• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kinerja Jalan Perintis Kemerdekaan Kota Pontianak Setelah Pembangunan Jembatan Paralel Landak II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Analisis Kinerja Jalan Perintis Kemerdekaan Kota Pontianak Setelah Pembangunan Jembatan Paralel Landak II"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

4399

Analisis Kinerja Jalan Perintis Kemerdekaan Kota Pontianak Setelah Pembangunan Jembatan Paralel Landak II

Ranty Christiana1*, Syarifah Melly Maulina2

1,2Program Studi Teknik Sipil, Universitas Panca Bhakti, Pontianak Indonesia

*Koresponden email: ranty_christiana@yahoo.co.id

Diterima: 10 November 2022 Disetujui: 17 November 2022

Abstract

Perintis Kemerdekaan road is a connecting road for people who will use the Bridge of Kapuas and Landak.

The government has realized the addition of a new bridge construction as a duplicate which is located right next to the Landak Bridge. The Landak II Bridge was completed in April 2019 and has been operating in August 2019. People still cannot feel comfortable in using traffic. The construction of the Landak II parallel bridge has not solved the problem of increasing the volume of vehicles in Pontianak. Because of these transportation problems, the researchers tried to analyze the performance of the Perintis Kemerdekaan road.

The purposes of this researches are to determine the changes in the performance of the road section used for traffic flow on the Perintis Kemerdekaan road in 2022 after the operation of the Landak II Bridge and Provide an overview of the recommendations for handling impacts that are carried out to overcome road performance problems. The research method used is descriptive and quantitative methods. The results showed that the level of service for the Perintis Kemerdekaan road after the Landak II bridge was built was at level E where the current was unstable and the speed sometimes stopped.

Keywords: road performance, level of service, urban street, parallel bridge, degree of saturation

Abstrak

Jalan Perintis Kemerdekaan merupakan ruas jalan penghubung bagi masyarakat yang akan menggunakan Jembatan Kapuas I dan Jembatan Landak. Pemerintah merealisasikan penambahan pembangunan jembatan baru sebagai duplikat yang letaknya tepat bersebelahan dengan Jembatan Landak. Jembatan Landak II ini selesai pengerjaannya pada bulan April 2019 dan sudah beroperasi pada bulan Agustus 2019. Masyarakat masih belum bisa merasakan kenyamanan dalam penggunaan lalu lintas. Pembangunan jembatan paralel Landak II belum memecahkan permasalahan peningkatan volume kendaraan di wilayah kota Pontianak.

Dengan melihat permasalahan-permasalahan transportasi ini, maka peneliti mencoba untuk menganalisis kinerja jalan Perintis Kemerdekaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan kinerja ruas jalan yang digunakan untuk arus lalu lintas di jalan Perintis Kemerdekaan pada tahun 2022 setelah beroperasinya Jembatan Landak II serta memberikan gambaran rekomendasi penanganan dampak yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan kinerja jalan. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan level of service jalan Perintis Kemerdekaan setelah jembatan Landak II dibangun berada pada tingkat E dimana arus tidak stabil dan kecepatan kadang terhenti.

Kata kunci : kinerja jalan, level of service, jalan perkotaan, jembatan paralel, derajat kejenuhan

1. Pendahuluan

Pontianak merupakan kota dengan pertumbuhan ekonomi yang begitu cepat sehingga menyimpan daya tarik untuk masyarakat dari berbagai daerah di sekitarnya datang berkunjung ke kota ini. Banyaknya aktivitas masyarakat yang datang dan pergi dari berbagai daerah ini menuntut adanya sarana dan prasarana untuk bisa mereka gunakan dengan baik, terutama ketersediaan infrastruktur transportasi yang baik pula.

Dari masa ke masa pemerintah kota Pontianak terus berusaha untuk memberikan pelayanan terhadap masyarakat dalam menyediakan infrastruktur kota yang memadai. Dengan mempelajari permasalahan- permasalahan yang akan selalu timbul didalam perihal transportasi. Bagaimanapun permasalahan transportasi ini akan selalu meningkat seiring dengan bertambahnya volume kendaraan. Volume kendaraan yang meningkat ini tidak akan bisa kita hindari. Setiap aktifitas masyarakat dalam kesehariannya pasti menggunakan kendaraan dalam mobilisasinya. Adanya permasalahan tersebut maka ketersediaan jalan dan jembatan merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan pelayanan transportasi kepada para penggunanya.

