• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH CURRENT RATIO (CR) TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) PADA PT. SULOTCO JAYA ABADI KECAMATAN BITTUANG KABUPATEN TANA TORAJA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH CURRENT RATIO (CR) TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) PADA PT. SULOTCO JAYA ABADI KECAMATAN BITTUANG KABUPATEN TANA TORAJA"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

13 PENGARUH CURRENT RATIO (CR)

TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) PADA PT. SULOTCO JAYA ABADI KECAMATAN BITTUANG KABUPATEN TANA TORAJA

Chrismesi Pagiu

Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Indonesia Toraja Email : chrismesipagiu@yahoo.co.id

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Current Ratio terhadap Return On Asset pada PT. Sulotco Jaya Abadi. Persoalan penelitian adalah apakah Current Ratio berpengaruh terhadap Return On Asset pada PT. Sulotco Jaya Abadi di Kecamatan Bittuang Kabupaten Tana Toraja periode 2015-2019. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear sederhana, koefisien korelasi, determinasi dan uji t. Analisis data dilakukan dengan menggunakan bantuan software statistik SPSS 23.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : 1) hasil pengujian regresi sederhana yaitu ROA = −5,212 + 0.004 CR; 2) secara parsial Current Ratio sebesar 1.135 < 3.182 artinya tidak berpengaruh terhadap Return On Asset (ROA); 3) Hasil pengujian koefisien korelasi (uji r) diperoleh sebesar 0,54 (54 %) dengan melihat kriteria koefisien korelasi menunjukkan bahwa hubungan sedang; 4) hasil uji r² (koefisien determinasi) diperoleh sebesar 30 %, sisanya 70 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

Kata Kunci : Current Ratio (CR), Return On Asset (ROA).

EFFECT OF CURRENT RATIO (CR)

TO RETURN ON ASSET (ROA) IN PT. SULOTCO JAYA ABADI BITTUANG DISTRICT, TANA TORAJA REGENCY

Chrismesi Pagiu

Faculty of Economics Christian University of Indonesia Toraja Email : chrismesipagiu@yahoo.co.id

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of Current Ratio on Return On Asset at PT.

Sulotco Jaya Abadi. The research problem is whether the Current Ratio affects the Return On Asset at PT. Sulotco Jaya Abadi in Bittuang District, Tana Toraja Regency for the period 2015-2019. The analysis technique used in this research is simple linear regression, correlation coefficient, determination and t test. Data analysis was performed using statistical software SPSS 23. This research was conducted using quantitative descriptive analysis method. The results of this study indicate that: 1) the results of simple regression testing are ROA = -5,212 + 0.004 CR; 2) Partially Current Ratio of 1.135 < 3.182 means that it has no effect on Return On Assets (ROA); 3) The results of the correlation coefficient test (r test) were 0.54 (54 %) by looking at the correlation coefficient criteria indicating that the relationship was moderate; 4) the result of the r² test (coefficient of determination) is 30 %, the remaining 70 % is influenced by other variables not included in this study.

Key Words : Current Ratio (CR), Return On Asset (ROA)

(2)

14 PENDAHULUAN

Kegiatan usaha (bisnis) yang dijalankan oleh suatu perusahaan tentu memiliki tujuan, dan setiap perusahaan pasti menginginkan tujuannya tercapai secara efektif dan efisien sesuai yang diharapkan. Dimana tujuan perusahaan pada umumnya adalah memperoleh keuntungan atau laba atas usaha yang dijalankannya. Kinerja suatu perusahaan merupakan hasil yang dicapai dari berbagai proses dengan mengorbankan sumber daya yang dimiliki.

Untuk dapat mengetahui kinerja suatu perusahaan, maka perlu melakukan analisa dan penilaian posisi keuangan dalam laporan keuangan. Faktor penting yang perlu diperhatikan oleh pimpinan perusahaan yaitu likuiditas, rentabilitas, solvabilitas dan profitabilitas perusahaan. Akan tetapi dalam penelitian ini lebih difokuskan pada Current Ratio yang merupakan bagian dari rasio likuiditas dan Return On Asset yang merupakan bagian dari rasio profitabilitas. Faktor-faktor tersebut dapat digunakan sebagai tolok ukur bagaimana perusahaan tersebut dapat berjalan dan berkembang.

Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aset lancar yang tersedia di perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus mengelola aset lancarnya dengan baik agar dapat melunasi kewajiban jangka pendek pada saat jatuh tempo. Rasio likuiditas dapat diukur dengan Current Ratio, Quick Ratio, dan Cash Ratio.

