• Tidak ada hasil yang ditemukan

BANJARMASIN SHOPPING MALL.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BANJARMASIN SHOPPING MALL."

Copied!
90
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN TUGAS AKHIR

BANJ ARMASIN

SHOPPING MALL

Untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Tugas Akhir (Strata – 1)

Diajukan oleh :

RACHMAT RAMADHAN

0851010011

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

JAWA TIMUR

2012

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(2)

TUGAS AKHIR

BANJ ARMASIN

SHOPPING MALL

DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PERSYARATAN UNTUK MEMPEROLEH GELAR S-1

J URUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

Diajukan Oleh :

RACHMAT RAMADHAN

085 10 100 11

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

J AWA TIMUR

2012

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(3)

TUGAS AKHIR

BANJ ARMASIN

SHOPPING MALL

Disusun Oleh :

RACHMAT RAMADHAN

085 10 100 11

Telah Dipertahankan Didepan Tim Penguji Pada Tanggal : 31 Juli 2012

Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan Untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik (S-1)

Tanggal : 17 September 2012

Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Pembimbing I

Ir. EVA ELVIANA, MT. NPT. 3 66604 094 0032 1

Pembimbing II

HERU SUBIYANTORO, ST., MT. NPT. 3 7102 96 0061 1

Penguji I

DR. Ir. PANCAWATI DEWI, MT. NPT. 3 6705 94 0033 1

Penguji II

Ir. MUCHLISINIYATI SAFEYAH, MT. NPT. 3 6706 94 0034 1

Penguji III

Ir. SYAIFUDDIN ZUHRI, MT. NIP. 19621019 199403 1 00 1

Ir. NANIEK RATNI J AR, M. Kes. NIP. 19590729 198603 2 001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(4)

BERITA ACARA UJ IAN LISAN

Nama Mahasiswa : Rachmat Ramadhan

NPM : 0851010011

Jurusan : Teknik Arsitektur

Hari / Tanggal : Selasa, 31 Juli 2012

Jam : 10.00 – 11.30 WIB.

Tempat : Lab. Struktur

Moderator : Ir. Eva Elviana, MT

Penguji I : Dr. Ir. Pancawati Dewi, MT

Penguji II : Ir. Syaifuddin Zuhri, MT

Penguji III : Ir. Muchlisiniyati S, MT.

Notulen : Rizki Septia M (0851010088)

Pengamat : 1. Asri Kumala (0851010073)

2. Raguan (0851010072)

Ir . Muchlisiniyati S, MT :

Tanya : Posisi bangunan berada dimana?

Jawab : Banjarmasin Tengah bu, dengan sisi utara berbatasan dengan pemukiman

penduduk, timur dengan jalan kolonel Sugiono, selatan dengan jalan Pangeran Antasari,

dan barat dengan sungai Martapura.

Tanya : Aplikasi rancangan terhadap kondisi lingkungan ?

Jawab : penggunaan arsitektur modern yang berbeda dengan lingkungan (aplikasi ruang

luar dan perbedaan tinggi) serta penggunaan nilai-nilai lokal.

Tanya : Mengapa kamu membuat bentuk cross ?

Jawab : Tipologi bentuk rumah adat Banjarmasin bu

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(5)

Tanya : Dari sisi penggambaran menggunakan struktur apa ?

Jawab : Menggunakan sistem struktur rangka batang bu

Tanya : Dasar modul menggunakan ukuran ?

Jawab : modul 8 x 8 bu

Tanya : mengapa ?

Jawab : Dari bentang terpanjang dibagi bu

Dr . Ir . Pancawati Dewi, mt :

Tanya : Absraksi ?

Jawab : vernakuler, integrated mall, open mall

Tanya : Dasar menentukan ruang pada mall ?

Jawab : Referensi seperti majalah dan studi kasus bu

Tanya : Berapa persen yang disewakan ?

Jawab : 60% bu

Tanya : Bagaimana itu dikatakan integrated mall ?

Jawab : Dengan adanya pemasukan unsur air kedalam bangunan bu, serta ruang luar

yang menyatu dengan sungai Martapura

Tanya : Pakem dari rumah Bubungan itu bagaimana ?

Jawab : Mempunyai atap yang membumbung tinggi, dengan memiliki anjung pada sisi

kiri dan kanannya bu

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(6)

Ir . Syaifuddin Zuhr i, MT :

Tanya : Layout plan tempat parkir, pada kolom tidak ada kolomnya tergambar ?

Jawab : Terjadi kesalahan pada saat memprint pak

Tanya : Modul paling besar berapa ?

Jawab : Sama semua pak 8x8

Tanya : Kok ada yang lebih besar ?

Jawab : bukan lebih besar pak, cuma untuk department store itu tetap menggunakan

modul 8x8 juga

Tanya : Posisi toilet yang diperlukan ?

Jawab : Didekat pintu darurat pak

Tanya : Jumlah toilet yang diperlukan untuk laki-laki dan perempuan ?

Jawab : Masing-masing 4 toilet pak pada setiap lantainya, terletak pada sisi kiri dan

kanan bangunan

Tanya : Garis miring pada void itu apa ?

Jawab : jembatan pak

Tanya : berapa meter ?

Jawab : 32 meter pak

Tanya : Ada klasifikasi barang dagangan ?

Jawab : Ada pak, untuk lantai 1-3 barang-barang yang dijual adalah brand-brand

internasional, sedangkan untuk lantai 4-5 adalah brand-brand lokal

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(7)

iv

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah selalu kami panjatkan kepada ALLAH SWT, atas karunia dan kuasaNya sehingga penyusunan Laporan Tugas Akhir yang berjudul “Banjar masin Shopping Mall” ini dapat terselesaikan dengan baik, guna memenuhi sebgaian persyaratan dalam memperoleh Gelar Sarjana Teknik (S-1) Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur di Surabaya.

Penulis menyadari bahwa penulisan Laporan Tugas Akhir ini juga tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan berbagai pihak. Bersama ini dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya.

2. Kedua Orang Tua saya yang selalu memberikan semangat, kasih sayang, dan dukungan baik moril maupun material, serta dukungan doa-doanya, sehingga saya dapat melalui semua dan dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik.

3. Ibu Dr. Ir. Pancawati Dewi, MT selaku Ketua Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

4. Ibu Ir. Eva Elviana, MT selaku Dosen Pembimbing I yang telah menyediakan waktu, tenaga dan bimbingannya didalam penyusunan Tugas Akhir ini.

5. Bapak Heru Subiantoro. ST, MT selaku Dosen Pembimbing II yang telah menyediakan waktu, tenaga dan bimbingannya didalam penyusunan Tugas Akhir ini.

6. Ibu Ir. Sri Suryani, MT selaku Dosen Wali.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(8)

v

7. Ibu Ir. Naniek Ratni JAR, M.kes, selaku dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perancanaan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

8. Ibu Dyan Agustin,ST., selaku koordinator LAB Tugas Akhir.

9. Ibu Dr. Ir. Pancawati Dewi,Bapak Ir. Syaifuddin Z, MT, ibu Ir. Muchlisiniyati S, MT sebagai dosen penguji pada siding tugas akhir. 10.Seluruh Dosen Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan

Perencanaan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

11.Buat kedua orang kakakku dan adikku yang selalu mendukung aku walau dari jauh.

12.Buat seluruh keluarga besarku dimanapun berada, makasih atas doa dan nasehatnya selama ini.

13.Teman – taman fakultas teknik arsitektur 2005 UNLAM Banjarmasin seperti om Andre, Beki, papa Joe, papa Aal, Topan, Fuad, Koti, Ketua, Opeke, Bilam, Willy, Ozan, Hemo, papa Robby, Buyung, Nia, Indah, Atih, Susan, Deny, Ria, Ana, Amah, dan yang lainnya, makasih telah memberi kenangan indah selama aku kuliah disana, serta selalu memberi semangat agar aku tidak mengulang kesalahanku

14.Dosen – dosen teknik arsitektur UNLAM Banjarmasin yang telah membimbingku selama 3 tahun kuliah, terutama buat ibu Ir, Ira Mentayani, MT yang telah memperjuangkan agar aku tetap kuliah, cepat selesai S3nya bu.

15.Sahabat – sahabat terbaikku Tama, Saughi & Pacit yang dari hari pertama kuliah di UPN aku kenal sampai sekarang, terima kasih untuk semuanya selama ini, ayo semangat selesaikan kuliahnya kalian!!!!

16.Sahabat – sahabatku Achi, Bila, Kiki, Indah, Vitri yang juga bareng- bareng menyelesaikan TAnya, kalian para perempuan hebat yang tahan banting & pantang menyerah.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(9)

vi

17.Teman- teman Arsitektur UPN 08 seperti Umar, Doel, Kur, Sragen, dan yang lainnya, terima kasih sudah menjadi temanku selama ini. 18.Teman-teman arsitektur 09 & 10.

19.Teman-teman dari jurusan Sipil, Lingkungan & DKV UPN.

20.Pihak-pihak lain yang telah memberikan bantuan, pengarahan, dan dukungannya.

