HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah influencer Tasya Farasya saat melakukan review aneka kosmetik di media sosial instagram berpengaruh pada minat beli followersnya. Data yang digunakan untuk menjawab tujuan penelitian tersebut diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner melalui google forms dengan melibatkan 100 orang responden yang memenuhi kriteria sampel. Kuesioner berisikan dua bagian dimana pada bagian pertama berisikan karakteristik responden dan bagian kedua berisikan penilaian responden terhadap variabel influencer review (X) dan minat beli (Y).
4.1. Karakteristik Responden
Karakteristik responden digunakan untuk memberikan gambaran tentang keadaan diri responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Karakteristik responden dalam penelitian ini mencakup: usia, jenis kelamin, followers akun Instagram @tasyafarasya, pernah tidaknya melihat review kosmetik yang dilakukan Tasya Farasya di instagramnya, pernah tidaknya membeli produk hasil review Tasya Farasya.
4.1.1. Usia Responden
Usia responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini antara 18 hingga 25 tahun. Grafik 4.1. berikut ini memberikan gambaran karakteristik responden berdasarkan usia.
Grafik 4.1. Gambaran Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Sumber: Tabulasi Data Hasil Penelitian, 2022 (Hasil Olahan Data Peneliti)
Grafik 4.1 di atas menunjukkan bahwa responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini berada pada kelompok usia remaja akhir hingga dewasa awal. Adapun responden terbanyak adalah yang berusia 22 tahun yaitu sebanyak 43 orang (43%) sedangkan jumlah responden paling sedikit adalah yang berusia 24 dan 25 tahun yaitu masing-masing sebanyak 2 orang (2%). Secara fisik, responden dalam kelompok usia remaja akhir hingga dewasa awal ini tergolong sangat memperhatikan penampilan mereka termasuk dalam hal perawatan wajah.
23 1824 25
9% 3%2%2% 19
7% 6% 20
21 22 28%
43%
18 19 20 21 22 23 24 25
4.1.2. Jenis Kelamin
Responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini tidak difokuskan pada salah satu gender tertentu, sehingga baik laki-laki maupun perempuan dapat terlibat dalam penelitian ini. Grafik 4.2. berikut ini memberikan gambaran karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin.
Grafik 4.2. Gambaran Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Sumber: Tabulasi Data Hasil Penelitian, 2022 (Hasil Olahan Data Peneliti)
Grafik 4.2 di atas menunjukkan bahwa responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini didominasi oleh responden perempuan yaitu sebanyak 80 orang (80%) dibandingkan responden pria yang berjumlah 20 orang (20%). Lebih dominannya responden perempuan dibandingkan laki-laki tampak wajar mengingat secara umum perempuan lebih memperhatikan perawatan wajah mereka.
Laki-laki 20%
Perempuan 80%
Laki-laki Perempuan
4.1.3. Followers Akun Instagram @tasyafarasya
Tasya Farasya sebagai beauty influencer ternyata cukup dikenali oleh publik di Indonesia. Setidaknya hal tersebut bisa dilihat dari banyaknya followers Tasya Farasya di akun Instagram-nya. Grafik 4.3. berikut ini memberikan gambaran karakteristik responden berdasarkan followers akun Instagram @tasyafarasya.
Grafik 4.3. Gambaran Karakteristik Responden Berdasarkan Followers Akun Instagram @tasyafarasya
Sumber: Tabulasi Data Hasil Penelitian, 2022 (Hasil Olahan Data Peneliti)
Grafik 4.3 di atas menunjukkan bahwa terbukti dari temuan penelitian ini dimana 100 orang responden (100%) baik perempuan maupun laki-laki menjadi followers akun Instagram @tasyafarasya. Dengan menjadi followers maka setiap aktivitas yang dibagikan oleh Tasya Farasya di akun Instagramnya bisa dilihat atau diketahui oleh responden.
Ya 100%
Ya Tidak
4.2.1. Analisis Deskriptif
4.2.1.1. Analisis Deskriptif Variabel Influencer Review
Variabel influencer review memiliki 15 item pernyataan yang valid dan reliabel sehingga analisis deskriptif dilakukan terhadap keseluruhan item pernyataan. Penilaian atas tanggapan atau jawaban responden atas masing-masing item pernyataan berdasarkan nilai rata-rata skor dengan menggunakan interval kelas. Penentuan interval kelas dilakukan dengan menggunakan rumus sebagaimana dikutip dalam Nuryadi et al (2017 : 28):
R Ci =
K
Dimana:
Ci = interval kelas
R = selisih nilai data tertinggi dengan nilai data terendah K = jumlah kelas
Berdasarkan rumus di atas maka:
Ci =
Ci = 1,50 4-1
2
Berdasarkan perhitungan interval kelas di atas maka penilaian terhadap variabel influencer review diklasifikasikan sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1. Penilaian terhadap Variabel Influencer Review
Rentang skala Kategori
1,00 – 2,50 Buruk
2,51 – 4,00 Baik
Berdasarkan Tabel 4.1. di atas maka selanjutnya dapat dilakukan analisis deskriptif terhadap variabel influencer review sebagaimana disajikan pada Tabel 4.2 berikut ini.