Keberhasilan suatu perusahaan dalam memperoleh tingkat pengembalian atas laba, maka perlu dilakukan analisis keuangan dengan rasio profitabilitas. Profitabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Oleh karena itu, rasio profitabilitas yang tinggi menunjukkan efisiensi perusahaan dalam menjalankan operasinya. Rasio profitabilitas dapat diukur dengan Profit Margin, Return On Asset, dan Return On Equity.

Current Ratio menunjukkan sejauh mana aktiva lancar memenuhi kewajiban lancarnya, sedangkan Return On Assets merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas penggunaan aset perusahaan dalam menciptakan laba bersih. Current Ratio mempunyai hubungan yang cukup erat dengan besarnya persentase laba bersih atas total aset dari perusahaan (Return On Assets) karena Current Ratio digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya. Rendahnya nilai Current Ratio, mengindikasikan ketidakmampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya, sehingga hal ini dapat mempengaruhi tingkat profitabilitas perusahaan. Oleh karena itu modal kerja perusahaan harus tersedia dalam jumlah yang cukup untuk membiayai berbagai kegiatan perusahaan, agar perusahaan tidak mengalami kekurangan modal dan tidak terdapat sumber daya yang menganggur sehingga kemampuan perusahaan menghasilkan laba atas aktiva menjadi maksimum.

PT. Sulotco Jaya Abadi merupakan salah satu dari tujuh anak perusahaan PT.

Kapal Api Global (KAG) yang bergerak dibidang penjualan kopi Luwak dan sudah diakui sebagai salah satu kopi spesial di Indonesia yang setiap tahunnya diundang untuk mengetahui pameran kopi internasional di berbagai negara. Aktivitas PT. Sulotco Jaya Abadi mulai dari penanaman kopi, pemeliharaan, panen, proses biji kopi mentah menjadi biji kopi siap sangrai hingga tahap pemesanan. PT. Sulotco Jaya Abadi harus tetap mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka panjang dengan tetap memenuhi kewajiban-kewajibannya dengan memanfaatkan aktiva lancar yang tersedia dan mengelola dengan baik agar dapat melunasi kewajiban jangka pendeknya, sehingga dapat mempengaruhi tingkat profitabilitas sesuai dengan yang diharapkan.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul : Pengaruh Current Ratio (CR) terhadap Return On Asset (ROA) pada PT. Sulotco Jaya Abadi Kecamatan Bittuang Kabupaten Tana Toraja.

(3)

15 TINJAUAN PUSTAKA

Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Martani, dkk. (2012 : 8), mengemukakan bahwa laporan keuangan adalah informasi keuangan yang dihasilkan oleh proses akuntansi. Ardiyos (2010 : 418), mengemukakan bahwa laporan keuangan (financial statement) adalah laporan berisi informasi tentang kondisi keuangan dari hasil operasi perusahaan pada periode tertentu.

Kasmir (2010 : 66), mengemukakan bahwa laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu. Hery (2012 : 3), mengemukakan bahwa laporan keuangan merupakan produk akhir dari serangkaian proses pencatatan dan pengikhtisaran data transaksi bisnis. Fahmi (2017 : 22), mengemukakan bahwa laporan keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan kondisi suatu perusahaan, dimana selanjutnya itu akan menjadi suatu informasi yang menggambarkan tentang kinerja suatu perusahaan. Murhadi (2013 : 1), mengemukakan bahwa laporan keuangan merupakan bahasa bisnis.

Berdasarkan laporan keuangan di atas, dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan adalah informasi yang menunjukkan posisi keuangan pada suatu perusahaan.

Tujuan Laporan Keuangan

Fahmi (2017 : 26), mengemukakan bahwa tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi kepada pihak yang membutuhkan tentang kondisi suatu perusahaan dari sudut angka-angka dalam satuan moneter. Murhadi (2013 : 1), mengemukakan bahwa tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja dan perubahan dalam posisi keuangan sebagai suatu entitas yang bermanfaat dalam perbuatan putusan ekonomi. Hery (2012 : 4), mengemukakan bahwa tujuan khusus laporan keuangan adalah menyajikan secara wajar dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengenai posisi keuangan, hasil usaha, dan perubahan lain dalam posisi keuangan.

Jenis-Jenis Laporan Keuangan

Ada beberapa jenis laporan keuangan yang biasa digunakan oleh perusahaan.

Masing-masing dari jenis laporan keuangan memiliki arti tersendiri dalam melihat kondisi keuangan perusahaan baik secara bagian maupun secara keseluruhan.

