• Tidak ada hasil yang ditemukan

Seleksi Kasus-kasus Veneer Porselen.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Seleksi Kasus-kasus Veneer Porselen."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh: Aprillia Adenan

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS PADJADJARAN

(2)

Oleh: Aprillia Adenan

Mengetahui:

Kepala Bagian Prostodonti

(3)

Abstrak... 1

Pendahuluan... 1

Telaah Pustaka... 2

Pembahasan... 3

1. Indikasi dan kontra indikasi... 4

2. Direct Veneer... 5

3. Indiret Veneer... 8

4. Kegunaan Veneer Porselen... 11

5. Kriteria Seleksi Kasus... 14

Simpulan... 16

Daftar Pustaka... 17

(4)

1

ABSTRAK

Perkembangan ilmu di bidang kedokteran gigi menemukan tehnik untuk merestorasi kelainan atau kerusakan gigi khususnya berkaitan dengan estetik. Salah satu tehnik untuk mengoreksi gigi yang tidak estetik yang memenuhi prinsip ini adalah veneer. Veneer adalah suatu lapisan tipis yang sewarna gigi sedikit transparan diaplikasikan pada permukaan bagian fasial dan proksimal gigi secara tetap dengan menggunakan etsa asam dan bonding agent. Dilakukan pada gigi yang mengalami kerusakan atau pewarnaan , malformasi,abrasi atau kegagalan restorasi. Ada veneer komposit dan vener porselen yang menggunaan tehnik etsa asam, bonding dan semen resin. Makalah ini bertujuan untuk membahas kriteria seleksi kasus-kasus veneer porselen.

Kata kunci : seleksi kasus,vener komposit, vener porselen.

PENDAHULUAN Definisi veneer

Veneer adalah sebuah bahan pelapis yang sewarna dengan gigi yang diaplikasikan pada sebagian atau seluruh permukaan gigi yang mengalami kerusakan atau pewarnaan intrinsik.

(5)

TELAAH PUSTAKA

Veneer artinya to cover ( anything) with a layer of something else to give an

appearance of superior quality menutupi apa saja dengan sebuah pelapis agar

mempunyai kualitas penampilan yang lebih baik. 1.Veneer porselen adalah suatu lapisan tipis setebal kira –kira 0.5 – 0.7 mm yang menutupi permukaan permukaan labial gigi anterior dan permukaan bukal beberapa gigi premolar 2 Veneer porselen ini pertama kali diperkenalkan oleh Pincus di Hollywood sekitar tahun l930, restorasi tersebut diciptakan untuk membantu penampilan aktor dan aktris dalam industri perfilman, yang gigi nya tidak sesuai dengan karakter yang diperaninya, tetapi para aktor dan aktris tersebut tidak mau gigi nya dipreparasi untuk dibuatkan mahkota penuh. Untuk mengatasi tantangan itu, Pincus membuat laminate veneer dengan cara open-fire (ceramic dibakar tidak dalam ruangan hampa seperti yang dilakukan saat ini, tetapi dilakukan di udara terbuka). Veneer yang sudah jadi kemudian dilekatkan pada gigi dengan perekat yang digunakan untuk melekatkan gigi tiruan lepasan, jadi hanya bersifat sementara, karena setelah pembuatan film selesai dilepas karena saat itu belum ada sistem adhesif permanen untuk melekatkannya dan yang dikenal dengan “Veneer Hollywood.” 2,3

