• Tidak ada hasil yang ditemukan

LOYALITAS PELANGGAN PADA RENT CAR DI SURABAYA TIMUR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LOYALITAS PELANGGAN PADA RENT CAR DI SURABAYA TIMUR."

Copied!
104
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Dia jukan Kepa da Fa kulta s Ekonomi

Univer sitas Pembanguna n Nasional ″Veter an″ J awa Timur Untuk Menyusun Skr ipsi S-1 Pr ogram Studi Ma najemen

Diajukan oleh :

PRIYO MIHARJ O 0912015032 / FE / EM

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR

(2)

LOYALITAS PELANGGAN PADA RENT CAR

DI SURABAYA TIMUR

Yang Diajukan : PRIYO MIHARJ O 0912015032 / FE / EM

Telah disetujui untuk diseminar kan oleh

Pembimbing Utama

Dr s. Ec. Gendut Sukar no, MS Tangga l : ... NIP. 19590701 198703 1001

Mengetahui

Ketua Pr ogr am Studi Manajemen

(3)

Disusun Oleh : PRIYO MIHARJ O 0912015032 / FE / EM

Telah Diper tahana kan Dihadapa n Dan Diter ima Oleh Tim Penguji Skr ipsi J ur usa n Ma najemen Fakultas Ekonomi

Univer sitas Pembanguna n Nasional ” Vetera n” J awa Timur Pada Ta nggal, 13 J uni 2013

Pembimbing : Tim Penguji :

Pembimbing Utama Ketua

Dr s. Ec. Gendut Sukar no, MS Dr s. Ec. Gendut Sukar no, MS Sekreta r is

Sugeng Pur wanto, SE, MM Anggota

Dr s. Ec. Her y Pudjo Pr asetyono, MM

Mengetahui Dekan Fa kulta s Ekonomi

Univer sitas Pemba ngunan Nasional ”Veter an” J awa Timur

(4)

i Assalamu’alaikum WrWb.

Dengan memanjatkan puji syukur kehadiran Allah SWT atas segala rahmat dan HidayahNya telah diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini guna memenuhi sebagai persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi jurusan Manajemen dalam jenjang strata satu Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur dengan judul “LOYALITAS PELANGGAN PADA RENT CAR DI SURABAYA TIMUR “

Dalam menulis skripsi ini, penulis telah mendapatkan bantuan dari berbagai pihak yang telah memberikan motivasi , bimbingan , saran serta dorongan moril yang baik langsung maupun tidak langsung sampai terselesainya penyusunan skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir Teguh Soedartono, MP selaku Rektor Universitas Pembagunan Nasional ‘Veteran” Jawa Timur

2. Bapak Dr. Dhani Ichsanudin Nur, MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Pembagunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3. Bapak Dr. Muhadjir Anwar, SE, MM selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Pembagunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

(5)

6. Ibu tercinta serta keluarga yang selalu memberikan restu, dukungan dan doanya selama penulis menempuh kuliah sampai dengan menyelesaikan skripsi.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan limpahan berkah, rahmat dan hidayahNya kepada semua pihak yang telah membantu penulis.

Akhirnya penulis menyadari bahwa tidak ada yang sempurna di dunia ini , untuk itu penulis menghargai segala bentuk kritik dan saran yang bersifat membagun karena hal tersebut. Sangat membantu menghantarkan pada kesempurnaan skripsi ini.

Surabaya, Juni 2013

(6)

i Assalamu’alaikum WrWb.

Dengan memanjatkan puji syukur kehadiran Allah SWT atas segala rahmat dan HidayahNya telah diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini guna memenuhi sebagai persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi jurusan Manajemen dalam jenjang strata satu Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur dengan judul “LOYALITAS PELANGGAN PADA RENT CARS DI SURABAYA TIMUR “

Dalam menulis skripsi ini, penulis telah mendapatkan bantuan dari berbagai pihak yang telah memberikan motivasi , bimbingan , saran serta dorongan moril yang baik langsung maupun tidak langsung sampai terselesainya penyusunan skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir Teguh Soedartono, MP selaku Rektor Universitas Pembagunan Nasional ‘Veteran” Jawa Timur

2. Bapak Dr. Dhani Ichsanudin Nur, MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Pembagunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3. Bapak Dr. Muhadjir Anwar, SE, MM selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Pembagunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

(7)

6. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis selama menjadi mahasiswa di Universitas Pembagunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

7. Ibu tercinta serta keluarga yang selalu memberikan restu, dukungan dan doanya selama penulis menempuh kuliah sampai dengan menyelesaikan skripsi.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan limpahan berkah, rahmat dan hidayahNya kepada semua pihak yang telah membantu penulis.

Akhirnya penulis menyadari bahwa tidak ada yang sempurna di dunia ini , untuk itu penulis menghargai segala bentuk kritik dan saran yang bersifat membagun karena hal tersebut. Sangat membantu menghantarkan pada kesempurnaan skripsi ini.

Surabaya, Juni 2013

(8)

iii

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ……….. iii

DAFTAR TABEL ……….. vi

DAFTAR GAMBAR ………. Vii ABST RAKSI ... Viii BAB I PENDAHULUAN ………...………... 1

1.1 Latar Belakang …...……..……… 1

1.2 Perumusan Masalah .……….………….. 8

1.3 Tujuan Penelitian ………..…….. 8

1.4 Manfaat Penelitian ………....……….……. 9

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA ………...……… 10

2.1. Hasil Penelitian Terdahulu ..……….. 10

2.2. Landasan Teori ……… 14

2.2.1. Pengertian Pemasaran ……….. 14

2.2.2. Konsep Pemasaran ……….... 15

2.2.3. Tinjauan Terhadap Jasa atau Layanan..………....…... 18

2.2.3.1 Definisi Jasa...……… ……… 18

2.2.3.2 Karakteristik Dan Klasifikasi Jasa ………. 19

2.2.3.3 Macam-macam Jasa ………..………. 20

2.2.4. Dimensi Kualitas Jasa……… ... 21

(9)

2.2.6.1 Pengertian Rintangan untuk Berpindah... 26

2.2.7 Citra Perusahaan..…... 26

2.2.8 Loyalitas Pelanggan... 27

2.2.9 Cara Menarik dan Mepertahankan Pelanggan... 28

2.2.10 Menahan Konsumen... ... 28

2.2.11 Hubungan Pengaruh Citra Perusahaan Loyalitas Pelanggan... 29

2.2.12 Hubungan Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Pelanggan... 30

2.2.13 Hubungan Pengaruh Kepuasan Pelanggan Terhadap Loyalitas Pelanggan... 31

2.2.14 Hubungan Pengaruh Rintangan/Hambatan Terhadap Loyalitas Pelanggan... 31

2.3 Kerangka Konsep... 32

2.4 Hipotesis... 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ………. 33

3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ………. 33

3.1.1. Definisi Operasional Variabel ...……….. ... 33

3.1.2. Pengukuran Variabel..……….…….. 39

3.2. Teknik Penentuan Sampel ………. 40

(10)

v

3.3.2 Sumber Data ……… 42

3.3.3 Pengumpulan Data ……….…. 42

3.4. Teknik Analisis ...……… 42

3.4.1 Analisis Data Menggunakan Partial Least Square (PLS).... 42

3.4.2 Asumsi dan Pengujian Signifikansi……… 47

3.4.3 Validitas dan Reliabilitas Pengukuran……….. ………..… 48

BAB IV PEMBAHASAN ……….………... 51

4.1. Deskripsi Obyek Penelitian ….……… 51

4.1.1. Gambaran ………...…..……….… 51

4.1.2 Struktur Organisasi ………...………..… 53

4.1.3 Visi Dan Misi ………..……... 53

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian …… ……….... 54

4.2.1 Gambaran umum Subjek Penelitian ……….... 54

4.2.2 Deskripsi Variabel Citra Perusahaan……….. 56

4.2.3 Deskripsi Variabell Kepuasan Pelanggan ...…... 58

4.2.4 Deskripsi Variabel Rintangan.. ……….…. 59

4.2.5 Deskripsi Variabel Kualitas Layanan…………...……...….. 61

4.2.5 Deskripsi Variabel Loyalitas Pelanggan………...……...….. 63

4.3 Analisis Data ……….. 65

4.3.1 Outer Model…. ………...….. 66

4.3.2 Uji Realibilitas ……….………... 70

(11)