1. Laporan Laba Rugi (Income Statement)

Kasmir (2010 : 81), mengemukakan bahwa laporan laba rugi merupakan laporan yang menunjukkan jumlah pendapatan atau penghasilan yang diperoleh dan biaya-biaya yang dikeluarkan dan laba rugi dalam suatu periode tertentu. Hery (2012 : 4), mengemukakan bahwa laporan laba rugi merupakan laporan yang sistematis tentang pendapatan dan beban perusahaan untuk satu periode waktu tertentu. Fahmi (2017 : 97), mengemukakan bahwa laporan laba rugi merupakan salah satu dari banyak bagian suatu paket laporan keuangan dan seperti bagian lainnya, laporan laba rugi merupakan bagian dari produk berbagai pilihan, dilaporkan, seperti halnya kebijakan bisnis, kondisi ekonomi dan banyak variabel yang memenuhi hasil yang dilaporkan. Murhadi (2013 : 33), mengemukakan bahwa laporan laba rugi adalah laporan yang menggambarkan kinerja hasil operasional perusahaan selama periode tertentu.

2. Laporan Perubahan Modal

Murhadi (2013 : 40), mengemukakan bahwa laporan perubahan modal merupakan penggabungan antara laporan laba rugi dan laporan posisi keuangan, di mana saldo laba awal dan akhir periode pada laporan saldo laba harus sama dengan yang ada di laporan posisi keuangan. Hery (2012 : 6), mengemukakan bahwa laporan

(4)

16 perubahan modal adalah sebuah laporan yang menyajikan ikhtisar perubahan dalam pos-pos equitas suatu perusahaan untuk satu periode waktu tertentu.

3. Neraca (Balance Sheet)

Hery (2012 : 7), mengemukakan bahwa neraca adalah sebuah laporan yang sistematis tentang posisi aktiva, kewajiban dan equitas perusahaan pertanggal tertentu.

Kasmir (2010 : 69), mengemukakan bahwa neraca merupakan salah satu laporan keuangan yang terpenting bagi perusahaan. Fahmi (2017 : 29), mengemukakan bahwa neraca merupakan informasi yang menggambarkan tentang kondisi dan situasi Current Asset, Non Current Asset, Liabilities dan Shareholders Equity serta berbagai item lainnya yang termasuk disana.Untuk selanjutnya informasi tersebut dijadikan sebagai alat dalam mendukung proses pangambilan keputusan (decision making).

4. Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement)

Murhadi (2013 : 43), mengemukakan bahwa laporan arus kas adalah laporan yang menggambarkan kas masuk dan keluar. Hery (2012 : 9), mengemukakan bahwa laporan arus kas adalah sebuah laporan yang menggambarkan arus kas masuk dan arus kas keluar secara terperinci dari masing-masing aktivitas, yaitu mulai dari aktivitas operasi, aktivitas investasi, sampai pada aktivitas pendanaan atau pembiayaan untuk satu periode waktu tertentu.

Analisis Laporan Keuangan

Kasmir (2010 : 66), mengemukakan bahwa analisis laporan keuangan merupakan salah satu cara untuk mengetahui kinerja perusahaan dalam suatu periode.

Menurut Jumingan (2011 : 42), analisis laporan keuangan meliputi penelaahan tentang hubungan atau trend untuk mengetahui apakah keadaan keuangan dan kemajuan keuangan perusahaan memuaskan atau tidak. Menurut Fetria (2013 : 69), analisis laporan keuangan merupakan analisis mengenai kondisi keuangan suatu perusahaan yang tertuang dalam neraca dan laporan laba rugi.

Berdasarkan pengertian analisis laporan keuangan yang telah dikemukakan oleh para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa analisis laporan keuangan adalah suatu proses yang dilakukan untuk melihat laporan keuangan dan memprediksi kondisi keuangan dalam suatu perusahaan.

Rasio Keuangan

Rasio dalam analisis laporan keuangan merupakan angka yang menunjukkan hubungan antara hasil yang diperoleh dengan jumlah yang satu dengan jumlah yang lainnya. Menurut Hery (2015 : 138), rasio keuangan merupakan suatu perhitungan rasio dengan menggunakan laporan keuangan yang berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Menurut Fahmi (2017 : 107), rasio keuangan atau financial ratio ini sangat penting gunanya untuk melakukan analisa terhadap kondisi keuangan perusahaan.

Berdasarkan pengertian rasio keuangan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa rasio keuangan merupakan suatu alat dalam menganalisa dan mengukur kinerja perusahaan dengan menggunakan data keuangan perusahaan tersebut.

Jenis-Jenis Rasio Keuangan

Menurut Kasmir (2010 : 110), terdapat beberapa macam jenis rasio keuangan yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja suatu perusahaan. Masing-masing jenis rasio yang digunakan akan memberikan arti tertentu tentang posisi yang diinginkan.

Berikut ini jenis-jenis rasio keuangan, yaitu :

1. Rasio Likuiditas, merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek.

2. Rasio Solvabilitas (Leverage), merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang.

(5)

17 3. Rasio Aktivitas (Activity Ratio), merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya.