Tabel 4.2. Analisis Deskriptif Variabel Influencer Review
No Pernyataan Pilihan
Jawaban Jumlah Prosentase Rata-rata Kategori 1. Influencer memberikan
ulasan yang sesuai dengan kualitas produk yang direview
STS 0 0,0
3,76 Baik
TS 1 1,0
S 22 22,0
SS 77 77,0
2. Influencer jujur dalam memberikan review tentang produk
STS 1 1,0
3,67 Baik
TS 1 1,0
S 38 38,0
SS 60 60,0
3. Adanya informasi yang sesuai dapat memudahkan dalam memilih suatu produk yang sesuai dengan kebutuhan
STS 0 0,0
3,78 Baik
TS 0 0,0
S 22 22,0
SS 78 78,0
No Pernyataan Pilihan
Jawaban Jumlah Prosentase Rata-rata Kategori 4. Influencer memiliki wawasan
luas tentang perawatan wajah
STS 0 0,0
3,86 Baik
TS 0 0,0
S 14 14,0
SS 86 86,0
5. Influencer memiliki
kemampuan untuk
menggunakan make-up
STS 0 0,0
3,73 Baik
TS 0 0,0
S 27 27,0
SS 73 73,0
6. Influencer ini mempunyai keahlian yang dapat memberikan tutorial make-up melalui review
STS 0 0,0
3,79 Baik
TS 0 0,0
S 21 21,0
SS 79 79,0
7. Ada ketertarikan saat melihat influencer melakukan rutinitas skincare
STS 1 1,0
3,71 Baik
TS 0 0,0
S 26 26,0
SS 73 73,0
8. Ketertarikan secara visual dan pembawaan influencer saat mereview sebuah produk
STS 0 0,0
3,69 Baik
TS 4 4,0
S 23 23,0
SS 73 73,0
9. Tertarik dengan penampilan fashion dari influencer
STS 0 0,0
3,68 Baik
TS 0 0,0
S 32 32,0
SS 68 68,0
10. Influencer yang memiliki attitude baik sudah sebaiknya dihormati
STS 0 0,0
3,79 Baik
TS 0 0,0
S 21 21,0
SS 79 79,0
No Pernyataan Pilihan
Jawaban Jumlah Prosentase Rata-rata Kategori 11. Influencer yang mampu
memiliki prestasi dapat diapresiasi
STS 0 0,0
3,74 Baik
TS 2 2,0
S 22 22,0
SS 76 76,0
12. Influencer memberikan contoh yang positif maka sebaiknya dihormati
STS 0 0,0
3,75 Baik
TS 0 0,0
S 25 25,0
SS 75 75,0
13. Banyak orang yang seperti influencer sangat memperhatikan wajah
STS 0 0,0
3,74 Baik
TS 2 2,0
S 22 22,0
SS 76 76,0
14. Kesamaan menyukai hal tentang make-up
STS 0 0,0
3,64 Baik
TS 1 1,0
S 34 34,0
SS 65 65,0
15. Perpaduan skincare dan make- up yang influencer lakukan memiliki kesamaan dengan orang-orang
STS 0 0,0
3,71 Baik
TS 0 0,0
S 39 39,0
SS 61 61,0
Sumber: Output SPSS, 2022
Berdasarkan Tabel 4.2. di atas tampak bahwa nilai rata-rata skor untuk masing-masing item pernyataan pada variabel influencer review antara 3,64 hingga 3,86. Nilai rata-rata skor terendah ada pada pernyataan nomor 14 “Kesamaan menyukai hal tentang make-up” sedangkan nilai rata-rata skor tertinggi ada pada pernyataan nomor 4 “Influencer memiliki wawasan luas tentang perawatan wajah”.
Secara keseluruhan penilaian atau tanggapan responden terhadap variabel influencer review adalah baik.
4.2.1.2. Analisis Deskriptif Variabel Minat Beli
Variabel minat beli memiliki 12 item pernyataan yang valid dan reliabel sehingga analisis deskriptif dilakukan terhadap keseluruhan item pernyataan.
Penilaian atas tanggapan atau jawaban responden atas masing-masing item pernyataan berdasarkan nilai rata-rata skor dengan menggunakan interval kelas.
Penentuan interval kelas dilakukan dengan menggunakan rumus sebagaimana dikutip dalam Nuryadi et al (2017 : 28):
R Ci =
K
Dimana:
Ci = interval kelas
R = selisih nilai data tertinggi dengan nilai data terendah K = jumlah kelas
Berdasarkan rumus di atas maka:
Ci =
Ci = 1,50 4-1
2
Berdasarkan perhitungan interval kelas di atas maka adapun penilaian terhadap variabel minat beli diklasifikasikan sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 4.3. berikut ini.
Tabel 4.3. Penilaian terhadap Variabel Minat Beli
Rentang skala Kategori
1,00 – 2,50 Rendah
2,51 – 4,00 Tinggi
Berdasarkan Tabel 4.3 di atas maka selanjutnya dapat dilakukan analisis deskriptif terhadap variabel minat beli sebagaimana disajikan pada Tabel 4.4 berikut ini.