BAB V KESIMPUL AN DAN SARAN ………. 77 5.1. Kesimpulan ………. 85 5.2. Saran ……… 85

(12)

vii

Tabel 1.1. Data Jumlah Rent Car di Wilayah Surabaya Timur.……… 5

Tabel 1.2. Data Penyewa Rent Car di Wilayah Surabaya Timur.…….…… 6

Tabel 4.1. Karakteristis Responden berdasarkan jenis kelamin……….…… 54

Tabel 4.2. Karakteristis Responden berdasarkan usia……….…… 54

Tabel 4.3. Karakteristis Responden berdasarkan Pekerjaan………..….…… 54

Tabel 4.4. Frekuensi Hasil Jawaban Responden Mengenai Citra Perusahaan……… 56

Tabel 4.5. Frekuensi Hasil Jawaban Responden Mengenai Kepuasan Pelanggan……….. 58

Tabel 4.6. Frekuensi Hasil Jawaban Responden Mengenai Rintangan……….. 60

Tabel 4.7. Frekuensi Hasil Jawaban Responden Mengenai Kualitas Layanan... 61

Tabel 4.8. Frekuensi Hasil Jawaban Responden Mengenai Loyalitas Pelanggan... 64

Tabel 4.9. Outer Loading... 68

Tabel 4.10. Average Variance Extracted... 69

Tabel 4.11. Composite Reliability……... 70

Tabel 4.12. Outer Weight... 72

Tabel 4.13. R-square... 74

Tabel 4.14.Inner weight... 75

(13)
(14)

ix

Gambar 2.1 Orientasi Perusahaan Yang Menekankan Pada Kepuasan

Konsumen ... 17

Gambar 2.3. Kerangka Konseptual ... 31

Gambar 3.1. Variabel Citra Perusahaan... 31

Gambar 3.2. Variabel Kepuasan Pelanggan... 35

Gambar 3.3. Variabel Rintangan... 36

Gambar 3.4. Variabel Kualitas Layanan... 37

Gambar 3.5. Variabel Loylitas Pelanggan... 37

Gambar 3.6. Analisa Jalur Penelitian ... 38

Gambar 4.1. Bagan Struktur Organisasi... 36

(15)

Pr iyo Miha r jo 0912015032/FE/EM

ABSTRAKSI

Perkembangan dunia usaha dewasa ini telah diwarnai oleh persaingan yang semakin ketat. Hal ini disebabkan karena adanya arus globalisasi yang terbuka lebar bagi setiap pelaku bisnis. Timbulnya persaingan tersebut menyebabkan kalangan dunia usaha saling berlomba untuk menghadapi serta mencari cara-cara baru dalam menghadapi persaingan. Salah satu cara menghadapi persaingan adalah melalui pengelolaan pemasaran secara tepat & upaya untuk mempertahankan pelanggan. Lebih jauh dari menjalin hubungan lebih erat dengan mitranya dalam rantai pasokan, perusahaan dewasa ini harus berusaha mengembangkan ikatan lebih kuat & loyalitas dengan pelanggan. Hal tersebut berlaku juga bagi Rent Car di Surabaya Timur. Oleh sebab itu, Rent Car di Surabaya Timur sebagai perusahaan penyedia jasa persewaan mobil harus melakukan langkah-langkah untuk usaha memuaskan pelanggan demi mempertahankan pelanggan. Karena dengan begitu akan membantu pelanggan & konsumen untuk menjadi loyal pada Rent Car di Surabaya Timur sebagai sarana melakukan penyewaan mobil. Dan hipotesis dalam penelitian ini adalah diduga adanya pengaruh positif kepuasan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan Rent Car di Surabaya Timur.

Dalam penelitian ini, data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari menyebarkan kuisioner kepada pelanggan & konsumen sebanyak 75 kuisioner. Untuk pengujian data menggunakan analisis PLS (Partial Least Square). Teknik pengukuran variabel menggunakan skala interval, dengan memakai metode semantic differential.

Dari hasil uji kausalitas didapatkan hasil bahwa : 1) Faktor Citra Perusahaan berpengaruh Non Signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan. 2) Faktor Kepuasan Pelanggan berpengaruh Non Signifikan terhadap Loyalitas pelanggan.3) Faktor Kualitas Layanan berpengaruh Signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan. 4) Faktor Rintangan/Hambatan berpengaruh Signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan.

(16)

xi

RENT CARS IN SURABAYA EAST

By: Priyo Miharjo 0912015032/FE/EM

ABSTRACT

The development of today's business world has been characterized by increasing competition. This is due to the globalization that is wide open for any businessperson. The emergence of competition led to the business world competed with each other to face and find new ways to beat the competition. One way to compete is through proper management of marketing and customer retention efforts. Further from closer ties with its partners in the supply chain, companies today must strive to develop a stronger bond and loyalty with customers. That applies also to Rent Car in East Surabaya. Therefore, Rent Car in East Surabaya as a company car rental providers should take steps to satisfy customers' businesses in order to retain customers. Because doing so will help customers and consumers to be loyal to Surabaya Rent Car in the East as a means of doing a car rental. And hypothesis in this study is thought to positively influence customer satisfaction on customer loyalty Rent Car in East Surabaya.

In this study, the data used are primary data collected from questionnaires to customers and spread the consumers as much as 75 questionnaires. For testing data using PLS analysis (Partial Least Square). Measurement technique using a variable interval scale, using the semantic differential method.

Of causality test results showed that: 1) Factors Corporate Image Non Significant influence the Customer Loyalty. 2) Customer Satisfaction Factors of Non Significant influence on Loyalty pelanggan.3) Significant factors affect the Quality of Service Customer Satisfaction. 4) Factors Barriers / Obstacles Significant influence the Customer Loyalty.

(17)

1.1Latar Belakang

Perkembangan dunia usaha dewasa ini telah diwarnai oleh persaingan

yang semakin ketat. Hal ini disebabkan karena adanya arus globalisasi yang

terbuka lebar bagi setiap pelaku bisnis. Timbulnya persaingan tersebut

menyebabkan kalangan dunia usaha saling berlomba untuk menghadapi serta

mencari cara-cara baru dalam menghadapi persaingan. Salah satu cara

menghadapi persaingan adalah melalui pengelolaan pemasaran secara tepat &

upaya untuk mempertahankan pelanggan. Lebih jauh dari menjalin hubungan

lebih erat dengan mitranya dalam rantai pasokan, perusahaan dewasa ini harus

berusaha mengembangkan ikatan lebih kuat & loyalitas dengan pelanggan

akhirnya (kotler & Gary ,2001).

Salah satu strategi agar suatu organisasi mampu bersaing adalah

dengan memberikan layanan yang terbaik serta membangun citra yang baik di

mata pelanggan maupun publik, karena layanan dan citra dapat mempengaruhi

proses pembelian suatu produk atau jasa. Oleh karena itu, layanan dan citra

menjadi faktor penting bagi keberhasilan pemasaran suatu organisasi

(Hurriyati, 2005:21).

Lingkungan dalam Rent Car memiliki peran yang sangat penting untuk

menarik pelanggan. Lingkungan Rent Car dengan fasilitas fisiknya beserta

(18)

ditawarkan suatu Rent Car memberikan stimuli-stimuli yang diterima oleh

pelanggan tersebut sehingga menimbulkan persepsi terhadap keseluruhan toko

tersebut yang disebut dengan citra Rent Car (Bloomer, 2002). Dengan

berbekal citra Rent Car yang positif, penyebaran informasi dari mulut ke

mulut dapat menyebabkan orang yang mendapat informasi tersebut akan

tertarik dan dengan segera mengunjungi Rent Car tersebut. Semakin baik citra

Rent Car di mata pelanggan maka semakin besar pula impulsive buying yang

dilakukan oleh pelanggan dan begitu juga sebaliknya (Bloemer dan Ruyter

2008). Hal ini juga diperkuat oleh penelitian lainnya yang menyatakan bahwa

terdapat hubungan yang positif antara citra Rent Car, kepuasan dan loyalitas

pelanggan (Bloomer, 2002).

Rent Car adalah salah satu usaha yang bergerak di bidang jasa

dengan usaha berupa persewaan mobil. Dalam usaha menjalankan usahanya,

salon ini berusaha memahami kebutuhan pelanggan, berupa kenyamanan

maupun kemudahan selama menggunakan jasa rent car, berusaha

memberikan kepuasan yang berarti dalam menilai kualitas suatu salon dimana

dalam pandangan manajemen mutu kualitas itu ditentukan oleh tingkat

kepuasan pelanggan. Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang

yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja atau hasil

(19)

Kualitas dan promosi menjadi faktor kunci untuk menciptakan

loyalitas pelanggan jangka panjang. Beberapa penelitian menunjukkan

bahwa pelanggan akan menjadi loyal pada produk-produk berkualitas tinggi

jika produk-produk tersebut ditawarkan dengan harga yang bersaing

(Dharmmesta, 1999).

Pengaruh kualitas terhadap loyalitas juga telah dibuktikan oleh hasil

penelitian Sabihaini (2002) yang menyimpulkan bahwa peningkatan kualitas

jasa akan memberikan dampak yang baik untuk meningkatkan loyalitas.

