(Studi Kasus Pada Mahasiswa Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang)
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen
Disusun Oleh:
Niken Resanti NPM. 218.01.08.1005
UNIVERSITAS ISLAM MALANG FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
MALANG TAHUN 2022
pernah mengikuti mata kuliah kewirausahaan. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kuantitatif yang menggunakan analisis regresi linier berganda. Pengujian data yang digunakan adalah pengujian hipotesis simultan (F) dan pengujian hipotesis parsial (t). Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan variabel Self Efficacy , Tolerance For Risk, dan Kebebasan Dalam Bekerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Entrepreneurship dan berdasarkan hasil pengujian secara parsial (Uji t) variabel Self Efficacy berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Entrepreneurship, variabel Tolerance For Risk berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Entrepreneurship dan variabel Kebebasan Dalam Bekerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Entrepreneurship .
Kata Kunci: Self Efficacy, Tolerance For Risk, Kebebasan Dalam Bekerja, dan Minat Entrepreneurship
students from the 2018 class of management study program who had taken entrepreneurship courses. The data analysis method used in this research is quantitative data analysis using multiple linear regression analysis. Testing the data used is simultaneous hypothesis testing (F) and partial hypothesis testing (t). The results showed that thevariable simultaneously Self Efficacy, Tolerance For Risk, and Freedom at Work have a positive and significant effect onInterest Entrepreneurship and based on the results of a partial test (t test) thevariable Self Efficacy has a positive and significant effect onInterest Entrepreneurship, thevariable Tolerance For Risk has a positive and significant effect on Interest Entrepreneurship and the variable Freedom in Work has a positive and significant effect on Interest Entrepreneurship . Keywords: Self Efficacy, Tolerance For Risk, Freedom in Work, and Interest Entrepreneurship
1 1.1 Latar Belakang
Negara Kesatuan Republik Indonesia menduduki peringkat ke-4 tingkat kependudukan terbesar didunia, yakni setelah Tiongkok, India, dan Amerika Serikat. Dari hasil Sensus Penduduk 2020, diketahui jumlah penduduk Indonesia tahun 2020 mencapai 270.203.917 jiwa (per September 2020).
Jumlah penduduk tersebut berdasarkan sinkronisasi data Administrasi Kependudukan (Adminduk) dari Direktorat Jenderal Kependudukan serta Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Republik Indonesia. Dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir (2010-2020), terjadi penambahan jumlah penduduk sebanyak 32,56 juta jiwa atau rata-rata sebanyak 3,26 juta setiap tahun di Indonesia. Sementara laju pertumbuhan penduduknya sebesar 1,25 persen per tahun. Peningkatan jumlah penduduk tersebut juga beriringan pula dengan peningkatan akan kebutuhan hidup yang harus dipenuhi.
Namun faktanya, sebagian penduduk di Indonesia belum dapat memenuhi semua kebutuhannya dan hidup dibawah garis kemiskinan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia, tercatat jumlah penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2021 telah mencapai 27,54 juta jiwa.
Jumlah penduduk di Indonesia yang diperkirakan terus meningkat akan
menambah permasalahan apabila tidak diikuti dengan pembangunan dan penambahan lapangan pekerjaan yang merata.
Pembangunan sumber daya manusia harus dilaksanakan secara menyeluruh, terarah, dan terpadu dalam berbagai bidang, terutama mencakup bidang pendidikan, pelatihan, serta penyediaan lapangan kerja. Program pengembangan sumber daya manusia dilakukan agar manusia dapat beradaptasi dengan lingkungan serta aktif dalam mengeksplorasi lingkungan maupun kemampuan ditiap pribadi masing-masing. Pengembangan kemampuan intelektual, ketrampilan dan kreativitas sangat diperlukan oleh setiap pelaku usaha, agar mereka mandiri dan dapat memperoleh kesempatan kerja atau membuka usaha sendiri (entrepreneurhip).
