan
/
KBM
Oeh
: Keysar Paniahitan...
5.
Desain Ruang
Belajar
Aneka
Sumber
yang
Bermakna
dan Menyenangkan
Oleh
:Juaksa Manurung.
....
6.
KemampuanPribadidanFeningkatanMotivasiberprestasi
KepalaaaSekolah
Oleh
::
Yasarahda
UUau...
7.
Penerapan
Teknologi Media
Pendidikan dalam
proses pembelajaran
Oleh : Dr*i Diar Este$ita
8.
Pengaruh Strategi Pembelajaran
dan
kemampuan Berfikir kritis
Terhadap
Hasil
tselajarAlgoritrna
dan pemrograman
di
AMIK
Pematang Siantar
Oteh : Mely Novasari
Harahap
't7
29
42
47
KEMAMPUAN PRIBAI}I
DAN
PENINGKATAN
MOTTVASI BERPRESTASI
KEPALA
SEKOLAII
Oleh:
Dr,.
Yasamtodo Wda, M.Pd.
ABSTRA(
Motivasi
berprestasi merupakan tuntutan bagi setiap personal yang mengabdi pada lembaga pemberdayaan manusia. Pegawai yang memiliki motivasi berprestasi adalahmereka
yang
memandang organisasi sebagai arenauntuk
mencapai keberhasilanpnb"di yu"g tidak
boleh disia-siakan. Setiap kesempatan dimaafaatkan sedemikianrupa untuk melaksanakan segala sesuatu
)ang
dapat Demungkinkannya tertantangmencapai
tujuan
atau
prestasiyang
tinggi.
Personalyang
memiliki
motivasi berprestasi dam diberi targgungjawab
mengelola organisasiakm
mengrmtmgkan organisasi itu karena mereka dapat bekerja sungguh-sungguh. Bagi mereka organisasibukan semata-mata tempat mencari nafkah atau tompat menggunakan waktu luang
belaka,
tetapi
sebagaiajang
untuk
berprestasi.Kepala sokolah yang memiliki
moti.rasi berprestasi akan memandang sekolah bukan sebagai tempat mencari na{kahmelainkan sebagai tempat
untuk
berprestasi dalam memberdayakan semua unsuryang
terlibat
dalam
sistern pendidikandi
sekolah.Mofivasi
berprestasi KepalaSekolah
tidak
munculbegitu
saja dalam menjalankanroda
kehidupan sekolah.Motivasi
berprestasi, sepertimotivasi
umurDnya, dapat ditentukanoleh
berbagaifaktor baik yang bersifat
internal
mauput ekternal. Salah satu faktor yang diprediksidapat
menentukantingkat
motivasi
berprestasikepala sekolah adalah
faktorkemampuan pridi. kerrampuan
diri
merupakan kapasitas individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekegaan.Kata Kunci: Nemampuan Pribadi, Motlvasi Eerprestasi
A-
PENDAEIJLUAN
pengorganisasiandengan
menempafakan Sumber daya manusia padalembaga
pada posisi yang sesuai dengan latar belakangdiawali
dengan pengorganisasian,Perencanaan, pengarahan,
pemberdayaan
diberdayakan
dengan menerapkan firngsi-fungsi manajemen yangefektif.
Frmgsi
manajemenyang
dimaksudkeahlian
dan
bidang
tugas
yangdikembangkan
dalam
organisasi,
dan menenhrkan tugas dan tanggung jawab yangharus dilaksanakan
untuk
mencapaitujuarl
Setelah
ditempatkan
dan
dipercayakan melaksanakantugas
dan
tanggung jawab,dilaksanakan pembinaan
agar
sumberdayatetap
monampilkaokinerja yang
optimal sehinggatujuan
org,anisasidapat
teroapai secara efektif dan efisien. Faktor-faktor yangmer{adi
perhatian
pembinaan
darisumberdaya manusia mel.iputi banyak hal,
seperti
kinerja, motivasi,
mina!
persepsi,kemampuarq
ilan
temasuk
komitmenorganisasi. pengkoordinasian
dar
pengawasan.Melalui
ftrngsi perencanaan, pimpinan atau manajer
organisasi
mernkirkan
dan
merencanakan sumberdayayang
akan diberdayakan tlalampencapaian
tujuan
organisasi
denganmelakukan
analisis
kebutuhan,
penentuanformasi,
penentuan persyaratan
dan sebagainya.l,angkah
selanjutnya
setelah direncanakan adalah melakukan rupa fungsiMotivasi
merupakan satu kata yaqg membuat setiap orang yang meryebutkannyaatau
mendengarkannya
mengarahkanpemikiran pada
kemauandan
kemampuan seseorang melaksanakan tugasyang
telah ditetapkanbaik
oleh undang-undang kajianteori-t€ori
ikniah
r*aupur
ianji-jaoji
ataukesepakatan
yang telah
ditetapkan
ataudisepakati
seseorangatau
lebih
individu.Dengan
motilasi
seseorang dapat melakukaa sesuatu aktivitas. Motivasi pada diri manusia beraneka ragam tingkat dan jenisnya. Namunteidapat
j€rlis
motivasi yang dapat membuat seseomng menampilkan kinerja yang tinggi.Jenis
motivasi
yang
dimaksud
adalah motivasi berprestasiMotivasi
berprestasi
merupakandorongan dalam
diri
seseorang untuk melakukan suatu kegiatan etau tugas delga1sebaik-baiknya agar dapat meraih sukses atau
prestasi
kerja
yang
gemilang.
Denganmotivasi
berprestasi
tampilan
seseorang dalam melakukan sesuatu tampak tidak asal-asalan, sembrono sehinggapada
akhirnyadapat mencapai suskses atau prestasi kerja
yang
gemilang.
Motivasi
berprestasi inilahyu\g
diharapkan
dap"t dimiliki
dan dikembangkan padadiri
para pemitrpin ataupengelola lembaga pemberdayaaan sumber daya manusia, seperti kepala sekolah.
Kepala
sekolah
yang
memiliki
motivasi
berprestasiakan selalu
berusahamelakukan kegiatan
kekepalasekolahannyadengan
sungguh-sungguh
dan
ponuh tanggung jawab untuk mencapai keunggulan,meraih sukses atau Festasi yang
gemilang-Kepala
sekolah
yang memiliki
motivasiberprestasi
sangat
dibutuhkan
datampenyelenggaraan
sistem pendidikan
di
sekolah.Olek
karenaitu,
tidak
berlebihanjika
dapam seleksi
calon
kepala
sekotahunsur dijadikan
sebagai salah syarat yang harus dipenuhi. Mengingat hal tersebut, paracalon
kepala
sekolah
selalu
berusahamemiliki
motivasi
berprestasiini
dengan berbagai cara. Demikian juga halnya denganpara pengamtail dan
penenhr. kcbiiakandalam pengangkatan dan pembinaao kepala sekolah berupaya membina para calon+alon
kepala sekolah
agar
mampu
memiliki
motivasi
berprestasi
dengrn
berbagat pendekatq metode dan teknik.Salah
satuhal
yang
perlu
disadaripara calon
kepala sekolah dan
juga
para pengambil kebljakkat dalam mengangkat danmembina
kepala
sekolah
maupun
oalonkepala sekolah, adalah bahwa kepemilikan
motivasi
berprorstasiini
dapat
ditentukan oleh kemanrpuan pribadi dari kepala sekolah dan/atau calon kepala sekolah. Sejauhmana kemampuanpribadi
ini
dapat memprediksitingkat motivasi
berprestasi kepala sekolah akan menjadi kajianini
makalahini.
B.
PERMA.SALAHAN
Motivasi
berprerstasiKepala
sekolah terhadap penyelenggaraan sistem pendidikandi
sekolah merupakansalah satu
masalah yang sedang menjadi sorotanberbagi
pihak.Pengangkatan
kepala
sekolah
yang didasarkan pada Peraturan Pemerintah (PP)No.
19 tahun 2005 dan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasioual @ennendiknas)No.
13Tahun
2007 beft'm
mampu
mengangkatkepala
sekolahyang
pofesionaldi
bidangmanajemen
pendidikan.