Bloomer, Ruyter dan Peeters (1998) mendapatkan kualitas jasa memiliki

pengaruh langsung terhadap loyalitas dan mempengaruhi loyalitas melalui

kepuasan. Penelitian Yulia (2008:100) berjudul ”Pengaruh kepuasan atas

kualitas produk dan harga terhadap loyalitas Laurier pada mahasiswi Fakultas

Ekonomi Universitas Negeri padang”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

kualitas produk dan harga berpengaruh yang signifikan terhadap loyalitas.

Dalam perusahaan dibidang jasa, pelayanan & kepuasan nilai

pelanggan merupakan kunci pokok untuk meraih sukses perusahaan.

Pelayanan diberikan melalui kontak langsung dengan pelanggan karena sangat

diperlukan mengingat calon pelanggan & pelanggan perlu informasi mengenai

jasa maupun produk yang ditawarkan. Jasa merupakan suatu aktifitas ekonomi

yang hasilnya tidak merupakan produk dalam bentuk fisik atau konstruksi,

yang biasanya dikonsumsi pada saat yang sama dengan waktu yang dihasilkan

dan memberikan nilai tambah atau pemecahan atas masalah yang dihadapi

(20)

(attitude), berhubungan namun tidak persis sama dengan kepuasan, yang

diperoleh dengan membandingkan harapan dengan performa yang dirasakan.

Salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa yaitu Rent

Car yang ada di wilayah Surabaya Timur.

Menurut Kotler (2000:60), dari segi biaya, mempertahankan pelanggan

lebig krusial dari pada menarik pelanggan yang baru karena untuk

mengakuisisi pelanggan baru bisa lima kali lebih besar dari biaya

mempertahankan seseorang pelanggan yang sudah ada. Kotler (2000:61) juga

mengemukakan bahwa salah satu cara untuk mempertahankan pelanggan

adalah menciptakan hambatan beralih pemasok yang besar. Pelanggan

cenderung tidak akan beralih pemasok jika biaya modalnya tinggi, biaya

pencariannya tinggi, potongan sebagai pelanggannya setianya hilang.Menurut

Kotler (1997:42) juga menyatakan bahwa dengan mendirikan rintangan

beralih yang tinggi, pelanggan akan lebih enggan untuk beralih ke pemasok

lain jika melibatkan biaya modal yang tinggi, kehilangan potongan harga dan

sebagainya dan menurut Fornell dalam Tjiptono (1997:39) rintangan beralih

dapat berbentuk biaya pencarian, biaya transaksi, biaya belajar, potongan

harga khusus bagi pelanggan yang loyal, kebiasaan pelanggan, biaya

emosional, usaha-usaha kognitif, risiko finansial, sosial dan psikologis.

Rent Car merupakan salah satu perusahaan jasa didalam memasarkan

jasanya perusahaan lebih mengutamakan nilai & kepuasan pelanggan atas jasa

tersebut. Dengan kualitas pelayanan yang baik diharapkan dapat

(21)

harus disadari setiap karyawan. Kepuasan pelanggan relevan untuk kita

semua, apapun pekerjaan kita, jadi kepuasan pelanggan bukan semata-mata

urusan dan tanggung jawab divisi pemasaran dan pelayanan purna jual.

Langkah pertama dalam usaha memuaskan pelanggan adalah menentukan dan

mengantisipasi kebutuhan-kebutuhan pelanggan. Pelanggan yang berbeda

dapat pula berlainan kebutuhannya dan juga berbeda perioritasnya, tetapi pada

dasarnya kebutuhan-kebutuhan umum hampir sama. Oleh karena itu kepuasan

pelanggan sangat dijunjung tinggi dalam perusahaan persewaan mobil ini.

Berdasarkan sumber yang diperoleh dari perusahaan diketahui data

Rent Car sebagai berikut :

Tabel 1.1 : Daftar Rent Cars di Wilayah Surabaya Timur

DAFTAR RENT CAR DI WILAYAH SURABAYA TIMUR

No. Nama Rent Cars Alamat

1. Kotak Katik Rent Car Jl. Menur 22-24 Surabaya

2. Agung Rent A Car Jl. Mleto I 32 Surabaya

3. Euphorbia Rent A Car Jl. Manyar VII 47 Surabaya

4. Andalas Rent Cars Jl. Pucang Anom VI/5 Surabaya

5. Sancaka Rent A Car Jl. Pucang Anom 100 Surabaya

6. Travel Afdah Duta Tour Jl. Pumpungan I 14 Surabaya

7. Bintang Ren Car Jl. Klampis Ngasem 115 F

8. Syailendra Tour Jl. Manyar Rejo 18 Surabaya

Sumber : Daftar Rent Casr di Surabaya Timur

Perusahaan ini bergerak dalam bidang persewaan mobil. Diperusahaan

ini nilai, kualitas Layanan & kepuasaan pelanggan lebih diutamakan,

(22)

pelanggan yang baru. Karena Kepuasan pelanggan merupakan salah satu

motto daripada perusahaan tersebut. Setiap hari Perusahaan ini juga berusaha

semaksimal mungkin untuk meningkatkan nilai & kepuasan pelanggan –

pelanggannya, Dengan membuat program – program seperti : Pelayanan yang

baik, Kenyamanan yang terjamin, Bonus, membagikan merchaindase dan lain

sebagainya. Menurut perusahaan ini dengan dipertahankannya pelanggan yang

loyal dapat mengurangi usaha mencari pelanggan baru, memberikan umpan

balik yang positif terhadap perusahaan.

Berdasarkan sumber dari Rent Cars dibawah diketahui jumlah para

penyewa Rent Cars per bulan sebagai berikut :

Tabel 1.2 : Data Penyewa Rent Cars di Wilayah Surabaya Timur

DAFTAR RENT CAR DI WILAYAH SURABAYA TIMUR

No. Nama Rent Cars

(23)

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa, jasa penyewaan

pada tiap bulan mengalami kenaikan dan penurunan. Adapun pada

bulan-bulan berikutnya juga mengalami penaikan dan penurunan persewaan.

Dikarenakan pada bulan Februari 2013 mengalami penurunan persewaan

yang sangat Fluktuatif. Dikarenakan pada bulan tersebut hari libur minim

sekali dengan kondisi demikian maka tingkat daripada penyewaan relative

rendah. Untuk menjawab pertanyaan tersebut banyak faktor penyebab

turunnya penyewaan yang akan diuraikan dalam penelitian ini diantaranya

adalah citra perusahaan dan kepuasan pelanggan, kualitas serta hambatan atas

jasa tersebut.

Menurut kotler & garry amstrong (2001), menjelaskan bahwa nilai

yang diserahkan pada pelanggan yaitu penilaian pelanggan mengenai

kapasitas produk secara keseluruhan untuk memuaskan kebutuhannya.

Perbedaan antara nilai total pelanggan dan biaya total pelanggan dari tawaran

pemasaran “Laba” bagi pelanggan. Sehingga, Nilai Total Pelanggan (customer

delivered value) adalah total dari semua nilai produk, jasa, personel, dan citra

yang diterima pembeli dari tawaran pemasaran. Sedangkan, Biaya Total

Pelanggan (total customer cost) adalah total dari semua biaya moneter, waktu,

energy, dan psikik yang yang berkaitan dengan tawaran pemasaran.

Dari penjelasan fenomena diatas, sangat disayangkan bila persewaan

mobil mengalami fluktuatif penyewaan, bahwa nilai pelanggan & kepuasan

pelanggan sangat diprioritaskan. Sehingga para penyewa yang akan kembali

(24)

pelanggan dengan harapan kembali lagi, dengan membentuk harapan nilai

serta bertindak berdasarkan perbandingan nilai sebenarnya yang mereka

terima ketika menyewa jasa dengan nilai yang diharapkan. Berdasarkan

alasan diatas, sebagai peneliti saya tertarik untuk melakukan penelitian dengan

judul “Loyalitas Pelanggan Pada Rent Cars Di Surabaya Timur”.

1.2. Perumusan Masalah :

1. Apakah Citra Perusahaan berpengaruh terhadap Loyalitas Pelanggan ?

2. Apakah Kualitas Layanan dapat berpengaruh terhadap kepuasan

Pelanggan ?

3. Apakah Kepuasan Pelanggan berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan ?

4. Apakah Rintangan Atau Hambatan berpengaruh terhadap Loyalitas

Pelanggan?