Pada era MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) dan pandemi Covid 19 seperti sekarang, tentu akan sangat sulit untuk mendapatkan pekerjaan apabila tidak memiliki kemampuan dan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan serta standar perusahaan. Persaingan akan semakin kompetitif terlebih dengan ditambah minimnya lapangan pekerjaan yang tersedia. Jumlah lulusan atau tenaga kerja baru dengan berbagai tingkat pendidikan yang justru tidak sebanding dengan jumlah penawaran kesempatan kerja menyebabkan pengangguran dan berdampak pada meningkatnya angka kemiskinan.
Di era MEA pula, bangsa Indonesia tengah berjuang untuk terus berbenah dan menekan pertumbuhan jumlah wirausaha. Hal ini dikarenakan wirausaha merupakan salah satu pendukung yang menentukan maju ataupun mundurnya perekonomian di suatu negara, sebab bidang wirausaha
mempunyai kebebasan untuk berkarya dan mandiri. Seorang yang melakukan kegiatan wirausaha disebut dengan wirausahawan atau enterpreneur. Alma (2018), menyatakan bahwa “Wirausahawan adalah seorang innovator, sebagai individu yang mempunyai naluri untuk melihat peluang-peluang, mempunyai semangat, kemampuan dan pikiran untuk menaklukan cara berpikir lamban dan malas”.
Generasi muda merupakan sumber daya produktif yang kaya akan ide kreatif, minat belajar tinggi dan menyukai tantangan sehingga dipandang mampu berperan sebagai garda depan berkembangnya perekonomian nasional.
Dengan menjadi wirausahawan (entrepreneur), maka generasi muda juga turut berperan membantu pemerintah mengurangi tingkat pengangguran di angkatan kerja produktif. Semakin banyak anak muda yang berkecimpung di dunia wirausaha, maka semakin banyak pula produktifitas yang dihasilkan.
Kewirausahaan adalah kemampuan untuk selalu gigih dalam berinovasi yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang sukses.
Alangkah baiknya jika sifat-sifat ini tertanam dan dilakukan oleh setiap generasi muda bangsa sebagai ujung tombak pembangunan dan perubahan kearah yang lebih baik.
Untuk itu, langkah strategis yang dapat dilakukan pertama adalah menanamkan pendidikan karakter yang jujur, inovatif dan mandiri tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Lembaga pendidikan dapat digunakan sebagai wadah untuk membentuk paradigma baru pembelajaran yang lebih berorientasi pada pembinaan lulusan yang tidak hanya bisa bekerja tetapi juga menjadi
wirausaha tangguh dan dapat menciptakan lapangan pekerjaan. Ramadhani dan Nurnida (2017:93) menerangkan bahwa minat entrepreneurship (berwirausaha) adalah keinginan, ketertarikan, serta kesediaan untuk bekerja keras atau berkemauan keras untuk berdikari atau berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa merasa takut dengan risiko yang akan terjadi, serta berkemauan keras untuk belajar dari kegagalan.
Self Efficacy menjadi faktor penting yang mempengaruhi minat
entrepeneurship. Dimana individu dengan efikasi diri yang tinggi akan memiliki intensi yang tinggi pula untuk kemajuan diri melalui kewirausahaan.
Menurut Wardoyo & Mujiasih (2015) individu dengan efikasi diri yang tinggi akan memiliki keyakinan yang besar bahwa dirinya mampu menyelesaikan tugas-tugas yang terkait dengan keputusan karirnya. Keputusan berwirausaha merupakan perilaku dengan keterlibatan tinggi (high involvement) karena dalam mengambil keputusan akan melibatkan faktor percaya pada kemampuan diri sendiri (self efficacy). Hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian Andini &
Engriani (2019) yang menyatakan bahwa self efficacy berpengaruh secara parsial terhadap minat entrepreneurship.
