ANGGARAN PERUSAHAAN DAGANG
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Penganggaran Dosen Pengampu : Drs. Sukardi Ikhsan, M.Si.
Disusun Oleh:
1. Niken Asyifaekasiwi 7211413156 2. Revinda Aryandika Utari 7211413157
3. Ayu Fitriyani 7211413158
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016
BAB I
PENDAHULAN 1.1. Latar Belakang
Perkembangan perusahaan yang meningkat pesat mengakibatkan semakin meluasnya unit usaha yang berada dalam jangkauan. Meluasnya unit usaha dalam perusahaan menuntut pihak manajemen atau pemilik untuk menentukan orang-orang tertentu yang mampu dan bersedia diberi tanggung jawab yang lebih dalam pengelolaan unit usaha tersebut.
Manajemen membutuhkan alat untuk mengkoordinasikan dan merencanakan sumber daya perusahaan. Alat yang dapat digunakan oleh manajemen dalam pengelolaan perusahaan adalah anggaran. Anggaran merupakan alat manajerial yang menjamin pencapaian sasaran organisasi dan memberikan pedoman dalam bentuk mata uang untuk operasional sehari-hari.
Proses penyusunan anggaran haruslah dianalisis guna mengetahui kuat atau tidaknya unsur perencanaan keuangan. Lemahnya perencanaan anggaran pada akhirnya akan mempengaruhi tingkat efisiensi dan efektifitas unit kerja perusahaan. Anggaran sebagai alat untuk melaksanakan strategi organisasi maka harus dipersiapkan sebaik-baiknya agar tidak terjadi bias atau penyimpangan.
Penyusunan anggaran tidak hanya dilaksanakan pada perusahaan manufaktur akan tetapi juga pada perusahaan dagang dan jasa. Perusahaan dagang sendiri memiliki beberapa jenis anggaran, diantaranya meliputi anggaran operasional (anggaran penjualan, anggaran pembelian, anggaran biaya operasional,dan anggaran laporan laba rugi), dan anggaran keuangan (anggaran kas dan anggaran neraca).
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1.2.1. Bagaimana anggaran penjualan dalam perusahaan dagang?
1.2.2. Bagaimana anggaran pembelian dalam perusahaan dagang?
1.2.3. Bagaimana anggaran operasional dalam perusahaan dagang?
1.2.4. Bagaimana anggaran laba rugi dalam perusahaan dagang?
1.2.5. Bagaimana anggaran kas dalam perusahaan dagang?
1.2.6. Bagaimana anggaran neraca dalam perusahaan dagang?
1.3. Tujuan
Tujuan dalam makalah ini adalah:
1.3.1. Mengetahui anggaran penjualan dalam perusahaan dagang 1.3.2. Mengetahui anggaran pembelian dalam perusahaan dagang 1.3.3. Mengetahui anggaran operasional dalam perusahaan dagang 1.3.4. Mengetahui anggaran laba rugi dalam perusahaan dagang 1.3.5. Mengetahui anggaran kas dalam perusahaan dagang 1.3.6. Mengetahui anggaran neraca dalam perusahaan dagang
BAB II PEMBAHASAN 2.1. Siklus dan Prosedur Perusahaan Dagang
2.1.1. Pengertian Perusahaan Dagang
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang membeli barang untuk dijual tanpa mengubah bentuk barang yang dibeli tersebut.Semua perusahaan baik jenis manufaktur, maupun perusahaan dengan mempunyai sistem penganggaran masing-masing dan tentunya berbeda-beda.
2.1.2. Prosedur Penyusunan Anggaran Perusahaan Dagang
Pada bab sebelumnya telah dibahas penganggaran untuk perusahaan manufaktur dimana di dalamnya terdapat anggaran biaya bahan baku, anggaran biaya tenaga kerja, dan anggaran BOP. Pada bab ini akan dibahas penganggaran perusahaan dagang yang meliputi transaksi pembelian, penjualan. Transaksi tersebut akan mempengaruhi kas dan persediaan barang dagangan.
Prosedur penyusunan anggaran pada perusahaan dagang adalah sebagai berikut:
1. Penentuan Pedoman Anggaran
Sebelum penyusunan anggaran, terlebih dahulu manajemen puncak (direktur atau komisaris) melakukan dua hal,yaitu:
a. Menetapkan rencana besar perusahaan seperti tujuan kebijakan asumsi sebagai dasar penyusunan anggaran.
b. Membentuk panitia penyusunan anggaran yang terdiri dari direktur sebagai ketua, manajer keuangan sebagai sekretaris, dan manajer lainnya sebagai angggota.