DepartemenPendidikan
Nasfonal
memperkirakan
70persen
dari
250
ribu
kepala
sekolah
dilndonesia
tidak
komFeten
(http://
akhmadsudrajat.
wordpress.
cottt2008/1 0/ I 2 /7 0 - ke
pal
a- s e ko I ah-tidak-komp e te n/).Dari
sumber
ini
d'felaskan
bahwaberdasarkan
ketentuan
Departemen, setiapkepala sekolah harus memenuhi
lima
aspekkompetensi,
yaitu
kepribadian,
sosial,manajerial, supervisi,
dan
kewirausahaan. Namun, hampir semua kepala sekolah lemahdl
bidang
kompetensi manajoial
itansupervisi. "Padahal
dua
kompetensi
itu merupakan kekuatankepala
sekolah untukmengelola sekolah dengan baik
"
Data ini
dapat menjadi
bahan
pertanyaaa
utamatentang
sejauhmana kemamapuan pribadikepala sekolah dalam memanaje sekolahnya. Jika ditelusuri berbagai informasi dan bahan-bahan pembicaraan beberapa pihak pemerhati
pendidikan
di
tengah-tengah masyaraka!tidak heranjika ada simpulan sementara yang menyatakan bahwa
motivasi
berprestasidi
kalangan
para
kepala
sekolah
sedangrmengalami
krisis. Krisis
ini
tidak
dapatdibiarkan
berlangsungterus
kirena
akanmempengaruhi
kine{a
dan
pestasi sekolahdalam
membelajarkan p€sertadidik.
Olehkarena
itu
perlu
dikaji
faktor
penentu motivasi berprestasi tersebutFaktor penentu yang diperkirkan dapat mempengaruhi
tingkat motivasi
berprestasikepala sekolah adalah
faktor
kemampuanpribadi.
Kemampuan
pribadi
merupakanproses pcmahaman
dan
pemberian maknaoleh
kepalasekolah
terhadap karakteristikpribadinya dan
juga
aspek pribadinya yang dapatmeliputi latar belakar&
pengekhuan, kemampuan, keahlian, keterampilan, emosi,ketalitia& keterbukaan, dan hal-hal lain yang
dimiliki yang
borhubungan
denganpelaksanaan
peke{aannya sebagai
kepalasekolah.
Sejauhmana
kepala
sekolahmemahami
dan
memaknai
karakteristikpribadinya
dapat
diprediksi
dapatmenentukan
motivasi
berprestasi kepalasekolah
dalam
melaksanakantugas
dan tanggung jawabnya dalam menyelenggarakan sistem pendidikan di sekolah.Berdasarkan
pola
pemikiran
di
atas,permasalahan
y'ang dapat
dikemukakandalam
makalah
ini
adahh
"Apakahkemampuan
pribadi
dapat
menentukan motivasi berpresasi kepala sekolah"C.
PEMBAEASAI\I
l.
Konsep Motivasi BerprestasiMotivasi
berprtasiterdiri dari
duasuku
kata yakni
motivasi dan
berprestasiMotivasi
berasal dari katamotif
yang seringdiartikan sebagai keinginan atau kebutuhan.
Setiap
sikap dan perilaku individu
selalu didasari oleh motif tertentu.Motif
inilah yang menjadi awal dari setiap pemikiran, sikap danperilaku
manusia
Seseorang
terlihat
memegang sesuafubenda,
seperti
pinsil,karena
pada
diri
individu
t€rsebut
telahberlangsung
proses
pemikiran
dan
sikaptertentu untuk
molakukan
sesuatu
yangberhubungan
dengan
pinsil,
seperti
maumenulis
atau memukulkan sesuafu. Herseydan
Blanchardr
menjelaskan bahwamotif
adalah il<hwal'tnengapanya"
pedlaku,artinya apa
hal
yang
mendasari munculnyaperilaku
dari individu.
Lebihjauh
dikatakanbahwa
motif timbul
dan
mempertahankanaktivitas serta
menentukan
arah
umum perilaku seseorang.Motif,
secara
sederhana,
dapat diartikan sebagai sesuatu yang adadi
dalamdiri
seseorang
yaog
mendorong
orangtersebut
untuk
melakukan
aktivitas.
Ini
berarti bahwa perilaku sadar manusia selaluterjadi derrgan adanya motivasi. Oloh karena
itu
istilah
'motivasi",
menurut Pace
dan Faules2merujuk
pada"kondisi
dasar yang mendorong tindakan". Denganbertitik
tolakpada
pengertianmotif
tersebut,
motivasisering diartikan
sebagai dorongan
yangbersumber
dfii diri
seseomng
untuk melakukan sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu.Motivasi
akan
selalu
ada
danberkembang
pada
diri
individu
selamaindividu
melaksauakan
alrtivitaskehidupannya.
Davis,
&
Newstrom
3berpendapat bahwa:
*Meskipun
ada
beberapa aktivitas manusia yang terjadi tanpa motivasi, namun hampir semua perilaku sadarmempunyai
motivasi.
Tidakdibutuhkan
motivasi
untukmenumbuhkan
rambut,
tetapidiperlukan
motivasi
untukmemangkasnya.,
akhimyq
setiaporang akan
tertidur
tanpa motivasi (meskipun orang tua dan anak kecilmeragukan
hal
ini),
tetapi pergi ketempat
tidur
merupakan tindakan sadar yang memerlukanmotivasi-Berdasarkan
kutipan
di
atas, Unoamenyatakan
bahwa "motivasi
merupakandorolgan
yang terdapat dalamdiri
seseoranguntuk
berusaha
mengadakan perubahantingkah
laku
yang
lebih baik
dalammemenuhi
kebutuhannya,,.Bagi
Robbinsmotivasi
didefinisikan sebagai .,proseslang
ikut
menentukan
intensitas!
eu:ah" dan ketekunanindividu
dalam usaha mencapai sasaran"J. Sementara Husaini6menjelaslln
bahwa motivasi
ialah
keinginar
untukberbuat
sesuatu, sedangkanmotif
adalahkeb:rtuhan
(need),
keinginan
(wish), dorongan (desire) atan_imp..tls. Bagi Gibson,Ivancevich,
DonnellyT
motivasi
diartikan sebagai.kekuatan yang mendorong seseorangpegawai
yang
menimbulkan
danmengarahkan
perilaku, Menurut
ahli
ini, motivasi merupakan konsep yang digunakanuntuk
.menggambarkan dorongandorongan
yang
timbul
pada ataudi
dalam seseorangindividu
yang
menggerakkan
dan mengarahkan perilaku.Dalam konteks administrasi sekolah
atau
pendidikan,
oleh
Lunenburg &
Omstein8,
motivasi
didefinisikan
sJbagai "those processeswithin
ot
individuat
tiat
stinuldte
behoviorqnd
cfumet
it ia
walx
that
shodd
beneJitthe
organizdtionqs
a
whole'.
Dalam
batasanini
dlietaskan tiga aspekpenting
dari
motivasi, yakni
efut
(usaha), persistence
(ketekunan),
- dandirection (arah).
Effort
berkaitan
dengannasyrt(a
or
intensity,of
the
employie's work-related behavior. persistence ber[aitan ilengan snsrainedefiort
euplcyees manifestin their work-reloted aetivities.
Dut
direiion
berkaitan
dengat
quolity
of an
employee,swork.
Dengan
demikian dapat
dikaiakan bahwa motivasi merupakan proses terjadinya rangsanganyang
dapat membuat
individumenampilkan pedlaku tertentu yang didasari oleh usahg ketekunan dan pengarahan yang tepat.