Keberhasilan wirausaha tidak terlepas dari keberanian dan kemampuan menghadapi risiko. Basrowi (2016:119) mengemukakan bahwa seorang wirausaha tidak boleh takut menghadapi risiko, menghadapi risiko adalah tantangan karena mengambil risiko bagi wirausahawan berkaitan dengan kreativitas dan inovasi. Menurut Alma (2014:57) wirausahawan adalah penentu risiko, bukan penangggung risiko. Oleh karena itu ketika menghadapi
risiko wirausahawan haruslah sudah memahami secara sadar risiko yang akan dihadapinya.
Menurut Kusumo dan Setiawan (2016), toleransi akan risiko merupakan seberapa besar kemampuan dan kreativitas seseorang dalam menyelesaikan besar kecilnya suatu risiko yang diambil untuk mendapatkan penghasilan yang diharapkan. Semakin besar seseorang percaya pada kemampuan diri sendiri, maka semakin besar pula keyakinannya terhadap kesanggupan mendapatkan hasil dari setiap keputusan serta langkah langkah yang dia ambil. Namun dari penelitian yang dilakukan oleh Kusnawan (2017) didapat hasil bahwa toleransi akan risiko tidak memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha. Pernyataan tersebut berbeda dengan hasil penelitian Suari (2019) yang menyatakan bahwa toleransi akan risiko berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha. Dalam penelitian Andini & Engriani (2019) juga menyatakan bahwa tolerance for risk berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha.
Seorang wirausaha juga senang kemandirian dan kebebasan dalam bekerja. Kebebasan dalam hal ini berarti bebas dari pengawasan dan aturan birokrasi organisasi Basrowi (2011: 25). Mengutamakan kebebasan dalam bekerja adalah salah satu karakteristik seorang entrepreneur, dimana mereka sangat mementingkan kepuasan pribadi dalam bekerja, seperti dapat mengatur usaha dan waktu secara fleksibel serta dapat membentuk struktur organisasi sesuai dengan keinginan.
Kebebasan dalam bekerja adalah salah faktor yang mempengaruhi minat entrepreneurship. Azmi & Rachma (2020) dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa variabel kebebasan dalam bekerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa. Hal tersebut juga selaras dengan hasil penelitian Suari (2019) yang mengemukakan bahwa kebebasan dalam bekerja memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha. Namun dalam penelitian Andini & Engriani (2019), berdasarkan uji yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa variabel kebebasan dalam bekerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat entrepreneurship mahasiswa. Adanya ketidaksamaan hasil akhir pada
beberapa penelitian terdahulu, menjadi salah satu alasan mengapa penelitian ini dilakukan.
Selain itu kuliah pada program studi manajemen sendiri memang diarahkan untuk terampil dalam perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian dalam rangka mencapai suatu tujuan. Dengan ilmu yang didapatkan pada bangku perkuliahan, diharapkan mahasiswa tidak hanya lebih siap untuk menghadapi tantangan persaingan di dunia kerja kelak, namun juga siap dan jeli untuk mengambil setiap peluang bisnis yang ada. Perguruan tinggi diharapkan juga mampu menciptakan wirausahawan-wirausahawan yang handal, sehingga mampu memberi dorongan minat bagi mahasiswa untuk berwirausaha. Hal tersebut sejalan dengan pernyataan Maharani, dkk (2020) bahwa salah satu cara penyelesaian masalah pengangguran yakni dengan mengenalkan kepada kelompok terdidik (mahasiswa dan pelajar misalnya)
serta masyarakat sekitar, tentang pentingnya menumbuhkan minat dalam berwirausaha. Mahasiswa sebagai komponen masyarakat yang terdidik, sebagai harapan masyarakat untuk dapat membuka lapangan pekerjaan dan mengurangi angka pengangguran.