4. Rasio Profitabilitas, merupakan rasio yang menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan.

5. Rasio Pertumbuhan (Growth Ratio), merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan mempertahankan posisi ekonominya ditengah pertumbuhan perekonomian dan sektor usahanya.

6. Rasio Penilaian (Valuation Ratio), yaitu rasio yang memberikan ukuran kemampuan manajemen menciptakan nilai pasar usahanya di atas biaya investasi.

Dari jenis-jenis rasio di atas, dalam penelitian ini rasio yang digunakan yaitu Current Ratio yang merupakan jenis dari rasio likuiditas dan Return On Asset yang merupakan jenis dari rasio profitabilitas.

Pengertian Rasio Likuiditas

Seringkali kita mendengar dan melihat perusahaan tidak mampu untuk membayar sebagian dari kewajiban (utang) pada saat jatuh tempo atau pada waktu yang sudah ditentukan, atau dengan kata lain perusahaan tidak memiliki cukup dana untuk membayar kewajiban (utang) tepat waktu.

Menurut Murhadi (2013 : 57), rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi liabilitas jangka pendeknya. Menurut Fahmi (2017 : 121), rasio likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya secara tepat waktu. Menurut Hanafi (2017 : 37), rasio likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek. Menurut Hery (2012 : 23), rasio likuiditas merupakan rasio untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya.

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

Pengertian Current Ratio

Menurut Fahmi (2017 : 121), Current Ratio adalah ukuran yang umum digunakan perusahaan atas solvensi jangka pendek, kemampuan suatu perusahaan memenuhi kebutuhan utang ketika jatuh tempo. Menurut Hery (2015 : 152), Current Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek yang segera jatuh tempo dengan menggunakan total aset lancar yang tersedia. Dengan kata lain rasio lancar ini menggambarkan seberapa besar jumlah ketersedian aset lancar yang dimiliki perusahaan dibandingkan dengan total kewajiban lancar. Menurut Murhadi (2013 : 57), Current Ratio adalah rasio yang biasa digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi liabilitas jangka pendek (short run solvency) yang akan jatuh tempo dalam satu tahun.

Dari beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Current Ratio merupakan kemampuan perusahaan melunasi kewajiban atau utang jangka pendek yang akan jatuh tempo dengan menggunakan aset lancar yang tersedia.

Pengertian Rasio Profitabilitas

Menurut Fahmi (2017 : 68), rasio profitabilitas mengukur manajemen secara keseluruhan yang ditujukan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan maupun investasi. Semakin baik rasio profitabilitas, maka semakin baik menggambarkan kemampuan perolehan keuntungan perusahaan. Menurut Murhadi (2013 : 63), rasio profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. Rasio ini umumnya diambil dari laporan keuangan laba rugi. Menurut Hanafi (2017 : 42), rasio profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan (profitabilitas) pada

(6)

18 tingkat penjualan, aset dan modal saham tertentu. Menurut Hery (2012 : 23), rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktivitas normal bisnisnya.

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa rasio profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh keuntungan melalui aktivitasnya.

Pengertian Return On Asset

Menurut Fahmi (2017 : 137), Return On Investment (ROI) melihat sejauh mana investasi yang telah ditanamkan mampu memberikan pengembalian keuantungan sesuai dengan yang diharapkan. Menurut Murhadi (2013 : 64), Return On Asset mencerminkan seberapa besar return yang dihasilkan atas setiap rupiah uang yang ditanamkan dalam bentuk aset. Menurut Hanafi (2017), Return On Asset (ROA) mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat aset tertentu. ROA juga sering disebut sebagai ROI (Return On Investment).

Definisi Operasional

1. Rasio Lancar (Current Ratio) dalam penelitian ini yaitu tingkat kemampuan PT.

Sulotco Jaya Abadi dalam memenuhi kewajiban atau membayar utang jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancarnya.

2. Hasil Pengembalian atas Aset (Return On Asset) dalam penelitian ini yaitu jumlah perbandingan laba bersih yang dimiliki PT. Sulotco Jaya Abadi dengan total aset.

Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka hipotesis penelitian yang digunakan adalah :

1. H0 : Current Ratio (CR) tidak berpengaruh terhadap Return On Asset (ROA).

2. H1 : Current Ratio (CR) berpengaruh terhadap Return On Asset (ROA).

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif, maksudnya dalam menganalisis data menggunakan angka, rumus atau model matematis.

Satuan Analis

Satuan analisis dalam penelitian ini adalah PT. Sulotco Jaya Abadi yang terletak di Kecamatan Bittuang Kabupaten Tana Toraja.

Satuan Pengamatan

Satuan pengamatan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan pada PT.

Sulotco Jaya Abadi di Kecamatan Bittuang Kabupaten Tana Toraja tahun 2015-2019.