(2)

4400

Seiring berjalannya waktu, jalan-jalan yang sudah disediakan ternyata belum cukup untuk melayani masyarakat yang aktivitasnya harus melewati sungai, maka dibangunkan jembatan agar mereka dapat melaluinya. Contoh sungai besar yang harus dilewati dalam keseharian beraktivitas adalah sungai Kapuas.

Maka pada tahun 1982 diresmikan pembangunan jembatan Kapuas I oleh Presiden Soeharto.

Jembatan Kapuas I merupakan jembatan kebanggaan masyarakat kota Pontianak. Masyarakat dengan suka cita menerima pembangunan jembatan tersebut. Dengan adanya jembatan maka arus lalu lintas menjadi lancar dan semakin meningkat pula sektor perdagangan. Namun dalam kurun waktu 20 tahun berselang, ternyata jembatan Kapuas I sudah terlihat tidak mampu lagi untuk melayani volume kendaraan yang jumlahnya semakin meningkat. Selalu terjadi antrean yang panjang untuk bisa melewati jembatan Kapuas I dan berakibat pada terjadinya kemacetan di beberapa ruas jalan. Demikian pula jembatan Landak yang memiliki peran penting untuk menghubungkan 2 wilayah [1].

Ruas jalan yang terkena imbas dari antrean yang panjang untuk melewati jembatan atau jalan yang sering terjadi kemacetannya di beberapa waktu adalah jalan Perintis Kemerdekaan. Jalan tersebut merupakan ruas jalan penghubung bagi masyarakat yang akan menggunakan Jembatan Kapuas I dan Jembatan Landak. Dengan permasalahan tersebut maka dibangun kembali jembatan yang menghubungkan dua wilayah yaitu yang diberi nama Jembatan Kapuas II yang berada di Kabupaten Kubu Raya. Jembatan Kapuas II ini diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2007.

Jembatan Kapuas II dalam masa 10 tahun berdirinya kembali lagi menjadi masalah yang sama dalam melayani volume kendaraan yang semakin tinggi. Ternyata pembangunan tiga jembatan ini belum cukup bisa memecahkan permasalahan transportasi kota Pontianak. Hal ini akan memungkinkannya dibangun jembatan lagi yang digunakan masyarakat untuk menyeberangi Sungai Kapuas dan Sungai Landak.

Tiga jembatan yang sudah dibangun ini merupakan jembatan yang sangat penting untuk masyarakat Pontianak dan sekitarnya. Aktifitas keseharian masyarakat pasti menggunakannya. Dengan semakin bertambahnya aktifitas masyarakat yang menggunakan jembatan-jembatan ini, akan semakin terlihat volume lalu lintas yang semakin tinggi, dan kemacetan yang panjang dari waktu ke waktu. Maka pemerintah kembali merealisasikan penambahan pembangunan jembatan baru yang letaknya tepat bersebelahan dengan Jembatan Landak dan merupakan duplikat dari Jembatan Landak itu sendiri, diberi nama Jembatan Landak II. Jembatan Landak II ini selesai pengerjaannya pada bulan April 2019 dan sudah digunakan pada bulan Agustus 2019. Seberapa besar jembatan ini bisa memecahkan permasalahan transportasi di kota Pontianak menjadi tanda tanya besar buat masyarakat sebagai pengguna jalan.

Selang berjalan beberapa bulan setelah pemerintah menyatakan bahwa jembatan ini sudah boleh digunakan, ternyata masyarakat masih belum bisa merasakan kenyamanan dalam penggunaan lalu lintasnya. Di beberapa titik jalan masih sering terjadi kemacetan. Dengan melihat permasalahan- permasalahan transportasi ini, maka peneliti mencoba untuk menganalisis sistem transportasi di jalan Perintis Kemerdekaan.

Penelitian ini diperlukan peninjauan terlebih dahulu terhadap kondisi dibeberapa ruas jalan yang berhubungan dengan jalan Perintis Kemerdekaan saat sebelum berdirinya Jembatan Landak II. Untuk itu diperlukan referensi dari jurnal – jurnal hasil penelitian sebelumnya yang berkaitan erat dengan jalan-jalan tersebut, diantaranya penelitian yang dilakukan pada tahun 2016, berlokasi di jalan Sultan Hamid II yang menyatakan bahwa Kondisi Lalu lintas eksisting volume (Q) puncaknya bertambah termasuk pada tingkat pelayanan F [2], di tahun yang sama 2016 sudah diteliti juga di jalan Perintis Kemerdekaan yang menyatakan bahwa hasil penelitian menggunakan MKJI 1997 diperoleh tingkat pelayanan E [3].