Dalam kesempatan ini penulis juga memohon maaf apabila terdapat banyak kekurangan maupun kesalahan dalam menyusun laporan ini. Oleh karena itu, penulis membuka diri untuk menerima kritik dan saran guna adanya perbaikan yang berarti agar hasil yang tercapai dapat lebih baik lagi.

Akhir kata, semoga Laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya.

Surabaya, September 2012

Penulis

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(10)

vii

DAFTAR ISI

Halaman Judul ……… i

Lembar Pengesahan ……… ii

Abstraksi ... iii

Kata Pengantar………. iv

Daftar Isi ………... vii

Daftar Tabel …….………... . x

Daftar Gambar ………. xi

Daftar Pustaka ……….. xiii

Lampiran ………. xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang ...……….... 1

1.2.Tujuan dan Sasaran……….. 3

1.3.Batasan dan Asumsi………. 4

1.4.Tahapan Perancangan………... 4

1.5.Sistematika Laporan………. 5

BAB II TINJAUAN OBYEK PERANCANGAN 2.1. Tinjauan Umum Perancangan ...………... 7

2.1.1. Pengertian Judul ………... 7

2.1.2. Studi Literatur ………. 8

2.1.3. Studi Kasus ……….. 11

2.1.4. Analisa Hasil Studi ……….. 16

2.2. Tinjauan Khusus Perancangan……….. 17

2.2.1. Penekanan Perancangan……… 17

2.2.2. Lingkup Pelayanan……… 17

2.2.3. Aktifitas dan Kebutuhan Ruang ……….. 17

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(11)

viii

2.2.4. Perhitungan Luasan Ruang……… 20

BAB III TINJAUAN LOKASI PERANCANGAN 3.1. Latar Belakang Pemilihan Lokasi………... 35

3.2. Penetapan Lokasi……… 37

3.3. Kondisi Fisik Lokasi………... 39

3.3.1. Existing Site ……… 39

3.3.2. Aksesbilitas………. 40

3.3.3. Potensi Lingkungan………. 40

3.3.4. Infrastruktur Kota……… 41

3.3.5. Peraturan Bangunan Setempat………. 42

BAB IV ANALISA PERANCANGAN 4.1. Analisa Site……….. 43

4.1.1. Analisa Aksesbilitas………. 43

4.1.2. Analisa Iklim……… 45

4.1.3. Analisa Lingkungan Sekitar………. 46

4.1.4. Analisa Zoning ……… 50

4.2. Analisa Ruang……….. 51

4.2.1. Organisasi Ruang………. 51

4.2.2. Hubungan Ruang dan Sirkulasi Ruang…... 52

4.2.3. Diagram Abstrak ……….………... 54

4.3. Analisa Bentuk dan Tampilan………. 55

4.3.1. Analisa Bentuk dan Massa Bangunan……….. 55

4.3.2. Analisa Tampilan……….. 55

BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Tema Perancangan... 57

5.1.1. Pendekatan... 57

5.1.2. Penentuan Tema Rancangan... 57

5.2. Konsep Rancangan... 58

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(12)

ix

5.2.1. Konsep Bentuk Massa Bangunan... 58

5.2.2. Konsep Tampilan Bangunan... 58

5.2.3. Konsep Ruang Luar... 59

5.2.4. Konsep Ruang Dalam... 60

5.2.5. Konsep Struktur Dan Material... 60

5.2.6. Konsep Utilitas... 61

BAB VI APLIKASI PERANCANGAN 6.1. Aplikasi Bentuk... 63

6.2. Aplikasi Tampilan Bangunan... 64

6.3. Aplikasi Ruang Luar... 64

6.4. Aplikasi Ruang Dalam... 66

6.5. Aplikasi Struktur Dan Material... 66

6.6. Aplikasi Utilitas... 67

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(13)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Keberadaan Pusat Perbelanjaan di Banjarmasin ...……… 1

Tabel 2.1 Analisa Studi ...……….… 16

Tabel 2.2 Program Ruang …... 18

Tabel 2.3 Kegiatan Rekreasi ... 19

Tabel 2.4 Pengelompokan Ruang ...……….…….….. 19

Tabel 2.5 Publik Area ...……….… 20

Tabel 2.6 Supermarket ...………….……. 21

Tabel 2.7 Pujasera ...……….……… 22

Tabel 2.8 Retail Shop ...……….……… 22

Tabel 2.9 Department Store ...……….………. 22

Tabel 2.10 Book Store ...………..………… 23

Tabel 2.11 Kedai Kopi / Coffe Shop ...………..……...…… 23

Tabel 2.12 Restoran ... 24

Tabel 2.13 Fast Food ... 25

Tabel 2.14 Play Ground Kids ... 27

Tabel 2.15 ATM ... 27

Tabel 2.16 Cinepleks ... 28

Tabel 2.17 Kantor Pengelola ... 30

Tabel 2.18 Servis Area ... 32

Tabel 2.19 Rekapitulasi Total Luasan ... 34

Tabel 3.1 Penilaian Terhadap 3 Alternatif Lokasi ... 37

Tabel 4.1 Kriteria Aksesibilitas ... 44

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(14)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Survey Kepuasan Konsumen ..…….……….... 2

Gambar 1.2 Tahapan Perancangan ...……… 5

Gambar 2.1 Tunjungan Plaza ..………. 11

Gambar 2.2 Stand Toko ...………... 12

Gambar 2.3 Supermarket ... 12

Gambar 2.4 Restoran dan Food Court ... 12

Gambar 2.5 Atrium dan Convention Hall ... 13

Gambar 2.6 Play Ground Area ... 13

Gambar 2.7 Kantor Sewa ... 13

Gambar 2.8 Fasade Tunjungan Plaza ... 14

Gambar 2.9 Stand-stand Plaza Surabaya ... 14

Gambar 2.10 Department Store Plaza Surabaya ... 15

Gambar 2.11 Restoran Plaza Surabaya ... 15

Gambar 3.1 Lokasi Alternatif ... 36

Gambar 3.2 Lokasi Perancangan ... 38

Gambar 3.3 Luas lahan ... 39

Gambar 3.4 Data Aksesibilitas ... 40

Gambar 3.5 Festival Jukung Hias ... 41

Gambar 3.6 Luas Lahan Terbangun ... 42

Gambar 4.1 Analisa Aksesibilitas Tapak ... 43

Gambar 4.2 Analisa ME ... 44

Gambar 4.3 Analisa Iklim dan Angin ... 45

Gambar 4.4 Analisis Bangunan Sekitar ... 47

Gambar 4.5 Analisa Kebisingan ... 48

Gambar 4.6 Respon Desain Kebisingan ... 48

Gambar 4.7 Analisis View ... 49

Gambar 4.8 Respon Desain View ... 49

Gambar 4.9 Analisis Zoning ... 50

Gambar 4.10 Organisasi Ruang ... 51

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(15)

xii

Gambar 4.11 Skema Hubungan Ruang ... 52

Gambar 4.12 Sirkulasi Pengunjung Mall ... 53

Gambar 4.13 Sirkulasi Pengelola Mall ... 53

Gambar 4.14 Sirkulasi Karyawan Mall ... 54

Gambar 4.15 Diagram Abstrak ... 54

Gambar 4.16 Rumah Bubungan Tinggi ... 55

Gambar 4.17 Pasar Terapung ………...…...55

Gambar 4.18 Bangunan Vernakuler Modern ………... 56

Gambar 4.19 Waterfront Shopping Mall ………...56

Gambar 5.1 Bentuk Rumah Adat Bubungan Tinggi ... 58

Gambar 5.2 Konsep Tampilan Bangunan ... 59

Gambar 5.3 Konsep Ruang Luar ... 59

Gambar 5.4 Konsep Ruang Dalam... 60

Gambar 5.5 Konsep Struktur ... 60

Gambar 5.6 Pencahayaan Alami ... 61

Gambar 5.7 Eskalator ... 62

Gambar 6.1 Denah Banjarmasin Shopping Mall ... 63

Gambar 6.2 Tampilan Banjarmasin Shopping Mall ... 64

Gambar 6.3 Open Stage ... 64

Gambar 6.4 Plaza Dengan Orientasi Sungai ... 65

Gambar 6.5 Memasukkan Aliran Air Ke Dalam Site ... 65

Gambar 6.6 Elemen Air Di Dalam Bangunan ... 66

Gambar 6.7 Potongan A-A’ Banjarmasin Shopping Mall ... 66

Gambar 6.8 Skylight ... 67

Gambar 6.9 Interior South Atrium ... 67

Gambar 6.10 Interior East Atrium ... 68

Gambar 6.11 Interior Main Atrium ... 68

Gambar 6.12 Interior West Atrium ... 69

Gambar 6.13 Lift Kapsul ... 69

Gambar 6.14 Potongan Gedung Parkir ... 70

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(16)

xiv

LAMPIRAN

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(17)

iii

BANJ ARMASIN

SHOPPING MALL

Rachmat Ramadhan 0851010011

ABSTRAKSI

Banjarmasin Shopping Mall ini direncanakan sebagai sebuah mall pertama di Banjarmasin yang menggabungkan nilai-nilai vernakuler Banjarmasin ke dalam desain bangunannya, sehingga dapat menjadi landmarknya kota Banjarmasin. Mall ini lebih ditujukan kepada masyarakat menengah keatas.

