• Tidak ada hasil yang ditemukan

RUMAH SAKIT UMUM KELAS B DI KABUPATEN BOGOR DENGAN PENDEKATAN DESAIN BIOPHILIC

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "RUMAH SAKIT UMUM KELAS B DI KABUPATEN BOGOR DENGAN PENDEKATAN DESAIN BIOPHILIC"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

library.uns.ac.id PENELITIAN TUGAS AKHIR digilib.uns.ac.id

RUMAH SAKIT UMUM KELAS B DI KABUPATEN BOGOR DENGAN PENDEKATAN DESAIN BIOPHILIC

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Penelitian Tugas Akhir Oleh:

Kholili Alif I0212043

Pembimbing:

Tri Joko Daryanto ST., M.T.

Ir. Rachmadi Nugroho, M.T.

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2017

(2)

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

(3)

library.uns.ac.id KATA PENGANTAR digilib.uns.ac.id Keterikatan manusia terhadap alam merupakan hal yang hakiki, baik disadari ataupun tidak. Hal ini menjawab kenapa setiap rancangan arsitektur selalu memanfaatkan alam sebagai media kenyamanan. Orientasi jendela ke lingkungan yang penuh bunga, pergerakan awan yang tersaji melalui jendela yang luas, taman buatan yang dibuat dengan detail demi memanjakan mata penghuni, semua tak tergantikan oleh teknologi buatan. Kecenderungan ini adalah Biophilia : kita mencintai hidup, atau dalam hal ini Alam.

Peran lingkungan dan perencanaan dalam dunia medis sangat penting, jauh sebelum ilmu kedokteran dan pengobatan secanggih saat ini. Seperti Sanatorium, saat antibiotik belum ditemukan, lokasi dan kondisi lingkungan sangat menentukan kondisi pasien. Atau pada pola desain ruang Rumah sakit Abad 14 dan 15 di Eropa yang lingkungannya dikelilingi oleh taman klasik dengan akses langsung pasien ke taman sehingga menciptakan ketenangan bagi pasien yang gelisah (Dejana Nedučin, Milena Krklješ, & Nađa Kurtović-Folić, 2010).

Namun saat ini, Perkembangan penanganan medis & farmasi membentuk cara penyembuhan yang berorientasi pada perlakuan medik dan obat. Mengkesampingkan potensi biophilia yang restoratif dan memfokuskan pada efisiensi kesembuhan fisik.

Apakah arsitektur rumah sakit hanya akan mewadahi kebutuhsn fisik standar yang ada?

Atau Mungkinkah arsitektur rumah sakit berperan kembali untuk menciptakan lingkungan yang menyembuhkan bagi pasien? Penyembuhan yang bukan hanya dari segi fisik namun menciptakan kesembuhan serta kepuasan batin dari alam yang menyegarkan?.

Dilatar belakangi gagasan di atas melalui tugas akhir ini penulis mencoba menyusun sebuah perencanaan dan perancangan arsitektur berbentuk rumah sakit dengan pendekatan biophilic. Seluruh proses dan hasil yang tercantum dalam proposal ini tidak lepas dari kekurangan yang membutuhkan perbaikan berupa kritik dan saran sebagai upaya perwujudan desain yang lebih baik. Semoga harapannya dalam tahapan berikutnya proposal ini tetap dapat bertahan dan menjadi landasan yang jelas bagi proses berikutnya

(4)

library.uns.ac.id Akhir kata, penulis yang banyak mendapatkan bantuan baik tenaga dan pikiran, digilib.uns.ac.id arahan, gagasan, serta bimbingannya selama proses kegiatan tugas akhir berlangsung, ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Kedua Orang tua yang terus mendukung baik melalui semangat, materi dan doa.

2. Amin Sumadyo S.T., M.T., selaku Kepala Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

3. Tri Joko Daryanto S.T., M.T., sebagai pembimbing I yang terus sabar menuntun untuk tersusunya proposal ini

4. Ir. Rachmadi Nugroho, M.T. selaku pembimbing II yang memberikan Ide dan masukan untuk tersusunnya proposal ini

(5)

library.uns.ac.id DAFTAR ISI digilib.uns.ac.id

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR TABEL ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

I.1 Judul ... 1

I.2 Pengertian Judul ... 1

I.3 Latar Belakang ... 2

I.4 Permasalahan dan Persoalan ... 7

I.5 Tujuan dan Sasaran ... 7

I.6 Lingkup dan Batasan ... 8

I.7 Metode ... 8

I.8 Sistematika ... 10

I.9 Pola Pikir ... 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PRESEDEN ... 14