(6)

menunda penggunaan veneer porselen sampai akhir masa anak – anak atau awal masa dewasa 2,3. Cavanough dan Croll menerangkan suatu kasus seoran anak laki-laki usia 15 tahun dengan pewarnaan tetrasiklin yang parah dan berhasil dilakukan perawatan veneer porselen. Karena beaya yang mahal dan perawatan yang lebih rumit, dan veneer porselen tidak dianjurkan pada gigi sulung anterior.3 Veneer dapat dibuat dari bahan porselen feldspathic atau keramik lainnnya, seperti keramik glas yang di cor atau dibuat dengan mesin. Kemudian veneer dilekatkan pada permukaan email secara mekanis dan kimia. Perlekatan mekanis diperoleh dengan meng etsa email dan porselennya. Perlekatan kimia tambahan pada ruang antara porselen yang diperoleh dengan silane coupling agent 2. Bahan yang digunakan untuk pembuatan veneer dapat berupa resin komposit dan porselen. Veneer porselen mempunyai kelebihan dibandingkan veneer resin komposit antara lain mempunyai estetik yang baik, warna yang stabil dan daya tahan terhadap abrasi yang tinggi , tahan terhadap pengaruh biologis, kimiawi dan mekanis, warnanya lebih mudah disesuaikan dengan warna gigi asli.4 Menurut Touti 1999 keuntungan veneer porselen adalah tidak mudah dilekati plak, dapat melindungi struktur gigi karen preparasi terbatas pada email gigi 5

.

PEMBAHASAN

(7)

Untuk seleksi kasus-kasus veneer porselen harus diketahui indikasi dan kontra indikasi veneer.

Indikasi veneer porselen 2,4,6

1. Untuk mengoreksi diastema

2. Memperbaiki diskolorisasi gigi yang mengalami perubahan warna karena fluorosis, tetrasiklin

3. Menutupi cacat pada email

4. Mengoreksi bentuk gigi seperti peg-shaped

5. Memperbaiki kerusakan struktur gigi, seperti gigi yang mengalami fraktur.

Selain itu, veneer dibuat dengan tujuan untuk menambah cerah warna gigi dan memperbaiki penampilan. Bila pasien menginginkan suatu perawatan kosmetik yang konservatif dan menyetujui dilakukan preparasi.7

Kontra indikasi 2,4,6,7

1.Penderita dengan kebiasaan bruxism atau aktivitas fungsional yang menyebabkan chipping

2.Gigi dengan email yang tidak memadai untuk retensi yang cukup.

3.Fraktur gigi yang parah

4.Celah interdental yang besar ( diastema yang besar) 5.Gigi dengan mahkota yang pendek

(8)

7.Bila gigi yang mengalami pewarnaan yang berat , dalam hal ini gigi harus di bleaching dahulu, kemudian dilakukan venering

Pembuatan veneer dapat dilakukan secara direct dan indirect tergantung kondisi gigi saat itu. Pembuatan veneer secara direct secara langsung diaplikasikan pada pasien sedangkan indirect dilakukan pencetakan dahulu kemudian diproses di laboratorium hasilnya baru diaplikasikan pada pasien..

1.DIRECT VENEER8

Direct veneer ada 2 direct partial veneer dan direct full veneer

1.1.Veneer langsung sebagian ( direct partial veneer )

(9)

Gambar 1

Direct partial Veneer

.

A. Pasien dengan direct full veneer yang overcontoured. B. Setelah veneer yang lama dibuang, terlihat ada whitespot. C. (x) ilustrasi model preparasi yang salah, (y) preparasi yang benar. D. Preparasi diperbaiki.

E.Partial veneer selesai dan terlihat estetik yang memuaskan

1.2. Veneer langsung penuh ( direct full veneer )

Gigi anterior yang mengalami hipoplasia disertai diastema antara gigi insisif sentral dapat direstorasi dengan tehnik ini. Tehnik ini menggunakan komposit light cured mikrofill dalam satu kali kunjungan, tetapi untuk mengurangi trauma bagi pasien maupun operator lebih baik di koreksi dalam dua kali kunjungan.