Perletakan Banjarmasin Shopping Mall ini nantinya akan mengambil lokasi di pusat perdagangan dan jasa kota Banjarmasin dengan mengaplikasikan bentuk integrated mall yang merupakan penggabungan antara mall terbuka dengan mall tertutup.

Lokasi perancangan Banjarmasin Shopping Mall terletak di jalan Pangeran Antasari yang terletak tepat di pinggir sungai Martapura sehingga nantinya akan semakin menunjang dalam mengangkat nilai-nilai vernakuler kota Banjarmasin yang juga dikenal sebagai kota seribu sungai.

Tampilan perancangan Banjamasin Shopping Mall akan mengintegrasikan bentuk rumah adat Banjar yaitu rumah Bubungan Tinggi sebagai bentuk dasar, selain itu digunakan juga konsep dari beberapa contoh bangunan dengan konsep waterfront.

Kata kunci : Banjar masin, Arsitektur Vernakuler, Landmark, Integrated Mall, Waterfront.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(18)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kota Banjarmasin sebagai ibukota provinsi Kalimantan Selatan yang merupakan kota yang telah tumbuh menjadi kota potensial dan strategis bagi perkembangan kegiatan ekonomi dan jasa. Selain itu Banjarmasin merupakan jalur utama pintu masuk ke Kalimantan pada umumnya dan Kalimantan Selatan pada khususnya baik itu melalui jalur laut ataupun udara. Hal itulah yang semakin mempercepat perkembangan ekonomi dan jasa di Banjarmasin.

Perkembangan kota Banjarmasin diiringi dengan perkembangan laju pertumbuhan penduduk yang mencapai 1,507% pertahun (data BPS kota Banjarmasin tahun 2007), sehingga berpengaruh langsung pada pada perkembangan perekonomian Banjarmasin, terutama disektor perdagangan dan jasa. Salah satu pendukung dari berkembangnya sektor perdagangan dan jasa adalah dengan bertambahnya pusat perbelanjaan. Hingga kini Banjarmasin baru memiliki 4 pusat perbelanjaan, sepeti yang tercantum dalam tabel 1.1 berikut ini.

Tabel 1.1 Keberadaan Pusat Perbelanjaan di Banjarmasin

Sumber : Hasil pengamatan lapangan (2011)

Dari 4 (empat) pusat perbelanjaan tersebut ternyata sangat kurang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Banjarmasin yang mencapai ±700.000 jiwa (BPS kota Banjarmasin tahun 2007), hal ini didapatkan dari hasil survey salah

Nama

Bangunan Pemilik Lokasi Luas D’poste

Junction

PT. Donindo Menara Utama & PT. Pos Indonesia

Jl. Lambung

Mangkurat ±2.627 m² Mitra Plasa Grup Mitra Jl. Pangeran

Antasari ±22.500 m² Sentra

Antasari

PT. Giri Jaladha Wana

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(19)

2

Belum Ada

Cukup Tidak Peduli

satu lembaga konsumen pada tahun 2008 dimana 80% respondennya menyatakan belum ada yang pusat perbelanjaan yang besar dan lengkap, sedangkan 15% responden menyatakan cukup, dan 5% menyatakan tidak peduli. Seperti yang terlihat pada hasil gambar 1.1 berikut ini.

Gambar 1.1 Survey Kepuasan Konsumen

Sumber : Lembaga Survey Konsumen Banjarmasin, tahun 2008

Dalam masterplan perkembangan kota Banjarmasin salah satunya adalah mengembalikan fungsi sungai dan pembangunan siring di sepanjang sisi kiri dan kanan sungai Martapura dengan lebih menonjolkan unsur lokal. Karena semua pusat perbelanjaan ataupun mall yang ada di Banjarmasin belum ada yang menggabungkan unsur lokal pada bangunannya sehingga belum ada yang bisa disebut sebagai landmarknya Banjarmasin. Pemilihan site yang berada dipinggir sungai Martapura berfungsi sebagai pasar terapung semakin menambah nilai lebih dari pusat perbelanjaan tersebut. Tentunya dengan penataan yang tepat dapat menguntungkan semua pihak, baik itu para pedagang pasar terapung, pihak pengembang, maupun pihak pemerintah.

Dari segi tata kota, proyek ini akan menjadi salah satu elemen kota yang ikut membantu menciptakan suatu tampilan tersendiri bagi keberadaan kota dengan mengangkat nilai-nilai lokal Banjarmasin.

Keberadaan Banjarmasin Shopping Mall tidak hanya sebagai tempat perdagangan yang bersifat melayani umum dan lingkungan sekitarnya, tapi juga

15% 5%

80%

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(20)

3

bisa sebagai tempat wisata. Hal ini. seperti yang dikatakan oleh Victor Gruer (1960) yang berbunyi:

• Aktifitas berbelanja mendekati sesuatu yang dibeli

• Perbelanjaan merupakan suatu profesional vacation

• Aktifitas berbelanja merupakan hal yang melelahkan sehingga diperlukan suatu tempat untuk istirahat dan santai seperti tempat duduk.

Dengan bertambahnya pusat perbelanjaan di Banjarmasin (Banjarmasin Shopping Mall), maka diharapkan dapat memenuhi kebutuhan belanja

masyarakat Banjarmasin dan sekitarnya. Selain itu keberadaan proyek ini juga akan menjadi suatu tempat belanja dengan sasaran konsumen masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah keatas, yang mana akan menawarkan konsep one stop shoping. Selain itu dengan konsep bangunan yang mengangkat nilai-nilai lokalitas kepada bentukan bangunan ini nantinya.

1.2 Tujuan dan Sasaran Tujuan :

• Menambah dan memenuhi kebutuhan masyarakat Banjarmasin akan sebuah tempat untuk berbelanja

• Membuka lapangan kerja baru

• Mengangkat kearifan budaya lokal Banjarmasin Sasaran :

• Sebuah pusat perbelanjaan yang memiliki fasilitas lengkap dan nyaman dengan konsep one stop shopping untuk seluruh anggota.

• Mengurangi tingkat pengangguran dan mempercepat perputaran roda ekonomi kota Banjarmasin baik dari segi devisa maupun dari pendapatan asli daerah.

• Sebuah shopping mall yang mengangkat unsur-unsur vernakuler dari Banjarmasin ke dalam desain bangunannya, sehingga nantinya dapat menjadi landmark bagi kota Banjarmasin.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(21)

4

1.3 Batasan dan Asumsi Batasan :

• Jam operasional shopping mall dari pukul 08.00 – 22.00 WIT dan buka setiap hari.

• Pengguna shopping mall ini adalah masyarakat Banjarmasin dan sekitarnya.

Shopping mall ini lebih dikhususkan untuk masyarakat menengah keatas.

Asumsi :

• Strata sosial pengguna shopping mall ini adalah masyarakat menengah keatas.

• Pengguna shopping mall ini nantinya dapat memenuhi kebutuhan sampai dengan 10 tahun mendatang.

• Kepemilikan dari shopping mall ini adalah pihak swasta.

1.4 Tahapan Perancangan

Banjarmasin Shopping Mall diambil sebagai judul tugas akhir karena ingin memberikan suasana baru terhadap pusat perbelanjaan yang ada di Banjarmasin. Dimana saat ini bangunan pusat perbelanjaan yang ada dibuat dengan tanpa mengangkat unsur lokalitas sehingga hanya menjadi sebuah bangunan yang bisu (tanpa makna budaya).

Data yang diambil untuk menunjang penyusunan proposal tugas akhir antara lain, data primer : studi literatur ( buku standar arsitektur, buku anatomi rumah adat Banjar), studi kasus (Plasa Surabaya, Tunjungan Plasa), studi wawancara (mendata studi kasus). Data sekunder terdiri dari buku, majalah arsitektur, browsing internet.

Setelah melalui pengumpulan dan mengkompilasikan data, kemudian dilanjutkan dengan menganalisis data dan melaksanakan metoda perancangan yang dilanjutkan dengan merancang konsep. Dalam konsep perancangan ini akan dibuat tampilan bangunan yang menggabungkan nilai-nilai budaya lokal kedalam bangunan modern, selain itu pemilihan site yang berada dipinggir sungai

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(22)

5

Martapura yang berfungsi sebagai pasar terapung semakin menambah nilai lebih dari pusat perbelanjaan tersebut. Dari ide gagasan tersebut kemudian dilanjutkan menjadi pra rancangan dengan mentransformasi bentuk dasar yang sesuai dengan fungsi gedung dapat dilihat pada gambar 1.2

Gambar 1.2 Tahapan Perancangan

Sumber : studi mata kuliah azas metode perancangan, 2011

1.5 Sistematika Laporan

Sistematika penyusunan dari laporan ini disusun dalam 4 (empat) bab pokok pembahasan yang menguraikan antara lain:

Bab I. Pendahuluan, bab ini menjelaskan tentang latar belakang timbulnya obyek perancangan yang ditegaskan dengan data pusat perbelanjaan di kota Banjarmasin pada saat ini, terdapat pula tujuan dan sasaran yang dapat dirumuskan karena mendapatkan data penguat yang dilampirkan dilatar belakang. Terdapat pula batasan dan asumsi, tahapan perancangan dan sistematika laporan.