Penelitian ini dilakukan di Universitas Islam Malang karena UNISMA merupakan perguruan tinggi swasta terkemuka yang sangat mendukung mahasiswanya untuk terus berinovasi, kreatif dan mandiri terutama pada sektor kewirausahaan dengan tetap mengedepankan nilai-nilai keislaman. Dengan Visi "Menjadi Universitas unggul bertaraf internasional, berorientasi masa depan dalam IPTEKS dan budaya, untuk kemaslahatan umat yang berakhlaqul karimah, berlandaskan Islam Ahlussunnah waljama’ah”, UNISMA juga menfasilitasi pengembangan bisnis mahasiswa melalui banyak program, beberapa diantaranya yakni Pusat Pengembangan Kewirausahaan Dan Inkubator Bisnis Unisma (P2KIB UNISMA) dan Artificial Intellegence Studio.
Kurikulum kewirausahaan sudah diterapkan dalam mata kuliah pada setiap fakultas di Universitas Islam Malang.
Selanjutnya peneliti lebih menspesifikan obyek penelitiannya kepada mahasiswa manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Prodi Manajemen Universitas Islam Malang yang mempunyai nilai akreditasi A dan sebagai calon ekonom yang akan menyokong pembangunan negara dibidang ekonomi.
Pada program studi manajemen sendiri, pendidikan kewirausahaan telah dimasukkan dalam kurikulum mata kuliah wajib bagi mahasiswa. Mata kuliah tersebut berupa teori dan praktik kewirausahaan. Dimana mahasiswa dibekali
teori-teori tentang kewirausahaan yang diberikan didalam kelas dan praktik berwirausaha. Tidak hanya melalui mata kuliah pendidikan kewirausahaan saja, Universitas Islam Malang khususnya Program Studi Manajemen juga sering mengadakan seminar-seminar tentang kewirausahaan dengan tujuan untuk menambah wawasan mahasiswa tentang dunia wirausaha. Sebagai penganalisis, mahasiswa bukan semata-mata pemburu ijasah, tetapi seharusnya penghasil gagasan yang disajikan dalam pemikiran yang teratur sesuai dengan hakikat ilmu pengetahuan.
Berdasarkan latar belakang diatas yang mendasari peneliti untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Self Efficacy, Tolerance For Risk, Kebebasan Dalam Bekerja Terhadap Minat Entrepreneurship (Studi
Kasus Mahasiswa Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang)”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, maka penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah self efficacy, tolerance for risk dan kebebasan dalam bekerja berpengaruh secara simultan terhadap minat entrepreneurship mahasiswa
?
2. Apakah self efficacy berpengaruh secara parsial terhadap minat entrepreneurship mahasiswa ?
3. Apakah tolerance for risk berpengaruh secara parsial terhadap minat entrepreneurship mahasiswa ?
4. Apakah kebebasan dalam bekerja berpengaruh secara parsial terhadap minat entrepreneurship?
1.3 Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian
Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk menganalisa tentang pengaruh self efficacy, tolerance for risk, kebebasan dalam bekerja dan minat entrepreneurship.
1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh self efficacy, tolerance for risk dan kebebasan dalam bekerja secara simultan terhadap minat entrepreneurship.
2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh self efficacy secara parsial terhadap minat entrepreneurship.
3. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh tolerance for risk secara parsial terhadap minat entrepreneurship.
4. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh kebebasan dalam bekerja secara parsial terhadap minat entrepreneurship.
1.3.2 Manfaat Penelitian
Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan dan kewirausahaan. Adapun manfaat dari penelitian ini antara lain:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumber informasi (referensi) guna melakukan penelitian lebih lanjut dari perspektif yang
berbeda sekaligus menambah wawasan yang dapat memberikan kontribusi dalam mengembangkan penelitian khususnya berkaitan dengan pengaruh self efficacy, tolerance for risk dan kebebasan dalam bekerja terhadap minat entrepreneurship mahasiswa serta pengembangan ilmu ekonomi sumber daya manusia.
2. Manfaat Praktis A. Bagi Penulis
Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman penelitian serta menguji kemampuan analisis masalah berdasarkan teori yang pernah di dapat selama studi, khususnya yang berhubungan dengan Sumber Daya Manusia.
