• Tidak ada hasil yang ditemukan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR LABORATORIUM PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR LABORATORIUM PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Standar Operasional Prosedure (SOP)

Laboratorium Program Studi Teknik Sipil ________________________________________________________ 1

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR LABORATORIUM

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI

I. Fungsi dan Tujuan

Fungsi utama dari laboratorium adalah wadah untuk melakukan praktik atau penerapan atas teori, penelitian dan pengembangan keilmuan Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon, sehingga menjadi unsur penting dalam kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.

Tujuan disusunnya Standar Operasional Prosedur laboratorium adalah untuk membantu memperlancar pengelolaan laboratorium guna memaksimalkan kegunaan dari laboratorium beserta semua sumberdaya yang ada didalamnya, sehingga dapat membantu mewujudkan visi dan misi dari Program Studi Teknik Sipil Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon.

Kegiatan yang ada dalam lingkup pengelolaan laboratorium meliputi praktikum, penggunaan peralatan laboratorium, penggunaan laboratorium untuk penelitian dan kerjasama penelitian atau sejenisnya.

Laboratorium Program Studi Teknik Sipil Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon meliputi :

 Laboratorium Mekanika Tanah

 Laboratorium Beton

 Laboratorium Jalan

 Laboratorium Ilmu Ukur Tanah

 Laboratorium Teknologi Bahan

 Laboratorium Komputer Dasar

 Laboratorium Gambar

 Laboratorium Fisika

Ketua Program Studi menunjuk Kepala Laboratorium untuk mengelola laboratoriumnya masing-masing.

II. Pengertian

2.1. Koordinator laboratorium adalah seorang staf edukatif yang ditugaskan menjadi koordinator kegiatan laboratorium. Bertanggung jawab dalam mengelola SDM laboratorium (laboran), kegiatan praktikum (persiapan praktikum, pelaksanaan praktikum, pasca praktikum), kegiatan penelitian di laboratorium dan pengelolaan peralatan praktikum.

2.2. Kepala laboratorium adalah seorang staf edukatif (sesuai bidang keahlian) yang ditugaskan menjadi kepala laboratoriumnya. Berperan aktif bersama koordinator laboratorium dalam pengelolaan dan pengembangan laboratorium.

2.3. Anggota laboratorium adalah kumpulan staf edukatif yang memiliki minat keilmuan serumpun dan bersedia turut berperan aktif dalam pengelolaan serta pengembangan laboratorium.

(2)

Standar Operasional Prosedure (SOP)

Laboratorium Program Studi Teknik Sipil ________________________________________________________ 2

2.4. Pembimbing praktikum (Dosen praktikum) adalah staf edukatif yang bertanggungjawab dalam memberikan bimbingan praktikum bagi mahasiswa untuk mata kuliah yang dibinanya.

2.5. Laboran adalah staf laboratorium yang membantu pelaksanaan kegiatan dan teknis operasional dalam laboratorium, administrasi praktikum (dan penelitian) dan mempersiapkan peralatan dan bahan untuk kegiatan praktikum dan penelitian.

2.6. Asisten praktikum adalah mahasiswa yang diberi tugas oleh pembimbing praktikum untuk membantu kelancaran pelaksanaan praktikum, dan bertanggung jawab kepada pembimbing praktikum.

2.7. Koordinator asisten praktikum adalah salah seorang dari asisten praktikum yang ditunjuk untuk mengkoordinasikan semua asisten. Penunjukan koordinator asisten atas kesepakatan dari para asisten dan Koordinator laboratorium. Koordinator asisten dibantu ketua asisten masing-masing laboratorium.

2.8. Peserta praktikum adalah mahasiswa yang telah terdaftar untuk mata kuliah yang bersangkutan pada semester berjalan yang ditunjukkan dengan Kartu Rencana Studi (KRS) dan telah memenuhi secara administrasi sebagai peserta praktikum dengan key in praktikum.

III. Tugas dan Tanggung Jawab

3.1. Koordinator laboratorium bertugas mengkoordinasikan kegiatan praktikum, penelitian maupun kerjasama yang ada dilaboratorium dan bertanggungjawab terhadap kegiatan dilaboratorium kepada Ketua Program Studi.

3.2. Kepala laboratorium bertugas mengembangkan laboratoriumnya masing-masing (khususnya hal penelitian dan kerjasama) dengan berkoordinasi dengan koordinator laboratorium dan bertanggung jawab kepada koordinator laboratorium dan Ketua Program Studi.

3.3. Anggota laboratorium bertugas melakukan penelitian, kajian dan pengembangan ilmu pengetahuan sesuai dengan bidang keilmuannya untuk mengembangkan laboratorium dan bertanggung jawab kepada kepala laboratorium dan koordinator laboratorium.

3.4. Dosen praktikum bertugas membimbing kegiatan praktikum bagi mahasiswa untuk matakuliah yang dibinanya dan bertanggung jawab kepada koordinator laboratorium.

Satu dosen praktikum mengampu 30-60 mahasiswa praktikan.

3.5. Laboran bertugas mempersiapkan administrasi, peralatan dan bahan untuk kegiatan praktikum dan penelitian serta bertanggung jawab kepada koordinator laboratorium.

Sedangkan untuk penelitian (misalnya Tugas Akhir), laboran juga bertanggung jawab kepada kepala dan koordinator laboratorium. Secara time schedule tugas laboran mengecek alat dan bahan (inventarisasi) sebelum praktikum/penelitian, mengawal alat dan bahan (kontroling), dan menerima kembali alat yang digunakan (evaluasi).

3.6. Asisten praktikum bertugas memberikan bimbingan praktikum sesuai acara praktikum dan bertanggung jawab kepada pembimbing praktikum. Satu asisten mengampu 25-40 mahasiswa praktikan atau 5-8 kelompok.

3.7. Koordinator asisten praktikum bertugas memimpin dan mengkoordinasikan semua asisten praktikum khususnya dalam persiapan, scheduling (mengatur jadwal agar antar praktikum dapat berjalan dengan tertib, teratur dan terprogram) dan laporan akhir kegiatan praktikum. Koordinator asisten bertanggung jawab kepada koordinator laboratorium. Ketua asisten laboratorium bertugas mengatur kegiatan

(3)

Standar Operasional Prosedure (SOP)

Laboratorium Program Studi Teknik Sipil ________________________________________________________ 3

praktikum di laboratorium masing-masing. Kegiatan tersebut dilakukan bersama dengan asisten laboratorium.

3.8. Peserta praktikum wajib melaksanakan kegiatan praktikum yang telah dijadwalkan laboratorium pada semester yang bersangkutan sesuai dengan mata kuliah yang diambilnya.