Bab II. Tinjauan Obyek Perancangan, bab ini menjelaskan tentang tinjauan umum perancangan dimana terdapat pengertian judul yang mendasari mengapa mengambil judul Banjarmasin Shopping Mall, studi literatur dengan mencari data-data kuat baik dari buku maupun dari browsing internet ,studi kasus untuk Plasa

Penent uan Judul

(Banjarm asin Shopping M all)

Int erpret asi Judul

mengangkat nilai-nilai lokal Banjarm asin

Pengumpulan Dat a

- Dat a Prim er

- Dat a Sekunder

Kompilasi dan Analisis Dat a

St udi Azas, Prinsip, M et ode Perancangan

Konsep

Tampilan bangunan

Int egrit as Dengan Sit e

Ide Gagasan

Pengem bangan Rancangan

Feedback

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(23)

6

Surabaya dan Galaxy Mall, dan terdapat analisis hasil studi. Penjelasan mengenai tinjauan khusus perancangan dapat melalui studi literatur arsitektur data dan dari browsing internet.

Bab III. Tinjauan Lokasi Perancangan mengenai tinjauan lokasi karena judul sudah mengambil tempat di Banjarmasin, dan setelah menghasilkan analisa studi kasus maka lokasi yang dituju dekat dengan sungai sehingga pusat perbelanjaan ini mengambil sungai dan siringnya sebagai view.

Bab IV. Analisa Perancangan bab ini menjelaskan mengenai analisa site, analisa ruang, analisa bentuk dan tampilan karena di bab III kita sudah tinjauan lokasi maka di bab IV ini kita melanjutkan proses dari bab III. Dengan memikirkan bagaimana tampilan pada fasade yang disesuaikan pada konsep dan tema untuk Banjarmasin Shopping Mall ini.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(24)

7

BAB II

TINJ AUAN OBYEK PERENCANAAN

2.1 Tinjauan Umum Perancangan

Tinjauan umum perancangan mengambil fenomena yang muncul di masyarakat. Dengan didasarkan literatur-literatur mendukung kajian/bahasan tentang “Banjarmasin Shopping Mall” baik secara arsitektural maupun non arsitektural. Melaksanakan kajian terhadap 2 obyek studi kasus yang dapat menjadi referensi dan perbandingan untuk menyelesaikan proyek tugas akhir ini.

2.1.1 Pengertian J udul

Adapun pengertian dari judul Banjarmasin Shopping Mall sebagai berikut :

• Shopping Mall adalah pusat perdagangan yang kompleks sebagai sarana perbelanjaan yang memiliki penataaan lansekap yang menarik. Biasanya memiliki tenant dari toko-toko dan restoran terkemuka serta tempat parkir yang nyaman. Dengan kata lain merupakan versi modern dari sebuah pasar tradisional (Victor Gruer, 1960).

• Banjarmasin adalah ibukota provinsi Kalimantan Selatan. Selain itu kota Banjarmasin juga dikenal dengan julukan “Kota Seribu Sungai” yang menjadi karakter dari kota Banjarmasin dengan sungai sebagai urat nadinya.

Dapat disimpulkan Banjarmasin Shopping Mall adalah sebuah pusat perbelanjaan yang berada di pusat kota Banjarmasin yang terdiri berbagai tenant dari toko-toko dan restoran terkemuka serta memiliki penataan lansekap (ruang luar) yang mengangkat unsur-unsur vernakuler Banjarmasin ke dalam desainnya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(25)

8

2.1.2 Studi Literatur

Terdapat beberapa pengertian shopping mall, antara lain:

• Suatu area pergerakan (linier) pada suatu area pusat bisnis kota yang lebih diorientasikan bagi pejalan kaki, berbentuk pedestrian dengan kombinasi plaza dan ruang-ruang interaksional (Rubinstein, 1978).

• Adalah pusat perbelanjaan yang berintikan satu atau beberapa departemen store besar dengan daya tarik dari retail-retail kecil dan

rumah makan dengan tipologi bangunan seperti toko yang menghadap ke koridor utama mall atau pedestrian yang merupakan unsur utama dari sebuah shopping mall, dengan fungsi sebagai sirkulasi dan sebagai ruang komunal bagi terselenggaranya interaksi antar pengunjung dan pedagang (Maitland, 1987).

• Sebagai kelompok kesatuan komersial yang dibangun pada sebuah lokasi yang direncanakan, dikembangkan, dimulai dan diatur menjadi sebuah unit operasi, berhubungan dengan lokasi, ukuran, tipe toko, dan area perbelanjaan dari unit tersebut. Unit ini juga menyediakan parkir yang berhubungan dengan tipe dan ukuran total toko-toko (Urban Land Institute, 1997).

Kriteria mall pada sebuah shopping mall mempunyai kecenderungan berkonfigurasi secara horizontal. Sedangkan unsur yang menunjang keberhasilan suatu mall adalah :

• Bentuk mall

Menurut Maithland (1987) terdapat 3 bentuk umum mall, yaitu:

- Open mall (mall terbuka) adalah mall tanpa pelingkup. Keuntungannya adalah kesan luas dan perencanaan teknis yang mudah sehingga biaya lebih murah. Kerugiannya berupa kendala climatic control yang berpengaruh terhadap kenyamanan dan

kurangnya kesan pewadahan.

- Enclosed mall (mall tertutup) adalah mall dengan pelingkup. Keuntungannya berupa kenyamanan climatic control. Kerugiannya biaya mahal dan kesan kurang luas.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(26)

9

- Integred mall (mall terpadu) adalah penggabungan mall terbuka

dan tertutup. Biasanya berupa mall tertutup dengan akhiran mall terbuka. Munculnya bentuk ini merupakan antisipasi terhadap keborosan energi untuk climatic control serta mahalnya pembuatan dan perawatan mall tertutup. Mall ini juga bertujuan mengkonsentrasikan daya tarik pengunjung pada mall tertutup.

• Pola mall

Pada dasarnya pola mall berprinsip linier. Tatanan mall yang banyak dijumpai adalah mall berkoridor tunggal dengan lebar koridor standar antara 8-16m. Pintu masuk sebaiknya dapat dicapai dari segala arah. Mall juga mempunyai magnet pada tiap akhir mall. Jarak antar magnet

antara 100 sampai 200m, atau sepanjang kenyamanan pejalan kaki. Mall befungsi menghubungkan magnet yang terletak pada ujung-ujungnya dengan menekankan hubungan horizontal. Parkir kendaraan umumnya terletak di sekeliling bangunan dengan akses yang mudah ke mall. Pola mall yang memberikan kemudahan adalah bentuk I, T, dan L.

• Dimensi mall

Tidak ada ketentuan khusus mengenai panjang maksimal mall, tetapi berdasarkan survei di Amerika, panjang minimal adalah 180m dan panjang maksimalnya 240m. Mall juga tidak boleh terlalu panjang karena dapat melelahkan pengunjung. Panjang mall dapat dipecahkan dengan square, courts, atau ruang terbuka lainnya. Ruang ini berfungsi menampung fasilitas tempat duduk, tanaman, dan elemen lain. Total area mall minimal 10% dari total luas lantai shopping mall. Agar terbentuk mall yang nyaman, pengaturan panjang, lebar dan tinggi koridor harus sangat diperhatikan.

• Elemen arsitektural pada mall

Elemen arsitektural yang dapat ditempatkan di sepanjang mall adalah bangku, arena bermain, kios, kotak telepon, tempat sampah, penunjuk arah, jam, dll. Adapun fungsi elemen tersebut adalah :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(27)

10

- Area duduk merupakan saran penting supaya terjadi interaksi sosial antar pengunjung.

- Area bermain berfungsi sebagai tempat bermain anak-anak ketika orang tuanya berbelanja.

- Kios-kios pada jalur mall berfungsi sebagai faktor penarik pengunjung dan memberi variasi suasana pada mall.

Jadi, mall pada shopping mall berperan sebagai penghubung, pengontrol, pengorganisir unit retail, serta pengidentifikasi area (memberi kejelasan orientasi). Adapun unit retail berfungsi sebagai wadah kegiatan belanja, pengendali arus pengunjung, dan unit sewa. Peran tersebut menunjukkan bahwa mall dan unit retail masing-masing merupakan elemen beridentitas dan

berhubungan yang membentuk sistem pemusatan wadah perbelanjaan.

Ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan pada pola hubungan mall dan unit retail, yaitu :

Desain Control Zone

Control zone bertujuan mencapai kontinuitas arus pengunjung sehingga

semua ruang bernilai sama dan efektivitas komersial dapat tercapai. Control zone dapat dicapai melalui pola mall, magnet/anchor,

pembatasan panjang, lebar, dan tinggi bangunan.

Tenant Mix

Tenant mix adalah strategi pencampuran penyewa ruang dari berbagai

jenis dagangan. Strategi ini sesuai dengan tuntutan kemudahan konsumen dalam bentuk one stop shopping, yaitu kemudahan mendapatkan semua jenis kebutuhan dalam satu tempat. Magnet dan unit retail pada shopping mall perlu dikelompokkan berdasarkan materi dagangan sehingga tidak menimbulkan persaingan yang mematikan.