Pada tahun 2017, dilakukan kajian tingkat kejenuhan lalu lintas pada jembatan Kapuas I di Kota Pontianak yang menyatakan bahwa diketahui jembatan Kapuas 1 berada dalam kondisi sangat jenuh karena derajat kejenuhan (DJ) > 1 yaitu sebesar 3,00, dan berdasarkan tabel tingkat pelayanan jalan jembatan Kapuas 1 ini masuk dalam tingkat pelayanan F [4]. Pada tahun yang sama dilakukan penelitian geometri dan kinerja jalan pendekat pada jalan Sultan Hamid I ke jembatan Kapuas, yang menyatakan bahwa kinerja jalan Sultan Hamid I adalah buruk [5]. Pada tahun 2018, penelitian mengenai dampak pembangunan jembatan Kapuas I (Paralel) terhadap kinerja simpang bersinyal kota Pontianak menyatakan bahwa hasil analisis simpang memiliki tingkat pelayanan tipe F [6].

Dari penelitian-penelitian yang sudah dilakukan beberapa tahun terakhir ini disaat belum berdirinya jembatan Landak II mendapatkan hasil kinerja dari jalan Perintis Kemerdekaan rata-rata termasuk dalam tingkat pelayanan yang buruk. Oleh sebab itu peneliti perlu untuk meninjau apakah akan ada perubahan kinerja lalu lintas setelah jembatan Landak II dioperasikan dan hubungannya dengan Level of Service jalan perkotaan. Tingkat pelayanan menggambarkan kualitas atau unjuk kerja pelayanan lalu lintas [7]

(3)

4401

2. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan kuantitatif. Metode deskriptif merupakan pengambilan data primer berupa data volume kendaraan yang diperoleh secara langsung dengan alat indra terutama mata terhadap kejadian menggunakan hand counter [8]. Sedangkan metode kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode MKJI 1997 untuk mengetahui bagaimana kinerja jalan Perintis Kemerdekaan setelah beroperasinya jembatan Landak II yang diukur berdasarkan derajat kejenuhan, kecepatan tempuh, waktu tempuh dan tingkat pelayanan (Level of Services). Penelitian ini juga melakukan pengumpulan data volume lalu lintas menggunakan metode manual count [9]. Untuk mengetahui tingkat hambatan samping dapat dianalisis dari jenis hambatan samping yang mempengaruhi kinerja jalan seperti pejalan kaki, angkutan umum dan kendaraan lain yang berhenti, kendaraan lambat (misalnya becak, sepeda dan gerobak) dan kendaraan keluar masuk dari lahan samping jalan [10]. Pengumpulan data geometrik jalan yaitu mengukur segmen jalan, lebar jalur masing – masing sisi median serta bahu jalan [11]

3. Hasil dan Pembahasan 3.1. Volume Lalu Lintas

Dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh data volume lalu lintas harian sesuai gambar dengan hubungannya terhadap waktu pengamatan. Peningkatan volume arus lalu lintas akan menyebabkan perubahan perilaku lalu lintas [12]. Ini dapat dilihat pada Gambar 1 - 4.

Gambar 1. Grafik hubungan volume kendaraan terhadap waktu di hari Jum’at Sumber: Hasil riset (2022)

0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000

06.00-07.00 07.00-08.00 08.00-09.00 09.00-10.00 10.00-11.00 11.00-12.00 12.00-13.00 13.00-14.00 14.00-15.00 15.00-16.00 16.00-17.00 17.00-18.00 18.00-19.00 19.00-20.00 20.00-21.00

Volume Kendaraan (kend/jam)

Waktu Pengamatan

LV HV MC

0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000

06.00-07.00 07.00-08.00 08.00-09.00 09.00-10.00 10.00-11.00 11.00-12.00 12.00-13.00 13.00-14.00 14.00-15.00 15.00-16.00 16.00-17.00 17.00-18.00 18.00-19.00 19.00-20.00 20.00-21.00

Volume Kendaraan (kend/jam)