Berdasarkan
pendapat
para
ahlitesebut
di
atasdapat disimpulkan
bahwa motivasi adalalpkekuatan atau dorongan daridalan
diri
seseoranguntuk
mau melakukan sesuatu aktivitas atau menampilkan perilaku_ perilaku tertentu untuk memenuhi kebutuhanhidupnya
dengan
penul
perhatian
danketekunan. Batasan
ini
menielaskan bahwatidak
ada perilaku
sadar
seseofimg tanpadidasari
oleh
kekuatanatau dorong
untuk berbuat (motivasi).Pemahaman
akan motivasi
akanlebih
mendalamjika
ditelusuri
teori-teorimotivasi, antara
lain
:
(1)teori
Abraham H.Maslow
(Teori
Kebutuhan);
(2)
teofl
McClelland
(Teori
Kebutuhan Berprestasi|(3) teori Clyton Alderfer (Teori ERG); (4)
teori
Herzberg
(Teori
Dua
Faktor);
(51
teori
Keadilan;
(5)
Teori
penetapantujuan;
(71Teori
Victor
H.Vroom
(teori
Harapan); (8)teori Penguatan dan Modifikasi peritaku; dan
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN
{9) teori
Kaitan
lmbalan dengBn Prestasi. (disarikandari
berbagai sumber) e. Seluruhteori
tersebut
mencoba mengkaji motivasi pegawai dalam organisasi, perusahaan atau lembaga-lembaga pemberdayaan manusia. Paparan hasil-hasil kajian terhadap seluruhteori
tersebut
tidak
akan
disajikanseluruhnya
dalam
karyailmiah
ini.
Kajianhanya
difokuskanpada empat
teori
yang dianggap sebagai awal-awal munculnya teoritentang
motivasi
dan iuga
yang
relevan dengantopik
utama penelitian ini, yakni (1)teori
Abraham H. Maslow (Teori Kebutuhan);(2)
TeoriAlderfer
IERGTheoiesL
B)
teori
Douglas
Mccregor
(X dan Y),
(4)
teoriHerzberg (Teori Dua Faktor);
dan
(51 Teori McClelland (Teori Kebutuhan Berprestasi).Teori Motivasi
berprestasimerupakan
teori
yang
menjelaskanbagaimana seseorang
indlvidu
berupayamencapai prestasi yang
lebih tinggi
dalam melaksanakan tugas yang embannya. Teorimotivasi
berprestasi bersumberdari
teorikebutuhan
yang
dikemukakan
olehMcClellandlo.
Menurut
teori
ini
setiapindividu memiliki
tiga
kebutuhan
utama,yakni
kebutuhan berprestasi
lneed for
dchievementl,kebutuhan berafiliasi
(needfor
afflicotion\,
dan
kebutuhan
berkuasa(need
for
power).
Ketiga kebutuhan
inimerupakan kebutuhan
yang sangat
kuatdalam menggerakkan aktivitas atau perilaku
individu. Sebagai contoh seseorang individu
yang
mempunyai kebutuhan prestasi yangtinggi terdorong untuk
menetapkan tuiuanyang penuh
tantangan
dan
akan
beker.ia keras untuk mencapai tujuan tersebut sertamenggunakan
keahlian
dan
kemampuan yang diperlukan untuk mencapainya.Kajian awal dari motivasi berprestasi
ini
dimulai
darl
pertanyaan
tentangmengapa dalam kehidupan sehari-hari serlng disaksikan ada orang-orang yang begitu
aktif
dan
penuh vitalitas dalam
bekeria.
Siladiamati
kehidupandi
sekelilingkita,
akanditemukan
individu-individu
(atau
diri
sendiri) yang berlainanirtensitas
dan carakerjanya
dalam
menyelesaikan tugasnya, Ada yang amat giat untuk mencapai sukes,ada
yang sedang-sedang sala, bahkan adapula yang
nampaknyatidak ada
gairah.Memperhatikan
hal
tersebut,
mungkin mencuat suatu pertanyaan, apa sih gerangan yang melatar belakanginya?Pertanyaan
ini
telah lama
digelutioleh pam
ahli
pendidikan,
ekonomi, sosiologi, psikotogi, antropologi, sejaratr tlandisiplin
ilmu
yang erat
'raitannya denganmanusia.
Jawaban
atas
pertanyaan
ini
bermacam-macarnbergantung
pada
sisi pandang ahli yang menjawabnyaAda
suatu jawaban yang dipandang representatit yaknidmi
David
C.
McClellamd,
Cnnr Besr
Psikologi
dari
llarvard
University, Massachussett.Ahli
ini memberikan jawaban atas Wrtanyaan te.s€but setelahlima
tahun melakukan penelitian (Januari 1947 - Januari 1952). Sebagai puncak hasil penelitiannyaia
mergemukakankonsep
Motif
Berprestasi (AchievementMotive)
derp;an menggunakanistilah
Kebutuhaa Berprestasi(Need
For
Achievernent,
disingkat
N-Ach)tr.
Darisumber
ini
diketahui
bahwa
terdapat perbedaanutara
"AchievementMotive"
dan "Needfor
Achi*emenf'
McClelland
tidak
secara konsisten menentukanistilah yang
digunakan a]r.tara "Achievenent
motivd'
dat/.'\leed
for
Achievemenf
(Mungkinkarena
keduanya
mempunyaiyang
tidak
jauh
berbedaatau
siuna se$a).Motif
berprestasi ialah keinginan unttrkMuat
sebaikmupgkin
tanpa banyak dipengaruhioleh
prestisedan
pengaruh iosial,melainkan
demi
kepuasanpribadinya. Sementara n-Ach
ia
bel/-pengertian dorongan
untuk
meraih sukses gemilanghasil
yangsebaik-baiknya menurut ,,standmd',
of
exellence" yang akan
lebih
nampakdalam
suasana rivalitas-kompetitif. "Standard kesempumaan,'itu
lebihbesar
ditentukafl
atas
dasar pertimbanganindividu
itu
seodiriketimbang
standarmenurut
ukuran lingkungan sosial. Kendatipun dalam keoyataarrya mungkin, bahkan pasti,merupakan
hasil
intemalisasi diri,
atau
dibentuk
oleh
ukuranrrkuransosial
dengan
siapa orang
ituberinteraksi.
_.
Berdasarkankutipan
di
atas
dapatdiketahui bahvra
motivasi
berpresrasimerupakan dorongan
untuk
meraih
suksesgemilang
hasil yang sebaik-baiknya menurut"standard
kesempurnaan..
Dalampeqielasannyq
David
dan
Newstroml2mengemukakan
motiyasi
berprestasi\ochievement
moti,ration)adalah
dorongandalam
diri
orang-oranguntuk
mengaiasi segala tantangan dan hambatan dalam upaya mencapai tujuan. Menurut sumberini,
orangyarg
memiliki
motivasi
berpretasi
ingin berkembangdan
tumbuh, sertaingin mlju
menelusuri tangga ke.berhasilan..
Berdasarkan pendapal para pakar danteon
tentang motivasi
di
atas,
dapatdisintesakan
motivasi
berprestasi
sebagaidorongan
dalam
diri
seseorang
untukmelaklkan
suatu kegiatan atau tugas dengan sebaik-baiknya agar dapat meraih iukses a:tauqresffi
keda yang
gemilang.
Dengandemikian
dapat
dibedakan peCawaiy;C
mgln
berprestasi
sebaik mungkin,
yang9{ylt
d-
yang malas-malas.artinyu
sltiaf
individu
memangmemiliki
motivasi
untui
berbuat, namun kekuatan dan dorongan untuk
be$uat
itu
berbeda-bedq adayang
tinggi,-s9d1ng,
ataupun rendah.
Dalam
konsepMcClelland
ditemukan,
bahwa
seseorang yang abilitasnya inferior tapi memilikin-Ac[
yang
tinggi,
akan
lebih baik
prestasinyaa]lgaing*an
dengan mereka
yang abi,l'rtasnyasuperior
rlengan
n-Ach
yang rendah.Berdasarkan
teori
motivasiberprestasi
ini
dapat
diketahui
bahwamanusia
bekerja karena didorong
olehkebutuhan
prestasi afiliasi,
dan kekuasaan. Kebutuhan prestasi tercermindari
keinginan individu melaksanakan tugas secara koniistendan
bertanegungjawab
dimana
untukgqlcapai
tujuannyaia
berani menghadapirisiko
serta menginginkan umpan balik yangsegera.
Kebutuhan
afiliasi
muncul
ole[
keinginan bersahabat beke{a sarn4 empati,
dan efektif
dalam bekerja.