Design Criteria

Perancangan masing-masing unit sewa harus menunjukkan kesatuan. Berdasarkan prinsip perancangan dan karakter dasarnya, strategi perancangan shopping mall adalah sistem pusat perbelanjaan dengan elemen utama mall berupa koridor tunggal bagi pejalan kaki yang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(28)

11

menghubungkan atau mengorganisasikan unit sewa pada tiap sisi dan karakter tertentu. Potensi sirkulasi pejalan kaki dimanfaatkan secara maksimal untuk mencapai efektivitas dengan menciptakan nilai atraktif dan kenyamanan pada mall.

Dari studi literatur ini dapat diambil kesimpulan bahwa perancangan ini nantinya akan mengambil site di pusat bisnis kota Banjarmasin dengan mengaplikasikan bentuk integred mall yang merupakan gabungan penggabungan antara mall terbuka dengan mall tertutup. Untuk pola mall akan mengaplikasikan pola T yang akan memudahkan akses ke mall ini nantinya. Selain itu mall ini juga akan dilengkapi dengan elemen-elemen arsitektural mall yang berfungsi sebagai area duduk, area bermain, dan area kios-kios sebagai variasi dan faktor penarik pengunjung.

2.1.3 Studi Kasus 1. Tunjungan Plaza

Gambar 2.1 Tunjungan Plaza Sumber : survey 2011

Tunjungan Plasa adalah pusat perbelanjaan yang berada dikawasan pusat komersial di pusat kota Surabaya tepatnya di jalan Basuki Rachmatdan mengarah hingga ke jalan Embong Malang. Pusat perbelanjaan ini memiliki 4 bangunan utama yang saling berhubungan (Tunjungan Plasa I-IV). Dengan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(29)

12

fasilitas-fasilitas yang dimiliki antara lain stand took, supermarket, restoran dan food court, ruang pameran, arena bermain anak-anak, dan kantor sewa.

Tunjungan Plasa terdiri dari 7 lantai di tambah 1 lower ground dan 1 under ground. Untuk lower ground floor terdapat ATM centre dan beberapa bank,

serta money changers. Selain itu juga terdapat berbagai tenant-tenant food and beverages yang sudah terkenal. Yang menjadi anchor pada UG floor ini adalah

SOGO, HERO, dan ACE HARDWARE, seperti yang terlihat pada gambar 2.2 berikut ini.

Pada lantai under ground floor yang menjadi anchornya adalah SOGO, Matahari, dan TOYS KINGDOM. Untuk tenant yang berukuran sedang di dominasi oleh toko-toko fashion serta haircare dan salon, dapat dilihat pada gambar 2.3 berikut ini.

Gambar 2.2 Lower Ground Floor sumber : Denah Tunjungan Plasa

Gambar 2.3 Under Ground Floor sumber : Denah Tunjungan Plasa

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(30)

13

Untuk lantai satu Tunjungan Plasa tenant-tenantnya di dominasi eye wear and optical, fashion dan jewellery. Yang menjadi anchor pada lantai ini adalah

SOGO dan Matahari, seperti terlihat pada gambar 2.4 berikut ini.

Untuk lantai 2,3, dan 4 mempunyai tipikal penzoningan yang sama dengan lantai 1 namun terdapat beberapa tambahan seperti café, telecommunication, dan perfumery. Seperti yang terlihat pada gambar 2.5 berikut ini.

Gambar 2.4 1st Floor sumber : Denah Tunjungan Plasa

Gambar 2.5 2nd,3th, 4th floor sumber : Denah Tunjungan Plasa

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(31)

14

Untuk lantai 5 yang menjadi pembeda dari lantai-lantai sebelumnya adalah anchor yaitu celebrity fitness, seperti yang terlihat pada gambar 2.6 berikut ini.

Sedangkan untuk lantai 6 Tunjungan Plasa terdapat Convention Center dengan luas 2.520 m2 berkapasitas 2.500 orang (theatre style) dan 3.000 orang (standing). Untuk lantai 7 merupakan Meeting Room yang terbagi menjadi 3 tipe, yaitu Sapphire dengan luas 77,12 m2, Emerald dengan luas 125,96 m2, dan Aquamarine dengan luas 8,782 m2, seperti yang terlihat pada gambar 2.7 berikut

ini.

Gambar 2.6 5th floor sumber : Denah Tunjungan Plasa

Gambar 2.7 6th & 7th floor sumber : Denah Tunjungan Plasa

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(32)

15

Tampilan bangunan dari Tunjungan Plasa ini mengadopsi dari bentuk geometri dasar yang kemudian mengalami perubahan bentuk untuk mengikuti dari bentuk lahannya yang berada di pojok jalan, sehingga pusat perbelanjaan ini mudah dikenali jika dilihat dari sisi manapun, hal ini dapat dilihat pada gambar 2.8.

2. Plasa Surabaya

Plasa Surabaya merupakan pusat perbelanjaan yang terletak di kawasan perdagangan dan jasa di jalan Pemuda yang merupakan pusat kota Surabaya. Plasa Surabaya juga merupakan salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Surabaya dengan luas 35.000m² serta memiliki 7 lantai. Selain itu pusat perbelanjaan ini bersebelahan dengan monumen kapal selam (MONKASEL). Pada dasarnya Plasa Surabaya merupakan pusat perbelanjaan menengah keatas yang dilengkapi play ground di lantai 5. Pada sebelah kiri atau parkir timur Plasa Surabaya terdapat

area terbuka yang biasanya digunakan untuk kegiatan pameran, berbagai pentas/atraksi maupun entertaiment show.

Fasilitas-fasilitas yang tersedia di Plasa Surabaya antara lain :

• Pertokoan/stand-stand toko

Gambar 2.8 Fasade Tunjungan Plaza sumber : survey 2011

Gambar 2.9 Stand-stand Plaza Surabaya sumber : survey 2011

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(33)

16

Department store

• Restoran

• Ruang pameran

• Arena bermain anak-anak

• Tempat parkir 7 lantai dengan kapasitas 200 mobil dan 3000 motor

• Sarana listrik

Daya listrik yang digunakan adalah PLN, dengan kapasitas 6400 KVA, ditambah genset.

• Pemadam kebakaran

Untuk pertokoan ,digunakan fire splingkler detector dan hidrant.

• Lift

Terdapat 4 buah lift penumpang dan 2 lift barang.

• Eskalator

Terdapat 22 buah eskalator

• Pusat informasi

Pusat informasi terletak pada lantai dasar untuk memudahkan bagi pengunjung.

Gambar 2.10 Department store Plaza Surabaya sumber : survey 2011

Gambar 2.11 Restoran Plaza Surabaya sumber : survey 2011

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(34)

17

2.1.4 Analisa Hasil Studi

Tabel 2.1 Analisa Studi

No. Aspek Literatur TP Plasa Surabaya 1 lokasi Pusat bisnis Pusat komersial Pusat komersial 2 Bentuk

mall

Integred mall Enclosed mall Enclosed mall

3 Starata kalangan

Menengah keatas Menengah keatas Menengah keatas

4 Sistem struktur dan utilitas

Struktur bangunan sedang

Konstruksi beton bertulang

Pencahayaan buatan dan alami Sistem plumbing shaft

Jalur evakuasi Keamanan bangunan 24 jam

Struktur bangunan sedang

Konstruksi beton bertulang

Pencahayaan buatan

Sistem plumbing shaft

Jalur evakuasi Keamanan bangunan 24 jam

Struktur bangunan sedang

Konstruksi beton bertulang

Pencahayaan buatan

Sistem plumbing shaft

Jalur evakuasi Keamanan bangunan 24 jam

5 Fasilitas Exhibition hall Departement store

Play ground kids

Exhibition hall

Arsitektur modern dengan bentuk geometri yang mengalami gubahan bentuk yang

menyesuaikan site. Sudah menjadi salah satu

landmarknyaSurab aya dari dulu.

Arsitektur modern dengan

memasukkan unsur kebudayaan Jawa timur pada ruang luarnya

Sumber : Analisa Penulis, 2011.

Kesimpulan :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(35)

18

Pada Banjarmasin Shopping Mall ini akan menggunakan lokasi di pusat bisnis dari kota Banjarmasin dengan orientasi terhadap sungai Martapura sehingga menjadi daya tarik tersendiri nantinya. Pangsa pasar yang dituju adalah untuk masyarakat kelas menengah keatas. Pendekatan desain adalah pendekatan secara building agar dapat memaksimalkan potensi-potensi dari landsekapnya. Tampilan bangunan mengaplikasikan arsitektur pos-modern yang mengangkat nilai-nilai arsitektur vernakuler Banjarmasin ke dalam rancangan shopping mall ini.

2.2 Tinjauan Khusus Perancangan

Tinjauan khusus perancangan ini meliputi tentang lingkup pelayanan, kebutuhan ruang, luasana ruang dan program ruang pada Banjarmasin Shopping Mall dengan pendekatan perancangan building dalam menyelesaikan

rancangan.