2. Persiapan Anggaran
Manajer operasional sebelum menyusun anggaran penjualan (sales budget) terlebih dahulu menyusun ramalan penjualan (sales forecast).
a. Setelah menyusun ramalan penjualan, manajer operasional bekerja sama dengan manajer umum dan manajer keuangan untuk menyusun :
• Anggaran penjualan
• Anggaran pembelian
• Anggaran beban pemasaran
b. Manajer umum bekerja sama dengan manajer keuangan menyusun:
• Anggaran beban administrasi dan umum
c. Setelah itu manajer keuangan bekerja sama dengan manajer lainnya menyusun:
• Anggaran laba rugi
• Anggaran neraca
• Anggarann kas
• Anggaran lainnya 3. Penentuan Anggaran
Pada tahap penentuan anggaran semua manajer beserta direksi mengadakan rapat kegiatan :
a. Perundingan untuk menyesuaikan rencana akhir setiap komponen anggaran
b. Koordinator dan penelaahan komponen anggaran c. Pengesahan dan pendistribusian anggaran.
4. Pelaksanaan Anggaran
Untuk kepentingan pengawasaan setiap manajer membuat laporan realisasi anggaran. Setelah dianalisis kemudian laporan realisis anggaran disampaikan pada direksi.
2.1.3. Anggaran Perusahaan Dagang
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang membeli barang untuk dijual tanpa mengubah bentuk barang yang dibeli tersebut.
Penyusunan anggaran perusahaan dagang lebih sederhana dibandingkan dengan penyusunan anggaran pada perusahaan manufaktur karena dalam perusahaan dagang tidak terdapat istilah bahan baku, tenaga kerja langsung, overhead pabrik, produk jadi, dan produk dalam proses. Produk jadi dan bahan baku terdapat dalam perusahaan manufaktur sedangkan barang dagangan terdapat dalam perusahaan dagang. Sehingga, manajemen harus mengadakan estimasi persediaan awal dan akhir barang dagangan agar dapat dibuat anggaran pembelian barang dagangan.
Perusahaan dagang yang besar pada umumnya memiliki tiga divisi besar yaitu divisi operasi, divisi pemasaran dan divisi administrasi. Divisi operasi bertugas mengadakan pembelian dan penjualan barang dagangan serta menentukan harga pokok barang dagang yang dijual. Divisi pemasaran mencari pelanggan atau mencari
order, sedangkan divisi administrasi menyajikan laporan kinerja perusahaan.
Secara umum anggaran perusahaan dagang terdiri dari anggaran operasional dan anggaran keuangan atau keduanya biasa disebut anggaran induk. Berikut ini digambarkan anggaran perusahaan dagang.
2.2. Anggaran Penjualan
2.2.1. Pengertian Anggaran Penjualan
Kegiatan penjualan memegang peranan penting dalam meningkatkan penjualan.Tidak ada satu pun perusahaan yang mampu bertahan apabila perusahaan tersebut tidak mampu menjual barang atau jasa yang dihasilkannya.Menjual (sell) berarti menyerahkan sesuatu kepada pembeli dengan harga tertentu dan pada saat tertentu.
Penjualan (selling) berarti proses menjual, yaitu dari kegiatan penetapan harga jual sampai produk didistribusikanke tangan konsumen (pembeli). Penjualan (sales) adalah hasil penjualan atau hasil proses menjual.
Anggaran penjualan berarti anggaran hasil penjualan atau anggaran hasil proses menjual. Anggaran penjualan adalah rencana tertulis yang dinyatakan dalam angka dari produk yang akan dijual perusahaan pada periode tertentu. Anggaran Penjualan merupakan titik awal dari menyusun anggaran karena merupakan anggaran dasar penyusunan anggaran lainnya. Oleh karena itu, anggaran jualan sering
disebut anggaran kunci.Sebelum menyusun anggaran jualan, biasanya dibuat ramalan penjualan (sales forecast). Selain itu, perlu juga dipertimbangkan faktor yang dapat berpengaruh terhadap penjualan misalnya musim lebaran atau yang lainnya.
Anggaran penjualan merupakan titik awal dari menyusun anggaran. Anggaran penjualan meliputi :
• Jenis produk yang akan dijual
• Volume produk yang akan dijual
• Harga produk persatuan
• Wilayah pemasaran
• Waktu pemasaran 2.2.2. Tujuan Anggaran Penjualan
Menurut Welsch Hilton dan Gordon (2000:174), tujuan anggaran penjualan yaitu:
a. Untuk mengurangi ketidakpastian tentang pendapatan dimasa datang
b. Untuk memasukkan kebijakan dan keputusan manajemen ke dalam proses perencanaan
c. Untuk memberikan informasi penting berisi pembentukan elemen lain dari rencana laba yang menyeluruh
d. Untuk memudahkan pengendalian manajemen atas kegiatan penjualan yang dilakukan.