B. Bagi Mahasiswa
Bahwa memberikan gambaran tentang pembuatan skripsi, khususnya yang berkaitan dengan faktor-faktor yang dapat memotivasi mahasiswa untuk menjadi entrepreneur.
C. Bagi Universitas
Dapat menambah dan memperkaya hasil-hasil penelitian, khususnya yang berkaitan dengan aspek motivasi dan kewirausahaan.
90
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian, maka kesimpulan dalam penelitian ini adalah:
1. Self efficacy, tolerance for risk dan kebebasan dalam bekerja berpengaruh positif dan signifikan secara simultan terhadap minat entrepreneurship mahasiswa Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Islam Malang.
2. Self efficacy berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap minat entrepreneurship mahasiswa Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Islam Malang. Artinya jika self efficacy semakin tinggi, maka minat mahasiswa untuk berwirausaha juga akan semakin meningkat
3. Tolerance for risk berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap minat entrepreneurship mahasiswa Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Islam Malang. Artinya jika kemampuan tolerance for risk tinggi, maka antusiasme atau minat mahasiswa untuk berwirausaha juga semakin meningkat.
4. Kebebasan dalam bekerja berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap minat entrepreneurship mahasiswa Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Islam Malang. Artinya variabel kebebasan dalam
bekerja merupakan salah satu faktor penting yang dapat meningkatkan minat mahasiswa untuk berwirausaha.
5.2 Keterbatasan
a. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner.
Adapun keterbatasan penelitian dengan menggunakan kuesioner yaitu tidak mampu memberikan informasi yang lebih mendalam yang bisa di dapatkan dari setiap responden.
b. Responden yang di gunakan hanya menggunakan satu angkatan dan hanya satu jurusan sehingga hasil kurang di generalisasi secara luas.
5.3 Saran
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian diatas, masih terdapat banyak keterbatasan sehingga masih banyak yang perlu diperbaiki. Adapun saran yang penulis sampaikan diantaranya sebagai berikut:
1. Bagi Prodi Manajemen Fakultas Ekononi dan Bisnis Universitas Islam Malang.
Bagi pihak prodi dan fakultas diharapkan untuk memantau dan menfasilitasi antusiasme mahasiswa dalam bidang wirausaha secara lebih mendalam.
Misalnya pada pelaksanaan pendidikan kewirausahaan perlu mendapat perhatian serius mengenai bagaimana metode pengajaran, kurikulum, kompetensi dosen, dan lamanya waktu belajar sehingga dapat menstimulasi keinginan mahasiswa untuk berwirausaha.
2. Bagi peneliti selanjutnya
a. Penelitian ini hanya dilakukan di Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang sehingga tidak bisa digeneralisasikan ke semua sektor, diharapkan untuk peneliti selanjutnya untuk memperluas sampel penelitian agar penelitian ini dapat digunakan secara lebih luas.
b. Peneliti selanjutnya disarankan dalam metode penelitian dilakukan dengan mengkobinasikan pengumpulan data dengan cara kuisoner serta wawancara. Hal ini dilakukan agar dapat menghasilkan data yang lebih akurat.
c. Variabel independen pada penelitian ini hanya berpengaruh sebesar 47,7%, sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel-variabel lain diluar model penelitian. Hal ini berarti masih ada variabel lain yang perlu di identifikasi untuk dapat menjelaskan minat berwirausaha, oleh karena itu penelitian selanjutnya disarankan menggunakan variabel lainnya.
93
Alma. (2014). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: CV Alfabeta.
Andini & Engriani. (2019). Pengaruh Self-Efficacy, Tolerance for Risk, dan Kebebasan dalam Bekerja terhadap Minat Entrepreneurship Mahasiswa Universitas Negeri Padang.
