• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karakterisasi Morfologi Polen Tiga Jenis Mangga (Mangifera)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Karakterisasi Morfologi Polen Tiga Jenis Mangga (Mangifera)"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1 Karakterisasi Morfologi Polen Tiga Jenis Mangga (Mangifera)

Mega Silvia1), Prof. Dr. Fitmawati, M.Si2)

1) Mahasiswa Program Studi S1 Biologi

2) Dosen Bidang Biodiversitas Jurusan Biologi

Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Riau Kampus Bina Widya Pekanbaru, 28293, Indonesia

Mega.silvia0163@student.unri.ac.id

ABSTRACT

One of the largest mango diversity center in the world is Indonesia.

Taxonomically, three types of Mangifera namely M. Laurina, M. indica and M. sumatrana require better proof to obtain more certainty of taxonomic status. The source of taxonomic evidence that can clarify the taxonomic status of the three types Mangifera is characters of pollen morphology because it is unique and pollen of different plants has a different shape, size and wall-type of pollen. This research was conducted from November 2020 to March 2021. Sampling was conducted around Pekanbaru and Kampar areas, Riau Province. The pollen observation was conducted in the Botanical Laboratory of the Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Riau University. Results of the study obtained 5 polen characters. Similar properties of morphological characteristics of pollen are monad polen unit, polar view angular, equatorial view circular/oval, polarity polen isopolar, while the differences were found in size and shape of the pollen. The character of the size and the shape of the pollen can contribute as one of the distinguishing characters among the three types of Mangifera.

Keyword: characterization, Mangifera, light microscopy, pollen, taxonomy.

ABSTRAK

Salah satu pusat keanekaragaman mangga terbesar di dunia yaitu berada di Indonesia. Secara taksonomi tiga jenis Mangifera yaitu M. Laurina, M. indica dan M.sumatrana membutuhkan pembuktian yang lebih baik untuk mendapatkan kepastian status taksonominya.. Sumber bukti taksonomi yang dapat memperjelas status taksonomi dari ke tiga jenis Mangifera tersebut adalah karakter morfologi polen karena bersifat unik dan setiap polen pada tanaman yang berbeda memiliki bentuk, ukuran dan dinding polen yang berbeda. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2020 hingga Maret 2021.

Pengambilan sampel dilakukan di sekitar kawasan Kota Pekanbaru dan Kampar, Provinsi Riau. Pengamatan polen dilakukan di Laboratorium Botani Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau. Metode penelitian ini menggunakan metode asetolisis. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh 5 karakter polen.

Persamaan sifat ciri morfologi polen yaitu unit polen monad, polar view angular, equatorial view circular/oval, polaritas polen isopolar, sedangkan perbedaanya terletak pada ukuran

(2)

2 polen, bentuk polen. Karakter ukuran polen dan bentuk polen dapat berkontribusi sebagai salah satu karakter pembeda pada ke tiga jenis Mangifera.

Kata Kunci: karakterisasi, Mangifera, mikroskop cahaya, polen, taksonomi.

PENDAHULUAN

Mangifera merupakan keluarga Anacardiaceae terdiri dari 83 genus dan 860 spesies yang tersebar di daerah tropis dan subtropis serta termasuk kedalam buah yang dapat dikonsumsi (Chirstenhus dan Byng 2016). Salah satu pusat keanekaragaman mangga terbesar di dunia yaitu berada di Indonesia. Revisi terakhir yang telah dilaporkan, Indonesia memiliki 68 jenis mangga dan terdapat jenis mangifera yang berkerabat dekat (Kostermans dan Bompard 1993).

Secara taksonomi beberapa jenis dalam genus Mangifera membutuhkan pembuktian yang lebih baik untuk mendapatkan kepastian status taksonominya, misalnya spesies M.

sumatrana yang merupakan sinonim dari M. laurina, padahal merupakan spesies yang berbeda berdasarkan analisis menggunakan ITS (Fitmawati et al.

2016), kemudian pada jenis Mangifera yang berkerabat dekat seperti M. laurina dengan M. indica. Menurut Kochummen (1996) M. laurina dan M. aplanata hanyalah varian M. indica, sehingga nama-nama jenis tersebut merupakan sinonim dari M. indica.