(10)

Insisal edge tidak dipreparasi.karena akan melindungi dari daya kunyah yang besar .Veneer sebagian diindikasikan untuk permukaan fasial gigi yang mengalami pewarnaan, kerusakan yang terlokalisir, sedangkan veneer penuh untuk restorasi yang memerlukan pelapisan permukaan fasial secara luas. Beberapa faktor yang penting terutama usia pasien, oklusi, kesehatan jaringan sekitarnya, letak dan posisi gigi, dan kebersihan rongga mulut harus dievaluasi sebelum pembuatan veneer penuh. Jika veneer telah terpasang harus diperhatikan bentuk tepi anatomis khususnya daerah gingival untuk menjaga kesehatan jaringan 8 Jika hanya melibatkan beberapa gigi saja atau jika permukan fasial tidak seluruhnya mengalami kerusakan, dapa langsung diaplikasikan veneer komposit dalam satu kali kunjungan

(11)

Gambar 2

A. Pasien dengan kasus hipoplasia email B. Preparasi umum untuk direct full veneer

C. Preparasi diperluas sampai permukaan mesial untuk mengoreksi diastema

D. Direct full veneer untuk perbaikan kontak proksimal

E. Etsa pada insisif sentral

F. Veneer telah selesai pada insisif sentral

G. Veneer telah selesai pada seluruh gigi anterior

Untuk gigi yang mengalami pewarnaan tetrasiklin, restorasi dengan direct veneer lebih sulit, jika warna sudah mencapai 1/3 gingival

INDIRECT VENEER8

Banyak dokter gigi merasa dalam melakukan preparasi, aplikasi dan finishing pada prosedur direct veneer terlalu susah, melelahkan dan menghabiskan waktu. Dan pasien juga tidak nyaman dan selama perawatan tersebut, untuk alasan itu dapat dibuat indirect veneer . Tehnik indirect veneer dibuat dari bahan kompost, feldspathic porcelain dan keramik ( pressed or cast ceramic ). Dengan tehnik

(12)

waktu karena dibuat di laboratorium. Dengan mempertimbangkan faktor kekuatan, ketahanan untuk mempertahankan struktur gigi, feldspathic porcelain yang ditempelkan ke preparasi intraenamel merupakan pilihan dokter gigi untuk melakukan tehnindirect veneer. Pressedceramic veneer memberikan estetik yang baik, tetapi memerlukan preparasi yang lebih dalam. Venner tehnik indirect ditempelkan pada email dengan meggunakan etsa asam dan bonding dengan semen resin light- cured

.

Gambar 3

Bentuk Preparasi Vener A. Preparasi tidak melewatai insisal

B. Preparasi melewati insisal sampai lingual

Tipe preparasi laminate veneer 8:

1. Intra enamel : daerah yang terlokalisir pada permukaan labial gigi,

preparasi yang diperlukan minimal

2. Feathered incisal : preparasi disini dilakukan dengan mengurangi

permukaan labial sekitar 0.5 -1 mm dan akhiran chamfer di proksimal, insisal dan gingival margin, tidak terdapat overlap incisal

3. Overlapping incisal : sama dengan fealthered incisal tetapi dilakukan

(13)

4. No preparation : biasanyanya pada anak-anak tidak dilakukan preparasi, dan overbulk dari gigi tetap dibiarkan .

Apabila pewarnaan gigi akibat tetrasiklin terlalu parah dapat dilakukan

bleaching internal atau bleaching eksternal terlebih dahulu.

Veneer penuh dapat dilakukan dengan tehnik direct dan indirect. Aplikasi

indirect veneer membutuhkan waktu yang lama di laboratorium, jika pasien

dengan perubahan warna satu gigi atau alasan waktu dan beaya yang terbatas sehingga tidak bisa menggunakan tehnik laboratorium maka direct veneer dapa dijadikan alternatif.

Indirect veneer umumnya memiliki 2 syarat, tetapi ada keuntungan

dibandingkan tehnik direct:8

1. Tehnik indirect tidak terlalu sensitif dibandingkan tehnik direct, keahlian dan ketepatan dalam membuat sebuah veneer lebih bisa dicapai.