IV. Tata Tertib Laboratorium

4.1. Berlaku sopan, santun dan menjunjung etika akademik dalam laboratorium.

4.2. Menjunjung tinggi dan menghargai pembimbing, laboran dan asisten laboratorium dan sesama pengguna laboratorium.

4.3. Menjaga kebersihan dan kenyamanan ruang laboratorium.

4.4. Peserta praktikum berikut : mengenakan pakaian/kaos oblong, memakai sandal;

TIDAK BOLEH MENGIKUTI PRAKTIKUM.

4.5. Peserta praktikum dilarang merokok, makan dan minum, membuat kericuhan selama kegiatan praktikum dan di dalam ruang laboratorium.

4.6. Dilarang menyentuh, menggeser dan menggunakan peralatan di laboratorium yang tidak sesuai dengan acara praktikum matakuliah yang diambil.

4.7. Membersihkan peralatan yang digunakan dalam praktikum maupun penelitian dan mengembalikannya kepada petugas laboratorium (laboran).

4.8. Membaca, memahami dan mengikuti prosedur operasional untuk setiap peralatan dan kegiatan selama praktikum dan di ruang laboratorium.

4.9. Selama kegiatan praktikum, TIDAK BOLEH menggunakan handphone untuk pembicaraan dan/atau SMS.

V. Mekanisme Pelaksanaan Praktikum

5.1. Mahasiswa calon peserta praktikum mendaftarkan diri melalui SIMAK Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon dengan memilih mata kuliah dan praktikumnya.

5.2. Laboratorium mengumumkan peserta praktikum terdaftar dan dilengkapi dengan pembagian kelompok, asisten, acara dan jadwal praktikum pada semester yang bersangkutan.

5.3. Mahasiswa yang telah memilih praktikum akan tercatat sebagai daftar peserta praktikum. Mahasiswa calon peserta praktikum berhak memperoleh petunjuk praktikum sesuai yang diambil.

5.4. Dosen praktikum menentukan mahasiswa angkatan sebelumnya sebagai asisten praktikum. Asisten yang terpilih, memilih ketua asisten praktikum yang bersangkutan. Asisten praktikum mengadakan pertemuan untuk mengevaluasi praktikum sebelumnya, mengadakan latihan uji (gladi bersih), dan mensepakati aturan-aturan di laboratorium dan sistem penilaian.

5.5. Asisten praktikum dan laboran mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk kegiatan praktikum. Alat dan bahan dicatat, untuk dimintakan persetujuan kepala laboratorium atau dosen praktikum. Catatan alat dan bahan diteruskan ke koordinator praktikum untuk diadakan pengadaannya.

5.6. Acara praktikum meliputi pre-test/kuis, kehadiran praktikum, pelaporan kegiatan praktikum dan asistensi dengan asisten dan dosen praktikum. Apabila tidak mengikuti kehadiran praktikum maka dianggap gugur atau tidak lulus nilai praktikumnya.

(4)

Standar Operasional Prosedure (SOP)

Laboratorium Program Studi Teknik Sipil ________________________________________________________ 4

Praktikum yang kehadirannya lebih dari satu kali, dihitung dengan prosentase tertentu, ketidaklengkapan hadir tersebut juga akan mengurangi nilai asisten dan dosen, karena sejatinya buku laporannya juga tidak lengkap.

5.7. Peserta praktikum wajib mengikuti pelaksanaan pre-test, inti praktikum dan asistensi sesuai dengan jadwal.

5.8. Sebelum memulai praktikum, asisten mengadakan brifing pra praktikum kepada peserta praktikum. Brifing berupa materi umum, aturan-aturan di laboratorium, sistem penilaian dan hal-hal yang perlu disiapkan saat praktikum. Saat brifing juga dibagikan buku panduan/pedoman praktikum.

5.9. Setiap materi praktikum dalam praktikum inti dapat dipandu oleh satu (1) atau beberapa orang asisten praktikum. Praktikum kelompok, untuk setiap kelompok dengan jumlah 4-6 peserta praktikum.

5.10. Setelah menyelesaikan materi dalam praktikum inti, peserta praktikum wajib memberikan copian data yang diperoleh selama praktikum berlangsung. Setelah semua rangkaian praktikum selesai, kemudian menyusun draf laporan secara individu atau kelompok, mengikuti sistematika dalam petunjuk praktikum. Batas waktu penyusunan laporan sudah dijelaskan saat brifing sesuai time-schedule yang disepakati.

5.11. Peserta praktikum mendapat bimbingan mengenai materi untuk laporan dari asisten praktikum.

5.12. Setiap kegiatan bimbingan selama penyusunan laporan, peserta praktikum dan asisten praktikum wajib mengisi dan menandatangani kartu bimbingan.

5.13. Penjilidan laporan praktikum dapat dilakukan setelah mendapatkan persetujuan dari asisten praktikum. Laporan akhir juga memuat paraf dari asisten dan dosen praktikum.

Paraf tersebut diperlukan agar memperoleh nilai praktikum (atau kartu puas).

5.14. Asisten praktikum mengevaluasi hasil pre-test, kehadiran, post test dan laporan.

Ketentuan prosentase masing-masing bagian, harus disepakati dengan dosen praktikum dengan diketahui oleh koordinator laboratorium. Hasil penilaian tersebut diserahkan kepada dosen pembimbing praktikum dan koordinator laboratorium. Hasil penilaian masing-masing bagian dan akhir dalam bentuk angka. Koordinator laboratorium dan dosen praktikum mengumpulkan nilai peserta praktikum dari asisten sebagai arsip apabila dikemudian hari ada complain tentang nilai.

5.15. Post Test bisa dilakukan oleh asisten atau dosen praktikum atau kedua-duanya dengan prosentase yang telah disepakati. Post Test dapat dilakukan oleh dosen praktikum saja sebagai bagian dari penilaian.

5.16. Bobot Nilai Praktikum

 Pre Test 5%

 Kehadiran 60 % (kehadiran 50 + keaktifan 10)

 Laporan 10%

 Post Test pertama 5%

 Post Test kedua 20% (oleh dosen praktikum)

Pre test, kehadiran, laporan dan post test pertama oleh asisten praktikum. Sedangkan post test kedua oleh dosen praktikum. Dan nilai akhir praktikum akan dikeluarkan apabila peserta praktikum melewati semua proses tersebut, dan apabila sebagian proses dilewati dapat menggugurkan proses yang lainnya. Angka tersebut merupakan keputusan bersama, bila laboratorium tertentu memandang prosentase tersebut belum sesuai laboratoriumnya, maka prosentase dapat disesuaikan.

(5)

Standar Operasional Prosedure (SOP)

Laboratorium Program Studi Teknik Sipil ________________________________________________________ 5

5.17. Nilai akhir praktikum memberi kontribusi berkisar (30 – 40)% terhadap nilai akhir mata kuliah.

5.18. Kartu Praktikum berupa : tandatangan asisten dan dosen praktikum pada lembar asistensi sebagai bukti bahwa mahasiswa telah menyelesaikan proses praktikum.