Perbedaan pendapat para ahli tersebut dikarenakan kurangnya bukti pendukung untuk menambah sumber bukti taksonomi dari ketiga jenis Mangifera. Sumber bukti taksonomi yang dapat memperjelas status taksonomi dari ke tiga jenis Mangifera tersebut adalah karakter morfologi polen. Karakter

butiran polen bersifat unik dikarenakan setiap polen pada tanaman yang berbeda memiliki bentuk, ukuran dan dinding polen yang berbeda (Hesse et al.

2009).sehingga dengan alasan ini polen dapat dijadikan salah satu karakter pembeda antar jenis Mangifera, agar dapat menjadi salah satu landasan dalam memperjelas status taksonomi taksonomi ke tiga jenis Mangifera.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2020 hingga Maret 2021. Pengambilan sampel dilakukan di sekitar kawasan Kota Pekanbaru dan Kampar, Provinsi Riau. Pengamatan polen dilakukan di Laboratorium Botani Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau. Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu botol koleksi spesimen basah, mikroskop, waterbath, hand centrifuge, tabung reaksi, botol vial, tabung sentrifuse, pipet tetes, kaca benda dan kaca penutup. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu polen dari spesies Mangifera yaitu Mangifera laurina, Mangifera indica, dan Mangifera sumatrana, larutan asam asetat glasial (AAG), larutan asam klorida (HCl), larutan asam sulfat (H2SO4), pewarna safranin 0,1 %, glyserin, fenol, aquades. Metode penelitian ini menggunakan metode asetolisis oleh Hesse et al. (2009). Cara

(3)

3 kerja metode asetolisis yaitu melarutkan

material organik pada dinding polen seperti protein, lemak dan karbohidrat, sehingga mudah untuk diamati. Sampel polen diamati dibawah mikroskop cahaya kemudian diukur menggunakan aplikasi image J. Terminologi polen mengikuti Erdtman (1986), Punt et al.

(2006) dan Halbritter et al. (2018).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengamatan morfologi polen diperoleh 5 karakter polen yang dapat membedakan ketiga jenis mangga. Adapun morfologi polen yang diamati yaitu unit polen, equatorial view, polar view, ukuran, bentuk, dan polaritas polen.

Unit polen

Unit polen pada M. sumatrana, M.

laurina, M. indica dan M. odorata memiliki tipe monad, yaitu unit polen hanya terdiri dari satu butir polen utuh dan butirannya saling berpisah (Gambar 1)

Polar view, Equatorial view, dan Polaritas polen.

Polar view adalah pandangan polen dimana polar axis mengarah ke pengamat.

Equatorial view adalah pandangan polen dimana equatorial plane mengarah ke pengamat. Polaritas polen merupakan suatu kondisi atau gambaran, dimana polen memiliki dua kutub yang berbeda (Punt et al. 2006)

.

Tipe polar view M.

sumatrana, M. laurina, dan M. indica berbentuk angular dan tipe equatorial view berbentuk circular/oval. Tipe polaritas M. sumatrana, M. laurina, dan M. indica yaitu isopolar.

Ukuran dan Bentuk Polen

Ukuran polen dapat ditentukan berdasarkan pada panjang aksis terpanjang (Cushing 1990), sedangkan untuk menentukan bentuk polen dapat dilihat dari Rasio P/E. Menurut Kapp (1969) bentuk polen ditentukan berdasarkan perbandingan panjang aksis polar (P) dan diameter equatorial (E).

Berdasarkan pengukuran polen M.

sumatrana, M. laurina, M. indica dan M.

odorata diperoleh dua tipe ukuran polen (Tabel 1) yaitu ukuran Media dan Minuta +. Berdasarkan rasio P/E bentuk polen ke empat jenis Mangifera diperoleh tiga jenis bentuk polen (Tabel 1) yaitu prolate spheroidal, subprolate, dan prolate.