Teknik Pengumpulan Data

1. Penelitian lapangan yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung pada PT.

Sulotco Jaya Abadi sebagai objek penelitian.

2. Penelitian kepustakaan yaitu penelitian yang dilakukan dengan membaca buku literatur dan bahan bacaan lainya untuk mendapatkan teori, sehingga dapat menjadi alat bantu untuk menganalisa data.

Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara yaitu : 1. Observasi adalah metode penelitian yang dilakukan dengan cara pengamatan atau

tinjauan langsung pada objek yang diteliti.

2. Dokumentasi adalah cara pengumpulan data dengan dokumen-dokumen tertulis yang berhubungan dengan data yang dibutuhkan dalam penelitian.

Jenis Data

Adapun jenis data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang diperoleh dalam bentuk dokumen laporan keuangan yang diperoleh dari PT. Sulotco Jaya Abadi.

(7)

19 Teknik Analisis Data

Sebagai dasar dalam menganalisis masalah, maka teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Current Ratio, rasio ini menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk dapat membayar hutangnya yang segera jatuh tempo dengan jaminan aktiva lancar.

Adapun formula dari Current Ratio (Hery, 2015 : 153) adalah :

Current Ratio = Aset Lancar

Kewajiban Lancar x 100

Dalam praktek, standar likuiditas yang baik untuk ukuran perbandingan antara total aset lancar dengan total kewajiban lancar adalah 200 % atau 2 : 1 (Hery, 2015 : 150).

2. Return On Asset, mencerminkan seberapa besar return yang dihasilkan atas setiap rupiah uang yang ditanamkan dalam bentuk aset. Adapun rumus ROA menurut Murhadi (2013 : 64) adalah :

ROA =Net Income Total Assetx 100

Indikator pengukuran berdasarkan kriteria ROA menurut Kasmir (2017 : 201), yaitu perusahaan dikatakan baik jika mampu mencapai ROA di atas industri rata- rata yaitu 30 %.

3. Analisis regresi sederhana digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen. Adapun formula dari regresi sederhana menurut Sugiyono (2017 : 261) adalah :

𝐘 = 𝐚 + 𝐛𝐱 Dimana :

Y = Variabel Dependen (Return On Asset) X = Variabel Independen (Current Ratio) a = Bilangan Konstanta

b = Koefisien Arah Regresi Linear ANALISIS DAN BAHASAN ANALISIS Analisis Data

Untuk menghitung Current Ratio dan Return On Asset dapat dilakukan yaitu : 1. Current Ratio

Tabel 1.

Tabulasi Data Berdasarkan Laporan Keuangan PT. Sulotco Jaya Abadi Tahun 2015-2019 (dalam satuan rupiah)

Tahun Aktiva Lancar Kewajiban Lancar 2015 17.443.331.098 487.095.469 2016 18.737.732.982 5.910.422.212 2017 14.154.446.155 3.847.599.380 2018 146.824.638.783 159.548.079.081 2019 195.610.478.336 194.644.172.790 Sumber : PT. Sulotco Jaya Abadi

Untuk lebih memudahkan dalam menganalisis Current Ratio pada PT. Sulotco Jaya Abadi, berikut ini disajikan dalam bentuk tabel beserta tingkat perubahannya.

(8)

20 Tabel 2.

Perhitungan Current Ratio PT. Sulotco Jaya Abadi Tahun 2015-2019

Tahun Aktiva Lancar Hutang Lancar Current Ratio

AL (Rp) ▲ (Rp) ▲ (Rp) CR (%) ▲(%)

2015 17.443.331.098 _ 487.095.469 _ 3.581 _

2016 18.737.732.982 1.294.401.884 5.910.422.212 5.423.346.743 317 (3.264) 2017 14.154.446.155 (4.583.286.827) 3.847.599.380 (2.062.822.832) 367 50 2018 146.824.638.783 132.670.192.628 159.548.079.081 155.700.479.701 92 (275) 2019 195.610.478.336 48.785.839.553 194.644.172.790 35.096.093.709 100 8

Keterangan : ▲ = Perubahan Nilai ( ) = Menurun

Sumber : PT. Sulotco Jaya Abadi (data diolah)

Berdasarkan hasil perhitungan Current Ratio, dapat disimpulkan bahwa Current Ratio pada PT. Sulotco Jaya Abadi selalu mengalami perubahan setiap tahun yang dihitung. Pada tahun 2015 Current Ratio sebanyak 3.581 %, itu menunjukkan bahwa kemampuan PT. Sulotco Jaya Abadi dalam melunasi hutang jangka pendeknya dengan menggunakan jaminan aktiva lancarnya, sudah sangat baik. Terlihat pada aset lancar yang dimiliki perusahaan lebih besar dari kewajiban lancarnya sehingga menyebabkan Current Ratio lebih besar.