5.19. Laporan praktikum yang dilengkapi tandatangan asisten dan dosen praktikum, dinyatakan lulus praktikum dan digunakan untuk melengkapi kelulusan mata kuliah tersebut.

VI. Mekanisme Penggunaan Laboratorium 6.1. Kegiatan Praktikum

6.1.1. Sebelum kegiatan praktikum dimulai, asisten praktikum harus membuat berita acara pra praktikum. Berita acara tersebut ditandatangani oleh ketua asisten dan salah satu dosen praktikum. Berita acara tersebut juga memuat jadwal praktikum, nama dosen praktikum, nama asisten praktikum, daftar peserta praktikum dan buku panduan praktikum.

6.1.2. Berita acara pra praktikum tersebut diserahkan kepada koordinator laboratorium, atau dapat diserahkan melalui laboran masing-masing.

6.1.3. Koordinator laboratorium memberikan memo kepada Laboran yang dimaksud. Laboran menyiapkan peralatan untuk kegiatan praktikum sesuai dengan alat yang dibutuhkan.

6.1.4. Asisten praktikum dan laboran melakukan cek atas alat yang telah disediakan.

Bila ada kerusakan alat atau bahan atau tidak sesuai buku panduan segera melapor kepada Kepala laboratorium atau dosen praktikum. Bahan habis pakai untuk praktikum, dicatat dan diparaf oleh dosen praktikum atau kepala laboratorium, kemudian diajukan kepada koordinator laboratorium, untuk diadakan pengadaannya.

6.1.5. Setelah memastikan peralatan dalam kondisi baik dan berfungsi sebagaimana mestinya, serta spesifikasinya, asisten praktikum mengisi berita acara siap praktikum.

6.1.6. Saat kegiatan praktikum berlangsung, peralatan tidak boleh dipinjamkan atau dipindah ke tempat lain; selain judul acara praktikum yang tercantum dalam petunjuk praktikum.

6.1.7. Peserta praktikum harus membersihkan peralatan, meja dan ruang praktikum, serta merapikannya.

6.1.8. Asisten praktikum bersama laboran melakukan cek atas peralatan yang digunakan dalam kegiatan praktikum, untuk memastikan kondisinya sama dengan saat peralatan tersebut digunakan.

6.1.9. Apabila ada alat laboratorium yang rusak karena kecerobohan, maka peserta praktikum wajib mengganti alat tersebut.

6.1.10. Setelah kegiatan praktikum selesai, asisten praktikum segera melapor pada laboran. Dan menandatangani berita acara selesai kegiatan praktikum.

Laboran juga menandatangi, sebagai telah menerima alat itu kembali. Untuk setiap item praktikum dilengkapi berita acara tersebut.

6.2. Kegiatan Penelitian (Tugas Akhir dan penelitian mahasiswa atau Dosen)

6.2.1. Sebelum kegiatan penelitian dimulai; mahasiswa, dosen disebut dengan PEMINJAM; sudah menyerahkan berkas peminjaman alat yang telah ditandatangani oleh mahasiswa, pembimbing tugas akhir (mahasiswa

(6)

Standar Operasional Prosedure (SOP)

Laboratorium Program Studi Teknik Sipil ________________________________________________________ 6

tersebut), laboran dan koordinator laboratorium sebagai administrasi laboratorium.

6.2.2. Khusus untuk penelitian diluar TA (misalnya lomba, PKM), mahasiswa bersangkutan juga melampirkan proposal dan atau lembar brosur (lomba).

6.2.3. Biaya administrasi atas pemakaian laboratorium untuk Tugas Akhir dan penelitian mahasiswa dan atau dosen Program Studi Teknik Sipil, dibebaskan. Beban biaya tersebut ditanggung oleh Program Studi, yang diambilkan dari dana pemeliharaan laboratorium. Sedangkan biaya bahan habis pakai dibebankan kepada mahasiswa yang penelitian.

6.2.4. Biaya lembur untuk laboran akibat kegiatan tersebut untuk waktu tertentu juga dibebankan dari dana pemeliharaan laboratorium (dalam batas waktu tertentu). Apabila melebihi waktu yang telah ditetapkan, maka biaya lembur dibebankan pada mahasiswa yang bersangkutan.

6.2.5. Koordinator laboratorium memberikan memo kepada Laboran yang dimaksud.

6.2.6. Laboran menyiapkan peralatan sesuai dengan berkas peminjaman alat.

6.2.7. Peminjam melakukan cek atas alat yang telah disediakan.

6.2.8. Bila ada kesalahan atau ketidaksesuaian antara daftar, jenis maupun jumlah alat sebagaimana berkas peminjaman alat, segera melapor kepada laboran.

6.2.9. Setelah memastikan peralatan dalam kondisi baik dan berfungsi sebagaimana mestinya, serta spesifikasinya sesuai dengan berkas peminjaman alat, peminjam mengisi buku peminjaman alat.

6.2.10. Saat kegiatan penelitian berlangsung, peralatan tidak boleh dipinjamkan atau dipindah ke tempat lain, selain judul penelitian yang tercantum dalam proposal dan berkas peminjaman alat.

6.2.11. Setelah kegiatan penelitian selesai, peminjam segera melapor pada laboran.

6.2.12. Peminjam harus membersihkan peralatan, meja dan ruang laboratorium, serta merapikannya, jika menggunakan ruang laboratorium selama kegiatan penelitian.

6.2.13. Peminjam bersama laboran melakukan cek atas peralatan yang dipinjam dan digunakan dalam kegiatan penelitian, untuk memastikan kondisinya sama dengan saat peralatan akan dipinjam dan digunakan.

6.2.14. Apabila ada alat laboratorium yang rusak karena kecerobohan, maka peserta praktikum wajib mengganti alat tersebut.

6.2.15. Setelah menyelesaikan semua administrasi dan memastikan kondisi peralatan sebagaimana saat peminjaman dilakukan; peminjam memperoleh berita acara keterangan bebas tanggungan alat dan laboratorium serta pengesahan atas hasil penelitian yang dilakukan.

6.3. Kegiatan Praktikum atau Penelitian atau pengabdian Masyarakat atau data proyek (dengan pihak luar)

6.3.1. Empat hari (4) hari sebelum kegiatan praktikum, penelitian, pengabdian masyarakat atau data proyek dimulai; mahasiswa, dosen atau instansi (dari pihak luar) disebut dengan PEMINJAM; sudah menyerahkan surat ijin penggunaan laboratorium atau surat izin pinjam alat. Surat tersebut dilengkapi lampiran laboratorium yang akan dipakai atau alat yang akan dipinjam. Surat tersebut juga harus ditandatangani oleh pimpinan yang bersangkutan. Selanjutanya koordinator laboratorim mengecek time

(7)

Standar Operasional Prosedure (SOP)

Laboratorium Program Studi Teknik Sipil ________________________________________________________ 7

schedule dan meminta ijin ketua jurusan, apakah memungkinkan peminjaman alat atau ruang laboratorium.