Tabel 4.4. Analisis Deskriptif Variabel Minat Beli
No Pernyataan Pilihan
Jawaban Jumlah Prosentase Rata-rata Kategori
1. Review yang dilakukan STS 0 0,0
tentang produk kosmetik
TS 0 0,0
membuat orang-orang
melakukan pembelian yang 3,77 Tinggi
S 23 23,0
dikarenakan kebutuhan
SS 77 77,0
2. Review yang dilakukan STS 0 0,0
tentang produk kosmetik
TS 6 6,0
membuat orang-orang
melakukan pembelian karena 3,51 Tinggi
S 37 37,0
hanya penasaran/keinginan
saja SS 57 57,0
3. Review yang dilakukan STS 0 0,0
tentang produk kosmetik
TS 0 0,0
membuat orang-orang
mempertimbangkan sebelum 3,72 Tinggi
S 28 28,0
membelinya
SS 72 72,0
4. Influencer mempersepsi STS 0 0,0
orang lain untuk mencoba
TS 1 1,0
menggunakan produk
kosmetik tersebut 3,72 Tinggi
S 26 26,0
SS 73 73,0
No Pernyataan Pilihan
Jawaban Jumlah Prosentase Rata-rata Kategori 5. Influencer memberikan
rekomendasi produk kosmetik tersebut di media sosial
STS 0 0,0
3,59 Tinggi
TS 5 5,0
S 31 31,0
SS 64 64,0
6. Review yang diberikan oleh influencer dapat dijadikan dukungan saat memberikan rekomendasi
STS 0 0,0
3,69 Tinggi
TS 1 1,0
S 34 34,0
SS 65 65,0
7. Meneliti dan konsisten dengan produk kosmetik yang akan digunakan wajah
STS 1 1,0
3,79 Tinggi
TS 0 0,0
S 18 18,0
SS 81 81,0
8. Review yang diberikan influencer membantu dalam menemukan produk kosmetik yang sesuai
STS 1 1,0
3,71 Tinggi
TS 0 0,0
S 26 26,0
SS 73 73,0
9. Sesuai dengan salah satu produk kosmetik yang membuat sulit untuk berpindah ke produk lain
STS 0 0,0
3,74 Tinggi
TS 1 1,0
S 24 24,0
SS 75 75,0
10. Merasa puas dengan informasi mengenai kosmetik yang diberikan oleh influencer
STS 0 0,0
3,75 Tinggi
TS 1 1,0
S 23 23,0
SS 76 76,0
11. Setelah melihat review yang diberikan influencer tentang suatu produk kosmetik tetap mencari informasi di internet
STS 0 0,0
3,77 Tinggi
TS 0 0,0
S 23 23,0
SS 77 77,0
No Pernyataan Pilihan
Jawaban Jumlah Prosentase Rata-rata Kategori 12. Tetap memastikan dan
mencari testimoni sebelum memutuskan untuk membeli produk tersebut
STS 0 0,0
3,76 Tinggi
TS 1 1,0
S 22 22,0
SS 77 77,0
Sumber: Output SPSS, 2022
Berdasarkan Tabel 4.4. di atas tampak bahwa nilai rata-rata skor untuk masing-masing item pernyataan pada variabel minat beli berkisar antara 3,51 hingga 3,79. Nilai rata-rata skor terendah ada pada pernyataan nomor 2 “Review yang dilakukan tentang produk kosmetik membuat orang-orang melakukan pembelian karena hanya penasaran/keinginan saja” sedangkan nilai rata-rata skor tertinggi ada pada pernyataan nomor 7 “Meneliti dan konsisten dengan produk kosmetik yang akan digunakan wajah”. Secara keseluruhan penilaian atau tanggapan responden terhadap variabel minat beli adalah tinggi.
4.2.2. Analisis Regresi Linear Sederhana 4.2.2.1. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan setelah asumsi normalitas terpenuhi. Adapun dalam pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan uji parsial (Uji t) yang hasilnya ditunjukkan pada Tabel 4.5. berikut.
Tabel 4.5. Hasil Uji t
Sumber: Output SPSS, 2022 (Hasil Olahan Data Peneliti) Keterangan : * = signifikan pada = 5 %
(nilai t tabel) t 0,05 (df 98) = 1,984
Berdasarkan hasil uji t seperti tampak pada Tabel 4.5 di atas terlihat bahwa terdapat pengaruh influencer review Tasya Farasya terhadap minat beli kosmetik.
Hal ini ditunjukan dengan nilai t hitung 15,827 > t tabel 1,984 pada tingkat signifikan = 5 %.
Berdasarkan analisis regresi yang dilakukan dapat dibuat hasil persamaan regresi sebagai berikut:
Y = -1,374 + 0,821 X + e Dimana:
Y = minat beli kosmetik X = Influencer Review
Adapun interpretasi dari hasil persamaan regresi tersebut adalah:
1. Konstanta sebesar -1,374 mengandung arti bahwa jika variabel influencer review dianggap konstan, maka minat beli kosmetik akan menurun sebesar 1,374 satuan.
2. Koefisien regresi influencer review sebesar 0,821 mengandung arti bahwa setiap peningkatan satu satuan influencer review maka akan meningkatkan minat beli kosmetik sebesar 0,821 satuan.