II.1 Tinjuan Pustaka ... 14

II.2 Tinjauan Preseden ... 93

II.3 Kesimpulan ... 98

BAB III TINJAUAN LOKASI ... 107

III.1 Tinjauan Geografis Kabupaten Bogor ... 107

III.2 Tinjauan Demografis Kabupaten Bogor ... 109

III.3 Tinjauan Kesehatan Kabupaten Bogor ... 110

III.4 Sarana Kesehatan Kabupaten Bogor ... 115

III.5 Tinjauan Klimatologi Kabupaten Bogor ... 118

III.6 Tinjauan RTRW dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Bogor terkait Objek Rancang Bangun. ... 120

III.7 Tinjauan Kualitas Lingkungan di Kabupaten Bogor ... 121

III.8 Kesimpulan ... 122

BAB IV ANALISA KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SAKIT UMUM KELAS B DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR BIOPHILIC ... 124

IV.1 Analisa Konsep Perencanaan ... 124

IV.2 Analisa Konsep Perancangan ... 175

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SAKIT KELAS B DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR BIOPHILIC ... 276

DAFTAR PUSTAKA ... 290

(6)

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1 Alur Kegiatan pada Instalasi Rawat Jalan ... 22

Gambar II.2 Alur Kegiatan Pada Ruang Gawar Darurat ... 25

Gambar II.3 Alur Kegiatan Pasien Rawat Inap ... 28

Gambar II.4 Alur Kegiatan Pada Ruang Perawatan Intensif (ICU) ... 30

Gambar II.5 Alur Kegiatan pada Ruang Operasi ... 33

Gambar II.6 Alur Kegiatan pada ruang Rehabilitasi Medik ... 36

Gambar II.7 Alur Kegiatan pada ruang Hemodialisa ... 38

Gambar II.8 Alur Kegiatan pada Ruang Kebidanan ... 41

Gambar II.9 Gambar Alur Kegiatan Pengunjung pada Ruang Farmasi ... 44

Gambar II.10 Gambar Alur Kegiatan Petugas Farmasi pada Ruang Farmasi ... 44

Gambar II.11 Alur Barang pada Ruang Farmasi ... 45

Gambar II.12 Alur Kegiatan Pada Ruang Laboratorium ... 47

Gambar II.13 Alur Kegiatan Pada Ruang Diagnostik ... 48

Gambar II.14 Alur Kegiatan Pada Ruang Radiologi ... 50

Gambar II.15 Alur Kegiatan Pada Bank Darah ... 51

Gambar II.16 Alur Kegiatan Pada ruang Pemulasaran Jenazah ... 52

Gambar II.17 Alur Kegiatan Pada Ruang Sterilisasi Pusat ... 54

Gambar II.18 Alur Kegiatan, Pengolahan, Penyimpanan dan Pendistribusian makanan Rumah Sakit. ... 56

Gambar II.19 Alur Kegiatan Pada Ruang Laundry ... 57

Gambar II.20 Alur Kegiatan Pada Bengkel ... 58

Gambar II.21 Alur Kegiatan/Barang pada Ruang Sanitasi dari ruang lainnya. ... 59

Gambar II.22 Alur Kegiatan Rumah Sakit ... 61

Gambar II.23 Zoning Rumah Sakit Berdasarkan Pelayanan Pada RS Pola Pembangunan Horisontal ... 65

Gambar II.24 Kelompok Area Fasilitas Rumah Sakit Kelas B berdasarkan Pelayanan .. 66

Gambar II.25 Zoning Rumah Sakit Berdasarkan Pelayanan Pada RS Pola Pembangunan Vertikal ... 66

Gambar II.26 Biophilic mengakomodasi kecintaan manusia dengan alam melalui intervensi spasial ... 70

Gambar II.27 Level atau Spektrum Strategi Ekologi dalam Sustainability ... 71

(7)

library.uns.ac.id Gambar II.28 Taman atau Oasis Calm pada Bangunan New York Times ... 77 digilib.uns.ac.id

Gambar II.29 Taman di salah satu sisi Alhambra ... 79

Gambar II.30 The Dockside Green Community di Vancouver ... 82

Gambar II.31 Jendela Khoo Teck Puat di Singapura ... 82

Gambar II.32 Halaman tengah The Robert and Arlene di Smithsonian American Art Museum di Washington D.C. ... 85

Gambar II.33 Area imam di Masjid Al-Irsyad... 85

Gambar II.34 Tampak Depan Bundang Seoul National University Hospital ... 93

Gambar II.35 Lokasi yang berdekatan dengan pegunungan Bulgok ... 94

Gambar II.36 Siteplan Bundang Seoul National University Hospital ... 94

Gambar II.37 Void Interior ruang tunggu Bundang Seoul National University Hospital 95 Gambar II.38 Entrance utama Bundang Seoul National University Hospital ... 95