Waktu Pengamatan

LV HV MC

Gambar 2. Grafik hubungan volume kendaraan terhadap waktu di hari Sabtu Sumber: Hasil riset (2022)

(4)

4402

Gambar 3. Grafik hubungan volume kendaraan terhadap waktu di hari Minggu Sumber: Hasil riset (2022)

Gambar 4. Grafik hubungan volume kendaraan terhadap waktu di hari Senin Sumber: Hasil riset (2022)

Gambar 5. Grafik lalu lintas harian rata-rata jalan Perintis Kemerdekaan Sumber: Hasil riset (2022)

0 1000 2000 3000 4000 5000 6000

06.00-07.00 07.00-08.00 08.00-09.00 09.00-10.00 10.00-11.00 11.00-12.00 12.00-13.00 13.00-14.00 14.00-15.00 15.00-16.00 16.00-17.00 17.00-18.00 18.00-19.00 19.00-20.00 20.00-21.00

Volume Kendaraan (kend/jam)

Waktu Pengamatan

LV HV MC

0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000

06.00-07.00 07.00-08.00 08.00-09.00 09.00-10.00 10.00-11.00 11.00-12.00 12.00-13.00 13.00-14.00 14.00-15.00 15.00-16.00 16.00-17.00 17.00-18.00 18.00-19.00 19.00-20.00 20.00-21.00

Volume Kendaraan (kend/jam)

Waktu Pengamatan

LV HV MC

0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500

Lalu Lintas Harian Rata-rata (smp/jam)

Waktu Pengamatan

Jum'at Sabtu Minggu Senin

(5)

4403

Gambar 5 memperlihatkan bahwa volume lalu lintas di jalan Perintis Kemerdekaan begitu tinggi.

Jam puncak terjadi di hari jum’at pada pukul 17.00 WIB hingga 18.00 WIB dengan lalu lintas harian rata- rata (LHR) di angka 2875 smp/jam, hari sabtu pada pukul 19.00 WIB sampai 20.00 WIB dengan LHR sama dengan 3145 smp/jam, hari minggu pada pukul 16.00 WIB sampai 17.00 WIB dengan LHR sama dengan 2533 smp/jam dan hari senin pada pukul 17.00 WIB sampai 18.00 WIB dengan LHR sama dengan 2511 smp/jam.

3.2. Volume Lalu Lintas Mingguan (LMR)

Lalu lintas mingguan rata-rata (LMR) dapat ditentukan dari jumlah lalu lintas selama 15 jam per hari dalam satu minggu yang dikalikan dengan faktor koreksi (93%).

LMR : ((4 ×32843 ) + 35742 + 37450 + 31071)/7 × 100/93 = 36196 smp/jam 3.3. Volume Lalu Lintas Harian Rata Rata Tahunan (LHRT)

LHRT adalah jumlah lalu lintas kendaraan rata-rata yang melewati satu jalur selama 24 jam [13].

LHRT didapatkan dari perhitungan sebagai berikut:

LHRT kendaraan ringan = LMR × 100/112

= 36196 × 100/112 = 32318 3.4. Volume Jam Perencana (VJP)

Adapun perhitungan arus lalu lintas dapat diestimasikan dari AADT (Average Annual Daily Traffic atau LHRT)

sebagai berikut : Q = AADT x K

Dalam penelitian ini faktor nilai ukuran kota (K) diambil 0,08 sehingga perhitungan Volume Jam Perencanaan (VJP) untuk masing – masing jalan ialah :

Q = AADT x 0,08

= 32318 x 0,08

= 2585 smp/jam 3.5. Kelas Hambatan Samping

Tingginya nilai hambatan samping pada suatu ruas jalan akan menyebabkan penurunan pada kinerja jalan [14]. Kelas Hambatan samping yang diperoleh dari hasil pengamatan dilapangan memperlihatkan bahwa jalan Perintis Kemerdekaan termasuk kelas hambatan samping sangat rendah. Hal ini diperlihatkan dari frekuensi bobot nilai hambatan samping yang diperoleh sebesar 75,0483.