1.3. Tujuan Penelitian :

Berdasarkan Latar Belakang masalah & Perumusan masalah diatas ;

maka Tujuan penelitian adalah sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui Citra Perusahaan pengaruh terhadap loyalitas

pelanggan.

b. Untuk mengetahui Kualitas Layanan pengaruh terhadap Kepuasan

pelanggan.

c. Untuk mengetahui kepuasan pelanggan pengaruh terhadap loyalitas

(25)

d. Untuk mengethui Rintangan atau Hambatan pengaruh terhdap Loyalitas

Pelanggan.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat pada pembaca

antara lain :

a. Bagi Pelanggan : hasil penelitian ini dapat memberikan kepuasan

pelanggan dalam penyewaan mobil.

b. Bagi perusahaaan : dapat meningkatkan jumlah pelanggan dalam

miningkatkan perusahaan Rent Car di Surabaya Timur.

c. Bagi Pembaca : Dipergunakan sebagai tambahan informasi untuk

penelitian lebih lanjut, khususnya penelitian yang berkaitan dengan

mempertahankan pelanggan.

d. Bagi penulis : Penelitian ini merupakan kesempatan untuk

mengetahui sejauh mana kemampuan peneliti dapat

mengembangkan pengetahuan & wawasan, menetapkan teori-teori

ekonomi khususnya mengenai pemasaran yang diterima selama

dibangku kuliah terhadap masalah-masalah actual dilapangan. Dan

sebagai salah satu syarat dalam mencapai gelar sarjana strata satu

(26)

TINJ AUAN PUSTAKA

2.1 Hasil Penelitian Ter dahulu

Penelitian terdahulu yang dapat dipakai sebagai bahan kajian untuk

penelitian ini adalah :

1. “Analisis Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kapuasan Konsumen

Restoran Pulau-Dua”, oleh Gretel Griselda & Tagor Muda Panjaitan.

Penelitian ini menganalisa tentang hubungan antara variabel Kualitas

Layanan terhadap kepuasan konsumen di Restoran “Pulau-Dua”.

Hasil analisis yang ditunjukkan bahwa ; 5 dimensi kualitas layanan (jasa),

Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance & Emphaty berpengaruh

langsung maupun pengaruh tidak langsung yang positif & signifikan

terhadap kepuasan konsumen di Restoran “Pulau-Dua”.

2. Parasuraman, A., Valerie A. Zeithaml, and Leonard L. Berry (1988),

SERQUAL: A Multiple Item Scale for Measuring Consumer Perception of

Service Quality.

Tujuan penelitian menggambarkan pengembangan suatu skala item

berganda untuk pengukuran kualitas layanan jasa (SERQUAL) dan

aplikas;. potensial. Subyek dalam penelitian ini: perawatan dan perbaikan,

bank retail, telepon jarak jauh, perantara surat-surat berharga, dan kartu

(27)

Penelitian ini menggambarkan tentang pengembangan 22 item instrumen

untuk mengukur kualitas layanan jasa yang dinamakan sebagai

SERQUAL. Kualitas layanan jasa diukur melalui lima dimensi, yaitu

tangibles, reliability, responsiveness, assurance dan emphaty, dengan

pendekatan atau paradigma disconfirmation. Dalam penelitian ini kualitas

layanan jasa dikonseptualisasikan sebagai selisih antara persepsi dengan

ekspektasi, yaitu nilai yang diterima pelanggan dikurangi dengan nilai

yang diharapkan oleh pelanggan, sehingga dikenal dengan perception

minus expectation.

Hasil temuan pengujian kualitas layanan jasa dengan 5 dimensi: tangibles,

reliability, responsiveness, asssurance dan emphaty dengan dimensi yang

paling penting adalah reliability, kedua assurance, ketiga tangible,

keempat responsiveness dan yang kelima adalah emphaty.

3. Wachinga Gikonyo Simon (2001), Reinventing Govemment and

Reaffirming Total Quality Service to the Public: A Public's Perceived

Service Quality Perspective.

Tujuan penelitian ini adalah: (1) menganalisa jika pernah ada gap kualitas

layanan jasa yang dirasakan dari dua tempat studi dalam hubungannya

dengan dua periode perseptual; (2) menaksir urutan atribut jasa oleh

pelanggan dari dua kombinasi kabupaten sepanjang harapan dan persepsi;

(3) menaksir pelanggan mana dari kombinasi dua kabupaten yang

memberikan bobot sama pada suatu variabel. Variabel: reliabilitas,

(28)

dengan harapan dan persepsi; (4) mengidentifikasi atribut kualitas layanan

jasa mana yang paling penting dalam evaluasi pelanggan dari kualitas

layanan jasa yang telah diserahkan oleh tiap departemen yang

mengeluarkan ijin mengemudi. Populasi dalam penelitian ini semua

penduduk dua kabupaten yang mengajukan ijin mengemudi.

Respondennya adalah yang menerima jasa 6 bulan sebelum pergantian

pemerintahan. Sampel responden adalah tiap tetangga administrasi

kabupaten dengan radius 5 km.

Pengukuran dengan skala 5 dari Likert. Analisis dengan t-test, anova, dan

regresi. Variabel independent: tangibles, reliability, responsiveness,

assurance, emphaty, fairness dan acceptability. Dependent variabelnya

adalah Expected Service dan Perceived Service.

Hasil temuannya adalah: (1) ada gap antara harapan dan persepsi; (2)

harapan dan persepsi sama penting; (3) rating dimensi harapan adalah

assurance, acceptability, tangible dan reliability, fairness dan

responsiveness. Dimensi persepsi rating tertinggi adalah tangibility,

reliability, assurance, fairness, responsiveness dan acceptability; (4)

acceptability tidak signifikan yang menggambarkan gap kualitas layanan

jasa yang dirasakan. Tidak ada keajaiban atribut seperti fairness,

responsiveness dan acceptability yang dicerminkan dalam dimensi

harapan dan persepsi.

4. Utari (2010, Pengaruh Kualitas Layanan Dan Kepercayaan Pelanggan

(29)

Tujuan penelitian ini : (1) Untuk menganalisis pengaruh Kualitas Layanan

terhadap Kepercayaan Pelanggan di Salon Dan Spa Leyly Puteri. (2)

Untuk menganalisis pengaruh Kualitas Layanan terhadap Kepuasan

Pelanggan di Salon Dan Spa Leyly Puteri. (3) Untuk menganalisis

pengaruh Kepercayaan terhadap Kepuasan Pelanggan di Salon Dan Spa

Leyly Puteri.

Motode penelitian : (1) sampel menggunakan teknik purposive sampling,

(2) jenis data yang digunakan : data primer dan data sekunder, (3) cara

pengumpulan data menggunakan metode : kuesioner, observasi dan

wawancara, (4) metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah Structural Equation Modelling.

Hasil penelitian : (1) Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan

untuk menganalisis pengaruh kualitas layanan terhadap kepercayaan,

diperoleh hasil bahwa faktor kualitas layanan tidak berpengaruh positif

terhadap faktor kepercayaan (2) Dalam penelitian ini juga diperoleh hasil

bahwa faktor kepercayaan tidak berpengaruh positif terhadap kepuasan

pelanggan (3) Kualitas layanan berupa kecepatan layanan mampu

meningkatkan kepuasan pelanggan karena kualitas layanan yang diberikan

sudah memenuhi harapan pelanggan.

5. Darmawan (2004), Analisis kualitas layanan yang mempengaruhi

kepuasan konsumen memilih depot `A HONG' pusat kya-kya Kembang

(30)

Dari uji realibilitas teijadi eliminasi pada indikator X6.2 (tempat parkir

yang memadai) pada konstak tengibles hal ini di sebabkan pada nilai-nilai

item to total correlation, pada indikatornya kurang dari 0,5.

Hasil pengujian memperlihatkan bahwa 6 indikator dari dimensi kualitas

layanan yaitu reability, responsiveness, competence, courtesy,

communication, dan tangibles, tersebut membentu unidimensionalitas dari

kualitas layanan.

Hasil pengujian terhadap hipotesis memperlihatkan bahwa faktor kualitas

layanan yang diberikan oleh depot `A HONG' berpengaruh positif

terhadap kepuasan konsumen sehingga membuat para konsumen untuk

lebih setia datang mengkonsumsi dan menikmati sajian yang berupa

makanan dan minuman yang tersedia.

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Pengertian Pemasaran

Pemasaran mencakup usaha perusahaan yang dimulai dengan

mengidentifikasikan kebutuhan yang perlu dipuaskan. Menentukan produk

yang hendak diproduksi, menentukan harga produk yang sesuai,

menentukan cara penyaluran atau penjualan produk. Jadi kegiatan

pemasaran adalah kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan sebagai

suatu sistem.

Menurut Kotler (2000:9) , Pemasaran telah didefinisikan dalam

(31)

manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa

yang mereka inginkan dengan menciptakan, menawarkan produk / jasa

yang bernilai dengan pihak lain.

Menurut Buchari Alma (2004), Pemasaran adalah yang

didalamnya tercakup berbagai kegiatan seperti membeli, menjual, dengan

segala macam cara, mengangkut barang, menyimpan, mensortir dsb.

Tahun 1985, AMA (American Marketing Association) menyatakan

pemasaran adalah proses perencanaan & pelaksanaan konsepsi, penentuan

harga, promosi dan pendistribusian barang, jasa dan ide agar dapat

memuaskan pelanggan & tujuan perusahaan. Dikutip didalam buku

Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Buchari alma (2004 : 3).