Gambar II.39 ViewKhoo Teck Puat Hospital dari Danau Yushan ... 95

Gambar II.40 Taman diantara Gedung Khoo Teck Puat ... 96

Gambar II.41 Jembatan yang menghubungkan antar gedung ... 96

Gambar II.42 Rencana taman pada Rumah Sakit Khoo Teck Puan ... 98

Gambar II.43 Kategorisasi Program Fasilitas kaitannya dengan pelayanan Rumah Sakit Kelas B ... 99

Gambar II.44 Bagan alur Kegiatan Pelayanan Medik Umum dan Penunajang Medik Rumah Sakit ... 100

Gambar II.45 Bagan Alur Kegiatan dan Barang Pelayanan Penunjang Medik dan non- Medik ... 101

Gambar II.46 Bagan Alur Kegiatan dan Barang Pelayanan Penunjang non-Medik ... 102

Gambar III.1 Peta Administrasi Kabupaten Bogor ... 107

Gambar III.2 Peta Kepadatan Penduduk Kabupaten Bogor ... 110

Gambar III.3 Peta Jangkauan Rumah Sakit Kabupaten Bogor ... 116

Gambar III.4 Peta Jangkauan Rumah Sakit berdasarkan Per sebaran Pemukiman Kabupaten Bogor ... 117

Gambar III.5 Peta Jangkauan Puskesmas Kabupaten Bogor ... 117

Gambar III.6 Peta Jangkauan Puskesmas Berdasarkan Persebaran Pemukiman Kabupaten Bogor ... 118

Gambar IV.1 Struktur Organisasi Rumah Sakit Kelas B dengan Pendekatan Arsitektur Biophilic ... 126

(8)

library.uns.ac.id Gambar IV.2 Presentase kebutuhan pelayanan spesialis lainnya dikabupaten Bogor ... 128 digilib.uns.ac.id

Gambar IV.3 Lokasi Tapak A ... 136

Gambar IV.4 Rumah warga didalam tapak ... 137

Gambar IV.5 Sisi selatan tapak yang terjal ... 137

Gambar IV.6 View sungai, perkebunan dan pabrik semen diarah selatan ... 138

Gambar IV.7 Lokasi Tapak B ... 140

Gambar IV.8 Situ Tlajung di Barat Laut Tapak B ... 140

Gambar IV.9 Tapak B ... 140

Gambar IV.10 Lokasi Tapak C ... 142

Gambar IV.11 Tapak C Tampak dari Jalan ... 143

Gambar IV.12 Kondisi Tapak yang melandai dan terjal di beberapa sisi tapak ... 143

Gambar IV.13 Alur Kegiatan Rumah Sakit ... 148

Gambar IV.14 Bagan alur Kegiatan Pelayanan Medik Umum dan Penunajang Medik Rumah Sakit ... 211

Gambar IV.15 Bagan Alur Kegiatan dan Barang Pelayanan Penunjang Medik dan non- Medik ... 212

Gambar IV.16 Bagan Alur Kegiatan dan Barang Pelayanan Penunjang non-Medik .... 213

Gambar IV.17 Matrik Ruang IRJA ... 214

Gambar IV.18 Matrik Ruang IRNA ... 214

Gambar IV.19 Matrik Ruang IGD ... 215

Gambar IV.20 Matrik Ruang ICU ... 216

Gambar IV.21 Matrik Ruang Operasi pusat ... 216

Gambar IV.22 Matrik Ruang Rehabilitasi Medik... 217

Gambar IV.23 Matrik Ruang Hemodialisa ... 217

Gambar IV.24 Matrik Ruang Radioterapi ... 217

Gambar IV.25 Matrik Ruang Farmasi ... 217

Gambar IV.26 Matrik Ruang Unit Kebidanan dan Kandungan ... 218

Gambar IV.27 Matrik Ruang Laboratorium ... 218

Gambar IV.28 Matrik Ruang Diagnostik... 219

Gambar IV.29 Matrik Ruang Radiologi ... 219

Gambar IV.30 Matrik Ruang Bank Darah ... 219

Gambar IV.31 Matrik Ruang Pemulasaran Jenazah ... 219

Gambar IV.32 Matrik Ruang CSSD ... 220

(9)

library.uns.ac.id Gambar IV.33 Matrik Ruang Dapur dan Gizi ... 220 digilib.uns.ac.id