Azmi & Rachma. (2020). Pengaruh Kebebasan Dalam Bekerja, Lingkungan Keluarga Dan Keberanian Mengambil Risiko Terhadap Minat Berwirausaha. Jurnal Ilmiah Riset Manajemen, 9(22).
Basrowi. (2011). Kewirausahaan Untuk Peguruan Tinggi. Bandung: Alfabeta
Benedicta. (2003). Kewirausahaan dari Sudut Pandang Psikologi Kepribadian, Jakarta : PT Gramedia Widiasarana Indonesia
Ernawatiningsih. (2019). ANALISIS DETERMINAN MINAT MAHASISWA AKUNTANSI DALAM BERWIRAUSAHA. Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis, 4(1), 34-47.
Eriyanto. (2011). Analisis Isi: Pengantar Metodologi untuk Penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu-ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana
Feist & Gregory (2010). Teori Kepribadian, Theories of Personality Buku 2 Edisi7 . Jakarta: Salemba Humanika.
Fianto, dkk. (2020). THE ROLE OF ENTREPRENEURSHIP EDUCATION IN A DISRUPTIVE AGE. JMM UNRAM-Master Of Management Journal, 9(2), 149-160.
Ghozali. (2016). Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS19.
Semarang: Universitas Diponegoro.
Hendro (2011). Dasar-dasar Kewirausahaan Panduan bagi Mahasiswa untuk Mengenal, Memahami, dan Memasuki Dunia Bisnis. Penerbit Erlangga, Jakarta.
Hidayat. (2011, hlm. 156). Psikologi Kepribadian dalam Konseling. Jakarta: Indeks.
Hidayatullah. (2012). Minat Berwirausaha Mahasiswa Program Studi S1 Pendidikan Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Semarang).
Irawati & Hati. (2017). Faktor-Faktor yang Memotivasi Minat Mahasiswi dalam Berwirausaha di Politeknik Negeri Batam. Jurnal Ekonomi Pendidikan Dan Kewirausahaan, 2(1), 130-139.
Jariyah, dkk. (2021). Pengaruh Self Efficacy Peserta Didik Terhadap Minat Berwirausaha Di Kelas XII SMK Nurul Huda Sukaraja. Utility: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dan Ekonomi, 5(02), 29-35.
Kasmir. (2011). Kewirausahaan. Jakarta: Rajagrafindo Persada
Kiyosaki. (2008). Increase Your IQ Keuangan. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama Kristiyani. (2016). Self-Regulated Learning: Konsep, Implikasi dan Tantanganya
Bagi Siswa di Indinesia. Yogyakarta: Sanata Dharma University Press
Kusnawan. (2017). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa.
Kusumo & Setiawan (2017). Pengaruh Faktor-Faktor Yang Dapat Memotivasi Mahasiswa Berkeinginan Wirausaha. Jurnal Dinamika Sosial Budaya, 18(1), 159-176.
Laura. (2010). Psikologi Umum. Jakarta : Salemba Humanika.
Lestari & Sisilia. (2016). Analisis Atribut Tolerance For Ambiguity Dan Risk Tolerance Pada Kepribadian Kewirausahaan Mahasiswa S1 Administrasi Bisnis Telkom University. eProceedings of Management, 3(1).
Maharani, dkk. (2020). Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan, Motivasi Berprestasi, dan Status Sosial Ekonomi Orang Tua terhadap Minat Berwirausaha dengan Self Efficacy sebagai Variabel Intervening. Jurnal Ilmiah Riset Manajemen, 9(12).
Mahesa, & Rahardja (2012). Analisis faktor-faktor motivasi yang mempengaruhi minat berwirausaha. Diponegoro Journal of management, 1(4), 130-137.
Mamdud M. Hanafi, Manajemen Risiko (Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2006), 1.