Pada tahun 2016 Current Ratio sebanyak 317 %, menunjukkan bahwa PT.

Sulotco Jaya Abadi dalam melunasi kewajiban jangka pendek dengan menggunakan aktiva lancar dalam keadaan baik. Current Ratio pada tahun ini mengalami penurunan yang sangat besar (3.264 %), akan tetapi aset lancar juga mengalami kenaikan dan juga kewajiban lancar.

Sementara pada tahun 2017 Current Ratio mengalami peningkatan yang cukup tinggi yaitu sebesar 50 % dari tahun 2016. Current Ratio yang meningkat ini disebabkan oleh aset lancar yang mengalami penurunan akan tetapi kewajiban lancar juga ikut mengalami penurunan. Aset lancar pada tahun 2017 mengalami penurunan disebabkan oleh kas dan bank mengalami penurunan sangat besar (Rp. 1.427.536.353), begitu juga persediaan mengalami penurunan sebesar (Rp. 8.499.810.858).

Untuk tahun 2018, Current Ratio mengalami penurunan yang sangat besar yaitu 275 % dari tahun sebelumnya. Keadaan ini disebabkan karena PT. Sulotco Jaya Abadi mengalami peningkatan pada aktiva lancer, begitu juga dengan kewajiban lancar mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Aktiva lancar pada tahun ini mengalami peningkatan sebesar (Rp. 132.670.192.628), sedangkan kewajiban lancar meningkat sebesar (Rp. 155.700.479.701). Aktiva lancar pada tahun ini mengalami peningkatan disebabkan oleh kas dan bank, piutang usaha, biaya dibayar dimuka mengalami peningkatan yang sangat besar dari tahun sebelumnya, begitu juga pada kewajiban lancar mengalami peningkatan karena utang bank jangka pendek, utang pajak, biaya yang masih harus dibayar mengalami peningkatan kemudian pendapatan yang ditangguhkan, utang lain-lain pihak berelasi mengalami peningkatan yang sangat besar sedangkan pada kewajiban lancar pada tahun sebelumnya tidak ada.

Pada tahun 2019, Current Ratio pada PT. Sulotco Jaya Abadi mengalami peningkatan sebesar 8 % dari tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan karena aktiva lancar pada tahun ini mengalami peningkatan begitu juga dengan kewajiban lancarnya, akan tetapi aktiva lancar tetap lebih besar dari kewajiban lancarnya, artinya PT. Sulotco Jaya Abadi mampu mengelola aktiva lancarnya dengan kewajiban lancarnya.

Hal yang perlu dilakukan agar Current Ratio dapat ditingkatkan yaitu menjaga agar nilai aktiva lancar tetap stabil dan juga kewajiban lancar perlu untuk selalu

(9)

21 diperhatikan agar nilainya tidak lebih besar dari aktiva lancer. Karena penggunaan utang yang besar tanpa diiringi kemampuan untuk mengelola atau membayarnya, maka akan berpengaruh atau dengan kata lain akan mengganggu laba bersih. Current Ratio perlu untuk ditingkatkan, tetapi tetap pada batas idealnya agar profitabilitas dapat meningkat, karena apabila Current Ratio terlalu tinggi akan mengakibatkan banyak dana-dana yang tertanam dalam aktiva lancar berkonstribusi paling sedikit terhadap perolehan laba.

2. Return On Asset

Tabel 3.

Tabulasi Data Berdasarkan Laporan Keuangan PT. Sulotco Jaya Abadi Tahun 2015-2019 (dalam satuan rupiah)

Tahun Laba Bersih Total Aset 2015 1.745.375.321 27.662.769.135 2016 1.309.119.637 30.695.215.515 2017 1.286.000.620 29.918.393.302 2018 (17.682.230.770) 172.458.642.341 2019 (34.084.214.050) 224.980.522.000 Sumber : PT. Sulotco Jaya Abadi

Untuk memudahkan dalam menganalisis Return On Asset pada PT. Sulotco Jaya Abadi, berikut ini disajikan dalam bentuk tabel beserta tingkat perubahannya.

Tabel 4.