Gambar IV.34 Matrik Ruang Laundry... 221

Gambar IV.35 Matrik Ruang Workshop dan Perawatan ... 221

Gambar IV.36 Matrik Ruang Sanitasi ... 221

Gambar IV.37 Matrik Ruang Manajemen ... 221

Gambar IV.38 Matrik Hubungan Fasilitas... 222

Gambar IV.39 Pola Hubungan Fasilitas Sangat Berhubungan ... 223

Gambar IV.40 Pola Hubungan Zona ... 224

Gambar IV.41 Grafik interaksi antara energy, aktivitas, kenyamanan dan program arsitektur ... 227

Gambar IV.42 Air sebagai Teknik Evaporasi ... 230

Gambar IV.43 Layout pola Prospect ... 231

Gambar IV.44 Layout Pola refuge ... 231

Gambar IV.45 Warna Cerah siang hari dan warna tanah yang menstimulan kemampuan kognitif primitive manusis ... 234

Gambar IV.46 elemen langit-langit yang digabung dengan struktur dan skylight kolam (kiri), langit-langit anyaman bambu ... 236

Gambar IV.47 Contong pengolahan gambar langit-langit pada Ruang Radiologi CT-Scan dan Ruang Pemulihan ... 237

Gambar IV.48 Contoh Penerapan Ornamen ... 237

Gambar IV.49 Jalan menuju Tapak ... 239

Gambar IV.50 Area Akses capaian Tapak ... 240

Gambar IV.51 berbagai macam vegetasi dan keberadaan empang (kanan) ... 240

Gambar IV.52 Eksisting Tapak... 241

Gambar IV.53 Penilaian View Ke lingkungan sekitar dodasari dari keberadaan vegetasi dan keindahan alam. ... 241

Gambar IV.54 Penyelesaian view lingkungan yang buruk ... 242

Gambar IV.55 Analisa Terpaan Cahaya matahari terhadap Tapak selama 1970 jam ... 243

Gambar IV.56 Arah Angin selama pengamatan sementara di Bulan Agustus ... 243

Gambar IV.57 Titik pengukuran Kebisingan ... 244

Gambar IV.58 Kontur Tapak ... 244

Gambar IV.59 Tata lanskap untuk konektivitas alam dengan bangunan ... 247

Gambar IV.60 Pembagian zona olahan ... 248

(10)

library.uns.ac.id Gambar IV.61 Lukisan nuansa perkampungan Sunda ... 250 digilib.uns.ac.id

Gambar IV.62 Tanaman Paku yang mendominasi Lanskap hutan hujan Indonesia ... 251

Gambar IV.63 Kiri kekanan: Pinto Peanut, Carpet Grass, dan Swiss Grass ... 251

Gambar IV.64 Ficus Pumila dan Lee Kwan Yu ... 252

Gambar IV.65 Nuansa Komorebi yang dihasilkan dari cahaya dan pepohonan yang akan diterapkan pada secondary skin ... 253

Gambar IV.66 Tata masa Linear ... 254

Gambar IV.67 Diagram sisitem air bersih rumah sakit ... 259

Gambar IV.68 Diagral alur Limbah Cair grey water (domestik) dan limbah klinis ... 260

Gambar IV.69 Bak Pengolahan air limbah Rumah Sakit ... 261

Gambar IV.70 Penempatan antar smoke detector dan heat detector ... 262

Gambar IV.71 Jenis Genset 1000 kVA Model HPM1375HV6.3 ukuran P 5230 x L 1870 x H 2500 mm dengan tingkat kebisingin jarak 1 m sebesar 112 d(B)A ... 265

Gambar IV.72 Sistem distribusi listrik Rumah Sakit Rancangan ... 265

Gambar IV.73 Warna temperature dan efeknya ... 266

Gambar IV.74 Lampu OLED ... 267

Gambar IV.75 Ukuran Lampu OLED ... 268

Gambar IV.76 Sistem tata suara pada rumah sakit yang dirancang ... 270

Gambar IV.77 Jaringan Internet pada bangunan rumah sakit yang dirancang ... 271

Gambar V.1 Lokasi Tapak C ... 277

Gambar V.2 Area Akses capaian Tapak ... 283

(11)