6.3.2. Apabila memungkinkan, maka koordinator laboratorium membalas surat tersebut dilengkapi perincian time shedule, biaya (administrasi, alat, lembur) dan aturan-ataran pendukungnya. Kemudian dibuatkan berita acara yang ditandatangani oleh pihak peminjam dan yang dipinjami.

6.3.3. Koordinator laboratorium memberikan memo kepada Laboran yang dimaksud.

6.3.4. Laboran menyiapkan peralatan sesuai dengan berkas peminjaman alat.

6.3.5. Peminjam melakukan cek atas alat yang telah disediakan.

6.3.6. Bila ada kesalahan atau ketidaksesuaian antara daftar, jenis maupun jumlah alat sebagaimana berkas peminjaman alat, segera melapor kepada laboran.

6.3.7. Setelah memastikan peralatan dalam kondisi baik dan berfungsi sebagaimana mestinya, serta spesifikasinya sesuai dengan berkas peminjaman alat, peminjam mengisi buku peminjaman alat.

6.3.8. Saat kegiatan penelitian berlangsung, peralatan tidak boleh dipinjamkan atau dipindah ke tempat lain; selain judul penelitian yang tercantum dalam proposal dan berkas peminjaman alat.

6.3.9. Setelah kegiatan penelitian selesai; peminjam segera melapor pada laboran.

6.3.10. Peminjam harus membersihkan peralatan, meja dan ruang laboratorium, serta merapikannya; jika menggunakan ruang laboratorium selama kegiatan penelitian.

6.3.11. Peminjam bersama laboran melakukan cek atas peralatan yang dipinjam dan digunakan dalam kegiatan penelitian, untuk memastikan kondisinya sama dengan saat peralatan akan dipinjam dan digunakan.

6.3.12. Apabila ada alat laboratorium yang rusak karena kecerobohan, maka peserta praktikum wajib mengganti alat tersebut.

6.3.13. Setelah menyelesaikan semua administrasi dan memastikan kondisi peralatan sebagaimana saat peminjaman dilakukan; peminjam memperoleh berita acara keterangan bebas tanggungan alat dan laboratorium serta pengesahan atas hasil penelitian yang dilakukan.

VII. Sanksi

7.1. Kegiatan Praktikum

7.1.1. Peserta praktikum yang tidak mematuhi tata tertib TIDAK BOLEH masuk dan mengikuti kegiatan praktikum di ruang laboratorium.

7.1.2. Peserta praktikum yang datang terlambat (tidak sesuai kesepakatan), tidak memakai sepatu, tidak memakai baju berkerah/kaos berkerah, dan/atau tidak membawa petunjuk praktikum, tetap diperbolehkan masuk laboratorium tetapi TIDAK BOLEH MENGIKUTI KEGIATAN PRAKTIKUM.

7.1.3. Mahasiswa wajib mengikuti praktikum sesuai jadwal yang bersangkutan.

Yang tidak sesuai jadwal tetap diperbolehkan mengikuti kegiatan praktikum hanya jika dapat menunjukkan surat keterangan dari dokter (jika sakit), dosen wali (untuk alasan tertentu), atau dosen praktikum dan hanya apabila masih ada praktikum yang tersisa yang dapat diikuti dengan berbagai konsekuensinya.

(8)

Standar Operasional Prosedure (SOP)

Laboratorium Program Studi Teknik Sipil ________________________________________________________ 8

7.1.4. Peserta praktikum yang memindahkan dan/atau menggunakan peralatan praktikum tidak sesuai dengan yang tercantum dalam petunjuk praktikum, kegiatan praktikum yang dilaksanakan akan dihentikan dan praktikum yang bersangkutan dibatalkan.

7.1.5. Peserta praktikum yang ≥ 50% tidak hadir dari total sceduling praktikum maka praktikum dinyatakan GUGUR dan harus mengulang pada semester berikutnya, kecuali surat dari dokter dan masih ada sceduling praktikum yang berlangsung. Mengapa bisa gugur :

- Karena nilainya yang hilang dari (pre test 5 + kehadiran 60 + laporan 10 + post test assiten 5 + post test dosen 20 ) = 100, praktikum tidak lulus maka mata kuliah juga tidak lulus.

- Contoh lain misal praktikum 3 kali, tidak hadir 1x, maka nilai yang hilang (pre test 5 + kehadiran 20 + laporan 3,3 + post test asisten 5 + post test dosen 6,6) = 40. Jadi nilai maksimum 60.

7.1.6. Peserta praktikum wajib mengumpulkan laporan sesuai jadwal di asisten.

Keterlambatan jadwal :

- Terlewati 3 hari akan terkurangi 50% dari (item laporan+post test1+post test2).

- Terlewati satu minggu praktikum terkurangi 75%.

- Terlewati dua minggu praktikum terkurangi 90%.

- Terlewati tiga minggu praktikum terkurangi 100% atau diberi nilai 0 untuk 3 item tersebut.

7.1.7. Plagiat dan kecurangan sejenisnya selama kegiatan praktikum maupun penyusunan laporan praktikum, pekerjaan dari kegiatan yang bersangkutan diberikan penilaian total maksimum 25%.

7.1.8. Peserta praktikum yang telah menghilangkan, merusak atau memecahkan peralatan praktikum harus mengganti sesuai dengan spesifikasi alat yang dimaksud, dengan kesepakatan antara laboran, pembimbing praktikum dan koordinator laboratorium.

Prosentase pengantian alat yang hilang, rusak atau pecah disesuaikan dengan jenis alat atau tingkat kerusakan dari alat.

7.1.9. Apabila peserta praktikum sampai dengan jangka waktu yang ditentukan tidak bisa mengganti alat tersebut, maka peserta praktikum TIDAK BOLEH mengikuti uji kompetensi 4; dan apabila peserta praktikum tidak sanggup mengganti alat yang hilang, rusak atau pecah dikarenakan harga alat mahal atau alat tidak ada dipasaran, maka nilai penggantian ditetapkan atas kesepakatan antara ketua jurusan, dosen praktikum dan peserta praktikum (atau peminjam).

7.2. Peminjaman Alat

7.2.1. Berkas peminjaman alat yang tidak sesuai prosedur, tidak dilayani.

7.2.2. Peminjam yang menggunakan alat tidak sesuai dengan proposal penelitian dan berkas peminjaman alat, akan dikenakan denda atau diberi peringatan tertulis. Peringatan tertulis sampai 3 kali, maka peminjam tersebut tidak akan diijinkan melanjutkan penelitiannya.

7.2.3. Apabila peralatan yang dipinjam mengalami kerusakan, hilang atau pecah, maka peminjam wajib mengganti alat tersebut.