Variabel Koef B t hitung Sig
Influencer Review 0,821 15,827* 0,000
Kontribusi pengaruh dari variabel influencer review terhadap minat beli kosmetik dapat diketahui dari nilai R Square sebesar 0,719 yang berarti bahwa 71,9% pengaruh minat beli kosmetik dapat dijelaskan oleh variabel influencer review. Sedangkan sebanyak 28,1% lainnya dijelaskan oleh variabel yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
4.3. Pembahasan
4.3.1. Deskriptif Variabel Influencer Review 4.3.1.1. Trustworthiness
Seorang beauty influencer dalam memberikan review atas sebuah produk kosmetik di media sosial seperti halnya Tasya Farasya di akun Instagramnya tentu harus memenuhi karakteristik Trustworthiness atau dapat dipercaya. Menurut Petra et al (2012) bahwa karakteristik Trustworthiness merupakan kemampuan influencer yang dapat mempengaruhi para followers agar dapat dipercaya. Seorang influencer harus dapat membuat calon konsumen percaya dan juga tidak merasa adanya manipulasi dan tetap bersikap objektif.
Sehubungan dengan karakteristik Trustworthiness, berdasarkan hasil analisis sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 4.2. tampak bahwa sebanyak 77 orang responden (77%) menjawab Sangat Setuju (SS) dan sebanyak 22 orang responden (22%) menjawab Setuju (S) bahwa Tasya Farasya selaku influencer memberikan ulasan yang sesuai dengan kualitas produk yang direview. Selain itu tidak ditemukan adanya responden yang memberikan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) atas pernyataan tersebut. Ada sebanyak 70 orang responden (70%) menjawab
Sangat Setuju (SS) dan sebanyak 28 orang responden (28%) menjawab Setuju (S) bahwa Tasya Farasya selaku influencer jujur dalam memberikan review tentang produk. Selain itu tidak ditemukan adanya responden yang memberikan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) atas pernyataan tersebut. Ada sebanyak 78 orang responden (78%) menjawab Sangat Setuju (SS) dan sebanyak 22 orang responden (22%) menjawab Setuju (S) bahwa adanya informasi yang sesuai dapat memudahkan dalam memilih suatu produk yang sesuai dengan kebutuhan. Selain itu tidak ditemukan adanya responden yang memberikan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) atas pernyataan tersebut.
Secara keseluruhan, karakteristik Trustworthiness dinilai Baik oleh responden. Ini menunjukkan bahwa Tasya Farasya sebagai beauty influencer diasumsikan memiliki kejujuran, ketulusan dan dapat dipercaya. Secara sederhana, ketika konsumen mempercayai apa yang disampaikan oleh seorang influencer berarti sumber tersebut dapat dipercaya.
4.3.1.2. Expertise
Karakteristik kedua yang harus dimiliki oleh seorang beauty influencer dalam memberikan review atas sebuah produk kosmetik adalah Expertise atau memiliki keahlian. Menurut Petra et al (2012) bahwa dalam karakteristik Expertise, influencer mengacu pada pengetahuan serta pengalaman yang dimilikinya. Dengan karakteristik ini influencer dapat menarik perhatian dari calon konsumen yang melihat review.
Sehubungan dengan karakteristik Expertise, berdasarkan hasil analisis sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 4.2. tampak bahwa sebanyak 86 orang responden (86%) menjawab Sangat Setuju (SS) dan sebanyak 14 orang responden (14%) menjawab Setuju (S) bahwa Tasya Farasya selaku influencer memiliki wawasan luas tentang perawatan wajah. Selain itu tidak ditemukan adanya responden yang memberikan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) atas pernyataan tersebut. Ada sebanyak 73 orang responden (73%) menjawab Sangat Setuju (SS) dan sebanyak 27 orang responden (27%) menjawab Setuju (S) bahwa Tasya Farasya selaku influencer memiliki kemampuan untuk menggunakan make-up. Selain itu tidak ditemukan adanya responden yang memberikan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) atas pernyataan tersebut. Ada sebanyak 79 orang responden (79%) menjawab Sangat Setuju (SS) dan sebanyak 21 orang responden (21%) menjawab Setuju (S) bahwa Tasya Farasya selaku influencer mempunyai keahlian yang dapat memberikan tutorial make-up melalui review. Selain itu tidak ditemukan adanya responden yang memberikan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) atas pernyataan tersebut.
Secara keseluruhan, karakteristik Expertise dinilai Baik oleh responden. Ini menunjukkan bahwa Tasya Farasya sebagai beauty influencer diasumsikan memiliki keahlian berkaitan dengan tingkat pengetahuan dan keahlian dalam memahami produk ketika disampaikan kepada konsumen sehingga konsumen juga memiliki persepsi yang sama tentang produk tersebut.
4.3.1.3. Attractiveness
Karakteristik ketiga yang harus dimiliki oleh seorang beauty influencer dalam memberikan review atas sebuah produk kosmetik adalah Attractiveness atau memiliki daya tarik. Menurut Petra et al (2012) bahwa dalam karakteristik Attractiveness, influencer memiliki fisik yang ideal seperti tampan atau cantik, memiliki bentuk wajah yang halus atau tubuh yang atletis, dan lainnya.
Sehubungan dengan karakteristik Attractiveness, berdasarkan hasil analisis sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 4.2. tampak bahwa sebanyak 73 orang responden (73%) menjawab Sangat Setuju (SS) dan sebanyak 26 orang responden (26%) menjawab Setuju (S) bahwa ada ketertarikan saat melihat Tasya Farasya selaku influencer melakukan rutinitas skincare. Selain itu hanya ada 1 orang responden (1%) yang memberikan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) atas pernyataan tersebut. Ada sebanyak 73 orang responden (73%) menjawab Sangat Setuju (SS) dan sebanyak 23 orang responden (27%) menjawab Setuju (S) bahwa ada ktertarikan secara visual dan pembawaan dari Tasya Farasya selaku influencer saat mereview sebuah produk. Selain itu hanya ada 4 orang responden (4%) yang memberikan jawaban Tidak Setuju (TS) atas pernyataan tersebut. Ada sebanyak 68 orang responden (68%) menjawab Sangat Setuju (SS) dan sebanyak 32 orang responden (32%) menjawab Setuju (S) bahwa mereka tertarik dengan penampilan fashion dari Tasya Farasya selaku influencer. Selain itu tidak ditemukan adanya responden yang memberikan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) atas pernyataan tersebut.