Sedangkan kebutuhan kekuasaan tampak pada individu yang cepat langgap terhadap masalah, inginmemcngaruhi orang
lain,
aktif
menjalankankebijakan organisasi, senang
mlmbantuorang
dengan
mengesankandan
selalu me4jaga prestasi, reputasi serta posisinyaPegawai
yang memiliki
motivasi berprestasi sangat dibutuhkan oleh organisasi karena pencapaian tujuan akanlebih;fektif.
Pegawai yangmemiliki
motivasi b€rprestasi adalah.mereka yang memandang organisasisebagai arena
untuk
mencapai [ebeihasilan pribadi yaogtidak
boleh disia-siakan. Setiap kesempatan dimanfaatkan sedemikian ruparmtuk
melaksanakansegala
sesuntu yangdapat .
memungkinkannya
tertantangmenc.apai
tujuan
atau prestasiyang
tinggi.Kondisi
seperti
ini tentu
aka,menguntungkan org,anisasi karena pegawai dipastikan
tidak
akan menjadikan organisasiJURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN
ser.ata-mata sebagai tempat mencari nafkah
semata
atsu
tempat
menggunakan waktu luang belaka.Dikaitkan
dengan rangkuman tigateori
motivasi terdahulq
teori
motivasiberprestasi
ini
sejajar
dengan
kebutuhanPerwujudan
diri/
aktualisasidiri
(Maslow)
dan kebutuhan untuk tumbuh (Alderfer), dan faktor motivation (Herzberg).Motivasi
berprestasi
memilikihubungan
dengan
berbagai
variabel.Motivasi
berprestasi diprediksi
dapatmenentukan
tingkat
komitmen
afektif.Prediksi
ini
didukungoleh teorFteori
yang dikemukakan oleh teori Colquitt, Lepine, dan Wesson, dan juga hasil-hasil penelitian yangrelevan. Penelitian
Liekel3
menemukankoefisien
korelasiMotivasi
Kerja terhadap.Komitmen
Organisasi sebesar0,710
padatingkat
signifikansi0,000
(p<0,05), denganfaktor-faktor motivasi
kerja
yang berpengaruh terhadap komitrnen organisasimeliputi
tanggung
jawab,
kemajuan,pekerjaan
itu
sendiri.
capaian, pengakuan,administrasi
dan
keb'ljakansekolah,
gaji,serta
hubungan
antar
pribadi,
lni
berartibahwa
motivasi
berprestasi
dapatmenentukan
komitmen
organisasi.Temuan Lumban Gaol,la iuEa mendukung pernvataan di atas. Dalam penelitian tersebut ditemukan "pengaruh langsung Motivasi Kerja terhadapKomitmen
Guru
mencapai
L7,87
%..
ini
berarti bahwa
motivasi
berprestasi
juga dapat menentukan komitmen afektif.Berdasarkan
teori dan
hasil-hasilpenelitian yang dikemukakan
di
atas dapatdisintesakan
pula
bahwa
motivasiberprestasi
dapat
memengaruhi komitmenafehif
kepala
sekolah.
Selain
dapatmmertt*an
komhmen
afektif,
motirasiberprestasi dapat ditentukan kepemilikannya
oleh berbagai
fakor,
sepertitampak
padat€ori-teori sebelumnya, Teori-teori tersebut
didukung
oleh
hasiFhasilpenelitian
yangrelevan,
seperti temuan
Elfridasmenjelaskan
bahwa
iklim
organisasi berpengaruh nyata terhadap semangat kerja dengan nilai t6;.un* = 3,922 >tau=
2,00
padaP<O,05
dan
kemampuanindividu,
budaya organisasi,dan
kepuasan kerja mempunyai pengaruhpositif
terhadap motivasi dengannilai
R Square sebesar0,569
dengan nilai tr'rt,'u=
29,890>
taaa= 2,74
pada P<0,05). Demikian juga hasil penelitianAfni16
yangmenemukan
bahwa Gaya
kepemimpinansituasional
kepala
sekolah
memiliki hubungan yang signifikan dengan motivasiberprestasi
(rr,
=
0,803l.
Demikian
jugalingkungan
kerja
memiliki
hubungan yangsignifikan
dengan dengan
MotivasiBerprestasi (
"r"
=0,5311.
Sementara GayaKepemimpinan Situasional
dan
Lingkungan Kerja secara bersama-sama dengan MotivasiBerprestasi
(rr12 =0,9051
. besarkontribusinya mencapai 90,50%.
Dalam penelitian tersebut disimpulkan bahwa "biladirinci
masing-masing
variabel
bebasternyata
hubungan
gaya
kepemimpinansituesional
kepala sekolah
memberikansumbangan
efektif
sebesar
44,87%
dansumbangan
relatif
sebesar
59,58%sedangkan
lingkungan
keria
membertkansumbangan
efekif
sebesar
8,58%
dan sumbangan relatif sebesar 30,08%".Berdasarkan hasil-hasil penelitian di
atas
dapat
disintesakan
bahwa
gayakepemimpinan, kemampuan
pribadi,
daniklim
kerja
dapat
menentukan
tingkatmotivasi
kerja
seseorang..Jika
demiiian
hatnya, maka dapat
diprediksikan
putabahwa perilaku
kepemimpinan partisipatif, kemampuan pribadi,dan
iklim
kerja
dapaimemeagaruhi motivasi berprestasi
kepala sekolah..
.Sebagai
pemimpin
dan
sekatigussebagai pengelola sistem pendidikan
di
sekolah, kepala sekolah diharapkan memiliki moti.vgsi-
berprestasi
yarg
iirggi
dalarn3-.nl"r1k*
tugas dan ranggung jawabnya.Motivasi
berprestasi
inilah
dasar
utama dalam_
meaampilkan komitmennya
untuk mensukseskan pencapaian tujuan pendidikandi
.
sekolah.
Sehingga
demikian
dapatdisimpulkan
bahwa motivasi
berprestli
kepala sekolah mengacu dorongan dari dalam
diri
kepalasekolah
untuk meiakukan segala kegiatanatau
tugas dengansebaik_bailita
agar dapat meraih sukses atau prestasike{a
yang gemilang.2,1.
Karakteristik
Motivasi Berprestasi.
Motivasi
berprestasi kepala sekolahseperti dikemukakan
di
atas,akan
terlfuatpada.
.
tampilan-tampilan
perilaku
kepalasekolah
dalam
melaksanakan
aktivitas kekepala sekolahannyadi
sekolah. MotivasiO:.p:"I*i
kepala sekolahyang
bekerja disekolah.
dapat
diketahui
denganmempertatikan
ciri-ciri
atau
karakeriitik
f".il,{u.
.
.ITg
ditampilkan.
Tampitankarakerisitik
kepala sekolahyang
memilikimolrvasl
berprestasidapat diketahui
dari tampilan kognisi, afeksi. dan konasi individuseperti dikemukakan para ahli berikut.
Maharanit?
dan
Kamars
18flenjfl3skan..
bahlva rampilan
dari
aspekkopisi,
,meliputi:
.(l)
menyelesaikan hrgas ,oenganhasil
sebaikmungkinl
(2)
bekela i:|al'<(3)
"B:
.dtg
untung-ontungan (gambling),berfikir
dan berorieutasike
masa dep-an9.r.g
berusaha
mengantisipasi
haJi
KerJanya_
secara
logk; (4)
lebih mementingkan prestasi ketimbang upah yangakan
direrimanya;
(5)
realisit
'
..,Lid
d.IyT (6)
tidak
boros,
konsumtif, melainkan.produktif; (7)
menghargaihadiah yatrg dltenmanyq
(8)
cendenrng berorientasike
dalam g,rn-er orientotion)ktdati
cukup tanggap terhadap stimulasi lingkungan.,
Dari
:.qi
konasi
meliputi
(l)
bers€mangat,
bekerja keras
dan
penuhvitalilas,_
(2)
tidak
gampang menyerah dan merasa bersalah kalautidak
berbuat sebaikmungkin
(3)
tidak
cepat tupa
diri
kalau mendapat pujian atas prestasiny4 (4) dengansenang
hatl
menerima
kritik
atas
hasil kerjanya dan bersedia menjalankan petunjuk-petun3uk orang lain selamaitu
sesuai dengan g;agasannya.