2. Jika ada 2 gigi harus dibuat veneer secara bersamaan, dengan tehnik

indirect hasil ini akan lebih cepat terlihat.

(14)

Gambar 4

A. Pewarnaan karena tetrasiklin

B. Pewarnaan karena fluorosis atau hipoplasia enamel C. Erosi gigi

KEGUNAAN VENEER PORSELEN 2, 6, 8 1.Memperbaiki kerusakan permukaan non karies

(15)

Diskolorisasi yang disebabkan oleh fluorosis, pewarnaan akibat tetrasiklin atau nekrosis dapat diperbaiki dengan veneer porselen selama perawatan tersebut tidak terlalu parah. Kekurangan akan selalu ada, biasanya pewarnaan akibat fluorosis secara memuaskan dapat dirawat dengan menggunakan veneer porselen setelah permukaan email dipreparasi. ( gambar 4)

Gambar 5 A Gigi insisif fraktur. B. Gigi dastema

3.Memperbaiki kerusakan struktur gigi.

Horn menyarankan penggunaan veneer porselen untuk memperbaiki tepi insisal yang fraktur, memperbaiki maloklusi gigi ringan

4.Menutupi diastema ringan

5.Memperbaiki bentuk insisif lateral bentuk conus

Bahan composit resin digunakan jika kerusakan struktur gigi yang kecil, hal ini karena preparasi perlu dilakukan jika menggunakan veneer porselen walaupun sedikit tetapi berguna untuk kekuatan akhiran preparasi. Sedangkan pada direct

(16)

veneer porselen dengan melakukan preparasi beberapa gigi. Selain lebih estetis juga lebih tahan dibandingkan direct composit veneer yang waktu pengerjaan di klinis lebih lama.

6.Veneer porselen juga digunakan untuk mengoreksi kosmetik atau gangguan fungsional yang ringan pada anak remaja. Tetapi preparasi agak sulit karena adanya resiko perforasi pada pembuatan akhiran bentuk soulder yang terlalu dalam karena ruang pulpa yang masih besar

7.Veneer porselen juga untuk gigi yang telah dirawat endodontik untuk meningkan nilai estetik

8.Mengganti veneer resin komposit lama

Apabila penambalan resin komposit yang ber ulang-ulang, dan sudah aus serta berubah warna perlu diganti dengan veneer porselen

9.Retainer ortodonti

Veneer porselen dapat digunakan sebagai retainer ortodonti untuk menutupi diastema, dengan mempertahan kontak gigi dengan gigi yang berdkatan sehingga dapat mencegah terbentuknya kembali ruang diantara gigi.

Kelebihan veneer porselen 2

Dibandingkan veneer resin komposit, maka veneer porselen memiliki kelebihan sebagai berikut:

1.Warna stabil dan tampak alami 2. Cemerlang lebih lama

(17)

4. Biokompatibilitas dengan jaringan gusi 5. Ikatan kimiawi dan mekanis yang kuat

KRITERIA SELEKSI KASUS 2,3,7

Setiap pasien yang akan dipasang veneer porselen atau restorasi lainnya harus memiliki kebersihan mulut yang baik, jaringan gusi yang sehat dan tidak mempunyai disharmoni oklusal. Prosedur veneer porselen merupakan prosedur yang ireversible karena sebelum pemasangan diperlukan preparasi gigi, Oleh karena itu kriteria pemasangannya harus dipertimbngkan dengan hati-hati sebelum prosedur dilakukan.