Gambar 6. Grafik kelas hambatan samping rata–rata Sumber: Hasil riset (2022)

0 20 40 60 80 100 120 140 160

06.00-07.00 07.00-08.00 08.00-09.00 09.00-10.00 10.00-11.00 11.00-12.00 12.00-13.00 13.00-14.00 14.00-15.00 15.00-16.00 16.00-17.00 17.00-18.00 18.00-19.00 19.00-20.00 20.00-21.00

Hambatan Samping

Waktu Pengamatan

(6)

4404

3.6. Analisa Kinerja Existing Ruas Jalan

Untuk mengetahui tingkat kinerja lalu lintas perlu terlebih dahulu untuk mencari nilai volume lalu lintas yang akan menghasilkan nilai Q. Kemudian diikuti dengan mencari nilai kapasitas (C), dari perhitungan sebelumnya sudah diketahui volume jam perencanaan yaitu:

Q = 2585 smp/jam SP = 50% - 50%

Selanjutnya kapasitas jalan dapat dihitung sebagai berikut:

C = Co×FCw×FCsp×FCsf×FCcs

= 2900 x 1,14 x 1.00 x 0,96 x 0.94

= 2983 smp/jam Derajat Kejenuhan (DS)

Derajat kejenuhan dapat didefinisikan sebagai rasio arus terhadap kapasitas [15]. Derajat Kejenuhan jalan Perintis Kemerdekaan dapat diperoleh dari hasil Q sama dengan 2585 smp/jam dibagi dengan nilai C (kapasitas) yang sudah didapat sebesar 2983 smp/jam, sehingga diperoleh DS sebagai berikut:

DS = Q

= 2585

= 0,87

C 2983

Kecepatan Arus Bebas

FV = (FVo + FVw) x FFVsf x FFVcs

= (42 + 0) × 1,01 × 0.95

= 40 km/jam

FVLV = 27,5 km/jam (didapat dari grafik MKJI 1997 untuk DS = 0,87 dan FV = 40 km/jam) 4. Kesimpulan

Hasil penelitian yang dianalisis mendapatkan nilai DS = 0,87, ini berarti bahwa jalan Perintis kemerdekaan termasuk dalam level of service dengan tingkat pelayanan E. Jalan Perintis Kemerdekaan memiliki volume lalu lintas yang tinggi sehingga terjadinya kemacetan dengan antrian kendaraan di sepanjang ruas jalan. Dibangunnya jembatan Landak II ini menandakan bahwa jalan Perintis Kemerdekaan yang merupakan jalan penghubung antara jembatan Kapuas I dan jembatan Landak belum memberikan tingkat pelayanan yang baik terhadap pengguna jalan. Namun penelitian ini akan menjadi penting sebagai bahan pertimbangan dan masukan untuk pemerintah dalam pemecahan masalah transportasi dalam hal ini untuk menyegerakan pembangunan jembatan duplikat jembatan Kapuas I.

5. Ucapan Terima Kasih

Peneliti mengucapkan terima kasih melalui program Hibah Penelitian Dikti Tahun Anggaran 2022 kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi yang telah memberikan dana dalam penelitian ini serta berterima kasih kepada Universitas Panca Bhakti Pontianak yang memberikan tempat dan fasilitas dalam penelitian.

6. Daftar Pustaka

[1] R. Restu Destiyanto, Slamet Widodo, Eti Sulandari, “Analisis Kinerja Lalu Lintas di Jembatan Landak”, Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura, Vol 2, No. 2, 2016

[2] Budi Siswanto, Syafaruddin AS, Eti Sulandari, “ Pengaruh Pembangunan Kawasan Perdagangan Terhadap Lalu Lintas Di Jembatan Landak (Ruko Anggrek Pontianak Jl. Sultan Hamid II)”, Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura, Vol 1, No. 1, 2016.

[3] Edo Novaldi Almaut, Syafaruddin AS, Siti Nurlaily Kadarini, “Analisa Kapasitas Dan Kinerja Ruas Jalan Perintis Kemerdekaan Pontianak”, Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura, Vol 3, No. 3, 2016.

[4] Hendra Masudi, Abubakar Alwi, R.M Rustamaji, “Kajian Tingkat Kejenuhan Lalu Lintas pada Jembatan Kapuas I di Kota Pontianak”, Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura, Vol 17, No. 1, 2017.