Mehr dan Cammack dalam Hasymi, Manajemen Asuransi (Jakarta: Balai Pustaka, 1982)
Martono. (2016). Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Rajagrafindo Persada: Jakarta
Meredith. 2000. Kewirausahaan: Teori dan Praktik. Jakarta: Pustaka Mustofa. (2016). “Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Self
Efficacy, dan Karakter Wirausaha terhadap Minat Berwirausaha pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Depok Kabupaten Sleman”. Skripsi. UNY Nugroho & Sulistyowati 2020) Pengaruh Self Efficacy Terhadap Minat Berwirausaha
Mahasiswa STKIP PGRI Jombang.
Nurchotim (2012).”Minat Berwirausaha Program Studi S1 Pendidikan Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektri Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang”.Skripsi.Universitas Negeri Semarang.
Oktarilis. (2012), “Pengaruh faktor-Faktor Yang Dapat Memotivasi Mahasiswa Berkeinginan Wirausaha “, Jurnal Kewirausahaan , hal.1-18.
Priyatno (2012). Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20. Yogyakarta: Andi Offset.
Ramadhani & Nurnida (2017) Pengaruh Mata Kuliah Kewirausahaan Terhadap Minat Terhadap Berwirausaha Mahasiswa. Jurnal Ecodemica: Jurnal Ekonomi, Manajemen, dan Bisnis. Vol 1(1). 89-97.
Sari. (2017). PENGARUH KEBERHASILAN DIRI, TOLERANSI AKAN RISIKO, DAN KEBEBASAN DALAM BEKERJA TERHADAP MOTIVASI
BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN EKONOMI STKIP PGRI BANGKALAN. Jurnal Ekonomi Pendidikan Dan Kewirausahaan, 1(1), 5–13.
Satiti & Ekowati (2013). FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEINGINAN MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA (Studi pada Mahasiswa S1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya). Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB, 2(2).
Setiawan (2016). “Pengaruh Ekspektasi Pendapatan, Lingkungan Keluarga dan Pendidikan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha (Studi Kasus Mahasiswa Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta)”. Skripsi. UNY
Situs Resmi Badan Pusat Statistik (BPS) https://www.bps.go.id/ (diakses pada 12 Oktober 2021)
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Suari, G. A. M. S. (2019). Pengaruh Keberhasilan Diri, Toleransi Akan Risiko, Dan
Kebebasan Dalam Bekerja Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Bisnis Dan Pariwisata Unhi.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono (2018). Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D. Jakarta: Alfabeta Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif R&D. Bandung: Alfabeta.
Suryadilaga, & Nurtjahjono. (2016). “Pengaruh reward dan punishment terhadap kinerja” (Studi pada karyawan PT Telkom Indonesia Witel Jatim Selatan Malang). Jurnal Administrasi Bisnis, 39(1), 156-163.
Suryana. (2014). Kewirausahaan. Jakarta: Salemba Empat Susanto. (2014). Leadpreneurship. Jakarta: Esensi
Sutanto, A. (2002). Kewiraswastaan. Jakarta: Ghalia Indonesia
Vaughan & Elliott. (1978).e Fundamental of Risk and Insurance, New York: John Willey & Sons Inc.
Vemmy. (2012). Faktor-faktor yang mempengaruhi intensi berwirausaha siswa SMK. Jurnal Pendidikan Vokasi, 2(1).
Wardoyo & Mujiasih. (2015). Efikasi Diri Dan Minat Berwirausaha Pada Pegawai Masa Persiapan Pensiun Di Pemerintah Kota Cirebon. Jurnal Empati, 4(4), 315- 319.
Wijaya, dkk (2015). Intensi berwirausaha mahasiswa: Perspektif pengambilan risiko. Jurnal Siasat Bisnis, 19(2), 109-123.
Winkel. (2004). Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Wirasasmita. (2003). Komunikasi Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Yunianti, dkk. (2016). Pengaruh Model Pembelajaran Dan Self-Efficacy Terhadap
Hasil Belajar Matematika Siswa Sma Negeri 1 Parigi. Mitra Sains, 4(1), 8-19.
Yuyus. (2013). Kewirausahaan. Jakarta: Kencana.