2.2.2 Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan terhadap

keinginan dan kebutuhan pembeli atau konsumen. Seluruh kegiatan dalam

perusahaan yang menganut konsep pemasaran harus diarahkan untuk

memenuhi tujuan tersebut.

(Basu swastha:1979), bahwa konsep pemasaran adalah suatu

falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen

merupakan syarat ekonomi dan social bagi kelangsungan hidup sebuah

perusahaan. Ada 3 faktor penting yang digunakan sebagai dasar dalam

konsep pemasaran :

(32)

- Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani

& dipenuhi. Perusahaan yang memproduksi mobil pada

dasranya menghasilkan alat transport, sedangkan alat transport

itu sendiri dapat dibuat dalam berbagai macam model &

ukuran.

- Memilih kelompok pembeli tertentu sebagai sasaran dalam

penjualannya.

- Menentukan produk dan program pemasarannya.

- Mengadakan penelitian pada konsumen, untuk mengukur,

menilai & menafsirkan keinginan, sikap, serta tingkah laku

mereka.

- Menentukan & melaksanakan strategi yang baik, apakah

menitikberatkan pada mutu yang tinggi, harga yang murah atau

model yang menarik.

2. Koordinasi dan Integrasi dalam Perusahaan

Untuk mencapai kepuasan konsumen secara optimal, semua

elemen-elemen pemasaran yang ada harus dikoordinasikan &

diintegrasikan. Semua bagian yang ada dalam perusahaan harus

menyadari bahwa tindakan mereka sangat mempengaruhi kemampuan

perusahaan dalam menciptakan & mempertahankan langganan.

Untuk mengatasi masalah koordinasi & integrasi ini adalah

dengan menggunakan satu orang yang mempunyai tanggung jawab

(33)

dapat disimpulkan bahwa, setiap orang & setiap bagian dalam

perusahaan turut berkecimpung dalam suatu usaha yang terkoordinir

untuk memberikan kepuasan konsumen, sehingga tujuan perusahaan

dapat direalisir

3. Mendapatkan Laba melalui Kepuasan Konsumen

Tujuan dari semua perusahaan pada umumnya adalah

mengoptimumkan laba. Orientasi Laba (Profit Orientation). Dengan

laba ini, perusahaan dapat tumbuh & berkembang, dapat menggunakan

kemampuan yang lebih besar pada konsumen, serta dapat memperkuat

kondisi perekonomian secara keseluruhan.

Laba itu sendiri pencerminan dari usaha-usaha perusahaan yang

berhasil memberikan kepuasan kepada konsumen Untuk memberikan

kepuasan tersebut, perusahaan dapat menyediakan/menjual barang &

jasa yang paling baik dengan harga yang layak.

Menurut Kotler ( 2000:19), menegaskan bahwa kunci untuk

mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan adalah perusahaan tersebut

harus menjadi efektif dibandingkan para pesaing dalam menciptakan,

menyerahkan & mengkomunikasikan kepada pasar sasaran yang

terpilih. Penulis mendefinisikan konsep pemasaran yaitu “Orientasi

perusahaan yang menekankan kepada kepuasan konsumen”

(34)

Gambar 2.1 Orientasi perusahaan yang menekankan kepada kepuasan konsumen

2.2.3 Tinjauan Terhadap J asa atau Layanan

2.2.3.1 Definisi J asa

Jasa sering dipandang sebagai suatu fenomena yang rumit. Kata

“Jasa” (service) itu sendiri mempunyai banyak arti, mulai dari pelayanan

pribadi (personal service) sampai jasa sebagai suatu produk. Banyak pakar

pemasaran Jasa mendefinisikan pengertian jasa.

Menurut Lupiyoadi – Hamdani (2006 : 5) ,Pada dasarnya jasa

merupakan suatu aktivitas ekonomi yang hasilnya bukan berbentuk produk

fisik atau konstruks, yang umumnya dihasilkan dan dikonsumsi secara

bersamaan serta memberikan nilai tambah ( misalnya : kenyamanan,

hiburan, kesenangan, atau kesehatan) konsumen.

William J. Stanton (1981 : 529) , menjelaskan bahwa jasa adalah

sesuatu yang dapat diidentifikasikan secara terpisah tidak berwujud,

ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan. Jasa dapat dihasilkan dengan

menggunakan benda-benda berwujud atau tidak.

Valerie A. Zethamal & Mary Jo Bitner (2000 : 30) menyatakan

Jasa sebagai suatu kegiatan ekonomi yang outputnya bukan produk

(35)

tambah (seperti : kenikmatan, santai, sehat) bersifat tidak berwujud Sesuai

yang tercantum didalam buku Manajemen Pemasaran & Pemasaran Jasa ,

Buchari Alma (2004 : 243).

Dari berbagai definisi diatas, tampak bahwa didalam jasa selalu

ada aspek interaksi antara pihak konsumen & penyedia jasa, meskipun

pihak-pihak yang terlibat tidak selalu menyadari. Jasa bukan suatu barang,

melainkan suatu proses atau aktivitas yang tidak berwujud.

2.2.3.2Karakteristik dan Klasifikasi J asa

Produk jasa memiliki karakteristik yang berbeda dengan produk

barang (fisik), Griffin (1996) menyebutkan karakteristik jasa sebagai

berikut :

Intangibility (tidak berwujud). Jasa tidak dapat dilihat, dirasa,

diraba, didengar, atau dicium sebelum jasa ini dibeli. Nilai penting

dari hal ini adalah nilai tak berwujud yang dialami konsumen

dalam bentuk kenikmatan, kepuasan, atau kenyamanan.

Unstorability (tidak dapat disimpan). Jasa tidak mengenal

persediaan atau penyimpanan dari produk yang telah dihasilkan.

Karakteristik ini disebut juga Inseparability (tidak dapat

dipisahkan), mengingat pada umumnya jasa dihasilkan &

dikonsumsi secara bersamaan.

Customization (kustomisasi). Jasa sering kali didesain khusus

untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Produk Jasa juga tidak

(36)

karena itu, untuk memahami ada beberapa cara pengklasifikasian

produk jasa ini. Didasarkan atas tingkat kontak konsumen dengan

pemberi jasa sebagai bagian dari sistem saat jasa tersebut

dihasilkan. Selanjutnya, jasa juga bisa diklasifikasikan berdasarkan

kesamaannya dengan operasi manufaktur (Griffin ,1996). Terdapat

didalam buku Manajemen Pemasaran Jasa , Lupiyoadi & Hamdani

(2006 : 6-7).

2.2.3.3 Macam-macam J asa

Seperti yang talah disebutkan, macam-macam jasa dapat

dikelompokkan sebagai berikut (Paul D. Converse et.al) didalam Buchari

Alma (2004 : 246) :

• Personalized services , Jasa ini bersifat personal, yang tidak dapat

dipisahkan dari orang yang menghasilkan jasa tersebut.

Pelayanannya haruslah langsung ditangani sendiri oleh

produsennya.

• Financial service

Terdiri dari :

a). Banking services (Bank)

b). Insurance services (Asuransi)

c). Investment securities (Lembaga Penanaman Modal)

• Public Utility and Transportation services

• Entertainment

(37)

Yang perlu diperhatikan dalam marketing jasa seperti ini adalah :

• Lokasi yang baik

• Menyediakan fasilitas & suasana yang menarik

• Nama baik yang bersangkutan

Dengan memperhatikan hal-hal di atas, maka konsumen akan puas.

Mereka akan menginformasikan pula kepada rekan-rekannya dan

tercapailah advertensi secara gratis, dari nulut ke mulut. Dalam Marketing

personal services diusahakan supaya timbul semacam Petronage motive

terhadap para konsumennya. (Petronage motive artinya keinginan untuk

menjadi langganan tetap).

2.2.4 Dimensi Kualitas J asa

Terdapat 5 dimensi SERVQUAL (kualitas Jasa), Parasuraman, dkk 1998 :

1. Tangibles (berwujud), yaitu kemampuan perusahaan dalam

menunjukkan eksistensinya kepada pihak eksternal. Penampilan

sarana & prasarana fisik perusahaan yang dapat diandalkan

merupakan bukti nyata dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi

jasa. Hal ini meliputi : Peralatan yang digunakan serta penampilan

pegawainya.

2. Reliability (Keandalan), yaitu kinerja yang diharapkan harus sesuai

dengan harapan pelanggan yang berarti ketepatan waktu, pelayanan

(38)

3. Responsiveness (ketanggapan), yaitu kebijakan untuk membantu

untuk memberikan pelayanan yang cepat (responsive), & tepat

pada pelanggan. Dengan penyampaian informasi yang jelas.

4. Assurance (jaminan & kepastian), yaitu pengetahuan,

kesopanansantunan & kemampuan pegawai untuk menumbuhkan

rasa percaya pelanggan pada perusahaan. Hal ini meliputi : security

(keamanan), communication (komunikasi), credibility (kredibilitas)

5. Empathy (Empati), yaitu memberikan perhatian yang khusus &

bersifat individual. Diberikan pada para pelanggan dengan

berupaya memahami kenginan konsumen.