library.uns.ac.id DAFTAR TABEL digilib.uns.ac.id

Tabel II.1 Kebutuhan ruang, fungsi dan luasan instalasi rawat jalan ... 21

Tabel II.2 Persyaratan Khusus Fasilitas IRJA ... 22

Tabel II.3 Kebutuhan ruang, fungsi dan luasan Instalasi Gawat Darurat ... 23

Tabel II.4 Kebutuhan ruang, fungsi, dan luasan Instalasi Rawat Inap ... 26

Tabel II.5 Kebutuhan ruang, fungsi dan luasan ICU ... 28

Tabel II.6 Persyaratan Khusus Ruang ICU ... 29

Tabel II.7Kebutuhan ruang, fungs dan luasan Instalasi Bedah ... 31

Tabel II.8 Kebutuhan ruang, fungsi, dan luasan Rehabilitasi Medik... 34

Tabel II.9 Persyaratan khusus Ruang Rehabilitasi Medik ... 36

Tabel II.10 Kebutuhan ruang, fungsi dan luaasan Instalasi Hemodialisa ... 37

Tabel II.11 Persyaratan khusus ruang Hemodialisa ... 37

Tabel II.12 Persyaratan Kusus Ruang unit Kebidanan dan Kandungan ... 40

Tabel II.13 Intensitas Cahaya pada Ruangan di Rumah Sakit ... 67

Tabel II.14 Suhu, Kelembaban dan Tekanan pada Ruangan di Rumah Sakit ... 68

Tabel II.15 Hubungan Kesehatan Dengan 14 Pola Desain Biophilic ... 73

Tabel II.16 Pengkategorisasian Desain Biophilic ... 103

Prinsip tentatif dalam desain dari skor Tabel II.17 adalah ... 104

Tabel III.1 Tabel Luasan dan Ketinggian per Kecamatan ... 108

Tabel III.2 Tabel Jumlah Penduduk dan Kepadatan penduduk Kabupaten Bogor ... 109

Tabel III.3 Pola Penyakit penderita Rawar Jalan di Puskesmas semua golongan umur Kabupaten Bogor tahun 2015 ... 111

Tabel III.4 Pola Penyakit Kasus Rawat Jalan di Rumah Sakit semua golongan umur Kabupaten Bogor tahun 2015 ... 112

Tabel III.5 Pola Penyakit Rawat Inap di Rumah Sakit Semua Golongan umur Kabupaten Bogor tahun 2015 ... 113

Tabel III.6 Kunjungan Pasien Rawat Inap dan Rawat Jalan di Puskesmas Kecamatan, Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan Kabupaten Bogor ... 113

Tabel III.7 Tabel Jumlah Rumah Sakit, Tempat Tidur dan Rasio Tempat Tidur/100.000 penduduk di Kabupaten Bogor 2011-2015 ... 116

Tabel IV.1 Pola Penyakit Rawat Jalan Kabupaten Bogor dan Kebutuhan Pelayanannya ... 126 Tabel IV.2 Pola Penyakit Rawat Inap Kabupaten Bogor dan Kebutuhan Pelayanannya 127

(12)

library.uns.ac.id Tabel IV.3 Indikator Pemilihan material lantai ... 232 digilib.uns.ac.id

Tabel IV.4 Jenis Lantai per Fasilitas... 233

Tabel IV.5 Pemilihan Jenis finishing dinding per Fasilitas ... 234

Tabel IV.6 Temperatur warna dan Flux per Fasilitas Rumah sakit ... 266

Tabel IV.7 Jenis Lampu yang dipilih ... 268

Referensi

Dokumen terkait

Namun demikian, implementasi dalam layanan bimbingan masih dapat dilaksanakan walaupun dengan keterbatasan dan kemampuan yang dimiliki guru BK di madrasah, mereka dalam

– Agar pengaruh slyp hanya timbul pada block tertentu saja , dan tidak merembet ke keseluruhan data , maka pengiriman data dilakukan dengan dengan sistem paket , di mana setiap

Anjing yang tidak terpelihara dengan baik, hidup di lingkungan yang tidak bersih dan memakan makanan yang terkontaminasi larva atau telur cacing akan menyebabkan

Adanya peningkatan rerata tingkat pengetahuan dan sikap ibu hamil setelah penyuluhan mengenai IMD menandakan terdapat perbedaan yang signifikan terhadap tingkat

merupakan elemen pelengkap di suatu kawasan objek wisata. Street Furnitures penting karena merupakan elemen pelengkap yang bisa membantu dan membuat pengunjung atau

Karena biaya yang diinvestasikan untuk pembuatan sebuah program sangat besar, jika tidak mendapatkan harga yang melebihi dari nilai produksi, maka akan berakibat kerugian..

Untuk padatan dianalisa dengan Scanning Electron Microscopy (SEM) dan X-Ray Flouroscense (XRF ) , dan untuk liquidnya dianalisa menggunakan Spektrofotometer UV-Vis.

Meningkatnya akses penduduk terhadap sanitasi layak (air limbah domestik, sampah dan drainase lingkungan) menjadi 100 persen pada tingkat kebutuhan dasar yaitu (i)