(5)
lebih
senangbeket'a pida
rugas-tugas
yang
sukar, cukup
menantanguntuk berkreasi, bukan yang monoton.
Sedangkan
dari
segi
afeki
atauemosi
meliputi:
(l)
gembira
secara wajar manakala rne menangkan persaingan ke".ja.t"ryT._
rekan-rekannyq
(2)
selaiumenjadikan peke{aan-nya yang
lalu
sebagaiumpan-balik
bag
penentuan
tindakanL7
Tizzi Maharani. Majalah franaler ed,st Agustus
19&
http://rajapresentasi.com/2009/03/apa-itu-mouvasi-berprestasi-ach,eyementfi otivation,
u
Drs. Dachnel. Kamars, M.A. Beberapa Dimensi Kepdbadian
Sebagai
Faktor
Determinan Efektivitas Mengajar (Studi Eksploratif di FKtElKlP,ndonesia), Disertos,; (Bandung:
Sekolai-Pascasarjana lKp Bandun& 1980), p. 126_132
JURNAT TEKNOLOGI PENDIDIKAN
larjutq
(3)
segan bekerja dalanr suasana bersaing(dalam
arti
positif)
dan
berusahameninggalkan
rekan-rekannya
jauh
di
belakang
(4)
merasa menyesalkalau
hasilke{anya
jele(
apalagi
kalau
diperlukanorang lain,
(5)
berprinsip, bahwa upah yangditerima hendaknya sepadan dengan kualitas
dan
prestasi kedanyA
dan
(6)mernperhitungkan resiko yang sedang dengan
hasil yang
dapat diduga, ketimbang resiko besar waluapun hasilnya besarJika
ditelusuri
sumberlain,
sepertidalam
Luthansle ditemukan
sejumlah karakteristik individu yang memiliki motivasi berprestasi yang meliputi (1) suka mengambil resiko yang modera! (2) memerlukan umpanbaik
yang segera,(3)
puas dengan prestasi, dan (4) asyik dengan tugas. Sedangkan dalam Gibson, Ivancevich,Donnellf0
karakterisitiktersebut
meliputi
(l)
memilih
tujuan
yangmoderat
yang
merekapikir
akan
mampudiraih,
mereka menghindaritujuan
prestasiyang
mudahdan
suli!
(2)
memilih
umpanbalik
langsung
dan
dapat
diandalkan rnengenai bagaimana mereka berprestasi, dan(3)
menyukai
tanggungjawab
pemecahan masalah,Demikian
juga
dalam kajian Herseydan
Blanchard
(1982:45)21 dikemukakanbeberapa
ciri
peggwai
yang
memiliki
motivasi
berprestasi,
yang
meliputi
(1)menetapkan tujuan yang cukup sukar tetapi
masih mungkin dicapai (dalam
biologi,dikenal
sebagai
prinsip beban
lajak
-overload
principle),
(2) tidak bersifatuntung-untungan
tebih
menyukai
memecahkan masalah dari pada sekedar memperoleh hasil untung-untungan,(3)
lebihmenylkai
kadarresiko moderat karena merasa bahwa upaya
dan kemanpoan mereka kemungkinaa besar dapat manenganrhi hasil, (4) lebih menyukai
prostise
pribadi
daripada
gan3aran kebertasilan,(5)
memiliki
lrasrat
mencarisituasi-situasi
di
mana dapat
diperolehbalikan tentang seberapa
baik
hal-hal yang dilakukan:Ahli
lain seperti Djaalizmenjelaskna bahv/a terdapat enam karakterisitik individuyang
memiliki
motivasi
berprestasi tinggi,yang meliputi:(l)
menyukai
situasi
yang menuntut tanggung jawab pribadi atashasil-hasilnya
dan
bukan
atas
dasar
untung-untungan, nasib, atau kebetulan;(2)
memilih tujuan yang realistis tetapi menantang dari tujuan yang terlalu mudah dicapai atau terlalu besarresikonya,
(3)
mencari situasi
alau pekerjaandi
mana
ia
memperoleh umpanbalik
dengan segera
dan
nyata
untukmenentukan
baik
atat
tidaknya
hasil pekerjaannya, (4) senang beke{a sendiri dan bersaing untuk mengungguli oranglain,
(5)mampu
menangguhkan
pemwman keinginannyademi
masa depanyang
lebihbaik,
(6)
tidak
terggah untuk
sekedar mendapatkan rumg, status,atau
kountnganlainnya,
ia
akan menoarinya apabila hal-hal lersebut merupakan lambang prestasi, suatuukuran
keberhasilan.
Usmants
jugamenguraikan enam
ciri
ora[g
yangmemiliki
motivasi berprestasi, yakni:1)
Bertanggungjawab
atas
segala perbuatanny4 mengaitkandiri
padakarier atau hidup masa depan, tidak
menyalahkan
orang
lain
dalamkegaglannya
2)
Berusaha mencariumpan
balik atas
segalaperbuatannyq
selalu
bersedia mendengarkan pendapatorang
lain sebagai masukan dalam memperbaikidirinya,
3)
Berani mengambil rosiko\
dengan penuh
perhitmgan(menantang dan
terwujud)
metebihiorang
lain, lebih
unggul,
inginmenciptakan yan
terbai(
4) Berusahamelakukan sesuatu secara
inovatif
dan kreatif
(sesuatuyang
baru,msesuatu
yangn
tidak
ada
duanya),banyak
gagasan,
rlan
*arni;
mewujudkan gagssanny admgn baik.
Ingin
bebas
berkarya,
-f,:urangmenyenangi sistem yang membatasi geraknya ke arah yang lebih positif.
Kekuatan ilatang
dari
tindakansendiri
bukafl
dari
orang
lain,
5)Merasa dikejar-kejar
waktu,
pandaiTgnCatur
wal*tuny4
yang
dapatdikerjakan
sekarangjangan
ditundahari
esok, dan6)
beke{a
keras dan bangga atas hasil yang telatr dicapai.Uraian
David dan
Newstront24 menjelaskaa sejumlah karakteristik pegawai yang berorientasi prestasi, yakni"bekerja
keras
apabila
merekamemandang
bahwa mereka
akan memperoleh kebangganaan pribadiata:
upaya
mereka,apabila
hanyaterdapat
sedikit resiko gagal,
danapabila
mereka
mendapat - balikanspesif*
tentang prestasi diwaf,lu lalu. Sebagai manajer, mereka cenderungmempercayai
bahwa
bawahanmereka, mau .berbagi dan menerima gagasan secara terbuka, menetapkan
tujuan
tinggi
dan
berharap bahwapegawainya
juga
akan
beiorientasiprestssi,,
Berdasarkan kaj ian
ciri-ciri
pegawai yangmemiliki
morivasi berprestasi ai -uta.,j"pui
disintesakan sejumlah
ciri
atau karakteristikkepala
sekolah
yang
memitiki
motivasi berprestasi. Penentuanciri
atau karakteristikmoitvasi
berprestasi
kepala
sekolah
inr didasarkan padanilai-nilai
pendidikan yanimfm.{B
b3qan
dari
kehidupandari
kipalasekolah.
Ciri
atau
karakterisitik
motivas, berprestasitersebu
meliputi;
f)
keinginanberprestasi
unggul,
2)
beroriJnhsikemandirian
dan
bukan
unhmg-untungan(ganbling),
3)
pola
pikir
berorientasi-ke
depan,4)
bersemanga! bekerja keras, danpantang menyerah,
5)
menyukai pekerjaanyang
menantang,6)
keinginan
mengetahuiunpan balik
seger4
7)
susahjika
gagal dalam pekerjaan, dan 8) pralcis,opti.ii
a-uoberani,
9)
kesukaan terhadap
siruasip".t"tjfn
yang
menuntut
tanggung jawab pnDadr masrng-masingciri
akan diielaskan pada bagian berikut.1. Keinginan berprestasi unggul
Kepala
sekola} yang
memilikirnotivasi
berprestasi
selalu
berusaha merryelesaikantugas
denean
sebaik-baiknya.