[5] Irawadi, “Analisis Geometri dan Kinerja Jalan Pendekat (Jalan Sultan Hamid I) ke Jembatan Kapuas”, Jurnal Teknik Sipil Universitas Tanjungpura, Vol 17, No 1, 2017

(7)

4405

[6] Adrianus Gusti Andri Darmawan, Syafaruddin AS, Rudi Sugiono Suyono, “Dampak Pembangunan Jembatan Kapuas I (Paralel) Terhadap Kinerja Simpang Bersinyal Kota Pontianak”, Jurnal Jelast : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang, Vol 5, No 3, 2018

[7] Erman Morolu Malluluang, Abubakar Alwi, R.M. Rustamaji, “Analisis Tingkat Pelayanan Jalan (LoS) Dan Karakteristik Lalu Lintas Pada Ruas Jalan Gusti Situt Mahmud Kota Pontianak”, Jurnal Teknik Sipil Universitas Tanjungpura, Vol 17, No 2, 2017.

[8] Adhe Riqki Tasnnim, H. Akhmadali, Siti Nurlaily Kadarini, “Evaluasi Kinerja Jalan Dan Penataan Arus Lalu Lintas Pada Akses Dermaga Ferry Penyeberangan Siantan”, Jurnal Jelast : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 1, No 1, 2016.

[9] Fitriyadi, Sumiyattinah, S. Nurlaily Kadarini, “Analisis Kinerja Jalan Khatulistiwa Akibat Aktifitas Pasar Puring Siantan”, Jurnal Jelast : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang, Vol 5, No 3, 2018.

[10] U.Winda Dwi Septia, “Analisis Kinerja Jalan Komyos Sudarso Pontianak”, Jurnal Teknik Sipil Universitas Tanjungpura, Vol 13. No 2, 2013.

[11] Khairulnas, Virgo Trisep Haris, V.T., Winayati, “Analisis Derajat Kejenuhan Dan Tingkat Pelayanan Jalan Sudirman Kota Pekanbaru”, Jurnal Teknik, Vol.12, No.2, 148-154, 2018

[12] Angga Prialiadi Saldi, Syafaruddin AS, S. Nurlaily Kadarini, “Analisa Kinerja Ruas Jalan Imam Bonjol Dan Simpang Jalan Imam Bonjol – Jalan Daya Nasional Di Kota Pontianak”, Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura, Vol 5, No. 3, 2018.

[13] Gendoet Indarto Wibisono, Fajar Eka Ramadan, Arif Hernawan, “Analisis Lalu lintas Harian Rata- rata (LHR) Dalam Menghindari Kecelakaan”, Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi & Logistik, Vol 5, No 3, 2019.

[14] Desembardi, F., Sukrisman, A., Ulayanto, H., Pristianto, H. Analisis Kinerja Ruas Jalan Terhadap Pengaruh Hambatan Samping Pada Jalan A.M. Sangaji Gonof KM. 12 Kota Sorong. INA-Rxiv;

https://osf.io/preprints/inarxiv/xprtz, 2018

[15] Gallant Sondakh Marunsenge, “Pengaruh Hambatan Samping Terhadap Kinerja pada Ruas Jalan Panjaitan (Kelenteng Ban Hing Kiong) dengan Menggunakan Metode MKJI 1997”, Jurnal Sipil Statik, Vol. 3, No. 8, 2015.

Referensi

Dokumen terkait

raksi adalah tahanan yang dipakai dengan berat atau alat lain untuk menangani raksi adalah tahanan yang dipakai dengan berat atau alat lain untuk menangani kerusakan atau

Hubungan antara kenaikan arus saluran terhadap tegangan tarik konduktor ACSR Dengan mempertimbangkan batas temperatur mak- simum yang diizinkan untuk jenis konduktor tersebut,

Untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan dalam bidang rekayasa bioplastik maka penulis menyarankan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan

Wilayah asal biji jarak merah berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman berupa batang tanaman yang tinggi, jumlah daun yang banyak, diameter batang yang besar,

Hasil penelitian di SMP Muhammadiyah 1 Surakarta tahun ajaran 2013/2014 dapat diambil kesimpulan : Wakil Kepala Sekolah bidang Keislaman dan Kemuhammadiyahan

sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 18 ayat (4) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 maka kedaulatan rakyat serta demokrasi dari rakyat,

Profil memanjang.. Pemompaan harus dilakukan di sepanjang pelat yang mengalami penurunan, agar pada setiap lokasi tidak terjadi regangan yang besar. Jika pemompaan dimulai pada

keterkaitan, dimana dalam hal produksi sektor tanaman perlu sektor lain guna mensupply input yang digunakan dalam proses produksi sektor tanaman tersebut. Sektor