7.2.4. Batas waktu penggantian alat yang rusak, hilang atau pecah adalah tiga (3) hari setelah adanya laporan kondisi alat kepada laboran; apabila melewati

(9)

Standar Operasional Prosedure (SOP)

Laboratorium Program Studi Teknik Sipil ________________________________________________________ 9

batas waktu yang ditentukan, maka hasil penelitian tidak mendapatkan pengesahan dari koordinator laboratorium.

IX. Jam Kerja Laboratorium

9.1. Prinsip utama jam kerja adalah sesuai jadwal yang telah disepakati / diketahui dengan koordinator laboratorium

- Kegiatan praktikum (didalam dan diluar) sesuai jadwal yang disepakati - Kegiatan penelitian sesuai jadwal yang disetujui

9.2. Jam kerja Laboran sesuai jam kerja karyawan non edukatif.

- Senin – kamis (07.00 – 15.00)

- Jum’at (07.00 – 11.00 dan 13.00 – 15.00) - Sabtu (07.00 – 12.00)

9.3. Sesi praktikum

- Sesi 1, jam (08.00 – 11.30) - Sesi 2, jam (13.00 – 14.30)

- Sesi 3, lembur, jam (15.30 – 17.00)

9.4. Apabila ada kegiatan diluar jam tersebut dianggap sebagai lembur.

9.5. Kegiatan penelitian diluar jam kerja harus seizin koordinator laboratorium.

X. Hal-hal Pendukung

10.1. Konsumsi kegiatan saat praktikum bagi dosen praktikum, laboran dan asisten disediakan.

Asisten dan laboran dapat memilih dalam bentuk makanan atau ‘mentahan’.

Apabila ‘mentahan’, dana konsumsi akan diberikan bersamaan honorarium praktikum.

10.2. Tidak diadakan konsumsi saat persiapan, monitoring dan evaluasi praktikum.

Untuk minuman dan pendukungnya, setiap laboratorium sudah disediakan per semester oleh laboran.

XI. Penutup

Hal-hal lain yang belum diatur dalam Standar Operasional Prosedur ini akan diatur dalam keputusan tersendiri.

Ketua Laboratorium Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Swadaya Gunung Jati, 2018 Nikko Rozy, S.T., M.T.

(10)

Standar Operasional Prosedure (SOP)

Laboratorium Program Studi Teknik Sipil ________________________________________________________ 10

Daftar Standar Operasional Prosedur Praktikum Laboratorium Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Swadaya Gunung Jati

Standar Operasional Prosedur (SOP)

1. Peminjaman Alat dan Bahan Praktikum untuk Mahasiswa 2. Pelaksanaan Praktikum di Laboratorium

3. Penggunaan Laboratorium untuk Penelitian 4. Pembuatan Surat Bebas Laboratorium

5. Peminjaman Alat dan Bahan untuk Pihak Luar 6. Kesehatan Keselamatan Kerja (K3) di Laboratorium

Ketua Laboratorium Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Swadaya Gunung Jati, 2018 Nikko Rozy, S.T., M.T.

(11)

Standar Operasional Prosedure (SOP)

Laboratorium Program Studi Teknik Sipil ________________________________________________________ 11

Standar Operasional Prosedur 1. Peminjaman Alat dan Bahan Praktikum untuk Mahasiswa

1. Mahasiswa (praktikan) mengisi form peminjaman alat dan bahan praktikum sesuai dengan praktikum yang akan dilaksanakan.

2. Laboran mendampingi asisten untuk menyiapkan peralatan dan bahan untuk kegiatan praktikum sesuai dengan form peminjaman alat dan bahan.

3. Asisten melakukan cek atas alat dan bahan yang akan digunakan, sebelum diserahkan kepada mahasiswa. Jika alat dalam keadaan rusak maka alat tidak boleh dipinjamkan dan jika alat dalam keadaan baik maka alat boleh dipinjamkan.

4. Mahasiswa (praktikan) mengambil alat dan bahan yang telah dipinjam kepada asisten.

5. Setelah kegiatan praktikum selesai, mahasiswa (praktikan) membersihkan peralatan dan sisa bahan yang digunakan dan mengembalikan peralatan kepada asisten.

6. Asisten praktikum melakukan cek atas peralatan yang dipinjam dan sisa bahan yang digunakan dalam kegiatan praktikum, untuk memastikan kondisinya sama dengan saat peralatan akan dipinjam. Jika kondisi alat rusak/hilang maka mahasiswa (praktikan) harus mengganti dengan alat yang sama sebagai syarat keluarnya nilai. Jika alat dalam keadaan baik maka diserahkan kepada laboran.

7. Laboran menyimpan alat dan bahan praktikum ke tempat semula.

Pengisian Form Peminjaman Alat & Bahan Praktikum

Menyiapkan Peralatan &

Bahan Praktikum

Cek atas Alat dan Bahan Praktikum

Penyerahan Alat dan Bahan Praktikum

Membersihkan Alat &

Bahan Praktikum, Mengembalikan Peralatan

Cek atas Peralatan yang Dipinjam dan Sisa Bahan

Kegiatan Praktikum, Alat Diserahkan

ke Laboran

Alat dan Bahan Praktikum Disimpan ke Laboratorium

(12)

Standar Operasional Prosedure (SOP)

Laboratorium Program Studi Teknik Sipil ________________________________________________________ 12

2. Pelaksanaan Praktikum di Laboratorium

1. Dosen pembimbing praktikum melakukan koordinasi dengan laboran dan asisten praktikum terkait waktu pelaksanaan praktikum, kebutuhan dan fasilitas untuk kegiatan praktikum.

2. Laboran menganalisis kebutuhan alat dan bahan praktikum.

3. Laboran membuat daftar kebutuhan alat dan bahan praktikum.

4. Asisten didampingi laboran mempersiapkan alat dan bahan praktikum.

5. Mahasiswa (praktikan) melaksanakan praktikum didampingi dosen pembimbing praktikum dan asisten.

6. Setiap satu materi praktikum selesai diselenggarakan, maka mahasiswa (praktikan) wajib membuat laporan praktikum dan mengumpulkan laporan pada minggu berikutnya.

7. Dosen pembimbing praktikum memeriksa dan menilai laporan mahasiswa (praktikan). Jika laporan lengkap maka dinilai, jika tidak lengkap maka dikembalikan ke mahasiswa (praktikan) yang bersangkutan.

8. Setelah praktikum selesai, mahasiswa (praktikan) membersihkan dan merapikan kembali seluruh peralatan, bahan, dan fasilitas yang digunakan.

9. Mahasiswa (praktikan) menyerahkan kembali peralatan, bahan, dan fasilitas yang digunakan kepada asisten untuk dilakukan pengecekan dan persiapan untuk praktikum berikutnya.