Artinya
kepala
sekolahmelakukan pekerjaan sesuai
denganryqtao
d-i
tugas
16rse5ra *epar, sekolah bekerjaridak
asal-asalan tertapisesuai
_
dengan prosedur
yang
telahditetapkan.
Kepala
sekoiah
selaluberusaha mencapai
yang terbaik
dalam pel(erJaannya.Ha[
tersebut
dilakxkan buhan.sebagai kewajiban tetapi sebagai kebutuhan semata
Berorientasi kemandirian
.
.
Karakteristik
ini
mengandung artibahwa kepala sekolah
be[et'a
d-enganrnengandalkan kemampuan, pangetahriLn,
keterampilan
sendiri.
Dalam
ciri
ini,keFals
sek.Jai
beke{a
dengan penuhperhltungan
bukan
untung-untungan.Artinya
tidak
mengandalkarioranglain
membuat
dia
sukses.Kepala
sekolah?:*3!u
memahami
apa yang
harus drkeqakannyadan
berusaha semaksimalJURNAL TTKNOLOGI PENDIDI KAN
4.
mungkin
melaks&nakamya
denganmembmt perencanaan yang matang. Pola
pikir
berorientasi ke depanKarakterisitik ini mengandung makna
bahwa pegawai
memiliki
pandangan kedepan. Setiap
melakukan
s€suatuaktivitas kepala sekolah
selalumemikirkan
apa
dan
bagaimanadampaknya
di
masayang akan
datangbaik
terhadapdirinya
maupun lembaga atau sekolahnya.Bersemangat, bekerja keras, <ian pantang menyerah
Semangat adalah
kata
yang
tidakterpisah dalam kehidupan pegawai yang
mmiliki
motivasi
berprestasi. Semangitadalah dorongan
dari
dalam
diri
yangdapat
membuat
seseorang
maumelakukan sesuatu tanna mengenal lelah. Kepala sekolah yang
memiliki
motivasiberprestasi
selalu
ruenghindari sikap malas atau tidak mau tahu.Menyukai pekerjaan yang menantang Pekerjaan yang disukai pegawai yang
memiliki motivasi
berprestasi
adalah!"!."rj*
yang
bersifat
menaotang. Pekerjaao yang cukup menantang adalahpekerjaan
yang
menuntut
pegawaimengerahkan
seluruh
kemampuan,pengetahuan,
dan
keterampilan
secaraoptimal. Kepala
sekolah
tidakmenginginkan pekerjaan
yang
gampang atau mudah.Keinginan
mengetahui
umpan
baliksegera
Pegawai
yang momiliki
motivasiberprestasi
selalu
ingin
mengetahuisejauhmana
pekerjaan
telah
dapatdiselesaiakan
atau
menghasilkqn suatuproduk. Kepala
sekolah
dengan karakteristikini ingn
terus memperolehumpan
balik
sebagai
acuan
untuk mengadakan perbaikan atas tugas atau pekeg'aan yang dilaksanakan7.
Susahjika gagal dalam pekerjaanPegawai
yatrg memiliki
motivasiberprestasi adalah pegawai yang merasa
tidak
puas malah susahjika
mengalami kegagalandalam
melaksaoakao tugas atau pekerjaanya. Artinya kepala sekolahtidak akan pemah merasa senang selama
pekerjaarmya
tidak
memberikan
hasilyang memuaskan dfuinya.
8.
Praktis,opimis
dan berani dalam beke{aPegawai
yang memitiki
motivasi berpretasi adalah orang yangtidak
mautejebak
dalam
fonnalitas
atau
hal-hal yang ideal. Dalam halini
kepala sekolah selalu bekerja secara praktis dengan rasakepercayaan
diri
yang
tinggi
dan keberanian menerimaresiko
dari
apa yang dilaksanakan.9.
Kesukaan terhadap situasi pekerjaan yang menuntut tanggung jawab pribadiFegawai
yang
.nerniliki
motivasiberprestasi
adalah pegawai
yangmenerima pekerjaan
yang
menantangdengan tanggung
jawan
pribaili
yurg
tinggi. Kepala sekolah tidak mengingkanorang
lain
menanggungresiko
atas peke{aan yang dilaku}an seoara pribadi atau bersama-sama.Berdasarkan
uraian
konsep,
teori, fa*tor-faktor penentu, danindikator
motivasi berprestasidi
atas, dapat disimpulkan bahwamotivasi
berprestasi kepala sekolah adalahdorongan
dari
dalam
diri
kepala
sekolah untuk melakukan kegiatan atau hrgas secara sungguh-sungguhagar
dapat
mencapaikeunggulan dan meraih sukses atau prestasi
kerja yang
gemilang
dalarn pekerjaaunya.Kepala
sekolah
yang memiliki
motivasi berprestasi akan selalu berusaha melakukankegiatan
kekepalasekolahannya
dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab untuk mencapai keunggulaq meraih sukses etau prestasi yang gemilang.5.
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN
melaksanakan aktivitas-aktivitas
2.
Kemampuan pribadi-
Kernampuan dapat diartikan sebagaisuatu kapasitas
individu
untuk mengerjakantugas-tuqas
dalam suatu
pekerjaan.femarpug
sering diistilahkan
<lengankompetonsi
yang
diartikan
,.Uuguikemampuan
yang
dimiliki
individu
dalammeliputi:
1) Self
Competency,
2) C^ommtmicationCompetenql,
J1
Dversiiy
Competency,
4)
Ethics
Competency, S)Actols
Competency,6)
Teans -Canpaen"y, dan 7) Change Competency.Ketrjuh
kompetensiyang
dikemukakan oleh_Slocum
dan
Hellriegel
tersebut pada Gambar 16di
atas merupakan satu kesatuan yang melekat padadiri
individu
pada suatuorga{y1i
Masing-masing
liompetensimemiliki
karakteristik tersendiri dan ipabila kesemuanyadapat
disatukan
maka
akanmenjadi
kekuatan
yallg
kuat
dalammembcrhasilkan
pencapaian
tujuan organisasi.Namun
demikian,
kompeiensi dasaryang
dapat dijadikan sebagai tongggak atau dasarutama
dari
keenam kompeiJnsilainnya adalah kompetensi
pribadi.
Hal
ini
dapat diperhatikan dari gambar ilustrasi yang dftemukakan kedua ahlidi
atas,di
^*i,iy
competency
berada padaposisi
atas, atauqfa llik
.st1rr. Kompetensidiri
inilah yang dipredikasi dapat menjadi faktor penentu atautitik
awal
dalam memberhasilkantampilan-tampilan dari keenam kompetensi lainnya
^_
Kornpetensi
pribadi, --menurut
kajianSlocum
dan
Hellriegel2T
inchdes
- the knowledge, skills, and abilitiesto
assessyow
own
strengthsand
weabtesses, set prtrsueprolessional
ond
personol
goals,
balancework
and personolltfe;
and engagein
newl:o!"nq-
including
newor
modi/ied skills,behaviors,
and
attittde
(menyangkuipengctahuan, keterampilan, dan kemamp-uan
untuk menilai
kekuatan-kekuatan
dan kelemahan-kelemahansendiri,
menset danmencapai sasaran
profesional
dan
sasaran pribadi,-meniaga
keseimbangan pekeg.aan denganhidup
pribadi, dan
Ltiart
aa"-keterampilan-keterampilan yangdimodifftasi
atau baru, perilaku-perilakq dan sikap).kehidupannya. Kornpetensi mengacu kepada
!ryttetstit
yang
menggambarta,prru"ai
(ciri
kias),
konsep
did
ril;i-nilai,
pengetahuan
atau
keahlian
dari
seseorang individu.Dari
salah satu sumberA .disebutkan bahwa kemampuan adalah kapasitas individuuntuk
mengerjakar
berbagaitugas
dalamsuatu
pekerjaan.