Perhitungan Return On Asset PT. Sulotco Jaya Abadi Tahun 2015-2019

Tahun Laba Bersih Total Asset Return On Asset

LB (Rp) ▲ (Rp) ▲ (Rp) ROA (%) ▲(%)

2015 1.745.375.321 _ 27.662.769.135 _ 6,3 _

2016 1.309.119.637 (436.255.684) 30.695.215.515 3.032.446.380 4,2 (2,1) 2017 1.286.000.620 (23.119.017) 29.918.393.302 (776.822.213) 4,2 0 2018 (17.682.230.770) (16.396.230.150) 172.458.642.341 142.540.249.039 (10) (5,8) 2019 (34.084.214.050) (16.401.983.280) 224.980.522.000 52.521.879.659 (15) 5

Keterangan : ▲ = Perubahan Nilai ( ) = Menurun

Sumber : PT. Sulotco Jaya Abadi (data diolah)

Berdasarkan hasil perhitungan Return On Asset, maka dapat dikatakan bahwa Return On Asset pada PT. Sulotco Jaya Abadi selalu mengalami perubahan setiap tahun yang dihitung. Bahkan PT. Sulotco Jaya Abadi mengalami kerugian yang sangat besar selama 2 tahun yaitu tahun 2018 dan 2019. Artinya PT. Sulotco Jaya Abadi dalam menghasilkan laba melalui aset belum baik.

Pada tahun 2016, PT. Sulotco Jaya Abadi mengalami penurunan sebesar (2,1 %) dari tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan karena total aset yang mengalami peningkatan namun tidak disertai dengan peningatan laba bersih karena pada tahun 2015 ada biaya lain-lain yang tinggi dan mengalami kerugian pada selisih kurs.

Untuk tahun 2017, PT. Sulotco Jaya Abadi tidak mengalami peningkatan maupun penurunan. Hal ini disebabkan karena total aset yang mengalami penurunan begitu juga dengan laba bersih.

(10)

22 Uji Statistik

Tabel 5.

Rekapitulasi Current Ratio dan Return On Asset Tahun X (Current Ratio)

%

Y (Return On Asset)

%

2015 3.581 6,3

2016 317 4,2

2017 367 4,2

2018 92 (10)

2019 100 (15)

Sumber : PT. Sulotco Jaya Abadi (data diolah) Analisis Regresi Sederhana

Tabel 6.

Hasil Uji Regresi Sederhana Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -5.212 5.037 -1.035 .377

CR .004 .003 .548 1.135 .339

a. Dependent Variable : ROA

Berdasarkan data di atas, maka regresi sederhana dapat dituliskan yaitu : Y = −5,212 + 0,004x

Persamaan regresi di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Konstanta sebesar -5,212, artinya apabila variabel X (Current Ratio) nilainya 0, maka nilai Return On Asset adalah -5,212.

2. Koefisien regresi variabel X (Current Ratio) sebesar 0,004. Artinya apabila X mengalami kenaikan 1 %, maka nilai Return On Asset akan mengalami peningkatan sebesar 0,4 %. Demikian sebaliknya apabila X (Current Ratio) mengalami penurunan 1 %, maka Return On Asset akan mengalami penurunan sebesar 0,4 %.

Pembahasan Persoalan Penelitian

Berdasarkan hasil pengujian regresi linear sederhana, diketahui bahwa Current Ratio tidak berpengaruh terhadap Return On Asset. Hasil dari persamaan regresi yaitu ROA (Y) = −5,212 + 0.004x + E. Nilai sebesar 0.004 memiliki arti bahwa setiap kenaikan Current Ratio sebesar 1, akan diikuti kenaikan Return On Asset sebesar 0,004.

Dan sebaliknya setiap penurunan 1 Current Ratio, akan diikuti penurunan Return On Asset sebesar 0,004. Angka 0,004 menyataan bahwa pengaruh Current Ratio terhadap Return On Asset adalah positif.

Dari hasil uji determinasi diperoleh bahwa Return On Asset dapat dijelaskan oleh Current Ratio sebesar 30 %, sisanya 70 % dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam penelitian. Sementara hasil uji korelasi, hubungan antara Current Ratio terhadap Return On Asset adalah sedang.

Hasil uji parsial (uji-t) dapat diketahui bahwa Current Ratio memiliki t hitung sebesar 1.135 dengan t tabel sebesar 3.182 yang artinya t hitung < t tabel (1.135 <

3.182). Hasil pengujian tersebut menunjukan bahwa Current Ratio tidak berpengaruh terhadap Return On Asset pada PT. Sulotco Jaya Abadi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Current Ratio secara parsial tidak berpengaruh terhadap Return On Asset pada PT. Sulotco Jaya Abadi.

(11)

23 Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh Melianti Saragih (2015) dan Elyas Setiawan (2015) yang menunjukkan bahwa Current Ratio berpengaruh terhadap Return On Asset. Sedangkan hasil penelitian ini didukung oleh penelitian M. Thoyib dkk (2018) yang menunjukan bahwa Current Ratio tidak berpengaruh terhadap Return On Asset.

PENUTUP Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil persamaan regresi linier sederhana yaitu ROA (Y) = −5,212 + 0.004x + E.

Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara Current Ratio terhadap Return On Asset pada PT. Sulotco Jaya Abadi tahun 2015-2019.