2.2.1 Penekanan Perancangan

Perancangan Banjarmasin Shopping Mall ini untuk memenuhi kebutuhan tempat belanja yang lengkap bagi masyarakat Banjarmasin dan sekitarnya. Dengan menitikberatkan pada perancangan building yang mengangkat nilai-nilai vernakuler Banjarmasin.

2.2.2 Lingkup Pelayanan

Banjarmasin merupakan ibukota provinsi Kalimantan Selatan dan merupakan pintu masuk utama kepulau Kalimantan. Adapun lingkup pelayanan proyek Banjarmasin Shopping Mall ini adalah :

- Khusus : seluruh masyarakat kota Banjarmasin dan sekitarnya. - Umum : seluruh masyarakat Indonesia hingga mancanegara.

2.2.3 Aktifitas Dan Kebutuhan Ruang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(36)

19

Untuk merinci kebutuhan ruang adalah dengan meninjau pelaku utama dan kegiatan yang dilakukannya. Di dalam Banjarmasin Shopping Mall pelaku utama adalah pengunjung, penyewa dan karyawan serta pengelola. Program ruang yang dibutuhkan dapat dilihat pada table 2.2.

Tabel 2.2 Program Ruang

Fasilitas Pelaku Aktifitas Kebutuhan Ruang

Exhibition Hall -Pengunjung -Penyewa

- Mencari informasi -Memamerkan

Supermarket -Pengunjung -Karyawan

-Ganti + menyimpan -Menyimpan stok

Speciality Shop -Pengunjung -Pramuniaga -Pemilik

-Melihat dan memilih barang

-Membayar

-Ganti + simpan baju -Menyimpan stok

-Area penjualan + etalase

-Kasir / counter

-Loker + ruang karyawan -Gudang

-Ruang pengelola

Book Store -Pengunjung -Karyawan -Pengelola

-Melihat dan memilih buku

-Membayar

-Ganti + simpan baju -Menyimpan stok -Menitipkan barang -Mengelola book store

-Area penjualan / etalase -Kasir

Retail Shop -Pramuniaga -Pengunjung -Pengelola -Pemilik

-Memilih dan melihat barang

-Membayar

-Ganti + simpan baju -Menyimpan stok -Mengelola big shop

-Area penjualan + etalase Restoran -Pengunjung -Memesan menu + -Stand makanan /

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(37)

20 -Ganti + simpan baju + istirahat

-Menyimpan bahan -Bongkar muat

counter -Ruang makan -Toilet + wastafel -Ruang maintenance

-Dapur + pantry

-Ruang pengelola -Loker + ruang karyawan

-Gudang kering dan basah

-Loading dock

Sumber : Analisa Penulis, 2011.

- Kegiatan rekreasi

Kegiatan rekrasi adalah aktivitas yang dapat menimbulkan rasa relax pada orang yang melaksanakannya, sehingga menghilangkan ataupun melepas stress.

Tabel 2.3 Kegiatan Rekreasi

Fasilitas Pelaku Aktifitas Kebutuhan ruang

Play Ground Kids -Pengunjung

-Pegawai -Mengelola play ground kids

-Area bermain -Tempat duduk -Loket

-Kantor pengelola

Sumber : Analisa Penulis, 2011.

2.2.3.1 Pengelompokkan Ruang

Berdasarkan aktivitas yang terjadi, ruang-ruang tersebut dapat dikelompokkan dalam beberapa kelompok menurut sifatnya, yaitu ruang privat, publik, semi privat dan semi publik. Penjelasan lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel 2.4.

Tabel 2.4 Pengelompokkan Ruang

No Kelompok Ruang Yang dibutuhkan Sifat 1 Pengunjung Atrium

Area penjualan Area kolam renang Restoran

Departement store Book store Retail shop Speciality shop Play ground kids supermarket

Publik

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(38)

21

2 Karyawan Kasir

Loker + ruang karyawan

Counter Semi Privat

3 Pengelola Kantor pengelola Privat 4 Servis Gudang

Sumber : Analisa Penulis, 2011.

2.2.4 Perhitungan Luasan Ruang

Dasar pembuatan program ruang dan studi luasan ruang menggunakan rujukan sebagai berikut :

- Architect data : AD

- New Metri handbook : NMH

- Design For Shopping Centre : DSC - Building Planning and Design Standart : BPDS

- Time Saver Standart : TSS

- Planning The Architect Handbook : PAH

Berdasarkan aktivitas yang terjadi, maka luasan ruang dibagi menjadi beberapa kelompok studi kebutuhan ruang, yaitu :

Tabel 2.5 Publik Area

Fasilitas Pendekatan Sumber Kapasitas Perhitungan Luas

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(39)

22

Sumber : Analisa Penulis, 2011.

Tabel 2.6 Supermarket

Fasilitas pendekatan Sumber Kapasitas Perhitungan Luas Sales

Sumber : Analisa Penulis, 2011.

Tabel 2.7 Pujasera

Fasilitas Pendekatan Sumber Kapasitas Perhitungan Luas Ruang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(40)

23 Sumber : Analisa Penulis, 2011.

Tabel 2.8 Retail Shop

Fasilitas Pendekatan Sumber Kapasitas Perhitungan Luas Sumber : Analisa Penulis, 2011.

Tabel 2.9 Department store

Fasilitas Pendekatan Sumber Kapasitas Perhitungan Luas

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(41)

24

Sub total 4.666,4 m²

Total 4.666,4 m²

Sumber : Analisa Penulis, 2011.

Tabel 2.10 Book Store

Fasilitas Pendekatan Sumber Kapasitas Perhitungan Luas Sumber : Analisa Penulis, 2011.

Tabel 2.11 Kedai kopi / Coffe Shop

Fasilitas Pendekatan Sumber Kapasitas Perhitungan Luas

Counter 10% ruang makan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(42)

25

Sub total 120 m²

Total 360 m²

Sumber : Analisa Penulis, 2011.

Tabel 2.12 Restoran Fasilitas Pendekatan Sumb

er

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(43)

26

Sumber : Analisa Penulis, 2011.

Tabel 2.13 Fast Food

Fasilitas Pendekatan Sumber Kapasitas Perhitungan Luas Ruang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(44)

27

Sumber : Analisa Penulis, 2011.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(45)

28

Tabel 2.14 Play Ground Kids

Fasilitas Pendekatan Sumber Kapasitas Perhitungan Luas Arena 2 wastafel= @0,54 m² Sumber : Analisa Penulis, 2011.

Tabel 2.15 ATM

Fasilitas Pendekatan Sumber Kapasitas Perhitungan Luas ATM Asumsi 3 unit 3 x 3 m² 9 m²

Sumber : Analisa Penulis, 2011.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(46)

29

Tabel 2.16 Cinepleks

Fasilita tinggi : lebar layar

=1 : 1,75 = 6,28 :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(47)

30

Kedalaman layar = 1,8 m

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(48)

31

Sumber : Analisa Penulis, 2011.

Tabel 2.17 Kantor Pengelola

Fasilitas Pendekatan Sumber Kapasitas Perhitungan Luas Informasi 2 m²/orang NAD 2 orang 2 x 2 m² 4 m²

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(49)

32

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(50)

33

Sumber : Analisa Penulis, 2011.

Tabel 2.18 Servis Area

Fasilitas Pendekatan Sumber Kapasitas Perhitungan Luas

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(51)

34

Sumber : Analisa Penulis, 2011.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(52)

35

Tabel 2.19 Rekapitulasi Total Luasan

No Fasilitas Luasan 1 Publik area 26.721 m² 2 Privat area 243 m² 3 Servis area 915 m² Total 27879 m²

Sumber : Analisa Penulis, 2011.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(53)

36

BAB III

TINJ AUAN LOKASI

3.1. Latar Belakang Pemilihan Lokasi

Pemilihan lokasi shopping mall ini sesuai dengan perencanaan tata kota dan rencana pengembangan potensi sungai di Banjarmasin, hal tersebut diperkuat dengan adanya RTBL kawasan Sudimampir jalan P. Antasari – jalan P. Samudra kota Banjarmasin tahun 2010. Berikut merupakan kriteria yang menjadi pertimbangan lokasi Banjarmasin shopping mall :

• Aspek landuse : Banjarmasin shopping mall diperuntukkan pada lahan di kawasan perdagangan dan jasa, karena aspek komersial yang sangat tinggi dapat menguntungkan untuk shopping mall ini sendiri.

• Aspek kondisi sekitar : Lokasi site perancangan berada di jalan arteri utama dan merupakan kawasan pusat perdagangan dan jasa, sehingga bangunan yang berada disekitarnya merupakan bangunan komersial.

• Aspek Lokasi : Lokasi site yang dekat dengan sungai Martapura sebagai daya tarik kota Banjarmasin yang terkenal sebagai kota seribu sungai dan juga pasar terapungnya (floating market).

• Aspek view : Banjarmasin shopping mall mengambil bentuk integrated mall yang menggabungkan mall tertutup dengan mall terbuka yang

menjadikan view keluarnya sebagai nilai tambah mall ini.