Kemampuan
individutersebut digolongkan
atas
duq
yakni
a)kemampuan
intelektual,
yaitu
kemampuan yang diperlukan untuk mengerjakanke$atan
mental.
misalnya
berpikir,menganalisis, memahami.yang
mana dapatdiukur
dalamlq\ntut
tes
(tesIe),
danb)
kcmampuanfisilq
yakni
kemampuanyang
diperlukanuntuk
melakukan
tugas yang
menuntut stamina, kec€lotan dan kekuatanBerdasarkan pendapat-pendapat
di
atas dapat
disimak
bahwa kemampuandiri
merupakan kapasitas
individu
untukmengerjakan
berbagai
tugas dalarn
suatu pekerjaa,n. Kapasitasini
dapat menyangkut pengetahuan, kemampuan, dan keteramp-ilanyang
dibutuhkan
dalam
mengerjakan berbagai tugas dalam pekerjaan tertentu.Kompetensi
individu
dalam organisasi diklasifikasikan atas tujuh macamoleh Slocum dan Hellriegel
e009:7f6,
yangJURNAL TEKNOTOGI PENDIDIKAN
[image:15.549.41.502.23.652.2]Saiap Individu
(peeawai) yang bekerjadalam
suatu organisasimemiliki
dan
akanselalu
menampilkan
kompetensi
pribadiselmra
melaksanakan
tugas-tugas keorganisasiannya. Pegawaiyang
memilikidan menampilkan kompetensi
pribadi
dapat diketahui melalui tampilan karakteristk yangmenurut Slocum dan
Hellriegel
terdiri
darikemampuan
a)
mengakseskekuatan
dankelemahan,
b)
menset
dan
mencaPai profcsionaldan tujuan
pribadi,c)
menjaga ieseimbangan kerja dan hidup pribadi, dan d) keterkeitan peilIbelaiaran baru yang t€masnkdidalamnya
keterampilan,
perilaku,
dansikap-sikap
baru
atau
yang
dimodifrkasi.Keempat karakteritik
t€rsebut
dapat dijelaskan sePerti berikut.Pertama,
kemamPuan
mengakseskekuatan
dan
kemampuan.
Kompetensi pribadi ini menekankan bahwa setiap personilyang
mengbdi
pada suatu organisasi harus menyadari bahwa dirinyamemiliki
kelebihan dan kelemahan di bidang tertentu yang harusdikelola
sedemikian
rupa
dalam
upayamendukung
pencapalantujuan
organisasi.Setiap individu
diharapkan
untuk
tidak menganggapdirinya
sebagaiorang
yangpaling
panaai, pali-og bisa, paling terampil'dao sebagainya. Tetapi
ia
menyadari bahwadirinva
memiliki
kelebihan tertentu yangjika
digabung dengan kelebihan individu-individulainnya
yang
berada dalam satu kelompokakan
menjadi
kekuatanyang
besar untuk mencapai tujuan organisasi.Di
samping itu,individu juga harus menyadari bahwa dirinya
bukan maL-hluk sempuma,
yang
serba bisadan
serta
mampu, melairikan
sebagaimakhluk
yang
penuh
dengan kelemahan' Oleh karenaitu
ia harus menyadari perlunya kerjasama dengan oranglain,
perlu bantuandari
orang
lain yang memiliki
kelebihandibanding dengan
dirinya.
Dalamhal
inilah seseorangittr
diharapkan
untuk
belaiar,belajar,
dan
belaiar
terus
dengan menjalikerjasama
baik
terhadap
rekan
kerjanya maupun pimpinaonYa.Kedua, metset dar. mencapai profesional
dan
tujuan
pribadi
Individu.
Kompetarsi oribadiini
menekankan bahwa individu yangielah
mampu
mengakseskekuatan dal
kelemahannya sedomikian rupa, diharapkan kemampuannya menset dan mencapai tujuan
profesi dan pribadinya secara efekt'rf. Dalarn
pencapaian
tujuan profesi
dan
pribatli,individu
harus mampu mengerahkan segaiapotensi
yang
dimiliki
untuk
melaksanakan seluruh aktivitas yang telah disepakati atauditetapkan.
Jika
seluruh
aktivitas
dalamorganisasi
dapat
dlkeq*6n
sesua:r dengantuntutan
dari
bidang
tugas tersebut, makatujuan organisasi/profesi dan pribadi dengan
sendirinya
akan
tercapai.
Artinya
tujuanprofesi
dan pribadi
dapat
tercapai karenaseluruh aktivitas
organisasi
dapat dilaksanakan secara efelitif dan efisien.Ketiga, menjaga keseimbangan kerja dan
hidup
pribad.
Kompetensi
pribadi
ini
menekankan
bahwa dalam
pelaksanaan seluruhaktivitas
organisasi, masing-masingindividu dan
atau
kelompok yang ada harus menyadari perlunya menjaga keseimbangan kerja itengan hidup pribadi'Artinya
individuharus menyadari bahwa kehidupannya dalam
orsaoisasi
lidak
semata-matahanya
untuk mJmenuhi keburuhan pribadi atau mencapai kepuasan tersendiri. Lebihdari
itu,
individuharus
merryadari bahwa kehadirannya atau keberadaannyadalam
organisasi
adalahsebagai
alat
untuk
mencaPai
qj.T
organisasi. Tercapainyatujuan
orgamsasL maka kebutuhan dan kepuasan pribadi akan tercapai dengan sendirinya. Oleh karena-itu,indivitlu hanrs
m.Impu
menjagakeseimbangan
kerja
dengan
kehidupanpribadi.
Artinya individu harus
mampumenlrcsuaikan kepribadiannya
de$q
karakterisitik ataupun lingkungan organlsasi
tempat
bokerja-Individu
harus
menyadari ban-wa kehadirannya dalam organisasi bukanmencari
nafkah
semata,tetapi
membantu organisasi mencapai tujuannya. Dalam - halinilah individu
harus menjadikan
dirinyasebagai
.bagian
tidak
terpisahkan
dari organtsasl....
Ada
enam
ciri
kepribadian
yangdikemukakan
yang
dapat
."n;ugi
kesembangan antara lingkungan pekerjaan dengan kepribadiatLyakni
realistis ldenganciri
pemalu, tulus, stabil,patuh
Aanfjra*tisl,
investigative (dengan
ciri
anaitit,
tutus, penasaran, indepeaden), sosial (denganciri
supel,
ramall
kooperatif,
memahami),kowersional
(dengan
ciri
patuh,
efisien, praktis.,,tidak
imajinatif,
tidak
flelsibel),
inovatif
(percayadiri,
ambisius,energi(
danmendominasi),
d8n artistik (dengin
ciri
imajinatif, tidak tertat4 idealistis, emosional, dantidak
praktis). Keenamtipe
denganciri
masing-masing
tlapat
menentukanfoggrgbangan antaxa pekerjaan
dengan kehidupan pribadi.Keempat, keterkaitan pembelaj aran baru yang
_terma-suk
di
dalamnya keterampilan,qgrilaku,
dan
sikap-sikapbaru
atau
yangdimodifrkasi. Kompetensi
pribadi'
in'imedekankan
bahwa
individu yang
bdrerjadalam
organisasi
harus
menampilkan kemamuan untuk selalu belajar, belajar, dan belajar-
agar
tid"k
ketinggalan
dene;an perkembangan yang terus berlangsungdi
l-uarorganisanya. Keterampilan-keterampilan baru pettu
dimitiki,
perilakupe{u tetrs
ditatih dandiperbaharui,
sikap-sikap
perludikembangakan sedemikian
rupa
sehinggayturutmya
menjadi satu kesatuany"og
utuhdalam memberhasilkan
individq kedmpot
dan organisasi mencapai tujuan bersama.
_Keempat
karakterisitik
kompetensipribadi yang dikemukakan di atas menrpakan kemampuan
yang
harus ditampilkan <talam melaksanakantugas-tugas
kJorganimsian,Dan
jika
keempat
karakteristili
tersebutdidukung oleh
keenam kompetensilainny4
maka
kompetensi
individu -dalam
bekerjaakan
menjadi lebih efektif untuk
menca;aitujuan organisasi.
-
.
Kajian kemampuar pribadi yang dibahasdalam makalah
ini
menyangkut
persepsi kepala sekolah terhadap kemampuan dirinya.Perscpsi
yang
dimaksud diartikan sebagi
tugg.