Ditinjau lebih lanjut, pencapaian kepuasan pelanggan melalui

Kualitas pelayanan dapat ditingkatkan dengan beberapa pendekatan sbb :

(kotler ; 1997)

1. Memperkecil kesenjangan-kesenjangan yang terjadi antara pihak

manajemen & pelanggan.

2. Perusahaan harus mampu membangun komitmen bersama untuk

menciptakan visi didalam perbaikan proses pelayanan.

3. Memberi kesempatan kepada pelanggan untuk menyampaikan

keluhan.

4. Mengembangkan & menerapkan accountable, proactive &

(39)

2.2.5 Kepuasan Pelanggan

2.2.5.1 Definisi Kepuasan Pelanggan

Hill, et al : 2002 Kepuasan pelanggan adalah salah satu pengukuran

manajemen yang berkualitas, organisasi akan memonitor informasi yang

berkenaan dengan persepsi pelanggan seperti mernambah organisasi

dengan memenuhi kebutuhan pelanggan.

Menurut Kotler :1997, Kepuasan Pelanggan adalah perasaan

senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara

kesannya terhadap kinerja (atau hasil) suatu produk & harapannya.

Kepuasan merupakan fungsi dari kesan kinerja & harapan. Hasilnya

adalah kesetiaan pelanggan yang tinggi.

Tingkat kepuasan yang tinggi dapat meningkatkan loyalitas

pelanggan & mencegah perputaran pelanggan, mengurangi sensitivitas

perusahaan terhadap harga, mengurangi biaya kegagalan pemasaran,

meningkatkan efektivitas iklan, dan meningkatkan reputasi (Fornell, 1992)

didalam buku Manajemen Pemasaran Jasa, Lupiyoadi & Hamdani :2006 .

Jika kenyataan lebih dari yang diharapkan maka layanan dapat

dikatakan berkualitas, Kualitas jasa dapat didefinisikan sebagai seberapa

jauh perbedaan antara kenyataan & harapan pelanggan atas layanan yang

mereka terima. (Parasuraman ; 1998)

Dari sini dapat dilihat, bahwa kepuasan pelanggan dipengaruhi

oleh harapan pelanggan & kinerja perusahaan. Kinerja Perusahaan itu

(40)

2.2.5.2 Cara Mengukur Kepuasan Pelanggan

Alat untuk menelusuri & mengukur kepuasan pelanggan berkisar

dari yang primitive sampai yang canggih. Untuk mengukur berapa tinggi

kepuasan pelanggan yang berhasil mereka ciptakan. (kotler & gary

amrstrong ;1996) :

• Sistem Keluhan Saran

Organisasi yang berwawasan pelanggan akan membuat mudah

pelanggannya memberikan saran atau keluhan. Alur informasi ini

akan memberikan perusahaan gagasan baik & perusahaan dapat

bergerak lebih cepat untuk menyelesaikan masalah.

• Survei Kepuasan Pelanggan

Perusahaan tidak dapat beranggapan bahwa sistem keluhan & saran

dapat menggambarkan secara lengkap kepuasan dan kekecewaan

pelanggan. Karena itu, perusahaan tidak dapat menggunakan

tingkat keluhan sebagai ukuran kepuasan pelanggan.

• Belanja Siluman

Perusahaan dapat membayar orang-orang untuk bertindak sebagai

pembeli potensial guna melaporkan hasil temuan mereka tentang

kekuatan & kelemahan yang mereka ketika membeli produk

perusahaan dan produk/jasa pesaing.

• Analisis Pelanggan yang Hilang

Perusahaan harus menghubungi para pelanggan yang berhenti

(41)

Dimana jika meningkat, jelas perusahaan gagal memuaskan

pelanggannya.

• Beberapa Peringatan dalam Mengukur Kepuasan Pelanggan

Peringkat kepuasan pelanggan kadang sulit diartikan. Jika

pelanggan mengungkapkan kepuasan mereka atas beberapa unsur

kinerja perusahaan. Perusahaan harus menyadari 2 pelanggan dapat

menyatakan “amat puas” dengan alasan berbeda. Seorang

pelanggan mungkin mudah merasa puas, sedangkan yang lain sulit

merasa puas tapi merasa puas kali ini.

Walaupun berusaha menyerahkan kepuasan pelanggan yang

relative tinggi daripada pesaing, perusahaan yang

berpusat-pada-pelanggan tidak berusaha memaksimalkan kepuasan berpusat-pada-pelanggan.

Sebuah perusahaan mungkin selalu menigkatkan kepuasan

pelanggan dengan menurunkan harga atau meningkatkan

pelayanan, tapi keadaan itu mungkin menyebabkan turunnya laba.

2.2.6. Rintangan

Pendapat lainnya berasal dari Davis dalam Mangkunegara (2002)

yang menyebutkan bahwa ada tiga rintangan atau hambatan dalam

berkomunikasi, antara lain:

(42)

Rintangan pribadi yang dimaksud adanya hambatan pribadi yang

disebabkan karena emosi, alat indera yang terganggu,

kebiasaan-kebiasaan yang berlaku pada norma atau nilai budaya tertentu.

b. Rintangan fisik

Rintangan fisik yang dimaksud adalah terlalu jauh jarak tempat

berkomunikasi antara sender dan receiver. Dalam hal ini, diperlukan

media komunikasi seperti telepon, alat pengeras suara dan alat

komunikasi lainnya.

c. Rintangan bahasa

Rintangan bahasa yang dimaksud adalah kesalahan dalam

menginterpretasikan istilah kata.

2.2.6.1. Pengertian Rintangan untuk berpindah

Faktor lain yang mempengaruhi loyalitas yaitu besar kecilnya

rintangan berpindah (switching barrier) (Fornell, 2002). Rintangan berpindah

terdiri dari; biaya keuangan(financial cost), biaya urus niaga (transaction

cost), diskon bagi pelanggan loyal (loyal customer discounts), biaya

sosial (social cost), dan biaya emosional (emotional cost). Semakin besar

rintangan untuk berpindah akan membuat pelanggan menjadi loyal, tetapi

loyalitas mereka mengandung unsur keterpaksaan.

2.2.7. Citr a Perusahaan

Kotler (2000, 553) mendefinisikan citra sebagai “seperangkat keyakinan, ide dan kesan yang dimiliki seseorang terhadap suatu

(43)

terhadap suatu objek sangat dikondisikan oleh citra objek tersebut”. Ini

memberi arti bahwa kepercayaan, ide serta impresi seseorang sangat besar

pengaruhnya terhadap sikap dan perilaku serta respon yang mungkin akan

dilakukannya. Seseorang yang mempunyai impresi dan kepercayaan tinggi

terhadap suatu produk tidak akan berpikir panjang untuk membeli dan

menggunakan produk tersebut bahkan boleh jadi ia akan menjadi pelanggan

yang loyal. Kemampuan menjaga loyalitas pelanggan dan relasi bisnis,

mempertahankan atau bahkan meluaskan pangsa pasar, memenangkan suatu

persaingan dan mempertahankan posisi yang menguntungkan tergantung

kepada citra produk yang melekat di pikiran pelanggan.

Pentingnya citra perusahaan dikemukakan Gronroos (Sutisna, 2001;332)

sebagai berikut :

1. Menceritakan harapan bersama kampanye pemasaran eksternal.

2. Sebagai penyaring yang mempengaruhi persepsi pada kegiatan

perusahaan.

3. Sebagai fungsi dari pengalaman dan harapan konsumen atas kualitas

pelayanan perusahaan.

4. Mempunyai pengaruh penting terhadap manajemen atau dampak

internal.

2.2.8. Loyalitas Pelanggan

Loyalitas Pelanggan secara umum dapat diartikan kesetiaan

seseorang atas suatu produk/jasa tertentu. Loyalitas Pelanggan merupakan

(44)

fasilitas maupun jasa pelayanan yang diberikan oleh pihak perusahaan,

serta untuk tetap menjadi pelanggan dari perusahaan tersebut.

Loyalitas adalah bukti pelanggan yang selalu menjadi pelanggan,

yang memiliki kekuatan & sikap positif atas perusahaan tersebut. Banyak

perusahaan yang jauh lebih mengutamakan penciptaan pelanggan baru

daripada retensi pelanggan yang sudah ada. Selain itu dengan asumsi,

bahwa program pemasaran yang sudah memadai, kemungkinan

mempertahankan seorang pelanggan saat ini lebih dari 60%, sementara

probabilitas mendapatkan pelanggan baru kurang dari 30% (Reicheld &

Sasser ; 1990)

Dimensi loyalitas pelanggan ( Zeithaml et. Al : 1996 ), adalah :

Kesetiaan pelanggan telah diukur dengan ssuatu diferensial yaitu, (a)

Kesediaan untuk membayar premi & (b) Rekomendasi (positive

word-of-mouth). Untuk mengidentifikasi manfaat kesetiaan pelanggan disampaikan

melalui organisasi. Manfaat itu meliputi :

• Positif secara lisan

• Meningkatkan banyaknya pembelian

• Meningkatnya nilai pembelian

2.2.9. Cara Menarik dan Mempertahankan Pelanggan

Perusahaan harus lebih memperhatikan tingkat peralihan

pelanggannya (customer defection rate), yaitu tingkat kehilangan mereka

dan mengambil langkah-langkah untuk menguranginya (Kotler : 1997).