Secara keseluruhan, karakteristik Attractiveness dinilai Baik oleh responden. Ini menunjukkan bahwa Tasya Farasya sebagai beauty influencer diasumsikan memiliki daya tarik yang membuat followersnya terus mengalami peningkatan. Semakin tinggi jumlah followers maka semakin tinggi pula kesempatan influencer tersebut untuk memberikan informasi tentang sebuat produk kepada konsumen.
4.3.1.4. Respect
Karakteristik keempat yang harus dimiliki oleh seorang beauty influencer dalam memberikan review atas sebuah produk kosmetik adalah Respect atau apresiasi. Menurut Petra et al (2012) bahwa dalam karakteristik Attractiveness, seorang influencer dikagumi dan dihormati oleh followers karena kepribadian dan prestasi dari influencer.
Sehubungan dengan karakteristik Respect, berdasarkan hasil analisis sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 4.2. tampak bahwa sebanyak 79 orang responden (79%) menjawab Sangat Setuju (SS) dan sebanyak 21 orang responden (21%) menjawab Setuju (S) bahwa influencer yang memiliki attitude baik sudah sebaiknya dihormati. Selain itu tidak ditemukan adanya responden yang memberikan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) atas pernyataan tersebut. Ada sebanyak 76 orang responden (76%) menjawab Sangat Setuju (SS) dan sebanyak 22 orang responden (22%) menjawab Setuju (S) bahwa influencer yang mampu memiliki prestasi dapat diapresiasi. Selain itu hanya ada 2 orang responden (2%) yang memberikan jawaban Tidak Setuju (TS) atas pernyataan tersebut. Ada
sebanyak 75 orang responden (75%) menjawab Sangat Setuju (SS) dan sebanyak 25 orang responden (25%) menjawab Setuju (S) bahwa influencer memberikan contoh yang positif maka sebaiknya dihormati. Selain itu tidak ditemukan adanya responden yang memberikan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) atas pernyataan tersebut.
Secara keseluruhan, karakteristik Respect dinilai Baik oleh responden. Ini menunjukkan bahwa Tasya Farasya sebagai beauty influencer memperoleh apresiasi atau penghargaan dari responden karena kepribadian dan prestasi yang ia tunjukkan.
4.3.1.5. Similarity
Karakteristik kelima yang harus dimiliki oleh seorang beauty influencer dalam memberikan review atas sebuah produk kosmetik adalah Similarity atau adanya kesamaan. Menurut Petra et al (2012) bahwa dalam karakteristik Similarity, jika influencer dan followers mempunyai karakteristik yang sama maka akan semakin mudah berhubungan serta menyampaikan pesan.
Sehubungan dengan karakteristik Similarity, berdasarkan hasil analisis sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 4.2. tampak bahwa sebanyak 76 orang responden (76%) menjawab Sangat Setuju (SS) dan sebanyak 22 orang responden (22%) menjawab Setuju (S) bahwa banyak orang yang seperti influencer sangat memperhatikan wajah. Selain itu hanya ada 2 orang responden (2%) yang memberikan jawaban Tidak Setuju (TS) atas pernyataan tersebut. Ada sebanyak 65 orang responden (65%) menjawab Sangat Setuju (SS) dan sebanyak 34 orang
responden (34%) menjawab Setuju (S) bahwa ada kesamaan responden dengan Tasya Farasya dalam hal menyukai make-up. Selain itu hanya ada 1 orang responden (1%) yang memberikan jawaban Tidak Setuju (TS) atas pernyataan tersebut. Ada sebanyak 71 orang responden (71%) menjawab Sangat Setuju (SS) dan sebanyak 29 orang responden (29%) menjawab Setuju (S) bahwa perpaduan skincare dan make-up yang influencer lakukan memiliki kesamaan dengan orang- orang. Selain itu tidak ditemukan adanya responden yang memberikan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) atas pernyataan tersebut.
Secara keseluruhan, karakteristik Similarity dinilai Baik oleh responden. Ini menunjukkan bahwa adanya kesamaan antara responden dengan Tasya Farasya sebagai beauty influencer akan membuat keterkaitan secara tidak langsung sehingga akan mempengaruhi perilaku responden tersebut.
4.3.2. Deskriptif Variabel Minat Beli Kosmetik
Minat beli dalam penelitian ini dikaitkan dengan pembelian kosmetik setelah responden melihat review produk kosmetik yang dilakukan oleh Tasya Farasya sebagai beauty influencer di akun Instagram @tasyafarasya. Terdapat empat indikator minat beli menurut Ichsan, Jumhur dan Dharmoputra (2018:1830) yaitu minat beli transaksional, referensial, preferensial dan eksploratif.