"p*
dan
atau
pemahaman kepala sekolah terhadap kemampuan pribadi dalam tugas dan tanggung jawabrryadi
bidang ke-kepala sekola[-an-di
sekolah4!u
d-
bagaimana konsep persepsi yang dimaksud dapat uraaikan puauUugl*
toituti
.
..
-K*
persepsi sering digunakan sebagai istilah yang menggambarkau pandangana6u
lendapal
seseomng terhadap
sesuato. Persepsi sebagai sahh satu kemampuaq yangdimiliki
seseoranguntuk
memahami-atai
memberikan makna atas sesuatu informasi,
merupakan
proses
pengelolaan
maknasesuatu
hal
yang terjadi
di
dalam diri
individu.
Proses
yang
dimaksud
diawalidengan
penerimaan
terhadap
suaturangsangan
yang
kemudian
disadari
dandTulq"i
hingga
dapat
dimengerti sebagaimana adanya rangsangan tersebut. Iniberarti
_
melalui
persepsi
seseorangmemperoleh pengalaman
tertentu
dengan^.:".qgfop
makna dari apa yglrg dialaminya.Oleh karena
itulah
Rakhmafs
menga.rtikan persepsi sebagai ..pengalaman tentanf obyek,q:trdy1
atau
hub,.rngan-hubungan yangdiperoleh densan menyimputkan informas'i
dan
menafsirkan
pesan..
Dalampeqielasannya
disebutkan
bahwa
melaluipersepsi seseorang memberikan makna pada
stimuli indorawi (s ensory stimulf).
Konsep persepsi yang telah dijelaskan
di
tas
rnenunjuk&anbahwa obyek
pe.rsepsiadalah. segala sesuatu yang
ua"
aurit"r:iA
pada lingkungan dan
diri
sendiri. Jika yangada dan
te{adi
tersebut adalah linSku;gan;maka_
persepsi
diartikan ,"bagui
p6.",
tT+".",
dan
pemborian
tanggapan se-suatuyang
ada
dan
te{Af
di
lingkungandi
mana berada individu tirsebut.JURNAL TE(NOIOGI PENDIDIKAN
Sedangkan
jika
yang ada danterjadi
sddatrdiri
sendiri, maka persepsi diartikan sebagai proses pemahaman dan pemberian tanggapan terhadap sesratu yang ada dan rerjadi padadiri
sendiri
sesoorangindividu
Artinya sebagaisubyek
dan
obyek
dari
persepsi adalahindividu
sendid.
Bagaimanahal
ini
bisa terjadi?
Persepsi
terhadap
diri
sendiri
dapatterjadi
dengan membayangkandiri
sendirisebagai
orang
lairu
dalam
benak
sendiri(Chiles Hor6n
Cooley dalamRakhmatf.
Dijelaskan bahwa gejala membayangftan
diri
sendiri sebagai geiala looking-ghss self(diri
cerrnin), dengan mengatakan:'teaka&akao
seseorarg
menaruh cermin di depannYa dengan, Pertamqmembayanglran baga'rmana
diatampak pada orang lain; seseorang
itu
melihat
sekilasdiri
sendiri
sepertidalam
cernin.
MisalnYaia
merasawajahnya
jelek Keduq
diamembayangkan bagaimana
oranglain
menilarSeseorang
itu
memikirkan
bahwamereke
mengganggapnya
tidakmenarik
Ketig4
seseorangMividu
mengalami
peras{urnbangga
atau kecewa; orang mungkin merasa sedihatau mahrl'
Berdasarkan
kutiPan
di
atas
daPatdipahami
bahwa
persepsi terhadap diri
sendiri
meruPakan
Pemahaman
danpenrberian makna Grhadap apa yang ada dan
te{adi
padadiri
sendiri.Apa
yang ada danterjadi
pada
diri
sendiri
tentu
banyak halkarena
manusia
pada
dasamya memiliki
karakterisitik
baik
sifat,
sikap,
potensi maupunbaka!
mina!
kemampuan, danlain-tain
serta mengalami be6agai keiadianafar
peristiwa seperti belajar,bekerjq
membaca,berlari, berpiHr,
tffir
sebagairya. Smua.yaag;ada dan
terjadi
padadiri
individu
tersebut dapat dipersepsi oleh individu sesuai dengan latar belakang kehidupan dari masing-masingindividu.
Petsepsi
indivic[r
terhadap
diri
sendiri
ini
sering diistilahkan dengan konsepdiri,
yakni pandangan dan perasaa^n terhadapdiri- sendiri. Menurut
Rakhmafo
Persepsi terhadap did dapal bersifat psikologis, sosial, danfisis.
Oleh karenaitu
dijelaskan bahwa persepsi tentangdid
bukanhanya
sekedargambarat
deskriptif,
ffipi
irtgl
peni'laiantentang
diri
sendiri,
sehingga
dftatakanbahwa
konsep
diri
meliputi
apa
yangdipikirkan dan
dirasakan seseorang tenta[gdiri
sendiri.Artinya
konsepdiri
terdiri
dari dua komponen, yakni komponenkogritif
dan afektif. Komponenkognitif
rnengandmg arti sebagai persepsi terhadap siapadiri
sendiri,seperti ungftapan
'
sayaini
orang bodoh"sedangkan
komponen
afektif
menyangkut perasaan penerirnaan terhaclapdiri
sendiri,seperti
ungkapan"saya
secangdiri
sayabodob
ini
lebih baik bagi saya?: atau"
sayamalu
sekali
karcna
sayarne4iadi
orangbodoh"
Bagi
rakhmat
ini
disebutkankomponen
kognitif sebapi
citra{iri
(sell
image\
danafektif
sebagaiharga{iri (sef
esteem).Berdasarkan penjelasan
di
atas dandikaitkan
dengan konsep kemampuandiri
sebelurnaya,
maka
persepsi
terhadapkemampuan
diri
ilapat diartikan
sebagai proses pemahamandan
pemberian maknaGrhadap rangsangar\
(stimulU yang
masukmelalui
pancaindradengan
mengfokuskanpa&
stimuli-stimuli yang sesuai dengan latar belakang, pengetahuar; dan hal-hal lain dariindividu
selama mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan tertentu'Berdasarkan analisis-
di
atas, dapatdisimpulkan bahwa persepsi kepala sekoiah terhadap kemampuan pribadi dapat diadikan
sebagai
proses pemahaman dan pemberian makna kepafu sekolah terhadapnaratterlstit
pn'badinya
yang
dapat
meliputi
latarbelakang
pengetahuan,keahlian, keterampil*n, dan hal-hal lain-yang
dgliki yang
berhubungan
d;g;
pelaksanaan pekeqiaannya
sebagai
kgpalasekolah. Dengan
kata
lain
kemampuanpribadi
kepala sekolah adalah
pios"spe_mlhaman dan
p€ $erian
makna
iepala
sekolah, terhadap pengetahuan, kemampuarl keahlian dan keterampilan yangdimiliki
yangberhubungan
dengan
petalsairaan peke{aannya sebagai kepala sekolah.Karakterisitik
yang
menggambarkan persepsi kepala sekolah terhadap. kemampuanpribadi
dapatmeliputi
berbagaihal,
seperti kemampuan dalama)
Mengakses kekuitandan- kelemahan,
b)
N{ensetdan
menoapaiprofesional dan tujuan
pribadi,
c)
Menjig
keseimbangan
ke{a
dan hidup pribadi, dani)
Keterkaitan pembelajaran
baru
yang termasuk didalamnya keterampilan, perilaku,, dan sikap-sikap baru atau yangdimodif*a"i.'
.
Keempatkarakterisitik
kemampuanpribadi
yang
dikemukakandi
atas
iapat
dipesepsikan
ke?ata
sekotah
datammenjalankan
tugas
di
sekolah.
Faklorkepribadian
individu sandiri
juga
dapat dipersepsikan dalam meqjalankantugasnya-Berdasarkan
uraian
di
atas
dapatdisimpulkan bahwa
kemampuan
pribadikepala
sekolah
.e*pai."n
pros