• Aspek aksesibilitas : Banjarmasin shopping mall diharapkan memberikan kemudahan untuk pengunjung yang ingin ke lokasi, karena dengan pencapaian yang baik juga dapat menunjang nilai keuntungan dari shopping mall ini. Banjarmasin shopping mall diletakkan pada kawasan strategis yang menjadi jalur utama kota Banjarmasin dengan view sungai Martapura.

Berdasarkan kriteria tersebut, maka proyek Banjarmasin shopping mall ini direncanakan terletak di kawasan Sudimampir kota Banjarmasin, selain itu juga karena memiliki beberapa pertimbangan yang lain sebagai pendukung yaitu

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(54)

37

kesesuaian dengan Master Plan kota Banjarmasin tentang pengembangan potensi sungai Martapura.

Lokasi kawasan Sudimampir menjadi salah satu rujukan lokasi Banjarmasin shopping mall, karena kawasan tersebut dekat dengan sungai Martapura dan

merupakan kawasan perdagangan dan jasa, sehingga penempatan di kawasan Sudimampir diharapkan sesuai dengan tujuan perancangan shopping mall ini.

Terdapat tiga lokasi pilihan pada kawasan Sudimampir ini, yaitu jalan P. Antasari yang berada di pinggir sungai Martapura, jalan P. Antasari (bersebelahan dengan GOR Hasanuddin) dan jalan jendral Ahmad Yani, untuk lebih jelas mengenai ketiga lokasi perancangan ini dapat dilihat pada gambar 3.1.

Gambar 3.1 Lokasi Alternatif Sumber : Analisa Penulis, 2011

Lokasi 1 (Jl.P. Antasari) Lokasi 2 (Jl. P. Antasari,

bersebelahan GOR

Hasanuddin)

Lokasi 3 (Jl.Ahmad Yani)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(55)

38

3.2 Penetapan Lokasi

Untuk menetapkan lokasi perancangan maka perlu dilakukan penilaian terhadap ketiga alternatif lokasi perancangan tersebut, sehingga didapatkan lokasi yang paling strategis dan mengguntungkan. Ketiga lokasi tersebut memiliki aksesibilitas yang baik, namun terdapat beberapa aspek yang menjadi pertimbangan lokasi yang dapat dilihat pada table 3.1.

Tabel 3.1 Penilaian Terhadap 3 Alternatif Lokasi

N o

Aspek/Kriteria Lokasi 1 Lokasi 2 Lokasi 3

Jl. P.

A Aksesibilitas Berada pada jalan arteri kawasan pusat perdagangan dan jasa

3 Berada pada kawasan pusat perdagangan dan jasa

3

C View Berada tepat di tepi sungai Martapura yang digunakan sebagai pasar terapung

3 Berada diantara pemukiman, sehingga view sekitarnya komersial yang beragam, dan terletak tepat di tepi sungai Martapura

3 Lahan kurang luas, sehingga tidak tetapi dengan bentuk yang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(56)

39

Sumber : Analisa Penulis, 2011.

Keterangan : Sangat Baik = 3 Cukup Baik = 2

Tidak/Kurang Baik = 1

Lokasi 1 (jalan P. Antasari) dipilih karena memiliki kriteria penilaian paling tinggi (15), dimana lokasinya yang strategis dan memiliki view ke arah sungai Martapura, sehingga akan mendapat view positif yang sangat banyak baik yang kedalam lokasi maupun ke luar lokasi perancangan. Lokasi 1 (jalan P. Antasari) dapat dilihat pada gambar 3.2.

Gambar 3.2 Lokasi Perancangan Sumber : Analisa Penulis, 2011

Site

Jalan P. Antasari

Sungai Martapura

Jalan Kolonel Sugiono

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(57)

40

3.3 Kondisi Fisik Lokasi 3.3.1 Existing Site

Sesuai dengan pertimbangan penetapan lokasi maka site yang berada di jalan P. Antasari dipilih sebagai tempat Banjarmasin shopping mall. Site dengan luas 2ha merupakan lahan kosong berada pada kawasan perdagangan dan jasa. Lokasi ini dibatasi oleh :

- Sebelah utara : pemukiman

- Sebelah timur : jalan Kolonel Sugiono

- Sebelah selatan : jalan Pangeran Antasari

- Sebelah barat : sungai Martapura

Kondisi topografi pada lokasi ini merupakan tanah datar yang merupakan tanah alluvial dan sebagian berupa jenis tanah Organosol Glei Humus ( RTBL kawasan Sudimampir, 2010). Kekuatan daya dukung tanah kurang baik untuk bangunan, maka konstruksi tanah memerlukan perbaikan tanah, dengan kedalaman tanah keras 13 m, selain pengerasan tanah juga digunakan sistem drainase baru yang menjadi solusi untuk mengatasi air pasang dan kerusakan jalan. Suhu rata-rata pada tapak 23ºC - 31ºC. Kecepatan angin 10 – 15 knots dari tenggara ke barat laut, dengan tekanan udara 1004 – 1017 MBS. Mengenai ketinggian lokasi 4 – 5 meter di atas permukaan air laut dengan kemiringan 0 – 2%. Ukuran site perancangan dapat dilihat pada gambar 3.3.

Gambar 3.3 Luas Lahan Sumber : Analisa Penulis, 2011

250.000

163.000

220.000 site

213.000

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(58)

41

3.3.2 Aksesibilitas

Pencapaian menuju site sangat mudah karena berada tepat di jalur arteri primer dengan 2 arah lalu lintas. Selain lewat jalur darat pencapaian ke site dapat juga melalui jalur air karena site berada tepat di pinggir sungai Martapura. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.4.

Gambar 3.4 Data Aksesibilitas Sumber : Analisa Penulis, 2011

3.3.3 Potensi Lingkungan

Lingkungan site perancangan mempunyai potensi sungai Martapura dengn aktifitas pasar terapungnya (floating market) yang menjadi salah satu ciri khas kota Banjarmasin. Selain sebagai pasar terapung pada hari jadi kota Banjarmasin, sungai ini juga digunakan sebagai tempat festival jukung (perahu)

Site Jalan P. Antasari

Sungai Martapura

Jalan Kolonel Sugiono

Menuju Ke Luar Kota Menuju Pusat Kota

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(59)

42

hias yang semakin menambah daya tarik sungai Martapura, seperti yang terlihat pada gambar 3.5 berikut.

Gambar 3.5 Festival Jukung Hias Sumber : Data survey, 2010

3.3.4 Infrastruktur Kota

Jaringan infrastruktur merupakan suatu hal penting dalam perancangan sebuah bangunan. Kenyamanan menjadi titik berat dalam penyediaan infrastruktur pada Banjarmasin shopping mall ini.

a. Jaringan Jalan : Jaringan jalan yang melalui site ini adalah jaringan jalan arteri utama dengan lebar 12 meter pada sisi selatan dan pada sisi timur site terdapat jalan arteri sekunder dengan lebar jalan 8 meter.

b. Sarana Angkutan Kota : Angkutan umum yang melewati wilayah perancangan adalah angkutan umum yang melayani hampir semua jalur ke pelosok-pelosok wilayah kota Banjarmasin. Dengan adanya angkutan umum tersebut diharapkan akan membantu penduduk dalam mencapai site nantinya.

c. Jaringan Listrik : Jaringan listrik yang melewati wilayah perancangan sebagian besar merupakan jaringan listrik tegangan menengah (SUTM) 20KVA. Secara keseluruhan jaringan listrik di kota Banjarmasin merupakan kabel udara.

d. Jaringan Telepon : Jaringan telepon yang melewati wilayah perancangan saat ini langsung kekontribusi di kota Banjarmasin. Sedangkan sarana penunjang telekomunikasi yang ada di wilayah perancangan sampai saat ini sudah terlayani.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(60)

43

e. Jaringan Drainase : Saluran drainase primer dan sekunder di wilayah perancangan merupakan saluran terbuka, sedangkan saluran tersier sudah merupakan saluran tertutup.

f. Air Bersih : Air bersih langsung dari PDAM Banjarmasin secara sambungan langsung.

3.3.5 Peraturan Bangunan Setempat

Peraturan RTBL kawasan Sudimampir Banjarmasin yang berlaku pada tapak yang mempengaruhi perancangan adalah :

• Koefisien Dasar Bangunan : 60% - 80%

• Koefisien Lantai Bangunan : 60% - 540% (maks. 9 Lt)

• Garis Sempadan Sungai : 20 meter

• Garis Sempadan jalan arteri primer : 10 meter

• Garis Sempadan jalan sekunder : 5 meter

Dari peraturan tersebut, maka KDB pada lokasi perancangan dengan luas 44.100 m² adalah 35.280 m², sedangkan untuk KLBnya adalah 176.400 m². Sedangkan untuk luas site yang dapat dipakai setelah dipotong untuk garis sempadan adalah 35.240 m². total kebutuhan ruang yang diperlukan adalah 27.879 m². Data tersebut dapat dilihat pada gambar 3.6.