4.3.2.1. Minat Beli Transaksional
Minat beli transaksional menurut Ichsan, Jumhur dan Dharmoputra (2018:1830) merupakan minat beli yang muncul saat seseorang memiliki rasa untuk
mebeli produk tersebut. Sehubungan dengan minat beli transaksional, berdasarkan hasil analisis sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 4.4. tampak bahwa sebanyak 77 orang responden (77%) menjawab Sangat Setuju (SS) dan sebanyak 23 orang responden (23%) menjawab Setuju (S) bahwa review yang dilakukan tentang produk kosmetik membuat orang-orang melakukan pembelian yang dikarenakan kebutuhan. Selain itu tidak ditemukan adanya responden yang memberikan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) atas pernyataan tersebut. Ada sebanyak 37 orang responden (37%) menjawab Sangat Setuju (SS) dan sebanyak 37 orang responden (37%) menjawab Setuju (S) bahwa review yang dilakukan tentang produk kosmetik membuat orang-orang melakukan pembelian karena hanya penasaran/keinginan saja. Selain itu ada sebanyak 6 orang responden (6%) yang memberikan jawaban Tidak Setuju (TS) atas pernyataan tersebut. Ada sebanyak 72 orang responden (72%) menjawab Sangat Setuju (SS) dan sebanyak 28 orang responden (28%) menjawab Setuju (S) bahwa review yang dilakukan tentang produk kosmetik membuat orang-orang mempertimbangkan sebelum membelinya.
Selain itu tidak ditemukan adanya responden yang memberikan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) atas pernyataan tersebut.
Secara keseluruhan, minat beli transaksional dinilai Tinggi oleh responden.
Ini menunjukkan bahwa ada kecenderungan yang tinggi dari responden untuk membeli produk yang direview oleh Tasya Farasya melalui akun instagram-nya.
Hal ini menunjukkan keberhasilan Tasya Farasya selaku influencer dalam mengkomunikasikan produk yang direviewnya sehingga menimbulkan minat untuk membeli produk tersebut.
4.3.2.2. Minat Beli Referensial
Minat beli referensial menurut Ichsan, Jumhur dan Dharmoputra (2018:1830) merupakan minat beli yang muncul saat seseorang mendapat rekomendasi produk dari orang lain. Sehubungan dengan minat beli referensial, berdasarkan hasil analisis sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 4.4. tampak bahwa sebanyak 73 orang responden (73%) menjawab Sangat Setuju (SS) dan sebanyak 26 orang responden (26%) menjawab Setuju (S) bahwa influencer mempersepsi orang lain untuk mencoba menggunakan produk kosmetik tersebut. Selain itu hanya ada 1 orang responden (1%) yang memberikan jawaban Tidak Setuju (TS) atas pernyataan tersebut. Ada sebanyak 64 orang responden (64%) menjawab Sangat Setuju (SS) dan sebanyak 31 orang responden (31%) menjawab Setuju (S) bahwa influencer memberikan rekomendasi produk kosmetik tersebut di media sosial.
Selain itu ada sebanyak 5 orang responden (5%) yang memberikan jawaban Tidak Setuju (TS) atas pernyataan tersebut. Ada sebanyak 70 orang responden (70%) menjawab Sangat Setuju (SS) dan sebanyak 29 orang responden (29%) menjawab Setuju (S) bahwa review yang diberikan oleh influencer dapat dijadikan dukungan saat memberikan rekomendasi. Selain itu hanya ada 1 orang responden (1%) yang memberikan jawaban Tidak Setuju (TS) atas pernyataan tersebut.
Secara keseluruhan, minat beli referensial dinilai tinggi oleh responden. Ini menunjukkan bahwa ada kecenderungan yang tinggi dari responden untuk membeli produk saat mereka mendapat rekomendasi produk tersebut dari Tasya Farasya melalui akun instagram-nya. Hal ini menunjukkan bahwa rekomendasi seorang influencer ternyata efektif menimbulkan minat untuk membeli produk tersebut.
4.3.2.3. Minat Beli Preferensial
Minat beli preferensial menurut Ichsan, Jumhur dan Dharmoputra (2018:1830) merupakan minat beli yang muncul saat seseorang itu menjadikan produk pilihannya sebagai pilihan utama. Sehubungan dengan minat beli preferensial, berdasarkan hasil analisis sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 4.4.
tampak bahwa sebanyak 81 orang responden (81%) menjawab Sangat Setuju (SS) dan sebanyak 18 orang responden (18%) menjawab Setuju (S) bahwa responden meneliti dan konsisten dengan produk kosmetik yang akan digunakan wajah. Selain itu hanya ada 1 orang responden (1%) yang memberikan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) atas pernyataan tersebut. Ada sebanyak 73 orang responden (73%) menjawab Sangat Setuju (SS) dan sebanyak 26 orang responden (26%) menjawab Setuju (S) bahwa review yang diberikan influencer membantu dalam menemukan produk kosmetik yang sesuai. Selain itu ada sebanyak 1 orang responden (1%) yang memberikan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) atas pernyataan tersebut. Ada sebanyak 75 orang responden (75%) menjawab Sangat Setuju (SS) dan sebanyak 24 orang responden (24%) menjawab Setuju (S) bahwa ada kesesuaian dengan salah satu produk kosmetik yang membuat sulit untuk berpindah ke produk lain. Selain itu hanya ada 1 orang responden (1%) yang memberikan jawaban Tidak Setuju (TS) atas pernyataan tersebut.