10. Laboran mengecek alat, bahan, dan fasilitas yang telah selesai digunakan untuk praktikum.

Koordinasi Waktu Pelaksanaan Praktikum

Analisis Kebutuhan Alat &

Bahan Praktikum

Membuat Daftar Kebutuhan Alat & Bahan Praktikum

Mempersiapkan Alat &

Bahan Praktikum

Pelaksanaan Praktikum

Membuat & Mengumpulkan Laporan Praktikum

Pemeriksaan & Penilaian Laporan Praktikum

Membersihkan & Merapikan Peralatan dan Bahan

Menyerahkan Peralatan dan Bahan Praktikum

Mengecek Alat dan Bahan Praktikum

(13)

Standar Operasional Prosedure (SOP)

Laboratorium Program Studi Teknik Sipil ________________________________________________________ 13

11. Jika ada kerusakan alat (pecah, dsb), mahasiswa (praktikan) wajib mengganti alat dengan spesifikasi yang sama. Penggantian alat sebagai syarat keluarnya nilai praktikum.

12. Pada pertemuan terakhir diadakan responsi oleh dosen pembimbing praktikumdan/atau asisten.

13. Responsi dinilai oleh dosen pembimbing praktikum dan/atau asisten sesuai dengan kesepakatan.

14. Dosen pembimbing praktikum menentukan nilai praktikum yang dihitung berdasarkan hasil perolehan nilai pretes, kinerja, laporan, dan responsi.

Penggantian Alat Praktikum (Pecah, dan sebagainya)

Menyerahkan Peralatan dan Bahan Praktikum

Mengecek Alat dan Bahan Praktikum

Membersihkan & Merapikan Peralatan dan Bahan

(14)

Standar Operasional Prosedure (SOP)

Laboratorium Program Studi Teknik Sipil ________________________________________________________ 14

3. Penggunaan Laboratorium untuk Penelitian

1. Peneliti membuat surat permohonan penggunaan laboratorium untuk penelitian (surat izin riset).

2. Peneliti menyerahkan surat izin riset dan proposal penelitian kepada laboran.

3. Laboran menentukan jadwal penelitian.

4. Peneliti menerima jadwal pelaksanaan penelitian dari laboran.

5. Peneliti mengisi form peminjaman alat dan penggunaan bahan untuk penelitian kepada laboran.

6. Laboran menerima form peminjaman alat dan penggunaan bahan yang sudah diisi oleh peneliti.

7. Laboran mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk penelitian.

8. Peneliti melakukan penelitian sesuai jadwal yang telah ditentukan.

9. Setelah penelitian selesai, peneliti mengembalikan alat kepada laboran.

10. Peneliti membayar biaya sewa alat dan penggunaan bahan.

11. Laboran memeriksa alat yang telah dikembalikan untuk memastikan kondisi alat. Jika alat dalam keadaan baik maka diterima laboran, jika alat dalam keadaan rusak maka dikembalikan ke peneliti untuk diganti.

12. Laboran menyimpan alat.

Permohonan Penggunaan Laboratorium

Menyerahkan Surat Izin Riset & Proposal Penelitian

Menentukan Jadwal Penelitian

Jadwal Penelitian

Permohonan Peminjaman Alat & Penggunaan Bahan

Penyerahan Permohonan Peminjaman Alat & Bahan

Persiapan Alat & Bahan untuk Penelitian

Penelitian sesuai Jadwal

Pengembalian Alat-Alat Laboratorium

Biaya Sewa

Alat & Penggunaan Bahan

Cek Alat-Alat Laboratorium yang Dipinjam

Menyimpan Alat-Alat Laboratorium

(15)

Standar Operasional Prosedure (SOP)

Laboratorium Program Studi Teknik Sipil ________________________________________________________ 15

4. Pembuatan Surat Bebas Laboratorium

1. Mahasiswa datang ke laboratorium untuk mengetahui apakah yang bersangkutan memiliki tanggungan alat atau biaya penelitian.

2. Laboran mencermati buku kerusakan alat dan buku penelitian, untuk mengidentifikasi apakah mahasiswa yang bersangkutan masih memiliki tanggungan alat atau belum melunasi biaya penelitian. Jika mahasiswa masih memiliki tanggungan alat atau biaya penelitian, maka wajib mengganti atau melunasi.

3. Laboran memberikan formulir bebas laboratorium.

4. Mahasiswa mengisi formulir bebas laboratorium.

Formulir bebas laboratorium dibuat rangkap 2, satu untuk arsip laboratorium dan satu untuk mahasiswa yang bersangkutan

5. Mahasiswa menyerahkan formulir bebas laboratorium kepada laboran.

6. Laboran menerima form peminjaman alat dan penggunaan bahan yang sudah diisi oleh peneliti.

Laboran menerima formulir bebas laboratorium dari mahasiswa. Jika mahasiswa sudah tidak memiliki tanggungan alat atau biaya penelitian, maka laboran memberi paraf pada surat bebas laboratoriumnya. Jika mahasiswa masih memiliki tanggungan alat atau biaya penelitian, maka laboran tidak memberikan paraf sampai mahasiswa yang bersangkutan melunasi tanggungannya.

7. Mahasiswa membawa surat bebas laboratorium yang telah diparaf laboran untuk dimintakan tanda tangan Ketua Program Studi.

8. Ketua Program Studi memeriksa surat bebas laboratorium yang dibawa mahasiswa. Jika sudah ada paraf laboran maka ditandatangani, jika belum dikembalikan kepada mahasiswa yang bersangkutan untuk dimintakan paraf laboran.

9. Mahasiswa menerima surat bebas laboratorium yang telah ditandatangani Ketua Program Studi.

10. Mahasiswa meminta stempel kepada petugas di Sekretariat Fakultas.

11. Laboran menerima surat bebas laboratorium dari mahasiswa untuk diarsip.

Cek Tanggungan Alat/Biaya Penelitian

Buku Kerusakan Alat & Buku Penelitian

Form Bebas Laboratorium

Form Bebas Laboratorium Dibuat Rangkap 2

Penyerahan Form Bebas Laboratorium

Validasi Form Peminjaman Alat dan Penggunaan Bahan

Surat Bebas Laboratorium Diparaf Laboran

Pemeriksaan Surat Bebas Laboratorium

Penyerahan Surat Bebas Laboratorium

Stampel Surat Bebas Laboratorium

Surat Bebas Laboratorium

(16)

Standar Operasional Prosedure (SOP)

Laboratorium Program Studi Teknik Sipil ________________________________________________________ 16

4. Peminjaman Alat dan Bahan untuk Pihak Luar

1. Pihak luar mengajukan permohonan peminjaman alat dan penggunaan bahan kepada Ketua Program Studi.

2. Ketua Program Studi menerima permohonan peminjaman alat dan penggunaan bahan dari pihak luar.

3. Ketua Program Studi mengkoordinasikan permohonan peminjaman alat dan kebutuhan bahan kepada laboran.

4. Laboran memeriksa kondisi alat dan bahan sesuai permohonan peminjaman alat dan bahan yang diajukan pihak luar. Jika ada alat yang tidak sesuai maka laboran akan menginformasikan kepada pihak luar. Jika alat sesuai dengan yang dibutuhkan/tidak sedang digunakan maka boleh dipinjamkan.