Gambar 1. Unit polen monad pada Mangifera, (a) M. indica (b) M. laurina (c) M. sumatrana

(4)

4 Table 1. Data pengamatan ukuran dan bentuk polen

No. Jenis

Panjang Polar (P)

(µm)

Panjang Equatorial

(E) (µm)

Rasio P/E

Bentuk

Polen Ukuran 1. M. sumatrana 30,07 27,08 1,11 Prolate

spheroidal Media 2. M. laurina 25,87 21,28 1,21 Subprolate Media

3. M. indica 21,68 15,36 1,41 Prolate Minuta +

Kunci Determinasi Ke Tiga Jenis Mangga

1 a. Tipe ukuran polen media ... 2 b. Tipe ukuran polen minuta+ ... M. indica 2 a. Bentuk polen subprolate ... M. laurina

b. Bentuk polen prolate spheroidal ... M. sumatrana

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh 5 karakter polen. Persamaan sifat ciri morfologi polen yaitu unit polen monad, polar view angular, equatorial view circular/oval, polaritas polen isopolar, sedangkan perbedaanya terletak pada ukuran polen, bentuk polen.

Karakter ukuran polen dan bentuk polen dapat berkontribusi sebagai salah satu karakter pembeda pada ke tiga jenis Mangifera.

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada DRPM-KEMENRISTEK DIKTI yang telah mendanai penelitian ini melalui dana hibah tahun 2019 dalam proyek mangga Riau Nomor 731/UN.19.5.1.3/PT.0103/2019 atas nama Prof. Dr. Fitmawati, M.Si.

DAFTAR PUSTAKA

Christenhusz, M.J.M., Byang, J.W., 2016. The number of known plants species in the world and

its annual increase. Phytotaxa.

261(3): 201–217.

Kosterman, A.J.G.H., J. M. Bompart.

1993. The Mangoes Their Botany, Nomenclature and Utilization. London. Academic Press.

Fitmawati, I. Hayati, N. Sofiyanti. 2016.

Using ITS as molecular marker for Mangifera species in Central Sumatra. Biodiversitas. 17(2):

653-656.

Konchummen, K. M. 1996. The Tree Flora of Sabah Sarawak.

Malaysia. Forest Research Institute Malaysia (FRIM).

Hesse .M, H. Halbritter, R. Zetter, M.

Weber, R. Buchner, A. Frosch- Radivo, S. Ulrich. 2009. Pollen Terminology An illustrated handbook. Austria : Springer- Verlag/Wien.

Erdtman, G. 1986. Pollen Morphology and Plant Taxonomy.

Angiosperms (An Introduction to

(5)

5 Palynology. I). Leiden : E. J.

Brill.

Punt. W, P.P. Hoem, S. Blackmore, S.

Nilson, A. Le Thomas. 2006.

Glossary of pollen and spore terminology. Elsevier Review of Palaeobotany and Palynology.

143 : 1–81.

Halbritter, H., Silvia U., Friogeir G., Martina W., Reinhard Z., Michael H., Ralf B., Matthias, S., Andrea F. R. 2018. Illustrated Pollen Terminology. Switzerland:

Springer.

Cushing, E. J. 1990. Outline for the Description of Pollen and Spores. Minessota USA:

Minessota University.

Kapp, R.O. 1969. How To Know Pollen and Spores. Iowa-USA: Brown Company Publisher

Referensi

Dokumen terkait

pelarut bagi unsur yang dibutuhkan oleh tanaman mampu meningkatkan hasil tana- man brokoli. Pada Gambar 2 menunjukkan bahwa faktor kelembaban memiliki peng- aruh

Bertolak dari ide dasar Pasal penghinaan dari KUHP, adalah harus berintikan kesengajaan, dan selanjutnya sampai pada akhirnya Penasihat hukum Terdakwa menyatakan bahwa

Metode Ranti’s Generic IS/IT Business Values dapat digunakan dalam mengidentifikasi dan mengklarifikasi manfaat bisnis SI/TI dari implementasi investasi SI/TI yang

Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 1 tahun 2015 Tentang Penyelenggaraan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian aplikasi yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa perancangan Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap

[r]

Dengan demikian, sistem mawah tipe dua tidak hanya memberikan proporsi penerimaan pendapatan yang tertinggi dalam hubungan kerjasama petani, namun juga

Karpet yang awalnya memiliki motif 2 dimensi yang awalnya memiliki motif 2 dimensi kotak diganti dengan motif 3 dimensi dengan kotak diganti dengan motif 3 dimensi