Secara keseluruhan, minat beli preferensial dinilai tinggi oleh responden. Ini menunjukkan bahwa ada kecenderungan yang tinggi dari responden untuk menjadikan produk pilihannya sebagai pilihan utama. Hal ini menunjukkan bahwa responden memiliki preferensi utama atas produk yang dipilih berdasarkan hasil
review yang diberikan oleh influencer. Preferensi ini hanya dapat diganti jika terjadi sesuatu dengan produk preferensinya.
4.3.2.4. Minat Beli Eksploratif
Minat beli eksploratif menurut Ichsan, Jumhur dan Dharmoputra (2018:1830) merupakan minat beli yang muncul saat seseorang mencari informasi yang lebih mengenai produk yang diinginkannya. Sehubungan dengan minat beli eksploratif, berdasarkan hasil analisis sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 4.4.
tampak bahwa sebanyak 76 orang responden (76%) menjawab Sangat Setuju (SS) dan sebanyak 23 orang responden (23%) menjawab Setuju (S) bahwa responden merasa puas dengan informasi mengenai kosmetik yang diberikan oleh influencer.
Selain itu hanya ada 1 orang responden (1%) yang memberikan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) atas pernyataan tersebut. Ada sebanyak 77 orang responden (77%) menjawab Sangat Setuju (SS) dan sebanyak 23 orang responden (23%) menjawab Setuju (S) bahwa setelah melihat review yang diberikan influencer tentang suatu produk kosmetik tetap mencari informasi di internet. Selain itu tidak ditemukan adanya responden yang memberikan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) atas pernyataan tersebut. Ada sebanyak 77 orang responden (77%) menjawab Sangat Setuju (SS) dan sebanyak 22 orang responden (22%) menjawab Setuju (S) bahwa tetap memastikan dan mencari testimoni sebelum memutuskan untuk membeli produk tersebut. Selain itu hanya ada 1 orang responden (1%) yang memberikan jawaban Tidak Setuju (TS) atas pernyataan tersebut.
menunjukkan bahwa ada kecenderungan yang tinggi dari responden untuk mencari informasi yang lebih mengenai produk yang diinginkannya. Melalui pencaharian informasi lebih dalam megenai produk tersebut maka akan makin memberikan keyakinan bagi responden terhadap produk pilihannya tersebut.
4.3.3. Pengaruh Influencer Review Tasya Farasya terhadap Minat Beli Kosmetik
Hasil uji parsial (uji t) pada Tabel 4.5 menunjukkan adanya pengaruh signifikan dari influencer review Tasya Farasya terhadap minat beli kosmetik. Hal tersebut didasarkan pada nilai t hitung 15,827 > t tabel 1,984 pada tingkat signifikan
= 5 % atau angka sig sebesar 0,00 < 0,05. Pengaruh yang ditunjukkan memiliki
arah positif yang dapat diartikan semakin baik review produk yang dilakukan oleh influencer Tasya Farasya di akun instagram-nya maka semakin tinggi minat beli kosmetik, demikian sebaliknya semakin buruk review produk yang dilakukan oleh influencer Tasya Farasya di akun instagram-nya maka semakin rendah juga minat beli kosmetik.
Adanya pengaruh yang ditunjukkan oleh influencer review Tasya Farasya terhadap minat beli kosmetik terlihat dari rata-rata responden yang memberikan penilaian yang baik pada semua karakteristik yang dimiliki oleh influencer Tasya Farasya (Trustworthiness, Expertise, Attractiveness, Respect dan Similarity) dalam mereview sebuah produk kosmetik sehingga hal tersebut mengakibatkan minat beli konsumen yang tinggi. Hal ini mendukung pendapat Schiffman dan Kanuk (2007 :
38)) bahwa influencer bisa menjadi sebuah kekuatan yang sangat kuat dalam menciptakan minat atau tindakan untuk membeli atau menggunakan barang atau jasa tertentu.
Karakteristik Trustworthiness (dapat dipercaya) yang dimiliki oleh influencer Tasya Farasya dalam mereview produk kosmetik terbukti mampu menarik minat beli para followers. Hal ini terlihat dari temuan penelitian dimana rata-rata responden percaya bahwa Tasya Farasya selaku influencer sudah mengatakan dengan sesuai mengenai kualifikasi produk, percaya bahwa Tasya Farasya selaku influencer jujur saat memberikan review pada aneka kosmetik serta percaya setelah melihat review dapat memudahkan saat memilih kosmetik yang sesuai dengan jenis kulit wajah. Adanya kejujuran Tasya Farasya selaku influencer sangat diperhatikan dan menjadi pertimbangan para followers ketika menonton video reviewnya. Semakin tinggi kepercayaan para followers terhadap Tasya Farasya selaku influencer maka semakin tinggi juga minat untuk membeli produk yang direviewnya. Oleh karena itu, seorang influencer dalam meningkatkan dan mempengaruhi pengikutnya hendaklah mereview produk dengan jujur dan tidak di lebih-lebihkan. Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh Petra et al (2012) bahwa seorang influencer harus dapat membuat calon konsumen percaya dan juga tidak merasa adanya manipulasi dan tetap bersikap objektif.