(45)

1. Mengukur tingkat ketahanannya (retention rate).

2. Perusahaan harus membedakan sebab – sebab dari

berkurangnya pelanggan & mengidentifikasi hal-hal yang dapat

dikelola dengan lebih baik.

3. Perlu memperkirakan berapa laba yang hilang saat kehilangan

pelanggan.

2.2.10. Menahan Konsumen

Menahan Konsumen adalah hal yang terpenting dari hubungan

pemasaran. Jika perusahaan tidak dapat menjaga pelanggannya &

membangun hubungan jangka panjang secara terus-menerus akan

memperlihatkan penurunan pada dominasi dengan program loyalitas.

Loyalitas adalah kunci untuk keberhasilan adopsi dari hubungan

pemasaran dalam membangun loyalitas klien dilingkungan bisnis yang

dinamik (Morris et al ; 1999).

2.2.11. Hubungan Pengaruh Citr a Perusahaan terhadap loyalitas Pelanggan

Citra perusahaan yang baik dimaksudkan agar perusahaan dapat

tetap hidup dan orang-orang di dalamnya terus mengembangakan

kreativitas bahkan memberikan manfaat yang lebih berarti bagi orang lain

menurut Rhenald Kasali (2002;30).

Sedangkan citra perusahaan dapat memberikan kemampuan lebih

(46)

kepada perusahaan sehingga citra dibentuk berdasarkan impresi, berdasar

pengalaman yang dialami seseorang terhadap sesuatu sebagai

pertimbangan untuk mengambil keputusan, Buchari Alma (2002;318).

2.2.12. Hubungan Pengaruh Kualitas Layanan terhadap Kepuasan

Pelanggan

Kualitas pelayanan memiliki hubungan yang erat dengan kepuasan

pelanggan. Kualitas pelayanan memberikan dorongan kepada pelanggan

untuk menjalin ikatan hubungan yang kuat dengan perusahaan. Dalam

jangka panjang ikatan seperti ini memungkinkan perusahaan untuk

memahami dengan seksama harapan pelanggan serta kebutuhan mereka.

Dengan demikian perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan

dengan jalam meminimumkan pengalaman pelanggan yang kurang

menyenangkan. Kepuasan pelanggan dapat menciptakan kesetiaan

pelanggan terhadap perusahaan yang memberikan kualitas yang

memuaskan.

Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan Kiswanto (2006),

Indrawati (2006) dan Widagdo (2010) juga menemukan hubungan yang

positif antara pelayanan dan kepuasan pelanggan. Dengan demikian

apabila pelayanan semakin baik maka kepuasan pelanggan juga akan

(47)

2.2.13. Hubungan Pengaruh Kepuasan Pelanggan Ter hadap loyalitas

Pelanggan

Menurut Yingzi Xu et.Al ; 2006, menyatakan bahwa loyalitas

kombinasi dari kepuasan, sehingga loyalitas pelanggan merupakan fungsi

dari kepuasan. Jika hubungan antara kepuasan & loyalitas pelanggan

positif, maka kepuasan yang tinggi akan meningkatkan loyalitas

pelanggan.

Adanya kepuasan yang dirasakan konsumen, menimbulkan respons

positif berupa terjadinya pembelian ulang, dan menganjurkan konsumen

lain akan agar menggunakan produk/jasa yang sama. Keuntungan berlipat

ganda akan diperoleh produsen melalui penyebaran informasi positif dari

konsumen ke konsumen lain.

Dari penjelasan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa kepuasan

berpengaruh positif terhadap loyalitas. Dalam hal ini, loyalitas pelanggan

berfungsi sebagai Y, sedangkan kepuasan pelanggan berfungsi X.

2.2.14 Pengaruh Rintangan/hambatan Terhadap loyalitas Pelanggan

Komunikasi yang baik akan dapat diselesaikan problem-problem

yang terjado dalam perusahaan. Jadi, manajemen terbuka akan mendukung

terciptanya pemeliharaan keamanan dan kesehatan loyal yang baik para

karyawan. Konflik yang terjhadi dapat diselesaikan melalui musyawarah

dan mufakat. Disinilah pentingnya komunikasi dalam menciptakan

(48)

2.3. Kerangka Konsep

Gambar 2.3 : Kerangka Konsep

2.4. Hipotesis

Berdasarkan Latar Belakang masalah, perumusan masalah dan

landasan teori diatas maka tujuan penelitian adalah sebagai berikut :

a. Diduga Citra Perusahaan berpengaruh positif terhadap Loyalitas

Pelanggan.

b. Diduga Kualitas Layanan berpengaruh positif terhadap Kepuasan

Loyalitas Pelanggan.

c. Diduga Kepuasan Pelanggan berpengaruh positif terhadap Loyalitas

Pelanggan.

d. Diduga Rintangan atau Hambatan berpengaruh terhadap Loyalitas

(49)

3.1. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel

3.1.1. Definisi Operasional Variabel

Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah dan tujuan

penelitian ini maka variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Variabel Citra Perusahaan (X1)

Upaya perusahaan sebagai sumber informasi terbentuknya citra

perusahaan memerlukan keberadaan secara lengkap. Informasi yang

lengkap dimaksudkan sebagai informasi yang dapat menjawab

kebutuhan dan keinginan obyek sasaran. Pemahaman yang berasal

dari suatu informasi yang tidak lengkap menghasilkan citra yang tidak

sempurna, Menurut Rhenal Kasali (2003;28) bahwa informasi yang

lengkap mengenai citra perusahaan memiliki 4 indikator yaitu :

1. Personality (X1.1)

Karakteristik perusahaan yang dipahami publik sasaran seperti

perusahaan yang dapat dipercaya, mempunyai tanggung jawab

social.

2. Reputation (X1.2)

Kepuasan emosional atau kesenangan yang diperoleh pelanggan

(50)

3. Biaya (X1.3)

Harga yang dibayarkan untuk jasa tertentu.

4. Waktu (X1.4)

Waktu yang dicurahkan mulai dari mencari informasi sampai

mendapatkan / mengkonsumsi jasa.

Gambar 3.1. Variabel Citra Perusahaan

b. Variabel Kepuasan Pelanggan (X2)

Kepuasan adalah harapan yang sama dengan kenyataan,

kepuasan yaitu : Menyangkut harapan dan kinerja / hasil yang

dirasakan, Hill, et al : 2002. Adapun indicator yang membentuk

kepuasan, yaitu :

1. Harapan (X2.1)

Perkiraan atau keyakinan pelanggan tantang apa yang akan

diterimanya.

2. Pengalaman (X2.2)

Suatu kejadian yang dialami oleh pelanggan di masa lalu, pendapat

teman dan rekan. X1.1

X1.3 X1.2

X1.4

(51)

3. Kebutuhan (X2.3)Ketidakberadaan beberapa kepuasan dasar.

Hakikat biologis dan kondisi manusia.

Gambar 3.2. Variabel Kepuasan Pelanggan

c. Variabel Rintangan (X3)

Pendapat lainnya berasal dari Davis dalam mangkunegara

(2002) yang menyebutkan bahwa ada tiga rintangan atau hambatan

dalam berkomunikasi, antara lain :

a. Rintangan Pribadi (X3.1)

Rintangan Probadi yang dimaksud adanya hambatan pribadi

disebabkan karena emasi, alat indera yang terganggu,

kebiasaan-kebiasaan yang berlaku pada norma atau nilai budaya tertentu.

b. Rintangan Fisik (X3.2)

Rintangan Fisik yang dimaksud adalah terlalu jauh jarak tempat

berkomunikasi antar sender dan receiver. Dalam hal ini,

diperlukan media komunikasi seperti telepon, alat pengeras suara

dan alat komunikasi lainnya.

c. Rintangan Bahasa (X3.3)

Rintangan Bahasa yang dimaksud adalah kesalahan dalam

menginterprestasikan istilah kata. X2.1

X2.2

X2.3

(52)

Gambar 3.3. Variabel Rintangan

d. Variabel Kualitas Layanan (Z)

Konsep penilaian atau pengukuran kualitas pelayanan yaitu terdapat

lima dimensi SERVQUAL (kualitas Jasa), Parasuraman, dkk 1998

antara lain :

1. Tangibles (Z.1),

Fasilitas : Peralatan yang diberikan oleh perusahaan dalam

pelayanan.