1.Hubungan oklusi statis dan dinamis

Studi jangka panjang memperlihatkan bahwa vener porselen jarang terlepas, kegagalan yang sering terjadi adalah fraktur sudut terutama pada tepi insisal, oleh karena itu perlu menganalisa oklusi statis dan dinamis sebelum preparasi gigi. Tahap penyelesaian garis insisal porselen ditentukan oleh hubungan kontak insisif dan kaninus pada posisi sentrik dan eksentrik. Akhiran hendaknya tidak berkontak dengan gigi lawannya selama posisi istirahat. Idealnya kontak oklusal selama oklusi sentrik dan gerakan lateral sebaiknya seluruhnya berada pada porselen atau struktur gigi. Sangkutan oklusal dan kebiasaan buruk merupakan kontra indikasi pemasangan veneer porselen, karena restorasi dapt retak dan akhirnya fraktur. 2.Status kesehatan mulut dan jaringan periodontal

(18)

yang memiliki kebiasan bernafas melalui mulut dengan kesehatan gusi yang buruk merupakan kontra indikasi veneer porselen.

3.Derajat diskolorisasi

Bila mengalami diskolorisasi yang hebat diperlukan bleaching gigi terlebih dahulu sebelum veneer dibuat. Namun stabilitas bleaching tidak dapat diperkirakan maka kemungkinan terjadinya kembali diskolorisasi dibawah veneer porselen akan selalu ada. Biasanya diskolorisasi akibat tetrasiklin akan lebih parah jika email sudah dipreparasi/ dikurangi, jadi perlu menutupi area yang mengalami diskolorasikan dengan semen glass ionomer atau porselen opak.

4.Luasnya karies

Karies harus minimal, jika email tersisa tinggal sedikit setelah pengambilan karies maka veneer porselen merupakan kontra indikasi. , karena ikatan email yang dietsa menjadi lemah berkurang sebanyak 50%.

5.Luas restorasi

Jika ada restorasi hendaknya kecil sehingga sehingga daerah untuk ikatan dengan email cukup. Desain kavitas restorasi harus meliputi akhiran yang jika memungkinkan berakhir pada email .Restorasi yang lama harus diganti bila ada karies dibawahnya masih diragukan.

6.Kualitas gigi

(19)

dan dentinogenesis imperfecta merupakan kontra indikasi veneer, karena email dan dan struktur gigi untuk ikatan tidak mencukupi

7.Kebiasaan buruk

Kebiasaan buruk seperti menggigit kuku atau pensil merupakan kontra indikasi veneer porselen karena tekanan gesek yang dihasilkan terlalu besar.

SIMPULAN

- Keberhasilan veneer porselen sangat ditentukan pada metode fabrikasi di laboratorium dan yang terpenting seleksi kasus yang tepat.

- Perlu penelitian yang lebih obyektif supaya veneer porselen merupakan perawatan alternatif di bidang kedokteran gigi

(20)

DAFTAR PUSTAKA

1. Kilian : Imformation for Preparation Cerec Conect Bite X- Rite Quality. USA., diakses pada tanggal 30-12-2010

2. Ching Chiat Lim : Case Selection for Porcelain Veneer, Quintessence International l995; 26 : 311-315

3. Victor O.A : Porcelain Veneer for incicor lateral case report, Quintessence International 1995 ; 26

4. Rosenstiel,S.F et al : Contemporary Fixed Prosthodontics, 3 rd ed. St Mosby 2001; 609-612

5. Eni I : Restorasi Keramik secara Indirect. Majalah I Kedokteran Gigi .Bagian Prosttodontia Fakultas Kedokteran gigi Universitas Airlangga.2008;Vol 23 no 1

6. Kontorowics .G et all : Inlay, Crown & Bridge Clinical hand book. 5 th ed Butterworth- Heinemann Ltd 1993 h 73- 76

7. Hhtp // www.dentalfind.com/ Porcelain Veneer. Diakses 15 -8-2010

8. Roberson.,T.M., Heymann,E.J. Swift, Jr : Sturdevant S Art and Science of Operative Dentistry. % th Ed. St.Louis;Mosby ,124-147

Gambar

       Gambar 1    Direct partial Veneer
Gambar 3 Bentuk Preparasi Vener
A.Gambar 4  Pewarnaan karena tetrasiklin
     Gambar 5    A Gigi  insisif fraktur.

Referensi

Dokumen terkait

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,