5. Laboran menyiapkan alat dan bahan sesuai dengan permohonan peminjaman alat dan kebutuhan bahan.

6. Laboran menentukan jangka waktu peminjaman alat.

7. Laboran menyerahkan alat dan bahan yang dibutuhkan kepada pihak luar.

8. Pihak luar memeriksa alat dan bahan yang diterima.

Jika tidak sesuai maka pihak luar akan melaporkah kepada laboran. Jika sudah sesuai, maka alat dan bahan dapat dibawa.

9. Pihak luar mengembalikan alat sesuai jangka waktu yang ditentukan.

10. Laboran memeriksa kembali alat yang dipinjam. Jika kondisinya baik, maka diterima.

Jika kondisinya rusak (pecah, dll) atau hilang, maka pihak luar harus mengganti alat tersebut dengan spesifikasi yang sama.

Permohonan Peminjaman Alat & Penggunaan Bahan

Menyerahkan Permohonan Peminjaman ke Ketua Prodi

Koordinasi Permohonan Peminjaman Alat & Bahan

Pemeriksaan Kondisi Alat & Bahan sesuai Permohonan Peminjaman

Menyiapkan Alat &

Kebutuhan Bahan

Jangka Waktu Peminjaman Alat

Menyerahkan Alat & Bahan Kepada Pihak Luar

Pihak Luar Memeriksa Alat & Bahan

Pihak Luar Mengembalikan Alat Sesuai Jangka Waktu

Cek Alat-Alat Laboratorium Yang Dipinjam

(17)

Standar Operasional Prosedure (SOP)

Laboratorium Program Studi Teknik Sipil ________________________________________________________ 17 11. Pihak luar membayar biaya sewa alat dan biaya

pembelian bahan.

12. Laboran menyimpan alat.

Menyimpan Alat-Alat Laboratorium

Biaya Sewa Alat & Pembelian Bahan

(18)

Standar Operasional Prosedure (SOP)

Laboratorium Program Studi Teknik Sipil ________________________________________________________ 18

Standar Operasional Prosedur

Kesehatan Keselamatan Kerja (K3) di Laboratorium A. Petunjuk Umum Pelaksanaan Keselamatan Kerja di Laboratorium

1. Pengguna laboratorium wajib memakai jas laboratorium dan alas kaki atau sepatu yang tertutup.

2. Pengguna laboratorium dilarang keras merokok, makan dan minum di dalam ruang laboratorium.

3. Semua pekerjaan dan penggunaan bahan-bahan kimia berbahaya dengan uap beracun atau merangsang pernafasan, harus dilakukan di dalam almari asam.

4. Hati-hati dengan semua pekerjaan pemanasan.

Hindarkan percikan cairan atau terhirupnya uap selama bekerja.

5. Jauhkan semua senyawa organik yang mudah menguap, seperti: alkohol, eter, kloroform, aseton, dan spirtus dari api secara terbuka karena bahan mudah terbakar. Sebaiknya pemanasan dilakukan dengan menggunakan waterbath.

6. Bila pemanasan menggunakan api terbuka, nyalakan pembakar spirtus (bunsen) dengan korek api biasa, jangan menyalakannya dengan pembakar spirtus lain yang sudah menyala, untuk menghindari terjadinya letupan api.

7. Matikan api pada pembakar spirtus dengan menutup sumbunya, jangan mematikan api dengan meniup untuk mencegah terjadinya kebakaran atau letupan api.

8. Jangan mencoba mencicipi bahan kimia atau mencium langsung asap atau uap dari mulut tabung reaksi. Namun, kipaslah terlebih dahulu uap ke arah muka.

9. Jangan sekali-sekali menghisap pipet melalui mulut untuk mengambil larutan asam atau basa kuat seperti : HNO3, HC1, H2SO4, Asam asetat glasial, NaOH, NH4OH, dan Iain-lain. Gunakan pipet dengan bola penghisap untuk Memakai Jas Laboratorium

& Alas Kaki/Sepatu

Dilarang Merokok, Makan &

Minuman di Laboratorium

Penggunaan Bahan Kimia Berbahaya

dalam Almari Asam

Hati-hati Percikan Cairan/Terhirup

Jauhkan Senyawa Organik yang Mudah Menguap, Pemanasan Menggunakan

Waterbath

Pemanasan Gunakan Api Terbuka, Nyalakan Pembakaran Spirtus dengan

Korek Api Biasa, Menghindari Letupan Api

Matikan Api

Pembakaran Spirtus dengan Menutup Sumbunya

Dilarang Menghirup Asap/Uap Tabung Reaksi

Dilarang Menghisap Pipet Melalui Mulut, Gunakan

Pipet dengan Bola Hisap

(19)

Standar Operasional Prosedure (SOP)

Laboratorium Program Studi Teknik Sipil ________________________________________________________ 19

memindahkan bahan-bahan tersebut atau bahan beracun lainnya ke dalam alat yang akan digunakan.

10. Segera tutup kembali bahan kimia yang disediakan dalam botol tertutup untuk mencegah terjadinya inhalasi bahan-bahan.

11. Jangan sampai menumpahkan bahan-bahan kimia, terutama asam atau basa pekat, di meja kerja atau lantai. Bila hal ini terjadi, segera laporkan pada laboran atau petugas laboratorium.

12. Bila terjadi kontak dengan bahan-bahan kimia berbahaya, korosif, atau beracun, segera bilas dengan air sebanyak-banyaknya. Selanjutnya segera laporkan kepada laboran atau petugas laboratorium.

13. Jangan menggosok-gosok mata atau anggota badan lain dengan tangan yang mungkin sudah terkontaminasi bahan kimia.

14. Berhati-hatilah bila bekerja dengan bahan uji yang berasal dari bahan biologis, seperti saliva, karena mungkin dapat terinfeksi kuman atau virus berbahaya seperti hepatitis.

 Sebaiknya gunakan sarung tangan sekali pakai, terutama bila ada luka.

 Cuci segera tangan atau anggota badan lain yang kontak atau terpercik bahan tersebut.

 Cuci alat-alat praktikum dengan sabun dan sterilisasi dengan merendamnya dalam larutan Natrium hipoklorit 0,5% selama 30 menit.

 Bersihkan meja laboratorium dengan air sabun dan dengan larutan Natriumhipoklorit 0,5%.

15. Tampung cairan atau larutan yang telah selesai digunakan (limbah cair) di dalam jerigen penampungan limbah sesuai dengan karakteristik limbah cairnya.