Karakteristik Expertise (keahlian) yang dimiliki oleh influencer Tasya Farasya dalam mereview produk kosmetik terbukti mampu menarik minat beli para followers. Hal ini terlihat dari temuan penelitian dimana rata-rata responden menyatakan bahwa Tasya Farasya selaku influencer mempunyai wawasan yang
luas tentang kosmetik, Tasya Farasya selaku influencer mempunyai keahlian dalam memakai make-up serta Tasya Farasya mempunyai keahlian untuk memberikan review melalui video maupun foto. Keahlian Tasya Farasya selaku influencer dalam mereview sebuah produk kecantikan merupakan hal yang penting dan bisa memberikan pengaruh terhadap minat beli. Oleh karena itu, usaha yang dapat dilakukan oleh seorang Influencer dalam meningkatkan kemampuan atau keahlian tersebut adalah dengan cara menguasai pengetahuan tentang produk yang akan direview agar ketika review berlangsung maka influencer tampak terlihat ahli dan berpengalaman. Tentu saja hal tersebut akan mendorong minat beli terhadap produk yang direview. Hal ini seperti dikemukakan oleh Petra et al (2012) bahwa dengan dimilikinya karakteristik Expertise (keahlian) ini maka seorang influencer dapat menarik perhatian dari calon konsumen yang melihat review tersebut
Karakteristik Attractiveness (daya tarik) yang dimiliki oleh influencer Tasya Farasya dalam mereview produk kosmetik terbukti mampu menarik minat beli para followers. Hal ini terlihat dari temuan penelitian dimana rata-rata responden menyatakan bahwa ada ketertarikan saat melihat rutinitas Tasya Farasya selaku influencer dalam menggunakan kosmetik, ada ketertarikan dengan cara berbicara Tasya Farasya selaku influencer, ada ketertarikan melihat wajah dari Tasya Farasya selaku influencer. Daya tarik seorang influencer akan menjadi lebih efektif jika image influencer tersebut sesuai dengan produk yang direview. Gaya bicara Tasya Farasya selaku influencer yang meyakinkan serta memberikan informasi mengenai produk yang direview bisa mempengaruhi konsumen untuk memiliki minat beli terhadap produk tersebut. Hal ini seperti dikemukakan oleh Petra et al (2012) bahwa
karakteristik Attractiveness membahas tentang fisik dari seorang influencer.
Karakteristik fisik ini seperti tau cantik, memiliki bentuk wajah yang halus dan lainnya. Karakteristik seperti ini dapat juga mendorong minat beli konsumen.
Karakteristik Respect (kualitas dihargai) yang dimiliki oleh influencer Tasya Farasya ketika mereview produk kosmetik terbukti mampu menarik minat beli produk kosmetik oleh para followers. Hal ini terlihat dari temuan penelitian dimana rata-rata responden menyatakan bahwa responden menghargai Tasya Farasya selaku influencer yang mempunyai attitude yang baik, menghargai Tasya Farasya selaku influencer yang mempunyai banyak prestasi serta menghargai Tasya Farasya selaku influencer saat mencontohkan hal positif. Adanya rasa respect konsumen terhadap Tasya Farasya selaku influencer inilah yang menjadi acuan para followers untuk mengambil sikap terhadap suatu produk yang direview oeh Tasya Farasya. Sikap yang ditunjukkan dalam hal ini adalah berupa minat membeli produk hasil review influencer. Hal ini seperti dikemukakan oleh Petra et al (2012) bahwa seorang influencer dikagumi dan dihormati oleh followers atau target market karena kepribadiannya dan prestasi dari influencer. Adanya respect tersebut yang selanjutnya dapat mendorong minat beli produk yang direview oleh influencer.
Karakteristik Similarity (kesamaan dengan audience) yang dimiliki oleh influencer Tasya Farasya ketika mereview produk kosmetik terbukti mampu menarik minat beli produk kosmetik oleh para followers. Hal ini terlihat dari temuan penelitian dimana rata-rata responden menyatakan bahwa responden merupakan orang yang memperhatikan perawatan wajah, suka hal-hal yang berkaitan dengan kosmetik serta kosmetik yang di review oleh influencer Tasya Farasya sama dengan
apa yang saya sukai. Similarity merupakan dimensi yang juga tidak kalah penting karena akan lebih mempermudah khalayak untuk berhubungan dengan beauty Influencer apabila memiliki karakteristik yang sama. Hal ini seperti dikemukakan oleh Petra et al (2012) bahwa karakteristik Similarity ini sangat penting, karena jika influencer dan followers mempunyai karakteristik yang sama maka akan semakin mudah berhubungan serta menyampaikan pesan. Kemudahan dalam berhubungan tentu saja ikut berperan dalam mendorong minat beli dari followers atas produk yang direview oleh influencer.
Secara keseluruhan, salah satu faktor yang memiliki pengaruh besar terhadap minat beli konsumen adalah adanya review yang ditampilkan influencer dengan cara yang nyata. Influencer secara gamblang memperlihatkan produk komersil yang ia promosikan melalui video yang dipostingnya. Sebagai contoh misalnya review kosmetik wajah yang dilakukan oleh influencer Tasya Farasya melalui akun instagram-nya, dimana ia memperlihatkan cara penggunaan dan hasil pemakaian melalui video yang diunggahnya. Hal ini mengundang banyak ketertarikan para followers yang menontonnya dan selanjutnya dapat mendorong minat beli para followers terhadap produk kosmetik yang direview influencer.