2.2.3. Fungsi Anggaran Penjualan
Menurut M. Munandar (2000:50) secara umum, semua anggaran termasuk anggaran penjualan, mempunyai tiga fungsi pokok, yaitu :
a. Sebagai pedoman kerja
Sebagai pedoman kerja, anggaran berfungsi memberikan arah serta memberikan target-target yang harus dicapai oleh perusahaan dimasa yang akan datang. Sebelum anggaran disusun, suatu perusahaan seharusnya mengembangkan rencana strategis yang dinyatakan dalam berbagai program. Rencana strategis mengidentifikasi aktivitas-aktivitas yang bersifat strategis yang akan dilakukan untuk jangka waktu 5 sampai 10 tahun kedepan.
Rencana strategis ini dapat dikembangkan menjadi tujuan jangka panjang dan jangka pendek yang harus dicapai dalam waktu tertentu. Tujuan ini merupakan dasar penyusunan anggaran dan
seharusnya ada hubungan yang erat antara anggaran dan rencana strategis. Dalam membangun hubungan ini, manajemen seharusnya memastikan bahwa seluruh perhatian tidak hanya terfokus pada rencana jangka pendek saja.
b. Sebagai alat pengkoordinasian kerja
Anggaran berfungsi sebagai alat pengkoordinasian kerja agar semua bagian yang terdapat dalam perusahaan dapat saling menunjang, saling bekerja sama dengan baik, untuk menuju sasaran yang telah ditetapkan. Dengan demikian kelancaran jalannya perusahaan dapat lebih terjamin.
c. Sebagai alat pengawasan
Pelaksanaan pengendalian berkaitan erat dengan anggaran karena dalam anggaran terdapat sasaran yang ingin dicapai oleh setiap pelaksana anggaran. Dengan adanya pengendalian, manajemen perusahaan dapat melakukan analisis dan penelitian terhadap kemungkinan dari penyimpangan tersebut dilakukan tindakan koreksi dengan segera yang disesuaikan situasi dan kondisi intern maupun ekstern perusahaan. Dengan demikian efektivitas penjualan dapat tercapai dengan cara membandingkan dan menganalisis antara anggaran penjualan dengan aktualnya, sehingga nampak penyimpangan yang terjadi. Penyimpangan- penyimpangan tersebut digunakan sebagai dasar evaluasi dan prestasi yang dimanfaatkan sebagai umpan balik untuk perbaikan dimasa yang akan datang.
2.2.4. Manfaat Anggaran Penjualan
Menurut Marconi dan Siegel (1983) dalam Hehanusa (2003, p.406-407) manfaat anggaran adalah :
a. Anggaran merupakan hasil dari proses perencanaan, berarti anggaran mewakili kesepakatan negosiasi di antara partisipan yang dominan dalam suatu organisasi mengenai tujuan kegiatan di masa yang akan datang.
b. Anggaran merupakan gambaran tentang prioritas alokasi sumber daya yang dimiliki karena dapat bertindak sebagai blue print aktivitas perusahaan.
c. Anggaran merupakan alat komunikasi internal yang menghubungkan departemen (divisi) yang satu dengan departemen (divisi) lainnya dalam organisasi maupun dengan manajemen puncak.
d. Anggaran menyediakan informasi tentang hasil kegiatan yang sesungguhnya dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan.
e. Anggaran sebagai alat pengendalian yang mengarah manajemen untuk menentukan bagian organisasi yang kuat dan lemah, hal ini akan dapat mengarahkan manajemen untuk menentukan tindakan koreksi yang harus diambil.
f. Anggaran mempengaruhi dan memotivasi manajer dan karyawan untuk bekerja dengan konsisten, efektif dan efisien dalam kondisi kesesuaian tujuan antara tujuan perusahaan dengan tujuan karyawan.
2.2.5. Penyusunan Anggaran Penjualan
Dasar-dasar penyusunan anggaran : a. Menyusun tujuan perusahaan b. Menyusun strategi perusahaan
c. Menyusun forecast penjualan yaitu semua teknik untuk memproyeksikan tingkat permintaan konsumen potensial pada suatu tahun tertentu dengan asumsi tertentu.
Penyusunan anggaran penjualan disajikan dalam tabel berikut:
Kas masuk bulan Januari, Februari, Maret seperti tampak dalam tabel diatas dihitung dari kriteria pembayaran dari penjualan kredit yaitu 50% dari penjualan bulan yang bersangkutan, 40% dari