2. Reliability (Z.2),

Kedisiplinan : Kinerja yang diberikan karyawan dengan pelayanan

sama kepada pelanggan dalam hal ketepatan waktu.

3. Responsiveness (Z.3),

Kemudahan : Membantu pelayanan yang cepat dalam penyampaian

informsi yang jelas.

4. Assurance (Z.4),

Keamanan : Kemampuan karyawan dalam menumbuhkan rasa

kepercayaan pada perusahaan.

5. Emphaty (Z.5),

Kepedulian : Perhatian yang diberikan kepada para pelanggan. X3.2

X3.1

X3.3

(53)

Gambar 3.4. Variabel Kualitas Layanan

e. Variabel Loyalitas Pelanggan (Y)

Dimensi loyalitas pelanggan ( Zeithaml et. Al : 1996 ), adalah

kesetiaan seseorang atas suatu produk/jasa tertentu. antara lain:

1. Kesediaan Membayar premi (Y.1)

Pemberian (membayar) harga lebih mahal untuk menggunakan jasa

layanannya.

2. Rekomendasi (positive word-of-mouth) (Y.2)

Sikap pelanggan mempromosikan kepada rekan-rekannya / orang

lain.

Gambar 3.5. Variabel Loyalitas Pelanggan Z.1

Z.2

Z.3

Z.4

Z.5

Kualitas Layanan (Z)

Y.1

Y.2

(54)
(55)

3.1.2. Pengukuran Variabel

Skala pengukuran yang digunakan adalah skala interval, sedangkan

teknik penyusunan skala menggunakan lima poin skala semantic

differential. Skala perbedaan semantic merupakan metode pengukuran

sikap dengan skala penilaian tujuh butir yang menyatakan secara verbal

dua kutub (bipolar) penilaian ekstrem. Dua ekstrem yang menyatakan

dalam metode ini antara lain dapat berupa penilaian mengenai :

Baik-buruk, Kuat-lemah, Modern - kuno. Responden diminta mengisi ruang

semantic yang tersedia untuk merelokasikan seberapa dekat responden

terhadap subyek, obyek atau kejadian tertentu penilaian yang ekstrem.

Metode pengukuran ini umumnya digunakan untuk mengetahui sikap

penilaian responden terhadap merek dagang, produk, identifikasi

perusahaan, pekerjaan individu tertentu dan dimensi construct yang

lain-lain. Responden diminta untuk menilai suatu obyek atau konsep pada

suatu skala yang mempunyai dua kata ajektif yang bertentangan menurut

urutan angka yaitu 1-5, misalnya:

1 5

(56)

3.2. Teknik Penentuan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan individu atau kelompok

yang memiliki ciri atau karakteristik yang sama. Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh pelanggan / penyewa Rental mobil di

Surabaya Timur.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi yaitu bagian atau beberapa pelanggan /

penyewa Rental mobil di Surabaya Timur. Penelitian ini

menggunakan non probability sampling (penarikan sampel tidak

secara acak) yaitu teknik yang tidak memberi peluang atau

kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi

untuk dipilih menjadi sampel. Teknik pengambilan sampel secara

purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang

mempunyai ciri atau sifat :

1. Pelanggan yang menyewa dipersewaan mobil sekitar Surabaya

Timur.

2. Pelanggan yang berusia min 17 thn.

Dimana ditentukan terlebih dahulu siapa saja yang menjadi

sample.

Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 5 x 15 = 75

(57)

jumlah sampel yang digunakan berdasarkan pertimbangan

pedoman pengukuran sampel menurut Ferdinand (2002:48) adalah

sebagai berikut:

1. 100-200 sampel untuk teknik Maximum Likelihood

Estimation.

2. Tergantung pada jumlah parameter yang diestimasi

pedomannya adalah 5-10 kali jumlah parameter yang

diestimasi.

3. Tergantung pada jumlah indikator yang digunakan dalam

seluruh variable latent. Jumlah sampel adalah jumlah

indikator dikali 5-10. bila terdapat 20 indikator, Besarnya

sampel adalah 100-200.

4. Bila sampelnya sangat besar, maka peneliti dapat memilih

teknik estimasi. Misalnya bila jumlah sampel di atas 2500,

teknik estimasi ADF (Asymptotically Distribution Free

Estimation) dapat digunakan.

3.3. Teknik Pengumpulan Data

3.3.1 J enis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Data Primer:

Merupakan data yang diperoleh langsung dari responden melalui

pengisian kuesioner yang diberikan pada responden berkaitan dengan

(58)

b. Data Sekunder

Data yang diperoleh dari Rental mobil di Surabaya Timur berbagai

sumber yang mendukung dalam penelitian ini.

3.3.2. Sumber Data

Data penelitian ini diperoleh melalui jawaban responden dengan

mengisi kuisioner, yang merupakan jawaban atas permasalahan yang

diteliti.

3.3.3. Pengumpulan Data

a. Kuisioner.

Merupakan daftar pertanyaan untuk memperoleh data berupa

jawaban dari responden.

b. Wawancara.

Metode dilakukan dengan mengadakan pengamatan langsung

terhadap konsumen yang berhubungan dengan permasalahan yang

diteliti dan mencatat kegiatan yang ada.

c. Metode Observasi

Pengumpulan data yang dilakukan dengan melakukan pengamatan

secara langsung pada obyek penelitian.

3.4. Teknis Analisis

3.4.1. Analisis Data Menggunakan Partial Least Square (PLS).

Partial Least Square (PLS) menurut Wold merupakan metode analisis

(59)

teknik analisis data dengan software SmartPLS versi 2.0.M3. Metode PLS

mempunyai keunggulan tersendiri diantaranya:

§ Data tidak harus berdistribusi normal multivariate (indikator dengan skala

kategori, ordinal, interval sampai rasio dapat digunakan pada model yang

sama),

§ Ukuran sampel tidak harus besar. Walaupun PLS digunakan untuk

mengkonfirmasi teori, tetapi dapat juga digunakan untuk menjelaskan ada

atau tidaknya hubungan antara variabel laten.

§ PLS dapat menganalisis sekaligus konstruk yang dibentuk dengan

indikator refleksif dan indikator formatif dan hal ini tidak mungkin

dijalankan dalam Structural Equation Model (SEM) karena akan terjadi

unidentified model.

PLS mempunyai dua model indikator dalam penggambarannya, yaitu:

a. Model Indikator Refleksif

Model Indikator Refleksif sering disebut juga principal factor model

dimana covariance pengukuran indikator dipengaruhi oleh konstruk

laten atau mencerminkan variasi dari konstruk laten. Pada Model

Refleksif konstruk unidimensional digambarkan dengan bentuk elips

dengan beberapa anak panah dari konstruk ke indikator, model ini

menghipotesiskan bahwa perubahan pada konstruk laten akan

mempengaruhi perubahan pada indikator. Model Indikator Refleksif

harus memiliki internal konsistensi oleh karena semua ukuran

Gambar

Gambar 2.1 Orientasi perusahaan yang menekankan kepada  kepuasan
Gambar 2.3 : Kerangka Konsep
Gambar 3.1. Variabel Citra Perusahaan
Gambar 3.2. Variabel Kepuasan Pelanggan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi ini berjudul “ Geologi dan Analisis Geokimia Batubara Formasi Menggala Daerah Koto Lamo dan Sekitarnya, Kabupaten Limapuluh Kota, Provinsi Sumatera Barat ”

Dari kurva tersebut menunjukkan bahwa penurunan konsentrasi dari larutan rhodamin B yang menggunakan CuO-Bentonit 10 % yang disinari oleh lampu UV lebih besar dibandingkan

Hal ini dikarenakan sifat perekat likuida yang mendapat perlakuan penambahan resorsinol memiliki nilai solid content yang lebih tinggi yaitu sebesar 42,37% dibandingkan dengan

Dunia Arsitektur merupakan penyumbang terjadinya percepatan global warming karena setiap tahun dibangun puluhan juta rumah diseluruh muka bumi dan mayoritas rumah -rumah

Dia bisa menjadi, bisa menjadi, karena memang pernikahan itu kan penggabungan dari dua pribadi yang beda menjadi satu, mungkin pada waktu awalnya apa yang jadi kita harapkan

Dalam pembelajaran Self Study pada program paket A peserta didik pada umumnya tidak tau membaca dan menulis dikarenakan peserta didik tersebut tidak pernah mengenyam sebuah

syirkah. Sedangkan menurut Imam Syafi'i hanya membenarkan syirkah Inan dari banyaknya jenis syirkah. Imam Abu hanifah tidak mensyaratkan adanya percampuran harta

Peran serta masyarakat merupakan hal yang sangat penting dalam penyusunan perencanaan pembangunan. Hal ini sesuai dengan kebijakan Pemerintah Kota Solok untuk selalu