16. Tinggalkan meja dan alat kerja dalam keadaan bersih dan rapi seperti semula.

Tutup Kembali Bahan Kimia Untuk Mencegah Inhalasi

Bahan-Bahan

Dilarang Menumpahkan Bahan Kimia, Segera Lapor

Laboran Apabila Tumpah

Apabila Terkena Bahan- Bahan Kimia Berbahaya Segera Bilas Dengan Air, Kemudian Lapor ke Laboran

Dilarang Menggosok Mata/Anggota Badan, Apabila Terkontaminasi

Bahan Kimia

Hati-Hati Bila Menggunakan Bahan Uji Yang Berasal Dari

Bahan Biologis, Karena Mungkin Dapat Terinfeksi

Kuman Atau Virus Berbahaya Seperti Hepatitis

Meja dan Alat Kerja Dibersihkan & Dirapihkan Limbah Cair Dimasukkan Ke Dalam Jerigen Penampungan Sesuai Karakteristik Limbah

(20)

Standar Operasional Prosedure (SOP)

Laboratorium Program Studi Teknik Sipil ________________________________________________________ 20

B. Bahaya-Bahaya Yang Mungkin Terjadi di Laboratorium

1. Bahaya Api.

Resiko terjadi kebakaran (sumber : bahan kimia, kompor) bahan desinfektan yang mungkin mudah menyala (flammable) dan beracun. Kebakaran terjadi bila terdapat 3 unsur bersama-sama yaitu:

oksigen, bahan yang mudah terbakar, dan panas.

Akibat :

 Timbulnya kebakaran dengan akibat luka bakar dari ringan sampai berat, bahkan kematian.

 Timbul keracunan akibat kurang hati-hati.

Pencegahan :

 Konstruksi bangunan yang tahan api.

 Sistem penyimpanan yang baik terhadap bahan- bahan yang mudah terbakar.

 Pengawasan terhadap kemungkinan timbulnya kebakaran.

 Sistem tanda kebakaran

 Manual yang memungkinkan seseorang menyatakan tanda bahaya dengan segera.

 Otomatis yang menemukan kebakaran dan memberikan tanda secara otomatis.

 Tersedia jalan untuk menyelamatkan diri.

 Perlengkapan dan penanggulangan kebakaran.

 Penyimpanan dan penanganan zat kimia yang benar dan aman.

2. Bahaya Listrik.

 Perhatikan dan pelajari tempat-tempat sumber listrik (stop-kontak dan circuit breaker) dan perhatikan cara menyala dan mematikannya.

Jika melihat ada kerusakan yang berpotensi menimbulkan bahaya, laporkan pada laboran atau petugas laboratorium.

 Hindari daerah atau benda yang berpotensi menimbulkan bahaya listrik (sengatan listrik/strum) secara tidak disengaja, misalnya kabel jala-jala yang terkelupas, dil.

 Tidak melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan bahaya listrik pada diri sendiri atau orang lain.

 Keringkan bagian tubuh yang basah misalnya keringat atau sisa air wudhu.

 Selalu waspada terhadap bahaya listrik pada setiap aktivitas di laboratorium.

 Kecelakaan akibat bahaya listrik yang sering terjadi adalah tersengat aruslistrik.

Bahaya Api

Bahaya Listrik

(21)

Standar Operasional Prosedure (SOP)

Laboratorium Program Studi Teknik Sipil ________________________________________________________ 21 Berikut ini adalah hal-hal yang harus diikuti pengguna laboratorium jika hal itu terjadi :

 Jangan panik.

 Matikan semua peralatan elektronik dan sumber listrik.

 Bantu pengguna laboratorium yang tersengat arus listrik untuk melepaskan diri dari sumber listrik.

 Beritahukan dan minta bantuan laboran atau orang di sekitar anda tentang terjadinya kecelakaan akibat bahaya listrik.

3. Bahaya Zat Kimia.

Semua bahan kimia dapat memberi dampak negatif terhadap kesehatan. Gangguan kesehatan yang paling sering adalah dermatosis kontak akibat kerja yang pada umumnya disebabkan oleh iritasi (amoniak, dioksan) dan hanya sedikit saja oleh karena alergi (keton).

Bahan toksik (trikloroetana, tetraklorometana) jika tertelan, terhirup atau terserap melalui kulit dapat menyebabkan penyakit akut atau kronik^ bahkan kematian.

Bahan korosif (asam dan basa) akan mengakibatkan kerusakan jaringan yang irreversible pada daerah yang terpapar.

Pencegahan :

 Material Safety Data Sheet" (MSDS) dari seluruh bahan kimia yang ada untuk diketahui oleh seluruh petugas laboratorium.

 Menggunakan karet isap (rubber bulb) atau alat vakum untuk mencegah tertelannya bahan kimia dan terhirupnya aerosol.

 Menggunakan alat pelindung diri (pelindung mata, sarung tangan, celemek, jas laboratorium) dengan benar.

 Hindari penggunaan lensa kontak, karena dapat melekat antara mata dan lensa.

Menggunakan alat pelindung pernafasan (masker) dengan benar.

Bahaya Zat Kimia Bahaya Listrik

(22)

Standar Operasional Prosedure (SOP)

Laboratorium Program Studi Teknik Sipil ________________________________________________________ 22

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

LABORATORIUM PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON

TAHUN 2018

Referensi

Dokumen terkait

6 Tahun 2003 Tentang Larangan Gelandangan dan Pengemis di Kota Medan dilakukan oleh Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan dan untuk mengetahui kendala- kendala yang dihadapi

Saat ini keadaan di Rumah Sakit Umum Daerah Bima khususnya pelayanan rawat inap secara keseluruhan masih bersifat manual dari hasil observasi dan wawancara dengan

FIF tidak sesuai dengan standar akuntansi maka hal ini dapat mengakibatkan informasi yang disajikan dalam laporan posisi keuangan tidak tepat dan dapat menyebabkan kesalahan

Pada hari ini, Jumat tanggal enam belas bulan Juli Tahun Dua Ribu Sepuluh, dimulai pukul 12.01 WIB dengan mengambil tempat Ruang Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE)

Temuan hasil penelitian adalah materi yang diberikan kepada siswa di DotoDo berupa modul Rubank Elementary Methode Saxophone, dan langkah belajar saxophone

Bab 3 Prinsip-prinsip dasar hidrolik membahas perbandingan sistem hidrolik dengan sistem energi yang lain, prinsip sistem hidrolik, skema dan sistem hidrolik, keuntungan

Hasil penelitian dari analisis matrik BCG diketahui tingkat pertumbuhan pasar CV Turangga Mas Motor sebesar 21% dan pangsa pasarnya sebesar 1.60, sehingga berada dalam kuadran

Marizka (2009).Analisis Kinerja Pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Pemerintah Kota Medan.Teknik analisis yang digunakan yaitu melakukan pendekatan