Keterangan :

: sempadan sungai : sempadan jalan

Gambar 3.6 Luas Lahan Terbangun Sumber : Analisa Penulis, 2011

Site terbangun

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(61)

44

BAB IV

ANALISA PERANCANGAN

4.1 Analisa Site

Pada analisa site ini terdapat beberapa analisa, yaitu analisa aksesibilitas yang akan membahas tentang kondisi lalu lintas site, letak dan penentuan main entrerance dan side enterance, analisa iklim yang akan membahas pengaruh

perlintasan matahari dan angin terhadap orientasi objek perancangan dan sistem drainase site, analisa lingkungan sekitar yang akan membahas kondisi bangunan disekitar site baik dari ketinggian maupun bentuknya serta view dari luar dan dalam site, dan analisa zoning.

4.1.1 Analisa Aksesibilitas

Pada analisa aksesibilitas ini diperlukan beberapa macam pertimbangan sebelum menentukan ME yang baik. Ditinjau dari posisi tapak seperti yang terlihat pada gambar 4.1 dimana terdapat jalan arteri utama atau primer di sebelah selatan site yaitu jalan Pangeran Antasari yang dapat dilalui dengan arus lalu lintas dua arah dan jalan arteri sekunder yang berada di sebelah timur site yaiut jalan Kolonel Sugiono. Pada jalan primer memiliki lebar jalan 15 meter dan jalan sekunder dengan lebar 8 meter.

Gambar 4.1 Analisa Aksesibilitas Tapak Sumber : Analisa Penulis, 2011

Jalan Kol. Sugiono

Jalan PangeranAntasari Kearah pusat kota

Kearah luar kota

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(62)

45

Dari kondisi site tersebut maka terdapat empat titik pertimbangan untuk akses pintu masuk dan keluar untuk bangunan Banjarmasin Shopping Mall ini. Pada titik yang A digunakan sebagai pintu masuk mobil karena merupakan titik pencapaian site paling mudah, titik B untuk pintu keluar mobil karena mobil dapat keluar dari site dengan lancar tanpa menimbulkan kemacetan, titik C untuk pintu masuk dan keluar sepeda motor karena untuk memecah terjadinya konsentrasi lalu lintas pada satu titik saja sehingga tidak menimbulkan kemacetan, dan titik D untuk loading dock karena tidak akan menggangu pengunjung dan memperlancar proses pengiriman barang. Penilaian terhadap pintu masuk dan keluar dapat dilihat pada tabel 4.1, sedangkan hasil analisa aksesibilitas dapat dilihat pada gambar 4.2.

Tabel 4.1 Kriteria Aksesibilitas

No. Aspek / Kriteria A B C D

Sumber : Analisa Penulis, 2011. Keterangan :

Gambar 4.2 Analisa ME Sumber : Analisa Penulis, 2011

A

Jalan Kol. Sugiono

Jalan Pangeran Antasari Kearah pusat kota

B C D

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(63)

46

4.1.2 Analisa Iklim

Orientasi bangunan positif jika bangunan dihadapkan ke arah selatan, negatif jika dihadapkan pada timur – barat perlintasan matahari. Solusi untuk bangunan pada arah jalan Kol. Sugiono (timur) dan arah sungai Martapura (barat) dapat diberikan sun screen atau kisi-kisi pada bangunan, juga dapat dengan memanjangkan tritisan ataupun kanopi. Penambahan vegetasi juga baik untuk mencegah masuknya sinar matahari secara langsung ke dalam bangunan. Gambar 4.3 berikut ini menunjukkan tentang analisa iklim terhadap orientasi matahari, arah drainase dan angin dari lokasi perancangan Banjarmasin shopping mall ini.

Keterangan :

: Aliran Air Hujan : Angin Lokal

: Arah Lintasan Matahari

Gambar 4.3 Analisa Iklim dan Angin Sumber : Analisa Penulis, 2011

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(64)

47

Dengan melelihat kondisi tapak, bahwa arah orientasi bangunan diarahkan ke selatan yaitu jalan P. Antasari sebagai main fasade bangunan, sedangkan pada bagian barat sebagai second fasade karena tepat menghadap kearah sungai Martapura. Pada sisi timur yaitu jalan Kol. Sugiono juga digunakan sebagai second fasade.

Pada site, angin yang berpengaruh adalah angin musim yaitu angin muson barat dan angin muson timur, karena site tepat berada di pinggir sungai Martapura, maka angin yang berhembus dari arah sungai ke site dapat di manfaatkan penyejuk. Untuk angin lokal yang paling besar datang dari arah jalan Pangeran Antasari dan sungai Martapura.

Pada lokasi daerah tepi sungai ini perlu pertimbangan bahan material yang akan digunakan, karena efek matahari yang menyengat dan uap air yang dapat mempengaruhi bahan material yang digunakan.

Pada lokasi site perancangan ini digunakan sistem drainase yang terintegrasi langsung dengan riol kota yang berada di sisi timur yaitu jalan Kolonel Sugiono dan selatan site yaitu jalan Pangeran Antasari untuk mengalirkan air hujan dan air kotor. Sedangkan untuk sisi tepi sungai digunakan sistem pengaliran air hujan langsung ke sungai.

4.1.3 Analisa Lingkungan Sekitar

Pada site perancangan ini merupakan kawasan perdagangan dan jasa dengan mayoritas bangunan komersial pada sepanjang koridor jalannya. Untuk fasilitas-fasilitas yang berada di sekitar site dapat dilihat pada gambar 4.4, pada sisi utara terdapat pemukiman penduduk, sebelah timur terdapat fasilitas perkantoran, sebelah selatan terdapat fasilitas hotel, dan sebelah barat merupakan sungai Martapura.

Bangunan-bangunan yang berbatasan langsung dengan site memiliki tinggi yang berbeda-beda, karena setiap bangunan tersebut memiliki fungsi dan luas yang berbeda, seperti yang terliat. Untuk daerah pemukiman memiliki ketinggian mulai 1 -3 lantai, perkantoran memiliki ketinggian 3- 4 lantai, dan hotel memiliki ketinggian 5 lantai.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(65)

48

Gambar 4.4 Analisis Bangunan Sekitar Sumber : Analisa Penulis, 2011

Pada bangunan hotel yang berada di sebelah selatan site fasadenya menggunakan tampilan seperti rumah adat Banjar, yaitu rumah Bubungan Tinggi. Sedangkan untuk bangunan lainnya mayoritas bergaya arsitektur modern. Untuk proyek ini nantinya akan memiliki ketinggian 3 – 5 lantai dengan fasade yang selaras dengan hotel yang berada pada batas selatan proyek ini, yaitu menggabungkan unsur vernakuler rumah adat Banjar (Rumah Bubungan tinggi) ke dalam desain bangunan modern.

Untuk kebisingan, tingkat kebisingan yang sangat tinggi berasal dari arah selatan site yaitu dari jalan P. Antasari karena merupakan jalan arteri utama. Selain itu kebisingan yang tinggi juga berasal dari timur site, yaitu dari jalan Kol. Sugiono. Pada bagian utara site tingkat kebisingan sedang, karena merupakan kawasan pemukiman. Sedangkan pada sisi barat tingkat kebisingan rendah karena merupakan sungai. Analisa kebisingan tersebut dapat dilihat pada gambar 4.5.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(66)

49

Gambar 4.5 Analisis Kebisingan Sumber : Analisa Penulis, 2011

Untuk mengurangi kebisingan yang sangat tinggi yang berasal dari jalan P. Antasari maka dapat ditempuh dengan beberapa cara, diantaranya adalah dengan pengaplikasian barrier yang dapat berbentuk tanah yang ditinggikan (perbedaan level), juga dapat dengan penggunaan vegetasi sebagai pereduksi kebisingan. Respon desain dari kebisingan dapat dilihat pada gambar 4.6.

Gambar 4.6 Respon Desain Kebisingan Sumber : Analisa Penulis, 2011

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Gambar

Gambar 2.5 2nd,3th, 4th floor sumber : Denah Tunjungan Plasa
Gambar 2.6 5th floor
Tabel 2.2 Program Ruang
Tabel 2.7 Pujasera
+7

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Akhir yang berjudul “ RANGKAIAN

(OCB) sebagai perilaku prososial yang terjadi dalam organisasi baik yang.. diberi maupun yang tidak diberi imbalan oleh

Penduduk yang bekerja pada Februari 2012 bertambah sebesar 3,1 juta orang dibanding keadaan Agustus 2011 dan bertambah 1,5 juta orang dibanding keadaan setahun yang lalu..

Andi (2007:25), menjelaskan bahwa “ informasi adalah data yang telah dirangkum atau dimanipulasi dalam bentuk lain untuk tujuan pengambilan..

Bapak Umar selaku bagian pengawas dan produksi mengatakan : “ Pelaksanaan pengendalian kualias produk yang saya lakukan dalam industri ini adalah dengan menerapkan

Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memperkuat hipotesis sebelumnya bahwa manusia modern awal berkarakter Australomelanesid memang pendukung budaya dari (1) lapisan

Berdasarkan hasil analisis tersubut dapat di jelaskan bahwa aspek kecakapan kerja dalam kemampuan kerja bagi pegawai sangat di butuhkan sekali bagi kemajuan organisasi terutama

Berdasarkan informasi perolehan skor dan nilai prestasi belajar Peserta diklat dalam penguasaan suatu mata pelajaran, seorang guru dapat memilih Peserta diklat -Peserta