2. Melalui perhitungan uji t bahwa t hitung < t tabel atau 1.135 < 3.182, maka H1 ditolak artinya Current Ratio tidak berpengaruh terhadap Return On Asset pada PT.

Sulotco Jaya Abadi tahun 2015-2019.

3. Melalui analisis koefisien korelasi diketahui bahwa terdapat hubungan yang sedang antara Current Ratio dengan Return On Asset pada PT. Sulotco Jaya abadi tahun 2015-2019 yaitu 0,54 atau 54 %.

4. Hasil koefisien determinasi adalah sebesar 0,30 atau 30 %, yang berarti bahwa Return On Asset dapat dijelaskan oleh Current Ratio sebesar 30 % pada PT.

Sulotco Jaya Abadi tahun 2015-2019, sisanya 70 % dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

Saran

1. PT. Sulotco Jaya Abadi perlu menjaga kestabilan aset dan kewajiban agar pengelolaan aset bisa selalu dalam keadaan baik.

2. Untuk penelitian selanjutnya, untuk mengembangkan penelitian ini dengan cara memperpanjang periode penelitian atau menambah variabel independen yang masih berbasis pada data laporan keuangan yang tetap didasari penelitian sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Ardiyos. 2010. Kamus Besar Akuntansi. Penerbit : Citra Harta Prima. Jakarta.

Fahmi, Irham. 2017. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan Keenam. Penerbit : Alfabeta.

Bandung.

……….. 2017. Analisis Kinerja Keuangan. Cetakan Keempat. Penerbit : Alfabeta.

Bandung.

Hanafi, Mamduh M. 2017. Manajemen Keuangan. Edisi Kedua. Penerbit : BPFE- Yogyakarta. Yogyakarta.

Hery. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan Kedua. Penerbit : PT. Bumi Aksara.

Jakarta.

H….. 2015. Analisis Kinerja Manajemen. Penerbit : Grasindo. Jakarta.

H…...2017. Analisis Kinerja Manajemen. Jakarta : PT. Grasindo.

Jumingan. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Penerbit : PT. Bumi Aksara. Jakarta.

Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Edisi Kedua. Penerbit : Kencana.

Jakarta.

……….. 2017. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : Rajagrafindo Persada.

Martini, dkk. 2012. Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK. Penerbit : Salemba Empat. Jakarta.

Munawir. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta : Liberty.

Murhadi, Werner R. 2013. Analisis Laporan Keuangan Poyeksi dan Valuasi Saham.

Penerbit : Salemba Empat. Jakarta.

(12)

24 Saragih, Melianti. 2015. Pengaruh Current Ratio terhadap Return On Asset pada Perusahaan Sektor Aneka Industri yang Listing di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013.

Setiawan Elyas. 2015. Pengaruh Current Ratio, Inventory Turnover, Debt To Equity Ratio, Total Asset Turnover, Sales, dan Firm Size terhadap ROA pada Perusahaan Food and Beverage yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2010-2013. Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Sugiyono. 2017. Statistika untuk Penelitian. Penerbit : CV Alfabeta. Bandung.

Yudiana, Eka Fitria. 2013. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Penerbit : Ombak.

Yogyakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Olemassa olevan kehystämisen vaikutuksia selvittäneiden tutkimusten tulosten perusteella Helsingin Sanomien ilmastonmuutoksen ja ilmastopolitiikan kehystämisen tavat

In this study, we evaluated smooth pursuit eye movement performance in 29 adolescents at clinical risk for schizophrenia recruited from the RAPP (Recognition and Prevention

authoritative (Santrock, 2010). Remaja yang memiliki kesempatan mengembangkan keterampilan sosial remaja menjadi lebih tinggi, akan mengarahkan remaja dengan penyesuaian

Menurut Jones dan Rama (2006, p61), Detailed Activity Diagram memberikan gambaran secara detail dari suatu aktifitas yang terjadi dengan suatu atau lebih event yang

Sementara itu, penelitian Magreta dan Poppy Nurmayanti (2009) yang memprediksi bahwa ada beberapa faktor akuntansi (ukuran perusahaan, profitabilitas, likuiditas,

• Perangkat Skimmer yang digunakan umumnya bentuknya lebih kecil dari pada tumpukan kartu remi dan biasanya ditempelkan pada bagian depan pada tempat celah (mulut) pembaca kartu

Model MLR untuk memprediksi Brix berdasarkan parameter RGB dan Lab sudah dapat dikatakan merupakan model yang baik karena mempunyai nilai korelasi yang tinggi, serta SEP dan

Berbeda dengan penelitian Susilowati dan Turyanto (2011) yang melakukan penelitan pada perusahaan manufaktur dengan menggunakan variabel EPS, NPM, ROA, ROE, dan DER untuk